Pengertian Keterampilan Proses Sains

15 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa anak pada tahap praoperasional sedang mengembangkan kemampuan berpikir dalam bentuk simbolik, sudah mampu memikirkan sesuatu hal melalui logika satu arah, dan masih sulit untuk berpikir berdasarkan sudut pandang orang lain. Namun anak pada usia prasekolah sudah mampu mengklasifikasikan sesuatu berdasarkan pemahaman mereka yang masih sederhana. Oleh sebab itu, Woolfolk Rita Eka Izzaty, dkk, 2013: 36 menyampaikan bahwa pembelajaran bagi anak pada tahap praoperasional hendaknya menggunakan media konkrit dan alat bantu visual, membuat instruksi pembelajaran yang relatif pendek, membantu mengembangkan sudut pandang yang berbeda, meminta anak untuk menjelaskan arti kata-kata yang dikemukakan, dan memberikan berbagai macam keterampilan dan mulai distimulasi memahami bacaan. Perkembangan kognitif anak usia 4-6 tahun dalam penelitian ini merujuk pada kemampuan anak yang mulai mengembangkan kemampuan berpikir simboliknya. Anak juga sudah mulai mengembangkan kemampuan berpikir logika satu arah dan sudah mampu melakukan klasifikasi sederhana berdasarkan pemahaman mereka.

2. Keterampilan Proses Sains Anak Usia Dini

a. Pengertian Keterampilan Proses Sains

Kehidupan anak pada umumnya tidak dapat terlepas dari aktivitas sains, kreativitas, dan aktivitas sosial. Hampir segala aktivitas yang dilakukan di rumah maupun di sekolah tidak terlepas dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Secara tidak langsung ilmu pengetahuan tersebut telah membawa 16 anak untuk memahami alam atau dunia sekitar anak. Dengan mengetahui sejumlah ilmu pengetahuan, anak dapat menjelaskan mengapa air dapat menguap, es batu dapat mencair, dan menjelaskan mengapa tumbuhan dapat tumbuh. Melalui pemahaman ilmu pengetahuan anak juga dapat memprediksi suatu peristiwa yang akan terjadi. Oleh sebab itu, hendaknya guru dapat menstimulasi anak dengan berbagai aktivitas yang dapat melatih cara berpikir logis, kritis, dan sistematis yang belum dimiliki oleh anak usia dini. Menurut Amien Ali Nugraha, 2005: 3 sains adalah suatu bidang ilmu alamiah, dengan ruang lingkup zat dan energi, baik yang terdapat pada makhluk hidup maupun tak hidup, lebih banyak mendiskusikan tentang alam natural science seperti fisika, kimia, dan biologi. Sains mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk hidup maupun makhluk yang tidak hidup. Sains mempelajari tentang alam sekitar, termasuk peristiwa dan gejala alam. Pendapat lain disampaikan oleh Neuman Dwi Yulianti, 2010: 4, menurutnya sains adalah produk dan proses. Sebagai produk, sains adalah sebatang tubuh pengetahuan yang terorganisir dengan baik mengenai dunia fisik alami. Sebagai proses, sains mencakup menelusuri, mengamati, dan melakukan percobaan. Sains dapat pula didefinisikan sebagai apa yang dilakukan oleh para ahli sains. Dari dua pendapat di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa sains merupakan kumpulan pengetahuan tentang makhluk hidup atau makhluk tak hidup, yang didalamnya terdapat cara kerja, cara berpikir, dan cara 17 memecahkan masalah yang akan melatih anak untuk berpikir logis, sistematis, dan kritis. Sains dalam penelitian ini merupakan pengetahuan dasar bagi anak yang berkaitan tentang makhluk hidup dan tidak hidup. Dalam penelitian ini, anak dikenalkan dengan proses sains sederhana yang berkaitan dengan cara kerja, cara berpikir, dan memecahkan masalah dalam rangka melatih kemampuan berpikir logis, kritis, dan sistematis. Telah disebutkan sebelumnya bahwa sains adalah suatu proses. Sains sebagai suatu proses terdiri dari serangkaian keterampilan yang harus dimiliki anak. Menurut Usman Samatowa 2006: 137 keterampilan proses sains merupakan keterampilan intelektual yang dimiliki dan digunakan oleh para ilmuwan dalam meneliti fenomena alam. Keterampilan proses sains yang dilakukan oleh para ilmuwan tersebut dapat dilatihkan pula kepada anak dalam bentuk yang lebih sederhana yang disesuaikan dengan tahapan perkembangan anak. Pendapat lain disampaikan oleh Nuryani dan Andrian Ali Nugraha, 2005: 125, keterampilan proses sains merupakan semua keterampilan yang diperlukan untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan konsep- konsep, prinsip-prinsip, hukum-hukum, dan teori-teori sains, baik berupa keterampilan mental, keterampilan fisik manual maupun keterampilan sosial. Dengan kata lain, keterampilan proses sains melibatkan seluruh aspek perkembangan anak. Keterampilan proses sains bagi anak usia dini merupakan suatu proses “melakukan” dan berpikir. Menurut Brenneman Kathy Morrison, 2012: 32, 18 science for young children is a process of doing and thinking, a process that anyone can participate in and contribute to, not a list of facts and information discovered by other people. Keterampilan proses sains merupakan proses dimana setiap anak dapat berpartisipasi dan berkontribusi didalamnya, bukan membuktikan serangkaian fakta dan informasi yang telah ditemukan oleh para ahli sebelumnya. Jadi, keterampilan proses pada anak usia dini memungkinkan anak untuk menemukan fakta-fakta baru yang sebelumnya belum diketahui anak yang berkaitan dengan lingkungan sekitarnya, bukan proses untuk membuktikan suatu teori atau informasi dari para ahli sains. Dari dua pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan proses sains berkaitan dengan keterampilan intelektual, keterampilan fisik, dan keterampilan sosial untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan berbagai konsep, teori, dan hukum sains. Keterampilan proses sains dalam penelitian ini merujuk pada keterampilan anak untuk berpartisipasi pada setiap aktivitas sains, bukan dalam rangka membuktikan hukum-hukum sains yang telah ditemukan oleh para ahli sains, tetapi lebih menekankan pada keterampilan untuk menemukan fakta-fakta baru yang berkaitan dengan lingkungan sekitar anak.

b. Komponen Keterampilan Proses Sains

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN SAINS MELALUI METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN PADA ANAK KELOMPOK B DI TK Upaya Meningkatkan Kemampuan Sains Melalui Metode Pembelajaran Eksperimen Pada Anak Kelompok B Di TK Pertiwi Sidomulyo Kaliori Rembang Tahun Ajaran 2011/

0 0 17

MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DENGAN METODE GUIDED DISCOVERY PADA ANAK KELOMPOK B TK SALAFIYAH PLERET BANTUL.

1 18 108

STUDI KETERAMPILAN PROSES SAINS DASAR PADA ANAK TK KELOMPOK B DI GUGUS II KECAMATAN KRETEK, BANTUL.

0 0 127

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS MELALUI PENERAPAN METODE EKSPERIMEN PADA KELOMPOK B1 DI TK ASSA’ADAH BALEDONO PURWOREJO.

2 7 144

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATANMEWARNAI DI KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

4 11 140

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MENGGUNAKAN MEDIA PAPAN RABA PADA ANAK KELOMPOK A DI TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

2 37 137

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN METODE BERCERITA PADA ANAK KELOMPOK B DI TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 0 121

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUIMEDIA VCD FILM KARTUN PADA ANAK KELOMPOK A TK KKLKMD SEDYO RUKUN SIRAT SIDOMULYO BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 2 170

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI MEDIA ANIMASI PADA ANAK KELOMPOK B1 TK KKLKMD SEDYO RUKUN, BAMBANGLIPURO BANTUL.

0 5 173

PENINGKATAN KETERAMPILAN MOTORIK HALUS MELALUI KEGIATAN MENGANYAM DENGAN KERTAS PADA ANAK KELOMPOK B TK KKLKMD SEDYO RUKUN BAMBANGLIPURO BANTUL.

2 9 187