272 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Prinsip Manajemen Risiko Perseroan
Prinsip-prinsip yang digunakan manajemen Perseroan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi
manajemen risiko adalah sebagai berikut: 1.
A
danya komitmen pimpinan; manajemen Perseroan
menetapkan tujuan dan arah perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko. Manajemen Perseroan menunjukkan
komitmen dan keterlibatan aktif dalam manajemen risiko dengan membangun dan memelihara lingkungan internal
di mana semua insan Perseroan dapat sepenuhnya terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan, termasuk tujuan
manajemen risiko.
2. Keterlibatan seluruh insan perseroan; keterlibatan aktif
dari seluruh pegawai pada semua tingkatan perusahaan mutlak diperlukan dalam penerapan manajemen risiko
sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
3. Transparansi; seluruh potensi risiko yang ada pada setiap
aktivitas usaha Perseroan diungkapkan secara terbuka oleh setiap unit kerja yang ada dan dicantumkan dalam
daftar risiko sehingga tidak ada risiko potensial yang tidak diidentiikasi.
4. Integrasi; penerapan manajemen risiko perlu
diintegrasikan ke dalam proses usaha Perseroan, ke dalam proses pengambilan keputusan usaha oleh seluruh lapisan
manajemen, dan ke dalam nilai dan budaya perusahaan.
5. Perbaikan berkesinambungan; rancangan dan
penerapan manajemen risiko harus selalu diperbaiki sesuai kebutuhan perusahaan melalui peningkatan
kompetensi dan perbaikan sistem manajemen risiko.
6. Menciptakan nilai; manajemen risiko mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran Perseroan berupa sasaran strategis, kinerja keuangan, eisiensi operasi, ketaatan
terhadap hukum dan peraturan, kehandalan laporan manajemen, peningkatan corporate governance, dan
terjaganya reputasi Perseroan.
Prinsip manajemen risiko yang dipilih oleh manajemen akan menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi manajemen risiko Perseroan. Penerapan prinsip tersebut di atas akan tercermin
pada setiap tahapan manajemen risiko yang dijalankan.
Tujuan dan Sasaran Manajemen Risiko
Adapun tujuan penerapan manajemen risiko bagi Perseroan adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Good Corporate Governance yang lebih baik
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Company Risk Management Principle Principles that applied by corporate management in
developing, implementing, managing and evaluating risk management are as follow:
1.
The Leaders Commitment; company management establish the company’s goal and direction, including
the purpose of risk management. The management demonstrate the commitment and active involvement in
risk management for developing and maintaining internal environment where all company’s individual can fully
contributing in achieving the company’s goals, including risk management purpose.
2. The involvement of all company’s individuals; active
involvement of all employees for all company’s level is absolutely needed for risk management implementation
relevant with the authorities and responsibilities of each individuals.
3. Transparency; all existing potentials risk in every
company’s business activities are publicly disclosed of all existing work units and included in risk list so no risk
potential unidentiied.
4. Integration; implementation of risk management needs
to be integrated in company business process, business strategic decision of all levels of management, and to
company’s values and cultures.
5. Sustainable Improvement; the design and implementation
of risk management should always be improved according to company’s needs through increased competency and
improvement of risk management system.
6. Creating Values; risk management supports the
achievement of the goals and objectives of the company by strategic goals, financial performance, operation
eiciency, laws and regulations compliance, reliability of management reports, improvement of corporate
governance and preservation of company reputation.
Risk management principle selected by management will become important consideration in developing, implementing,
and evaluating company’s risk management. Implementation of the principle will be reflected in every executed risk
management stage.
Goals and Objectives of Risk Management The goals of implementing risk management for the
company are: 1.
Achieving a better Good Corporate Governance
273 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
2. Menetapkan dan mengelola risiko yang dihadapi
Pe r s e r o a n , s e r t a m e m i n i m a l k a n d a m p a k yang ditimbulkannya.
3. Melindungi Perseroan dari risiko signiikan yang dapat
menghambat pencapaian tujuan dan mengamankan aset Perseroan yang meliputi sumber daya manusia,
aktiva, dan reputasi.
4. Menciptakan kesadaran dan kepedulian insan
Perseroan terhadap pentingnya manajemen risiko bagi Perseroan dan budaya risiko.
Sedangkan sasaran manajemen risiko adalah: 1.
Terciptanya seluruh insan Perseroan yang paham dan fokus pada proses pengelolaan risiko yang dihadapi
oleh Perseroan guna mendukung tercapainya tujuan Perseroan.
2. Terkelolanya semua risiko signifikan yang dapat
mempengaruhi pencapaian sasaran Perseroan setiap tahun yang meliputi sasaran strategis, sasaran
operasional, ketaatan terhadap peraturan, dan kehandalan laporan manajemen.
Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan, indikator utama dalam menilai keberhasilan pencapaian
adalah sebagai berikut,
Perspektif
Perspective
sasaran
goal
Critical success Factors CsF indikator Kinerja Kunci iKK
Key Performance indicator
inisiatif strategi
strategic initiative
Efektiitas produk dan proses Efectiveness of product and
process On time delivery dan
optimalisasi kapasitas produksi On time delivery and
optimalization of product capacity
Lead time, akurasi perencanaan produk, production fulillment
Lead time, planning accuracy, production fulillment
Kapabilitas suplai Supply capability
Akurasi perencanaan produk, produksi yang agresif
Product Planning Accuracy, aggressive product
Improvisasi kualitas produk Improvization on product quality
Angka komplain Complaint number
Kualitas komplain Complaint quality
Fokus Pelanggan Customer Focus
Peningkatan loyalitas pelanggan
Customer loyalty Improvement Kecocokan harapan pelanggan
Customer expectation compatibility Customer Satisfaction Index
Akselerasi customer realtionship Customer relationship acceleration
Angka outlet yang aktif Active Outlet Number
Fokus Tenaga Kerja Manpower Focus
Peningkatan kemampuan tenaga kerja
Manpower skill improvement Komunikasi kepemimpinan
Leadership communication Kepuasan pelanggan
Penilaian tenaga kerja, komunikasi manajemen
Manpower assessment, communication
Utilisasi kompetensi Competency utilization
Tingkat kemampuan Skill level
Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung jawab
Kemasyarakatan Leadership, Governance and
Community Responsibility Peningkatan kualitas manajerial
Managerial quality improvement Pemenuhan regulasi dan tata kelola
perusahaan regulation and governance fulilment
Sertiikasi GMP GMP Certiication
GMP, KPKU dan implementasi GCG GMP, KPKU and its implementation
Skor KPKU KPKU score
Skor GCG GCG score
Keuangan dan Pasar Finance and Market
Kesehatan keuangan Financial Soundness
Biaya manajemen Management Fee
Proitabilitas Probability
Restrukturisasi biaya, pemasaran yang agresif
cost restructurization, aggressive marketing
Pengetahuan pasar Market knowledge
Pencapaian penjualan Sales achievement
Tingkat Kesehatan RKAP RKAP soudness level
2. Establishing and managing the risks faced by the company
as well as minimizing their impacts. 3.
Protecting the company from signiicant risk that may hinder the achievement of the goals and securing the
company’s asset including human resource, assets, and reputation
4. Creating the individual awareness and concern toward
the importance of risk management and risk culture for company.
While the risk management objectives are the following: 1.
To create company’s individuals who understand and focus on risk management process faced by the company
in supporting The achievement of company’s goals 2.
To manage all significant risks that may effect the achievement of the company each including strategic
and operational objective, compliance to the regulation and reliability of management reports.
To achieve the expected goals and objectives, the main indicator in determining the accomplishment are the following:
274 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Strategi Penerapan Manajemen Risiko
Strategi penerapan Manajemen Risiko Perseroan adalah sebagai berikut :
1. Membentuk fungsi yang bertanggungjawab secara
profesional untuk mengkoordinasikan penerapan manajemen risiko secara terintegrasi untuk seluruh
unit kerja.
2. Mengintegrasikan wewenang dan tanggung jawab setiap
pihak yang terlibat dalam penerapan manajemen risiko ke dalam job description Perseroan.
3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam
bidang manajemen risiko. 4.
Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses usaha Perseroan.
Penerapan Manajemen Risiko Perseroan dilakukan secara menyeluruh, seperti yang terlihat pada skema di bawah ini,
struktur organ manajemen risiko Perseroan
RUPS
Annual General Meeting of Shareholders
DIREKTUR
Director
MANAJER
Manager
MANAJER
Manager
MANAJER
Manager
STAF MANAJEMEN RESiKO
Risk Management Staf Manajer Kepatuhan, Kinerja
dan Manajemen Risiko
COMPLIANCE, PERFORMANCE RISK MANAGEMENT
Manajer Satuan Pengawasan Intern
Internal Control Manager
DEWAN KOMISARIS
Board of Commisioners
Garis fungsional Fungtional Line
Garis Pelaporan Reporting Line
DIREKSI
Board of Directors
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Risk Management Implementation Strategy implementation strategies of the risk management are as follow:
1. Establishing a function professionally responsible for
coordinating the implementation of integrated risk management for the entire units.
2. Integrating the authority and responsibility of each party
involved in the application of risk management into company’s job description.
3. I m p ro v i n g h u m a n re s o u rc e c o m p e t e n c y i n
risk management. 4.
Integrating risk management into Company business process
The Company’s risk management implementation conducted as a whole, as seen on the following scheme:
Company’s Risk Management Organ Structure
275 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Keterangan gambar:
: Dewan Komisaris berperan menjalankan fungsi pengawasan
terhadap penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi. BOC exercises overseeing of the risk management performed
by the Board of Directors. :
Direksi bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko Perseroan.
The Board of Directors is responsible for the implementation of Company’s risk management.
: Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko
bertanggungjawab kepada Direktur Utama untuk: a.
Mengadministrasikan penerapan Manajemen Risiko. b.
Mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di seluruh perusahaan.
c. Membuat dan menyampaikan Laporan Penerapan Manajemen
Risiko Perusahaan kepada Direktur Utama. Compliance, Performance Risk Management Manager are
responsible to the President Director for: a.
Administrating the risk management implementation b.
Integrating all risk management eforts throughout the company.
c. Creating and delivering the risk management
implementation report to president director
: Unit Kerja Pemilik Risiko Risk Taking Unit merupakan fungsi
pemilik risiko yang memiliki serangkaian tahapan proses kegiatan kerja. Risk Taking Unit berperan melaksanakan pengelolaan risiko
yang ada di fungsi kerja masing-masing. The Risk Taking Unit is a function of the risk owners with series
of process in their working activities. Risk Taking Units has the role of implementing risk management in their respective
working functions.
: Staf Manajemen Risiko bertugas membantu Manajer Kepatuhan,
Kinerja, dan Manajemen Risiko The staf of Risk Management has the task to assist the
manager of Compliance, Performance Risk Management.
Penanaman Nilai dan Budaya Risiko
Manajemen Perseroan melalui Fungsi Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko berupaya mengembangkan budaya sadar
risiko risk consciousness pada seluruh jenjang organisasi, termasuk menekankan pentingnya pengendalian internal
yang efektif. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan melaksanakan lokakarya, self assesment risiko di fungsi kerja,
serta membantu fungsi kerja melakukan sosialisasi manajemen risiko secara terus menerus kepada seluruh karyawan.
Seluruh pimpinan unit kerja secara berjenjang harus membangun dan memelihara budaya sadar risiko di fungsi
kerja yang dipimpinnya sehingga setiap insan Perseroan selalu aktif memikirkan risiko yang terkait dengan unit kerjanya dan
memahami serta mematuhi kebijakan toleransi risiko yang berlaku untuk fungsi kerjanya.
Kegiatan membangun dan memelihara budaya sadar risiko harus diwujudkan secara nyata melalui komitmen
dan keteladanan para atasan kepada bawahannya, serta pemberlakuan secara konsisten sistem imbalan dan sanksi
reward and punishment terhadap keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan, strategi, sasaran dan atau rencana
hasil kegiatan.
Kategori Risiko
Guna memudahkan pelaksanaan identifikasi peristiwa dan pelaporan manajemen risiko maka perlu dilakukan
pengklasiikasian risiko. Pengklasiikasian risiko yang digunakan didasarkan atas metode ERM COSO dengan model klasiikasi
sebagai berikut:
Figure description:
Building the Value and Culture of Risk Company management through risk management and
compliance continues to develop the risk consciousness at all levels of the organisation, including emphazing the
importance of efective internal control. This can be done by doing workshops, self assessment of risk in work function as
well as helping to disseminate the work function of continuous risk management to all employees.
The entire hierarchical superiors should establish and maintain a culture of risk awareness in work function that led by them
so every individual in the company will always proactively think about the risk related to the work units and understand
as well as comply the applicable risk tolerance policy for their work function.
Activities to build and maintain a culture of risk awareness must be realized in real through commitment and exemplary of the
superiors to subordinates, as well as the consistent enforcement of reward and punishment system to all achievement and
failure for achieving the goals, strategies, objectives and or activities result plan.
Risk Classiication To simplify the identiication of an event and risk management
reporting, risk classiication is compulsory. Risk Classiication used based on the ERM COSO with classification model
as follows:
276 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Faktor Risiko
Risk Factor
Topik Risiko
Risk Topic
Katagori Risiko
Risk Classiication
Nama Risiko
Risk Name
Jenis-jenis risiko berdasarkan faktor, kategori, dan topik risiko disajikan dalam skema di bawah ini, sedangkan uraian nama-
nama risiko dari masing-masing topik mengacu, namun tidak terbatas pada nama-nama risiko sesuai hasil risk assessment
yang telah dilakukan.
EkonomiEconomy
• Persaingan Usaha Business Competition
• Pasar Market
• Ketersediaan Modal Capital availability
• Tingkat Suku Bunga interest rate
• Nilai Tukar Mata Uang exchange rate
• Tingkat Inlasi inlation rate
Lingkungan Alam Nature
• Bencana Alam Natural Disaster
• Iklim dan cuaca buruk Climate and bad weather
PolitikhukumPeraturan Kebijakan
Politic Law Rule Regulation
• Hukum dan peraturan Law and regulation
• Perubahan kebijakan pemegang saham Change in stock holding’s policy
• Kebijakan Pemerintah Government Regulation
Sosial Social
• Perilaku Masyarakat people behavior
Proses
• Kegagalan Produk Product malfunction
• Tidak tersedianya suplai produk Product Supply shortage
• Registrasi produk product registration
• Penempatan investasi Investment placement
• Ketersediaan SOP SOP availability
• Hukum Legal
• Pemahaman GCG GCG Comprehension
• Anggaran Budget
Sumber Daya Manusia hR
• Kompetensi karyawan employee’s competenc
y • Produktivitas karyawan
employee’s productivity • Kepuasan Kerja karyawan
employee’s work satisfaction • Integritas Karyawan
employee’s integrity
Teknologi Technology
• Teknologi Informasi Information Technology
Eksternal
External
Internal
Internal
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
The types of risk based on factors, category, and risk topics presented in the chart below, while the description of the
names of the risks of each topic referring to, but not limited to the names of the corresponding risk that carried out by the
results of the risk assessment.
277 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Kriteria Risiko
Kriteria risiko adalah kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan penilaian risiko. Kriteria Likelihood risiko dinyatakan dengan
persentase probabilitas keterjadian risiko, sedangkan kriteria dampak risiko dinyatakan dengan satuan ukuran sasaran
yang terpengaruh bisa berupa kerugian inansial, kehilangan reputasi perusahaan, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Ukuran
likelihood dan dampak risiko tersebut dikonversikan menjadi skala semi kuantitatif 1 sampai dengan 5.
Dalam melaksanakan risk assessment manajemen menggunakan beberapa kriteria yaitu sebagai berikut :
1. Kriteria konversi
Skala dibawah ini sebagai kriteria untuk mengkonversi ukuran semi kuantitatif likelihood dan dampak risiko dan
kriteria ini digunakan untuk mengukur level risiko. Kriteria konversi ukuran likelihood dan dampak risiko
adalah sebagai berikut :
a. Ukuran Likelihood
level Probabilitas
Probability
Penjelasan note
1 Jarang
Rarely Mungkin terjadi hanya pada kondisi tidak normal; Probabilitas ≤ 20.
May occur only in abnormal condition; Probability ≤ 20. 2
Kemungkinan Keci Small Posibility
Mungkin terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 20 X ≤ 40. May occur some times; Probability 20 X ≤ 40.
3 Kemungkinan Sedang
Intermediate Possibility Dapat terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 40 X ≤ 60
Can occur some times; Probability 40 X ≤ 60 4
Kemungkinan Besar Big Possibility
Akan mungkin terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 60 X ≤ 80 Will probably occur in many circumstances; Probability 60 X ≤ 80
5 Hampir Pasti
Almost Certain Dapat terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 80 X 100
Can occur in many circumstances; Probability 80 X 100
b. Ukuran Dampak
level Dampak
Konsekuensi
impactConsequences
aspek aspect Kinerja
Performance
Finansial
Financial
Citra Perusahaan
Company’s image
Keselamatan Kerja
Work safety
Kinerja Performance
Finansial Financial
Citra Perusahaan Company’s Image
Keselamatan Kerja Work Safety
1 Tidak Signiikan
Insigniicant Target kinerja tidak tercapai 20
Performance target not achieved 20 Kerugian inansial
kecil Small
inancial loss Timbulnya publisitas jelek di
lingkungan internal Emerges bad publicity in internal
environment Kecelakaan Kerja dengan dampak luka
kecil tanpa perlu bantuan dokter Work accident with minor injuries with no
need of a doctor 2
Kecil Low
Target kinerja tidak tercapai ≥20 sampai 40
Performance target not achieved ≥20 to 40
Kerugian inansial sedang
Average inancial loss
Timbul publisitas jelek di lingkungan internal dan pemegang saham
Emerges bad publicity in internal environment and
stakeholders Kecelakaan Kerja dengan dampak luka
besar perlu bantuan dokter perusahaan Accidents with great injuries impact that
need doctor’s help
Risk Criteria Risk criteria are the criteria used in risk implementation.
Likelihood criteria expressed by the percentage of risk occurrence probability, while the risk impact criteria expressed
in units of the afected target size that could mean inancial loss, loss of Company’s reputation, working accidents, and so
on. The measure of the likelihood and risk impact are converted to a semi-quantitative scale of 1 to 5.
In implementing risk assessment, management used multiple criteria as follows:
1. Conversion Criteria
The below scale is agreed by the management of PT Indofarma Persero Tbk. as the criteria for converting
semiquantitative measure of likelihood and risk impact, and such criteria is used to measure the level of risk. The
conversion criteria of likelihood measure and risk impact is as follows:
a.
Likelihood Measures
b. Impact Measures
278 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
level Dampak
Konsekuensi
impactConsequences
aspek aspect Kinerja
Performance
Finansial
Financial
Citra Perusahaan
Company’s image
Keselamatan Kerja
Work safety
3 Sedang
Intermediate Target kinerja tidak tercapai ≥40
sampai 60 Performance target not achieved ≥40
to 60 Kerugian inansial
cukup besar Relatively
great inancial loss
timbulnya publisitas jelek di media lokal
Emerges bad publicity in local media Kecelakaan Kerja dengan dampak luka
besar perlu bantuan dokter spesialis tanpa opname
Accidents with great injuries impact that needs a specialist doctor’s help
without being hospitalized
4 Besar
High Target kinerja tidak tercapai ≥60
sampai 80 Performance target not achieved ≥60
to 80 Kerugian inansial
besar Great
inancial loss Timbulnya publisitas jelek di media
nasional Emerges bad publicity in national media
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka parah perlu bantuan dokter spesialis dan
perlu opname Accidents with severe injuries impact that
needs a specialist doctor’s help and hospitalized
5 Katastropik
Catastrophic Target kinerja tidak tercapai ≥80
Performance target not achieved ≥80 Kerugian inansial
sangat besar Gigantic
inancial loss Timbul publisitas jelek di media
nasional dan tuntutan hukum Emerges bad publicity
in national media and law suits
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka sangat parah dan kematian
Accidents with severe injuries and death
2. Kriteria Batas Risk Appetite
Kriteria yang digunakan untuk menentukan batas antara risiko yang tidak dapat diterima dan dapat diterima
appetite risk adalah sebagai berikut:
5 Supplementary
Issue 15
Unacceptable 20
Unacceptable 25
Unacceptable 16
Unacceptable 20
Unacceptable 15
Unacceptable 10
Issue 12
Issue 9
Issue 12
Issue 10
Issue 4
Acceptable 3
Acceptable 2
Acceptable 2
Acceptable 3
Acceptable 4
Acceptable 4
Acceptable 1
Acceptable 5
Supplementary Issue
8 Supplementary
Issue
6 Supplementary
Issue 6
Supplementary Issue
8 Supplementary
Issue
Jarang 1
Rarely 1
Kemungkinan Kecil 2
Small Possibility 2
Kemungkinan Sedang 3
Intermediate Possibility 3
Likelihood
D a
mpak Impac
t
T idak Signiik
a n 1
insigniic ant 1
K e
cil2
Lo w 2
S e
da ng3
Int ermediat
e3
B esa
r4
High 4
K atastr
opik5
C atastr
opic 5
Kemungkinan Besar 4
Big Possibility 4
Hampir Pasti5
Almost Certain 5
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
2. Risk Appetite Limit Criteria
The criteria used to determine the boundary between the unacceptable and acceptable risk risk appetite
are as follows:
279 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
3. Kriteria tindakan sesuai dengan level risiko
Kategori level risiko
risk level Category
skor
score
Tindakan yang Diambil
action Taken
Rendah Low
X ≤ 4 Tidak diperlukan tindakan Acceptable
Sedang Middle
4 X ≤ 8 Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumberdaya Supplementary Issue
Tinggi High
8 X ≤ 12 Diperlukan tindakan untuk mengelola risiko Issue
Ekstrim Extreme
12 X ≤ 25 Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risiko Unacceptable
Penilaian Risiko Tahun 2015
Guna menjaga agar tujuan dan sasaran Perseroan dapat tercapai secara optimal, maka perlu dilakukan Penilaian
Risiko di lingkungan Perseroan dengan cara melakukan identiikasi risiko, menaksir kemungkinan terjadinya risiko
dan dampak yang ditimbulkan jika risiko itu terjadi, serta mengidentiikasi respon dan aktivitas pengendalian untuk
mengurangi dampak risiko yang akan terjadi terhadap risiko- risiko korporat maupun proses yang secara langsung maupun
tidak langsung berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja tahun 2015.
Berdasarkan Penilaian Risiko dihasilkan 32 risiko korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target
kinerja tahun 2015 yang disebut dengan Top Risk Corporate yang harus dikelola dan dievaluasi oleh bidang Kepatuhan,
Kinerja, dan Manajemen Risiko . Sedangkan risiko korporat yang tidak berpengaruh langsung atas pencapaian target
kinerja tahun 2015 beserta risiko proses dikelola dan dipantau oleh Risk Oicer masing-masing bidang dan berkoordinasi
dengan Manajer Bidang.
Pelaksanaan risk assessment pada tahun 2015 dilakukan dengan cara mengevaluasi proil risiko tahun 2014 dikaitkan
dengan proses bisnis selama tahun 2015, melalui 3 tiga tahap langkah kerja sebagai berikut:
a.
Tahap I: Identiikasi risiko masing-masing bidang Pelaksanaan identifikasi risiko dilakukan oleh Risk
Officer dimasing-masing bidang, dipandu oleh Bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko
setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko. Dari hasil identiikasi risiko dengan
Risk Oicer dihasilkan sebanyak 309 risiko diseluruh bisnis proses Perseroan.
b. Tahap II: Diskusi internal antara Bidang Kepatuhan,
Kinerja, dan Manajemen Risiko dengan ManagerAsisten Manajer serta Risk Oicer masing-masing Bidang untuk
3. Criteria of action in accordance to the level of risk
Risk Assessment in 2015 in order to ensure that the goals and objectives of the Company
can be optimally achieved, risk assessment is needed in the Company’s environment by conducting risk identiication,
assessing the possibility of risk and its impact when it happen, and identiied respond and control activities to mitigate
possible risk on corporate risks and the processes that directly or indirectly afect the achievement of performance targets
in 2015.
Based on Risk Assessment there were 32 corporate risk with a direct efect on the achievement of performance targets
in 2015 called Top Corporate Risk and it must be managed and evaluated by the Compliance, Performance, and Risk
Management divisionsunits. While the corporate risk that have no direct efect on the achievement of performance targets
in 2015 with the risk process is managed and monitored by the Risk Oicer of each division and to coordinate with the
each division Manager.
Implementation of Risk Assessment in 2015 is completed by evaluating risk proile of 2014 in connection with business
process in 2015, through 3 three phases of work, which are:
a. Phase I: Risk Identiication, of each divisions
Risk identiication conducted by Risk Oicer of each divisions, lead by Compliance, Performance and Risk
Management Divisions prior to socialization of Risk Management Guidelines.
The result of risk identiication with risk oicer were 309 risks in the all process business of the Company.
b. Phase II: Internal Discussion between Compliance,
Performance, Risk Management divisions with Manager Assistant Manager and Risk Officer of each division
280 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
menentukan Risiko Korporat yang berpengaruh dan tidak berpengaruh langsung terhadap pencapaian target
kinerja dan Risiko Proses bidang. Dari diskusi internal tersebut diperoleh total 283 risiko
yang dapat diurai menjadi 32 risiko korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target
kinerja tahun 2015 dan 45 risiko korporat yang tidak berpengaruh langsung. Di samping itu, terdapat 206
risiko proses yang dikelola oleh masing-masing bidang.
c. Tahap III: Evaluasi yang dilakukan oleh bidang Kepatuhan,
Kinerja, dan Manajemen Risiko atas hasil diskusi internal dengan masing-masing bidang untuk diusulkan ke
Direksi menjadi 32 Top Risk.
Di bawah ini disajikan 32 Top Risk Corporate berdasarkan hasil Penilaian Risiko.
no Peristiwa Potensial yang mungkin terjadi dan berdampak pada sasaran
Potential events that may occur and impact on the target
Penilaian risiko
risk assessment
unit Penanggung
Jawab
unit in Charge
Wl K
Tr
1 Perusahaan tidak patuh pada standar industri terkini CPOBCPOTB
Company not in comply with the the latest industry standards GMP CPOTB 5
5 25
QA 2
Nilai hutang Valas meningkat The value of foreign currency debt is increasing
4 4
16 Treasury
3 Keterlambatan pembayaran ke pemasok
Delay payment to suppliers 4
4 16
Treasury 4
Kebijakan diskon penjualan tidak tepat Inappropriate discount policy
4 4
16 Marketing
5 Formula produk dan proses produksi tidak bisa menjamin konsistensi kualitas
Product formula and production process can not guarantee quality consistency 4
4 16
QA 6
Produk diperintahkan untuk ditarik oleh regulator Products ordered to be withdrawn by the regulator
4 4
16 QA
7 Bahan baku yang masih single source
Single source raw material 3
5 15
Procurement 8
Tidak didapatkan harga bahan baku yang terbaik kompetitif Can not assess a competitive raw material price
3 5
15 Procurement
9 Tidak optimalnya pengendalian persediaan overunder baik di pusat maupun di cabang
No optimal inventory control over under at the holding or at a branch 3
5 15
SCM 10
Kesalahan perhitungan HPP aktual Miscalculation in actual HPP calculation
3 4
12 Accounting
11 Ketidaktepatan dalam pembuatan Rencana Penjualan RP
Inaccuracy on Sales Plan 3
4 12
Marketing 12
Kecenderungan kenaikan HPP produk Product HPP increase tendency
3 4
12 Marketing
to determine corporate risk with direct and indirect inluences to the achievement of performance target
and process risk of each division From that internal discussion, a total of 283 risk can be
described as 32 corporate risk with a direct impact to the performance target achievement 2015 and 45 corporate
risk with no direct impact. In addition, there were 206 process risk that managed by each divisions
c. Phase III, Evaluation conducted by Compliance,
Performance and Risk Management Division on the result of internal discussion with each division to be proposed
to the Board of Directors were 32 Top Risk.
32 Top Risk Corporate based on Risk Assessment are as follows:
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
281 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
no Peristiwa Potensial yang mungkin terjadi dan berdampak pada sasaran
Potential events that may occur and impact on the target
Penilaian risiko
risk assessment
unit Penanggung
Jawab
unit in Charge
Wl K
Tr
13 Lock aplikasi oleh pemasok
Lock application by supplier 2
5 10
IT 14
Server Core AplikasiSystem Data Center tidak dapat diakses Server Core ApplicationSystem Data Center is not accessible
2 5
10 IT
15 Server, Modem, Router Switch Crash
2 5
10 IT
16 Pengguna mengambil data mencuri data untuk kepentingan pribadi
User steals data for personal interest 2
5 10
IT 17
Pengelolaan aset tidak optimal Asset management is not optimal
2 5
10 GA
18 Fasilitas peralatan seperti listrik, HVAC, steam, CompressedAir, air, dust collector tidak dapat
memasok ke produksi sesuai dengan kebutuhan Equipment facility such as electricity, HVAC, steam, Compressedair, dust collector can not supply to
the production as needed 2
5 10
Engineering and Maintenance
19 Tidak terpenuhinya persyaratan CPOB CPOTB air, udara tekan, steam, HVAC, dust collector
serta regulasi boiler, bejana tekan, bejana uap, pesawat angkat, instalasi petir, listrik, instalasi hidran
The requirements of CPOB CPOTB water, compressed air, steam, HVAC, dust collector and regulation of boilers, pressure vessels, steam vessels, aircraft lift, installation of lightning, electricity,
installation of a ire hydrant are not meet the standard 2
5 10
Engineering and Maintenance
20 Keterlambatan registrasi renewal lokalekspor
Late registration for renewal localexport 2
5 10
RD 21
Ketidaktepatan penggunaan anggaran pemasaran RKAP, khusus nya biaya promosi Inaccuracy in marketing budgetRKAP, especially promotion cost
3 3
9 Marketing
22 Ketidaksesuaian realisasi anggaran pemasaran dengan realisasi pencapaian targetRP
Mismatch between realization of marketing budget with realization of target achievement 3
3 9
Marketing 23
Penggunaan mesin produksi tidak efektif Inefective use of product machinery
3 3
9 Production
24 Wanprestasi pihak outsourcing
Breach of contract from outsourcing agency 2
4 8
IT 25
Terkena ancaman pidana aplikasi komputernya dan atau perdata antara identity bisnis Charge with Criminal and lawsuit computer application
2 4
8 IT
26 Kebakaran fasilitas produksi dan atau bangunangedung lainnya
Production facility and or other building is on ire 1
5 5
GA 27
Pencurian isik Server atau Peripheral Server or Peripheral is stolen
1 5
5 IT
28 Terhentinya transaksi dari Kantor Pusat, Kantor Pemasaran dan Distributor
Transaction from main oice, marketing and distributor are on hold 1
4 4
IT 29
Perbedaan harga jual produk yang sama di segmen reguler dengan lelang price diferencies of the same product on regular and auction segment
1 4
4 Marketing
30 Fluktuasi harga jual produkFluctuation in product selling price
1 4
4 Marketing
31 Core system aplikasi tidak update
No update on core system application 1
3 3
IT
32 Cracker hacker bersifat destruktif masuk ke sistem, mencuri password, secara sengaja
melawan keamanan komputer, menghapusmencuri data, dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri
Cracker destructive hackers get into the system, steal passwords, deliberately against computer security, remove steal data, and generally doing the cracking for his own advantage.
1 3
3 IT
282 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Dari tabel diatas maka dapat dipetakan proil risiko Perseroan jika dikelompokkan ke dalam Kategori Level Risiko adalah:
level risiko risk level
skor score
Jumlah risiko Total risk
Rendah Low
X ≤ 4 5
Sedang Middle
4 X ≤ 8 4
Tinggi High
8 X ≤ 12 14
Ekstrim Extreme
12 X ≤ 25 9
Jumlah Risiko Total Risk
32
Agar dapat menerapkan Manajemen Risiko dengan baik, beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan Perseroan adalah:
1. Risiko yang telah teridentifikasi disempurnakan,
dimonitor dan dilakukan pengukuran secara periodik sejalan dengan sifat risiko yang dinamis dan mudah
berubah seiring perubahan lingkungan eksternal dan internal.
2. Melakukan identifikasi risiko secara menyeluruh
diawal tahun 2016 di semua bidang terkait yang dapat berpengaruh langsung dan tidak berpengaruh langsung
terhadap pencapaian target kinerja tahun 2016.
3. Membuat sasaran per bidang yang selaras dengan
sasaran korporat. 4.
Atas hasil pemetaan risiko level korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target
tahun 2015, untuk risiko-risiko dengan Prioritas I skor x 12, Prioritas II 8 skor ≤ 12, dan Prioritas III 4 skor
≤ 8, manajemen Perseroan perlu melakukan respon dan pengendalian tambahan agar level risiko turun ke level
yang dapat diterima.
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia SDM menjadi salah satu perhatian besar dalam pengelolaan operasional dan Tata Kelola
Perusahaan dari Perseroan. Selain sebagai salah satu modal utama, SDM merupakan bagian dari pemangku kepentingan
yang berjalan beriringan dengan keberhasilan Perseroan di masa-masa mendatang.
Pengelolaan SDM secara khusus ditempatkan sebagai salah satu organ pendukung Direksi dalam menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik di lingkungan Perseroan. Pengelolaan aspek ini meliputi proses perencanaan,administrasi dan
sistem informasi SDM, penyediaan SDM, program orientasi, From the above table, risk proile of the Company can be
categorized into risk level as follows:
To implement a good risk management, several recommendation for Company to follows are:
1. For well-identified risks, a monitoring and periodic
measurements should be taken in line with the dynamic and changeable nature of the risks due to internal and
external environment changes.
2. Identify the overall risk in the beginning of 2016
in all areas with a direct and no direct impact to the achievement of performance targets in 2016.
3. Set the goals for each division that are aligned with
corporate goals. 4.
As a result of the corporate level risks mapping with direct afect to the achievement of the 2015 target, or risks with
the Priority I score x 12, Priority II 8 score ≤ 12, and Priority III 4 score ≤ 8, the Companys management
needs to conduct response and additional control so that the level of risk will go down to an acceptable level.
human Resources
Human resource management is one of main concern in operational management and Company’s Corporate
Governance. Apart from being one of the main asset, HR is a part of the stakeholders that go hand in hand with the
success of the Company in the future.
HR management speciically place as one of the Director’s organ in implementing Good Corporate Governance in
the Company. Its management include the planning, administration, and HR information systems, provision of
human resources, orientation, placement, payroll, work
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
283 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
penempatan, penggajian, penilaian karya, pengembangan karyawan, perencanaan karir, mutasi, pemberhentian SDM,
dan kegiatan pembekalan pra purna bakti. Pengelolaan SDM harus didukung dengan sistem informasi yang tepat,
cepat dan selalu dikembangkan sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Direksi menetapkan kebijakan pengelolaan SDM
antara lain dengan mempertimbangkan antara lain nilai budaya Perseroan.
Selengkapnya tentang SDM Perseroan dapat dilihat pada bagian Sumber Daya Manusia dan Pengembangan
Kompetensidalam Analisa dan Pembahasan Manajemen laporan tahunan ini.
assessment, employee development, career planning, transfer, dismissal, and debrieing for retirement. Human resource
management must be supported with appropriate, fast, and constantly developed information systems in accordance
with the Companys vision and mission. Board of Directors establishes the policy for HR management, among others,
by considering the value of the Company culture.
Detail on the Company’s HR can be found on the Human Resources Division and Competency Development in analysis
and Management Discussion in this annual report.
284 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
sisTem PengenDalian inTernal
InTERnAL COnTROL SySTEM
Merujuk pada kebijakan umum Pengendalian Internal dan Audit Internal seperti yang terdapat pada Piagam Satuan
Pengawasan Intern SPI Perseroan, disebutkan kebijakan umum Pengendalian Internal meliputi lima komponen
yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, pemrosesan Informasi dan Komunikasi, serta
Pemantauan. Kelima komponen ini sesuai dengan kerangka pengendalian internal terpadu di dalam The Committee on
Sponsorship the Treadway Committe COSO.
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Lingkungan Pengendalian suatu organisasi mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran dan tindakan para anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan terkait pentingnya pengendalian dan penekanannya pada organisasi. Secara
umum, Lingkungan Pengendalian menyediakan pola bagi terciptanya pengendalian dalam sistem operasi dan pencatatan
organisasi. Referring to General Policy of Internal Control and Internal
Audit as stated in the Company’s Internal Audit Charter SPI, general policy for internal control include ive components,
namely: Control environment, Risk assessment, Control activities, Information processing and communication and
Monitoring. These 5 components are in line with internal control frame within in the Committee on Sponsorship the Treadway
Committee COSO.
CONTROL ENVIRONMENT
Environmental Control of an organization relects the overall attitude, awareness and actions of the members of the Board
of Commissioners, Directors and employees on the importance of controlling and its impact on the organization. In general,
the Control Environment provides a pattern for the creation of control in the operating system and recording organization.
285 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Sebagai entitas usaha berbadan hukum Perseroan Terbatas yang telah menjadi perusahaan publik, kegiatan Perseroan
antara lain dibatasi oleh: a.
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
b. Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
c. U n d a n g - u n d a n g N o. 8 Ta h u n 1 9 9 7 te nt a n g
Dokumen Perusahaan. d.
Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
e. Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. f.
Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pembubaran Badan Usaha
Milik Negara.
Selain itu dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan diawasi oleh Dewan Komisaris, dimana tugas dan tanggung
Jawab Direksi dan Dewan Komisaris terdapat dalam Anggaran Dasar yang dalam pelaksanaannya harus mengacu pada
peraturan perundang-undangan, antara lain sebagai berikut: a.
Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
b. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100MBU2002 tentang
Penilaian Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. c.
Keputusan Menteri BUMN No. KEP-101MBU2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
RKAP Badan Usaha MIlik Negara. d.
Keputusan Menteri BUMN No. KEP-102MBU2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja Jangka Panjang Perusahaan
RJPP Badan Usaha MIlik Negara. e.
Peraturan Menteri BUMN No. 05MBU2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan
Jasa BUMN dan perubahannya.
Sesuai ketentuan pasal 67 ayat 1 UU No.19 Tahun 2003, Direksi wajib membentuk SPI sebagai Aparat Pengawasan
Intern Perusahaan APIP. Lebih lanjut dalam pasal 70 ayat 1, Dewan Komisaris diwajibkan untuk membentuk Komite
Audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Untuk
menghubungkan Perseroan dengan pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, serta pihak lain
yang berkepentingan, sesuai Peraturan Bapepam No. IX.1.4 Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan. Tanggung
jawab Sekretaris Perusahaan antara lain terkait penyampaian informasi material kepada pemangku kepentingan secara
tepat waktu, akurat, bertanggungjawab, dan menjunjung asas keterbukaan.
As a Limited Liability Company PT,transform into a public company, the Companys activities, among others limited by:
a. Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company
b. Law No. 8 Year 1995 regarding Stock Market
c. Law No. 8 Year 1997 regarding Company’s Documents
d. Law No. 19 Year 2003 regarding State Owned Enterprises
e. Law No. 14 Year 2008 regarding Public Information
Transparency f.
Government Regulation No. 45 Year 2005 regarding Establishment, Management and Liquidation of State-
Owned Enterprises
Moreover, in performing its duties, Board of Directors is supervised by Board of Commissioners. the duties and
responsibilities of Directors and Board of Commissioners stated in the Articles of Association and the implementation should
refer to the laws and regulations, as follows: a.
Government Regulation No. 72 year 1998 concerning safety of Pharmaceutical and Medical Devices.
b. Decree of SOE’s Minister KEP-100 M-BUMN 2002
regarding the soundness Assessment of State Owned Enterprises.
c. Decree of SOE’s Minister KEP-101 M-BUMN 2002
concerning Planned Activities and Company Budget RKAP of State-Owned Enterprises.
d. Decree of SOE’s Minister KEP-102 M-BUMN 2002
regarding the preparation of the Companys Long-Term Corporate Plan RJPP of State-Owned Enterprises.
e. Decree of SOE’s Minister KEP-117 M-BUMN 2002
regarding the Implementation of Good Corporate Governance in State - O wned Enterprises and
its amendments.
In accordance with article 67 paragraph 1 of Law No. 19, 2003, the Board of Directors shall establish SPI as Corporate
Internal Supervisory Apparatus APIP. Furthermore, in Article 70 paragraph 1, the Board of Commissioners is required to
establish an Audit Committee that work collectively and to assist the Board of Commissioners in carrying out its duties.
To connect the Company with its shareholders, market authorities and inancial institutions, and other interested
parties, in accordance with Bapepam Regulation No.IX.1.4 Company appoints a Corporate Secretary. The responsibility
of the Corporate Secretary, among others, to deliver material information to the stakeholders in a timely, accurate,
responsible, and upholding the principle of transparency.
286 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
PENILAIAN RISIKO
Penilaian risiko terutama terkait dengan kemampuan mengidentifikasi serta mengukur besaran risiko dalam
mencapai tujuan organisasi. Lingkungan pengendalian yang baik dibentuk melalui kemampuan yang tinggi dari setiap
anggota organisasi dalam menilai risiko. Sedangkan dalam lingkungan pengendalian yang buruk, kemampuan anggota
organisasi dalam menilai risiko akan sangat rendah.
Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentiikasi, mengukur, memetakan
dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengandalkan penerapan penanganan risiko.
Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Perseroan. Sebagai entitas usaha bidang
industri farmasi dengan produk utama obat generik berlogo OGB, Perseroan beroperasi pada usaha yang berisiko cukup
tinggi. Secara ringkas, risiko yang dihadapi Perseroan dan langkah-langkah mitigasinya adalah sebagai berikut:
1.
Faktor Risiko Keuangan • Risiko Kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang diberikan kepada outlet. Perseroan
telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk
memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan
terbukti memiliki sejarah kredit yang baik. Perseroan juga memberlakukan kebijakan dimana semua
pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur veriikasi kredit dan
memberlakukan batasan kredit untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang diambil Perseroan antara
lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang, serta pemberian diskon untuk
pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko
kredit, Perseroan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar.
SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL
InTERnAL COnTROL SySTEM
RISK ASSESSMENT
Risk assessment is mainly associated with the ability to identify and quantify the amount of risk in achieving organizational
goals. Good control environment is formed through a high ability of each member of the organization in assessing the
risk. While in poor control environment, the ability of the organization’s members in assessing the risk are very low.
Risk management Policy is a structured and systematic guidance in identifying, measuring, mapping and developing alternative
risk management, as well as in monitoring and relying on the application of risk management. Risk Management objectives
are to increase guarantee’s achievement of its targets. As a pharmaceutical company with major products of generic drugs
Product OGB, Indofarma operate at suiciently high risk business. Briely , the risks faced the Company and mitigation
measures are as follows:
1. Financial Risk Factor
Credit Risk The Company is exposed to credit risk arising from the
credit granted to its outlets.To mitigate this risk, the Company has policies in place to ensure that sales of
products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the
Companys policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit veriication procedures
and the credit limitation for some outlets. The other preventive actions taken by the Company are as follows:
the intensive monitoring on the receivables amount and aging, and granting discount for cash payment to
reduce the uncollectible receivables. To minimize credit risk, the Company will hold all products distribution to
defaulted customers.
287 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
• Risiko Likuiditas Perseroan mengelola likuiditasnya dalam membiayai
modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup.
Besarnya proporsi penjualan kepada pemerintah yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun,
sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer
kekurangan likuiditas. Guna mengatasi masalah ini, pada tahun 2015
Perseroan berupaya mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada kreditur perbankan.
Perseroan telah menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari
50 asetnya. Di masa yang akan datang, Perseroan mendanai kebutuhan modal kerjanya dengan tetap
menggunakan alternatif pembiayaan. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik,
Perseroan berhasil meningkatkan eisiensi dalam pengelolaan modal kerja sehingga dapat menekan
biaya bunga.
• Risiko Pasar Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan
suatu instrumen keuangan akan berluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga
jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko harga lainnya seperti risiko perubahan
harga komoditas. a.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja
keuangan Perseroan dipengaruhi oleh luktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah terhadap
Dolar Amerika Serikat. Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan Perseroan membeli alat-
alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing, antara lain Dolar AS, Euro atau
harga yang secara signiikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata
uang asing terutama Dolar AS seperti yang dikutip dari pasar internasional. Perseroan
akan menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan dan pembelian Perseroan dalam
mata uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat ini, Perseroan
tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran mata uang
asing. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan •
Liquidity Risk The Company manages its liquidity in inancing its
working capital and repayment of matured loan by providing suicient cash and cash equivalents. High
sales share the Government that is usually realized in the very late month of the year, whereas production
process must be carried out far earlier, lead to risk of temporarily cash low mismatch.
To overcome this problem, in 2015 Company attempted to maintain a working capital loan
commitment to banking creditor. The company has signed a commitment to working capital loans by
guaranteeing more than 50 of assets. In the future, the Company still has to fund their working capital
needs with alternative inancing.
By managing supply chain better than last periode, the Company succeeded to improve working capital
eiency so it can decrease interest cost
• Market Risk
Market risk is the risk that the fair value of future cash lows of a inancial instrument will luctuate because
of changes in market prices. Market prices comprise three types of risk : interest rate risk, currency risk, and
other price risk, such as commodity price change risk.
a. Interest Rate Risk
The reporting currency is Rupiah. The Company’s financial performance is influenced by the
luctuation in the exchange rate between Rupiah and US Dollar. Besides loans, the Company also
purchases medical equipment and raw materials using foreign currencies, such as US Dollar, Euro
or which price is signiicantly inluenced by their benchmark price movements in foreign currencies
mainly US Dollar as quoted in the international markets. The Company has exposure to foreign
currency risk if the revenue and purchases of the Company denominated in foreign currency
are not evenly matched in terms of quantity or timing. Currently, the Company does not
implement any formal hedging policy for foreign exchange exposure. The Company plans for the
proper buying of foreign currencies for the import purchase, intensive foreign currency monitoring,
288 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
merencanakan pembelian mata uang asing yang cukup untuk pembelian produk impor,
pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.
b. Risiko Harga
Hingga kini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih sangat
besar. Karena itu, harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan
industri farmasi di Indonesia. L a n g k a h a n t i s i p a t i f l a i n n y a a d a l a h
mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya
sangat luktuatif.
c. Risiko Tingkat Suku Bunga Arus Kas dan Nilai
Wajar Risiko tingkat suku bunga Perseroan timbul
dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga mengambang
menyebabkan Perseroan menghadapi risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan
dengan tingkat suku bunga tetap mengakibatkan Perseroan rentan terhadap risiko nilai wajar
suku bunga. Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan pinjaman dalam instrumen
dengan tingkat suku bunga tetap. Selama tahun 2015, pinjaman Perseroan pada tingkat suku
bunga mengambang didenominasikan dalam Rupiah dan Dolar AS. Risiko tingkat suku bunga
dari kas dan piutang non-usaha tidak signiikan.
Berbagai skenario disimulasikan dengan mempertimbangkan berbagai pembiayaan
kembali, pembaharuan yang ada, serta alternatif pembiayaan dan lindung nilai.
Untuk setiap simulasi pergerakan tingkat suku bunga yang sama digunakan untuk
seluruh mata uang. Berdasarkan skenario ini, Perseroan menghitung dampak laba atau rugi
dari pergerakan tingkat suku bunga. Skenario- skenario tersebut dijalankan hanya untuk
liabilitas yang mewakili posisi utama yang dikenakan bunga. Simulasi dilakukan setiap
kuartal untuk membuktikan bahwa potensi kerugian maksimum masih dalam batasan yang
diberikan manajemen.
SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL
InTERnAL COnTROL SySTEM
and proper timing in purchasing to reduce the foreign currency risk.
b. Price Risk
So Far, domestic pharmaceutical industry is highly dependent on imported raw materials. Therefore,
price remains the main factor significantly efecting pharmaceutical industry in Indonesia.
Indofarma overcomes the threat by making long- term contracts that allow the Company renegotiate
term and price that have been agreed upon.
c. Cash Flow and Fair Value Interest Risk
The Company’s interest rate risk arises from long- term borrowings. Borrowings issued at loating
rates expose the Group to cash low interest rate risk. Borrowings issued at ixed rates expose the
Group to fair value interest rate risk. The Group’s policy is to maintain of its borrowings in ixed rate
instruments. During 2015, the Group’s borrowings at loating rate were denominated in the Rupiah
and US Dollar. The interest rate risk from cash and non-trade receivables is not signiicant.
Various scenarios are simulated taking into consideration reinancing, renewal of existing
position, alternative inancing and hedging.
Based on these scenarios, the Group calculates the impact on proit or loss of a deined interest
rate shift. For each simulation., the same interest rate shift is used for all currencies. The scenarios
are run only for liabilities that represent the major interest-bearing positions. The simulation
is done on a quarterly basis to verify that the maximum loss potential is within the limit given
by the management.
289 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
2. Manajemen Risiko Permodalan
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi
syarat-syarat modal tertentu. Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga
kelangsungan usahanya dalam rangka mengoptimalkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada
pihak lain yang berkepentingan terhadap Perseroan, sekaligus untuk menjaga struktur optimal permodalan
untuk mengurangi biaya permodalan. Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik Perseroan yang terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, dan
saldo laba, serta pinjaman dan utang bersih yang terdiri dari sewa pembiayaan, utang bank dikurangi dengan
saldo kas dan setara kas. Perseroan maupun Entitas Anak tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan
permodalan tertentu. Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan
rasio pengungkit gearing ratio yang merupakan total pinjaman berdampak bunga dibagi dengan total ekuitas
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Perseroan adalah menjaga rasio pengungkit
dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang rasional.
• Risiko Perekonomian Kinerja bisnis Perseroan, terutama dipasar reguler,
secara langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian, penurunan PDB dan
inlasi memberikan dampak negatif terhadap kinerja pasar non-institusi ini. Sementara itu, di sektor pasar
institusi, kinerja Perseroan dipengaruhi oleh besaran belanja pemerintah di bidang kesehatan.
Guna memitigasi risiko ini, Perseroan terus melakukan upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar
reguler yang menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil.
• Risiko Persaingan Usaha Harga OGB di Indonesia dikendalikan oleh pemerintah
dengan cara menetapkan Harga Netto Apotik HNA, yaitu harga di tingkat apotik yang berlaku untuk
seluruh produsen OGB. Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan terus berupaya menyeimbangkan
portofolio penjualan produknya dengan antara lain meluncurkan sejumlah produk dbat bermerek
dagang, termasuk obat non-resep dokter, atau Over The Counter OTC.
2. Capital Risk Management
The primary objective of the Companys capital management is to ensure that it maintains healthy capital
ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet
any capital requirements. The companys manages its capital to safeguard the
company ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and beneits
for other stakeholders, and to maintain optimal capital structure to reduce the cost of capital.
The capital structure of the Company consists of equity attributable to owners of the Company consists of share
capital, additional paid-in capital and retained earnings and net of loans and payables consists of lease liabilities,
loans payable to banks net of cash and cash equivalents. Neither the Company nor the subsidiaries are subject to
externally imposed capital requirements.
The Company monitors capital using a gearing ratio, which is net debt divided by total equity attributable to
equity holders of the parent entity. The Company policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing
ratio of the leading companies in Indonesia in order to secure access to inance at a reasonable cost.
• Economic Risk
Indofarma’s business performance, particularly in reguler market is directly dependent on consumers’
purchasing ability. Decline on GDP and high inlation rate are negatively afected the Company’s
performance in this non-Government institution market. Meanwhile, in the institution market, the
Company’s performance is dependent upon the Government expenditure on
To minimize the risk, Indofarma makes continuous eforts to increase sales in regular market that ofers
both more continuous demands and stable growth.
• Business Competition Risk
Price of Generic Drug Product OGB in Indonesia is controlled by the Government by ixing the net
price in the pharmacies’ level Harga Netto Apotik, HNA and imposing the price to all OGB Producers.
To minimize this risk, Indofarma keeps balancing its sales portfolio such as launching branded products
including non – prescription drugs, or Over the Counter OTC
290 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
AKTIVITAS PENGENDALIAN
Aktivitas pengendalian terkait dengan kemampuan memilih jenis pengendalian yang tepat dari berbagai
jenis pengendalian. Kemamampuan ini secara langsung dipengaruhi oleh ketepatan dalam mengidentiikasi dan
menilai besaran risiko.
Pengendalian Perseroan antara lain dilakukan melalui dokumen RJPP dan RKAP yang memuat strategi, program
dan kegiatan serta kebijakan guna mendukung pencapaian tujuan. Hasil pemetaan strategis dijabarkan secaraoperasional
dalam bentuk sasaran dan inisiatif strategik yang terukur, sehingga menghasilkan Indikator Kinerja Kunci IKK. Selain
RJPP dan RKAP, pengendalian aktivitas Perseroan dilakukan melalui ketentuan yang ditetapkan Direksi, antara lain:
•
Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 274-1SKVII2009 Tanggal 1 Juli 2009 tentang Pedoman Pengadaan Barang
dan Jasa. •
Perjanjian Distribusi antara Perseroan dengan Entitas Anak IGM.
• Prosedur Tetap Protap pelayanan distribusi Perseroan
kepada Entitas Anak IGM. Pengendalian penjualan produk melalui Entitas Anak IGM,
khususnya lelangproyek kepada institusi pemerintah, dilakukan melalui dokumen Proposal Kelayakan Tender PKT.
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Sistem informasi dan komunikasi yang baik dan handal dapat tercipta jika setiap anggota organisasi mendapat pesan yang
jelas tentang apa yang harus dilakukan agar keseluruhan tujuan organisasi dapat tercapai. Kewajiban Perseroan
menyajikan informasi keuangan antara lain ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 1999 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1998 tentang Informasi Keuangan Tahunan Perusahaan. Penyusunan dan
penyajian informasi keuangan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang dikeluarkan Ikatan
Akuntan Indonesia IAI.
Dalam rangka meningkatkan kualitas informasi, telah diimplementasikan program aplikasi Enterprise Resource
Planning ERP, baik pada Perseroan maupun Entitas Anak. Terkait dengan informasi timbal balik dalam Grup atau
SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL
InTERnAL COnTROL SySTEM
CONTROL ACTIVITY
Control activities regarding with the ability to choose the right type of control. This ability is directly inluenced by the
accuracy in identifying and assessing the amount of risk.
Control measurement among others are conducted through RJPP and RKAP document containing strategies, programs and
activities and policies in order to support the achievement of objectives. Results of the strategic mapping translated
in operational as goals and measurable strategic initiatives, resulting in a Key Performance Indicator KPI. Besides RJPP
and RKAP, Company’s internal control is carried out through a formal documentation set out by Directors, namely:
•
Board of Directors Decree No. 274-1 SK VII 2009 dated July 1, 2009 regarding procurement of goods and services.
• Distribution Agreement between the Company and its
Subsidiary IGM. •
Standard Operating Procedures SOPs on distribution service from Company to its subsidiary IGM
Control of product selling through Subsidiaries IGM, especially auction project to government agencies, conducted through
Tender Eligibility Proposal PKT. In subsidiary IGM there is no formal SOPs available to guide and control all operational
activities as well as administration and inance.
INFORMATION AND COMMUNICATION
Good and reliable information and communication system can be created if every member of the organization gets
a clear message on to do thing so that the overall goals of the organization can be achieved. Company’s obligation to
presents inancial information among others stipulated in Government Regulation No. 64 year 1999 on Amendment
of Government Regulation No. 24 year 1998 on Company Annual Financial Report. The preparation and presentation
of inancial report refers to Financial Statements Standard PSAK issued by Indonesian Accountant Organization IAI.
To improve the quality of information, Enterprise Resource Planning ERP program has been implemented, both at the
Company and the Subsidiary. Concerning with the mutual information in groups or business groups-such as inventory
291 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
kelompok usaha—seperti informasi persediaan, utang- piutang, dan transaksi keuangan lainnya—dilakukan
rekonsiliasi periodik secara bulanan. Laporan keuangan kelompok usaha dikonsolidasikan dan diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik KAP.
Secara periodik Perseroan menyusun dan menyajikan Laporan Berkala triwulan, semester, dan tahunan baik untuk
kepentingan internal manajerial maupun eksternal. Untuk komunikasi informasi Perseroan kepada pihak pemangku
kepentingan, khususnya para pemegang saham, Perseroan membentuk Sekretaris Perusahaan. Komunikasi informasi
kepada publik mengacu pada ketentuan Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Sebagai perusahaan publik, Perseroan memiliki situs web www.indofarma.co.id yang dapat digunakan untuk mengakses
informasi terkait Grup atau kelompok usaha. Perseroan juga mengadakan pertemuan rutin berkala dengan kalangan media
massa, investor, dan pihak lain yang berkepentingan.
PEMANTAUAN
Pemantauan adalah usaha berkelanjutan untuk meyakinkan bahwa setiap gerak organisasi secara sinergis sedang mengarah
kepada usaha pencapaian tujuan. Hal ini dilakukan dengan menilai kembali kekuatan lingkungan pengendalian, usaha-
usaha penilaian risiko dan pemilihan aktivitas pengendalian.
Pemantauan aktivitas usaha dan keuangan Perseroan dilakukan baik oleh pihak internal maupun eksternal,
sebagaimana diamanatkan oleh UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN, yang meliputi:
a.
SPI melaksanakan tugas sesuai Program Kerja Pemeriksaan Tahunan PKPT, dimana hasil pelaksanaan tugas SPI
termasuk rekomendasi perbaikannya dituangkan dalam Laporan Hasil Pelaksanaan LHP yang disampaikan
kepada Direksi pasal 67, 68 dan 69.
b. Komite Audit melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
organ pendukung Dewan Komisaris, termasuk memfasilitasi dan berkomunikasi dengan pemeriksa
eksternal, serta bekerja sama dengan SPI pasal 70.
c. KAP yang ditunjuk melalui RUPS melaksanakan tugas
pemeriksaan atas laporan keuangan sesuai perjanjian dan hasilnya disampaikan kepada Direksi pasal 71 ayat 1.
information, debts, and other inancial transactions- a periodic reconciliation on a monthly basis is conducted. Financial
Report of its Business group are consolidated and audited by Public Accounting Firm KAP.
The Company prepares and presents the Periodic Reports quarterly, semester, and annually for internal managerial
and also external purposes. For information communication to the stakeholders, especially shareholders, the Company
established the Corporate Secretary. This Information Communication to the public refers Law No.14 year 2008
regarding transparency of Public Information.
As a public company, the Company has a website www. indofarma.co.id that can be used to access information related
to groups or business groups. The Company also periodically hold regular meetings with the media, investors, and other
interested parties.
MONITORING
Monitoring is an ongoing effort to ensure that every movement in the organizations synergized to achieve business
objectives. This is done by reassessing the strength of the control environment, risk assessing eforts and the selection
of control activities.
Monitoring of the Companys business and inancial activity conducted by both internal and external parties, as mandated
by the Law No.19 year 2003 regarding State Owned Enterprises, which include:
a.
SPI carry out its tasks according to the Annual Examination Work Program PKPT, where the results of its tasks
including recommendations for improvement are set forth in the Implementation Report LHP submitted to
the Board of Directors articles 67, 68 and 69.
b. The Audit Committee carry out its duties and functions
as a BoC’s supporting organ BOC, to facilitate and communicate with the external auditors, as well as
collaborating with SPI Article 70.
c. KAP appointed by the RUPS carry out its tasks on the
financial statements as per the agreement and the results were submitted to the Board of Directors article
71 paragraph 1.
292 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
d. Badan Pemeriksa Keuangan BPK melaksanakan
pemeriksaan sesuai ketentuan peraturan dan perundang- undangan pasal 71 ayat 2, baik pemeriksaan keuangan,
pemeriksaan kinerja, maupun pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Hasil pemeriksaan oleh BPK dituangkan dalam laporan pemeriksaan yang disampaikan kepada Direksi. Perseroan
menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaaan, serta memberikan jawaban atau penjelasan
kepada BPK. Tindak lanjut atas rekomendasi dapat berupa pelaksanaan seluruh atau sebagian dari rekomendasi.
Pemantauan tindak lanjut terhadap rekomendasi dilaksanakan oleh SPI dan Komite Audit. Dalam hal sebagian atau seluruh
rekomendasi tidak dapat dilaksanakan, Perseroan wajib memberikan alasan yang sah. BPK memantau pelaksanaan
tindak lanjut hasil pemeriksanaan.
SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL
InTERnAL COnTROL SySTEM
d. The State Audit Board BPK carry out its audit in
accordance with regulations and legislation Article 71 paragraph 2, for inancial audit, performance audit, and
other speciic audit.
Audit report by BPK is submitted to the Board of Directors. The Company follows up the recommendations in audit report and
provide answers or explanations to BPK. The Follow-up can be the implementation of all recommendation or partly. Follow-
up Monitoring is conducted by SPI and the Audit Committee. In the event that some or all recommendations can not be
implemented, the Company is required to provide a valid reason. BPK monitors the implementation of the follow-up.
293 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
TaTa Kelola KeTerBuKaan inFormasi
CORPORATE gOVERnAnCE DISCLOSURES
Sesuai asas transparansi dalam penerapan GCG dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa
Keuangan OJK, transparansi dan tata kelola keterbukaan informasi menjadi salah satu pilar bagi perusahaan publik
seperti Perseroan untuk menginformasikan data dan informasi yang layak bagi pemegang saham, publik dan pemangku
kepentingan. Selain bagian dari pedoman pelaksanaan GCG, transparansi dan tata kelola keterbukaan informasi
akan mengirimkan pesan atas data dan informasi yang akurat atas perkembanganaktivitas operasional dan proses
usahaPerseroan; yang kemudian akan berimbas pada proil saham Perseroan di pasar modal serta citra Perseroan di
masyarakat luas.
KORESPONDENSI DAN LAPORAN BERKALA
Informasi keuangan dan non keuangan dari Perseroan telah disusun dan dilaporkan secara transparan kepada
pemegang saham, pemangku kepentingan dan lembaga Corresponding with main principle of transparency in the
implementation of GCG and Indonesian Corporate Governance Roadmap released by the Financial Services Authority OJK,
transparency and disclosure have become one of the pillars for an LCC to inform the proper data and information to
shareholders, the public, and stakeholders. In addition to the guidelines for GCG implementation, governance transparency
and disclosure will send a message over accurate data and information towards the activity progress of the Companys
operations and business processes; which will then impacting the Company’s shares profile in the capital market and
improving its image in the community.
CORRESPONDENCE AND PERIODIC REPORTS
Financial and non-inancial information of the Company have been prepared and reported in a transparent manner to
shareholders, stakeholders, and other agencies as required. The
Paparan kinerja dan operasional Perseroan pada Public Expose Tahunan tanggal 28 Desember 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia.
The Companys performance and operations exposure at The Annual Public Expose on 28 December 2015 at the Indonesia Stock Exchange.
294 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
lain yang dipersyaratkan. Informasi dilaporkan sesuai target waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh
dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi
Kondisi Keuangan Perseroan. Informasi dipaparkan melalui laporan berupa:
•
Laporan Triwulan. •
Penjelasan dan klariikasi atas pemberitaan di media massa, kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas
Jasa Keuangan. •
Keterbukaan informasi terkait Corporate action dan public expose.
• L a p o r a n a d m i n i s t r a s i b u l a n a n p e m e g a n g
saham Perseroan. •
Laporan Tahunan. Di bawah ini disajikan korespondensi Perseroan dengan Bursa
Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan selama tahun 2015.
Korespondensi dengan Bursa efek indonesia Correspondence with indonesia stock exchange
Bentuk Korespondensi
Type of Correspondency
Frekuensi
kali
Frequency
Perihal
subject
Surat dan e-reporting
Lettter and e-reporting 5
Penyelenggaraan RUPS
RUPS Organizing
4 Laporan Keuangan
Financial Report
1 Laporan Tahunan 2014
2014 Annual Report
e-reporting 3
Paparan publik
Public Expose
12 Laporan bulanan registrasi pemegang efek
Monthly Report on registration of share holders
1 Perubahan komite audit
Changes in audit committee
1 Keterbukaan Informasi dalam rangka penerbitan MTN II
Information Transparency for the issuing of MTN
1 Penjelasan atas pemberitaan di media
Explanation on news on media
Korespondensi dengan otoritas Jasa Keuangan Correspondence with The Financial services authority
Bentuk Korespondensi
Type of Correspondency
Frekuensi
kali
Frequency
Perihal
subject
Surat dan e-reporting
Lettter and e-reporting 5
Penyelenggaraan RUPS
RUPS Organizing
4 Laporan Keuangan
Financial Report
1 Laporan Tahunan 2014
2014 Annual Report
e-reporting 3
Paparan publik
Public Expose
12 Laporan bulanan registrasi pemegang efek
Monthly Report on registration of share holders
1 Perubahan komite audit
Changes in audit committee
1 Keterbukaan Informasi dalam rangka penerbitan MTN II
Information Transparency for the issuing of MTN
1 Penjelasan atas pemberitaan di media
Explanation on news on media
TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI
InTERnAL COnTROL SySTEM
information reported to the appropriate target date, presented completely and accurately, updated, full, and adequate in
accordance with the procedures, the type, and the scope set forth in the provisions of the Transparency of Financial
Condition. The information presented by the report include:
• Quarter Report
• Explanation and clarification of media coverage,
to Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority.
• Disclosure of information related to corporate action
and public expose •
Monthly Administration Report on the Company’s Shareholders
• Annual Report
The correspondency between the Company with the Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority in 2015
are as follows:
295 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Situs Web Perseroan
Sesuai peraturan OJK No. 8POJK.042015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik yang baru dirilis, keberadaan
situs web memiliki peran yang signiikan atas tata kelola keterbukaan informasi. Pengungkapan dan ketersediaan
informasi pada situs web Perseroan akan memberikan manfaat kepada pemegang saham, publik dan pemangku kepentingan,
dimana hal ini akan memungkinkan penyampaian informasi tidak terbatas yang dapat dilakukan secara cepat, tepat, murah
dan membantu para pemegang saham dan pemangku kepentingan serta pihak lain sebelum mengambil keputusan.
Perseroan telah memiliki situs web resmi dengan alamat www.indofarma.co.id. Situs web ini menyediakan konten
seputar informasi Perusahaan yang komprehensif dan berguna bagi akses informasi dari pemegang saham dan pemangku
kepentingan. Di bawah ini tersaji kesesuaian www.indofarma. co.id dengan peraturan OJK No. 8POJK.042015.
PoJK no. 8PoJK.042015 Kesesuaian
Compliance
PoJK no. 8PoJK.042015
Ketentuan Umum General Requirement
Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyajikan informasi dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing,
dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang Bahasa Inggris. Informasi yang disajikan dalam
bahasa asing wajib memuat informasi yang sama dengan informasi yang disajikan dalam Bahasa Indonesia.
V Issuer or Public Company Websites shall present information in
Indonesian and foreign languages, with the provisions of foreign languages used at least English. The information presented in a
foreign language must contain the same information as the one presented in Indonesian.
Informasi yang termuat mengenai Emiten atau Perusahaan Publik terbuka untuk umum, aktual, dan terkini.
V Information contained regarding the Issuer or Public Company is
open to the public, actual and up to date. Dapat diakses setiap saat oleh semua pihak.
V Can be accessed at any time by all parties.
Informasi Umum Emiten atau Perusahaan Publik General Information on Issuer or Public Company
Identitas Perusahaan, mencakup nama, alamat dan kontak kantor pusat danatau kantor perwakilan Emiten atau
Perusahaan Publik, dan alamat pabrik jika ada yang paling kurang meliputi nomor telepon, nomor faksimile,
dan alamat surat elektronik yang dapat dihubungi. V
Corporate Identity, including the contact name, address and head oice and or representative oices of the Issuer or Public Company,
also the address of the manufacturer if any, should at least include phone numbers, facsimile and electronic mail address that can be
reached. Riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik.
V A Short History of the Issuer or Public Company
Struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik. V
The organisation Structure of the Issuer or Public Company.
Company Website
According to OJK Regulation No. 8 POJK.04 2015 on the Website of the Issuer or Public Company recently released,
the existence of the website has a significant role on governance information disclosure. Disclosure and availability
of information on the Company website will provide beneits to the shareholders, public and stakeholders, as this will enable
the delivery of limitless information in fast pace, accurate, inexpensive manner and enable to help the shareholders and
stakeholders as well as other parties before make decisions.
The Company has an oicial website under the address www. indofarma.co.id. This website contains comprehensive and
useful information about the company for the shareholdres and stakeholders to accessed. Below is the content of www.
indofarma.co.id website that complies with OJK Regulation No. 8 POJK.04 2015.
296 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Struktur kepemilikan Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi:
• Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya setiap akhir bulan.
• Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik
langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema
atau diagram.
• Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan
Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang
usaha, dan status operasi perusahaan tersebut jika ada.
V The ownership structure of the Issuer or Public Company, included:
• A description of the shareholder’s names and each of their
ownership percentage at the end of the month. •
Information on the principal shareholders and the controler of the Issuer or Public Company, either directly or indirectly, to the
individual owners, which presented in scheme or diagram. •
The name of subsidiaries, association companies, joint venture companies in which the Issuer or Public Company have joint-
control entities, along with the percentage of ownership, line of business, and the operating status of the company if any.
Struktur grup Emiten atau Perusahaan Publik dalam bentuk bagan yang paling kurang meliputi perusahaan dalam
grup Emiten atau Perusahaan Publik yang berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
V Structural group of the Issuer or Public Company in the form of charts
that at least include companies in the Issuer or Public Company’s group under the supervision of the Financial Services Authority.
Proil Direksi, Dewan Komisaris, Komite, dan Sekretaris Perusahaan paling kurang meliputi: foto, nama, riwayat
jabatan—termasuk rangkap jabatan, riwayat pendidikan, dan hubungan ailiasi anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris dengan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham jika
ada. V
The proile of Directors, Board of Commissioners, the Committee, and the Corporate Secretary at least include: photo, name, career history-
-including concurrent positions, education, and the ailiation of Directors and the Board of Commissioners with the members of the
Board of Directors and or members of the Board of Commissioners, as well as shareholders if any.
Nama dan alamat Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam tahun
berjalan. V
The name and the address of Certiied Public Accountants who audit the inancial statements of the Issuer or Public Company in the
current year. Nama dan alamat Pemeringkat Efek jika ada.
X The name and the address of Securities Rating Agency if any.
Nama dan alamat Wali Amanat jika ada. X
The name and the address of Trustee if any. Nama dan alamat Biro Administrasi Efek jika ada.
V The name and the address of Securities Administration Bureau if any.
Dokumen Anggaran Dasar. V
Articles of Association Document Informasi Bagi Pemodal atau Investor
Information for Investors Prospektus Penawaran Umum.
X Public Ofering Prospectus.
Laporan tahunan, untuk periode 5 lima tahun buku terakhir.
V The annual report, for the period of 5 ive last iscal year.
TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI
InTERnAL COnTROL SySTEM
297 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Informasi keuangan, paling kurang meliputi: • Laporan keuangan tahunan, untuk periode 5 lima
tahun buku terakhir. • Laporan keuangan tengah tahunan, untuk periode 5
lima tahun buku terakhir. • Ikhtisar data keuangan penting, dalam bentuk
perbandingan untuk 5 lima tahun buku terakhir yang paling kurang memuat:
» Pendapatan, laba bruto, laba rugi, laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan non pengendali, total laba rugi komprehensif, laba rugi
komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non
pengendali, dan laba rugi per saham.
» Jumlah aset, liabilitas dan ekuitas. » Rasio laba rugi terhadap jumlah aset, rasio laba
rugi terhadap ekuitas, rasio laba rugi terhadap pendapatan, rasio lancar, rasio liabilitas terhadap
ekuitas, dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset. » Informasi dan rasio keuangan lainnya yang
relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. V
Financial information, at least includes: • The annual inancial report, for the period of 5 ive last iscal year.
• The annual inancial statements, for a period of 5 ive last iscal year.
• Overview of key inancial data, in the form of comparisons for 5 ive last iscal year which at least describe:
- Revenue, gross proit, net income loss, net income loss attributable to owners of the Public Company and the interests of
non-controler, total comprehensive income loss, comprehensive proit loss attributable to owners of the Public Company and the
interests of non-controler, and earnings loss per share. - The amount of assets, liabilities and equity.
- The ratio of net income loss to total assets, the ratio of net income loss to equity, the ratio of net income loss to earnings, the current
ratio, the ratio of liabilities to equity, and the ratio of liabilities to total assets.
- The information and other inancial ratios which relevant to the company and its type of industry.
Informasi Rapat Umum Pemegang Saham, paling kurang meliputi:
• Pengumuman dan pemanggilan. • Bahan mata acara yang dibahas dalam Rapat Umum
Pemegang Saham. • Riwayat hidup calon anggota Direksi dan Dewan
Komisaris apabila terdapat mata acara pengangkatan atau penggantian anggota Direksi dan Dewan
Komisaris. • Ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham.
V Information on General Meeting of Shareholders, at least included:
• Announcement and Invitation. • Material on the discussion agenda of the General Meeting of
Shareholders. • The candidates curriculum vitae for the Board and the Board
of Commissioners if there is the agenda of the appointment or replacement of the Board of Directors and Board of Commissioners
members. • Summary of the minutes of meeting of the General Meeting of
Shareholders. Informasi saham, paling kurang meliputi:
• Jumlah saham beredar. • Pemecahan saham jika ada.
• Penggabungan saham jika ada. • Saham bonus jika ada.
• Perubahan nilai nominal saham jika ada. V
Stock information, at least included: • The number of outstanding shares.
• Stock split if any. • Shares merger if any.
• Share bonus if any. • Changes in the nominal value of shares if any.
Informasi obligasi danatau Sukuk, paling kurang meliputi nilai obligasi yang belum lunasterhutang
outstanding bond danatau Sukuk, hasil pemeringkatan obligasi dan
atau Sukuk, tanggal jatuh tempo, dan tingkat bunga obligasi danatau imbal hasil Sukuk.
X The information of bonds and or Sharia Retail Obligation Sukuk, at
least included the value of bonds that have not been paid payable outstanding bonds and or Sukuk, the rating of bonds and or
Sukuk, due date, and the bond interest rates and or Sukuk proit sharing.
Informasi dividen. X
Dividen information. Informasi untuk pemodal atau investor, media, publik, dan
atau analis jika ada. V
The information for the investors, media, public, and or the analyst if any.
298 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Informasi terkait aksi korporasi yang dilakukan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan tindakan yang dilakukan oleh
pihak lain terhadap Emiten atau Perusahaan Publik jika ada, meliputi:
• Transaksi Ailiasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
• Transaksi Material dan perubahan Kegiatan Usaha Utama.
• Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha. • Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.
• Kuasi Reorganisasi. • Pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh
Emiten atau Perusahaan Publik. • Pembagian Saham Bonus.
• Pernyataan Penawaran Tender. • Pembelian kembali saham oleh Emiten atau
Perusahaan Publik dalam kondisi pasar yang berpotensi krisis.
• Program kepemilikan saham oleh anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan dari Emiten
atau Perusahaan Publik atau pihak terkendali. V
The information related to corporate actions conducted by the Issuer or Public Company and the action taken by the other party to the
Issuer or Public Company if any, including: • Ailiated Transactions and Conlicts of Interest on Certain
Transactions. • Material Transactions and changes in Core Business.
• Merger or Consolidation of Business. • Company Takeover.
• Reorganization Quotient • Buy back of shares issued by the Issuer or Public Company.
• Distribution of Bonus Shares. • Statement of Tender Ofer.
• Buy back of shares by the Issuer or Public Company in market conditions that have crisis potential.
• Ownership program by the members of Board of Directors, Board of Commissioners, and employees of the Issuer or a Public Company or
party controlers.
Informasi atau Fakta Material selain yang telah diungkapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
X Information or facts material other than those disclosed in the
Financial Services Authoritys regulation. Informasi Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Information Pedoman kerja Direksi dan Dewan Komisaris.
V Board Manual
Pengangkatan, pemberhentian, danatau kekosongan Sekretaris Perusahaan, termasuk Sekretaris Perusahaan
sementara, serta informasi pendukungnya. V
The appointment, dismissal, and or the void of the Corporate Secretary including interim Corporate Secretary, as well as supporting
information. Piagam Unit Audit Internal.
V Internal Audit Charter.
Kode etik. V
Code of Conduct Pedoman kerja komite.
V Committee Charter
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit. X
The appointment and dismissal of members of the Audit Committee. Uraian prosedur Nominasi dan Remunerasi, apabila tidak
dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi. X
The appointment and dismissal of members of the Audit Committee. Kebijakan manajemen risiko.
V Description of the procedure of the Nomination and Remuneration, if
not formed Nomination and Remuneration Committee. Kebijakan mekanisme sistem pelaporan pelanggaran jika
ada. V
Risk management policy. Kebijakan anti korupsi jika ada.
V Whistleblowing system
Kebijakan terkait seleksi pemasok dan hak kreditur jika ada.
X Anti-corruption policy.
Kebijakan dalam peningkatan kemampuan vendor jika ada.
X Policy related to the selection of suppliers and creditors rights if any.
Policy to increase the ability of the vendor if any.
TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI
InTERnAL COnTROL SySTEM
299 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Informasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Information on Corporate Social Responsibility
Bidang lingkungan hidup; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan
Perusahaan Publik. V
Environmental ield; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company.
Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang
dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. V
Labor practices, health and safety; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company.
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh
Emiten dan Perusahaan Publik. V
Social and community development; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company.
Tanggung jawab produk danatau layanan, dengan disertai informasi pendukungnya; termasuk kebijakan,
jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik.
V The responsibility on the products and or services, along with
supporting information; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company.
V = adayes X = tidak adanone
PAPARAN PUBLIK DAN RILIS MEDIA
Perseroan melakukan public expose atau paparan publik kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat
umum tentang aktivitas operasi dan proses usaha Perseroan. Paparan publik dilakukan melalui hubungan dengan media
massa; baik media massa cetak, digital maupun televisi, dan analis pasar modal. Perseroan memandang paparan
publik yang dilakukan akan membantu Perseroan dalam menyampaikan informasi yang lebih luas dan menjangkau
khalayak lebih banyak.
Di sepanjang tahun 2015, Perseroan menggelar 1 satu kali paparan publik yang diselenggarakan pada tanggal 28
Desember 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Paparan publik tersebut memberikan informasi tentang
kinerja Perseroan hingga kuartal III tahun 2015, prospek kinerja sampai dengan akhir tahun 2015 dan proyeksi kinerja tahun
2016 serta rencana jangka panjang Perseroan.
PUBLIC EXPOSE AND MEDIA RELEASE
The Company conducts public expose to the shareholders, stakeholders and the public about the activities of the
Companys operations and business processes. Public expose is made through relations with mass media; either print, digital
and television, and capital market analysts. The Company views public expose will assist the Company in delivering broader
information and reach more audiences.
Throughout 2015, the Company held 1 one public expose on 28 December 2015 in the Indonesia Stock Exchange,
Jakarta. The public expose provided information on the performance of the Company to the third quarter of 2015,
the performance prospect of performance up to the end of 2015 and performance projection in 2016 and the Companys
long-term projection.
300 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
AKSES PUBLIK DAN HUBUNGAN INVESTOR
Kepada publik dan investor, Perseroan memberikan keterbukaan akses melalui jalur informasi yang telah
disediakan seperti yang tertera di bawah ini.
Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Head oice of PT Indofarma Persero Tbk.
Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel: +62 21 8832 397175
Faks: +62 21 8832 397273 Situs Web: www.indofarma.co.id
E-mail: corsecindofarma.co.id Corporate Secretary
Yasser Arafat Tel: +62 21 8832 3975
Faks: +62 21 8832 3972 Email: yasserindofarma.co.id
corsecindofarma.co.id
AKSES PUBLIK UNTUK LAYANAN PELANGGAN
Perseroan juga memberikan akses kepada pelanggan terkait produk dan layanan yang dimiliki Perseroan, dengan jalur
informasi seperti yang tertera di bawah ini.
Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Head oice of PT Indofarma Persero Tbk.
Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel: +62 21 8832 397175
Faks: +62 21 8832 397273 Situs Web: www.indofarma.co.id
Email: generalindofarma.co.id
RAGAM MEDIA KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Sebagai BUMN publik, saham Perseroan terdiri dari saham Seri A Dwiwarna sebagai saham khusus yang hanya dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia—dalam hal ini diwakili oleh Kementerian BUMN—dan saham Seri B yang dapat dimiliki
oleh warga negara Indonesia danatau warga negara asing danatau badan hukum Indonesia danatau badan hukum
asing. Sementara untuk pemangku kepentingan, seperti yang telah disebutkan di awal, pemangku kepentingan Perseroan
terbagi menjadi dua: internal mencakup Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan serta pemegang saham; dan pemangku
kepentingan eksternal mencakup regulator, pelanggan, kreditur, mitra kerjarekananpemasokvendor, organisasi
profesi, dan masyarakat secara keseluruhan.
ACCESS FOR PUBLIC AND INVESTOR RELATIONS
To the public investors, the Company provides open access through the information that has been provided as
shown below.
PUBLIC ACCESS TO CUSTOMER SERVICE
The Company also provides information access for customer to products and services of the Company, through lines as below.
VARIETY OF MEDIA TO THE SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS
As a publicly listed state-owned company, the Companys shares consist of A Series Dwiwarna Shares as special shares
solely owned by the Republic of Indonesia--in this case represented by the Ministry of SOEs-and B Series which are
the shares that may be owned by Indonesian citizens andor foreign countries residents andor Indonesian legal entities
andor foreign legal entities. Meanwhile for stakeholders, as we mentioned at the beginning, the stakeholders of the Company
is divided into two: internal stakeholders included the Board of Directors and the Board of Commissioners, employees and the
shareholders; and external stakeholders included regulators, customers, creditors, business partnersassociatessuppliers
vendors, professional organizations and society as a whole.
TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI
InTERnAL COnTROL SySTEM
301 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Perseroan merupakan pelaku usaha yang bergerak di
bidang produksi serta pemasaran produk farmasi dan alat kesehatan yang berhubungan langsung dengan kualitas hidup
masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan memiliki hubungan dengan regulator, dalam hal ini Pemerintah Republik Indonesia
melalui Kementerian Kesehatan serta Dewan Perwakilan Rakyat sebagai pemangku kepentingan rakyat.
Pada tabel di bawah ini yang menggambarkan ragam media komunikasi yang digunakan Perseroan untuk menyampaikan
data dan informasi terkait aktivitas operasional, proses usaha, dan capaian kinerja yang telah diraih Perseroan.
sasaran
Target
media Komunikasi
Communication media
Fungsi media
media Function
Pemegang Saham Shareholders
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN
The Government of Republic of Indonesia through Ministry of State Owned Enterprises.
RUPS, Rapat dengan Kementerian BUMN, Laporan Tahunan.
GMS, meeting with the Ministry of SOEs, Annual Report.
Penjelasan tentang kinerja dan kondisi Perseroan terkini.
The description of the Companys current performance and condition.
Publik pemegang saham Public Shareholders
RUPS, Laporan Tahunan, Paparan Publik. GMS, Annual Reports, Public Expose.
Penjelasan tentang laporan kinerja dan kondisi Perseroan triwulan, tahunan dan isu-
isu Perseroan terkini. The description of the Companys performance
and condition quarter reports, Company’s annual and current issues.
Pemangku Kepentingan Internal Internal Stakeholders
Direksi dan Dewan Komisaris Board of Directors and Commissioners
Mekanisme organisasi Organizational mechanism
Pengelolaan operasional dan usaha. Operational and business management.
Karyawan Employees
Forum Komunikasi Korporat, Majalah Dinding. Corporate Communications Forum, Wall
Magazine. Penjelasan tentang kinerja dan isu-isu yang
relevan terkait Perseroan. The description of performance and relevant
issues related to the Company. Pemangku Kepentingan Eksternal
External Stakeholders Pemerintah Republik Indonesia melalui
Kementerian Kesehatan The Government of Republic of Indonesia through
Ministry of Health Rapat dengan Kementerian Kesehatan.
Meeting with the Ministry of Health. Penjelasan tentang program layanan
kesehatan. The description on health service program.
Dewan Perwakilan Rakyat House of Representatives
Rapat Dengar Pendapat RDP. Hearing Meetings.
Penjelasan tentang klariikasi atas isu-isu terkait dengan Perseroan.
The clariied description on issues related to the Company.
The Company is a business operators engaging in the production and marketing of pharmaceutical products
and medical devices that are directly related to the quality of life. Therefore, the Company has a relationship with the
regulator, in this case the Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Health as well as the House
of Representatives as the stakeholder of the people.
Below is a table that illustrates the variety of communication media used by the Company to submit data and information
related to operational activities, business processes and performance that have been achieved by the Company.
302 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
sasaran
Target
media Komunikasi
Communication media
Fungsi media
media Function
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Paparan Publik Public Expose
Paparan kinerja Perseroan selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham dan analis
pasar modal. The exposure on the Companys performance
during the current inancial year to shareholders and capital market analysts.
RUPS GMS
Laporan pertanggungjawaban selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham
The accountability report during the current inancial year to the shareholders
e-reporting e-reporting
Laporan keuangan triwulan, semester I dan akhir tahun
Laporan aktivitas saham Perseroan. Quarterly inancial report, the irst half and the
end of the year. Report on the activities of the Company shares.
Otoritas Jasa Keuangan OJK
RUPS GMS
Laporan pertanggungjawaban selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham
The accountability report during the current inancial year to shareholders
e-reporting e-reporting
Laporan keuangan triwulan, semester I dan akhir tahun
Laporan aktivitas saham Perseroan. Quarterly inancial report, the irst half and the
end of the year Report on the activities of the Company shares.
PelangganKonsumen CustomersConsumer
Brosur dan poster Perseroan, pameran, seminar, jalur keluhan pelanggankonsumen.
Company brochures and posters, exhibitions, seminars, customer consumer care lines.
Penjelasan tentang produk, kegiatan promosi, penanganan keluhan, dan edukasi tentang
obat generik. Product description, promotional activities,
complaints handling, and education on generic drugs.
Kreditur Creditor
Proposalfeasibility study Proposalfeasibility study
Penjelasan rencana penggunaan dan pengembalian dana.
Description on the planned use of the fund and refunds.
Mitra KerjaRekananPemasokVendor Business partners Partner Supplier Vendor
Proil Perseroan, brosur dan poster Perseroan, pameran.
Proile of the Company, the Companys brochures and posters, exhibition.
Penjelasan tentang peluang kerja sama. Description on the opportunities for
cooperation.
Organisasi Profesi Professional organisation
Analyst meeting, media relation. Analyst meeting, media relation.
Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan.
Desccription of the Companys performance and the current conditions.
MasyarakatUmum Public
Seminar, pameran, Paparan Publik, media massa.
Seminars, exhibitions, public expose, the mass media.
Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan.
Explanation of the Companys performance and the current conditions.
Situs Web Perseroan tidak termasuk dalam ragam media di atas, karena sifatnya yang terbuka, tidak terbatas dan dapat diakses oleh siapa saja.
TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI
InTERnAL COnTROL SySTEM
Companys website is excluded because of its nature which is open, unlimited, and public accessed
303 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
eTiKa usaha Dan TaTa PerilaKu
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
Salah satu tujuan dasar penerapan GCG pada pelaku usaha adalah kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan serta etika dan moral yang diatur dalam Code of Corporate Governance. Fungsi kepatuhan secara fundamental
mempengaruhi proil pengelolaan sebuah perusahaan, yang kemudian berpengaruh pada aspek citra perusahaan. Bagi
perusahaan terbuka seperti Perseroan, aspek citra perusahaan menjadi salah satu bagian terpenting bagi kepercayaan diri
Perseroan melakukan aktivitas usahanya.
Selain itu, fungsi kepatuhan memberikan dasar bagi Perseroan untuk menjalankan proses usahanya dengan sistem yang
handal dan memiliki landasan peningkatan berkelanjutan. Upaya Perseroan untuk menerapkan fungsi kepatuhan telah
dilakukan dengan memaksimalkan fungsi struktur organ GCG dan internalisasi nilai-nilai GCG kepada insan Perseroan.
One of the basic objectives of GCG implementation in businesses is compliance to laws and regulations, both in
terms of positive regulatory and ethical and moral arranged in Code of Corporate Governance. The compliance function
is fundamentally afected to the management of a companys proile, which then afects the aspect of corporate image. For
a public company, the aspect of the company image becomes one of the most important part for the Companys conidence
in its business activities.
In addition, the compliance function provides the foundation for the Company to execute its business process with reliable
system and based on continuous improvement. The Companys eforts to implement the compliance function has been done
by maximizing the function of the GCG organizational structure and internalizing the GCG values to the Companys personnel.
304 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
PANDANGAN DASAR PEDOMAN ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Code of Conduct merupakan bagian dari pelaksanaan GCG dalam pengelolaan
organisasi Perseroan yang disusun dengan memperhatikan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Pedoman
ini menjabarkan menjabarkan nilai-nilai Perseroan yaitu “Professional, Entrepreneurship, Compassionate” ke dalam
interpretasi perilaku terkait Etika Usaha dan Tata Perilaku sehingga menjadi bagian dari budaya Perseroan. Setiap insan
Perseroan, baik dari manajemen hingga staf menjadikan pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai acuan perilaku
dalam mengelola aktivitas operasi dan proses usaha Perseroan.
Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku ini dimaksudkan untuk: 1.
Mengidentiikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi Perseroan.
2. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus
diikuti oleh insan Perseroan dalam melaksanakan tugas. 3.
Menjadi acuan perilaku insan Perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab masing-
masing dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan Perseroan.
4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan
Perseroan dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui
keragu-raguan dalam bertindak.
VISI, MISI, DAN NILAI INTI PERSEROAN
Visi, Misi, dan Nilai Inti menjadi dasar pandangan organisasi Perseroan akan Etika Usaha dan Tata Perilaku yang menjadi
acuan perilaku setiap insan Perseroan. Visi dan misi Perseroan adalah sebagai berikut:
Visi Menjadi Perseroan yang berperan secara signiikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat. Becoming a Company in which plays signiicant role in improving of the quality of human life by providing solutions to the public health and welfare.
Misi 1.
Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga terjangkau untuk masyarakat. 1.
1. Providing good quality products and services at afordable prices to the public. 2.
Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi.
2. Conducting research and development of innovative products with priority to treat disease with high prevalence rates.
3. Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme, dan kewirausahaan yang tinggi.
3. Developing Human Resource competencies with compassion, professionalism and entrepreneurial.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
THE BASIC VIEWS ON BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT
Business Ethics and Code of Conduct are part of the GCG implementation in the management of the Companys
organization, established by considering the laws and regulations that apply. These guidelines describe the outlines
of corporate values of the Company namely Professional, Entrepreneurship, Compassionate into the interpretation
of related to Business Ethics and Code of Conduct; therefore, it becomes part of Company’s culture. Every personnel of
the Company, from the management to its staf, hold this guidelines of Business Ethics and Conducts as their behavior
reference in managing operational and business processes of the Company.
The implementation of the Business Ethics and Code of Conduct is intended to:
1.
Identify the values and ethical standards in line with the Company’s Vision and Mission.
2. Describe the Values as the foundation of ethics to be
followed by the personnel of the Company in carrying out the task.
3. Give the Company’s personnel with a reference in carrying
out the duties and responsibilities and during their interaction with the Company’s stakeholders.
4. Describe in detail on Companys ethical standards
therefore the personnel can manage the desirable activities and provides consideration whenever they
encounter something that hesitates them.
COMPANy’S VISION, MISSION AND CORE VALUES
Vision, Mission and Core Values are the basic views of the Companys organization to the Business Ethics and Code
of Conduct which become the behavior reference of every personnel. The vision and mission of the Company is, as follows
305 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Nilai inti Perseroan dijabarkan dalam Tata Nilai dengan uraian sebagai berikut:
1. Professional
Insan Perseroan senantiasa bekerja secara profesional yang dilandasi integritas, komitmen dan selalu berupaya
memberikan hasil yang terbaik, dengan penjabaran sebagai berikut :
a. Integrity mengandung pengertian satunya pikiran,
kata, dan perbuatan dengan selalu mengatakan kebenaran dan mengikuti aturan yang berlaku
dengan memegang teguh prinsip-prinsip etika sehingga menjadi insan Perseroan yangdapat
dipercaya dan amanah.
b. Commitment mengandung pengertian bahwa
insan Indofarma memiliki komitmen yang kuat menjalankan pekerjaan sesuai keahlian,
pengetahuan, dan ketentuanyang berlaku.
c. Strive for Excellence mengandung pengertian bahwa
insan Perseroan senantiasa berupaya memberikan yang terbaik bagi stakeholders Perseroan dengan
bekerja secara efektif, eisien, dan akurat.
2. Entrepreneurship
Insan Perseroan senantiasa memiliki jiwa kewirausahaan berlandaskan pemikiran jauh ke depan, inovatif, dan fokus
terhadap kepuasan pelanggan, dengan penjabarans ebagai berikut :
a.
Visionary mengandung pengertian bahwa insan Perseroan memiliki pandanganjauh ke depan
yang disertai kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
b. Innovation mengandung pengertian bahwa
penyesuaian diri terhadap perubahan diwujudkan dengan menciptakan produk baru, proses atau
metode baru, dan melakukan perbaikan dalam lingkup tanggung jawabnya.
c. Customer Focus mengandung pengertian bahwa
insan Perseroan memberikan yang terbaik dan perhatian penuh kepada pelanggan dan stakeholders
Perseroan dengan berorientasi hasil namun tetap mengutamakan proses dan memberikan perhatian
penuh kepada pelanggan.
3. Compassionate
Insan Perseroan memiliki rasa peduli dan belas kasih terhadap sesama, dengan penjabaran sebagai berikut ;
a. Respect to People mengandung pengertian bahwa
insan Perseroan menghormati perbedaan pendapat The core value of the Company outlined in such values as
Professional, Entrepreneurship, Compassionate, with the following description:
1. Professional
Company’s personnel continues to work in a professional manner that is based on integrity, commitment and
always strives to provide the best results, with the description as follows:
a. “Integrity” implies one thought, word, and action by
always telling the truth and following the rules that apply to uphold the ethical principles therefore he
she turns into a trusted and trustworthy personnel.
b. “Commitment” implies that Indofarma personnel
have strong commitment to fulill their job according to expertise, knowledge, and applicable regulations.
c. “Strive for excellence” implies that Company’s
personnel strives to provide the best for the stakeholders of the Company by working efectively,
eiciently, and accurately.
2. Entrepreneurship
Company ’s personnel continues to have an entrepreneurial spirit based on visionary, innovative,
and focus on customer satisfaction, with the description as follows:
a. “Visionary” implies that Company’s personnel have
the foresight completed with the ability to adapt to environmental changes.
b. “Innovation” implies that the adjustment to the
changes are materialized by creating new products, processes or new methods, and improvement in the
scope of its responsibilities.
c. “Customer focus” implies that Companys personnel
give their best and full attention to the customers and stakeholders with a results-oriented mind but
still maintaining the process and giving full attention to the customer.
3. Compassionate The Companys personnel have a sense of caring and
compassion for others, with the description as follows; a.
Respect to people implies that Company’s personnel respect diferent opinions and care for others, either
306 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
dan peduli terhadap sesama, baik individu, rekan kerja atasan, bawahan, dan setingkat, mitra kerja
maupun stakeholders secara umum. b. Cooperative mengandung pengertian bahwa insan
Perseroan selalu bekerja sama dalam suatu sinergi yang harmonis dengan mengedepankan rasa
tanggungjawab dan suasana kekeluargaan. c. Fairness keadilan mengandung pengertian
adanya kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai ini diwujudkan dengan meritocracy memberikan
kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan berdasarkan kinerja, kesetaraan, dan keterbukaan
dalam setiap pengambilan keputusan, sesuai batasan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
STANDAR ETIKA USAHA DAN STANDAR TATA PERILAKU
Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang tidak tertulis yang diyakini oleh suatu entitas masyarakat sebagai standar
perilaku entitas tersebut. Untuk dapat menurunkan dan menjabarkan Etika Usaha dan Tata Perilaku ke tingkat yang
paling nyata, Perseroan menjabarkan Standar Etika Usaha dan Standar Tata Perilaku sebagai pedoman bagi insan Perseroan
dalam berelasi baik sebagai insan Perseroan maupun sebagai individu yang bermartabat.
Standar Etika Usaha disusun untuk menjelaskan Etika Usaha Perseroan saat berelasi dengan berbagai pihak. Adapun
Standar Etika Usaha tersebut adalah: 1.
Etika Perseroan dengan Karyawan Perseroan memperlakukan karyawan secara setara fair
dan tidak membedakan suku, agama, dan ras dalam segala aspek. Perseroan menyadari bahwa karyawan
mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan Perseroan. Oleh
karena itu setiap karyawan dituntut dapat berpartisipasi dan berperan aktif dengan jalan meningkatkan produksi
dan produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi, dan seimbang antara Perseroan
dan karyawan.
2. Etika Perseroan dengan Konsumen
Perseroan mengutamakan kepuasan dan kepercayaan konsumen dengan menjual produk dan jasa yang
individuals, work colleagues boss, subordinates, same level, business partners and stakeholders
in general. b. Cooperative” implies that Company’s personnel
always work together in a harmonious synergy by promoting a sense of responsibility and a
family atmosphere. c.
“Fairness” Justice implies equality in fulfilling the rights of stakeholders arising under treaties
and legislation in force. This value is materilized by meritocracy giving equal opportunity to all
employees based on performance, equality equal same position, and transparency open with each
other in decision-making, appropriate limits and provisions of the legislation in force.
STANDARDS OF BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT
Ethics is a set of unwritten norms or values that are believed by a society’s entity as a standard of their behavior. In order
to deliver and explain its Business Ethics and Code of Conduct to the most real level, the Company describes Standards of
Business Ethics and Code of Conduct as the guidance to the Company’s personnel in establishing relationship as a part of
the Company or as a digniied individual.
Standards of Business Ethics is prepared to describe the Company Business Ethics when establish partnership with
various parties. These Standards of Business Ethics are: 1.
The Company’s Ethics with Employees The Company treats employees equally and without
considering ethnicity, religion, and race in all aspects. The Company realizes that employees have a very
important role and position as the actors of the Company. Therefore, each employee is expected to participate and
play an active role by increasing the production and working productivity through a dynamic, harmonious,
and balanced relationship between the Company and employees.
2. The Company’s Ethics with Consumers
The Company prioritizes customer satisfaction and trust by selling products and services that meet the
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
307 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
memenuhi komitmen dari segi harga, kualitas, waktu pengiriman, layanan purna jual, maupun jaminan produk
sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu Perseroan membuka layanan konsumen dan menindaklanjuti
keluhan konsumen tanpa melakukan diskriminasi terhadap konsumen. Perseroan juga menjaga kerahasiaan
informasi mengenai pelanggan dan menyediakan media komunikasi bagi pelanggan. Promosi yang dilakukan
Perseroan berkesinambungan secara sehat, fair, jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma
masyarakat. Insan Perseroan bertindak sebagai konsumen dan marketer dengan mengkonsumsi dan memasarkan
produk Perseroan.
3. Etika Perseroan dengan Pesaing
Hubungan Perseroan dengan kompetitorpesaing dilandasi sikap saling menghormati serta menempatkan
pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan melakukan market research dan market intelligence
untuk mengetahui posisi pesaing, dan melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan
keunggulan produkdan layanan yang bermutu.
4. Etika Perseroan dengan Penyedia Barang danatau Jasa
Perseroan menciptakan iklim kompetisi yang adil fair dan transparan dalam pengadaan barang dan
atau jasa dengan cara menetapkan penyedia barang danatau jasa berdasarkan kepada kemampuan dan
prestasi; berkomitmen untuk saling memenuhi hak dan kewajiban yang telah disepakati bersama; memelihara
komunikasi yang baik dengan penyedia barang dan atau jasa termasuk menindaklanjuti keluhan dan
keberatan; memanfaatkan hubungan baik dengan penyedia barang dan jasa sebagai market intelligence
dan competitor intelligence; dan menerapkan teknologi pengadaan barang danatau jasa terkini, misalnya dengan
mempersiapkan e-Procurement.
5. Etika Perseroan dengan Mitra Usaha
Perseroan meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan
mitra usaha sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Perseroan menempatkan obyektivitas,
kemandirian, dan keadilan dalam setiap kebijakan penilaian yang mempengaruhi kerjasama usaha;
membuat perjanjian yang berimbang serta saling menguntungkan dengan tidak melanggar aturan dan
prosedur; mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku; dan membangun komunikasi
secara intensif untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.
commitment in terms of price, quality, delivery time, after-sales service, as well as security products in
accordance with applicable standards. In addition the Company provides customer service line and follow up
all customer complaints without discriminate them. The Company also maintains the conidentiality of customer
information and provides a medium of communication for customers. The promotion conducted by the Company
occurred continuously in a healthy situation, fair, truthful, not misleading, and accepted by the norms of society.
Company’s personnel acts as a consumer and a marketer to use and market the Companys products.
3. The Company’s Ethics with Competitors
The relationship of the Company with a competitor competitors based on mutual respect and put a
competitor as an motivator of self-improvement and introspection by doing market research and market
intelligent to know the position of competitors, and do a fair competition by promoting excellence products
and quality services.
4. The Company’s with Goods and or Services Providers
The Company created a fair and transparence climate of competition in the procurement of goods and or
services by appointing a supplier of goods and or services based on capabilities and accomplishments;
committed to mutually fulill the obligations and rights that both parties have been agreed upon; maintaining
good communication with providers of goods and or services, including follow up complaints and objections;
utilizing good relations with suppliers of goods and services as market intelligent and competitor intelligent;
and applying procurement’s actual technology of goods and or services, i.e. by preparing e-Procurement.
5. The Company’s Ethics with Business Partners
The Company increases the climate of mutual trust, respect, and foster togetherness with business partners
in accordance with the business ethics. The Company puts the objectivity, independence and fairness in
every assessment policy afecting business cooperation; make impartial business agreements as well as mutually
beneicial by not breaking the rules and procedures; prioritize the achievement of optimal results according to
prevailing standards; and to communicate intensively to ind the best solution in order to improve performance.
308 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
6. Etika Perseroan dengan KrediturInvestor
Perseroan menerima pinjamanpenanaman modal hanya ditujukan untuk kepentingan usaha dan
peningkatan nilai tambah Perseroan dengan cara menyediakan informasi yang aktual, transparan,
akurat, tepat waktu dan prospektif bagi calon kreditur investor maupun kreditur; memilih krediturinvestor
berdasarkan aspek kredibilitas dan bonaiditas yang dapat dipertanggungjawabkan; menerima pinjaman
penanaman modal yang diikat melalui perjanjian yang sahdengan klausul perjanjian yang mengedepankan
prinsip kewajaran fairness; memberikan informasi secara terbuka tentang penggunaan dana untuk meningkatkan
kepercayaan kreditur investor; menjajaki peluang usaha dengan Investor untuk meningkatkan pertumbuhan
Perseroan; melindungi hak dan kepentingan kreditur antara lain: pemenuhan kewajiban kepada kreditur sesuai
perjanjian dan covenant jaminan perusahaan untuk kepentingan kreditur; dan pengelolaan pengunaan
pinjaman jangka panjang sesuai dengan peruntukan dan pelunasannya, termasuk penggunaan dan penyediaan
dana dari pendapatan operasional yang digunakan untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok hutang
jangka panjang.
7. Etika Perseroan dengan Pemerintah
Sebagai BUMN, Perseroan berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
cara membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat dan Daerah; menerapkan
standar terbaik dengan memperhatikan peraturan yang berlaku mengenai kualitas produk, kesehatan,
keselamatan, lingkungan, dan pelayanan; dan mendukung program yang dicanangkan pemerintah.
8. Etika Perseroan dengan Masyarakat
Perseroan melaksanak an program sosial dan kemasyarakatan untuk memberdayakan potensi
masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas hidup serta dapat bersinergi dengan program-program Pemerintah
terkait, dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat tentang program sosial dan kemasyarakatan serta
kebijakan-kebijakan yang relevan; memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengetahui kegiatan-
kegiatan Perseroan dalam batas tertentu dan untuk mempromosikan produk setempat dalam acara-acara
Perseroan; mengoptimalkan penyaluran program- program bantuan Perseroan kepada masyarakat; melarang
6. The Company’s Ethics with Creditors Investors
The Company receives loan investment is only intended to the interests of business and increase the added value
of the Company by providing real-time, transparent, accurate, timely and prospective information for potential
lenders investors and creditors; choose the lender investor based on the aspects of the credibility and
reliability of which can be accounted for; receive loans investments that are tied through a legal agreement
with a treaty clause which emphasizes the principle of fairness; openly provide information about the use
of funds to increase the conidence of the creditor investor; explore business opportunities with investors
to boost the growth of the Company; protect the rights and interests of creditors, among others: the fulillment
of obligations to creditors according to the agreement and covenant a corporate guarantee for the beneit of
creditors; use and management of long-term loans in accordance with the allocation and repayment, including
the use and availability of funds from operating income that is used to make payments of interest and principal
long-term debt.
7. The Company’s Ethics with Government
As a State-Owned Enterprise, the Company is committed to complying with the applied laws and regulations as
the way to build relationships and good communication with the central and regional governments; applying the
best standards with the applicable regulations regarding product quality, health, safety, environment and services;
and supporting program launched by the government.
8. The Company’s Ethics with Public
The Company implements social and community programs to empower local communities potential and
improving of the quality of life and also synergize with related government programs, by way of disseminating
to the public about the social and community programs and policies that are relevant; provide an opportunity for
people who want to know the activities of the Company within a certain limit and to promote local products in
the Company’s events; optimize the distribution of Company’s assistance programs to the public; prohibit
employees deliver any promises to the community beyond their authorities; avoid performing acts that may
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
309 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
karyawan memberikan janji-janji kepada masyarakat di luar kewenangannya; tidak melakukan tindakan-tindakan
yang mengarah kepada diskriminasi masyarakat berdasar suku, agama, ras, dan antar golongan; serta turut serta
memelihara lingkungan hidup yang bersih dan sehat di sekitar Perseroan.
9. Etika Perseroan dengan Media Massa
Perseroan menjadikan media massa sebagai mitra dan alat promosi untuk membangun citra yang baik dengan
memberikan informasi yang relevan dan berimbang kepada media massa; menerima dan menindaklanjuti
kritik-kritik membangun yang disampaikan melalui media massa; mengundang media massa untuk
mempublikasikan berita tentang Perseroan.
10. Etika Perseroan dengan Organisasi Profesi dan Asosiasi Perseroan menjalin kerjasama yang baik dan
berkelanjutan dengan organisasi profesi dan Asosiasi untuk memperoleh informasi perkembangan dunia
usaha dan regulasi serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan menerapkan standar-standar
yang ditetapkan organisasi profesi dan asosiasi, dan memberikan perlakuan yang setara terhadap organisasi
profesi dan asosiasi.
Standar Tata Perilaku dibuat dan disusun untuk memberikan landasan kepada insan Perseroan dan Perseroan sendiri
untuk berperilaku sesuai dengan peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sekaligus,
Standar Tata Perilaku menjadi sebuah mode preventif yang akan melindungi Perseroan dan insan Perseroan dari tindakan
kecurangan atau penyimpangan internal yang dapat terjadi. 1.
Etika Kerja Sesama Insan Perseroan Etika kerja antar sesama insan Perseroan dilandasi
dengan bekerja secara profesional dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal; jujur, sopan, dan
tertib; mentaati peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku; saling menghargai, terbuka menerima
kritik, dan saran serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah untuk mencapai mufakat; saling membantu,
memotivasi, dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas; mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling
berbagi pengetahuan serta kemampuan; mengambil inisiatif dan mengembangkan kompetensi dalam
melaksanakan tugas; berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang
konstruktif secara santun; serta menghargai perbedaan gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.
lead to society discrimination based on ethnicity, religion, race and inter-group; and participate in preserving the
clean and healthy environment around the Company.
9. The Company’s Ethics with Mass Media
The Company treat the media as a partner and a promotional tool to build a good image by providing
relevant and impartial information to the them; accept and act on constructive criticism delivered by the media;
invite them to publish news about the Company.
10. The Company’s Ethics with Professional Organizations and Associations
The Company manage good and sustainable cooperation with professional organizations and associations to
obtain information on the development of business and regulations and resolve problems that occur
with implementing the standards set by professional organizations and associations, and provide equal
treatment to professional organizations and associations.
Code of Conduct Standard is created and constructed to provide a foundation for the Company and the Companys
personnel to behave in accordance with company rules and regulations. Simultaneously, Code of Conduct Standard
become a preventive mode that will protect the Company and personnel from any acts of fraud or internal irregularities
that may occur. 1.
Work Ethics with Fellow Employees in the Company The work ethics among fellow employees based on
working in a professional and cost-conscious to produce optimal performance; honest, polite, and orderly; obey
the rules and laws which apply; mutual respect, open to criticism and suggestions as well as solving problems
with deliberation to reach consensus; help each other, motivate, and work together in completing a task;
communicate any new ideas and share knowledge and ability; take the initiative and develop competence in
performing the task; dare to discuss politely the lack of proper policies to make constructive corrections; and
respect diferences in gender, ethnicity, religion, race, and groups.
310 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
2. Menjaga Kerahasian Data dan Informasi Perseroan
Insan Perseroan memanfaatkan data dan informasi Perseroan untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan
dan pengambilan keputusan dengan cara memberikan informasi yang relevan dan proporsional kepada
stakeholders dengan tetap mempertimbangkan kepentingan Perseroan; menghindari penyebarluasan
data dan informasi kepada pihak lain yang tidak berkepentingan baik selama bekerja maupun setelah
berhenti bekerja; menyerahkan semua data yang berhubungan dengan Perseroan pada saat berhenti
bekerja; menjaga kerahasiaan informasi tentang konsumen; merahasiakan setiap informasi yang
berpotensi mempengaruhi nilai saham sampai pada waktunya dilakukan pengumuman kepada masyarakat;
dan dilarang melakukan perdagangan sekuritas saham Perseroan; dan dengan menggunakan informasi
dari dalam.
3. Kesempatan yang Sama untuk Mendapatkan Pekerjaan
dan Promosi Perseroan memberikan kesempatan yang sama untuk
mendapatkan pekerjaan dan promosi sebagaimana yang telah diatur dalam PKB Perjanjian Kerja Bersama.
4. Perlindungan Informasi Perseroan dan Intangible Asset
Perseroan melindungi informasi Perseroan dan intangible asset melalui perlindungan terhadap semua kekayaan
intelektual Perseroan sesuai undang-undang HaKI. Selain itu, informasi Perseroan dikelola melalui manajemen
Teknologi Informasi, dan pengelolaan database Perseroan atas pengetahuan intelektual dan dapat diakses oleh
seluruh karyawan.
5. Informasi Orang Dalam
Mentaati peraturan perundangan mengenai “informasi orang dalam” insider trading terhadap permintaan akses
atas informasi tertentu yang sensitif dan atau bersifat rahasia sesuai dengan peraturan perundangan di bidang
pasar modal.
6. Menjaga Harta Perseroan
Insan Perseroan mengoptimalkan penggunaan harta Perseroan dengan cara bertanggung jawab atas
pengelolaan harta Perseroan dan menghindarkan penggunaannya di luar kepentingan Perseroan;
mengamankan harta Perseroan dari kerusakan dan kehilangan; dan melakukan penghematan
pemakaian energi. 2.
Keep Conidential the Company’s Data and Information The Companys personnel utilize data and information
of the Company to increase the added value of the Company and decision-making by providing information
that is relevant and proportionate to the stakeholders while considering the interests of the Company; avoid
dissemination of data and information to others who are not related, either during work or after working hour;
submit all data related to the Company when resign from the job; maintain conidentiality of information
about consumers; keep any information that potentially could afect the value of the shares until the time shall be
advertised to the public; and forbid to conduct securities trading of the Company shares; and use information
from insider trading.
3. Equal opportunity for job and Promotion
The Company provides equal opportunity for employment and promotion, as set out in the Collective
Labour Agreement
4. Protection of the Company’s Information and Intangible Asset
The Company protects its company information and intangible assets through protection of all intellectual
property of the Company in accordance to IPR regulation. In addition, information is managed through the
Companys information technology management, and the management of the Company’s intellectual
knowledge database is accessable to all employees.
5. Insider trading
Complying with laws and regulations regarding the inside insider trading” upon requested access to certain
sensitive or conidential information in accordance to the laws and regulations of capital market regulation.
6. Maintain the Company’s Assets
The Company’s personnel is expected to optimize the use of Company assets by taking responsible for the
management of the Company assets and avoid using it beyond the interests of the Company; securing property
from damage and loss; and saving energy consumption.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
311 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
7. Menjaga Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
LK3 Insan Perseroan menjadikan LK3 sebagai bagian
dari budaya kerja untuk menciptakan suasana kerja yang tertib, aman, handal, nyaman dan berwawasan
lingkungan dengan cara menguasai dan memahami situasi dan kondisi lingkungan kerja serta menerapkan
sistem dan peraturan LK3 di lingkungan kerja secara konsisten, serta tanggap terhadap keadaan darurat
yang disebabkan oleh gangguan keamanan, kecelakaan, pencemaran, dan bencana alam. Selain itu Perseroan
melakukan upaya pengolahan limbah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Mencatat Data dan Pelaporan
Perseroan menyelenggarakan pencatatan dan pendokumentasian serta pelaporan atas kegiatan
operasional Perseroan secara profesional. Perseroan menyajikan laporan keuangan sesuai standar dan
prinsip akuntansi yang berlaku serta menyampaikan tepat waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Insan Perseroan mengelola data secara rapi, tertib, teliti, akurat, dan tepat waktu dengan cara mencatat
data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan; menyajikan
laporan secara singkat, jelas, tepat, dan komunikatif untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan
dan sebagai umpan balik guna perbaikan kinerja; dan tidak menyembunyikan data dan laporan yang
seharusnya disampaikan.
9. Menghindari Benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan
Jabatan Insan Perseroan menghindari kondisi, situasi ataupun
kesan adanya benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan dengan cara mematuhi peraturan, sistem,
dan prosedur yang ditetapkan; tidak memiliki saham kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra
atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk
suamiistri, anak, dan saudara sekandung; tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas
Perseroan, termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung; tidak merangkap jabatan danatau bekerja
di Perseroan lain termasuk anak Perseroan yang berailiasi sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan
menjadi tidak obyektif; tidak memberikan atau menerima pinjaman dari penyedia barang danatau jasa dan
7. Maintain Environment, Health and Safety LK3
The Company’s personnel embrace LK3 as part of their work culture to create an orderly, safe, reliable, convenient
and environmentally friendly work environment by mastering and comprehending the working situation
and conditions and consistently implementing LK3 systems and regulations at work, and responding to
emergency situation caused by security problems, accidents, pollution, and natural disasters. In addition,
the Company attempt to maintain sewage in accordance to the regulation.
8. Data Recording and Reporting
The Company conduct recording, documenting and reporting eforts on the operational activities of the
Company in a professional manner. The Company presents the inancial statements according to standards
and generally accepted accounting principles as well as deliver on time to the related parties. The Companys
personnel manage data in a neat, orderly, thorough, accurate, and on time through data recording and reports
making based on valid and veriiable sources; present the report in brief, clear, precise and communicative to
be available for use in decision making process and as feedback to improve performance; and prevent hiding
the data and reports should be submitted.
9. Avoid Conlict of Interest and Abuse of Position
The Company’s personnel avoid the conditions or situations or appearance of conlict of interest and the
abuse of position by obeying the established rules, systems, and procedures; do not have a stake ownership
in the enterprise who are partners or competitors of the Company in the amount that can inluence decision-
making, including the husband wife, children, and siblings; does not have a business that is directly related
to the Companys activities, including the husband wife, children, and siblings; not holding concurrent
positions and or work in other Company, including the Companys affiliated enterprises that can result
in objectivity of the decision-making; do not give or receive loans from goods and or services providers and
consumers; and not involved in HR processes such as recruitment, performance appraisal, promotion, transfer,
312 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
konsumen; dan tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti rekrutmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi,
danatau pemutusan hubungan kerja PHK apabila berada dalam posisikedudukan yang menyebabkan
benturan kepentingan.
10. Menerima HadiahCinderamataGratiikasi Gratiikasi adalah pemberian dalam arti luas yang meliputi
pemberian uang, barang, rabat diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Sikap Perseroan dan insan Perseroan terhadap
gratiikasi adalah: a.
Insan Perseroan dan keluarganya dilarang menerima gratiikasi, baik langsung maupun tidak langsung,
dari mitra usaha dan pihak lainnya yang akan mempengaruhi independensi dan obyektifitas
pelaksanaan tugasnya di Perseroan.
b. Insan Perseroan dilarang menerima hadiah, imbalan,
cindera mata, fasilitas,ataupun kemudahan lainnya yang nilainya di luar batas kewajaran.
c. Insan Perseroan menolak pemberian yang diduga
akan terkait dengan fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya dengan tetap memperhatikan
norma-norma kesopanan.
d. Apabila karena sesuatu hal Insan Perseroan
tidak memungkinkan untuk menolak hadiah tersebut, maka yang bersangkutan wajib
segera melaporkannya kepada Komite GCG dan Pemantauan Risiko dan menyerahkan hadiah
tersebut ke Perseroan.
e. Insan Perseroan diperbolehkan menerima
hadiah dan cindera mata dalam batas kewajaran dalam rangka:
• Perkawinan, khitanan, musibah, perayaan
ter tentu sesuai dengan adat istiadat daerah setempat.
• Penghargaan yang diperoleh atas pencapaian
prestasi tertentu di bidang olahraga, seni, dan sejenisnya yang tidak berkaitan dengan
kegiatan usaha Perseroan atau mewakili Perseroan dalam kegiatan di bidang olah raga,
seni, dan sejenisnya.
• Promosi dari suatu Perseroan tertentu, seperti
pulpen, pensil, buku agenda, gantungan kunci, kalender, dan lain-lain sejenisnya.
termination of employment FLE when in the position positions cause a conlict of interest.
10. Gratiication Gratification is the provision in a broad sense that
includes giving money, goods, rebate discount, commissions, interest-free loans, travel tickets, lodging,
tours, free medical treatment, and other amenities. The Company and the Companys attitude towards human
gratiication is: a.
The Companys personnel and their families are prohibited from accepting gratuities, either
directly or indirectly, from business partners and other parties that would afect the independence
and objectivity of the execution of their duties in the Company.
b. The Companys personnel shall not accept any gift, reward, souvenir, amenities, or other conveniences
that value is beyond the limits of reasonableness. c.
The Companys personnel refuse gift that allegedly associated with the functions, responsibilities and
authority with regard to the norms of decency.
d. If for any reason the Companys personnel is not allowed to refuse the gift, heshe shall immediately
report to the Corporate Governance Committee and Risk Monitoring and handed the gift to the Company.
e. The Company’s personnel is allowed to accept gifts and souvenirs within reasonable limits under
such circumstances: •
Marriage, circumcision, accident, celebrations according to local customs.
• Awards earned over a certain achievement in the
ield of sports, the arts, and the like that are not related to the Companys business or represent
the Company in the activities in the ield of sports, the arts, and the like.
• iii.The promotional items of a particular company,
such as pen, pencil, agenda, key chain, calendar, and others.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
313 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
11. Memberi Hadiah CinderamataGratiikasi Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah dengan
menggunakan fasilitas Perseroan kepada pihak ketiga yang dilakukan untuk kepentingan pribadi. Selain itu
Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah, imbalan, cinderamata, gratiikasi, fasilitas, ataupun kemudahan
lainnya yang nilainya di luar batas kewajaran dan atau yang dapat mempengaruhi pertimbangan
dalam menjalankan bisnis Perseroan. Insan Perseroan diperbolehkan memberikan hadiah, imbalan, dan cindera
mata dalam batas kewajaran dan telah mendapat otorisasi dari pejabat Perseroan yang berwenang.
12. Merokok, Penyalahgunaan Narkotika, Obat Terlarang dan Minuman Keras Miras
Perseroan secara khusus melarang Insan Perseroan untuk merokok di lingkungantempat kerja kecuali di waktu dan
tempat yang khusus disediakan untuk itu. Di samping itu Perseroan melarang insan Perseroan untuk mabuk,
minum minuman keras, madat, memakai obat terlarang, menyalahgunakan obat bius, narkotika dan obat-obatan
terlarang lainnya di dalam maupun di luar tempat kerja. Insan Perseroan dilarang memiliki, menggunakan,
menyuruh menggunakan dan memperdagangkan atau menjadi penjualperantara penjualan obat-obatan
terlarang secara ilegal di dalam maupun di luar tempat kerja .
13. Aktivitas Politik Insan Perseroan bersikap netral terhadap semua
partai politik dengan cara tidak menggunakan fasilitas Perseroan untuk kepentingan golonganpartai politik
tertentu; tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik danatau anggota legislatif; dan tidak
membawa, memperlihatkan, memasang, serta mengedarkan simbol, gambar, dan ornamen partai politik
di lingkungan Perseroan.
14. Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI Insan Perseroan harus menghormati hak kekayaan
intelektual pihak lain karena setiap penggunaan yang tidak sah atas hak milik intelektual orang lain dapat
mengakibatkan Perseroan menanggung gugatan hukum secara perdata dan ganti rugi. Seluruh Insan Perseroan
harus berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik Perseroan. Jajaran Insan
Perseroan yang turut sertabekerja dalam pengembangan suatu proses atau produk yang akan digunakan oleh
Perseroan, atau Insan Perseroan yang memiliki hak atas 11. Present Gifts Souvenirs Gratuities
The Company’s personnel are prohibited from giving gifts to take advantage of the Company to a third party that is
committed for personal gain. In addition the Companys personnel are prohibited from giving gifts, rewards,
souvenirs, gratuities, amenities, or other conveniences that value is beyond the limits of reasonableness and or
which may afect the Companys consideration in running the business. The Companys personnel are allowed to
give gifts, rewards, and souvenirs within acceptable limit and have been authorized by the Companys
authorization oicer.
12. Smoking, the Abuse of Narcotics, Drugs and Alcohol The Company specifically prohibits the Companys
personnel to smoke in the workplace environment except in the time and place reserved for that purpose.
In addition, the Company prohibits the personnel of being drunk, drinking liquor, using drug, abusing drugs,
narcotics and other illegal drugs inside and outside the workplace. Indofarma personel are prohibited from
possessing, using, ordering and trading or become a seller intermediary selling drugs illegally inside and
outside the workplace.
13. Political Activity The Company’s personnel should be neutral toward
all political parties by not using the Company facilities for the beneit of group individual political parties; no
concurrent positions as political party oicials and or members of the legislature; and do not carry, display,
install, and distribute symbols, images and ornaments of political parties within the Company.
14. Intellectual Property Rights IPR The Company’s personnel should respect the intellectual
property rights of other parties therefore it is forbidden to use any unauthorized intellectual property of others
that may result in civil lawsuits and damages to the Company. The entire personnel of the Company must
actively participate to protect intellectual property rights owned by the Company. The ranks of the Company’s
personnel participate work in the development of a process or product that will be used by the Company, or
personnel of the Company which owns the rights to the
314 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
hasil karya tersebut, harus memperlakukan informasi yang terkait dengan proses atau produk tersebut sebagai
milik Perseroan baik selama masa kerja maupun setelah Insan Perseroan tidak bekerja lagi untuk Perseroan.
Seluruh Insan Perseroan harus menginformasikan hasil karya yang dihasilkannya baik selama maupun diluar
jam kerja, jika hasil karya tersebut terkait dengan usaha atau operasi Perseroan. Perseroan berhak atas seluruh
manfaat eksklusif dari paten, dan lain-lain yang terkait dengan hasil karya dimaksud di atas.
PENERAPAN DAN SOSIALISASI ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU
Penerapan dan Sanksi Atas Pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku
Proses penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan melibatkan seluruh manajemen dan seluruh
level insan Perseroan. Dengan bantuan Komite GCG dan Pemantauan Risiko, Dewan Komisaris bertanggung jawab
atas dipatuhinya Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Etika
Usaha dan Tata Perilaku dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Intern SPI. Direktur, Manajer, dan
setingkat Manajer bertanggung jawab atas penerapan di lingkungan unit kerjanya masing-masing. Direksi kemudian
menunjuk Manajer SPI sebagai penanggung jawab pelaporan pelanggaran pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku.Setiap
insan Perseroan menerima 1 satu salinan Etika Usaha dan Tata Perilaku dan menandatangani formulir pernyataan pernyataan
komitmen penerapan tata kelola perusahaan.
Perseroan juga memberlakukan sanksi atas pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku sesuai dengan beratringan, sifat, dan
seringnya pelanggaran dilakukan. Prosedur pemberian sanksi sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama PKB antara Perseroan
dengan Serikat Pekerja Perseroan. Selain sanksi, Perseroan mengharuskan setiap insan Perseroan untuk melaporkan
adanya pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku yang diketahui melalui mekanisme Wistleblowing System WBS.
works, shall treat the information related to the process or product as the property of the Company either during
work or after no longer work in Indofarma. The entire personnel of the Company must inform the work that
generates both during and after working hours, if the results of the work related to the business or operations of
the Company. The Company is entitled to all the beneits of exclusive patent, and others associated with the work
referred to above.
APPLICATION AND DISSEMINATION OF BUSINESS ETHICS AND
CODE OF CONDUCT
Implementation and Sanctions for Violations of Business Ethics and Code Of Conduct
The implementation process of Business Ethics and Code of Conducts in the Company involves the entire management
and all levels of the Company’s personnel. With the assistance of GCG and Risk Monitoring Committee, the Board is
responsible for compliance with the Business Ethics and Code of Conduct in the Company’s environment. The Directors are
responsible for the implementation of Business Ethics and Conducts assisted by the Company’s Corporate Secretary
and Internal Control Unit SPI. Directors, managers, and manager-level personnel are responsible for the application
within their respective working unit. The Board of Directors then appointed Manager of Internal Control Unit in charge
of preparing reports of violations of the implementation of Business Ethics and Conducts. Every personnel receive
one 1 copy of Business Ethics and Conducts and sign an acknowledgment form of stating commitment in the
implementation of corporate governance.
The Company also imposes sanctions for violation of Business Ethics and Conducts in accordance with heavy light, nature,
and the frequent violation was committed. Procedures for granting sanction in accordance with the Collective Labour
Agreement between the Company and the Company Trade Unions. In addition to the sanctions, the Company requires
that every personnel of the Company to report violations of Business Ethics and Conducts known through the mechanism
Wistleblowing System WBS.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
315 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Sosialisasi dan Internalisasi
Dalam penerapannya, Perseroan mengharapkan kesadaran sebagai modalbagi pelaksanaan Etika Usaha dan Tata
Perilaku bagi seluruh insan Perseroan. Untuk itu, sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku dilakukan
sebagai upaya memberikan landasanyang kuat bagi pelaksanaan dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku.
Setiap insan Perseroan dapat meminta penjelasan atau menyampaikan pertanyaan terkait dengan Etika Usaha dan
Tata Perilaku kepada atasan langsung atau kepada Sekretaris Perusahaansebagai fungsi yang ditunjuk bertugas untuk
melaksanakan sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada seluruh insan Perseroan.
Di samping itu, setiap insan Perseroan dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan Etika Usaha dan Tata Perilaku
kepada Sekretaris Perusahaan yang kemudian akan diusulkan sebagai pembaruan dan revisi untuk kemudian dirumuskan
oleh Dewan Komisaris melalui Komite GCG Pemantau Risiko.
KEBIJAKAN ANTI KORUPSI
Undang-undang No. 31 Tahun 1999 Jo. Undang-undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi menyebutkan bahwa pengertian korupsi mencakup perbuatan melawan hukum, memperkaya diri orangbadan
lain yang merugikan keuanganperekonomian negara pasal 2; menyalahgunakan kewenangan karena jabatan
kedudukan yang dapat merugikan keuangankedudukan yang dapat merugikan keuanganperekonomian negara pasal
3; kelompok delik penyuapan pasal 5,6, dan 11; kelompok delik penggelapan dalam jabatan pasal 8, 9, dan 10; delik
pemerasan dalam jabatan pasal 12; delik yang berkaitan dengan pemborongan pasal 7; hingga delik gratiikasi pasal
12B dan 12C. Perseroan menekankan pentingnya anti korupsi sebagai upaya mendasar dari penerapan prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik. Kebijakan Perseroan terhadap anti korupsi tertuang dalam Etika Usaha dan Tata Perilaku serta
Pedoman Pengendalian Gratiikasi dan Pedoman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara LHKPN yang
dimiliki Perseroan.
Secara khusus, pengendalian gratiikasi merupakan upaya Perseroan untuk melindungi insan Perseroan terhindar dari
kemungkinan dijatuhkannya tuduhan tindak pidana suap sebagaimana diatur pada Pasal 12 B ayat 1 UU 311999
Socialization and Internalization
In its application, the Company expects consciousness as a capital for the implementation of Business Ethics and Conducts
for all personnel. Therefore, socialization and internalization of Business Ethics and Conducts as part of eforts to provide a
strong foundation for the implementation and application of Business Ethics and Conducts. Every personnel may request
a description or submit questions related to Business Ethics and Code of Conduct to their immediate supervisor or to the
Corporate Secretary as the designated function tasked to conduct socialization and internalization of Business Ethics
and Conducts to the Company’s personnel.
In addition, every personnel of the Company may provide input for improvement of Business Ethics and Code of
Conduct to the Corporate Secretary which will be proposed as an update and revision to be formulated by the Board of
Commissioners through GCG and Risk Monitoring Committee.
ANTI-CORRUPTION POLICY
The 1999 Law No. 31 Jo. Law No. 20 of 2001 on Corruption Eradication mentions that the deinition of corruption including
tort, the efort to make people other wealthy by harming the State inance economy entities Article 2; misusing authority
for the position positions that may harmful to the inancial economy of the country article 3; groups bribery ofense
Article 5.6, and 11; group ofense of embezzlement in oice Articles 8, 9, and 10; extortion ofense in position Article 12;
ofense relating to chartering Article 7; ofense gratuities Article 12B and 12C. Company emphasize the importance
of anti-corruption as a fundamental efort of the application of the principles of Good Corporate Governance. Company
policy towards anti-corruption contained in the Business Ethics and Conducts and Guidelines Gratuity Control and Guidance
Wealth Report State LHKPN owned by the Company.
In particular, control of gratiication is the Companys eforts to protect personnel of the Company to face the possibility
of the imposition of a criminal ofense of bribery charges as provided in Article 12 B of paragraph 1 of Law 311999 Jo.
316 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Jo. UU 202011 yang menyatakan bahwa setiap gratiikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap
pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.
Dengan demikian, Perseroan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penegakan anti korupsi, baik dalam pengelolaan
operasional dan usaha Perseroan, maupun dalam penggunaan jabatan terkait masing-masing insan Perseroan.
PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI
Sebagai turunan dari Etika Usaha dan Tata Perilaku, Perseroan merumuskan Pedoman Gratiikasi sebagai salah satu acuan
pengelolaan proses bisnis dan aktivitas operasi yang yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN dan
memperhatikan prinsip-prinsip GCG. Pedoman ini disusun sebagai sikap tegas terhadap pengendalian gratiikasi yang
melibatkan insan Perseroan, meskipun dalam kegiatan usaha Perseroan, gratiikasi merupakan hal yang mungkin
sulit dihindari oleh insan Perseroan. Hal ini penting untuk dibudayakan di lingkungan Perseroan sebagai suatu proses
pembelajaran bagi Insan Perseroan yang mempunyai harkat, martabat, dan citra yang tinggi dalam hubungan usaha
dengan para pemangku kepentingan.
Pengertian, Ruang Lingkup dan Prinsip Dasar Gratiikasi
Perseroan mendefinisikan gratifikasi sebagai kegiatan pemberian danatau penerimaan hadiahcinderamata dan
hiburan , baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik, yang dilakukan oleh Insan Perseroan terkait dengan wewenangjabatannya
di Perseroan, sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi, obyektivitas,
maupun profesionalisme Insan Perseroan.
Hadiahcinderamata adalah obyek dari gratiikasi dalam arti luas, yakni meliputi uang, barang, rabat diskon, komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Pengendalian gratifikasi menjadi sangat penting bagi Perseroan karena gratifikasi tersebut dapat berpotensi
menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan Korupsi yang dapat memberikan dampak hukum
sekaligus pencitraan negatif bagi Perseroan. Suatu gratiikasi akan berubah menjadi tindak pidana suap apabila memenuhi
unsur-unsur sebagai berikut: Law 202011 which states that any gratuity to an oicial or
state oicials will be considered bribery, as long as they relate to the position and contradict to the obligations or duties.
Accordingly, the Company has a high commitment to anti- corruption enforcement, both in operational and business
management, as well as in the use of related positions of each of the Company personnel.
GUIDELINES FOR GRATIFICATION CONTROL
As a derivation of Business Ethics and Conducts, the Company formulated the Gratiication Guidelines as a business process
management and operating activities reference that is free from corruption, collusion and nepotism KKN and considering
the principles of corporate governance. This document is intended to a firm stance on the control of gratification
involving the Company’s personnel, although the Companys business activities, gratuities are things that may be diicult to
avoid by the personnel. It is important to be cultivated in the Company as a learning process for the Companys personnel
who possess dignity and high image in business relationships with stakeholders.
Deinition, Scope and Basic Principles of Gratiication
The Company deines Gratiication as giving activity and or accepting Gift Souvenirs and Entertainment, received at home
country or abroad, carried out by with or without electronic means, conducted by Company’s personnel associated with
any particular authority position in the Company, so as to rise a conlict of interest that afect the independence, objectivity,
and professionalism of the Companys personnel.
Gifts souvenirs are objects of gratiication in a broad sense, including money, goods, rebate discount, commissions,
interest-free loans, travel tickets, lodging, tours, free medical treatment, and other amenities. Gratuity Control is very
important for the Company since the Gratification can potentially become criminal ofenses of bribery and corruption
is one of the actions that could result in law enforcement as well as negative image for the Company. A Gratuity will turn
into the act of bribery if it meets the following elements:
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
317 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
1. Gratiikasi tersebut berhubungan dengan wewenang
jabatan di Perseroan; 2.
Gratiikasi yang berupa penerimaanpemberian hadiah cinderamata dan hiburan tidak dilaporkan kepada
atasan langsung.
Prinsip dasar Perseroan atas gratiikasi terbagi dalam dua kegiatan, yaitu pemberian hadiahcinderamata dan hiburan
dan penerimaan hadiahcinderamata dan hiburan. Seluruh Insan Perseroan dilarang baik secara langsung atau tidak
langsung memberi hadiahcinderamata dan atau hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubungan usaha atau
pesaing Perseroan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh
ketentuanperundang-undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan danatau
tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan jabatannya. Seluruh Insan Perseroan yang karena jabatannya
danatau anggota keluarganya keluarga inti dilarang untuk menerima atau meminta baik secara langsung atautidak
langsung hadiahcinderamata dan atau hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan usaha atau pesaing Perseroan,
yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan danatau tidak melakukan suatu
hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya.
Insan Perseroan wajib melakukan penolakan atas tawaran pemberian hadiahcinderamata dan atau hiburan yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman, dengan cara santun terhadap tawaranpemberian dimaksud, dengan
memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan kepada pihak yang menawarkanmemberi.
Batasan Gratiikasi
Di luar pelarangan atas gratiikasi, Perseroan memperbolehkan dilakukannya pemberian gratiikasi dengan batasan sepanjang
pemberian tersebut dimaksudkan untuk membina hubungan baik dalam batas-batas yang sesuai dengan kewajaran dan
memperhatikan hubungan yang setara, saling menghormati dan tidak bertujuan untuk menyuap pihak yang bersangkutan
untuk memberikan sesuatu hal kepada Perseroan yang tidakmenjadi hak Perseroan secara hukum. Pemberian hadiah
cinderamata danatau hiburan tidak diperbolehkan dalam bentuk uang tunai dan tidak diperbolehkan dalam bentuk-
bentuk yang melanggar kesusilaan dan hukum. 1.
Gratuities are associated with authority position in the Company;
2. It is in the form of acceptingdelivering gifts souvenirs
and entertainment and is not reported to the direct supervisor.
The basic principle of the Company for Gratification is divided into two activities, they are providing gift souvenirs
and Entertainment and accepting gift souvenirs and Entertainment. The entire personnel of the Company are
prohibited to directly or indirectly giving Gift Souvenirs and or entertainment to any parties who has a business relationship
or a competitor of the Company aimed to obtain information, or something that is not justiied by the statutory applicable
provisions, or to inluence the parties intended to conduct and or did not do something related to the position oice. The
Company’s personnel whose position and or members of his family immediate family may not accept or request either
directly or indirectly Gift Souvenirs and or entertainment from any person who has a business relationship or a competitor
of the Company, aims to get information, or something that is not justiied by the statutory applicable provisions, or to
inluence the parties intended to conduct and or did not do something related to the position oice.
The Company’s personnel shall reject the ofer gift souvenirs and or entertainment that does not comply with the provisions
set forth in this Code, politely refuse the ofergift, by providing an explanation of the policies and rules to the parties making
the ofer.
Limitation of Gratiication
Aside from the prohibition on Gratuities, the Company allows giving Gratuities with restrictions that as long as it is intended
to establish a good relationship with limitation of fairness and equality, mutual respect and not intended to bribe the
parties in regard to give something that is not belong to the Companys legal rights. Gifts souvenirs and or entertainment
are not allowed in the form of cash and are not allowed in the forms of violation of decency and the law.
318 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pemberian hadiahcinderamata berupa barang yang dimaksudkan untuk promosi Perseroan, wajib mencantumkan
logo Perseroan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari barang dimaksud. Pemberian honorarium rapat kepada
pihak ketiga diperbolehkan sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan kepada
Perseroan atas undangan resmi dari Perseroan, sepanjang kriteria dan besaran honorarium tersebut telah diatur dalam
peraturan perusahaan.
Pemberian hadiahcinderamata danatau hiburan berupa baranguangsetara uang diperbolehkan dalam hal Insan
Perseroan menghadiri acara pernikahan, khitanan, kelahiran, atau musibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar
Rp1 juta untuk setiap acara ke relasi Perseroan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi
pihak penerima, untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya. Jamuan
makan tidak perlu dibatasi sejauh memenuhi kewajaran dan dilakukan ditempat yang terhormat dan tetap menjaga citra
positif Perseroan.
Dalam menerima hadiahcinderamata danatau hiburan, Perseroan memperbolehkan insan Perseroan untuk menerima
dengan batasan menerima hadiahcinderamata yang mencantumkan logonama perusahaan pemberi, dengan
logo dan nama perusahaanpihak yang memberikan benda- benda dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari kebijakanpromosi perusahaan pemberi dan merupakan benda-benda yang lazim sebagai bentuk promosi perusahaan.
Penerimaan juga diperbolehkan untuk benda-benda yang tidak memiliki nilai finansial yang tinggi, seperti buku,
compact disc dan sebagainya; hadiahcinderamata yang bukan berupa pemberian yang melanggar kesusilaan dan
hukum; serta honorarium sebagai pembicaranarasumber yang diundang secara resmi oleh pihak ketiga sebagai apresiasi atas
sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk
mempengaruhi Insan Perseroan untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan
jabatannya.
Perseroan juga memperbolehkan pemberian hadiah cinderamata berupa baranguangsetara uang dalam hal Insan
Perseroan menyelenggarakan acara pernikahan,khitanan, kelahiran, atau terkait dengan musibah, dengan nilai
Gifts souvenirs in the form of goods intended for the Company promotion, shall include Company’s logo
which become an integrated part of the goods. Meeting’s honorarium to the third parties is allowed as appreciation for
the ideas and expertise contribution to the Company on an oicial invitation from the Company, as long as the criteria
and the amount of the honorarium have been described in the company regulations.
Gifts souvenirs and or entertainment in the form of goods money cash equivalents is allowed in terms of the personnel
is attended the wedding, circumcision, birth, or accident, with the value of Rp 1 million maximum for each event to
the Company’s relations, as long as the it does not intend to inluence the recipient, to perform and or did not do
something related to the position oice. Banquets are not necessarily limited in extent to meet the fairness and
conducted in a respectable manner and maintained a positive image of the Company.
In accepting gift souvenirs and or entertainment, personnel is allowed to receive the limitations quantity of gift souvenirs
which contain logo the company’s name of the giver, in which the logo and the name of the company party
giving the items is an integral part of the Company’s policy promotion and the common items of companies promotion.
It is also allowed to accept items that do not possess a high inancial value, such as books, compact discs and the like; Gift
souvenirs is not in any form of violation of decency and the law; and honoraria as a speaker resource persons invited
oicially by the Third Party as their appreciation for the ideas and expertise contribution that have been given, as long as
the administration does not intend to inluence Indofarma’s personnel to perform and or did not do something related
to the position oice.
It is also allowed by the Company to deliver gift souvenirs in the form of goods money cash equivalents in terms of
the Company’s personnel weddings, circumcisions, births, or related to the disaster, with the value of Rp1 million
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
319 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
pemberian maksimum sebesar Rp1 juta per acara, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi
Insan Perseroan untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya.
Diperbolehkannya penerimaan hiburan oleh insan Perseroan diberikan dalam batas kewajaran, seperti hiburan
tidak dilakukan secara terus-menerus oleh pihak pemberi kepada Insan Perseroan atau anggota keluarganya; bila
penolakan terhadap hiburan dimaksud dikhawatirkan dapat mempengaruhi hubungan Usaha secara institusi
antara Perseroan dengan Pihak Ketiga yang menawarkan hiburan; tidak mengganggu waktu kerja Insan Perseroan
yang bersangkutan; dan tidak melakukan pembicaraan mengenai pemberian informasi internal Perseroan yang
dapat menimbulkan kecurangan dan benturan kepentingan. Dalam kondisi tertentu dimana Insan Perseroan tidak dapat
menghindar untuk menerima pemberian dari Pihak Ketiga danatau pada posisi dimana baranguangsetara uang atau
dalam bentuk apapun, pemberian tersebut sudah ada di suatu tempat yang dititipkan kepada atau melalui orang lain
tanpa sepenge tahuan Insan Indofarma tersebut, maka yang bersangkutan wajib mengembalikannya. Apabila hal ini tidak
mungkin dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera melaporkan kepada atasan langsung secara tertulis sesuai
mekanisme yang telah diatur.
Apabila insan Perseroan diminta untuk memberikan hadiahcinderamata dan hiburan yang tidak sesuai dengan
ketentuan sebagaimana batasan yang telah ditentukan Perseroan, hendaknya insan Perseroan melakukan penolakan
dengan cara santun terhadap permintaan tersebut dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan
kepada pihak ketiga.
Penerapan Pengendalian Gratiikasi, Pelaporan dan Sanksi
Dalam pengendalian gratifikasi, Perseroan menerapkan mekanisme pelaporan atas deinisi, ruang lingkup, prinsip
dasar dan batasan-batasan gratifikasi. Insan Perseroan wajib melaporkan penerimaan hadiahcinderamata dan
atau hiburan di luar batasan yang sudah diatur Perseroan melalui atasan langsung, atau melalui mekanisme pelaporan
pelanggaranWhistleblowing System. Untuk penerimaan berupa barang cepat kadaluwarsa seperti makanan dan
minuman, pemberian dapat diserahkan kepada lembaga sosial untuk digunakan kepada masyarakat yang lebih
maximum per event, as long as it does not intend to afect the personnel to conduct and or did not do something
related to position title.
The permission for the Company’s personnel to accept gift in the form of entertainment should be given within a
reasonable limit, such as it is not carried out continuously by the third parties to the Companys personnel or the family
members; if rejection to the entertainment could afect the business relationship between the Company and third parties
who ofer the gift; does not interfere personnel’s working time; and does not include conversation on granting the
Companys internal information that could lead to fraud and conlict of interest. Under certain conditions in which the the
Company’s personnel can not avoid to receive gifts from the Third Party and or the position where the goods money
cash equivalents or in any form, provision already delivered somewhere to or through any other persons without the
knowledge of Indofarma’s personnel, then the personnel shall return it. If it is not possible, heshe should immediately make
a written report to hisher direct superior as a mechanism that has been settled.
If the personnel is asked to provide certain gift souvenirs and entertainment that are not in accordance with the provisions
as speciied by the Company, heshe should politely reject the request by explaining the policies and rules to the
Third Parties.
The Implementation of Gratuity Control, Reporting and Sanctions
In Gratuity Control, the Company is implemented a reporting mechanism on the deinition, scope, rationale and limitations
of Gratiication. The Company’s personnel should report the accepting gift souvenirs and or entertainment beyond
the limits that have been set by the Company to the direct supervisor, or through Reporting Violations Whistle Blowing
System mechanisms. For the acceptance of gift in the form of goods such as food and beverage, it can be handed over
to social institutions and the needy. While those in the form of goods such as money, gold, and others, it should
320 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
membutuhkan. Sementara penerimaan berupa barang tidak cepat kadaluwarsa seperti uang, emas, dan lainnya, wajib
disimpan di bagian keuangan sampai dengan ditentukannya status kepemilikan atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi
Pemberantasan Korupsi KPK. Sekretaris Perusahaan kemudian membuat rekapitulasi penerimaan hadiahcinderamata serta
melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sebagai bagian dari komitmen Perseroan memberantas tindak
suap dan korupsi di lembaga negaraBUMN.
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pedoman Pengendalian Gratiikasi akan dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku serta ketentuan dan peraturan yang berlaku di Perseroan.
PEDOMAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
Prinsip Dasar Laporan harta Kekayaan Penyelenggara Negara
Sebagai BUMN yang dimiliki oleh Negara melalui Pemerintah Indonesia, Perseroan wajib mentaati peraturan perundang-
undangan yang mengikat. Salah satu bentuk peraturan perundang-undangan yang dilandasi oleh semangat
pemberantasan korupsi dan tindakan penyimpangan internal adalah kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara LHKPN.
LHKPN merupakan daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dituangkan dalam formulir LHKPN
yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sebagaimana yang diatur dalam Keputusan KPK No. KEP 07
KPK022005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menegaskan wewenang
KPK melaksanakan langkah atau upaya pencegahan korupsi antara lain melalui pendaftaran dan pemeriksaan terhadap
LHKPN. Selain itu, Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, mengamanatkan bahwa setiap penyelenggara wajib melaporkan dan mengumumkan
Harta Kekayaannya sebelum dan setelah memangku jabatan serta bersedia diperiksa kekayaannya sebelum dan setelah
menjabat. Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 pasal 2 7 beserta penjelasannya, diuraikan bahwa pejabat lain
be recorded in the financial division until it determines the status of ownership of the items by the Commission of
Corruption Eradication KPK. Corporate Secretary will later make a recapitulation of all the gift souvenirs and report it to
the Commission of Corruption Eradication KPK as part of the Companys commitment to eradicate bribery and corruption
in state institutions state-owned enterprises.
The violation of the provisions in this Gratuity Control Guidelines will be sanctioned in accordance to applicable
laws and regulations and the rules applied in the Company.
GUIDELINES ON STATE OFFICIAL’S WEALTH REPORT
Basic Principles on State Oicial’s Wealth Report
As an eneterprise owned by the State Government of the Republic of Indonesia, the Company has to comply with some
regulation that is binding. One of the regulation based on the spirit of ighting corruption and internal fraud action is the
obligation of the State Wealth Report Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara NegaraLHKPN.
LHKPN is a list of all assets as outlined in the State Oicials LHKPN form specified by the Commission of Corruption
Eradication KPK as set out in the KPK Decision No. KEP 07 KPK 022005 on Procedures for the Registration, Inspection and
Announcements of State Oicial’s Wealth Report. Regulation No. 30 of 2002 on the Commision of Corruption Eradication
mentioned KPK authority in eforts to implement or prevention the act of corruption through the registration and inspection
of LHKPN. In addition, Law No. 28 of 1999 on the Clean and Free of Corruption, Collusion and Nepotism State Oicial
has mandated that oicial should report and announce their wealth before and after their oice period and willing to be
inspected before and after taking oice. In Law No. 28 of 1999 Article 2 7 and its explanation, it is elaborated that the other
oicials who have a strategic function in relation to state oicials, including the Board of Commissioners, Directors and
oicials of other structural State-Owned Enterprises SOEs and the Regional Owned Enterprises.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
321 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggara negara termasuk Dewan Komisaris, Direksi,
dan pejabat struktural lainnya pada Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah BUMD.
Pemeriksaan LHKPN yang disampaikan kepada KPK bertujuan untuk mewujudkan penyelenggara negara yang mentaati
asas-asas umum penyelenggara negara yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan
tercela lainnya. Setiap penyelenggara negara dituntut untuk melaporkan kekayaanya melalui formulir LHKPN yang telah
disediakan KPK untuk diisi secara jujur, benar dan lengkap, agar KPK dapat menganalisis, mengevaluasi, serta menilai atas
seluruh jumlah, jenis dan nilai harta kekayaan yang dilaporkan, secara benar, cepat, tepat, akurat dan bertanggung jawab.
Dasar hukum dan Peraturan dalam Menerapkan LhKPN di Perseroan
Dalam menerapkan LHKPN, Perseroan menimbang beberapa dasar hukum dan peraturan sebagai landasan cara pandang
penerapan LHKPN di lingkungan Perseroan. Dasar hukum tersebut yaitu:
1.
Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 2.
Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik
Negara, dan perubahannya;
4. Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. SK-16S.
MBU2012 tentang IndikatorParameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG yang baik;
5. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Perseroan; dan
6. Anggaran Dasar Perseroan.
Pedoman LhKPN Perseroan
Sesuai surat keputusan Direksi Perseroan No. 766DIRSK XI2012 tanggal 20 November 2012, Perseroan merumuskan
kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN dengan menetapkan pejabat yang wajib menyampaikan
LHKPN meliputi: 1.
Anggota Dewan Komisaris 2.
Anggota Organ Pendukung Dewan Komisaris 3.
Anggota Direksi 4.
Sekretaris Perusahaan 5.
Manajer atau pejabat 1 satu tingkat di bawah Direksi LHKPN inspection submitted to the KPK aims to materialize
the State Oicial that obey general principles that is free from corruption, collusion and nepotism, as well as other
misconduct. Each State Oicials is required to report their wealth through LHKPN form that have been provided by the
KPK to be illed in an honest, correct and complete, therefore the KPK can analyze, evaluate, and assess the entire amount,
type and value of the assets that are reported correctly, fast, precise , accurate and acountable.
Basic Rule and Regulation on the Implemention of LhKPN in the Company
In applying LHKPN, the Company considered several basic rule and regulations as a perspective foundation on LHKPN
implementation within the Company. The legal basis, namely: 1.
Law No. 28 of 1999 on State Oicial who is Clean and Free from Corruption, Collusion and Nepotism;
2. Law No. 30 of 2002 on the Commission of
Corruption Eradication; 3.
The Minister of State Enterprises Regulation No. PER- 01 SOE 2011 on Implementation of Good Corporate
Governance GCG in State-Owned Enterprises, and amendments;
4. Minister of State Secretary Decree No. SK-16 S.MBU
2012 on Assessment and Evaluation Indicator Parameter of the Implementation of Good Corporate Governance;
5. Code of Business Ethics and Conduct of the Company; and
6. Company’s Article of Association.
Guidelines of Company’s LhKPN
According to the Board of Directors decree No. 766 DIR SK XI 2012 dated November 20, 2012, the Company formulated
a policy on LHKPN Compliance and Management appointed oicial with obligation to submit LHKPN, included:
1. Member of the Board of Commissioners
2. Member of the Board of Commissioners’ Organ Support
3. Member of the Board of Directors
4. Corporate Secretary
5. Manager or the 1 one level oicer below the Board of
Directors
322 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Masing-masing pejabat di atas diwajibkan menyampaikan LHKPN kepada KPK. Kewajiban penyampaian LHKPN termasuk
awal menjabat dengan maksimal waktu pelaporan 3 tiga bulan setelah menjabat; dan pelaporan kembali saat mutasi,
promosi, pensiun, atau telah menduduki jabatan yang sama selama 2 dua tahun berturut-turut. Kepada pejabat yang
wajib menyampaikan LHKPN dan tidak mematuhi ketentuan penyampaian LHKPN ini, Perseroan mengenakan sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BENTURAN KEPENTINGAN
Prinsip Dasar Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah keadaan di mana insan Perseroan mempunyai kepentingan selain kepentingan
Perseroan sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan dan mengakibatkan Perseroan tidak mendapatkan hasil
terbaik. Perseroan secara tegas memberikan dasar dan batasan terjadinya benturan kepentingan pada situasi berikut:
1.
Melakukan transaksi danatau menggunakan harta Perusahaan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga,
atau golongan; 2.
Menerima danatau memberi hadiahmanfaat dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan kedudukannya
di dalam Perusahaan; 3.
Memanfaatkan informasi rahasia dan data usaha Perusahaan untuk kepentingan di luar Perusahaan;
4. Terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
pengelolaan Perusahaan pesaing danatau perusahaan mitra atau calon mitra lainnya;
5. Mempunyai hubungan keluarga sedarah danatau
semenda sampai dengan derajat ketiga dengan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris.
Insan Perseroan diharuskan menghindari kondisi, situasi ataupun kesan adanya benturan kepentingan dan penyalah
gunaan jabatan dengan cara: 1.
M ematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan.
2. Tidak memiliki sahamkepemilikan dalam badan usaha
yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung.
3. Tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung
dengan aktivitas Perseroan, termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung.
Each oicer above is obliged to submit LHKPN to the KPK. This obligation to submit LHKPN includes report in the early time
served with a maximum of 3 three months reporting after taking oice; and reporting again when transferred, promoted,
retired, or served the same oice for 2 two consecutive years. Oicials obliged to submit LHKPN and does not comply with
the provisions of this LHKPN delivery, the Company impose sanctions in accordance with the regulation.
CONFLICT OF INTEREST
Basic Principles of Conlict of Interest
Conlict of interest is a situation in which the personnel have interests other than the Company so that the Companys
interest that affect decisions and make the Company to not obtain the best results. The Company straightly
provides foundation and limited conlicts of interest in the following situations:
1.
Conducting transactions and or using any of Company’s property for personal, family, or group interest;
2. Receiving and or giving gifts beneits of any kind in
relation to their position within the Company; 3.
Taking advantage of confidential information and Company’s business data for other than the beneit of
the Company; 4.
Engaging directly or indirectly in the management of competitors and or business partner or other
potential partners; 5.
Having a family relationship and or marriage up to the third degree with members of the Board of Directors and
or members of the Board of Commissioners.
The Company’s personnel is required to avoid conditions or situations or impression of conlict of interest and abusement
of position by: 1.
Complying the established regulations, systems and procedures.
2. Not having a stake ownership in the business partners
or competitors of the Company in the amount that can inluence the decision-making, including the husband
wife, children, and siblings.
3. Not having a business that is directly related to the
Companys activities, including the husband wife, children, and siblings.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
323 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
4. Tidak merangkap jabatan danatau bekerja di Perseroan
lain termasuk anak usaha Perseroan yang berailiasi sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan
menjadi tidak obyektif.
5. Tidak memberikan atau menerima pinjaman dari
penyedia barang danatau jasa dan konsumen. 6.
Tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti rekrutmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi, pemutusan
hubungan kerja PHK apabila berada dalam posisi kedudukan yang menyebabkan benturan kepentingan.
Dalam board manual yang disusun sebagai pedoman kerja Direksi dan Dewan Komisaris, Perseroan melarang anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi untuk melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan dan
mengambil keuntungan pribadi dari pengambilan keputusan danatau pelaksanaan kegiatan Perseroan selain penghasilan
yang sah. Dalam hal anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi akan melakukan tindakan yang mempunyai benturan
kepentingan, maka anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi harus mendapat persetujuan dari para pemegang
saham independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS dan ditegaskan dalam bentuk akta
notaris sebagaimana diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Perseroan melalui anggota Direksi dan Dewan Komisaris berkewajiban mengungkapkan dan melaporkan situasi
kondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dihadapi kepada pemegang saham; agar
kemudian pemegang saham dapat meneliti situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan
yang dilaporkan dan mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. Selain itu, seluruh karyawan wajib melaporkan
kepada Direksi melalui atasannya secara berjenjang tentang situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan
kepentingan yang dihadapi; agar kemudian Direksi meneliti situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan
kepentingan yang dilaporkan dan mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut.
KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DANATAU JASA
Untuk mendorong penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan menghindari benturan kepentingan, Perseroan
merumuskan kebijakan pengadaan barang danatau jasa 4.
Not holding concurrent positions and or working in other Company including ailiated subsidiary of the
Company that could result in the objectivity of decision- making.
5. Not giving or receiving loans from goods and or services
providers and consumers. 6.
Not getting involved in HR process such as recruitment, performance appraisal, promotion, transfer, termination
of employment when in the position positions that can cause a conlict of interest.
In the manual of board compiled as working guidelines of Directors and Board of Commissioners, the Company
prohibits members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to perform actions that have conlict of
interest and take personal advantage of the decision and or implementation of the activities of the Company other than
legitimate income. In the case of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors will take action that
may lead a conlict of interest, the members of the Board of Commissioners and Directors must obtain the approval from
the independent shareholders or their representatives who are authorized for it in the AGM and conirmed in the form of
a notarial deed as set forth in OJK regulations.
The Company through the Board of Directors and the Board of Commissioners shall disclose and report on the situation
condition that indicated a conlict of interest to shareholders; therefore the shareholders can examine the situation
condition that indicated conlict of interest that was reported and took the decision to resolve the situation. In addition, all
employees are required to report to the Board through his superiors in stages about the situation condition indicated
a conlict of interest; then the Board of Directors examine the situation condition that indicated conlict of interest that
was reported and took the decision to resolve the situation.
PROCUREMENT POLICY OF GOODS AND OR SERVICES
To encourage the adoption of Good Corporate Governance and to avoid conlicts of interest, the Company formulated
the procurement of goods and or services to uphold the
324 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
dengan menjunjung tinggi prinsip pengadaan barang danatau jasa yang eisien, efektif, terbuka dan bersaing,
adil dan wajar, akuntabel dan auditabel yang diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi Perseroan. Kebijakan
pengadaan barang danatau jasa dituangkan dalam bentuk pedoman pengadaan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan
Direksi yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Barang dan Jasa
Badan Usaha Milik Negara. Pedoman pengadaan mengatur kebijakan, kewenangan, dan metode pemilihan penyedia
barang danatau jasa.
Pelaksanaan pengadaan barang danatau jasa bertujuan memenuhi kebutuhan Perseroan akan barang dan jasa baik
kebutuhan yang bersifat operasional maupun investasi, dalam jumlah, kualitas, harga, dan waktu yang tepat, dengan
mematuhi peraturan yang berlaku. Tujuan Perseroan dalam melakukan pengadaan barang danatau jasa adalah untuk
mendapatkan barang danatau jasa yang dibutuhkan dalam jumlah, kualitas harga, waktu dan sumber yang tepat, secara
eisien dan efektif, persyaratan kontrak yang jelas dan terinci serta dapat dipertanggungjawabkan.
Perseroan menetapkan panitia pengadaan dengan beranggotakan karyawan yang memiliki kompetensi dan
mewakili bidang terkait. Direksi menetapkan batasan nilai dan kebijakan mengenai kegiatan pengadaan barang danatau
jasa yang dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Kebijakan pengadaan barangjasa Perseroan dilakukan dalam 5 lima tahap sebagai berikut:
A. Perencanaan
Setiap unit kerjafungsi harus menyusun kebutuhan akan barang danatau jasa setiap tahun dengan
memperhatikan skala prioritas dan anggaran. Rencana kebutuhan barang danatau jasa dari unit kerjafungsi
yang telah disetujui harus dicantumkan dalam RKAP, dimana perencanaan pengadaan harus melibatkan
fungsi-fungsi terkait.
B. Pengorganisasian
Pembentukan panitia pengadaan denganmasa penugasantertentu dan beranggotakan karyawan yang
kompeten dan mewakili bidang terkait. Untuk pengadaan dengan nilai tertentu, pemilihan langsung, pembelian
langsung atau penunjukan langsung dilaksanakan oleh pejabaat yang melaksanakan fungsi pengadaan atau
bidang masing-masing. principles of procurement of goods and or services which
eicient, efective, open, competitive, fair and reasonable, accountable and auditabel. The procurement of goods and
or services set forth in the form of procurement guidelines set out in the Decree of the Board of Directors are guided by
the Regulation of the Minister of State Enterprises of General Guidelines for the Implementation of Goods and Services for
State Owned Enterprises. Procurement guidelines set the policy, authority, and the method of selecting providers of
goods and or services.
The procurement of goods and or services aim to meet the Companys needs for goods and services, both operational and
investment, in the amount, quality, price, and the right time, to comply with regulations. Company’s aim in the procurement
of goods and or services is to acquire goods and or services required in the number, price, quality, time and resources
appropriately, eiciently and efectively, the contract terms are clear and detailed, and can be accounted for.
The Company establish procurement committee with members of employees who have the competence and represent the
related areas. The Board of Directors sets the limit values and policies regarding the procurement of goods and or services
are carried out with due regard to applicable regulations.
The Company conduct procurement of goods services in 5 ive stages, as follows:
A. Planning
Each work unit function must compile requested goods and or services each year by priorities and budgets.
Plans for goods and or services of the unit function that has been approved to be included in CBP, in which
procurement planning should involve related functions.
B. Organizing
Establishment of procurement committee with speciic assignment period and consists of competent employees
and represent the related areas. For the procurement of a certain value, direct elections, direct purchase or direct
appointment carried out by personnel who carry out the procurement function or the respective ields.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
325 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
C. Pelaksanaan
Dalam proses pelaksanaan pengadaan, Perseroan memiliki ketentuan diantaranya:
1. Pelaksanaan pengadaan barang danatau jasa harus
didasarkan pada RKAP. Bila suatu barang danatau jasa yang dibutuhkan oleh unitfungsi tidak dimuat
dalam RKAP, maka unitfungsi yang bersangkutan harus meminta persetujuan pejabat berwenang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Dalam proses pengadaan barang danatau jasa harus
dilandasi prinsip sadar biayacost consciousness dan diupayakan untuk tidak tergantung pada
pihak tertentu.
3. Perseroan harus mengelola basis data para penyedia
barang danatau jasa yang ada di setiap unit dan terintegrasi secara korporat untuk mengetahui
jejakrekam dari setiap penyedia.
4. Kinerja masing-masing penyedia dievaluasi
secara berkala dan hasilnya dijadikan dasar untuk memutakhirkan basis data penyedia barang
jasa serta dipakai sebagai masukan dalam proses pengadaan selanjutnya.
5. Dalam kondisi yang memungkinkan pelaksanaan
pengadaan melalui pengadaan secara elektronik e-procurement.
6. Perseroan harus memiliki Harga Perkiraan Sendiri
yang ditetapkan dengan metode tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan.
7. Setiap proses pengadaan barang danatau jasa yang
telah menghasilkan pemenang harus dituangkan dalam perjanjian yang mengikat antara Perseroan
dengan penyedia dan mencantumkan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
D. Pengendalian Perusahaan mempunyai suatu mekanisme pengendalian
untuk memastikan bahwa barang danatau jasa yang diadakan telah sesuai dengan RKAP dan telah mendapat
persetujuan pejabat yang berwenang. Setiap anggota panitia pengadaan, calon penyedia danpejabat yang
berwenang harus menandatangani pakta integritas, yaitu pernyataan yang berisikan tekad untuk melaksanakan
pengadaan secara bersih, jujur, dan transparan. Pelanggaran terhadap pakta integritas tersebut akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
E. Pelaporan
Secara berkala unit atau fungsi pengadaanpanitia pengadaan barang danatau jasa menyampaikan laporan
kepada Direksi. C.
Implementation In the implementation of the procurement process, the
Company has provisions as follows: 1.
Implementation of the procurement of goods and or services must be based on the CBP. If a goods
and or services required by the unit function is not contained in CBP, the unit function should
ask for approval from the competent authorities in accordance with applicable regulations.
2. In the process of procurement of goods and
or services should be based on the principle of cost-conscious and free from dependency of any
particular party.
3. The Company should manage the database of the
goods and or services providers in every unit and integrated in corporate in order to record the track
of each providers.
4. The performance of each provider is regularly
evaluated and the results will be used as the basis for updating the database of the goods services
providers as well as valuable input in the next procurement process.
5. In the favourable conditions, the implementation of
procurement may be conducted through electronic procurement e-procurement.
6. The Company sould have the Self-Estimated price
speciied by a particular method and accountable. 7.
Each procurement of goods and or services that have produced a winner must be set forth in a
binding agreement between the Company and the providers and specify the rights and obligations of
each parties.
D. Control The Company has a control mechanism to ensure that
the goods and or services that are held in accordance with CBP and has been approved by the competent
authority. Each member of the procurement committee, potential suppliers and the competent authority must
sign an integrity pact, a statement contains a willpower to carry out procurement process in a clean, honest, and
transparent. Infringement against the integrity pact will be penalized in accordance with applicable regulations.
E. Reporting
Periodically units or functions of procurement procurement committee and or services should submit
a report to the Board.
326 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Prinsip Dasar Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing System WBS, atau sistem pelaporan pelanggaran, merupakan wujud komitmen tinggi dari
Perseroan untuk menerapkan GCG sesuai dengan prinsip- prinsipnya. Perseroan mendeinisikan Whistleblowing System
sebagai sistem yang mengelola pengaduanpengungkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etistidak
semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri independent yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta insan
Perseroan dan mitra usaha dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perseroan.
Perseroan telah mengembangkan sistem whistleblowing yang lebih profesional melalui sistem penanganan yang
lebih baik serta perlindungan yang lebih terjamin bagi pelaporwhistleblower melalui SK Direksi Perseroan No. 670
DIRSKX2012 tentang Kebijakan Whistle Blowing System di Perseroan. Laporan pengaduanpengungkapan disampaikan
kepada pengelola sistem whistleblowing, dalam hal ini Sekretaris Perusahaan, melalui saranamedia yang telah
dijamin independensinya, bebas dari benturan kepentingan, dan bersifat rahasia. Laporan pengaduanpengungkapan
dapat disampaikan melalui saranamedia berikut ini:
Sekretaris Perusahaan Yasser Arafat
Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530,
Indonesia Telp. +62 21 8832 3971; +62 21 8832 3975
Faks. +62 21 8832 3972 73 Pelapor juga dapat mengirimkan laporan pengaduan
pengungkapan melalui Kotak Pengaduan yang disediakan di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik serta Kantor Pemasaran
di Jakarta.
PROSES PENANGANAN PENGADUAN
Sekretaris Perusahaansebagai pihak yang dipercaya untuk mengelola sistem whistleblowing kemudian akan
melakukanpenelaahan awal atau klarifikasi terhadap pengaduanpengungkapan tersebut. Selanjutnya Sekretaris
Perusahaan akan membuat laporannya untuk kemudian
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Basic Principles of Violations Reporting System
Whistleblowing System WBS, or violation reporting system, is a high commitment of the Company to implement GCG
in accordance with its principles. The Company defines Whistleblowing System as a system that handles complaints
disclosures about the conducted unlawful, unethical should not be secret, anonymous and independent independent that
are used to optimize the role of the Company’s personnel and business partners in exposing violations within the Company.
The Company has developed a more professional whistleblowing system through the better handling and a
more secure protection for the reporting whistleblower through Board of Directors Decree No. 670 DIR SK X 2012
on Whistle Blowing Policy System in the Company. Complaint reports disclosures submitted to the whistleblowing system
manager, in this case the Corporate Secretary, through the medium media that have secured its independence, free
from conlicts of interest, and are conidential. Complaint report disclosure can be delivered through the medium
media of the following:
Corporate Secretary Yasser Arafat
PT Indofarma Persero Tbk – Head Oice Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530,
Indonesia Tel. +62 21 8832 3971; +62 21 8832 3975
Fax. +62 21 8832 3972 73 Reports can also be submitted through Complaint Box that
are provided at Headquarter Oice, Factory and Sales Oices in Jakarta.
THE PROCESS OF HANDLING COMPLAINT
The Corporate Secretary as a trusted party to manage the whistleblowing system will conduct a review of the initial or
clariication on the complaint the disclosure. Furthermore, the Corporate Secretary will make a report to be presented
to the President Director or any directors appointed by the
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
327 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
dipresentasikan kepada Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Berdasarkan hasil presentasi
tersebut, Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama akan memutuskan untuk menghentikannya
jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal atau melanjutkannya dengan membentuk Tim Investigasi.
Tim Investigasi kemudian akan melakukan investigasi dan memaparkan hasilnya kepada Sekretaris Perusahaan dan
Direktur Utama—atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur
Utama—atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama— akan memberikan keputusan sebagai berikut:
1.
Laporan pengungkapan ditutup, jika tidak terbukti. 2.
Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, jika terbukti dan terkait dengan tindakan administratif.
3. Meneruskan tindak pidana tersebut kepada penyidik
untuk proses lebih lanjut, jika terbukti dan terkait dengan tindak pidana umum atau korupsi.
Dalam hal ini, Sekretaris Perusahaan melakukan koordinasi dengan pihak internal terkait guna memastikan adanya
bukti permulaan yang cukup. Jika bukti-bukti cukup maka Sekretaris Perusahaan merekomendasikan kepada Direktur
Utama untuk persetujuan.
Lingkup PengaduanPengungkapan
Lingkup pengaduanpengungkapan tidak termasuk permasalahan yang terkait dengan Ketenagakerjaan
Serikat Pekerja, LK3, SDM dan fasilitas Perseroan. Adapun hal-hal yang dapat dilaporkan bersangkutan dengan kriteria
sebagai berikut: 1.
Korupsi 2.
Suap 3.
Benturan kepentingan 4.
Pencurian 5.
Kecurangan 6.
Melanggar hukum dan peraturan perusahaan
Perlindungan Bagi Pelapor
Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan sebagai pengelola sistem whistleblowing menjamin perlindungan bagi pihak
pelapor dengan mengedepankan kerahasiaan identitas dari pelapor. Perseroan juga menjamin perlindungan terhadap
pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun
selama pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun.
President Director. Based on the results of the presentation, the President Director or Director who is appointed will
make a decision to stop the process if it does not meet the requirements to continue with the initial indication or form
the Investigation Team.
Investigation team will investigate and describe the results to the Corporate Secretary and the President Director--or the
appointed director. Based on the result of the presentation, the President Director--or the appointed Director--will provide
the following decisions:
1. The disclosure report is closed, if not proven.
2. Provide appropriate sanctions applicable to the provisions,
if proven and any other related administrative actions. 3.
Forward the infrigement to the investigator for further proceedings, if proven, and related to a general crime
or corruption.
In this case, the Corporate Secretary coordinate with internal parties to ensure that there is enough initial evidence. If the
evidence is suicient, the Corporate Secretary recommends to President for approval.
Scope of Complaint Disclosures
The scope of the complaint disclosure does not include issues related to the Labour Trade Unions, LK3, human resources
and facilities of the Company. Things that can be reported are related with the following criteria:
1. Corruption
2. Bribery
3. Conlicts of interest
4. Theft
5. Cheating
6. Violating the law and company regulations
Protection for Reporting
The Company through the Corporate Secretary as the manager of the whistleblowing system ensures protection for the
complainant to put forward for anonymity of the complainant. The Company also ensures protection against the reporting
of all forms of threats, intimidation, punishment and the disagreeable actions of any parties as long as the complainant
maintain the conidentiality of the case from any parties.
328 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Perlindungan juga berlaku bagi karyawan yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi
terkait dengan pelaksanaan investigasi atas pengaduan pengungkapan tersebut. Sedangkan bagi pihak yang
melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan.
Adapun dalam menjalankan proses tindak lanjut atas setiap pengaduanpengungkapan Perseroan senantiasa
berkomitmen untuk mengedepankan kerahasiaan, azas praduga tidak bersalah, dan profesionalisme.
Laporan Sistem Pelaporan Pelanggaran Tahun 2015
Selama tahun 2015 tidak ada laporan yang masuk ke dalam sistem Pelaporan Pelanggaran Perseroan dari pihak manapun.
Protection also apply to employees who carry out the investigation or parties who provide information related to
the implementation of the investigation of the complaint the disclosure. As for those who violate the conidentiality
principle will be given a severe penalty in accordance with the applicable regulations of the Company. As for the continuity of
running process of follow-up on any complaint disclosure, the Company commit to promote conidentiality, the presumption
of innocence, and professionalism.
Violation Reporting System Report in 2015
During 2015 there were no reports submitted into the Company’s Violations Reporting System from any parties.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
Proses perakitan mesin pengemasan di Indomach Packaging machine assembly process at Indomach
329 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PENGUNGKAPAN PENYIMPANGAN INTERNAL
Di sepanjang tahun 2015 tidak terdapat penyimpangan internal dalam bentuk apapun dari manajemen danatau karyawan.
SANKSI ADMINISTRATIF
Perseroan tidak mendapatkan sanksi administratif apapun dari pihak regulator di tahun 2015.
LAPORAN ATAS PERSEROAN YANG MENCEMARI LINGKUNGAN
Hingga 31 Desember 2015 Perseroan tidak mendapatkan adanya laporan dari pihak manapun atas aktivitas Perseroan
yang berindikasi mencemari lingkungan. Seluruh kegiatan produksi hingga pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun B3 dilakukan dengan berpegang pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan telah memiliki
ijin terkait Analisis Dampak Lingkungan Amdal dari Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Jawa
Barat serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dh Menteri Negara Lingkungan Hidup untuk dapat melakukan
kegiatan operasional dan pengolahan limbah B3.
Lebih lengkap tentang komitmen Perseroan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dapat dilihat pada bagian
tanggung jawab sosial Perseroan pada laporan tahunan ini
PERMASALAHAN HUKUM
Di tahun 2015 Perseroan tidak memiliki kasus hukum dengan pihak manapun, baik kasus yang masih dalam
proses penyelesaian maupun kasus yang telah memiliki ketetapan hukum.
PerKara PenTing Dan Permasalahan huKum
IMPORTAnT CASES AnD LEgAL ISSUES
DISCLOSURE OF INTERNAL DEVIATIONS
Throughout 2015 there were no internal fraud in any form from management and or employees.
ADMINISTRATIVE SANCTIONS
The Company did not acquire any administrative sanctions from the regulator in 2015.
REPORT ON COMPANY’S ACTIVITIES THAT ARE POLLUTING ENVIRONMENT
Until December 31, 2015, the Company did not receive any report from any of the parties on the Companys activities
with indications of polluting the environment. All production activities to waste treatment Hazardous and toxic waste B3 is
done by adhering to the rules and regulations. Company has a license related to the Environmental Impact Assessment EIA
of the Environmental Impact Management Agency and Mining in West Java as well as the Ministry of Environment and Forestry
once was the Ministry of Environment to perform operational activities and waste treatment B3.
More details about the Companys commitment to protect the environment can be read on the part of the Corporate Social
Responsibility in this annual report
LEGAL ISSUES
In 2015 the Company did not have any legal cases with any parties, both cases that are still in the process of settlement
or cases that already have legal provisions.
330 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
TransParansi inFormasi Yang Belum DiungKaP Dalam laPoran lainnYa
TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN ATAU MANAJEMEN
ESOPMSOP DAN OPSI SAHAM
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB Perseroan yang digelar di tahun 2001 yang kemudian
tertuang dalam akta No. 8 tanggal 12 Februari 2001 yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, SH, pemegang saham menyetujui
program pemilikan saham karyawan Employee Stock Ownership ProgramESOP sebanyak 28.125.000 lembar saham untuk
jangka waktu 3 tahun. Program pemilikan saham ini diberikan kepada seluruh karyawan Perseroan.
Pembagian hak opsi tahun pertama sebesar 13 bagian dari seluruh hak opsi, diterbitkan dengan nilai wajar 115 dari harga
penawaran perdana atau Rp287,5 per saham. Setiap hak opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu
saham seri B baru Perseroan. Pada bulan Mei 2002, Perseroan telah melaksanakan hak opsi sebanyak 2.392.500 opsi.
BY EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP PROGRAM OR MANAGEMENT ESOP
MSOP AND STOCK OPTION
Extraordinary General Meeting Shareholders EGMS of the Company held in 2001 which then contained in the deed No.
8 dated February 12, 2001 made by Notary Imas Fatimah, SH, the shareholders approved an employee stock ownership
program Employee Stock Ownership Program ESOP of 28,125 million shares for a period of 3 years. Stock ownership program
is provided to all employees.
Distribution of the irst year of the option rights for 13 of all option rights, issued at fair value 115 of the IPO price
or Rp287.5 per share. Each option right entitles its holder to purchase one new series B shares of the Company. In
May 2002, the Company has exercised the right options by 2,392,500 option.
331 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Di tahun 2015, Perseroan tidak memiliki program ESOP maupun Management Stock Ownership Program MSOP. Perseroan juga
tidak melakukan aksi korporasi dalam bentuk Opsi Saham.
RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH
Gaji adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Perseroan, ditetapkan, dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerjakesepakatan, termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas suatu
pekerjaan danatau jasa yang telah dilakukan.
Di tahun 2015, gaji Direksi Perseroan tertinggi adalah Rp74,8 juta, sementara gaji Direksi terendah sebesar Rp67,32 juta.
Gaji Dewan Komisaris tertinggi adalah Rp33,6 juta, dan gaji terendah Dewan Komisaris sebesar Rp30,29 juta. Untuk
karyawan, gaji tertinggi berada di level Manajer kategori Golongan XI-XIII dengan besaran Rp16,24 juta. Sementara
gaji terendah karyawan berada di level pelaksana kategori Golongan I-VI dengan besaran gaji Rp3,85 juta.
Berikut adalah Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah per bulan yang dapat disampaikan:
rasio skala Perbandingan
Rasio gaji karyawanyang tertinggi dan terendah 4,21 : 1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,11 : 1
Rasio gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,11 : 1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan karyawan tertinggi 4,61 : 1
IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN
a. Program Pensiun
Perseroan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang
berumur tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai masa kerja 1 satu tahun sejak diangkat menjadi pegawai tetap.
Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK PT Bank Negara Indonesia Persero
Tbk. Kontribusi Perseroan dan karyawan masing-masing sebesar 11 dan 2 dihitung dari gaji dasar per bulan
karyawan. Beban kontribusi Perseroan dibukukan sebagai beban tahun berjalan.
Perseroan mengadakan kerjasama dengan DPLK PPUKP Manulife Indonesia berdasarkan Perjanjian Pengelolaan
In 2015, the Company has no ESOP and Management Stock Ownership Program MSOP. The Company also did not perform
corporate actions in the form of stock options.
THE HIGHEST AND THE LOWEST SALARY RATIO
Salary is employees right and received in the form of a certain amount of money as compensation from the Company,
determined and paid according to a labor agreement agreements, including allowances for employees and their
families for a job and or services that have been performed.
In 2015, the highest salary of the Board of Directors is Rp74,8 million, while the salary of the lowest at Rp67,32 million. BOC
highest salary is Rp33,6 million, and the lowest salary is Rp30,29 million. For employees, the highest salary at the category of
the manager level group XI-XIII is Rp16,24 million. While the lowest salaries of employees at the category of the oicer level
groups I-IV is in the scale of Rp3,85 million.
The Highest and Lowest Salary Ratio per month is as below:
EMPLOYEES POST-EMPLOYMENT BENEFIT
a. Retirement program
The Company and its subsidiaries administer retirement program for all employees that are not older than 55
years and has been working at least 1 one year from their appointment as a permanent employees. The fund
is managed by Financial Institutions of Pension Fund Pension Fund PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk.
The Company and employee contributions respectively by 11 and 2 calculated on the employees’ monthly
basic salary. Expenses the Company contributes recorded as annual costs.
The Company collaborates with PPUKP DPLK Manulife Indonesia based on the Agreement of Retirement Program
332 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Program Pensiun tanggal 1 Desember. Perjanjian tersebut berupa pengelolaan pesangon karyawan yang terdiri dari
purnabakti normal dan purnabakti dipercepat.
b. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program manfaat Pemutusan Hubungan Kerja PHK karyawan
post-retirement benefit sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak ada pendanaan
yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut.
Imbalan kerja tersebut didasarkan pada masakerja dan penghasilan karyawan. Pengelolaan pesangon karyawan
Perseroan dilakukan oleh Asuransi Manulife. Metode penilaian yang digunakan oleh aktuaria adalah metode
projected unit credit yang mencerminkan jasa pekerja pada saat penilaian.
Penilaian terakhir biaya manfaat pekerja sesuai dengan PSAK 24-revisi, dilakukan oleh PT Dian Artha Tama,
Aktuaris Independen, sesuai dengan laporan No. 036 PSAKDATI2016 Perseroan tanggal 22 Januari 2016
dan No. 038PSAKDATI2016 Entitas Anak tanggal 22 Januari 2016 dengan menggunakan asumsi aktuaria
sebagai berikut:
2015 2014
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Obligations Post-Employment Beneits
Tingkat Bunga Interets Rate
5 per tahun per year
5 per tahun per year
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Level Projected Salary Increase
7 per tahun per year
7 per tahun per year
Tabel Kematian Table of Death
Indonesia – III 2011 CSO-1980
Usia Pensiun Normal Normal Retirement Age
56 tahun aged 56
56 tahun aged 56
Metode Method
Projected unit credit Projected unit credit
Tentang besaran jumlah kewajban imbalan pasca kerja pada posisi keuanganliabilitas, rekonsiliasi beban dan
kewajiban manfaat karyawan yang diestimasi dapat dilihat pada Laporan Keuangan Tahun Buku 2015.
TRAnSPARAnSI InFORMASI yAng BELUM DIUngKAP DALAM LAPORAn LAInnyA
TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS
Management dated on 1 Desember. The Agreement of Retirement Program is in the form of management of
employees’ severance that is consisting of the normal full service and the accelerated full service.
b. Post-Employment Beneits Obligation
The Company and its subsidiaries held a beneit program of Employment Termination post-employment beneits
in accordance to Regulation of Labor No. 13 of 2003. There is no funding committed in connection with the
employees beneit program.
The employee beneits are based on years of active service and the employees. Management of the employee
severance is carried out by Manulife Insurance. The assessment methods used by the actuary are projected
unit credit method that relects the work services at the time of assessment.
Last assessment cost beneits of workers in accordance with PSAK 24-revision, conducted by PT Dian Artha Tama,
Actuaries Independent, according to the report No. 036 PSAK DAT I 2016 the Company dated on January 22,
2016 and No. 038 PSAK DAT I 2016 Subsidiary dated on January 22, 2016 using the following assumptions:
Regarding the amount of the total beneit of post-employment on the inancial position liabilities, the estimated of expenses
and obliged employee beneit reconciliation can be read in the Financial Statements for Fiscal Year 2015.
333 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK
Selama tahun 2015, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi pembayarannya paling lambat tanggal
10 serta dilaporkan paling lambat tanggal 30 setiap bulannya. Perseroan memiliki kewajiban perpajakan berupa Pajak
Penghasilan Pasal 21, 23, 4 ayat 2 ,Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penghasilan Badan. Perseroan melaksanakan
kewajiban perpajakan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku.
KETIDAKSESUAIAN DENGAN PSAK
Selama tahun 2015, Perseroan menyusun Laporan Keuangan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan
PSAK yang berlaku di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dalam Laporan Auditor Independen yang dinyatakan oleh
Akuntan Publik.
KESESUAIAN DENGAN ROADMAP GCG OJK
Roadmap GCG yang diterbitkan OJK pada tahun 2014 memiliki dampak yang besar bagi perkembangan tata kelola
perusahaan di masa mendatang. Tekanan pada transparansi, akuntabilitas, dan penyampaian informasi yang wajar
menjadi bahasan yang dapat menjadi pegangan bagi entitas usaha, khususnya bagi perusahaan publik. Demikian pula
dengan hak pemegang saham tanpa terkecuali, khususnya pemegang saham minoritas yang harus menjadi perhatian
dari perusahaan publik terkait.
Perseroan memiliki komitmen yang besar untuk dapat melaksanakan pengembangan tata kelola perusahaan yang
dilakukan OJK. Berbagai peraturan yang dikeluarkan sejak tahun 2014 terus diikuti oleh manajemen, dengan upaya
optimal untuk dapat mengimplementasikannya secara baik di lingkup Perseroan. Berbagai evaluasi terus dilakukan
oleh manajemen untuk dapat mensinergikan antara perkembangan peraturan dan tata kelola perusahaan dari
OJK dan implementasinya oleh Perseroan.
Secara umum, Perseroan sebagai perusahaan publik telah melaksanakan seluruh peraturan yang dikeluarkan OJK,
dan akan terus berupaya melakukan perbaikan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan.
THE TAX LIABILITY FULFILLMENT
During 2015, the Companys fulillment of tax obligations that should be paid not later than the date of 10 and reported
no later than the date 30 of every month. The Company has tax obligations in the form of income tax Article 21, 23, 4,
paragraph 2, Value Added Tax VAT and Corporate Income Tax. Company carry out tax obligations in accordance with
tax regulation.
DISCREPANCY WITH PSAK
During 2015, the Company prepared inancial statements in accordance with Statement of Financial Accounting
Standards PSAK applicable in Indonesia. This is shown in the Independent Auditors Report stated by Public Accountant.
COMPLIANCE WITH GCG ROADMAP BY OJK
GCG Roadmap published by OJK in 2014 has a great impact for the development of corporate governance in the future.
Pressure on transparency, accountability, and delivery of information that is justiiably become a discussion that can
be a reference for business entities, particularly for publicly companies. Similarly, the shareholder rights without exception,
especially minority shareholders should be the concern of the public enterprise.
The Company has a great commitment to carry out the development of corporate governance of OJK. The regulations
issued since 2014 continue to run by management, with optimal efforts to implement it properly in the scope of
the Company. Various evaluations continue to be made by the management in order to synergize the development
of regulatory and corporate governance of the OJK and its implementation by the Company.
In general, the Company as a public company has been implementing all the regulations issued by the OJK, and will
continue to make improvements to create additional value for shareholders and stakeholders.
334 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Proses Kualiikasi Kinerja mesin spray dryer di fasilitas produksi obat tradisional. Performance Qualiication process on spray dryer machine at traditional medicine production facility.
335 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
roaDmaP TaTa Kelola Perusahaan
gCg ROADMAP
Di tahun 2015, Perseroan tidak melakukan penilaian terhadap implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik; baik self
assessment maupun penilaian dengan melibatkan konsultan dari eksternal. Namun, di akhir tahun 2015 Perseroan telah
menetapkan kegiatan assessment oleh pihak ketiga dari eksternal yang memulai proses penilaiannya di awal tahun
2016. Penilaian ini diharapkan dapat memberikan proyeksi tentang implementasi tata kelola organisasi Perseroan,
khususnya terkait Area of Improvement yang dapat menjadi masukan untuk perbaikan Tata Kelola Perusahaan yang baik
di lingkup Perseroan.
Tujuan dan sasaran awal roadmap penerapan GCG Perseroan adalah menumbuhkan komitmen manajemen
dalam menerapkan GCG dan senantiasa diikuti langkah penyempurnaan dan konsistensi penerapannya. Penyempurnaan
soft structure bertujuan melengkapi kebijakan pendukung, selain meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga segenap
kepentingan stakeholders. Sedangkan infrastructure GCG dilengkapi dengan melakukan penyempurnaan organisasi
yang diperlukan.
Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan penerapan GCG Perseroan dengan tujuan menjadi perusahaan yang beretika
dan bertanggung jawab, dengan menjadikan praktik tata kelola yang baik sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan.
Roadmap disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola perusahaan yang
perlu ditingkatkan. Adapun aspek itu meliputi Kerangka Tata Kelola Perusahaan, Perlindungan Pemegang Saham, Peranan
Pemangku Kepentingan, Transparansi Informasi, serta Peran dan Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Penyusunan
Roadmap juga menggunakan referensi utama dan merujuk kepada best practice serta peraturan atau pedoman terkait
praktik tata kelola perusahaan yang baik.
Perjalanan Sejarah Penilaian Assessment dan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG Perseroan sebagai berikut:
Pengukuran gCg
gCg assessment
Tahun Buku
Financial Year
Tahun ukur
assessment Year
asssessor skor
Assessment 2006
2007 BPKP Pusat
71,530 Assessment
2009 2010
BPKP Pusat 77,610
Self Assessment 2010
2011 Tim Self Assesment INF diasistensi oleh BPKP Pusat
81,320 Assessment
2012 2013
BPKP Jawa Barat 79,353
Self Assessment 2013
2014 Tim Self Assesment INF
83,529
In 2015, the Company did not undertake an assessment of GCG implementation neither self-assessment nor assessment by
involving external consultants. However, at the end of 2015 the Company has determined activity by a third party assessment
of the external assessment process that started in early 2016. This assessment is expected to provide projections on the
implementation of the Companys corporate governance, in particular Related Areas of improvement can be input
for the improvement of Good Corporate Governance in the Company scope.
Initial goals and objectives of the Company’s GCG Roadmap is the growing commitment of management in implementing
GCG and always followed reinements and consistency of application. Completion of the soft structure aims to
complement supporting policies, in addition to increasing the responsibility in keeping the interests of all stakeholders.
While infrastructure GCG organization is equipped to carry out the necessary improvements.
The Company has set the picture of GCG implementation stage of the Company with the target of an ethical and responsible
Company, by making the practice of good governance as a culture within itself.
The Roadmap is prepared to give an overall picture of the various aspects of corporate governance needs to be improved. The
aspects that included the Corporate Governance Framework, the Protection of Shareholders, Role of Stakeholders,
Information Transparency, and the Role and Responsibilities of the Directors and the Board of Commissioners. The preparation
of the Roadmap also use the main reference and refer to best practices and regulations or guidance related to the practice
of good corporate governance.
The historical journey of GCG Assessment and Evaluation Self Assessment implementation of the Company is described
as follows:
336 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Roadmap Implementasi gCg Perseroan
The Companys gCg Implementation Roadmap
Persiapan implementasi GCG
Infrastruktur dan Organisasi GCG
GCG Implementation Preparation GCG Infrastructure
and Organization
Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Good Corporate Goverment
GCG Terkelola
Dengan Baik
Good Sustainnability Goverment
GOOD SUSTAINNABILITy
CORPORATE GCG
perusahaan yang berwarga
masyarakat yang baik
Good Sustainbility Citizenship
Tahun
Year
Proses
Process
Tahapan
stages
2006 Persiapan infrastruktur GCG berupa penyiapan organisasi dan pembuatan
kebijakanpedoman dalam rangka penerapan GCG mengacu KepMen BUMN No.Kep-117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 dan peraturan Bapepam-LK terkait
GCG. GCG infrastructure preparation in the form of organizational setup and policy
guidelines in order to implement the GCG as refered on Ministry of SOE Decree No.Kep SOE-117 M-MBU 2002 dated on July 31, 2002 and Bapepam-LK related to GCG.
Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik
terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif.
Good Corporate Governance which aim to form a better internal management, especially in dealing
with business risk efectively.
2007 Melaksanakan Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun 2006 dengan nilai
skor 71,530 oleh BPKP Pusat Implementing Assessment Assessment of GCG Implementation in 2006 with a grade
score of 71.530 by BPKP Good Corporate Governance yaitu tujuannya
membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang
efektif. Good Corporate Governance which aim to form a
better internal management, especially in dealing with business risk efectively.
2010 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG
tahun 2006, Melaksanakan Penilaian Assessment GCG tahun 2009 dengan nilaiskor 77,610
oleh BPKP Pusat Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG
implementation in 2006, Conducting Assessment Assessment of GCG in 2009 with a grade score of 77.610 by
BPKP Good Corporate Governance yaitu tujuannya
membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang
efektif. Good Corporate Governance which aim to form a
better internal management, especially in dealing with business risk efectively.
ROADMAP TATA KELOLA PERUSAHAAn
TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS
337 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Tahun
Year
Proses
Process
Tahapan
stages
2011 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG
tahun 2009, Sosialisasi infrastruktur GCG
Melaksanakan Self Assesment GCG tahun 2010 dengan nilaiskor 81,320 oleh Tim INF diasistensi oleh BPKP Pusat
Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2009,
Conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Assessment Assessment of GCG in 2010 with a grade score of 81,320 by
INF Team with BPKP assistance. Good Sustainability Governance yaitu tujuannya
mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab
Good Sustainability Governance which aims to achieve a position as an ethical and responsible
company.
2012 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan
GCG tahun 2010, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh,
Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN
dan SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indikatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN
Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2010,
Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Improving and upgrading the GCG infrastructure in accordance to best practice refered
to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011 on the application of GCG in SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on the indicators parameters of
assessment and evaluation of the GCG application in SOEs Good Sustainability Governance yaitu tujuannya
mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab
Good Sustainability Governance which aims to achieve a position as an ethical and responsible
company.
2013 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan
GCG tahun 2010, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh
Melaksanakan Assessment GCG tahun 2012 dengan nilaiskor 79,353 oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2010,
Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Assessment Assessment of GCG in 2012 with a grade score of 79,353 by
BPKP Jawa Barat Province Representative. Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya
menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance GRC yang
berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial.
Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk,
and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility.
2014 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan
GCG tahun 2013, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh
Melaksanakan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2013 dengan nilai skor 83,529 oleh Tim INF
Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013,
Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Self-Assessment of GCG Implementation in 2013 with a grade score of
83,529 by INF Team. Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya
menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance GRC yang
berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial.
Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk,
and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility.
338 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tahun
Year
Proses
Process
Tahapan
stages
2015 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan
GCG tahun 2013, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh ke seluruh insan
Indofarma. Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG secara bertahap dan
berkelanjutan sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni
2012 tentang indicatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan
OJK. Mengagendakan Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun buku 2014 oleh
Assessor Independen Intansi Jasa Pemerintah.
1. Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013,
2. Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization to all Indofarma personnel.
3. Improving and upgrading the GCG infrastructure in accordance to best practice refered to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011 on the application of GCG in
SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on the indicators parameters of assessment and evaluation of the GCG application in SOEs and Roadmap of Indonesia
Good Corporate Governance from Financial Services Authority Otoritas Jasa Keuangan OJK.
4. Setting agenda of GCG Implementation Assessment in iscal year 2014 by the Independent Assessor intansi Government Services.
Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya menjadi perusahaan dengan implementasi
Governance, Risk, and Compliance GRC yang berpegang pada etika prilaku dan tanggung
jawab sosial.
Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk,
and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility.
2016 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG
tahun 2013 Memastikan ada pengkinian update, perbaikan dan penyempurnaan seluruh
infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16S.MBU2012 tanggal
6 Juni 2012 tentang indicatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa
Keuangan OJK yang menitikberatkan pada penguatan : Kerangka Tata Kelola Perusahaan
Perlindungan Pemegang Saham Peranan Pemangku Kepentingan
Transparansi Informasi Peran Dan Tanggung Jawab Direksidan Dewan Komisaris
dan peraturan perundangan terkait lainnya. Melaksanakan sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan berkesinambungan
ke seluruh insan Indofarma serta memastikan diimplementasikan dalam bisnis operasional keseharian oleh seluruh level dan etika perilaku menjadi budaya.
Mengagendakan secara rutin dan periodik untuk Penilaian Assessment dan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG Perseroan sesuai ketentuan.
Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013,
Ensuring the updating, upgrading and improvement to all GCG infrastructure in accordance to best practice refered to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011
on GCG Implementation on SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on assessment and evaluation indicator parameter of GCG implementation on SOEs and
Roadmap of Indonesia Good Corporate Governance from Financial Services Authority Otoritas Jasa KeuanganOJK which focuses on strengthening:
• Corporate Governance Framework • Protection of Shareholders
• Role of Stakeholders • Transparency Information
• Roles and Responsibilities of the Directors and the Board of Commissioners and
other related regulations. Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization to all
Indofarma personnel and ensuring its implementation in daily business operational by all level and behavior ethics become culture.
Setting regular and periodic agenda for Assessment and Self Assessment on Compmany’s GCG Implementation applicable to the regulations.
Good Sustainability Citizenship yaitu tujuannya selain mencapai posisi sebagai perusahaan
yang beretika dan bertanggung-jawab, juga dikenal sebagai perusahan yang menjadi warga
masyarakat yang baik.
Good Sustainability Citizenship aims not only attaining a position as an ethical and responsible
Company, but also known as a good citizenship Company.
339 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
340 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Menuju Keberlanjutan
Corporate Social Responsibility: Towards Sustainability
341 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
342
Fondasi Menuju Keberlanjutan A Foundation Towards Sustainability
349
Pengelola Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
CSR Program Management
350
Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan Dan nilai Ekonomi Langsung
Responsibility In Economic Aspects: Acquisition and Values of Direct Economy
351
Tanggung Jawab Atas Tata Kelola Organisasi Responsibility To Organizational governance
352
Tanggung Jawab terhadap Lingkungan Hidup Responsibility to Environment
382
Tanggung Jawab terhadap Produk, layanan dan pelanggan
Responsibility To Products, Services And Customers
06
342 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
FONDASI MENUJU KEBERLANJUTAN
A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy
Prinsip Dasar Tanggung Jawab Sosial dan Keberlanjutan Perusahaan
Keberadaan dunia usaha dewasa ini tak lepas dari peran serta para pemangku kepentingan. Perusahaan sebagai entitas
bisnis membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung maupun yang tidak langsung.
Keberlanjutan jangka panjang dunia usaha sangat ditentukan dari hubungan perusahaan dengan pihak-pihak tersebut.
Dalam konteks penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, Perseroan memiliki komitmen untuk mengembangkan kinerja Perseroan bersamaan dengan tumbuhnya pemangku
kepentingan. Hal ini sesuai dengan landasan pembangunan keberlanjutan yang menyoroti tiga pilar utama yakni people,
profit, dan planet. Dalam implementasinya, Perseroan mewujudkan tanggung jawab dari aspek ekonomi, tata
kelola organisasi, lingkungan hidup, sosial kemasyarakatan, ketenagakerjaan dan keselamatan kerja, serta komitmen
terhadap produk, layanan dan konsumen. Keseluruhan aspek tersebut dijalankan sebagai bagian dari proses kegiatan usaha
Perseroan dan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata serta nilai tambah bagi pemangku kepentingan baik internal
maupun eksternal.
Kunci utama pembangunan berkelanjutan dalam dunia usaha
adalah menentukan siapa pemangku kepentingan, kemudian menciptakan
relasi yang saling membangun dengan pemangku kepentingan. Inilah ilosoi
dasar dari keseimbangan antara
people, proit dan planet.
Main key of sustainable development in the business is
determining the stakeholders, then create constructive relation with
the stakeholders. This is the basic philosophy in harmony between
people, proit and planet.
Basic Principles of Social Responsibility and Corporate Sustainability
The existence of todays business world can not be separated from the role of stakeholders. The Company as a business
entity requires the involvement of various parties who relate directly or indirectly. Long-term sustainability of the business
world is determined from the companys relationships with these parties.
In the context of Corporate Social Responsibility implementation in accordance with regulations and legislation
in force, the Company is committed to developing its growth in conjunction with the growth of stakeholders. This is inline
with the foundation of sustainable development which highlights three main pillars namely people, profit and
planet. In the implementation, the Company realizes the responsibility from the economic, organizational governance,
environmental, social community, labor and occupational safety and commitment to product, service and consumers
aspects. These aspects are carried out as part of the Company’s business activities and are expected to provide tangible beneit
and added value to stakeholders both internal and external.
343 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Sebagai industri yang bergerak dalam bidang kesehatan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan—atau yang biasa
dikenal dengan Corporate Social Responsibility CSR—erat kaitannya dengan komitmen pelaku industri kesehatan untuk
menghadirkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik. Bahan baku dan proses produksi sebuah obat amat
menentukan kualitas obat tersebut, yang akan berimbas terhadap kesehatan konsumen—dalam hal ini masyarakat
luas. Program pemerintah terkait jaminan kesehatan juga memberikan porsi kepada Perseroan untuk terlibat aktif dalam
menyediakan obat-obatan yang berkualitas, terjangkau dan tersebar di seluruh Indonesia.
Bab Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berjudul “Menuju Keberlanjutan” ini disajikan berdasarkan referensi antara
standar yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiative GRI dengan peraturan Bapepam-LK agar dapat menjadi pedoman
dari penulisan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang baik di tahun mendatang.
As an industry engaging in the health sector, Corporate Social Responsibility CSR is closely related to the commitment of
the health industry players to deliver the better quality of life. Raw materials and production process of a drug greatly
determine the drug quality, which will impact on consumer health in this case the general public Government programs
related to health insurance have also provided the Company with an opportunity to be actively involved in providing quality
and afordable medicines throughout Indonesia.
This CSR chapter entitled Towards Sustainability is presented based on the the Global Reporting Initiative GRI standards
and Bapepam-LK regulations used as references for enhanced CSR writings in the future.
344 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tujuan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan dan telah direvisi serta telah disahkan pada 9 Juli
2015, tujuan penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat sekitar
sehingga tercipta kondisi yang kondusif dalam mendukung pengembangan usaha dan pertumbuhan Perseroan.
2. Memberikan kontribusi yang menyentuh kehidupan masyarakat sehingga dapat membantu mengatasi atau
mengurangi permasalahan sosial yang terjadi di sekitar lingkungan Perseroan.
3. Menumbuhkan citra yang positif bagi Perseroan di mata masyarakat sekitar dan pemangku kepentingan lainnya.
4. Ikut menciptakan kondisi sosial yang baik sehingga dapat menumbuhkan sikap masyarakat yang partisipasif
dan mandiri. 5. Mewujudkan penerapan prinsip responsibilitas.
Di samping itu, program Tanggung Jawab Sosial Perseroan juga bertujuan untuk memenuhi hak-hak seluruh pemangku
kepentingan, termasuk diantaranya manajemen dan karyawan sebagai insan Perseroan. Hak-hak ini bukan sekedar
honorarium yang didapatkan sebagai imbalan kerja, namun juga menciptakan lingkungan hidup, lingkungan sosial dan
lingkungan kerja yang memiliki faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga memiliki tujuan untuk menempatkan hak-hak konsumenpelanggan menjadi
salah satu perhatian penting bagi Perseroan, yaitu dengan memberikan Komitmen Mutu dan layanan keluhan konsumen
pelanggan,
Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan
Pelaksanaan dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan salah satu wujud komitmen dan pengakuan serta
pemenuhan hak pemangku kepentingan oleh Perseroan, baik yang ditetapkan oleh hukum maupun melalui kesepakatan
bersama untuk mendorong kerjasama yang aktif dalam menciptakan kesejahteraan, lapangan pekerjaan, dan
kesinambungan Perseroan. Pemangku kepentingan secara umum terbagi menjadi dua: internal mencakup Direksi dan
Dewan Komisaris, karyawan serta pemegang saham; dan pemangku kepentingan eksternal mencakup regulator,
pelanggankonsumen, kreditur, mitra kerjarekananpemasok vendor, organisasi profesi dan masyarakat secara keseluruhan.
Objectives of CSR Programs
In Code of Corporate Governance, which has been revised and approved on 9 July 2015, the objectives of the Company’s CSR
programs are as follows:
1. To maintain and enhance the harmonious relationship
between the Company and local community so as to create a favorable condition in supporting the Company’s
business development and growth.
2. To give contributions that touch people’s lives in order
to help overcome or reduce social issues going on in the community surrounding Company’s operational areas.
3. To build the Company’’s good image in the eyes of the
local community and other stakeholders. 4.
To take part in the creation of better social conditions so as to build the community’s participatory and self-reliance.
5. To realize the responsibility principle
In addition, the Companys CSR programs also aim to fulill the rights of all stakeholders, including the management and
employees of the Company’s human resources. These rights are not just honorariums earned as employee beneits, but
also the health and safety in their life environment, social environment and work environment.
CSR programs also aim to pay attention to the consumers customers’ rights, by the Company’s commitment to quality
and provision of customer service.
Commitment to the Stakeholders
Implementation of CSR program is testament to the Company’s commitment and acknowledgement to as well as fulillment
of the stakeholders’ interests provided by the applicable legislation or through a joint agreement to encourage active
co-operation in creating wealth, job opportunities, and the Company’s sustainability. The Company’s stakeholders are
generally divided into two: internal shareholders covering the Board of Directors and the Board of Commissioners,
employees and shareholders; and external stakeholders comprising regulators, customers, creditors, business partners
associatessuppliers vendors, professional organizations and the community as a whole.
FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn
A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy
345 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PEMANGKU KEPENTINGAN PERSEROAN
COMPANYS STAKEHOLDERS
Pemangku Kepentingan Eksternal
External Shareholder
Pemerintah
Regulator
Pemegang Saham
Shareholders
Kreditur
Creditur
Pelanggan
Customer
Direktur Dewan Komisaris
Directors Board of Commissioners
Organisasi Profesi
Professional Organization
Mitra KerjaRekanan Pemasok
PartnerVendor
Karyawan
Employee
Masyarakat
Society Pemangku Kepentingan
Internal
Internal Stakeholders
346 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Dengan memenuhi kewajiban terhadap aspek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perseroan berupaya untuk
memenuhi hak dan harapan para pemangku kepentingan dan memastikan bahwa kepentingan mereka terpenuhi secara
optimal sehingga Perseroan dan pemangku kepentingan dapat tumbuh bersama. Dalam pencapaian tujuan bersama
demi menjaga keselarasan antara Perseroan dengan pemangku kepentingan, Perseroan menciptakan kondisi yang
memungkinkan pemangku kepentingan berpartisipasi melalui berbagai inisiasi yang telah dan yang akan dilakukan oleh
Perseroan untuk menciptakan keberlanjutan yang dapat saling menopang antara Perseroan dan pemangku kepentingan. Di
samping itu, komitmen Perseroan dalam mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku diharapkan dapat menjadi
landasan bagi pengelolaan kegiatan usaha Perseroan.
Pelaksanaan dan Pengembangan Dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sesuai arahan dari pemegang saham Kementerian BUMN yang tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-
09MBU072015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, Perseroan
melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL.
Berdasarkan peraturan tersebut, Perseroan berkewajiban untuk menyalurkan dana dari pemerintah dan menyelenggarakan
PKBL yang merupakan sebagian dari keseluruhan komitmen Perseroan terhadap pembangunan keberlanjutan.
Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga dilakukan mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
Perencanaan program harus dibuat sesuai dengan rencana kebutuhan nyata pemangku kepentingan dengan
mempertimbangkan kemampuan Perseroan. Pelaksanaan program dilakukan bersama masyarakat, serta berkoordinasi
dengan Pemerintah Daerah Pemda setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, organisasi massa dan Perguruan
Tinggi, serta instansi terkait lainnya, dengan memperhatikan sosial budaya setempat, kondisi geograis dan kepentingan
operasional Perseroan. Dalam evaluasi program, Perseroan melakukan pengukuran atas efektiitasnya program yang
dijalankan agar dapat memberikan manfaat nyata dan nilai tambah, baik bagi Perseroan sendiri maupun pemangku
kepentingan yang disasar oleh program. By fulilling its CSR obligations, the Company strives to meet
shareholders’ rights and expectations and ensure that their expectations are optimally met so that the Company and the
shareholders can grow together. In the quest of achieving the shared goals to maintain the harmony between the Company
and its shareholders, the Company creates conditions that enable them participate in several initiatives the Company has
made and will make to create sustainability to support both the Company and the Community. In addition, the Company’s
commitment to complying with the applicable legislation is expected to lay a foundation for the Company’s business
management.
Implementation and Development of the Company’s CSR Dimension
In accordance with the directives of the shareholder, the SOE Ministry, poured in the State Ministry of SOEs No
PER09MBU072015 on the Partnership and Community Development PKBL Programs in the SOEs, the Company
carries out CSR programs through PKBL programs. Pursuant to the Regulation, the Company is obliged to extend fund
from government and carry out PKBL programs as part and the whole commitment of the Company to sustainable
development.
The Company’s CSR programs are also carried out from planning to evaluation. CSR programs should be planned in
accordance with the stakeholders’ concrete needs by taking into account of the Company’s capability. The programs
are conducted by cooperating with the community and coordinating with local governments, non-government
organizations, mass organizations, colleges and other related institutions by considering social and cultural aspects of the
local community, geographical condition and the Company’s operational interests. In the program evaluation, the Company
makes assessment on the program efectiveness in order to provide tangible beneits and added values for the Company
and the stakeholders targeted by the programs.
FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn
A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy
347 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Di samping itu, terkait hak pemangku kepentingan lainnya, pengembangan dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dari Perseroan dituangkan dalam beberapa aspek, yang mencakup aspek perolehan dan nilai ekonomi langsung;
tata kelola organisasi, lingkungan hidup; Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja; sosial kemasyarakatan;
serta aspek produk, layanan dan konsumen.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Indofarma
Indofarma CSR
Perolehan dan nilai Ekonomi Langsung
Sosial Kemasyarakatan Social Community
Labor Practice, Occupational Health and Safety
Commitment to Product, Services and ConsumersCustomers
The Acquisition and Value of Economic Aspect
Commitment to Environment Organizational Governance
Praktik Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Komitmen Terhadap Lingkungan Hidup
Komitmen Terhadap Produk, Layanan dan Pelanggan
Tata Kelola Organisasi
Landasan Hukum
Dasar pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berlandaskan pada beberapa aspek hukum,
diantaranya: 1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas pasal 74, yang berbunyi, “Perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran”.
2. Pe r a t u r a n Pe m e r i n t a h N o. 4 7 Ta h u n 2 0 1 2 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas. 3. Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN
pasal 2 mengemukakan bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan
bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
4. UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 15 b yang berisi, “Setiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Yang In addition, the Company’s CSR dimension for the rights of
other stakeholders are poured in several aspects covering economic aspect and the aspects of organizational governance,
environment, labor practice, occupational health and safety as well as product, service and consumers.
Legal Basis
The Company’s CSR implementation refers to several laws and regulations, among others:
1. The 2007 Law No. 40 on Limited Liability Companies
article 74 stating that “The Companies engaging in natural resources should implement Social and
Environmental Responsibilities budgeted and calculated as company cost, which shall be carried out with due
regard to decency and fairness.
2. The 2012 Government Regulation No. 47 on the Social
and Environmental Responsibilities of Limited Liabilities Companies.
3. The 2003 Law N. 19 on SOEs article 2 providing that
one of the objectives of SOE establishment is to actively participate in fostering and providing assistance to the
small economies, cooperatives and community.
4. The 2007 Law No 25 on the Investment article 15b
providing that “all investors should carry out corporate social responsibility CSR. “CSR” shall mean the
348 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat”.
5. U n d a n g - U n d a n g N o . 1 3 T a h u n 2 0 0 3 tentang Ketenagakerjaan.
6. U n d a n g - u n d a n g N o. 1 Ta h u n 1 9 7 0 te nt a n g Keselamatan Kerja.
7. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja. 8. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09MBU072015
tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
9. ISO 26000, telah diratiikasi oleh Pemerintah pada tahun 2010 dan dijadikan Standar Nasional SNI pada 2012,
dengan 7 tujuh subyek inti yaitu: a. Tata kelola organisasi yang baik
b. Penegakan hak asasi manusia c. Praktek ketenagakerjaan yang manusiawi dan
berkeadilan d. Dampak kegiatan perusahaan terhadap lingkungan
e. Prosedur operasi yang wajar f. Tanggung jawab terhadap konsumen
g. Pelibatan dalam pengembangan masyarakat
10. Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Indofarma Persero Tbk, yang menegaskan pentingnya Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dan aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 serta Etika Usaha dan Tata Perilaku
yang mengatur hubungan Perseroan dan insan Perseroan dengan pemangku kepentingan.
responsibility inherent to the investors’ companies in order to maintain harmonious and balanced relationship
in accordance with the local community’s norms and culture.”
5. The 2003 Law No 13 on Labor Practice.
6. The 1970 Law No. 1 on Occupational Safety.
7. The 2012 Government Regulation No. 50 on the
Implementation of Occupational Safety and Health Management System.
8. The SOE State Minister Regulation No. 09MBU072015
on the Partnership and Community Development Program in SOEs.
9. ISO 26000, which was already ratiied by the Government
and set as the Indonesian National Standards in 2012 with 7 core subjects, namely:
a. GCG
b. Human rights enforcement c.
Labor practice d. Impacts of the Company’s operations to environment
e. Reasonable surgical procedure
f. Responsible to consumers
g. Greater involvement in community development 10. GCG Code of PT Indofarma Persero Tbk affirming
the importance of CSR and environmental aspect, occupational health and safety as well as business
ethics and code of conduct regulating the Company’s and its employees’ relationship with stakeholders.As
described above, the Company has social responsibility to the shareholders as internal stakeholder.
FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn
A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy
349 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PENGELOLA PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CSR PROgRAM MAnAgEMEnT
Pengelola Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Untuk dapat melaksanakan keseluruhan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di lingkup Perseroan, pelaksanaan
keseluruhan program ini terbagi dalam beberapa Unit Divisi dengan tanggung jawab yang sesuai dengan kategori
program, seperti yang tergambar di bawah ini.
CSR Program Management
CSR programs in the Company are carried out by several units divisions responsible for their respective program category
as outlined below.
Komitmen Terhadap Lingkungan Hidup
Commitment to the Environment
Divisi Teknik Pemeliharaan
Engineering and Maintenance Division
Divisi SDM Umum
HR GA Division
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Unit PKBL
PKBL Unit
Divisi Pemasaran
Marketing Division
Divisi Pemastian Mutu
Quality Assurance Division
Praktik Ketenagakerjaan,Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Labor Practice, Occupational Health and Safety
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Labor Practice, Occupational Health and Safety
Tanggung Jawab Terhadap Produk, Layanan dan Pelanggan
Responsibilities to Product, Service and Customers
350 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
TANGGUNG JAWAB DALAM ASPEK EKONOMI: PEROLEHAN DAN NILAI EKONOMI LANGSUNG
RESPOnSIBILITy In ECOnOMICS ASPECT: REVEnUE AnD DIRECT ECOnOMy
Seperti yang telah dipaparkan di atas, Perseroan memiliki tanggung jawab sosial terhadap pemegang saham selaku
pemangku kepentingan internal. Keberlangsungan usaha Perseroan secara langsung menjadi bagian dari tanggung
jawab Perseroan untuk terus memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan memberikan landasan yang nyata akan
pembangunan yang berkelanjutan.
Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung Perseroan pada tahun 2015 sesuai dengan yang disampaikan dalam bagian
Tinjauan Kinerja Keuangan pada Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen. Secara garis besar dalam laporan ini disampaikan
bahwa kinerja keuangan Perseroan mengalami peningkatan. Pendapatan bersih berhasil meningkat 17,41 dari Rp1,38
triliun di tahun 2014 menjadi Rp1,62 triliun di tahun 2015.
Secara tidak langsung pencapaian ini dapat memberikan gambaran tentang proil ekonomi Perseroan yang berguna
untuk melihat keselarasan dengan indikator kinerja lainnya. Di sisi lain pencapaian ini juga dapat memberikan gambaran
umum tentang nilai tambah moneter langsung terhadap perekonomian bagi masyarakat di sekitar Perseroan berlokasi.
As described above, the Company has social responsibility to the shareholders as internal stakeholder. Business
continuity is part of the Company’s responsibility in order to continuously provide added value to shareholders and pave
a real foundation for sustainable development.
The Company’s revenue and direct economic value in 2015 is as elaborated in the Financial Analysis of the Management
Discussion and Analysis hereof. In general, the Financial Analysis presents that the Company’s inancial performance
in 2015 improved. Net sales increased 17.41 from Rp1.38 billion in 2014 to Rp1.62 billion in 2015.
This achievement shows a picture on the Company’s economic proile that can be used to see the alignment with other
performance indicators. Moreover, this achievement may also give a general picture on the direct monetary added
value on the economy of the community living in the vicinity of the Company’s operational areas.
Program mudik bersama karyawan Indofarma menyambut hari raya Idul Fitri.
Indofarma employees homecoming program to celebrate the Eid al-Fitr.
351 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
TANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA ORGANISASI
RESPOnSIBILITy TO ORgAnIzATIOnAL gOVERnAnCE
Tata kelola organisasi, atau yang lebih dikenal sebagai Tata Kelola Perusahaan, atau Corporate Governance menjadi
cerminan dari pengelolaan organisasi perusahaan yang baik, sehat, patuh dan memiliki aspek keberlanjutan. Hal ini dapat
terlihat dari regulasi terkait Tata Kelola Perusahaan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan komitmen dunia usaha
untuk dapat menciptakan industri yang stabil dan bebas dari praktik-praktik kecurangan.
Perseroan memiliki Tata Kelola Organisasi yang telah menyesuaikan dengan iklim dan peraturan serta perundang-
undangan yang berlaku. Tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris dalam pengelolaan dan pengawasan
dijalankan dengan kelengkapan organ pendukung yang dapat memberikan kinerja yang optimal. Perseroan juga
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagai forum bagi pemegang saham dalam mengambil
keputusan strategis bagi kinerja keberlanjutan Perseroan.
Anggaran Dasar, Pedoman Tata Kelola Perusahaan, Kebijakan Anti Korupsi dan Pengendalian Gratiikasi, serta serangkaian
peraturan perusahaan dari Perseroan disusun untuk memberikan bingkai kerja kepada Direksi, Dewan Komisaris dan
unit-unit terkait. Perseroan berharap, Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki akan terus memperkuat kinerja Perseroan
dan melindungi seluruh insan Perseroan dari kemungkinan praktik pengelolaan yang tidak sehat. Di samping itu, Tata
Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance yang telah disampaikan dalam keseluruhan bagian Tata
Kelola Perusahaan yang Baik dalam laporan tahunan ini akan memperkuat aspek fundamental Perseroan yang akan
berimbas pada nilai positif bagi pemegang saham. Organizational governance or known as Corporate Governance
relects good governance of a sound company that is in compliance and has sustainable aspect. This is visible from
the development of GCG regulation in Indonesia, inline with the commitment of businesses to an industry that is stable
and free from fraud.
The Company has in place organizational governance that already adapts with the climate and applicable regulation.
The principle of two boards consisting of the Board of Commissioners and the Board of Directors in management
and supervisory is carried out with the support of organs in order to deliver an optimum performance. The Company
also organizes General Meeting of Shareholders GMS as a forum for the shareholders in making strategic decisions for
the Company’s sustainable performance.
Articles of Association, Code of GCG, Anti-Corruption Policy and Gratiication Control as well as a series of the Company’s
regulations set as a framework of work guidelines for the Board of Directors, the Board of Commissioners and related
units. The Company expects its GCG practice will strengthen the Company’s performance and prevent all human resources
of the Company from bad management practice. In addition, the Company’s GCG will solidify the Company’s fundamental
aspects which will bring positive impacts on its shareholders.
352 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
Lingkungan hidup menjadi salah satu indikator dari pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan hidup
yang baik akan menjadi cermin dari komitmen pelaku usaha atas keberlangsungan peradaban di masa-masa mendatang,
yang kemudian menjadi gambaran dari pola keseimbangan antara people, proit dan planet seperti yang disebutkan di atas.
Dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan, dijelaskan tentang aspek kebijakan Lingkungan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 sebagai salah satu budaya perusahaan yang harus terus dijunjung tinggi. Pada
aspek Lindungan Lingkungan, Perseroan wajib memperhatikan aspek kelestarian lingkungan di setiap lokasi usaha dan
lingkungan sekitar Perusahaan diantaranya melalui hal-hal sebagai berikut:
a. Menjaga kelestarian lingkungan. b. Mentaati peraturan perundang-undangan dan standar
pengelolaan lingkungan. c. Menyediakan dan menjamin semua perlengkapan dan
peralatan pengelolaan lingkungan. Environment is one of the indicators of sustainable
development. Good environmental management relects the business’ commitment on the sustainability of civilization
in the future, which will represent the pattern of balance of people, proit and planet
The Company’s Code of GCG describes the policies in the aspects of Environment, Occupational Health and Safety as
one of the corporate culture that should be upholded. In environmental aspect, the Company should pay attention
to the preservation of the environment surrounding its operational areas, among others doing the following:
a. Preserving the environment.
b. Adhering to the prevailing legislation and environmental
management standards. c.
Providing and maintaining all tools and equipment related to environmental management.
353 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
d. Melakuk an penyesuaian dan perbaik an yang terus menerus.
e. Melakukan tindakan yang bersifat promotif dan preventif untuk mengantisipasi keadaan darurat.
f. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi.
g. Membuat laporan atas setiap pencemaran lingkungan yang terjadi.
h. Melakukan pemeriksaan, inspeksi dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana.
i. M e l a k u k a n p e l a t i h a n p e n a n g g u l a n g a n pencemaran lingkungan.
Penggunaan Energi yang Efektif dan Eisien
Salah satu komitmen menjaga lingkungan hidup diwujudkan Perseroan melalui kebijakan penggunaan energi yang
efektif dan efisien. Selain berimbas pada penggunaan energi khususnya di areal pabrik Perseroan yang tepat
guna, kebijakan ini terbukti dapat mengurangi beban biaya operasional Perseroan. Penggunaan listrik dan Bahan Bakar
Minyak BBM, demikian juga dengan air dan kertas terkait kegiatan operasional, dilakukan dengan kalkulasi yang
proporsional dan sesuai kebutuhan.
Penggunaan listrik dilakukan dengan perhitungan Waktu Beban Puncak WBP, yaitu Pk.18.00-Pk.22.00, dan Luar Waktu
Beban Puncak LWBP, Pk.22.00-Pk.18.00. Sesuai Golongan Tarif Listrik yang dirilis Perusahaan Listrik Negara PLN, Kantor
Pusat dan Pabrik Perseroan yang terletak di Cibitung, Jawa Barat, yang berkapasitas 2.770 kVA masuk dalam Golongan
Tarif Listrik Industri I-3. Sementara lokasi Kantor Pemasaran Perseroan di Jakarta Timur berkapasitas 197 kVA dan masuk
dalam Golongan Tarif Listrik P-1.
Dalam kebijakan Golongan Tarif Listrik tersebut, PLN memberikan perhitungan dasar untuk WBP dan LWBP,
dimana WBP memiliki perhitungan yang lebih tinggi dan praktis membebankan biaya lebih tinggi dibandingkan
LWBP. Perseroan mengupayakan optimalisasi waktu kegiatan operasional dan produksi pada waktu LWBP, dan melakukan
perhitungan yang efisiensi pada waktu WBP. Pemilahan perhitungan ini memberikan dampak yang signiikan terhadap
penggunaan energi listrik yang efektif dan eisien. d.
Keep making adjustment and improvement. e.
Carrying out promotive and preventive actions to anticipate emergency situations.
f. Investigating the occurring environmental pollution.
g. Reporting any environmental pollution occurring.
h. Carrying out periodic evaluation of all facilities
i. Conducting training on environmental pollution.
Effective and Eficient Use of Energy
The Company’s commitment to environmental protection is materialized by, among others, the Company’s policy
of efective and eicient use of energy. In addition to the impact on energy use, especially in the Company’s factory.
The efective and eicient use of energy proved to reduce the Companys operational costs. Electricity and fuel BBM as well
as water and papers are used for operational activities with a proportional calculation and based on needs.
Electricity is used by calculating the peak load time PLT, namely at 18:00-.22:00 hours and outside the peak load
time OPLT at 22:00-18:00 hours. Pursuant to the electricity tarif released by the National Electricity Company PLN,
the Companys Head Oice and Factory in Cibitung, West Java with 2,770 million VA capacity belong to the Industry I-3
Electricity Tarif Group; while the Companys Marketing Oice in East Jakarta with 197 thousand VA capacity belongs to P-1
Electricity Tarif Group. In the Electricity Tarif Group Policy, PLN provides the basis for
PLT and OPLT calculation, where PLT has a higher calculation and automatically charge higher cost than OPLT. The Company
optimizes its operations and production at OPLT hours and calculates an eicient time calculation during PLT. This method
has given a signiicant impact on the efective and eicient use of energy in the Company.
354 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Di samping itu, Perseroan mendorong penggunaan listrik dalam kegiatan operasional perkantoran secara lebih optimal
dan eisien. Penggantian lampu LED yang lebih hemat energi juga ditempuh Perseroan agar dapat menekan penggunaan
listrik yang berlebihan. Anjuran untuk mematikan lampu dan pendingin ruangan jika tidak digunakan juga terus
disosialisasikan kepada karyawan.
Perbandingan Penggunaan Listrik Tahun 2014 dan 2015 dalam kWh
Lokasi Location
2014 2015
Kenaikan Penurunan Increase Decrease
kWh kWh
Kantor Pusat dan Pabrik I-3 Head Oice and Factory I-3
LWBP OPLT
11.863.862 6.954.356
41,38 WBP
PLT 2.822.140
1.641.224 41,84
Jumlah Total
14.686.002 8.595.580
41,47 Kantor Pemasaran dan Indomach P-1
Marketing Oice
and Indomach P-1 LWBP
OPLT 25.458
27.390 7,58
WBP PLT
- -
- Jumlah
Total 25.458
27.390 7,58
Jumlah Keseluruhan Grand Total
14.711.658 8.623.510
41,38
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kebijakan eisiensi Perseroan mampu menurunkan penggunaan energi
listrik. Pada kantor pusat dan pabrik, Perseroan telah berhasil menekan angka pemakaian listrik sebesar 41,47
dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara kantor pemasaran dan Indomach yang menjadi pusat pemasaran
produk Perseroan mengalami kenaikan penggunaan listrik sebesar 7,58. Secara keseluruhan, pada tahun 2015 Perseroan
telah berhasil melakukan eisiensi penggunaan energi listrik sebesar 41,38.
Hal yang sama juga terjadi dalam penggunaan energi BBM. BBM merupakan bahan bakar energi berbasiskan fosil yang
tidak terbarukan. Di samping itu, emisi karbon sebagai sisa buangan BBM memiliki dampak jangka panjang yang negatif
bagi lingkungan. Kebijakan penggunaan BBM Perseroan mempertimbangkan kelayakan seluruh kendaraan operasional
yang telah lulus uji emisi karbon. In addition, the Company encourages the more eicient
and efective use of electricity in the oice operations. The use of LED lights that are more energy saving also aims to
save electricity. The instruction to put-off the lights and Air Conditioners in the unused rooms continues to be
disseminated to employees
Comparison of the Electricity Use 2014-2015 in kWh
From the above table, it is obvious that the Companys eiciency policy was able to reduce the use of electricity.
In the head oice and factory, the Company has reduced the electricity usage 41.47 compared to previous year.
Meanwhile, in the Marketing Oice which is the center of the Company’s marketing oice and Indomach, electricity
use increased 7.58. In overall, in 2015 the Company has achieved eiciency in electricity usage 41.38
The same thing happened in the use of fuel oil. Fuel oil is non-renewable fossil based fuel. In addition, carbon emission
resulted from fuel oil has a negative long-term impact on the environment. The Company’s fuel oil usage policy takes into
account of the expedience of all operational vehicles that have passed carbon emission test.
TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
355 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
The efectiveness eforts conducted by the Company were able to lower operational fuel oil consumption as seen in
the chart below :
The above graph illustrates the commitment to the eicient use of fuel oil of the Board of Directors level to the general
operations. In BOD level, there was a 5.39 decrease from 9,632 liters in 2014 to 9,113 in 2015. The decrease shows the BOD’s
commitment to implementing the eicient use of fuel oil to become as role model for all organizational systems in the
Company. Meanwhile, there was a signiicant decrease of 47.15 in fuel oil consumption compared to 2014, which
shows a good enforcement of the Company’s eiciency policy.
The use of water has also become the Company’s attention. The Company applied water use eiciency policy to save
water concumption. Upaya efektifitas yang dilakukan Perseroan mampu
menurunkan konsumsi BBM operasional seperti yang terlihat pada graik di bawah ini:
Operasional Operational
Direksi Directors
21,370
9,632 9,113
11,294
2014 2014
2015 2015
Konsumsi BBM dan Perbandingannya Antara Tahun 2014 dan 2015 dalam liter
Comparison of Fuel Oil Consumption 2014-2015 in liter
25,000 20,000
15,000 10,000
5,000 -
Graik di atas menggambarkan komitmen eisiensi penggunaan energi BBM dari level Direksi hingga ke bagian operasional.
Pada level Direksi, penurunan terjadi sebesar 5,39, dari 9.632 liter di sepanjang tahun 2014 menjadi 9.113 liter di tahun
2015. Penurunan ini menunjukkan komitmen Direksi dalam mengimplementasikan efektiitas penggunaan energi menjadi
keteladanan bagi keseluruhan sistem organisasi Perseroan. Sementara penurunan konsumsi BBM pada operasional terjadi
cukup signiikan, yaitu 47,15 dibandingkan tahun 2014 yang memperlihatkan kebijakan eisiensi yang berjalan dengan baik.
Penggunaan air juga menjadi perhatian Perseroan. Eisiensi penggunaan sumber daya air ditempuh Perseroan untuk
dapat mengurangi konsumsi air yang berlebihan.
356 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Perbandingan Konsumsi Air Tahun 2014 dan 2015 dalam m3
Lokasi Location
2014 2015
Kenaikan Penurunan Increase Decrease
m
3
m
3
Kantor Pusat dan Pabrik Head Oice Factory
199.033 165.501
16,85 Kantor Pemasaran Indomach
Marketing Oice and Indomach
1.021 2.953
189,23 Air Tanah Kantor Pemasaran Indomach
Groundwater in Marketing Oice and Indomach
1.833 1.485
18,99 Jumlah
201.887 169.939
15,82
Tabel di atas menunjukkan perbandingan dengan hasil penurunan konsumsi air di seluruh lokasi yang dimiliki
Perseroan mencapai 15,82 dibandingkan konsumsi air tahun 2014. Khusus di Kantor Pemasaran dan Indomach
terjadi peningkatan penggunaan air yang disebabkan adanya peningkatan aktiitas produksi di workshop Indomach.
Selain ketiga hal di atas, kertas juga menjadi salah satu produk hasil olahan sumber daya alam yang memerlukan
perhatian. Sebagai gambaran, 1 satu batang pohon pinus menghasilkan lebih kurang 365 kilogram untuk bahan
setengah jadi yang dapat digunakan untuk pembuatan kertas. Sementara selembar kertas berukuran A4 70 gsm memiliki
berat 4,375 gram. Ini berarti, sebuah batang pohon dapat memproduksi lebih kurang 83 ribu lembar, atau sekitar 166
rim. Penggunaan kertas yang berlebihan tentunya berbanding lurus dengan penebangan pohon secara besar-besaran, yang
akan berdampak negatif terhadap lingkungan alam.
Ilustrasi sederhana di atas dapat menjadi gambaran pentingnya efisiensi dan efektifitas penggunaan kertas.
Perseroan menyadari penggunaan kertas dalam aktivitas operasional tak dapat dihindari. Kebijakan penggunaan
kertas sisa dokumen yang bukan bersifat rahasia untuk dapat digunakan kembali di lembar sebaliknya adalah salah satu
upaya mendorong eisiensi tersebut. Comparison of Water Consumption in 2014-2015
in m3
The above table shows that water consumption in all locations of the Company decreased by 15.82 compared
to 2014. In the Marketing Oice and Indomach, there was increasing in water usage caused by production activity at
the Indomach workshop.
In addition to the above three matters, papers have also become one of the products resulting from the processing
of natural resources that need attention. As an illustration, 1 one pine tree produces approximately 365 kilograms of
semi-inished materials that can be used to make papers. While a sheet of A4 - 70 gsm paper weights 4.375 grams. This
means, from one tree trunk we can produce about 83 thousand sheets of papers, or about 166 rims. Excessive use of papers is
of course parallel to the felling of trees on a large scale, which will have a negative impact on the natural environment.
The above simple illustration depicts the importance of eiciency and efectiveness in the use of paper. The Company
realizes the use of paper in operational activity cannot be avoided. The reuse of clean pages of used papers from non-
conidential documents was one of the eforts to encourage the eiciency.
TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
357 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Perbandingan Pemakaian Kertas Tahun 2014 dan 2015
Jenis Kertas Type of paper
Satuan Unit
2014 2015
Kenaikan Penurunan Increase Decrease
A4 rim
1.143 509
55,47 A3
rim 1
100,00 F4
rim 126
62 50,79
Continuous Form carton
207 64
69,08 Samson
rim 110
114 3,64
Roll pieces
946 390
58,77 Faximile
pieces 90
10 88,89
Label carton
10 100,00
Total 2.633
1.149 56,36
Data perbandingan konsumsi kertas pada tabel di atas memberikan bukti yang nyata akan keberhasilan Perseroan
mendorong kebijakan eisiensi. Penurunan sebesar 56,36 dapat dicapai berkat komitmen seluruh karyawan untuk
dapat menggunakan kertas secara lebih bijak. Di tahun 2016, Perseroan telah menganggarkan pengadaan untuk
pembaharuan sistem Enterprise Resource Planning ERP berbasis Teknologi Informasi TI yang lebih kekinian. Dengan
sistem TI yang baru, Perseroan berharap untuk dapat semakin menciptakan eisiensi dalam penggunaan kertas.
Keanekaragaman Hayati
Guna membentuk lingkungan hidup yang harmonis antara kegiatan operasional pabrik dan kebutuhan akan lingkungan
alam, Perseroan menata taman dan kebun yang cukup luas di sekitar kompleks Kantor Pusat dan Pabrik. Taman khususnya
di bagian depan dan sekeliling pabrik ditanami dengan pepohonan besar, sementara di areal bagian tengah diberikan
rumput yang cukup luas. Selain digunakan untuk menciptakan suasana alam di wilayah pabrik, taman ini dapat berfungsi
sebagai area serapan air, sekaligus dapat menjadi lokasi untuk kegiatan internal karyawan, seperti olahraga atau gathering.
Di samping itu, Perseroan telah menyiapkan lahan guna mengembangkan kebun obat tradisional yang berfungsi
sebagai area penelitian dan pelestarian tanaman obat tradisional. Hal ini selaras dengan rencana Perseroan untuk
mengembangkan produk obat tradisional. Comparison of Papers Consumption in 2014-2015
Comparison of paper consumption in the above table is testament to the Company’s success in promoting eiciency
policy. A 56.36 decrease was achieved owing to the commitment of all employees to using papers more wisely.
In 2016, the Company has budgeted the Enterprise Resource Planning system ERP renewal procurement based on the
latest Information Technology IT . With the new IT system, the Company expects to be more eicient in paper consumption.
Biodiversity
In order to establish a harmony between factory operations and natural environment, the Company build sizeable parks
and gardens in its Headquarter complex and Factory. The gardens, especially in the front yards, are planted with large
trees, while those in the center of the area are planted with grass. Besides to create a natural atmosphere in the factory,
this park can function as a water catchment area, and also to be the location for employees’ internal activities such as
sports or gathering.
In addition, the Company has prepared a land to develop traditional medicine garden that serves as an area of research
and preservation of traditional medicinal plants.
358 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Production Waste Management
As a company engaging in the production of medicine, production waste management to the Company is an
great concern. Hazardous and Toxic B3 waste resulting from the Companys production process is managed with
technology application by paying attention to the impact on the surrounding environment.
The Company’s Head Ofice and Factory Waste Management Scheme
Solid waste management is carried out through Hazardous and Toxic B3 waste Incinerator processing technology that
produces a minimum amount of incineration waste. This tool is used to burn solid waste from the factory production as well
as laboratory waste and B3 contaminated waste resulted from production activities. While B3 liquid waste management is
carried out through the Farma B3 Liquid Waste Treatment Plant IPAL owned by the Company. The Company has a policy to
conduct a periodic testing of B3 liquid waste by Sucoindo, an independent accredited laboratory, so that the B3 liquid
waste resulted from the Companys production activities can be measured and managed in a proper and safe manner.
Pengelolaan Limbah Produksi
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi obat, pengolahan limbah produksi menjadi perhatian yang penting
bagi Perseroan. Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 yang dihasilkan dari buangan proses produksi
Perseroan dilakukan melalui penerapan teknologi dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitar.
Skema Pengelolaan Limbah di Kantor Pusat dan Pabrik Indofarma
Kegiatan Produksi Production Activities
Limbah Padat B3 B3 Solid Waste
Incinerator Koperasi Indofarma
Indofarma Cooperatives
IPAL
Waste Treatment Facility DKPPK Pemkab Bekasi
Limbah Rumah Tangga Padat non B3 bernilai ekonomis
Solid Domestic Waste with Economic Value
Limbah Cair B3 B3 Liquid Waste
EXSTERNAL
Tahapan Pengolahan Limbah Waste Processing Stages
Limbah Rumah Tangga Lainnya non B3
Other Domestic Waste
Operasional Perseroan The Company’s Operations
Pengelolaan limbah padat dilakukan melalui teknologi pengolahan Incinerator limbah B3 yang telah memiliki izin
pengoperasian, dimana teknologi ini akan menghasilkan limbah pembakaran yang sangat minim. Alat ini digunakan
untuk membakar limbah padat hasil produksi serta limbah laboratorium dan limbah terkontaminasi B3 yang bersumber
pada kegiatan produksi. Sementara pengelolaan limbah cair B3 dilakukan melalui Instalasi Pengolahan Air limbah IPAL
milik Perseroan, kecuali limbah cair B3 konsentrasi tinggi dilakukan melalui mitra eksternal yang ditunjuk. Perseroan
memiliki kebijakan untuk melakukan pengujian terhadap limbah cair B3 secara periodik bulanan oleh laboratorium
independen Sucoindo yang terakreditasi, agar limbah cair B3 buangan kegiatan produksi Perseroan dapat terukur dan
terkelola melalui cara yang benar dan aman.
TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
359 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Di tahun 2015, Perseroan melakukan pembangunan fasilitas pengolahan limbah pada Fasilitas Produksi Obat
Tradisional dan Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin. Pembangunan ini merupakan komitmen Perseroan untuk
memenuhi regulasi terkait pengelolaan limbah dan kepatuhan terhadap Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB maupun
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB. Skema kedua fasilitas pengolahan limbah dapat dilihat di bawah ini.
Bagan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Obat Tradisional
Sand Filter Filtrasi 2
Endapan Filtrasi 1
Endapan Pengendapan Akhir
Menuju IPAL Farma Limbah dari Fasilitas Produksi Obat Tradisional
Proses Aerasi Pengendapan Awal
Bagan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin
Menuju IPAL Farma
Limbah dari Fasilitas Produksi
Cephalosporine
Keterangan: 1.
Bak Penampungan Collection Tank
2. Bak Netralisasi Asam dan Basa
Neutralization Tank Acid and Base
In 2015, the Company developed waste treatment facilities in Traditional Drugs Production Facility and Dry Cephalosporin
Injection Production Facility. Development of these facilities is testament to the Companys commitment to complying
with the regulations and related qualifications of Good Manufacturing Practice GMP. The scheme of the two waste
treatment facilities is presented below.
Scheme of Waste Treatment Installation in Traditional Medicine Production Facility
Scheme of Waste Treatment Installation in Cephalosporin Dry Injection Production Facility
360 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Bak Arang Aktif Active Charcoal
4
Keterangan : 1. Bak Pemisah Apungan
2. Filtrasi Bertahap 3. Bak Equalisasi
4. Bak Sedimentasi 5. Bak Aerasi
6. Bak Sedimentasi 7. Bak Aerasi
8. Bak Aerasi 9. Bak Penenang
Kali Sadang
Dari IPAL Obat Tradisional dan
Cephalosporine
TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
Description : 1. Float Separator Tank
2. Gradually Filtration 3. Balance Tank
4. Sedimentation Tank 5. Aeration Tank
6. Sedimentation Tank 7. Aeration Tank
8. Aeration Tank 9. Fore Bay
361 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Bagi limbah rumah tangga padat non B3 dari kegiatan operasional, Perseroan memberdayakan Koperasi Pegawai
Indofarma KOPAMA untuk dapat dikelola demi menciptakan nilai tambah bagi anggotanya. Sementara, untuk pengelolaan
limbah rumah tangga lain non B3, Perseroan melakukan kerjasama dengan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Pemadam Kebakaran DKPPK Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Ijin dan Sertiikasi
Perseroan telah memenuhi semua perizinan dan prosedur operasional terkait pengelolaan produksi dan limbah produksi
yang telah tertuang dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan RPL. Di samping
itu, Perseroan telah melengkapi Surat Izin Pemanfaatan Air Sumur Bor, Izin Undang-undang GangguanHO Perluasan
Gudang Untuk Industri Farmasi dan Izin Pembuangan Limbah Cair, dimana ketiga izin tersebut dikeluarkan oleh Dinas
Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Jawa Barat. Khusus bagi Izin Pembuangan Limbah Cair, Perseroan
sedang dalam proses perpanjangan di tahun 2015.
Pengoperasioan teknologi Incinerator milik Perseroan juga telah mengantongi izin melalui Surat Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dh Menteri Negara Lingkungan Hidup No.58 Tahun 2011 tentang Izin
Pengoperasian Alat Pengolahan Incinerator Limbah B3 PT Indofarma Persero Tbk. Untuk Tempat Pembuangan
Sementara TPS B3, Perseroan juga telah mendapatkan izin dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Bekasi.
Pengaduan dan Media Pelaporan
Perseroan membuka kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan pengaduan terkait pelanggaran pencemaran
lingkungan dari kegiatan produksi yang dilakukan Perseroan. Hingga akhir tahun 2015, Perseroan tidak mendapatkan
pengaduan pelanggaran dari pihak manapun. Seluruh hasil proses pengolahan limbah sisa kegiatan produksi Perseroan—
khususnya terkait limbah B3—telah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Agar regulator terkait selaku pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang wajar, proporsional dan
komprehensif, Perseroan melakukan laporan periodik triwulan kepada Pengendalian Lingkungan Hidup Pemkab
Bekasi. Demikian pula dengan hasil uji limbah cair B3 secara The Company empowers Indofarma Cooperatives Kopama
to manage non-B3 household solid waste resulted from its operations, in order to create added value for Kopama
members. Meanwhile, for the management of other non-B3 household waste, the Company cooperated with the
Department of Sanitation, Gardening and Fire DKPPK of Bekasi District Government.
Permit and Certiication
The Company has met all licensing and operational procedures related to the management of production and production
waste as stipulated in the Environmental Management Plan RKL and Environmental Monitoring Plan RPL. In addition,
the Company has also obtained Permit for Water Utilization Drilling, Permits for Disorders HO Expansion Warehouse For
Pharmaceutical Industry and Permit for Liquid Waste Disposal. All the three Permits were issued issued by the Environmental
and Mine Impact Control Agency in West Java, in particular for Liquid Waste Disposal Permit of which was in renewal
process in 2015
The Company has also obtained a permit to operate incinerator technology with the Decree of the Minister of Environment
and Forestry formerly the Minister of Environment No 58 Year 2011 on the Operation of B3 Waste Incinerator of PT Indofarma
Persero Tbk. For B3 waste disposal, the Company has also obtained a permit from the Environmental Management
Agency of Bekasi Regency.
Complaints and Reporting Media
The Company opens the opportunity for all parties to make complaints relating to violations of environmental pollution
from production activities conducted by the Company. By the end of 2015, the Company did not receive any complaint
of violation from any party. The results of the Company’s production waste treatment process, particularly related to
B3 waste, were already in compliance with regulations and legislation in force.
In order to enable the regulators as stakeholders get fair, proportionate and comprehensive information, the Company
makes a quarterly report to the Environmental Control Agency of Bekasi regency. Similarly, results of the B3 liquid waste are
reported monthly by independent accredited laboratories
362 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
periodik bulanan oleh labolatorium independen Sucoindo yang terakreditasi yang diberikan kepada pihak-pihak
terkait, Perseroan menunjukkan komitmennya untuk dapat menyelenggarakan pengelolaan kegiatan produksi yang tidak
memiliki potensi mencemari lingkungan sekitar.
Investasi Perseroan Untuk Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup
Investasi yang dilakukan Perseroan dalam komitmennya dengan lingkungan hidup diwujudkan melalui pembangunan
fasilitas pengolahan limbah, dengan rincian di tahun 2015 sebagai berikut,
Investasi Pengolahan Limbah Tahun 2015
Fasilitas
Facility
Nilai Rp
Amount Rp
Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Obat Tradisional Development of Waste Treatment Installation of Traditional medicine Production Facility
1.500.000.000 Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin
Development of Waste Treatment Installation of Cephalosporin Dry Injection Production Facility 40.000.000
Jumlah Total
1.540.000.000
to be submitted to related parties. The Company has demonstrated its commitment to successful management
of production activities which do not have the potential to pollute the surrounding environment
The Company’s Investment for Environment Management and Utilization
The Company’s investment in fulilling its commitment to environment is manifested in the development of waste
treatment facilities, of which the 2015 details are as below:
Waste Treatment Investment in 2015
TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
363 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Tanggung Jawab Sosial dalam Lingkungan Hidup
Dalam rangka kepedulian terhadap lingkunan hidup, Perseroan membuat sebuah fasilitas yang berfungsi sebagai
sarana penampung air hujan untuk kemudian dialirkan keempat sumur resapan yang masing-masing berkedalaman
120 meter di bawah tanah. Upaya ini juga bertujuan untuk mempertahankan tinggi permukaan air tanah di lingkungan
kantor pusat dan pabrik Perseroan.
Keterangan gambar Figure Description:
A :
Bak penampungan air hujan Rainwater storage
B :
Tangki penampungan air hujan. Air hujan yang telah masuk ke dalam bak penampungan gambar A dipompa ke dalam tangki penampungan.
Rainwater tank. Rainwater that has entered into the storage igure A is pumped into the rainwater tank. C
: Pipa penyaluran dari tangki penampungan dialirkan menuju ke 4 empat titik sumur resapan.
Pipe delivers water from the tank to the 4 four points iniltration wells.
B
C
A
Social Responsibility in Environment
In order of concern for the environment, the Company makes a facility to accomodate the water then distributed into 4 four
iniltration wells, each 120 meters deep below the grund. The purpose is to keep the surface ground water level in the
Companys Head Oice and Factory.
364 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
365 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy
Perseroan menempatkan insan karyawan sebagai aset berharga dalam menjamin keberlangsungan usaha, sekaligus
sebagai pemangku kepentingan atas keberlanjutan Perseroan. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan merupakan
hal utama yang harus diperhatikan. Perseroan menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk
mendukung atmosir positif bagi Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja.
Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan menerapkan kebijakan terkait aspek Lingkungan, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja LK3 sebagai bagian dari Tata Kelola Perusahaan yang tercantum dalam Pedoman Tata Kelola
Perusahaan milik Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga menerapkan standar Keselamatan Kerja sebagai bagian dari
budaya kerja yang diharapkan mampu menciptakan kondisi lingkungan kerja yang kondusif bagi seluruh insan Perseroan.
Perseroan juga mendukung hak-hak insan Perseroan melalui hubungan industrial yang baik. Perseroan menjamin
keberadaan serikat pekerja dan koperasi karyawan sebagai salah satu fondasi utama dari kepentingan seluruh karyawan
terhadap keberlanjutan Perseroan.
Insan Perseroan, Pengelolaan Kompetensi, Kesejahteraan dan Kesetaraan
Komitmen Perseroan terhadap karyawan dan ketenagakerjaan diwujudkan melalui pengelolaan kompetensi Sumber Daya
Manusia SDM dan sosialisasi serta penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku. Kedua aspek ini secara bersinergi akan
membentuk budaya kerja yang dapat menopang kinerja Perseroan baik secara kuantitas maupun kualitas; sekaligus
melahirkan insan Perseroan yang memiliki integritas dan etos kerja yang baik. Secara khusus, SDM menjadi salah
satu fungsi dalam implementasi Corporate Governance yang mendukung kinerja Direksi dan langsung berada di bawah
pengelolaan Direksi.
Pengelolaan kompetensi SDM dilakukan melalui serangkaian pendidikan dan peningkatan kualitas kompetensi SDM. Melalui
Unit SDM yang dimilikinya, Perseroan melakukan pendidikan dan pelatihan baik di bidang teknis, pengembangan
organisasi, maupun transformasi budaya perusahaan. Bagi Direksi, Dewan Komisaris dan organ-organ pendukungnya,
Perseroan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi yang
diharapkan dapat menambah kemampuan manajerial. The Company views human employees as valuable assets to
ensure business continuity and also as the stakeholders on the Company’s sustainability. The employee’s occupational safety
and health aspect is the main thing that must be considered. The Company creates a safe and convenient work environment
in order to support a positive atmosphere for occupational health and safety of the employees who are expected to
improve their performance.
In an efort to achieve this goal, the Company implements a policy related to Occupational Health and Safety and
Environment HSE as part of corporate governance contained in the Company’s Code of GCG. In addition, the Company also
implements Safety standards as part of a work culture that is expected to create a favorable working environment for all
the Company’s human resources.
The Company also supports the rights of its human resources through good industrial relations. The Company ensures the
existence of trade unions and employees cooperative as one of the main foundations of the Companys employees’ interests
in the Company’s sustainability.
The Company’s Human Resources Competency Management,Welfare
and Equality
The Companys commitment to its employees and employment is realized through Human Resources HR competency
management and of Business Ethics and Code of Conduct dissemination. Both of these aspects together will form a work
culture that can sustain the Companys performance both in quantity and quality; as well as create human resources with
good integrity and work ethics. In particular, HR becomes one of the corporate governance organs that support the
performance of the Board of Directors and is directly under the management of the Board of Directors.
HR competency management is performed through a series of education and HR competency quality improvement Through
its HR unit, the Company organizes a series of education and training in the ields of technical, organizational development,
and the Company’s corporate culture transformation. For the Board of Directors, Board of Commissioners and the
supporting organs. the Company provides the widest possible opportunity for them to participate in various programs
to increase their competency in order to enhance their managerial capacity.
366 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Lebih lanjut tentang pengelolaan kompetensi SDM dan peningkatan kompetensi manajerial dapat dilihat pada bagian
Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada laporan tahunan ini.
Perseroan juga menempatkan sosialisasi dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai salah satu kewajiban bagi
seluruh insan Perseroan tanpa pengecualian. Aspek ini menjadi dasar bagi pengelolaan organisasi Perseroan yang transparan,
sehat dan memiliki dampak berkelanjutan. Di samping itu, sosialisasi dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku akan
memberikan bekal bagi setiap insan Perseroan untuk bertindak dengan integritas yang tinggi, yang justru diharapkan dapat
menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Tentang Sosialisai dan Penerapan Etika Usaha dan Tata
Perilaku, silahkan lihat pada bagian Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada laporan tahunan ini.
Kesejahteraan insan Perseroan juga tidak luput dari perhatian. Standar gaji telah ditetapkan sesuai dengan Upah Minimum
KabupatenKota yang berlaku, program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek, program pengelolaan jaminan kesehatan,
pengelolaan Dana Pensiun oleh Lembaga Keuangan DPLK, tempat ibadah, pemberian tunjangan tunjangan-tunjangan
dan forum komunitas karyawan.
Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi
tanpa memandang ras, suku, golongan ataupun gender. Bentuk dukungan ini diwujudkan melalui penyusunan
kebijakan pengembangan SDM yang ditetapkan oleh Perseroan untuk meningkatkan daya saing Perusahaan.
Guna menunjang produktivitas dan kepuasan karyawan, Perseroan mendukung adanya aktivitas ekstrakurikuler
karyawan baik di bidang olah raga, pemberdayaan lingkungan maupun kegiatan keagamaan. Aktifitas olah raga yang
dilakukan oleh karyawan adalah sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan. Aktiitas pemberdayaan
lingkungan dilakukan dengan kegiatan pencinta alam dan klub otomotif. Kegiatan keagamaan meliputi pengajian
rutin karyawan dan kegiatan kebaktian. Perseroan meyakini, kenyamanan bekerja dalam seluruh aspek akan mendorong
loyalitas dan produktiitas setiap karyawan untuk berkontribusi d a l a m k i n e r j a Pe r s e r o a n s e c a r a k e s e l u r u h a n .
The Company’s HR Competency Management and Managerial Competency improvement can be seen on HR and GCG
sections of this Annual Report.
The Company also feels responsible for the dissemination and implementation of Business Ethics and Code of
Conduct for all human resources without exception. This aspect is the basis for the Company’s transparent and sound
organizational management with sustainable impact. In addition, dissemination and implementation of Business Ethics
and Code of Conduct will prepare all human resources in the Company to act with high integrity as they are expected to
be role models in a broader Community. Further explanation on the Business Ethics and Code of Conduct dissemination
are presented in the Good Corporate Governance section of this Annual Report.
Welfare of the Company’s HR is also not neglected. The Company has established salary standard in accordance
with the applicable District Minimum Wages, Workers Social Security Program Jamsostek, health insurance, pension
fund management by a inancial institution Pension Fund, places of worship, provision of the beneits and employee
community forum.
The Company provides equal opportunity to all employees to develop their competencies with no regard to race,
ethnicity, class or gender. This support is realized through the development of HR development policies established by
the Company to increase its competitiveness.
In order to support employee productivity and satisfaction, the Company supports employees extracurricular activities
both in sports, environment empowerment or religious activities. Sports conducted by employees are football,
futsal, badminton, table tennis, tennis courts. The community empowerment activities are performed by mountaineering
club and automotive. Religious activities for the Company’s religious activities recitation of holy Quran and Christian
service activities. We believe, the working comfort in all aspects will drive loyalty and productivity of every employee
to contribute to the Companys performance.
PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA
LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy
367 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Tingkat Turnover Karyawan Tahun 2014 dan 2015
Employee Turnover in 2014 and 2015
2014
orangemployee turnover ratio,
23 25
2,6 2,2
2015 20
10 2
30
5 1
25 15
3 35
40
Kenaikan rasio Turnover diatas muncul sebagai akibat dari penurunan jumlah karyawan perseroan ditahun 2015 jika
dibandingkan dengan tahun 2014, dari 1.037 karyawan menjadi 955 karyawan. Penurunan jumlah karyawan ini
disebabkan penerapan kebijakan optimalisasi jumlah SDM.
Keselamatan Kerja
Perseroan menerapkan aspek LK3 dalam setiap kegiatannya secara konsisten untuk mencegah atau mengurangi terjadinya
insiden seperti kecelakaan kerja, kebakaran, penyakit akibat kerja, dan pencemaran lingkungan. Penerapan aspek LK3 ini
didasari pada Peraturan Pemerintah PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja SMK3, dimana setiap entitas usaha wajib menerapkan SMK3.
SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara menyeluruh dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, eisien dan produktif. SMK3 sebagaimana
dimaksud dalam PP No. 50 Tahun 2012 pasal 3 ayat 1 meliputi: a.
Penetapan kebijakan K3. b.
Perencanaan K3. c.
Pelaksanaan rencana K3. d.
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3. e.
Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat dalam
pelaksanaan K3 harus dilakukan oleh perusahaan dengan cara: 1.
M e n u n j u k , m e n d o k u m e n t a s i k a n d a n mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung
gugat di bidang K3. The increase in Turnover Ratio as illustrated above was due
to the decrease in the number of the Company’s employees in 2015 compared to 2014 from 1,037 to 955 employees, This
decrease in the number of employees was due to optimization of the Company’s employees
Occupational safety
The Company consistently applies HSE in its all activities to prevent from or reduce incidents such as work accidents, ire,
occupational disease, and environmental pollution. HSE aspect application is based on the 2012 Government Regulation
No. 50 Occupational Health and Safety Management System SMK3, where each business entity is required to apply SMK3.
SMK3 is part of the overall enterprise management system in order to control the risk associated with work activities in order
to create a workplace that is safe, eicient and productive. SMK3 referred to in the article 3, paragraph 1 includes:
a. K3 policy determination; b. K3 Planning;
c. Implementation of K3 plan. d. K3 performance monitoring and evaluation.
e. SMK3 performance review and improvement.
The responsibility and accountability in the K3 implementation must be carried out by the Company by way of the following:
1. Appointing, documenting and communicating the
responsibility and accountability in K3.
368 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
2. Menunjuk sumber daya manusia yang berwenang
untuk bertindak dan menjelaskan kepada semua tingkatan manajemen, pekerjaburuh, kontraktor,
subkontraktor, dan pengunjung.
3. Memilik i prosedur untuk memantau dan
mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat yang berpengaruh
terhadap sistem dan program K3.
4. Memberikan reaksi secara cepat dan tepat
terhadap kondisi yang menyimpang atau kejadian-kejadian lainnya.
Penerapan SMK3 di lingkup Perseroan telah diterapkan pada aspek penanganan limbah—seperti yang telah diuraikan di
atas—dan penanggulangan bahaya kebakaran. Kebijakan LK3 yang dimiliki Perseroan disosialisasikan dan diimplementasikan
kepada seluruh karyawan dan mitra kerja.
Agar dapat menciptakan keselamatan kerja di lingkungan, kebijakan LK3 di bidang Keselamatan Kerja dapat diuraikan
sebagai berikut: a.
Menyediakan dan menjamin digunakannya semua perlengkapan keselamatan yang sesuai dengan standar
keselamatan kerja. b.
Melakukan penyesuaian dan perbaikan yang terus menerus terhadap perkembangan teknologi
keselamatan kerja. c.
Mengutamakan tindakan yang bersifat promotif dan preventif untuk mengantisipasi situasi keadaan darurat .
d. Melakukan penanggulangan atas kejadian kecelakaan
dan kebakaran yang terjadi sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku.
e. Mengidentiikasi penyebab kecelakaan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan yang sama. f.
Membuat laporan atas setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pimpinan unit masing-masing dan
instansi berwenang dalam batas waktu yang ditentukan. g.
Melakukan pemeriksaan, inspeksi, dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana termasuk sumber daya,
peralatan dan sistem deteksi untuk mencapai kesiapan yang optimal.
h. Melakukan pelatihan penanggulangan keadaan darurat
secara berkala. i.
Melakukan reviu dan evaluasi terhadap penerapan Sistem Manajemen LK3 dan meningkatkan kompetensi yang
diperlukan insan Perseroan, termasuk mitra kerja. 2.
Appoint competent human resources to act and explain to all levels of management, workerslaborers,
contractors, subcontractors, and visitors;
3. Have procedures to monitor and communicate any
changes in the responsibilities and accountability that afect K3 system and program;
4. Provide quick and accurate reaction to the conditions
that deviate or other events.
The SMK3 in the Company was applied to the aspects of waste management -- as described above -- and ire hazard
management. LK3 policy of the Company disseminated and implemented to all employees and partners.
In order to create a safe work environment, LK3 policy in Occupational Safety can be described as follows:
a. The Company provides and guarantees the use of all
safety equipment in accordance with safety standards; b.
Make adjustments and continuous improvement to safety technology development;
c. Prioritize promotive and preventive actions to anticipate
emergency situation emergency response plan; d.
Handle any ire incident in accordance with applicable standards and procedures;
e. Investigate incidents to identify the cause of the accidents
in order to prevent the occurrence of similar accidents; f.
Report the occurring incident and accident to the respective unit leader and relevant competent authorities
within a speciied time limit; g.
Periodically check, inspect and evaluate all facilities including the resources, equipment and detection
systems to achieve optimal readiness;
h. Conduct emergency response training on a regular basis;
i. Conduct review and evaluation of LK3 Management
System implementation and improve the necessary competency of the Company’s human resources
and partners.
PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA
LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy
369 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Guna melindungi karyawan dari paparan bahan berbahaya, Perseroan melengkapi fasilitas produksi maupun laboratorium
dengan beberapa perlengkapan sebagai berikut: a. Sistem penyalutan yang menggunakan perforated closed
system dengan exhaustblower yang efektif pada area penyalutan tablet.
b. Weighing booth pada area dispensing atau penimbangan bahan dan sampling booth pada area penerimaan bahan
di penyimpanan dengan sistem Uni Directional Flow UDF dilengkapi High Eiciency Particular Air HEPA Filter.
c. Fume hood di laboratorium untuk menangani
pelarut berbahaya. d. Biosafety cabinet untuk menangani kultur mikrobiologi.
e. Dust collector pada setiap mesin produksi yang menghasilkan debu bahanproduk.
f. Shower dan eye washer di area laboratorium pengujian. g. Wearpack with head cover, nose mask, eyegoogle, ear plug
dan sarung tangan yang melindungi personil ketika kontak langsung dengan bahan atau produk.
h. Mesin, area dan kelistrikan yang didesain lame proof pada area tertentu, untuk meminimalisir risiko kebakaran.
i. Alat pemadam api, detektor asap, alarm, jalur evakuasi, dan pintujendela darurat jika terjadi kebakaran terdapat
pada setiap area. Salah satu upaya paling mendasar untuk menjaga keselamatan
kerja insan Perseroan adalah dengan menerapkan Prosedur Tetap Protap yang sesuai dengan standar yang berlaku
di dunia usaha. Perseroan menetapkan perencanaan umur teknis mesin produksi dan sumber daya operasional lainnya
guna menjamin mutu produk sekaligus mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi karena faktor teknis di area
produksi.
Kepada karyawan, Perseroan merumuskan Protap yang baku, dimana setiap karyawan—khususnya karyawan bekerja di
produksi—diwajibkan untuk mematuhi Protap tersebut. Seperti Protap No. PUM007 tentang Cara Penanganan
Limbah Cair B3 yang dilakukan melalui IPAL Farma Perseroan, karyawan diwajibkan untuk mengenakan Alat Pelindung
Diri yang terdiri dari masker, sarung tangan karet, helm dan sepatu bot. Untuk melindungi setiap karyawan dari risiko
kecelakaan kerja, Perseroan memberikan jaminan kecelakaan dan kesehatan agar karyawan merasa tenang dan nyaman
dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari. In order to protect employees from exposure of hazardous
materials, the Company completes production facilities and laboratories with some equipment as follows:
a. Coating system using perforated closed system with
efective exhaustblower in tablet coating area. b.
Weighing booth at the dispensing area or material weighing and sampling booth at the reception area of
the material in the storage system with Uni Directional Flow UDF equipped with High Eiciency Particular Air
HEPA ilter.
c. Fume hood in the laboratory to handle hazardous solvents.
d. Biosafety cabinet to deal with microbiological culture.
e. Dust collector on any production machines that produces
material product dust. f.
Shower and eye washer in the area of laboratory testing. g.
Wearpack with head cover, nose mask, eyegoogle, ear plugs and gloves that protect personnel when in direct
contact with the material or product. h.
Machinery, lame proof area and electrical devices in certain areas, to minimize the risk of ire;
i. Fire extinguishers, smoke detectors, alarms, evacuation
routes, and emergency doors windows in case of ire emergency in every area.
One of the most fundamental eforts to maintain occupational safety of the Company’s human resources is to apply Fixed
Procedures Protap in accordance with the applicable business standards. The Company establishes technical life planning of
its production machinery and other operational resources in order to guarantee the quality of products while eliminating
the risk of accidents that may occur due to technical factors in factory operations.
The Company has formulated a standard protap applied to its employees, where each employee particularly production
employee is required to adhere to the Protap. For example, Protap No. PUM007 on B3 Liquid Waste Treatment conducted
through the Company’s IPAL Farma, where employees are required to wear personal protective equipment consisting of
a mask, rubber gloves, helmet and boots. To protect employee from the risk of occupational accidents, the Company provides
accident and health insurance so that employees have peace of mind when carrying out their daily work.
370 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Selain keselamatan kerja pada kegiatan produksi, Perseroan juga melengkapi keselamatan kerja karyawan melalui sarana-
sarana keselamatan kerja yang berada di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik Cibitung dan sesuai dengan persyaratan
K3. Desain ruangan dibuat dengan memperhitungkan akses keluar darurat bagi karyawan; demikian pula dengan
tangga. Sarana lain terkait keselamatan kerja yang berada di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik adalah:
Sarana Keselamatan Kerja
Jenis Sarana Type of Equipments and Facilities
Jumlah Total
Alat Pemadam Api Ringan APAR Fire Extinguisher
2 kg 63 unit
Alat Pemadam Api Ringan APAR Fire Extinguisher
2 kg 107 unit
Alat Pemadam Api Besar APAB Fire Extinguisher
25 kg 12 unit
Hydrant 1,5 inch 62 point
Hydrant 2,5 inch 17 point
Jalur Evakuasi Evacuation Route
10 point Titik Kumpul
Assembly Point 3 point
Sepanjang tahun, Perseroan melalui Unit LK3 melakukan program pemeliharaan alat pemadam APAR dan APAB secara
berkala setiap bulannya. Demikian pula dengan kegiatan latihan pemadaman kebakaran berkala setiap 6 enam
bulan untuk tim pemadam kebakaran internal dan satuan pengamanan bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Bekasi. Di samping itu, Perseroan terus melakukan sosialisasi K3 kepada karyawan dibawah koordinasi Divisi
SDM Umum. Sosialisasi ini diharapkan dapat menjaga terus kesadaran karyawan tentang pentingnya keselamatan kerja
di lingkungan Perseroan.
Agar kebijakan LK3 Perseroan dapat berjalan dengan baik, Perseroan memiliki tolok ukur keberhasilan penerapan
LK3 yang mengacu pada standar yang berlaku, dimana keberhasilan pelaksanaan LK3 ditempatkan dalam Indikator
Kinerja Kunci IKK Unit atau Fungsi terkait.
Dengan seluruh Protap dan pelaksanaannya yang terukur, serta komitmen dari seluruh insan Perseroan, selama tahun 2014
dan tahun 2015 tidak terdapat angka kecelakaan kerja baik di area produksi maupun bidang operasional Perseroan lainnya.
In addition to occupational safety in production activities, the Company also completes the employee occupational safety by
means of safety facilities in Head Oice and Cibitung Factory in accordance with K3 requirements. Rooms are designed
by taking into account of the emergency exit access for employees; as well as stairs. Other equipments of occupational
safety in the Head Oice and Factory are:
Safety EquipmentFacilities
Throughout the year, the Company through LK3 Section conducted monthly maintenance program for fire
extinguishers APAR and heavy duty ire extinguishers APAB. Similarly, ire ighting drills were also organized every 6 six
months for the ireighting team and the internal security forces in cooperation with the Fire Department of Bekasi
Regency. In addition, the Company continued to disseminate K3 to employees under the coordination of General Afairs
Department. This dissemination is expected to continue to maintain employee awareness of the importance of
occupational safety in the Company.
In order to ensure smooth enforcement of LK3 policy, the Company has in place LK3 application standards that
refer to the applicable standards, where successful LK3 implementation is under the Key Performance Indicators of
the respective unit or function.
With all procedure and its observable implementation, as well as the commitment of all Company’s human resources, during
the 2014 and 2015 there is no number of work accident both in the production area as well as the other operational company.
PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA
LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy
371 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Program Kesehatan Karyawan
Salah satu kebijakan LK3 yang dimiliki Perseroan secara khusus menekankan pentingnya aspek kesehatan kerja.
Untuk mewujudkan kesehatan lingkungan kerja yang tinggi, Perusahaan meningkatkan 2 dua aspek yang saling
berinteraksi secara sinergi, yaitu kesehatan karyawan dan kondisi lingkungan kerja.
Aspek kondisi lingkungan dibentuk melalui berbagai hal, baik kondisi lingkungan kerja yang sehat maupun lingkungan
hidup. Pengelolaan kegiatan produksi yang disertai Protap yang baku, seperti yang telah diuraikan di atas, dapat menjadi
contoh bagaimana Perseroan berkomitmen untuk membentuk lingkungan kerja yang sehat.
Pada aspek kesehatan karyawan Perseroan memiliki 2 dua kebijakan besar, yaitu pengelolaan asuransi Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan—sesuai Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS dan
Peraturan Presiden Perpres No. 12 Tahun 2013 yang telah diubah melalui Perpres No. 111 Tahun 2013; dan pembentukan
unit Pengelola Pelayanan Kesehatan Karyawan P2K2 yang baru saja disahkan di tahun 2015.
P2K2 didirikan berdasarkan SK Direksi No. 0308DIRSKIII2015 dan memiliki fungsi untuk mengelola pelayanan kesehatan
karyawan secara internal sesuai aspek kewajaran. Melalui unit P2K2, Perseroan menyediakan poliklinik internal yang
menyediakan pelayanan kesehatan umum dan gigi serta dilengkapi dengan fasilitas apotek. Biaya klaim kesehatan
juga diberikan kepada karyawan sepanjang memenuhi aspek kewajaran.
Di samping kesehatan, Perseroan juga memberikan program asuransi kecelakaan untuk karyawan. Program asuransi ini
dilakukan melalui kepersertaan asuransi BPJS Ketenagakerjaan yang meliputi Jaminan Kecelakaan, Jaminan Hari Tua dan
Jaminan Kematian.
Employee Healthcare Program
The Company’s LK3 policy also speciically emphasizes the importance of workplace healthcare.
To realize good workplace healthcare, the Company increased 2 two aspects that interact in synergy, namely employee
healthcare and workplace condition.
Workplace condition is established through a variety of things, including good workplace condition and health environment.
Production management with standardized Protap, as described above, may be an example of how the Company
is committed to establishing a healthy work environment.
On the employee healthcare aspect, the Company has two 2 major policies: “BPJS Kesehatan” health insurance in compliance
with the 2011 Law No. 24 on BPJS and the 2013 Presidential Decree No. 12 amended by the 2013 Presidential Decree
No. 111, and the recent formation of Employee Healthcare Management P2K2 in 2015.
P2K2 was established by virtue of the Board of Directors Decision Letter No. 0308 DIR SK III 2015 and functions
to manage employee wellness service in a reasonable manner. Through P2K2 unit, the Company provides internal clinic which
provides medical and dental care equipped with a pharmacy. Medical claims costs were also given to all employees meet
in a reasonable manner Industrial Relations In addition to health facilities, the Company also provides
accident insurance for employees. This insurance program is covered in the BPJS Ketenagakerjaan consisting of Work
Accident Insurance, Old Age Security and Death Security.
372 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Hubungan Industrial
Perseroan berkomitmen untuk mendukung hubungan industrial antara karyawan dan Perseroan melalui kebebasan
karyawan untuk berserikat. Oleh karena itu, Perseroan mengakui keberadaan Serikat Pekerja Perseroan yang
dibentuk oleh para karyawan yang keberadaannya terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Serikat Pekerja Perseroan memiliki visi untuk mewujudkan harmonisasi hak dan kewajiban karyawan dan Perseroan
dalam lingkup kesetaraan.
Melalui pembentukan Serikat Pekerja, hubungan industrial karyawan dan Perseroan telah memenuhi standar dan
perundangan-undangan yang berlaku; di samping tentunya memaksimalkan peran karyawan sebagai salah satu pemangku
kepentingan Perseroan.
Manajemen Perseroan secara aktif melakukan komunikasi dalam rangka menyampaikan informasi-informasi terkini
sesuai dengan azas keterbukaan informasi dengan Serikat Pekerja secara berkala. Dengan kegiatan ini maka hubungan
harmonis antara Manajemen dengan karyawan dapat terus terjaga dengan baik.
Bentuk lain dari harmonisnya hubungan antara Manajemen dan karyawan adalah dengan disepakatinya keseimbangan
antara hak dan kewajiban Manajemen - karyawan dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama PKB yang secara berkala
dievaluasi setiap dua tahun sekali melalui proses perundingan. Selain itu, Perseroan secara khusus menunjukkan komitmen
atas kesejahteraan karyawan dan keterlibatan karyawan terhadap aktivitas usaha melalui kepemilikan saham anak
perusahaan PT Indofarma Global Medika oleh Koperasi Pegawai Indofarma KOPAMA sebesar 0,001.
KOPAMA berdiri pada 1969 berdasarkan akta Pendirian No. 819BHI tanggal 13 September 1969, Perkumpulan Koperasi
Simpan Pinjam Pabrik Manggarai Depkes Jakarta bertempat di Manggarai, dan diubah dengan akta No. 819ABHI tanggal
28 Januari 1991, akta perubahan Anggaran Dasar Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Departemen Kesehatan,
berdasarkan hasil Rapat Anggota Khusus Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Depkes yang diselenggarakan pada hari
Rabu tanggal 28 Pebruari 1990 bertempat di Aula Perum Indofarma Jl. Tambak No. 2, Manggarai - Jakarta.
Industrial Relations
The Company is committed to supporting the industrial relations between employees and the Company through a
freedom of employees to associate. Therefore, the Company recognizes the existence of worker union formed by the
Companys employees whose existence is listed on the Department of Labor of Bekasi, West Java. The Companys
trade union’s vision is to achieve harmonization of the rights and obligations of employees and the Company within the
scope of equality. Through the establishment of worker union, industrial
relations of employees and the Company have met the standards and legislation in force, and also maximized the
role of employees as one of the Company’s stakeholders.
The Companys management actively and periodically communicates with the worker union in order to
provide the latest information in accordance with the transparency principle. With this activity, the harmonious
relationship between management and employees can be maintained properly.
The harmonious relationship between management and employees is also manifested in the balance
of rights and obligations agreed in the Collective L a b o r A g r e e m e n t C L A r e g u l a r l y e v a l u a t e d
ever y two years through a negotiation process. In addition, the Company specifically demonstrates its
commitment to the employee welfare and employee engagement to business activities through the 0.001 share
ownership in the Company’s subsidiary PT Indofarma Global Medika by the Indofarma Employee Cooperative KOPAMA.
KOPAMA was established in 1969 by Deed of Establishment No. 819BHI dated 13 September 1969, Savings and Loans
Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai Factory which was amended by the Deed No. 819ABH I dated 28 January
1991, the Deed of amendment of the Articles of Association of Multipurpose Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai
Factory based on the Results of Meeting of Special Members of Multipurpose Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai
Factory held on Wednesday, 28 February 1990 at the Aula Perum Indofarma Jl Tambak No. 2, Manggarai – Jakarta.
PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA
LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy
373 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Pada tanggal 3 Januari 2001 diubah berdasarkan surat Keputusan Departemen Koperasi Wilayah Jawa Barat, Kepala
Kantor Departemen Koperasi PK M KabupatenKodya Bekasi, dengan akta No. 819BHPADKDK.10.8I2001, akta
perubahan Anggaran Dasar KOPAMA di Jakarta Timur untuk mengubah Anggaran Dasar Koperasi yang merupakan hasil
Rapat Anggota Khusus Perubahan Anggaran Dasar KOPAMA yang diselenggarakan pada tanggal 25 November 2000
bertempat di Jalan Indofarma No. 1, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Besaran Investasi dalam Ketenagakerjaan,Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Investasi Indofarma dalam Ketenagakerjaan dan Program Kesehatan
Uraian Description
2014
Rp
2015
Rp
Kenaikan Penurunan Increase Decrease
Investasi Ketenagakerjaan Investment in Employment
4.057.458.683 4.072.360.932
0,37 Biaya Kesehatan
Health Expenses • Asuransi kesehatan
Health Insurance 8.570.659.100
- -
• BPJS Kesehatan -
3.564.381.191 -
• Pengelola Pelayanan Kesehatan Karyawan P2K2 Employee Healthcare Management
- 3.502.293.626
- Jumlah Biaya Kesehatan
Total Health Expenses 8.570.659.100
7.066.674.817 21.28
Jumlah Total
12.628.117.783 11.139.035.749
11,79
Seperti halnya tingkat turnover karyawan yang telah dijelaskan sebelumnya, penurunan investasi Perseroan dalam program
kesehatan sebagai akibat pengurangan jumlah karyawan, dari 1.037 karyawan di tahun 2014 menjadi 955 karyawan di tahun
2015. Di samping itu, penurunan ini terjadi karena adanya perubahan struktur pembiayaan kesehatan, dari asuransi
kesehatan eksternal menjadi pengelolaan kesehatan oleh unit P2K2 beserta asuransi yang diwajibkan pemerintah, yaitu BPJS.
Biaya Pemeliharaan Sarana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Uraian Description
2014
Rp
2015
Rp
Kenaikan Penurunan Increase Decrease
APAR Fire Extinguisher
2kg 4.365.900
4.851.000 11,11
APAR Fire Extinguisher
2kg - 25kg 15.733.013
17.481.125 11,11
APAR Fire Extinguisher
25kg 17.426.699
19.362.999 11,11
Jumlah 37.525.612
41.695.124 11,11
Kenaikan biaya pemeliharaan sarana keselamatan kerja pada APAR disebabkan adanya peningkatan biaya pemeliharaan
dari harga per unitnya. The deed was further amended on 3 January 2001 with the
Decision Letter of PKM Cooperatives Department Head of Bekasi Municipality by virtue of the Deed No. 819 BH PAD
KDK.10.8 I 2001, the deed of amendment to KOPAMA’s Articles of Association in East Jakarta based on the result of
the Cooperative’s Special Members Meeting on KOPAMA Articles of Association Amendment held on 25 November
2000 at Jalan Indofarma No. 1, Cibitung, Bekasi.
The Amount of the Company’s Investment in Employment, Occupational Health and Safety
The Company’s Investment in Employment and Health Program
The same with the Company’s employee turnover ratio described previously, there was a decline in the Companys
investment in health programs as a result of reduction in the number of employees, from 1,037 employees in 2014 to
955 employees in 2015. In addition, the decline was due to changes in the health inancing structure from external health
insurance into the health management by P2K2 unit along with the BJPS state-mandated insurance.
Occupational Health and Safety Equipment Maintenance Expenses
The increase in Occupational Health and Safety Equipment Maintenance Expenses in APAR was due to the increased
maintenance cost per unit.
374 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Salah satu tanggung jawab Perseroan terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan diwujudkan melalui
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Program ini dijalankan dengan berdasar peraturan Menteri BUMN
nomor PER-09MBU072015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan
Badan Usaha Milik Negara. Program ini bertujuan untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat secara
nyata pada setiap wilayah usaha Perseroan. Secara khusus, pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu
usaha pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga
pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Progam Kemitraan PK merupakan kegiatan penyaluran dana pinjaman bergulir dan dana pembinaan kemitraan kepada
mitra binaan. Sasaran dari kegiatan PK adalah usaha kecil, dalam hal ini perorangan atau badan usaha dan koperasi yang
mempunyai penjualan danatau omset per tahun setinggi- tingginya Rp1 miliar atau memiliki aktiva setinggi-tingginya
Rp200 juta di luar tanah dan bangunan.
Partnership and Community Development Program
One responsibility of the Companys social and community development is realized through the Partnership and
Community Development Program PKBL. This program was carried out based on the State Minister of State-Owned
Enterprises No. PER-09 MBU 072015 concerning the Partnership and Community Development Program in SOE.
The program aims to provide a tangible beneit of community development in all SOE business sectors. In particular, PKBL
implementation is expected to help the governments eforts in improving community’s self-reliance, reduce unemployment
and reducing the number of poor people, which in turn boost economic growth.
Partnership Program is activities to distribute revolving loan and partnership development funds to the fostered partners.
These program activities are aimed at small businesses, in this case individuals or business entities and cooperatives with
sales andor turnover amounting to Rp1 billion per year at the most or total assets amounting to Rp200 million at the
most, excluding land and buildings.
375 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Aktivitas pembinaan kepada mitra binaan yakni berupa bantuan pembinaan untuk meningkatkan kualitas SDM
dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan pemagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen dan
ketrampilan teknis produksi serta penelitian dan pengkajian penyusunan studi pengembangan usaha secara sefektif dan
eisien melalui pelatihan yang dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pendidikan
yang dibutuhkan.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan mitra binaan adalah untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan
dan manajerial mitra binaan serta memberikan pinjaman permodalan, peningkatan kemampuan produksi, pemasaran
dan lain-lain sehingga usaha kecil yang dibina dapat menjadi usaha yang tangguh dan mandiri yang pada gilirannya nanti
diharapkan dapat berkembang menjadi usaha menengah dan besar.
Mitra binaan yang diberi bantuan dana PK dari Perseroan adalah pengusaha kecil yang produknya memiliki daya saing
yang relatif cukup baik tetapi mengalami kesulitan dalam hal pemasaran, SDM, manajemen, permodalan, dan teknologi.
Oleh karenanya, bantuan dana PKBL yang diberikan akan dapat mengatasi masalah tersebut sehingga diharapkan
para pengusaha dapat mandiri dan berkembang menjadi usaha menengah dan besar sehingga memiliki daya saing
dan menjadi pengusaha nasional yang tangguh.
Perseroan telah melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan koperasi mitra binaan sejak tahun 1991, dan kepada
mitra binaan tersebut telah disalurkan dana berupa pinjaman kemitraan dan hibah. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Perseroan No. 789DIRSKVIII2014 tanggal 12 Agustus 2014 tentang Struktur Organisasi Unit Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan PKBL susunan unit PKBL adalah sebagai berikut:
Direksi Pembina Coaching Director
: Direktur Utama President Director
Kepala PKBL Head of PKBL
: Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Bendahara Secretary Treasurer
: Tri Wiyoto Koordinator Pelaporan
Reporting Coordinator : Bidang Akuntansi
Accounting unit
Fostering activities to partners consist of coaching to improve human resources quality in the form of education, training
and apprenticeship to improve entrepreneurial capacity, production technical skills and management as well as
research and assessment of the preparation of business studies efectively and eiciently through training conducted by the
Company and the parties relating to education needed.
The partner fostering is to improve the entrepreneurial and managerial abilities of the fostered partners and provide
working capital loan, increase production and marketing capacities and other capacities so that the fostered small
businesses become strong and independent which in turn are expected to grow into medium and large businesses.
Fostered Partners who are granted the Company’s Community Development funds are small entrepreneurs whose products
have relatively good competitive advantages but having difficulty in marketing, human resources, management,
capital, and technology. Therefore, the PKBL funds will be able to resolve the issues and the small entrepreneurs will
become self-reliant and evolve into medium and large businesses with competitive advantages and become tough
national entrepreneurs.
The Company has been providing guidance to small businesses and cooperatives the fostered partners since 1991 and to
the fostered partners have received funds in the form of partnership loans and grants. Through the Board of Directors
Decision Letter No. 789DIRSKVIII2014 dated 12 August 2014 on the Organizational Structure of PKBL unit, which provides
the PKBL unit composition as follows:
376 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pada beberapa tahun belakangan, kegiatan PK dari Perseroan difokuskan kepada apotek kecil dengan cara pemberian
pinjaman modal usaha dengan kegiatan pelatihan yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan
dalam melakukan kegiatan usaha sehingga pada akhirnya dapat berdiri secara mandiri secara berkelanjutan dalam
jangka panjang. Secara lebih terperinci, Program Kemitraan ini terbagi dalam bentuk bantuan manajerial, bantuan produksi
dan pemasaran, serta bantuan modal usaha. Sampai dengan tahun 2014 PKBL Perseroan telah melakukan pembinaan
terhadap 1.643 mitra binaan.
Penyaluran Program Kemitraan Perseroan Tahun 1991 - 2014
Uraian sektor Sector
Jumlah Mitra Binaan Total Fostered Partners
Dana Tersalurkan Rp-ribu Total Funds distributed Rp Thousand
Perdagangan Trade
1.294 24.385.400
Industri Industry
45 252.000
Jasa Service
50 348.900
Pertanian Agriculture
92 370.250
Peternakan Livestock
8 33.000
Perikanan Fisheries
1 5.000
LainnyaKoperasi OthersCooperatives
153 2.532.500
JumlahRp-ribu Total Rp Thousand
1.643 27.927.050
Program Bina Lingkungan BL sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan dana BUMN
dan menyasar pada masyarakat sekitar lokasi operasional BUMN terkait. Perseroan memiliki fokus penyaluran Program
Bina Lingkungan dengan kategori sebagai berikut: a. BUMN Peduli
Program yang dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang melibatkan 1 satu atau lebih
BUMN untuk mendorong program pemerintah dalam pemberdayaan sosial dan kemasyarakatan.
b. Bantuan untuk Korban Bencana Alam Perseroan menyadari, alam geograis Indonesia yang
mempesona memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi. Erupsi gunung berapi yang terjadi secara sporadis
dan menyebar di hampir seluruh penjuru nusantara memberikan bukti hal tersebut. Patahan lempeng bumi
yang telah meluluhlantakkan beberapa daerah juga menjadi kenyataan yang harus diterima; banjir yang
melanda daerah-daerah pemukiman, baik akibat erosi tanah dan cuaca maupun akibat perilaku yang kurang
mengharmoniskan diri, yang kemudian menyadarkan kita tentang bagaimana konsep kegotong-royongan menjadi
nilai yang begitu berharga. In recent years, the Company’s Partnership Community activity
has been focused on small pharmacies by providing working capital loans with training activities to provide knowledge
and skills in conducting business so that they eventually can stand independently in a sustainable manner over the long
term. In more detail, the Partnership Program is divided into managerial assistance, production and marketing support,
as well as working capital loans. Up to 2014, the Company’s Partnership has 1,643 fostered partners.
The Company’s Partnership Program Fund Distribution 1991-2014
The Community Development is a program to empower the community using the SOE funds and aimed at the communities
living in the vicinity of the said SOEs’ operational areas. The Company’s Community Development fund distribution is
focused on the following categories:
a. BUMN Peduli
A program lauched by the Ministry of State-Owned Enterprises involving 1 one or more SOEs to
promote the Government’s social and community empowerment programs.
b. Victims of Natural Disasters
The Company realizes, the dazzling geographical nature of Indonesia has a fairly high degree of vulnerability.
Volcanic eruptions that occur sporadically and spread in almost all parts of the archipelago are the evidence of that.
Plate tectonics that have caused terrible catastrophes in some regions are also realities that must be accepted. Or
loods that hit residential areas, either due to soil erosion and weather or due to the less harmonized behavior,
which further make us aware of how the concept of cooperativeness become a precious value.
PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn
SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT
377 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Perseroan memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk membantu meringankan beban sebagian masyarakat
yang terkena dampak lingkungan tersebut. Beberapa bantuan diberikan dalam bentuk bantuan darurat, baik
obat-obatan, makanan maupun pakaian. Sifat bantuan bukanlah solusi, melainkan pertolongan pertama yang
cenderung meringankan beban saat korban bencana alam harus berhadapan dengan situasi darurat.
c. Bantuan Pendidikan atau Pelatihan Dalam Rangka Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Pendidikan menjadi dasar kokoh yang menopang keberlangsungan suatu negara dalam rangk a
meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dasar pemikiran ini menguatkan Perseroan untuk turut
serta memberikan kontribusi positif yang nyata dalam berbagai program. Implementasi kegiatan sosial yang
fokus pada peningkatan pendidikan yang telah dilakukan oleh Perseroan mencakup program pemberian bantuan
biaya pendidikan untuk siswa-siswi tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang berprestasi
di lingkungan Perseroan. Selain itu, Perseroan juga turut andil dalam program
perbaikan isik bangunan sekolah yang membutuhkan bantuan biaya renovasi. Tidak hanya sampai di situ,
Perseroan juga berperan sebagai teaching company yang dibuktikan dengan masih terselenggaranya Program
Pelatihan dan Keahlian Profesi Apoteker PPKPA dan Praktek Kerja Lapangan PKL untuk siswa-siswi sekolah
kejuruan dan program D3 dari seluruh lembaga pendidikan di tanah air.
d. Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat Selain pendidikan, kesehatan merupakan landasan
utama untuk membentuk generasi bangsa yang memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik. Program kesehatan
Perseroan menitikberatkan pada bantuan langsung seperti pengobatan gratis dan khitanan masal, dengan target
bantuan diberikan kepada kalangan masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan. Di samping itu,
program kesehatan seperti donor darah juga dilakukan Perseroan dengan tujuan utama, yaitu memberikan
stok darah tambahan kepada bank darah seperti Palang Merah Indonesia maupun rumah sakit dan pihak-pihak
terkait. Selain itu, kegiatan donor darah akan memberikan pendidikan informal tentang kesadaran berbagi
kepada sesama, di samping tentunya aspek kesehatan bagi pendonor.
The Company has a sense of social responsibility to help ease the burden of most of the people afected by the
environment. Some assistance is provided in the form of emergency aid consisting of drugs, food and clothes.
The nature of aid is not a solution, but as a irst aid to lighten the burden when the victims of natural disasters
should deal with emergency situations.
c. Assistance in the Form of Education or Training to improve
human resources Education is a solid foundation that supports a country’s
sustainability in improving the quality of life of its people. This thought has encouraged the Company to take
part in providing positive contribution through various educational programs. Implementation of social activities
focusing on educational improvement conducted by the Company covers tuition donation for good
achievers of elementary, junior high, and senior high schools surrounding the Company’s operational areas.
In addition, the Company also provides donations for school building renovation programs. Going further,
also serves as a teaching company, evidenced by the implementation of Pharmacists Professional Skill Training
PPKPA and Internship Program for Students PKL of vocational schools majoring in pharmaceutical and three-
year diploma programs in all educational institutions in the country.
d. Public Health Quality Improvement
In addition to education, health is the main foundation for creating the nations future generation with better
quality of life. The Companys health program focuses on direct assistance such as free medical services and mass
circumcision aimed at the people in need. In addition, health programs like blood donation are also conducted
by the Company with two main objectives. First, of course, to provide additional blood supplies to the blood bank
such as Indonesia Red Cross, hospitals and related parties. In addition, such blood donation programs will provide
informal education on awareness of sharing with others, and of course on the donors health aspects.
378 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
e. Pengembangan sarana ibadah Program Bina Lingkungan Perseroan juga menyentuh
pada aspek sosial budaya, dimana bantuan pembangunan sarana ibadah akan dapat memberikan makna penting
terhadap proses pendidikan informal yang terkandung dalam nilai kebaikan agama. Perseroan menyadari hal
tersebut dan mengupayakan pembentukan karakter masyarakat dengan turut serta mendorong kegiatan yang
memiliki kandungan nilai kebajikan. Selain pembangunan sarana ibadah, Perseroan juga memberikan bantuan pada
peringatan hari-hari besar keagamaan.
f. Pengembangan sarana dan prasarana umum Perawatan fasilitas umum, utamanya fasilitas yang
digunakan oleh orang banyak seringkali luput dari perhatian pihak-pihak terkait. Perseroan mengupayakan
perbaikan fasilitas umum yang memiliki fungsi besar bagi kemaslahatan dan kepentingan masyarakat umum.
Perbaikan jalan, atau pembangunan fasilitas Mandi Cuci Kakus MCK umum diharapkan akan memberikan lebih
banyak lagi fungsi fasilitas umum kepada masyarakat.
g. Pelestarian alam Perseroan memberikan perhatian mendalam terhadap
kelestarian lingkungan alam untuk keberlangsungan hidup generasi yang akan datang. Lingkungan hidup
yang sehat dan layak haruslah bisa dinikmati oleh segenap anak dan cucu masyarakat Indonesia.
Selain itu, Perseroan juga turut serta memperhatikan isu go green dengan melaksanakan praktik green factory di
seluruh unit usahanya. Perseroan menggalakkan program hemat dan eisiensi sumber daya kantor dan tempat usaha
melalui penghematan penggunaan air dan listrik. Selain itu, penggunaan kertas ditekan seminimal mungkin
dengan melakukan aktivitas menggunakan kembali kertas-kertas bekas. Upaya ini diharapkan memberikan
kontribusi positif terhadap pelestarian alam dari pihak internal Perseroan sebagaimana dirasakan oleh pihak
Perseroan sendiri dalam hal eisiensi biaya pengeluaran dan juga keuntungan operasional.
Sepanjang tahun 2015 unit PKBL Perseroan tetap berjalan namun tidak terdapat aktiitas penyaluran pinjaman kepada
mitra binaan. Unit PKBL Perseroan hanya melakukan kegiatan penagihan dan pemantauan efektiitas kegiatan Program
Kemitraan dari Perseroan terhadap mitra binaan. Sedangkan dana Program Bina Lingkungan telah disalurkan sebesar
Rp17,5 juta untuk sumbangan pengadaan karpet Masjid Baiturrahman, Cikarang Barat, Bekasi.
e. Worship Facilities
The Company’s PKBL also gets into social and culture aspects, where worship facilities development assistance
is meaningful to the informal education process for the virtues contained in religions. The Company realizes
the matter and make attempts in community character building by encouraging activities bearing the virtues.
In addition to places of worship development, the Company also provides donation for the anniversary of
Religious holidays.
f. Public Facilities and Infrastructure
Maintenance of public facilities, especially facilities used by many people, frequently misses the attention
of the parties concerned. The Company has attempted to improve public facilities with signiicant function for
the beneit and interest of the public at large. Road repair or construction of bathing and washing places MCK
are expected to give more public facilities to the public.
g. Nature Conservation
The Company pays full attention to the preservation of nature for the sustainability of our future generations.
Healthy and decent environment shall be enjoyed by all the children and grandchildren of Indonesian people.
In addition, the Company also has concerns on go green issues by implementing green factory practices
throughout its business units. The Company promotes saving and eiciency programs of the oice’s resources
and business site resources by eicient and efective use of water and electricity. In addition, the use of paper is
minimized by using used papers. All these eforts are expected to contribute positively to the Company’s
internal conservation eforts as also by the Company in terms of cost eiciency and operational proit.
Throughout 2015, the Company’s PKBL unit was still running, but there was no lending activity to fostered partners.
The Company’s PKBL unit only carried out the billing and monitoring of the efectiveness of the Companys Partnership
Program on the fostered partners. Whereas, the Community Development fund distributed amounted to Rp17.5 million
for the procurement carpets for Baiturrahman Mosque in West Cikarang, Bekasi.
PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn
SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT
379 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Program Bantuan
Di samping pelaksanaan program PKBL, pengembangan sosial kemasyarakatan dari Perseroan juga diwujudkan melalui
program-program ilantropi yang dianggap akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sifat program ini merupakan
sumbangan dana Perseroan dengan sumber pendanaan berasal dari internal Perseroan yang besarnya ditentukan
oleh kebijakan Direksi. Selain melakukan pengembangan sosial kemasyarakatan, program bantuan ini diharapkan
meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap Perseroan dan senantiasa memberikan dukungan kepada Perseroan yang
dikenal sebagai produsen obat generik terbesar di tanah air.
Pada tahun 2015, kegiatan bantuan Perseroan diberikan kepada beberapa institusi yang telah mendapat persetujuan
atas proposal yang diajukan kepada Perseroan dengan memperhatikan azas tepat guna dan tepat sasaran. Kontribusi
Perseroan dalam program bantuan tahun 2015 digulirkan dalam 4 empat kegiatan, yakni kesehatan, keagamaan,
pendidikan dan lingkungan. Lokasi kegiatan ini mencakup beberapa wilayah di Indonesia antara lain DKI Jakarta, Jawa
Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Sumatera. Kegiatan yang dilaksanakan Perseroan antara lain bakti sosial kesehatan
HUT Kemerdekaan RI di Palembang, Sumatera Selatan, yang merupakan hasil sinergi Perseroan dengan BUMN PT Jasa
Marga Persero Tbk, PT Angkasa Pura Persero serta PT Pupuk Sriwidjaja Persero. Demikian pula dengan Program
Siswa Mengenal Nusantara dimana Perseroan bersama PT Jasa Marga Persero Tbk dan PT Pupuk Sriwidjaja Persero
mengirimkan 17 siswa SMA berprestasi di wilayah Sumatera Selatan ke Gorontalo.
Ke depan, Perseroan akan tetap mengagendakan kegiatan- kegiatan serupa sebagai bentuk kepedulian Perseroan
terhadap masyarakat dan lingkungan, khususnya yang berada di sekitar lingkungan Perseroan maupun wilayah yang belum
terjangkau oleh penyaluran bantuan Perseroan.
Sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Sekretaris Perusahaan tahun buku 2015, telah dianggarkan bantuan
senilai Rp500 juta, dengan realisasi mencapai Rp410,3 juta seperti yang terurai pada tabel di bawah ini.
Philanthropy Programs
In addition to PKBL programs, the Company’s social community development is also realized through philanthropy programs
which are considered to be able to provide added value to the community. These programs are the Company’s donations
of the amounts based on the Board of Directors’ discretion. In addition to social community development, the donation
program is expected to encourage the public to loyal to the Company and continue supporting the Company as the largest
generic drug manufacturer in the country.
The Companys donations in 2015 were extended to some institutions whose proposals were approved by the Company
with consideration that they were efective and right-on- target. The Company’s contributions in 2015 were distributed
in 4 four activities, i.e. health, religion, education and environment. These programs covered several regions in
Indonesia such as Jakarta, West Java, Yogyakarta, East Java and Sumatra; among others included healthcare services,
Independence Day in Palembang, South Sumatra; the synergy with several SOEs such as PT Jasa Marga Persero Tbk, PT
Angkasa Pura Persero and PT Pupuk Sriwidjaja Persero. The Company also organized “Siswa Mengenal Nusantara”
Students Get to Know the Country in which the Company and PT Jasa Marga Persero Tbk and PT Pupuk Sriwidjaja
Persero sent 17 outperforming high school students in South Sumatra to Gorontalo.
Going forward, the Company will organize similar activities as a form of its awareness towards society and the environment,
particularly those in the surrounding of the Company’s operational areas, as well as the areas that are still out of the
coverage of the Company’s donation programs.
In accordance with the 2015 Corporate Secretary’s Planned Activities and Company Budget, the 2015 donation program
budget amounted Rp500 million, and the realization amounted to Rp332,3 million as outlined in the table below.
380 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Kegiatan Tanggal
Date Biaya Rp
Cost Rp Activity
Sumbangan bulan dana Palang Merah Indonesia PMI Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
3 Februari 2015 2.000.000
Donation for the Indonesian Red Cross PMI of Bekasi Regency, West Java.
Sumbangan kepada Masjid Al-Mubarok Perumnas 3 Bekasi Timur, Jawa Barat
5 Februari 2015 2.000.000
Donation for Masjid Al-Mubarok at Perumnas 3 East Bekasi, West Java
Sumbangan untuk pembangunan Musholla Nurul Iman, Desa Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat
13 Maret 2015 1.000.000
Donation for the development of Nurul Iman Mosque, Tarumajaya village, Bekasi, West Java
Sumbangan kepada Masjid Jami Manbautthoybin, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat
20 April 2015 1.000.000
Donation for the development of Jami Manbautthoybin, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat
Sumbangan pagelaran budaya Adat Bolaang Mongondow kepada Rukun Pogogutat In Bolaang
Mongondow RPIBM di Jakarta 23 April 2015
10.000.000 Donation for Indigenous Culture festival “Bolaang
Mongondow” to Rukun Pogogutat in Bolaang Mongondow RPIBM in Jakarta
Sumbangan untuk kegiatan bakti sosial Posyandu Polsek Cikarang Barat, Jawa Barat
5 Mei 2015 1.000.000
Donations for Posyandu social activities at Cikarang Sectoral Police, West Java
Sumbangan kepada SMAN 2 Tambun Selatan, Jawa Barat
8 Mei 2015 1.000.000
Donation for SMAN 2 South Tambun, West Java Sumbangan untuk Masjid Nururrahman Cibitung,
Jawa Barat 21 Mei 2015
1.000.000 Donations for Mosque Nururrahman Cibitung, West
Java Sumbangan untuk kegiatan khitanan massal di
Perseroan 29 Mei 2015
30.000.000 Donation to mass circumcision in the Company
Sumbangan bakti sosial Posyandu bersama Polsek Cikarang Barat, Jawa Barat
25 Juni 2015 500.000
Donation to Posyandu Integrated Social Service with Sectoral Police of West Cikarang, West Java
Sumbangan untuk kegiatan Ramadhan SDIT Al- Arabi Bekasi, Jawa Barat
25 Juni 2015 1.000.000
Donation for Ramadhan Activities in SDIT Al-Arabi Bekasi, West Java
Sumbangan untuk kegiatan Workshop Robotic Digilab Tecnology di Bekasi, Jawa Barat
25 Juni 2015 1.000.000
Donation for the Workshop Robotic Digilab Tecnology event in Bekasi, West Java
Sumbangan untuk bakti sosial Ramadhan bersama YATAMA
7 Juli 2015 1.000.000
Donation for Ramadhan event with YATAMA Santunan anak yatim di lingkungan Kementerian
Kesehatan 8 Juli 2015
10.000.000 Donation for orphans in the Ministry of Health
Santunan anak yatim dan buka puasa bersama di Perseroan
8 Juli 2015 20.000.000
Donation for orphans and breaking fast together event in the Company
Sumbangan untuk kegiatan Tajil Ramadhan Masjid Baiturrahman Perseroan
Juli 2015 11.700.000
Donation for Ta’jil Ramadhan activities in the Company’s Mosque Baiturrahman
Sumbangan untuk bakti sosial program kesehatan menyambut HUT Kemerdekaan RI di Palembang,
Sumatera Selatan Agustus 2015
170.000.000 Donation for healthcare program to commemorate the
Independence Day in Palembang, South Sumatra Sumbangan untuk bantuan pendidikan kepada
putraputri karyawan Perseroan yang berprestasi Agustus 2015
50.000.000 Educational donations for the Company’s employees’
sons daughters who demonstrated good academic achievements
Sumbangan acara pentas seni Universitas Airlangga, Surabaya
Oktober 2015 6.100.000
Donation for arts performing event in Airlangga University, Surabaya
Sumbangan untuk penanaman padi dan jagung di Koramil Cibitung, Jawa Barat
Oktober 2015 3.000.000
Donation for rice and corn cultivation in Koramil Cibitung, West Java
PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn
SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT
381 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
The above total donation increased by 99.08 compared with the Rp206,094,482 donation in 2014.
Kegiatan Tanggal
Date Biaya Rp
Cost Rp Activity
Santunan anak yatim piatu di Masjid Jami Nur Rahman, Bekasi
Oktober 2015 1.000.000
Donation for orphans at Masjid Jami Nur Rahman, Bekasi
Sumbangan kegiatan Semarak Muharam IRMAWAR, Jakarta
November 2015 1.000.000
Donation for IRMAWAR Muharam event, Jakarta Sumbangan acara Pesta Rakyat LPDP Yogyakarta
November 2015 5.000.000
Donations for the People’s Party By Yogyakarta’s LPDP Bantuan Siskommas Kelurahan Kebon Manggis,
Jakarta November 2015
1.000.000 Donation for Siskommas Kebon Manggis, Jakarta
Sumbangan Program Siswa Mengenal Nusantara melalui sinergi BUMN
November – Desember 2015
78.000.000 Donation for Students Get to Know the Country
program through the SOEs synergy Sumbangan kepada Majelis Ilmu Islam Al Ikhlas Al
Mardhotillah dalam rangka peringatan Maulid Nabi di Bekasi, Jawa Barat
Desember 2015 1.000.000
Donation to the Council of Islamic Studies Al Ikhlas Al Mardhotillah in commemoration of the birth of the
Prophet Muhammad in Bekasi, West Java Jumlah
410.300.000 Total
Jumlah tersebut meningkat 99,08 dari program bantuan tahun 2014 yang sebesar Rp206.094.482.
382 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
TANGGUNG JAWAB TERHADAP PRODUK, LAYANAN DAN PELANGGAN
RESPOnSIBILITy TO PRODUCTS, SERVICES AnD CUSTOMERS
Sebagai salah satu produsen obat generik terbesar di Indonesia, Perseroan memiliki tanggung jawab baik secara sosial maupun
etika dalam pemenuhan ketersediaan produk bagi para pemangku kepentingan—utamanya kepada pelanggan.
Perseroan mempunyai komitmen untuk selalu menghadirkan produk yang memiliki kualitas, eikasi, dan keamanan yang
sesuai dengan standar kualitas produk sebagaimana ketetapan regulator dalam aturan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB
dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB.
Komitmen terhadap Mutu
Perseroan berkomitmen untuk menghasilkan produk yang terjamin konsistensi mutunya sesuai dengan spesiikasi yang
telah ditetapkan. Untuk mewujudkan komitmen ini, Perseroan melalui Bidang Pengawasan Mutu dan Bidang Pemastian Mutu
melakukan pengawasan dan pengendalian untuk menjamin konsistensi mutu produk yang dihasilkan di setiap tahapan
pembuatan produk. Proses pengawasan antara lain seleksi produsen resmi bahan baku, pengujian bahan baku, pemastian
kelaikan peralatan dan lingkungan produksi, validasi proses produksi, validasi proses pengujian, pengawasan selama
proses produksi In Process Control, pengujian produk, The biggest generic drugs manufacturer in Indonesia, the
Company has social and ethical responsibilities to meet product availability for the stakeholders most notably the
customers. The Company is committed to producing products with quality, eicacy, and security in accordance with product
quality standards as regulated in the Good Manufacturing Practice GMP.
Commitment to Quality
The Company is committed to producing products of consistently assured quality according to the established
speciications. Indofarma realizes this commitment through its Quality Control and Quality Assurance Department that
conducts supervision to assure the consistency of product quality at all manufacturing stage. The supervision process
covers, among others, the selection of authorized producers for raw material, testing of raw material, equipment and
production environment airworthiness assurance, production process validation, testing process validation, monitoring in
the production process in process control, product testing,
383 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
evaluasi produsen resmi bahan baku, dan evaluasi produk pasca produksi.
Komitmen Perseroan terhadap pemastian mutu tertuang dalam Kebijakan Mutu sebagai berikut:
1. Mutu dijadikan prioritas utama demi kepuasan pelanggan
eksternal maupun internal. 2. Mutu mencakup seluruh kegiatan Perseroan, mulai
dari penelitian dan pengembangan, produksi sampai dengan pemasaran.
3. Mutu dibangun oleh semua pihak melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang efektif dan eisien.
4. Mutu terutama ditentukan oleh faktor manusia, karena itu pendidikan dan pelatihan bagi karyawan terus
dikembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Mutu selalu dijaga dan ditingkatkan sesuai kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan kemampuan daya
saing melalui proses yang dapat menekan biaya mutu. Pemastian mutu juga dilakukan dengan mempertahankan
sertiikasi ISO 9001 yang telah diperoleh sejak 17 Maret 2000, dan pembaruan sertiikasi ISO 9001 secara berkala.
Periode Sertiikasi ISO 9001
ISO 9001 : 1994 17 Maret 2000
ISO 9001 : 1994 6 Mei 2003
ISO 9001 : 1994 4 Agustus 2003
ISO 9001 : 2000 17 Mei 2006
ISO 9001 : 2008 17 Maret 2009
ISO 9001 : 2008 17 Maret 2012
ISO 9001 : 2008 17 Maret 2015
Kepuasan Pelanggan
Perseroan memandang pentingnya kepuasan pelanggan sebagai salah satu tolok ukur penilaian paling efektif dari
keseluruhan aspek kualitas produk yang dimiliki Perseroan. Untuk memetakan kelemahan-kelebihan produk dan posisinya
di tengah-tengah pelanggan, Perseroan melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala yang meliputi penilaian
terhadap produk, tenaga pemasaran, pelayanan distributor, dan kegiatan promosi yang dilakukan Perseroan.
Berikut ini disampaikan hasil survei kepuasan pelanggan untuk tahun 2015.
and evaluation of approved vendor for raw material and evaluation of post-production products.
The Company’s commitment to quality assurance is poured in the Quality Policy which includes:
1.
Quality becomes the top priority to guarantee external and internal customer satisfaction;
2. Quality covers the entire company’s activities, from
research and development, production to marketing. 3.
Quality is built by all parties through planning, execution, and control in an efective and eicient way.
4. Quality is mainly determined by human factors. Therefore,
education and training for employees will continue to be developed according to the needs and development
of science and technology.
5. Quality is always maintained and upgraded according to
customers’ needs by taking into account the competitive advantages through process that can reduce the cost
of quality.
The Company’s quality assurance is conducted by sustaining ISO 9001 certiication obtained on 17 March 2000 and its
periodic renewal.
ISO 9001 Recertiication
Customer Satisfaction
The Company views that customer satisfaction is important as one of the the most efective assessment benchmarks of
the Companys product quality aspects. To map the weakness and strength of the Company’s products and their position in
the market, the Company conducts a survey which includes product assessment, marketing personnel, distributor services,
and promotional activities conducted by the Company.
The following are results of the survey and assessment for the 1st Semester from January to June 2015.
384 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Kualitas Produk Product Quality
Ketersediaan Produk Product Availability
Keragaman Produk Product Diversity
Harga Price
Kebijakan Potongan Harga Discount
Puas
Satisfy
Tidak Puas
Unsatisfy
Penilaian Terhadap Produk Assessment of Indofarma Products
97 51
92 76
67
3 49
8 24
33
10 30
50 70
90
20 40
60 80
100
Kemudahan Pemesanan
Easiness in Making Orders
Kecepatan Pengiriman
Delivery Speed Kecepatan Menangani
Keluhan The Speed of Response To
Complaints Kemudahan Hubungan
dengan Tenaga Pemasaran
Easiness in Communicating with
Sales Force
Puas
Satisfy
Tidak Puas
Unsatisfy
Penilaian Terhadap Sistem Pelayanan Assesment of Indofarma Service System
93 82
97 97
7 18
3 3
10 30
50 70
90
20 40
60 80
100
Hasil dari penilaian ini menjadi dasar Perseroan melakukan evaluasi dan perbaikan untuk kemudian dapat meningkatkan
pelayanan dan kualitas produk demi kepuasan pelanggan. The assessment results will became a basis for the Company
to evaluate and make improvement for service and product quality to deliver customer satisfaction.
TAnggUng JAWAB TERHADAP PRODUK, LAyAnAn DAn PELAnggAn
RESPOnSIBILITy TO PRODUCTS, SERVICES AnD CUSTOMERS
In Process Control dalam proses penyalutan tablet In Process Control during tablet coating process
385 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
With a view to facilitate customers’ complaints, the Company makes available to the customers the access to
ile their complaints directly or indirectly by providing the communication channels as follows:
Keluhan mutu produk dari Pelanggan diterima
oleh Divisi Pemasaran
Customer’s Complaint on Product Qulity received
by Marketing Unit
Pelanggan menerima tanggapan atas keluhan dari
Divisi Pemasaran
Customer complaint is responded by Marketing Unit
Divisi Pemastian Mutu menerbitkan laporan
hasil investigasi dan tindaklanjutnya
QA Unit issues investigation report
the follow-up
Keluhan dievaluasi dan diinvestigasi oleh Divisi
Pemastian Mutu
Complaint is evaluated and investigated by
Quality Assurance QA Unit
Pelanggan menerima jawaban dan
tindaklanjut atas keluhan
Customer receives response and follow-up
of complaint
Divisi Pemasaran menerima laporan
hasil investigasi dan tindaklanjutnya
Marketing Unit receives investigation
report and the follow-up
Alur Penanganan Keluhan Pelanggan
Customer Complaint Handling Service
Flowchart
Lead time: m
aksim al 14 hari
Lead Time:
Max 14 days Lead time:
m aksim
al 2 hari
Lead T
ime: Max 2 days
Layanan Keluhan Bagi Pelanggan
Alur dan mekanisme layanan dan penanganan keluhan bagi pelanggan dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Customer Complaints Handling Service
The low and mechanism of customer complaints handling service is presented in the following chart:
Dalam rangka melayani keluhan pelanggan, Perseroan memberi kesempatan kepada para pelanggan untuk
menyampaikan keluhannya secara langsung maupun tidak langsung melalui saluran komunikasi yang tersedia
sebagai berikut:
PT Indofarma Persero Tbk Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, 17530
Tel : +62 21 85908350, 88323971 Fax : +62 21 8574503, 88323973
Email : generalindofarma.co.id Website : www.indofarma.co.id
386 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Alamat Kantor Cabang Entitas Anak Perusahaan
Subsidiary Branch Ofices Address
387 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
07
388 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Alamat Kantor Cabang PT Indofarma Global Medika.
PT Indofarma Global Medika Branches Oices Address.
Entitas Anak Perusahaan Subsidiaries
JAKARTA SATU
Kompleks Ininia Park Blok B-85 Jl. Dr. Saharjo No. 45
Jakarta Selatan 12850 Telp : 021-83792599
Fax : 021-83792814
JAKARTA DUA
Jl. Sultan Iskandar Muda 9 BCD Kebayoran Lama
Jakarta Selatan Telp : 021-7227432 7268325
Fax : 021-7227431
BANDUNG
Jl. Bapak Husein Dalam No. 2 Cihampelas
Bandung 40131 Telp : 022-2040996 2040997
Fax : 022-2038320
MEDAN
Komp. Pergudangan Amplas Trade Center ATC Blok E No. 21 dan 22
Jl. Sisingamangaraja Km-10,8 Medan
Telp : 061-88807608 Fax : 061-88807607
MAKASSAR
Jl. Dr. Sutomo No. 39 Makassar
Telp : 0411-334485 332731 Fax : 0411-332732
SEMARANG
Jl. Pamularsih Raya Kav. 67 No. 60 Semarang 50148
Telp : 024-7613648 7613649 Fax : 024-7625826
SURABAYA
Jl. Raya Margorejo Indah Blok A-13758
Surabaya 60238 Telp : 031-8419377
Fax : 031-8435444
MALANG
Jl. Sukarno Hatta No. 80 RT 003RW 006 Mojolangu-Lowokwaru, Malang 65142
Telp : 0341-402150 402151 Fax : 0341-402100
PALEMBANG
Jl. Ali Gathmir No. 37 RT 01RW 01 Kel. 13 Ilir - Kec. Ilir Timur I
Palembang Telp : 0711-3511123 351323
Fax : 0711-321230
PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA
Kompleks Ininia Park Blok B-86 Jl. Dr. Saharjo No. 45
Jakarta Selatan 12850 Telp: 021 – 8378 1166
Fax: 021 – 8378 5432 Email: infoigm.co.id
Website: www.igm.co.id
PT FARMALAB INDOUTAMA
Jalan Delima II no. 4 Malakasari Duren Sawit, Jakarta Timur
Telp: 021 – 8661 7112 Email: infofarmalab-iu.com
Website: www.farmalab-iu.com
WILAYAH OPERASIONAL
OPERATIOnAL AREA
389 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PEKANBARU
Jl. Kaharudin Nasution Gg. Triarga No. 1 - Kel. Simpang Tiga
Pekanbaru Telp : 0761-679550 679553
Fax : 0761-674720
PURWOKERTO
Jl. KH. Wachid Hasyim No. 16 Purwokerto
Telp : 0281-627932 628462 Fax : 0281-635769
YOGYAKARTA
Jl. Laksda Adisucipto Km-7 Ruko Permai Janti No. 1
Ngentak, Catur Tunggal, Depok Sleman - Yogyakarta
Telp : 0274-7460130 487036 Fax : 0274-484978
SOLO
Jl. Slamet Riyadi No. 234 Gumpang - Kartosuro
Surakarta Telp : 0271-7890207 7890208
Fax : 0271-744135
BEKASI
Jl. Ir. H. Juanda No. 110 O-P-Q Duren Jaya - Bekasi Timur
Telp : 021-88355949 88355952 Fax : 021-88355947
TANGERANG
Komp. Pergudangan Multiguna Blok A No. 5 - Kel. Pakualam
Serpong Utara, Tangerang Selatan Telp : 021-5399347 5399348
Fax : 021-5399348
BOGOR
Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 84 Bogor
Telp : 0251-7540897 7540898 Fax : 0251-7538560
SAMARINDA
Jl. Basuki Rahmat No. 74 Samarinda 75117
Telp : 0541-78572 748147 Fax : 0541-741095
DENPASAR
Jl. Gunung Agung No. 21 Denpasar 80118
Telp : 0361-4162867 Fax : 0361-411888
MANADO
Jl. DR. Sam Ratulangi Manado 95000
Telp : 0431-870199 854363 Fax : 0431-863166
PADANG
Jl. Bagindo Azis Chan No. 6 Padang
Telp : 0751-22034 810347 Fax : 0751-25664
CIREBON
Jl. Cirebon Permai III Rt 006 Rw 003 Kel. Kecapi, Kec. Harjamukti
Cirebon Telp : 0231-202950 8336890
Fax : 0231 -233969
BANJARMASIN
Jl. Pramuka Komplek Rahayu RT 023 No. 55 Kelurahan Sungai Lulut
Banjarmasin 70238 Telp : 0511-3259359 3259360
Fax : 0511-3266861
LAMPUNG
JL. KH. Ahmad Dahlan No. 68 Bandar Lampung
Telp : 0721-487131 482689 Fax : 0721-482686
PONTIANAK
Jl. Tanjung Pura No. 6 Pontianak 78117
Telp : 0561-765976 765977 Fax : 0561-741208
ACEH
Jl. P. Nyak Makam No. 1C-E Gp. Ilie - Kecamatan Ulee Kareng
Banda Aceh Telp : 0651-26773 23199
Fax : 0651-23199
BATAM
Komp. Crown Hill Estate Blok E-9 Batam Center - Batam
Telp : 0778-468265 468266 Fax : 0778-461434
JAMBI
Jl. Barau-barau II RT 24 No. 28 Kel. Pakuan Baru, Kec. Jambi Selatan
Jambi 36132 Telp : 0741-33718
Fax : 0741-33718
KUPANG
Jl. Samratulangi V No. 02 RT 020RW 07 Kel. Oesapa Barat - Kec. Kelapa Lima
Kota Kupang Telp : 0380-8553595 832811
Fax : 0380-8553595
MATARAM
Jl. Bung Karno No. 76 Karanganyar
Mataram Telp : 0370-626378
Fax : 0370-623065
PAPUA
Jl. Kelapa Dua Pergudangan Boulevard No. 3
Entrop - Jayapura Telp : 0967-534047 534048
Fax : 0967-534041
JEMBER
Jl. Imam Bonjol No. 37 Kel. Kaliwates, Kec. Kaliwater
Jember Telp : 0331-321832 321833
Fax : 0331-489427
SERANG
Jl. Raya Petir Curug No. 59 Kp. Pamupukan RT 03 RW 01
Kel. Cilaku, Kec. Curug, Serang Telp 0254-848 7320
Fax 0254-848 0321
MADIUN
Jl. Mayjend. Panjaitan No.08 Madiun
Telp 0351-4772 222 Fax 0351-4770 351
TEGAL
Jl. Raya Purwahamba RT 09 RW 04 Purwahamba, Suradadi
Tegal
390 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Lembar Pengesahan
Approval Sheets
391 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance
08
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indofarma Persero Tbk Tahun Buku 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas
kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 26 Februari 2016
Akmal Taher
Komisaris Utama
Arief Budiman
Direktur Utama
Rina Moreta
Komisaris Formulir Nomor : X.K.6-1
Muhammad Umar
Direktur
Teddy Wibisana
Komisaris Independen
Syamsul Hadi
Direktur
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PT INDOFARMA PERSERO TBK
Jakarta, 26 Februari 2016
Teddy Wibisana
Ketua Chairman
Warga Murad
Anggota Member
PERNYATAAN KOMITE AUDIT
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015, Komite Audit menyatakan hal-
hal berikut ini :
1. Secara umum, fungsi Pengendalian Internal Perseroan telah dilaksanakan dengan baik.
2. Secara umum, kegiatan operasional Perseroan telah dilaksanakan sesuai norma-norma yang berlaku.
3. Penunjukan Auditor Independen telah memenuhi kaidah yang berlaku bagi Perseroan dan peraturan
perundangan-undangan di bidang pasar modal. 4. Pelaksanaan audit oleh Auditor Independen telah
memenuhi standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
5. Komite Audit telah melakukan evaluasi terhadap Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku
2015 dan 2014, dan hasil evaluasi tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Demikian pernyataan dari Komite Audit disampaikan kepada Dewan Komisaris.
STATEMENT OF THE AUDIT COMMITTEE
Based on the evaluation that have been conducted during the year of 2015, Audit Committee states the
followings :
1. In general, implementation of internal control function is adequate.
2. In general, the Company has carried out its business activities in accordance with the
applicable principles. 3. The appointments of Independent Auditor has
comply with the rules applied for the Company and Capital Market regulation.
4. The audit carried out by Independent Auditor has comply with the auditing standard set by
Indonesian Accountant Association. 5. Audit Committee has conducted evaluation on the
Company Financial Statements for the iscal year of 2015 and 2014, and has submitted full reports
on the evaluation to the Board of Commissioners.
Accordingly the statement from Audit Committee submitted to the Board of Commissioners.
394 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Lampiran
Appendix
395 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
09
396 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO X.K.6
CROSS REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO X.K.6
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
I. Umum
General 1. Laporan tahunan
disajikan dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar
dan dianjurkan menyajikan juga
dalam bahasa Inggris
√ Annual report is
presented in proper Bahasa Indonesia.
English version of the report is
recommended.
2. Laporan tahunan dicetak dengan
kualitas yang baik dan menggunakan
jenis dan ukuran huruf yang mudah
dibaca √
Annual report is printed on good
quality paper grade, using readable
typography
3. Laporan tahunan mencantumkan
identitas perusahaan
dengan jelas Nama perusahaan dan tahun annual
report ditampilkan di: 1. Sampul muka;
2. Samping; 3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman. √
Company name and year of annual report are displayed on the:
1. Cover; 2. Side;
3. Back cover; and 4. Each page
Annual report clearly states
corporate identity
4. Laporan tahunan ditampilkan
di website perusahaan
Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 empat tahun terakhir.
√ Covers the last report and at least reports
of last 4 four years Annual report
is uploaded to company’s website
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
1. Informasi hasil usaha perusahaan
dalam bentuk perbandingan
selama 3 tiga tahun buku atau
sejak memulai usahanya jika
perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 3 tiga tahun
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualanpendapatan usaha;
2. Laba rugi: a. Laba bruto
b. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
c. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;
3. Total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan
4. Laba rugi per saham. Catatan: Apabila perusahaan tidak
memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba rugi serta laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain secara total.
16-19 Information includes, among others:
1. Sales revenue 2. Income loss:
a. Gross proit b. Income attributable to owner of
parent company; and c. Income attributable to non-
controlling interests; 3. Total comprehensive income loss
a. Income attributable to owner of parent company;
b. Income attributable to non- controlling interests; and
4. Earnings loss per share Note: Companies without subsidiaries
need to present income loss and income loss and other comprehensive income
as total. Information
on companys operating results in
the form of three 3 years comparison
or since business commences - if the
company’s business activities have been
conducted for less than 3 three years.
397 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
2. Informasi posisi keuangan
perusahaan dalam bentuk
perbandingan selama 3 tiga
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan
kegiatan usahanya selama kurang dari
3 tiga tahun Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 2. Jumlah aset;
3. Jumlah liabilitas; dan 4. Jumlah ekuitas.
17, 19 Information includes, among others:
1. Total investments in associates; 2. Total assets;
3. Total liabilities; and 4. Total equity
Information on Companys inancial
position in the form of three 3
years comparison or since business
commences - if the company’s business
activities have been conducted for less
than 3 three years.
3. Rasio keuangan dalam bentuk
perbandingan selama 3 tiga
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan
kegiatan usahanya selama kurang dari
3 tiga tahun Informasi memuat 6 enam rasio
keuangan yang umum dan relevan denganindustri perusahaan, yaitu:
1. Rasio laba rugi terhadap jumlah aset; 2. Rasio laba rugi terhadap ekuitas;
3. Rasio laba rugi terhadap pendapatan; 4. Rasio lancar;
5. Rasio liabilitas terhadap ekuitas; 6. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset;
dan 7. Informasi dan rasio keuangan lainnya
yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya.
17 Information includes 6 six inancial
ratios that are general and relevant to the industry where the company is engaged:
1. Return on asset; 2. Return on equity;
3. Income loss statement ratio; 4. Current ratio;
5. Debt to equity ratio; 6. Debt to asset ratio; and
7. Other inancial informatio and ratio
that are relevant to the company and industry type
Financial ratio in the form of three
3 years inancial year comparison
or since business commences - if the
company’s business activities have been
conducted for less than 3 three years.
4. Informasi harga saham dalam
bentuk tabel dan graik
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
d. Volume perdagangan. 2. Informasi dalam bentuk graik
yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan
saham. Untuk setiap masa triwulan dalam 2 dua
tahun buku terakhir. Dalam hal perdagangan saham
perusahaan dihentikan sementara suspension dalam tahun buku,
maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian
sementara tersebut. Jika penghentian sementara tersebut masih berlangsung
hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan
Publik wajib menjelaskan pula tindakan- tindakan yang dilakukan perusahaan
untuk menyelesaikan masalah tersebut. 20
1. Information in tables include: a. Total outstanding shares;
b. Market Capitalization; c. Highest, lowest, and closing price of
stock; and d. Trade volume
2. Information in charts include closing price of stock and trade volume
Quarterly trading volume for the last 2 two inancial years
Where the company’s stock trade is under suspension during the inancial
year, annual report must provide explanation regarding the suspension. If
the suspension is sill efective on the date of report issuance, the Listed or Public
Company must also state measures taken to address the matter.
Stock price information in
tables and charts
398 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
5. Informasi mengenai obligasi,
sukuk atau obligasi konversi yang
masih beredar dalam 2 dua
tahun buku terakhir
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasisukukobligasi konversi
yang beredar outstanding; 2. Tingkat bungaimbalan;
3. Tanggal jatuh tempo; dan 4. Peringkat obligasisukuk.
NA Information includes:
1. Total outstanding bonds sukukconvertible bonds
2. Interest rateReturn 3. Maturity date
4. Bondssukuk rating Information on
outstanding bonds, sukuk or convertible
bonds in the last two 2 inancial
years
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report of the Board of Commissioners and Board of Directors
1. Laporan Dewan Komisaris
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai
pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi
dan dasar pertimbangannya; 3. Penilaian atas kinerja komite-komite
yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris jika ada dan alasan perubahannya.
26-33 Report includes the following:
1. Assessment on BoD performance in terms of company management and
basis of assessment 2. View on business prospects formulated
by the BoD and basis of considerations 3. Assessment on the performance of
committees under BoC 4. Changes in the BoC’s composition and
its reasons where applicable Report of the Board
of Commissioners
2. Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan,
dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;
2. Analisis tentang prospek usaha; 3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan
4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi jika ada;
dan 5. Perubahan komposisi anggota Direksi
jika ada dan alasan perubahannya. 36-49
Includes the following: 1. Company’s performance analysis that
include strategic policy, achieved results to target ratio, and business challenges
2. Business prospect analysis 3. Implementation of good corporate
governance; and 4. Assessment on the performance
of committees under Bod where applicable; and
5. Changes in the Board of Directors’ composition and its reasons where
applicable Report of the Board
of Directors
3. Tanda tangan anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada
lembaran tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris
dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan
dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang
tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam
surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan
tertulis dari yang bersangkutan. 392-393
Include the following: 1. Signatures are placed on a separate
page 2. Statement that the BoD and BoC are
fully responsible for the accuracy of the annual report’s content.
3. Signed by all members of the BoC and the BoD, with name and title; and
4. Written explanation in a separate letter by any member of the BoC or BoD
who does not sign the annual report, or, written explanation in a separate
letter by the other members should the written explanation is not available.
Signatures of the Board of Directors
and Board of Commissioners
IV. Proil Perusahaan Company Proile
1. Nama dan alamat lengkap
perusahaan Informasi memuat antara lain: nama dan
alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan situs web.
54 Information includes, among others: name
and address, zip code, telephone fax number, email, and website
Company’s name and full address
399 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
2. Riwayat singkat perusahaan
Mencakup antara lain: tanggaltahun pendirian, nama, dan perubahan nama
perusahaan jika ada. Catatan: apabila perusahaan tidak pernah
melakukan perubahan nama, agar diungkapkan
56-59 Information includes, among others:
dateyear of incorporation, name, and changes to the Company’s name where
applicable.
Note: disclose if change has never been made to company’s name
A brief history of the Company
3. Bidang usaha Uraian mengenai antara lain:
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk danatau jasa yang dihasilkan.
64 Description on, among others:
1. Company’s business activities according to the latest Articles of Association; and
2. Description of business activities; and 3. Products andor services generated
Business Fields
4. Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan
struktur 1 satu tingkat di bawah direksi. 66-76
Presented in chart, including names and positions of at least up to one level below
the BoD Organizational
structure 5. Visi, Misi,
dan Budaya Perusahaan
Mencakup: 1. Visi perusahaan;
2. Misi perusahaan; 3. Keterangan bahwa visi dan misi
tersebut telah disetujui oleh Direksi Dewan Komisaris; dan
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan corporate culture yang
dimiliki perusahaan. 60-63
Includes: 1. Company’s vision;
2. Company’s mission; 3. A statement declaring that the vision
and mission have been endorsed by the BoDBoC; and
4. Statement of corporate culture Company’s Vision,
Mission and Corporate Culture
6. Identitas dan riwayat hidup
singkat anggota Dewan Komisaris
Informasi memuat antara lain: Nama;
1. Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain;
2. Umur; 3. Domisili;
4. Pendidikan Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan;
5. Pengalaman kerja Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat; dan
6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan.
34-35 Information includes, among others:
1. Name; 2. Position including positions in other
companies or institutions; 3. Age;
4. Domicile; 5. Education ield of study and education
institution attended; 6. Working experience position,
institution, and tenure period 7. Brief appointment chronology as
member of company’s BoC Brief background
information on members of BoC
7. Identitas dan riwayat hidup
singkat anggota Direksi
Informasi memuat antara lain: 1. Nama;
2. Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain;
3. Umur; 4. Domisili;
5. Pendidikan Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan;
6. Pengalaman kerja Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat; dan
7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan.
50-51 Information includes, among others:
1. Name; 2. Position including positions in other
companies or institutions; 3. Age;
4. Domicile; 5. Education ield of study and education
institution attended; 6. Working experience position,
institution, and tenure period 7. Brief appointment chronology as
member of company’s BoD Brief background
information on members of BoD
8. Jumlah karyawan komparatif
2 tahun dan deskripsi
pengembangan kompetensinya
misal: aspek pendidikan
dan pelatihan karyawan
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing
level organisasi; 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing
tingkat pendidikan; 3. Jumlah karyawan berdasarkan status
kepegawaian; 4. Deskripsi dan data pengembangan
kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan
adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.
147-153 Information includes, among others:
1. Number of employees for each level of the organization
2. Number of employees for each level of education
3. Number of employees by employment status;
4. Description and data of employee development programs, relecting equal
opportunities for all employe levels 5. Costs incurred for development
programs Number of
employees 2 year-comparison
and a description of competence
development e.g. employee
education and training
400 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
9. Komposisi Pemegang saham
Mencakup antara lain: 1. Rincian nama pemegang saham yang
meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham;
b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan
c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan
saham masing-masing kurang dari 5.
77, 82-83 Information includes, among others:
1. Detailed names of 20 largest shareholders and percent of ownership
2. Details of shareholder names and percent of ownership cover:
a. Shareholders with 5 of more ownership;
b. Names of Directors and Commissioners who own shares; and
c. Groups of public shareholders, each with less than 5 ownership
Composition of Shareholders
10. Daftar entitas anak danatau entitas
asosiasi Informasi memuat antara lain:
1. Nama entitas anak danatau asosiasi; 2. Persentase kepemilikan saham;
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak danatau entitas asosiasi;
dan 4. Keterangan status operasi entitas
anak danatau entitas asosiasi telah beroperasi atau belum beroperasi.
78-79 Information includes, among others:
1. Name of Subsidiaries andor Associates 2. Percent of share ownership
3. Description of the Subsidiaries andor Associates’ business ields
4. Information on Subsidiaries and or Associates operational status in
operation or otherwise List of Subsidiaries
andor Associates
11. Struktur grup perusahaan
Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas
anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle SPV.
77 Company’s group structure in chart that
describes the structure of subsidiaries, associates, joint ventures and special
purpose vehicle SPV Company’s group
structure
12. Kronologis pencatatan
saham Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan saham; 2. Jenis tindakan korporasi corporate
action yang menyebabkan perubahan jumlah saham;
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun
buku; dan 4. Nama bursa dimana saham perusahaan
dicatatkan. 84-87
Information includes: 1. Share listing chronology
2. Types of corporate actions that prompt changes in the number of shares
3. Changes to number of shares from the beginning of listing to the end of
inancial year 4. Names of stock exchange where the
shares are listed Share listing
chronology
13. Kronologis pencatatan efek
lainnya Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan efek lainnya; 2. Jenis tindakan korporasi corporate
action yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya;
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir
tahun buku; 4. Nama bursa dimana efek lainnya
dicatatkan; dan 5. Peringkat efek.
NA Information includes:
1. Listing chronology of other securities 2. Types of corporate actions that prompt
changes in the number of other securities
3. Changes to number of shares from the beginning of listing to the end of
inancial year 4. Names of stock markets where the the
securities are listed 5. Securities rating
Listing chronology of other securities
14. Nama dan alamat lembaga danatau
profesi penunjang pasar modal
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAEpihak yang
mengadministrasikan saham perusahaan;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
89 Information includes:
1. Name and address of the Securities Administration Agency
2. Name and address of the Public Accounting Firm
3. Name and address of rating agency Name and address
of capital market institutions and
or capital market supporting
professions
15 Penghargaan yang diterima
dalam tahun buku terakhir danatau
sertiikasi yang masih berlaku
dalam tahun buku terakhir baik
yang berskala nasional maupun
internasional Informasi memuat antara lain:
1. Nama penghargaan danatau sertiikat; 2. Tahun perolehan;
3. Badan pemberi penghargaan danatau
sertiikat; dan 4. Masa berlaku untuk sertiikasi.
23, 88 Information includes:
1. Name of awards andor certiicates 2. Year received
3. Award andor certiication issuer 4. Validity period for certiication
Awards and or certiication
received during last inancial year
andor certiication efective during
last inancial year, both national and
international
401 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
16. Nama dan alamat entitas anak
danatau kantor cabang atau
kantor perwakilan jika ada
Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan
2. Nama dan alamat kantor cabang perwakilan.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anakcabangperwakilan,
agar diungkapkan. 388-389
Information includes, among others: 1. Name and address of subsidiary; and
2. Name and address of branch representative oice
Note: Disclose if company does not own subsidiarybranch oicerepresentative
oice Name and address
of subsidiaries and or branches or
representative if any
17. Informasi pada Situs Web
Perusahaan Meliputi paling kurang:
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2. Struktur grup perusahaan jika ada; 3. Analisis kinerja keuangan;
4. Laporan keuangan tahunan 5 tahun terakhir; dan
5. Proil Dewan Komisaris dan Direksi. 295-299
Information includes, at least: 1. Shareholder information up to ultimate
individual owner; 2. Company group structure where
applicable; 3. Financial performance analysis;
4. Annual inancial statements last 5 years; and
5. BoC and BoD proiles Information
available on company website
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
1. Tinjauan operasi per segmen usaha
Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen
usaha. 2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
a. Produksi; b. Peningkatanpenurunan kapasitas
produksi; c. Penjualanpendapatan usaha; dan
d. Proitabilitas. 108-128
Contains a description of: 1. Each business segment;
2. Performance per segment, including: a. Productionoperations;
b. Increasedecrease in production capacity;
c. Sales revenue; d. Proitability
Operational review per business
segment
2. Uraian atas kinerja keuangan
perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup
perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun
sebelumnya dan penyebab kenaikan penurunan dalam bentuk narasi dan
tabel, antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total
aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas
jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Ekuitas;
4. Penjualanpendapatan usaha, beban dan laba rugi, penghasilan
komprehensif lain, dan total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; dan
5. Arus kas. 131-136
Financial performance analysis that includes a comparison between the
inancial performance of the year and with previous years both in narrative and
tables, which covers among others: 1. Current assets, non-current assets, and
total assets; 2. Current liabilities, non-current liabilities
and total liabilities 3. Equity
4. Salesrevenues, expenses, and net income loss, other comprehensive
income, and total Comprehensive Income loss; and
5. Cash lows Description of
Company’s inancial performance
3. Bahasan dan analisis tentang
kemampuan membayar utang
dan tingkat kolektibilitas
piutang perusahaan,
dengan menyajikan
perhitungan rasio yang relevan
sesuai dengan jenis industri
perusahaan Penjelasan tentang :
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka
panjang; dan 2. Tingkat kolektibilitas piutang.
136-137 Decription on:
1. Short and long term solvency 2. Receivables collectability Level
Discussion and analysis on
Company’s solvency and collectability,
presenting the calculation of
ratios relevant to company’s type of
industry
4. Bahasan tentang struktur modal
capital structure dan kebijakan
manajemen atas struktur modal
capital structure policy
Penjelasan atas: 1. Rincian struktur modal capital
structure yang terdiri dari utang berbasis bunga dan ekuitas; dan
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal capital structure policies dan
dasar pemilihan kebijakan tersebut. 137-138
Decription on: 1. Capital structure consisting of interest
bearing liabilities and equity; and 2. Capital structure policies and basis of
policy formulation Discussion on
capital structure and capital structure
policy
402 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
5. Bahasan mengenai ikatan yang
material untuk investasi barang
modal pada tahun buku terakhir
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut;
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut;
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko
dari posisi mata uang asing yang terkait.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi
barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
140 Description on:
1. Purpose of commitment 2. Expected fund source to fulil the
respective commitments 3. Currency of denomination
4. Steps taken by the company to protect the risk against related foreign currency
position. Note: Disclose if company has no material
commitment for investments in capital goods
Discussion on material
commitment for capital goods
investment during last inancial year
6. Bahasan mengenai investasi barang
modal yang direalisasikan
pada tahun buku terakhir
Penjelasan tentang: 1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang
dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat
realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan.
140 Description on:
1. Type of capital goods investment 2. Purpose of investment; and
3. Value of capital goods investment
realized during last inancial year Note: Disclose if there is no realization of
capital goods investments Discussion on
capital goods investment realized
during last inancial year
7. Informasi perbandingan
antara target pada awal tahun buku
dengan hasil yang dicapai realisasi,
dan target atau proyeksi yang
ingin dicapai untuk 1 satu
tahun mendatang mengenai
pendapatan, laba, dan lainnya yang
dianggap penting bagi perusahaan
Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal
tahun buku dengan hasil yang dicapai realisasi; dan
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 satu tahun mendatang,
mengenai pendapatan, laba rugi, struktur permodalan, kebijakan dividen,
atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
139 Information includes, among others:
1. Comparison between target at the beginning of iancnial year with
achievement realization 2. Target or projection for next 1 one
year in terms of revenues, proit loss, capital structure, dividend policy, and
other aspects considered signiicant for the company.
Comparative information
between target at the beginning of
inancial year with realization, and
target or projection for next one year
regarding revenue, income, and other
aspects considered signiicant for the
Company
8. Informasi dan fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan
akuntan Uraian kejadian penting setelah tanggal
laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa
mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian
penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.
141 Description on signiicant events
subsequent to the accountant’s reporting date including their impacts on future
business performance and risks.
Note: Disclose if there is no signiicant event subsequent to accountant’s
reporting date. Material Information
and facts subsequent to
the accountant’s reporting date
9. Uraian tentang prospek usaha
perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan
dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung
kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
98-101, 122, 125,
128, 167- 173
Description on company’s business prospect based that takes into account
general industry and economic view supported by quantitative data from valid
data sources. Description on
company’s business prospect
10. Uraian tentang aspek pemasaran
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk danatau jasa perusahaan, antara
lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 101, 115-
120, 122- 123, 127
Description on marketing aspects of the company’s products and services, namely
marketing and market share strategy Marketing aspect
description
403 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
11. Uraian mengenai kebijakan dividen
dan jumlah dividen kas per saham dan
jumlah dividen per tahun yang
diumumkan atau dibayar selama 2
dua tahun buku terakhir
Memuat uraian mengenai: 1. Kebijakan pembagian dividen;
2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham;
4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan
pembayaran dividen kas. untuk masing- masing tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.
138-139 Description includes:
1. Dividend payout policy; 2. Amount of dividend;
3. Amount of dividend per share; 4. Pay-out ratio; and
5. Date of announcement and payment of
cash dividend for each year. Note: Disclose reasons where dividend
payout is not exercised Description
regarding dividend policy as well as
date and amount of cash dividend per
share and amount of dividend per year
as announced or paid during the past
two 2 years
12. Program kepemilikan
saham oleh karyawan dan
atau manajemen yang dilaksanakan
perusahaan ESOP MSOP
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOPMSOP dan
realisasinya; 2. Jangka waktu;
3. Persyaratan karyawan danatau manajemen yang berhak; dan
4. Harga exercise. Catatan: apabila tidak memiliki program
dimaksud, agar diungkapkan. 330-331
Description includes: 1. Amount of stock in ESOPMSOP and
realization; 2. Period
3. Requirements of employee andor management eligibility; and
4. Exercise price Note: disclose if ESOPMSOP is not
available Exercise of
employee andor management stock
option program ESOPMSOP
13. Realisasi penggunaan dana
hasil penawaran umum dalam
hal perusahaan masih diwajibkan
menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana;
2. Rencana penggunaan dana; 3. Rincian penggunaan dana;
4. Saldo dana; dan 5. Tanggal persetujuan RUPSRUPO atas
perubahan penggunaan dana jika ada.
NA Information includes:
1. Total proceeds generated; 2. Plan of proceeds use;
3. Details of utilization; 4. Proceeds balance; and
5. Date of GMSEGMS approval to
proceeds use amendment if any. Use of proceeds
from Initial Public Ofering where
the company is still required to
report proceeds realization
14. Informasi transaksi material yang
mengandung benturan
kepentingan dan atau transaksi
dengan pihak ailiasi
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat
hubungan ailiasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran
transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
141-144 Information includes:
1. Name of parties and nature of ailiation; 2. Statement on the fairness of transaction;
3. Reasons of transactions; 4. Realization of transactions during last
inancial year; 5. Company policy concerning review
mechanism on transactions; and 6. Fulillment of relevant rules and
regulations. Note: disclose if no such transaction occurs
Information on material
transactions with conlict of interests
andor transactions with ailiated
parties
15. Uraian mengenai perubahan
peraturan perundang-
undangan yang berpengaruh
signiikan terhadap perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan
dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: apabila tidak terdapat
perubahan peraturan perundang- undangan yang berpengaruh signiikan,
agar diungkapkan. 144
Description contains, among others: any changes in regulations and thier impacts
to the Company Note: disclose if there is no regulatory
change that holds signiicant impact to the company
Description on regulatory changes
that hold signiicant impact to the
company
16. Uraian mengenai perubahan
kebijakan akuntansi yang
diterapkan perusahaan
pada tahun buku terakhir
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan
dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan
kebijakan akuntansi, agar diungkapkan. 145
Description contains, among others: changes of accounting policies, reasons,
and impacts to inancial statements. Note: disclose if there is no change to
accounting policies Description
on changes in accounting policies
applied by the Company in last
inancial year
404 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
17. Informasi kelangsungan
usaha Pengungkapan informasi mengenai:
1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap kelangsungan
usaha perusahaan pada tahun buku terakhir;
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
Catatan: apabila tidak terdapat hal- hal yang berpotensi berpengaruh
signiikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir,
agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa
tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap
kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku.
146, 166 Information contains:
1. Aspects that hold potentially signiicant impacts to business continuity in last
inancial year; 2. Management assessment on aspects
intended in point 1 3. Assessment assumptions used by the
management Note: disclose if there is no aspect that
holds potentially signiicant impacts to business continuity during last inancial
year; disclose assumptions used by the management that inform the conidence
that there is no signiicant aspects that hold potentially signiicant impacts to the
company’s business during inancial year Information on
business continuity
VI. Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance 1. Uraian Dewan
Komisaris Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan
Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter pedoman dan tata tertib kerja
Dewan Komisaris. 197-213
Description includes, among others: 1. Description of BoC duties;
2. Training program to enhance BoC’s competency or induction program for
new BoC member; and 3. Disclosure on the Board Charter Board
of Commissioners Manual Board of
Commissioners description
2. Informasi mengenai
Komisaris Independen
Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris
Independen; dan 2. Pernyataan tentang independensi
masing-masing Komisaris Independen. 202-203
Information includes, among others: 1. Criteria to appoint independent
commissioner; and 2. Statement of independency of each
Independent Commissioner. Information on
Independent Commissioner
3. Uraian Direksi Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau
program orientasi bagi Direksi baru; dan 3. Pengungkapan mengenai Board
Charter pedoman dan tata tertib kerja Direksi.
213-231 Description includes, among others:
1. Scope and responsibility of each BoD member;
2. Training program to enhance BoD’s competency or induction program for
new BoC member; and 3. Disclosure on the Board Charter Board
of Directors Manual Board of Directors
description
4. Assessment terhadap Dewan
Komisaris dan Direksi
Mencakup antara lain: 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas
kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kriteria yang digunakan dalam
pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan
3. Pihak yang melakukan assessment. 212, 230,
253-256 Information includes, among others:
1. Assessment procedure on BoC and BoD performance;
2. Criteria used to assess the performance of BoC and BoD.
3. Assessor Assessment
on Board of Commissioners and
Board of Directors
405 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
5. Uraian mengenai kebijakan
remunerasi bagi Dewan Komisaris
dan Direksi Mencakup antara lain:
1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris;
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi;
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka
pendek, pasca kerja, danatau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota
Dewan Komisaris; 4. Struktur remunerasi yang menunjukkan
jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, danatau jangka
panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.
212-213, 230, 255-
256 Information includes, among others:
1. BoC Remuneration policy disclosure 2. BoD remuneration policy disclosure
3. Remuneration structure indicating
short-term remuneration type and amount, post employment andother
long term remuneration type and amount for each member of BoC
4. Remuneration structure indicating short-term remuneration type and
amount, post employment andother long term remuneration type and
amount for each member of BoD
5. Disclosure of indicators to determine BoD remuneration
Board of Commissioners and
Board of Directors remuneration policy
6. Frekuensi dan tingkat kehadiran
rapat Dewan Komisaris, rapat
Direksi, dan rapat gabungan Dewan
Komisaris dengan Direksi
Informasi memuat antara lain: 1. Tanggal Rapat;
2. Peserta Rapat; dan 3. Agenda Rapat.
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.
207-211, 225-229
Information includes, among others: 1. Date of meeting
2. Meeting participants; and 3. Meting agenda
For each BoC, BoD, and joint meeting Frequency and
attendance in Board of Commissioners
meetings, Board of Directors meetings,
and joint meetings between Board of
Commissioners and Board of Directors
7. Informasi mengenai
pemegang saham utama dan
pengendali, baik langsung maupun
tidak langsung, sampai kepada
pemilik individu Dalam bentuk skema atau diagram,
kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah.
77, 84-86, 185-187
Presented in schematics or diagram except for SOEs fully owned by the government
Information on majority and
controlling shareholders,
direct and indirect, up to ultimate
individual owners
8. Pengungkapan hubungan ailiasi
antara anggota Direksi, Dewan
Komisaris, dan Pemegang Saham
Utama danatau pengendali
Mencakup antara lain: 1. Hubungan ailiasi antara anggota
Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 2. Hubungan ailiasi antara anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris; 3. Hubungan ailiasi antara anggota
Direksi dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali;
4. Hubungan ailiasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota
Komisaris lainnya; dan 5. Hubungan ailiasi antara anggota
Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan ailiasi dimaksud, agar
diungkapkan. 224-225
Information includes, among others: 1. Ailiated relationship between
members of BoD; 2. Ailiated relationship between
members of BoD and members of BoC; 3. Ailiated relationship between
members of BoD with Majority andor Controlling Shareholders;
4. Ailiated relationship between members of BoC;
5. Ailiated relationship between members of BoC with Majority andor
Controlling Shareholders Note: dislclose if relationship speciied
above is not present Disclosure
of ailiated relationship
between members Board of Directors,
members of Board of Commissioners
andor Majority Controlling
Shareholders
9. Komite Audit Mencakup antara lain:
1. Nama dan jabatan anggota komite audit;
2. Kualiikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit;
3. Independensi anggota komite audit; 4. Uraian tugas dan tanggung jawab;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.
234-244 Information includes, among others:
1. Name and position of Audit Committee members.
2. Educational qualiication and professional experience of Audit
Committee members 3. Audit committee members
independency 4. Duties and responsibilities description
5. Brief report of Audit Committee activities
6. Audit committee meeting frequency and attendance level
Audit Committee
406 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
10. KomiteFungsi Nominasi danatau
Remunerasi Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komitefungsi
nominasi danatau remunerasi; 2. Independensi komitefungsi nominasi
danatau remunerasi; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite fungsi nominasi danatau remunerasi;
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komitefungsi nominasi dan
atau remunerasi; 6. Pernyataan adanya pedoman komite
fungsi nominasi danatau remunerasi; dan
7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. 253-256
Information includes, among others: 1. Name, position, and brief proile of
Nomination andor Remuneration Committee members
2. Nomination andor remuneration committee members’ independency
3. Description of duties and responsibilities
4. Nomination andor remuneration committee duties implementation
report 5. Nomination andor remuneration
committee meeting frequency and attendance level
6. Statement of nomination andor remuneration committee guideline
availability; and 7. BoD succesion policy
Remuneration and or Nomination
Committee
11. Komite-komite lain di bawah
Dewan Komisaris yang dimiliki oleh
perusahaan Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;
2. Independensi komite lain; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
244-253 Information includes, among others:
1. Name, title, and brief proile of the members of the committees
2. Independency of the committee; 3. Duties and responsibilities description
4. Other committees’ duties implementation report
5. Other committees’ meeting frequency and attendance level
Other committees company’s BoC
12. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris
Perusahaan Mencakup antara lain:
1. Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan;
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan
3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi
sekretaris perusahaan. 256-260
Information includes, among others: 1. Name and brief proile of Corporate
Secretary oicer; 2. Corporate Secretary duties
implementation report; and 3. Training program to enhance
competency of Corporate Secretary Corporate Secretary
duties and function description
13. Informasi mengenai Rapat
Umum Pemegang Saham RUPS
tahun sebelumnya Dalam bentuk tabel mencakup antara
lain: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;
2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya
pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan
RUPS yang belum direalisasikan. 189-191
Presented in table and includes, among others:
1. Previous year’s GMS resolutions; 2. Realization of previous year’s GMS
resolutions during inancial year; 3. Reasons for any pending
implementation of GMS resolutions Description of the
previous year’s General Meeting of
Shareholders GMS
14. Uraian mengenai unit audit internal
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal;
2. Jumlah pegawai auditor internal pada unit audit internal;
3. Sertiikasi sebagai profesi audit internal; 4. Kedudukan unit audit internal dalam
struktur perusahaan; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan
unit audit internal; dan 6. Pihak yang mengangkat
memberhentikan ketua unit audit internal.
260-268 Information includes, among others:
1. Name of internal audit unit head; 2. Number of internal auditors under
internal audit unit; 3. Internal audit certiication as an internal
audit professional 4. Organizational structure or position of
the internal audit unit 5. Brief report of duty implementation
6. Party that appoints or dismisses the Head of Internal Audit Unit
Internal audit description
407 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
15. Akuntan Publik Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan
tahunan selama 5 tahun terakhir; 2. Nama dan tahun Kantor Akuntan
Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun
terakhir; 3. Besarnya fee untuk masing-masing
jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan
pada tahun buku terakhir. 5. Catatan: apabila tidak ada jasa lain
dimaksud, agar diungkapkan. 268-270
Information includes, among others: 1. Name and year of the last 5 years
where the public accountant conducts inancial statements audit;
2. Name and year of the last 5 years where the Public Accounting Firm conducts
inancial statements audit; 3. The amount ofees for each type of
service provided by public accountant during last inancial year; and
4. Services other than inancial statements audit provided by accountant during
last inancial year Notes: Disclose if other services is not
provided Public accountant
16. Uraian mengenai manajemen risiko
perusahaan Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan
perusahaan; 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang
dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 270-282
Information includes, among others: 1. Explanation on risk management
system implemented by the company; 2. Explanation on risk management
system evaluation; 3. Explanation on risks faced by the
company; and 4. Eforts to manage those risks
Description on company’s risk
management
17. Uraian mengenai sistem
pengendalian intern
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem
pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan
operasional; 2. Penjelasan kesesuaian sistem
pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional COSO
– internal control framework; dan 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang
dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern.
284-292 Information includes, among others:
1. Brief explanation on internal audit system, including operational and
inancial control; 2. Explanation of internal audit system
conformity with internationally recognized framework COSO – internal
control framework; and 3. Explanation regarding evaluation on
internal audit system efectiveness Description on
company’s internal control system
18. Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
lingkungan hidup Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan
3. terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan
operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang
ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah
perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit
kepada nasabah, dan lain-lain.
4. Sertiikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
352-363 Information includes, among others:
1. Policies implemented by the management
2. Activities performed 3. in terms of environmental programs
relating to company’s operations, e.g. use of eco-friendly and renewable
material and energy, company waste management; environmental
considerations in customer credit criteria, etc.
4. Environmental certiication Description
regarding Corporate Social Responsibility
on environment
19. Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
ketenagakerjaan, kesehatan, dan
keselamatan kerja Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2. Kegiatan yang dilakukan. Terkait praktik ketenagakerjaan,
kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja,
sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan
kerja, dan lain-lain. 365-373
Information includes, among others: 1. Policies implemented by the
management 2. Activities conducted
Regarding employment practice, occupational health and safety such as
gender equality and job opportunity, occupational infrastructure and safety,
employee turnover rate, occupational accident rate and so forth
Description regarding corporate
social responsibility in employment and
health and safety at the workplace
408 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
20. Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
pengembangan sosial dan
kemasyarakatan Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan
3. Biaya yang dikeluarkan. 4. terkait pengembangan sosial dan
kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan
masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial,
bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. 374-381
Information includes, among others: 1. Policies implemented by the
management; 2. Activities conducted; and
3. Costs incurred, 4. regarding social and community
empowerment activities such as employment of locals, surrounding
community empowerment, social infrastructure improvement, donations
and so forth Description on
corporate social responsibility
in social and community
development
21. Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
tanggung jawab kepada konsumen
Mencakup antara lain: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
dan 2. Kegiatan yang dilakukan.
Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen,
informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan
konsumen, dan lain-lain. 382-385
Information includes, among others: 1. Policies implemented by the
management; 2. Activities conducted
regarding product responsibility, such as customer health and safety, product
information, facilities, number and ways to address grievances, and so forth.
Description regarding corporate
social responsibility on customer
22. Perkara penting yang sedang
dihadapi oleh perusahaan,
entitas anak, serta anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi
yang menjabat pada periode
laporan tahunan Mencakup antara lain:
1. Pokok perkaragugatan; 2. Status penyelesaian perkaragugatan;
3. Pengaruhnya terhadap kondisi
perusahaan; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan
kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas
terkait pasar modal, perbankan dan lainnya pada tahun buku terakhir
atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi.
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.
329 Information includes, among others:
1. Description of caselitigation; 2. Caselitigation settlement status;
3. Impacts on company’s inancial
condition; and 4. Administrative sanctions imposed on
the company, BoC members, and BoD members by relevant authorities in
capital market, banking, or others in the last inancial year or statement
where sanctions are not imposed
Note: Disclose if no litigations occur Litigation or legal
cases faced by the Company,
subsidiaries, members of
Board of Directors andor Board of
Commissioners serving on the
Annual Report period
23. Akses informasi dan data
perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses
informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui situs web
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, media massa, mailing list,
buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.
293-302 Description on publicly available access
to corporate information and data, for example through website in Bahasa
Indonesia and in English, mass media, mailing list, bulletin, ana lyst meeting, and
so forth Information access
and corporate data
24. Bahasan mengenai kode etik
Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik; 4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran
kode etik; dan 5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta
sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan 303-325
Information includes, among others: 1. Code of Conduct content
2. Disclosure that the Code of Conduct’s is applicable for all organizational level
3. Code of conduct dissemination 4. Type of sanction for each breach of
Code of Conduct 5. Number of code of conduct breach and
imposed sanction in last inancial year Note: Dislocse if no code of conduct
breach occurs in last inancial year Discussion on
Company’s Code of Conduct
409 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
25. Pengungkapan mengenai
whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi whistleblower;
3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan
diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya.
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan 326-328
Description of whistleblowing system mechanism that includes, among others:
1. Grievance procedure 2. Protection for the whistleblower
3. Report handling 4. Report management unit; and
5. Number of reports iled and processed
in last inancial year as well as information on their follow-up
Note: Disclose if not reports iled in last inancial year
Disclosure on whistleblowing
system
26. Kebijakan mengenai
keberagaman komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi
Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris
dan Direksi dalam pendidikan bidang studi, pengalaman kerja, usia, dan jenis
kelamin. Catatan: apabila tidak ada kebijakan
dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya
205-206, 220
Description on company’s heterogeneity policy in the composition of BoC and BoD
in terms of education background ield of study, professional experience, age, and
gender.
Note: where such policy is not present, disclose the reasons and considerations
Heterogeneity policy in the
composition of Board of
Commissioners and Board of Directors
VII. Informasi Keuangan Financial Information
1. Surat Pernyataan Direksi dan
atau Dewan Komisaris tentang
Tanggung Jawab atas Laporan
Keuangan Kesesuaian dengan peraturan terkait
tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.
392-393 Compliance with relevant regulations
concerning Financial Statements Accountability
Board of Directors andor Board of
Commissioners’ statement
on Financial Statements
Accountability
2. Opini auditor independen atas
laporan keuangan 416
Independent auditor’s opinion
on the inancial statements
3. Deskripsi Auditor Independen di
Opini Deskripsi memuat tentang:
1. Nama tanda tangan; 2. Tanggal Laporan Audit; dan
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
417 The description should contain:
1. Name and signature 2. Audit Report Date
3. Public Accountant Oice and Individual Public Accountant license number.
Description on the opinion of
Independent auditor’s opinion
4. Laporan keuangan yang lengkap
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan; 2. Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain; 3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan;
6. Informasi komparatif mengenai periode
sebelumnya; dan 7. Laporan posisi keuangan pada
awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasiikasi pos-pos dalam laporan
keuangannya jika relevan. 418-422
1-5 KAP; 503-504
86-87 KAP Comprehensively discloses all elements in
inancial statements: 1. Financial position statement
2. Other Comprehensive income and loss
statement 3. Equity change statement
4. Cash lows statement 5. Notes on inancial statements;
6. Comparative information about the
earlier period 7. Financial position statement at the
beginning of period when an entity applies certain accounting policies
restropectively or restates certain inancial statement accounts, or when
an entity reclassiies certain inancial statement accounts where relevant.
Comprehensive inancial statements
5. Perbandingan tingkat
proitabilitas Perbandingan kinerjalaba rugi tahun
berjalan dengan tahun sebelumnya. 420
3 KAP Comparison of current year’s proitloss
with previous year. Proitability ratio
comparison
410 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
6. Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan
pendanaan; 2. Penggunaan metode langsung direct
method untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi;
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran
kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan; dan 4. Pengungkapan transaksi non kas
harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.
422 5 KAP
Report has to meet the following rules: 1. Categorization of three activities:
operating, investing, and inancing activities.
2. Using direct method to present cash low from operating activities
3. Separating the presentation between cash received and or cash expenses
for operating, investing and inancing activities during the year
4. Non-cash activity disclosure has to be presented in inancial statement notes
Cash low report
7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan;
3. Pajak penghasilan; 4. Imbalan kerja; dan
5. Instrumen Keuangan. 427-453
9-36 KAP Information includes, at least:
1. Compliance with FAS. 2. Basis of inancial statement
measurement and preparation 3. Income tax
4. Employment beneits; and 5. Financial Instrument
Accounting policy highlights
8. Pengungkapan transaksi pihak
berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;
Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban
terkait; dan Jumlah saldo beserta persentasenya
terhadap total aset atau liabilitas. 491-492
74-75 KAP Information includes, among others:
1. Name of the related parties, as well as the nature and relationship therewith
2. Value of the transaction and the percentage on total related income or
expenses. 3. Total outstanding and the percentage to
total asset or liabilities Related party
transaction disclosure
9. Pengungkapan yang berhubungan
dengan perpajakan
Hal-hal yang harus diungkapkan: Rekonsiliasi iskal dan perhitungan beban
pajak kini; Penjelasan hubungan antara beban
penghasilan pajak dan laba akuntansi; Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak LKP
hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan
posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban
penghasilan pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila
jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang
diakui pada laporan posisi keuangan; dan Pengungkapan ada atau tidak ada
sengketa pajak.
333, 428, 450-451,
456, 462-463,
476, 485- 486 11,
33-34, 39, 45-46, 59,
68-69 KAP Information includes, among others:
1. Fiscal reconciliation and calculation of current tax.
2. Statement on the relation between Tax expense income and accounting income.
3. Statement that Taxable Proit as calculated through reconciliation is used as
the basis to ill Tax Return statement. 4. Details of deferred tax assets and
liabilities recognized in the balance sheet in each period of presentation, and
amount of deferred tax expense income recognized in the proit loss statement if
the said amount is not evident in the asset or liability of deferred tax recognized in the
inancial position report. 5. Tax dispute disclosure
Disclosure on any aspects related with
Taxes
10. Pengungkapan yang berhubungan
dengan aset tetap Hal-hal yang harus diungkapkan:
Metode penyusutan yang digunakan; Uraian mengenai kebijakan akuntansi
yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya;
Metode dan asumsi signiikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai
wajar aset tetap untuk model revaluasi atau pengungkapan nilai wajar aset tetap
untuk model biaya; dan Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto
dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode
dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasiikasi.
422, 443-444,
464-466 5, 26-27,
47-49 KAP Information includes, among others:
1. Method of depreciation 2. Description on adopted accounting
policy – revaluation or cost model 3. Method and signiicant assumptions
used to estimate fair value of ixed asset for revaluation model or disclosures on
fair value of ixed assets for cost model; and
4. Reconciliation of gross carrying amount and accumulated depreciation of ixed
assets at the beginning and at the end of the period by indicating: addition,
reduction, and reclassiication Disclosure on ixed
assets
411 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
11. Pengungkapan yang berhubungan
dengan segmen operasi
Hal-hal yang harus diungkapkan: Informasi umum yang meliputi
faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentiikasi segmen yang
dilaporkan; Informasi tentang laba rugi, aset, dan
liabilitas segmen yang dilaporkan; Rekonsiliasi dari total pendapatan
segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas
segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam
entitas; dan Pengungkapan pada level entitas, yang
meliputi informasi tentang produk danatau jasa, wilayah geograis dan
pelanggan utama.
452, 487 35,
70 KAP closures must include:
1. General information which includes the factors used to identify the reported
segments; 2. Information on proit and loss, assets,
and the liabilities of the reported segments;
3. Reconciliation of the segments’ total revenues, reported segments’ proit and
loss, assets, liabilities, and other material elements of the segment to the relevant
amount within the entity; and 4. Disclosure at entity level, which
covers information on product andor services, geographical location, and major
customers. Disclosure related to
operating segments
12. Pengungkapan yang berhubungan
dengan Instrumen Keuangan
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang
dimiliki berdasarkan klasiikasinya; 2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap
kelompok instrumen keuangan; 3. Kebijakan manajemen risiko;
4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko
kredit dan risiko likuiditas; dan 5. Analisis risiko yang terkait dengan
instrumen keuangan secara kuantitatif. 428,
432-441, 492-497
11, 15-24, 75-80 KAP
Disclosure must include: 1. Details of inancial instruments and
their classiication; 2. Fair value and hierarcy for each inancial
instrument category; 3. Risk Management policy;
4. Explanation on inancial instrument inherent risks: market risk, credit risk,
and liquidity risk; and 5. Quantitative analysis on each inancial
instrument inherent risk Disclosure
regarding Financial Instruments
13. Penerbitan laporan keuangan
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi
untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab
mengotorisasi laporan keuangan. 416
3 KAP Information includes, among others:
1. Date of inancial statements issuance authorization; and
2. Parties responsible to authorize inancial statements.
Issuance of Financial Statements
412 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
413 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2015, DAN 2014 DAN AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2013 JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEAR THEN ENDED
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DECEMBER 31, 2015 AND 2014
DAFTAR ISI Hal.
Page CONTENTS
Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ statement
Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Financial Statements
- Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2 Consolidated of Financial Position -
- Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian 3
Consolidated Statements of Profit or Loss - and Other Comprehensive Income
- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4 Consolidated Statements of Changes Equity -
- Laporan Arus Kas Konsolidasian
5 Consolidated Statements of Cash Flow -
- Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6-89 Notes to the Consolidated Financial Statements -
- Informasi Keuangan Tambahan
Supplementary Financial Information -
414 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
415 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
416 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
417 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
418 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 31 Desember 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 and January 1, 2014 December 31, 2013
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Catatan Notes
31 Desember 2015 December 31 , 2015
31 Desember 2014 December 31 , 2014
1 Januari 2014 January 1, 2014 31
Desember 2013 December 31 , 2013
As restated As restated
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 2c,2d,2e,4,37,39
313.472.666.666 135.754.602.477
121.432.026.244 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 2c,2d,2e,37,39
Trade receivables - Pihak Berelasi
5 5.974.748.064
8.544.789.874 2.839.095.192
- Related parties - Pihak Ketiga
5 190.237.969.425
187.933.628.760 270.549.638.177
- Third parties Piutang lain-lain
2e ; 6 13.677.064.010
11.767.384.919 12.464.438.595
Other Receivables Persediaan
2g, 7 300.271.746.960
216.406.886.501 236.417.397.357
Inventories Pajak dibayar dimuka
2s, 8 221.737.619.055
202.084.093.243 186.080.227.736
Prepaid taxes Uang muka dan biaya dibayar dimuka
2e, 9 22.785.574.698
20.396.249.632 19.057.457.713
Advances and prepayments
Jumlah Aset Lancar 1.068.157.388.878
782.887.635.406 848.840.281.014
Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR
NON CURRENT ASSETS
Aset keuangan tersedia untuk dijual 2e, 10
155.585.955 155.585.955
155.585.955 Available-For-Sale financial asset
Investasi pada entitas asosiasi 2r,11
356.141.858 330.559.805
275.708.874 Investment in associate
Aset pajak tangguhan 2s,35
28.056.506.703 31.563.213.662
39.094.568.695 Deferred tax assets
Aset tetap 2h, 2k, 12
398.427.199.954 394.584.546.295
367.912.766.507 Property, Plant and Equipment
Properti Investasi 2i, 13
14.291.947.582 15.028.509.282 15.028.509.282
Investment Property Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan
2j, 14 3.004.755.441
3.354.440.000 3.354.440.000
Abandoned Non-Current Assets Aset Tak berwujud
2k, 15 13.006.432.910
13.637.917.457 14.386.478.975
Intangible Assets Aset Tidak lancar lainnya
16 8.252.604.960
8.221.252.268 8.581.666.210
Other Non- Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 465.551.175.363
466.876.024.725 448.789.724.498
Total Non Current Assets JUMLAH ASET
1.533.708.564.241 1.249.763.660.131
1.297.630.005.512 TOTAL ASSETS
Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Halaman 1 Page
419 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 31 Desember 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 and January 1, 2014 December 31, 2013
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Catatan Notes
31 Desember 2015 December 31 , 2015
31 Desember 2014 December 31 , 2014
1 Januari 2014 January 1, 2014 31
Desember 2013 December 31 , 2013
As restated As restated
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Pinjaman bank jangka pendek 2d,2e,17,38
239.619.567.887 223.779.656.509
199.154.049.563 Short term bank loans
Surat berharga yang diterbitkan Current portion of Medium
jatuh tempo dalam satu tahun 23
5.175.000.000 -
119.253.853.328 Term Note
Bagian utang bank jangka panjang yang Current protion of Long-term
jatuh tempo dalam satu tahun 23
6.352.200.000 -
- Bank Loan
Utang usaha 2c, 2d, 2e,38
Trade payables - Pihak berelasi
18 18.589.636.093
7.768.649.588 2.756.424.270
- Related parties - Pihak ketiga
18 527.405.750.353
326.915.469.225 301.884.587.618
- Third parties Uang Muka Penjualan
2e, 19 12.359.778.709
11.457.015.667 3.734.743.187
Advances from customer Utang pajak
2s, 20 19.282.720.433
13.328.570.416 2.205.697.468
Taxes payables Biaya yang masih harus dibayar
2e, 21 17.945.247.232
17.243.021.171 41.750.130.326
Accrued expenses Pinjaman sewa pembiayaan Jk.panjang
Current portion of finance jatuh tempo dalam satu tahun
2e, 2f, 24 1.220.266
73.216.000 163.283.998
lease liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 846.731.120.973
600.565.598.576 670.902.769.758
Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG
NON-CURRENT LIABILITIES
Pinjaman bank jangka panjang 2d, 2e, 22
10.609.852.460 15.627.107.799
- Long term bank loans
Surat berharga yang diterbitkan Non-current portion of medium
Jangka Panjang 23
39.121.450.000 -
- term notes
Pinjaman sewa pembiayaan Non-current portion of
Jangka Panjang 2e, 2f, 24
- 1.220.266
73.216.000 finance lease
Kewajiban imbalan pasca kerja 2q, 25
44.537.244.065 45.867.708.387
45.218.674.039 Post-employment benefit obligation
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 94.268.546.525
61.496.036.452 45.291.890.039
Total Non Current Liabilities JUMLAH LIABILITAS
940.999.667.498 662.061.635.028
716.194.659.797 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY ATTRIBUTABLE TO
PEMILIK ENTITAS INDUK OWNERS OF THE PARENT ENTITY
Modal saham Share capital
Modal dasar - 10.000.000.000 saham, Authorized - 10,000,000,000 shares,
Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid
sebanyak 3.099.267.500 lembar saham 3,099,267,500 shares
dengan nilai nominal Rp100 per lembar 2m, 27
309.926.750.000 309.926.750.000
309.926.750.000 with par value Rp100 per share
Tambahan modal disetor 2m, 28
75.100.356.176 75.100.356.176
75.100.356.176 Additional paid-in capital
Saldo laba: Retained earnings:
Ditentukan penggunaannya 1.271.553.449
1.271.553.449 1.271.553.449
Appropriated Belum ditentukan penggunaannya
Unappropriated Sejak 30 September 2011 dimana defisit
From September 30, 2011, its deficit sebesar Rp57.661.903.925 telah
amounted to Rp57,661,903,925 has dieliminasi melalui
been eliminated by kuasi -reorganisasi
206.355.787.450 201.347.694.523
195.084.765.254 Quasi-reorganization
Keuntungan belum direalisasi atas Unrealized gain on available for sale
aset keuangan tersedia untuk dijual 2e
50.585.449 50.585.449
50.585.449 financial assets
Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to owners
kepada pemilik entitas induk 592.705.032.524
587.696.939.597 581.434.010.328
of the parent entity Total of Owner Equity
Kepentingan Non Pengendali 2b, 26
3.864.220 5.085.506
1.335.387 Non-Controlling Interest
JUMLAH EKUITAS 592.708.896.744
587.702.025.103 581.435.345.715
TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.533.708.564.241 1.249.763.660.131
1.297.630.005.512 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Halaman 2 Page
420 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 dan 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 and 2014
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Catatan Notes
31 Desember 2015 December 31 , 2015
31 Desember 2014 December 31 , 2014
As Restated
Penjualan bersih 2p, 29
1.621.898.667.657 1.381.436.578.115
Net sales Beban pokok penjualan
2p, 30 1.291.844.221.034
1.069.010.401.518 Cost of goods sold
LABA BRUTO 330.054.446.623
312.426.176.597 GROSS PROFIT
Beban penjualan 2p,31
170.602.072.659 178.691.719.923
Selling expenses Beban umum dan administrasi
2p, 32 97.041.063.397
91.559.637.202 General and administrative expenses
Kerugian keuntungan lain-lain Neto 34
7.482.437.301 4.536.847.747
Other expense income - net
LABA RUGI USAHA 54.928.873.266
46.711.667.219 OPERATING PROFIT LOSS
Beban keuangan 2p, 33
40.779.317.582 38.997.531.449
Finance expenses Bagian rugi laba dari entitas asosiasi
11 25.582.053
54.850.931 Share in Net Profit of Associate
LABA SEBELUM PAJAK 14.175.137.737
7.768.986.701 PROFIT BEFORE TAX
` Beban Pajak Penghasilan
Income Taxes Expense Pajak Kini
2t, 35 3.583.109.000
404.407.896 Current tax
Pajak Tangguhan 2t, 35
4.026.321.318 5.924.241.128
Deferred tax
Jumlah Penghasilan Beban Pajak 7.609.430.318
6.328.649.024 Total Income Expense Tax
LABA RUGI TAHUN BERJALAN 6.565.707.419
1.440.337.677 PROFIT FOR THE YEAR
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan Items not subsequently reclassified
ke laba-rugi to profit - loss
Penilaian kembali imbalan pasca kerja 25
2.078.457.418 6.428.455.613
Remeasurement of post-employment benefit Beban Pajak Terkait
519.614.359 1.607.113.904
Related income tax
Laba rugi komprehensif lainnya tahun berjalan, Other comprehensive income loss for the year
berjalan, setelah pajak 1.558.843.059
4.821.341.709 for the year, after tax
LABA RUGI KOMPERHENSIF TAHUN BERJALAN 5.006.864.360
6.261.679.386 Total comprehensive income for the year
Laba rugi yang dapat diatribusikan kepada: Profit loss attributable to:
Pemilik entitas induk 6.566.935.986
1.441.587.983 Owners of the Parent
Kepentingan nonpengendali 2b, 26
1.228.567 1.250.305
Non-controlling interest
Comprehensive Income loss attributable to: Kepada:
Comprehensive Income loss attributable to:
Pemilik entitas induk 5.008.085.646
6.262.929.268 Owners of the Parent
Kepentingan nonpengendali 2b
1.221.286 1.249.882
Non-controlling interest
LABA RUGI BERSIH PER SAHAM 2.u
1,62 2,02
EARNINGS PER SHARE
Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Laba rugi Komprehensif yang dapat diatribusikan
Halaman 3 Page
Anal isis dan P
embahasan Manajemen
Management Discussi
on And Anal ysis
T ata K
elola P er
usahaan
Cor por
ate Go ve
rnance
Menuju K ebe
rlanju tan
T o
wards Sus tai
nabi lity
421
Annual Repor
t 2015
PT Indofar ma P
e r
s e
ro Tbk
M anag
ing sustainabilit
y f or Ex
cellent P er
for mance
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Saldo per 31 Desember 2013 309.926.750.000
75.100.356.176 50.585.449
1.271.553.449 204.442.774.206
590.792.019.280 1.348.609
590.793.367.889 Balance December 31, 2013
- -
- -
9.358.008.952 9.358.008.952
13.222 9.358.022.174
27, 28 309.926.750.000
75.100.356.176 50.585.449
1.271.553.449 195.084.765.254
581.434.010.328 1.335.387
581.435.345.715 -
5.000.000 5.000.000
Non - controling Interest Laba rugi tahun berjalan
26 -
- -
- 1.441.587.983
1.441.587.983 1.250.305
1.440.337.677 Profit loss for the year
Pengukuran kembali imbalan pasca kerja
- -
- -
4.821.341.286 4.821.341.286
424 4.821.341.710
27, 28 309.926.750.000
75.100.356.176 50.585.449
1.271.553.449 201.347.694.523
587.696.939.597 5.085.506
587.702.025.102
Non - controling Interest Laba rugi tahun berjalan
26 -
- -
- 6.566.935.986
6.566.935.986 1.228.567
6.565.707.419 Profit loss for the year
Pengukuran kembali imbalan pasca kerja
- -
- -
1.558.843.059 1.558.843.059
7.281 1.558.835.778
Saldo per 31 Desember 2015 27, 28
309.926.750.000 75.100.356.176
50.585.449 1.271.553.449
206.355.787.450 592.705.032.524
3.864.220 592.708.896.744
Balance, December 31 ,2015
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Penyesuaian sehubungan PSAK 24 Revisi 2013
Adjustment in
relation to
the adoption of PSAK 24 revised 2013
Total Ekuitas Total Equity
Remeasurement of post- employment benefit
Saldo per 1 Januari 2014 disajikan kembali
Balance as
January 1,
2014 as restated
Remeasurement of post- employment benefit
Saldo per 31
Desember 2014 disajikan kembali
Balance, December 31 ,2014 as restated
H a
l 4
p a
g e
Total Ekuitas Diatribusikan Ke
Pemilik Induk Total Equity Attributable
to Owner of the Parents
Kepentingan Non-
Pengendali Non-
Controlling Interest
Kepentingan non pengendali
Kepentingan non pengendali
Ditentukan Penggunaannya
Appropriated Tidak Ditentukan
Penggunaannya Unappropriated
Catatan Notes
Modal Disetor Fully Paid Capital
Tambahan Modal Disetor
Additional Paid in Capital
Keuntungan Aset
Keuangan Unrealized
gain on Available for
Sale Saldo Laba Retained Earnings
Halaman 4 Page
422 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
31 Desember 2015 December 31 , 2015
31 Desember 2014 December 31 , 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 2.040.328.498.015
1.821.876.311.127 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan 1.963.047.906.860
1.712.629.378.941 Cash paid to suppliers and employees
Pajak penghasilan 114.611.838
3.006.342.128 Income tax paid
Pembayaran bunga 40.779.317.582
38.997.531.449 Interest paid
Penerimaan restitusi pajak 97.898.323.924
81.483.842.999 Receipts from tax refund
134.284.985.659 148.726.901.608
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan penghasilan sbunga simpanan 192.312.511
1.060.572.931 Interest received from bank deposit
Perolehan aset tak berwujud 6.623.073.022
8.311.186.868 Purchases of intangible asset
Proceeds from sale of Hasil penjualan aktiva tetap
1.705.981.400 600.000.000
Property plant and equipment Hasil penjualan Properti Investasi
1.331.562.000 -
Proceeds from sale of Investment property Pembelian Aset Tetap
16.330.817.594 47.736.789.366
Purchases of property, plant, equipment
Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi 19.724.034.705
54.387.403.303 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan Hutang Bank 384.983.738.346
242.204.119.189 Proceeds from Bank Loans
Pembayaran Hutang Bank 367.808.882.308
201.951.404.443 Payments of Bank Loans
Pelunasan Penerbitan Utang Jangka Menengah 45.000.000.000
120.000.000.000 Payment Issuance of Medium Term Notes
62.174.856.038 79.747.285.254
176.735.806.993 14.592.213.051
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 135.754.602.477
121.432.026.244
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing 982.257.196
269.636.818 Effects of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 313.472.666.666
135.754.602.477
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
- -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an
The accompanying notes to the consolidated financial statement an integral tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. part of these consolidated financial statements taken as
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING PERIOD
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
FOR YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Net cash generated from operating activities
Net cash used in investing activities
Kas Bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas pendanaan
Net cash generated from used in financing activities
KENAIKAN PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Halaman 5 Page
423 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014
DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2014 AND JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Halaman 6 Page
1. UMUM