Pendidikan Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Demokrasi

49 Beberapa materi PKn di atas memuat nilai-nilai yang dapat membentuk karakter siswa. Beberapa karakter yang dimuat oleh nilai- nilai materi mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan antara lain: nasionalis, kepatuhan pada aturan sosial, menghargai keberagaman, kesadaran akan hak dan kewajiban diri dan orang lain, bertanggung jawab, berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif dan mandiri.

d. Pendidikan

Karakter dalam Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Menurut Hoge dalam Samsuri, 2011: 15 yang menjadi perhatian dan fokus dalam pembelajaran PKn adalah menemukan pengetahuan dan keterampilan kewarganegaraan mengenai masalah sosial dan masyarakat. Pendidikan Kewarganegaraan merupakan kajian ilmu yang potensial bagi pengembangan tugas-tugas pembelajaran yang kaya nilai. Menurut Rahmat Mulyana 2004: 17 pengembangan pendidikan nilai dalam kurikulum sekolah bukan hal yang baru. Setiap pengajaran dan bimbingan yang dilakukan pendidik sudah tentu melibatkan proses penyadaran nilai antara lain: a. Kebutuhan akan prinsip-prinsip belajar yang menyertakan nilai ilmiah, moral, agama, secara otomatis. b. Skenario belajar yang digunakan secara konsisten dalam perilaku belajar. c. Petunjuk-petunjuk teknis praktis yang mempermudah guru dalam menilai taraf pembentukan nilai. d. Pelatihan kompetensi guru dalam pengembangan nilai. 50 Pada akhirnya, pengetahuan dan keterampilannya itu akan membentuk suatu karakter yang mapan, sehingga menjadi sikap dan kebiasaan hidup sehari-hari. Contoh distribusi nilai karakter dalam mata pelajaran PKn adalah nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, jujur, menghargai keberagaman, sadar akan hak dan kewajiban diri dan orang lain Kemendiknas, 2010. b: 32.

e. Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Demokrasi

dan Karakter Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan demokrasi menurut Zamroni 2001 dalam bukunya Pendidikan untuk demokrasi Tantangan Menuju Civil Society, berpedapat bahwa Pendidikan Kewarganegaraan adalah pendidikan demokrasi yang bertujuan untuk mempersiapkan warga masyarakat berpikir kritis dan bertindak demokratis, melalui aktivitas menanamkan kesadaran kepada generasi baru kesadaran bahwa demokrasi adalah bentuk kehidupan masyarakat yang paling menjamn hak-hak warga masyarakat. Demokrasi adalah suatu learning process yang tidak dapat begitu saja meniru dari masyarakat lain. Kelangsungan demokrasi tergantung pada kemampuan mentransformasikan nilai-nilai demokrasi. Sedangkan Menurut Ramli Zakaria 2007 Pendidikan Kewarganegaraan sebagai pendidikan karakter Kepala Bidang Pengembangan Pengelolaan dan Tenaga Kependidikan pada Pusat Inovasi, spesialisasi dalam bidang 51 pendidikan nilai, menyatakan bahwa “Pendidikan budi pekerti memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah membentuk pribadi anak, supaya menjadi pertumbuhan dan perkembangan dirinya sebagai bekal bagi masa depannya, agar manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik. Adapun kriteria manusia yang baik, warga masyarakat, dan warga negara yang baik bagi suatu masyarakat atau bangsa, secara umum adalah nilai-nilai tertentu, yang banyak dipengaruhi oleh budaya masyarakat dan bangsanya. Oleh karena itu, hakikat dari Pendidikan Budi Pekerti dalam konteks pendidikan di Indonesia adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda” Hand Out Kuliah PKn 2013, Cholisin. Pendidikan Kewarganegaraan sebagai sarana Nation and Character Building. Usaha untuk memahami pentingnya PKn sebagai sarana nation and character building bagi bangsa Indonesia salah satunya dapat dilihat dari dimensi kemajemukan masyarakat Indonesia. Berdasarkan Menurut Pendapat di atas bahwa Pendidikan Kewarganegaraan Sebagai Pendidikan Demokrasi dan Pendidikan 52 Karakter adalah suatu proses bertujuan dimana yang dilakukan oleh lembaga pendidikan seseorang harus mempelajari orientasi sikap, dan perilaku politik sehingga yang bersangkutan memiliki perilaku yang baik dalam konteks pendidikan Indonesia adalah pendidikan nilai, yakni pendidikan nilai-nilai luhur yang bersumber dari budaya bangsa Indonesia sendiri, dalam rangka membina kepribadian generasi muda.

f. Penerapan Metode Ilmiah Dengan Pembelajaran Pendidikan

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA SMK AL MUSYAFA’ KELAS X PADA MATA PELAJARAN MEMBUAT POLA YANG DIAJAR MENGGUNAKAN METODE CERAMAH DAN DEMONSTRASI DENGAN CERAMAH DAN MPI

8 119 247

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE POINT SKORSING Penanaman Pendidikan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Melalui Metode Point Skorsing (studi kasus di SMK Negeri 8 Surakarta).

0 3 14

PENANAMAN PENDIDIKAN KARAKTER DISIPLIN DAN TANGGUNG JAWAB MELALUI METODE POINT SKORSING Penanaman Pendidikan Karakter Disiplin dan Tanggung Jawab Melalui Metode Point Skorsing (studi kasus di SMK Negeri 8 Surakarta).

0 2 16

PERBEDAAN PENGETAHUAN PADA PENDIDIKAN KESEHATAN METODE CERAMAH DAN MEDIA LEAFLET Perbedaan Pengetahuan Pada Pendidikan Kesehatan Metode Ceramah Dan Media Leaflet Dengan Metode Ceramah Dan Media Video Tentang Bahaya Merokok Di SMK Kasatrian Solo.

0 4 15

ANALISIS ISI BUKU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KURIKULUM 2013 DALAM PEMBENTUKAN Analisis Isi Buku Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 Dalam Pembentukan Karakter Bangsa Pada Siswa SMP Kelas VI

0 2 17

ANALISIS ISI BUKU MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN KURIKULUM 2013 DALAM Analisis Isi Buku Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila Dan Kewarganegaraan Kurikulum 2013 Dalam Pembentukan Karakter Bangsa Pada Siswa SMP Kelas VII.

0 3 24

PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERBEDAAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE KONVENSIONAL DAN METODE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) PADA KELAS V SD N

0 1 16

Perbedaan Pengaruh Antara Metode Diskusi Simulasi Dan Metode Ceramah Terhadap Pengetahuan bab 1

0 1 7

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING GUNA PEMBENTUKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN PADA SISWA SMK PERINDUSTRIAN YOGYAKARTA.

2 2 194

ID pengaruh penggunaan metode ceramah dan metode dialog terhadap hasil belajar sisw

0 0 6