38
dirinya menjadi sempurna sehingga potensi-potensi yang ada di dalam dirinya berkembang secara penuh yang membuatnya semakin menjadi
manusiawi. Proses pendidikan karakter dipandang sebagai usaha sadar dan
terencana,  bukan  usaha  yang  sifatnya  terjadi  secara  kebetulan.  Atas dasar  ini,  pendidikan  karakter  adalah  usaha  sungguh-sungguh  untuk
memahami,  membentuk,  memupuk  nilai-nilai  etika,  baik  untuk  diri sendiri maupun semua warga masyarakat secara keseluruhan Saptono,
2011: 23. Semakin  menjadi manusiawi berarti juga semakin  menjadi makhluk yang mampu berelasi secara sehat dengan lingkungan di luar
dirinya  tanpa  kehilangan  otonomi  dan  kebebasannya  sehingga  dapat bertanggung  jawab.  Tujuan  pendidikan  karakter  adalah  untuk
meningkatkan  mutu  penyelenggaraan  dan  hasil  pendidikan  yang mengarah  pada  pencapaian  pembentukan  karakter  dan  akhlah  mulia
siswa secara utuh, terpadu, dan seimbang Masnur Muslich, 2011: 81.
d. Tujuan pendidikan karakter
Adapun tujuan pendidikan karakter yaitu: 1
Mengembangkan  potensi  kalbu  nurani  afektif  siswa  sebagai manusia  dan  warga  Negara  yang  memilki  nilai-nilai  budaya
dan karakter bangsa; 2
Mengembangkan  kebiasaan  dan  perilaku  siswa  yang  terpuji dan  sejalan  dengan  nilai-nilai  universal  dan  tradisi  budaya
bangsa yang religius;
39
3 Menanamkan  jiwa  kepemimpinan  dan  tanggung  jawab  siswa
sebagai generasi penerus bangsa; 4
Mengembangkan  kemampuan  siswa  menjadi  manusia  yang mandiri, kreatif, berwawasan kebangsaan; dan
5 Mengembangkan  lingkungan  kehidupan  sekolah  sebagai
lingkungan  belajar  yang  aman,  jujur,  penuh  kreativitas  dan persahabatan,  serta  dengan  rasa  kebangsaan  yang  tinggi  dan
penuh kekuatan dignity Kemendiknas. 2010. b: 7.
Salah satu upaya untuk mewujudkan pendidikan seperti di atas, para  siswa  harus  dibekali  dengan  pendidikan  khusus  yang  membawa
misi  pokok  dalam  pembinaan  karakter  mulia.  Pendidikan  seperti  ini dapat  memberi  arah  kepada  para  peserta  didik  setelah  menerima
berbagai  ilmu  maupun  pengetahuan  dalam  bidang  studi  jurusan masing-masing,  sehingga  mereka  dapat  mengamalkannya  ditengah-
tengah masyarakat dengan tetap berpatokan pada nilai-nilai kebenaran dan  kebaikan  yang  universal.  Arah  dan  tujuan  pendidikan  nasional
kita,  seperti  diamanatkan  oleh  UUD  1945,  adalah  peningkatan  iman dan  takwa  serta  pembinaan  akhlak  mulia  para  peserta  didik  yang
dalam  hal  ini  adalah  seluruh  warga  negara  yang  mengikuti  proses pendidikan diIndonesia.
Amanat konstitusi kita ini dengan tegas memberikan perhatian yang besar akan pentingnya pendidikan karakter akhlak mulia dalam
setiap  proses  pendidikan  dalam  membantu  membumikan  nilai-nilai agama dan  kebangsaan  melalui  ilmu pengetahuan dan teknologi  yang
40
diajarkan  kepada  seluruh  siswa.  Keluarnya  undang-undang  tentang Sistem  Pendidikan  Nasional  Sisdiknas,  yakni  UU  No.  20  Tahun
2003,  menegaskan  kembali  fungsi  dan  tujuan  Pendidikan  Nasional kita.  Pada  pasal  3  Undang-Undang  ini  ditegaskan,  Pendidikan
Nasional  berfungsi  mengembangkan  kemampuan  dan  membentuk watak  serta  peradaban  bangsa  yang  bermartabat  dalam  rangka
mencerdaskan  kehidupan  bangsa,  bertujuan  untuk  berkembangnya potensi  peserta  didik  agar  menjadi  manusia  yang  beriman  dan
bertakwa  kepada  Tuhan  Yang  Maha  Esa,  berakhlak  mulia,  sehat, berilmu,  cakap,  kreatif,  mandiri,  dan  menjadi  warga  negara  yang
demokratis serta bertanggung jawab. Berdasarkan  beberapa  pendapat  diatas,  dapat  disimpulkan
bahwa  tujuan  pendidikan  karakter  adalah  untuk  menanamkan  nilai- nilai  dan  pembaruan  tata  kehidupan  sehingga  dapat  membentuk
karakter  dan  akhlak  mulia  siswa  untuk  mengembangkan  kemampuan dan  menentukan  keputusan  baik-buruk,  serta  mewujudkan  kebaikan
itu dalam kehidupan sehari-hari dengan sepenuh hati.
e. Jenis-Jenis Pendidikan Karakter