60
shampo, listrik, komputer, dan buku. Sarana dan prasarana yang disediakan mendukung terciptanya suasana yang nyaman dan teratur sehingga membuat
para santri menjadi betah dan merasa hormat dengan segenap pengurus yang ada.
Penelitian dimulai pada tanggal 15 Januari 2015. Penelitian yang menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi ini dibantu
beberapa
observer
dan
interviewer
pendamping. Identitas
observer
pendamping tersebut adalah Muhammad Nauval 21 tahun sebagai
observer
1, M. Rifqi Kurniawan 21 tahun sebagai
observer
2, dan Dzulkhilmi Ghozali 22 tahun sebagai
observer
3, sedangkan
interviewer
pendamping pada penelitian ini adalah Agil Danu Saputra 22 tahun.
2. Profil Subjek Penelitian
Dalam penelitian ini, semua data bersumber dari empat subjek penelitian dan delapan
key informan.
Yang menjadi
key informan
adalah keluarga, pengurus pondok pesantren, pengajar
ustadz
dan teman subjek penelitian. Nama subjek dan
key informan
yang digunakan peneliti merupakan nama inisial, hal ini dimaksudkan untuk menjaga kerahasiaan subjek penelitian dan
key informan.
Subjek yang direkomendasikan oleh kepala dan pengajar Pondok Pesantren Al-Ihsan adalah WD, RN dan DW dengan alasan ketiga merupakan
santri yang paling sering berperilaku agresif di pondok pesantren. Berikut
61
profil singkat ketiga subjek sebagai santri Pondok Pesantren Al-Ihsan yang
berperilaku agresif: Tabel 4. Profil Subjek Penelitian
No Nama Usia
Jenis Kelamin TTL
Asal
1 WD
15 th Laki-Laki
Cianjur, 04-08-1999 Cianjur
2 RN
21 th Laki-Laki
Sleman, 06-11-1993 Sleman
3 DW
18 th Perempuan
Sleman, 28-11-1995 Sleman
Subjek terdiri dari dua orang santri laki-laki dan seorang santri perempuan. Alasan pemilihan subjek tersebut adalah agar peneliti
mendapatkan gambaran perilaku agresif santri laki-laki dan santri perempuan di Pondok Pesantren Al-Ihsan. Keempat subjek juga memenuhi kriteria
pemilihan subjek, yakni berusia remaja. Subjek WD berusia 15 tahun, RN berusia 21 tahun,
dan DW berusia 18 tahun. Pada penelitian ini menggunakan tiga subjek penelitian dan enam
key informan.
Adapun profil
key informan
dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 5. Profil
Key Informan
No Nama
Jenis Kelamin Usia
Hubungan dengan Subjek Keterangan
1 NV
Laki-Laki 16 th
Teman
Key Informan 1
2 AM
Laki-Laki 53 th
Kepala Ponpes
Key Informan 2
3 KH
Laki-Laki 16 th
Teman
Key Informan 3
4 FZ
Laki-Laki 38 th
Pengajar
ustadz Key Informan 4
5 FI
Perempuan 17 th
Teman
Key Informan 5
6 AR
Perempuan 22 th
Kakak Kandung
Key Informan 6
Key informan
1 NV adalah santri di Pondok Pesantren Al-Ihsan sekaligus teman sekelas subjek WD di sekolah. NV berusia 16 tahun, dan
berstatus sebagai pelajar.
Key informan
2 AM adalah kepala pengurus Pondok Pesantren Al-Ihsan, berusia 53 tahun, berjenis kelamin laki-laki, dan
bekerja sebagai buruh.
62 Key informan
3 KH adalah santri di Pondok Pesantren Al-Ihsan sekaligus merupakan teman dekat subjek RN. KH berusia 16 tahun, dan
berstatus sebagai pelajar disalah satu SMA Negeri di Gamping.
Key informan
3 KH masuk ke Pondok Pesantren Al-Ihsan saat usia 12 tahun dan hubungan pertemanan KH dan RN sudah terjalin selama 4 tahun.
Key informan
4 FZ merupakan pengajar
ustadz
subjek RN. FZ berusia 38 tahun dan berjenis kelamin laki-laki.
Key informan
5 FI adalah santri pondok pesantren Al-Ihsan yang berasal dari Kulonprogo dan berusia 17 tahun. FI adalah teman dekat subjek
DW di pondok pesantren Al-Ihsan. FI berada di pondok pesantren sejak usia 12 tahun. Dan hampir 5 tahun
key informan
5 ini mengenal subjek DW.
Key informan
6 AR adalah kakak kandung DW, berusia 22 tahun dan berjenis kelamin perempuan.
Sedangkan untuk subjek sudah memenuhi kriteria pemilihan yakni berusia remaja. Subjek RN berusia 21 tahun, WD berusia 15 tahun, dan DW
berusia 18 tahun.
B. Hasil Penelitian
1. Subjek I : WD
Subjek I berinisial WD. WD berumur 15 tahun dan berjenis kelamin laki- laki. Lahir di Cianjur pada tanggal 4 Agustus 1999. Subjek merupakan anak
pertama dari dua bersaudara. Adik WD adalah perempuan dan berusia 5 tahun. WD memiliki postur tubuh yang tinggi dan kurus.