Evaluasi Pembelajaran PERENCANAAN, PELAKSANAAN DAN

Gambar 43 : Menutup Pembelajaran Sumber: Dokumentasi Raodatul Hasanah, April 2015

C. Evaluasi Pembelajaran

1. Penilaian Hasil Belajar Evaluasi adalah proses yang digunakan untuk menentukan nilai keberhasilan peserta didik setelah melakukan proses belajar selama satu tahapan periode tertentu dengan tujuan untuk mengetahui tercapainya kompetensi dasar, memberikan nilai aktivitas, dan partisipasi dalam pembelajaran. Evaluasi yaitu berhubungan dengan keputusan nilai hasil belajar peserta didik yang menunjuk pada prestasi belajar dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Evaluasi hasil belajar yang dilakukan oleh ibu Suhartati mengunakan penilaian terhadapa proses pembelajaran dan hasil karya selama kegiatan pembelajaran keterampilan batik berlangsung. Evaluasi proses yaitu evaluasi yang dinilai selama kegiatan proses pembelajaran berlangsung yang dinilai melalui ranah afektif dan psikomotorik dimana melalui ranah afektif ibu Hartati menilai sikap peserta didik dengan cara melakukan pengamatan atau obervasi pada saat pembelajaran melalui beberapa indikator yang sudah ditetapkan seperti keseriusan, kebersihan, dan ketekunan dan ketetapan waktu saat mengerjakan praktek pembelajaran keterampilan batik. Evaluasi hasil didilakukan penilaian terhadap bidang psikomotoriknya yaitu penilaian dilakukan terhadap goresan mencanting, pewarnaan merata atau tidak, dan pemberian bentuk isen-isen, hasil mendesain, hasil memola, dan hasil karya batik tulis peserta didik. Pada evaluasi proses ditemukan data kemampuan peserta didik yaitu Rudi cendrung tergesa- gesa dalam mencanting sehingga malam yang digunakan banyak yang menetes, pembuatan motif bagus yaitu mengambil tema candi Borobudur, namun pada penulisan Borobudur terjadi kesalah penulisan menjadi borobubur dikarenakan Rudi kurang teliti. Siti kemampuan mencanting sudah bagus, tetapi masih kurang tembus sehingga S iti melakukan proses “nerusi” yang lama, dan pengerjaan karyanya tertinggal jauh oleh Rudi. 2. Refleksi pembelajaran Kegiatan pembelajaran keterampilan batik dimulai dengan membuat rancangan pembelajaran oleh guru keterampilan batik, yang diawali dengan menyiapkan materi yang diambil dari karangan Sewan Susanto dengan judul seni warna batik yang diterbitkan oleh Departemen Perindustrian Republik Indonesia yang terbit tahun 1981, tetapi untuk realisasinya buku yang digunakan tersebut hilang. Oleh sebab itu Ibu Suhartati menjelaskan panduan yang digunakan untuk penyampaian pembelajaran keterampilan adalah pengalaman belajar yang dilakukan selama ini hasil wawancara 26 Maret 2015. Kendala yang mengawali pembelajaran praktik adalah tidak tersedianya pewarnaan sehingga harus terpaksa menunda kegiatan pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran praktik peserta didik mengatakan senang dengan kegiatan pembelajaran tapi sedih karena tidak bisa mendengar sehingga sulit paham akan nama bahan dan alat yang digunakan pada saat membatik serta mengingat materi yang telah disampaikan oleh guru Hasil wawancara 7 Mei 2015. Kendala lain yang dihadapi guru adalah sulit mengarahkan murid ketika memola pada kain mori dikarenkan komunikasi yang sulit dan anak tunarungu cendrung selalu tergesa-gesa dalam berkerja. Selanjutnya ketika pada saat pembelajaran desain, guru tidak dapat mendampingi dikarenakan tugas di luar sekolah sehingga peserta didik atas nama Rudi menulis kalimat Borobudur menjadi borodubur sehingga saat praktek mencanting berlangsung ibu Hartati harus mengingatkan Rudi untuk mengganti cantingannya yang salah atas nama Borodubur tersebut menjadi Borobudur. 3. Pelaporan Evaluasi pembelajaran dilakukan bertujuan untuk mengetahui pencapaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan dengan berbagai teknik. Teknik evalusi yang dilakukan oleh ibu Hartati adalah Teknik unjuk kerja dan pengumpulan hasil karya peserta didik portofolio. Pada kegiatan unjuk kerja ibu Hartati menilai dari segi proses dan hasil karya sedangkan pada teori hanya dilakukan kegiatan tanya jawab. Untuk teknik evaluasi portofolio yang dinilai adalah hasil mendesain, memola, dan karya batik peserta didik. Ibu Hartati menilai hasil karya pembuatan batik dimulai dari ketelitian peserta didik, cantingan, kerapian, pewarnaan terakhir dan packaging. Nilai yang diberikan yaitu mulai dari angka 60 sampai 80 atau 85. Guru menyatakan memberikan nilai terbesar yaitu berkisar 85 dan paling kecil 60 hasil wawancara tanggal 9 April 2015.

D. Hasil Karya