125
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan pada anak Kelompok B TK KKLKMD Sedyo Rukun telah diupayakan untuk memperoleh hasil yang maksimal, akan tetapi pada
kenyataannya masih terdapat keterbatasan, antara lain: 1.
Suasana hati mood anak ketika mengikuti pembelajaran berada di luar jangkauan peneliti untuk mengontrolnya. Misalnya: anak yang suasana
hatinya sudah tidak baik dari rumah karena dia merasa malu terlambat masuk kelas akan mempengaruhi hasil belajarnya.
2. Konsentrasi pewarna makanan yang digunakan setiap anak pada saat
eksperimen mencampur warna berbeda-beda sehingga menghasilkan warna dengan gradasi yang berbeda.
126
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh di lapangan, maka dapat disimpulkan bahwa melalui metode eksperimen dapat meningkatkan keterampilan
proses sains anak kelompok B Taman Kanak-kanak Sedyo Rukun Sirat, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul. Peningkatan ini dapat
dilihat dari meningkatnya keterampilan proses sains sebelum dilakukan tindakan dan sesudah dilakukan tindakan pada siklus I dan II. Dua anak dari 19 anak
10,53 berada dalam kriteria baik Berkembang Sangat BaikBSB sebelum dilakukan tindakan. Sepuluh anak dari 19 anak 52,63 berada dalam kriteria
baik Berkembang Sangat BaikBSB setelah dilakukan tindakan pada siklus I dan setelah dilakukan perbaikan pada siklus II keterampilan proses sains meningkat
menjadi 100 atau seluruh anak berada dalam kategori baik. Pembelajaran berhasil karena keterampilan proses sains meningkat melampaui indikator
keberhasilan sebesar ≥ 80 dari 19 anak berada dalam kriteria baik atau Berkembang Sangat Baik BSB.
Keterampilan proses sains meningkat setelah dilakukan perbaikan proses pembelajaran yaitu dengan memberi penguatan dan penghargaan, menghadirkan
masalah dengan lebih menarik, meningkatkan pengelolaan kelas, memotivasi anak agar senantiasa percaya diri, dan memberi tindakan lebih pada anak yang masih
berada dalam kriteria kurang baik Mulai BerkembangMB.