29 mengamati,
menggolongkan, mengukur,
menguraikan, menjelaskan,
mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting tentang alam, merumuskan problem,
merumuskan hipotesis,
merancang penyelidikan
termasuk eksperimen-eksperimen, mengumpulkan dan menganalisis data, menarik
kesimpulan, dan sebagainya. Dalam penelitian ini anak dianggap memiliki keterampilan proses sains
apabila telah mampu melakukan cara-cara kerja atau serangkaian proses kerja yang berkaitan dengan kegiatan mengenal alam sekitarnya dan gejalanya.
Proses tersebut terdiri dari kegiatan mengamati, mengklasifikasi, meramalkan, dan mengkomunikasikan.
3. Pembelajaran Keterampilan Proses Sains di TK
a. Pengertian Pembelajaran Keterampilan Proses Sains
Pembelajaran merupakan komunikasi dua arah yang dilakukan oleh guru sebagai pendidik dan siswa sebagai peserta didik. Konsep pembelajaran
menurut Corey Syaiful Sagala, 2003: 61 adalah proses dimana lingkungan seseorang secara sengaja dikelola untuk memungkinkan dia turut serta dalam
tingkah laku tertentu dalam kondisi-kondisi khusus atau menghasilkan respon terhadap situasi tertentu, pembelajaran merupakan subset khusus dari
pendidikan. Dalam pembelajaran perlu adanya pengelolaan lingkungan belajar agar pendidik maupun peserta didik dapat terlibat didalamnya untuk mencapai
tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
30 Pendapat serupa disampaikan oleh Dimyati dan Mudjiono Syaiful
Sagala, 2003: 62 pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif, yang
menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pendapat ini selaras dengan konsep pembelajaran yang tertulis dalam Undang-undang Sistem Pendidikan
Nasional Nomor 20 Tahun 2003 Bab I, Pasal 1, pada poin 20 yang menjelaskan bahwa pembelajaran merupakan interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Jadi, pembelajaran merupakan proses belajar yang dibangun oleh guru untuk
mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan
yang baik terhadap materi pelajaran. Telah disebutkan pada sub pembahasan sebelumnya bahwa
keterampilan proses sains berkaitan dengan keterampilan intelektual, keterampilan
fisik, dan
keterampilan sosial
untuk memperoleh,
mengembangkan, dan menerapkan berbagai konsep, teori, dan hukum sains. Keterampilan proses sains bagi anak taman kanak-kanak berkaitan dengan
kemampuan menemukan dan membangun pengetahuan baru yang sebelumnya belum dimiliki anak. Keterampilan proses sains bagi anak taman kanak-kanak
tidak berkaitan dengan menguji teori atau konsep yang telah ditemukan oleh para ahli, melainkan berkaitan dengan kemampuan menemukan fakta baru
yang sebelumnya belum diketahui anak supaya anak dapat mengkonstruksi sendiri pengetahuannya.
31 Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran keterampilan proses sains
adalah proses belajar mengajar yang didesain sebelumnya oleh guru guna meningkatkan kemampuan intelektual, keterampilan fisik, dan keterampilan
sosial untuk memperoleh, mengembangkan, dan menerapkan berbagai konsep, teori, dan hukum sains. Pada penelitian ini, pembelajaran keterampilan proses
sains didesain oleh guru guna meningkatkan keterampilan proses sains yang terdiri
atas keterampilan
mengamati observasi,
mengklasifikasi mengelompokkan,
meramalkan memprediksikan,
dan mengkomunikasikan.
b. Tahap-tahap Pembelajaran Keterampilan Proses Sains di TK