38
menggunakan pendekatan SAVI menunjukkan hasil yang cukup signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Hasil nilai tertinggi pada kelas ekperimen
yaitu 6,7 dengan rata-rata kelas 4,6. Setelah mendapat perlakuan, nilai tertinggi yang didapatkan adalah 10 dengan rata-rata kelas 6,5. Dikatakan bahwa dengan
menggunakan pendekatan SAVI menjadikan siswa menjadi lebih mampu berpartisipasi dalam pembelajaran, siswa menjadi lebih aktif dalam berkomunikasi
dalam kelompok. Dengan begitu pembelajaran menjadi lebih optimal.
Zepty Dyah Nugraheni, 2013 dalam penelitiannya “Peningkatan Minat Siswa dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Pembelajaran TGT Teams
Games Tournament Menggunakan Teka-teki Silang pada Siswa Kelas V SD Negeri Keputran A
Yogyakarta”. Menyimpulkan bahwa minat belajar siswa mengalami peningkatan dari 67,6 19 siswa dan dikatakan berminat tinggi
pada siklus ke-1 meningkat menjadi 89,0 26 siswa dan dikatakan berminat sangat tinggi pada siklus ke-2. Hasil belajar mengalami peningkatan dari 70,69
pada siklus ke-1 menjadi 79,31 pada siklus ke-2. Minat dan hasil belajar sangat signifikan karena 0,0160,05. Pada siklus kedua persentase keberhasilannya 70
sehingga siklus ini dihentikan.
39
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas classroom action research. Tujuannya penelitian tindakan kelas adalah untuk
memperbaiki atau meningkatkan baik kondisi belajar maupun proses pembelajaran yang ada di kelas. Sementara itu tujuan dalam penelitian kali ini
adalah untuk mengetahui sejauh mana pendekatan pembelajaran SAVI dapat meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA kelas V di SD
Negeri Sendangharjo Kecamatan Minggir. Penelitian ini dimulai dengan pengamatan kegiatan belajar mengajar di kelas, menganalisis permasalahan yang
terjadi dalam pembelajaran dan menentukan tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang timbul di lokasi penelitian.
Kemmis dan Taggart dalam Basuki Wibawa, 2004: 5 menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri kolektif yang
dilakukan oleh
peserta-pesertanya dalam
situasi social
untuk meningkatkan penalaran dan keadilan praktik-praktik itu dan terhadap
situasi tempat dilakukan praktik-praktik tersebut. Sehubungan dengan pendapat tersebut, maka penelitian ini juga
merupakan penelitian kolaborasi antara guru kelas V SD Negeri Sendangharjo Kecamatan Minggir dengan peneliti sebagai observer.
B. Desain Penelitian
1. Rancangan Penelitian
Peneliti dalam melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas akan menggunakan model Kemmis Taggart dalam Suharsimi Arikunto, 2008 :
84 yaitu dengan menggunakan siklus sistem spiral yang berulang dimana
40 setiap siklus mempunyai empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan dan
observasi serta refleksi. Berikut ini merupakan visualisasi bagan yang disusun oleh Kemmis Taggart.
Gambar 2. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis Taggart Sumber: Kasbolah, 1999: 114
2. Rancangan Tindakan
Pelaksanaan siklus dalam penelitian ini terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan planning Perencanaan adalah rancangan kegiatan yang akan dilakukan oleh
peneliti untuk meningkatkan konsentrasi belajar siswa dalam memahami materi IPA. Perencanaan dalam penelitian ini meliputi :
1 Setelah dirumuskan masalah yang terjadi di kelas maka peneliti mengkonsultasikan dengan guru kelas bahwa akan dilaksanakan
penelitian tindakan kelas tersebut. Peneliti dan guru menetapkan waktu pelaksanaan penelitian tindakan kelas.