Pertanyaan Penelitian KAJIAN TEORI

50

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian W. Gulo, 2002: 110. Menurut Patton 2006: 1 terdapat tiga macam metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi 2004: 151 observasi adalah pengamatan dan pencatatan terhadap fenomena yang terjadi dengan cara sistematis, artinya pengamatan tersebut mempunyai struktur dan ketentuan dalam pelaksanaan pengambilan data. Teknik observasi tergantung sekali kepada situasi di mana observasi diadakan. Jenis teknik observasi yang digunakan peneliti pada penelitian ini adalah observasi sistematik sehingga memerlukan kerangka dalam menggali infomasi dari subjek Sutrisno Hadi, 2004: 158. Melihat objek yang akan diteliti berupa sebuah perilaku, maka peneliti menggunakan dasar pada pembuatan pedoman observasi. Dasar tersebut adalah teori analisis perilaku terapan dengan menganalisis ABC Antecedent, Behavior, Consequence perilaku agresif subjek. Observasi dilakukan untuk mendapatkan data tentang bentuk perilaku agresif subjek, dampak dari perilaku agresif yang subjek lakukan, antecedent perilaku agresif subjek, hubungan subjek dengan orang lain, dan prestasi subjek. Menurut Wade dan Tavris 2007: 271 antecendent adalah penyebab atau kejadian yang mendahului perilaku, behavior adalah perilaku itu sendiri, dan 51 consequences adalah konsekuensi atau hal-hal yang mengikuti perilaku yang dimaksud. Behavior atau perilaku yang akan diteliti dalam penelitian ini meliputi frekuensi, intensitas, dan durasi. Menurut Aini Mahabbati Liana Fitriastuti, 2012: 33 intensitas perilaku agresif bertingkat dari ringan hingga berat. Perilaku agresif dikatakan ringan apabila sedikit ciri gangguan perilaku yang muncul dan menyebabkan kerugian atau kerusakan kecil tetapi tetap memerlukan diagnosis, dikatakan sedang moderate yakni ketika karakter gangguan perilaku lebih banyak muncul dan menyebabkan lebih banyak kerugian atau kerusakan, dikategorikan sebagai gangguan perilaku berat severe apabila hampir setiap karakter gangguan perilaku muncul dan menyebabkan kerugian atau kerusakan yang fatal.

2. Wawancara Mendalam

Jenis wawancara yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara bebas terpimpin yang memuat permassalahan pokok dalam penelitian. Wawancara bebas terpimpin juga disebut dengan controlled interview karena interview guide yang dibuat oleh peneliti akan menjadi garis-garis acuan dalam melakukan wawancara. Interview guide ini akan melahirkan catatan- catatan yang memokok tetapi dalam menggali informasi masih memungkinkan untuk peneliti mengajukan pertanyaan kepada subjek secara situasional. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Sutrisno Hadi 2004: 233 bahwa kebebasan dapat diwujudkan dengan interview guide dengan catatan-