Deskripsi Subjek Penelitian Hasil Penelitian

50 Hal tersebut sesuai dengan dokumen pada lampiran 11 dan pernyataan wakil kepala sekolah urusan sentra PK-LK sebagai berikut, “..............Lha untuk menunjang itu perkembangannya dari berbagai aspek yang ada di sekolah, orang tua, masyarakat jadi sama-sama. Jadi perkembangannya sudah sampai ke situ.” Selain itu, kepala sekolah juga memberikan kebijakan mengenai pelaksanaan pembelajaran. Awal pelaksanaan model pembelajaran keterampilan pada tahun 2003 setiap anak dapat mengikuti kelas keterampilan lebih dari satu keterampilan. Setiap anak mengikuti kelas keterampilan secara berpindah-pindah. Sebagai contoh, satu anak mengikuti boga, tekstil, busana maka anak hari senin mengikuti pembelajaran keterampilan di boga, hari berikutnya di tekstil. Dengan demikian, pembelajaran keterampilan menjadi kurang fokus. Penerapkan KBK kurikulum berbasis kompetensi pada tahun 20042005 berdampak pada perubahan model pelaksanaan pembelajaran keterampilan. Setiap anak difokuskan pada satu ketrampilan dengan pembelajaran akademik dilakukan secara terpisah. Maksud dari model tersebut yaitu pembelajaran dengan sstem guru kelas. Setiap anak masuk kelas pembelajaran akademik sesuai jenjang pendidikan misalnya, kelas 1 SMP, 2 SMP dan seterusnya, akan tetapi setiap anak dalam kelas tersebut mengikuti satu keterampilan yang berbeda anatar satu dengan yang lain. Jadi dalam satu kelas terdiri dari bebrapa anak yang yang mengikuti beberapa keterampilan. Setiap pembelajaran akademik dan keterampilan memiliki jadwal tersendiri. Ketika anak mengikuti jadwal pembelajaran akademik anak akan masuk kelas sesuai jenjang pendidikan. Ketika jadwal keterampilan, maka anak akan mengikuti pembelajaran keterampilan di 51 kelas keterampilan. Anak mengikuti pembelajaran secara berpindah-pindah atau mobile sesuai jadwal, tetapi anak sudah fokus pada satu keterampilan. Meskipun demikian, model tersebut masih kurang efektif. Sejak diterapkan KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada tahun 20072008, pelaksanaan pembelajaran akademik dan keterampilan mulai menggunakan sistem blok. Hal tesebut sesuai dengan diterbitkan sisdiknas untuk SLB khususnya tunagrahita yaitu pembelajaran jenjang SMP 60 keterampilan dan SMA 70 keterampilan. Pelaksanaan pembelajaran secara blok maksudnya adalah anak masuk kelas pembelajaran akademik pada satu hari secara penuh dari pagi sampai dengan siang. Pada hari berikutnya anak mengikuti pembelajaranketerampilan. Dengan demikian, pembelajaran akademik hanya dilakukan dalam satu hari dan hari selanjutnya anak mengikuti pembelajaran keterampilan. Tahun 2010 di susun model pembelajaran keterampilan dengan sistem kelas rombongan belajar. Pada lampiran 11 dapat dimaknai bahwa rombel belajar yang dimaksudkan adalah pada satu kelas keterampilan terdiri dari dua jenjang pendidikan yaitu SMPLB dan SMALB. Pada kelas tekstil terdiri dari 4 siswa dari jenjang SMPLB dan 3 siswa dari jenjang SMALB. Pembelajaran akademik fungsional dilakukan secara tematik dengan diintegrasikan pada masing-masing keterampilan. Sebagai contoh pembelajaran akademik di keterampilan tekstil dengan memanaskan lilin yang padat menjadi cair, hal tersebut termasuk dalam pembelajarn IPA yaitu perubahan wujud. Setiap unit ketrampilan dan unit produksi memiliki program. Melalui kelas rombel, anak dibiasakan dan