Hasil Karya PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN

jawab. Untuk teknik evaluasi portofolio yang dinilai adalah hasil mendesain, memola, dan karya batik peserta didik. Ibu Hartati menilai hasil karya pembuatan batik dimulai dari ketelitian peserta didik, cantingan, kerapian, pewarnaan terakhir dan packaging. Nilai yang diberikan yaitu mulai dari angka 60 sampai 80 atau 85. Guru menyatakan memberikan nilai terbesar yaitu berkisar 85 dan paling kecil 60 hasil wawancara tanggal 9 April 2015.

D. Hasil Karya

Berikut hasil karya batik peserta didik tunarungu Rudi dan Siti yaitu: 1. Karya batik tulis Rudi Motif pada kain batik ini Rudi terinspirasi dari bentuk candi borobudur yang ia kembangkan sendiri dengan bantuan ibu Hartati. Di beri isen-isen pasiran, dan isen-isen garis-garis pada setiap daun. Diwarnai dengan pewarnaan pertama orange AS-D dan warna ke dua yaitu unggu AS- BS berukuran 2 meter menggunakan kain primisima. Diberi nilai 86 dengan deskripsi tuntas karena siswa dapat mewarnai, nembok, nglorod, dan karya batik ini ditinjau dari segi keseimbangan, irama, proporsi, penekanan, dan kesatuan sudah sangat baik Gambar 44: Karya Batik Rudi Sumber: Dokumentasi Raodatul Hasanah, April 2015 2. Karya batik tulis Siti Gambar 45: Karya Batik Siti Sumber: Dokumentasi Raodatul Hasanah, Mei 2015 Motif pada kain karya batik Siti ini adalah pengembangan bunga dan daun yang disusun dengan seimbang. Pada motif daun diberi isen-isen garis begitu juga dengan motif bunga. Motif pada kain batik Siti lebih keci-kecil dan rumit. Diwarnai dengan warna orange AS-D dan warna ke dua juga akan mengunakan warna yang sama seperti Rudi yaitu unggu AS- BS dengan campuran warna merah sehingga warna yang dihasilkan coklat kemerah-merahan. Diberi nilai sebesar 85 dengan deskripsi tuntas karena siswa dapat mewarnai batik tulis, nembok, nglorod, dan pada karya batik ini kesatuan, keseimbangan, irama, proporsi, dan penekananya sudah baik. 123

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Peneliti mendapatkan data hasil penelitian melalui hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi pada guru keterampilan batik tulis, dan peserta didik tunarungu kelas XI SLB Wiyata Dharma 1 Sleman. Hasil penelitian ini disajikan secara diskriptif berdasarkan setiap pertanyaan penelitian yang sesuai dengan data hasil penelitian. Berdasarkan uraian data yang dikumpulkan dari hasil penelitian di lapangan yang disajikan pada bab-bab sebelumnya, dari hasil penelitian yang berjudul Pembelajaran Keterampilan Batik Tulis kelas XI di SLB.B Wiyata Dharma 1 Sleman Yogyakarta dapat ditarik kesimpulan dari berbagai tahapan pembelajaran meliputi perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan evaluasi pembelajaran.

1. Perencanaan Pembelajaran

Pembelajaran keterampilan batik tulis di SLB Wiyata Dharma 1 Sleman dimulai dengan membuat program pembelajaran yang dimuat dalam program Silabus dan RPP pembelajaran keterampilan batik tulis. Masing-masing standar Komptensi dan kompetensi dasar diambil dari program acuan kurikulum yang sudah ada. kompetensi dasar yang harus dikuasi oleh peserta didik pada semester satu dan dua berbeda. Pada semester satu yaitu teori tentang pengertian batik secara umum, mengetahui fungsi bahan dan alat batik, mendesain, memola, sampai dengan mencanting klowong. Pada semester dua lebih banyak kegiatan praktik seperti mencanting isen-isen, pewarnaan, nembok, dan melorod sampai