Menampilkan isi direktori. Menampilkan seluruh atau sebagian daftar berkas-berkas yang ada

Pada direktori dengan struktur pohon, setiap pengguna dapat membuat direktori sendiri sehingga dalam UFD akan terdapat direktori yang dibuat oleh pengguna dan di dalam direktori tersebut dapat dibuat direktori lain sub-direktori, begitu seterusnya. Hal ini tentu akan memudahkan pengguna dalam pengelompokan dan pengorganisasian berkas. Masalah yang muncul adalah ketika pengguna ingin menggunakan suatu berkas secara bersama-sama. Hal ini timbul dikarenakan sistem tidak mengizinkan seorang pengguna mengakses direktori pengguna lain. Pada general-graph directory, sebuah direktori me-link pada direktori yang me-link nya. Dengan kata lain, jika direktori A berisi me-link direktori B maka ketika direktori B dibuka akan terdapat direktori A ada siklus.

14.7. Mounting

Mounting adalah proses mengaitkan sebuah sistem berkas yang baru ditemukan pada sebuah piranti ke struktur direktori utama yang sedang dipakai. Piranti-piranti yang akan di-mount dapat berupa CD-ROM, disket atau sebuah zip-drive. Tiap-tiap sistem berkas yang di-mount akan diberikan mount point atau sebuah direktori dalam pohon direktori sistem yang sedang anda akses. Mount point adalah direktori tempat dimana akan meletakkan sistem berkas tesebut. Kalau kita ingin me-mount sistem berkas berupa direktori, maka mount point-nya harus berupa direktori. Sebaliknya, jika yang hendak kita mount adalah file, maka mount point-nya juga harus berupa file. Daftar sistem berkas yang di-mount dapat dilihat kapan saja dengan menggunakan perintah mount. Karena izinnya hanya diatur read-only di berkas fstab, maka tidak perlu khawatir pengguna lain akan mencoba mengubah atau menulis mount point yang baru. Seperti biasa, saat ingin mengubah-ubah berkas konfigurasi seperti mengubah isi berkas fstab, pastikan untuk membuat berkas cadangan untuk mencegah terjadinya kesalahan teknis yang dapat menyebabkan suatu kekacauan. Kita dapat melakukannya dengan cara menyediakan sebuah disket atau recovery-disc dan mem-backup berkas fstab tersebut sebelum membukanya di editor teks untuk diubah-ubah. Semua ruang kosong yang tersedia di disk diatur dalam sebuah pohon direktori tunggal. Dasar sistem ini adalah root directory yang dinyatakan dengan sebuah garis miring. Pada Linux, isi sebuah sistem berkas dibuat nyata tersedia dengan menggabungkan sistem berkas ke dalam sebuah sistem direktori melalui sebuah proses yang disebut mounting. Sistem berkas dapat di-mount maupun di-umount yang berarti sistem berkas tersebut dapat tersambung atau tidak dengan struktur pohon direktori. Perbedaannya adalah sistem berkas tersebut akan selalu di-mount ke direktori root ketika sistem sedang berjalan dan tidak dapat di-umount. Sistem berkas yang lain di-mount seperlunya, contohnya yang berisi hard drive berbeda dengan floppy disc atau CD-ROM. Sebenarnya setiap akan memproses suatu sistem berkas read and write kita harus me-mount sistem berkas itu terlebih dahulu. Sistem operasi menyediakan fasilitas mounting secara otomatis pada saat sistem operasi dijalankan. Pada beberapa sistem operasi, ada device-device tertentu yang harus di-mount terlebih dahulu secara manual untuk memproses sistem berkas didalamnya. Untuk me-mount suatu sistem berkas, sistem operasi memerlukan data tentang device yang membawakan sistem berkas tersebut dan mount point tempat sistem berkas itu hendak diletakkan. Gambar 14.7. Existing File System 108