86
Disamping itu, terdapat bangunanruangan penunjang administrasi ataupun proses pembelajaran, yakni ruang kepala sekolah, ruang guru,
ruang tata usaha, ruang bimbingan penyuluhan, ruang UKS, ruang perpustakaan,
laboratorium kimia,
laboratorium komputer,
laboratorium bahasa, ruang praktek mekanik otomotif, ruang pengelasan mekanik otomotif kerja bangku, gudang, kamar mandi
WC, kantin, mushola. Terdapat Organisasi Siswa Intra Sekolah OSIS SMK
Perindustrian yang sebagian kegiatan dan program kerjanya adalah hasil musyawarah antara siswa sebagai pelaksana dan guru sebagai
pembimbing kegiatan. Beberapa kegiatan telah terlaksana dengan baik dan diikuti oleh siswa.
B. Hasil Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 22 Februari 2014 sampai dengan 28 Mei 2014 di SMK Perindustrian Yogyakarta.
2. Pelaksanaan Penelitian
Penelitian ini menggunakan dua kelas untuk untuk diteliti, satu kelas berperan sebagai kelompok eksperimen dan yang satu
sebagai kelompok kontrol. Dalam proses pembelajaran siswa kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran Pendekatan
87
Ilmiah sedangkan pada pada kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Pelaksanaan proses pembelajaran pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Pembelajaran Kelas Kontrol
Kelas yang berperan sebagai kelas kontrol dalam penelitian ini adalah kelas X B3 SMK Perindustrian Yogyakarta tahun ajaran 2013
2014. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan materi sistem politik Indonesia. Guru bertindak sebagai pengajar mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan, yaitu Ibu Ina Nur Arina, S.Pd. Sedangkan peneliti dalam proses pembelajaran sebagai pengamat langsung untuk menilai
siswa pelaksanaan proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah dapat dijabarkan sebagai berikut:
1 Kegiatan awal
Kegiatan awal pada kelas kontrol diawali dengan kegiatan pretest dalam bentuk tes yang dilaksanankan untuk mengetahui
pembentukan karakter tanggung jawab siswa sebelum diberikan materi pembelajaran. Penyampaian SK, KD, dan indikator
pembelajaran dengan materi dasar sistem politik Indonesia, kemudian dilakukan apersepsi.
88
2 Kegiatan inti
Kegiatan inti dalam proses pembelajaran menggunakan metode ceramah dengan menjelaskan pengertian sistem politik Indonesia,
supra struktur politik, dan infra struktur politik meliputi kegiatan: diskusi kelompok kemudian presantasi di kelas pembagian
kelompok dengan penggunaan metode ceramah. Dalam proses pembelajaran di kelas kontrol siswa lebih banyak mendengarkan
ceramah kemudian guru memberikan penugasan pada setiap siswa berkelompok dengan jumlah yang ditentukan untuk mendiskusikan
tugas yang diberikan oleh guru kemudian dipresentasikan di depan kelas. Tugas siswa meliputi mata pelajaran yang berkaitan dengan
materi sistem politik Indonesia, supra struktur politik, dan infra struktur politik. Pembagian kelompok dengan tim kelompok kecil
yang terdiri dari 5-6 siswa yang bertujuan sebagai kelompok belajar siswa selama proses pembelajaran. Peneliti membantu guru
dalam membagi siswa menjadi 4 kelompok belajar. Data kelompok belajar siswa pada kelas kontrol dapat dilihat dalam
tabel berikut ini:
89
Tabel 8. Kelompok Belajar Kelas kontrol Kelompok I
Kelompok II
1. Bagus 2. Adi
3. Dias 4. Delta
5. Helmi 1. Adam
2. Bagus 3. Bima
4. Dicky 5. Galih
Kelompok III Kelompok IV
1. Ryan 2. Rafi
3. Wahyu 4. Yoga
5. Naufal 1. Fajar
2. Prastyan 3. Prasetio
4. Lian 5. Yoga
6. Rizkyan
Siswa diberi tugas yang dikerjakan secara berkelompok dengan kelompok belajar yang telah dibentuk sebelumnya. Kegiatan
selanjutnya adalah penerapan metode ceramah yang bertujuan dalam pembentukan karakter tanggung jawab. Kelompok
mendiskusikan masalah yang diberikan dengan membuat laporan yang terdiri dari: rumusan masalah, hipotesis, kesimpulan;
kelompok yang lain memberikan tanggapan; dan membuat kesimpulan
dari masalah
yang diberikan.
Pengamatan pembentukan karakter tanggung jawab siswa juga dialakukan
dengan berpedoman pada lembar observasi oleh peneliti yang telah disusun untuk mengetahui sejauh mana pembentukan karakter
tanggung jawab siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah.
90
3 Kegiatan akhir
Kegiatan akhir pada proses kegiatan belajar mengajar pada kelas kontrol adalah tanya jawab dengan siswa dan penarikan
kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan postest dalam bentuk
tes yang bertujuan untuk memperoleh data pembentukan karakter tanggung jawab setelah pelaksanaan pembelajaran dengan metode
ceramah.
b. Pembelajaran Kelas Eksperimen
Kelas yang digunakan sebagai kelompok eksperimen dalam
penelitian ini adalah kelas X B2 SMK Perindustrian Yogyakarta tahun ajaran 2013 2014. Proses pembelajaran dilaksanakan dengan materi
sistem politik Indonesia, dengan masalah Artis mencalonkan anggota Legislatif. Guru sebagai pengajar dalam proses pembelajaran
Pendidikan Kewarganegaraan kelas X B2, yaitu Ibu Ina Nur Arina, S. Pd. Peniliti sebagai manipulasi proses belajar mengajar pada kelas
eksperimen. Pelaksanaan
kegiatan pembelajaran
pada kelas
eksperimen menerpkan Metode Ilmiah dapat dijabarkan sebagai berikut:
1 Kegiatan awal Kegiatan awal pada kelas eksperimen diawali dengan kegiatan
pretest dalam bentuk tes yang dilaksanakan untuk mengetahui
91
pembentukan karakter tanggung jawab siswa sebelum diberikan perlakuan. Penyampaian SK, KD, dan indikator pembelajaran
dengan materi sistem politik Indonesia, supra struktur politik, dan infra struktur politik, kemudian dilakukan apersepsi.
2 Kegiatan inti
Kegiatan inti dalam proses pembelajaran menggunakan metode ilmiah dengan masalah yaitu Artis mencalonkan anggota Legislatif
yang meliputi kegiatan presentasi kelas yaitu penyampaian suatu permasalahan ilmiah menarik yang terjadi di masyarakat yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari untuk selanjutnya dijadikan sebagai masalah dalam proses pembelajaran dan
penyampaian teknis pelaksanaan metode Pendekatan Ilmiah scientific. Hal ini bertujuan agar siswa paham dan mengerti
kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan. Pembagian tim yaitu siswa dalam kelas eksperimen dibagi kedalam kelompok-
kelompok kecil yang terdiri 5 siswa yang bertujuan sebagai kelompok belajar siswa selama proses pembelajaran. Peneliti
membantu guru dalam membagi kelompok belajar. Data kelompok belajar siswa pada kelas eksperimen dapat dilihat dalam tabel
berikut ini:
92
Tabel 9. Kelompok Belajar Kelas Eksperimen Kelompok I
Kelompok II
1. Panji 2. Angger
3. Asrul 4. Haris
5. Iqbal 1. Denni
2. Haris 3. Suranto
4. Agung 5. Vendi
Kelompok III Kelompok IV
1. Gallatia 2. Erwin
3. kristian 4. Setyo W.
5. Wahyu 1. M. Irfan
2. Novergi 3. Andri
4. Alringga 5. Aditya
Siswa diberi tugas yang dikerjakan secara berkelompok dengan kelompok belajar yang telah dibentuk sebelumnya. Kegiatan
selanjutnya adalah penerapan metode Pendekatan Ilmiah yang bertujuan dala pembentukan karakter tanggung jawab siswa yaitu
dengan masalah Artis mencalonkan anggota Legislatif. Metode Pendekatan Ilmiah yang dilakukan yaitu masing-masing kelompok
mendiskusikan masalah yang diberikan dengan membuat laporan yang terdiri dari: rumusan masalah, pengajuan hipotesis,
mengumpulkan data, menilai, menyimpulkan, dan menentukan pilihan penyelesaian; tiap kelompok maju mempresentasikan hasil
diskusi; kelompok yang lain memberikan tanggapan; dan membuat kesimpulan
dari masalah
yang diberikan.
Pengamatan pembentukan karakter tanggung jawab siswa juga dilakukan
dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disusun
93
untuk mengetahui sejauh mana pembentukan karakter tanggung jawab siswa pada proses pembelajaran dengan menggunakan
metode Pendekatan Ilmiah scientific. 3
Kegiatan akhir Kegiatan akhir pada proses kegiatan belajar mengajar pada
kelas eksperimen adalah diskusi, tanya jawab dengan siswa dan penarikan kesimpulan dari kegiatan pembelajaran yang telah
dilaksanakan. Kemudian dilanjutkan dengan pelaksanaan postes dalam bentuk tes ini bertujuan untuk melihat pencapaian
pembentukan karakter tanggung jawab siswa saat pretest dan postest, apakah hasil semakin meningkat, sama, atau mengalami
penurunan. Yang bertujuan untuk memperoleh data pembentukan karakter tanggung jawab dengan metode Pendekatan Ilmiah.
3. Deskripsi Data Penelitian
Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah data pembentukan karakter tanggung jawab siswa dalam kelas kontrol dan
eksperimen. Data pembentukan karakter tanggung jawab siswa diperoleh dari data pretest dan postest yang diperoleh dari tes yang
dilakukan. Pembentukan karater tanggung jawab siswa dalam penelitian ini menghasilkan dua macam data, yaitu data skor awal dan
data skor akhir pembelajaran PKn baik pada kelas kontrol maupun kelas eksperimen. Pada kelas eksperimen, tes tersebut untuk
94
membandingkan pembentukan karakter tanggung jawab pembelajaran PKn pada siswa SMK Perindustrian Yogyakarta sebelum dan sesudah
diterapkan metode ilmiah. Hasil penelitian pada kelas kontrol metode ceramah dan kelas eksperimen metode ilmiah Deskripsi data
tersebut diatas dapat dilihat pada penjelasan di bawah ini:
a. Pretest Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Kelas Kontrol
Pretest untuk memperoleh data pembentukan karakter tanggung jawab siswa dilakukan pada kelas kontrol sama seperti yang
diberikan pada kelas eksperimen berupa 27 butir soal angket dengan materi sistem politik Indonesia, supra struktur politik, dan infra
struktur politik. Berdasarkan data hasil pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah yang diolah
menggunakan program SPSS maka diperoleh skor tertinggi sebesar 93 dan skor terendah sebesar 71. Hasil analisis menunjukkan rerata
mean sebesar 80,47, median 81,00, modus 82,00 dan standar deviasi sebesar 6,08.
Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari
perhitungan diketahui bahwa n = 21 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 21 = 5,4 dibulatkan menjadi 5 kelas interval. Rentang data
dihitung dengan rumus nilai maksimal – nilai minimal, sehingga
diperoleh rentang data sebesar 93-71 = 22. Dengan diketahui rentang
95
data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 4,4 dibulatkan menjadi 4,4. Data pretest pembentukan karakter tanggung jawab siswa
di kelompok kontrol dengan metode ceramah dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ceramah
No. Interval
frekuensi Persentase
1 89,0
- 93,4
3 14,3
2 84,5
- 88,9
1 4,8
3 80,0
- 84,4
8 38,1
4 75,5
- 79,9
4 19,0
5 71,0
- 75,4
5 23,8
Jumlah 21
100,0 Sumber: Data Primer yang diolah, 2014
Berdasarkan distribusi frekuensi pretest karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah di atas dapat digambarkan grafik
sebagai berikut:
96
Gambar 5. Distribusi Frekuensi Pretest Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ceramah Kelas Kontrol Awal
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi pretest
variabel karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah kelas kontrol awal sebagian besar terdapat pada interval 80,0-84,4 sebanyak
8 siswa 38,1, sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 84,5- 88,9 sebanyak 1 siswa 4,8. Sisanya berada pada interval 89,0-93,4
sebanyak 3 siswa 14,3, interval 75,5 –79,9 sebanyak 4 siswa
19,0, serta interval 71,0 –75,4 sebanyak 5 siswa 23,8.
Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai minimum Xmin dan nilai maksimum Xmax diketahui yaitu 27 dan
108, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan rumus Mi = ½ Xmax+Xmin, mencari standar deviasi ideal SDi dengan
rumus Sdi = 816 X
max
-X
min
. Berdasarkan acuan norma di atas, mean
1 2
3 4
5 6
7 8
71-75,4 75,5-79,9
80,0-84,4 84,5-88,9
89,0-93,4 5
4 8
1 3
97
ideal variabel karakter tanggung jawab siswa pada kelas kontrol adalah 67,5. Standar deviasi ideal adalah 13,50. Dari perhitungan di
atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Baik
= X ≥ M + SD
= ≥ 81,00
Cukup = M – SDi ≤ X M + SD
= 54,00 ≤ X 81,00
Kurang = X M – SD
= 54,00 Berdasarkan perhitungan skor pretest tersebut dapat dibuat
tabel distribusi karakter tanggung jawab awal siswa kelas kontrol sebagai berikut:
Tabel 11. Kategorisasi Pretest Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas Kontrol Awal
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi Persentase
1 ≥ 81,00
12 57,1
Baik 2
54-80 9
42,9 Cukup
3 54,00
0,0 Kurang
Total 21
100,0 Sumber: Data primer yang diolah, 2014
98
Berdasarkan distribusi frekuensi karakter tanggung jawab awal siswa kelas kontrol di atas dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut:
Gambar 6. Distribusi Frekuensi Karakter Tanggung Jawab Awal Siswa dengan Metode Ceramah
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel dan diagram di atas menunjukkan mayoritas kecenderungan perolehan skor pretest variabel karakter tanggung
jawab siswa kelas kontrol awal pada kategori baik sebesar 57,1, kemudian kategori cukup sebesar 42,9. Dengan demikian dari hasil
yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan karakter tanggung jawab siswa kelas kontrol awal pada
kategori baik.
57.10 42.90
Kategori Kecenderungan Perolehan karater tanggungjawab Awal Kelompok Kontrol
Baik Cukup
99
b. Postest Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas
Kontrol
Setelah berlangsungnya proses pembelajaran di kelas kontrol siswa kembali diberikan postest pembentukan karakter tanggung
jawab siswa. Bertujuan untuk mengetahui pembentukan karakter tanggung jawab siswa di kelas kontrol. Tes yang diberikan berupa 27
butir soal angket dengan materi system politik Indonesia, supra struktur politik, dan infra struktur politik. Berdasarkan data hasil
karakter tanggung jawab akhir siswa dengan metode ceramah yang diolah menggunakan program SPSS, maka diperoleh skor tertinggi
sebesar 99 dan skor terendah sebesar 78. Hasil analisis menunjukkan rerata mean sebesar 88,33, median 88,0, modus 90,00 dan standar
deviasi sebesar 5,95. Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 21 sehingga diperoleh banyak kelas 1
+ 3.3 log 21 = 5,36 dibulatkan menjadi 5 kelas interval. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal
– nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 99 - 78 = 21. Dengan diketahui rentang
data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 4,2 dibulatkan menjadi 4,2. Data postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa
pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini:
100
Tabel 12. Distribusi Frekuensi Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ceramah Kelas Kontrol Akhir
No. Interval
frekuensi Persentase
1 95,2
- 99,4
3 14,3
2 90,9
- 95,1
3 14,3
3 86,6
- 90,8
7 33,3
4 82,3
- 86,5
5 23,8
5 78,0
- 82,2
3 14,3
Jumlah 21
100,0 Sumber: Data primer yang diolah , 2014
Berdasarkan distribusi frekuensi postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah kelas kontrol akhir di
atas dapat digambarkan grafik sebagai berikut:
Gambar 7. Distribusi Frekuensi Variabel Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ceramah Kelas Kontrol Akhir
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
1 2
3 4
5 6
7
78,0-82,2 82,3-86,5
86,6-90,8 90,9-95,1
95,2-99,4 3
5 7
3 3
101
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi postest variabel pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode
ceramah kelas kontrol akhir sebagian besar terdapat pada interval 86,6 – 90,8 sebanyak 7 siswa 33,3, sedangkan paling sedikit terdapat
pada interval 95,2 – 99,4 sebanyak 3 siswa 14,3 dan interval 90,0-
95,1 sebanyak 3 siswa 14,3, serta 78,0-82,2 sebanyak 3 siswa 14,3. Sisanya berada pada interval 82,3
– 86,5 sebanyak 5 siswa 23,8.
Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai minimum Xmin dan nilai maksimum Xmax diketahui yaitu 27 dan
108, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan rumus Mi = ½ Xmax+Xmin, mencari standar deviasi ideal SDi dengan
rumus Sdi = 816 X
max
-X
min
. Berdasarkan acuan norma di atas,
meanideal variabel karakter tanggung jawab siswa pada kelas kontrol adalah 67,5. Standar deviasi ideal adalah 13,50. Dari perhitungan di
atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Baik
= X ≥ M + SD
= ≥ 81,00
Cukup = M – SDi ≤ X M + SD
= 54,00 ≤ X 81,00
Kurang = X M – SD
= 54,00
102
Berdasarkan perhitungan skor postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa pada kelas kontrol dapat dilihat pada tabel
sebagai berikut:
Tabel 13. Distribusi Kecenderungan Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ceramah Pada Kelas Kontrol
Akhir No
Skor Frekuensi
Kategori Frekuensi
Persentase 1
≥ 81,00 19
90,5 Baik
2 54-80
2 9,5
Cukup 3
54,00 0,0
Kurang Total
21 100,0
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan distribusi frekuensi karakter tanggung jawab
siswa dengan metode ceramah pada kelas kontrol akhir di atas dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut :
Gambar 8. Distribusi Frekuensi Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ceramah
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
90.50 9.50
Kategori Kecenderungan Perolehan Karakter Tanggungjawab Akhir Kelompok Kontrol
Baik Cukup
103
Berdasarkan tabel dan diagram pie di atas menunjukkan mayoritas kecenderungan perolehan skor postest pembentukan
karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah pada kelas kontrol pada kategori baik sebesar 90,5, kemudian kategori cukup
sebesar 9,5. Dengan demikian dari hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan skor
postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ceramah kelas kontrol akhir adalah kategori baik.
c. Pretest Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas
Eksperimen
Sebelum berlangsungnya proses pembelajaran di kelas eksperimen terlebih dahulu dilakukan pretest pembentukan karakter
tanggung jawab siswa. Pretest tersebut bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal pembentukan karakter tanggung jawab siswa di
kelas eksperimen. Tes yang diberikan berupa 27 butir soal angket dengan materi sistem politik Indonesia, supra struktur, dan infra
struktur politik. Berdasarkan data hasil karakter tanggung jawab siswa dengan metode ilmiah yang diolah menggunakan program SPSS, maka
diperoleh skor tertinggi sebesar 98 dan skor terendah sebesar 76. Hasil analisis menunjukkan rerata mean sebesar 84,65, median 83,50,
modus 83,00 dan standar deviasi sebesar 6,48.
104
Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari
perhitungan diketahui bahwa n = 21 sehingga diperoleh banyak kelas 1 + 3.3 log 21 = 5,3 dibulatkan menjadi 5 kelas interval. Rentang data
dihitung dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga diperoleh rentang data sebesar 98 - 76 = 22. Dengan diketahui rentang
data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 4,4 dibulatkan menjadi 4,4. Data pretest pembentukan karakter tanggung jawab siswa
di kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 14. Distribusi Frekuensi Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ilmiah Kelas Eksperiemen Awal
No. Interval
frekuensi Persentase
1 94,0
- 98,4
1 5,0
2 89,5
- 93,9
4 20,0
3 85,0
- 89,4
4 20,0
4 80,5
- 84,9
5 25,0
5 76,0
- 80,4
6 30,0
Jumlah 20
100,0 Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan distribusi frekuensi pretest pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ilmiah kelas eksperiemen awal
di atas dapat digambarkan grafik sebagai berikut:
105
Gambar 9. Distribusi Frekuensi Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ilmiah Kelas Eksperiemen Awal
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi pretest variabel
karakter tanggung jawab siswa dengan metode ilmiah kelas eksperimen awal sebagian besar terdapat pada interval 76,0-80,4
sebanyak 6 siswa 30,0, sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 94,0-98,4 sebanyak 1 siswa 5,0. Sisanya berada pada
interval 89,5-93,9 sebanyak 4 siswa 20,, interval 85,0-89,4 sebanyak 4 siswa 20,0, dan interval 80,5-84,9 sebanyak 5 siswa
25,0. Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai
minimum Xmin dan nilai maksimum Xmax diketahui yaitu 27 dan 108, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan rumus
Mi = ½ Xmax+Xmin, mencari standar deviasi ideal SDi dengan
1 2
3 4
5 6
76-80,4 80,5-84,9
85,0-89,4 89,5-93,9
94,0-98,4 6
5 4
4
1
106
rumus Sdi = 816 X
max
-X
min
. Berdasarkan acuan norma di atas, mean
ideal variabel karakter tanggung jawab siswa pada kelas eksperimen adalah 67,5. Standar deviasi ideal adalah 13,50. Dari perhitungan di
atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Baik
= X ≥ M + SD
= ≥ 81,00
Cukup = M – SDi ≤ X M + SD
= 54,00 ≤ X 81,00
Kurang = X M – SD
= 54,00 Berdasarkan perhitungan tersebut dapat dibuat tabel distribusi
kecenderungan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ilmiah pada kelas eksperimen awal sebagai berikut:
Tabel 15. Distribusi Kecenderungan Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa Dengan Metode Ilmiah Pada Kelas
Eksperimen Awal No
Skor Frekuensi
Kategori Frekuensi
Persentase 1
≥ 81,00 14
70,0 Baik
2 54-80
6 30,0
Cukup 3
54,00 0,0
Kurang Total
21 100,0
Sumber: Hasil olah data, 2014
107
Berdasarkan distribusi frekuensi karakter tanggung jawab siswa dengan metode ilmiah pada kelas eksperimen awal di atas dapat
digambarkan diagram pie sebagai berikut :
Gambar 10. Distribusi Frekuensi Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ilmiah Kelas Eksperimen Awal
Sumber: Data primer yang diolah, 2014 Berdasarkan tabel dan diagram pie di atas menunjukkan
mayoritas kecenderungan perolehan pretest variabel pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ilmiah pada kelas
eksperimen pada kategori baik sebesar 70,00, kemudian kategori cukup sebesar 30,00. Dengan demikian dari hasil yang diperoleh
dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan skor pretest pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan
metode ilmiah kelas eksperimen awal adalah kategori baik.
70.00 30.00
Kategori Kecenderungan Perolehan Karakter Tanggungjawab Awal Kelompok Eksperimen
Baik Cukup
108
d. Postest Pembentukan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas
Eksperimen
Setelah berlangsungnya proses pembelajaran di kelas eksperimen siswa kembali diberikan postest pembentukan karakter
tanggung jawab siswa. Postest tersebut bertujuan untuk mengetahui akhir pembentukan karakter tanggung jawab siswa di kelas
eksperimen. Tes yang diberikan berupa 27 butir soal angket dengan materi sistem politik Indonesia, supra struktur, dan infra struktur
politik. Berdasarkan data hasil karakter tanggung jawab siswa dengan metode ilmiah yang diolah menggunakan program SPSS, maka
diperoleh skor tertinggi sebesar 102,0 dan skor terendah sebesar 85,0. Hasil analisis menunjukkan rerata mean sebesar 93,10, median
92,50, modus 89,00 dan standar deviasi sebesar 4,64. Selanjutnya jumlah kelas dapat dihitung dengan menggunakan
rumus 1 + 3.3 log n, dimana n adalah subjek penelitian. Dari perhitungan diketahui bahwa n = 21 sehingga diperoleh banyak kelas 1
+ 3.3 log 21 = 5,3 dibulatkan menjadi 5 kelas interval. Rentang data dihitung dengan rumus nilai maksimal-nilai minimal, sehingga
diperoleh rentang data sebesar 102,0 – 85,0 = 17,00. Dengan diketahui
rentang data maka dapat diperoleh panjang kelas sebesar 3,4 dibulatkan menjadi 3,4. Data postest pembentukan karakter tanggung
jawab siswa pada kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel berikut ini:
109
Tabel 16. Distribusi Frekuensi Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ilmiah Kelas Eksperiemen Akhir
No. Interval
frekuensi Persentase
1 99,0
- 102,4
2 10,0
2 95,5
- 98,9
5 25,0
3 92,0
- 95,4
4 20,0
4 88,5
- 91,9
7 35,0
5 85,0
- 88,4
2 10,0
Jumlah 20
100,0 Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan distribusi frekuensi postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ilmiah kelas eksperiemen akhir
di atas dapat digambarkan grafik sebagai berikut:
Gambar 11. Distribusi Frekuensi Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ilmiah Kelas Eksperiemen Akhir
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
Berdasarkan tabel dan grafik tersebut, frekuensi postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa dengan metode ilmiah kelas
1 2
3 4
5 6
7
85,0-88,4 88,5-91,9
92,0-95,4 95,5-98,9
99,0-102,4 2
7
4 5
2
110
eksperimen akhir sebagian besar terdapat pada interval 88,5 – 91,9
sebanyak 7 siswa 35,0, sedangkan paling sedikit terdapat pada interval 99,0
– 102,4 sebanyak 2 siswa 10,0 dan interval 85,0-88,4 sebanyak 2 siswa 10,0. Sisanya berada pada interval 95,5
– 98,9 sebanyak 5 siswa 25,, interval 92,0 - 95,4 sebanyak 4 siswa
20,0. Kemudian penentuan kecenderungan variabel, setelah nilai
minimum Xmin dan nilai maksimum Xmax diketahui yaitu 27 dan 108, maka selanjutnya mencari nilai rata-rata ideal Mi dengan rumus
Mi = ½ Xmax+Xmin, mencari standar deviasi ideal SDi dengan rumus Sdi = 816 X
max
-X
min
. Berdasarkan acuan norma di atas,
meanideal variabel karakter tanggung jawab siswa pada kelas eksperimen adalah 67,5. Standar deviasi ideal adalah 13,50. Dari
perhitungan di atas dapat dikategorikan dalam 3 kelas sebagai berikut: Baik
= X ≥ M + SD
= ≥ 81,00
Cukup = M – SDi ≤ X M + SD
= 54,00 ≤ X 81,00
Kurang = X M – SD
= 54,00 Berdasarkan perhitungan skor postest tersebut dapat dibuat
tabel distribusi kecenderungan pembentukan karakter tanggung jawab
111
siswa dengan metode ilmiah pada kelas eksperimen akhir sebagai berikut:
Tabel 17. Distribusi Kecenderungan Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ilmiah Pada Kelas
Eksperimen Akhir
Sumber: Hasil olah data, 2014 Berdasarkan distribusi frekuensi pembentukan karakter
tanggung jawab siswa dengan metode ilmiah pada kelas eksperimen akhir di atas dapat digambarkan diagram pie sebagai berikut :
Gambar 12. Distribusi Frekuensi Variabel Karakter Tanggung Jawab Siswa dengan Metode Ilmiah Kelas Eksperimen Akhir
Sumber: Data primer yang diolah, 2014
100.00
Kategori Kecenderungan Perolehen Karakter Tanggung jawab Akhir Kelompok Eksperimen
Baik
No Skor
Frekuensi Kategori
Frekuensi Persentase
1 ≥ 81,00
20 100,0
Baik 2
54-80 0,0
Cukup 3
54,00 0,0
Kurang Total
20 100,0
112
Berdasarkan tabel dan diagram pie di atas menunjukkan kecenderungan perolehan skor postest pembentukan karakter tanggung
jawab siswa dengan metode ilmiah pada kelas eksperimen akhir seluruhnya pada kategori baik sebesar 100,00. Dengan demikian dari
hasil yang diperoleh dari tabel dan diagram di atas dapat dikatakan bahwa kecenderungan karakter tanggung jawab siswa dengan metode
ilmiah kelas eksperimen akhir pada kategori baik.
4. Deskripsi Hasil Observasi
Data hasil observasi digunakan sebagai data pelengkap yang diajukan. Pelaksanaan observasi dilakukan selama berlangsungnya
perlakuan yaitu dengan metode Pendekatan Ilmiah dan yang tidak diberi perlakuan menggunakan metode ceramah. Data diobservasi ini
adalah perilaku melalui metode Pendekatan Ilmiah dan metode Ceramah dalam hal pembentukan karakter tanggung jawab baik dalam
mengikuti diskusi kelompok kecil maupun dalam hal menyumbangkan pendapat.
Pada pembentukan karakter tanggung jawab siswa melalui metode pembelajaran Ceramah sebagian besar siswa pembentukan
karakter tanggung jawab belum terbentuk secara optimal. Siswa hanya sebagai pendengar yang mengandalkan materi pelajaran dari guru
tanpa adanya timbal balik pasif. Dalam hal ini guru adalah salah satu sumber informasi dari luar, seperti media cetak maupun media
113
elektronik dan kurang memanfaatkan sumber bacaan di perpustakaan. Ketika pembelajaran sebagian besar siswa cenderung ramai sendiri dan
tidak mendengarkan penjelasan dari guru. Selain itu, pada saat pelaksanaan diskusi kelompok, siswa tidak memiliki keberanian untuk
mengemukakan pendapat hasil diskusinya di depan kelas. Hal ini mengindikasikan bahwa pembentukan karakter tanggung jawab siswa
belum terbentuk secara optimal. Akan tetapi setelah diberikan perlakuan metode pembelajaran
Pendekatan Ilmiah pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan terutama pada pembentukan karakter tanggung jawab. Hal ini terlihat
ketika proses pembelajaran siswa lebih semangat mengikuti pelajaran dikelas, mereka mampu mengidentifikasi masalah, mengevaluasi,
memberikan solusi, menarik kesimpulan, dan mengemukakan pendapatnya terhadap masalah yang sedang dibahas di kelas. Selain
itu, siswa juga aktif dalam mencari sumber-sumber informasi lainnya yang mendukung pembelajaran baik melalui media cetak maupun
media elektronik serta rajin memanfaatkan sarana yang terdapat diperpustakaan. Hal ini terbukti dari hasil observasi, pada lampiran
halaman 136. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perilaku siswa
proses pemberian perlakuan melalui metode pembelajaran Pendekatan
114
Ilmiah dari hari kehari semakin baik terutama dalam pembentukan karakter tanggung jawab.
C. Uji Analisis Data
1. Uji Prasyarat Analisis
Sebelum melakukan analisis data, terlebih dahulu uji prasyarat yang meliputi uji normalitas dan homogenitas data. Uji normalitas
dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Sedangkan uji homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah data yang diperoleh memiliki varians yang homogen atau tidak.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah data pada kedua kelas berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak.
Pengujian normalitas dihitung menggunakan software SPSS versi 13,0 for windows dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Data
yang diuji normalitasnya adalah data pretest dan postest pembentukan karakter tanggung jawab siswa pada kelompok eksperimen dan
kontrol. Kriteria penerimaan normalitas adalah jika nilai signifikansi sig 0,05 hasil perhitungan lebih besar dari α = 0,05 maka
distribusinya dikatakan normal, sebaliknya jika nilai signifikansi sig