8 Eksperimen pada Anak Kelompok B TK KKLKMD Sedyo Rukun,
Bambanglipuro, Bantul.”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Keterampilan anak mengklasifikasi benda masih rendah, terbukti hanya 6 anak
dari 19 anak yang ada dalam satu kelas yang mampu menggolongkan atau mengelompokkan benda-benda yang dapat terapung dan dapat tenggelam di
air. 2.
Keterampilan anak memprediksi suatu peristiwa masih rendah, terbukti hanya 1 anak dari 19 anak yang ada dalam satu kelas yang mampu memprediksi
suatu peristiwa terapung dan tenggelam dalam air. 3.
Keterampilan anak dalam melakukan observasi dan mengkomunikasikan hasil observasi masih rendah, terbukti hanya 5 anak dari 19 anak yang ada dalam
satu kelas yang mampu mengidentifikasi ciri-ciri kambing di kebun sekolah dan menceritakannya.
4. Pada pengenalan sains guru lebih menekankan produk akhir sains daripada
proses kerja anak. 5.
Guru menggunakan metode demonstrasi dan ceramah sehingga tidak memfasilitasi anak untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
9
C. Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah dilakukan agar penelitian lebih terarah, terfokus, dan tidak menyimpang dari sasaran pokok penelitian. Oleh karena itu, peneliti
memfokuskan kepada pembahasan atas masalah-masalah pokok yaitu dalam konteks peningkatan keterampilan proses sains melalui metode eksperimen.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka masalah yang peneliti rumuskan adalah:
“Bagaimana meningkatkan keterampilan proses sains melalui metode eksperimen pada anak kelompok B TK KKLKMD
Sedyo Rukun, Bambanglipuro, Bantul ?”
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah tersebut di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan proses sains melalui metode
eksperimen pada anak kelompok B TK KKLKMD Sedyo Rukun, Bambanglipuro, Bantul.
F. Manfaat Penelitian