Keterjangkauan sekolah menengah di Kecamatan Kemangkon KSM:
174 untuk biaya awal masuk sekolah. Hal itu sebenarnya tetap akan gagal semua
walau kita telah berusaha mempromosikan dan melakukan sosialisasi secara gencar kalau anak sudah tidak memiliki motivasi untuk tetap bersekolah dan
lebih termotivasi untuk bekerja. 10092014 RWI:
Dari pihak dinas pendidikan, tidak menutup mata terhadap minat masyarakat yang ingin tetap sekolah akan tetapi tetap bekerja. Mereka bisa
ikut pendidikan luar sekolah yang seperti PKBM. Melalui PKBM akan dibekali pula dengan berbagai keterampilan seperti, tata busana, pertanian,
peternakan, dan lain-lain. Selain itu kita sering melakukan evaluasi secara berkala bahkan tidak hanya dinas pendidikan kabupaten dan dinas pendidikan
propinsi tetapi dinas sosial juga. Selain itu kita juga sering menyampaikan rendahnya APK, APM maupun APS pada Musrenbang tingkat kecamatan
guna mencari solusi dan membahas upaya meningkatkan akses pendidikan namun umpan balik secara khusus yang kita terima sejauh ini belum ada.
Rencananya kita akan berupaya melakukan sosialisasi yang tepat kepada semua stakeholder untuk mendukung agar anak-anak lulusan SMPMTs mau
dan dapat melanjutkan sekolahnya. Kami akan berupaya juga melakukan koordinasi kepada semua unsur baik formal maupun non formal untuk
mendukung kegiatan sosialisasi kami. Kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama tentang pentingnya sekolah. Bagi masyarakat yang berkemampuan
juga kami ajak untuk meningkatkan kepedulian terhadap pendidikan dan turut berpartisipasi aktif. 17092014
BDI:
Kami sering mengundang wali murid yang mendapatkan batuan untuk terus kami berikan himbauan untuk gerus berupaya agar anaknya setelah lulus
SMP tetap melanjutkan. Jangan menjadikan ekonomi menjadi alasan kalau masih ada jalan keluar, bantuan pendidikan berupa BOS, BSM, BKM maupun
beasiswa prestasi tidak hanya bisa didapatkan di SMP tapi tetapi ada di SMA. 18092014
Kesimpulan:
Sosialisasi berkaitan dengan pentingnya pendidikan terutama dengan melanjutkan pendidikan menengah setelah lulus SMPMTs adalah
salah satu upaya paling sering dilakukan oleh pihak sekolah menengah bekerjasama dengan perangkat desa. Upaya lain adalah menawarkan
pendidikan alternatif seperti PKBM.
175
ANALISIS DATA HASIL WAWANCARA Sumber data:
Anak usia sekolah menengah 16 – 18 tahun di Kecamatan Kemangkon. Identitas Informan:
Nama : SF, SN, ST, MA, PR, AF, TR, KR, MR, TF, AL, PU, PN dan MN.
1. Alasan anak-anak usia sekolah menengah di Kecamatan Kemangkon tidak melanjutkan sekolah setelah lulus SMPMTs.
SF: Tidak melanjutkan karena pada waktu itu bentrok dengan kakak dan adik.
Pada tahun yang sama kakak perempuan saya akan menikah dan adik saya masuk SMP. Kalau saya memaksa untuk tetap melanjutkan sekolah orang tua
saya tidak mampu membiayai semuanya secara bersamaan. SN:
Orang tua tidak memiliki biaya untuk menyekolahkan saya hingga SMA. Saudara-saudara saya semua lulusan SMP.
ST:
Biaya, bapak tidak bisa membayar daftar ulang. Belum sempat mendaftar cuma kata orang biaya daftar ulangnya sampai tiga jutaan.
MA:
Tidak melanjutkan sekolah karena malu, orang tua tidak memiliki biaya.
PR: Saya tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biaya. Bapak dan Ibu
petani dengan sawah yang luasnya tidak seberapa, belum lagi adik saya masih harus sekolah SD sama SMP. Kata orang di SD dan SMP ada BOS gratis tapi
untuk buku, seragam sama uang sakunya tetap tanggungan orang tua. Jadi untuk menanggung biaya sekolah tiga sekaligus orang tua saya tidak mampu.
AF:
Alasan tidak melanjutkan sekolah karena tidak ada biayanya.
TR: Sudah malas buat berpikir. Saya pernah melanjutkan di SMK swasta di
Kalimanah cuma tiga bulan. KR:
Tidak ada biaya. Ibu sakit bapak punya kekurangan.
MR: Biaya. Saya pernah melanjutkan sekolah di SMA selama satu semester.
Saya keluar karena saya malu sering menunggak iuran sekolah. Daftar ulang saja saya hanya membayar sebagian, untuk uang seragam saya tidak
membayar. Untuk seragam saya dikasih seragam bekas milik tetangga saya yang kebetulan anaknya dulu sekolah disitu dan sudah lulus.
TF:
Tidak melanjutkan karena uang buat daftarnya terlambat.
AL: Tidak ada biaya buat sekolah.
PU: Tidak ada kendaraan untuk sekolah. Dari Toyareka ke Mewek jauh. Perlu
naik sepeda dulu anti dititipkan ke tempat penitipan sepeda baru menunggu bus mikro buat berangkat sekolah.
PN:
Tidak melanjutkan karena tidak punya teman. Disini rata-rata sekolah cuma sampai SMP terus pada kerja nanti umur 20 tahun pada menikah.
MN:
Tidak ada biaya untuk melanjutkan sekolah dan sekolahnya jauh yang paling dekat saja di Karang Kemiri tapi jurusan yang diinginkan tidak ada.
Kalau sekolah lain jauh sepertinya tidak diterima kerenanilai UN pas-pasan. Inginnya sekolah yang negeri kalau swasta pasti lebih mahal.
Kesimpulan:
Alasan utama anak-anak usia sekolah menengah di Kecamatan kemangkon tidak melanjutkan sekolah setelah lulus SMPMTs dikarenakan
faktor ekonomi lebih tepatnya kondisi ekonomi keluarga. Selain faktor