Keabsahan Data STUDI KASUS PEMILIHAN KETERAMPILAN BAGI ANAK AUTISTIK DI SEKOLAH LUAR BIASA NEGERI PEMBINA YOGYAKARTA.

45 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di SLB Negeri Pembina Yogyakarta berlokasi di Jalan Imogiri Timur No 224 Giwangan, Umbulharjo, Yogyakarta. Lokasi sekolah berdekatan dengan pasar induk buah dan sayur, terminal dan pemukiman warga. Sekolah ini menjadi salah satu Sentra Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus yang merupakan program dari Direktorat Pembinaan Sekolah Luar Biasa. Program utama adalah pengembangan keterampilan anak berkebutuhan khusus untuk membekali anak kembali ke masyarakat. SLB Negeri Pembina menyelenggarakan pendidikan regular meliputi jenjang TKLB, SDLB, SMPLB, dan SMALB. Sekolah juga menyelenggarakan kelas keterampilan dengan keterampilan pilihan yaitu, tata boga, tata busana, tata riassalon, tekstil, otomotif, keramik, teknologi informasi dan komunikasi, pertanian, dan pertukangan kayu. Kelas Khusus day care merupakan kegiatan keterampilan menolong dan merawat diri. Kelas Autis Gotong Royong yang diselenggarakan secara gotong royong oleh orangtua dalam binaan SLB Negeri Pembina. Sekolah memiliki fasilitas penunjang seperti klinik rehabilitasi, center workshop berupa bengkel atau kelas keterampilan, resource center, asrama, showroom, dan playground. Peneliti dalam penelitian ini melakukan penelitian mengenai proses pemilihan keterampilan bagi anak autistik di kelas keterampilan tekstil. 46

2. Deskripsi Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian adalah wakil kepala sekolah yang bertanggung jawab atas keterlaksanaan pembelajaran keterampilan pada 9 unit keterampilan yaitu wakil kepala sekolah urusan sentra PK-LK dan anak autistik yang mengikuti pembelajaran keterampilan tekstil. Secara struktur organisasi sekolah disebutkan sebagai manajer sentra PK-PLK atau koordinator bengkel. Subjek berinisial EK berjenis kelamin perempuan. Subjek merupakan lulusan Sarjana Kria pada tahun 1993. Subjek menjadi seroang guru di SLB Negeri Pembina Yogyakarta mulai tahun 2003. Jabatan sebagai manajer sentra koordinator bengkel, maka subjek berkonsultasi dan berkoordinasi dengan komite sekolah, tenaga ahli, dan pengusahapengrajin dalam menetukan kebijakan atau keputusan. Subjek dibantu oleh satu bendahara, satu sekertaris dan sebelas koordinator unit. Subjek membawahi atas 11 unit dengan rincian 9 unit keterampilan, satu unit kios dan bagian alumni. Sembilan unit keterampilan yaitu, keterampilan boga, keterampilan busana, keterampilan rias, keterampilan tekstil, keterampilan kayu, keterampilan keramik, keterampilan otomotif, keterampilan tanaman hias, dan keterampilan IT. Anak autistik yang dimaksud bernama ND, bersekolah di SLB Pembina pada tahun 2013. Riwayat pendidikan ND diawali dengan bersekolah di sekolah khusus autistik sejak kelas 1 SDLB sampai dengan kelas 4 semester 1, kemudian ND melanjutkan pedidikan dasar pada sekolah inklusi. 47

3. Proses Pemilihan Keterampilan bagi Anak Autistik di SLB Pembina

a. Pilihan keterampilan yang disediakan

Sembilan keterampilan yang disediakan oleh SLB Pembina merupakan hasil dropping dari pusat yaitu Jakarta. Sembilan keterampilan tersebut diberikan kepada SLB Pembina dalam rangka penyelenggaraan sekolah sentra pada tahun 2003 disetiap provinsi dan SLB Pembina merupakan salah satu sekolah sentra tingkat provinsi di DIY. Surat yang berkaitan dengan penunjukkan SLB Negeri Pembina sebagai sekolah sentra atau pusat PK-LK adalah surat tembusan nomor 425068.1PLB.D.IV14 mengenai pangkalan data PK-LK pendidikan menengah yang terdapat dalam lampiran 12. Isi dari surat tersebut adalah penunjukkan SLB Pembina sebagai pusat pangkalan data PK-LK karena sekolah tersebut telah menjadi sekolah sentra sehingga pusat data mengenai PK-LK berada di SLB Pembina. Berdasarkan dokumen mengenai profil sekolah dan pengembangan pendidikan pada lampiran 10 dan lampiran 11 diketahui bahwa sembilan keterampilan terbagi dan dilaksanakan dalam kelas dengan satu kelas untuk satu keterampilan. Uraian tersebut menjawab pertanyaan penelitian nomor 1 lihat tabel 4, halaman 48. Tujuan program tersebut agar anak memiliki bekal keterampilan yang cukup dan anak dapat mandiri. Sasaran dari pemberian 9 keterampilan secara prinsip adalah untuk semua SLB yang ada di Yogyakarta. Hal tersebut berdasarkan pernyataan wakil kepala sekolah urusan sentra PK-LK, “Gini mbak, selaku sekolah sentra pada waktu didroping dulu sasarannya tidak hanya sekolah SLB Pembina tapi untuk sebagai tempat pelatihan pembelajaran keterampilan SLB seluruh DIY. Itu prinsipnya.”