Saran KESIMPULAN DAN SARAN

134 BPS. 2014. Aspek Akses Pendidikan. Diakses dari http:daps.bps.go.idFile20PubPublikasi20AspekAksesPendidikan.p df. Pada tanggal 27 Mei 2014, Jam 09:25 WIB. Daldjoeni N. 1997. Geografi Kota dan Desa. Bandung: Alumni. Darmaningtyas Edi Subkhan. 2012. Manipulasi Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Resist Book. Depdiknas. 2005. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2005-2009. Jakarta. Depdiknas. 2010. Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional Tahun 2010-2014. Jakarta. Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga. 2010. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Tahun 2011 – 2015. Purbalingga: Disdik Purbalingga. Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga. 2012. Renja SKPD Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga Tahun 2013. Purbalingga: Disdik Purbalingga. Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga. 2014. Profil Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 20132014. Purbalingga Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga. 2014. Statistik SMA. Diakses dari http:purbalingga.ppdb.kemdikbud.go.idindex.php.statistiktampilsmkn. Pada tanggal 13 Juli 2014, jam 21:06 WIB. Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga. 2014. Statistik SMK. Diakses dari http:purbalingga.ppdb.kemdikbud.go.idindex.php.statistiktampilsmun. Pada tanggal 13 Juli 2014, jam 21:06 WIB. Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Penerjemah: Samodra Wibawa, dkk. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Dwi Siswoyo, dkk. 2008. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. Dyah Reti Pujianti. 2012. Upaya Pemerataan Pendidikan Tingkat Sekolah Menengah di Kecamatan Barung Kabupaten Wonosobo. Skripsi. MP- FIP. Fachrudi Indra. 1989. Administrasi Pendidikan. Malang: IKIP Malang. H.A.R. Tilaar Riant Nugroho. 2008. Kebijakan Pendidikan, pengantar untuk memahami kebijakan pendidikan dan kebijakan pendidikan sebagai kebijakan publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 135 Husaini Usman. 2008. Manajemen: Teori, Praktik, dan Riset Pendidikan. Jakarta: Bumi Kasara. Joni Bungai, dkk. 2009. Studi Pelaksanaan Kebijakan perluasan Akses Peningkatan Mutu Tata Kelola Pendidikan di Kabupaten Murung Raya Propinsi Kalimantan Tengah. Abstrak Hasil Penelitian Universitas Palangkaraya. Palangkaraya: Universitas Palangkaraya. Kecamatan Kemangkon. 2014. Delapan Kelompok Data Pengembangan Sistem Informasi Profil Daerah Paruh Tahun 2014. Purbalingga. Moleong J. Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muhammad Ja’far Bustomi. 2012. Ketimpangan Pendidikan Antar KabupatenKota Dan Implikasinya Di Provinsi Jawa Tengah. Jurnal UNNES http:journal.unnes.ac.idsjuindex.phpedajarticledownload477507. Hlm. 1-10. Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologis Proses Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosadakarya. Nana Syaodih Sukmadinata. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Pemerintah Kabupaten. 2010. RPJMD Kabupaten Purbalingga Tahun 2010 – 2015. Purbalingga. Peraturan Menteri Nomor 80 Tahun 2013 Tentangg Pendidikan Menengah Universal. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Untuk SDMI, SMPMTs, dan SMAMA. Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi 3. Jakarta: Balai Pustaka. Riant Nugroho. 2008. Kebijakan Pendidikan yang Unggul: Kasus Pembangunan Pendidikan di Kabupaten Jembrana 2000-2006. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Riant Nugroho. 2008. Pendidikan Indonesia: Harapan, Visi, dan Strategi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 136 Rudi Mulyatiningsih. 2014. Siswa Memilih “Ngidep”. Suara Merdeka 25 Agustus 2014. Hlm.7. Santrock, John W. 2011. Psikologis Pendidikan, Edisi Kedua. Jakarta: Kecana. Slamet. 2014. Refleksi Konseptual Kebijakan Pendidikan Untuk Perbaikan Mutu Refleksi Konsep Kebijakan Pendidikan Nasional dan Daerah. Seminar Nasional Kebijakan Pendidikan. Yogyakarta: FIP UNY. Solichin Abdul Wahab 1997. Analisis Kebijakan: Dari Formulasi ke Implementasi Kebijaksanaan Negara. Jakarta: Bumi Aksara. Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kombinasi Mixed Methods. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Syafaruddin. 2008. Efektivitas Kebijakan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Udin Syaefudin Sa’ud Mulyani. 2013. Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung: Remaja Rosdakarya. Undang - Undang Dasar Republik Indonesia 1945 Amandemen Keempat. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem pendidikan Nasional 137 LAMPIRAN - LAMPIRAN 138 LAMPIRAN 1. PEDOMAN OBSERVASI, DOKUMENTASI DAN WAWANCARA 139 PEDOMAN OBSERVASI A. Observasi di Sekolah 1. Mengamati lokasi dan keadaan sekitar sekolah a. Alamat b. Bangunan c. Lingkungan sekitar d. Lokasi geografis sekolah 2. Mengamati kondisi dan kelengkapan fasilitas sekolah a. Sarana dan Prasarana b. Gedung c. Ruangan

B. Observasi di tempat tinggal anak

1. Mengamati lokasi dan keadaan sekitar tempat tinggal anak a. Alamat rumah b. Lingkungan sekitar rumah c. Lokasi geografis rumah 2. Mengamati kondisi rumah tempat tinggal anak a. Kondisi bangunan rumah b. Fasilitas rumah 140 PEDOMAN DOKUMENTASI a. Data pendidikan Kecamatan Kemangkon 2014 b. Data penduduk Kecamatan Kemangkon 2014 c. Data penerimaan peserta didik baru SMA N 1 Kemangkon 20142015 d. Data penerimaan peserta didik baru SMK N 1 Kemangkon 20142015 e. Data Pokok PSMK 2013 SMK N 1 Kemangkon f. Data Pokok PSMK 2013 SMK Ma’arif NU Kemangkon g. Peta Kecamatan Kemangkon 141 PEDOMAN WAWANCARA Sumber 1. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga 2. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga 3. Staf Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kabupaten Purbalingga

A. Identitas Informan

Nama : Instansi : Tempat Wawancara : Tanggal Wawancara :

B. Daftar Pertanyaan

1. Bagaimana tingkat pendidikan penduduk di Kabupaten Purbalingga? 2. Bagaimana capaian pembangunan pendidikan khususnya untuk jenjang pendidikan menengah di Kabupaten Purbalingga? 3. Berdasarkan data statistik pendidikan tahun 20132014, APK untuk pendidikan jenjang menengah belum mencapai target target 65 baru mencapai 61,76, mengapa? 4. Bagaimana ketersediaan dan kondisi sarana prasarana untuk sekolah menengah di Kabupaten Purbalingga? Apakah sudah merata untuk seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga? Bagaimana pula untuk Kecamatan Kemangkon? 5. Bagaimana keterjangkauan sekolah menengah di seluruh wilayah Kabupaten Purbalingga terutama yang berada di Kecamatan Kemangkon? 6. Berapa jumlah penduduk usia sekolah menengah 16-18 tahun di Kabupaten Purbalingga? Berapa yang melanjutkan sekolah? Berapa yang tidak melanjutkan sekolah menengah? 7. Apa yang menjadi penyebab anak usia sekolah menengah 16-18 tahun dari anak tidak melanjutkan pendidikannya hingga jenjang pendidikan menengah? 8. Apa bentuk kebijakan dari pemerintah pusatprovinsidaerah yang berkaitan dengan anak tidak melanjutkan sekolah untuk jenjang pendidikan menengah? 9. Apakah ada faktor peluang untuk meningkatkan APK SMA di Kecamatan Kemangkon? 10. Apakah ada evaluasi untuk pencapaian APK tiap tahun ajaran baru? 142 PEDOMAN WAWANCARA Sumber Data: 1. UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Kemangkon 2. Kepala Sekolah atau Guru yang berada di lokasi penelitian

A. Identitas

Nama : Instansi : Tempat Wawancara : Tanggal Wawancara :

B. Daftar Pertanyaan :

1. Bagaimana tingkat pendidikan penduduk di Kecamatan Kemangkon? 2. Bagaimana ketersediaan dan kondisi sarana, prasarana serta keterjangkauan pendidikan untuk sekolah menengah di Kecamatan Kemangkon? 3. Berapa jumlah penduduk usia sekolah menengah 16-18 tahun di Kecamatan Kemangkon? Berapa yang melanjutkan sekolah? Berapa yang tidak melanjutkan sekolah menengah? 4. Apa yang menjadi penyebabalasan anak usia sekolah 16-18 tahun di Kecamatan Kemangkon untuk tidak melanjutkan sekolah menengah? 5. Apa kebijakan dari pemerintah pusatprovinsidaerah berkaitan dengan perluasan akses pendidikan terutama untuk anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah menengah? 6. Apakah ada upaya dari berbagai pihak yang berkaitan dengan anak-anak yang tidak melanjutkan sekolah pada jenjang pendidikan menengah? 143 PEDOMAN WAWANCARA Sumber Data : Anak usia 16 – 18 tahun yang lulus SMPMts tetapi tidak melanjutkan Sekolah di SMASMKsederajat.

A. Identitas

Nama : Tempat Tanggal lahir : Alamat : Waktu wawancara :

B. Daftar Pertanyaan

1. Apa alasan tidak melanjutkan sekolah SMASMKsederajat? Mengapa? a. Faktor ekonomi, alasannya ......... b. Faktor motivasi, alasannya ......... c. Faktor geografis lokasi sekolah, alasannya ......... d. Faktor lingkungan, alasannya ......... e. Faktor lain, alasannya ......... 2. Bagaimana jika alasan tidak sekolah bisa teratasi, apakah ingin melanjutkan sekolah sampai lulus? a. Jawaban bersedia, apa harapan untuk pendidikan SMASMKsederajat? b. Jawaban tidak bersedia, alasan: 3. Faktor-faktor penghambat yang mungkin terjadi bila bersekolah di SMASMKsederajat? 4. Faktor-faktor pendukung yang mungkin sebagai pendorong untuk bersekolah di SMASMKsederajat? 5. Apakah orang tua berperan dalam menentukan pendidikan saudara?