Efisiensi Aneka Aspek Sistem Berkas

18.7. Protokol NFS

NFS umumnya menggunakan protokol Remote Procedure Call RPC yang berjalan di atas UDP dan membuka port UDP dengan port number 2049 untuk komunikasi antara client dan server di dalam jaringan. Client NFS selanjutnya akan mengimpor sistem berkas remote dari server NFS, sementara server NFS mengekspor sistem berkas lokal kepada client. Mesin-mesin yang menjalankan perangkat lunak NFS client dapat saling berhubungan dengan perangkat lunak NFS server untuk melakukan perintah operasi tertentu dengan menggunakan request RPC. Adapun operasi-operasi yang didukung oleh NFS adalah sebagai berikut: a. Mencari berkas di dalam direktori. b. Membaca kumpulan direktori. c. Memanipulasi link dan direktori. d. Mengakses atribut berkas. e. Membaca dan menulis berkas. Perlu diketahui bahwa server NFS bersifat stateless , yang artinya setiap request harus mengandung argumen yang penuh dan jelas sebab server NFS tidak menyimpan sejarah informasi request . Data yang dimodifikasi harus di commit ke server sebelum hasilnya di kembalikan ke client . NFS protokol tidak menyediakan mekanisme concurrency-control.

18.8. Rangkuman

Sistem berkas tersimpan secara permanen di secondary storage yang didesain untuk menyimpan data yang besar secara permanen. Secondary srorage yang cukup kita kenal adalah disk. Perlu diingat bahwa metode alokasi ruang kosong dan algoritma direktori yang digunakan akan mempengaruhi efisiensi dari penggunaan ruang disk serta kinerja sistem berkas. Network file system atau sistem berkas jaringan menggunakan metodologi client-server untuk memungkinkan user mengakses sistem berkas dan direktori pada mesin remote. Perintah-perintah dari client diterjemahkan ke dalam protokol jaringan, dan diterjemahkan kembali ke dalam operasi-operasi sistem berkas pada server. Jaringan dan banyaknya user yang mengakses suatu sistem berkas memungkinkan terjadinya inkonsistensi data dan kinerja. Sebelum client dapat mengakses sistem berkas pada server, terlebih dahulu perlu dibuat sebuah koneksi logis antara client dan server yang disebut dengan mount NFS. Ketika client telah melakukan operasi mount pada suatu server , maka server akan mengirimkan sebuah file handle kepada client. NFS menggunakan RPC yang berjalan di atas UDP. RPC ini memungkinkan client untuk melakukan operasi-operasi tertentu. Adapun operasi-operasi yang didukung adalah: a. Mencari berkas di dalam direktori. b. Membaca kumpulan direktori. c. Memanipulasi link dan direktori. d. Mengakses atribut berkas. e. Membaca dan menulis berkas. Rujukan [Silberschatz2005] Avi Silberschatz, Peter Galvin, dan Grag Gagne. 2005. Operating Systems Concepts. Seventh Edition. John Wiley Sons. [WEB2007] 2007. Wikipedia Indonesia http:id.wikipedia.orgwikiNFS . Diakses 5 Mei 2007. 145 146

Bab 19. Media Disk

19.1. Pendahuluan

Struktur disk merupakan suatu hal yang penting bagi penyimpanan informasi. Sistem komputer modern menggunakan disk sebagai media penyimpanan sekunder. Dulu pita magnetik, yang memiliki waktu akses lebih lambat dari pada disk,digunakan sebagai media penyimpanan sekunder. Sejak digunakannya disk, tape digunakan untuk back-up, untuk menyimpan informasi yang tidak sering digunakan, sebagai media untuk memindahkan informasi dari satu sistem ke sistem lain, dan untuk menyimpan data yang cukup besar bagi sistem disk. Bentuk penulisan disk drive modern adalah array satu dimensi yang besar dari blok logika. Blok logika merupakan satuan unit terkecil dari transfer. Ukuran blok logika umumnya sebesar 512 bytes walaupun disk dapat diformat ke level rendah low level formatted sehingga ukuran blok logika dapat ditentukan, misalnya 1024 bytes. Array satu dimensi dari blok logika tersebut dipetakan ke sektor dalam disk secara sekuensial. Sektor 0 adalah sektor pertama dari track pertama dari silinder paling luar outermost cylinder. Proses pemetaan dilakukan secara berurut dari sektor 0, lalu ke seluruh track dari silinder tersebut, lalu ke seluruh silinder mulai dari silinder yang terluar.

19.2. Struktur Disk

Seperti yang telah dikatakan sebelumnya, penulisan disk drive modern adalah dengan menggunakan array satu dimensi blok logika yang besar. Dengan menggunakan sistem pemetaan ini, Secara tiori setidaknya kita dapat mengkonversikan sebuah logical block number ke penulisan disk gaya lama yang berisi nomor silinder, nomor track di silinder, dan nomor sektor di dalam track. Dalam praktiknya, sangatlah sulit untuk melakukan hal ini. Ada dua alasan, yang pertama adalah kebanyakan disk memiliki beberapa sektor yang tidak sempurna, tapi pemetaan menutupi dengan cara menggantikannya dengan sektor tambahan dari tempat lain di disk. Alasan kedua adalah jumlah sektor tiap track berbeda pada beberapa disk. Gambar 19.1. Struktur Disk array Mari kita lihat lebih dekat pada alasan kedua. Dalam media yang menggunakan Constant Linear Velocity CLV, jumlah bit tiap track adalah sama. Semakin jauh posisi track dari pusat disk, jaraknya semakin besar, sehingga semakin banyak sektor yang ada. Saat kita bergerak dari zona yang lebih luar ke zona yang lebih dalam, jumlah sektor tiap track menurun. Track di zona yang lebih luar biasanya memiliki sektor lebih banyak 40 dari track di zona yang lebih dalam. Drive 147