38 Guru dalam melaksanakan tugasnya dalam pembelajaran keterampilan
proses sains sebaiknya menempatkan aktivitas nyata dengan berbagai obyek yang dipelajari. Sebaiknya guru memberikan berbagai kesempatan kepada
anak untuk bersentuhan langsung dengan obyek yang akan atau sedang dipelajari. R. Rohandi, dalam Ali Nugraha 2005: 142. Guru harus mampu
menyediakan aktivitas belajar yang menyenangkan dan memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat secara langsung dan leluasa untuk
mengeksplorasi berbagai alat dan bahan ajar melalui metode pembelajaran yang tepat. Salah satu metode pembelajaran yang dapat memfasilitasi itu
semua adalah metode eksperimen. Metode eksperimen merupakan metode yang memberikan kesempatan kepada anak untuk terlibat secara langsung
dalam rangkaian kegiatan pembelajaran. Kegiatan eksperimen pada pembelajaran ditandai dengan adanya aktivitas mengamati, mencoba, dan
mengkomunikasikan hasil percobaan.
B. Hakikat Anak TK Kelompok B
1. Pengertian Anak TK Kelompok B
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1990 Bab I pasal 1 ayat 2 dinyatakan bahwa taman kanak-kanak adalah satu bentuk pendidikan
prasekolah yang menyediakan program pendidikan dini bagi anak usia dini dengan rentang usia empat hingga memasuki pendidikan dasar. Taman kanak-
kanak merupakan salah satu bentuk pendidikan anak usia dini pada jalur formal Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 28.
39 Sesuai dengan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Taman Kanak-kanak
tahun 2011 halaman 21 dijelaskan bahwa anak taman kanak-kanak kelompok B merupakan anak pada rentang usia 5-6 tahun. Dari definisi tersebut, dapat
disimpulkan bahwa anak TK kelompok B merupakan anak pada jalur pendidikan formal pada rentang usia 5-6 tahun.
2. Karakteristik Anak TK Kelompok B
Anak TK merupakan anak yang sangat aktif dengan rasa ingin tahu dan antusiasme yang tinggi. Anak pada usia ini memiliki jiwa berpetualang yang
sangat kuat. Mereka banyak memperhatikan orang lain dan banyak bertanya tentang segala sesuatu. Mereka paling tidak bisa duduk berdiam diri dalam waktu
yang lama. Sepuluh menit merupakan waktu yang wajar bagi anak usia sekitar lima tahun untuk dapat duduk dan memperhatikan sesuatu secara nyata. Oleh
sebab itu, mereka mudah bosan terhadap kegiatan yang monoton dan tidak menarik.
Menurut Solehuddin Rusdinal, dkk, 2005: 17, karakteristik anak prasekolah diantaranya:
a bersifat unik; b mengekspresikan perilakunya secara relatif spontan;
c bersifat aktif dan energik; d bersifat egosentris; e memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap semua hal; f bersifat
eksploratif dan berpetualang; g kaya dengan fantasi; h memiliki daya perhatian yang pendek; i usia belajar yang paling potensial.
Pendapat lain disampaikan oleh Jolanda Howe dalam artikelnya yang berjudul “Characteristics of Preschool Children” yang diposting pada 31
Desember 2009
http:network.crcna.org.sunday-schoolcharacteristics-
40 preschool-children
diakses pada 15 Februari 2015, anak pada usia TK memiliki karakteristik sebagai berikut:
a. Think very concretely an literally, not abstractly or figuratively as
youth and adults do; to a preschool child, things are as they appear to be berpikir konkret atau nyata, bukan pada hal abstrak atau kiasan
yang dipikirkan oleh orang dewasa; bagi anak TK konsep tentang benda adalah seperti apa yang nampak oleh mereka
b. Are not capable of reasoning or organizing abstract faith concepts
along logical lines belum mampu menalar atau mengorganisasikan konsep-konsep yang abstrak
c. Learn through their experiences at home, church, preschool,
caregivers belajar dari pengalamannya di rumah, gereja, TK, dan pengasuhnya
d. Learn with their whole bodies; love to taste, touch, move, explore,
smell, watch, and wonder belajar melalui seluruh tubuhnya; suka mencicipi, menyentuh, bergerak, mengeksplorasi, membau, melihat,
dan banyak bertanya
e. Are just beginning to develop some literacy skills; some can write their
own name, recognize the letters of alphabet, and count to twenty mereka mulai mengembangkan beberapa keterampilan berbahasa;
beberapa mampu menuliskan namanya, menyusun kata dari beberapa huruf, dan berhitung hingga 20
f. Love to use language to please adults; “right answers” do not
necessarily indicate comprehension suka menggunakan bahasa untuk menyenangkan orang dewasa, “jawaban yang benar” tidak selalu
menunjukkan pemahaman orang dewasa g.
Enjoy being told stories and read to; repetition an important way to learn menikmati kegiatan bercerita dan membaca; pengulangan
adalah cara yang paling tepat untuk belajar h.
Are often easily distracted from staying “on task” mereka mudah bosan dengan tugas mereka.
Dari berbagai uraian karakteristik anak usia TK yang telah dikemukakan di atas, maka guru harus memahami sifat dan ciri khas dari anak usia TK. Peneliti
harus menyiapkan segala sesuatu yang mempengaruhi pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik anak usia TK tersebut. Peneliti juga harus
mempersiapkan diri dalam rangka mengantisipasi setiap jawaban maupun pertanyaan anak agar dapat memberikan informasi yang benar-benar akurat. Hal
41 ini diperkuat oleh pendapat Jolanda Howe dalam artikelnya yang berjudul
“Characteristics of Preschool Children” yang diposting pada 31 Desember 2009
http:network.crcna.org.sunday-schoolcharacteristics-preschool-children diakses pada 15 Februari 2015 yang menguraikan beberapa tips untuk pendidik,
yaitu: a.
Try for a reasonable balance between times of quiet listening and active, “hands on” participation;
b. Relate learning to the experience children already have or to new
experiences you can share with them; c.
Give your little ones plenty of opportunity to move around; d.
Keep games, stories, and other activities short, with transitional periods that enable movement from one part of the room to the other;
e. Provide a variety of learning experiences: stories, art music, words,
numbers, group interaction, etc. f.
Avoid using figures of speech, symbolism, analogies; g.
Remember that each child develops at his or her own pace; nurture each child’s strengths.
Terjemahan dari uraian di atas adalah: a.
Memberikan keseimbangan antara waktu tenang dan waktu aktif, sebaiknya memberikan kesempatan setiap anak untuk berpartisipasi;
b. Kaitkan pembelajaran dengan pengalaman yang dimiliki anak atau berikan
pengalaman baru kepada mereka; c.
Memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada anak untuk bergerak; d.
Memberikan permainan, cerita, dan aktivitas singkat lainnya dengan waktu transisi yang memungkinkan anak dapat bergerak dari satu sudut ruangan ke
sudut yang lain; e.
Menyiapkan pengalaman belajar yang bervariasi: cerita dongeng, seni musik, kebahasaan, membilang, interaksi dalam kelompok, dll.
f. Cegah penggunaan bahasa kiasan, simbolisme, dan analogi;
42 g.
Menyadari bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda; memelihara kekuatan masing-masing anak.
Berdasarkan tips di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru harus menyiapkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak TK.
Pembelajaran yang kaya akan pengalaman-pengalaman baru sebaiknya benar- benar memfasilitasi anak untuk terlibat langsung. Guru harus memberikan
kesempatan seluas-luasnya agar anak membangun pengetahuannya sendiri tanpa intervensi orang dewasa. Media yang disiapkan merupakan media yang nyata
yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasinya.
3. Kemampuan Sains Anak TK Kelompok B