Waktu dan Setting Penelitian Desain Penelitian Tindakan Kelas

76

B. Subjek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah semua anak Kelompok B TK KKLKMD Sedyo Rukun Sirat, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul tahun ajaran 2015 2016, yang berjumlah 19 anak yang terdiri dari 11 anak laki-laki dan 8 anak perempuan. 2. Obyek Penelitian Dalam penelitian tindakan kelas ini, obyek penelitiannya adalah keterampilan proses sains melalui metode eksperimen.

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kelompok B TK KKLKMD Sedyo Rukun. TK ini beralamat di Dusun Sirat, Desa Sidomulyo, Kecamatan Bambanglipuro, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

D. Waktu dan Setting Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada Semester II tahun ajaran 20152016 selama 2 bulan mulai bulan Januari sampai dengan bulan Februari 2016. Setting penelitian dilaksanakan di dalam kelas dan di luar kelas. 77

E. Desain Penelitian Tindakan Kelas

Penelitian ini menggunakan Model Kurt Lewin. Berikut ini merupakan ilustrasi dari model penelitian tindakan yang dikembangkan oleh Kurt Lewin Sa’dun Akbar, 2010: 29: Setiap siklus pada model yang dikembangkan oleh Kurt Lewin terdiri dari 4 tahap kerja, yaitu: 1. Planning perencanaan Perencanaan adalah langkah yang dilakukan oleh guru ketika akan memulai tindakannya Suharsimi Arikunto, 2010: 17. Dalam tahap ini peneliti membuat persiapan tentang apa saja yang dibutuhkan selama kegiatan belajar mengajar. Gambar 2. Model Kurt Lewin Acting Observing Reflecting Planning 78 Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tahap perencanaan adalah sebagai berikut: a. Apa yang harus dilakukan oleh siswa? b. Kapan dan berapa lama dilakukan? c. Dimana dilakukan? d. Jika diperlukan peralatan atau sarana, bentuknya apa? e. Jika sudah selesai, apa tindakan selanjutnya? Suharsimi Arikunto, 2010: 18 Segala tindakan yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan harus direncanakan terlebih dahulu, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk dilakukan beberapa perubahan pada saat dilaksanakan tindakan, hal ini dikarenakan peneliti harus mengikuti setiap perubahan yang terjadi di dalam kelas. 2. Acting pelaksanaan Pelaksanaan adalah implementasi dari perencanaan yang sudah dibuat. Tahap pelaksanaan merupakan tahap inti dari penelitian tindakan Suharsimi Arikunto, 2010: 108. Selanjutnya beliau menambahkan beberapa hal yang perlu diperhatikan pada tahap pelaksanaan, yaitu: a. Apakah ada kesesuaian antara perencanaan dan pelaksanaan? b. Apakah proses tindakan yang dilakukan siswa cukup lancar? c. Bagaimanakah situasi proses tindakan? d. Apakah siswa-siswa melaksanakan dengan bersemangat? e. Bagaimanakah hasil keseluruhan dari tindakan? 3. Observing pengamatan Pengamatan adalah proses mencermati jalannya pelaksanaan tindakan. Hal-hal yang diamati adalah segala hal yang disebutkan dalam pelaksanaan. Kegiatan pengamatan dan pelaksanaan dilaksanakan bersamaan Suharsimi Arikunto, 2010: 19. Pada penelitian ini, observasi dilaksanakan selama pelaksanaan tindakan untuk mengetahui bagaimana aktivitas guru dan siswa 79 dalam rangka meningkatkan keterampilan proses sains melalui metode eksperimen. 4. Reflecting refleksi Refleksi sering disebut juga sebagai tahap perenungan. Tahap refleksi adalah tahap mengingat kembali kegiatan yang sudah lampau dilakukan oleh guru maupun siswa Suharsimi Arikunto: 2010: 19. Hasil dari tahap ini dijadikan acuan untuk tindakan selanjutnya, yaitu sebagai bahan pertimbangan apakah diperlukan perbaikan pada siklus selanjutnya? Penelitian tindakan yang telah dilakukan terdiri dari dua siklus, yang masing-masing siklus dilaksanakan dalam tiga kali tatap muka. Tindakan pada masing-masing siklus dalam penelitian ini dibagi dalam empat tahap yaitu : 1 Perencanaan, 2 Pelaksanaan, 3 Observasi, dan 4 Refleksi. Adapun rencana penelitian tindakan kelas ini secara rinci diuraikan sebagai berikut : 1. Siklus I Pertemuan ke-1

a. Perencanaan

Pada tahap perencanaan ini kegiatan yang dilakukan berupa persiapan- persiapan yang terdiri dari : 1 Menyusun Rencana Kegiatan Harian RKH yang akan dilaksanakan dalam tiga kali pertemuan. RKH berisi tentang rencana pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang memuat serangkaian kegiatan dengan menggunakan metode eksperimen; 80 2 Menyiapkan bahan ajar. Bahan ajar didapat dari beberapa buku referensi yang dapat menjelaskan tentang konsep dari materi yang akan diajarkan agar dapat diterima oleh anak; 3 Menyusun rencana tindakan berupa skenario pembelajaran guna meningkatkan keterampilan proses sains melalui metode eksperimen; 4 Menyiapkan media pembelajaran atau alat peraga yang berhubungan dengan kegiatan eksperimen untuk tiga kali pertemuan; 5 Menyiapkan lembar kegiatan anak; 6 Menyiapkan lembar observasi dan alat pendokumentasian.

b. Pelaksanaan Tindakan

Dalam pelaksanaan tindakan pada siklus I ini, peneliti dan guru kelas melaksanakan rencana pembelajaran. Anak-anak melaksanakan kegiatan eksperimen. Anak melakukan kegiatan memanipulasi alat, melakukan observasi, mengklasifikasi beberapa benda dan peristiwa, melakukan prediksi pada eksperimen, dan mengkomunikasikan hasil eksperimen mereka. Guru melaksanakan setiap perannya dalam membimbing anak. Guru menyimpulkan dan menguatkan konsep yang ditemukan anak. Pelaksanaan tindakan terdiri dari tiga tahap, yaitu: kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir. Semua tahap tersebut diuraikan seperti di bawah ini: 1 Kegiatan awal Kegiatan awal berisi kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengawali kegiatan pembelajaran dan menumbuhkan motivasi belajar siswa. Kegiatan pembelajaran diawali dengan kegiatan berdoa yang dipimpin oleh 81 salah satu anak, lalu dilanjutkan dengan salam dan bernyanyi. Pada tahap ini, guru mengkomunikasikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Selanjutnya guru melakukan apersepsi untuk membangun konsep awal anak yang berkaitan dengan materi yang akan dilaksanakan. Agar anak merasa lebih siap, anak diajak bernyanyi sambil bertepuk tangan. 2 Kegiatan inti Pada kegiatan inti, kegiatan proses sains dilaksanakan menggunakan metode eksperimen. Adapun langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan metode eksperimen adalah: a Percobaan awal, guru mendemonstrasikan suatu peristiwa atau dengan mengamati fenomena alam. Demonstrasi ini menampilkan masalah- masalah yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari. Masalah yang harus dipecahkan anak adalah “Apa yang akan terjadi ketika magnet ini didekatkan pada ikan yang ditempeli peniti dan paku?”; b Anak mengobservasi atau melakukan pengamatan peristiwa yang sedang didemonstrasikan guru; c Anak memprediksi atau meramalkan suatu peristiwa berdasarkan hasil pengamatan; d Anak melakukan percobaan untuk membuktikan prediksi atau dugaan yang telah mereka buat; e Anak mengkomunikasikan hasil temuannya; f Guru melakukan evaluasi dengan cara mengobservasi keterampilan proses sains anak. Anak mengidentifikasi benda yang dapat ditarik magnet yang 82 tertuang dalam LKA dan mewarnai benda-benda yang dapat ditarik magnet; g Evaluasi, guru mengobservasi keterampilan proses sains anak; 3 Kegiatan akhir. Pada kegiatan akhir, anak melakukan diskusi dan menyusun kesimpulan kegiatan eksperimen bersama guru. Guru juga memotivasi anak bahwa hari esok akan ada kegiatan yang lebih menarik lagi. Hasil dari beberapa tahap di atas dijadikan sebagai bahan untuk mengevaluasi kinerja anak proses dan pemahaman anak tentang materi yang dilaksanakan melalui eksperimen. Hasil dari evaluasi ini dijadikan bahan untuk menilai perkembangan keterampilan proses sains anak sebelum tindakan dan sesudah dilaksanakan tindakan.

c. Observasi

Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan lembar observasi yang sudah dipersiapkan oleh peneliti. Observasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran dapat tercapai, oleh sebab itu pada tahap ini dilaksanakan wawancara. Kegiatan observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi dilakukan untuk bahan mengadakan refleksi untuk menyusun rencana tindakan selanjutnya.

d. Refleksi

Guru dan peneliti secara bersama-sama membahas dan menganalisis hasil pembelajaran. Refleksi bertujuan untuk mengidentifikasi kekurangan 83 atau kelebihan selama melakukan tindakan. Refleksi juga digunakan untuk mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keberhasilan ketidakberhasilan tindakan. Hasil refleksi akan menentukan perlu tidaknya melakukan siklus berikutnya. Apabila dalam siklus pertama penelitian belum berhasil, maka peneliti melakukan siklus berikutnya sehingga dapat mencapai indikator keberhasilan.

F. Metode Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran 2011/

0 0 17

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL.

1 18 108

STUDI KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS II KECAMATAN KRETEK, BANTUL.

0 0 127

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA KELOMPOK B1 DI TK ASSA’ADAH BALEDONO PURWOREJO.

2 7 144

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATANMEWARNAI DI KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

4 11 140

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN RABA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

2 37 137

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 0 121

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUIMEDIA VCD FILM KARTUN PADA ANAK KELOMPOK A TK KKLKMD SEDYO RUKUN SIRAT SIDOMULYO BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 2 170

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA ANIMASI PADA ANAK KELOMPOK B1 TK KKLKMD SEDYO RUKUN, BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 5 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

2 9 187