36
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter adalah pendidikan nilai, pendidikan budi
pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak, atau pendidikan akhlak yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa memberikan
keputusan baik-buruk, mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehri- hari. Pendidikan karakter suatu penanaman nilai-nilai perilaku karakter
kepada keluarga, sekolah, dan masyarakat meliputi komponen pengetahuan, kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk
melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik tehadap Tuhan Yang maha Esa, diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun bangsa dan negara.
b. Pengertian Karakter Tanggung Jawab
Karakter Tanggung Jawab adalah: merupakan unsur penting bagi pengembangan pendidikan karakter karena terkait dengan
ekspresi kebebasan manusia terhadap dirinya sendiri dan orang lain. Tanggung jawab ini memiliki tiga dimensi, yaitu tanggung jawab
kepada relasi antara individu dengan orang lain, tanggung jawab bagi hubungan individu dengan dirinya sendiri, serta tanggung jawab
terhadap hubungan individu terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya di dalam masyarakat. Diri sendiri, masyarakat, lingkungan
alam, sosial, dan budaya, negara dan Tuhan Yang Maha Esa.
37
Tanggung jawab Responsibility bisa disebut juga seperti sikap tanggung jawab menunjukkan apakah orang itu punya karakter
yang baik atau tidak. Orang yang lari dari tanggung jawab sering tidak disukai artinya adalah karakter yang buruk. Pada dasarnya, hidup ini
dipenuhi dengan pilihan life is full of choices. Kita bisa memilih apa saja yan kita inginkan memilih suatu benda atau barang, memilih
bertindak, dan kadang memilih bersikap Fatchul Mu’in, 2011: 215. Berdasarkan beberapa pendapat diatas bahwa pembentukan
karakter tanggung jawab adalah perilaku yang berhubungan dengan sikap moral, akhlak dan perbuatan yang mengandung nilai yang positif
selalu berkaitan dengan Tuhan Yang Maha Esa, diri sendiri, sesama, keluarga dan masyarakat. Itu semua merupakan untuk mebentuk
karakter siswa supaya tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari supaya individu bisa bersosialisasi dalam bermasyarakat.
c. Proses Pembentukan Karakter
Pada dasarnya pendidikan karakter lebih mengutamakan pertumbuhan moral individu yang ada dalam lembaga pendidikan.
Menurut Doni Koesuma A. 2007: 134 disebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah pendidikan karakter semestinya diletakkan
dalam kerangka dinamis dialektis, berupa tanggapan individu terhadap sosial dan kultural yang melingkupinya, untuk dapat menempatkan
38
dirinya menjadi sempurna sehingga potensi-potensi yang ada di dalam dirinya berkembang secara penuh yang membuatnya semakin menjadi
manusiawi. Proses pendidikan karakter dipandang sebagai usaha sadar dan
terencana, bukan usaha yang sifatnya terjadi secara kebetulan. Atas dasar ini, pendidikan karakter adalah usaha sungguh-sungguh untuk
memahami, membentuk, memupuk nilai-nilai etika, baik untuk diri sendiri maupun semua warga masyarakat secara keseluruhan Saptono,
2011: 23. Semakin menjadi manusiawi berarti juga semakin menjadi makhluk yang mampu berelasi secara sehat dengan lingkungan di luar
dirinya tanpa kehilangan otonomi dan kebebasannya sehingga dapat bertanggung jawab. Tujuan pendidikan karakter adalah untuk