104 belajar siswa terhadap mata pelajaran IPA dengan menerapkan pendekatan
pembelajaran SAVI di kelas V. Pendekatan pembelajaran SAVI ini masih tergolong pendekatan inovatif
yang diterapkan di kelas V SD Negeri Sendangharjo, karena belum pernah diterapkan sebelumnya. Pendekatan pembelajaran SAVI ini adalah pendekatan
pembelajaran yang melibatkan gabungan empat komponen yaitu somatis, auditori, visual dan intelektual yang dimaksudkan agar siswa dapat bergerak aktif secara
fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses pembelajaran. Dengan demikian
keaktifan dan minat belajar siswa dapat meningkat dalam segala aspek. Menurut Meier 2002: 90-91, belajar berbasis aktivitas merupakan
pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indra agar dapat meningkatkan keaktifan belajar dan minat
belajar. Keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran dibuktikan dengan adanya peningatan indikator keaktifan indikator minat belajar siswa dalam
mengikuti pelajaran dari siklus I ke siklus II. Dalam penelitian ini peneliti dapat membuktikan bahwa pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI dapat
meningkatkan minat belajar IPA siswa yang dibuktikan dengan hasil penelitian sebagai berikut.
1. Keaktivan Siswa Setelah Pembelajaran IPA dengan Pendekatan SAVI
Somatis, Auditori, Visual, Intelektual
Perbandingan peningkatan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran IPA menggunakan pendekatan pembelajaran SAVI mengalami peningkatan dari
105 siklus I ke siklus II. Perbandingan peningkatan tersebut dapat dilihat pada tabel di
bawah ini. Tabel 16. Pembandingan Peningkatan Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran IPA
dengan Pendekatan Pembelajaran SAVI
No. Aspek yang
diamati Persentase Tindakan
Siklus I Siklus II
1. Somatis
48 85
2. Auditori
42 78
3. Visual
82 100
4. Intelektual
53 81
Persentase Rata-rata 52
84 Kategori
Rendah Tinggi
Secara lebih rinci, aspek-aspek yang diamati tersebut diuraikan sebagai berikut. a. Somatis
Pelaksanaan tindakan pada siklus II mengalami peningkatan dari siklus I. Keaktifan siswa pada aspek ini meliputi mencatat informasi dari
guru, mempersiapkan alat yang dibuthkan selama pembelajaran sesuai dengan perintah guru, melakukan percobaan, berdiskusi dengan kelompok,
melakukan presentasi, mengoreksi hasil presentasi, mengerjakan LKS dan melaksanakan penugasan dari guru. Persentase aspek yang diperoleh selama
tindakan pada siklus I sebesar 48 dengan kategori rendah dan meningkat pada siklus II sebesar 85 dengan kategori sangat tinggi.
b. Auditori Aspek auditori memuat beberapa kegiatan siswa di antaranya
adalah menyimak penjelasan dari guru, aktif menyampaikan gagasan ide, menyebutkan poin-poin dalam materi, bertanya jawab dengan guru,
menyimak presentasi dan diskusi serta membuat kesimpulan. Pelaksanaan
106 tindakan pada aspek auditori selama siklus II mengalami peningkatan
dibandingkan dengan siklus I, secara berturut-turut persentase keaktifan siswa dalam aspek auditori pada siklus I sebesar 42 dengan kategori
sangat rendah dan pada siklus II sebesar 78 dengan kategori tinggi. c. Visual
Pada aspek visual ini terjadi peningkatan dengan baik setelah dilakukan tindakan pada siklus II. Persentase aspek visual pada siklus I
sebesar 82 dengan kategori sangat tinggi dan meningkat pada siklus II sebesar 100 dengan kategori sangat tinggi. Secara lebih rinci, aspek
visual memuat kegiatan mengamati memperhatikan penggunaan media pembelajaran, mengamati dan mengidentifikasi gambar maupun video
tentang materi yang disampaikan, serta membaca materi yang sedang dibahas.
d. Intelektual Pelaksanaan tindakan pada aspek intelektual selama siklus II
mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I. Persentase awal pada siklus I sebesar 53 dengankategori rendah dan meningkat pada siklus II
sebesar 81 dengan kategori tinggi. Kegiatan yang termasuk dalam pengamatan aspek intelektual meliputi merumuskan hipotesis atau
pertanyaan, memberikan jawaban yang menyatakan pendapat ide gagasan sanggahan atau saran, menyelesaikan masalah dan menemukan konsep yang
dipelajari, mengerjakan soal evaluasi, dan membuat kesimpulan.