Pengkajian potensi anak autistik yang telah dilakukan terkait proses

56 Selain itu anak sudah memiliki bekal dasar untuk mengikuti pembelajaran pada keterampilan tekstil, anak kemampuan motorik kasar dan halus yang baik. Uraian tersebut menjawab pertanyaan penelitian nomor 5 lihat tabel 8, halaman 56. Tabel 8. Display Data Penentuan Pilihan Keterampilan bagi Anak Autistik yang Telah Dilakukan No Pertanyaan Penelitian Data Sumber 5 Bagaimana penentuan pilihan keterampilan bagi anak autistik yang telah dilakukan? Guru memberikan laporan observasi secara lisan kepada orangtua dan menyerahkan semua keputusan mengenai pilihan keterampilan kepada orangtua Wawancara ND masuk kelas keterampilan tekstil berdasarkan hasil pengamatan orangtua selama ND diobservasi dan ND memilliki kemampuan motorik halus dan kasar sebagai kemampuan dasar untuk mengikuti kelas keterampilan. Wawancara

4. Sikap Anak Autistik Selama Mengikuti Kegiatan pada Keterampilan

Tekstil Kompetensi keterampilan tekstil bagi ND adalah batik ikat. Hal tersebut dengan pertimbangan daya konsentrasi anak yang mudah berallih sehingga akan membahayakan diri ND ketika membatik menggunakan malam. Orangtua tidak ikut terlibat dalam proses pembelajaran di kelas tekstil, sehingga orangtua tidak mengetahui pekerjaan yang dilakukan anak. Hal tersebut tentu mempengaruhi kematangan kompetensi yang dimiliki anak. Selama mengikuti kegiatan anak mau mengerjakan tugas yang diberikan dengan dua kemungkinan yang dipengaruhi oleh karakteristik anak yaitu mudah tantrum ketika sedang merasa tidak enak hati dan faktor lingkungan. Pertama 57 pekerjaan selesai ketika anak sedang tidak tantrum dan tidak terganggu suara mesin di kelas perkayuan. Kedua, anak akan berhenti ketika sedang mengerjakan tugas ketika mendengar suara mesin dan akan pergi ke arah sumber suara atau anak hanya mengerjakan tugas dalam waktu yang singkat artinya setengah jalan ketika anak tantrum. Hasil observasi pada tanggal 13 Desember 2014, ND berhenti sejenak dalam proses menyelesaikan bekerjaannya ketika mendengar suara mesin dari ruang kelas perkayuan dan observasi pada tanggal 7 Januari ND berhenti sejenak ketika mendengarkan suara mesin dinamo yang menggerakkan mesin jahit. ND mau mengerjakan tugas yang diberikan sampai waktu yang ditentukan sesuai jadwal. ND harus diingatkan untuk segera melanjutkan pekerjaan selama mengerjakan tugas. Pada observasi kedua yang dilakukan pada hari kamis, 11 Desember 2014 pukul 7.32-8.33 ND harus diingatkan sebanyak 12 kali. Observasi ketiga pada tanggal 13 Desember 2014, ND perlu diingatkan sebanyak 5 kali. Observasi kelima pada tanggal 7 Januari 2015, ND harus diingatkan sebanyak 7 kali. ND berhenti sejenak di sela-sela menyelesaikan pekerjaannya karena ND tiba-tiba tertawa, menoleh, dan berbicara dengan keras serta kalimat yang kurang jelas dan sulit dimengerti secara berulang yang dapat dilihat pada gambar 7 dan 8. Ada dua kemungkinan yaitu, pertama anak membereskan perlatan karena terpengaruh oleh teman, kedua membereskan ketika diperintah oleh guru. Hal tersebut berdasarkan pernyataan guru kelas, “Kadang-kadang kalau lihat teman-temannya beres-beres dia ikutan, tapi kadang-kadang perlu diingatkan. Kalau diingatkan langsung dikerjakan. Kalau mau istirahat, dia langsung keluar tanpa membereskan.” 58 ND diingatkan secara lisan untuk membereskan peralatan. Bantuan secara lisan yang dimaksudkan adalah guru mengatakan nama alat, cara membersihkan dan menyimpan alat. Hasil observasi yang berlangsung pada tanggal 13 Desember, ND merapikan dan menyimpan kain setelah diberikan instruksi untuk melipat kain, kegiatan tersebut nampak pada gambar 9. Ketika ND selesai melakukan proses pewarnaan pada tanggal 15 Desember 2014, guru harus menuntun ND untuk membersihkan dan menyimpan ember yang nampak pada gambar 10 serta membersihkan kaos tangan. Guru juga menuntun ND utuk membersihkan tangan seusai melakukan pewarnaan yang nampak pada gambar 11. Ada dua kemungkinan respon yang diberikan anak ketika diminta untuk mengerjakan tugas. Pertama, direspon dengan cepat artinya anak langsung mengerjakan yang diintruksikan. Kedua, tidak langsung mengerjakan karena anak sedang tantrum atau tidak enak hati. Guru perlu mengulang instruksi yang diberikan sebanyak 1-3 kali, sehingga total instuksi yang diberikan yaitu 2-4 kali instruksi apabila instruksi tersebut terlalu rumit. Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13 Desember 2014, guru perlu mengulang instruksi untuk mengambil ceret dan mengisi dengan air. Instruksi tidak perlu diulang apabila hanya terdiri dari satu kata seperti “lanjutkan” seperti hasil observasi pada tanggal 9 Desember 2014. Instruksi tersebut diberikan ketika anak berhenti mengerjakan karena tertawa, bergumam atau melamun dan ND langsung melanjutkan pekerjaannya. Akan tetapi, intruksi diulang karena anak tertawa dan berbicara sendiri secara berlebihan dan tidak