Tipe-tipe akses. Kebutuhan untuk mengamankan berkas berhubungan langsung dengan

struktur direktori.

14.3. Operasi Direktori

Silberschatz, Galvin dan Gagne mengkategorikan operasi-operasi terhadap direktori sebagai berikut: a. Mencari berkas. Bila pengguna atau sebuah aplikasi ingin melakukan suatu operasi terhadap suatu berkas, tentu berkas tersebut harus dibuka terlebih dahulu. Untuk itu, sebuah direktori harus mencari entri yang bersesuaian dengan file tersebut dengan menelusuri struktur dari direktori yang bersangkutan.

b. Membuat berkas. Saat sebuah berkas baru dibuat, maka sebuah entri akan ditambahkan ke

direktori.

c. Menghapus berkas. Ketika suatu berkas tidak dibutuhkan lagi, maka berkas tersebut bisa

dihapus dari direktori.

d. Menampilkan isi direktori. Menampilkan seluruh atau sebagian daftar berkas-berkas yang ada

di direktori dan atribut dari berkas-berkas dalam direktori tersebut misalnya, information access control, type dan usage information.

e. Mengubah nama berkas. Nama suatu berkas merepresentasikan isi berkas terhadap pengguna.

Oleh karena itu, nama berkas harus bisa diubah ketika isi dan kegunaannya sudah tidak sesuai lagi. Mengubah nama suatu berkas memungkinkan berpindahnya posisi berkas di dalam struktur direktori.

f. Akses sistem berkas. Pengguna bisa mengakses setiap direktori dan setiap berkas yang berada

dalam struktur direktori.

g. Update direktori. Karena sebagian atribut dari berkas disimpan dalam direktori, maka

perubahan yang terjadi terhadap suatu berkas akan berpengaruh terhadap atribut dari berkas yang bersangkutan di direktori tersebut.

14.4. Direktori Bertingkat

Direktori Satu Tingkat Single—Level Directory Direktori satu tingkat merupakan suatu struktur direktori yang paling sederhana karena semua berkas yang ada disimpan dalam direktori yang sama. Direktori satu tingkat ini memiliki keterbatasan, yaitu bila berkas bertambah banyak atau bila sistem memiliki lebih dari satu pengguna. Jumlah berkas yang terlalu banyak dalam sebuah direktori dapat menyebabkan ketidaknyamanan. Hal ini mungkin saja terjadi karena pengguna hanya dapat menyimpan berbagai berkas misal: games, video, email dalam sebuah direktori saja. Gambar 14.1. Direktori Satu Tingkat Direktori Dua Tingkat Two—Level Directory 104 Pada direktori satu tingkat, sering terjadi kesulitan dalam menentukan nama file dari dua pengguna yang berbeda. Penyelesaian umumnya adalah dengan membuat direktori terpisah untuk tiap pengguna yang dikenal dengan User File Directory UFD. Di struktur direktori dua tingkat, setiap pengguna mempunyai UFD masing-masing. Ketika pengguna melakukan login, maka Master File Directory MFD dipanggil. Indeks yang dimiliki oleh MFD didasarkan pada username atau account number, dan setiap entri menunjuk pada UFD pengguna tersebut. Sehingga, pengguna bisa mempunyai nama berkas yang sama dengan berkas lain. Gambar 14.2. Direktori Dua Tingkat

14.5. Direktori Berstruktur Pohon

Gambar 14.3. Tree-Structured Directories Pada Tree-Structured Directories, setiap pengguna dapat membuat sub-direktori sendiri dan mengorganisasikan berkas-berkas yang dimiliki. Dalam penggunaan yang normal, setiap pengguna memiliki direktori saat ini current directory. Current directory ini terdiri dari berkas-berkas yang baru-baru ini digunakan oleh pengguna. Nama lintasan path name bisa digolongkan menjadi dua jenis, yaitu: 1. Lintasan mutlak absolute path. Merupakan lintasan yang dimulai dari root directory. 2. Lintasan relatif relative path. Merupakan lintasan yang dimulai dari direktori saat ini current Direktori Berstruktur Pohon 105