Kognitif dan Motorik Karakteristik Anak Autistik
                                                                                22
dengan  perkembangan  mereka  menuju  dewasa.  Hal  ini  didasari  bahwa  anak autistik juga ingin memiliki hidup yang bermakna, memiliki dan mempertahankan
pekerjaan yang dilakukan. Lindstrom,  dkk  2007:  4  menyebutkan  bahwa
berbagai  layanan pembelajaran dan pengalaman bermasyarakat guna mempersiapkan pemuda pasca
sekolah untuk bekerja atau memilih pendidikan yang lebih tinggi. Perencana masa transisi  perlu  memasukkan  pengalaman  kerja  dan  pengembangan  keterampilan
yang  berhubungan  dengan  pekerjaan  dan  keterampilan  untuk  bersantai  dan rekreasi Taylor, Smiley dan Richards, 2009: 379.
Program  transisi  merupakan  salah  satu  usaha  untuk  menyiapkan  anak autistik  dalam  memasuki  masa  dewasa.  Berbagai  layanan  pembelajaran  dan
pengalaman  perlu  dipersiapkan  untuk  menunjang  perkembanan  anak  autistik hingga  siap  menghadapi  masa  dewasa.  Salah  satu  layanan  yang  dapat  diberikan
adalah pemberian pengetahuan, pengalaman dan keterampilan  yang berhubungan dengan    pekerjaan.  Pelaksanaan  layanan  ini  dapat  dilakukan  melalui  pendidikan
vokasional. Pendidikan  kerja  atau  vocational  education  merupakan  persiapan  bagi
sebuah karir di sebuah pekerjaan atau bidang teknis tertentu Gibson dan Mitchell, 2011: 446. Evans 1971: 53 menyebutkan bahwa:
“General  vocational  education  is  that  education  which  is  related  to occupational  life  and  is  also  needed  by  all  students.  Include:  1  an
understanding of the economics of the production of goods and service,  2 an  understanding  of  the  social  security  system,  and  3  the  ability  to
satisfactorily complete an application from for employment.”
23
Pernyataan Evans dapat dimaknai bahwa pendidikan kejuruan secara umum adalah  pendidikan  yang  berkaitan  dengan  kehidupan  kerja  dan  dibutuhkan  oleh
semua  siswa.  Pendidikan  tersebut  meliputi:  1  pemahaman  tentang  ekonomi produksi barang dan jasa ,  2 pemahaman tentang sistem jaminan sosial , dan 3
kemampuan untuk memuaskan menyelesaikan aplikasi dari kerja. Pendidikan  kejuruan  didefinisikan  sebagai  pendidikan,  pelatihan  atau
pembelajaran yang dimaksudkan untuk membekali individu dengan keterampilan khusus  untuk  mengembangkan  pengetahuan  dan  keterampilan  peserta  didik  agar
sukses di dunia kerja Edward, dkk, 2008: vi; Kossewska dan Kijak: 2. Pendidikan  kejuruan  memiliki  arti  sebagai  suatu  aktifitas  pendidikan  yang
memberikan  pengalaman  kepada  seseorang  mengenai  dunia  kerja  dengan membekali pengetahuan dan keterampilan yang digunakan untuk bekerja sehingga
mencapai kesuksesan. Pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada anak autistik  harus  memperhatikan  potensi  dan  kelemahan  yang  dimiliki  anak  agar
anak dapat sukses dalam bekerja sesuai dengan kemampuannya. Soemarjadi, dkk 1992: 2 menyebutkan keterampilan sama artinya dengan
kecekatan  yang  berarti  kepandaian  dalam  melakukan  suatu  pekerjaan  dengan cepat dan benar. Ruang lingkup keterampilan ditunjukkan pada kegiatan-kegiatan
yang berupa perbuatan. Anak  autistik  memerlukan  bimbingan  dalam  menentukan  pilihan
keterampilan  agar  keterampilan  yang  dimiliki  sesuai  dengan  kemampuan. Bimbingan yang diberikan kepada anak autistik sudah mengarahkan pada rencana
masa depan.
24
Keterampilan yang disediakan oleh sekolah merupakan bagian dari program pendidikan  sekolah  tersebut.  Keterampilan  tersebut  perlu  dievaluasi  pada  awal
ketersediaan dan penerapan dalam proses pembelajaran. Evaluasi program adalah upaya  untuk  mengetahui  efektivitas  komponen  program  dalam  mendukung
pencapaian  tujuan  program,  sehingga  dapat  diketahui  letak  kekurangan  atau komponen  yang  bekerja  tidak  dengan  semestinya  Suharsimi  Arikunto  dan  Cepi
Sfruddin Abdul Jabar, 2007: 7. Menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi Sfruddin Abdul  Jabar  2007:  14  sasaran  evaluasi  program  adalah  komponen  atau  bagian
dari  program.  Tujuan  evaluasi  porgram  adalah  pengukuran  tujuan  program  dan bagian dari program tersebut Suharsimi Arikunto dan Cepi Sfruddin Abdul Jabar,
2007: 13. Pilihan  keterampilan  yang  tersedia  merupakan  bagian  dari  program
pendidikan  di  sekolah.  Pilihan  keterampilan  tersebut  perlu  dievaluasi  karena pilihan  keterampilan  tersebut  merupakan  bagain  dari  program  pendidikan  di
sekolah. Melalui evaluasi ini dapat diketahui keefektivitas program pendidikan di sekolah  berdasarkan  ketercapaian  tujuan  program  pendidikan  pada  sekolah
tersebut.  Dengan  demikian,  kelayakan  keterampilan  yang  tersedia  bagi  anak autistik  dapat  diketahui  dan  anak  autistik  dapat  mencapai  tujuan  program
pendidikan  yang  telah  dirancang  oleh  sekolah.  Anak  autistik  memerlukan bimbingan  karir  untuk  dapat  mengikuti  pembelajaran  keterampilan  yang
disediakan oleh sekolah. Bimbingan  karir  ialah  bimbingan  dalam  mempersiapkan  diri  menghadapi
dunia  pekerjaan  dalam  memilih  lapangan  pekerjaan  tertentu  Winkel  dan  Sri
25
Hastuti,  2004:  114.  Bimbingan  karir  merupakan  suatu  proses  bantuan  yang diberikan  pada  individu  melalui  berbagai  cara  dan  bentuk  layanan  agar  mampu
merencanakan  karirnya  dengan  mantap  sesuai  dengan  bakat,  minat  dan kemampuannya  Anas  Salahudin,  2010:  116.  Sebuah  program  yang  sistematis
dari  konselor  untuk  menginformasikan  dan  merancang  pengalaman  untuk menfasilitasi  pengembangan  karir  seseorangindividu,  dengan  lebih  spesifik,
manajemen  karir,  sebuah  komponen  penting  dari  pendidikan  karir  yang memadukan  keluarga,  kelompokkomunitas,  dan  sekolah  guna  memfasilitasi
secara langsung Herr dan Cramer, 1984: 15. Bimbingan  karir  merupakan  sebuah  program  yang  sistematis  untuk
menginformasikan  dan  merancang  pengalaman  sebagai  bentuk  bantuan  untuk menfasilitasi  perkembangan  karir  sesorang.  Melalui  bimbingan  karir,  individu
dapat mempersiapkan diri menghadapi dunia kerja dengan merencanakan karirnya sesuai  bakat,  minat  dan  kemampuannya.  Bimbingan  karir  merupakan  komponen
penting dari pendidikan karir. Bimbingan  karir  memiliki  beberapa  tujuan  diantaranya  agar  siswa  mampu
memahami  diri  yang  terkait  dengan  pekerjaan,  memiliki  pengetahuan  mengenai dunia  kerja  dan  informasi  karir,  memiliki  sikap  positif  terhadap  dunia  kerja,
memahami  relevansi  kompetensi  belajar  dengan  prasyarat  keterampilan  bidang kerja  yang  diinginkan,  mengenal  keterampilan,  minat  dan  bakat,  dan  memiliki
kemampuan  untuk  mengambil  keputusan  karir  Sutirna,  2013:  140-141.  Salah satu  materi  pokok  bimbingan  karir  menurut  Ridwan    2008:  138  adalah