Sarana dan prasarana sekolah menengah

111 label sekolah negeri untuk menyekolahkan anak-anaknya disbanding di sekolah swasta. 2. Faktor Penghambat Anak Usia Sekolah Menengah 16-18 Tahun Untuk Melanjutkan Pendidikan SMASMKsederajat

a. Faktor ekonomi keluarga sebagai penghambat anak usia sekolah menengah

16-18 tahun untuk melanjutkan pendidikan SMASMKsederajat. Faktor ekonomi terutama kondisi ekonomi keluarga menjadi salah satu alasan yang tidak pernah absen dalam setiap jawaban mengenai penyebab anak tidak melanjutkan sekolah. Demikian pula dengan jawaban dari anak-anak di Kecamatan Kemangkon, ditanya mengenai alasan mereka tidak melanjutkan sekolah setelah lulus dari SMPMTs kondisi ekonomi menjadi jawaban yang keluar pertama kali. Faktor ekonomi merupakan faktor klasik penyebab anak tidak melanjutkan sekolah. Berdasarkan data dari BPS, faktanya sebanyak 19 dari total jumlah seluruh penduduk di Kecamatan Kemangkon tergolong miskin. Dalam kemiskinan tersebut sangat berat membiayai sekolah, ironisnya biaya sekolah yang memberatkan adalah baiya personal anak setiap harinya. Pemerintah melalui Biaya Operasional Sekolah BOS dengan setiap anak mendapat Rp1.000.000,00semester belum benar-benar bisa meringankan beban seluruh orang tua, karena alokasi dana BOS di sekolah menengah digunakan lebih pada untuk memenuhi kegiatan operasional sekolah bukan biaya personal anak. 112 Biaya personal ini meliputi: a membayar buku seragam, b buku-buku tambahan, c iuran bulanan, d uang saku dan ongkos angkotangkudes dan e biaya yang tidak ada. Permasalahannya dari pada memenuhi biaya operasional anak untuk sekolah ada kebutuhan yang harus terlebih dahulu dipenuhi yaitu kebutuhan ekonomi keluarga. Ekonomi keluarga merupakan sesuatu yang sangat mendasar, artinya suatu kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu sebelum meningkat pada kebutuhan lain. Kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu adalah pangan, sandang dan papan. Dalam memenuhi ketiga kebutuhan tersebut tentunya diperlukan modaluangbentuk lain dan kesemuanya itu diperoleh dari penghasilan. Penghasilan itu didapat dari hasil bekerjaberkebunbertaniberdagang, dan lain sebagainya. Pilihan selanjutnya bagi anak yang tidak melanjutkan sekolah adalah bekerja membantu memenuhi kebutuhan berupa pangan, sandang dan papan. Bermodal lulusan SMPMTs, tingkat pendidikan mereka masih tergolong rendah, hal ini akan mengkibatkan kualitas SDM rendah sehingga berdampak pada pekerjaan yang akan mereka peroleh. Bisa diprediksi pekerjaan apa yang akan diperoleh, yaitu buruh kasar, asisten rumah tangga dan lain-lain. Untuk jenis pekerjaan seperti itu tidak membutuhkan ketrampilan khusus dengan hasil berupa upah yang rendah kurang dari UMK daerah akibatnya adalah kemiskinan. Dengan kondisi kemiskinan tujuan utama bekerja adalah