12
2. Tinjauan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan atau yang disingkat KTSP merupakan kurikulum yang dikembangkan sesuai dengan satuan pendidikan,
potensi sekolah, daerah, karakter sekolah atau daerah dan sosial budaya masyarakat setempat. Diperjelas oleh Siregar dan Nara 2010: 69 bahwa
kurikulum KTSP merupakan salah satu wujud perubahan pendidikan yang mengembangkan kurikulum sesuai dengan potensi, tuntutan dan kebutuhan bakat
masing-masing dari satuan pendidikan yaitu sekolah. Kurikulum KTSP merupakan kurikulum berbasis kompetensi karena menggunakan pendekatan
kompetensi dan kemampuan minimal yang harus dicapai oleh peserta didik pada setiap tingkatan kelasnya. Menurut Mulyasa 2006: 12 KTSP adalah kurikulum
oprasional yang disusun, dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan formal maupun non formal yang sudah siap dan memiliki kemampuan untuk
mengembangkannya dengan memperhatikan undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 36 yang berbunyi sebagai berikut:
a. Pengembangan kurikulum mengacu pada standar nasional pendidikan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional. b.
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan
peserta didik. c.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dikembangkan oleh sekolah dan komite sekolah yang berpedoman pada standar kompetensi
13 lulusan dan standar isi serta panduan penyusunan kurikulum yang dibuat oleh
BSNP. Pendapat diatas menjelaskan bahwa strategi dari pengembangan KTSP
adalah untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi serta untuk memandirikan, mengembangkan, dan memberdayakan satuan pendidikan
melalui pemberian kewenangan otonomi atau hak kepada lembaga pendidikan untuk mengambil tindakan dalam pengembangan kurikulum.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas dapat ditarik pengertian bahwa kurikulum tingkat satuan pendidikan merupakan kurikulum oprasional yang
dilaksanakan oleh masing-masing institusi pendidikan yang dikembangkan guna menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki produktifitas, karya, dan
prestasi baik dalam sekolah formal yaitu maupun sekolah umum atau sekolah luar biasa.
Sekolah pendidikan luar biasa atau SLB memiliki landasan kurikulum berdasarkan keputusan menteri pendidikan dan kebudayaan No. 01261994 adalah
pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan nasional serta berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945. Kurikulum yang digunakan di sekolah
luar biasa bagian B adalah kurikulum khusus untuk sekolah luar biasa bagian tunarungu yang mengikuti pemberlakuan kurikulum yang ditentukan oleh
pemerintah yaitu kurikulum tingkat satuan pendidikan dengan tujuan yang sama untuk menghasilkan peserta didik yang produktif, terampil dan berprestasi.
Struktur kurikulum yang dikembangkan untuk SLB adalah berdasarkan standar
14 kompetensi lulusan, standar kompetensi kelompok mata pelajaran, dan
kompetensi dari mata pelajaran tersebut tergantung jenis atau kelainan anak. Seperti yang sudah dijelaskan, kurikulum KTSP dikembangkan
berdasarkan peserta didik maka perlu diperhatikan keterangan berikut: Peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata
dalam batas-batas tertentu masih dapat mengikuti kurikulum standar meskipun harus dengan penyesuaian-penyesuaian. Anak yang mengalami kelainan namun
memiliki kemampuan diatas rata-rata dapat mengikuti pembelajaran disekolah pada umumnya dengan mengikuti aturan-aturan yang sudah ada dalam peraturan
pemerintah tentang pendidikan anak berkelainan khusus dapat dilihat pada pasal 12 ayat 1.e Undang-Undang no 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan.
3. Tinjauan Belajar dan Pembelajaran