42 g.
Menyadari bahwa setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda; memelihara kekuatan masing-masing anak.
Berdasarkan tips di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa guru harus menyiapkan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak TK.
Pembelajaran yang kaya akan pengalaman-pengalaman baru sebaiknya benar- benar memfasilitasi anak untuk terlibat langsung. Guru harus memberikan
kesempatan seluas-luasnya agar anak membangun pengetahuannya sendiri tanpa intervensi orang dewasa. Media yang disiapkan merupakan media yang nyata
yang memungkinkan anak untuk mengeksplorasinya.
3. Kemampuan Sains Anak TK Kelompok B
Kemampuan sains yang seharusnya dimiliki oleh anak usia 5-6 tahun menurut David Jerner Martin, dkk 2005: 13 adalah: a begins to understand
concepts of “dark” and light; b begins to explore clocks and daily routines and schedule; c begins to unde
rstand concept such as “less” and “more”; d increases skills of conservation; e asks questions such as “why”, “what”,
“where”, “when”, “how”; f increases reading and writing skills. mulai memahami konsep gelap dan terang; mulai mengeksplorasi satuan waktu dan
jadwal aktivitas sehari- hari; mulai memahami konsep “lebih sedikit” dan “lebih
banyak”; meningkatkan keterampilan konservasi zat; bertanya menggunakan kata t
anya “mengapa”, “apa”, “dimana”, “kapan”, “bagaimana”; meningkatkan keterampilan membaca dan menulis.
43 Perkembangan kognitif anak pada usia TK 5-6 tahun sedang dalam
peralihan dari tahap praoperasional ke tahap operasional konkret Slamet Suyanto, 2005: 4. Cara berpikir konkret berpijak pada pengalaman atau konsep-konsep
yang konkret. Pada tahap ini, anak belajar terbaik melalui kehadiran benda-benda. Obyek permanen permanent object sudah mulai berkembang. Anak juga dapat
belajar mengingat benda-benda, jumlah dan ciri-cirinya meskipun sudah tidak berada didepannya.
Pendapat serupa disampaikan oleh Rusdinal, dkk. 2005: 16-17, menurutnya anak pada usia 5-7 tahun memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. Kebanyakan anak pada usia ini berada pada tahap berpikir
praoperasional dan cocok belajar melalui pengalaman konkret dengan orientasi tujuan sesaat;
b. Mereka gandrung menyebut nama-nama benda, mendifinisikan kata-
kata, dan mempelajari benda-benda yang berada di lingkungan dunianya sebagai anak-anak;
c. Mereka belajar melalui bahasa lisan dan pada tahap ini bahasanya
tengah berkembang dengan pesat; dan d.
Pada tahap ini anak-anak sebagai pembelajar memerlukan struktur kegiatan yang jelas dan instruksi spesifik.
Secara lebih khusus, Bradecamp dan Copple M Ramli, 2005: 196 mengidentifikasi beberapa kemampuan kognisi anak, yaitu:
a. Suka mempraktikkan kemampuan intelektual;
b. Memahami beberapa kata-kata ukuran dan kuantitas, seperti: separuh-
semua, besar-kecil, lebih banyak-lebih sedikit, dan tertinggi- terpendek;
c. Mulai melihat hubungan antara kapasitas wadah yang berbeda-beda
bentuk; d.
Dapat menyalin huruf-huruf besar nama tertentu; e.
Dapat memisahkan benda berdasarkan ukuran, warna, bentuk, dan lain-lainnya.
Pendapat yang lain disampaikan oleh Eshach dan Fried Elif Ozturk Yilkmaztekin dan Feyza Tantekin Erden, 2011: 162, dalam jurnalnya yang
44 berjudul “Early Childhood Teacher’s Views About Science Teaching Practices”
mereka menyampaikan bahwa “children naturally enjoy observing and thinking about nature
” anak sangat menyukai kegiatan pengamatan atau observasi dan pemikiran tentang alam. Selanjutnya, mereka menambahkan bahwa anak usia TK
“... liked engaging with their environment and tried to give meaning to them” melibatkan diri dalam lingkungannya dan mencoba untuk memberi makna
terhadap segala yang mereka temui. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 58 Tahun 2009 diuraikan beberapa tingkat pencapaian perkembangan kognitif bagi anak usia 5-6 tahun yang disajikan dalam tabel di bawah ini:
Tabel 3. Tingkat Pencapaian Perkembangan Kognitif Anak Usia 5-6 tahun
No. Lingkup
Perkembangan Usia 5-6 tahun
1 Pengetahuan umum
dan sains a.
Mengklasifikasi benda berdasarkan fungsi. b.
Menunjukkan aktivitas yang bersifat eksploratif dan menyelidik seperti: apa yang terjadi ketika air
ditumpahkan. c.
Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakukan. d.
Mengenal sebab-akibat tentang lingkungannya angin bertiup menyebabkan daun bergerak, air dapat
menyebabkan sesuatu menjadi basah. e.
Menunjukkan inisiatif dalam memilih tema permainan seperti: ”ayo kita bermain pura-pura seperti burung”.
f. Memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-
hari. 2
Konsep bentuk, warna, ukuran dan
pola a.
Mengenal perbedaan berdasarkan ukuran: “lebih dari”; “kurang dari”; dan “palingter”.
b. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk, dan
ukuran 3 variasi c.
Mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis, atau
kelompok berpasangan yang lebih dari 2 variasi. d.
Mengenal pola ABCD-ABCD. e.
Mengurutkan benda berdasarkan ukuran dari paling kecil ke paling besar atau sebaliknya.
3 Konsep bilangan,
lambang bilangan dan huruf
a. Menyebutkan lambang bilangan 1-10.
b. Mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan.
c. Mengenal berbagai macam lambang huruf vokal dan
konsonan.
45 Berdasarkan beberapa uraian tentang kemampuan sains anak usia TK
khususnya kelompok B di atas, maka dapat disimpulkan bahwa anak TK kelompok B berada pada tahap perkembangan praoperasional menuju ke tahap
operasional konkret. Pada tahap ini anak akan membangun pengetahuannya melalui benda-benda nyata yang dapat mereka eksplorasi. Oleh sebab itu, untuk
melatih kemampuan berpikir mereka dan agar siap memasuki jenjang pendidikan selanjutnya diperlukan metode pembelajaran yang tepat tentunya didukung
dengan fasilitas dan media pembelajaran yang tepat pula.
C. Kajian Metode Eksperimen