The involvement of all company’s individuals; active Transparency; all existing potentials risk in every Integration; implementation of risk management needs Sustainable Improvement; the design and implementation Creating Values; risk management supports

272 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Prinsip Manajemen Risiko Perseroan Prinsip-prinsip yang digunakan manajemen Perseroan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko adalah sebagai berikut: 1. A danya komitmen pimpinan; manajemen Perseroan menetapkan tujuan dan arah perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko. Manajemen Perseroan menunjukkan komitmen dan keterlibatan aktif dalam manajemen risiko dengan membangun dan memelihara lingkungan internal di mana semua insan Perseroan dapat sepenuhnya terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko.

2. Keterlibatan seluruh insan perseroan; keterlibatan aktif

dari seluruh pegawai pada semua tingkatan perusahaan mutlak diperlukan dalam penerapan manajemen risiko sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing.

3. Transparansi; seluruh potensi risiko yang ada pada setiap

aktivitas usaha Perseroan diungkapkan secara terbuka oleh setiap unit kerja yang ada dan dicantumkan dalam daftar risiko sehingga tidak ada risiko potensial yang tidak diidentiikasi.

4. Integrasi; penerapan manajemen risiko perlu

diintegrasikan ke dalam proses usaha Perseroan, ke dalam proses pengambilan keputusan usaha oleh seluruh lapisan manajemen, dan ke dalam nilai dan budaya perusahaan.

5. Perbaikan berkesinambungan; rancangan dan

penerapan manajemen risiko harus selalu diperbaiki sesuai kebutuhan perusahaan melalui peningkatan kompetensi dan perbaikan sistem manajemen risiko.

6. Menciptakan nilai; manajemen risiko mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran Perseroan berupa sasaran strategis, kinerja keuangan, eisiensi operasi, ketaatan terhadap hukum dan peraturan, kehandalan laporan manajemen, peningkatan corporate governance, dan terjaganya reputasi Perseroan. Prinsip manajemen risiko yang dipilih oleh manajemen akan menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi manajemen risiko Perseroan. Penerapan prinsip tersebut di atas akan tercermin pada setiap tahapan manajemen risiko yang dijalankan. Tujuan dan Sasaran Manajemen Risiko Adapun tujuan penerapan manajemen risiko bagi Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan Good Corporate Governance yang lebih baik ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Company Risk Management Principle Principles that applied by corporate management in developing, implementing, managing and evaluating risk management are as follow: 1. The Leaders Commitment; company management establish the company’s goal and direction, including the purpose of risk management. The management demonstrate the commitment and active involvement in risk management for developing and maintaining internal environment where all company’s individual can fully contributing in achieving the company’s goals, including risk management purpose.

2. The involvement of all company’s individuals; active

involvement of all employees for all company’s level is absolutely needed for risk management implementation relevant with the authorities and responsibilities of each individuals.

3. Transparency; all existing potentials risk in every

company’s business activities are publicly disclosed of all existing work units and included in risk list so no risk potential unidentiied.

4. Integration; implementation of risk management needs

to be integrated in company business process, business strategic decision of all levels of management, and to company’s values and cultures.

5. Sustainable Improvement; the design and implementation

of risk management should always be improved according to company’s needs through increased competency and improvement of risk management system.

6. Creating Values; risk management supports the

achievement of the goals and objectives of the company by strategic goals, financial performance, operation eiciency, laws and regulations compliance, reliability of management reports, improvement of corporate governance and preservation of company reputation. Risk management principle selected by management will become important consideration in developing, implementing, and evaluating company’s risk management. Implementation of the principle will be reflected in every executed risk management stage. Goals and Objectives of Risk Management The goals of implementing risk management for the company are: 1. Achieving a better Good Corporate Governance 273 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 2. Menetapkan dan mengelola risiko yang dihadapi Pe r s e r o a n , s e r t a m e m i n i m a l k a n d a m p a k yang ditimbulkannya. 3. Melindungi Perseroan dari risiko signiikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan mengamankan aset Perseroan yang meliputi sumber daya manusia, aktiva, dan reputasi. 4. Menciptakan kesadaran dan kepedulian insan Perseroan terhadap pentingnya manajemen risiko bagi Perseroan dan budaya risiko. Sedangkan sasaran manajemen risiko adalah: 1. Terciptanya seluruh insan Perseroan yang paham dan fokus pada proses pengelolaan risiko yang dihadapi oleh Perseroan guna mendukung tercapainya tujuan Perseroan. 2. Terkelolanya semua risiko signifikan yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran Perseroan setiap tahun yang meliputi sasaran strategis, sasaran operasional, ketaatan terhadap peraturan, dan kehandalan laporan manajemen. Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan, indikator utama dalam menilai keberhasilan pencapaian adalah sebagai berikut, Perspektif Perspective sasaran goal Critical success Factors CsF indikator Kinerja Kunci iKK Key Performance indicator inisiatif strategi strategic initiative Efektiitas produk dan proses Efectiveness of product and process On time delivery dan optimalisasi kapasitas produksi On time delivery and optimalization of product capacity Lead time, akurasi perencanaan produk, production fulillment Lead time, planning accuracy, production fulillment Kapabilitas suplai Supply capability Akurasi perencanaan produk, produksi yang agresif Product Planning Accuracy, aggressive product Improvisasi kualitas produk Improvization on product quality Angka komplain Complaint number Kualitas komplain Complaint quality Fokus Pelanggan Customer Focus Peningkatan loyalitas pelanggan Customer loyalty Improvement Kecocokan harapan pelanggan Customer expectation compatibility Customer Satisfaction Index Akselerasi customer realtionship Customer relationship acceleration Angka outlet yang aktif Active Outlet Number Fokus Tenaga Kerja Manpower Focus Peningkatan kemampuan tenaga kerja Manpower skill improvement Komunikasi kepemimpinan Leadership communication Kepuasan pelanggan Penilaian tenaga kerja, komunikasi manajemen Manpower assessment, communication Utilisasi kompetensi Competency utilization Tingkat kemampuan Skill level Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung jawab Kemasyarakatan Leadership, Governance and Community Responsibility Peningkatan kualitas manajerial Managerial quality improvement Pemenuhan regulasi dan tata kelola perusahaan regulation and governance fulilment Sertiikasi GMP GMP Certiication GMP, KPKU dan implementasi GCG GMP, KPKU and its implementation Skor KPKU KPKU score Skor GCG GCG score Keuangan dan Pasar Finance and Market Kesehatan keuangan Financial Soundness Biaya manajemen Management Fee Proitabilitas Probability Restrukturisasi biaya, pemasaran yang agresif cost restructurization, aggressive marketing Pengetahuan pasar Market knowledge Pencapaian penjualan Sales achievement Tingkat Kesehatan RKAP RKAP soudness level 2. Establishing and managing the risks faced by the company as well as minimizing their impacts. 3. Protecting the company from signiicant risk that may hinder the achievement of the goals and securing the company’s asset including human resource, assets, and reputation 4. Creating the individual awareness and concern toward the importance of risk management and risk culture for company. While the risk management objectives are the following: 1. To create company’s individuals who understand and focus on risk management process faced by the company in supporting The achievement of company’s goals 2. To manage all significant risks that may effect the achievement of the company each including strategic and operational objective, compliance to the regulation and reliability of management reports. To achieve the expected goals and objectives, the main indicator in determining the accomplishment are the following: 274 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Strategi Penerapan Manajemen Risiko Strategi penerapan Manajemen Risiko Perseroan adalah sebagai berikut : 1. Membentuk fungsi yang bertanggungjawab secara profesional untuk mengkoordinasikan penerapan manajemen risiko secara terintegrasi untuk seluruh unit kerja. 2. Mengintegrasikan wewenang dan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat dalam penerapan manajemen risiko ke dalam job description Perseroan. 3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang manajemen risiko. 4. Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses usaha Perseroan. Penerapan Manajemen Risiko Perseroan dilakukan secara menyeluruh, seperti yang terlihat pada skema di bawah ini, struktur organ manajemen risiko Perseroan RUPS Annual General Meeting of Shareholders DIREKTUR Director MANAJER Manager MANAJER Manager MANAJER Manager STAF MANAJEMEN RESiKO Risk Management Staf Manajer Kepatuhan, Kinerja dan Manajemen Risiko COMPLIANCE, PERFORMANCE RISK MANAGEMENT Manajer Satuan Pengawasan Intern Internal Control Manager DEWAN KOMISARIS Board of Commisioners Garis fungsional Fungtional Line Garis Pelaporan Reporting Line DIREKSI Board of Directors ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Risk Management Implementation Strategy implementation strategies of the risk management are as follow: 1. Establishing a function professionally responsible for coordinating the implementation of integrated risk management for the entire units. 2. Integrating the authority and responsibility of each party involved in the application of risk management into company’s job description. 3. I m p ro v i n g h u m a n re s o u rc e c o m p e t e n c y i n risk management. 4. Integrating risk management into Company business process The Company’s risk management implementation conducted as a whole, as seen on the following scheme: Company’s Risk Management Organ Structure 275 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Keterangan gambar: : Dewan Komisaris berperan menjalankan fungsi pengawasan terhadap penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi. BOC exercises overseeing of the risk management performed by the Board of Directors. : Direksi bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko Perseroan. The Board of Directors is responsible for the implementation of Company’s risk management. : Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko bertanggungjawab kepada Direktur Utama untuk: a. Mengadministrasikan penerapan Manajemen Risiko. b. Mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di seluruh perusahaan. c. Membuat dan menyampaikan Laporan Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan kepada Direktur Utama. Compliance, Performance Risk Management Manager are responsible to the President Director for: a. Administrating the risk management implementation b. Integrating all risk management eforts throughout the company. c. Creating and delivering the risk management implementation report to president director : Unit Kerja Pemilik Risiko Risk Taking Unit merupakan fungsi pemilik risiko yang memiliki serangkaian tahapan proses kegiatan kerja. Risk Taking Unit berperan melaksanakan pengelolaan risiko yang ada di fungsi kerja masing-masing. The Risk Taking Unit is a function of the risk owners with series of process in their working activities. Risk Taking Units has the role of implementing risk management in their respective working functions. : Staf Manajemen Risiko bertugas membantu Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko The staf of Risk Management has the task to assist the manager of Compliance, Performance Risk Management. Penanaman Nilai dan Budaya Risiko Manajemen Perseroan melalui Fungsi Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko berupaya mengembangkan budaya sadar risiko risk consciousness pada seluruh jenjang organisasi, termasuk menekankan pentingnya pengendalian internal yang efektif. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan melaksanakan lokakarya, self assesment risiko di fungsi kerja, serta membantu fungsi kerja melakukan sosialisasi manajemen risiko secara terus menerus kepada seluruh karyawan. Seluruh pimpinan unit kerja secara berjenjang harus membangun dan memelihara budaya sadar risiko di fungsi kerja yang dipimpinnya sehingga setiap insan Perseroan selalu aktif memikirkan risiko yang terkait dengan unit kerjanya dan memahami serta mematuhi kebijakan toleransi risiko yang berlaku untuk fungsi kerjanya. Kegiatan membangun dan memelihara budaya sadar risiko harus diwujudkan secara nyata melalui komitmen dan keteladanan para atasan kepada bawahannya, serta pemberlakuan secara konsisten sistem imbalan dan sanksi reward and punishment terhadap keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan, strategi, sasaran dan atau rencana hasil kegiatan. Kategori Risiko Guna memudahkan pelaksanaan identifikasi peristiwa dan pelaporan manajemen risiko maka perlu dilakukan pengklasiikasian risiko. Pengklasiikasian risiko yang digunakan didasarkan atas metode ERM COSO dengan model klasiikasi sebagai berikut: Figure description: Building the Value and Culture of Risk Company management through risk management and compliance continues to develop the risk consciousness at all levels of the organisation, including emphazing the importance of efective internal control. This can be done by doing workshops, self assessment of risk in work function as well as helping to disseminate the work function of continuous risk management to all employees. The entire hierarchical superiors should establish and maintain a culture of risk awareness in work function that led by them so every individual in the company will always proactively think about the risk related to the work units and understand as well as comply the applicable risk tolerance policy for their work function. Activities to build and maintain a culture of risk awareness must be realized in real through commitment and exemplary of the superiors to subordinates, as well as the consistent enforcement of reward and punishment system to all achievement and failure for achieving the goals, strategies, objectives and or activities result plan. Risk Classiication To simplify the identiication of an event and risk management reporting, risk classiication is compulsory. Risk Classiication used based on the ERM COSO with classification model as follows: 276 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Faktor Risiko Risk Factor Topik Risiko Risk Topic Katagori Risiko Risk Classiication Nama Risiko Risk Name Jenis-jenis risiko berdasarkan faktor, kategori, dan topik risiko disajikan dalam skema di bawah ini, sedangkan uraian nama- nama risiko dari masing-masing topik mengacu, namun tidak terbatas pada nama-nama risiko sesuai hasil risk assessment yang telah dilakukan. EkonomiEconomy • Persaingan Usaha Business Competition • Pasar Market • Ketersediaan Modal Capital availability • Tingkat Suku Bunga interest rate • Nilai Tukar Mata Uang exchange rate • Tingkat Inlasi inlation rate Lingkungan Alam Nature • Bencana Alam Natural Disaster • Iklim dan cuaca buruk Climate and bad weather PolitikhukumPeraturan Kebijakan Politic Law Rule Regulation • Hukum dan peraturan Law and regulation • Perubahan kebijakan pemegang saham Change in stock holding’s policy • Kebijakan Pemerintah Government Regulation Sosial Social • Perilaku Masyarakat people behavior Proses • Kegagalan Produk Product malfunction • Tidak tersedianya suplai produk Product Supply shortage • Registrasi produk product registration • Penempatan investasi Investment placement • Ketersediaan SOP SOP availability • Hukum Legal • Pemahaman GCG GCG Comprehension • Anggaran Budget Sumber Daya Manusia hR • Kompetensi karyawan employee’s competenc y • Produktivitas karyawan employee’s productivity • Kepuasan Kerja karyawan employee’s work satisfaction • Integritas Karyawan employee’s integrity Teknologi Technology • Teknologi Informasi Information Technology Eksternal External Internal Internal ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE The types of risk based on factors, category, and risk topics presented in the chart below, while the description of the names of the risks of each topic referring to, but not limited to the names of the corresponding risk that carried out by the results of the risk assessment. 277 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Kriteria Risiko Kriteria risiko adalah kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan penilaian risiko. Kriteria Likelihood risiko dinyatakan dengan persentase probabilitas keterjadian risiko, sedangkan kriteria dampak risiko dinyatakan dengan satuan ukuran sasaran yang terpengaruh bisa berupa kerugian inansial, kehilangan reputasi perusahaan, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Ukuran likelihood dan dampak risiko tersebut dikonversikan menjadi skala semi kuantitatif 1 sampai dengan 5. Dalam melaksanakan risk assessment manajemen menggunakan beberapa kriteria yaitu sebagai berikut : 1. Kriteria konversi Skala dibawah ini sebagai kriteria untuk mengkonversi ukuran semi kuantitatif likelihood dan dampak risiko dan kriteria ini digunakan untuk mengukur level risiko. Kriteria konversi ukuran likelihood dan dampak risiko adalah sebagai berikut : a. Ukuran Likelihood level Probabilitas Probability Penjelasan note 1 Jarang Rarely Mungkin terjadi hanya pada kondisi tidak normal; Probabilitas ≤ 20. May occur only in abnormal condition; Probability ≤ 20. 2 Kemungkinan Keci Small Posibility Mungkin terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 20 X ≤ 40. May occur some times; Probability 20 X ≤ 40. 3 Kemungkinan Sedang Intermediate Possibility Dapat terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 40 X ≤ 60 Can occur some times; Probability 40 X ≤ 60 4 Kemungkinan Besar Big Possibility Akan mungkin terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 60 X ≤ 80 Will probably occur in many circumstances; Probability 60 X ≤ 80 5 Hampir Pasti Almost Certain Dapat terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 80 X 100 Can occur in many circumstances; Probability 80 X 100 b. Ukuran Dampak level Dampak Konsekuensi impactConsequences aspek aspect Kinerja Performance Finansial Financial Citra Perusahaan Company’s image Keselamatan Kerja Work safety Kinerja Performance Finansial Financial Citra Perusahaan Company’s Image Keselamatan Kerja Work Safety 1 Tidak Signiikan Insigniicant Target kinerja tidak tercapai 20 Performance target not achieved 20 Kerugian inansial kecil Small inancial loss Timbulnya publisitas jelek di lingkungan internal Emerges bad publicity in internal environment Kecelakaan Kerja dengan dampak luka kecil tanpa perlu bantuan dokter Work accident with minor injuries with no need of a doctor 2 Kecil Low Target kinerja tidak tercapai ≥20 sampai 40 Performance target not achieved ≥20 to 40 Kerugian inansial sedang Average inancial loss Timbul publisitas jelek di lingkungan internal dan pemegang saham Emerges bad publicity in internal environment and stakeholders Kecelakaan Kerja dengan dampak luka besar perlu bantuan dokter perusahaan Accidents with great injuries impact that need doctor’s help Risk Criteria Risk criteria are the criteria used in risk implementation. Likelihood criteria expressed by the percentage of risk occurrence probability, while the risk impact criteria expressed in units of the afected target size that could mean inancial loss, loss of Company’s reputation, working accidents, and so on. The measure of the likelihood and risk impact are converted to a semi-quantitative scale of 1 to 5. In implementing risk assessment, management used multiple criteria as follows: 1. Conversion Criteria The below scale is agreed by the management of PT Indofarma Persero Tbk. as the criteria for converting semiquantitative measure of likelihood and risk impact, and such criteria is used to measure the level of risk. The conversion criteria of likelihood measure and risk impact is as follows: a. Likelihood Measures b. Impact Measures 278 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima level Dampak Konsekuensi impactConsequences aspek aspect Kinerja Performance Finansial Financial Citra Perusahaan Company’s image Keselamatan Kerja Work safety 3 Sedang Intermediate Target kinerja tidak tercapai ≥40 sampai 60 Performance target not achieved ≥40 to 60 Kerugian inansial cukup besar Relatively great inancial loss timbulnya publisitas jelek di media lokal Emerges bad publicity in local media Kecelakaan Kerja dengan dampak luka besar perlu bantuan dokter spesialis tanpa opname Accidents with great injuries impact that needs a specialist doctor’s help without being hospitalized 4 Besar High Target kinerja tidak tercapai ≥60 sampai 80 Performance target not achieved ≥60 to 80 Kerugian inansial besar Great inancial loss Timbulnya publisitas jelek di media nasional Emerges bad publicity in national media Kecelakaan Kerja dengan dampak luka parah perlu bantuan dokter spesialis dan perlu opname Accidents with severe injuries impact that needs a specialist doctor’s help and hospitalized 5 Katastropik Catastrophic Target kinerja tidak tercapai ≥80 Performance target not achieved ≥80 Kerugian inansial sangat besar Gigantic inancial loss Timbul publisitas jelek di media nasional dan tuntutan hukum Emerges bad publicity in national media and law suits Kecelakaan Kerja dengan dampak luka sangat parah dan kematian Accidents with severe injuries and death 2. Kriteria Batas Risk Appetite Kriteria yang digunakan untuk menentukan batas antara risiko yang tidak dapat diterima dan dapat diterima appetite risk adalah sebagai berikut: 5 Supplementary Issue 15 Unacceptable 20 Unacceptable 25 Unacceptable 16 Unacceptable 20 Unacceptable 15 Unacceptable 10 Issue 12 Issue 9 Issue 12 Issue 10 Issue 4 Acceptable 3 Acceptable 2 Acceptable 2 Acceptable 3 Acceptable 4 Acceptable 4 Acceptable 1 Acceptable 5 Supplementary Issue 8 Supplementary Issue 6 Supplementary Issue 6 Supplementary Issue 8 Supplementary Issue Jarang 1 Rarely 1 Kemungkinan Kecil 2 Small Possibility 2 Kemungkinan Sedang 3 Intermediate Possibility 3 Likelihood D a mpak Impac t T idak Signiik a n 1 insigniic ant 1 K e cil2 Lo w 2 S e da ng3 Int ermediat e3 B esa r4 High 4 K atastr opik5 C atastr opic 5 Kemungkinan Besar 4 Big Possibility 4 Hampir Pasti5 Almost Certain 5 ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 2. Risk Appetite Limit Criteria The criteria used to determine the boundary between the unacceptable and acceptable risk risk appetite are as follows: 279 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 3. Kriteria tindakan sesuai dengan level risiko Kategori level risiko risk level Category skor score Tindakan yang Diambil action Taken Rendah Low X ≤ 4 Tidak diperlukan tindakan Acceptable Sedang Middle 4 X ≤ 8 Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumberdaya Supplementary Issue Tinggi High 8 X ≤ 12 Diperlukan tindakan untuk mengelola risiko Issue Ekstrim Extreme 12 X ≤ 25 Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risiko Unacceptable Penilaian Risiko Tahun 2015 Guna menjaga agar tujuan dan sasaran Perseroan dapat tercapai secara optimal, maka perlu dilakukan Penilaian Risiko di lingkungan Perseroan dengan cara melakukan identiikasi risiko, menaksir kemungkinan terjadinya risiko dan dampak yang ditimbulkan jika risiko itu terjadi, serta mengidentiikasi respon dan aktivitas pengendalian untuk mengurangi dampak risiko yang akan terjadi terhadap risiko- risiko korporat maupun proses yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja tahun 2015. Berdasarkan Penilaian Risiko dihasilkan 32 risiko korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target kinerja tahun 2015 yang disebut dengan Top Risk Corporate yang harus dikelola dan dievaluasi oleh bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko . Sedangkan risiko korporat yang tidak berpengaruh langsung atas pencapaian target kinerja tahun 2015 beserta risiko proses dikelola dan dipantau oleh Risk Oicer masing-masing bidang dan berkoordinasi dengan Manajer Bidang. Pelaksanaan risk assessment pada tahun 2015 dilakukan dengan cara mengevaluasi proil risiko tahun 2014 dikaitkan dengan proses bisnis selama tahun 2015, melalui 3 tiga tahap langkah kerja sebagai berikut: a. Tahap I: Identiikasi risiko masing-masing bidang Pelaksanaan identifikasi risiko dilakukan oleh Risk Officer dimasing-masing bidang, dipandu oleh Bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko. Dari hasil identiikasi risiko dengan Risk Oicer dihasilkan sebanyak 309 risiko diseluruh bisnis proses Perseroan. b. Tahap II: Diskusi internal antara Bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko dengan ManagerAsisten Manajer serta Risk Oicer masing-masing Bidang untuk 3. Criteria of action in accordance to the level of risk Risk Assessment in 2015 in order to ensure that the goals and objectives of the Company can be optimally achieved, risk assessment is needed in the Company’s environment by conducting risk identiication, assessing the possibility of risk and its impact when it happen, and identiied respond and control activities to mitigate possible risk on corporate risks and the processes that directly or indirectly afect the achievement of performance targets in 2015. Based on Risk Assessment there were 32 corporate risk with a direct efect on the achievement of performance targets in 2015 called Top Corporate Risk and it must be managed and evaluated by the Compliance, Performance, and Risk Management divisionsunits. While the corporate risk that have no direct efect on the achievement of performance targets in 2015 with the risk process is managed and monitored by the Risk Oicer of each division and to coordinate with the each division Manager. Implementation of Risk Assessment in 2015 is completed by evaluating risk proile of 2014 in connection with business process in 2015, through 3 three phases of work, which are: a. Phase I: Risk Identiication, of each divisions Risk identiication conducted by Risk Oicer of each divisions, lead by Compliance, Performance and Risk Management Divisions prior to socialization of Risk Management Guidelines. The result of risk identiication with risk oicer were 309 risks in the all process business of the Company. b. Phase II: Internal Discussion between Compliance, Performance, Risk Management divisions with Manager Assistant Manager and Risk Officer of each division 280 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima menentukan Risiko Korporat yang berpengaruh dan tidak berpengaruh langsung terhadap pencapaian target kinerja dan Risiko Proses bidang. Dari diskusi internal tersebut diperoleh total 283 risiko yang dapat diurai menjadi 32 risiko korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target kinerja tahun 2015 dan 45 risiko korporat yang tidak berpengaruh langsung. Di samping itu, terdapat 206 risiko proses yang dikelola oleh masing-masing bidang. c. Tahap III: Evaluasi yang dilakukan oleh bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko atas hasil diskusi internal dengan masing-masing bidang untuk diusulkan ke Direksi menjadi 32 Top Risk. Di bawah ini disajikan 32 Top Risk Corporate berdasarkan hasil Penilaian Risiko. no Peristiwa Potensial yang mungkin terjadi dan berdampak pada sasaran Potential events that may occur and impact on the target Penilaian risiko risk assessment unit Penanggung Jawab unit in Charge Wl K Tr 1 Perusahaan tidak patuh pada standar industri terkini CPOBCPOTB Company not in comply with the the latest industry standards GMP CPOTB 5 5 25 QA 2 Nilai hutang Valas meningkat The value of foreign currency debt is increasing 4 4 16 Treasury 3 Keterlambatan pembayaran ke pemasok Delay payment to suppliers 4 4 16 Treasury 4 Kebijakan diskon penjualan tidak tepat Inappropriate discount policy 4 4 16 Marketing 5 Formula produk dan proses produksi tidak bisa menjamin konsistensi kualitas Product formula and production process can not guarantee quality consistency 4 4 16 QA 6 Produk diperintahkan untuk ditarik oleh regulator Products ordered to be withdrawn by the regulator 4 4 16 QA 7 Bahan baku yang masih single source Single source raw material 3 5 15 Procurement 8 Tidak didapatkan harga bahan baku yang terbaik kompetitif Can not assess a competitive raw material price 3 5 15 Procurement 9 Tidak optimalnya pengendalian persediaan overunder baik di pusat maupun di cabang No optimal inventory control over under at the holding or at a branch 3 5 15 SCM 10 Kesalahan perhitungan HPP aktual Miscalculation in actual HPP calculation 3 4 12 Accounting 11 Ketidaktepatan dalam pembuatan Rencana Penjualan RP Inaccuracy on Sales Plan 3 4 12 Marketing 12 Kecenderungan kenaikan HPP produk Product HPP increase tendency 3 4 12 Marketing to determine corporate risk with direct and indirect inluences to the achievement of performance target and process risk of each division From that internal discussion, a total of 283 risk can be described as 32 corporate risk with a direct impact to the performance target achievement 2015 and 45 corporate risk with no direct impact. In addition, there were 206 process risk that managed by each divisions c. Phase III, Evaluation conducted by Compliance, Performance and Risk Management Division on the result of internal discussion with each division to be proposed to the Board of Directors were 32 Top Risk. 32 Top Risk Corporate based on Risk Assessment are as follows: ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 281 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance no Peristiwa Potensial yang mungkin terjadi dan berdampak pada sasaran Potential events that may occur and impact on the target Penilaian risiko risk assessment unit Penanggung Jawab unit in Charge Wl K Tr 13 Lock aplikasi oleh pemasok Lock application by supplier 2 5 10 IT 14 Server Core AplikasiSystem Data Center tidak dapat diakses Server Core ApplicationSystem Data Center is not accessible 2 5 10 IT 15 Server, Modem, Router Switch Crash 2 5 10 IT 16 Pengguna mengambil data mencuri data untuk kepentingan pribadi User steals data for personal interest 2 5 10 IT 17 Pengelolaan aset tidak optimal Asset management is not optimal 2 5 10 GA 18 Fasilitas peralatan seperti listrik, HVAC, steam, CompressedAir, air, dust collector tidak dapat memasok ke produksi sesuai dengan kebutuhan Equipment facility such as electricity, HVAC, steam, Compressedair, dust collector can not supply to the production as needed 2 5 10 Engineering and Maintenance 19 Tidak terpenuhinya persyaratan CPOB CPOTB air, udara tekan, steam, HVAC, dust collector serta regulasi boiler, bejana tekan, bejana uap, pesawat angkat, instalasi petir, listrik, instalasi hidran The requirements of CPOB CPOTB water, compressed air, steam, HVAC, dust collector and regulation of boilers, pressure vessels, steam vessels, aircraft lift, installation of lightning, electricity, installation of a ire hydrant are not meet the standard 2 5 10 Engineering and Maintenance 20 Keterlambatan registrasi renewal lokalekspor Late registration for renewal localexport 2 5 10 RD 21 Ketidaktepatan penggunaan anggaran pemasaran RKAP, khusus nya biaya promosi Inaccuracy in marketing budgetRKAP, especially promotion cost 3 3 9 Marketing 22 Ketidaksesuaian realisasi anggaran pemasaran dengan realisasi pencapaian targetRP Mismatch between realization of marketing budget with realization of target achievement 3 3 9 Marketing 23 Penggunaan mesin produksi tidak efektif Inefective use of product machinery 3 3 9 Production 24 Wanprestasi pihak outsourcing Breach of contract from outsourcing agency 2 4 8 IT 25 Terkena ancaman pidana aplikasi komputernya dan atau perdata antara identity bisnis Charge with Criminal and lawsuit computer application 2 4 8 IT 26 Kebakaran fasilitas produksi dan atau bangunangedung lainnya Production facility and or other building is on ire 1 5 5 GA 27 Pencurian isik Server atau Peripheral Server or Peripheral is stolen 1 5 5 IT 28 Terhentinya transaksi dari Kantor Pusat, Kantor Pemasaran dan Distributor Transaction from main oice, marketing and distributor are on hold 1 4 4 IT 29 Perbedaan harga jual produk yang sama di segmen reguler dengan lelang price diferencies of the same product on regular and auction segment 1 4 4 Marketing 30 Fluktuasi harga jual produkFluctuation in product selling price 1 4 4 Marketing 31 Core system aplikasi tidak update No update on core system application 1 3 3 IT 32 Cracker hacker bersifat destruktif masuk ke sistem, mencuri password, secara sengaja melawan keamanan komputer, menghapusmencuri data, dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri Cracker destructive hackers get into the system, steal passwords, deliberately against computer security, remove steal data, and generally doing the cracking for his own advantage. 1 3 3 IT 282 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Dari tabel diatas maka dapat dipetakan proil risiko Perseroan jika dikelompokkan ke dalam Kategori Level Risiko adalah: level risiko risk level skor score Jumlah risiko Total risk Rendah Low X ≤ 4 5 Sedang Middle 4 X ≤ 8 4 Tinggi High 8 X ≤ 12 14 Ekstrim Extreme 12 X ≤ 25 9 Jumlah Risiko Total Risk 32 Agar dapat menerapkan Manajemen Risiko dengan baik, beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan Perseroan adalah: 1. Risiko yang telah teridentifikasi disempurnakan, dimonitor dan dilakukan pengukuran secara periodik sejalan dengan sifat risiko yang dinamis dan mudah berubah seiring perubahan lingkungan eksternal dan internal. 2. Melakukan identifikasi risiko secara menyeluruh diawal tahun 2016 di semua bidang terkait yang dapat berpengaruh langsung dan tidak berpengaruh langsung terhadap pencapaian target kinerja tahun 2016. 3. Membuat sasaran per bidang yang selaras dengan sasaran korporat. 4. Atas hasil pemetaan risiko level korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target tahun 2015, untuk risiko-risiko dengan Prioritas I skor x 12, Prioritas II 8 skor ≤ 12, dan Prioritas III 4 skor ≤ 8, manajemen Perseroan perlu melakukan respon dan pengendalian tambahan agar level risiko turun ke level yang dapat diterima. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia SDM menjadi salah satu perhatian besar dalam pengelolaan operasional dan Tata Kelola Perusahaan dari Perseroan. Selain sebagai salah satu modal utama, SDM merupakan bagian dari pemangku kepentingan yang berjalan beriringan dengan keberhasilan Perseroan di masa-masa mendatang. Pengelolaan SDM secara khusus ditempatkan sebagai salah satu organ pendukung Direksi dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan Perseroan. Pengelolaan aspek ini meliputi proses perencanaan,administrasi dan sistem informasi SDM, penyediaan SDM, program orientasi, From the above table, risk proile of the Company can be categorized into risk level as follows: To implement a good risk management, several recommendation for Company to follows are: 1. For well-identified risks, a monitoring and periodic measurements should be taken in line with the dynamic and changeable nature of the risks due to internal and external environment changes. 2. Identify the overall risk in the beginning of 2016 in all areas with a direct and no direct impact to the achievement of performance targets in 2016. 3. Set the goals for each division that are aligned with corporate goals. 4. As a result of the corporate level risks mapping with direct afect to the achievement of the 2015 target, or risks with the Priority I score x 12, Priority II 8 score ≤ 12, and Priority III 4 score ≤ 8, the Companys management needs to conduct response and additional control so that the level of risk will go down to an acceptable level. human Resources Human resource management is one of main concern in operational management and Company’s Corporate Governance. Apart from being one of the main asset, HR is a part of the stakeholders that go hand in hand with the success of the Company in the future. HR management speciically place as one of the Director’s organ in implementing Good Corporate Governance in the Company. Its management include the planning, administration, and HR information systems, provision of human resources, orientation, placement, payroll, work ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 283 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance penempatan, penggajian, penilaian karya, pengembangan karyawan, perencanaan karir, mutasi, pemberhentian SDM, dan kegiatan pembekalan pra purna bakti. Pengelolaan SDM harus didukung dengan sistem informasi yang tepat, cepat dan selalu dikembangkan sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Direksi menetapkan kebijakan pengelolaan SDM antara lain dengan mempertimbangkan antara lain nilai budaya Perseroan. Selengkapnya tentang SDM Perseroan dapat dilihat pada bagian Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensidalam Analisa dan Pembahasan Manajemen laporan tahunan ini. assessment, employee development, career planning, transfer, dismissal, and debrieing for retirement. Human resource management must be supported with appropriate, fast, and constantly developed information systems in accordance with the Companys vision and mission. Board of Directors establishes the policy for HR management, among others, by considering the value of the Company culture. Detail on the Company’s HR can be found on the Human Resources Division and Competency Development in analysis and Management Discussion in this annual report. 284 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima sisTem PengenDalian inTernal InTERnAL COnTROL SySTEM Merujuk pada kebijakan umum Pengendalian Internal dan Audit Internal seperti yang terdapat pada Piagam Satuan Pengawasan Intern SPI Perseroan, disebutkan kebijakan umum Pengendalian Internal meliputi lima komponen yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, pemrosesan Informasi dan Komunikasi, serta Pemantauan. Kelima komponen ini sesuai dengan kerangka pengendalian internal terpadu di dalam The Committee on Sponsorship the Treadway Committe COSO. LINGKUNGAN PENGENDALIAN Lingkungan Pengendalian suatu organisasi mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran dan tindakan para anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan terkait pentingnya pengendalian dan penekanannya pada organisasi. Secara umum, Lingkungan Pengendalian menyediakan pola bagi terciptanya pengendalian dalam sistem operasi dan pencatatan organisasi. Referring to General Policy of Internal Control and Internal Audit as stated in the Company’s Internal Audit Charter SPI, general policy for internal control include ive components, namely: Control environment, Risk assessment, Control activities, Information processing and communication and Monitoring. These 5 components are in line with internal control frame within in the Committee on Sponsorship the Treadway Committee COSO. CONTROL ENVIRONMENT Environmental Control of an organization relects the overall attitude, awareness and actions of the members of the Board of Commissioners, Directors and employees on the importance of controlling and its impact on the organization. In general, the Control Environment provides a pattern for the creation of control in the operating system and recording organization. 285 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Sebagai entitas usaha berbadan hukum Perseroan Terbatas yang telah menjadi perusahaan publik, kegiatan Perseroan antara lain dibatasi oleh: a. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. c. U n d a n g - u n d a n g N o. 8 Ta h u n 1 9 9 7 te nt a n g Dokumen Perusahaan. d. Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. e. Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. f. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara. Selain itu dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan diawasi oleh Dewan Komisaris, dimana tugas dan tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris terdapat dalam Anggaran Dasar yang dalam pelaksanaannya harus mengacu pada peraturan perundang-undangan, antara lain sebagai berikut: a. Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan. b. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100MBU2002 tentang Penilaian Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. c. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-101MBU2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP Badan Usaha MIlik Negara. d. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-102MBU2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja Jangka Panjang Perusahaan RJPP Badan Usaha MIlik Negara. e. Peraturan Menteri BUMN No. 05MBU2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN dan perubahannya. Sesuai ketentuan pasal 67 ayat 1 UU No.19 Tahun 2003, Direksi wajib membentuk SPI sebagai Aparat Pengawasan Intern Perusahaan APIP. Lebih lanjut dalam pasal 70 ayat 1, Dewan Komisaris diwajibkan untuk membentuk Komite Audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menghubungkan Perseroan dengan pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, serta pihak lain yang berkepentingan, sesuai Peraturan Bapepam No. IX.1.4 Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan. Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan antara lain terkait penyampaian informasi material kepada pemangku kepentingan secara tepat waktu, akurat, bertanggungjawab, dan menjunjung asas keterbukaan. As a Limited Liability Company PT,transform into a public company, the Companys activities, among others limited by: a. Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company b. Law No. 8 Year 1995 regarding Stock Market c. Law No. 8 Year 1997 regarding Company’s Documents d. Law No. 19 Year 2003 regarding State Owned Enterprises e. Law No. 14 Year 2008 regarding Public Information Transparency f. Government Regulation No. 45 Year 2005 regarding Establishment, Management and Liquidation of State- Owned Enterprises Moreover, in performing its duties, Board of Directors is supervised by Board of Commissioners. the duties and responsibilities of Directors and Board of Commissioners stated in the Articles of Association and the implementation should refer to the laws and regulations, as follows: a. Government Regulation No. 72 year 1998 concerning safety of Pharmaceutical and Medical Devices. b. Decree of SOE’s Minister KEP-100 M-BUMN 2002 regarding the soundness Assessment of State Owned Enterprises. c. Decree of SOE’s Minister KEP-101 M-BUMN 2002 concerning Planned Activities and Company Budget RKAP of State-Owned Enterprises. d. Decree of SOE’s Minister KEP-102 M-BUMN 2002 regarding the preparation of the Companys Long-Term Corporate Plan RJPP of State-Owned Enterprises. e. Decree of SOE’s Minister KEP-117 M-BUMN 2002 regarding the Implementation of Good Corporate Governance in State - O wned Enterprises and its amendments. In accordance with article 67 paragraph 1 of Law No. 19, 2003, the Board of Directors shall establish SPI as Corporate Internal Supervisory Apparatus APIP. Furthermore, in Article 70 paragraph 1, the Board of Commissioners is required to establish an Audit Committee that work collectively and to assist the Board of Commissioners in carrying out its duties. To connect the Company with its shareholders, market authorities and inancial institutions, and other interested parties, in accordance with Bapepam Regulation No.IX.1.4 Company appoints a Corporate Secretary. The responsibility of the Corporate Secretary, among others, to deliver material information to the stakeholders in a timely, accurate, responsible, and upholding the principle of transparency. 286 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima PENILAIAN RISIKO Penilaian risiko terutama terkait dengan kemampuan mengidentifikasi serta mengukur besaran risiko dalam mencapai tujuan organisasi. Lingkungan pengendalian yang baik dibentuk melalui kemampuan yang tinggi dari setiap anggota organisasi dalam menilai risiko. Sedangkan dalam lingkungan pengendalian yang buruk, kemampuan anggota organisasi dalam menilai risiko akan sangat rendah. Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentiikasi, mengukur, memetakan dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengandalkan penerapan penanganan risiko. Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Perseroan. Sebagai entitas usaha bidang industri farmasi dengan produk utama obat generik berlogo OGB, Perseroan beroperasi pada usaha yang berisiko cukup tinggi. Secara ringkas, risiko yang dihadapi Perseroan dan langkah-langkah mitigasinya adalah sebagai berikut: 1. Faktor Risiko Keuangan • Risiko Kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang diberikan kepada outlet. Perseroan telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan terbukti memiliki sejarah kredit yang baik. Perseroan juga memberlakukan kebijakan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur veriikasi kredit dan memberlakukan batasan kredit untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang diambil Perseroan antara lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang, serta pemberian diskon untuk pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit, Perseroan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar. SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL InTERnAL COnTROL SySTEM RISK ASSESSMENT Risk assessment is mainly associated with the ability to identify and quantify the amount of risk in achieving organizational goals. Good control environment is formed through a high ability of each member of the organization in assessing the risk. While in poor control environment, the ability of the organization’s members in assessing the risk are very low. Risk management Policy is a structured and systematic guidance in identifying, measuring, mapping and developing alternative risk management, as well as in monitoring and relying on the application of risk management. Risk Management objectives are to increase guarantee’s achievement of its targets. As a pharmaceutical company with major products of generic drugs Product OGB, Indofarma operate at suiciently high risk business. Briely , the risks faced the Company and mitigation measures are as follows: 1. Financial Risk Factor Credit Risk The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to its outlets.To mitigate this risk, the Company has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Companys policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit veriication procedures and the credit limitation for some outlets. The other preventive actions taken by the Company are as follows: the intensive monitoring on the receivables amount and aging, and granting discount for cash payment to reduce the uncollectible receivables. To minimize credit risk, the Company will hold all products distribution to defaulted customers. 287 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance • Risiko Likuiditas Perseroan mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup. Besarnya proporsi penjualan kepada pemerintah yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun, sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer kekurangan likuiditas. Guna mengatasi masalah ini, pada tahun 2015 Perseroan berupaya mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada kreditur perbankan. Perseroan telah menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari 50 asetnya. Di masa yang akan datang, Perseroan mendanai kebutuhan modal kerjanya dengan tetap menggunakan alternatif pembiayaan. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik, Perseroan berhasil meningkatkan eisiensi dalam pengelolaan modal kerja sehingga dapat menekan biaya bunga. • Risiko Pasar Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko harga lainnya seperti risiko perubahan harga komoditas. a. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh luktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan Perseroan membeli alat- alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing, antara lain Dolar AS, Euro atau harga yang secara signiikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing terutama Dolar AS seperti yang dikutip dari pasar internasional. Perseroan akan menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan dan pembelian Perseroan dalam mata uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat ini, Perseroan tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran mata uang asing. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan • Liquidity Risk The Company manages its liquidity in inancing its working capital and repayment of matured loan by providing suicient cash and cash equivalents. High sales share the Government that is usually realized in the very late month of the year, whereas production process must be carried out far earlier, lead to risk of temporarily cash low mismatch. To overcome this problem, in 2015 Company attempted to maintain a working capital loan commitment to banking creditor. The company has signed a commitment to working capital loans by guaranteeing more than 50 of assets. In the future, the Company still has to fund their working capital needs with alternative inancing. By managing supply chain better than last periode, the Company succeeded to improve working capital eiency so it can decrease interest cost • Market Risk Market risk is the risk that the fair value of future cash lows of a inancial instrument will luctuate because of changes in market prices. Market prices comprise three types of risk : interest rate risk, currency risk, and other price risk, such as commodity price change risk. a. Interest Rate Risk The reporting currency is Rupiah. The Company’s financial performance is influenced by the luctuation in the exchange rate between Rupiah and US Dollar. Besides loans, the Company also purchases medical equipment and raw materials using foreign currencies, such as US Dollar, Euro or which price is signiicantly inluenced by their benchmark price movements in foreign currencies mainly US Dollar as quoted in the international markets. The Company has exposure to foreign currency risk if the revenue and purchases of the Company denominated in foreign currency are not evenly matched in terms of quantity or timing. Currently, the Company does not implement any formal hedging policy for foreign exchange exposure. The Company plans for the proper buying of foreign currencies for the import purchase, intensive foreign currency monitoring, 288 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima merencanakan pembelian mata uang asing yang cukup untuk pembelian produk impor, pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat. b. Risiko Harga Hingga kini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di Indonesia. L a n g k a h a n t i s i p a t i f l a i n n y a a d a l a h mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat luktuatif. c. Risiko Tingkat Suku Bunga Arus Kas dan Nilai Wajar Risiko tingkat suku bunga Perseroan timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga mengambang menyebabkan Perseroan menghadapi risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap mengakibatkan Perseroan rentan terhadap risiko nilai wajar suku bunga. Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan pinjaman dalam instrumen dengan tingkat suku bunga tetap. Selama tahun 2015, pinjaman Perseroan pada tingkat suku bunga mengambang didenominasikan dalam Rupiah dan Dolar AS. Risiko tingkat suku bunga dari kas dan piutang non-usaha tidak signiikan. Berbagai skenario disimulasikan dengan mempertimbangkan berbagai pembiayaan kembali, pembaharuan yang ada, serta alternatif pembiayaan dan lindung nilai. Untuk setiap simulasi pergerakan tingkat suku bunga yang sama digunakan untuk seluruh mata uang. Berdasarkan skenario ini, Perseroan menghitung dampak laba atau rugi dari pergerakan tingkat suku bunga. Skenario- skenario tersebut dijalankan hanya untuk liabilitas yang mewakili posisi utama yang dikenakan bunga. Simulasi dilakukan setiap kuartal untuk membuktikan bahwa potensi kerugian maksimum masih dalam batasan yang diberikan manajemen. SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL InTERnAL COnTROL SySTEM and proper timing in purchasing to reduce the foreign currency risk. b. Price Risk So Far, domestic pharmaceutical industry is highly dependent on imported raw materials. Therefore, price remains the main factor significantly efecting pharmaceutical industry in Indonesia. Indofarma overcomes the threat by making long- term contracts that allow the Company renegotiate term and price that have been agreed upon. c. Cash Flow and Fair Value Interest Risk The Company’s interest rate risk arises from long- term borrowings. Borrowings issued at loating rates expose the Group to cash low interest rate risk. Borrowings issued at ixed rates expose the Group to fair value interest rate risk. The Group’s policy is to maintain of its borrowings in ixed rate instruments. During 2015, the Group’s borrowings at loating rate were denominated in the Rupiah and US Dollar. The interest rate risk from cash and non-trade receivables is not signiicant. Various scenarios are simulated taking into consideration reinancing, renewal of existing position, alternative inancing and hedging. Based on these scenarios, the Group calculates the impact on proit or loss of a deined interest rate shift. For each simulation., the same interest rate shift is used for all currencies. The scenarios are run only for liabilities that represent the major interest-bearing positions. The simulation is done on a quarterly basis to verify that the maximum loss potential is within the limit given by the management. 289 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 2. Manajemen Risiko Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka mengoptimalkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Perseroan, sekaligus untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan. Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perseroan yang terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba, serta pinjaman dan utang bersih yang terdiri dari sewa pembiayaan, utang bank dikurangi dengan saldo kas dan setara kas. Perseroan maupun Entitas Anak tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu. Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit gearing ratio yang merupakan total pinjaman berdampak bunga dibagi dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Perseroan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. • Risiko Perekonomian Kinerja bisnis Perseroan, terutama dipasar reguler, secara langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian, penurunan PDB dan inlasi memberikan dampak negatif terhadap kinerja pasar non-institusi ini. Sementara itu, di sektor pasar institusi, kinerja Perseroan dipengaruhi oleh besaran belanja pemerintah di bidang kesehatan. Guna memitigasi risiko ini, Perseroan terus melakukan upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil. • Risiko Persaingan Usaha Harga OGB di Indonesia dikendalikan oleh pemerintah dengan cara menetapkan Harga Netto Apotik HNA, yaitu harga di tingkat apotik yang berlaku untuk seluruh produsen OGB. Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan terus berupaya menyeimbangkan portofolio penjualan produknya dengan antara lain meluncurkan sejumlah produk dbat bermerek dagang, termasuk obat non-resep dokter, atau Over The Counter OTC. 2. Capital Risk Management The primary objective of the Companys capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet any capital requirements. The companys manages its capital to safeguard the company ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and beneits for other stakeholders, and to maintain optimal capital structure to reduce the cost of capital. The capital structure of the Company consists of equity attributable to owners of the Company consists of share capital, additional paid-in capital and retained earnings and net of loans and payables consists of lease liabilities, loans payable to banks net of cash and cash equivalents. Neither the Company nor the subsidiaries are subject to externally imposed capital requirements. The Company monitors capital using a gearing ratio, which is net debt divided by total equity attributable to equity holders of the parent entity. The Company policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing ratio of the leading companies in Indonesia in order to secure access to inance at a reasonable cost. • Economic Risk Indofarma’s business performance, particularly in reguler market is directly dependent on consumers’ purchasing ability. Decline on GDP and high inlation rate are negatively afected the Company’s performance in this non-Government institution market. Meanwhile, in the institution market, the Company’s performance is dependent upon the Government expenditure on To minimize the risk, Indofarma makes continuous eforts to increase sales in regular market that ofers both more continuous demands and stable growth. • Business Competition Risk Price of Generic Drug Product OGB in Indonesia is controlled by the Government by ixing the net price in the pharmacies’ level Harga Netto Apotik, HNA and imposing the price to all OGB Producers. To minimize this risk, Indofarma keeps balancing its sales portfolio such as launching branded products including non – prescription drugs, or Over the Counter OTC 290 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian terkait dengan kemampuan memilih jenis pengendalian yang tepat dari berbagai jenis pengendalian. Kemamampuan ini secara langsung dipengaruhi oleh ketepatan dalam mengidentiikasi dan menilai besaran risiko. Pengendalian Perseroan antara lain dilakukan melalui dokumen RJPP dan RKAP yang memuat strategi, program dan kegiatan serta kebijakan guna mendukung pencapaian tujuan. Hasil pemetaan strategis dijabarkan secaraoperasional dalam bentuk sasaran dan inisiatif strategik yang terukur, sehingga menghasilkan Indikator Kinerja Kunci IKK. Selain RJPP dan RKAP, pengendalian aktivitas Perseroan dilakukan melalui ketentuan yang ditetapkan Direksi, antara lain: • Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 274-1SKVII2009 Tanggal 1 Juli 2009 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa. • Perjanjian Distribusi antara Perseroan dengan Entitas Anak IGM. • Prosedur Tetap Protap pelayanan distribusi Perseroan kepada Entitas Anak IGM. Pengendalian penjualan produk melalui Entitas Anak IGM, khususnya lelangproyek kepada institusi pemerintah, dilakukan melalui dokumen Proposal Kelayakan Tender PKT. INFORMASI DAN KOMUNIKASI Sistem informasi dan komunikasi yang baik dan handal dapat tercipta jika setiap anggota organisasi mendapat pesan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan agar keseluruhan tujuan organisasi dapat tercapai. Kewajiban Perseroan menyajikan informasi keuangan antara lain ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1998 tentang Informasi Keuangan Tahunan Perusahaan. Penyusunan dan penyajian informasi keuangan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia IAI. Dalam rangka meningkatkan kualitas informasi, telah diimplementasikan program aplikasi Enterprise Resource Planning ERP, baik pada Perseroan maupun Entitas Anak. Terkait dengan informasi timbal balik dalam Grup atau SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL InTERnAL COnTROL SySTEM CONTROL ACTIVITY Control activities regarding with the ability to choose the right type of control. This ability is directly inluenced by the accuracy in identifying and assessing the amount of risk. Control measurement among others are conducted through RJPP and RKAP document containing strategies, programs and activities and policies in order to support the achievement of objectives. Results of the strategic mapping translated in operational as goals and measurable strategic initiatives, resulting in a Key Performance Indicator KPI. Besides RJPP and RKAP, Company’s internal control is carried out through a formal documentation set out by Directors, namely: • Board of Directors Decree No. 274-1 SK VII 2009 dated July 1, 2009 regarding procurement of goods and services. • Distribution Agreement between the Company and its Subsidiary IGM. • Standard Operating Procedures SOPs on distribution service from Company to its subsidiary IGM Control of product selling through Subsidiaries IGM, especially auction project to government agencies, conducted through Tender Eligibility Proposal PKT. In subsidiary IGM there is no formal SOPs available to guide and control all operational activities as well as administration and inance. INFORMATION AND COMMUNICATION Good and reliable information and communication system can be created if every member of the organization gets a clear message on to do thing so that the overall goals of the organization can be achieved. Company’s obligation to presents inancial information among others stipulated in Government Regulation No. 64 year 1999 on Amendment of Government Regulation No. 24 year 1998 on Company Annual Financial Report. The preparation and presentation of inancial report refers to Financial Statements Standard PSAK issued by Indonesian Accountant Organization IAI. To improve the quality of information, Enterprise Resource Planning ERP program has been implemented, both at the Company and the Subsidiary. Concerning with the mutual information in groups or business groups-such as inventory 291 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance kelompok usaha—seperti informasi persediaan, utang- piutang, dan transaksi keuangan lainnya—dilakukan rekonsiliasi periodik secara bulanan. Laporan keuangan kelompok usaha dikonsolidasikan dan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP. Secara periodik Perseroan menyusun dan menyajikan Laporan Berkala triwulan, semester, dan tahunan baik untuk kepentingan internal manajerial maupun eksternal. Untuk komunikasi informasi Perseroan kepada pihak pemangku kepentingan, khususnya para pemegang saham, Perseroan membentuk Sekretaris Perusahaan. Komunikasi informasi kepada publik mengacu pada ketentuan Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Sebagai perusahaan publik, Perseroan memiliki situs web www.indofarma.co.id yang dapat digunakan untuk mengakses informasi terkait Grup atau kelompok usaha. Perseroan juga mengadakan pertemuan rutin berkala dengan kalangan media massa, investor, dan pihak lain yang berkepentingan. PEMANTAUAN Pemantauan adalah usaha berkelanjutan untuk meyakinkan bahwa setiap gerak organisasi secara sinergis sedang mengarah kepada usaha pencapaian tujuan. Hal ini dilakukan dengan menilai kembali kekuatan lingkungan pengendalian, usaha- usaha penilaian risiko dan pemilihan aktivitas pengendalian. Pemantauan aktivitas usaha dan keuangan Perseroan dilakukan baik oleh pihak internal maupun eksternal, sebagaimana diamanatkan oleh UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN, yang meliputi: a. SPI melaksanakan tugas sesuai Program Kerja Pemeriksaan Tahunan PKPT, dimana hasil pelaksanaan tugas SPI termasuk rekomendasi perbaikannya dituangkan dalam Laporan Hasil Pelaksanaan LHP yang disampaikan kepada Direksi pasal 67, 68 dan 69. b. Komite Audit melaksanakan tugas dan fungsi sebagai organ pendukung Dewan Komisaris, termasuk memfasilitasi dan berkomunikasi dengan pemeriksa eksternal, serta bekerja sama dengan SPI pasal 70. c. KAP yang ditunjuk melalui RUPS melaksanakan tugas pemeriksaan atas laporan keuangan sesuai perjanjian dan hasilnya disampaikan kepada Direksi pasal 71 ayat 1. information, debts, and other inancial transactions- a periodic reconciliation on a monthly basis is conducted. Financial Report of its Business group are consolidated and audited by Public Accounting Firm KAP. The Company prepares and presents the Periodic Reports quarterly, semester, and annually for internal managerial and also external purposes. For information communication to the stakeholders, especially shareholders, the Company established the Corporate Secretary. This Information Communication to the public refers Law No.14 year 2008 regarding transparency of Public Information. As a public company, the Company has a website www. indofarma.co.id that can be used to access information related to groups or business groups. The Company also periodically hold regular meetings with the media, investors, and other interested parties. MONITORING Monitoring is an ongoing effort to ensure that every movement in the organizations synergized to achieve business objectives. This is done by reassessing the strength of the control environment, risk assessing eforts and the selection of control activities. Monitoring of the Companys business and inancial activity conducted by both internal and external parties, as mandated by the Law No.19 year 2003 regarding State Owned Enterprises, which include: a. SPI carry out its tasks according to the Annual Examination Work Program PKPT, where the results of its tasks including recommendations for improvement are set forth in the Implementation Report LHP submitted to the Board of Directors articles 67, 68 and 69. b. The Audit Committee carry out its duties and functions as a BoC’s supporting organ BOC, to facilitate and communicate with the external auditors, as well as collaborating with SPI Article 70. c. KAP appointed by the RUPS carry out its tasks on the financial statements as per the agreement and the results were submitted to the Board of Directors article 71 paragraph 1. 292 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima d. Badan Pemeriksa Keuangan BPK melaksanakan pemeriksaan sesuai ketentuan peraturan dan perundang- undangan pasal 71 ayat 2, baik pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, maupun pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Hasil pemeriksaan oleh BPK dituangkan dalam laporan pemeriksaan yang disampaikan kepada Direksi. Perseroan menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaaan, serta memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK. Tindak lanjut atas rekomendasi dapat berupa pelaksanaan seluruh atau sebagian dari rekomendasi. Pemantauan tindak lanjut terhadap rekomendasi dilaksanakan oleh SPI dan Komite Audit. Dalam hal sebagian atau seluruh rekomendasi tidak dapat dilaksanakan, Perseroan wajib memberikan alasan yang sah. BPK memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksanaan. SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL InTERnAL COnTROL SySTEM d. The State Audit Board BPK carry out its audit in accordance with regulations and legislation Article 71 paragraph 2, for inancial audit, performance audit, and other speciic audit. Audit report by BPK is submitted to the Board of Directors. The Company follows up the recommendations in audit report and provide answers or explanations to BPK. The Follow-up can be the implementation of all recommendation or partly. Follow- up Monitoring is conducted by SPI and the Audit Committee. In the event that some or all recommendations can not be implemented, the Company is required to provide a valid reason. BPK monitors the implementation of the follow-up. 293 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance TaTa Kelola KeTerBuKaan inFormasi CORPORATE gOVERnAnCE DISCLOSURES Sesuai asas transparansi dalam penerapan GCG dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan OJK, transparansi dan tata kelola keterbukaan informasi menjadi salah satu pilar bagi perusahaan publik seperti Perseroan untuk menginformasikan data dan informasi yang layak bagi pemegang saham, publik dan pemangku kepentingan. Selain bagian dari pedoman pelaksanaan GCG, transparansi dan tata kelola keterbukaan informasi akan mengirimkan pesan atas data dan informasi yang akurat atas perkembanganaktivitas operasional dan proses usahaPerseroan; yang kemudian akan berimbas pada proil saham Perseroan di pasar modal serta citra Perseroan di masyarakat luas. KORESPONDENSI DAN LAPORAN BERKALA Informasi keuangan dan non keuangan dari Perseroan telah disusun dan dilaporkan secara transparan kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan lembaga Corresponding with main principle of transparency in the implementation of GCG and Indonesian Corporate Governance Roadmap released by the Financial Services Authority OJK, transparency and disclosure have become one of the pillars for an LCC to inform the proper data and information to shareholders, the public, and stakeholders. In addition to the guidelines for GCG implementation, governance transparency and disclosure will send a message over accurate data and information towards the activity progress of the Companys operations and business processes; which will then impacting the Company’s shares profile in the capital market and improving its image in the community. CORRESPONDENCE AND PERIODIC REPORTS Financial and non-inancial information of the Company have been prepared and reported in a transparent manner to shareholders, stakeholders, and other agencies as required. The Paparan kinerja dan operasional Perseroan pada Public Expose Tahunan tanggal 28 Desember 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia. The Companys performance and operations exposure at The Annual Public Expose on 28 December 2015 at the Indonesia Stock Exchange. 294 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima lain yang dipersyaratkan. Informasi dilaporkan sesuai target waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Perseroan. Informasi dipaparkan melalui laporan berupa: • Laporan Triwulan. • Penjelasan dan klariikasi atas pemberitaan di media massa, kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. • Keterbukaan informasi terkait Corporate action dan public expose. • L a p o r a n a d m i n i s t r a s i b u l a n a n p e m e g a n g saham Perseroan. • Laporan Tahunan. Di bawah ini disajikan korespondensi Perseroan dengan Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan selama tahun 2015. Korespondensi dengan Bursa efek indonesia Correspondence with indonesia stock exchange Bentuk Korespondensi Type of Correspondency Frekuensi kali Frequency Perihal subject Surat dan e-reporting Lettter and e-reporting 5 Penyelenggaraan RUPS RUPS Organizing 4 Laporan Keuangan Financial Report 1 Laporan Tahunan 2014 2014 Annual Report e-reporting 3 Paparan publik Public Expose 12 Laporan bulanan registrasi pemegang efek Monthly Report on registration of share holders 1 Perubahan komite audit Changes in audit committee 1 Keterbukaan Informasi dalam rangka penerbitan MTN II Information Transparency for the issuing of MTN 1 Penjelasan atas pemberitaan di media Explanation on news on media Korespondensi dengan otoritas Jasa Keuangan Correspondence with The Financial services authority Bentuk Korespondensi Type of Correspondency Frekuensi kali Frequency Perihal subject Surat dan e-reporting Lettter and e-reporting 5 Penyelenggaraan RUPS RUPS Organizing 4 Laporan Keuangan Financial Report 1 Laporan Tahunan 2014 2014 Annual Report e-reporting 3 Paparan publik Public Expose 12 Laporan bulanan registrasi pemegang efek Monthly Report on registration of share holders 1 Perubahan komite audit Changes in audit committee 1 Keterbukaan Informasi dalam rangka penerbitan MTN II Information Transparency for the issuing of MTN 1 Penjelasan atas pemberitaan di media Explanation on news on media TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI InTERnAL COnTROL SySTEM information reported to the appropriate target date, presented completely and accurately, updated, full, and adequate in accordance with the procedures, the type, and the scope set forth in the provisions of the Transparency of Financial Condition. The information presented by the report include: • Quarter Report • Explanation and clarification of media coverage, to Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority. • Disclosure of information related to corporate action and public expose • Monthly Administration Report on the Company’s Shareholders • Annual Report The correspondency between the Company with the Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority in 2015 are as follows: 295 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Situs Web Perseroan Sesuai peraturan OJK No. 8POJK.042015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik yang baru dirilis, keberadaan situs web memiliki peran yang signiikan atas tata kelola keterbukaan informasi. Pengungkapan dan ketersediaan informasi pada situs web Perseroan akan memberikan manfaat kepada pemegang saham, publik dan pemangku kepentingan, dimana hal ini akan memungkinkan penyampaian informasi tidak terbatas yang dapat dilakukan secara cepat, tepat, murah dan membantu para pemegang saham dan pemangku kepentingan serta pihak lain sebelum mengambil keputusan. Perseroan telah memiliki situs web resmi dengan alamat www.indofarma.co.id. Situs web ini menyediakan konten seputar informasi Perusahaan yang komprehensif dan berguna bagi akses informasi dari pemegang saham dan pemangku kepentingan. Di bawah ini tersaji kesesuaian www.indofarma. co.id dengan peraturan OJK No. 8POJK.042015. PoJK no. 8PoJK.042015 Kesesuaian Compliance PoJK no. 8PoJK.042015 Ketentuan Umum General Requirement Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyajikan informasi dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang Bahasa Inggris. Informasi yang disajikan dalam bahasa asing wajib memuat informasi yang sama dengan informasi yang disajikan dalam Bahasa Indonesia. V Issuer or Public Company Websites shall present information in Indonesian and foreign languages, with the provisions of foreign languages used at least English. The information presented in a foreign language must contain the same information as the one presented in Indonesian. Informasi yang termuat mengenai Emiten atau Perusahaan Publik terbuka untuk umum, aktual, dan terkini. V Information contained regarding the Issuer or Public Company is open to the public, actual and up to date. Dapat diakses setiap saat oleh semua pihak. V Can be accessed at any time by all parties. Informasi Umum Emiten atau Perusahaan Publik General Information on Issuer or Public Company Identitas Perusahaan, mencakup nama, alamat dan kontak kantor pusat danatau kantor perwakilan Emiten atau Perusahaan Publik, dan alamat pabrik jika ada yang paling kurang meliputi nomor telepon, nomor faksimile, dan alamat surat elektronik yang dapat dihubungi. V Corporate Identity, including the contact name, address and head oice and or representative oices of the Issuer or Public Company, also the address of the manufacturer if any, should at least include phone numbers, facsimile and electronic mail address that can be reached. Riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik. V A Short History of the Issuer or Public Company Struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik. V The organisation Structure of the Issuer or Public Company. Company Website According to OJK Regulation No. 8 POJK.04 2015 on the Website of the Issuer or Public Company recently released, the existence of the website has a significant role on governance information disclosure. Disclosure and availability of information on the Company website will provide beneits to the shareholders, public and stakeholders, as this will enable the delivery of limitless information in fast pace, accurate, inexpensive manner and enable to help the shareholders and stakeholders as well as other parties before make decisions. The Company has an oicial website under the address www. indofarma.co.id. This website contains comprehensive and useful information about the company for the shareholdres and stakeholders to accessed. Below is the content of www. indofarma.co.id website that complies with OJK Regulation No. 8 POJK.04 2015. 296 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Struktur kepemilikan Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi: • Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya setiap akhir bulan. • Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram. • Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut jika ada. V The ownership structure of the Issuer or Public Company, included: • A description of the shareholder’s names and each of their ownership percentage at the end of the month. • Information on the principal shareholders and the controler of the Issuer or Public Company, either directly or indirectly, to the individual owners, which presented in scheme or diagram. • The name of subsidiaries, association companies, joint venture companies in which the Issuer or Public Company have joint- control entities, along with the percentage of ownership, line of business, and the operating status of the company if any. Struktur grup Emiten atau Perusahaan Publik dalam bentuk bagan yang paling kurang meliputi perusahaan dalam grup Emiten atau Perusahaan Publik yang berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. V Structural group of the Issuer or Public Company in the form of charts that at least include companies in the Issuer or Public Company’s group under the supervision of the Financial Services Authority. Proil Direksi, Dewan Komisaris, Komite, dan Sekretaris Perusahaan paling kurang meliputi: foto, nama, riwayat jabatan—termasuk rangkap jabatan, riwayat pendidikan, dan hubungan ailiasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham jika ada. V The proile of Directors, Board of Commissioners, the Committee, and the Corporate Secretary at least include: photo, name, career history- -including concurrent positions, education, and the ailiation of Directors and the Board of Commissioners with the members of the Board of Directors and or members of the Board of Commissioners, as well as shareholders if any. Nama dan alamat Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam tahun berjalan. V The name and the address of Certiied Public Accountants who audit the inancial statements of the Issuer or Public Company in the current year. Nama dan alamat Pemeringkat Efek jika ada. X The name and the address of Securities Rating Agency if any. Nama dan alamat Wali Amanat jika ada. X The name and the address of Trustee if any. Nama dan alamat Biro Administrasi Efek jika ada. V The name and the address of Securities Administration Bureau if any. Dokumen Anggaran Dasar. V Articles of Association Document Informasi Bagi Pemodal atau Investor Information for Investors Prospektus Penawaran Umum. X Public Ofering Prospectus. Laporan tahunan, untuk periode 5 lima tahun buku terakhir. V The annual report, for the period of 5 ive last iscal year. TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI InTERnAL COnTROL SySTEM 297 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Informasi keuangan, paling kurang meliputi: • Laporan keuangan tahunan, untuk periode 5 lima tahun buku terakhir. • Laporan keuangan tengah tahunan, untuk periode 5 lima tahun buku terakhir. • Ikhtisar data keuangan penting, dalam bentuk perbandingan untuk 5 lima tahun buku terakhir yang paling kurang memuat: » Pendapatan, laba bruto, laba rugi, laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali, total laba rugi komprehensif, laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali, dan laba rugi per saham. » Jumlah aset, liabilitas dan ekuitas. » Rasio laba rugi terhadap jumlah aset, rasio laba rugi terhadap ekuitas, rasio laba rugi terhadap pendapatan, rasio lancar, rasio liabilitas terhadap ekuitas, dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset. » Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. V Financial information, at least includes: • The annual inancial report, for the period of 5 ive last iscal year. • The annual inancial statements, for a period of 5 ive last iscal year. • Overview of key inancial data, in the form of comparisons for 5 ive last iscal year which at least describe: - Revenue, gross proit, net income loss, net income loss attributable to owners of the Public Company and the interests of non-controler, total comprehensive income loss, comprehensive proit loss attributable to owners of the Public Company and the interests of non-controler, and earnings loss per share. - The amount of assets, liabilities and equity. - The ratio of net income loss to total assets, the ratio of net income loss to equity, the ratio of net income loss to earnings, the current ratio, the ratio of liabilities to equity, and the ratio of liabilities to total assets. - The information and other inancial ratios which relevant to the company and its type of industry. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham, paling kurang meliputi: • Pengumuman dan pemanggilan. • Bahan mata acara yang dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham. • Riwayat hidup calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris apabila terdapat mata acara pengangkatan atau penggantian anggota Direksi dan Dewan Komisaris. • Ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham. V Information on General Meeting of Shareholders, at least included: • Announcement and Invitation. • Material on the discussion agenda of the General Meeting of Shareholders. • The candidates curriculum vitae for the Board and the Board of Commissioners if there is the agenda of the appointment or replacement of the Board of Directors and Board of Commissioners members. • Summary of the minutes of meeting of the General Meeting of Shareholders. Informasi saham, paling kurang meliputi: • Jumlah saham beredar. • Pemecahan saham jika ada. • Penggabungan saham jika ada. • Saham bonus jika ada. • Perubahan nilai nominal saham jika ada. V Stock information, at least included: • The number of outstanding shares. • Stock split if any. • Shares merger if any. • Share bonus if any. • Changes in the nominal value of shares if any. Informasi obligasi danatau Sukuk, paling kurang meliputi nilai obligasi yang belum lunasterhutang outstanding bond danatau Sukuk, hasil pemeringkatan obligasi dan atau Sukuk, tanggal jatuh tempo, dan tingkat bunga obligasi danatau imbal hasil Sukuk. X The information of bonds and or Sharia Retail Obligation Sukuk, at least included the value of bonds that have not been paid payable outstanding bonds and or Sukuk, the rating of bonds and or Sukuk, due date, and the bond interest rates and or Sukuk proit sharing. Informasi dividen. X Dividen information. Informasi untuk pemodal atau investor, media, publik, dan atau analis jika ada. V The information for the investors, media, public, and or the analyst if any. 298 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Informasi terkait aksi korporasi yang dilakukan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan tindakan yang dilakukan oleh pihak lain terhadap Emiten atau Perusahaan Publik jika ada, meliputi: • Transaksi Ailiasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. • Transaksi Material dan perubahan Kegiatan Usaha Utama. • Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha. • Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. • Kuasi Reorganisasi. • Pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik. • Pembagian Saham Bonus. • Pernyataan Penawaran Tender. • Pembelian kembali saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam kondisi pasar yang berpotensi krisis. • Program kepemilikan saham oleh anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan dari Emiten atau Perusahaan Publik atau pihak terkendali. V The information related to corporate actions conducted by the Issuer or Public Company and the action taken by the other party to the Issuer or Public Company if any, including: • Ailiated Transactions and Conlicts of Interest on Certain Transactions. • Material Transactions and changes in Core Business. • Merger or Consolidation of Business. • Company Takeover. • Reorganization Quotient • Buy back of shares issued by the Issuer or Public Company. • Distribution of Bonus Shares. • Statement of Tender Ofer. • Buy back of shares by the Issuer or Public Company in market conditions that have crisis potential. • Ownership program by the members of Board of Directors, Board of Commissioners, and employees of the Issuer or a Public Company or party controlers. Informasi atau Fakta Material selain yang telah diungkapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. X Information or facts material other than those disclosed in the Financial Services Authoritys regulation. Informasi Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Information Pedoman kerja Direksi dan Dewan Komisaris. V Board Manual Pengangkatan, pemberhentian, danatau kekosongan Sekretaris Perusahaan, termasuk Sekretaris Perusahaan sementara, serta informasi pendukungnya. V The appointment, dismissal, and or the void of the Corporate Secretary including interim Corporate Secretary, as well as supporting information. Piagam Unit Audit Internal. V Internal Audit Charter. Kode etik. V Code of Conduct Pedoman kerja komite. V Committee Charter Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit. X The appointment and dismissal of members of the Audit Committee. Uraian prosedur Nominasi dan Remunerasi, apabila tidak dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi. X The appointment and dismissal of members of the Audit Committee. Kebijakan manajemen risiko. V Description of the procedure of the Nomination and Remuneration, if not formed Nomination and Remuneration Committee. Kebijakan mekanisme sistem pelaporan pelanggaran jika ada. V Risk management policy. Kebijakan anti korupsi jika ada. V Whistleblowing system Kebijakan terkait seleksi pemasok dan hak kreditur jika ada. X Anti-corruption policy. Kebijakan dalam peningkatan kemampuan vendor jika ada. X Policy related to the selection of suppliers and creditors rights if any. Policy to increase the ability of the vendor if any. TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI InTERnAL COnTROL SySTEM 299 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Informasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Information on Corporate Social Responsibility Bidang lingkungan hidup; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. V Environmental ield; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. V Labor practices, health and safety; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. V Social and community development; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company. Tanggung jawab produk danatau layanan, dengan disertai informasi pendukungnya; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. V The responsibility on the products and or services, along with supporting information; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company. V = adayes X = tidak adanone PAPARAN PUBLIK DAN RILIS MEDIA Perseroan melakukan public expose atau paparan publik kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat umum tentang aktivitas operasi dan proses usaha Perseroan. Paparan publik dilakukan melalui hubungan dengan media massa; baik media massa cetak, digital maupun televisi, dan analis pasar modal. Perseroan memandang paparan publik yang dilakukan akan membantu Perseroan dalam menyampaikan informasi yang lebih luas dan menjangkau khalayak lebih banyak. Di sepanjang tahun 2015, Perseroan menggelar 1 satu kali paparan publik yang diselenggarakan pada tanggal 28 Desember 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Paparan publik tersebut memberikan informasi tentang kinerja Perseroan hingga kuartal III tahun 2015, prospek kinerja sampai dengan akhir tahun 2015 dan proyeksi kinerja tahun 2016 serta rencana jangka panjang Perseroan. PUBLIC EXPOSE AND MEDIA RELEASE The Company conducts public expose to the shareholders, stakeholders and the public about the activities of the Companys operations and business processes. Public expose is made through relations with mass media; either print, digital and television, and capital market analysts. The Company views public expose will assist the Company in delivering broader information and reach more audiences. Throughout 2015, the Company held 1 one public expose on 28 December 2015 in the Indonesia Stock Exchange, Jakarta. The public expose provided information on the performance of the Company to the third quarter of 2015, the performance prospect of performance up to the end of 2015 and performance projection in 2016 and the Companys long-term projection. 300 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima AKSES PUBLIK DAN HUBUNGAN INVESTOR Kepada publik dan investor, Perseroan memberikan keterbukaan akses melalui jalur informasi yang telah disediakan seperti yang tertera di bawah ini. Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Head oice of PT Indofarma Persero Tbk. Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel: +62 21 8832 397175 Faks: +62 21 8832 397273 Situs Web: www.indofarma.co.id E-mail: corsecindofarma.co.id Corporate Secretary Yasser Arafat Tel: +62 21 8832 3975 Faks: +62 21 8832 3972 Email: yasserindofarma.co.id corsecindofarma.co.id AKSES PUBLIK UNTUK LAYANAN PELANGGAN Perseroan juga memberikan akses kepada pelanggan terkait produk dan layanan yang dimiliki Perseroan, dengan jalur informasi seperti yang tertera di bawah ini. Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Head oice of PT Indofarma Persero Tbk. Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel: +62 21 8832 397175 Faks: +62 21 8832 397273 Situs Web: www.indofarma.co.id Email: generalindofarma.co.id RAGAM MEDIA KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN Sebagai BUMN publik, saham Perseroan terdiri dari saham Seri A Dwiwarna sebagai saham khusus yang hanya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia—dalam hal ini diwakili oleh Kementerian BUMN—dan saham Seri B yang dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia danatau warga negara asing danatau badan hukum Indonesia danatau badan hukum asing. Sementara untuk pemangku kepentingan, seperti yang telah disebutkan di awal, pemangku kepentingan Perseroan terbagi menjadi dua: internal mencakup Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan serta pemegang saham; dan pemangku kepentingan eksternal mencakup regulator, pelanggan, kreditur, mitra kerjarekananpemasokvendor, organisasi profesi, dan masyarakat secara keseluruhan. ACCESS FOR PUBLIC AND INVESTOR RELATIONS To the public investors, the Company provides open access through the information that has been provided as shown below. PUBLIC ACCESS TO CUSTOMER SERVICE The Company also provides information access for customer to products and services of the Company, through lines as below. VARIETY OF MEDIA TO THE SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS As a publicly listed state-owned company, the Companys shares consist of A Series Dwiwarna Shares as special shares solely owned by the Republic of Indonesia--in this case represented by the Ministry of SOEs-and B Series which are the shares that may be owned by Indonesian citizens andor foreign countries residents andor Indonesian legal entities andor foreign legal entities. Meanwhile for stakeholders, as we mentioned at the beginning, the stakeholders of the Company is divided into two: internal stakeholders included the Board of Directors and the Board of Commissioners, employees and the shareholders; and external stakeholders included regulators, customers, creditors, business partnersassociatessuppliers vendors, professional organizations and society as a whole. TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI InTERnAL COnTROL SySTEM 301 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Perseroan merupakan pelaku usaha yang bergerak di bidang produksi serta pemasaran produk farmasi dan alat kesehatan yang berhubungan langsung dengan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan memiliki hubungan dengan regulator, dalam hal ini Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan serta Dewan Perwakilan Rakyat sebagai pemangku kepentingan rakyat. Pada tabel di bawah ini yang menggambarkan ragam media komunikasi yang digunakan Perseroan untuk menyampaikan data dan informasi terkait aktivitas operasional, proses usaha, dan capaian kinerja yang telah diraih Perseroan. sasaran Target media Komunikasi Communication media Fungsi media media Function Pemegang Saham Shareholders Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN The Government of Republic of Indonesia through Ministry of State Owned Enterprises. RUPS, Rapat dengan Kementerian BUMN, Laporan Tahunan. GMS, meeting with the Ministry of SOEs, Annual Report. Penjelasan tentang kinerja dan kondisi Perseroan terkini. The description of the Companys current performance and condition. Publik pemegang saham Public Shareholders RUPS, Laporan Tahunan, Paparan Publik. GMS, Annual Reports, Public Expose. Penjelasan tentang laporan kinerja dan kondisi Perseroan triwulan, tahunan dan isu- isu Perseroan terkini. The description of the Companys performance and condition quarter reports, Company’s annual and current issues. Pemangku Kepentingan Internal Internal Stakeholders Direksi dan Dewan Komisaris Board of Directors and Commissioners Mekanisme organisasi Organizational mechanism Pengelolaan operasional dan usaha. Operational and business management. Karyawan Employees Forum Komunikasi Korporat, Majalah Dinding. Corporate Communications Forum, Wall Magazine. Penjelasan tentang kinerja dan isu-isu yang relevan terkait Perseroan. The description of performance and relevant issues related to the Company. Pemangku Kepentingan Eksternal External Stakeholders Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan The Government of Republic of Indonesia through Ministry of Health Rapat dengan Kementerian Kesehatan. Meeting with the Ministry of Health. Penjelasan tentang program layanan kesehatan. The description on health service program. Dewan Perwakilan Rakyat House of Representatives Rapat Dengar Pendapat RDP. Hearing Meetings. Penjelasan tentang klariikasi atas isu-isu terkait dengan Perseroan. The clariied description on issues related to the Company. The Company is a business operators engaging in the production and marketing of pharmaceutical products and medical devices that are directly related to the quality of life. Therefore, the Company has a relationship with the regulator, in this case the Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Health as well as the House of Representatives as the stakeholder of the people. Below is a table that illustrates the variety of communication media used by the Company to submit data and information related to operational activities, business processes and performance that have been achieved by the Company. 302 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima sasaran Target media Komunikasi Communication media Fungsi media media Function Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Paparan Publik Public Expose Paparan kinerja Perseroan selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham dan analis pasar modal. The exposure on the Companys performance during the current inancial year to shareholders and capital market analysts. RUPS GMS Laporan pertanggungjawaban selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham The accountability report during the current inancial year to the shareholders e-reporting e-reporting Laporan keuangan triwulan, semester I dan akhir tahun Laporan aktivitas saham Perseroan. Quarterly inancial report, the irst half and the end of the year. Report on the activities of the Company shares. Otoritas Jasa Keuangan OJK RUPS GMS Laporan pertanggungjawaban selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham The accountability report during the current inancial year to shareholders e-reporting e-reporting Laporan keuangan triwulan, semester I dan akhir tahun Laporan aktivitas saham Perseroan. Quarterly inancial report, the irst half and the end of the year Report on the activities of the Company shares. PelangganKonsumen CustomersConsumer Brosur dan poster Perseroan, pameran, seminar, jalur keluhan pelanggankonsumen. Company brochures and posters, exhibitions, seminars, customer consumer care lines. Penjelasan tentang produk, kegiatan promosi, penanganan keluhan, dan edukasi tentang obat generik. Product description, promotional activities, complaints handling, and education on generic drugs. Kreditur Creditor Proposalfeasibility study Proposalfeasibility study Penjelasan rencana penggunaan dan pengembalian dana. Description on the planned use of the fund and refunds. Mitra KerjaRekananPemasokVendor Business partners Partner Supplier Vendor Proil Perseroan, brosur dan poster Perseroan, pameran. Proile of the Company, the Companys brochures and posters, exhibition. Penjelasan tentang peluang kerja sama. Description on the opportunities for cooperation. Organisasi Profesi Professional organisation Analyst meeting, media relation. Analyst meeting, media relation. Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan. Desccription of the Companys performance and the current conditions. MasyarakatUmum Public Seminar, pameran, Paparan Publik, media massa. Seminars, exhibitions, public expose, the mass media. Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan. Explanation of the Companys performance and the current conditions. Situs Web Perseroan tidak termasuk dalam ragam media di atas, karena sifatnya yang terbuka, tidak terbatas dan dapat diakses oleh siapa saja. TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI InTERnAL COnTROL SySTEM Companys website is excluded because of its nature which is open, unlimited, and public accessed 303 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance eTiKa usaha Dan TaTa PerilaKu BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT Salah satu tujuan dasar penerapan GCG pada pelaku usaha adalah kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan serta etika dan moral yang diatur dalam Code of Corporate Governance. Fungsi kepatuhan secara fundamental mempengaruhi proil pengelolaan sebuah perusahaan, yang kemudian berpengaruh pada aspek citra perusahaan. Bagi perusahaan terbuka seperti Perseroan, aspek citra perusahaan menjadi salah satu bagian terpenting bagi kepercayaan diri Perseroan melakukan aktivitas usahanya. Selain itu, fungsi kepatuhan memberikan dasar bagi Perseroan untuk menjalankan proses usahanya dengan sistem yang handal dan memiliki landasan peningkatan berkelanjutan. Upaya Perseroan untuk menerapkan fungsi kepatuhan telah dilakukan dengan memaksimalkan fungsi struktur organ GCG dan internalisasi nilai-nilai GCG kepada insan Perseroan. One of the basic objectives of GCG implementation in businesses is compliance to laws and regulations, both in terms of positive regulatory and ethical and moral arranged in Code of Corporate Governance. The compliance function is fundamentally afected to the management of a companys proile, which then afects the aspect of corporate image. For a public company, the aspect of the company image becomes one of the most important part for the Companys conidence in its business activities. In addition, the compliance function provides the foundation for the Company to execute its business process with reliable system and based on continuous improvement. The Companys eforts to implement the compliance function has been done by maximizing the function of the GCG organizational structure and internalizing the GCG values to the Companys personnel. 304 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima PANDANGAN DASAR PEDOMAN ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Code of Conduct merupakan bagian dari pelaksanaan GCG dalam pengelolaan organisasi Perseroan yang disusun dengan memperhatikan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Pedoman ini menjabarkan menjabarkan nilai-nilai Perseroan yaitu “Professional, Entrepreneurship, Compassionate” ke dalam interpretasi perilaku terkait Etika Usaha dan Tata Perilaku sehingga menjadi bagian dari budaya Perseroan. Setiap insan Perseroan, baik dari manajemen hingga staf menjadikan pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai acuan perilaku dalam mengelola aktivitas operasi dan proses usaha Perseroan. Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku ini dimaksudkan untuk: 1. Mengidentiikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi Perseroan. 2. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan Perseroan dalam melaksanakan tugas. 3. Menjadi acuan perilaku insan Perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab masing- masing dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan Perseroan. 4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan Perseroan dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak. VISI, MISI, DAN NILAI INTI PERSEROAN Visi, Misi, dan Nilai Inti menjadi dasar pandangan organisasi Perseroan akan Etika Usaha dan Tata Perilaku yang menjadi acuan perilaku setiap insan Perseroan. Visi dan misi Perseroan adalah sebagai berikut: Visi Menjadi Perseroan yang berperan secara signiikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Becoming a Company in which plays signiicant role in improving of the quality of human life by providing solutions to the public health and welfare. Misi 1. Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga terjangkau untuk masyarakat. 1. 1. Providing good quality products and services at afordable prices to the public. 2. Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi. 2. Conducting research and development of innovative products with priority to treat disease with high prevalence rates. 3. Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme, dan kewirausahaan yang tinggi. 3. Developing Human Resource competencies with compassion, professionalism and entrepreneurial. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT THE BASIC VIEWS ON BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT Business Ethics and Code of Conduct are part of the GCG implementation in the management of the Companys organization, established by considering the laws and regulations that apply. These guidelines describe the outlines of corporate values of the Company namely Professional, Entrepreneurship, Compassionate into the interpretation of related to Business Ethics and Code of Conduct; therefore, it becomes part of Company’s culture. Every personnel of the Company, from the management to its staf, hold this guidelines of Business Ethics and Conducts as their behavior reference in managing operational and business processes of the Company. The implementation of the Business Ethics and Code of Conduct is intended to: 1. Identify the values and ethical standards in line with the Company’s Vision and Mission. 2. Describe the Values as the foundation of ethics to be followed by the personnel of the Company in carrying out the task. 3. Give the Company’s personnel with a reference in carrying out the duties and responsibilities and during their interaction with the Company’s stakeholders. 4. Describe in detail on Companys ethical standards therefore the personnel can manage the desirable activities and provides consideration whenever they encounter something that hesitates them. COMPANy’S VISION, MISSION AND CORE VALUES Vision, Mission and Core Values are the basic views of the Companys organization to the Business Ethics and Code of Conduct which become the behavior reference of every personnel. The vision and mission of the Company is, as follows 305 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Nilai inti Perseroan dijabarkan dalam Tata Nilai dengan uraian sebagai berikut: 1. Professional Insan Perseroan senantiasa bekerja secara profesional yang dilandasi integritas, komitmen dan selalu berupaya memberikan hasil yang terbaik, dengan penjabaran sebagai berikut : a. Integrity mengandung pengertian satunya pikiran, kata, dan perbuatan dengan selalu mengatakan kebenaran dan mengikuti aturan yang berlaku dengan memegang teguh prinsip-prinsip etika sehingga menjadi insan Perseroan yangdapat dipercaya dan amanah. b. Commitment mengandung pengertian bahwa insan Indofarma memiliki komitmen yang kuat menjalankan pekerjaan sesuai keahlian, pengetahuan, dan ketentuanyang berlaku. c. Strive for Excellence mengandung pengertian bahwa insan Perseroan senantiasa berupaya memberikan yang terbaik bagi stakeholders Perseroan dengan bekerja secara efektif, eisien, dan akurat. 2. Entrepreneurship Insan Perseroan senantiasa memiliki jiwa kewirausahaan berlandaskan pemikiran jauh ke depan, inovatif, dan fokus terhadap kepuasan pelanggan, dengan penjabarans ebagai berikut : a. Visionary mengandung pengertian bahwa insan Perseroan memiliki pandanganjauh ke depan yang disertai kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. b. Innovation mengandung pengertian bahwa penyesuaian diri terhadap perubahan diwujudkan dengan menciptakan produk baru, proses atau metode baru, dan melakukan perbaikan dalam lingkup tanggung jawabnya. c. Customer Focus mengandung pengertian bahwa insan Perseroan memberikan yang terbaik dan perhatian penuh kepada pelanggan dan stakeholders Perseroan dengan berorientasi hasil namun tetap mengutamakan proses dan memberikan perhatian penuh kepada pelanggan. 3. Compassionate Insan Perseroan memiliki rasa peduli dan belas kasih terhadap sesama, dengan penjabaran sebagai berikut ; a. Respect to People mengandung pengertian bahwa insan Perseroan menghormati perbedaan pendapat The core value of the Company outlined in such values as Professional, Entrepreneurship, Compassionate, with the following description: 1. Professional Company’s personnel continues to work in a professional manner that is based on integrity, commitment and always strives to provide the best results, with the description as follows: a. “Integrity” implies one thought, word, and action by always telling the truth and following the rules that apply to uphold the ethical principles therefore he she turns into a trusted and trustworthy personnel. b. “Commitment” implies that Indofarma personnel have strong commitment to fulill their job according to expertise, knowledge, and applicable regulations. c. “Strive for excellence” implies that Company’s personnel strives to provide the best for the stakeholders of the Company by working efectively, eiciently, and accurately. 2. Entrepreneurship Company ’s personnel continues to have an entrepreneurial spirit based on visionary, innovative, and focus on customer satisfaction, with the description as follows: a. “Visionary” implies that Company’s personnel have the foresight completed with the ability to adapt to environmental changes. b. “Innovation” implies that the adjustment to the changes are materialized by creating new products, processes or new methods, and improvement in the scope of its responsibilities. c. “Customer focus” implies that Companys personnel give their best and full attention to the customers and stakeholders with a results-oriented mind but still maintaining the process and giving full attention to the customer. 3. Compassionate The Companys personnel have a sense of caring and compassion for others, with the description as follows; a. Respect to people implies that Company’s personnel respect diferent opinions and care for others, either 306 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima dan peduli terhadap sesama, baik individu, rekan kerja atasan, bawahan, dan setingkat, mitra kerja maupun stakeholders secara umum. b. Cooperative mengandung pengertian bahwa insan Perseroan selalu bekerja sama dalam suatu sinergi yang harmonis dengan mengedepankan rasa tanggungjawab dan suasana kekeluargaan. c. Fairness keadilan mengandung pengertian adanya kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai ini diwujudkan dengan meritocracy memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan berdasarkan kinerja, kesetaraan, dan keterbukaan dalam setiap pengambilan keputusan, sesuai batasan dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. STANDAR ETIKA USAHA DAN STANDAR TATA PERILAKU Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang tidak tertulis yang diyakini oleh suatu entitas masyarakat sebagai standar perilaku entitas tersebut. Untuk dapat menurunkan dan menjabarkan Etika Usaha dan Tata Perilaku ke tingkat yang paling nyata, Perseroan menjabarkan Standar Etika Usaha dan Standar Tata Perilaku sebagai pedoman bagi insan Perseroan dalam berelasi baik sebagai insan Perseroan maupun sebagai individu yang bermartabat. Standar Etika Usaha disusun untuk menjelaskan Etika Usaha Perseroan saat berelasi dengan berbagai pihak. Adapun Standar Etika Usaha tersebut adalah: 1. Etika Perseroan dengan Karyawan Perseroan memperlakukan karyawan secara setara fair dan tidak membedakan suku, agama, dan ras dalam segala aspek. Perseroan menyadari bahwa karyawan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan Perseroan. Oleh karena itu setiap karyawan dituntut dapat berpartisipasi dan berperan aktif dengan jalan meningkatkan produksi dan produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi, dan seimbang antara Perseroan dan karyawan. 2. Etika Perseroan dengan Konsumen Perseroan mengutamakan kepuasan dan kepercayaan konsumen dengan menjual produk dan jasa yang individuals, work colleagues boss, subordinates, same level, business partners and stakeholders in general. b. Cooperative” implies that Company’s personnel always work together in a harmonious synergy by promoting a sense of responsibility and a family atmosphere. c. “Fairness” Justice implies equality in fulfilling the rights of stakeholders arising under treaties and legislation in force. This value is materilized by meritocracy giving equal opportunity to all employees based on performance, equality equal same position, and transparency open with each other in decision-making, appropriate limits and provisions of the legislation in force. STANDARDS OF BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT Ethics is a set of unwritten norms or values that are believed by a society’s entity as a standard of their behavior. In order to deliver and explain its Business Ethics and Code of Conduct to the most real level, the Company describes Standards of Business Ethics and Code of Conduct as the guidance to the Company’s personnel in establishing relationship as a part of the Company or as a digniied individual. Standards of Business Ethics is prepared to describe the Company Business Ethics when establish partnership with various parties. These Standards of Business Ethics are: 1. The Company’s Ethics with Employees The Company treats employees equally and without considering ethnicity, religion, and race in all aspects. The Company realizes that employees have a very important role and position as the actors of the Company. Therefore, each employee is expected to participate and play an active role by increasing the production and working productivity through a dynamic, harmonious, and balanced relationship between the Company and employees. 2. The Company’s Ethics with Consumers The Company prioritizes customer satisfaction and trust by selling products and services that meet the ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 307 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance memenuhi komitmen dari segi harga, kualitas, waktu pengiriman, layanan purna jual, maupun jaminan produk sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu Perseroan membuka layanan konsumen dan menindaklanjuti keluhan konsumen tanpa melakukan diskriminasi terhadap konsumen. Perseroan juga menjaga kerahasiaan informasi mengenai pelanggan dan menyediakan media komunikasi bagi pelanggan. Promosi yang dilakukan Perseroan berkesinambungan secara sehat, fair, jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma masyarakat. Insan Perseroan bertindak sebagai konsumen dan marketer dengan mengkonsumsi dan memasarkan produk Perseroan. 3. Etika Perseroan dengan Pesaing Hubungan Perseroan dengan kompetitorpesaing dilandasi sikap saling menghormati serta menempatkan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan melakukan market research dan market intelligence untuk mengetahui posisi pesaing, dan melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan keunggulan produkdan layanan yang bermutu. 4. Etika Perseroan dengan Penyedia Barang danatau Jasa Perseroan menciptakan iklim kompetisi yang adil fair dan transparan dalam pengadaan barang dan atau jasa dengan cara menetapkan penyedia barang danatau jasa berdasarkan kepada kemampuan dan prestasi; berkomitmen untuk saling memenuhi hak dan kewajiban yang telah disepakati bersama; memelihara komunikasi yang baik dengan penyedia barang dan atau jasa termasuk menindaklanjuti keluhan dan keberatan; memanfaatkan hubungan baik dengan penyedia barang dan jasa sebagai market intelligence dan competitor intelligence; dan menerapkan teknologi pengadaan barang danatau jasa terkini, misalnya dengan mempersiapkan e-Procurement. 5. Etika Perseroan dengan Mitra Usaha Perseroan meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan mitra usaha sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Perseroan menempatkan obyektivitas, kemandirian, dan keadilan dalam setiap kebijakan penilaian yang mempengaruhi kerjasama usaha; membuat perjanjian yang berimbang serta saling menguntungkan dengan tidak melanggar aturan dan prosedur; mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku; dan membangun komunikasi secara intensif untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja. commitment in terms of price, quality, delivery time, after-sales service, as well as security products in accordance with applicable standards. In addition the Company provides customer service line and follow up all customer complaints without discriminate them. The Company also maintains the conidentiality of customer information and provides a medium of communication for customers. The promotion conducted by the Company occurred continuously in a healthy situation, fair, truthful, not misleading, and accepted by the norms of society. Company’s personnel acts as a consumer and a marketer to use and market the Companys products. 3. The Company’s Ethics with Competitors The relationship of the Company with a competitor competitors based on mutual respect and put a competitor as an motivator of self-improvement and introspection by doing market research and market intelligent to know the position of competitors, and do a fair competition by promoting excellence products and quality services. 4. The Company’s with Goods and or Services Providers The Company created a fair and transparence climate of competition in the procurement of goods and or services by appointing a supplier of goods and or services based on capabilities and accomplishments; committed to mutually fulill the obligations and rights that both parties have been agreed upon; maintaining good communication with providers of goods and or services, including follow up complaints and objections; utilizing good relations with suppliers of goods and services as market intelligent and competitor intelligent; and applying procurement’s actual technology of goods and or services, i.e. by preparing e-Procurement. 5. The Company’s Ethics with Business Partners The Company increases the climate of mutual trust, respect, and foster togetherness with business partners in accordance with the business ethics. The Company puts the objectivity, independence and fairness in every assessment policy afecting business cooperation; make impartial business agreements as well as mutually beneicial by not breaking the rules and procedures; prioritize the achievement of optimal results according to prevailing standards; and to communicate intensively to ind the best solution in order to improve performance. 308 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 6. Etika Perseroan dengan KrediturInvestor Perseroan menerima pinjamanpenanaman modal hanya ditujukan untuk kepentingan usaha dan peningkatan nilai tambah Perseroan dengan cara menyediakan informasi yang aktual, transparan, akurat, tepat waktu dan prospektif bagi calon kreditur investor maupun kreditur; memilih krediturinvestor berdasarkan aspek kredibilitas dan bonaiditas yang dapat dipertanggungjawabkan; menerima pinjaman penanaman modal yang diikat melalui perjanjian yang sahdengan klausul perjanjian yang mengedepankan prinsip kewajaran fairness; memberikan informasi secara terbuka tentang penggunaan dana untuk meningkatkan kepercayaan kreditur investor; menjajaki peluang usaha dengan Investor untuk meningkatkan pertumbuhan Perseroan; melindungi hak dan kepentingan kreditur antara lain: pemenuhan kewajiban kepada kreditur sesuai perjanjian dan covenant jaminan perusahaan untuk kepentingan kreditur; dan pengelolaan pengunaan pinjaman jangka panjang sesuai dengan peruntukan dan pelunasannya, termasuk penggunaan dan penyediaan dana dari pendapatan operasional yang digunakan untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok hutang jangka panjang. 7. Etika Perseroan dengan Pemerintah Sebagai BUMN, Perseroan berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan cara membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat dan Daerah; menerapkan standar terbaik dengan memperhatikan peraturan yang berlaku mengenai kualitas produk, kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan pelayanan; dan mendukung program yang dicanangkan pemerintah. 8. Etika Perseroan dengan Masyarakat Perseroan melaksanak an program sosial dan kemasyarakatan untuk memberdayakan potensi masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas hidup serta dapat bersinergi dengan program-program Pemerintah terkait, dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat tentang program sosial dan kemasyarakatan serta kebijakan-kebijakan yang relevan; memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengetahui kegiatan- kegiatan Perseroan dalam batas tertentu dan untuk mempromosikan produk setempat dalam acara-acara Perseroan; mengoptimalkan penyaluran program- program bantuan Perseroan kepada masyarakat; melarang 6. The Company’s Ethics with Creditors Investors The Company receives loan investment is only intended to the interests of business and increase the added value of the Company by providing real-time, transparent, accurate, timely and prospective information for potential lenders investors and creditors; choose the lender investor based on the aspects of the credibility and reliability of which can be accounted for; receive loans investments that are tied through a legal agreement with a treaty clause which emphasizes the principle of fairness; openly provide information about the use of funds to increase the conidence of the creditor investor; explore business opportunities with investors to boost the growth of the Company; protect the rights and interests of creditors, among others: the fulillment of obligations to creditors according to the agreement and covenant a corporate guarantee for the beneit of creditors; use and management of long-term loans in accordance with the allocation and repayment, including the use and availability of funds from operating income that is used to make payments of interest and principal long-term debt. 7. The Company’s Ethics with Government As a State-Owned Enterprise, the Company is committed to complying with the applied laws and regulations as the way to build relationships and good communication with the central and regional governments; applying the best standards with the applicable regulations regarding product quality, health, safety, environment and services; and supporting program launched by the government. 8. The Company’s Ethics with Public The Company implements social and community programs to empower local communities potential and improving of the quality of life and also synergize with related government programs, by way of disseminating to the public about the social and community programs and policies that are relevant; provide an opportunity for people who want to know the activities of the Company within a certain limit and to promote local products in the Company’s events; optimize the distribution of Company’s assistance programs to the public; prohibit employees deliver any promises to the community beyond their authorities; avoid performing acts that may ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 309 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance karyawan memberikan janji-janji kepada masyarakat di luar kewenangannya; tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada diskriminasi masyarakat berdasar suku, agama, ras, dan antar golongan; serta turut serta memelihara lingkungan hidup yang bersih dan sehat di sekitar Perseroan. 9. Etika Perseroan dengan Media Massa Perseroan menjadikan media massa sebagai mitra dan alat promosi untuk membangun citra yang baik dengan memberikan informasi yang relevan dan berimbang kepada media massa; menerima dan menindaklanjuti kritik-kritik membangun yang disampaikan melalui media massa; mengundang media massa untuk mempublikasikan berita tentang Perseroan. 10. Etika Perseroan dengan Organisasi Profesi dan Asosiasi Perseroan menjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan dengan organisasi profesi dan Asosiasi untuk memperoleh informasi perkembangan dunia usaha dan regulasi serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan menerapkan standar-standar yang ditetapkan organisasi profesi dan asosiasi, dan memberikan perlakuan yang setara terhadap organisasi profesi dan asosiasi. Standar Tata Perilaku dibuat dan disusun untuk memberikan landasan kepada insan Perseroan dan Perseroan sendiri untuk berperilaku sesuai dengan peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sekaligus, Standar Tata Perilaku menjadi sebuah mode preventif yang akan melindungi Perseroan dan insan Perseroan dari tindakan kecurangan atau penyimpangan internal yang dapat terjadi. 1. Etika Kerja Sesama Insan Perseroan Etika kerja antar sesama insan Perseroan dilandasi dengan bekerja secara profesional dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal; jujur, sopan, dan tertib; mentaati peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku; saling menghargai, terbuka menerima kritik, dan saran serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah untuk mencapai mufakat; saling membantu, memotivasi, dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas; mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling berbagi pengetahuan serta kemampuan; mengambil inisiatif dan mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugas; berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang konstruktif secara santun; serta menghargai perbedaan gender, suku, agama, ras, dan antar golongan. lead to society discrimination based on ethnicity, religion, race and inter-group; and participate in preserving the clean and healthy environment around the Company. 9. The Company’s Ethics with Mass Media The Company treat the media as a partner and a promotional tool to build a good image by providing relevant and impartial information to the them; accept and act on constructive criticism delivered by the media; invite them to publish news about the Company. 10. The Company’s Ethics with Professional Organizations and Associations The Company manage good and sustainable cooperation with professional organizations and associations to obtain information on the development of business and regulations and resolve problems that occur with implementing the standards set by professional organizations and associations, and provide equal treatment to professional organizations and associations. Code of Conduct Standard is created and constructed to provide a foundation for the Company and the Companys personnel to behave in accordance with company rules and regulations. Simultaneously, Code of Conduct Standard become a preventive mode that will protect the Company and personnel from any acts of fraud or internal irregularities that may occur. 1. Work Ethics with Fellow Employees in the Company The work ethics among fellow employees based on working in a professional and cost-conscious to produce optimal performance; honest, polite, and orderly; obey the rules and laws which apply; mutual respect, open to criticism and suggestions as well as solving problems with deliberation to reach consensus; help each other, motivate, and work together in completing a task; communicate any new ideas and share knowledge and ability; take the initiative and develop competence in performing the task; dare to discuss politely the lack of proper policies to make constructive corrections; and respect diferences in gender, ethnicity, religion, race, and groups. 310 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 2. Menjaga Kerahasian Data dan Informasi Perseroan Insan Perseroan memanfaatkan data dan informasi Perseroan untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan dan pengambilan keputusan dengan cara memberikan informasi yang relevan dan proporsional kepada stakeholders dengan tetap mempertimbangkan kepentingan Perseroan; menghindari penyebarluasan data dan informasi kepada pihak lain yang tidak berkepentingan baik selama bekerja maupun setelah berhenti bekerja; menyerahkan semua data yang berhubungan dengan Perseroan pada saat berhenti bekerja; menjaga kerahasiaan informasi tentang konsumen; merahasiakan setiap informasi yang berpotensi mempengaruhi nilai saham sampai pada waktunya dilakukan pengumuman kepada masyarakat; dan dilarang melakukan perdagangan sekuritas saham Perseroan; dan dengan menggunakan informasi dari dalam. 3. Kesempatan yang Sama untuk Mendapatkan Pekerjaan dan Promosi Perseroan memberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi sebagaimana yang telah diatur dalam PKB Perjanjian Kerja Bersama. 4. Perlindungan Informasi Perseroan dan Intangible Asset Perseroan melindungi informasi Perseroan dan intangible asset melalui perlindungan terhadap semua kekayaan intelektual Perseroan sesuai undang-undang HaKI. Selain itu, informasi Perseroan dikelola melalui manajemen Teknologi Informasi, dan pengelolaan database Perseroan atas pengetahuan intelektual dan dapat diakses oleh seluruh karyawan. 5. Informasi Orang Dalam Mentaati peraturan perundangan mengenai “informasi orang dalam” insider trading terhadap permintaan akses atas informasi tertentu yang sensitif dan atau bersifat rahasia sesuai dengan peraturan perundangan di bidang pasar modal. 6. Menjaga Harta Perseroan Insan Perseroan mengoptimalkan penggunaan harta Perseroan dengan cara bertanggung jawab atas pengelolaan harta Perseroan dan menghindarkan penggunaannya di luar kepentingan Perseroan; mengamankan harta Perseroan dari kerusakan dan kehilangan; dan melakukan penghematan pemakaian energi. 2. Keep Conidential the Company’s Data and Information The Companys personnel utilize data and information of the Company to increase the added value of the Company and decision-making by providing information that is relevant and proportionate to the stakeholders while considering the interests of the Company; avoid dissemination of data and information to others who are not related, either during work or after working hour; submit all data related to the Company when resign from the job; maintain conidentiality of information about consumers; keep any information that potentially could afect the value of the shares until the time shall be advertised to the public; and forbid to conduct securities trading of the Company shares; and use information from insider trading. 3. Equal opportunity for job and Promotion The Company provides equal opportunity for employment and promotion, as set out in the Collective Labour Agreement 4. Protection of the Company’s Information and Intangible Asset The Company protects its company information and intangible assets through protection of all intellectual property of the Company in accordance to IPR regulation. In addition, information is managed through the Companys information technology management, and the management of the Company’s intellectual knowledge database is accessable to all employees. 5. Insider trading Complying with laws and regulations regarding the inside insider trading” upon requested access to certain sensitive or conidential information in accordance to the laws and regulations of capital market regulation. 6. Maintain the Company’s Assets The Company’s personnel is expected to optimize the use of Company assets by taking responsible for the management of the Company assets and avoid using it beyond the interests of the Company; securing property from damage and loss; and saving energy consumption. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 311 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 7. Menjaga Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 Insan Perseroan menjadikan LK3 sebagai bagian dari budaya kerja untuk menciptakan suasana kerja yang tertib, aman, handal, nyaman dan berwawasan lingkungan dengan cara menguasai dan memahami situasi dan kondisi lingkungan kerja serta menerapkan sistem dan peraturan LK3 di lingkungan kerja secara konsisten, serta tanggap terhadap keadaan darurat yang disebabkan oleh gangguan keamanan, kecelakaan, pencemaran, dan bencana alam. Selain itu Perseroan melakukan upaya pengolahan limbah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Mencatat Data dan Pelaporan Perseroan menyelenggarakan pencatatan dan pendokumentasian serta pelaporan atas kegiatan operasional Perseroan secara profesional. Perseroan menyajikan laporan keuangan sesuai standar dan prinsip akuntansi yang berlaku serta menyampaikan tepat waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Insan Perseroan mengelola data secara rapi, tertib, teliti, akurat, dan tepat waktu dengan cara mencatat data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan; menyajikan laporan secara singkat, jelas, tepat, dan komunikatif untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan sebagai umpan balik guna perbaikan kinerja; dan tidak menyembunyikan data dan laporan yang seharusnya disampaikan. 9. Menghindari Benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan Jabatan Insan Perseroan menghindari kondisi, situasi ataupun kesan adanya benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan dengan cara mematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan; tidak memiliki saham kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung; tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas Perseroan, termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung; tidak merangkap jabatan danatau bekerja di Perseroan lain termasuk anak Perseroan yang berailiasi sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan menjadi tidak obyektif; tidak memberikan atau menerima pinjaman dari penyedia barang danatau jasa dan 7. Maintain Environment, Health and Safety LK3 The Company’s personnel embrace LK3 as part of their work culture to create an orderly, safe, reliable, convenient and environmentally friendly work environment by mastering and comprehending the working situation and conditions and consistently implementing LK3 systems and regulations at work, and responding to emergency situation caused by security problems, accidents, pollution, and natural disasters. In addition, the Company attempt to maintain sewage in accordance to the regulation. 8. Data Recording and Reporting The Company conduct recording, documenting and reporting eforts on the operational activities of the Company in a professional manner. The Company presents the inancial statements according to standards and generally accepted accounting principles as well as deliver on time to the related parties. The Companys personnel manage data in a neat, orderly, thorough, accurate, and on time through data recording and reports making based on valid and veriiable sources; present the report in brief, clear, precise and communicative to be available for use in decision making process and as feedback to improve performance; and prevent hiding the data and reports should be submitted. 9. Avoid Conlict of Interest and Abuse of Position The Company’s personnel avoid the conditions or situations or appearance of conlict of interest and the abuse of position by obeying the established rules, systems, and procedures; do not have a stake ownership in the enterprise who are partners or competitors of the Company in the amount that can inluence decision- making, including the husband wife, children, and siblings; does not have a business that is directly related to the Companys activities, including the husband wife, children, and siblings; not holding concurrent positions and or work in other Company, including the Companys affiliated enterprises that can result in objectivity of the decision-making; do not give or receive loans from goods and or services providers and consumers; and not involved in HR processes such as recruitment, performance appraisal, promotion, transfer, 312 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima konsumen; dan tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti rekrutmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi, danatau pemutusan hubungan kerja PHK apabila berada dalam posisikedudukan yang menyebabkan benturan kepentingan. 10. Menerima HadiahCinderamataGratiikasi Gratiikasi adalah pemberian dalam arti luas yang meliputi pemberian uang, barang, rabat diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Sikap Perseroan dan insan Perseroan terhadap gratiikasi adalah: a. Insan Perseroan dan keluarganya dilarang menerima gratiikasi, baik langsung maupun tidak langsung, dari mitra usaha dan pihak lainnya yang akan mempengaruhi independensi dan obyektifitas pelaksanaan tugasnya di Perseroan. b. Insan Perseroan dilarang menerima hadiah, imbalan, cindera mata, fasilitas,ataupun kemudahan lainnya yang nilainya di luar batas kewajaran. c. Insan Perseroan menolak pemberian yang diduga akan terkait dengan fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya dengan tetap memperhatikan norma-norma kesopanan. d. Apabila karena sesuatu hal Insan Perseroan tidak memungkinkan untuk menolak hadiah tersebut, maka yang bersangkutan wajib segera melaporkannya kepada Komite GCG dan Pemantauan Risiko dan menyerahkan hadiah tersebut ke Perseroan. e. Insan Perseroan diperbolehkan menerima hadiah dan cindera mata dalam batas kewajaran dalam rangka: • Perkawinan, khitanan, musibah, perayaan ter tentu sesuai dengan adat istiadat daerah setempat. • Penghargaan yang diperoleh atas pencapaian prestasi tertentu di bidang olahraga, seni, dan sejenisnya yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan atau mewakili Perseroan dalam kegiatan di bidang olah raga, seni, dan sejenisnya. • Promosi dari suatu Perseroan tertentu, seperti pulpen, pensil, buku agenda, gantungan kunci, kalender, dan lain-lain sejenisnya. termination of employment FLE when in the position positions cause a conlict of interest. 10. Gratiication Gratification is the provision in a broad sense that includes giving money, goods, rebate discount, commissions, interest-free loans, travel tickets, lodging, tours, free medical treatment, and other amenities. The Company and the Companys attitude towards human gratiication is: a. The Companys personnel and their families are prohibited from accepting gratuities, either directly or indirectly, from business partners and other parties that would afect the independence and objectivity of the execution of their duties in the Company. b. The Companys personnel shall not accept any gift, reward, souvenir, amenities, or other conveniences that value is beyond the limits of reasonableness. c. The Companys personnel refuse gift that allegedly associated with the functions, responsibilities and authority with regard to the norms of decency. d. If for any reason the Companys personnel is not allowed to refuse the gift, heshe shall immediately report to the Corporate Governance Committee and Risk Monitoring and handed the gift to the Company. e. The Company’s personnel is allowed to accept gifts and souvenirs within reasonable limits under such circumstances: • Marriage, circumcision, accident, celebrations according to local customs. • Awards earned over a certain achievement in the ield of sports, the arts, and the like that are not related to the Companys business or represent the Company in the activities in the ield of sports, the arts, and the like. • iii.The promotional items of a particular company, such as pen, pencil, agenda, key chain, calendar, and others. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 313 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 11. Memberi Hadiah CinderamataGratiikasi Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah dengan menggunakan fasilitas Perseroan kepada pihak ketiga yang dilakukan untuk kepentingan pribadi. Selain itu Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah, imbalan, cinderamata, gratiikasi, fasilitas, ataupun kemudahan lainnya yang nilainya di luar batas kewajaran dan atau yang dapat mempengaruhi pertimbangan dalam menjalankan bisnis Perseroan. Insan Perseroan diperbolehkan memberikan hadiah, imbalan, dan cindera mata dalam batas kewajaran dan telah mendapat otorisasi dari pejabat Perseroan yang berwenang. 12. Merokok, Penyalahgunaan Narkotika, Obat Terlarang dan Minuman Keras Miras Perseroan secara khusus melarang Insan Perseroan untuk merokok di lingkungantempat kerja kecuali di waktu dan tempat yang khusus disediakan untuk itu. Di samping itu Perseroan melarang insan Perseroan untuk mabuk, minum minuman keras, madat, memakai obat terlarang, menyalahgunakan obat bius, narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya di dalam maupun di luar tempat kerja. Insan Perseroan dilarang memiliki, menggunakan, menyuruh menggunakan dan memperdagangkan atau menjadi penjualperantara penjualan obat-obatan terlarang secara ilegal di dalam maupun di luar tempat kerja . 13. Aktivitas Politik Insan Perseroan bersikap netral terhadap semua partai politik dengan cara tidak menggunakan fasilitas Perseroan untuk kepentingan golonganpartai politik tertentu; tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik danatau anggota legislatif; dan tidak membawa, memperlihatkan, memasang, serta mengedarkan simbol, gambar, dan ornamen partai politik di lingkungan Perseroan. 14. Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI Insan Perseroan harus menghormati hak kekayaan intelektual pihak lain karena setiap penggunaan yang tidak sah atas hak milik intelektual orang lain dapat mengakibatkan Perseroan menanggung gugatan hukum secara perdata dan ganti rugi. Seluruh Insan Perseroan harus berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik Perseroan. Jajaran Insan Perseroan yang turut sertabekerja dalam pengembangan suatu proses atau produk yang akan digunakan oleh Perseroan, atau Insan Perseroan yang memiliki hak atas 11. Present Gifts Souvenirs Gratuities The Company’s personnel are prohibited from giving gifts to take advantage of the Company to a third party that is committed for personal gain. In addition the Companys personnel are prohibited from giving gifts, rewards, souvenirs, gratuities, amenities, or other conveniences that value is beyond the limits of reasonableness and or which may afect the Companys consideration in running the business. The Companys personnel are allowed to give gifts, rewards, and souvenirs within acceptable limit and have been authorized by the Companys authorization oicer. 12. Smoking, the Abuse of Narcotics, Drugs and Alcohol The Company specifically prohibits the Companys personnel to smoke in the workplace environment except in the time and place reserved for that purpose. In addition, the Company prohibits the personnel of being drunk, drinking liquor, using drug, abusing drugs, narcotics and other illegal drugs inside and outside the workplace. Indofarma personel are prohibited from possessing, using, ordering and trading or become a seller intermediary selling drugs illegally inside and outside the workplace. 13. Political Activity The Company’s personnel should be neutral toward all political parties by not using the Company facilities for the beneit of group individual political parties; no concurrent positions as political party oicials and or members of the legislature; and do not carry, display, install, and distribute symbols, images and ornaments of political parties within the Company. 14. Intellectual Property Rights IPR The Company’s personnel should respect the intellectual property rights of other parties therefore it is forbidden to use any unauthorized intellectual property of others that may result in civil lawsuits and damages to the Company. The entire personnel of the Company must actively participate to protect intellectual property rights owned by the Company. The ranks of the Company’s personnel participate work in the development of a process or product that will be used by the Company, or personnel of the Company which owns the rights to the 314 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima hasil karya tersebut, harus memperlakukan informasi yang terkait dengan proses atau produk tersebut sebagai milik Perseroan baik selama masa kerja maupun setelah Insan Perseroan tidak bekerja lagi untuk Perseroan. Seluruh Insan Perseroan harus menginformasikan hasil karya yang dihasilkannya baik selama maupun diluar jam kerja, jika hasil karya tersebut terkait dengan usaha atau operasi Perseroan. Perseroan berhak atas seluruh manfaat eksklusif dari paten, dan lain-lain yang terkait dengan hasil karya dimaksud di atas. PENERAPAN DAN SOSIALISASI ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU Penerapan dan Sanksi Atas Pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku Proses penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan melibatkan seluruh manajemen dan seluruh level insan Perseroan. Dengan bantuan Komite GCG dan Pemantauan Risiko, Dewan Komisaris bertanggung jawab atas dipatuhinya Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Intern SPI. Direktur, Manajer, dan setingkat Manajer bertanggung jawab atas penerapan di lingkungan unit kerjanya masing-masing. Direksi kemudian menunjuk Manajer SPI sebagai penanggung jawab pelaporan pelanggaran pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku.Setiap insan Perseroan menerima 1 satu salinan Etika Usaha dan Tata Perilaku dan menandatangani formulir pernyataan pernyataan komitmen penerapan tata kelola perusahaan. Perseroan juga memberlakukan sanksi atas pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku sesuai dengan beratringan, sifat, dan seringnya pelanggaran dilakukan. Prosedur pemberian sanksi sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama PKB antara Perseroan dengan Serikat Pekerja Perseroan. Selain sanksi, Perseroan mengharuskan setiap insan Perseroan untuk melaporkan adanya pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku yang diketahui melalui mekanisme Wistleblowing System WBS. works, shall treat the information related to the process or product as the property of the Company either during work or after no longer work in Indofarma. The entire personnel of the Company must inform the work that generates both during and after working hours, if the results of the work related to the business or operations of the Company. The Company is entitled to all the beneits of exclusive patent, and others associated with the work referred to above. APPLICATION AND DISSEMINATION OF BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT Implementation and Sanctions for Violations of Business Ethics and Code Of Conduct The implementation process of Business Ethics and Code of Conducts in the Company involves the entire management and all levels of the Company’s personnel. With the assistance of GCG and Risk Monitoring Committee, the Board is responsible for compliance with the Business Ethics and Code of Conduct in the Company’s environment. The Directors are responsible for the implementation of Business Ethics and Conducts assisted by the Company’s Corporate Secretary and Internal Control Unit SPI. Directors, managers, and manager-level personnel are responsible for the application within their respective working unit. The Board of Directors then appointed Manager of Internal Control Unit in charge of preparing reports of violations of the implementation of Business Ethics and Conducts. Every personnel receive one 1 copy of Business Ethics and Conducts and sign an acknowledgment form of stating commitment in the implementation of corporate governance. The Company also imposes sanctions for violation of Business Ethics and Conducts in accordance with heavy light, nature, and the frequent violation was committed. Procedures for granting sanction in accordance with the Collective Labour Agreement between the Company and the Company Trade Unions. In addition to the sanctions, the Company requires that every personnel of the Company to report violations of Business Ethics and Conducts known through the mechanism Wistleblowing System WBS. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 315 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Sosialisasi dan Internalisasi Dalam penerapannya, Perseroan mengharapkan kesadaran sebagai modalbagi pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku bagi seluruh insan Perseroan. Untuk itu, sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku dilakukan sebagai upaya memberikan landasanyang kuat bagi pelaksanaan dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku. Setiap insan Perseroan dapat meminta penjelasan atau menyampaikan pertanyaan terkait dengan Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada atasan langsung atau kepada Sekretaris Perusahaansebagai fungsi yang ditunjuk bertugas untuk melaksanakan sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada seluruh insan Perseroan. Di samping itu, setiap insan Perseroan dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada Sekretaris Perusahaan yang kemudian akan diusulkan sebagai pembaruan dan revisi untuk kemudian dirumuskan oleh Dewan Komisaris melalui Komite GCG Pemantau Risiko. KEBIJAKAN ANTI KORUPSI Undang-undang No. 31 Tahun 1999 Jo. Undang-undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menyebutkan bahwa pengertian korupsi mencakup perbuatan melawan hukum, memperkaya diri orangbadan lain yang merugikan keuanganperekonomian negara pasal 2; menyalahgunakan kewenangan karena jabatan kedudukan yang dapat merugikan keuangankedudukan yang dapat merugikan keuanganperekonomian negara pasal 3; kelompok delik penyuapan pasal 5,6, dan 11; kelompok delik penggelapan dalam jabatan pasal 8, 9, dan 10; delik pemerasan dalam jabatan pasal 12; delik yang berkaitan dengan pemborongan pasal 7; hingga delik gratiikasi pasal 12B dan 12C. Perseroan menekankan pentingnya anti korupsi sebagai upaya mendasar dari penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Kebijakan Perseroan terhadap anti korupsi tertuang dalam Etika Usaha dan Tata Perilaku serta Pedoman Pengendalian Gratiikasi dan Pedoman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara LHKPN yang dimiliki Perseroan. Secara khusus, pengendalian gratiikasi merupakan upaya Perseroan untuk melindungi insan Perseroan terhindar dari kemungkinan dijatuhkannya tuduhan tindak pidana suap sebagaimana diatur pada Pasal 12 B ayat 1 UU 311999 Socialization and Internalization In its application, the Company expects consciousness as a capital for the implementation of Business Ethics and Conducts for all personnel. Therefore, socialization and internalization of Business Ethics and Conducts as part of eforts to provide a strong foundation for the implementation and application of Business Ethics and Conducts. Every personnel may request a description or submit questions related to Business Ethics and Code of Conduct to their immediate supervisor or to the Corporate Secretary as the designated function tasked to conduct socialization and internalization of Business Ethics and Conducts to the Company’s personnel. In addition, every personnel of the Company may provide input for improvement of Business Ethics and Code of Conduct to the Corporate Secretary which will be proposed as an update and revision to be formulated by the Board of Commissioners through GCG and Risk Monitoring Committee. ANTI-CORRUPTION POLICY The 1999 Law No. 31 Jo. Law No. 20 of 2001 on Corruption Eradication mentions that the deinition of corruption including tort, the efort to make people other wealthy by harming the State inance economy entities Article 2; misusing authority for the position positions that may harmful to the inancial economy of the country article 3; groups bribery ofense Article 5.6, and 11; group ofense of embezzlement in oice Articles 8, 9, and 10; extortion ofense in position Article 12; ofense relating to chartering Article 7; ofense gratuities Article 12B and 12C. Company emphasize the importance of anti-corruption as a fundamental efort of the application of the principles of Good Corporate Governance. Company policy towards anti-corruption contained in the Business Ethics and Conducts and Guidelines Gratuity Control and Guidance Wealth Report State LHKPN owned by the Company. In particular, control of gratiication is the Companys eforts to protect personnel of the Company to face the possibility of the imposition of a criminal ofense of bribery charges as provided in Article 12 B of paragraph 1 of Law 311999 Jo. 316 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Jo. UU 202011 yang menyatakan bahwa setiap gratiikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Dengan demikian, Perseroan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penegakan anti korupsi, baik dalam pengelolaan operasional dan usaha Perseroan, maupun dalam penggunaan jabatan terkait masing-masing insan Perseroan. PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI Sebagai turunan dari Etika Usaha dan Tata Perilaku, Perseroan merumuskan Pedoman Gratiikasi sebagai salah satu acuan pengelolaan proses bisnis dan aktivitas operasi yang yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN dan memperhatikan prinsip-prinsip GCG. Pedoman ini disusun sebagai sikap tegas terhadap pengendalian gratiikasi yang melibatkan insan Perseroan, meskipun dalam kegiatan usaha Perseroan, gratiikasi merupakan hal yang mungkin sulit dihindari oleh insan Perseroan. Hal ini penting untuk dibudayakan di lingkungan Perseroan sebagai suatu proses pembelajaran bagi Insan Perseroan yang mempunyai harkat, martabat, dan citra yang tinggi dalam hubungan usaha dengan para pemangku kepentingan. Pengertian, Ruang Lingkup dan Prinsip Dasar Gratiikasi Perseroan mendefinisikan gratifikasi sebagai kegiatan pemberian danatau penerimaan hadiahcinderamata dan hiburan , baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik, yang dilakukan oleh Insan Perseroan terkait dengan wewenangjabatannya di Perseroan, sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi, obyektivitas, maupun profesionalisme Insan Perseroan. Hadiahcinderamata adalah obyek dari gratiikasi dalam arti luas, yakni meliputi uang, barang, rabat diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Pengendalian gratifikasi menjadi sangat penting bagi Perseroan karena gratifikasi tersebut dapat berpotensi menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan Korupsi yang dapat memberikan dampak hukum sekaligus pencitraan negatif bagi Perseroan. Suatu gratiikasi akan berubah menjadi tindak pidana suap apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: Law 202011 which states that any gratuity to an oicial or state oicials will be considered bribery, as long as they relate to the position and contradict to the obligations or duties. Accordingly, the Company has a high commitment to anti- corruption enforcement, both in operational and business management, as well as in the use of related positions of each of the Company personnel. GUIDELINES FOR GRATIFICATION CONTROL As a derivation of Business Ethics and Conducts, the Company formulated the Gratiication Guidelines as a business process management and operating activities reference that is free from corruption, collusion and nepotism KKN and considering the principles of corporate governance. This document is intended to a firm stance on the control of gratification involving the Company’s personnel, although the Companys business activities, gratuities are things that may be diicult to avoid by the personnel. It is important to be cultivated in the Company as a learning process for the Companys personnel who possess dignity and high image in business relationships with stakeholders. Deinition, Scope and Basic Principles of Gratiication The Company deines Gratiication as giving activity and or accepting Gift Souvenirs and Entertainment, received at home country or abroad, carried out by with or without electronic means, conducted by Company’s personnel associated with any particular authority position in the Company, so as to rise a conlict of interest that afect the independence, objectivity, and professionalism of the Companys personnel. Gifts souvenirs are objects of gratiication in a broad sense, including money, goods, rebate discount, commissions, interest-free loans, travel tickets, lodging, tours, free medical treatment, and other amenities. Gratuity Control is very important for the Company since the Gratification can potentially become criminal ofenses of bribery and corruption is one of the actions that could result in law enforcement as well as negative image for the Company. A Gratuity will turn into the act of bribery if it meets the following elements: ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 317 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 1. Gratiikasi tersebut berhubungan dengan wewenang jabatan di Perseroan; 2. Gratiikasi yang berupa penerimaanpemberian hadiah cinderamata dan hiburan tidak dilaporkan kepada atasan langsung. Prinsip dasar Perseroan atas gratiikasi terbagi dalam dua kegiatan, yaitu pemberian hadiahcinderamata dan hiburan dan penerimaan hadiahcinderamata dan hiburan. Seluruh Insan Perseroan dilarang baik secara langsung atau tidak langsung memberi hadiahcinderamata dan atau hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubungan usaha atau pesaing Perseroan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuanperundang-undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan danatau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan jabatannya. Seluruh Insan Perseroan yang karena jabatannya danatau anggota keluarganya keluarga inti dilarang untuk menerima atau meminta baik secara langsung atautidak langsung hadiahcinderamata dan atau hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan usaha atau pesaing Perseroan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang- undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan danatau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya. Insan Perseroan wajib melakukan penolakan atas tawaran pemberian hadiahcinderamata dan atau hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman, dengan cara santun terhadap tawaranpemberian dimaksud, dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan kepada pihak yang menawarkanmemberi. Batasan Gratiikasi Di luar pelarangan atas gratiikasi, Perseroan memperbolehkan dilakukannya pemberian gratiikasi dengan batasan sepanjang pemberian tersebut dimaksudkan untuk membina hubungan baik dalam batas-batas yang sesuai dengan kewajaran dan memperhatikan hubungan yang setara, saling menghormati dan tidak bertujuan untuk menyuap pihak yang bersangkutan untuk memberikan sesuatu hal kepada Perseroan yang tidakmenjadi hak Perseroan secara hukum. Pemberian hadiah cinderamata danatau hiburan tidak diperbolehkan dalam bentuk uang tunai dan tidak diperbolehkan dalam bentuk- bentuk yang melanggar kesusilaan dan hukum. 1. Gratuities are associated with authority position in the Company; 2. It is in the form of acceptingdelivering gifts souvenirs and entertainment and is not reported to the direct supervisor. The basic principle of the Company for Gratification is divided into two activities, they are providing gift souvenirs and Entertainment and accepting gift souvenirs and Entertainment. The entire personnel of the Company are prohibited to directly or indirectly giving Gift Souvenirs and or entertainment to any parties who has a business relationship or a competitor of the Company aimed to obtain information, or something that is not justiied by the statutory applicable provisions, or to inluence the parties intended to conduct and or did not do something related to the position oice. The Company’s personnel whose position and or members of his family immediate family may not accept or request either directly or indirectly Gift Souvenirs and or entertainment from any person who has a business relationship or a competitor of the Company, aims to get information, or something that is not justiied by the statutory applicable provisions, or to inluence the parties intended to conduct and or did not do something related to the position oice. The Company’s personnel shall reject the ofer gift souvenirs and or entertainment that does not comply with the provisions set forth in this Code, politely refuse the ofergift, by providing an explanation of the policies and rules to the parties making the ofer. Limitation of Gratiication Aside from the prohibition on Gratuities, the Company allows giving Gratuities with restrictions that as long as it is intended to establish a good relationship with limitation of fairness and equality, mutual respect and not intended to bribe the parties in regard to give something that is not belong to the Companys legal rights. Gifts souvenirs and or entertainment are not allowed in the form of cash and are not allowed in the forms of violation of decency and the law. 318 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pemberian hadiahcinderamata berupa barang yang dimaksudkan untuk promosi Perseroan, wajib mencantumkan logo Perseroan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari barang dimaksud. Pemberian honorarium rapat kepada pihak ketiga diperbolehkan sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan kepada Perseroan atas undangan resmi dari Perseroan, sepanjang kriteria dan besaran honorarium tersebut telah diatur dalam peraturan perusahaan. Pemberian hadiahcinderamata danatau hiburan berupa baranguangsetara uang diperbolehkan dalam hal Insan Perseroan menghadiri acara pernikahan, khitanan, kelahiran, atau musibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar Rp1 juta untuk setiap acara ke relasi Perseroan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi pihak penerima, untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya. Jamuan makan tidak perlu dibatasi sejauh memenuhi kewajaran dan dilakukan ditempat yang terhormat dan tetap menjaga citra positif Perseroan. Dalam menerima hadiahcinderamata danatau hiburan, Perseroan memperbolehkan insan Perseroan untuk menerima dengan batasan menerima hadiahcinderamata yang mencantumkan logonama perusahaan pemberi, dengan logo dan nama perusahaanpihak yang memberikan benda- benda dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakanpromosi perusahaan pemberi dan merupakan benda-benda yang lazim sebagai bentuk promosi perusahaan. Penerimaan juga diperbolehkan untuk benda-benda yang tidak memiliki nilai finansial yang tinggi, seperti buku, compact disc dan sebagainya; hadiahcinderamata yang bukan berupa pemberian yang melanggar kesusilaan dan hukum; serta honorarium sebagai pembicaranarasumber yang diundang secara resmi oleh pihak ketiga sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Perseroan untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan jabatannya. Perseroan juga memperbolehkan pemberian hadiah cinderamata berupa baranguangsetara uang dalam hal Insan Perseroan menyelenggarakan acara pernikahan,khitanan, kelahiran, atau terkait dengan musibah, dengan nilai Gifts souvenirs in the form of goods intended for the Company promotion, shall include Company’s logo which become an integrated part of the goods. Meeting’s honorarium to the third parties is allowed as appreciation for the ideas and expertise contribution to the Company on an oicial invitation from the Company, as long as the criteria and the amount of the honorarium have been described in the company regulations. Gifts souvenirs and or entertainment in the form of goods money cash equivalents is allowed in terms of the personnel is attended the wedding, circumcision, birth, or accident, with the value of Rp 1 million maximum for each event to the Company’s relations, as long as the it does not intend to inluence the recipient, to perform and or did not do something related to the position oice. Banquets are not necessarily limited in extent to meet the fairness and conducted in a respectable manner and maintained a positive image of the Company. In accepting gift souvenirs and or entertainment, personnel is allowed to receive the limitations quantity of gift souvenirs which contain logo the company’s name of the giver, in which the logo and the name of the company party giving the items is an integral part of the Company’s policy promotion and the common items of companies promotion. It is also allowed to accept items that do not possess a high inancial value, such as books, compact discs and the like; Gift souvenirs is not in any form of violation of decency and the law; and honoraria as a speaker resource persons invited oicially by the Third Party as their appreciation for the ideas and expertise contribution that have been given, as long as the administration does not intend to inluence Indofarma’s personnel to perform and or did not do something related to the position oice. It is also allowed by the Company to deliver gift souvenirs in the form of goods money cash equivalents in terms of the Company’s personnel weddings, circumcisions, births, or related to the disaster, with the value of Rp1 million ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 319 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance pemberian maksimum sebesar Rp1 juta per acara, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Perseroan untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya. Diperbolehkannya penerimaan hiburan oleh insan Perseroan diberikan dalam batas kewajaran, seperti hiburan tidak dilakukan secara terus-menerus oleh pihak pemberi kepada Insan Perseroan atau anggota keluarganya; bila penolakan terhadap hiburan dimaksud dikhawatirkan dapat mempengaruhi hubungan Usaha secara institusi antara Perseroan dengan Pihak Ketiga yang menawarkan hiburan; tidak mengganggu waktu kerja Insan Perseroan yang bersangkutan; dan tidak melakukan pembicaraan mengenai pemberian informasi internal Perseroan yang dapat menimbulkan kecurangan dan benturan kepentingan. Dalam kondisi tertentu dimana Insan Perseroan tidak dapat menghindar untuk menerima pemberian dari Pihak Ketiga danatau pada posisi dimana baranguangsetara uang atau dalam bentuk apapun, pemberian tersebut sudah ada di suatu tempat yang dititipkan kepada atau melalui orang lain tanpa sepenge tahuan Insan Indofarma tersebut, maka yang bersangkutan wajib mengembalikannya. Apabila hal ini tidak mungkin dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera melaporkan kepada atasan langsung secara tertulis sesuai mekanisme yang telah diatur. Apabila insan Perseroan diminta untuk memberikan hadiahcinderamata dan hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana batasan yang telah ditentukan Perseroan, hendaknya insan Perseroan melakukan penolakan dengan cara santun terhadap permintaan tersebut dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan kepada pihak ketiga. Penerapan Pengendalian Gratiikasi, Pelaporan dan Sanksi Dalam pengendalian gratifikasi, Perseroan menerapkan mekanisme pelaporan atas deinisi, ruang lingkup, prinsip dasar dan batasan-batasan gratifikasi. Insan Perseroan wajib melaporkan penerimaan hadiahcinderamata dan atau hiburan di luar batasan yang sudah diatur Perseroan melalui atasan langsung, atau melalui mekanisme pelaporan pelanggaranWhistleblowing System. Untuk penerimaan berupa barang cepat kadaluwarsa seperti makanan dan minuman, pemberian dapat diserahkan kepada lembaga sosial untuk digunakan kepada masyarakat yang lebih maximum per event, as long as it does not intend to afect the personnel to conduct and or did not do something related to position title. The permission for the Company’s personnel to accept gift in the form of entertainment should be given within a reasonable limit, such as it is not carried out continuously by the third parties to the Companys personnel or the family members; if rejection to the entertainment could afect the business relationship between the Company and third parties who ofer the gift; does not interfere personnel’s working time; and does not include conversation on granting the Companys internal information that could lead to fraud and conlict of interest. Under certain conditions in which the the Company’s personnel can not avoid to receive gifts from the Third Party and or the position where the goods money cash equivalents or in any form, provision already delivered somewhere to or through any other persons without the knowledge of Indofarma’s personnel, then the personnel shall return it. If it is not possible, heshe should immediately make a written report to hisher direct superior as a mechanism that has been settled. If the personnel is asked to provide certain gift souvenirs and entertainment that are not in accordance with the provisions as speciied by the Company, heshe should politely reject the request by explaining the policies and rules to the Third Parties. The Implementation of Gratuity Control, Reporting and Sanctions In Gratuity Control, the Company is implemented a reporting mechanism on the deinition, scope, rationale and limitations of Gratiication. The Company’s personnel should report the accepting gift souvenirs and or entertainment beyond the limits that have been set by the Company to the direct supervisor, or through Reporting Violations Whistle Blowing System mechanisms. For the acceptance of gift in the form of goods such as food and beverage, it can be handed over to social institutions and the needy. While those in the form of goods such as money, gold, and others, it should 320 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima membutuhkan. Sementara penerimaan berupa barang tidak cepat kadaluwarsa seperti uang, emas, dan lainnya, wajib disimpan di bagian keuangan sampai dengan ditentukannya status kepemilikan atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Sekretaris Perusahaan kemudian membuat rekapitulasi penerimaan hadiahcinderamata serta melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sebagai bagian dari komitmen Perseroan memberantas tindak suap dan korupsi di lembaga negaraBUMN. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pedoman Pengendalian Gratiikasi akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta ketentuan dan peraturan yang berlaku di Perseroan. PEDOMAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA Prinsip Dasar Laporan harta Kekayaan Penyelenggara Negara Sebagai BUMN yang dimiliki oleh Negara melalui Pemerintah Indonesia, Perseroan wajib mentaati peraturan perundang- undangan yang mengikat. Salah satu bentuk peraturan perundang-undangan yang dilandasi oleh semangat pemberantasan korupsi dan tindakan penyimpangan internal adalah kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara LHKPN. LHKPN merupakan daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sebagaimana yang diatur dalam Keputusan KPK No. KEP 07 KPK022005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menegaskan wewenang KPK melaksanakan langkah atau upaya pencegahan korupsi antara lain melalui pendaftaran dan pemeriksaan terhadap LHKPN. Selain itu, Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, mengamanatkan bahwa setiap penyelenggara wajib melaporkan dan mengumumkan Harta Kekayaannya sebelum dan setelah memangku jabatan serta bersedia diperiksa kekayaannya sebelum dan setelah menjabat. Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 pasal 2 7 beserta penjelasannya, diuraikan bahwa pejabat lain be recorded in the financial division until it determines the status of ownership of the items by the Commission of Corruption Eradication KPK. Corporate Secretary will later make a recapitulation of all the gift souvenirs and report it to the Commission of Corruption Eradication KPK as part of the Companys commitment to eradicate bribery and corruption in state institutions state-owned enterprises. The violation of the provisions in this Gratuity Control Guidelines will be sanctioned in accordance to applicable laws and regulations and the rules applied in the Company. GUIDELINES ON STATE OFFICIAL’S WEALTH REPORT Basic Principles on State Oicial’s Wealth Report As an eneterprise owned by the State Government of the Republic of Indonesia, the Company has to comply with some regulation that is binding. One of the regulation based on the spirit of ighting corruption and internal fraud action is the obligation of the State Wealth Report Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara NegaraLHKPN. LHKPN is a list of all assets as outlined in the State Oicials LHKPN form specified by the Commission of Corruption Eradication KPK as set out in the KPK Decision No. KEP 07 KPK 022005 on Procedures for the Registration, Inspection and Announcements of State Oicial’s Wealth Report. Regulation No. 30 of 2002 on the Commision of Corruption Eradication mentioned KPK authority in eforts to implement or prevention the act of corruption through the registration and inspection of LHKPN. In addition, Law No. 28 of 1999 on the Clean and Free of Corruption, Collusion and Nepotism State Oicial has mandated that oicial should report and announce their wealth before and after their oice period and willing to be inspected before and after taking oice. In Law No. 28 of 1999 Article 2 7 and its explanation, it is elaborated that the other oicials who have a strategic function in relation to state oicials, including the Board of Commissioners, Directors and oicials of other structural State-Owned Enterprises SOEs and the Regional Owned Enterprises. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 321 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggara negara termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat struktural lainnya pada Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah BUMD. Pemeriksaan LHKPN yang disampaikan kepada KPK bertujuan untuk mewujudkan penyelenggara negara yang mentaati asas-asas umum penyelenggara negara yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya. Setiap penyelenggara negara dituntut untuk melaporkan kekayaanya melalui formulir LHKPN yang telah disediakan KPK untuk diisi secara jujur, benar dan lengkap, agar KPK dapat menganalisis, mengevaluasi, serta menilai atas seluruh jumlah, jenis dan nilai harta kekayaan yang dilaporkan, secara benar, cepat, tepat, akurat dan bertanggung jawab. Dasar hukum dan Peraturan dalam Menerapkan LhKPN di Perseroan Dalam menerapkan LHKPN, Perseroan menimbang beberapa dasar hukum dan peraturan sebagai landasan cara pandang penerapan LHKPN di lingkungan Perseroan. Dasar hukum tersebut yaitu: 1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 2. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, dan perubahannya; 4. Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. SK-16S. MBU2012 tentang IndikatorParameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG yang baik; 5. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Perseroan; dan 6. Anggaran Dasar Perseroan. Pedoman LhKPN Perseroan Sesuai surat keputusan Direksi Perseroan No. 766DIRSK XI2012 tanggal 20 November 2012, Perseroan merumuskan kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN dengan menetapkan pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN meliputi: 1. Anggota Dewan Komisaris 2. Anggota Organ Pendukung Dewan Komisaris 3. Anggota Direksi 4. Sekretaris Perusahaan 5. Manajer atau pejabat 1 satu tingkat di bawah Direksi LHKPN inspection submitted to the KPK aims to materialize the State Oicial that obey general principles that is free from corruption, collusion and nepotism, as well as other misconduct. Each State Oicials is required to report their wealth through LHKPN form that have been provided by the KPK to be illed in an honest, correct and complete, therefore the KPK can analyze, evaluate, and assess the entire amount, type and value of the assets that are reported correctly, fast, precise , accurate and acountable. Basic Rule and Regulation on the Implemention of LhKPN in the Company In applying LHKPN, the Company considered several basic rule and regulations as a perspective foundation on LHKPN implementation within the Company. The legal basis, namely: 1. Law No. 28 of 1999 on State Oicial who is Clean and Free from Corruption, Collusion and Nepotism; 2. Law No. 30 of 2002 on the Commission of Corruption Eradication; 3. The Minister of State Enterprises Regulation No. PER- 01 SOE 2011 on Implementation of Good Corporate Governance GCG in State-Owned Enterprises, and amendments; 4. Minister of State Secretary Decree No. SK-16 S.MBU 2012 on Assessment and Evaluation Indicator Parameter of the Implementation of Good Corporate Governance; 5. Code of Business Ethics and Conduct of the Company; and 6. Company’s Article of Association. Guidelines of Company’s LhKPN According to the Board of Directors decree No. 766 DIR SK XI 2012 dated November 20, 2012, the Company formulated a policy on LHKPN Compliance and Management appointed oicial with obligation to submit LHKPN, included: 1. Member of the Board of Commissioners 2. Member of the Board of Commissioners’ Organ Support 3. Member of the Board of Directors 4. Corporate Secretary 5. Manager or the 1 one level oicer below the Board of Directors 322 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Masing-masing pejabat di atas diwajibkan menyampaikan LHKPN kepada KPK. Kewajiban penyampaian LHKPN termasuk awal menjabat dengan maksimal waktu pelaporan 3 tiga bulan setelah menjabat; dan pelaporan kembali saat mutasi, promosi, pensiun, atau telah menduduki jabatan yang sama selama 2 dua tahun berturut-turut. Kepada pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN dan tidak mematuhi ketentuan penyampaian LHKPN ini, Perseroan mengenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BENTURAN KEPENTINGAN Prinsip Dasar Benturan Kepentingan Benturan kepentingan adalah keadaan di mana insan Perseroan mempunyai kepentingan selain kepentingan Perseroan sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan dan mengakibatkan Perseroan tidak mendapatkan hasil terbaik. Perseroan secara tegas memberikan dasar dan batasan terjadinya benturan kepentingan pada situasi berikut: 1. Melakukan transaksi danatau menggunakan harta Perusahaan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, atau golongan; 2. Menerima danatau memberi hadiahmanfaat dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan kedudukannya di dalam Perusahaan; 3. Memanfaatkan informasi rahasia dan data usaha Perusahaan untuk kepentingan di luar Perusahaan; 4. Terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan Perusahaan pesaing danatau perusahaan mitra atau calon mitra lainnya; 5. Mempunyai hubungan keluarga sedarah danatau semenda sampai dengan derajat ketiga dengan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris. Insan Perseroan diharuskan menghindari kondisi, situasi ataupun kesan adanya benturan kepentingan dan penyalah gunaan jabatan dengan cara: 1. M ematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan. 2. Tidak memiliki sahamkepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung. 3. Tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas Perseroan, termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung. Each oicer above is obliged to submit LHKPN to the KPK. This obligation to submit LHKPN includes report in the early time served with a maximum of 3 three months reporting after taking oice; and reporting again when transferred, promoted, retired, or served the same oice for 2 two consecutive years. Oicials obliged to submit LHKPN and does not comply with the provisions of this LHKPN delivery, the Company impose sanctions in accordance with the regulation. CONFLICT OF INTEREST Basic Principles of Conlict of Interest Conlict of interest is a situation in which the personnel have interests other than the Company so that the Companys interest that affect decisions and make the Company to not obtain the best results. The Company straightly provides foundation and limited conlicts of interest in the following situations: 1. Conducting transactions and or using any of Company’s property for personal, family, or group interest; 2. Receiving and or giving gifts beneits of any kind in relation to their position within the Company; 3. Taking advantage of confidential information and Company’s business data for other than the beneit of the Company; 4. Engaging directly or indirectly in the management of competitors and or business partner or other potential partners; 5. Having a family relationship and or marriage up to the third degree with members of the Board of Directors and or members of the Board of Commissioners. The Company’s personnel is required to avoid conditions or situations or impression of conlict of interest and abusement of position by: 1. Complying the established regulations, systems and procedures. 2. Not having a stake ownership in the business partners or competitors of the Company in the amount that can inluence the decision-making, including the husband wife, children, and siblings. 3. Not having a business that is directly related to the Companys activities, including the husband wife, children, and siblings. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 323 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 4. Tidak merangkap jabatan danatau bekerja di Perseroan lain termasuk anak usaha Perseroan yang berailiasi sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan menjadi tidak obyektif. 5. Tidak memberikan atau menerima pinjaman dari penyedia barang danatau jasa dan konsumen. 6. Tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti rekrutmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi, pemutusan hubungan kerja PHK apabila berada dalam posisi kedudukan yang menyebabkan benturan kepentingan. Dalam board manual yang disusun sebagai pedoman kerja Direksi dan Dewan Komisaris, Perseroan melarang anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi untuk melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari pengambilan keputusan danatau pelaksanaan kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah. Dalam hal anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi akan melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan, maka anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS dan ditegaskan dalam bentuk akta notaris sebagaimana diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Perseroan melalui anggota Direksi dan Dewan Komisaris berkewajiban mengungkapkan dan melaporkan situasi kondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dihadapi kepada pemegang saham; agar kemudian pemegang saham dapat meneliti situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dilaporkan dan mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. Selain itu, seluruh karyawan wajib melaporkan kepada Direksi melalui atasannya secara berjenjang tentang situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dihadapi; agar kemudian Direksi meneliti situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dilaporkan dan mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DANATAU JASA Untuk mendorong penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan menghindari benturan kepentingan, Perseroan merumuskan kebijakan pengadaan barang danatau jasa 4. Not holding concurrent positions and or working in other Company including ailiated subsidiary of the Company that could result in the objectivity of decision- making. 5. Not giving or receiving loans from goods and or services providers and consumers. 6. Not getting involved in HR process such as recruitment, performance appraisal, promotion, transfer, termination of employment when in the position positions that can cause a conlict of interest. In the manual of board compiled as working guidelines of Directors and Board of Commissioners, the Company prohibits members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to perform actions that have conlict of interest and take personal advantage of the decision and or implementation of the activities of the Company other than legitimate income. In the case of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors will take action that may lead a conlict of interest, the members of the Board of Commissioners and Directors must obtain the approval from the independent shareholders or their representatives who are authorized for it in the AGM and conirmed in the form of a notarial deed as set forth in OJK regulations. The Company through the Board of Directors and the Board of Commissioners shall disclose and report on the situation condition that indicated a conlict of interest to shareholders; therefore the shareholders can examine the situation condition that indicated conlict of interest that was reported and took the decision to resolve the situation. In addition, all employees are required to report to the Board through his superiors in stages about the situation condition indicated a conlict of interest; then the Board of Directors examine the situation condition that indicated conlict of interest that was reported and took the decision to resolve the situation. PROCUREMENT POLICY OF GOODS AND OR SERVICES To encourage the adoption of Good Corporate Governance and to avoid conlicts of interest, the Company formulated the procurement of goods and or services to uphold the 324 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima dengan menjunjung tinggi prinsip pengadaan barang danatau jasa yang eisien, efektif, terbuka dan bersaing, adil dan wajar, akuntabel dan auditabel yang diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi Perseroan. Kebijakan pengadaan barang danatau jasa dituangkan dalam bentuk pedoman pengadaan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. Pedoman pengadaan mengatur kebijakan, kewenangan, dan metode pemilihan penyedia barang danatau jasa. Pelaksanaan pengadaan barang danatau jasa bertujuan memenuhi kebutuhan Perseroan akan barang dan jasa baik kebutuhan yang bersifat operasional maupun investasi, dalam jumlah, kualitas, harga, dan waktu yang tepat, dengan mematuhi peraturan yang berlaku. Tujuan Perseroan dalam melakukan pengadaan barang danatau jasa adalah untuk mendapatkan barang danatau jasa yang dibutuhkan dalam jumlah, kualitas harga, waktu dan sumber yang tepat, secara eisien dan efektif, persyaratan kontrak yang jelas dan terinci serta dapat dipertanggungjawabkan. Perseroan menetapkan panitia pengadaan dengan beranggotakan karyawan yang memiliki kompetensi dan mewakili bidang terkait. Direksi menetapkan batasan nilai dan kebijakan mengenai kegiatan pengadaan barang danatau jasa yang dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Kebijakan pengadaan barangjasa Perseroan dilakukan dalam 5 lima tahap sebagai berikut: A. Perencanaan Setiap unit kerjafungsi harus menyusun kebutuhan akan barang danatau jasa setiap tahun dengan memperhatikan skala prioritas dan anggaran. Rencana kebutuhan barang danatau jasa dari unit kerjafungsi yang telah disetujui harus dicantumkan dalam RKAP, dimana perencanaan pengadaan harus melibatkan fungsi-fungsi terkait. B. Pengorganisasian Pembentukan panitia pengadaan denganmasa penugasantertentu dan beranggotakan karyawan yang kompeten dan mewakili bidang terkait. Untuk pengadaan dengan nilai tertentu, pemilihan langsung, pembelian langsung atau penunjukan langsung dilaksanakan oleh pejabaat yang melaksanakan fungsi pengadaan atau bidang masing-masing. principles of procurement of goods and or services which eicient, efective, open, competitive, fair and reasonable, accountable and auditabel. The procurement of goods and or services set forth in the form of procurement guidelines set out in the Decree of the Board of Directors are guided by the Regulation of the Minister of State Enterprises of General Guidelines for the Implementation of Goods and Services for State Owned Enterprises. Procurement guidelines set the policy, authority, and the method of selecting providers of goods and or services. The procurement of goods and or services aim to meet the Companys needs for goods and services, both operational and investment, in the amount, quality, price, and the right time, to comply with regulations. Company’s aim in the procurement of goods and or services is to acquire goods and or services required in the number, price, quality, time and resources appropriately, eiciently and efectively, the contract terms are clear and detailed, and can be accounted for. The Company establish procurement committee with members of employees who have the competence and represent the related areas. The Board of Directors sets the limit values and policies regarding the procurement of goods and or services are carried out with due regard to applicable regulations. The Company conduct procurement of goods services in 5 ive stages, as follows: A. Planning Each work unit function must compile requested goods and or services each year by priorities and budgets. Plans for goods and or services of the unit function that has been approved to be included in CBP, in which procurement planning should involve related functions. B. Organizing Establishment of procurement committee with speciic assignment period and consists of competent employees and represent the related areas. For the procurement of a certain value, direct elections, direct purchase or direct appointment carried out by personnel who carry out the procurement function or the respective ields. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 325 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance C. Pelaksanaan Dalam proses pelaksanaan pengadaan, Perseroan memiliki ketentuan diantaranya: 1. Pelaksanaan pengadaan barang danatau jasa harus didasarkan pada RKAP. Bila suatu barang danatau jasa yang dibutuhkan oleh unitfungsi tidak dimuat dalam RKAP, maka unitfungsi yang bersangkutan harus meminta persetujuan pejabat berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Dalam proses pengadaan barang danatau jasa harus dilandasi prinsip sadar biayacost consciousness dan diupayakan untuk tidak tergantung pada pihak tertentu. 3. Perseroan harus mengelola basis data para penyedia barang danatau jasa yang ada di setiap unit dan terintegrasi secara korporat untuk mengetahui jejakrekam dari setiap penyedia. 4. Kinerja masing-masing penyedia dievaluasi secara berkala dan hasilnya dijadikan dasar untuk memutakhirkan basis data penyedia barang jasa serta dipakai sebagai masukan dalam proses pengadaan selanjutnya. 5. Dalam kondisi yang memungkinkan pelaksanaan pengadaan melalui pengadaan secara elektronik e-procurement. 6. Perseroan harus memiliki Harga Perkiraan Sendiri yang ditetapkan dengan metode tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan. 7. Setiap proses pengadaan barang danatau jasa yang telah menghasilkan pemenang harus dituangkan dalam perjanjian yang mengikat antara Perseroan dengan penyedia dan mencantumkan hak dan kewajiban masing-masing pihak. D. Pengendalian Perusahaan mempunyai suatu mekanisme pengendalian untuk memastikan bahwa barang danatau jasa yang diadakan telah sesuai dengan RKAP dan telah mendapat persetujuan pejabat yang berwenang. Setiap anggota panitia pengadaan, calon penyedia danpejabat yang berwenang harus menandatangani pakta integritas, yaitu pernyataan yang berisikan tekad untuk melaksanakan pengadaan secara bersih, jujur, dan transparan. Pelanggaran terhadap pakta integritas tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. E. Pelaporan Secara berkala unit atau fungsi pengadaanpanitia pengadaan barang danatau jasa menyampaikan laporan kepada Direksi. C. Implementation In the implementation of the procurement process, the Company has provisions as follows: 1. Implementation of the procurement of goods and or services must be based on the CBP. If a goods and or services required by the unit function is not contained in CBP, the unit function should ask for approval from the competent authorities in accordance with applicable regulations. 2. In the process of procurement of goods and or services should be based on the principle of cost-conscious and free from dependency of any particular party. 3. The Company should manage the database of the goods and or services providers in every unit and integrated in corporate in order to record the track of each providers. 4. The performance of each provider is regularly evaluated and the results will be used as the basis for updating the database of the goods services providers as well as valuable input in the next procurement process. 5. In the favourable conditions, the implementation of procurement may be conducted through electronic procurement e-procurement. 6. The Company sould have the Self-Estimated price speciied by a particular method and accountable. 7. Each procurement of goods and or services that have produced a winner must be set forth in a binding agreement between the Company and the providers and specify the rights and obligations of each parties. D. Control The Company has a control mechanism to ensure that the goods and or services that are held in accordance with CBP and has been approved by the competent authority. Each member of the procurement committee, potential suppliers and the competent authority must sign an integrity pact, a statement contains a willpower to carry out procurement process in a clean, honest, and transparent. Infringement against the integrity pact will be penalized in accordance with applicable regulations. E. Reporting Periodically units or functions of procurement procurement committee and or services should submit a report to the Board. 326 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima WHISTLEBLOWING SYSTEM Prinsip Dasar Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System WBS, atau sistem pelaporan pelanggaran, merupakan wujud komitmen tinggi dari Perseroan untuk menerapkan GCG sesuai dengan prinsip- prinsipnya. Perseroan mendeinisikan Whistleblowing System sebagai sistem yang mengelola pengaduanpengungkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etistidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri independent yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta insan Perseroan dan mitra usaha dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perseroan. Perseroan telah mengembangkan sistem whistleblowing yang lebih profesional melalui sistem penanganan yang lebih baik serta perlindungan yang lebih terjamin bagi pelaporwhistleblower melalui SK Direksi Perseroan No. 670 DIRSKX2012 tentang Kebijakan Whistle Blowing System di Perseroan. Laporan pengaduanpengungkapan disampaikan kepada pengelola sistem whistleblowing, dalam hal ini Sekretaris Perusahaan, melalui saranamedia yang telah dijamin independensinya, bebas dari benturan kepentingan, dan bersifat rahasia. Laporan pengaduanpengungkapan dapat disampaikan melalui saranamedia berikut ini: Sekretaris Perusahaan Yasser Arafat Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Telp. +62 21 8832 3971; +62 21 8832 3975 Faks. +62 21 8832 3972 73 Pelapor juga dapat mengirimkan laporan pengaduan pengungkapan melalui Kotak Pengaduan yang disediakan di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik serta Kantor Pemasaran di Jakarta. PROSES PENANGANAN PENGADUAN Sekretaris Perusahaansebagai pihak yang dipercaya untuk mengelola sistem whistleblowing kemudian akan melakukanpenelaahan awal atau klarifikasi terhadap pengaduanpengungkapan tersebut. Selanjutnya Sekretaris Perusahaan akan membuat laporannya untuk kemudian WHISTLEBLOWING SYSTEM Basic Principles of Violations Reporting System Whistleblowing System WBS, or violation reporting system, is a high commitment of the Company to implement GCG in accordance with its principles. The Company defines Whistleblowing System as a system that handles complaints disclosures about the conducted unlawful, unethical should not be secret, anonymous and independent independent that are used to optimize the role of the Company’s personnel and business partners in exposing violations within the Company. The Company has developed a more professional whistleblowing system through the better handling and a more secure protection for the reporting whistleblower through Board of Directors Decree No. 670 DIR SK X 2012 on Whistle Blowing Policy System in the Company. Complaint reports disclosures submitted to the whistleblowing system manager, in this case the Corporate Secretary, through the medium media that have secured its independence, free from conlicts of interest, and are conidential. Complaint report disclosure can be delivered through the medium media of the following: Corporate Secretary Yasser Arafat PT Indofarma Persero Tbk – Head Oice Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel. +62 21 8832 3971; +62 21 8832 3975 Fax. +62 21 8832 3972 73 Reports can also be submitted through Complaint Box that are provided at Headquarter Oice, Factory and Sales Oices in Jakarta. THE PROCESS OF HANDLING COMPLAINT The Corporate Secretary as a trusted party to manage the whistleblowing system will conduct a review of the initial or clariication on the complaint the disclosure. Furthermore, the Corporate Secretary will make a report to be presented to the President Director or any directors appointed by the ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 327 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance dipresentasikan kepada Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama akan memutuskan untuk menghentikannya jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal atau melanjutkannya dengan membentuk Tim Investigasi. Tim Investigasi kemudian akan melakukan investigasi dan memaparkan hasilnya kepada Sekretaris Perusahaan dan Direktur Utama—atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur Utama—atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama— akan memberikan keputusan sebagai berikut: 1. Laporan pengungkapan ditutup, jika tidak terbukti. 2. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, jika terbukti dan terkait dengan tindakan administratif. 3. Meneruskan tindak pidana tersebut kepada penyidik untuk proses lebih lanjut, jika terbukti dan terkait dengan tindak pidana umum atau korupsi. Dalam hal ini, Sekretaris Perusahaan melakukan koordinasi dengan pihak internal terkait guna memastikan adanya bukti permulaan yang cukup. Jika bukti-bukti cukup maka Sekretaris Perusahaan merekomendasikan kepada Direktur Utama untuk persetujuan. Lingkup PengaduanPengungkapan Lingkup pengaduanpengungkapan tidak termasuk permasalahan yang terkait dengan Ketenagakerjaan Serikat Pekerja, LK3, SDM dan fasilitas Perseroan. Adapun hal-hal yang dapat dilaporkan bersangkutan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Korupsi 2. Suap 3. Benturan kepentingan 4. Pencurian 5. Kecurangan 6. Melanggar hukum dan peraturan perusahaan Perlindungan Bagi Pelapor Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan sebagai pengelola sistem whistleblowing menjamin perlindungan bagi pihak pelapor dengan mengedepankan kerahasiaan identitas dari pelapor. Perseroan juga menjamin perlindungan terhadap pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun selama pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun. President Director. Based on the results of the presentation, the President Director or Director who is appointed will make a decision to stop the process if it does not meet the requirements to continue with the initial indication or form the Investigation Team. Investigation team will investigate and describe the results to the Corporate Secretary and the President Director--or the appointed director. Based on the result of the presentation, the President Director--or the appointed Director--will provide the following decisions: 1. The disclosure report is closed, if not proven. 2. Provide appropriate sanctions applicable to the provisions, if proven and any other related administrative actions. 3. Forward the infrigement to the investigator for further proceedings, if proven, and related to a general crime or corruption. In this case, the Corporate Secretary coordinate with internal parties to ensure that there is enough initial evidence. If the evidence is suicient, the Corporate Secretary recommends to President for approval. Scope of Complaint Disclosures The scope of the complaint disclosure does not include issues related to the Labour Trade Unions, LK3, human resources and facilities of the Company. Things that can be reported are related with the following criteria: 1. Corruption 2. Bribery 3. Conlicts of interest 4. Theft 5. Cheating 6. Violating the law and company regulations Protection for Reporting The Company through the Corporate Secretary as the manager of the whistleblowing system ensures protection for the complainant to put forward for anonymity of the complainant. The Company also ensures protection against the reporting of all forms of threats, intimidation, punishment and the disagreeable actions of any parties as long as the complainant maintain the conidentiality of the case from any parties. 328 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Perlindungan juga berlaku bagi karyawan yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan investigasi atas pengaduan pengungkapan tersebut. Sedangkan bagi pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan. Adapun dalam menjalankan proses tindak lanjut atas setiap pengaduanpengungkapan Perseroan senantiasa berkomitmen untuk mengedepankan kerahasiaan, azas praduga tidak bersalah, dan profesionalisme. Laporan Sistem Pelaporan Pelanggaran Tahun 2015 Selama tahun 2015 tidak ada laporan yang masuk ke dalam sistem Pelaporan Pelanggaran Perseroan dari pihak manapun. Protection also apply to employees who carry out the investigation or parties who provide information related to the implementation of the investigation of the complaint the disclosure. As for those who violate the conidentiality principle will be given a severe penalty in accordance with the applicable regulations of the Company. As for the continuity of running process of follow-up on any complaint disclosure, the Company commit to promote conidentiality, the presumption of innocence, and professionalism. Violation Reporting System Report in 2015 During 2015 there were no reports submitted into the Company’s Violations Reporting System from any parties. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT Proses perakitan mesin pengemasan di Indomach Packaging machine assembly process at Indomach 329 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PENGUNGKAPAN PENYIMPANGAN INTERNAL Di sepanjang tahun 2015 tidak terdapat penyimpangan internal dalam bentuk apapun dari manajemen danatau karyawan. SANKSI ADMINISTRATIF Perseroan tidak mendapatkan sanksi administratif apapun dari pihak regulator di tahun 2015. LAPORAN ATAS PERSEROAN YANG MENCEMARI LINGKUNGAN Hingga 31 Desember 2015 Perseroan tidak mendapatkan adanya laporan dari pihak manapun atas aktivitas Perseroan yang berindikasi mencemari lingkungan. Seluruh kegiatan produksi hingga pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 dilakukan dengan berpegang pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan telah memiliki ijin terkait Analisis Dampak Lingkungan Amdal dari Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Jawa Barat serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dh Menteri Negara Lingkungan Hidup untuk dapat melakukan kegiatan operasional dan pengolahan limbah B3. Lebih lengkap tentang komitmen Perseroan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dapat dilihat pada bagian tanggung jawab sosial Perseroan pada laporan tahunan ini PERMASALAHAN HUKUM Di tahun 2015 Perseroan tidak memiliki kasus hukum dengan pihak manapun, baik kasus yang masih dalam proses penyelesaian maupun kasus yang telah memiliki ketetapan hukum. PerKara PenTing Dan Permasalahan huKum IMPORTAnT CASES AnD LEgAL ISSUES DISCLOSURE OF INTERNAL DEVIATIONS Throughout 2015 there were no internal fraud in any form from management and or employees. ADMINISTRATIVE SANCTIONS The Company did not acquire any administrative sanctions from the regulator in 2015. REPORT ON COMPANY’S ACTIVITIES THAT ARE POLLUTING ENVIRONMENT Until December 31, 2015, the Company did not receive any report from any of the parties on the Companys activities with indications of polluting the environment. All production activities to waste treatment Hazardous and toxic waste B3 is done by adhering to the rules and regulations. Company has a license related to the Environmental Impact Assessment EIA of the Environmental Impact Management Agency and Mining in West Java as well as the Ministry of Environment and Forestry once was the Ministry of Environment to perform operational activities and waste treatment B3. More details about the Companys commitment to protect the environment can be read on the part of the Corporate Social Responsibility in this annual report LEGAL ISSUES In 2015 the Company did not have any legal cases with any parties, both cases that are still in the process of settlement or cases that already have legal provisions. 330 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima TransParansi inFormasi Yang Belum DiungKaP Dalam laPoran lainnYa TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN ATAU MANAJEMEN ESOPMSOP DAN OPSI SAHAM Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB Perseroan yang digelar di tahun 2001 yang kemudian tertuang dalam akta No. 8 tanggal 12 Februari 2001 yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, SH, pemegang saham menyetujui program pemilikan saham karyawan Employee Stock Ownership ProgramESOP sebanyak 28.125.000 lembar saham untuk jangka waktu 3 tahun. Program pemilikan saham ini diberikan kepada seluruh karyawan Perseroan. Pembagian hak opsi tahun pertama sebesar 13 bagian dari seluruh hak opsi, diterbitkan dengan nilai wajar 115 dari harga penawaran perdana atau Rp287,5 per saham. Setiap hak opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham seri B baru Perseroan. Pada bulan Mei 2002, Perseroan telah melaksanakan hak opsi sebanyak 2.392.500 opsi. BY EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP PROGRAM OR MANAGEMENT ESOP MSOP AND STOCK OPTION Extraordinary General Meeting Shareholders EGMS of the Company held in 2001 which then contained in the deed No. 8 dated February 12, 2001 made by Notary Imas Fatimah, SH, the shareholders approved an employee stock ownership program Employee Stock Ownership Program ESOP of 28,125 million shares for a period of 3 years. Stock ownership program is provided to all employees. Distribution of the irst year of the option rights for 13 of all option rights, issued at fair value 115 of the IPO price or Rp287.5 per share. Each option right entitles its holder to purchase one new series B shares of the Company. In May 2002, the Company has exercised the right options by 2,392,500 option. 331 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Di tahun 2015, Perseroan tidak memiliki program ESOP maupun Management Stock Ownership Program MSOP. Perseroan juga tidak melakukan aksi korporasi dalam bentuk Opsi Saham. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH Gaji adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Perseroan, ditetapkan, dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerjakesepakatan, termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah dilakukan. Di tahun 2015, gaji Direksi Perseroan tertinggi adalah Rp74,8 juta, sementara gaji Direksi terendah sebesar Rp67,32 juta. Gaji Dewan Komisaris tertinggi adalah Rp33,6 juta, dan gaji terendah Dewan Komisaris sebesar Rp30,29 juta. Untuk karyawan, gaji tertinggi berada di level Manajer kategori Golongan XI-XIII dengan besaran Rp16,24 juta. Sementara gaji terendah karyawan berada di level pelaksana kategori Golongan I-VI dengan besaran gaji Rp3,85 juta. Berikut adalah Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah per bulan yang dapat disampaikan: rasio skala Perbandingan Rasio gaji karyawanyang tertinggi dan terendah 4,21 : 1 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,11 : 1 Rasio gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,11 : 1 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan karyawan tertinggi 4,61 : 1 IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN

a. Program Pensiun

Perseroan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai masa kerja 1 satu tahun sejak diangkat menjadi pegawai tetap. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Kontribusi Perseroan dan karyawan masing-masing sebesar 11 dan 2 dihitung dari gaji dasar per bulan karyawan. Beban kontribusi Perseroan dibukukan sebagai beban tahun berjalan. Perseroan mengadakan kerjasama dengan DPLK PPUKP Manulife Indonesia berdasarkan Perjanjian Pengelolaan In 2015, the Company has no ESOP and Management Stock Ownership Program MSOP. The Company also did not perform corporate actions in the form of stock options. THE HIGHEST AND THE LOWEST SALARY RATIO Salary is employees right and received in the form of a certain amount of money as compensation from the Company, determined and paid according to a labor agreement agreements, including allowances for employees and their families for a job and or services that have been performed. In 2015, the highest salary of the Board of Directors is Rp74,8 million, while the salary of the lowest at Rp67,32 million. BOC highest salary is Rp33,6 million, and the lowest salary is Rp30,29 million. For employees, the highest salary at the category of the manager level group XI-XIII is Rp16,24 million. While the lowest salaries of employees at the category of the oicer level groups I-IV is in the scale of Rp3,85 million. The Highest and Lowest Salary Ratio per month is as below: EMPLOYEES POST-EMPLOYMENT BENEFIT a. Retirement program The Company and its subsidiaries administer retirement program for all employees that are not older than 55 years and has been working at least 1 one year from their appointment as a permanent employees. The fund is managed by Financial Institutions of Pension Fund Pension Fund PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. The Company and employee contributions respectively by 11 and 2 calculated on the employees’ monthly basic salary. Expenses the Company contributes recorded as annual costs. The Company collaborates with PPUKP DPLK Manulife Indonesia based on the Agreement of Retirement Program 332 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Program Pensiun tanggal 1 Desember. Perjanjian tersebut berupa pengelolaan pesangon karyawan yang terdiri dari purnabakti normal dan purnabakti dipercepat. b. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program manfaat Pemutusan Hubungan Kerja PHK karyawan post-retirement benefit sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut. Imbalan kerja tersebut didasarkan pada masakerja dan penghasilan karyawan. Pengelolaan pesangon karyawan Perseroan dilakukan oleh Asuransi Manulife. Metode penilaian yang digunakan oleh aktuaria adalah metode projected unit credit yang mencerminkan jasa pekerja pada saat penilaian. Penilaian terakhir biaya manfaat pekerja sesuai dengan PSAK 24-revisi, dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, Aktuaris Independen, sesuai dengan laporan No. 036 PSAKDATI2016 Perseroan tanggal 22 Januari 2016 dan No. 038PSAKDATI2016 Entitas Anak tanggal 22 Januari 2016 dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut: 2015 2014 Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Obligations Post-Employment Beneits Tingkat Bunga Interets Rate 5 per tahun per year 5 per tahun per year Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Level Projected Salary Increase 7 per tahun per year 7 per tahun per year Tabel Kematian Table of Death Indonesia – III 2011 CSO-1980 Usia Pensiun Normal Normal Retirement Age 56 tahun aged 56 56 tahun aged 56 Metode Method Projected unit credit Projected unit credit Tentang besaran jumlah kewajban imbalan pasca kerja pada posisi keuanganliabilitas, rekonsiliasi beban dan kewajiban manfaat karyawan yang diestimasi dapat dilihat pada Laporan Keuangan Tahun Buku 2015. TRAnSPARAnSI InFORMASI yAng BELUM DIUngKAP DALAM LAPORAn LAInnyA TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS Management dated on 1 Desember. The Agreement of Retirement Program is in the form of management of employees’ severance that is consisting of the normal full service and the accelerated full service. b. Post-Employment Beneits Obligation The Company and its subsidiaries held a beneit program of Employment Termination post-employment beneits in accordance to Regulation of Labor No. 13 of 2003. There is no funding committed in connection with the employees beneit program. The employee beneits are based on years of active service and the employees. Management of the employee severance is carried out by Manulife Insurance. The assessment methods used by the actuary are projected unit credit method that relects the work services at the time of assessment. Last assessment cost beneits of workers in accordance with PSAK 24-revision, conducted by PT Dian Artha Tama, Actuaries Independent, according to the report No. 036 PSAK DAT I 2016 the Company dated on January 22, 2016 and No. 038 PSAK DAT I 2016 Subsidiary dated on January 22, 2016 using the following assumptions: Regarding the amount of the total beneit of post-employment on the inancial position liabilities, the estimated of expenses and obliged employee beneit reconciliation can be read in the Financial Statements for Fiscal Year 2015. 333 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK Selama tahun 2015, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi pembayarannya paling lambat tanggal 10 serta dilaporkan paling lambat tanggal 30 setiap bulannya. Perseroan memiliki kewajiban perpajakan berupa Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 4 ayat 2 ,Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penghasilan Badan. Perseroan melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku. KETIDAKSESUAIAN DENGAN PSAK Selama tahun 2015, Perseroan menyusun Laporan Keuangan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan PSAK yang berlaku di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dalam Laporan Auditor Independen yang dinyatakan oleh Akuntan Publik. KESESUAIAN DENGAN ROADMAP GCG OJK Roadmap GCG yang diterbitkan OJK pada tahun 2014 memiliki dampak yang besar bagi perkembangan tata kelola perusahaan di masa mendatang. Tekanan pada transparansi, akuntabilitas, dan penyampaian informasi yang wajar menjadi bahasan yang dapat menjadi pegangan bagi entitas usaha, khususnya bagi perusahaan publik. Demikian pula dengan hak pemegang saham tanpa terkecuali, khususnya pemegang saham minoritas yang harus menjadi perhatian dari perusahaan publik terkait. Perseroan memiliki komitmen yang besar untuk dapat melaksanakan pengembangan tata kelola perusahaan yang dilakukan OJK. Berbagai peraturan yang dikeluarkan sejak tahun 2014 terus diikuti oleh manajemen, dengan upaya optimal untuk dapat mengimplementasikannya secara baik di lingkup Perseroan. Berbagai evaluasi terus dilakukan oleh manajemen untuk dapat mensinergikan antara perkembangan peraturan dan tata kelola perusahaan dari OJK dan implementasinya oleh Perseroan. Secara umum, Perseroan sebagai perusahaan publik telah melaksanakan seluruh peraturan yang dikeluarkan OJK, dan akan terus berupaya melakukan perbaikan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan. THE TAX LIABILITY FULFILLMENT During 2015, the Companys fulillment of tax obligations that should be paid not later than the date of 10 and reported no later than the date 30 of every month. The Company has tax obligations in the form of income tax Article 21, 23, 4, paragraph 2, Value Added Tax VAT and Corporate Income Tax. Company carry out tax obligations in accordance with tax regulation. DISCREPANCY WITH PSAK During 2015, the Company prepared inancial statements in accordance with Statement of Financial Accounting Standards PSAK applicable in Indonesia. This is shown in the Independent Auditors Report stated by Public Accountant. COMPLIANCE WITH GCG ROADMAP BY OJK GCG Roadmap published by OJK in 2014 has a great impact for the development of corporate governance in the future. Pressure on transparency, accountability, and delivery of information that is justiiably become a discussion that can be a reference for business entities, particularly for publicly companies. Similarly, the shareholder rights without exception, especially minority shareholders should be the concern of the public enterprise. The Company has a great commitment to carry out the development of corporate governance of OJK. The regulations issued since 2014 continue to run by management, with optimal efforts to implement it properly in the scope of the Company. Various evaluations continue to be made by the management in order to synergize the development of regulatory and corporate governance of the OJK and its implementation by the Company. In general, the Company as a public company has been implementing all the regulations issued by the OJK, and will continue to make improvements to create additional value for shareholders and stakeholders. 334 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Proses Kualiikasi Kinerja mesin spray dryer di fasilitas produksi obat tradisional. Performance Qualiication process on spray dryer machine at traditional medicine production facility. 335 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance roaDmaP TaTa Kelola Perusahaan gCg ROADMAP Di tahun 2015, Perseroan tidak melakukan penilaian terhadap implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik; baik self assessment maupun penilaian dengan melibatkan konsultan dari eksternal. Namun, di akhir tahun 2015 Perseroan telah menetapkan kegiatan assessment oleh pihak ketiga dari eksternal yang memulai proses penilaiannya di awal tahun 2016. Penilaian ini diharapkan dapat memberikan proyeksi tentang implementasi tata kelola organisasi Perseroan, khususnya terkait Area of Improvement yang dapat menjadi masukan untuk perbaikan Tata Kelola Perusahaan yang baik di lingkup Perseroan. Tujuan dan sasaran awal roadmap penerapan GCG Perseroan adalah menumbuhkan komitmen manajemen dalam menerapkan GCG dan senantiasa diikuti langkah penyempurnaan dan konsistensi penerapannya. Penyempurnaan soft structure bertujuan melengkapi kebijakan pendukung, selain meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga segenap kepentingan stakeholders. Sedangkan infrastructure GCG dilengkapi dengan melakukan penyempurnaan organisasi yang diperlukan. Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan penerapan GCG Perseroan dengan tujuan menjadi perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab, dengan menjadikan praktik tata kelola yang baik sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan. Roadmap disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola perusahaan yang perlu ditingkatkan. Adapun aspek itu meliputi Kerangka Tata Kelola Perusahaan, Perlindungan Pemegang Saham, Peranan Pemangku Kepentingan, Transparansi Informasi, serta Peran dan Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Penyusunan Roadmap juga menggunakan referensi utama dan merujuk kepada best practice serta peraturan atau pedoman terkait praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perjalanan Sejarah Penilaian Assessment dan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG Perseroan sebagai berikut: Pengukuran gCg gCg assessment Tahun Buku Financial Year Tahun ukur assessment Year asssessor skor Assessment 2006 2007 BPKP Pusat 71,530 Assessment 2009 2010 BPKP Pusat 77,610 Self Assessment 2010 2011 Tim Self Assesment INF diasistensi oleh BPKP Pusat 81,320 Assessment 2012 2013 BPKP Jawa Barat 79,353 Self Assessment 2013 2014 Tim Self Assesment INF 83,529 In 2015, the Company did not undertake an assessment of GCG implementation neither self-assessment nor assessment by involving external consultants. However, at the end of 2015 the Company has determined activity by a third party assessment of the external assessment process that started in early 2016. This assessment is expected to provide projections on the implementation of the Companys corporate governance, in particular Related Areas of improvement can be input for the improvement of Good Corporate Governance in the Company scope. Initial goals and objectives of the Company’s GCG Roadmap is the growing commitment of management in implementing GCG and always followed reinements and consistency of application. Completion of the soft structure aims to complement supporting policies, in addition to increasing the responsibility in keeping the interests of all stakeholders. While infrastructure GCG organization is equipped to carry out the necessary improvements. The Company has set the picture of GCG implementation stage of the Company with the target of an ethical and responsible Company, by making the practice of good governance as a culture within itself. The Roadmap is prepared to give an overall picture of the various aspects of corporate governance needs to be improved. The aspects that included the Corporate Governance Framework, the Protection of Shareholders, Role of Stakeholders, Information Transparency, and the Role and Responsibilities of the Directors and the Board of Commissioners. The preparation of the Roadmap also use the main reference and refer to best practices and regulations or guidance related to the practice of good corporate governance. The historical journey of GCG Assessment and Evaluation Self Assessment implementation of the Company is described as follows: 336 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Roadmap Implementasi gCg Perseroan The Companys gCg Implementation Roadmap Persiapan implementasi GCG Infrastruktur dan Organisasi GCG GCG Implementation Preparation GCG Infrastructure and Organization Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Goverment GCG Terkelola Dengan Baik Good Sustainnability Goverment GOOD SUSTAINNABILITy CORPORATE GCG perusahaan yang berwarga masyarakat yang baik Good Sustainbility Citizenship Tahun Year Proses Process Tahapan stages 2006 Persiapan infrastruktur GCG berupa penyiapan organisasi dan pembuatan kebijakanpedoman dalam rangka penerapan GCG mengacu KepMen BUMN No.Kep-117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 dan peraturan Bapepam-LK terkait GCG. GCG infrastructure preparation in the form of organizational setup and policy guidelines in order to implement the GCG as refered on Ministry of SOE Decree No.Kep SOE-117 M-MBU 2002 dated on July 31, 2002 and Bapepam-LK related to GCG. Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif. Good Corporate Governance which aim to form a better internal management, especially in dealing with business risk efectively. 2007 Melaksanakan Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun 2006 dengan nilai skor 71,530 oleh BPKP Pusat Implementing Assessment Assessment of GCG Implementation in 2006 with a grade score of 71.530 by BPKP Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif. Good Corporate Governance which aim to form a better internal management, especially in dealing with business risk efectively. 2010 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun 2006, Melaksanakan Penilaian Assessment GCG tahun 2009 dengan nilaiskor 77,610 oleh BPKP Pusat Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2006, Conducting Assessment Assessment of GCG in 2009 with a grade score of 77.610 by BPKP Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif. Good Corporate Governance which aim to form a better internal management, especially in dealing with business risk efectively. ROADMAP TATA KELOLA PERUSAHAAn TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS 337 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Tahun Year Proses Process Tahapan stages 2011 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun 2009, Sosialisasi infrastruktur GCG Melaksanakan Self Assesment GCG tahun 2010 dengan nilaiskor 81,320 oleh Tim INF diasistensi oleh BPKP Pusat Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2009, Conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Assessment Assessment of GCG in 2010 with a grade score of 81,320 by INF Team with BPKP assistance. Good Sustainability Governance yaitu tujuannya mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab Good Sustainability Governance which aims to achieve a position as an ethical and responsible company. 2012 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2010, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh, Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indikatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2010, Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Improving and upgrading the GCG infrastructure in accordance to best practice refered to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011 on the application of GCG in SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on the indicators parameters of assessment and evaluation of the GCG application in SOEs Good Sustainability Governance yaitu tujuannya mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab Good Sustainability Governance which aims to achieve a position as an ethical and responsible company. 2013 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2010, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh Melaksanakan Assessment GCG tahun 2012 dengan nilaiskor 79,353 oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2010, Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Assessment Assessment of GCG in 2012 with a grade score of 79,353 by BPKP Jawa Barat Province Representative. Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance GRC yang berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial. Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk, and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility. 2014 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2013, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh Melaksanakan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2013 dengan nilai skor 83,529 oleh Tim INF Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013, Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Self-Assessment of GCG Implementation in 2013 with a grade score of 83,529 by INF Team. Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance GRC yang berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial. Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk, and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility. 338 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tahun Year Proses Process Tahapan stages 2015 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2013, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh ke seluruh insan Indofarma. Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG secara bertahap dan berkelanjutan sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indicatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan OJK. Mengagendakan Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun buku 2014 oleh Assessor Independen Intansi Jasa Pemerintah. 1. Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013, 2. Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization to all Indofarma personnel. 3. Improving and upgrading the GCG infrastructure in accordance to best practice refered to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011 on the application of GCG in SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on the indicators parameters of assessment and evaluation of the GCG application in SOEs and Roadmap of Indonesia Good Corporate Governance from Financial Services Authority Otoritas Jasa Keuangan OJK. 4. Setting agenda of GCG Implementation Assessment in iscal year 2014 by the Independent Assessor intansi Government Services. Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance GRC yang berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial. Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk, and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility. 2016 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun 2013 Memastikan ada pengkinian update, perbaikan dan penyempurnaan seluruh infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indicatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan OJK yang menitikberatkan pada penguatan : Kerangka Tata Kelola Perusahaan Perlindungan Pemegang Saham Peranan Pemangku Kepentingan Transparansi Informasi Peran Dan Tanggung Jawab Direksidan Dewan Komisaris dan peraturan perundangan terkait lainnya. Melaksanakan sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan berkesinambungan ke seluruh insan Indofarma serta memastikan diimplementasikan dalam bisnis operasional keseharian oleh seluruh level dan etika perilaku menjadi budaya. Mengagendakan secara rutin dan periodik untuk Penilaian Assessment dan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG Perseroan sesuai ketentuan. Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013, Ensuring the updating, upgrading and improvement to all GCG infrastructure in accordance to best practice refered to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011 on GCG Implementation on SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on assessment and evaluation indicator parameter of GCG implementation on SOEs and Roadmap of Indonesia Good Corporate Governance from Financial Services Authority Otoritas Jasa KeuanganOJK which focuses on strengthening: • Corporate Governance Framework • Protection of Shareholders • Role of Stakeholders • Transparency Information • Roles and Responsibilities of the Directors and the Board of Commissioners and other related regulations. Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization to all Indofarma personnel and ensuring its implementation in daily business operational by all level and behavior ethics become culture. Setting regular and periodic agenda for Assessment and Self Assessment on Compmany’s GCG Implementation applicable to the regulations. Good Sustainability Citizenship yaitu tujuannya selain mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung-jawab, juga dikenal sebagai perusahan yang menjadi warga masyarakat yang baik. Good Sustainability Citizenship aims not only attaining a position as an ethical and responsible Company, but also known as a good citizenship Company. 339 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 340 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Menuju Keberlanjutan Corporate Social Responsibility: Towards Sustainability 341 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 342 Fondasi Menuju Keberlanjutan A Foundation Towards Sustainability 349 Pengelola Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR Program Management 350 Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan Dan nilai Ekonomi Langsung Responsibility In Economic Aspects: Acquisition and Values of Direct Economy 351 Tanggung Jawab Atas Tata Kelola Organisasi Responsibility To Organizational governance 352 Tanggung Jawab terhadap Lingkungan Hidup Responsibility to Environment 382 Tanggung Jawab terhadap Produk, layanan dan pelanggan Responsibility To Products, Services And Customers 06 342 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima FONDASI MENUJU KEBERLANJUTAN A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy Prinsip Dasar Tanggung Jawab Sosial dan Keberlanjutan Perusahaan Keberadaan dunia usaha dewasa ini tak lepas dari peran serta para pemangku kepentingan. Perusahaan sebagai entitas bisnis membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung maupun yang tidak langsung. Keberlanjutan jangka panjang dunia usaha sangat ditentukan dari hubungan perusahaan dengan pihak-pihak tersebut. Dalam konteks penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan memiliki komitmen untuk mengembangkan kinerja Perseroan bersamaan dengan tumbuhnya pemangku kepentingan. Hal ini sesuai dengan landasan pembangunan keberlanjutan yang menyoroti tiga pilar utama yakni people, profit, dan planet. Dalam implementasinya, Perseroan mewujudkan tanggung jawab dari aspek ekonomi, tata kelola organisasi, lingkungan hidup, sosial kemasyarakatan, ketenagakerjaan dan keselamatan kerja, serta komitmen terhadap produk, layanan dan konsumen. Keseluruhan aspek tersebut dijalankan sebagai bagian dari proses kegiatan usaha Perseroan dan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata serta nilai tambah bagi pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Kunci utama pembangunan berkelanjutan dalam dunia usaha adalah menentukan siapa pemangku kepentingan, kemudian menciptakan relasi yang saling membangun dengan pemangku kepentingan. Inilah ilosoi dasar dari keseimbangan antara people, proit dan planet. Main key of sustainable development in the business is determining the stakeholders, then create constructive relation with the stakeholders. This is the basic philosophy in harmony between people, proit and planet. Basic Principles of Social Responsibility and Corporate Sustainability The existence of todays business world can not be separated from the role of stakeholders. The Company as a business entity requires the involvement of various parties who relate directly or indirectly. Long-term sustainability of the business world is determined from the companys relationships with these parties. In the context of Corporate Social Responsibility implementation in accordance with regulations and legislation in force, the Company is committed to developing its growth in conjunction with the growth of stakeholders. This is inline with the foundation of sustainable development which highlights three main pillars namely people, profit and planet. In the implementation, the Company realizes the responsibility from the economic, organizational governance, environmental, social community, labor and occupational safety and commitment to product, service and consumers aspects. These aspects are carried out as part of the Company’s business activities and are expected to provide tangible beneit and added value to stakeholders both internal and external. 343 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Sebagai industri yang bergerak dalam bidang kesehatan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan—atau yang biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibility CSR—erat kaitannya dengan komitmen pelaku industri kesehatan untuk menghadirkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik. Bahan baku dan proses produksi sebuah obat amat menentukan kualitas obat tersebut, yang akan berimbas terhadap kesehatan konsumen—dalam hal ini masyarakat luas. Program pemerintah terkait jaminan kesehatan juga memberikan porsi kepada Perseroan untuk terlibat aktif dalam menyediakan obat-obatan yang berkualitas, terjangkau dan tersebar di seluruh Indonesia. Bab Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berjudul “Menuju Keberlanjutan” ini disajikan berdasarkan referensi antara standar yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiative GRI dengan peraturan Bapepam-LK agar dapat menjadi pedoman dari penulisan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang baik di tahun mendatang. As an industry engaging in the health sector, Corporate Social Responsibility CSR is closely related to the commitment of the health industry players to deliver the better quality of life. Raw materials and production process of a drug greatly determine the drug quality, which will impact on consumer health in this case the general public Government programs related to health insurance have also provided the Company with an opportunity to be actively involved in providing quality and afordable medicines throughout Indonesia. This CSR chapter entitled Towards Sustainability is presented based on the the Global Reporting Initiative GRI standards and Bapepam-LK regulations used as references for enhanced CSR writings in the future. 344 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tujuan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan dan telah direvisi serta telah disahkan pada 9 Juli 2015, tujuan penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat sekitar sehingga tercipta kondisi yang kondusif dalam mendukung pengembangan usaha dan pertumbuhan Perseroan. 2. Memberikan kontribusi yang menyentuh kehidupan masyarakat sehingga dapat membantu mengatasi atau mengurangi permasalahan sosial yang terjadi di sekitar lingkungan Perseroan. 3. Menumbuhkan citra yang positif bagi Perseroan di mata masyarakat sekitar dan pemangku kepentingan lainnya. 4. Ikut menciptakan kondisi sosial yang baik sehingga dapat menumbuhkan sikap masyarakat yang partisipasif dan mandiri. 5. Mewujudkan penerapan prinsip responsibilitas. Di samping itu, program Tanggung Jawab Sosial Perseroan juga bertujuan untuk memenuhi hak-hak seluruh pemangku kepentingan, termasuk diantaranya manajemen dan karyawan sebagai insan Perseroan. Hak-hak ini bukan sekedar honorarium yang didapatkan sebagai imbalan kerja, namun juga menciptakan lingkungan hidup, lingkungan sosial dan lingkungan kerja yang memiliki faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga memiliki tujuan untuk menempatkan hak-hak konsumenpelanggan menjadi salah satu perhatian penting bagi Perseroan, yaitu dengan memberikan Komitmen Mutu dan layanan keluhan konsumen pelanggan, Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan Pelaksanaan dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan salah satu wujud komitmen dan pengakuan serta pemenuhan hak pemangku kepentingan oleh Perseroan, baik yang ditetapkan oleh hukum maupun melalui kesepakatan bersama untuk mendorong kerjasama yang aktif dalam menciptakan kesejahteraan, lapangan pekerjaan, dan kesinambungan Perseroan. Pemangku kepentingan secara umum terbagi menjadi dua: internal mencakup Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan serta pemegang saham; dan pemangku kepentingan eksternal mencakup regulator, pelanggankonsumen, kreditur, mitra kerjarekananpemasok vendor, organisasi profesi dan masyarakat secara keseluruhan. Objectives of CSR Programs In Code of Corporate Governance, which has been revised and approved on 9 July 2015, the objectives of the Company’s CSR programs are as follows: 1. To maintain and enhance the harmonious relationship between the Company and local community so as to create a favorable condition in supporting the Company’s business development and growth. 2. To give contributions that touch people’s lives in order to help overcome or reduce social issues going on in the community surrounding Company’s operational areas. 3. To build the Company’’s good image in the eyes of the local community and other stakeholders. 4. To take part in the creation of better social conditions so as to build the community’s participatory and self-reliance. 5. To realize the responsibility principle In addition, the Companys CSR programs also aim to fulill the rights of all stakeholders, including the management and employees of the Company’s human resources. These rights are not just honorariums earned as employee beneits, but also the health and safety in their life environment, social environment and work environment. CSR programs also aim to pay attention to the consumers customers’ rights, by the Company’s commitment to quality and provision of customer service. Commitment to the Stakeholders Implementation of CSR program is testament to the Company’s commitment and acknowledgement to as well as fulillment of the stakeholders’ interests provided by the applicable legislation or through a joint agreement to encourage active co-operation in creating wealth, job opportunities, and the Company’s sustainability. The Company’s stakeholders are generally divided into two: internal shareholders covering the Board of Directors and the Board of Commissioners, employees and shareholders; and external stakeholders comprising regulators, customers, creditors, business partners associatessuppliers vendors, professional organizations and the community as a whole. FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy 345 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PEMANGKU KEPENTINGAN PERSEROAN COMPANYS STAKEHOLDERS Pemangku Kepentingan Eksternal External Shareholder Pemerintah Regulator Pemegang Saham Shareholders Kreditur Creditur Pelanggan Customer Direktur Dewan Komisaris Directors Board of Commissioners Organisasi Profesi Professional Organization Mitra KerjaRekanan Pemasok PartnerVendor Karyawan Employee Masyarakat Society Pemangku Kepentingan Internal Internal Stakeholders 346 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Dengan memenuhi kewajiban terhadap aspek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perseroan berupaya untuk memenuhi hak dan harapan para pemangku kepentingan dan memastikan bahwa kepentingan mereka terpenuhi secara optimal sehingga Perseroan dan pemangku kepentingan dapat tumbuh bersama. Dalam pencapaian tujuan bersama demi menjaga keselarasan antara Perseroan dengan pemangku kepentingan, Perseroan menciptakan kondisi yang memungkinkan pemangku kepentingan berpartisipasi melalui berbagai inisiasi yang telah dan yang akan dilakukan oleh Perseroan untuk menciptakan keberlanjutan yang dapat saling menopang antara Perseroan dan pemangku kepentingan. Di samping itu, komitmen Perseroan dalam mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengelolaan kegiatan usaha Perseroan. Pelaksanaan dan Pengembangan Dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sesuai arahan dari pemegang saham Kementerian BUMN yang tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER- 09MBU072015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, Perseroan melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Berdasarkan peraturan tersebut, Perseroan berkewajiban untuk menyalurkan dana dari pemerintah dan menyelenggarakan PKBL yang merupakan sebagian dari keseluruhan komitmen Perseroan terhadap pembangunan keberlanjutan. Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga dilakukan mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Perencanaan program harus dibuat sesuai dengan rencana kebutuhan nyata pemangku kepentingan dengan mempertimbangkan kemampuan Perseroan. Pelaksanaan program dilakukan bersama masyarakat, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Pemda setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, organisasi massa dan Perguruan Tinggi, serta instansi terkait lainnya, dengan memperhatikan sosial budaya setempat, kondisi geograis dan kepentingan operasional Perseroan. Dalam evaluasi program, Perseroan melakukan pengukuran atas efektiitasnya program yang dijalankan agar dapat memberikan manfaat nyata dan nilai tambah, baik bagi Perseroan sendiri maupun pemangku kepentingan yang disasar oleh program. By fulilling its CSR obligations, the Company strives to meet shareholders’ rights and expectations and ensure that their expectations are optimally met so that the Company and the shareholders can grow together. In the quest of achieving the shared goals to maintain the harmony between the Company and its shareholders, the Company creates conditions that enable them participate in several initiatives the Company has made and will make to create sustainability to support both the Company and the Community. In addition, the Company’s commitment to complying with the applicable legislation is expected to lay a foundation for the Company’s business management. Implementation and Development of the Company’s CSR Dimension In accordance with the directives of the shareholder, the SOE Ministry, poured in the State Ministry of SOEs No PER09MBU072015 on the Partnership and Community Development PKBL Programs in the SOEs, the Company carries out CSR programs through PKBL programs. Pursuant to the Regulation, the Company is obliged to extend fund from government and carry out PKBL programs as part and the whole commitment of the Company to sustainable development. The Company’s CSR programs are also carried out from planning to evaluation. CSR programs should be planned in accordance with the stakeholders’ concrete needs by taking into account of the Company’s capability. The programs are conducted by cooperating with the community and coordinating with local governments, non-government organizations, mass organizations, colleges and other related institutions by considering social and cultural aspects of the local community, geographical condition and the Company’s operational interests. In the program evaluation, the Company makes assessment on the program efectiveness in order to provide tangible beneits and added values for the Company and the stakeholders targeted by the programs. FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy 347 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Di samping itu, terkait hak pemangku kepentingan lainnya, pengembangan dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dari Perseroan dituangkan dalam beberapa aspek, yang mencakup aspek perolehan dan nilai ekonomi langsung; tata kelola organisasi, lingkungan hidup; Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja; sosial kemasyarakatan; serta aspek produk, layanan dan konsumen. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Indofarma Indofarma CSR Perolehan dan nilai Ekonomi Langsung Sosial Kemasyarakatan Social Community Labor Practice, Occupational Health and Safety Commitment to Product, Services and ConsumersCustomers The Acquisition and Value of Economic Aspect Commitment to Environment Organizational Governance Praktik Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Komitmen Terhadap Lingkungan Hidup Komitmen Terhadap Produk, Layanan dan Pelanggan Tata Kelola Organisasi Landasan Hukum Dasar pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berlandaskan pada beberapa aspek hukum, diantaranya: 1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74, yang berbunyi, “Perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran”. 2. Pe r a t u r a n Pe m e r i n t a h N o. 4 7 Ta h u n 2 0 1 2 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. 3. Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN pasal 2 mengemukakan bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. 4. UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 15 b yang berisi, “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Yang In addition, the Company’s CSR dimension for the rights of other stakeholders are poured in several aspects covering economic aspect and the aspects of organizational governance, environment, labor practice, occupational health and safety as well as product, service and consumers. Legal Basis The Company’s CSR implementation refers to several laws and regulations, among others: 1. The 2007 Law No. 40 on Limited Liability Companies article 74 stating that “The Companies engaging in natural resources should implement Social and Environmental Responsibilities budgeted and calculated as company cost, which shall be carried out with due regard to decency and fairness. 2. The 2012 Government Regulation No. 47 on the Social and Environmental Responsibilities of Limited Liabilities Companies. 3. The 2003 Law N. 19 on SOEs article 2 providing that one of the objectives of SOE establishment is to actively participate in fostering and providing assistance to the small economies, cooperatives and community. 4. The 2007 Law No 25 on the Investment article 15b providing that “all investors should carry out corporate social responsibility CSR. “CSR” shall mean the 348 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat”. 5. U n d a n g - U n d a n g N o . 1 3 T a h u n 2 0 0 3 tentang Ketenagakerjaan. 6. U n d a n g - u n d a n g N o. 1 Ta h u n 1 9 7 0 te nt a n g Keselamatan Kerja. 7. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. 8. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09MBU072015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. 9. ISO 26000, telah diratiikasi oleh Pemerintah pada tahun 2010 dan dijadikan Standar Nasional SNI pada 2012, dengan 7 tujuh subyek inti yaitu: a. Tata kelola organisasi yang baik b. Penegakan hak asasi manusia c. Praktek ketenagakerjaan yang manusiawi dan berkeadilan d. Dampak kegiatan perusahaan terhadap lingkungan e. Prosedur operasi yang wajar f. Tanggung jawab terhadap konsumen g. Pelibatan dalam pengembangan masyarakat 10. Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Indofarma Persero Tbk, yang menegaskan pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 serta Etika Usaha dan Tata Perilaku yang mengatur hubungan Perseroan dan insan Perseroan dengan pemangku kepentingan. responsibility inherent to the investors’ companies in order to maintain harmonious and balanced relationship in accordance with the local community’s norms and culture.” 5. The 2003 Law No 13 on Labor Practice. 6. The 1970 Law No. 1 on Occupational Safety. 7. The 2012 Government Regulation No. 50 on the Implementation of Occupational Safety and Health Management System. 8. The SOE State Minister Regulation No. 09MBU072015 on the Partnership and Community Development Program in SOEs. 9. ISO 26000, which was already ratiied by the Government and set as the Indonesian National Standards in 2012 with 7 core subjects, namely: a. GCG b. Human rights enforcement c. Labor practice d. Impacts of the Company’s operations to environment e. Reasonable surgical procedure f. Responsible to consumers g. Greater involvement in community development 10. GCG Code of PT Indofarma Persero Tbk affirming the importance of CSR and environmental aspect, occupational health and safety as well as business ethics and code of conduct regulating the Company’s and its employees’ relationship with stakeholders.As described above, the Company has social responsibility to the shareholders as internal stakeholder. FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy 349 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PENGELOLA PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CSR PROgRAM MAnAgEMEnT Pengelola Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Untuk dapat melaksanakan keseluruhan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di lingkup Perseroan, pelaksanaan keseluruhan program ini terbagi dalam beberapa Unit Divisi dengan tanggung jawab yang sesuai dengan kategori program, seperti yang tergambar di bawah ini. CSR Program Management CSR programs in the Company are carried out by several units divisions responsible for their respective program category as outlined below. Komitmen Terhadap Lingkungan Hidup Commitment to the Environment Divisi Teknik Pemeliharaan Engineering and Maintenance Division Divisi SDM Umum HR GA Division Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Unit PKBL PKBL Unit Divisi Pemasaran Marketing Division Divisi Pemastian Mutu Quality Assurance Division Praktik Ketenagakerjaan,Keselamatan dan Kesehatan Kerja Labor Practice, Occupational Health and Safety Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Labor Practice, Occupational Health and Safety Tanggung Jawab Terhadap Produk, Layanan dan Pelanggan Responsibilities to Product, Service and Customers 350 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima TANGGUNG JAWAB DALAM ASPEK EKONOMI: PEROLEHAN DAN NILAI EKONOMI LANGSUNG RESPOnSIBILITy In ECOnOMICS ASPECT: REVEnUE AnD DIRECT ECOnOMy Seperti yang telah dipaparkan di atas, Perseroan memiliki tanggung jawab sosial terhadap pemegang saham selaku pemangku kepentingan internal. Keberlangsungan usaha Perseroan secara langsung menjadi bagian dari tanggung jawab Perseroan untuk terus memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan memberikan landasan yang nyata akan pembangunan yang berkelanjutan. Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung Perseroan pada tahun 2015 sesuai dengan yang disampaikan dalam bagian Tinjauan Kinerja Keuangan pada Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen. Secara garis besar dalam laporan ini disampaikan bahwa kinerja keuangan Perseroan mengalami peningkatan. Pendapatan bersih berhasil meningkat 17,41 dari Rp1,38 triliun di tahun 2014 menjadi Rp1,62 triliun di tahun 2015. Secara tidak langsung pencapaian ini dapat memberikan gambaran tentang proil ekonomi Perseroan yang berguna untuk melihat keselarasan dengan indikator kinerja lainnya. Di sisi lain pencapaian ini juga dapat memberikan gambaran umum tentang nilai tambah moneter langsung terhadap perekonomian bagi masyarakat di sekitar Perseroan berlokasi. As described above, the Company has social responsibility to the shareholders as internal stakeholder. Business continuity is part of the Company’s responsibility in order to continuously provide added value to shareholders and pave a real foundation for sustainable development. The Company’s revenue and direct economic value in 2015 is as elaborated in the Financial Analysis of the Management Discussion and Analysis hereof. In general, the Financial Analysis presents that the Company’s inancial performance in 2015 improved. Net sales increased 17.41 from Rp1.38 billion in 2014 to Rp1.62 billion in 2015. This achievement shows a picture on the Company’s economic proile that can be used to see the alignment with other performance indicators. Moreover, this achievement may also give a general picture on the direct monetary added value on the economy of the community living in the vicinity of the Company’s operational areas. Program mudik bersama karyawan Indofarma menyambut hari raya Idul Fitri. Indofarma employees homecoming program to celebrate the Eid al-Fitr. 351 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance TANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA ORGANISASI RESPOnSIBILITy TO ORgAnIzATIOnAL gOVERnAnCE Tata kelola organisasi, atau yang lebih dikenal sebagai Tata Kelola Perusahaan, atau Corporate Governance menjadi cerminan dari pengelolaan organisasi perusahaan yang baik, sehat, patuh dan memiliki aspek keberlanjutan. Hal ini dapat terlihat dari regulasi terkait Tata Kelola Perusahaan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan komitmen dunia usaha untuk dapat menciptakan industri yang stabil dan bebas dari praktik-praktik kecurangan. Perseroan memiliki Tata Kelola Organisasi yang telah menyesuaikan dengan iklim dan peraturan serta perundang- undangan yang berlaku. Tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris dalam pengelolaan dan pengawasan dijalankan dengan kelengkapan organ pendukung yang dapat memberikan kinerja yang optimal. Perseroan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagai forum bagi pemegang saham dalam mengambil keputusan strategis bagi kinerja keberlanjutan Perseroan. Anggaran Dasar, Pedoman Tata Kelola Perusahaan, Kebijakan Anti Korupsi dan Pengendalian Gratiikasi, serta serangkaian peraturan perusahaan dari Perseroan disusun untuk memberikan bingkai kerja kepada Direksi, Dewan Komisaris dan unit-unit terkait. Perseroan berharap, Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki akan terus memperkuat kinerja Perseroan dan melindungi seluruh insan Perseroan dari kemungkinan praktik pengelolaan yang tidak sehat. Di samping itu, Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance yang telah disampaikan dalam keseluruhan bagian Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam laporan tahunan ini akan memperkuat aspek fundamental Perseroan yang akan berimbas pada nilai positif bagi pemegang saham. Organizational governance or known as Corporate Governance relects good governance of a sound company that is in compliance and has sustainable aspect. This is visible from the development of GCG regulation in Indonesia, inline with the commitment of businesses to an industry that is stable and free from fraud. The Company has in place organizational governance that already adapts with the climate and applicable regulation. The principle of two boards consisting of the Board of Commissioners and the Board of Directors in management and supervisory is carried out with the support of organs in order to deliver an optimum performance. The Company also organizes General Meeting of Shareholders GMS as a forum for the shareholders in making strategic decisions for the Company’s sustainable performance. Articles of Association, Code of GCG, Anti-Corruption Policy and Gratiication Control as well as a series of the Company’s regulations set as a framework of work guidelines for the Board of Directors, the Board of Commissioners and related units. The Company expects its GCG practice will strengthen the Company’s performance and prevent all human resources of the Company from bad management practice. In addition, the Company’s GCG will solidify the Company’s fundamental aspects which will bring positive impacts on its shareholders. 352 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT Lingkungan hidup menjadi salah satu indikator dari pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan hidup yang baik akan menjadi cermin dari komitmen pelaku usaha atas keberlangsungan peradaban di masa-masa mendatang, yang kemudian menjadi gambaran dari pola keseimbangan antara people, proit dan planet seperti yang disebutkan di atas. Dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan, dijelaskan tentang aspek kebijakan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 sebagai salah satu budaya perusahaan yang harus terus dijunjung tinggi. Pada aspek Lindungan Lingkungan, Perseroan wajib memperhatikan aspek kelestarian lingkungan di setiap lokasi usaha dan lingkungan sekitar Perusahaan diantaranya melalui hal-hal sebagai berikut: a. Menjaga kelestarian lingkungan. b. Mentaati peraturan perundang-undangan dan standar pengelolaan lingkungan. c. Menyediakan dan menjamin semua perlengkapan dan peralatan pengelolaan lingkungan. Environment is one of the indicators of sustainable development. Good environmental management relects the business’ commitment on the sustainability of civilization in the future, which will represent the pattern of balance of people, proit and planet The Company’s Code of GCG describes the policies in the aspects of Environment, Occupational Health and Safety as one of the corporate culture that should be upholded. In environmental aspect, the Company should pay attention to the preservation of the environment surrounding its operational areas, among others doing the following: a. Preserving the environment. b. Adhering to the prevailing legislation and environmental management standards. c. Providing and maintaining all tools and equipment related to environmental management. 353 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance d. Melakuk an penyesuaian dan perbaik an yang terus menerus. e. Melakukan tindakan yang bersifat promotif dan preventif untuk mengantisipasi keadaan darurat. f. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi. g. Membuat laporan atas setiap pencemaran lingkungan yang terjadi. h. Melakukan pemeriksaan, inspeksi dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana. i. M e l a k u k a n p e l a t i h a n p e n a n g g u l a n g a n pencemaran lingkungan. Penggunaan Energi yang Efektif dan Eisien Salah satu komitmen menjaga lingkungan hidup diwujudkan Perseroan melalui kebijakan penggunaan energi yang efektif dan efisien. Selain berimbas pada penggunaan energi khususnya di areal pabrik Perseroan yang tepat guna, kebijakan ini terbukti dapat mengurangi beban biaya operasional Perseroan. Penggunaan listrik dan Bahan Bakar Minyak BBM, demikian juga dengan air dan kertas terkait kegiatan operasional, dilakukan dengan kalkulasi yang proporsional dan sesuai kebutuhan. Penggunaan listrik dilakukan dengan perhitungan Waktu Beban Puncak WBP, yaitu Pk.18.00-Pk.22.00, dan Luar Waktu Beban Puncak LWBP, Pk.22.00-Pk.18.00. Sesuai Golongan Tarif Listrik yang dirilis Perusahaan Listrik Negara PLN, Kantor Pusat dan Pabrik Perseroan yang terletak di Cibitung, Jawa Barat, yang berkapasitas 2.770 kVA masuk dalam Golongan Tarif Listrik Industri I-3. Sementara lokasi Kantor Pemasaran Perseroan di Jakarta Timur berkapasitas 197 kVA dan masuk dalam Golongan Tarif Listrik P-1. Dalam kebijakan Golongan Tarif Listrik tersebut, PLN memberikan perhitungan dasar untuk WBP dan LWBP, dimana WBP memiliki perhitungan yang lebih tinggi dan praktis membebankan biaya lebih tinggi dibandingkan LWBP. Perseroan mengupayakan optimalisasi waktu kegiatan operasional dan produksi pada waktu LWBP, dan melakukan perhitungan yang efisiensi pada waktu WBP. Pemilahan perhitungan ini memberikan dampak yang signiikan terhadap penggunaan energi listrik yang efektif dan eisien. d. Keep making adjustment and improvement. e. Carrying out promotive and preventive actions to anticipate emergency situations. f. Investigating the occurring environmental pollution. g. Reporting any environmental pollution occurring. h. Carrying out periodic evaluation of all facilities i. Conducting training on environmental pollution. Effective and Eficient Use of Energy The Company’s commitment to environmental protection is materialized by, among others, the Company’s policy of efective and eicient use of energy. In addition to the impact on energy use, especially in the Company’s factory. The efective and eicient use of energy proved to reduce the Companys operational costs. Electricity and fuel BBM as well as water and papers are used for operational activities with a proportional calculation and based on needs. Electricity is used by calculating the peak load time PLT, namely at 18:00-.22:00 hours and outside the peak load time OPLT at 22:00-18:00 hours. Pursuant to the electricity tarif released by the National Electricity Company PLN, the Companys Head Oice and Factory in Cibitung, West Java with 2,770 million VA capacity belong to the Industry I-3 Electricity Tarif Group; while the Companys Marketing Oice in East Jakarta with 197 thousand VA capacity belongs to P-1 Electricity Tarif Group. In the Electricity Tarif Group Policy, PLN provides the basis for PLT and OPLT calculation, where PLT has a higher calculation and automatically charge higher cost than OPLT. The Company optimizes its operations and production at OPLT hours and calculates an eicient time calculation during PLT. This method has given a signiicant impact on the efective and eicient use of energy in the Company. 354 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Di samping itu, Perseroan mendorong penggunaan listrik dalam kegiatan operasional perkantoran secara lebih optimal dan eisien. Penggantian lampu LED yang lebih hemat energi juga ditempuh Perseroan agar dapat menekan penggunaan listrik yang berlebihan. Anjuran untuk mematikan lampu dan pendingin ruangan jika tidak digunakan juga terus disosialisasikan kepada karyawan. Perbandingan Penggunaan Listrik Tahun 2014 dan 2015 dalam kWh Lokasi Location 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease kWh kWh Kantor Pusat dan Pabrik I-3 Head Oice and Factory I-3 LWBP OPLT 11.863.862 6.954.356 41,38 WBP PLT 2.822.140 1.641.224 41,84 Jumlah Total 14.686.002 8.595.580 41,47 Kantor Pemasaran dan Indomach P-1 Marketing Oice and Indomach P-1 LWBP OPLT 25.458 27.390 7,58 WBP PLT - - - Jumlah Total 25.458 27.390 7,58 Jumlah Keseluruhan Grand Total 14.711.658 8.623.510 41,38 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kebijakan eisiensi Perseroan mampu menurunkan penggunaan energi listrik. Pada kantor pusat dan pabrik, Perseroan telah berhasil menekan angka pemakaian listrik sebesar 41,47 dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara kantor pemasaran dan Indomach yang menjadi pusat pemasaran produk Perseroan mengalami kenaikan penggunaan listrik sebesar 7,58. Secara keseluruhan, pada tahun 2015 Perseroan telah berhasil melakukan eisiensi penggunaan energi listrik sebesar 41,38. Hal yang sama juga terjadi dalam penggunaan energi BBM. BBM merupakan bahan bakar energi berbasiskan fosil yang tidak terbarukan. Di samping itu, emisi karbon sebagai sisa buangan BBM memiliki dampak jangka panjang yang negatif bagi lingkungan. Kebijakan penggunaan BBM Perseroan mempertimbangkan kelayakan seluruh kendaraan operasional yang telah lulus uji emisi karbon. In addition, the Company encourages the more eicient and efective use of electricity in the oice operations. The use of LED lights that are more energy saving also aims to save electricity. The instruction to put-off the lights and Air Conditioners in the unused rooms continues to be disseminated to employees Comparison of the Electricity Use 2014-2015 in kWh From the above table, it is obvious that the Companys eiciency policy was able to reduce the use of electricity. In the head oice and factory, the Company has reduced the electricity usage 41.47 compared to previous year. Meanwhile, in the Marketing Oice which is the center of the Company’s marketing oice and Indomach, electricity use increased 7.58. In overall, in 2015 the Company has achieved eiciency in electricity usage 41.38 The same thing happened in the use of fuel oil. Fuel oil is non-renewable fossil based fuel. In addition, carbon emission resulted from fuel oil has a negative long-term impact on the environment. The Company’s fuel oil usage policy takes into account of the expedience of all operational vehicles that have passed carbon emission test. TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT 355 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance The efectiveness eforts conducted by the Company were able to lower operational fuel oil consumption as seen in the chart below : The above graph illustrates the commitment to the eicient use of fuel oil of the Board of Directors level to the general operations. In BOD level, there was a 5.39 decrease from 9,632 liters in 2014 to 9,113 in 2015. The decrease shows the BOD’s commitment to implementing the eicient use of fuel oil to become as role model for all organizational systems in the Company. Meanwhile, there was a signiicant decrease of 47.15 in fuel oil consumption compared to 2014, which shows a good enforcement of the Company’s eiciency policy. The use of water has also become the Company’s attention. The Company applied water use eiciency policy to save water concumption. Upaya efektifitas yang dilakukan Perseroan mampu menurunkan konsumsi BBM operasional seperti yang terlihat pada graik di bawah ini: Operasional Operational Direksi Directors 21,370 9,632 9,113 11,294 2014 2014 2015 2015 Konsumsi BBM dan Perbandingannya Antara Tahun 2014 dan 2015 dalam liter Comparison of Fuel Oil Consumption 2014-2015 in liter 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 - Graik di atas menggambarkan komitmen eisiensi penggunaan energi BBM dari level Direksi hingga ke bagian operasional. Pada level Direksi, penurunan terjadi sebesar 5,39, dari 9.632 liter di sepanjang tahun 2014 menjadi 9.113 liter di tahun 2015. Penurunan ini menunjukkan komitmen Direksi dalam mengimplementasikan efektiitas penggunaan energi menjadi keteladanan bagi keseluruhan sistem organisasi Perseroan. Sementara penurunan konsumsi BBM pada operasional terjadi cukup signiikan, yaitu 47,15 dibandingkan tahun 2014 yang memperlihatkan kebijakan eisiensi yang berjalan dengan baik. Penggunaan air juga menjadi perhatian Perseroan. Eisiensi penggunaan sumber daya air ditempuh Perseroan untuk dapat mengurangi konsumsi air yang berlebihan. 356 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Perbandingan Konsumsi Air Tahun 2014 dan 2015 dalam m3 Lokasi Location 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease m 3 m 3 Kantor Pusat dan Pabrik Head Oice Factory 199.033 165.501 16,85 Kantor Pemasaran Indomach Marketing Oice and Indomach 1.021 2.953 189,23 Air Tanah Kantor Pemasaran Indomach Groundwater in Marketing Oice and Indomach 1.833 1.485 18,99 Jumlah 201.887 169.939 15,82 Tabel di atas menunjukkan perbandingan dengan hasil penurunan konsumsi air di seluruh lokasi yang dimiliki Perseroan mencapai 15,82 dibandingkan konsumsi air tahun 2014. Khusus di Kantor Pemasaran dan Indomach terjadi peningkatan penggunaan air yang disebabkan adanya peningkatan aktiitas produksi di workshop Indomach. Selain ketiga hal di atas, kertas juga menjadi salah satu produk hasil olahan sumber daya alam yang memerlukan perhatian. Sebagai gambaran, 1 satu batang pohon pinus menghasilkan lebih kurang 365 kilogram untuk bahan setengah jadi yang dapat digunakan untuk pembuatan kertas. Sementara selembar kertas berukuran A4 70 gsm memiliki berat 4,375 gram. Ini berarti, sebuah batang pohon dapat memproduksi lebih kurang 83 ribu lembar, atau sekitar 166 rim. Penggunaan kertas yang berlebihan tentunya berbanding lurus dengan penebangan pohon secara besar-besaran, yang akan berdampak negatif terhadap lingkungan alam. Ilustrasi sederhana di atas dapat menjadi gambaran pentingnya efisiensi dan efektifitas penggunaan kertas. Perseroan menyadari penggunaan kertas dalam aktivitas operasional tak dapat dihindari. Kebijakan penggunaan kertas sisa dokumen yang bukan bersifat rahasia untuk dapat digunakan kembali di lembar sebaliknya adalah salah satu upaya mendorong eisiensi tersebut. Comparison of Water Consumption in 2014-2015 in m3 The above table shows that water consumption in all locations of the Company decreased by 15.82 compared to 2014. In the Marketing Oice and Indomach, there was increasing in water usage caused by production activity at the Indomach workshop. In addition to the above three matters, papers have also become one of the products resulting from the processing of natural resources that need attention. As an illustration, 1 one pine tree produces approximately 365 kilograms of semi-inished materials that can be used to make papers. While a sheet of A4 - 70 gsm paper weights 4.375 grams. This means, from one tree trunk we can produce about 83 thousand sheets of papers, or about 166 rims. Excessive use of papers is of course parallel to the felling of trees on a large scale, which will have a negative impact on the natural environment. The above simple illustration depicts the importance of eiciency and efectiveness in the use of paper. The Company realizes the use of paper in operational activity cannot be avoided. The reuse of clean pages of used papers from non- conidential documents was one of the eforts to encourage the eiciency. TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT 357 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Perbandingan Pemakaian Kertas Tahun 2014 dan 2015 Jenis Kertas Type of paper Satuan Unit 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease A4 rim 1.143 509 55,47 A3 rim 1 100,00 F4 rim 126 62 50,79 Continuous Form carton 207 64 69,08 Samson rim 110 114 3,64 Roll pieces 946 390 58,77 Faximile pieces 90 10 88,89 Label carton 10 100,00 Total 2.633 1.149 56,36 Data perbandingan konsumsi kertas pada tabel di atas memberikan bukti yang nyata akan keberhasilan Perseroan mendorong kebijakan eisiensi. Penurunan sebesar 56,36 dapat dicapai berkat komitmen seluruh karyawan untuk dapat menggunakan kertas secara lebih bijak. Di tahun 2016, Perseroan telah menganggarkan pengadaan untuk pembaharuan sistem Enterprise Resource Planning ERP berbasis Teknologi Informasi TI yang lebih kekinian. Dengan sistem TI yang baru, Perseroan berharap untuk dapat semakin menciptakan eisiensi dalam penggunaan kertas. Keanekaragaman Hayati Guna membentuk lingkungan hidup yang harmonis antara kegiatan operasional pabrik dan kebutuhan akan lingkungan alam, Perseroan menata taman dan kebun yang cukup luas di sekitar kompleks Kantor Pusat dan Pabrik. Taman khususnya di bagian depan dan sekeliling pabrik ditanami dengan pepohonan besar, sementara di areal bagian tengah diberikan rumput yang cukup luas. Selain digunakan untuk menciptakan suasana alam di wilayah pabrik, taman ini dapat berfungsi sebagai area serapan air, sekaligus dapat menjadi lokasi untuk kegiatan internal karyawan, seperti olahraga atau gathering. Di samping itu, Perseroan telah menyiapkan lahan guna mengembangkan kebun obat tradisional yang berfungsi sebagai area penelitian dan pelestarian tanaman obat tradisional. Hal ini selaras dengan rencana Perseroan untuk mengembangkan produk obat tradisional. Comparison of Papers Consumption in 2014-2015 Comparison of paper consumption in the above table is testament to the Company’s success in promoting eiciency policy. A 56.36 decrease was achieved owing to the commitment of all employees to using papers more wisely. In 2016, the Company has budgeted the Enterprise Resource Planning system ERP renewal procurement based on the latest Information Technology IT . With the new IT system, the Company expects to be more eicient in paper consumption. Biodiversity In order to establish a harmony between factory operations and natural environment, the Company build sizeable parks and gardens in its Headquarter complex and Factory. The gardens, especially in the front yards, are planted with large trees, while those in the center of the area are planted with grass. Besides to create a natural atmosphere in the factory, this park can function as a water catchment area, and also to be the location for employees’ internal activities such as sports or gathering. In addition, the Company has prepared a land to develop traditional medicine garden that serves as an area of research and preservation of traditional medicinal plants. 358 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Production Waste Management As a company engaging in the production of medicine, production waste management to the Company is an great concern. Hazardous and Toxic B3 waste resulting from the Companys production process is managed with technology application by paying attention to the impact on the surrounding environment. The Company’s Head Ofice and Factory Waste Management Scheme Solid waste management is carried out through Hazardous and Toxic B3 waste Incinerator processing technology that produces a minimum amount of incineration waste. This tool is used to burn solid waste from the factory production as well as laboratory waste and B3 contaminated waste resulted from production activities. While B3 liquid waste management is carried out through the Farma B3 Liquid Waste Treatment Plant IPAL owned by the Company. The Company has a policy to conduct a periodic testing of B3 liquid waste by Sucoindo, an independent accredited laboratory, so that the B3 liquid waste resulted from the Companys production activities can be measured and managed in a proper and safe manner. Pengelolaan Limbah Produksi Sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi obat, pengolahan limbah produksi menjadi perhatian yang penting bagi Perseroan. Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 yang dihasilkan dari buangan proses produksi Perseroan dilakukan melalui penerapan teknologi dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitar. Skema Pengelolaan Limbah di Kantor Pusat dan Pabrik Indofarma Kegiatan Produksi Production Activities Limbah Padat B3 B3 Solid Waste Incinerator Koperasi Indofarma Indofarma Cooperatives IPAL Waste Treatment Facility DKPPK Pemkab Bekasi Limbah Rumah Tangga Padat non B3 bernilai ekonomis Solid Domestic Waste with Economic Value Limbah Cair B3 B3 Liquid Waste EXSTERNAL Tahapan Pengolahan Limbah Waste Processing Stages Limbah Rumah Tangga Lainnya non B3 Other Domestic Waste Operasional Perseroan The Company’s Operations Pengelolaan limbah padat dilakukan melalui teknologi pengolahan Incinerator limbah B3 yang telah memiliki izin pengoperasian, dimana teknologi ini akan menghasilkan limbah pembakaran yang sangat minim. Alat ini digunakan untuk membakar limbah padat hasil produksi serta limbah laboratorium dan limbah terkontaminasi B3 yang bersumber pada kegiatan produksi. Sementara pengelolaan limbah cair B3 dilakukan melalui Instalasi Pengolahan Air limbah IPAL milik Perseroan, kecuali limbah cair B3 konsentrasi tinggi dilakukan melalui mitra eksternal yang ditunjuk. Perseroan memiliki kebijakan untuk melakukan pengujian terhadap limbah cair B3 secara periodik bulanan oleh laboratorium independen Sucoindo yang terakreditasi, agar limbah cair B3 buangan kegiatan produksi Perseroan dapat terukur dan terkelola melalui cara yang benar dan aman. TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT 359 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Di tahun 2015, Perseroan melakukan pembangunan fasilitas pengolahan limbah pada Fasilitas Produksi Obat Tradisional dan Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin. Pembangunan ini merupakan komitmen Perseroan untuk memenuhi regulasi terkait pengelolaan limbah dan kepatuhan terhadap Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB maupun Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB. Skema kedua fasilitas pengolahan limbah dapat dilihat di bawah ini. Bagan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Obat Tradisional Sand Filter Filtrasi 2 Endapan Filtrasi 1 Endapan Pengendapan Akhir Menuju IPAL Farma Limbah dari Fasilitas Produksi Obat Tradisional Proses Aerasi Pengendapan Awal Bagan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin Menuju IPAL Farma Limbah dari Fasilitas Produksi Cephalosporine Keterangan: 1. Bak Penampungan Collection Tank 2. Bak Netralisasi Asam dan Basa Neutralization Tank Acid and Base In 2015, the Company developed waste treatment facilities in Traditional Drugs Production Facility and Dry Cephalosporin Injection Production Facility. Development of these facilities is testament to the Companys commitment to complying with the regulations and related qualifications of Good Manufacturing Practice GMP. The scheme of the two waste treatment facilities is presented below. Scheme of Waste Treatment Installation in Traditional Medicine Production Facility Scheme of Waste Treatment Installation in Cephalosporin Dry Injection Production Facility 360 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Bak Arang Aktif Active Charcoal 4 Keterangan : 1. Bak Pemisah Apungan 2. Filtrasi Bertahap 3. Bak Equalisasi 4. Bak Sedimentasi 5. Bak Aerasi 6. Bak Sedimentasi 7. Bak Aerasi 8. Bak Aerasi 9. Bak Penenang Kali Sadang Dari IPAL Obat Tradisional dan Cephalosporine TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT Description : 1. Float Separator Tank 2. Gradually Filtration 3. Balance Tank 4. Sedimentation Tank 5. Aeration Tank 6. Sedimentation Tank 7. Aeration Tank 8. Aeration Tank 9. Fore Bay 361 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Bagi limbah rumah tangga padat non B3 dari kegiatan operasional, Perseroan memberdayakan Koperasi Pegawai Indofarma KOPAMA untuk dapat dikelola demi menciptakan nilai tambah bagi anggotanya. Sementara, untuk pengelolaan limbah rumah tangga lain non B3, Perseroan melakukan kerjasama dengan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran DKPPK Pemerintah Kabupaten Bekasi. Ijin dan Sertiikasi Perseroan telah memenuhi semua perizinan dan prosedur operasional terkait pengelolaan produksi dan limbah produksi yang telah tertuang dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan RPL. Di samping itu, Perseroan telah melengkapi Surat Izin Pemanfaatan Air Sumur Bor, Izin Undang-undang GangguanHO Perluasan Gudang Untuk Industri Farmasi dan Izin Pembuangan Limbah Cair, dimana ketiga izin tersebut dikeluarkan oleh Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Jawa Barat. Khusus bagi Izin Pembuangan Limbah Cair, Perseroan sedang dalam proses perpanjangan di tahun 2015. Pengoperasioan teknologi Incinerator milik Perseroan juga telah mengantongi izin melalui Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dh Menteri Negara Lingkungan Hidup No.58 Tahun 2011 tentang Izin Pengoperasian Alat Pengolahan Incinerator Limbah B3 PT Indofarma Persero Tbk. Untuk Tempat Pembuangan Sementara TPS B3, Perseroan juga telah mendapatkan izin dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bekasi. Pengaduan dan Media Pelaporan Perseroan membuka kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan pengaduan terkait pelanggaran pencemaran lingkungan dari kegiatan produksi yang dilakukan Perseroan. Hingga akhir tahun 2015, Perseroan tidak mendapatkan pengaduan pelanggaran dari pihak manapun. Seluruh hasil proses pengolahan limbah sisa kegiatan produksi Perseroan— khususnya terkait limbah B3—telah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Agar regulator terkait selaku pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang wajar, proporsional dan komprehensif, Perseroan melakukan laporan periodik triwulan kepada Pengendalian Lingkungan Hidup Pemkab Bekasi. Demikian pula dengan hasil uji limbah cair B3 secara The Company empowers Indofarma Cooperatives Kopama to manage non-B3 household solid waste resulted from its operations, in order to create added value for Kopama members. Meanwhile, for the management of other non-B3 household waste, the Company cooperated with the Department of Sanitation, Gardening and Fire DKPPK of Bekasi District Government. Permit and Certiication The Company has met all licensing and operational procedures related to the management of production and production waste as stipulated in the Environmental Management Plan RKL and Environmental Monitoring Plan RPL. In addition, the Company has also obtained Permit for Water Utilization Drilling, Permits for Disorders HO Expansion Warehouse For Pharmaceutical Industry and Permit for Liquid Waste Disposal. All the three Permits were issued issued by the Environmental and Mine Impact Control Agency in West Java, in particular for Liquid Waste Disposal Permit of which was in renewal process in 2015 The Company has also obtained a permit to operate incinerator technology with the Decree of the Minister of Environment and Forestry formerly the Minister of Environment No 58 Year 2011 on the Operation of B3 Waste Incinerator of PT Indofarma Persero Tbk. For B3 waste disposal, the Company has also obtained a permit from the Environmental Management Agency of Bekasi Regency. Complaints and Reporting Media The Company opens the opportunity for all parties to make complaints relating to violations of environmental pollution from production activities conducted by the Company. By the end of 2015, the Company did not receive any complaint of violation from any party. The results of the Company’s production waste treatment process, particularly related to B3 waste, were already in compliance with regulations and legislation in force. In order to enable the regulators as stakeholders get fair, proportionate and comprehensive information, the Company makes a quarterly report to the Environmental Control Agency of Bekasi regency. Similarly, results of the B3 liquid waste are reported monthly by independent accredited laboratories 362 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima periodik bulanan oleh labolatorium independen Sucoindo yang terakreditasi yang diberikan kepada pihak-pihak terkait, Perseroan menunjukkan komitmennya untuk dapat menyelenggarakan pengelolaan kegiatan produksi yang tidak memiliki potensi mencemari lingkungan sekitar. Investasi Perseroan Untuk Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup Investasi yang dilakukan Perseroan dalam komitmennya dengan lingkungan hidup diwujudkan melalui pembangunan fasilitas pengolahan limbah, dengan rincian di tahun 2015 sebagai berikut, Investasi Pengolahan Limbah Tahun 2015 Fasilitas Facility Nilai Rp Amount Rp Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Obat Tradisional Development of Waste Treatment Installation of Traditional medicine Production Facility 1.500.000.000 Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin Development of Waste Treatment Installation of Cephalosporin Dry Injection Production Facility 40.000.000 Jumlah Total 1.540.000.000 to be submitted to related parties. The Company has demonstrated its commitment to successful management of production activities which do not have the potential to pollute the surrounding environment The Company’s Investment for Environment Management and Utilization The Company’s investment in fulilling its commitment to environment is manifested in the development of waste treatment facilities, of which the 2015 details are as below: Waste Treatment Investment in 2015 TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT 363 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Tanggung Jawab Sosial dalam Lingkungan Hidup Dalam rangka kepedulian terhadap lingkunan hidup, Perseroan membuat sebuah fasilitas yang berfungsi sebagai sarana penampung air hujan untuk kemudian dialirkan keempat sumur resapan yang masing-masing berkedalaman 120 meter di bawah tanah. Upaya ini juga bertujuan untuk mempertahankan tinggi permukaan air tanah di lingkungan kantor pusat dan pabrik Perseroan. Keterangan gambar Figure Description: A : Bak penampungan air hujan Rainwater storage B : Tangki penampungan air hujan. Air hujan yang telah masuk ke dalam bak penampungan gambar A dipompa ke dalam tangki penampungan. Rainwater tank. Rainwater that has entered into the storage igure A is pumped into the rainwater tank. C : Pipa penyaluran dari tangki penampungan dialirkan menuju ke 4 empat titik sumur resapan. Pipe delivers water from the tank to the 4 four points iniltration wells. B C A Social Responsibility in Environment In order of concern for the environment, the Company makes a facility to accomodate the water then distributed into 4 four iniltration wells, each 120 meters deep below the grund. The purpose is to keep the surface ground water level in the Companys Head Oice and Factory. 364 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 365 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy Perseroan menempatkan insan karyawan sebagai aset berharga dalam menjamin keberlangsungan usaha, sekaligus sebagai pemangku kepentingan atas keberlanjutan Perseroan. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Perseroan menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk mendukung atmosir positif bagi Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja. Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan menerapkan kebijakan terkait aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 sebagai bagian dari Tata Kelola Perusahaan yang tercantum dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan milik Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga menerapkan standar Keselamatan Kerja sebagai bagian dari budaya kerja yang diharapkan mampu menciptakan kondisi lingkungan kerja yang kondusif bagi seluruh insan Perseroan. Perseroan juga mendukung hak-hak insan Perseroan melalui hubungan industrial yang baik. Perseroan menjamin keberadaan serikat pekerja dan koperasi karyawan sebagai salah satu fondasi utama dari kepentingan seluruh karyawan terhadap keberlanjutan Perseroan. Insan Perseroan, Pengelolaan Kompetensi, Kesejahteraan dan Kesetaraan Komitmen Perseroan terhadap karyawan dan ketenagakerjaan diwujudkan melalui pengelolaan kompetensi Sumber Daya Manusia SDM dan sosialisasi serta penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku. Kedua aspek ini secara bersinergi akan membentuk budaya kerja yang dapat menopang kinerja Perseroan baik secara kuantitas maupun kualitas; sekaligus melahirkan insan Perseroan yang memiliki integritas dan etos kerja yang baik. Secara khusus, SDM menjadi salah satu fungsi dalam implementasi Corporate Governance yang mendukung kinerja Direksi dan langsung berada di bawah pengelolaan Direksi. Pengelolaan kompetensi SDM dilakukan melalui serangkaian pendidikan dan peningkatan kualitas kompetensi SDM. Melalui Unit SDM yang dimilikinya, Perseroan melakukan pendidikan dan pelatihan baik di bidang teknis, pengembangan organisasi, maupun transformasi budaya perusahaan. Bagi Direksi, Dewan Komisaris dan organ-organ pendukungnya, Perseroan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi yang diharapkan dapat menambah kemampuan manajerial. The Company views human employees as valuable assets to ensure business continuity and also as the stakeholders on the Company’s sustainability. The employee’s occupational safety and health aspect is the main thing that must be considered. The Company creates a safe and convenient work environment in order to support a positive atmosphere for occupational health and safety of the employees who are expected to improve their performance. In an efort to achieve this goal, the Company implements a policy related to Occupational Health and Safety and Environment HSE as part of corporate governance contained in the Company’s Code of GCG. In addition, the Company also implements Safety standards as part of a work culture that is expected to create a favorable working environment for all the Company’s human resources. The Company also supports the rights of its human resources through good industrial relations. The Company ensures the existence of trade unions and employees cooperative as one of the main foundations of the Companys employees’ interests in the Company’s sustainability. The Company’s Human Resources Competency Management,Welfare and Equality The Companys commitment to its employees and employment is realized through Human Resources HR competency management and of Business Ethics and Code of Conduct dissemination. Both of these aspects together will form a work culture that can sustain the Companys performance both in quantity and quality; as well as create human resources with good integrity and work ethics. In particular, HR becomes one of the corporate governance organs that support the performance of the Board of Directors and is directly under the management of the Board of Directors. HR competency management is performed through a series of education and HR competency quality improvement Through its HR unit, the Company organizes a series of education and training in the ields of technical, organizational development, and the Company’s corporate culture transformation. For the Board of Directors, Board of Commissioners and the supporting organs. the Company provides the widest possible opportunity for them to participate in various programs to increase their competency in order to enhance their managerial capacity. 366 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Lebih lanjut tentang pengelolaan kompetensi SDM dan peningkatan kompetensi manajerial dapat dilihat pada bagian Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada laporan tahunan ini. Perseroan juga menempatkan sosialisasi dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai salah satu kewajiban bagi seluruh insan Perseroan tanpa pengecualian. Aspek ini menjadi dasar bagi pengelolaan organisasi Perseroan yang transparan, sehat dan memiliki dampak berkelanjutan. Di samping itu, sosialisasi dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku akan memberikan bekal bagi setiap insan Perseroan untuk bertindak dengan integritas yang tinggi, yang justru diharapkan dapat menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Tentang Sosialisai dan Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku, silahkan lihat pada bagian Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada laporan tahunan ini. Kesejahteraan insan Perseroan juga tidak luput dari perhatian. Standar gaji telah ditetapkan sesuai dengan Upah Minimum KabupatenKota yang berlaku, program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek, program pengelolaan jaminan kesehatan, pengelolaan Dana Pensiun oleh Lembaga Keuangan DPLK, tempat ibadah, pemberian tunjangan tunjangan-tunjangan dan forum komunitas karyawan. Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi tanpa memandang ras, suku, golongan ataupun gender. Bentuk dukungan ini diwujudkan melalui penyusunan kebijakan pengembangan SDM yang ditetapkan oleh Perseroan untuk meningkatkan daya saing Perusahaan. Guna menunjang produktivitas dan kepuasan karyawan, Perseroan mendukung adanya aktivitas ekstrakurikuler karyawan baik di bidang olah raga, pemberdayaan lingkungan maupun kegiatan keagamaan. Aktifitas olah raga yang dilakukan oleh karyawan adalah sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan. Aktiitas pemberdayaan lingkungan dilakukan dengan kegiatan pencinta alam dan klub otomotif. Kegiatan keagamaan meliputi pengajian rutin karyawan dan kegiatan kebaktian. Perseroan meyakini, kenyamanan bekerja dalam seluruh aspek akan mendorong loyalitas dan produktiitas setiap karyawan untuk berkontribusi d a l a m k i n e r j a Pe r s e r o a n s e c a r a k e s e l u r u h a n . The Company’s HR Competency Management and Managerial Competency improvement can be seen on HR and GCG sections of this Annual Report. The Company also feels responsible for the dissemination and implementation of Business Ethics and Code of Conduct for all human resources without exception. This aspect is the basis for the Company’s transparent and sound organizational management with sustainable impact. In addition, dissemination and implementation of Business Ethics and Code of Conduct will prepare all human resources in the Company to act with high integrity as they are expected to be role models in a broader Community. Further explanation on the Business Ethics and Code of Conduct dissemination are presented in the Good Corporate Governance section of this Annual Report. Welfare of the Company’s HR is also not neglected. The Company has established salary standard in accordance with the applicable District Minimum Wages, Workers Social Security Program Jamsostek, health insurance, pension fund management by a inancial institution Pension Fund, places of worship, provision of the beneits and employee community forum. The Company provides equal opportunity to all employees to develop their competencies with no regard to race, ethnicity, class or gender. This support is realized through the development of HR development policies established by the Company to increase its competitiveness. In order to support employee productivity and satisfaction, the Company supports employees extracurricular activities both in sports, environment empowerment or religious activities. Sports conducted by employees are football, futsal, badminton, table tennis, tennis courts. The community empowerment activities are performed by mountaineering club and automotive. Religious activities for the Company’s religious activities recitation of holy Quran and Christian service activities. We believe, the working comfort in all aspects will drive loyalty and productivity of every employee to contribute to the Companys performance. PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy 367 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Tingkat Turnover Karyawan Tahun 2014 dan 2015 Employee Turnover in 2014 and 2015 2014 orangemployee turnover ratio, 23 25 2,6 2,2 2015 20 10 2 30 5 1 25 15 3 35 40 Kenaikan rasio Turnover diatas muncul sebagai akibat dari penurunan jumlah karyawan perseroan ditahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2014, dari 1.037 karyawan menjadi 955 karyawan. Penurunan jumlah karyawan ini disebabkan penerapan kebijakan optimalisasi jumlah SDM. Keselamatan Kerja Perseroan menerapkan aspek LK3 dalam setiap kegiatannya secara konsisten untuk mencegah atau mengurangi terjadinya insiden seperti kecelakaan kerja, kebakaran, penyakit akibat kerja, dan pencemaran lingkungan. Penerapan aspek LK3 ini didasari pada Peraturan Pemerintah PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3, dimana setiap entitas usaha wajib menerapkan SMK3. SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara menyeluruh dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, eisien dan produktif. SMK3 sebagaimana dimaksud dalam PP No. 50 Tahun 2012 pasal 3 ayat 1 meliputi: a. Penetapan kebijakan K3. b. Perencanaan K3. c. Pelaksanaan rencana K3. d. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3. e. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat dalam pelaksanaan K3 harus dilakukan oleh perusahaan dengan cara: 1. M e n u n j u k , m e n d o k u m e n t a s i k a n d a n mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung gugat di bidang K3. The increase in Turnover Ratio as illustrated above was due to the decrease in the number of the Company’s employees in 2015 compared to 2014 from 1,037 to 955 employees, This decrease in the number of employees was due to optimization of the Company’s employees Occupational safety The Company consistently applies HSE in its all activities to prevent from or reduce incidents such as work accidents, ire, occupational disease, and environmental pollution. HSE aspect application is based on the 2012 Government Regulation No. 50 Occupational Health and Safety Management System SMK3, where each business entity is required to apply SMK3. SMK3 is part of the overall enterprise management system in order to control the risk associated with work activities in order to create a workplace that is safe, eicient and productive. SMK3 referred to in the article 3, paragraph 1 includes: a. K3 policy determination; b. K3 Planning; c. Implementation of K3 plan. d. K3 performance monitoring and evaluation. e. SMK3 performance review and improvement. The responsibility and accountability in the K3 implementation must be carried out by the Company by way of the following: 1. Appointing, documenting and communicating the responsibility and accountability in K3. 368 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 2. Menunjuk sumber daya manusia yang berwenang untuk bertindak dan menjelaskan kepada semua tingkatan manajemen, pekerjaburuh, kontraktor, subkontraktor, dan pengunjung. 3. Memilik i prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat yang berpengaruh terhadap sistem dan program K3. 4. Memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yang menyimpang atau kejadian-kejadian lainnya. Penerapan SMK3 di lingkup Perseroan telah diterapkan pada aspek penanganan limbah—seperti yang telah diuraikan di atas—dan penanggulangan bahaya kebakaran. Kebijakan LK3 yang dimiliki Perseroan disosialisasikan dan diimplementasikan kepada seluruh karyawan dan mitra kerja. Agar dapat menciptakan keselamatan kerja di lingkungan, kebijakan LK3 di bidang Keselamatan Kerja dapat diuraikan sebagai berikut: a. Menyediakan dan menjamin digunakannya semua perlengkapan keselamatan yang sesuai dengan standar keselamatan kerja. b. Melakukan penyesuaian dan perbaikan yang terus menerus terhadap perkembangan teknologi keselamatan kerja. c. Mengutamakan tindakan yang bersifat promotif dan preventif untuk mengantisipasi situasi keadaan darurat . d. Melakukan penanggulangan atas kejadian kecelakaan dan kebakaran yang terjadi sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku. e. Mengidentiikasi penyebab kecelakaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang sama. f. Membuat laporan atas setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pimpinan unit masing-masing dan instansi berwenang dalam batas waktu yang ditentukan. g. Melakukan pemeriksaan, inspeksi, dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana termasuk sumber daya, peralatan dan sistem deteksi untuk mencapai kesiapan yang optimal. h. Melakukan pelatihan penanggulangan keadaan darurat secara berkala. i. Melakukan reviu dan evaluasi terhadap penerapan Sistem Manajemen LK3 dan meningkatkan kompetensi yang diperlukan insan Perseroan, termasuk mitra kerja. 2. Appoint competent human resources to act and explain to all levels of management, workerslaborers, contractors, subcontractors, and visitors; 3. Have procedures to monitor and communicate any changes in the responsibilities and accountability that afect K3 system and program; 4. Provide quick and accurate reaction to the conditions that deviate or other events. The SMK3 in the Company was applied to the aspects of waste management -- as described above -- and ire hazard management. LK3 policy of the Company disseminated and implemented to all employees and partners. In order to create a safe work environment, LK3 policy in Occupational Safety can be described as follows: a. The Company provides and guarantees the use of all safety equipment in accordance with safety standards; b. Make adjustments and continuous improvement to safety technology development; c. Prioritize promotive and preventive actions to anticipate emergency situation emergency response plan; d. Handle any ire incident in accordance with applicable standards and procedures; e. Investigate incidents to identify the cause of the accidents in order to prevent the occurrence of similar accidents; f. Report the occurring incident and accident to the respective unit leader and relevant competent authorities within a speciied time limit; g. Periodically check, inspect and evaluate all facilities including the resources, equipment and detection systems to achieve optimal readiness; h. Conduct emergency response training on a regular basis; i. Conduct review and evaluation of LK3 Management System implementation and improve the necessary competency of the Company’s human resources and partners. PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy 369 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Guna melindungi karyawan dari paparan bahan berbahaya, Perseroan melengkapi fasilitas produksi maupun laboratorium dengan beberapa perlengkapan sebagai berikut: a. Sistem penyalutan yang menggunakan perforated closed system dengan exhaustblower yang efektif pada area penyalutan tablet. b. Weighing booth pada area dispensing atau penimbangan bahan dan sampling booth pada area penerimaan bahan di penyimpanan dengan sistem Uni Directional Flow UDF dilengkapi High Eiciency Particular Air HEPA Filter. c. Fume hood di laboratorium untuk menangani pelarut berbahaya. d. Biosafety cabinet untuk menangani kultur mikrobiologi. e. Dust collector pada setiap mesin produksi yang menghasilkan debu bahanproduk. f. Shower dan eye washer di area laboratorium pengujian. g. Wearpack with head cover, nose mask, eyegoogle, ear plug dan sarung tangan yang melindungi personil ketika kontak langsung dengan bahan atau produk. h. Mesin, area dan kelistrikan yang didesain lame proof pada area tertentu, untuk meminimalisir risiko kebakaran. i. Alat pemadam api, detektor asap, alarm, jalur evakuasi, dan pintujendela darurat jika terjadi kebakaran terdapat pada setiap area. Salah satu upaya paling mendasar untuk menjaga keselamatan kerja insan Perseroan adalah dengan menerapkan Prosedur Tetap Protap yang sesuai dengan standar yang berlaku di dunia usaha. Perseroan menetapkan perencanaan umur teknis mesin produksi dan sumber daya operasional lainnya guna menjamin mutu produk sekaligus mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi karena faktor teknis di area produksi. Kepada karyawan, Perseroan merumuskan Protap yang baku, dimana setiap karyawan—khususnya karyawan bekerja di produksi—diwajibkan untuk mematuhi Protap tersebut. Seperti Protap No. PUM007 tentang Cara Penanganan Limbah Cair B3 yang dilakukan melalui IPAL Farma Perseroan, karyawan diwajibkan untuk mengenakan Alat Pelindung Diri yang terdiri dari masker, sarung tangan karet, helm dan sepatu bot. Untuk melindungi setiap karyawan dari risiko kecelakaan kerja, Perseroan memberikan jaminan kecelakaan dan kesehatan agar karyawan merasa tenang dan nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari. In order to protect employees from exposure of hazardous materials, the Company completes production facilities and laboratories with some equipment as follows: a. Coating system using perforated closed system with efective exhaustblower in tablet coating area. b. Weighing booth at the dispensing area or material weighing and sampling booth at the reception area of the material in the storage system with Uni Directional Flow UDF equipped with High Eiciency Particular Air HEPA ilter. c. Fume hood in the laboratory to handle hazardous solvents. d. Biosafety cabinet to deal with microbiological culture. e. Dust collector on any production machines that produces material product dust. f. Shower and eye washer in the area of laboratory testing. g. Wearpack with head cover, nose mask, eyegoogle, ear plugs and gloves that protect personnel when in direct contact with the material or product. h. Machinery, lame proof area and electrical devices in certain areas, to minimize the risk of ire; i. Fire extinguishers, smoke detectors, alarms, evacuation routes, and emergency doors windows in case of ire emergency in every area. One of the most fundamental eforts to maintain occupational safety of the Company’s human resources is to apply Fixed Procedures Protap in accordance with the applicable business standards. The Company establishes technical life planning of its production machinery and other operational resources in order to guarantee the quality of products while eliminating the risk of accidents that may occur due to technical factors in factory operations. The Company has formulated a standard protap applied to its employees, where each employee particularly production employee is required to adhere to the Protap. For example, Protap No. PUM007 on B3 Liquid Waste Treatment conducted through the Company’s IPAL Farma, where employees are required to wear personal protective equipment consisting of a mask, rubber gloves, helmet and boots. To protect employee from the risk of occupational accidents, the Company provides accident and health insurance so that employees have peace of mind when carrying out their daily work. 370 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Selain keselamatan kerja pada kegiatan produksi, Perseroan juga melengkapi keselamatan kerja karyawan melalui sarana- sarana keselamatan kerja yang berada di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik Cibitung dan sesuai dengan persyaratan K3. Desain ruangan dibuat dengan memperhitungkan akses keluar darurat bagi karyawan; demikian pula dengan tangga. Sarana lain terkait keselamatan kerja yang berada di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik adalah: Sarana Keselamatan Kerja Jenis Sarana Type of Equipments and Facilities Jumlah Total Alat Pemadam Api Ringan APAR Fire Extinguisher 2 kg 63 unit Alat Pemadam Api Ringan APAR Fire Extinguisher 2 kg 107 unit Alat Pemadam Api Besar APAB Fire Extinguisher 25 kg 12 unit Hydrant 1,5 inch 62 point Hydrant 2,5 inch 17 point Jalur Evakuasi Evacuation Route 10 point Titik Kumpul Assembly Point 3 point Sepanjang tahun, Perseroan melalui Unit LK3 melakukan program pemeliharaan alat pemadam APAR dan APAB secara berkala setiap bulannya. Demikian pula dengan kegiatan latihan pemadaman kebakaran berkala setiap 6 enam bulan untuk tim pemadam kebakaran internal dan satuan pengamanan bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi. Di samping itu, Perseroan terus melakukan sosialisasi K3 kepada karyawan dibawah koordinasi Divisi SDM Umum. Sosialisasi ini diharapkan dapat menjaga terus kesadaran karyawan tentang pentingnya keselamatan kerja di lingkungan Perseroan. Agar kebijakan LK3 Perseroan dapat berjalan dengan baik, Perseroan memiliki tolok ukur keberhasilan penerapan LK3 yang mengacu pada standar yang berlaku, dimana keberhasilan pelaksanaan LK3 ditempatkan dalam Indikator Kinerja Kunci IKK Unit atau Fungsi terkait. Dengan seluruh Protap dan pelaksanaannya yang terukur, serta komitmen dari seluruh insan Perseroan, selama tahun 2014 dan tahun 2015 tidak terdapat angka kecelakaan kerja baik di area produksi maupun bidang operasional Perseroan lainnya. In addition to occupational safety in production activities, the Company also completes the employee occupational safety by means of safety facilities in Head Oice and Cibitung Factory in accordance with K3 requirements. Rooms are designed by taking into account of the emergency exit access for employees; as well as stairs. Other equipments of occupational safety in the Head Oice and Factory are: Safety EquipmentFacilities Throughout the year, the Company through LK3 Section conducted monthly maintenance program for fire extinguishers APAR and heavy duty ire extinguishers APAB. Similarly, ire ighting drills were also organized every 6 six months for the ireighting team and the internal security forces in cooperation with the Fire Department of Bekasi Regency. In addition, the Company continued to disseminate K3 to employees under the coordination of General Afairs Department. This dissemination is expected to continue to maintain employee awareness of the importance of occupational safety in the Company. In order to ensure smooth enforcement of LK3 policy, the Company has in place LK3 application standards that refer to the applicable standards, where successful LK3 implementation is under the Key Performance Indicators of the respective unit or function. With all procedure and its observable implementation, as well as the commitment of all Company’s human resources, during the 2014 and 2015 there is no number of work accident both in the production area as well as the other operational company. PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy 371 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Program Kesehatan Karyawan Salah satu kebijakan LK3 yang dimiliki Perseroan secara khusus menekankan pentingnya aspek kesehatan kerja. Untuk mewujudkan kesehatan lingkungan kerja yang tinggi, Perusahaan meningkatkan 2 dua aspek yang saling berinteraksi secara sinergi, yaitu kesehatan karyawan dan kondisi lingkungan kerja. Aspek kondisi lingkungan dibentuk melalui berbagai hal, baik kondisi lingkungan kerja yang sehat maupun lingkungan hidup. Pengelolaan kegiatan produksi yang disertai Protap yang baku, seperti yang telah diuraikan di atas, dapat menjadi contoh bagaimana Perseroan berkomitmen untuk membentuk lingkungan kerja yang sehat. Pada aspek kesehatan karyawan Perseroan memiliki 2 dua kebijakan besar, yaitu pengelolaan asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan—sesuai Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS dan Peraturan Presiden Perpres No. 12 Tahun 2013 yang telah diubah melalui Perpres No. 111 Tahun 2013; dan pembentukan unit Pengelola Pelayanan Kesehatan Karyawan P2K2 yang baru saja disahkan di tahun 2015. P2K2 didirikan berdasarkan SK Direksi No. 0308DIRSKIII2015 dan memiliki fungsi untuk mengelola pelayanan kesehatan karyawan secara internal sesuai aspek kewajaran. Melalui unit P2K2, Perseroan menyediakan poliklinik internal yang menyediakan pelayanan kesehatan umum dan gigi serta dilengkapi dengan fasilitas apotek. Biaya klaim kesehatan juga diberikan kepada karyawan sepanjang memenuhi aspek kewajaran. Di samping kesehatan, Perseroan juga memberikan program asuransi kecelakaan untuk karyawan. Program asuransi ini dilakukan melalui kepersertaan asuransi BPJS Ketenagakerjaan yang meliputi Jaminan Kecelakaan, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian. Employee Healthcare Program The Company’s LK3 policy also speciically emphasizes the importance of workplace healthcare. To realize good workplace healthcare, the Company increased 2 two aspects that interact in synergy, namely employee healthcare and workplace condition. Workplace condition is established through a variety of things, including good workplace condition and health environment. Production management with standardized Protap, as described above, may be an example of how the Company is committed to establishing a healthy work environment. On the employee healthcare aspect, the Company has two 2 major policies: “BPJS Kesehatan” health insurance in compliance with the 2011 Law No. 24 on BPJS and the 2013 Presidential Decree No. 12 amended by the 2013 Presidential Decree No. 111, and the recent formation of Employee Healthcare Management P2K2 in 2015. P2K2 was established by virtue of the Board of Directors Decision Letter No. 0308 DIR SK III 2015 and functions to manage employee wellness service in a reasonable manner. Through P2K2 unit, the Company provides internal clinic which provides medical and dental care equipped with a pharmacy. Medical claims costs were also given to all employees meet in a reasonable manner Industrial Relations In addition to health facilities, the Company also provides accident insurance for employees. This insurance program is covered in the BPJS Ketenagakerjaan consisting of Work Accident Insurance, Old Age Security and Death Security. 372 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Hubungan Industrial Perseroan berkomitmen untuk mendukung hubungan industrial antara karyawan dan Perseroan melalui kebebasan karyawan untuk berserikat. Oleh karena itu, Perseroan mengakui keberadaan Serikat Pekerja Perseroan yang dibentuk oleh para karyawan yang keberadaannya terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Serikat Pekerja Perseroan memiliki visi untuk mewujudkan harmonisasi hak dan kewajiban karyawan dan Perseroan dalam lingkup kesetaraan. Melalui pembentukan Serikat Pekerja, hubungan industrial karyawan dan Perseroan telah memenuhi standar dan perundangan-undangan yang berlaku; di samping tentunya memaksimalkan peran karyawan sebagai salah satu pemangku kepentingan Perseroan. Manajemen Perseroan secara aktif melakukan komunikasi dalam rangka menyampaikan informasi-informasi terkini sesuai dengan azas keterbukaan informasi dengan Serikat Pekerja secara berkala. Dengan kegiatan ini maka hubungan harmonis antara Manajemen dengan karyawan dapat terus terjaga dengan baik. Bentuk lain dari harmonisnya hubungan antara Manajemen dan karyawan adalah dengan disepakatinya keseimbangan antara hak dan kewajiban Manajemen - karyawan dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama PKB yang secara berkala dievaluasi setiap dua tahun sekali melalui proses perundingan. Selain itu, Perseroan secara khusus menunjukkan komitmen atas kesejahteraan karyawan dan keterlibatan karyawan terhadap aktivitas usaha melalui kepemilikan saham anak perusahaan PT Indofarma Global Medika oleh Koperasi Pegawai Indofarma KOPAMA sebesar 0,001. KOPAMA berdiri pada 1969 berdasarkan akta Pendirian No. 819BHI tanggal 13 September 1969, Perkumpulan Koperasi Simpan Pinjam Pabrik Manggarai Depkes Jakarta bertempat di Manggarai, dan diubah dengan akta No. 819ABHI tanggal 28 Januari 1991, akta perubahan Anggaran Dasar Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Departemen Kesehatan, berdasarkan hasil Rapat Anggota Khusus Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Depkes yang diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 28 Pebruari 1990 bertempat di Aula Perum Indofarma Jl. Tambak No. 2, Manggarai - Jakarta. Industrial Relations The Company is committed to supporting the industrial relations between employees and the Company through a freedom of employees to associate. Therefore, the Company recognizes the existence of worker union formed by the Companys employees whose existence is listed on the Department of Labor of Bekasi, West Java. The Companys trade union’s vision is to achieve harmonization of the rights and obligations of employees and the Company within the scope of equality. Through the establishment of worker union, industrial relations of employees and the Company have met the standards and legislation in force, and also maximized the role of employees as one of the Company’s stakeholders. The Companys management actively and periodically communicates with the worker union in order to provide the latest information in accordance with the transparency principle. With this activity, the harmonious relationship between management and employees can be maintained properly. The harmonious relationship between management and employees is also manifested in the balance of rights and obligations agreed in the Collective L a b o r A g r e e m e n t C L A r e g u l a r l y e v a l u a t e d ever y two years through a negotiation process. In addition, the Company specifically demonstrates its commitment to the employee welfare and employee engagement to business activities through the 0.001 share ownership in the Company’s subsidiary PT Indofarma Global Medika by the Indofarma Employee Cooperative KOPAMA. KOPAMA was established in 1969 by Deed of Establishment No. 819BHI dated 13 September 1969, Savings and Loans Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai Factory which was amended by the Deed No. 819ABH I dated 28 January 1991, the Deed of amendment of the Articles of Association of Multipurpose Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai Factory based on the Results of Meeting of Special Members of Multipurpose Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai Factory held on Wednesday, 28 February 1990 at the Aula Perum Indofarma Jl Tambak No. 2, Manggarai – Jakarta. PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy 373 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Pada tanggal 3 Januari 2001 diubah berdasarkan surat Keputusan Departemen Koperasi Wilayah Jawa Barat, Kepala Kantor Departemen Koperasi PK M KabupatenKodya Bekasi, dengan akta No. 819BHPADKDK.10.8I2001, akta perubahan Anggaran Dasar KOPAMA di Jakarta Timur untuk mengubah Anggaran Dasar Koperasi yang merupakan hasil Rapat Anggota Khusus Perubahan Anggaran Dasar KOPAMA yang diselenggarakan pada tanggal 25 November 2000 bertempat di Jalan Indofarma No. 1, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Besaran Investasi dalam Ketenagakerjaan,Keselamatan dan Kesehatan Kerja Investasi Indofarma dalam Ketenagakerjaan dan Program Kesehatan Uraian Description 2014 Rp 2015 Rp Kenaikan Penurunan Increase Decrease Investasi Ketenagakerjaan Investment in Employment 4.057.458.683 4.072.360.932 0,37 Biaya Kesehatan Health Expenses • Asuransi kesehatan Health Insurance 8.570.659.100 - - • BPJS Kesehatan - 3.564.381.191 - • Pengelola Pelayanan Kesehatan Karyawan P2K2 Employee Healthcare Management - 3.502.293.626 - Jumlah Biaya Kesehatan Total Health Expenses 8.570.659.100 7.066.674.817 21.28 Jumlah Total 12.628.117.783 11.139.035.749 11,79 Seperti halnya tingkat turnover karyawan yang telah dijelaskan sebelumnya, penurunan investasi Perseroan dalam program kesehatan sebagai akibat pengurangan jumlah karyawan, dari 1.037 karyawan di tahun 2014 menjadi 955 karyawan di tahun 2015. Di samping itu, penurunan ini terjadi karena adanya perubahan struktur pembiayaan kesehatan, dari asuransi kesehatan eksternal menjadi pengelolaan kesehatan oleh unit P2K2 beserta asuransi yang diwajibkan pemerintah, yaitu BPJS. Biaya Pemeliharaan Sarana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Uraian Description 2014 Rp 2015 Rp Kenaikan Penurunan Increase Decrease APAR Fire Extinguisher 2kg 4.365.900 4.851.000 11,11 APAR Fire Extinguisher 2kg - 25kg 15.733.013 17.481.125 11,11 APAR Fire Extinguisher 25kg 17.426.699 19.362.999 11,11 Jumlah 37.525.612 41.695.124 11,11 Kenaikan biaya pemeliharaan sarana keselamatan kerja pada APAR disebabkan adanya peningkatan biaya pemeliharaan dari harga per unitnya. The deed was further amended on 3 January 2001 with the Decision Letter of PKM Cooperatives Department Head of Bekasi Municipality by virtue of the Deed No. 819 BH PAD KDK.10.8 I 2001, the deed of amendment to KOPAMA’s Articles of Association in East Jakarta based on the result of the Cooperative’s Special Members Meeting on KOPAMA Articles of Association Amendment held on 25 November 2000 at Jalan Indofarma No. 1, Cibitung, Bekasi. The Amount of the Company’s Investment in Employment, Occupational Health and Safety The Company’s Investment in Employment and Health Program The same with the Company’s employee turnover ratio described previously, there was a decline in the Companys investment in health programs as a result of reduction in the number of employees, from 1,037 employees in 2014 to 955 employees in 2015. In addition, the decline was due to changes in the health inancing structure from external health insurance into the health management by P2K2 unit along with the BJPS state-mandated insurance. Occupational Health and Safety Equipment Maintenance Expenses The increase in Occupational Health and Safety Equipment Maintenance Expenses in APAR was due to the increased maintenance cost per unit. 374 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Salah satu tanggung jawab Perseroan terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Program ini dijalankan dengan berdasar peraturan Menteri BUMN nomor PER-09MBU072015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Program ini bertujuan untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat secara nyata pada setiap wilayah usaha Perseroan. Secara khusus, pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Progam Kemitraan PK merupakan kegiatan penyaluran dana pinjaman bergulir dan dana pembinaan kemitraan kepada mitra binaan. Sasaran dari kegiatan PK adalah usaha kecil, dalam hal ini perorangan atau badan usaha dan koperasi yang mempunyai penjualan danatau omset per tahun setinggi- tingginya Rp1 miliar atau memiliki aktiva setinggi-tingginya Rp200 juta di luar tanah dan bangunan. Partnership and Community Development Program One responsibility of the Companys social and community development is realized through the Partnership and Community Development Program PKBL. This program was carried out based on the State Minister of State-Owned Enterprises No. PER-09 MBU 072015 concerning the Partnership and Community Development Program in SOE. The program aims to provide a tangible beneit of community development in all SOE business sectors. In particular, PKBL implementation is expected to help the governments eforts in improving community’s self-reliance, reduce unemployment and reducing the number of poor people, which in turn boost economic growth. Partnership Program is activities to distribute revolving loan and partnership development funds to the fostered partners. These program activities are aimed at small businesses, in this case individuals or business entities and cooperatives with sales andor turnover amounting to Rp1 billion per year at the most or total assets amounting to Rp200 million at the most, excluding land and buildings. 375 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Aktivitas pembinaan kepada mitra binaan yakni berupa bantuan pembinaan untuk meningkatkan kualitas SDM dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan pemagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen dan ketrampilan teknis produksi serta penelitian dan pengkajian penyusunan studi pengembangan usaha secara sefektif dan eisien melalui pelatihan yang dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pendidikan yang dibutuhkan. Sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan mitra binaan adalah untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan manajerial mitra binaan serta memberikan pinjaman permodalan, peningkatan kemampuan produksi, pemasaran dan lain-lain sehingga usaha kecil yang dibina dapat menjadi usaha yang tangguh dan mandiri yang pada gilirannya nanti diharapkan dapat berkembang menjadi usaha menengah dan besar. Mitra binaan yang diberi bantuan dana PK dari Perseroan adalah pengusaha kecil yang produknya memiliki daya saing yang relatif cukup baik tetapi mengalami kesulitan dalam hal pemasaran, SDM, manajemen, permodalan, dan teknologi. Oleh karenanya, bantuan dana PKBL yang diberikan akan dapat mengatasi masalah tersebut sehingga diharapkan para pengusaha dapat mandiri dan berkembang menjadi usaha menengah dan besar sehingga memiliki daya saing dan menjadi pengusaha nasional yang tangguh. Perseroan telah melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan koperasi mitra binaan sejak tahun 1991, dan kepada mitra binaan tersebut telah disalurkan dana berupa pinjaman kemitraan dan hibah. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 789DIRSKVIII2014 tanggal 12 Agustus 2014 tentang Struktur Organisasi Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL susunan unit PKBL adalah sebagai berikut: Direksi Pembina Coaching Director : Direktur Utama President Director Kepala PKBL Head of PKBL : Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris Bendahara Secretary Treasurer : Tri Wiyoto Koordinator Pelaporan Reporting Coordinator : Bidang Akuntansi Accounting unit Fostering activities to partners consist of coaching to improve human resources quality in the form of education, training and apprenticeship to improve entrepreneurial capacity, production technical skills and management as well as research and assessment of the preparation of business studies efectively and eiciently through training conducted by the Company and the parties relating to education needed. The partner fostering is to improve the entrepreneurial and managerial abilities of the fostered partners and provide working capital loan, increase production and marketing capacities and other capacities so that the fostered small businesses become strong and independent which in turn are expected to grow into medium and large businesses. Fostered Partners who are granted the Company’s Community Development funds are small entrepreneurs whose products have relatively good competitive advantages but having difficulty in marketing, human resources, management, capital, and technology. Therefore, the PKBL funds will be able to resolve the issues and the small entrepreneurs will become self-reliant and evolve into medium and large businesses with competitive advantages and become tough national entrepreneurs. The Company has been providing guidance to small businesses and cooperatives the fostered partners since 1991 and to the fostered partners have received funds in the form of partnership loans and grants. Through the Board of Directors Decision Letter No. 789DIRSKVIII2014 dated 12 August 2014 on the Organizational Structure of PKBL unit, which provides the PKBL unit composition as follows: 376 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pada beberapa tahun belakangan, kegiatan PK dari Perseroan difokuskan kepada apotek kecil dengan cara pemberian pinjaman modal usaha dengan kegiatan pelatihan yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan kegiatan usaha sehingga pada akhirnya dapat berdiri secara mandiri secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Secara lebih terperinci, Program Kemitraan ini terbagi dalam bentuk bantuan manajerial, bantuan produksi dan pemasaran, serta bantuan modal usaha. Sampai dengan tahun 2014 PKBL Perseroan telah melakukan pembinaan terhadap 1.643 mitra binaan. Penyaluran Program Kemitraan Perseroan Tahun 1991 - 2014 Uraian sektor Sector Jumlah Mitra Binaan Total Fostered Partners Dana Tersalurkan Rp-ribu Total Funds distributed Rp Thousand Perdagangan Trade 1.294 24.385.400 Industri Industry 45 252.000 Jasa Service 50 348.900 Pertanian Agriculture 92 370.250 Peternakan Livestock 8 33.000 Perikanan Fisheries 1 5.000 LainnyaKoperasi OthersCooperatives 153 2.532.500 JumlahRp-ribu Total Rp Thousand 1.643 27.927.050 Program Bina Lingkungan BL sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan dana BUMN dan menyasar pada masyarakat sekitar lokasi operasional BUMN terkait. Perseroan memiliki fokus penyaluran Program Bina Lingkungan dengan kategori sebagai berikut: a. BUMN Peduli Program yang dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang melibatkan 1 satu atau lebih BUMN untuk mendorong program pemerintah dalam pemberdayaan sosial dan kemasyarakatan. b. Bantuan untuk Korban Bencana Alam Perseroan menyadari, alam geograis Indonesia yang mempesona memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi. Erupsi gunung berapi yang terjadi secara sporadis dan menyebar di hampir seluruh penjuru nusantara memberikan bukti hal tersebut. Patahan lempeng bumi yang telah meluluhlantakkan beberapa daerah juga menjadi kenyataan yang harus diterima; banjir yang melanda daerah-daerah pemukiman, baik akibat erosi tanah dan cuaca maupun akibat perilaku yang kurang mengharmoniskan diri, yang kemudian menyadarkan kita tentang bagaimana konsep kegotong-royongan menjadi nilai yang begitu berharga. In recent years, the Company’s Partnership Community activity has been focused on small pharmacies by providing working capital loans with training activities to provide knowledge and skills in conducting business so that they eventually can stand independently in a sustainable manner over the long term. In more detail, the Partnership Program is divided into managerial assistance, production and marketing support, as well as working capital loans. Up to 2014, the Company’s Partnership has 1,643 fostered partners. The Company’s Partnership Program Fund Distribution 1991-2014 The Community Development is a program to empower the community using the SOE funds and aimed at the communities living in the vicinity of the said SOEs’ operational areas. The Company’s Community Development fund distribution is focused on the following categories: a. BUMN Peduli A program lauched by the Ministry of State-Owned Enterprises involving 1 one or more SOEs to promote the Government’s social and community empowerment programs. b. Victims of Natural Disasters The Company realizes, the dazzling geographical nature of Indonesia has a fairly high degree of vulnerability. Volcanic eruptions that occur sporadically and spread in almost all parts of the archipelago are the evidence of that. Plate tectonics that have caused terrible catastrophes in some regions are also realities that must be accepted. Or loods that hit residential areas, either due to soil erosion and weather or due to the less harmonized behavior, which further make us aware of how the concept of cooperativeness become a precious value. PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT 377 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Perseroan memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk membantu meringankan beban sebagian masyarakat yang terkena dampak lingkungan tersebut. Beberapa bantuan diberikan dalam bentuk bantuan darurat, baik obat-obatan, makanan maupun pakaian. Sifat bantuan bukanlah solusi, melainkan pertolongan pertama yang cenderung meringankan beban saat korban bencana alam harus berhadapan dengan situasi darurat. c. Bantuan Pendidikan atau Pelatihan Dalam Rangka Meningkatkan Sumber Daya Manusia Pendidikan menjadi dasar kokoh yang menopang keberlangsungan suatu negara dalam rangk a meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dasar pemikiran ini menguatkan Perseroan untuk turut serta memberikan kontribusi positif yang nyata dalam berbagai program. Implementasi kegiatan sosial yang fokus pada peningkatan pendidikan yang telah dilakukan oleh Perseroan mencakup program pemberian bantuan biaya pendidikan untuk siswa-siswi tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang berprestasi di lingkungan Perseroan. Selain itu, Perseroan juga turut andil dalam program perbaikan isik bangunan sekolah yang membutuhkan bantuan biaya renovasi. Tidak hanya sampai di situ, Perseroan juga berperan sebagai teaching company yang dibuktikan dengan masih terselenggaranya Program Pelatihan dan Keahlian Profesi Apoteker PPKPA dan Praktek Kerja Lapangan PKL untuk siswa-siswi sekolah kejuruan dan program D3 dari seluruh lembaga pendidikan di tanah air. d. Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat Selain pendidikan, kesehatan merupakan landasan utama untuk membentuk generasi bangsa yang memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik. Program kesehatan Perseroan menitikberatkan pada bantuan langsung seperti pengobatan gratis dan khitanan masal, dengan target bantuan diberikan kepada kalangan masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan. Di samping itu, program kesehatan seperti donor darah juga dilakukan Perseroan dengan tujuan utama, yaitu memberikan stok darah tambahan kepada bank darah seperti Palang Merah Indonesia maupun rumah sakit dan pihak-pihak terkait. Selain itu, kegiatan donor darah akan memberikan pendidikan informal tentang kesadaran berbagi kepada sesama, di samping tentunya aspek kesehatan bagi pendonor. The Company has a sense of social responsibility to help ease the burden of most of the people afected by the environment. Some assistance is provided in the form of emergency aid consisting of drugs, food and clothes. The nature of aid is not a solution, but as a irst aid to lighten the burden when the victims of natural disasters should deal with emergency situations. c. Assistance in the Form of Education or Training to improve human resources Education is a solid foundation that supports a country’s sustainability in improving the quality of life of its people. This thought has encouraged the Company to take part in providing positive contribution through various educational programs. Implementation of social activities focusing on educational improvement conducted by the Company covers tuition donation for good achievers of elementary, junior high, and senior high schools surrounding the Company’s operational areas. In addition, the Company also provides donations for school building renovation programs. Going further, also serves as a teaching company, evidenced by the implementation of Pharmacists Professional Skill Training PPKPA and Internship Program for Students PKL of vocational schools majoring in pharmaceutical and three- year diploma programs in all educational institutions in the country. d. Public Health Quality Improvement In addition to education, health is the main foundation for creating the nations future generation with better quality of life. The Companys health program focuses on direct assistance such as free medical services and mass circumcision aimed at the people in need. In addition, health programs like blood donation are also conducted by the Company with two main objectives. First, of course, to provide additional blood supplies to the blood bank such as Indonesia Red Cross, hospitals and related parties. In addition, such blood donation programs will provide informal education on awareness of sharing with others, and of course on the donors health aspects. 378 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima e. Pengembangan sarana ibadah Program Bina Lingkungan Perseroan juga menyentuh pada aspek sosial budaya, dimana bantuan pembangunan sarana ibadah akan dapat memberikan makna penting terhadap proses pendidikan informal yang terkandung dalam nilai kebaikan agama. Perseroan menyadari hal tersebut dan mengupayakan pembentukan karakter masyarakat dengan turut serta mendorong kegiatan yang memiliki kandungan nilai kebajikan. Selain pembangunan sarana ibadah, Perseroan juga memberikan bantuan pada peringatan hari-hari besar keagamaan. f. Pengembangan sarana dan prasarana umum Perawatan fasilitas umum, utamanya fasilitas yang digunakan oleh orang banyak seringkali luput dari perhatian pihak-pihak terkait. Perseroan mengupayakan perbaikan fasilitas umum yang memiliki fungsi besar bagi kemaslahatan dan kepentingan masyarakat umum. Perbaikan jalan, atau pembangunan fasilitas Mandi Cuci Kakus MCK umum diharapkan akan memberikan lebih banyak lagi fungsi fasilitas umum kepada masyarakat. g. Pelestarian alam Perseroan memberikan perhatian mendalam terhadap kelestarian lingkungan alam untuk keberlangsungan hidup generasi yang akan datang. Lingkungan hidup yang sehat dan layak haruslah bisa dinikmati oleh segenap anak dan cucu masyarakat Indonesia. Selain itu, Perseroan juga turut serta memperhatikan isu go green dengan melaksanakan praktik green factory di seluruh unit usahanya. Perseroan menggalakkan program hemat dan eisiensi sumber daya kantor dan tempat usaha melalui penghematan penggunaan air dan listrik. Selain itu, penggunaan kertas ditekan seminimal mungkin dengan melakukan aktivitas menggunakan kembali kertas-kertas bekas. Upaya ini diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian alam dari pihak internal Perseroan sebagaimana dirasakan oleh pihak Perseroan sendiri dalam hal eisiensi biaya pengeluaran dan juga keuntungan operasional. Sepanjang tahun 2015 unit PKBL Perseroan tetap berjalan namun tidak terdapat aktiitas penyaluran pinjaman kepada mitra binaan. Unit PKBL Perseroan hanya melakukan kegiatan penagihan dan pemantauan efektiitas kegiatan Program Kemitraan dari Perseroan terhadap mitra binaan. Sedangkan dana Program Bina Lingkungan telah disalurkan sebesar Rp17,5 juta untuk sumbangan pengadaan karpet Masjid Baiturrahman, Cikarang Barat, Bekasi. e. Worship Facilities The Company’s PKBL also gets into social and culture aspects, where worship facilities development assistance is meaningful to the informal education process for the virtues contained in religions. The Company realizes the matter and make attempts in community character building by encouraging activities bearing the virtues. In addition to places of worship development, the Company also provides donation for the anniversary of Religious holidays. f. Public Facilities and Infrastructure Maintenance of public facilities, especially facilities used by many people, frequently misses the attention of the parties concerned. The Company has attempted to improve public facilities with signiicant function for the beneit and interest of the public at large. Road repair or construction of bathing and washing places MCK are expected to give more public facilities to the public. g. Nature Conservation The Company pays full attention to the preservation of nature for the sustainability of our future generations. Healthy and decent environment shall be enjoyed by all the children and grandchildren of Indonesian people. In addition, the Company also has concerns on go green issues by implementing green factory practices throughout its business units. The Company promotes saving and eiciency programs of the oice’s resources and business site resources by eicient and efective use of water and electricity. In addition, the use of paper is minimized by using used papers. All these eforts are expected to contribute positively to the Company’s internal conservation eforts as also by the Company in terms of cost eiciency and operational proit. Throughout 2015, the Company’s PKBL unit was still running, but there was no lending activity to fostered partners. The Company’s PKBL unit only carried out the billing and monitoring of the efectiveness of the Companys Partnership Program on the fostered partners. Whereas, the Community Development fund distributed amounted to Rp17.5 million for the procurement carpets for Baiturrahman Mosque in West Cikarang, Bekasi. PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT 379 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Program Bantuan Di samping pelaksanaan program PKBL, pengembangan sosial kemasyarakatan dari Perseroan juga diwujudkan melalui program-program ilantropi yang dianggap akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sifat program ini merupakan sumbangan dana Perseroan dengan sumber pendanaan berasal dari internal Perseroan yang besarnya ditentukan oleh kebijakan Direksi. Selain melakukan pengembangan sosial kemasyarakatan, program bantuan ini diharapkan meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap Perseroan dan senantiasa memberikan dukungan kepada Perseroan yang dikenal sebagai produsen obat generik terbesar di tanah air. Pada tahun 2015, kegiatan bantuan Perseroan diberikan kepada beberapa institusi yang telah mendapat persetujuan atas proposal yang diajukan kepada Perseroan dengan memperhatikan azas tepat guna dan tepat sasaran. Kontribusi Perseroan dalam program bantuan tahun 2015 digulirkan dalam 4 empat kegiatan, yakni kesehatan, keagamaan, pendidikan dan lingkungan. Lokasi kegiatan ini mencakup beberapa wilayah di Indonesia antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Sumatera. Kegiatan yang dilaksanakan Perseroan antara lain bakti sosial kesehatan HUT Kemerdekaan RI di Palembang, Sumatera Selatan, yang merupakan hasil sinergi Perseroan dengan BUMN PT Jasa Marga Persero Tbk, PT Angkasa Pura Persero serta PT Pupuk Sriwidjaja Persero. Demikian pula dengan Program Siswa Mengenal Nusantara dimana Perseroan bersama PT Jasa Marga Persero Tbk dan PT Pupuk Sriwidjaja Persero mengirimkan 17 siswa SMA berprestasi di wilayah Sumatera Selatan ke Gorontalo. Ke depan, Perseroan akan tetap mengagendakan kegiatan- kegiatan serupa sebagai bentuk kepedulian Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan, khususnya yang berada di sekitar lingkungan Perseroan maupun wilayah yang belum terjangkau oleh penyaluran bantuan Perseroan. Sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Sekretaris Perusahaan tahun buku 2015, telah dianggarkan bantuan senilai Rp500 juta, dengan realisasi mencapai Rp410,3 juta seperti yang terurai pada tabel di bawah ini. Philanthropy Programs In addition to PKBL programs, the Company’s social community development is also realized through philanthropy programs which are considered to be able to provide added value to the community. These programs are the Company’s donations of the amounts based on the Board of Directors’ discretion. In addition to social community development, the donation program is expected to encourage the public to loyal to the Company and continue supporting the Company as the largest generic drug manufacturer in the country. The Companys donations in 2015 were extended to some institutions whose proposals were approved by the Company with consideration that they were efective and right-on- target. The Company’s contributions in 2015 were distributed in 4 four activities, i.e. health, religion, education and environment. These programs covered several regions in Indonesia such as Jakarta, West Java, Yogyakarta, East Java and Sumatra; among others included healthcare services, Independence Day in Palembang, South Sumatra; the synergy with several SOEs such as PT Jasa Marga Persero Tbk, PT Angkasa Pura Persero and PT Pupuk Sriwidjaja Persero. The Company also organized “Siswa Mengenal Nusantara” Students Get to Know the Country in which the Company and PT Jasa Marga Persero Tbk and PT Pupuk Sriwidjaja Persero sent 17 outperforming high school students in South Sumatra to Gorontalo. Going forward, the Company will organize similar activities as a form of its awareness towards society and the environment, particularly those in the surrounding of the Company’s operational areas, as well as the areas that are still out of the coverage of the Company’s donation programs. In accordance with the 2015 Corporate Secretary’s Planned Activities and Company Budget, the 2015 donation program budget amounted Rp500 million, and the realization amounted to Rp332,3 million as outlined in the table below. 380 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Kegiatan Tanggal Date Biaya Rp Cost Rp Activity Sumbangan bulan dana Palang Merah Indonesia PMI Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 3 Februari 2015 2.000.000 Donation for the Indonesian Red Cross PMI of Bekasi Regency, West Java. Sumbangan kepada Masjid Al-Mubarok Perumnas 3 Bekasi Timur, Jawa Barat 5 Februari 2015 2.000.000 Donation for Masjid Al-Mubarok at Perumnas 3 East Bekasi, West Java Sumbangan untuk pembangunan Musholla Nurul Iman, Desa Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat 13 Maret 2015 1.000.000 Donation for the development of Nurul Iman Mosque, Tarumajaya village, Bekasi, West Java Sumbangan kepada Masjid Jami Manbautthoybin, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat 20 April 2015 1.000.000 Donation for the development of Jami Manbautthoybin, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat Sumbangan pagelaran budaya Adat Bolaang Mongondow kepada Rukun Pogogutat In Bolaang Mongondow RPIBM di Jakarta 23 April 2015 10.000.000 Donation for Indigenous Culture festival “Bolaang Mongondow” to Rukun Pogogutat in Bolaang Mongondow RPIBM in Jakarta Sumbangan untuk kegiatan bakti sosial Posyandu Polsek Cikarang Barat, Jawa Barat 5 Mei 2015 1.000.000 Donations for Posyandu social activities at Cikarang Sectoral Police, West Java Sumbangan kepada SMAN 2 Tambun Selatan, Jawa Barat 8 Mei 2015 1.000.000 Donation for SMAN 2 South Tambun, West Java Sumbangan untuk Masjid Nururrahman Cibitung, Jawa Barat 21 Mei 2015 1.000.000 Donations for Mosque Nururrahman Cibitung, West Java Sumbangan untuk kegiatan khitanan massal di Perseroan 29 Mei 2015 30.000.000 Donation to mass circumcision in the Company Sumbangan bakti sosial Posyandu bersama Polsek Cikarang Barat, Jawa Barat 25 Juni 2015 500.000 Donation to Posyandu Integrated Social Service with Sectoral Police of West Cikarang, West Java Sumbangan untuk kegiatan Ramadhan SDIT Al- Arabi Bekasi, Jawa Barat 25 Juni 2015 1.000.000 Donation for Ramadhan Activities in SDIT Al-Arabi Bekasi, West Java Sumbangan untuk kegiatan Workshop Robotic Digilab Tecnology di Bekasi, Jawa Barat 25 Juni 2015 1.000.000 Donation for the Workshop Robotic Digilab Tecnology event in Bekasi, West Java Sumbangan untuk bakti sosial Ramadhan bersama YATAMA 7 Juli 2015 1.000.000 Donation for Ramadhan event with YATAMA Santunan anak yatim di lingkungan Kementerian Kesehatan 8 Juli 2015 10.000.000 Donation for orphans in the Ministry of Health Santunan anak yatim dan buka puasa bersama di Perseroan 8 Juli 2015 20.000.000 Donation for orphans and breaking fast together event in the Company Sumbangan untuk kegiatan Tajil Ramadhan Masjid Baiturrahman Perseroan Juli 2015 11.700.000 Donation for Ta’jil Ramadhan activities in the Company’s Mosque Baiturrahman Sumbangan untuk bakti sosial program kesehatan menyambut HUT Kemerdekaan RI di Palembang, Sumatera Selatan Agustus 2015 170.000.000 Donation for healthcare program to commemorate the Independence Day in Palembang, South Sumatra Sumbangan untuk bantuan pendidikan kepada putraputri karyawan Perseroan yang berprestasi Agustus 2015 50.000.000 Educational donations for the Company’s employees’ sons daughters who demonstrated good academic achievements Sumbangan acara pentas seni Universitas Airlangga, Surabaya Oktober 2015 6.100.000 Donation for arts performing event in Airlangga University, Surabaya Sumbangan untuk penanaman padi dan jagung di Koramil Cibitung, Jawa Barat Oktober 2015 3.000.000 Donation for rice and corn cultivation in Koramil Cibitung, West Java PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT 381 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance The above total donation increased by 99.08 compared with the Rp206,094,482 donation in 2014. Kegiatan Tanggal Date Biaya Rp Cost Rp Activity Santunan anak yatim piatu di Masjid Jami Nur Rahman, Bekasi Oktober 2015 1.000.000 Donation for orphans at Masjid Jami Nur Rahman, Bekasi Sumbangan kegiatan Semarak Muharam IRMAWAR, Jakarta November 2015 1.000.000 Donation for IRMAWAR Muharam event, Jakarta Sumbangan acara Pesta Rakyat LPDP Yogyakarta November 2015 5.000.000 Donations for the People’s Party By Yogyakarta’s LPDP Bantuan Siskommas Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta November 2015 1.000.000 Donation for Siskommas Kebon Manggis, Jakarta Sumbangan Program Siswa Mengenal Nusantara melalui sinergi BUMN November – Desember 2015 78.000.000 Donation for Students Get to Know the Country program through the SOEs synergy Sumbangan kepada Majelis Ilmu Islam Al Ikhlas Al Mardhotillah dalam rangka peringatan Maulid Nabi di Bekasi, Jawa Barat Desember 2015 1.000.000 Donation to the Council of Islamic Studies Al Ikhlas Al Mardhotillah in commemoration of the birth of the Prophet Muhammad in Bekasi, West Java Jumlah 410.300.000 Total Jumlah tersebut meningkat 99,08 dari program bantuan tahun 2014 yang sebesar Rp206.094.482. 382 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima TANGGUNG JAWAB TERHADAP PRODUK, LAYANAN DAN PELANGGAN RESPOnSIBILITy TO PRODUCTS, SERVICES AnD CUSTOMERS Sebagai salah satu produsen obat generik terbesar di Indonesia, Perseroan memiliki tanggung jawab baik secara sosial maupun etika dalam pemenuhan ketersediaan produk bagi para pemangku kepentingan—utamanya kepada pelanggan. Perseroan mempunyai komitmen untuk selalu menghadirkan produk yang memiliki kualitas, eikasi, dan keamanan yang sesuai dengan standar kualitas produk sebagaimana ketetapan regulator dalam aturan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB. Komitmen terhadap Mutu Perseroan berkomitmen untuk menghasilkan produk yang terjamin konsistensi mutunya sesuai dengan spesiikasi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan komitmen ini, Perseroan melalui Bidang Pengawasan Mutu dan Bidang Pemastian Mutu melakukan pengawasan dan pengendalian untuk menjamin konsistensi mutu produk yang dihasilkan di setiap tahapan pembuatan produk. Proses pengawasan antara lain seleksi produsen resmi bahan baku, pengujian bahan baku, pemastian kelaikan peralatan dan lingkungan produksi, validasi proses produksi, validasi proses pengujian, pengawasan selama proses produksi In Process Control, pengujian produk, The biggest generic drugs manufacturer in Indonesia, the Company has social and ethical responsibilities to meet product availability for the stakeholders most notably the customers. The Company is committed to producing products with quality, eicacy, and security in accordance with product quality standards as regulated in the Good Manufacturing Practice GMP. Commitment to Quality The Company is committed to producing products of consistently assured quality according to the established speciications. Indofarma realizes this commitment through its Quality Control and Quality Assurance Department that conducts supervision to assure the consistency of product quality at all manufacturing stage. The supervision process covers, among others, the selection of authorized producers for raw material, testing of raw material, equipment and production environment airworthiness assurance, production process validation, testing process validation, monitoring in the production process in process control, product testing, 383 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance evaluasi produsen resmi bahan baku, dan evaluasi produk pasca produksi. Komitmen Perseroan terhadap pemastian mutu tertuang dalam Kebijakan Mutu sebagai berikut: 1. Mutu dijadikan prioritas utama demi kepuasan pelanggan eksternal maupun internal. 2. Mutu mencakup seluruh kegiatan Perseroan, mulai dari penelitian dan pengembangan, produksi sampai dengan pemasaran. 3. Mutu dibangun oleh semua pihak melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang efektif dan eisien. 4. Mutu terutama ditentukan oleh faktor manusia, karena itu pendidikan dan pelatihan bagi karyawan terus dikembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Mutu selalu dijaga dan ditingkatkan sesuai kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan kemampuan daya saing melalui proses yang dapat menekan biaya mutu. Pemastian mutu juga dilakukan dengan mempertahankan sertiikasi ISO 9001 yang telah diperoleh sejak 17 Maret 2000, dan pembaruan sertiikasi ISO 9001 secara berkala. Periode Sertiikasi ISO 9001 ISO 9001 : 1994 17 Maret 2000 ISO 9001 : 1994 6 Mei 2003 ISO 9001 : 1994 4 Agustus 2003 ISO 9001 : 2000 17 Mei 2006 ISO 9001 : 2008 17 Maret 2009 ISO 9001 : 2008 17 Maret 2012 ISO 9001 : 2008 17 Maret 2015 Kepuasan Pelanggan Perseroan memandang pentingnya kepuasan pelanggan sebagai salah satu tolok ukur penilaian paling efektif dari keseluruhan aspek kualitas produk yang dimiliki Perseroan. Untuk memetakan kelemahan-kelebihan produk dan posisinya di tengah-tengah pelanggan, Perseroan melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala yang meliputi penilaian terhadap produk, tenaga pemasaran, pelayanan distributor, dan kegiatan promosi yang dilakukan Perseroan. Berikut ini disampaikan hasil survei kepuasan pelanggan untuk tahun 2015. and evaluation of approved vendor for raw material and evaluation of post-production products. The Company’s commitment to quality assurance is poured in the Quality Policy which includes: 1. Quality becomes the top priority to guarantee external and internal customer satisfaction; 2. Quality covers the entire company’s activities, from research and development, production to marketing. 3. Quality is built by all parties through planning, execution, and control in an efective and eicient way. 4. Quality is mainly determined by human factors. Therefore, education and training for employees will continue to be developed according to the needs and development of science and technology. 5. Quality is always maintained and upgraded according to customers’ needs by taking into account the competitive advantages through process that can reduce the cost of quality. The Company’s quality assurance is conducted by sustaining ISO 9001 certiication obtained on 17 March 2000 and its periodic renewal. ISO 9001 Recertiication Customer Satisfaction The Company views that customer satisfaction is important as one of the the most efective assessment benchmarks of the Companys product quality aspects. To map the weakness and strength of the Company’s products and their position in the market, the Company conducts a survey which includes product assessment, marketing personnel, distributor services, and promotional activities conducted by the Company. The following are results of the survey and assessment for the 1st Semester from January to June 2015. 384 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Kualitas Produk Product Quality Ketersediaan Produk Product Availability Keragaman Produk Product Diversity Harga Price Kebijakan Potongan Harga Discount Puas Satisfy Tidak Puas Unsatisfy Penilaian Terhadap Produk Assessment of Indofarma Products 97 51 92 76 67 3 49 8 24 33 10 30 50 70 90 20 40 60 80 100 Kemudahan Pemesanan Easiness in Making Orders Kecepatan Pengiriman Delivery Speed Kecepatan Menangani Keluhan The Speed of Response To Complaints Kemudahan Hubungan dengan Tenaga Pemasaran Easiness in Communicating with Sales Force Puas Satisfy Tidak Puas Unsatisfy Penilaian Terhadap Sistem Pelayanan Assesment of Indofarma Service System 93 82 97 97 7 18 3 3 10 30 50 70 90 20 40 60 80 100 Hasil dari penilaian ini menjadi dasar Perseroan melakukan evaluasi dan perbaikan untuk kemudian dapat meningkatkan pelayanan dan kualitas produk demi kepuasan pelanggan. The assessment results will became a basis for the Company to evaluate and make improvement for service and product quality to deliver customer satisfaction. TAnggUng JAWAB TERHADAP PRODUK, LAyAnAn DAn PELAnggAn RESPOnSIBILITy TO PRODUCTS, SERVICES AnD CUSTOMERS In Process Control dalam proses penyalutan tablet In Process Control during tablet coating process 385 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance With a view to facilitate customers’ complaints, the Company makes available to the customers the access to ile their complaints directly or indirectly by providing the communication channels as follows: Keluhan mutu produk dari Pelanggan diterima oleh Divisi Pemasaran Customer’s Complaint on Product Qulity received by Marketing Unit Pelanggan menerima tanggapan atas keluhan dari Divisi Pemasaran Customer complaint is responded by Marketing Unit Divisi Pemastian Mutu menerbitkan laporan hasil investigasi dan tindaklanjutnya QA Unit issues investigation report the follow-up Keluhan dievaluasi dan diinvestigasi oleh Divisi Pemastian Mutu Complaint is evaluated and investigated by Quality Assurance QA Unit Pelanggan menerima jawaban dan tindaklanjut atas keluhan Customer receives response and follow-up of complaint Divisi Pemasaran menerima laporan hasil investigasi dan tindaklanjutnya Marketing Unit receives investigation report and the follow-up Alur Penanganan Keluhan Pelanggan Customer Complaint Handling Service Flowchart Lead time: m aksim al 14 hari Lead Time: Max 14 days Lead time: m aksim al 2 hari Lead T ime: Max 2 days Layanan Keluhan Bagi Pelanggan Alur dan mekanisme layanan dan penanganan keluhan bagi pelanggan dapat dilihat pada bagan di bawah ini: Customer Complaints Handling Service The low and mechanism of customer complaints handling service is presented in the following chart: Dalam rangka melayani keluhan pelanggan, Perseroan memberi kesempatan kepada para pelanggan untuk menyampaikan keluhannya secara langsung maupun tidak langsung melalui saluran komunikasi yang tersedia sebagai berikut: PT Indofarma Persero Tbk Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, 17530 Tel : +62 21 85908350, 88323971 Fax : +62 21 8574503, 88323973 Email : generalindofarma.co.id Website : www.indofarma.co.id 386 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Alamat Kantor Cabang Entitas Anak Perusahaan Subsidiary Branch Ofices Address 387 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 07 388 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Alamat Kantor Cabang PT Indofarma Global Medika. PT Indofarma Global Medika Branches Oices Address. Entitas Anak Perusahaan Subsidiaries JAKARTA SATU Kompleks Ininia Park Blok B-85 Jl. Dr. Saharjo No. 45 Jakarta Selatan 12850 Telp : 021-83792599 Fax : 021-83792814 JAKARTA DUA Jl. Sultan Iskandar Muda 9 BCD Kebayoran Lama Jakarta Selatan Telp : 021-7227432 7268325 Fax : 021-7227431 BANDUNG Jl. Bapak Husein Dalam No. 2 Cihampelas Bandung 40131 Telp : 022-2040996 2040997 Fax : 022-2038320 MEDAN Komp. Pergudangan Amplas Trade Center ATC Blok E No. 21 dan 22 Jl. Sisingamangaraja Km-10,8 Medan Telp : 061-88807608 Fax : 061-88807607 MAKASSAR Jl. Dr. Sutomo No. 39 Makassar Telp : 0411-334485 332731 Fax : 0411-332732 SEMARANG Jl. Pamularsih Raya Kav. 67 No. 60 Semarang 50148 Telp : 024-7613648 7613649 Fax : 024-7625826 SURABAYA Jl. Raya Margorejo Indah Blok A-13758 Surabaya 60238 Telp : 031-8419377 Fax : 031-8435444 MALANG Jl. Sukarno Hatta No. 80 RT 003RW 006 Mojolangu-Lowokwaru, Malang 65142 Telp : 0341-402150 402151 Fax : 0341-402100 PALEMBANG Jl. Ali Gathmir No. 37 RT 01RW 01 Kel. 13 Ilir - Kec. Ilir Timur I Palembang Telp : 0711-3511123 351323 Fax : 0711-321230 PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA Kompleks Ininia Park Blok B-86 Jl. Dr. Saharjo No. 45 Jakarta Selatan 12850 Telp: 021 – 8378 1166 Fax: 021 – 8378 5432 Email: infoigm.co.id Website: www.igm.co.id PT FARMALAB INDOUTAMA Jalan Delima II no. 4 Malakasari Duren Sawit, Jakarta Timur Telp: 021 – 8661 7112 Email: infofarmalab-iu.com Website: www.farmalab-iu.com WILAYAH OPERASIONAL OPERATIOnAL AREA 389 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PEKANBARU Jl. Kaharudin Nasution Gg. Triarga No. 1 - Kel. Simpang Tiga Pekanbaru Telp : 0761-679550 679553 Fax : 0761-674720 PURWOKERTO Jl. KH. Wachid Hasyim No. 16 Purwokerto Telp : 0281-627932 628462 Fax : 0281-635769 YOGYAKARTA Jl. Laksda Adisucipto Km-7 Ruko Permai Janti No. 1 Ngentak, Catur Tunggal, Depok Sleman - Yogyakarta Telp : 0274-7460130 487036 Fax : 0274-484978 SOLO Jl. Slamet Riyadi No. 234 Gumpang - Kartosuro Surakarta Telp : 0271-7890207 7890208 Fax : 0271-744135 BEKASI Jl. Ir. H. Juanda No. 110 O-P-Q Duren Jaya - Bekasi Timur Telp : 021-88355949 88355952 Fax : 021-88355947 TANGERANG Komp. Pergudangan Multiguna Blok A No. 5 - Kel. Pakualam Serpong Utara, Tangerang Selatan Telp : 021-5399347 5399348 Fax : 021-5399348 BOGOR Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 84 Bogor Telp : 0251-7540897 7540898 Fax : 0251-7538560 SAMARINDA Jl. Basuki Rahmat No. 74 Samarinda 75117 Telp : 0541-78572 748147 Fax : 0541-741095 DENPASAR Jl. Gunung Agung No. 21 Denpasar 80118 Telp : 0361-4162867 Fax : 0361-411888 MANADO Jl. DR. Sam Ratulangi Manado 95000 Telp : 0431-870199 854363 Fax : 0431-863166 PADANG Jl. Bagindo Azis Chan No. 6 Padang Telp : 0751-22034 810347 Fax : 0751-25664 CIREBON Jl. Cirebon Permai III Rt 006 Rw 003 Kel. Kecapi, Kec. Harjamukti Cirebon Telp : 0231-202950 8336890 Fax : 0231 -233969 BANJARMASIN Jl. Pramuka Komplek Rahayu RT 023 No. 55 Kelurahan Sungai Lulut Banjarmasin 70238 Telp : 0511-3259359 3259360 Fax : 0511-3266861 LAMPUNG JL. KH. Ahmad Dahlan No. 68 Bandar Lampung Telp : 0721-487131 482689 Fax : 0721-482686 PONTIANAK Jl. Tanjung Pura No. 6 Pontianak 78117 Telp : 0561-765976 765977 Fax : 0561-741208 ACEH Jl. P. Nyak Makam No. 1C-E Gp. Ilie - Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh Telp : 0651-26773 23199 Fax : 0651-23199 BATAM Komp. Crown Hill Estate Blok E-9 Batam Center - Batam Telp : 0778-468265 468266 Fax : 0778-461434 JAMBI Jl. Barau-barau II RT 24 No. 28 Kel. Pakuan Baru, Kec. Jambi Selatan Jambi 36132 Telp : 0741-33718 Fax : 0741-33718 KUPANG Jl. Samratulangi V No. 02 RT 020RW 07 Kel. Oesapa Barat - Kec. Kelapa Lima Kota Kupang Telp : 0380-8553595 832811 Fax : 0380-8553595 MATARAM Jl. Bung Karno No. 76 Karanganyar Mataram Telp : 0370-626378 Fax : 0370-623065 PAPUA Jl. Kelapa Dua Pergudangan Boulevard No. 3 Entrop - Jayapura Telp : 0967-534047 534048 Fax : 0967-534041 JEMBER Jl. Imam Bonjol No. 37 Kel. Kaliwates, Kec. Kaliwater Jember Telp : 0331-321832 321833 Fax : 0331-489427 SERANG Jl. Raya Petir Curug No. 59 Kp. Pamupukan RT 03 RW 01 Kel. Cilaku, Kec. Curug, Serang Telp 0254-848 7320 Fax 0254-848 0321 MADIUN Jl. Mayjend. Panjaitan No.08 Madiun Telp 0351-4772 222 Fax 0351-4770 351 TEGAL Jl. Raya Purwahamba RT 09 RW 04 Purwahamba, Suradadi Tegal 390 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Lembar Pengesahan Approval Sheets 391 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 08 Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indofarma Persero Tbk Tahun Buku 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 26 Februari 2016 Akmal Taher Komisaris Utama Arief Budiman Direktur Utama Rina Moreta Komisaris Formulir Nomor : X.K.6-1 Muhammad Umar Direktur Teddy Wibisana Komisaris Independen Syamsul Hadi Direktur SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015 PT INDOFARMA PERSERO TBK Jakarta, 26 Februari 2016 Teddy Wibisana Ketua Chairman Warga Murad Anggota Member PERNYATAAN KOMITE AUDIT Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015, Komite Audit menyatakan hal- hal berikut ini : 1. Secara umum, fungsi Pengendalian Internal Perseroan telah dilaksanakan dengan baik. 2. Secara umum, kegiatan operasional Perseroan telah dilaksanakan sesuai norma-norma yang berlaku. 3. Penunjukan Auditor Independen telah memenuhi kaidah yang berlaku bagi Perseroan dan peraturan perundangan-undangan di bidang pasar modal. 4. Pelaksanaan audit oleh Auditor Independen telah memenuhi standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. 5. Komite Audit telah melakukan evaluasi terhadap Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015 dan 2014, dan hasil evaluasi tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris. Demikian pernyataan dari Komite Audit disampaikan kepada Dewan Komisaris. STATEMENT OF THE AUDIT COMMITTEE Based on the evaluation that have been conducted during the year of 2015, Audit Committee states the followings : 1. In general, implementation of internal control function is adequate. 2. In general, the Company has carried out its business activities in accordance with the applicable principles. 3. The appointments of Independent Auditor has comply with the rules applied for the Company and Capital Market regulation. 4. The audit carried out by Independent Auditor has comply with the auditing standard set by Indonesian Accountant Association. 5. Audit Committee has conducted evaluation on the Company Financial Statements for the iscal year of 2015 and 2014, and has submitted full reports on the evaluation to the Board of Commissioners. Accordingly the statement from Audit Committee submitted to the Board of Commissioners. 394 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Lampiran Appendix 395 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance 09 396 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO X.K.6 CROSS REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO X.K.6 Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria I. Umum General 1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris √ Annual report is presented in proper Bahasa Indonesia. English version of the report is recommended. 2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca √ Annual report is printed on good quality paper grade, using readable typography 3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman. √ Company name and year of annual report are displayed on the: 1. Cover; 2. Side; 3. Back cover; and 4. Each page Annual report clearly states corporate identity 4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 empat tahun terakhir. √ Covers the last report and at least reports of last 4 four years Annual report is uploaded to company’s website II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights 1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun Informasi memuat antara lain: 1. Penjualanpendapatan usaha; 2. Laba rugi: a. Laba bruto b. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan c. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; 3. Total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain: a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan 4. Laba rugi per saham. Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba rugi serta laba rugi dan penghasilan komprehensif lain secara total. 16-19 Information includes, among others: 1. Sales revenue 2. Income loss: a. Gross proit b. Income attributable to owner of parent company; and c. Income attributable to non- controlling interests; 3. Total comprehensive income loss a. Income attributable to owner of parent company; b. Income attributable to non- controlling interests; and 4. Earnings loss per share Note: Companies without subsidiaries need to present income loss and income loss and other comprehensive income as total. Information on companys operating results in the form of three 3 years comparison or since business commences - if the company’s business activities have been conducted for less than 3 three years. 397 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 2. Jumlah aset; 3. Jumlah liabilitas; dan 4. Jumlah ekuitas. 17, 19 Information includes, among others: 1. Total investments in associates; 2. Total assets; 3. Total liabilities; and 4. Total equity Information on Companys inancial position in the form of three 3 years comparison or since business commences - if the company’s business activities have been conducted for less than 3 three years. 3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun Informasi memuat 6 enam rasio keuangan yang umum dan relevan denganindustri perusahaan, yaitu: 1. Rasio laba rugi terhadap jumlah aset; 2. Rasio laba rugi terhadap ekuitas; 3. Rasio laba rugi terhadap pendapatan; 4. Rasio lancar; 5. Rasio liabilitas terhadap ekuitas; 6. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan 7. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. 17 Information includes 6 six inancial ratios that are general and relevant to the industry where the company is engaged: 1. Return on asset; 2. Return on equity; 3. Income loss statement ratio; 4. Current ratio; 5. Debt to equity ratio; 6. Debt to asset ratio; and 7. Other inancial informatio and ratio that are relevant to the company and industry type Financial ratio in the form of three 3 years inancial year comparison or since business commences - if the company’s business activities have been conducted for less than 3 three years. 4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan graik 1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. Volume perdagangan. 2. Informasi dalam bentuk graik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham. Untuk setiap masa triwulan dalam 2 dua tahun buku terakhir. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara suspension dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut. Jika penghentian sementara tersebut masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan- tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. 20 1. Information in tables include: a. Total outstanding shares; b. Market Capitalization; c. Highest, lowest, and closing price of stock; and d. Trade volume 2. Information in charts include closing price of stock and trade volume Quarterly trading volume for the last 2 two inancial years Where the company’s stock trade is under suspension during the inancial year, annual report must provide explanation regarding the suspension. If the suspension is sill efective on the date of report issuance, the Listed or Public Company must also state measures taken to address the matter. Stock price information in tables and charts 398 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 dua tahun buku terakhir Informasi memuat: 1. Jumlah obligasisukukobligasi konversi yang beredar outstanding; 2. Tingkat bungaimbalan; 3. Tanggal jatuh tempo; dan 4. Peringkat obligasisukuk. NA Information includes: 1. Total outstanding bonds sukukconvertible bonds 2. Interest rateReturn 3. Maturity date 4. Bondssukuk rating Information on outstanding bonds, sukuk or convertible bonds in the last two 2 inancial years III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report of the Board of Commissioners and Board of Directors 1. Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; 3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris jika ada dan alasan perubahannya. 26-33 Report includes the following: 1. Assessment on BoD performance in terms of company management and basis of assessment 2. View on business prospects formulated by the BoD and basis of considerations 3. Assessment on the performance of committees under BoC 4. Changes in the BoC’s composition and its reasons where applicable Report of the Board of Commissioners 2. Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan; 2. Analisis tentang prospek usaha; 3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi jika ada; dan 5. Perubahan komposisi anggota Direksi jika ada dan alasan perubahannya. 36-49 Includes the following: 1. Company’s performance analysis that include strategic policy, achieved results to target ratio, and business challenges 2. Business prospect analysis 3. Implementation of good corporate governance; and 4. Assessment on the performance of committees under Bod where applicable; and 5. Changes in the Board of Directors’ composition and its reasons where applicable Report of the Board of Directors 3. Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. 392-393 Include the following: 1. Signatures are placed on a separate page 2. Statement that the BoD and BoC are fully responsible for the accuracy of the annual report’s content. 3. Signed by all members of the BoC and the BoD, with name and title; and 4. Written explanation in a separate letter by any member of the BoC or BoD who does not sign the annual report, or, written explanation in a separate letter by the other members should the written explanation is not available. Signatures of the Board of Directors and Board of Commissioners IV. Proil Perusahaan Company Proile 1. Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan situs web. 54 Information includes, among others: name and address, zip code, telephone fax number, email, and website Company’s name and full address 399 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 2. Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggaltahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan jika ada. Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan 56-59 Information includes, among others: dateyear of incorporation, name, and changes to the Company’s name where applicable. Note: disclose if change has never been made to company’s name A brief history of the Company 3. Bidang usaha Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk danatau jasa yang dihasilkan. 64 Description on, among others: 1. Company’s business activities according to the latest Articles of Association; and 2. Description of business activities; and 3. Products andor services generated Business Fields 4. Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur 1 satu tingkat di bawah direksi. 66-76 Presented in chart, including names and positions of at least up to one level below the BoD Organizational structure 5. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Mencakup: 1. Visi perusahaan; 2. Misi perusahaan; 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi Dewan Komisaris; dan 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan corporate culture yang dimiliki perusahaan. 60-63 Includes: 1. Company’s vision; 2. Company’s mission; 3. A statement declaring that the vision and mission have been endorsed by the BoDBoC; and 4. Statement of corporate culture Company’s Vision, Mission and Corporate Culture 6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: Nama; 1. Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain; 2. Umur; 3. Domisili; 4. Pendidikan Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan; 5. Pengalaman kerja Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat; dan 6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan. 34-35 Information includes, among others: 1. Name; 2. Position including positions in other companies or institutions; 3. Age; 4. Domicile; 5. Education ield of study and education institution attended; 6. Working experience position, institution, and tenure period 7. Brief appointment chronology as member of company’s BoC Brief background information on members of BoC 7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain; 3. Umur; 4. Domisili; 5. Pendidikan Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan; 6. Pengalaman kerja Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat; dan 7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan. 50-51 Information includes, among others: 1. Name; 2. Position including positions in other companies or institutions; 3. Age; 4. Domicile; 5. Education ield of study and education institution attended; 6. Working experience position, institution, and tenure period 7. Brief appointment chronology as member of company’s BoD Brief background information on members of BoD 8. Jumlah karyawan komparatif 2 tahun dan deskripsi pengembangan kompetensinya misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan 5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. 147-153 Information includes, among others: 1. Number of employees for each level of the organization 2. Number of employees for each level of education 3. Number of employees by employment status; 4. Description and data of employee development programs, relecting equal opportunities for all employe levels 5. Costs incurred for development programs Number of employees 2 year-comparison and a description of competence development e.g. employee education and training 400 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 9. Komposisi Pemegang saham Mencakup antara lain: 1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; 2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: a. Nama pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham; b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5. 77, 82-83 Information includes, among others: 1. Detailed names of 20 largest shareholders and percent of ownership 2. Details of shareholder names and percent of ownership cover: a. Shareholders with 5 of more ownership; b. Names of Directors and Commissioners who own shares; and c. Groups of public shareholders, each with less than 5 ownership Composition of Shareholders 10. Daftar entitas anak danatau entitas asosiasi Informasi memuat antara lain: 1. Nama entitas anak danatau asosiasi; 2. Persentase kepemilikan saham; 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak danatau entitas asosiasi; dan 4. Keterangan status operasi entitas anak danatau entitas asosiasi telah beroperasi atau belum beroperasi. 78-79 Information includes, among others: 1. Name of Subsidiaries andor Associates 2. Percent of share ownership 3. Description of the Subsidiaries andor Associates’ business ields 4. Information on Subsidiaries and or Associates operational status in operation or otherwise List of Subsidiaries andor Associates 11. Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle SPV. 77 Company’s group structure in chart that describes the structure of subsidiaries, associates, joint ventures and special purpose vehicle SPV Company’s group structure 12. Kronologis pencatatan saham Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham; 2. Jenis tindakan korporasi corporate action yang menyebabkan perubahan jumlah saham; 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. 84-87 Information includes: 1. Share listing chronology 2. Types of corporate actions that prompt changes in the number of shares 3. Changes to number of shares from the beginning of listing to the end of inancial year 4. Names of stock exchange where the shares are listed Share listing chronology 13. Kronologis pencatatan efek lainnya Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya; 2. Jenis tindakan korporasi corporate action yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya; 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; 4. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan 5. Peringkat efek. NA Information includes: 1. Listing chronology of other securities 2. Types of corporate actions that prompt changes in the number of other securities 3. Changes to number of shares from the beginning of listing to the end of inancial year 4. Names of stock markets where the the securities are listed 5. Securities rating Listing chronology of other securities 14. Nama dan alamat lembaga danatau profesi penunjang pasar modal Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAEpihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. 89 Information includes: 1. Name and address of the Securities Administration Agency 2. Name and address of the Public Accounting Firm 3. Name and address of rating agency Name and address of capital market institutions and or capital market supporting professions 15 Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir danatau sertiikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan danatau sertiikat; 2. Tahun perolehan; 3. Badan pemberi penghargaan danatau sertiikat; dan 4. Masa berlaku untuk sertiikasi. 23, 88 Information includes: 1. Name of awards andor certiicates 2. Year received 3. Award andor certiication issuer 4. Validity period for certiication Awards and or certiication received during last inancial year andor certiication efective during last inancial year, both national and international 401 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 16. Nama dan alamat entitas anak danatau kantor cabang atau kantor perwakilan jika ada Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang perwakilan. Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anakcabangperwakilan, agar diungkapkan. 388-389 Information includes, among others: 1. Name and address of subsidiary; and 2. Name and address of branch representative oice Note: Disclose if company does not own subsidiarybranch oicerepresentative oice Name and address of subsidiaries and or branches or representative if any 17. Informasi pada Situs Web Perusahaan Meliputi paling kurang: 1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu; 2. Struktur grup perusahaan jika ada; 3. Analisis kinerja keuangan; 4. Laporan keuangan tahunan 5 tahun terakhir; dan 5. Proil Dewan Komisaris dan Direksi. 295-299 Information includes, at least: 1. Shareholder information up to ultimate individual owner; 2. Company group structure where applicable; 3. Financial performance analysis; 4. Annual inancial statements last 5 years; and 5. BoC and BoD proiles Information available on company website V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance 1. Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen usaha. 2. Kinerja per segmen usaha, antara lain: a. Produksi; b. Peningkatanpenurunan kapasitas produksi; c. Penjualanpendapatan usaha; dan d. Proitabilitas. 108-128 Contains a description of: 1. Each business segment; 2. Performance per segment, including: a. Productionoperations; b. Increasedecrease in production capacity; c. Sales revenue; d. Proitability Operational review per business segment 2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan penurunan dalam bentuk narasi dan tabel, antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Ekuitas; 4. Penjualanpendapatan usaha, beban dan laba rugi, penghasilan komprehensif lain, dan total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; dan 5. Arus kas. 131-136 Financial performance analysis that includes a comparison between the inancial performance of the year and with previous years both in narrative and tables, which covers among others: 1. Current assets, non-current assets, and total assets; 2. Current liabilities, non-current liabilities and total liabilities 3. Equity 4. Salesrevenues, expenses, and net income loss, other comprehensive income, and total Comprehensive Income loss; and 5. Cash lows Description of Company’s inancial performance 3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan 2. Tingkat kolektibilitas piutang. 136-137 Decription on: 1. Short and long term solvency 2. Receivables collectability Level Discussion and analysis on Company’s solvency and collectability, presenting the calculation of ratios relevant to company’s type of industry 4. Bahasan tentang struktur modal capital structure dan kebijakan manajemen atas struktur modal capital structure policy Penjelasan atas: 1. Rincian struktur modal capital structure yang terdiri dari utang berbasis bunga dan ekuitas; dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal capital structure policies dan dasar pemilihan kebijakan tersebut. 137-138 Decription on: 1. Capital structure consisting of interest bearing liabilities and equity; and 2. Capital structure policies and basis of policy formulation Discussion on capital structure and capital structure policy 402 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut; 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; 3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. 140 Description on: 1. Purpose of commitment 2. Expected fund source to fulil the respective commitments 3. Currency of denomination 4. Steps taken by the company to protect the risk against related foreign currency position. Note: Disclose if company has no material commitment for investments in capital goods Discussion on material commitment for capital goods investment during last inancial year 6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir Penjelasan tentang: 1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan. 140 Description on: 1. Type of capital goods investment 2. Purpose of investment; and 3. Value of capital goods investment realized during last inancial year Note: Disclose if there is no realization of capital goods investments Discussion on capital goods investment realized during last inancial year 7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai realisasi, dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk 1 satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai realisasi; dan 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba rugi, struktur permodalan, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. 139 Information includes, among others: 1. Comparison between target at the beginning of iancnial year with achievement realization 2. Target or projection for next 1 one year in terms of revenues, proit loss, capital structure, dividend policy, and other aspects considered signiicant for the company. Comparative information between target at the beginning of inancial year with realization, and target or projection for next one year regarding revenue, income, and other aspects considered signiicant for the Company 8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. 141 Description on signiicant events subsequent to the accountant’s reporting date including their impacts on future business performance and risks. Note: Disclose if there is no signiicant event subsequent to accountant’s reporting date. Material Information and facts subsequent to the accountant’s reporting date 9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. 98-101, 122, 125, 128, 167- 173 Description on company’s business prospect based that takes into account general industry and economic view supported by quantitative data from valid data sources. Description on company’s business prospect 10. Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk danatau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 101, 115- 120, 122- 123, 127 Description on marketing aspects of the company’s products and services, namely marketing and market share strategy Marketing aspect description 403 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 dua tahun buku terakhir Memuat uraian mengenai: 1. Kebijakan pembagian dividen; 2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham; 4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas. untuk masing- masing tahun. Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya. 138-139 Description includes: 1. Dividend payout policy; 2. Amount of dividend; 3. Amount of dividend per share; 4. Pay-out ratio; and 5. Date of announcement and payment of cash dividend for each year. Note: Disclose reasons where dividend payout is not exercised Description regarding dividend policy as well as date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past two 2 years 12. Program kepemilikan saham oleh karyawan dan atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan ESOP MSOP Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOPMSOP dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan danatau manajemen yang berhak; dan 4. Harga exercise. Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan. 330-331 Description includes: 1. Amount of stock in ESOPMSOP and realization; 2. Period 3. Requirements of employee andor management eligibility; and 4. Exercise price Note: disclose if ESOPMSOP is not available Exercise of employee andor management stock option program ESOPMSOP 13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana; 2. Rencana penggunaan dana; 3. Rincian penggunaan dana; 4. Saldo dana; dan 5. Tanggal persetujuan RUPSRUPO atas perubahan penggunaan dana jika ada. NA Information includes: 1. Total proceeds generated; 2. Plan of proceeds use; 3. Details of utilization; 4. Proceeds balance; and 5. Date of GMSEGMS approval to proceeds use amendment if any. Use of proceeds from Initial Public Ofering where the company is still required to report proceeds realization 14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan atau transaksi dengan pihak ailiasi Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan ailiasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. 141-144 Information includes: 1. Name of parties and nature of ailiation; 2. Statement on the fairness of transaction; 3. Reasons of transactions; 4. Realization of transactions during last inancial year; 5. Company policy concerning review mechanism on transactions; and 6. Fulillment of relevant rules and regulations. Note: disclose if no such transaction occurs Information on material transactions with conlict of interests andor transactions with ailiated parties 15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang- undangan yang berpengaruh signiikan terhadap perusahaan Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang- undangan yang berpengaruh signiikan, agar diungkapkan. 144 Description contains, among others: any changes in regulations and thier impacts to the Company Note: disclose if there is no regulatory change that holds signiicant impact to the company Description on regulatory changes that hold signiicant impact to the company 16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan. 145 Description contains, among others: changes of accounting policies, reasons, and impacts to inancial statements. Note: disclose if there is no change to accounting policies Description on changes in accounting policies applied by the Company in last inancial year 404 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 17. Informasi kelangsungan usaha Pengungkapan informasi mengenai: 1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir; 2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan 3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment. Catatan: apabila tidak terdapat hal- hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku. 146, 166 Information contains: 1. Aspects that hold potentially signiicant impacts to business continuity in last inancial year; 2. Management assessment on aspects intended in point 1 3. Assessment assumptions used by the management Note: disclose if there is no aspect that holds potentially signiicant impacts to business continuity during last inancial year; disclose assumptions used by the management that inform the conidence that there is no signiicant aspects that hold potentially signiicant impacts to the company’s business during inancial year Information on business continuity VI. Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance 1. Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan 3. Pengungkapan mengenai Board Charter pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris. 197-213 Description includes, among others: 1. Description of BoC duties; 2. Training program to enhance BoC’s competency or induction program for new BoC member; and 3. Disclosure on the Board Charter Board of Commissioners Manual Board of Commissioners description 2. Informasi mengenai Komisaris Independen Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan 2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. 202-203 Information includes, among others: 1. Criteria to appoint independent commissioner; and 2. Statement of independency of each Independent Commissioner. Information on Independent Commissioner 3. Uraian Direksi Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; 2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; dan 3. Pengungkapan mengenai Board Charter pedoman dan tata tertib kerja Direksi. 213-231 Description includes, among others: 1. Scope and responsibility of each BoD member; 2. Training program to enhance BoD’s competency or induction program for new BoC member; and 3. Disclosure on the Board Charter Board of Directors Manual Board of Directors description 4. Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Mencakup antara lain: 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan 3. Pihak yang melakukan assessment. 212, 230, 253-256 Information includes, among others: 1. Assessment procedure on BoC and BoD performance; 2. Criteria used to assess the performance of BoC and BoD. 3. Assessor Assessment on Board of Commissioners and Board of Directors 405 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 5. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris; 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi; 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, danatau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris; 4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, danatau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan 5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi. 212-213, 230, 255- 256 Information includes, among others: 1. BoC Remuneration policy disclosure 2. BoD remuneration policy disclosure 3. Remuneration structure indicating short-term remuneration type and amount, post employment andother long term remuneration type and amount for each member of BoC 4. Remuneration structure indicating short-term remuneration type and amount, post employment andother long term remuneration type and amount for each member of BoD 5. Disclosure of indicators to determine BoD remuneration Board of Commissioners and Board of Directors remuneration policy 6. Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi Informasi memuat antara lain: 1. Tanggal Rapat; 2. Peserta Rapat; dan 3. Agenda Rapat. untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan. 207-211, 225-229 Information includes, among others: 1. Date of meeting 2. Meeting participants; and 3. Meting agenda For each BoC, BoD, and joint meeting Frequency and attendance in Board of Commissioners meetings, Board of Directors meetings, and joint meetings between Board of Commissioners and Board of Directors 7. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. 77, 84-86, 185-187 Presented in schematics or diagram except for SOEs fully owned by the government Information on majority and controlling shareholders, direct and indirect, up to ultimate individual owners 8. Pengungkapan hubungan ailiasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama danatau pengendali Mencakup antara lain: 1. Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 2. Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; 3. Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali; 4. Hubungan ailiasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan 5. Hubungan ailiasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali. Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan ailiasi dimaksud, agar diungkapkan. 224-225 Information includes, among others: 1. Ailiated relationship between members of BoD; 2. Ailiated relationship between members of BoD and members of BoC; 3. Ailiated relationship between members of BoD with Majority andor Controlling Shareholders; 4. Ailiated relationship between members of BoC; 5. Ailiated relationship between members of BoC with Majority andor Controlling Shareholders Note: dislclose if relationship speciied above is not present Disclosure of ailiated relationship between members Board of Directors, members of Board of Commissioners andor Majority Controlling Shareholders 9. Komite Audit Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit; 2. Kualiikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; 3. Independensi anggota komite audit; 4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 234-244 Information includes, among others: 1. Name and position of Audit Committee members. 2. Educational qualiication and professional experience of Audit Committee members 3. Audit committee members independency 4. Duties and responsibilities description 5. Brief report of Audit Committee activities 6. Audit committee meeting frequency and attendance level Audit Committee 406 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 10. KomiteFungsi Nominasi danatau Remunerasi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komitefungsi nominasi danatau remunerasi; 2. Independensi komitefungsi nominasi danatau remunerasi; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite fungsi nominasi danatau remunerasi; 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komitefungsi nominasi dan atau remunerasi; 6. Pernyataan adanya pedoman komite fungsi nominasi danatau remunerasi; dan 7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. 253-256 Information includes, among others: 1. Name, position, and brief proile of Nomination andor Remuneration Committee members 2. Nomination andor remuneration committee members’ independency 3. Description of duties and responsibilities 4. Nomination andor remuneration committee duties implementation report 5. Nomination andor remuneration committee meeting frequency and attendance level 6. Statement of nomination andor remuneration committee guideline availability; and 7. BoD succesion policy Remuneration and or Nomination Committee 11. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 2. Independensi komite lain; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. 244-253 Information includes, among others: 1. Name, title, and brief proile of the members of the committees 2. Independency of the committee; 3. Duties and responsibilities description 4. Other committees’ duties implementation report 5. Other committees’ meeting frequency and attendance level Other committees company’s BoC 12. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan Mencakup antara lain: 1. Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan 3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan. 256-260 Information includes, among others: 1. Name and brief proile of Corporate Secretary oicer; 2. Corporate Secretary duties implementation report; and 3. Training program to enhance competency of Corporate Secretary Corporate Secretary duties and function description 13. Informasi mengenai Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tahun sebelumnya Dalam bentuk tabel mencakup antara lain: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan. 189-191 Presented in table and includes, among others: 1. Previous year’s GMS resolutions; 2. Realization of previous year’s GMS resolutions during inancial year; 3. Reasons for any pending implementation of GMS resolutions Description of the previous year’s General Meeting of Shareholders GMS 14. Uraian mengenai unit audit internal Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal; 2. Jumlah pegawai auditor internal pada unit audit internal; 3. Sertiikasi sebagai profesi audit internal; 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan 6. Pihak yang mengangkat memberhentikan ketua unit audit internal. 260-268 Information includes, among others: 1. Name of internal audit unit head; 2. Number of internal auditors under internal audit unit; 3. Internal audit certiication as an internal audit professional 4. Organizational structure or position of the internal audit unit 5. Brief report of duty implementation 6. Party that appoints or dismisses the Head of Internal Audit Unit Internal audit description 407 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 15. Akuntan Publik Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir. 5. Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. 268-270 Information includes, among others: 1. Name and year of the last 5 years where the public accountant conducts inancial statements audit; 2. Name and year of the last 5 years where the Public Accounting Firm conducts inancial statements audit; 3. The amount ofees for each type of service provided by public accountant during last inancial year; and 4. Services other than inancial statements audit provided by accountant during last inancial year Notes: Disclose if other services is not provided Public accountant 16. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko; 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 270-282 Information includes, among others: 1. Explanation on risk management system implemented by the company; 2. Explanation on risk management system evaluation; 3. Explanation on risks faced by the company; and 4. Eforts to manage those risks Description on company’s risk management 17. Uraian mengenai sistem pengendalian intern Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional COSO – internal control framework; dan 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern. 284-292 Information includes, among others: 1. Brief explanation on internal audit system, including operational and inancial control; 2. Explanation of internal audit system conformity with internationally recognized framework COSO – internal control framework; and 3. Explanation regarding evaluation on internal audit system efectiveness Description on company’s internal control system 18. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan 3. terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain. 4. Sertiikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. 352-363 Information includes, among others: 1. Policies implemented by the management 2. Activities performed 3. in terms of environmental programs relating to company’s operations, e.g. use of eco-friendly and renewable material and energy, company waste management; environmental considerations in customer credit criteria, etc. 4. Environmental certiication Description regarding Corporate Social Responsibility on environment 19. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan. Terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain. 365-373 Information includes, among others: 1. Policies implemented by the management 2. Activities conducted Regarding employment practice, occupational health and safety such as gender equality and job opportunity, occupational infrastructure and safety, employee turnover rate, occupational accident rate and so forth Description regarding corporate social responsibility in employment and health and safety at the workplace 408 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 20. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan 3. Biaya yang dikeluarkan. 4. terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. 374-381 Information includes, among others: 1. Policies implemented by the management; 2. Activities conducted; and 3. Costs incurred, 4. regarding social and community empowerment activities such as employment of locals, surrounding community empowerment, social infrastructure improvement, donations and so forth Description on corporate social responsibility in social and community development 21. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Mencakup antara lain: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan. Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 382-385 Information includes, among others: 1. Policies implemented by the management; 2. Activities conducted regarding product responsibility, such as customer health and safety, product information, facilities, number and ways to address grievances, and so forth. Description regarding corporate social responsibility on customer 22. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan Mencakup antara lain: 1. Pokok perkaragugatan; 2. Status penyelesaian perkaragugatan; 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait pasar modal, perbankan dan lainnya pada tahun buku terakhir atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi. Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan. 329 Information includes, among others: 1. Description of caselitigation; 2. Caselitigation settlement status; 3. Impacts on company’s inancial condition; and 4. Administrative sanctions imposed on the company, BoC members, and BoD members by relevant authorities in capital market, banking, or others in the last inancial year or statement where sanctions are not imposed Note: Disclose if no litigations occur Litigation or legal cases faced by the Company, subsidiaries, members of Board of Directors andor Board of Commissioners serving on the Annual Report period 23. Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui situs web dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya. 293-302 Description on publicly available access to corporate information and data, for example through website in Bahasa Indonesia and in English, mass media, mailing list, bulletin, ana lyst meeting, and so forth Information access and corporate data 24. Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik; 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan 5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan 303-325 Information includes, among others: 1. Code of Conduct content 2. Disclosure that the Code of Conduct’s is applicable for all organizational level 3. Code of conduct dissemination 4. Type of sanction for each breach of Code of Conduct 5. Number of code of conduct breach and imposed sanction in last inancial year Note: Dislocse if no code of conduct breach occurs in last inancial year Discussion on Company’s Code of Conduct 409 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 25. Pengungkapan mengenai whistleblowing system Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi whistleblower; 3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan 326-328 Description of whistleblowing system mechanism that includes, among others: 1. Grievance procedure 2. Protection for the whistleblower 3. Report handling 4. Report management unit; and 5. Number of reports iled and processed in last inancial year as well as information on their follow-up Note: Disclose if not reports iled in last inancial year Disclosure on whistleblowing system 26. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan bidang studi, pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya 205-206, 220 Description on company’s heterogeneity policy in the composition of BoC and BoD in terms of education background ield of study, professional experience, age, and gender. Note: where such policy is not present, disclose the reasons and considerations Heterogeneity policy in the composition of Board of Commissioners and Board of Directors VII. Informasi Keuangan Financial Information 1. Surat Pernyataan Direksi dan atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan. 392-393 Compliance with relevant regulations concerning Financial Statements Accountability Board of Directors andor Board of Commissioners’ statement on Financial Statements Accountability 2. Opini auditor independen atas laporan keuangan 416 Independent auditor’s opinion on the inancial statements 3. Deskripsi Auditor Independen di Opini Deskripsi memuat tentang: 1. Nama tanda tangan; 2. Tanggal Laporan Audit; dan 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. 417 The description should contain: 1. Name and signature 2. Audit Report Date 3. Public Accountant Oice and Individual Public Accountant license number. Description on the opinion of Independent auditor’s opinion 4. Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan; 2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; 3. Laporan perubahan ekuitas; 4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan; 6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan 7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasiikasi pos-pos dalam laporan keuangannya jika relevan. 418-422 1-5 KAP; 503-504 86-87 KAP Comprehensively discloses all elements in inancial statements: 1. Financial position statement 2. Other Comprehensive income and loss statement 3. Equity change statement 4. Cash lows statement 5. Notes on inancial statements; 6. Comparative information about the earlier period 7. Financial position statement at the beginning of period when an entity applies certain accounting policies restropectively or restates certain inancial statement accounts, or when an entity reclassiies certain inancial statement accounts where relevant. Comprehensive inancial statements 5. Perbandingan tingkat proitabilitas Perbandingan kinerjalaba rugi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. 420 3 KAP Comparison of current year’s proitloss with previous year. Proitability ratio comparison 410 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 6. Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; 2. Penggunaan metode langsung direct method untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. 422 5 KAP Report has to meet the following rules: 1. Categorization of three activities: operating, investing, and inancing activities. 2. Using direct method to present cash low from operating activities 3. Separating the presentation between cash received and or cash expenses for operating, investing and inancing activities during the year 4. Non-cash activity disclosure has to be presented in inancial statement notes Cash low report 7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; 3. Pajak penghasilan; 4. Imbalan kerja; dan 5. Instrumen Keuangan. 427-453 9-36 KAP Information includes, at least: 1. Compliance with FAS. 2. Basis of inancial statement measurement and preparation 3. Income tax 4. Employment beneits; and 5. Financial Instrument Accounting policy highlights 8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain: Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. 491-492 74-75 KAP Information includes, among others: 1. Name of the related parties, as well as the nature and relationship therewith 2. Value of the transaction and the percentage on total related income or expenses. 3. Total outstanding and the percentage to total asset or liabilities Related party transaction disclosure 9. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan Hal-hal yang harus diungkapkan: Rekonsiliasi iskal dan perhitungan beban pajak kini; Penjelasan hubungan antara beban penghasilan pajak dan laba akuntansi; Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak LKP hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban penghasilan pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. 333, 428, 450-451, 456, 462-463, 476, 485- 486 11, 33-34, 39, 45-46, 59, 68-69 KAP Information includes, among others: 1. Fiscal reconciliation and calculation of current tax. 2. Statement on the relation between Tax expense income and accounting income. 3. Statement that Taxable Proit as calculated through reconciliation is used as the basis to ill Tax Return statement. 4. Details of deferred tax assets and liabilities recognized in the balance sheet in each period of presentation, and amount of deferred tax expense income recognized in the proit loss statement if the said amount is not evident in the asset or liability of deferred tax recognized in the inancial position report. 5. Tax dispute disclosure Disclosure on any aspects related with Taxes 10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap Hal-hal yang harus diungkapkan: Metode penyusutan yang digunakan; Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; Metode dan asumsi signiikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap untuk model revaluasi atau pengungkapan nilai wajar aset tetap untuk model biaya; dan Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasiikasi. 422, 443-444, 464-466 5, 26-27, 47-49 KAP Information includes, among others: 1. Method of depreciation 2. Description on adopted accounting policy – revaluation or cost model 3. Method and signiicant assumptions used to estimate fair value of ixed asset for revaluation model or disclosures on fair value of ixed assets for cost model; and 4. Reconciliation of gross carrying amount and accumulated depreciation of ixed assets at the beginning and at the end of the period by indicating: addition, reduction, and reclassiication Disclosure on ixed assets 411 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 11. Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi Hal-hal yang harus diungkapkan: Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentiikasi segmen yang dilaporkan; Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk danatau jasa, wilayah geograis dan pelanggan utama. 452, 487 35, 70 KAP closures must include: 1. General information which includes the factors used to identify the reported segments; 2. Information on proit and loss, assets, and the liabilities of the reported segments; 3. Reconciliation of the segments’ total revenues, reported segments’ proit and loss, assets, liabilities, and other material elements of the segment to the relevant amount within the entity; and 4. Disclosure at entity level, which covers information on product andor services, geographical location, and major customers. Disclosure related to operating segments 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasiikasinya; 2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 3. Kebijakan manajemen risiko; 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. 428, 432-441, 492-497 11, 15-24, 75-80 KAP Disclosure must include: 1. Details of inancial instruments and their classiication; 2. Fair value and hierarcy for each inancial instrument category; 3. Risk Management policy; 4. Explanation on inancial instrument inherent risks: market risk, credit risk, and liquidity risk; and 5. Quantitative analysis on each inancial instrument inherent risk Disclosure regarding Financial Instruments 13. Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. 416 3 KAP Information includes, among others: 1. Date of inancial statements issuance authorization; and 2. Parties responsible to authorize inancial statements. Issuance of Financial Statements 412 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima 413 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2015, DAN 2014 DAN AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2013 JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEAR THEN ENDED PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DECEMBER 31, 2015 AND 2014 DAFTAR ISI Hal. Page CONTENTS Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ statement Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Laporan Keuangan Financial Statements - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 Consolidated of Financial Position - - Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Profit or Loss - and Other Comprehensive Income - Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes Equity - - Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flow - - Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6-89 Notes to the Consolidated Financial Statements - - Informasi Keuangan Tambahan Supplementary Financial Information - 414 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima 415 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance 416 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima 417 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance 418 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 31 Desember 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 and January 1, 2014 December 31, 2013 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Catatan Notes 31 Desember 2015 December 31 , 2015 31 Desember 2014 December 31 , 2014 1 Januari 2014 January 1, 2014 31 Desember 2013 December 31 , 2013 As restated As restated ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2c,2d,2e,4,37,39 313.472.666.666 135.754.602.477 121.432.026.244 Cash and cash equivalents Piutang usaha 2c,2d,2e,37,39 Trade receivables - Pihak Berelasi 5 5.974.748.064 8.544.789.874 2.839.095.192 - Related parties - Pihak Ketiga 5 190.237.969.425 187.933.628.760 270.549.638.177 - Third parties Piutang lain-lain 2e ; 6 13.677.064.010 11.767.384.919 12.464.438.595 Other Receivables Persediaan 2g, 7 300.271.746.960 216.406.886.501 236.417.397.357 Inventories Pajak dibayar dimuka 2s, 8 221.737.619.055 202.084.093.243 186.080.227.736 Prepaid taxes Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2e, 9 22.785.574.698 20.396.249.632 19.057.457.713 Advances and prepayments Jumlah Aset Lancar 1.068.157.388.878 782.887.635.406 848.840.281.014 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS Aset keuangan tersedia untuk dijual 2e, 10 155.585.955 155.585.955 155.585.955 Available-For-Sale financial asset Investasi pada entitas asosiasi 2r,11 356.141.858 330.559.805 275.708.874 Investment in associate Aset pajak tangguhan 2s,35 28.056.506.703 31.563.213.662 39.094.568.695 Deferred tax assets Aset tetap 2h, 2k, 12 398.427.199.954 394.584.546.295 367.912.766.507 Property, Plant and Equipment Properti Investasi 2i, 13 14.291.947.582 15.028.509.282 15.028.509.282 Investment Property Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan 2j, 14 3.004.755.441 3.354.440.000 3.354.440.000 Abandoned Non-Current Assets Aset Tak berwujud 2k, 15 13.006.432.910 13.637.917.457 14.386.478.975 Intangible Assets Aset Tidak lancar lainnya 16 8.252.604.960 8.221.252.268 8.581.666.210 Other Non- Current Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 465.551.175.363 466.876.024.725 448.789.724.498 Total Non Current Assets JUMLAH ASET 1.533.708.564.241 1.249.763.660.131 1.297.630.005.512 TOTAL ASSETS Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole. Halaman 1 Page 419 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 31 Desember 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 and January 1, 2014 December 31, 2013 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Catatan Notes 31 Desember 2015 December 31 , 2015 31 Desember 2014 December 31 , 2014 1 Januari 2014 January 1, 2014 31 Desember 2013 December 31 , 2013 As restated As restated LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Pinjaman bank jangka pendek 2d,2e,17,38 239.619.567.887 223.779.656.509 199.154.049.563 Short term bank loans Surat berharga yang diterbitkan Current portion of Medium jatuh tempo dalam satu tahun 23 5.175.000.000 - 119.253.853.328 Term Note Bagian utang bank jangka panjang yang Current protion of Long-term jatuh tempo dalam satu tahun 23 6.352.200.000 - - Bank Loan Utang usaha 2c, 2d, 2e,38 Trade payables - Pihak berelasi 18 18.589.636.093 7.768.649.588 2.756.424.270 - Related parties - Pihak ketiga 18 527.405.750.353 326.915.469.225 301.884.587.618 - Third parties Uang Muka Penjualan 2e, 19 12.359.778.709 11.457.015.667 3.734.743.187 Advances from customer Utang pajak 2s, 20 19.282.720.433 13.328.570.416 2.205.697.468 Taxes payables Biaya yang masih harus dibayar 2e, 21 17.945.247.232 17.243.021.171 41.750.130.326 Accrued expenses Pinjaman sewa pembiayaan Jk.panjang Current portion of finance jatuh tempo dalam satu tahun 2e, 2f, 24 1.220.266 73.216.000 163.283.998 lease liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 846.731.120.973 600.565.598.576 670.902.769.758 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Pinjaman bank jangka panjang 2d, 2e, 22 10.609.852.460 15.627.107.799 - Long term bank loans Surat berharga yang diterbitkan Non-current portion of medium Jangka Panjang 23 39.121.450.000 - - term notes Pinjaman sewa pembiayaan Non-current portion of Jangka Panjang 2e, 2f, 24 - 1.220.266 73.216.000 finance lease Kewajiban imbalan pasca kerja 2q, 25 44.537.244.065 45.867.708.387 45.218.674.039 Post-employment benefit obligation Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 94.268.546.525 61.496.036.452 45.291.890.039 Total Non Current Liabilities JUMLAH LIABILITAS 940.999.667.498 662.061.635.028 716.194.659.797 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY ATTRIBUTABLE TO PEMILIK ENTITAS INDUK OWNERS OF THE PARENT ENTITY Modal saham Share capital Modal dasar - 10.000.000.000 saham, Authorized - 10,000,000,000 shares, Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid sebanyak 3.099.267.500 lembar saham 3,099,267,500 shares dengan nilai nominal Rp100 per lembar 2m, 27 309.926.750.000 309.926.750.000 309.926.750.000 with par value Rp100 per share Tambahan modal disetor 2m, 28 75.100.356.176 75.100.356.176 75.100.356.176 Additional paid-in capital Saldo laba: Retained earnings: Ditentukan penggunaannya 1.271.553.449 1.271.553.449 1.271.553.449 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya Unappropriated Sejak 30 September 2011 dimana defisit From September 30, 2011, its deficit sebesar Rp57.661.903.925 telah amounted to Rp57,661,903,925 has dieliminasi melalui been eliminated by kuasi -reorganisasi 206.355.787.450 201.347.694.523 195.084.765.254 Quasi-reorganization Keuntungan belum direalisasi atas Unrealized gain on available for sale aset keuangan tersedia untuk dijual 2e 50.585.449 50.585.449 50.585.449 financial assets Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to owners kepada pemilik entitas induk 592.705.032.524 587.696.939.597 581.434.010.328 of the parent entity Total of Owner Equity Kepentingan Non Pengendali 2b, 26 3.864.220 5.085.506 1.335.387 Non-Controlling Interest JUMLAH EKUITAS 592.708.896.744 587.702.025.103 581.435.345.715 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.533.708.564.241 1.249.763.660.131 1.297.630.005.512 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole. Halaman 2 Page 420 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 dan 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 and 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Catatan Notes 31 Desember 2015 December 31 , 2015 31 Desember 2014 December 31 , 2014 As Restated Penjualan bersih 2p, 29 1.621.898.667.657 1.381.436.578.115 Net sales Beban pokok penjualan 2p, 30 1.291.844.221.034 1.069.010.401.518 Cost of goods sold LABA BRUTO 330.054.446.623 312.426.176.597 GROSS PROFIT Beban penjualan 2p,31 170.602.072.659 178.691.719.923 Selling expenses Beban umum dan administrasi 2p, 32 97.041.063.397 91.559.637.202 General and administrative expenses Kerugian keuntungan lain-lain Neto 34 7.482.437.301 4.536.847.747 Other expense income - net LABA RUGI USAHA 54.928.873.266 46.711.667.219 OPERATING PROFIT LOSS Beban keuangan 2p, 33 40.779.317.582 38.997.531.449 Finance expenses Bagian rugi laba dari entitas asosiasi 11 25.582.053 54.850.931 Share in Net Profit of Associate LABA SEBELUM PAJAK 14.175.137.737 7.768.986.701 PROFIT BEFORE TAX ` Beban Pajak Penghasilan Income Taxes Expense Pajak Kini 2t, 35 3.583.109.000 404.407.896 Current tax Pajak Tangguhan 2t, 35 4.026.321.318 5.924.241.128 Deferred tax Jumlah Penghasilan Beban Pajak 7.609.430.318 6.328.649.024 Total Income Expense Tax LABA RUGI TAHUN BERJALAN 6.565.707.419 1.440.337.677 PROFIT FOR THE YEAR Pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan Items not subsequently reclassified ke laba-rugi to profit - loss Penilaian kembali imbalan pasca kerja 25 2.078.457.418 6.428.455.613 Remeasurement of post-employment benefit Beban Pajak Terkait 519.614.359 1.607.113.904 Related income tax Laba rugi komprehensif lainnya tahun berjalan, Other comprehensive income loss for the year berjalan, setelah pajak 1.558.843.059 4.821.341.709 for the year, after tax LABA RUGI KOMPERHENSIF TAHUN BERJALAN 5.006.864.360 6.261.679.386 Total comprehensive income for the year Laba rugi yang dapat diatribusikan kepada: Profit loss attributable to: Pemilik entitas induk 6.566.935.986 1.441.587.983 Owners of the Parent Kepentingan nonpengendali 2b, 26 1.228.567 1.250.305 Non-controlling interest Comprehensive Income loss attributable to: Kepada: Comprehensive Income loss attributable to: Pemilik entitas induk 5.008.085.646 6.262.929.268 Owners of the Parent Kepentingan nonpengendali 2b 1.221.286 1.249.882 Non-controlling interest LABA RUGI BERSIH PER SAHAM 2.u 1,62 2,02 EARNINGS PER SHARE Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. Laba rugi Komprehensif yang dapat diatribusikan Halaman 3 Page Anal isis dan P embahasan Manajemen Management Discussi on And Anal ysis T ata K elola P er usahaan Cor por ate Go ve rnance Menuju K ebe rlanju tan T o wards Sus tai nabi lity 421 Annual Repor t 2015 PT Indofar ma P e r s e ro Tbk M anag ing sustainabilit y f or Ex cellent P er for mance PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Saldo per 31 Desember 2013 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 1.271.553.449 204.442.774.206 590.792.019.280 1.348.609 590.793.367.889 Balance December 31, 2013 - - - - 9.358.008.952 9.358.008.952 13.222 9.358.022.174 27, 28 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 1.271.553.449 195.084.765.254 581.434.010.328 1.335.387 581.435.345.715 - 5.000.000 5.000.000 Non - controling Interest Laba rugi tahun berjalan 26 - - - - 1.441.587.983 1.441.587.983 1.250.305 1.440.337.677 Profit loss for the year Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - 4.821.341.286 4.821.341.286 424 4.821.341.710 27, 28 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 1.271.553.449 201.347.694.523 587.696.939.597 5.085.506 587.702.025.102 Non - controling Interest Laba rugi tahun berjalan 26 - - - - 6.566.935.986 6.566.935.986 1.228.567 6.565.707.419 Profit loss for the year Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - 1.558.843.059 1.558.843.059 7.281 1.558.835.778 Saldo per 31 Desember 2015 27, 28 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 1.271.553.449 206.355.787.450 592.705.032.524 3.864.220 592.708.896.744 Balance, December 31 ,2015 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole. Penyesuaian sehubungan PSAK 24 Revisi 2013 Adjustment in relation to the adoption of PSAK 24 revised 2013 Total Ekuitas Total Equity Remeasurement of post- employment benefit Saldo per 1 Januari 2014 disajikan kembali Balance as January 1, 2014 as restated Remeasurement of post- employment benefit Saldo per 31 Desember 2014 disajikan kembali Balance, December 31 ,2014 as restated H a l 4 p a g e Total Ekuitas Diatribusikan Ke Pemilik Induk Total Equity Attributable to Owner of the Parents Kepentingan Non- Pengendali Non- Controlling Interest Kepentingan non pengendali Kepentingan non pengendali Ditentukan Penggunaannya Appropriated Tidak Ditentukan Penggunaannya Unappropriated Catatan Notes Modal Disetor Fully Paid Capital Tambahan Modal Disetor Additional Paid in Capital Keuntungan Aset Keuangan Unrealized gain on Available for Sale Saldo Laba Retained Earnings Halaman 4 Page 422 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah 31 Desember 2015 December 31 , 2015 31 Desember 2014 December 31 , 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 2.040.328.498.015 1.821.876.311.127 Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan 1.963.047.906.860 1.712.629.378.941 Cash paid to suppliers and employees Pajak penghasilan 114.611.838 3.006.342.128 Income tax paid Pembayaran bunga 40.779.317.582 38.997.531.449 Interest paid Penerimaan restitusi pajak 97.898.323.924 81.483.842.999 Receipts from tax refund 134.284.985.659 148.726.901.608 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Penerimaan penghasilan sbunga simpanan 192.312.511 1.060.572.931 Interest received from bank deposit Perolehan aset tak berwujud 6.623.073.022 8.311.186.868 Purchases of intangible asset Proceeds from sale of Hasil penjualan aktiva tetap 1.705.981.400 600.000.000 Property plant and equipment Hasil penjualan Properti Investasi 1.331.562.000 - Proceeds from sale of Investment property Pembelian Aset Tetap 16.330.817.594 47.736.789.366 Purchases of property, plant, equipment Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi 19.724.034.705 54.387.403.303 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan Hutang Bank 384.983.738.346 242.204.119.189 Proceeds from Bank Loans Pembayaran Hutang Bank 367.808.882.308 201.951.404.443 Payments of Bank Loans Pelunasan Penerbitan Utang Jangka Menengah 45.000.000.000 120.000.000.000 Payment Issuance of Medium Term Notes 62.174.856.038 79.747.285.254 176.735.806.993 14.592.213.051 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 135.754.602.477 121.432.026.244 Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing 982.257.196 269.636.818 Effects of foreign exchange rate changes KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 313.472.666.666 135.754.602.477 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an The accompanying notes to the consolidated financial statement an integral tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. part of these consolidated financial statements taken as NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING PERIOD CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD FOR YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Net cash generated from operating activities Net cash used in investing activities Kas Bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas pendanaan Net cash generated from used in financing activities KENAIKAN PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Halaman 5 Page 423 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2014 AND JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Halaman 6 Page

1. UMUM