Postest Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas

99

b. Postest Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas

Kontrol Setelah berlangsungnya proses pembelajaran di kelas kontrol siswa kembali diberikan postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa. Bertujuan untuk mengetahui pembentukan karakter tanggung jawab siswa di kelas kontrol. Tes yang diberikan berupa 27 butir soal angket dengan materi system politik Indonesia, supra struktur politik, dan infra struktur politik. Berdasarkan data hasil karakter tanggung jawab akhir siswa dengan metode ceramah yang diolah menggunakan program SPSS, maka diperoleh skor tertinggi sebesar 99 dan skor terendah sebesar 78. Hasil analisis menunjukkan rerata mean sebesar 88,33, median 88,0, modus 90,00 dan standar deviasi sebesar 5,95. Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 21 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 21 = 5,36 dibulatkan menjadi 5 kelas interval. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 99 - 78 = 21. Dengan diketahui rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 4,2 dibulatkan menjadi 4,2. Data postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini: 100 Tabel 12. Distribusi Frekuensi Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ceramah Kelas Kontrol Akhir No. Interval frekuensi Persentase 1 95,2 - 99,4 3 14,3 2 90,9 - 95,1 3 14,3 3 86,6 - 90,8 7 33,3 4 82,3 - 86,5 5 23,8 5 78,0 - 82,2 3 14,3 Jumlah 21 100,0 Sumber: Data primer yang diolah , 2014 Berdasarkan distribusi frekuensi postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah kelas kontrol akhir di atas dapat digambarkan grafik sebagai berikut: Gambar 7. Distribusi Frekuensi Variabel Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ceramah Kelas Kontrol Akhir Sumber: Data primer yang diolah, 2014 1 2 3 4 5 6 7 78,0-82,2 82,3-86,5 86,6-90,8 90,9-95,1 95,2-99,4 3 5 7 3 3 101 Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi postest variabel pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah kelas kontrol akhir sebagian besar terdapat pada interval 86,6 – 90,8 sebanyak 7 siswa 33,3, sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 95,2 – 99,4 sebanyak 3 siswa 14,3 dan interval 90,0- 95,1 sebanyak 3 siswa 14,3, serta 78,0-82,2 sebanyak 3 siswa 14,3. Sisanya berada pada interval 82,3 – 86,5 sebanyak 5 siswa 23,8. Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai minimum Xmin dan nilai maksimum Xmax diketahui yaitu 27 dan 108, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan rumus Mi = ½ Xmax+Xmin, mencari standar deviasi ideal SDi dengan rumus Sdi = 816 X max -X min . Berdasarkan acuan norma di atas, meanideal variabel karakter tanggung jawab siswa pada kelas kontrol adalah 67,5. Standar deviasi ideal adalah 13,50. Dari perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Baik = X ≥ M + SD = ≥ 81,00 Cukup = M – SDi ≤ X M + SD = 54,00 ≤ X 81,00 Kurang = X M – SD = 54,00 102 Berdasarkan perhitungan skor postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 13. Distribusi Kecenderungan Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ceramah Pada Kelas Kontrol Akhir No Skor Frekuensi Kategori Frekuensi Persentase 1 ≥ 81,00 19 90,5 Baik 2 54-80 2 9,5 Cukup 3 54,00 0,0 Kurang Total 21 100,0 Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan distribusi frekuensi karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah pada kelas kontrol akhir di atas dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut : Gambar 8. Distribusi Frekuensi Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ceramah Sumber: Data primer yang diolah, 2014 90.50 9.50 Kategori Kecenderungan Perolehan Karakter Tanggungjawab Akhir Kelompok Kontrol Baik Cukup 103 Berdasarkan tabel dan diagram pie di atas menunjukkan mayoritas kecenderungan perolehan skor postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah pada kelas kontrol pada kategori baik sebesar 90,5, kemudian kategori cukup sebesar 9,5. Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan skor postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah kelas kontrol akhir adalah kategori baik.

c. Pretest Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA SMK AL MUSYAFA’ KELAS X PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DENGAN CERAMAH DAN MPI

8 119 247

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE POINT SKORSING Penanaman Pendidikan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Melalui Metode Point Skorsing (studi kasus di SMK Negeri 8 Surakarta).

0 3 14

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE POINT SKORSING Penanaman Pendidikan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Melalui Metode Point Skorsing (studi kasus di SMK Negeri 8 Surakarta).

0 2 16

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 4 15

ANALISIS ISI BUKU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBENTUKAN Analisis Isi Buku Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 Dalam Pembentukan Karakter Bangsa Pada Siswa SMP Kelas VI

0 2 17

ANALISIS ISI BUKU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KURIKULUM 2013 DALAM Analisis Isi Buku Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 Dalam Pembentukan Karakter Bangsa Pada Siswa SMP Kelas VII.

0 3 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA KELAS V SD N

0 1 16

Perbedaan Pengaruh Antara Metode Diskusi Simulasi Dan Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan bab 1

0 1 7

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING GUNA PEMBENTUKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

2 2 194

ID pengaruh penggunaan metode ceramah dan metode dialog terhadap hasil belajar sisw

0 0 6