4 teman-temannya yang lain. Mengingat bahwa beberapa di antaranya merupakan
siswa yang tinggal kelas. Maka dari itu, guru seharusnya mampu memahami setiap siswanya dan dapat memilih cara yang tepat dan efektif dalam
menyampaikan materi pembelajaran. Tentunya agar tidak menimbulkan perbedaan persepsi antara siswa dan guru. Apabila guru dapat menentukan cara
yang tepat dalam menyampaikan materi, tentunya persepsi yang disampaikan oleh guru sama dengan yang diterima oleh siswa, sehingga semua siswa dapat
memahami materi yang disampaikan dengan baik. Berdasarkan hasil pengamatan dan data yang diperoleh, diketahui bahwa
hasil belajar yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPA sebagian besar masih dibawah rata-rata. Mengingat pada saat kenaikan kelas dari kelas IV ke kelas V
masih menggunakan kurikulum 2013, maka guru telah menentukan batas kelulusan 2,67 dari skala 1-4. Jika dikonversikan dalam skala 0-100 setara dengan
kisaran angka 66-70. Namun, di sini ditemukan bahwa hasil belajar rata-rata siswa hanya 63,88. Tentunya masih cukup jauh dari yang diharapkan.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti ingin meningkatkan minat belajar siswa yang terjadi dalam proses pembelajaran IPA. Salah satu
caranya dengan menerapkan pendekatan pembelajaran SAVI Somatis Auditori Visual Intelektual. Pendekatan pembelajaran SAVI adalah pembelajaran yang
memanfaatkan semua alat indera yang dimiliki oleh siswa. Mengingat pendekatan pembelajaran SAVI mempunyai kelebihan di antaranya adalah dapat membuat
siswa aktif menggunakan seluruh indera dan pikirannya, pembelajaran menjadi lebih menyenangkan, dan lebih bebas menggunakan berbagai macam metode
5 maupun media. Oleh karena itu, diharapkan pembelajaran akan memiliki kesan
yang baik bagi siswa. Mengingat kasus yang terjadi di SD N Sendangharjo kecamatan Minggir diawali dengan kebosanan siswa terhadap cara penyampaian
pelajaran yang kurang bervariasi. Kemudian hal tersebut mengakibatkan perhatian dan minat siswa menurun, sehingga hasil belajar yang didapat juga rendah.
Melalui penerapan pendekatan pembelajaran SAVI dalam pembelajaran IPA inilah diharapkan dapat meningkatkan minat belajar siswa pada pembelajaran IPA
di SD Negeri Sendangharjo. Berdasarkan permasalahan yang ada, peneliti menentukan judul penelitian ini adalah
“Meningkatkan Minat Belajar Siswa Kelas V dalam Mata Pelajaran IPA melalui Pendekatan Pembelajaran SAVI di SD
Negeri Sendangharjo Kecamatan Minggir .”
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut:
1. Suasana belajar yang kurang kondusif mengakibatkan minat siswa terhadap materi yang disampaikan oleh guru rendah.
2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi sehingga siswa kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran.
3. Kurangnya keterampilan guru mengakibatkan pemanfaatan media pembelajaran IPA di SD N Sendangharjo kurang maksimal.
4. Perbedaan persepsi antara guru dan siswa mengakibatkan tidak semua siswa dapat memahami materi IPA yang disampaikan oleh guru.
6 5. Kurangnya pemahaman siswa terhadap mata pelajaran IPA
mengakibatkan hasil belajar IPA yang dicapai siswa SD N Sendangharjo rendah.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan di atas, maka penelitian ini dibatasi pada:
1. Minat siswa terhadap meteri yang disampaikan oleh guru rendah. 2. Pendekatan pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi
sehingga siswa kurang tertarik dengan kegiatan pembelajaran.
D. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana penerapan pendekatan pembelajaran SAVI dapat meningkatkan minat belajar
siswa kelas V dalam mata pelajaran IPA di SD Negeri Sendangharjo Kecamatan Minggir”
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian adalah untuk meningkatan minat belajar siswa kelas V dalam mata IPA melalui pendekatan
pembelajaran SAVI di SD N Sendangharjo Kecamatan Minggir.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut: 1.
Bagi peneliti
7 Hasil penelitian ini adalah bagian dari pengabdian yang dapat
dijadikan refleksi untuk terus berinovasi mengembangkan pembelajran IPA menuju yang lebih baik.
2. Bagi siswa
a. Penelitian ini dapat menambah pengalaman belajar siswa karena siswa aktif dalam pembelajaran.
b. Meningkatkan perhatian dan minat belajar siswa. 3.
Bagi guru Penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif
pemilihan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan perhatian dan minat belajar siswa.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian tentang IPA
1. Hakikat IPA
Pada hakikatnya IPA Ilmu Pengetahuan Alam berarti ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan alam. Hendro Darmojo dan Jenny R.E Kaligis
1992: 3, berpendapat bahwa Ilmu Pengetahuan Alam adalah pengetahuan yang rasional dan objektif tentang alam semesta dengan segala isinya.
Nash dalam Hendro dan Jenny 1992:3 dalam bukunya The Nature of Natural Sciences, mengatakan bahwa Science is away of looking at the
world. Artinya IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Lebih lanjut dikatakan bahwa cara IPA mengamati dunia itu bersifat
analitis, lengkap, cermat, serta menghubungkan satu fenomena dengan fenomena yang lain sehingga keseluruhannya membentuk suatu perspektif
yang baru tentang objek yang diamati itu.
Ilmu Pengetahuan Alam merupakan terjemahan dari kata Natural Science, lebih dikenal dengan sebutan Science. Natural artinya alamiah, berhubungan
dengan alam sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Jadi secara harfiah IPA adalah ilmu tentang alam, ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi
di alam. Maslichah Asy‟ari 2006: 7 mengemukakan hakikat Ilmu Pengetahuan
Alam terdapat tiga dimensi, yaitu sains sebagai ilmu, sains sebagai proses, dan sains sebagai produk.
a. Sains sebagai Ilmu Keberadaan dan perkembangan ilmu harus diusahakan dengan adanya aktivitas
manusia yang dilakukan dengan menggunakan metode tertentu dan akhirnya menghasilkan pengetahuan sistematis. Sehingga tiga aspek yang terkandung di