Alat dan Bahan Tinjauan Pembelajaran Keterampilan Batik

32 warna yang etnik. Kain batik tulis dahulu sering digunakan oleh raja dan para pembesar keraton serta bangsawan sebagai simbol kemewahan

a. Alat dan Bahan

Berikut ini beberapa alat dan bahan-bahan yang digunakan ketika membatik diantaranya: 1 Canting, Tim Sanggar Batik Barcode 2010: 104 menjelaskan canting merupakan alat yang terbuat dari tembaga bentuknya menyerupai mangkok berukuran kurang lebih 2 cm. Di bagian bawah pinggir, terdapat pipa bengkok bagian yang berbentuk mangkok digunakan untuk menampung malam. Pipa berfungsi sebagai tempat mengalirnya malam ke kain. Lebih lanjut Tim Sanggar Batik Barcode menjelaskan bahwa canting dibagi dalam kelompok- kelompok yaitu: a Menurut fungsinya terdiri dari canting reng-rengan yang berfungsi sebagai membuat kerangka pola. Canting isen isen digunakan untuk mengisi pola. b Menurut besar kecil cucuk terdiri dari canting carat kecil, canting carat sedang, dan canting carat besar. c Menurut banyaknya cucuk terdiri dari canting cecekan berfungsi membuat titik-titik kecil pengisi bidang dan membuat garis-garis kecil. 2 Zat pewarna, zat warna dasar pada kain biasanya lebih muda dibandingkan dengan warna pada goresan motif. Setiap potongan gambarnya harus diulang pada lembar kain, Sehingga biasanya bentuk dan ukurannya tidak akan pernah 33 sama. Menurut pakar batik, Ir. Dra. Larasati Suliantoro Sulaiman sebagimana di kutip dalam Musman dan Arini 2011: 24 sebelum abad ke-17 batik Jawa hanya berwarna biru putih kelengan, sesudannya berwarna sogan yaitu ditambahkan pencelupan berwarna kecokelatan. Semua pencelupan dilakukan dengan zat warna alam, dimulai dengan pencelupan pasta daun indigofera tinctoria, kemudian dicelupkan dalam campuran bahan alami pula yang menghasilkan warna coklat. indigofera tinctoria yang dikenal di Jawa sebagai nilai adalah emas biru VOC dan Pemerintah Hindia Belanda, yang diimpor dari Jawa melalui jalur indigo dengan kapal-kapal ke pelabuhan Amsterdam atau Anilin Soda Fabric 1897 di Jerman menghasilkan indigo kimia, hancurlah dunia nilai di Jawa, bahkan batik Jawa kemudian dicelup dengan indigo kimia dan zat warna, aneka rona warna yang semuanya adalah produk kimia sintetik. Semakin berkembangnya zaman dan kebutuhan akan pewarna yang lebih mudah penggunaannya, maka dipakailah pewarna kimiawi atau sintetis. Pewarna kimiawi atau sintetis adalah pewarna yang diperoleh dari bahan-bahan antara lain Naptol, Indigosol, dan Remasol. 3 Kain mori, adalah bahan baku pembuatan batik yang biasanya berasal dari kapas, kuwalitas dan jenis kain menentukan batik yang dihasilkan. 4 Gawangan, digunakan untuk membentangkan kain. 5 Malam atau lilin, digunakan sebagai media goresan atau bahan untuk membatik. 6 Kompor, merupakan perapian saat mencairkan malam dalam wajan. 7 Dingklik, biasanya terbuat dari kayu dan digunakan sebagai tempat duduk pembatik atau orang yang sedang mencanting. 8 Wajan, digunakan untuk memanaskan malam. 9 Wadah untuk melorod. 34

b. Unsur-unsur Penciptaan Batik