Faktor geografi sebagai pendukung anak usia sekolah menengah 16-18

125 pendidikan karena diselenggarakan setiap akhir pekan khusu untuk program pendidikan bagi orang dewasa.

D. KETERBATASAN PENELITIAN

Proses penelitian masih memiliki keterbatasan dan kekurangan, antara lain: 1. Penelitian ini dilakukan pada Agustus sampai Oktober 2014. Dalam kurun waktu tersebut, peneliti berusaha menggali informasi, mengamati dan memahami aktivitas yang terjadi di masyarakat dan sekolah. Aspek yang diungkapkan dalam penelitian ini terjadi di antara bulan Agustus dan Oktober 2014, sehingga sebelum dan sesudah waktu tersebut memungkinkan terjadi perubahan yang tidak terekam oleh peneliti. 2. Penelitian tentang Akses Pendidikan Jenjang Menengah ini dibatasi hanya dilakukan di Kecamatan Kemangkon, sehingga hasilnya pun tidak dapat digeneralisasikan. 3. Penelitian ini hanya mendeskripsikan mengenai akses pendidikan jenjang menengah dari sarana-prasarana pendidikan, jangkauan sekolah, serta fenomena anak tidak melanjutkan sekolah setelah lulus SMPMTs di Kecamatan Kemangkon dan kebijakan apa yang dijadikan solusi permasalahan. 126

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian dan pembahasan serta temuan penelitian yang sudah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ketimpangan akses pendidikan adalah kondisi dimana aksesjalan masuk untuk memperoleh pendidikan tidak berjalan sebagaimana mestinya yaitu memberikan akses kepada seluruh anak untuk memperoleh akses masuk, bertahan dan lulus agar potensi yang dimiliki bisa berkembang dan menjadi manusia yang beriman, bertakwa, kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Timpangannya akses pendidikan terutama di Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga ditunjukkan melalui tiga aspek berikut ini: a. Ketersediaan daya tampung sekolah menengah di Kecamatan Kemangkon Kabupaten Purbalingga. Berdasarkan data PPDB tahun 2014 tiga sekolah menengah di Kecamatan Kemangkon yakni SMA N 1 Kemangkon, SMK N 1 Kemangkon dan SMA Ma’arif NU Kemangkon memiliki daya tampung sebanyak 324 kursi. Sedangkan jumlah lulusan SMPMTs di Kecamatan Kemangkon dua kali lebih banyak dari daya tampung yang disediakan yaitu sebanyak 734 anak. Apabila semua anak lulusan