121 pada keputusan anak untuk melanjutkan
sekolahnya, karena lingkungan sosial ini berisi interaksi langsung anak dengan individu
lain seperti orang tua, teman, dan masyarakat. Teman sepermainan peer group memberikan banyak pengaruh. Keinginan untuk
melanjutkan sekolah menengah muncul saat melihat teman dekat waktu masih SMPMTs bisa melanjutkan sekolahnnya.
Keinginan melanjutkan akan makin besar saat mereka berinteraksi dengan teman-teman sebaya dilingkungan yang kebetulan
memiliki kepedulian terhadap pendidikan, serta memiliki tujuan yang sama terhadap pendidikan untuk perubahan yang lebih baik yang
tentunya akan membawa dampak positif. Selain teman masyarakat yang berada dilingkungan juga memiliki peran penting dalam
membentuk persepsi yang positif terhadap pendidikan. Kepedulian dari masyarakat dapat menumbuhkan kesadaran yang tujuan akhirnya
adalah partisipasi masyarakat terhadap pendidikan.
d. Faktor geografi sebagai pendukung anak usia sekolah menengah 16-18
tahun untuk
melanjutkan pendidikan
SMASMKsederajat
Tidak semua desa di Kecamatan Kemangkon memiliki sarana pendidikan SMASMKsederajat, tetapi dengan kondisi tanah yang
datar sekolah-sekolah tersebut dapat diaksesdijangkau dengan kendaraan seperti angkudes, ojek, sepeda, sepeda motor hingga
berjalan kaki sekalipun. Keuntungan berada di daerah dengan kondisi
122 tanah yang datar adalah kemudahan dalam membangun layanan
transpotrasi, karena jalan yang dilalui tidak akan terjal naik-turun atau berkelok-kelok. Keuntungan inilah yang dimiliki oleh Kecamatan
Kemangkon, keadaan jalan utama menuju desa terjauh seperti Desa Kalialang dan Desa Kedung Benda sudah cukup baik karena jalan
beraspal. Mengingat frekuensi trayek angkudes mulai berkurang sehingga untuk beberapa desa tidak dilalui maka perlu ada kerjasama
dari pihak terkait untuk menormalisasikannya kembali agar anak-anak yang tinggal di desa-desa yang sudah tidak dilalui angkudes dapat
bersemangat untuk kembali bersekolah.
4. Kebijakan Sebagai Solusi Permasalahan Pendidikan a. Kebijakan pembiayaan pendidikan
Secara umum di Kecamatan Kemangkon faktor ekonomi merupakan faktor utama yang mendominasi anak usia sekolah
menengah 16-18 tahun tidak melanjutkan sekolah baik karena biaya sekolah yang memberatkan atau karena harus bekerja membantu orang
tua memenuhi kebutuhan hidup. Jadi untuk permaslahan ini kebijakan yang tepat adalah kebijakan mengenai pembiayaan pendidikan.
Kebijakan merupakan apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh penyelenggara
pendidikan. Pelaksanaan
kebijakan meliputi
pelaksanaan sumber pembiayaan pendidikan dan program kegiatan untuk menunjang peningkatan akses pendidikan bagi masyrakat.
123 Dana Bantuan Operasional Sekolah BOS menjadi salah satu
program bantuan pendidikan yang paling dikenal masyarakat. Bantuan Operasional Sekolah merupakan bantuan pemerintah pusat kepada
seluruh SDMI, SMPMTs, dan SMASMKsederjat se-Indonesia, baik negeri maupun swasta. Bantuan ini diberikan kepada siswa melalui
sekolah yang langsung ditransfer ke rekening sekolah masing-masing. BOS pada dasarnya untuk penyediaan pendanaan biaya operasi non
personalia bagi satuan pendidikan sebagai pelaksana. Dengan urusan operasional sekolah yang telah teratasi tanpa membebani pihak orang
tua maka hal ini akan membantu anak-anak dari keluarga dengan ekonomi lemah, selanjutnya orang tua tinggal fokus pada biaya
personal anak. Teratasinya biaya operasional sekolah melalui BOS bukan
berarti tidak ada yang mempermasalahkan biaya sebagai alasan anak tidak melanjutkan sekolah menengah. Hal yang terjadi selanjutnya
adalah permasalahan biaya personal anak setiap harinya yang dirasa memberatkan. Butuh solusi lain untuk mengatasi permasalahan untuk
biaya personal anak untuk sekolah. Memasuki masa pemerintahan baru dan pemimpin baru ada sebuah wacana mengenai kebijakan untuk
pembiayaan pendidikan melalui program Kartu Indonesia Pintar. Apabila kebijakan ini terlaksana dan berhasil dalam implemantasinya
maka biaya personal anak tidak perlu lagi menjadi alasan anak tidak melanjutkan sekolah hingga ke jenjang pendidikan menengah. Besaran