495 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014
DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2014 AND JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Halaman 78 Page
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Lanjutan
41. FINANCIAL RISK MANAGEMENTS Continued
a. Faktor Risiko Keuangan Lanjutan
a. Financial Risk Factors Lanjutan
Risiko Pasar Market Risk
Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi karena perubahan
harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko harga lainnya seperti
risiko perubahan harga komoditas. Market risk is the risk that the fair value of future cash
flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market prices comprise three
types of risk: interest rate risk, currency risk, and other price risk, such as commodity price change risk.
1. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing
1. Foreign Exchange Risk
Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh fluktuasi dalam nilai tukar mata
uang Rupiah dan Dolar AS. Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan Perseroan membeli alat-alat kesehatan dan
bahan baku dalam mata uang asing, antara lain Dolar AS, Euro atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh
tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing terutama Dolar AS seperti yang dikutip dari pasar
internasional. Perseroan akan menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan dan pembelian Perseroan dalam
mata uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat ini, Perseroan tidak
mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran mata uang asing. Untuk mengurangi risiko
ini, Perseroan merencanakan pembelian mata uang asing yang cukup untuk pembelian produk impor, pemantauan
mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.
The reporting currency is Rupiah. The Company’s financial performance is influenced by the fluctuation in
the exchange rate between Rupiah and US Dollar. Besides loans, the Company also purchases medical
equipment and raw materials using foreign currencies, such as US Dollar, Euro or which price is significantly
influenced by their benchmark price movements in foreign currencies mainly US Dollar as quoted in the
international markets. The Company has exposure to foreign currency risk if the revenue and purchases of the
Company denominated in foreign currency are not evenly matched in terms of quantity or timing.
Currently, the Company does not implement any formal hedging policy for foreign exchange exposure. The
Company plans for the proper buying of foreign currencies for the import purchase, intensive foreign
currency monitoring, and proper timing in purchasing to reduce the foreign currency risk.
2. Risiko Harga
2. Price Risk
Sampai saat ini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu,
harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di Indonesia.
So Far, domestic pharmaceutical industry is highly dependent on imported raw materials. Therefore, price
remains the main factor significantly effecting pharmaceutical industry in Indonesia.
Langkah antisipatif lainnya adalah mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang
harganya sangat fluktuatif. Indofarma overcomes the threat by making long-term
contracts that allow the Company renegotiate term and price that have been agreed upon.
3. Risiko Tingkat Suku Bunga Arus Kas dan Nilai Wajar
3. Cash Flow and Fair Value Interest Risk
Risiko tingkat suku bunga Perseroan timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat
bunga mengambang mengekspos Perseroan terhadap risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan
tingkat suku bunga tetap mengekspos Perseroan terhadap risiko nilai wajar suku bunga.Kebijakan Perseroan adalah
mempertahankan hampir 60 pinjaman dalam instrumen dengan tingkat suku bunga tetap. Di 2015, pinjaman bank
jangka pendek entitas anak pada tingkat suku bunga mengambang didenominasikan dalam Dolar AS. Risiko
tingkat suku bungadari kas dan piutang non-usaha tidak signifikan.
The Company’s interest rate risk arises from long-term borrowings. Borrowings issued at floating rates expose
the Group to cash flow interest rate risk. Borrowings issued at fixed rates expose the Group to fair value
interest rate risk. The Group’s policy isto maintain approximately 60 of its borrowings in fixed-rate
instruments. In 2015, the portion of subsidiary’s short term loans at floating rate were denominated in the US
Dollar. The interest rate risk from cash and non-trade receivables is not significant.
496 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014
DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2014 AND JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Halaman 79 Page
41. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN Lanjutan
41. FINANCIAL RISK MANAGEMENTS Continued
a. Faktor Risiko Keuangan Lanjutan