Sistem Berkas usr FHS

Direktori ini berisi bermacam-macam berkas log. Sebagian besar log harus ditulis ke dalam direktori ini atau subdirektori yang tepat. Beberapa contoh dari sistem ubuntu, ``varlogaptitude, ``varlogauth.log, ``varlogcups, dll. varmail: Berkas mailbox pengguna Mail spool harus dapat diakses melalui varmail dan berkas mail spool harus menggunakan format nama_pengguna. Sedangkan Berkas mailbox pengguna dalam lokasi ini harus disimpan dengan format standar mailbox UNIX. varopt: Data variabel untuk opt Data variabel untuk paket di dalam opt harus di- install dalam varoptsubdir, di mana subdir adalah nama dari subtree dalam opt tempat penyimpanan data statik dari package tambahan perangkat lunak. varrun: Data variabel run-time Direktori ini berisi data informasi sistem yang mendeskripsikan sistem sejak di boot. Berkas di dalam direktori ini harus dihapus dulu saat pertama memulai proses boot. Berkas pengidentifikasi prosesPID, yang sebelumnya diletakkan dietc,sekarang diletakkan divarrun. Program yang membaca berkas-berkas PID harus fleksibel terhadap berkas yang diterima, sebagai contoh: program harus dapat mengabaikan ekstra spasi, baris-baris tambahan, angka nol. varspool: Aplikasi data spool varspool berisi data yang sedang menunggu suatu proses. Data di dalam varspool merepresentasikan pekerjaan yang harus diselesaikan dalam waktu berikutnya oleh program, pengguna atau administrator, biasanya data dihapus sesudah selesai diproses. vartmp: Berkas temporer lintas reboot Direktori vartmp tersedia untuk program yang membutuhkan berkas temporer atau direktori yang diletakkan dalam reboot sistem. Karena itu, data yang disimpan di vartmp lebih bertahan daripada data di dalam tmp. Berkas dan direktori yang berada dalam vartmp tidak boleh dihapus saat sistem di-boot. Walaupun data-data ini secara khusus dihapus dalam site-specific manner, tetapi direkomendasikan bahwa penghapusan dilakukan tidak sesering penghapusan di tmp. varyp: Berkas database NIS Adapun yang terdapat dalam direktori ini yaitu data variabel dalam Network Information Service NIS atau biasa dikenal dengan Sun YellowPagesYP.

15.6. Spesifik GNULinux

Sistem berkas yang ada pada Linux berbeda dengan sistem berkas pada sistem operasi lainnya. Pada Linux, sistem berkas harus mengikuti syarat-syarat dan anjuran tertentu. Walaupun demikian, syarat dan anjuran tersebut tidak bertentangan dengan standard yang telah dijelaskan sebelumnya. Adapun syarat yang harus dipenuhi tersebut adalah sebagai berikut: • : Direktori Root. Pada sistem Linux, jika kernel terletak di , direkomendasikan untuk menggunakan nama vmlinux atau vmlinuz, yang telah digunakan di paket kernel source Linux saat ini. • bin. Padabin, Sistem Linux membutuhkan berkas tambahan set serial • dev: berkas piranti. berkas-berkas yang harus terdapat di direktori ini antara lain: devnull, devzero, devtty. • etc: Sistem Konfigurasi host-specific. Pada etc, sistem Linux membutuhkan berkas 121 tambahan, yaitu lilo.cnof • proc. Proc filesystem adalah method standard de-facto Linux untuk mengendalikan proses dan sistem informasi, dibandingkan dengan devkmem dan method lain yang mirip. Sangat dianjurkan untuk menggunakan direktori ini untuk penerimaan dan storage informasi proses, serta informasi tentang kernel dan informasi memori.

15.7. Rangkuman

FHS Filesystem Hierarchy Standard adalah sebuah aturan standar penempatan lokasi file dan direktori yang ada pada sistem operasi. Sistem berkas diklasifikasikan berdasarkan dua parameter: shareable - unshareable dan static - variable. FHS terdiri dari tiga bagian besar: • sistem berkas root • sistem berkas usr • sistem berkas var. Tujuannya adalah untuk memudahkan pengguna dan perangkat lunak dalam mengetahui letak suatu berkas atau direktori yang tersimpan pada suatu komputer. Rujukan [WEBRusQuYo2004] Rusty Russell, Daniel Quinlan, dan Christopher Yeoh. 2004. Filesystem Hierarchy Standard http:www.pathname.comfhs . Diakses 27 Juli 2006. [FHS] Wikipedia. 1995. FileSystem Hierarchy Standard http:en.wikipedia.org wiki Filesystem_Hierarchy_Standard . Diakses 23 April 2007. 122

Bab 16. Implementasi Sistem Berkas

16.1. Pendahuluan

Salah satu bagian yang sangat tampak pada sebuah sistem operasi adalah sistem berkas. Banyak program yang membaca atau menulis setidaknya pada sebuah berkas. Bagi kebanyakan pengguna, performance dari sebuah sistem operasi sangat ditentukan oleh interface, structure, dan reliability dari sistem berkasnya. Hal ini disebabkan oleh kemampuan yang dimiliki sistem berkas dalam menyediakan mekanisme penyimpanan secara online dan pengaksesan isi berkas, yaitu data atau program. Sistem berkas terdapat pada secondary storage yang dirancang agar mampu menampung data dalam jumlah yang besar secara permanen. Setiap berkas yang telah kita simpan, dalam implementasinya membutuhkan sebuah struktur direktori untuk mengaksesnya kembali. Sistem operasi harus mampu mengimplementasikan sistem berkas dengan berbagai tipe yang berbeda. Pada bab ini akan dibahas bagaimana penanganan yang dilakukan oleh sistem operasi. Bab ini juga membahas mengenai implementasi sistem berkas, implementasi direktori, serta beberapa lapisan yang ada di file system dan virtual file system.

16.2. Struktur Sistem Berkas

Disk merupakan tempat penyimpanan sekunder dimana sistem berkas disimpan. Ada dua karakteristik dalam penyimpanan banyak berkas, yaitu: 1. Sebuah disk dapat ditulis kembali, memungkinkan untuk membaca, memodifikasi, dan menulis blok kembali pada tempat yang sama. 2. Sebuah blok yang menyimpan informasi yang kita cari, dapat diakses secara langsung. Dalam aplikasinya, kita dapat mengakses berkas secara random maupun sequential. Sistem operasi menyediakan satu atau lebih sistem berkas untuk menyimpan dan mengambil data dengan mudah. Struktur berkas itu sendiri terdiri dari beberapa layer. Strukturnya dapat dilihat pada Gambar 16.1, “Layered File System”. Gambar 16.1. Layered File System 123