Salah satu kebijakan yang ditawarkan pemerintah untuk anak-anak usia

155 HASIL WAWANCARA SETELAH DIREDUKSI 3 A. Identitas Informan Nama : RWI Instansi : UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Kemangkon Tempat : Ruang tamu UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Kemangkon Waktu : 17 September 2014

B. Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Kemangkon? 2. Bagaimana ketersediaan dan kondisi sarana, prasarana serta keterjangkauan pendidikan untuk sekolah menengah di Kecamatan Kemangkon? Secara menyeluruh untuk sekolah menengah di Kecamatan Kemangkon ada 3 sekolah, 1 SMA dan 2 SMK. Untuk detail mengenai ketersediaan dan kondisi sarana dan prasarana saya tidak tahu pasti karena itu bukan wewenang saya. Lokasi dari ketiga sekolah tersebut sangat menguntungkan bagi mereka yang tinggal di desa yang sama dengan sekolah menengah tersebut, tapi bagi mereka yang tinggal jauh berkilo- kilo meter dari sekolah membuat sekolah sulit dijangkau bagi mereka. Menyangkut masalah transportasi umum, ada beberapa transportasi umum yang bisa digunakan untuk menjangkau sekolah tersebut. Salah satunya adalah angkutan desa, sayangnya akhir-akhir ini jumlah angkudes yang beroperasi di Kecamatan Kemangkon semakin berkurang. Desa terjauh dari pusat kecamatan seperti desa Kedungbenda dan Kalialang dulu masih bisa dicapai dengan angkudes. Sekarang untuk mencapai kedua desa tersebut menggunakan angkudes sangat susah karena jarang angkudes yang mau beroperasi hingga kedua desa tersebut. Alasan pastinya tidak tahu pasti mengapa. Kalau anak-anak untuk berangkat sekolah menggunakan ojek itu sangat membebani anak maupun orang tua. Ongkos ojek sekali berangkat saja sekitar Rp5.000,- sekali berangkat dan bisa lebih murah kalau mau menawar. Beralih ke kendaraan pribadi, untuk kedua desa tersebut merupakan daerah yang menjadi kantong keluarga miskin. Untuk setiap satu rumah memiliki kendaraan bermotor minimal satu itu susah diupayakan. Kepala keluarga di dua desa tersebut kebanyakan berprofesi menjadi petani sebagian memiliki lahan sendiri sebagian hanya menjadi buruh. Menjadi petani sekarang bukanlah jaminan hidup makmur, harga pupuk mahal atau kegagalan panen sering jadi masalah. Jadi daripada memprioritaskan fasilitas transportasi untuk sekolah ditempat jauh mereka lebih memilih untuk memenuhi kebutuhan perut. 3. Berapa jumlah penduduk usia sekolah menengah 16-18 tahun di Kecamatan Kemangkon? Berapa yang melanjutkan sekolah? Berapa yang tidak melanjutkan sekolah menengah? UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Kemangkon hanya menghimpun data-data untuk jenjang pendidikan dasar terutama untuk sekolah dasar. Kalau untuk mencari data tersebut saya sarankan untuk datang ke Dinas Pendidikan Langsung atau ke BPS. 156 4. Apa yang menjadi penyebabalasan anak usia sekolah 16-18 tahun di Kecamatan Kemangkon untuk tidak melanjutkan sekolah menengah? Faktor klasik seperti ekonomi adalah salah satu penyebab anak tidak melanjutkan sekolah menengah. Ekonomi keluarga yang dianggap serba kekurangan memaksa anak-anak lulusan SMPMTs untuk memilih untuk tidak melanjutkan dan bekerja membantu orang tua mencari nafkah. Faktor kedua adalah geografis. Beberapa daerah di Kecamatan Kemangkon memiliki jarak tempuh yang cukup jauh dari pusat kecamatan antara lain Desa Kedungbenda dan Kalialang. Kedua desa tersebut memiliki jarak sekitar 10 km dari pusat kecamatan. Bagi anak-anak yang tinggal di dua desa tersebut harus menempuh jarak 10 kmterlebh dahulu untuk bisa sampai di sekolah menengah di Kecamatan Karangkemiri. Faktor selanjutnya adalah faktor motivasi anak itu sendiri, faktor ini makin diperkuat dengan perkembangan industri di Kabupaten Purbalingga. Bukan sekedar kehadiran pabrik-pabrik besar tapi plasma-plasma dari industri tersebut juga hadir di beberapa desa untuk menyerap tenaga kerja di tempat tersebut. 5. Apa kebijakan dari pemerintah pusatprovinsidaerah berkaitan dengan perluasan akses pendidikan terutama untuk anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah menengah? Sejauh yang saya tahu dan mungkin masyarakat tahu untuk kebijkan pembiayaan pendidikan ada BOS, BSM dan beasiswa prestasi. Untuk kebijakan lain ada pendidikan nonformal seperti PKBM. 6. Apakah ada upaya dari berbagai pihak yang berkaitan dengan anak- anak yang tidak melanjutkan sekolah pada jenjang pendidikan menengah? Dari pihak dinas pendidikan, tidak menutup mata terhadap minat masyarakat yang ingin tetap sekolah akan tetapi tetap bekerja. Mereka bisa ikut pendidikan luar sekolah yang seperti PKBM. Melalui PKBM akan dibekali pula dengan berbagai keterampilan seperti, tata busana, pertanian, peternakan, dan lain-lain. Selain itu kita sering melakukan evaluasi secara berkala bahkan tidak hanya dinas pendidikan kabupaten dan dinas pendidikan propinsi tetapi dinas sosial juga. Selain itu kita juga sering menyampaikan rendahnya APK, APM maupun APS pada Musrenbang tingkat kecamatan guna mencari solusi dan membahas upaya meningkatkan akses pendidikan namun umpan balik secara khusus yang kita terima sejauh ini belum ada. Rencananya kita akan berupaya melakukan sosialisasi yang tepat kepada semua stakeholderuntuk mendukung agar anak-anak lulusan SMPMTs mau dan dapat melanjutkan sekolahnya. Kami akan berupaya juga melakukan koordinasi kepada semua unsur baik formal maupun non formal untuk mendukung kegiatan sosialisasi kami. Kepada tokoh masyarakat dan tokoh agama tentang pentingnya sekolah. Bagi masyarakat yang berkemampuan juga kami ajak untuk meningkatkan kepedulian terhadap pendidikan dan turut berpartisipasi aktif.