50.00 30.00 30.48 Sejarah Pendirian dan Informasi Umum Establishment and General Information

124 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pendapatan Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya Dibandingkan Pendapatan Konsolidasian dalam jutaan Rupiah 2011 2012 2013 2014 2015 Pendapatan Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya Income of Health Devices and Other Products 350.598 252.685 407.690 396.043 896.000 Pendapatan Total Total Income 1.203.467 1.156.050 1.337.498 1.381.436 1.621.899 2011 2012 2013 2014 2015

60.00 50.00

40.00 30.00

20.00 10.00

0.00 29.13

21.86 30.48

28.67 55.24

dalam persentase in percentage Kontribusi Pendapatan Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya Terhadap Pendapatan Konsolidasian Income Contribution of Health Devices and Other Products Business Segment to Consolidated Income Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Pendapatan Bersih Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya mengalami peningkatan cukup tinggi dan berkontribusi paling besar terhadap Pendapatan Bersih total. Peningkatan ini merupakan hasil dari strategi Perseroan bersama Entitas Anak untuk memperkuat portofolio produk dalam rangka mengurangi ketergantungan terhadap produk farma sebagai segmen yang memberikan kontribusi utama pendapatan. Peningkatan Pendapatan Bersih pada Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya di tahun 2015 melalui peningkatan penjualan alat kesehatan dari produk pihak ketiga oleh Entitas Anak IGM. Produk alat kesehatan ini juga mengalami pertumbuhan sejalan dengan perkembangan industri farmasi pasca diberlakukannya JKN melalui BPJS. Income of Health Devices and Other Products Business Segment Compared to Consolidated Income in million Rupiah The above table shows that Net Income of Medical Devices and Other Products Business Segment quite signiicantly grew and contributed the largest share to total Net Income. This growth was the result of the Company and Subsidiaries’ strategies to strengthen product portfolio in order to lower dependency towards pharmaceutical products as the segment that is the main contributor to total income. Increase in Net Income from Medical Devices and Other Products Business Segment in 2015 was driven by increase in sales of third party medical device by subsidiary IGM. Medical equipment sales grew in line with the development of pharmaceutical industry following the implementation of JKN through BPJS. TInJAUAn OPERASI PER SEGMEn USAHA OPERATIOnAL REvIEw PER BUSInESS SEGMEnT 125 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Rencana 2016 Tahun 2016, Perseroan melalui Entitas Anak IGM akan mendorong kepesertaan dalam seluruh tender pengadaan alat kesehatan, baik e-Catalogue pada solusi bisnis maupun penjualan alat kesehatan. Pentingnya kepesertaan ini akan menciptakan kemungkinan pasar yang lebih besar sejalan dengan layanan kesehatan dan rumah sakit yang terus mengalami tren pertumbuhan. Perseroan melalui Entitas Anak IGM juga akan mengupayakan penambahan jumlah prinsipal alat kesehatan agar mampu mengoptimalkan jaringan rumah sakit yang dimiliki Perseroan. SIM RS juga akan menjadi layanan baru yang akan menjadi bagian dari pengembangan usaha Perseroan. Dengan kemudahan akses yang didapatkan dari sistem ini, serta jumlah rumah sakit yang besar, SIM RS memiliki potensi pengembangan pasar yang sangat besar. Selain dapat menunjang layanan kesehatan yang lebih efektif di rumah sakit, SIM RS diharapkan dapat menjadi database bagi regulator untuk melihat tren kesehatan masyarakat yang sedang terjadi. S E G M E N U S A H A E N G I N E E R I N G PHARMACEUTICAL Segmen usaha Engineering Pharmaceutical merupakan pengembangan dari workshop pembuatan dan pemeliharaan mesin yang dimiliki Perseroan melalui salah satu divisinya, Indomach, yang telah mulai dilakukan sejak tahun 1999. Segmen ini mulai mencatatkan pendapatannya sejak tahun 2012, sejalan dengan keputusan manajemen untuk melakukan komersialisasi pada kegiatan yang dilakukan unit usaha Indomach. Kegiatan Operasional Segmen usaha Engineering Pharmaceutical merupakan aktivitas usaha dimana Perseroan melalui unit usaha Indomach melakukan manufaktur, penjualan dan pemeliharaan mesin pengemasan bagi industri farmasi. Proses desain dan produksi dari mesin-mesin ini sepenuhnya dilakukan oleh unit usaha Indomach dengan mengedepankan mesin-mesin—khususnya mesin stripping dan blistering—yang memiliki potensi keuntungan dalam pasar pabrik farmasi nasional. Hingga saat ini, Indomach merupakan satu-satunya produsen lokal dari produk mesin stripping dan blistering untuk industri farmasi nasional, dengan keunggulan harga yang kompetitif dan berbasis teknologi mesin Eropa dibandingkan kualitas dan harga dari kompetitor luar negeri. Di samping itu, produksi 2016 Plan In 2016, the Company through its Subsidiary IGM will drive participation in the entire tender of medical devices procument, both e-Catalogue in business solution as well as sales of medical devices. The importance of participatory level will generate possibly larger market along with the growing trend in health care and hospital. The Company through the IGM Subsidiary will also try to add number of medical device principals to optimize the hospital network owned by the Company. Hospital Management Information System SIM RS will also become part of the Company’s business development. With this systems’s access facility, also with large number of hospitals, SIM RS has very lucrative market development potential. More than supporting more efective health care in the hospital, SIM RS is expected to become database for the regulator to see the current public health trend. E N G I N E E R I N G P H A R M A C E U T I C A L BUSINESS SEGMENT Engineering Pharmaceutical business segment is a development of procurement workshop and machine maintenance that is owned by one of its divisions, Indomach, that has been started since 1999. This segment starts to list its income since 2012, along with the management’s decision to commercialize in the activities performed by the Indomach business unit Operation Activities Engineering Pharmaceutical business segment is business activity where the Company thorugh the Indomach business unit conduct manufacturing, sales, and maintanance of packaging machine to support pharmaceutical industry needs. The design and production process of the machines are done fully by the Indomach business unit by prioritizing the potentially proiting machines – particularly stripping and blistering machines – in the national pharmaceutical factory market. Until now, Indomach is the only local producer for stripping and blistering machine for national pharmaceutical industry, with competitive price and European technology- based machine compared to the quality and price from other competitors. Aside to that, the machine production conducted 126 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima mesin yang dilakukan Perseroan sepenuhnya menyesuaikan dengan prasyarat dari regulator—dalam hal ini Badan POM— yang dapat menjadi rujukan kualiikasi bagi pelanggan saat menggunakan produk mesin yang diproduksi Perseroan melalui unit usaha Indomach. Stripping Cartoning Labeling Bottle Capping Engineering Pharmaceutical Development Blister Liquid Filing Sachet Catch Cover Pada tahun 2013 dan 2014, Perseroan melalui unit usaha Indomach mampu melakukan produksi dan penyempurnaan produk Automatic Striping Machines dan produk baru Automatic Blistering Machines bertipe besar. Di tahun 2015, unit usaha Indomach melakukan sejumlah perbaikan pada sistem produksinya sehingga mampu meningkatkan jumlah produktiitas mesin yang dapat diproduksi dengan waktu pengerjaan yang lebih efektif. Tahun 2015 juga menjadi tahun bagi Perseroan untuk melakukan pengembangan mesin produksi dalam pabrik yang dimiliki, dengan spesiikasi mesin sepenuhnya dilakukan oleh unit usaha Indomach. Selain pengembangan mesin, unit usaha Indomach melakukan upaya peningkatan kapasitas produksi Perseroan dengan cara melakukan pengembangan mesin pengemasan tablet dan kapsul. Unit usaha Indomach juga melakukan sejumlah perbaikan pada mesin produksi pengemasan Perseroan agar proses penggantian change part mesin dapat dilakukan dengan mekanisme yang lebih cepat. Dengan upaya internalisasi tersebut, Perseroan mampu melakukan eisiensi, sekaligus memberikan kesempatan kepada unit usaha Indomach untuk melakukan inovasi produk melalui pabrik yang dimiliki Perseroan. by the Company is fully in compliance with the prerequisite of the regulator – in this case, Indonesia National Agency of Drug and Food Control—that can be the qualiication reference for the customer when using machine product produced by the Company through the Indomach business unit. In 2013 and 2014, the Company through Indomach business unit was able to conduct production and improvement of Automatic Stripping Machine and the new product, large type Automatic Blistering Machines. In 2015, the Indomach business unit performs several improvement in the production system so that it is able to increase the machine productivity number that can be produced in a more efective working time. 2015 is also the time where the Company develop the production machine in the factory, with the machine specification fully performed by the Indomach business unit. Besides machine development, the Indomach business unit has done improvement efort for raising the Company’s production capacity by developing the tablet and capsule packaging machine. Indomach business unit also conduct several improvement to the Company’s packaging production machine so that the change part process in the machine can have faster mechanism. With intensive internalization eforts, the Company is able to conduct eiciency, as well as giving opportunity to the Indomach business unit to perform product innovation through the Company owned factory. TInJAUAn OPERASI PER SEGMEn USAHA OPERATIOnAL REvIEw PER BUSInESS SEGMEnT 127 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Aspek Pemasaran Seperti yang telah disebutkan di atas, aktivitas produksi mesin yang dilakukan Perseroan menjadi satu-satunya produsen lokal untuk produk mesin pabrik farmasi di Indonesia. Kompetitor Perseroan pada aktivitas segmen usaha ini berasal dari luar negeri; dengan keuntungan yang dimiliki Perseroan terkait harga yang kompetitif dan teknologi berbasis mesin Eropa. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan berkembangnya pasar farmasi nasional akan mendorong aktivitas Engineering Pharmaceutical menjadi salah satu penopang pendapatan yang signiikan. Guna memasarkan produk mesin yang dimiliki, Perseroan melalui unit usaha Indomach melakukan sejumlah aktivitas promosi melalui pameran, digital marketing, serta kerjasama dengan agen untuk mempromosikan produk mesin yang dimiliki di seluruh Indonesia. Kontribusi Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical Terhadap Total Penjualan 2012 2013 2014 2015 2.000 1.800 1.600 1.400 1.200 1.000 800 600 400 200 Dalam Jutaan rupiah in million rupiah 1.752 279 1.674 840 Tren Pendapatan Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical Income Trend of Engineering Pharmaceutical Business Segment Pendapatan Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical Dibandingkan Pendapatan Total dalam jutaan Rupiah 2012 2013 2014 2015 Pendapatan Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical 1.752 279 1.674 840 Pendapatan Konsolidasian 1.156.050 1.337.498 1.381.436 1.621.899 Marketing Aspect As mentioned above, the machine production activity conducted by the Company is the sole domestic producer for pharmaceutical factory machine product in Indonesia. The Company’s competitor in the business segment activity are foreign companies; with the Company’s opportunity in competitive price and machine-based European technology. The Company is certain that the development of national pharmaceutical market will drive Engineering Pharmaceutical activity to become one of the signiicant income supports. To market the existing machine product, the Company through Indomach business unit conducts several promotions through exhibition, digital marketing, as well as cooperate with agent to promote the machine product to all around Indonesia. Contribution of Engineering Pharmaceutical Business Segment to Company Total Revenue Total Sales and Total Company Proit Income Trend of Engineering Pharmaceutical Business Segment in million rupiah 128 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima dalam persentase in percentage Kontribusi Pendapatan Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical Terhadap Pendapatan Konsolidasian Contribution of Income of Engineering Pharmaceutical Business Segment to Total Income 2012 2013 2014 2015

0.16 0.14

0.12 0.10

0.08 0.06

0.04 0.02

0.00 0.15

0.02 0.12

0.05 Proyeksi 2016 dan Pengembangan Ke Depan Tahun 2016 akan menjadi tahun dimana Perseroan akan melanjutkan peremajaan dan peningkatan kapasitas mesin produksi obat serta obat tradisional yang dimiliki. Upaya yang telah dilakukan di sepanjang tahun 2015 telah menunjukkan hasil yang optimal, baik dari sisi pengadaan mesin produksi obat maupun eisiensi produksi secara biaya dan waktu. Seperti inovasi penggunaan Automatic Cartoning Machines untuk pengemasan berbahan karton, diharapkan mesin ini mampu memberikan tambahan eisiensi bagi keseluruhan operasional produksi Perseroan. Penjualan mesin yang diproduksi unit usaha Indomach ke pihak luar juga akan dilakukan. Setelah tahun 2015 unit usaha Indomach mampu meningkatkan sistem produksinya, Perseroan akan melakukan inovasi untuk produk mesin baru dengan diversiikasi pasar di luar farmasi. Liquid Filling Machines merupakan salah satu inovasi produk yang telah mulai diinisiasi, dengan sasaran pasar untuk industri makanan dan minuman serta consumer goods. Mesin ini akan mulai diaplikasikan di pabrik produksi obat yang dimiliki Perseroan, dan diharapkan dapat terus dikembangkan untuk dapat dipasarkan ke pihak luar. 2016 Projection and Development Going Forward In 2016, the Company will continue revitalizing and improving capacity of existing medicine and traditional medicine manufacturing machines. Also carried out throughout 2015, these eforts generated optimum results in terms of medicine manufacturing machine procurement as well as production eiciency both in cost and in time. An example is the innovative Automatic Cartoning Machines for carton packaging, which is expected to boost overall operational eiciency of the Company’s production. Sales of machines manufactured by Indomach business unit to external parties will also start. In 2015, Indomach has proved its ability to improve production system. Taking that into account, the Company plans to innovate with new machines and diversify market coverage to market outside pharmaceutical industry. Liquid Filling Machines is one of the product innovations that the Company has started to initiate, targeting food and beverages as well as consumer goods industries. The Company will start using the machines in its medicine manufacturing facilities with the future goal of marketing the machines to outside companies. TInJAUAn OPERASI PER SEGMEn USAHA OPERATIOnAL REvIEw PER BUSInESS SEGMEnT 129 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance TINJAUAN KEUANGAN FInAnCIAL REvIEw STANDAR PENYAJIAN INFORMASI Pembahasan dalam tinjauan keuangan ini dibuat berdasarkan informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan Konsolidasian PT Indofarma Persero Tbk dan Anak Perusahaan untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy, Siddharta Tanzil dan memperoleh pendapat wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2015, serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK di Indonesia dan telah memenuhi standar penyajian informasi. ESTIMASI DAN ASUMSI Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan yang mempunyai risiko signiikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perseroan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter S T A N D A R D O F I N F O R M A T I O N PRESENTATION The discussion in this inancial review is based on information obtained from Consolidated Financial Statements of PT Indofarma Persero Tbk and its subsidairies for years ended 31 December 2015 and 2014, which have been audited by Public Accounting Firm Hendrawinata, Eddy, Siddharta Tanzil with unqualiied opinion in all material aspects. The consolidated inancial position of the Company and Subsidiaries as at 31 December 2015 as well as consolidated inancial performance and cash lows for year ending on the date were prepared in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia and have met the standards of presentation. ESTIMATES AND ASSUMPTIONS The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a signiicant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next inancial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters 130 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perseroan. Perubahan tersebut tercermin dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi: 1. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti- bukti obyektif yang dapat diveriikasi seperti nilai tukar, suku bunga, sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda karena penggunaan metode penilaian yang berbeda. 2. Provisi dan Kontijensi Perseroan, dalam kegiatan usaha normal, menjalankan sesuai ketentuan untuk kewajiban hukum maupun konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan pada ketentuan dan kontinjensi. Dalam pengakuan dan pengukuran ketentuan, manajemen mengambil pertimbangan risiko dan ketidakpastian. 3. Estimasi Nilai Realisasi Bersih Persediaan Dalam menentukan nilai realisasi bersih persediaan, Perseroan mempertimbangkan persediaan usang, kerusakan, kerusakan isik, perubahan tingkat harga, perubahan kebutuhan konsumen, atau penyebab lainnya untuk mengidentiikasi persediaan yang harus diturunkan ke nilai realisasi bersih. Perseroan menyesuaikan biaya persediaan ke jumlah terpulihkan pada tingkat yang dianggap cukup untuk mencerminkan penurunan pasar dalam nilai persediaan. 4. Imbalan Pasti Pasca Kerja Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun neto mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah tercatat kewajiban pensiun. Perseroan menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang available when the consolidated inancial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when they occur: 1. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain inancial assets and liabilities at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant components of fair value meaurement is determined based on veriiable objective evidence i.e. foreign exchange rate, interest rate, while timing and amount of changes in fair value might difer due to diferent valuation method used. 2. Provisions and Contingencies The Company, in the ordinary course of business, sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its policies on provisions and contingencies. In recognizing and measuring provisions, management takes risk and uncertainties into account. 3. Estimating Net Reliazable Value of Inventories In determining the Net Realizable Value of inventories, the Company considers inventory obsolescence, damages, physical deterioriation, changes in price levels, changes in consumer demands, or other causes to identify inventories which are to be written down to Net Realizable Value. The Company adjusts the cost of inventories to recoverable amount at a level considered adequate to relect market decline in the value of inventories. 4. Post Employment Beneits The present value of pension obligations depends on a number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions used in determining the net cost for pensions include the discount rate and future salary increase. Any changes in these assumptions will have an impact on the carrying amount of pension obligation. The Company determines the appropriate discount rate and future salary increase at the end of each reporting period. The discount rate is interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outlows expected to be required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the TInJAUAn KEUAnGAn FInAnCIAL REvIEw 131 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance sesuai, Perseroan mempertimbangkan tingkat bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata uang imbalan yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban pensiun yang terkait. Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perseroan mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan perencanaan usaha masa datang. 5. Aset Pajak Tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signiikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan. ANALISA LABA RUGI Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Penjualan Bersih Net Sales 1.381.436 1.621.899 17,41 Beban Pokok Penjualan Cost of goods sold 1.069.010 1.291.844 20,84 LABA BRUTO Gross Proit 312.426 330.054 5,64 Beban Penjualan Sales expenses 178.692 170.602 4,53 Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses 91.560 97.041 5,99 Kerugian Keuntungan Lain-lain Neto Other loss proit Net 4.537 7.482 264,90 LABA RUGI USAhA Operating Proit Loss 46.711 54.929 17,59 Beban Keuangan Finance expenses 38.998 40.779 4,57 Bagian Rugi Laba dari Entitas Asosiasi Proit loss before tax 55 26 52,73 LABA RUGI SEBELUM PAJAK Proit loss before tax 7.769 14.175 82,45 Beban Pajak Penghasilan Income Tax Expenses interest rate of government bonds that are denominated in the currency in which the beneits will be paid and that have terms of to maturity approximating the terms of the related pension obligation. For the rate of future salary increases, the Company collects all historical data relating to changes in base salaries and adjust it for future business plan. 5. Deferred Tax Deferred tax assets are recognized for all temporary diferences betwen the inancial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable proit will be available against which the temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable proits together with future tax planning strategies. PROFIT AND LOSS ANALYSIS Consolidated Statements of Comprehensive Income Loss 132 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Pajak Kini Current Tax 404 3.583 786,88 Pajak Tangguhan Deferred Tax 5.924 4.026 32,04 JUMLAh PENGhASILAN BEBAN PAJAK Total Income Loss Tax 6.329 7.609 20,22 LABA RUGI TAhUN BERJALAN |Net Income 1.440 6.566 355,97 PENDAPATAN KOMPREhENSIF LAINNyA Other Comprehensive Income 4.821 1.559 132,33 TOTAL LABA RUGI KOMPREhENSIF Total Comprehensive Loss Income 6.262 5.007 20,04 Penjualan Tahun 2015, Perseroan membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp1,62 triliun, meningkat 17,41 jika dibandingkan dengan Penjualan Bersih tahun sebelumnya sebesar Rp1,38 triliun. Peningkatan Penjualan Bersih ini dikarenakan peningkatan volume penjualan alat kesehatan produk pihak ketiga dari Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya. Di samping itu, Perseroan menerapkan kebijakan harga yang kompetitif yang memungkinkan pertumbuhan volume penjualan produk Perseroan. Beban Pokok Penjualan Beban Pokok Penjualan mengalami peningkatan sebesar 20,84, dari Rp1,07 triliun di tahun 2014 menjadi Rp1,29 triliun di tahun 2015. Peningkatan Beban Pokok Penjualan ini disebabkan Perseroan lebih banyak menjual produk pihak ketiga. Beban Usaha dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Beban Penjualan Sales Expenses 178.692 170.602 4,53 Beban Administrasi Umum General Administrative Expense s 91.560 97.041 5,99 Beban Keuangan Finance expenses 38.998 40.779 4,57 Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses 309.250 308.422 0,27 Sales In 2015, the Company posted Net Sales in the amount of Rp1.62 trillion, up by 17.41 compared to Net Sales of the previous year in the amount of Rp1.38 trillion. The increase in sales was driven by improved performance of Medical Devices and Others Business Segment, as volume of third party medical devices product sales increased. In addition, the Company applied compeitive pricing policy, which enabled volume growth of the Company’s product sales. Cost of Goods Sold Cost of goods sold rose by 2o.48 from Rp1.07 trillion in 2014 to Rp1.29 trillion in 2015. The increase in cost of goods sold was due to increased sales of third party products Operating Expenses TInJAUAn KEUAnGAn FInAnCIAL REvIEw 133 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Di tahun 2015, Perseroan mencatat Beban Usaha sebesar Rp308,42 miliar, turun 0,27 dari tahun 2014 yang sebesar Rp309,25 miliar. Komponen Beban Penjualan merupakan komponen terbesar dari Beban Usaha di tahun 2015 dengan nilai Rp170,60 miliar atau 55,31 dari total Beban Usaha. Beban Penjualan mengalami penurunan sebesar 4,53 jika dibandingkan tahun 2014 disebabkan adanya eisiensi biaya kantor, sedangkan terdapat kenaikan Beban Administrasi dan Umum sebesar 5,99 yang dibandingkan dengan tahun 2014. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan biaya pegawai. Laba dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Laba Kotor Gross Proit 312.426 330.054 5,64 Laba Usaha Operating Proit 46.711 54.929 17,59 Laba Sebelum Pajak Proit Before Tax 7.769 14.175 82,45 Laba Tahun Berjalan Net Income 1.440 6.566 355,90 Laba Komprehensif Comprehensive Proit 6.262 5.007 20,04 Seperti yang dapat dilihat pada tabel laba di atas, perolehan laba Perseroan sejak Laba Kotor hingga Laba Tahun Berjalan menunjukkan persentase peningkatan yang signifikan. Berbagai strategi peningkatan penjualan dan eisiensi di segala bidang memberikan hasil yang dapat menopang peningkatan perolehan laba Perseroan. Jumlah Laba Bruto Perseroan untuk tahun 2015 sebesar Rp330,05 miliar, meningkat 5,64 atau Rp17,63 miliar dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp312,43 miliar. Peningkatan ini disebabkan adanya kenaikan penjualan produk pihak ketiga. Laba Usaha Perseroan meningkat Rp8,22 miliar atau 17,59, dari Rp46,71 miliar di tahun 2014 menjadi Rp54,93 miliar di tahun 2015. Peningkatan Laba Usaha Perseroan disebabkan adanya penurunan biaya penjualan. In 2015, the Company posted operating expenses in the amount of Rp308.42 billion, or down 0.27 from Rp309.25 billion in 2014. Sales Expenses, amounted to Rp170.60 billion, accounted as the most signiicant component of Sales Expenses in 2015 or 55.31. Sales Expenses was signiicantly less by 4.53 from 2014 due to oice expenses eiciency strategy, while the General and Administrative Expenses increased by 5.99 compared to 2014 – mainly due to increase in employee expenses. Proit As shown by the table above, the Company’s proits, from Gross Proit to Proit of the Year, showed signiicant increase in percentage. Various sales improvement strategies and eiciency strategy across all areas gave positive impacts and augmented the amount of proit posted by the Company. In 2015, the Company’s total Gross Profit amounted to Rp330.05 billion, up by 5.64 or Rp17.63 billion compared to Rp312.432 billion in 2014. The increase was due to increased third party sales. The Company’s Operating Proit increased by Rp8.22 billion or 17.59 from Rp46.71 billion in 2014 to Rp54.93 billion in 2015. The increase in Operating Proit was driven by decreased sales expenses. 134 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Jumlah Laba Sebelum Pajak Perseroan untuk tahun 2015 sebesar Rp14,17 miliar, meningkat 82,45 atau Rp6,41 miliar dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp7,77 miliar. Sementara Laba Tahun Berjalan Perseroan meningkat Rp5,12 miliar atau 355,90, dari Rp1,44 miliar di tahun 2014 menjadi Rp6,56 miliar di tahun 2015. Peningkatan baik Laba Sebelum Pajak Perseroan maupun Laba Tahun Berjalan Perseroan disebabkan adanya penurunan biaya penjualan. Untuk Laba Komprehensif, Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp1,25 miliar atau 20,04, dari Rp6,26 miliar di tahun 2014 menjadi Rp5,01 miliar di tahun 2015. Penurunan ini disebabkan adanya Rugi Komprehensif lainnya atas penerapan PSAK 24 Revisi tahun 2013 tentang Imbalan Kerja. POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Aset dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Aset Lancar Current Assets 782.888 1.068.157 36,44 Aset Tidak Lancar Non Current 466.876 465.551 0,28 Jumlah Aset Total Assets 1.249.764 1.533.709 22,72 Jumlah Aset Perseroan pada posisi per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan Rp283,94 miliar atau sebesar 22,72, dari Rp1,25 triliun per 31 Desember 2014 menjadi Rp1,53 triliun. Peningkatan ini terutama ditopang oleh nilai Aset Lancar Perseroan yang mengalami kenaikan sebesar Rp285,27 miliar, atau setara dengan 36,44 jika dibandingkan dengan posisinya per 31 Desember 2014. Peningkatan ini terjadi dikarenakan terdapat kenaikan Saldo Kas dan Setara Kas. Sementara itu, Aset Tidak Lancar Perseroan pada posisi per 31 Desember 2015 mengalami penurunan sebesar Rp1,32 miliar setara dengan 0,28 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014. Penurunan ini terjadi akibat adanya penurunan Saldo Aset Pajak Tangguhan. Proit Before Tax in 2015 was in the amount of Rp14.17 billion. It grew by 82.45 or Rp6.41 billion compared to Rp7.77 billion in 2014. Meanwhile, the Company’s Net Income increased by Rp5.12 billion or 355.90 from Rp1.44 billion in 2014 to Rp6.56 billion in 2015, decreased in sales expenses. In terms of Comprehensive Proit, the Company posted Rp1.25 billion decrease or by 20.04 from Rp6.26 billion in 2014 to Rp5.01 billion in 2015. The decrease was due to Other Comprehensive Loss arising from the adoption of Revised IFAS 24 of 2013 on Employee Beneits. CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION Assets As of 31 December 2015, the Company’s total assets rose by Rp283.94 billion or by 22.72 from Rp1.25 billion per 31 December 2014 to Rp1.53 billion. The increase was mainly due to the Company’s Current Assets that grew by Rp285.27 billion, or 36.44 compared to the position per 31 December 2014. The increase was due to increase in Cash and Cash Equivalent. Meanwhile, Non Current Assets as of 31 December 2015 decreased by Rp1.32 billion or 0.28 compared to the position as of 31 December 2014, due to decrease of Deferred Tax Asset. TInJAUAn KEUAnGAn FInAnCIAL REvIEw 135 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Liabilitas dan Ekuitas dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Liabilitas Jangka Pendek Short Term Liabilities 600.566 846.731 40,98 Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilities 61.496 94.269 53,29 JUMLAh LIABILITAS Total Liabilities 662.062 941.000 42,13 JUMLAh EKUITAS Total Equity 587.702 592.709 0,85 JUMLAh LIABILITAS DAN EKUITAS Total Liabilities and Equity 1.249.764 1.533.709 22,72 Nilai Liabilitas Perseroan pada posisi per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp278,94 miliar, atau 42,13 dibandingkan Liabilitas di posisi per 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama terjadi akibat kenaikan Liabilitas Jangka Panjang sebesar Rp32,77 miliar atau 53,29, dari Rp61,50 miliar menjadi Rp94,27 miliar. Kenaikan signiikan ini terjadi sebagai akibat dari penerbitan Medium Term Notes MTN yang ke-II. Sementara Liabilitas Jangka Pendek Perseroan juga mengalami peningkatan sebesar Rp246,16 miliar atau 40,98 dibandingkan posisinya pada 31 Desember 2014. Kenaikan Liabilitas Jangka Pendek disebabkan adanya kenaikan utang usaha Perseroan. Saldo Ekuitas Perseroan pada posisi per 31 Desember 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp5,01 miliar atau sebesar 0,85 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014, yang disebabkan adanya penambahan Laba Tahun Berjalan. ARUS KAS dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi Cash Flow from Operational Activities 148.727 134.285 9,71 Arus Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi Net Cash Flow for Investing Activities 54.387 19.724 63,73 Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan Net Cash Flow from Financing Activities 79.747 62.175 177,97 Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Increase in Cash and Cash Equivalents 14.592 176.736 1.111,18 Kas dan setara kas awal periode Cash Equivalents at the Beginning of Period 121.432 135.755 11,79 Pengaruh perubahan kurs mata uang asing Efect of Foreign Currency rate changes 270 982 463,70 Kas dan setara kas akhir periode Cash and Cash Equivalents at the End of Period 135.755 313.473 130,91 Liabilities and Equity The Company’s Total Liabilities as of 31 December 2015 rose by Rp278.94 billion or 42.13 compared to total liabilities as of 31 December 2014. The increase was mainly due to increase in Long Term Liabilities by Rp32.77 billion or 53.29 from Rp61.50 billion to Rp94.27billion. This signiicant increase was driven by the Second Medium Term Notes MTN issuance. Meanwhile, Short-Term Liabilities also increased by Rp246.16 billion or 40.98 compared to Short Term Liabilities as of 31 December 2014. The increase of Current Liabilities was due to the Company’s increase of borrowings. Balance of Company’s equity as of 31 December 2015 rose by Rp5.01 billion or by 0.85 compared to the position of balance of equity per 31 December 2014, due to growth of net income of the year CASH FLOW 136 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivitas Operasi di tahun 2015 mencapai Rp134,285 miliar, turun 9,71 atau Rp14,44 miliar jika dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan pelunasan piutang usaha oleh pelanggan. Kas Bersih yang digunakan untuk Aktivitas Investasi tercatat mengalami penurunan sebesar 63,73 menjadi Rp19,72 miliar apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Sementara itu, Perseroan mencatat Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivitas Pendanaan sebesar Rp62,18 miliar, meningkat 177,97, yang disebabkan adanya penerbitan Medium Term Notes MTN sebesar Rp45 miliar. LIKUIDITAS dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Aset Lancar Current Assets 782.888 1.068.157 36,44 Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities 600.566 846.731 40,99 Rasio Lancar Liquidity Ratio 130,36 126,15 3,23 Tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya ditunjukkan dari tingkat likuiditas yang dimiliki. Pada akhir tahun 2015, likuiditas ditunjukan dengan Rasio Lancar yang mengalami penurunan sebesar 3,23 menjadi 126,15. SOLVABILITAS dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Jumlah Aset Total Assets 1.249.764 1.533.709 22,72 Jumlah Liabilitas Total Liabilities 662.062 941.000 42,13 Jumlah Ekuitas Total Equity 587.702 592.709 0,85 Debt to Equity Ratio 112,65 158,76 40,93 Debt to Asset Ratio 52,97 61,35 15,82 Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam membayar liabilitasnya, yang dihitung dengan cara membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset Debt to Asset Ratio DAR dan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas Debt to Equity RatioDER. Net Cash Flow from Operational activities declined by 9.71 or by the amount of Rp14.44 billion compared to 2014 position, to Rp134.285 billion in 2015. This was due to increased payment of receivables from customers. Net cash low for investing activities decreased by 63.73 to Rp19.72 billion compared to 2014 position. Meanwhile, the Company posted Net Cash Flow from inancing activities amounting to Rp62.18 billion, increase 177.97. This was due to the issuance of MTN in the amount of Rp45 billion. LIQUIDITY Liquidity refers to the Company’s ability to meet its current liabilities. As of the end of 2015, liquidity, as indicated by liquidity ratio, decreased by 3.23 to 126.15. SOLVABILITY Solvability indicates the Company’s ability to meet its liabilities. It is measured by comparing total liabilities to total assets Debt to Asset RatioDAR and comparing total liabilities to total equity Debt to Equity RatioDER. TInJAUAn KEUAnGAn FInAnCIAL REvIEw 137 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Debt to Equity Ratio Perseroan di tahun 2015 sebesar 158,76, mengalami kenaikan sebesar 40,93 jika dibandingkan dengan tahun 2014. Debt to Asset Ratio Perseroan di tahun 2015 sebesar 61,35 dengan kenaikan sebesar 15,82 jika dibandingkan dengan tahun 2014. Kenaikan rasio kemampuan membayar utang ini disebabkan oleh adanya penerbitan Medium Term Notes MTN II INAF senilai Rp45 miliar di tahun 2015. TINGKAT KOLEKTABILITAS PIUTANG hari Days 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Tingkat Kolektabilitas Piutang Perusahaaan Collectibility 51 44 13,73 Kolektibilitas piutang dipengaruhi oleh kemampuan Perseroan dalam menagih piutangnya. Pada akhir tahun 2015, kolektibilitas piutang memperlihatkan peningkatan menjadi 44 hari dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 51 hari. Peningkatan kolektibilitas piutang ini disebabkan perbaikan pelunasan piutang usaha. STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS PERMODALAN Struktur Modal Tahun 2014 dan 2015 dinyatakan dalam Rupiah Penuh Struktur Modal Capital Structure 2015 2014 Kenaikan Penurunan persen Increase Decrease Jumlah Total Rp-juta Rp-million Kontribusi Contribution Jumlah Total Rp-juta Rp-million Kontribusi Contribution Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities 846.731 55 600.566 48 40,99 Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilities 94.268 6 61.496 5 53,29 Jumlah Liabilitas Total Liabilities 941,000 61 662.062 53 42,13 Ekuitas Equity 592.709 39 587.702 47 0,85 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Total Liabilities and Equity 1.533.709 100 1.249.764 100 22,72 Kebijakan Terhadap Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat- syarat modal tertentu. Debt to Equity Ratio In 2015, the Company posted 40.93 increase compared to 2014 position. The Company’s Debt to Asset Ratio in 2015 was at 61.35, representing 15.82 increase compared to 2014. This increase of solvability was due to INAF Medium Term Notes MTN II issuances in the amount of Rp45 billion in 2015. ACCOUNT RECEIVABLES COLLECTIBIITY Collectibility is inluenced by the Company’s caability in collecting the account receivables. As of the end of 2015, collectibility improved to 44 days from 51 days in 2014. This decrase was attributable to improved account receivables collectibility from customers. CAPITAL STRUCTURE AND CAPITAL MANAGEMENT POLICY Capital Structure 2014 dan 2015 Expressed in the rupiah full of Capital Policy The main purpose of the Company’s capital policy is to ensure robust management of capital ratio that would support business endeavors and maximize value for shareholders. The Company is not required to meet any requirements concerning capital. 138 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka mengoptimalkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Perseroan, sekaligus untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan. Struktur permodalan Perseroan terdiri dari Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang terdiri dari Modal Saham, tambahan Modal Disetor, dan saldo Laba; dan pinjaman serta Utang bersih terdiri dari sewa pembiayaan, Utang bank dikurangi dengan saldo Kas dan Setara Kas. Perseroan maupun Entitas Anak tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu. Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan gearing ratio yang merupakan jumlah pinjaman berdampak bunga dibagi dengan jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. KEBIJAKAN DAN PEMBAGIAN DIVIDEN Sesuai Anggaran Dasar, kebijakan pembagian Dividen dilakukan dari seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisahan untuk cadangan kerugian. Dividen hanya dapat dibagikan jika Perseroan memiliki saldo laba positif. Kecuali RUPS memutuskan hal lain, kebijakan ini berlaku sebagai dasar dari pengambilan keputusan terkait pembagian Dividen. Sesuai usulan manajemen yang telah menjadi keputusan RUPST 2015, Perseroan tidak membagikan Dividen untuk tahun buku 2014. Hasil Laba Bersih dari tahun buku 2014 digunakan untuk memperkuat modal kerja Perseroan. Pembagian Dividen selama 5 lima tahun buku terakhir disajikan sebagai berikut, Tahun Buku Financial Year Tanggal Pengumuman Announcement Date Tanggal Pembayaran Payout Date Dividen Kas yang Dibagikan Distributed Cash Dividend Rp Dividen per Lembar Saham Dividend per Stock Rp Rasio Pembagian Dividen Dividend Payout Ratio 2010 NA 2011 NA 2012 15 April 2013 22 May 2013 4.238.511.497 1,36 10,11 2013 NA 2014 NA The Company manages its capital with the purpose to maintain business continuity and therefore optimizing wealth of shareholders and beneits for other interested parties of the Company, whilst keeping optimum capital structure to reduce capital cost. The Company’s capital structure consists of equity attributable to owner of parent company, comprising capital stock, additional paid-in capital, and retained earnings; and loans and net borrowings comprising lease inancing and bank borrowings less cash and cash equivalents. The Company and its subsidiaries are not required to meet certain capital requirements. The Company monitors its capital using a gearing ratio, which the result of total interest bearing loans divided by total equity attributable to the owner of parent entity. DIVIDEND POLICY AND PAYOUT In accordance with the Articles of Association, dividend payout is determined based on the amount of net income less allowance for losses. Dividend payout is exercised only when the Company posts positive net income. Unless the GMS speicies otherwise, this is the applicable policy that shall serve as the basis of decision making with respect to divident payout. According to the management’s proposal that have been adopted as a resolution of AGMS 2015, the Company did not exercise dividend payout in inancial year 2014. The Net Income generated during inancial year 2014 was allocated for the Company’s working capital. Dividend payout historical data for past 5 ive inancial years are as follows: TInJAUAn OPERASI PER SEGMEn USAHA OPERATIOnAL REvIEw PER BUSInESS SEGMEnT 139 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Tahun-tahun dimana penanda NA terlihat pada tabel di atas, Perseroan tidak melakukan pembagian Dividen sesuai dengan kebijakan dasar terkait pembagian Dividen seperti yang telah disebutkan di atas. Tahun 2010, Perseroan tidak membagikan Dividen karena laba ditahan untuk cadangan kerugian. Di tahun 2011, kebijakan untuk tidak membagikan Dividen dilakukan karena minimnya laba Perseroan dengan pertimbangan akselerasi pertumbuhan kinerja, ekspansi usaha serta kebutuhan capital expenditure. Tahun 2013 Perseroan tidak membagikan Dividen karena terjadi kerugian. Di tahun 2014, Perseroan kembali tidak membagikan laba sebagai konsekuensi kebutuhan akan modal kerja untuk tahun 2015. PERBANDINGAN REALISASI DENGAN TARGET Penjualan dan Pendapatan Serta Laba Rugi dalam jutaan Rupiah in million Rupiah RKAP 2015 2015 RKAP Realisasi 2015 2015 Realization Pencapaian Target Achieved Penjualan Bersih Net Sales 1.765.707 1.621.899 91,86 Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold 1.316.406 1.291.844 98,13 Laba Kotor Gross Proit 449.301 330.054 73,46 Beban Penjualan Sales Expenses 221.413 170.602 77,05 Beban Administrasi dan Umum General and Administrative Expenses 122.643 97.041 79,12 Beban Keuangan Financial Expenses 58.048 40.779 70,25 Laba Rugi Sebelum Pajak proit Loss Before Tax 47.197 14.175 30,03 Pajak Taxes 14.178 7.609 53,67 Laba Rugi Bersih Net Income Loss 33.019 6.566 19,88 Pendapatan Komprehensif Lainnya Other Comprehensive Income - 1.559 0,00 Laba Rugi Komprehensif Comprehensive Proit Loss 33.019 5.007 15,16 Pada tahun 2015, Perseroan membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp1,62 triliun atau mencapat target RKAP sebesar 91,86. Selain itu, Perseroan mampu menerapkan eisiensi di Beban Penjualan serta Beban Administrasi dan Umum, yang dapat ditunjukkan dengan mampu mengelola Beban Penjualan yang hanya sebesar 77,05 dari RKAP dan Beban Administrasi dan Umum yang hanya mencapai 79,12. The years indicated with NA as shown by the above table indicated the years where the Company did not exercise dividend payout in accordance with dividend policy as explained above. In 2010, the Company did not exercise dividend payout, as retained earnings was appropriated for loss allowance. In 2011, dividend was not paid out in consideration to performance growth acceleration, business expansion, and capital expenditure requirement. In 2013, the Company posted inancial loss, while in 2014 the Company allocated net proit to meet working capital requirements in 2015. COMPARISON OF REALIZATION WITH TARGET Sales and Revenues and Proit Loss In 2015, the Company posted Net Sales amounting to Rp1.62 trillion, representing 91.86 achievement of RKAP target. Further, the Company was able to drive eiciency in Sales Expenses and General Administrative Expenses, as indicated by its ability to manage Sales Expenses that reached only 77.05 of RKAP Target as well as General and Administrative Expenses that reached 79.12 of target speciied in RKAP. 140 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL Di tahun 2015, Perseroan tidak melakukan ikatan material untuk investasi barang modal. REALISASI INVESTASI BARANG MODAL Tidak terdapat investasi barang modal dari Perseroan dan realisasinya di sepanjang tahun 2015. DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN PERUSAHAAN Adanya ketentuan pemerintah yang mengatur penetapan harga jual produk obat generik mengharuskan Perseroan untuk terus melakukan upaya pengendalian beban pokok produksi agar dapat bersaing dengan industri farmasi lain. Untuk menurunkan beban pokok produksi, Perseroan melaksanakan program yang terintegrasi yang dimulai dari tahap pemilihan penyedia bahan baku yang eisien, optimalisasi formula produk dan mengurangi penyimpangan proses produksi. Selain hal tersebut diatas, Perseroan juga melakukan upaya perbaikan portofolio produk dengan menumbuhkan penjualan produk yang memiliki marjin tinggi sehingga penurunan pendapatan Perseroan akibat perubahan harga dapat dikendalikan. DAMPAK PERUBAHAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING Perubahan nilai tukar mata uang dolar AS berpengaruh terhadap harga bahan baku, yang kemudian mempengaruhi kinerja Perseroan. Untuk mengurangi dampak risiko tersebut, Perseroan berupaya meningkatkan pembelian bahan baku dengan cara melakukan identiikasi produk dengan kontribusi harga bahan baku yang signiikan dengan komponen beban pokok penjualan, melakukan negosiasi harga dengan calon penyedia bahan baku yang potensial, mengadakan kontrak pembelian yang terkait produksi, menyediakan alternatif penyedia bahan baku, melakukan trial order yang sudah diuji di Perseroan. Terkait dengan upaya mengendalikan harga bahan baku, Perseroan memiliki program substitusi bahan yang dilakukan oleh unit kerja Penelitian dan Pengembangan Produk untuk memperoleh bahan baku dengan harga yang lebih rendah dari Produsen yang ada. MATERIAL COMMITMENT FOR CAPITAL GOODS INVESTEMENT In 2015, the Company did not enter into material commitment for capital goods investment. CAPITAL GOODS INVESTMENT REALIZATION There was no capital goods investment by the Company and realization throughout 2015 IMPACTS OF PRICE CHANGE TO COMPANY’S INCOME Government regulation on the selling price of generic drugs requirs the Company to continually control the cost of goods manufactured in order to stay competitive to other players in the pharma industry. In order to reduce cost of goods manufactured, the Company implemented an integrated end- to-end program from eicient raw material supplier selection, product formula optimization, to reducing production deviation. In addition, the Company improved its product portfolio by focusing sales growth on products with higher margin. These strategies enabled the Company to mitigate lost revenue due to changes in price. IMPACTS OF CHANGES IN FOREIGN CURRENCY EXCHANGE RATE Foreign currency fluctuation impacts the Company’s performance, as the price of raw material supplied to the Company would be afected by luctuating exchange rate of US Dollar. To mitigate this risk, the Company applied strategies concerning raw material supply, among others by identifying products with raw materials that were accounted signiicantly to the cost of goods sold, negotiating best price with potential raw material suppliers, entering into purchase agreements relating to production, listing alternative suppliers, and conducting order trial. To control raw material price in particular, the Company has a program for raw material substitution developed by its Product Research and Development unit to allow the Company securing lower price compared to external suppliers. TInJAUAn KEUAnGAn FInAnCIAL REvIEw 141 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS Perseroan melaksananakan Penawaran Umum Perdana pada 17 April 2001. Seluruh dana hasil Penawaran Umum Terbatas telah digunakan Perseroan untuk modal kerja. Hingga saat ini, Perseroan belum melakukan Penawaran Umum Saham dalam bentuk lain selain Penawaran Umum Perdana. I N F O R M A S I M AT E R I A L M E N G E N A I INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, PENGGABUNGAN USAHA, AKUISISI, DAN ATAU RESTRUKTURISASI UTANGMODAL Sepanjang tahun 2015, tidak terdapat informasi dan fakta material yang dapat disampaikan terkait dengan aktivitas investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan usaha, akusisi, danatau restrukturisasi utangmodal. INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Seluruh laporan keuangan untuk tahun buku 2015 yang tersajikan dilakukan sebelum tanggal laporan akuntan. INFORMASI TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI DANATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK AFILIASI Perseroan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK 7 Revisi 2010 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, dimana PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo Pihak-pihak Berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan konsolidasian. Transaksi antara Perseroan dengan Badan Usaha Milik Negara BUMN diperlakukan sebagai transaksi dengan Pihak yang Berelasi sesuai dengan PSAK tersebut. Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi dan deinisi Pihak Berelasi sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7. Di tahun 2015, penjualan dengan Pihak Berelasi sebanyak Rp13,44 miliar, setara dengan 0,83 terhadap jumlah Penjualan Bersih Perseroan. Sementara pembelian barang jasa dengan Pihak Berelasi berjumlah Rp33,40 miliar, atau setara dengan 2,58 terhadap jumlah Beban Pokok Penjualan dari Perseroan. REALIZATION OF THE USE OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING On 17 April 2001, the Company exercised Initial Public Ofering. All proceeds have been used as working capital. Until today, other than the IPO, the Company has not exercised other stock ofering program. MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, MERGER, ACQUISITION, ANDOR DEBTCAPITAL RESTRUCTURING In 2015, there was no material information and facts concerning investment, expansion, divestment, merger, acquisition, and or debtcapital restructuring. MATERIAL INFORMATION AND FACTS S U B S E Q U E N T T O T H E D A T E O F ACCOUNTANT’S REPORT There was no material information and facts that occurred subsequent to the date of accountan’s report. All inancial statements presented from inancial year 2015 were prior the date of the accountant’s report. INFORMATION ON TRANSACTIONS WITH RELATED ANDOR AFFILIATED PARTIES The Company and Subsidiaries adopted IFAS 7 Revised 2010 on “Related Parties Disclosure”. This standard requires disclosure of relationship, transactions, and balance amount with Related Parties, including commitment made therewith,in consolidated financial statements. Transaction between the Company and State Owned Enterprises SOEs shall be regarded as transaction with Related Parties in accordance with the standard. Disclosure on and deinition of Related Parties refer to Bapepam-LK Regulation No.VIII.G.7. In 2015, there were sales with Related Parties amounting to Rp13.44 billion, or equal to 0.83 of the Company’s total Net Sales. There was also a total of Rp33.40 billion of purchase of goodsservices from Related Parties, or represented 2.58 of the Company’s total Cost of Goods Sold. 142 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Sifat dari hubungan dan sifat transaksi dengan Pihak Berelasi yang mengadakan transaksi dengan Perseroan sebagai berikut: Pihak-pihak yang Berelasi Related Parties Sifat hubungan Nature of Relationship Sifat Transaksi Nature of Transaction PT Indofarma Global Medika Entitas Anak Subsidiary Penyertaan Modal Cash and Cash Equivalents, Borrowing PT Bank Mandiri Persero Tbk Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama Owned by the Same Controlling Shareholder Kas dan Setara Kas Cash and Cash Equivalents, Borrowing PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama Owned by the Same Controlling Shareholder Kas dan Setara Kas Trade Receivables and Trade Payables PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama Owned by the Same Controlling Shareholder Piutang Usaha dan Utang Usaha Trade Receivables and Trade Payables PT Kimia Farma Pesero Tbk Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama Owned by the Same Controlling Shareholder Piutang Usaha dan Utang Usaha Trade Receivables and Trade Payables PT Bio Farma Persero Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama Owned by the Same Controlling Shareholder Piutang Usaha dan Utang Usaha Trade Receivables and Trade Payables Rincian transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi adalah sebagai berikut, Penjualan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain in million Rupiah, unless otherwise stated 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero 2.189 2.293 4,75 PT Kimia Farma Persero Tbk 18.005 11.147 38,09 Jumlah Total 20.194 13.440 33,45 Penjualan Bersih Net Sales 1.381.437 1.621.899 17,41 Persentase dari Penjualan Bersih Percentage of Net Sales 1,46 0,83 Pembelian dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain in million Rupiah, unless otherwise stated 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease PT Kimia Farma Persero Tbk 833 350 57,98 PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero 2.667 9.725 264,64 PT Bio Farma Persero 16.318 23.329 42,96 Jumlah Total 19.818 33.404 68,55 The nature of relationships and transactions with Related Parties are: Detail Transaction with Related Parties as below, Sales Purchase TInJAUAn KEUAnGAn FInAnCIAL REvIEw 143 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain in million Rupiah, unless otherwise stated 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold 1.069.010 1.291.844 20,84 Persentase dari Beban Pokok Penjualan Percentage of Cost of Goods Sold 1,85 2,58 Penghasilan Bunga dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain in million Rupiah, unless otherwise stated 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease PT Bank Mandiri Persero Tbk 494 257 47,98 Beban Bunga Pinjaman Provisi Interest Payables Provision dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain in million Rupiah, unless otherwise stated 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease PT Bank Mandiri Persero Tbk 35.299 18.699 47,03 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk 1.844 Aset dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain in million Rupiah, unless otherwise stated 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Kas dan Setara Kas Cash and cash low PT Bank Mandiri Persero Tbk 103.410 26.215 74,64 PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk 247.269 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk 618 1.144 85,11 Piutang Usaha Trade receivables PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero 1.621 830 48,79 PT Kimia Farma Persero Tbk 6.923 4.597 33,59 PT Bio Farma Persero 548 - Jumlah Total 112.572 280.603 149,26 Jumlah Aset Total Assets 1.249.764 1.533.709 22,72 Persentase dari Aset Percentage of Assets 9,01 18,30 Pembelian Purchase Income of a rate Asset 144 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Liabilitas dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain in million Rupiah unless otherwise stated 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Utang Usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero 1.425 7.554 430,11 PT Kimia Farma Persero Tbk 1.520 95 93,75 SKBDN Bank Mandiri - 4.982 - PT Bio Farma Persero - 5.955 - Utang Bank PT Bank Mandiri Persero Tbk 252.831 223.779 11,49 Jumlah Total 255.776 242.365 5,24 Jumlah Liabilitas Total Liabilities 662.062 941.000 55,47 Persentase dari Liabilitas Percentage of Liabilities 38,63 25,75 INFORMASI KEUANGAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN YANG BERSIFAT LUAR BIASA DAN JARANG TERJADI Di sepanjang tahun 2015, tidak terdapat kejadian yang bersifat luar biasa dan jarang terjadi yang berimbas pada informasi keuangan Perseroan. PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG- U N D A N G A N YA N G B E R P E N G A R U H SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN Pada tahun 2015 terdapat perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan POJK dan Peraturan Perundang- undangan lainnya. Peraturan dimaksud antara lain POJK No. 32POJK.042014 tentang Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan POJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris, Emiten atau Perusahaan Publik. Namun demikian, perubahan peraturan dan perundang- undangan tersebut tidak memiliki dampak langsung terhadap kinerja keuangan Perseroan, seperti yang telah disampaikan di atas. F I N A N C I A L I N F O R M A T I O N O N EXTRAORDINARY AND RARE EVENTS In 2015, the Company did not experience extraordinary and rare events that afected the Company’s inancial information. REGULATORY CHANGES WITH SIGNIFICANT IMPACTS TO THE COMPANY In 2015, there were changes made to the Company’s Articles of Association in compliance with Financial Services Authority Regulation POJK as well as other regulations. The regulations, among others, were POJK No. 32POJK.042014 on Plan to Organize General Meeting of Shareholders for Public Company and POJK No. 33POJK.042014 on the Board of Directors and Board of Commissioners, Issuers, or Public Company. However, as stated above, the amendments made to laws and regulations did not have direct impact to the Company’s inancial performance liability TInJAUAn KEUAnGAn FInAnCIAL REvIEw 145 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance K E B I J A K A N A K U N T A N S I D A N PERUBAHANNYA Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia DSAK-IAI telah menerbitkan standar baru, revisi dan interpretasi yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Standar baru, revisi dan interpretasi yang relevan terhadap Perseroan dan menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perseroan, namun tidak memiliki dampak material terhadap jumlah yang dilaporkan selama tahun berjalan atau tahun sebelumnya adalah sebagai berikut: • PSAK 1 revisi 2013 “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 1 revisi 2013 mengharuskan entitas untuk mengelompokkan item-item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain atas dasar apakah item- item tersebut berpotensi direklasiikasi ke laporan laba rugi selanjutnya. Laporan penghasilan komprehensif lain pada laporan keuangan ini telah direvisi untuk mencerminkan PSAK 1 revisi 2013. • PSAK 4 revisi 2013 “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 4 revisi 2013 mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan konsolidasi tersendiri sebagai informasi tambahan. • PSAK 24 revisi 2013 “Imbalan Kerja” Keuntungan dan kerugian aktuarial pengukuran kembali yang timbul dari penilaian program pensiun manfaat pasti tidak lagi menggunakan corridor approach method dan harus diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Selain itu, pada PSAK 24 revisi 2013, biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi. • PSAK 46 revisi 2014 “Pajak Penghasilan” PSAK 46 revisi 2014 mensyaratkan pajak-pajak lainnya di luar dari pajak penghasilan badan disajikan terpisah di laporan posisi keuangan. Pajak penghasilan dan pajak lainnya telah disajikan terpisah dalam laporan posisi keuangan untuk mencerminkan PSAK 46 revisi 2014. • PSAK 50 revisi 2014 “Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK 50 revisi 2014 menjelaskan persyaratan untuk saling hapus instrumen-instrumen keuangan dan mengantisipasi ketidak-konsistenan yang diidentiikasi dalam menerapkan kriteria saling hapus. • PSAK 55 revisi 2014 “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan pengukuran” PSAK 55 revisi 2014 menambahkan pengaturan kriteria instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal. ACCOUNTING POLICY AND ITS AMENDMENT The Indonesian Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants DSAK-IAI has issued new standards, amendments, and interpretations efective on or after 1 January 2015. The new standard, amendments, and interpretations relevant to the Company and resulted in changes of the Company’s accounting policy, without rendering material impacts on the amount reported during the year or the preceding years, are: • IFAS 1 Revised 2013 “Financial Statement Presentation” IFAS 1 Revised 2013 requires entities to group items presented in other comprehensive income on the basis of whether the items can be reclassiied to the subsequent proit and loss statements. Other comprehensive income in this inancial statements has been revised to relect IFAS revised 2013. • IFAS 4 revised 2013 “Separate Financial Statements” IFAS 2014 revised 2013 provides accounting requirements for holding entity’s separate consolidated inancial statements as additional information. • IFAS 24 revised 2013 “Employee Beneits” Actuarial gains and loss re-measurement arising from fixe benefit pension plan no longer uses approach method corridor and must be recognized in other comprehensive income. In addition, according to IFAS 24 revised 2013, service fees are recognized in proit and loss statements. • IFAS 46 revised 2014 “Income Tax” IFAS 46 revised 2014 requires for taxes other than corporate income tax to be presented separately in the inancial position statements. Income tax and other taxes have been presented separately in this inancial statements to relect IFAS 46 revised 2014. • IFAS 50 revised 2014 “Financial Instrument: Presentation” IFAS 50 revised 2014 explains write-of requirements for inancial instruments and anticipates inconsistencies identiied in the write-of criteria. • IFAS 55 revised 2014 “Financial Instrument: Recognition and Measurement” IFAS 55 revised 2014 adds hedging instrument criteria that cannot be regarded as expired or terminated as well as requireents to recognize inancial instrument on the date of measurement and on the date subsequent to initial recognition. 146 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA Manajemen telah melakukan analisa kapabilitas internal dengan cara mengidentiikasi faktor-faktor internal yang mencakup kekuatan dan kelemahan, serta faktor-faktor eksternal yang mencakup peluang dan tantangan yang dihadapi Perseroan; atau yang dikenal dengan istilah Strength, Weakness, Opportunity, Threat SWOT. Dengan memahami kekuatan dan peluang yang ada, Perseroan dapat merencanakan langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan. Selain itu, dengan identiikasi terhadap kelemahan dan tantangan yang ada, Perseroan dapat mengetahui area for improvement dan program perbaikan yang harus dilakukan. Identiikasi kapabilitas internal dilakukan dengan melibatkan seluruh unit di Perseroan, yang kemudian tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP untuk 1 satu tahun ke depan dan Manajemen Risiko. Berdasarkan RKAP tahun 2015 yang telah disusun pada akhir tahun 2014 dan awal tahun 2015, dan aspek Manajemen Risiko seperti yang dijelaskan pada bagian Tata Kelola Perusahaan, manajemen tidak melihat adanya hal-hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan pada tahun 2015. BUSINESS CONTINUITY INFORMATION The management has performed analysis on internal capabilities by identifying internal factors of strengths and weaknesses as well as external factors of opportunities and challenges that the Company faces, or also known as the Strength, Weakness, Opportunity, and Threat SWOT. By understanding its strengths and opportunities, the Company is able to plan strategic measures to achieve its goals. In addition to that, by identifying its weaknesses and challenges, the Company will be able to identify areas and programs of improvements Internal capabilities are identiied by involving all units in the Company and are expressed in the RKAP for the next 1 one year and Risk Management formulated based on 2015 RKAP that was developed at the end of 2014 and at the beginning of 2015. In terms of Risk Management, as described in Corporate Governance chapter, in the view of the management there was no aspects with signiicant potential impacts to Company’s business continuity in 2015 TInJAUAn KEUAnGAn FInAnCIAL REvIEw 147 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Perseroan memandang Sumber Daya Manusia SDM sebagai aset penting bagi keberlanjutan usaha sekaligus sebagai pemangku kepentingan. Untuk mendukung kedua hal tersebut, Perseroan menegakkan komitmen kuat untuk meningkatkan taraf hidup dan kualitas SDM secara terencana dan berkelanjutan. Terhitung hingga 31 Desember 2015, Perseroan memiliki total 955 karyawan dengan besaran gaji sesuai Upah Minimum KabupatenKota Bekasi. Jumlah karyawan ini menurun 8,59 dari tahun 2014, dimana pada Desember 2014 Perseroan memiliki 1.037 karyawan. Penurunan ini merupakan komitmen dan strategi besar Perseroan untuk terus melakukan eisiensi di hampir segala bidang, dan menciptakan organisasi yang ramping dan efektif. For the Company, Human Resorces HR is a critical asset for business continuity and as stakeholders. To address these roles, the Company upholds strong commitment to improve the welfare and competence of HR in a well-planned and continuous manner. As of 31 December 2015, the Company had a total of 955 employees. Their salaries comply with the standard of Minimum Wage set by Bekasi DistrictCity. The number of employees declined by 8.59 from 2014 payroll, where as of December 2014 the Company had 1,037 employees. The decrease relected the Company’s commitment and strategy to pursue lean and efective organization. SUMBER DAYA MANUSIA HUMAn RESOURCES 148 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Guna mendorong kemandirian sekaligus pengelolaan usaha yang berasaskan eisiensi dan efektiitas, Perseroan memberikan kewenangan kepada Entitas Anak PT Indofarma Global Medika dan Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung PT Farmalab Indoutama dalam menentukan kebijakan pengelolaan SDM. Hingga akhir tahun 2015, jumlah karyawan yang bernaung di bawah Kelompok Usaha mencapai 1.728 karyawan. Komposisi dan Jumlah SDM Perseroan Perbandingan Jumlah Karyawan Kelompok Usaha 2014 2015 PT Indofarma Persero Tbk 1.037 955 Entitas Anak Subsidiary PT Indofarma Global Medika 747 763 Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung Indirect Ownership Subsidiary PT Farmalab Indoutama 10 10 Jumlah Total 1.794 1.728 Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jabatan Level Organisasi PT Indofarma Persero Tbk 20 19 161 160 50 49 806 727 Manajer Asisten Manajer Supervisior Pelaksana 2014 2015 Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Tingkat Pendidikan PT Indofarma Persero Tbk 11 11 73 66 343 301 487 486 26 24 97 67 S2 SD SMP Sederajat Diploma 3 S1 SMA Sederajat 2014 2015 In order to promote independency and to drive eicient and efective business management, the Company allows Subsidiary PT Indofarma Global Medika and indirect Subsidiary PT Farmalab Indoutama to separately manage their HR. Until end of 2015, there were a total of 1,728 employees under the Group. HR Composition and Total Employees The Comparison of Employees Business Group Level Composition PT Indofarma Persero Tbk Employee by PositionLevel in the Organization PT Indofarma Persero Tbk Composition Employees Of The Company Based on The Level Education SUMBER DAyA MAnUSIA HUMAn RESOURCES 149 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Status Kepegawaian PT Indofarma Persero Tbk 229 181 808 774 Karyawan Tetap Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT 2014 2015 Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenis Kelamin PT Indofarma Persero Tbk 242 225 759 730 Perempuan Laki-laki 2014 2015 Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Usia PT Indofarma Persero Tbk 25 29 294 248 323 310 92 80 303 288 ≥55 tahun 25 tahun 45 – 54 tahun 25 – 34 tahun 35 – 44 tahun 2014 2015 Pengembangan Kompetensi SDM Perseroan memiliki kebijakan pengembangan SDM yang ditetapkan manajemen, dimana kebijakan ini selaras dengan rencana pengembangan usaha Perseroan terutama pada aspek-aspek berikut ini, 1. Pengembangan Organisasi • Job Enrichment Individu diberi penugasan yang beragam dari sisi usaha, teknis, dan organisasi ditujukan untuk memperkaya kemampuan karyawan dalam fungsi tugasnya. • Job Enlargement Individu dalam Perseroan diberikan penugasan Composition Employees of The Company Based On Employment Status PT Indofarma Persero Tbk The Composition of The Employees of The Company on The Basis Of Gender PT Indofarma Persero Tbk The Composition of The Employees of The Company On The Basis Of Age PT Indofarma Persero Tbk hR Competence Development The Company’s HR development policy is deined by the management and in line with the Company’s business development plan, especially in terms of the following aspects: 1. Organizational Development • Job Enrichment Employees are given various assignments in terms of business, technicality, and organizational, with the purpose to enrich the individual’s ability to perform his or her responsibilities. • Job Enlargement Employees are assigned in projects that involve 150 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima dalam proyek-proyek yang melibatkan koordinasi antar lintas bidang. Implementasi dari aspek ini ditujukan untuk memperluas wawasan karyawan untuk mengetahui hubungan proses usaha yang komprehensif. • Job Value Melakukan reviu berkala pada masing-masing posisi terkait dengan kontribusinya dalam pencapaian kerja untuk menentukan nilai yang harus dihargai di setiap jabatan yang ada di Perseroan. • Job Grading Menetapkan bobot jabatan dari masing-masing posisi yang ada di Perseroan untuk melakukan pemetaan posisi. • Rotasi dan Mutasi Dilakukan dengan mempertimbangkan azas prestasi dan kualiikasi yang dibutuhkan untuk program penyegaran dan program pemenuhan kompetensi dan kualiikasi dalam persyaratan jenjang karir. 2. Transformasi Budaya Perseroan memiliki budaya perusahaan dan senantiasa menanamkannya kepada seluruh karyawan dan manajemen sebagai dasar etika usaha dan norma perilaku insan Perseroan. Budaya perusahaan ini merupakan kumpulan dari tata nilai yang disepakati bersama dan melandasi semua aspek budaya dan organisasi Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM, Perseroan berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan pelatihan di seluruh aspek operasional Perseroan secara terencana dan berkelanjutan. Upaya peningkatan kompetensi ini diselenggarakan dengan menjunjung tinggi prinsip persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan Perseroan. Pada tahun 2015, Perseroan telah mendorong pengembangan kompetensi SDM melalui serangkaian program pendidikan dan pelatihan, baik program yang menyangkut produk dan pemastian mutu, maupun program pendidikan dan pelatihan yang berhubungan dengan manajerial maupun tata kelola perusahaan. Bentuk program pendidikan dan pelatihan yang dilakukan diantaranya adalah In House Training SeminarWorkshop yang memberdayakan karyawan Perseroan sebagai InternalTrainerFacilitatorInstructor. Selain bagian dari eisiensi yang diterapkan Perseroan, metode tersebut dapat mendorong karyawan Perseroan untuk meningkatkan pengetahuan dan kompetensi agar mampu memberikan pendidikan dan pelatihan yang sesuai kepada karyawan lainnya. interdepartmental coordination. The purpose is to expand employees’ insighs and equip them with comprehensive knowledge regarding business process. • Job Value Periodical review is conducted to assess certain positions’ contributions in Company performance, to determine the value associated with positions available in the Company. • Job Grading Valuing grade of positions available in the Company to map positions. • Rotation and Mutation Fulilling employees’ competence and qualiications in line with career requirements to achieve Company’s goals 2. Culture Transformation The Company has corproate culture that it continually strives to disseminate to all employees and management as basis of business and behaviour conduct of all employees of the Company. Corporate culture consists of a set of norms that have been agreed upon and serves as a foundation for all cultural and organizational aspects. To improve HR competence, the Company is committed to continuously provide planned education and training regarding all of the Company’s operations. Competence development also works on the basis of equal opportunity for all employees. In 2015, HR competence development in the Company was achieved through a series of education and training programs in product and quality asurance, managerial, and corporate governance. Education and training programs were delivered using diferent methods, including In House Training, Seminar, and Workshops, empowering fellow employees as Internal TrainersFacilitatorsInstructors. Not only as part of eiciency eforts that the Company applied, this method also motivated employees to step up their own knowledge and skills in order to be able to properly impart knowledge and train their colleagues. SUMBER DAyA MAnUSIA HUMAn RESOURCES 151 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Terkait mutu produk, Perseroan memberikan pelatihan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB, Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB, dan Good Laboratory Practices. Selain program pelatihan tersebut, Perseroan memberikan pelatihan Enterprise Resource Planning ERP; Audit Internal tingkat I; Regulasi BPJS, Sistem Jaminan Halal, pengelolaan limbah; ISO 9001 : 2015, dan pelatihan Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3. Pada tahun 2015, jumlah kepesertaan yang mengikuti program peningkatan kompetensi di atas mencapai 1.166 kepesertaan, menurun dari jumlah di tahun 2014 yang sebesar 2.612 kepesertaan pelatihan. Demikian pula dengan jumlah waktu pelatihan yang menurun dari 12.500 jam di tahun 2014 menjadi 5.114 jam di tahun 2015. Besaran investasi yang dikeluarkan Perseroan untuk program pendidikan dan pelatihan di tahun 2015 sebesar Rp147,9 juta, turun 51,28 dari investasi di tahun 2014 yang sebesar Rp303,6 juta. Walaupun terjadi penurunan, namun Perseroan tetap berkomitmen untuk melakukan pengembangan kompetensi karyawan, dengan tetap mempertimbangkan efektifitas investasi untuk dapat menciptakan SDM yang memilliki daya saing yang tinggi. Kesejahteraan Karyawan, Lingkungan Kerja dan Kesetaraan Kesempatan Bentuk komitmen Perseroan terhadap kesejahteraan para karyawannya ditunjukan melalui penerapan praktik Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain itu, yang tidak luput juga dari perhatian Perseroan, antara lain penerapan standar gaji atau honorarium yang telah ditetapkan sesuai dengan Upah Minimum KabupatenKota yang berlaku, pemberian tunjangan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Ketenagakerjaan, jaminan kesehatan, pengelolaan Dana Pensiun oleh Lembaga Keuangan DPLK. Guna membentuk lingkungan kerja yang kondusif, Perseroan menyediakan sarana ibadah, menyelenggarakan forum komunikasi korporat dan memfasilitasi forum komunitas karyawan. Melalui kebijakan pengembangan SDM, Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi tanpa memandang suku, agama, ras, antar golongan dan gender. Guna menyeimbangkan kebutuhan operasional usaha Perseroan dengan hak karyawan, Perseroan melakukan penilaian kinerja yang dilakukan setiap tahunnya. In terms of product quality, the Company delivered training on Good Manufacturing Practices GMP, GMP for Traditional Medicines, and Good Laboratory Practices. Moreover, the Company also organized Enterprise Resource Planning ERP; Internal Audit Level I; BPJS Regulation, Halal Assurance System, waste management; ISO 9001 : 2015, and Health, Safety, and Enviroment trainings. Throughout 2015, there were a total of 1,166 employees who participated in competence development programs. The number decreased from 2,162 employees in 2014. Training hours also decreased from 12,500 hours in 2014 to 5,114 hours in 2015. Training investments in 2015 amounted to Rp147.9 million, or down 51.28 from 2014 investments in the amount of Rp303.6 million. Despite the decrease, the Company remained committed to develop the competence of its employees to create highly competitive HR whilst maintaining investment eiciency. Employee Welfare, Work Environment, and Equality of Opportunity To demonstrate its commitment to employee welfare, the Company applies Employment, Safety, and Health at the Workplace practices that comply with applicable regulatory requirements. In addition, the Company also adheres to salary or pay standard stipulated under prevailing Minimum Wage policy in the DistrictCity, provides employee beneits, registered with social security program from Social Security Administration Body for Employment BPJS Ketenagakerjaan, provides health insurance, and participates in pension fund management Financial Institution Pensiun Fund DPLK. To create a work environment that is conducive to growth, the Company also provides religious facilities, organizes corporate communications forum, and facilitates employee community groups. Through its HR development policy, the Company gives same and equal opportunities to all employees to develop their competence regardless of ethnicity, religion, race, group, and gender. To maintain the balance between the Company’s business operations with employees’ rights, the Company conducts annual performance assessment. 152 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Perseroan juga menerapkan reward dan punishment bagi karyawan. Reward diberikan kepada karyawan yang berprestasi baik berupa insentif, bonus, kenaikan golongan, promosi jabatan, dan kebijakan promotif lainnya. Sedangkan setiap pelanggaran akan diberikan punishment sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama PKB. Dalam aspek imbalan kerja, Perseroan menerapkan dasar perhitungan honorarium berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat tentang Upah Minimum KabupatenKota UMK Provinsi Jawa Barat. Mekanisme perhitungan honorarium menggunakan sistem Golongan dan Langkah, dimana Golongan berada di rentang I sampai dengan XII. Golongan I – VI termasuk dalam level pelaksana, Golongan VII – VIII level supervisor, Golongan IX – X level asisten manajer, dan level manajer berada dalam Golongan XI – XII. Pada rentang honorarium, gaji terendah berada di level pelaksana, sebesar Rp3.854.153; sementara gaji tertinggi berada di level manajer sebesar Rp16.238.700. Sebagai apresiasi terhadap loyalitas karyawan, Perseroan memberikan penghargaan berdasarkan masa kerja karyawan. Bagi karyawan yang telah bekerja selama 15 tahun, Perseroan memberikan penghargaan 15 gram emas; masa kerja 20 tahun mendapatkan penghargaan 20 gram emas; 25 gram emas untuk masa kerja 25 tahun, 30 gram emas untuk masa kerja 30 tahun; dan 35 gram emas untuk masa kerja 35 tahun. Dalam menunjang produktivitas dan kepuasan karyawan, Perseroan mendukung adanya aktivitas di luar pekerjaan, baik di bidang olah raga, hobi maupun kegiatan keagamaan. Aktivitas olah raga yang difasilitasi Perseroan antara lain sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, dan tenis lapangan. Aktivitas hobi dilakukan dengan kegiatan pecinta alam dan komunitas otomotif. Kegiatan keagamaan meliputi pengajian rutin karyawan, kajian Islam Muslimah dan persekutuan doa. Perseroan meyakini, kenyamanan bekerja dalam seluruh aspek akan mendorong loyalitas dan produktivitas setiap karyawan untuk berkontribusi dalam kinerja Perseroan secara keseluruhan. Melalui komitmen dan strategi yang telah ditempuh diatas, Perseroan berupaya untuk meningkatkan level kapasitas SDM, menciptakan lingkungan kerja yang baik, dan sekaligus membentuk organisasi yang ramping dan efektif. The Company also applies reward and punishment approach. Reward is based on merit and is given in the form of incentive, bonus, grade promotion, position promotion, and others. Meanwhile, any violation will consequently lead to punishment in the form that is in accordance to Collective Bargaining Agreement PKB. In terms of work compensation, the Company refers to pay standard based on the West Java Gubernatorial Decree on DistrictCity Minimum Wage of West Java Province. It applies Grading mechanism; Grade ranges from Grade I to XII. Operator level is in Grade I-IV; Supervisor in Grade VII-VIII; assistant manager in Grade IX-X, and manager in Grade XI- XII. In terms of pay range, operator level has the lowest pay level at Rp3,854.143, while the highest pay level is applied to managerial level at Rp16,238,700. To express its appreciation to employee loyalty, the Company also has tenure-based reward program. For a 15-year tenure, the Company rewards an employee 15 grams of gold; for a 20-year tenure, the Company rewards 20 grams of gold; 25 grams of gold for 25-year tenure; 30 grams of gold for 30-year tenure; and 35 grams of gold for 35-year tenure. To support employee productivity and ensure employee satisfaction, the Company fully supports leisure activities, such as sports, hobbies, and religious activities. In sports, the Company facilitates activities such as football, futsal, badminton, table tennis, and tennis. The Company also supports other activities including mountainering club and automotive club, and religious programs such as regular Qoran study class, Islamic study class, and praying session for Christians and Catholics. The Company believes that convenience at the workplace will drive loyalty and productivity of all employees, and motivate them to contribute to the overall performance of the Company. Through the above commitment and strategies, the Company strives to improve HR capacity level, create positive work environment, and create a lean and efective organization. SUMBER DAyA MAnUSIA HUMAn RESOURCES 153 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan Sebagai Pedoman Perilaku Karyawan Dalam menjalankan aktivitasnya, Perseroan memegang teguh pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance GCG atau Tata Kelola Perusahaan yang baik. Melalui prinsip GCG ini, Perseroan melandaskan kekaryaaan seluruh insan Perseroan melalui Pedoman Etika dan Tata Perilaku atau Code of Conduct. Selain itu, Perusahaan memiliki Nilai Inti Perusahaan yaitu Kepedulian, Profesional dan Kewirausahaan sebagai Budaya Perusahaan yang akan menjadi ide besar Pedoman Perilaku dan hubungan ketenagakerjaan di Perseroan. Prinsip pelaksanaan GCG melalui Pedoman Perilaku diharapkan dapat memberikan suasana kerja yang profesional dan saling menghargai antar karyawan sekaligus menekan kesempatan akan terjadinya penyimpangan internal. Perseroan juga mengupayakan sosialisasi dan internalisasi Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan melalui beragam bentuk hal. Berbagai program kampanye dan kegiatan dilakukan untuk terus memberikan pemahaman kepada karyawan akan pentingnya hubungan kekaryawanan dan ketenagakerjaan yang sehat, yang kemudian akan berimbas terhadap kinerja dan citra Perseroan. Tentang penerapan GCG selengkapnya diuraikan dalam bab Tata Kelola Perusahaan dalam laporan tahunan ini. hubungan Industrial dan Kebebasan Berorganisasi Perseroan memandang pentingnya hubungan perusahaan- manajemen-karyawan sebagai hubungan industrial yang melandasi pengelolaan organisasi yang sehat dan bermutu. Perseroan memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan untuk berorganisasi dalam wadah Serikat Pekerja SP Indofarma dengan keanggotaan hingga kini mencapai hampir seluruh karyawan. Aktivitas yang dilakukan oleh SP Indofarma adalah semua yang terkait dengan hubungan industrial, advokasi anggota dan pelatihan ketenagakerjaan. Di samping itu, hubungan industrial antara Perseroan dan karyawan dituangkan dalam kepemilikan karyawan dalam Entitas Anak PT Indofarma Global Medika IGM dan Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung PT Farmalab Indoutama Farmalab, dimana karyawan melalui Koperasi Pegawai Indofarma KOPAMA memiliki 0,001 pada IGM dan 1 atas kepemilikan Farmalab. Code of Conduct and Corporate Culture that Guide Employee Behavior In conducting its business activities, the Company stongly upholds the principle of Good Corporate Governance GCG. GCG is the foundation of the Company’s Code of Conduct that applies to all employees. In addition, the Company has also deined Corporate Values, namely Compassionate, Professional, and Entrepreneurship, which form the body of Corporate Culture and relect the ideas of Code of Conduct as well as employee relations in the Company. By embedding GCG in the Code of Conduct, the Company aspires to create professional work environment, where employees respect one another, and minimize the risk of internal fraudulence. The Company disseminates and inculcates Code of Conduct and Corporate Culture through various activities. Diferent campaigns and activities are promoted to continually build employee awareness on the importance of healthy work relations, which would inluence the Company’s performance and reputation. Discussion on GCG implementation is presented in Good Corporate Governance chapter in this annual report. Industrial Relations and Freedom to Associate To the Company, the company-management-employees relationship that forms industrial relations is vital, as healthy and quality organizational management is founded upon it. The Company provides room for all employees to associate and organize Indofarma Worker’s Union, which membership today has covered almost all employees. Activities of Indofarma Worker’s Union focus industrial relations issues, member advocacy, and vocational training. The employer-employee industrial relations is also relected from ownership of Subsidiary PT Indofarma Global Medika IGM and Indirect ownership Subsidiary PT Farmalab Indoutama, where through employee cooperative unit Koperasi Pegawai Indofarma KOPAMA, employees own 0.001 and 1, respectively. 154 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Penerapan Information Technology IT Governance atau Tata Kelola Teknologi Informasi TI sangat diperlukan untuk mendukung produktifitas Perseroan. Di samping itu, TI memberikan model pengelolaan organisasi berbasis sistem, dimana asas akuntabilitas menjadi kunci bagi pelaksanaan pengelolaan organisasi yang sehat dan berkelanjutan. TI dewasa ini juga telah menjadi proses dokumentasi dan sistem penanganan darurat disaster recovery planning untuk mengantisipasi adanya kegagalan sistem yang terjadi dan menghindari dampak signiikan terhadap kinerja Perseroan. TI yang dikembangkan Perseroan bertujuan guna meningkatkan eisiensi dan produktiitas Perseroan. Di atas itu semua, fungsi TI Perseroan mempermudah manajemen dalam proses pengambilan keputusan guna meningkatkan daya saing Perseroan dengan kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat. Information Technology IT Governance is an important element to support Company’s productivity. IT also enables a system-based organizational management practices, where accountability is key to healthy and sustainable organizational management. Today, IT has also played a part in documentation process as well as disaster recovery planning to anticipate system failure and prevent signiicant impacts to Company’s performance. IT that the Company develops has the objectives to enhance the Company’s eiciency and productivity. More importantly, IT system in the Company enables easier decision-making by the management to increase the Company’s competitivess in an increasingly tight business competition. TEKNOLOGI INFORMASI InFORMATIOn TECHnOLOGy 155 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance P R I N S I P DA S A R DA N K E B I JA K A N TEKNOLOGI INFORMASI PERSEROAN Perseroan memandangnya pentingnya fungsi TI dalam pengelolaan operasional dan tata kelola organisasi. Dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan, Tata Kelola Sistem dan Teknologi Informasi didefiniskan sebagai sebuah struktur dan proses yang saling berhubungan serta mengarahkan dan mengendalikan Perseroan dalam mempertahankan, memperluas dan mencapai strategi serta tujuan organisasi melalui penciptaan nilai tambah dan penyeimbangan antara pengelolaan sumber daya, risiko dan manfaat dari teknologi informasi serta prosesnya. Perseroan merumuskan prinsip dasar dan kebijakan TI untuk memberikan tujuan dan batasan-batasan atas proses TI dalam rangka memenuhi kebijakan dan kebutuhan pemangku kepentingan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperjelas tujuan dan pengambilan keputusan yang lebih efektif serta memaksimalkan nilai informasi Perseroan. Prinsip dasar dan kebijakan TI Perseroan terdiri dari: 1. TI yang dibangun harus comply dengan standar praktik manajemen TI Internasional, diantaranya Control Objective for Information and Related Technology COBIT. 2. Tujuan TI yang dibangun harus selaras dengan strategi dan tujuan Perseroan. 3. TI yang dibangun harus memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung terciptanya produk atau jasa Perseroan yang unggul dan kompetitif, serta memperlancar proses bisnis yang diwujudkan dengan meminimalisasi down time dengan adanya infrastruktur yang berjalan dengan baik. 4. Investasi TI harus mempertimbangkan aspek keuntungan berupa pengurangan biaya dan kemudahan memperoleh informasi. Berdasarkan prinsip dasar dan kebijakan TI Perseroan di atas, Direksi menetapkan fungsi TI sebagai berikut: 1. M e w u j u d k a n r a n c a n g a n s i s t e m i n f o r m a s i menjadi konstruksi TI yang mendukung kinerja operasional Perseroan. 2. Menjalankan konsultasi dengan pihak pengguna user melalui komunikasi secara rutin. 3. Melaksanakan pelatihan terkait TI kepada user. 4. Menerapkan sistem penjaminan mutu untuk memastikan bahwa perangkat-perangkat dan sistem yang digunakan dalam TI telah berada pada kualitas dan tingkat layanan yang diharapkan. INFORMATION TECHNOLOGY PRINCIPLES AND POLICY To the Company, IT is an important part of organizational management and corporate governance. In its Corporate Governance guidelines, System and Information Technology Governance is deined as interrelated structure and process that directs and controls the Company in the process of maintaining, expanding, and achieving strategic as well as organizational goals by creating added value to and balancing the management of resources, risks, and beneits of information technology and the processes associated with it. The Company has identiied IT basic principles and policy as directives and to provide IT process corridor, taking into account the interests of stakeholders. The policy is expected to make objectives understandable and to allow a more efective decision making as well as to maximize the value of Company’s information. The Company’s IT basic principles and policy are: 1. IT that is developed must comply with international standard IT managment practices, among others Control Objective for Information and Related Technology COBIT. 2. IT objective must be in line with the Company’s strategies and objectives. 3. IT must have strategic value that will enable superior and competitive products and services of the Company, allowing seamless business process as indicated by minimized down time and infrastructure that is up and running smoothly. 4. IT investments shall take into account the beneits of cost eiciency potential and easy information obtainment. With regards to the above IT basic principles and policy, the Board of Directors has established IT function with the following duties: 1. To realize information system design into IT construction that is capable to support the Company’s operational performance 2. To provide consultation to system users through regular communications. 3. To organize user TI training 4. To implement quality assurance system in order to ensure that IT equipment and system have the quality and service performance that are as expected. 156 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 5. Menerapkan penjaminan mutu untuk memastikan bahwa datainformasi yang dihasilkan oleh sistem informasi telah berada pada kualitas, kuantitas dan waktu yang diharapkan oleh user. 6. Menerapkan kendali-kendali terkait dengan aktivitas TI guna memperoleh pemanfaatan yang aman dan optimal. LINGKUP DAN TAHAPAN PROSES TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI Perseroan mengoptimalkan tata kelola TI melalui tahapan proses sebagai berikut: 1. Perencanaan Sistem Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi kebutuhan organisasi dan formulasi inisiatif-inisiatif TI yang dapat memenuhi kebutuhan Perseroan, dengan mencanangkan visi dan misi di bidang TI; melakukan penyusunan rencana strategis di bidang TI yang sejalan dengan strategi bisnis Perusahaan; menyusun rancangan dan desain teknis; dan penjabaran rancangan dan desain teknis TI ke dalam konstruksi sistem secara isik dan fungsional. 2. Manajemen Investasi Manajemen investasi meliputi pengelolaan investasi TI, peningkatan eisiensi dan efektivitas penggunaan sumber daya TI dan pendekatan yang meningkatkan pencapaian nilai dari implementasi TI. Tahapan proses ini dimulai dengan perencanaan investasi yang matang, peningkatan eisiensi penggunaan sumber daya dan pengelolaan risiko, pelatihan dan pengembangan SDM; standarisasi mutu layanan; penerapan sistem penanganan darurat disaster recovery planning atau contingency planning . 3. Realisasi dan Pemeliharaan Realisasi dan Pemeliharaan meliputi pemilihan, penetapan, pengembanganakuisisi sistem TI, manajemen proyek TI, serta menangani operasi TI yang memberikan jaminan tingkat layanan dan keamanan sistem TI yang dioperasikan dan pemeliharaan aset- aset TI untuk mendukung pengoperasian sistem yang optimal, melalui: a. Penyusunan Master Plan pembangunan dan pengembangan TI. b. Penggunaan satu Enterprise Resources Planning ERP sebagai back office system, dan aplikasi ekstensi lainnya. 5. To implement quality assurance that ensures data information generated by information system quality, quantity, and timeliness meet users’ expectations. 6. To apply control measures related to IT activities in order to gain secure and optimum utilization. SCOPE AND PHASES OF INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE To optimize IT governance, the Company has deined the following phases: 1. System Planning System planning includes organizational needs identiication process and formulation of IT initiatives that can fulill Company’s requirements, by deining IT vision and mission; it also includes formulation of IT strategic plan that is in line with Company’s business strategy; technical design and engineering; and incorporation of IT design and engineering to system construction, physically and functionally. 2. Investment Management Investment management covers IT investment management, enhancement of resource use eiciency and efectiveness, and approach that increases the value achieved from IT implemenation. These phases started with thorough investment planning, improvement of resource use and risk management eiciency, human resource training and development, service quality standardization, and disaster recovery planning or contingency planning. 3. Execution and Maintenance Execution and maintenance includes selection, determination, developmentacquisition of IT system; IT project management; and IT operations that can provide service level assurance and security of IT system as well as IT asset maintenance to enable optimum system operations through: a. Formulation of Master Plan for IT development b. Use of a single Enterprises Resource Planning ERP as back oice system as well as other extention applications TEKnOLOGI InFORMASI InFORMATIOn TECHnOLOGy 157 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance c. Penerapan Executive Information System danatau Decision Support System memberikan masukan yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. d. Penetapan tingkat layanan yang disepakati Service Level Agreement bersama-sama pemakai user dan direviu secara berkala. 4. Pengawasan dan Evaluasi Pengawasan dan evaluasi ditetapk an untuk memastikan adanya umpan balik atas pengelolaan TI, yaitu berupa ketercapaian kinerja yang diharapkan. Untuk mendapatkan deskripsi kinerja setiap proses TI digunakan indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan inilah yang akan dapat digunakan oleh manajemen atau auditor, untuk mengetahui apakah proses TI telah dilakukan dengan baik, yaitu memiliki prosedur dan indikator yang tepat untuk mengukur efektivitas pengelolaan TI; adanya prosedur baku dalam menangani permasalahan TI yang terjadi; pemantauan, evaluasi dan pengendalian sistem secara berkala; serta pelaporan secara berkala kepada Direksi mengenai kinerja TI. VISI DAN MISI PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI Visi Vision Memberikan Layanan Teknologi Informasi yang Paripurna Guna Menunjang Proses Usaha PT Indofarma Persero Tbk To Provide the Best Information Techology Services to Support Busines Process of PT Indofarma Persero Tbk Misi Mission • Menyediakan layanan aplikasi ERP yang handal. • Menyediakan infrastruktur Teknologi Informasi yang representatif. • Memberikan solusi yang komprehensif atas permasalahan Teknologi Informasi. • To provide reliable ERP application services • To provide suicient Information Technology infrastructure • To provide comprehensive solutions for Information Technology-related issues INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PERSEROAN Guna menunjang aktivitas operasional dan bisnisnya, Perseroan memiliki infrastruktur perangkat keras berupa server database Sunire V890 dengan kemampuan 2 dua prosesor Dual Core bermemori 12Gb, dan Sun Storage Server STK 2540. Server Perseroan ini dijalankan dengan aplikasi server Sunire V280R. c. Implementation of Executive Information System andor Decision Support System provides input needed to inform decision-making process d. Determination of service level agreement with user, reviewed periodically. 4. Monitoring and Evaluation The purpose of monitoring and evaluation activities are to ensure that IT management processes receive feedback in terms of the achievement of expected performance. To generate a description of performance of every IT process, success indicators are applied. Success indicators are used by the management or auditors to determine whether IT processes have been carried out thoroughly and have appropriate procedures and indicators to measure IT management efectiveness; availability of standard procedure to address IT-related issues; periodic monitoring, evaluation, and system control; and regular reporting to the Board of Directors on IT performance. VISION AND MISSION OF INFORMATION TECHNOLOGY IMPLEMENTATION I N F O R M A T I O N T E C H N O L O G Y INFRASTRUCTURE To support its operational and business activities, the Company has in place hardware infrastructure that includes database serve Sunire V890 that has 2 two Dual Core 12Gb memory capacity, and Sun Storage Server STK 2540. The Company uses Sunire V280R server application to run its servers. 158 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pada infrastruktur perangkat lunak, Perseroan menggunakan Azecsoft sebagai sistem ERP, dengan modul mencakup inventory , pengadaan, manufacturing, Sumber Daya Manusia, penjualan dan distribusi, serta keuangan dan akuntansi. Sistem ERP ini telah digunakan Perseroan sejak tahun 2005. Perseroan juga melengkapi sistem yang ada dengan antivirus yang handal dan menyediakan layanan surat elektronik korporasi untuk menunjang kegiatan Perseroan. Implementasi sistem TI di Perseroan, Entitas Anak, dan seluruh kantor cabang dapat dilihat pada bagan di bawah ini. Internet Kantor Pemasaran Kantor Cabang Kantor Pusat Pabrik Kantor Cabang Entitas Anak IGM VPN MLS Virtual Private Network Multiprotocol Label Switching Jaringan Teknologi Informasi Grup Indofarma Indofarma Group Information Technology network In terms of software infrastructure, the Company uses Azecsoft for ERP system. The modules include inventory, procurement, manufacturing, Human Resource, sales and distribution, inance, and accounting. The Company has been using this ERP system since 2005. The Company also equips the system with reliable antivirus and has set up corporate email service to further support its actvities. IT system implementation of the Company and Subsidiaries as well as all branch oices is illusrated in the following igure. TEKnOLOGI InFORMASI InFORMATIOn TECHnOLOGy 159 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PERSEROAN Besaran investasi untuk pengadaan TI Perseroan adalah sebagai berikut, Item 2014 Rp 2015 Rp Biaya sistem ERP Azecsoft Azecsofr ERP System Cost 1.000.000.000 1.700.000.000 Biaya pemeliharaan server Maintaning Server Expenses 825.000.000 Pengadaan Antivirus Antivirus procurement 100.000.000 Peralatan PC dan notebook PC and Notebook Procurement 100.000.000 200.000.000 Jumlah Total 1.925.000.000 2.000.000.000 Di tengah kebijakan efisiensi yang dilakukan Perseroan, besaran investasi Perseroan dalam TI di tahun 2015 justru meningkat 3,9 dibandingkan tahun 2014. Hal ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk dapat memberikan infrastruktur yang memadai bagi pengelolaan kegiatan operasional dan usaha Perseroan. PROYEKSI 2016 Agar sistem TI Perseroan dapat menopang aktivitas operasional dan usaha secara lebih optimal, Perseroan di tahun 2016 telah menganggarkan pengadaan sistem ERP yang terkini dan secara bertahap akan melakukan migrasi data ke dalam sistem yang baru. Pergantian sistem ERP akan dilakukan melalui sistem baru yang lebih modern dan memiliki modul yang lebih menyeluruh bagi bidang-bidang operasional dan bisnis Perseroan. Sistem ini juga diharapkan mampu memberikan aspek manajemen risiko yang lebih baik, sehingga dapat menjadi salah satu alat bagi manajemen untuk memantau seluruh aspek risiko yang dimiliki Perseroan. INFORMATION TECHNOLOGY INVESTMENT The amount of investment to procure the Company’s IT system is as follows: Amidst the implementation of Company’s eiciency policy, IT investment in 2015 increased by 3.9 compared to 2014. This reflected the Company’s commitment to provide adequate infrastructure for the management of Company’s operational activities. 2016 PROJECTION In order to optimize Company’s IT system capability to support operatioal nad business activities, for 2016 the Company has set aside budget to procure the latest ERP system and will carry out gradual system migration to the new system. ERP system replacement means the Company will have a modern, up-to-date system with modules that cover the Company’s operational and business areas more comprehensively. This new system is also expected to improve risk management and can be one of the management’s tools to monitor all risks faced by the Company. 160 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima KINERJA ANAK PERUSAhAAN SUBSIDIARy PERFORMAnCE 161 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Nama Perusahaan Company Name Kegiatan Usaha Operational Activities Domisili dan Tahun Dimulainya Operasi Komersial Domicile and in the start of its commercial operations Persentase Kepemilikan Percent of Ownership Aset Asset dalam jutaan Rupiah in million Rupiah Status Operasi Operation Status 2014 2015 2014 2015 Entitas Anak Subsidiary PT Indofarma Global Medika Distribusi dan perdagangan obat dan alat kesehatan trade and distribution of medicines, medical devices Jakarta, 2000 99,999 99,999 624.800 909.255 Beroperasi Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung, melalui IGM Indirect Subsidiary Ownership through IGM PT Farmalab Indoutama Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekivalensi Bioavaliability and Bioequivalence Laboratory Jakarta, 2014 99 99 6.671 5.305 Beroperasi PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA IGM PT Indofarma Global Medika IGM didirikan pada tahun 2000 dan merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak dalam bidang perdagangan dan distribusi obat, alat kesehatan, diagnostik, dan hospital furniture serta Solusi Bisnis Laboratorium Rumah Sakit Terpadu. Persentase kepemilikan saham Perseroan terhadap IGM adalah sebesar 99,999. IGM memiliki 34 cabang yang menjangkau seluruh Indonesia. Dengan mengusung slogan “One Day Service”, IGM didukung oleh sistem teknologi informasi yang terintegrasi dari seluruh cabang yang dimiliki. Dalam menjalankan usahanya, IGM melakukan otomatisasi pengawasan terhadap tenaga penjual yang ada di lapangan melalui penerapan sales force automation berbasis cloud. Sistem ini mencakup pembuatan, pengiriman dan penyelesaian pekerjaan lapangan. IGM berkomitmen untuk selalu tumbuh secara berkelanjutan dalam volume dan meningkatkan keunggulannya di seluruh Indonesia dengan memberikan pelayanan jasa paripurna yang bernilai lebih. Di tahun 2015, IGM telah menginisiasi layanan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIM RS, sebuah layanan sistem Teknologi Informasi terpadu yang akan memudahkan pengelolaan rumah sakit serta seluruh pemangku kepentingan untuk dapat menggunakan layanan rumah sakit dan data kekiniannya. PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA IGM PT Indofarma Global Medika “IGM” was established in 2000 and is a Subsidiary of a Company in trade and distribution of medicines, medical devices, diagnostic equipment, and hospital furniture. It is also engaged in cooperation of Business Solution on the operation of Integrated Hospital Laboratory. The Company currently owns 99.999 of IGM’s shares. IGM has 34 branch oices that cover all Indonesia. With the slogan of “One Day Service”, IGM is supported by information technology system that is integrated across all branch oices. In its day-to-day business, IGM implements ield sales force automated monitoring using cloud-based automation system. This system covers the processes of generating, dispatching, and completing ield work and activities. IGM is committed to continuous growth of volume and competitiveness in Indonesia by delivering value-added, exceptional services. In 2015, IGM initiated Hopital Management Information System, an integrated Information Technology System that supports seamless hospital management and helps stakeholders in accessing hospital services as well as obtaining latest information. 162 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Kontribusi Penjualan Produk Indofarma dan Non- Indofarma Indofarma 48,51 2014 2015 35,33 51,49 64,67 Non Indofarma Laporan Laba Rugi Entitas Anak PT Indofarma Global Medika per 31 Desember 2015 dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Penjualan Bersih Net Sales 1.354.366 1.605.641 Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold 1.158.663 1.409.925 Laba Kotor Gross Proit 195.703 195.715 Beban Penjualan Sales Expenses 137.349 129.384 Beban Administrasi Umum General and Administrative Expenses 40.958 39.226 Beban Keuangan Finance expenses 20.288 24.532 KerugianLain-lain Other Proit Loss 164 3.215 Rugi Sebelum Pajak Loss Before Tax 3.055 642 Pajak Tax 767 1.819 Rugi Bersih Net Loss 3.822 2.461 Pendapatan Komprehensif Lainnya Other Comprehensive Income 42 728 Rugi Komprehensif Comprehensive Loss 3.779 1.733 Indofarma and Non-Indofarma Product Sales Contribution Proit and Loss Statements Subsidiary, PT Indofarma Global Medika per 31 Desember 2015 KInERJA AnAK PERUSAHAAn SUBSIDIARy PERFORMAnCE 163 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Di tahun 2015, IGM berhasil membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp1,60 triliun, meningkat 18,55 atau sebesar Rp251 miliar jika dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp1,35 triliun. Selain itu, IGM mampu melakukan eisiensi dan restrukturisasi beban keuangan terkait dengan pinjaman yang dimiliki. Posisi Keuangan Entitas Anak PT Indofarma Global Medika per 31 Desember 2015 dalam jutaan Rupiah in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Aset Lancar Current Asset 589.961 863.439 46,36 Aset Tidak Lancar Non-Current Asset 39.946 42.980 7,60 Jumlah Aset Total Asset 629.908 906.419 43,90 Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities 482.395 714.703 48,16 Liabilitas Jangka Panjang Long-Term Liabilities 17.748 63.685 258,83 Jumlah Liabilitas Total Liabilities 500.144 778.388 55,63 Ekuitas Equity 129.763 128.031 1,33 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Total Liabilities and Equity 629.908 906.419 43,90 Jumlah Aset IGM pada posisi per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan Rp276,51 miliar atau sebesar 43,90, dari Rp629 miliar per 31 Desember 2014 menjadi Rp906 miliar. Peningkatan ini terutama ditopang oleh nilai Aset Lancar IGM yang mengalami kenaikan sebesar Rp273,48 miliar, atau setara dengan 46,36 jika dibandingkan dengan posisinya per 31 Desember 2014. PeningkatanAset Lancar IGM terjadi karena terdapat kenaikan Saldo Kas dan Setara Kas. PT FARMALAB INDOUTAMA FARMALAB Farmalab merupakan Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung yang bergerak dalam usaha laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekivalensi BABE. Farmalab dibentuk sebagai komitmen Perseroan atas kesepakatan antar negara-negara anggota ASEAN di tahun 2008 untuk melakukan harmonisasi pasar farmasi ASEAN, bahwa obat produk industri farmasi semua In 2015, IGM booked Net Sales amounting to Rp1.60 trillion, rose by 18.55 of Rp251 billion from Rp1.35 trillion in 2014. In addition, IGM carried out eiciency eforts and restructure its inance expenses related to its borrowings. Financial Position Subsidiary, PT Indofarma Global Medika per 31 Desember 2015 IGM’s total assets as of 31 December 2015 increased by Rp276.51 billion or by 43.90 from Rp629 billion as of 31 December 2014 to Rp906 billion. The increase was mainly due to increase of IGM’s Current Assets by Rp273.48 billion, or 46.36, compared to Current Assets position as per 31 December 2014. The increase was also driven by increase of Balance of Cash and Cash Equivalents. PT FARMALAB INDOUTAMA FARMALAB Farmalab is an Indirect Ownership Subsidiary engaged in Bioavailability and Bioequivalence BABE laboratory activities. Farmalab was established as realization of the Company’s commitment made in response to the agreement between ASEAN member countries in 2008 to harmonize ASEAN pharma market. The agreement called for common quality 164 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima negara anggota ASEAN wajib memiliki standar mutu yang sama sesuai dengan ASEAN Common Technical Documents ACTD; dan produk obat negara-negara anggota ASEAN yang telah memiliki standar mutu tersebut bebas dipasarkan di seluruh kawasan Asia Tenggara. Dalam menjalankan aktivitasnya, Farmalab bersifat independen dan memenuhi persyaratan Good Clinical Practices GCP dan Good Laboratorium Practices GLP serta memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Badan POM. Tahapan pengujian BABE yang dilakukan Farmalab meliputi pembuatandesain protokol dan pengujian; desain case report form ; rekrutmen dan screening subyek; serta pengembangan dan validasi metode analisis dari matriks biologi. Untuk pengujian klinik, Farmalab memberikan layanan tes hematologi dan tes urin lengkap. Sementara pada layanan pengujian BABE, Farmalab mampu memberikan analisa obat dalam matriks biologi; pembuatan model Farmakokinetik Biostatistik; pelatihan studi BABE dan uji klinik; serta uji disolusi terbanding. standard applied for pharma industry across all ASEAN countries, the ASEAN Common Technical Documents ACTD. Pharmaceutical products manufactured by ASEAN countries that have complied with ATCD standard can be marketed freely in South East Asia. In conducting its business, Farmalab is independent and complies with Good Clinical Practices GCP, Good Laboratory Practices GLP, and Food and Drug Administration BPOM regulations. Farmalab’s BABE examination covers protocols and test formulationdesign; case report form design; subject recruitment and screening; and development and validation of analysis methods using biology matrics. For clinical tests, Farmalab provides hematology test and complete urine analysis. Meanwhile, in terms of BABE tests, Farmalab is able to provide drug analysis according to biology matrix; develop pharmacokinetics biostatistics model design; organize BA BE studies training and clinical tests; and provide dissolution comparison. KInERJA AnAK PERUSAHAAn SUBSIDIARy PERFORMAnCE 165 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Farmalab mulai melakukan kegiatan usaha sejak September 2014 serta telah membukukan pendapatan usaha. Daftar Obat yang Telah Dikerjakan Farmalab List of Drugs Tested by Farmalab Nifedipine Meloxicam Glibenclamide Pioglitazone Cilostasole Pseduephedrine Ciproloxacine Rebamipide Evairenez Valsartan Fexofenadine Ramipril Glimepiride Rifampicine Ibuprofen Vorifoconazole Irbesartan Captopril Itraconazole Ceixime Ketoconazole Amlodipine Levoloxacine Cephalexine Losartan Metformin Na Diklofenac - Laporan Laba Rugi Farmalab per 31 Desember 2015 dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain in million rupiah 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease Penjualan Bersih Net Sales 50 284 468,00 Beban Usaha Operating Expense 1.630 1.815 11,34 Beban Lain-lain Other Expense 194 237 22,16 Laba Rugi Sebelum Pajak Proit Loss Before Tax 1.773 1.769 0,22 Pajak Tax 440 444 0,90 Laba Rugi Bersih Net Proit Loss 1.333 1.3234 0,67 Farmalab commenced its activities in September 2014 and has posted operating income. Proit Loss Farmalab per 31 Desember 2015 166 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima TINGKAT KESEhATAN PERUSAhAAN CORPORATE ROBUSTnESS Berdasarkan keputusan Menteri BUMN No. KEP-100MBU2002 Tahun 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan Usaha Milik Negara, Perseroan diwajibkan untuk melakukan penilaian tingkat kesehatan dengan mengacu pada keputusan Menteri BUMN tersebut. Penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan Tahun 2015 No Aspek Aspect Total Nilai Total Value Penilaian Scoring Target Target Realisasi Realisaion 1 Keuangan Financial 70 40,0 2 Operasional Operational 15 6,5 3 Administrasi Administration 15 7,0 100 53,5 BBB Pada aspek keuangan, indikator yang dinilai oleh Perseroan adalah Return on Equity, Return on Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Period, Perputaran Persediaan, Perputaran Aset, dan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva. Untuk aspek operasional, indikator yang dinilai oleh Perseroan terdiri dari unsur-unsur kegiatan yang dianggap paling dominan dalam rangka menunjang operasional sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Indikator penilaian aspek operasional meliputi Pencapaian Pendapatan Usaha RKAP 2015, Sertiikasi CPOB untuk Fasilitas Produksi Obat, dan Sertiikasi CPOTB untuk Fasilitas Produksi Obat Tradisional. Sedangkan untuk aspek administrasi, indikator yang dinilai oleh Perseroan meliputi Laporan Keuangan Audited, Rancangan RKAP, Laporan Periodik, dan kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Perseroan telah melakukan penilaian tingkat kesehatan untuk ketiga aspek tersebut dengan total nilai yang dicapai sebesar 53,5 yang termasuk dalam kategori BBB. Pencapaian nilai tingkat kesehatan Perseroan tersebut dipengaruhi antara lain oleh kinerja keuangan Perseroan selama tahun buku 2015 yang masih harus ditingkatkan. Penilaian yang telah dilaksanakan tersebut diharapkan dapat mendorong Perseroan untuk dapat merumuskan rencana strategis yang berkelanjutan baik jangka pendek yang dituangkan dalam RKAP maupun jangka panjang yang dituangkan dalam RJP. Dengan demikian, Perseroan diharapkan dapat memiliki daya saing dan mampu meningkatkan eisiensi. Pursuant to the decision of SOE Minister No. KEP-100 MBU2002 of 2002 on State-Owned Enterprises Performance Rate Assessment, the Company is required to assess its performance rate in reference to the SOE Minister decree. The assessment of the level of the company 2015 health year In terms of inancial performance, the Company’s assessed indicators are Return on Equity, Return on Investment, Cash Ratio, Current Ratio, Collection Period, Inventory Turnover, Asset Turnover, and Capital to Asset Ratio. In terms of operational performance, the Company’s assessed indicators consist of activities that are most signiicant in supporting Company’s operations in line with its vision and mission. Operational indicators include Achievement of Operating Income RKAP 2015, GMP Certiication for Medicine Manufacturing Facilities, and GMP Certiication for Traditional Medicine Manufacturing Facilities. Meanwhile, indicators of administrative aspects that the Company assesses are Audited Financial Statements, RKAP Draft, Periodic Report, and performance of Community Partnership and Environment Development Program PKBL. The Company has carried out performance rate assessment on the three aspects, resulting in a total score of 53.5 or the BBB category. The Company’s performance rate was inluenced by, among others, inancial performance throughout inancial year 2015 that needed improvement. The assessment is expected to drive the Company to deine sustainable strategic plan, both short-term expressed in RKAP and long-term expressed in RJP. Therefore, the Company is expected to have better competitiveness and able to improve eiciency. 167 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PROSPEK DAN STRATEGI 2016 PROSPECT AnD STRATEGy 2016 PENETAPAN ASUMSI RENCANA KERJA 2016 Seperti yang telah dijelaskan pada bagian Rencana Kerja dan Kebijakan Strategis tahun 2015, di setiap akhir tahun buku, Perseroan memiliki kebijakan untuk menetapkan rencana kerja dan kebijakan strategis untuk tahun berikutnya yang tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP. Penetapan RKAP didasarkan pada asumsi yang ditentukan berdasarkan sumber-sumber data yang valid dan menjadi referensi banyak pihak. Sumber yang digunakan Perseroan dalam penentuan asumsi adalah data-data dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang telah dipublikasikan dan menjadi referensi dalam penyusunan RAPBN serta arahan dari Kementerian BUMN; data industri yang diperoleh dari Intercontinental Marketing Services IMS ataupun sumber lain yang dapat dijaga validitasnya; dan pencapaian Perseroan dan rencana-rencana korporasi terutama yang terkait dengan rencana renovasi fasilitas produksi dan rencana pendanaan. Berdasarkan sumber data yang dimiliki, Perseroan menetapkan asumsi untuk RKAP tahun 2016 di akhir tahun 2015 sebagai berikut, Asumsi Eksternal External Assumptions • Pertumbuhan ekonomi 5,3 • Economic growth at 5.3. • Inlasi pada kisaran 4,7. • Inlation at around 4.7 . • Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sesuai dengan kondisi pasar sebesar Rp14.000 per Dolar AS. • Rupiah to US Dollar exchange rate at Rp14,000 per US Dollar, taking into account market conditions • Suku Bunga Bank Indonesia sebesar 7,5. • Bank Indonesia benchmark interest rate at 7.5 • Pertumbuhan pasar farmasi pada kisaran 7,91, untuk pasar obat generik di kisaran 17,52 dengan semakin luasnya implementasi JKN. • Pharma market growth at around 7.91; 17.52 for generic drugs driven by wider implementation of the national health coverage JKN program JKN. DEFINING ASSUMPTIONS FOR 2016 BUSINESS PLAN As explained in the section of Business Plan and Strategic Policy of 2015, at the end of each inancial year the Company has a policy to deine business plan and strategic policy for the subsequent year, which are expressed in Corporate Business Plan and Budgeting CBPB. CBPB is formulated based on the assumptions informed by data sources that are valid and referred to by many parties. The sources that the Company use to determine its assumptions are data from the Ministry of Finance and Bank Indonesia that have been published and used as reference in the National Budget and Expenditure Planning as well as directives from the Ministry of SOE; industry data acquired from Intercontinental Marketing Services IMS; other sources which validity can be conirmed; as well as the Company’s achievements and corporate plans, especially with respect to manufacturing facility refurbishment and inancing plans. Based on the data sources, Company has determine assumption for 2016 RKAP in the end of 2015, as follows, 168 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Asumsi Internal Internal Assumptions • Indeks harga bahan baku tidak mengalami kenaikan dibandingkan RKAP 2015. • Raw material price index stays the same as CBPB 2015 • Beberapa produk yang disepakati tidak diproduksi karena memberikan kontribusi marjin negatif tidak dimasukkan ke dalam forecast penjualan . • Several products that have been decided to be discontinued due to contributing negative margin are excluded from sales forecast • Biaya tetap diluar gaji tumbuh pada kisaran 10 . • Fixed expenses other than salaries grow at around 10 • Kenaikan gaji karyawan karena inlasi 4 hingga 5. • Employee pay increase at around 4 to 5 due to inlation • Kenaikan Upah Minimum KabupatenKota UMK 15. • Increase of districtcity minimum wage by 15 . Rencana Anggaran Tahun 2016 Dalam rencana anggaran RKAP 2016 yang telah ditetapkan, manajemen Perseroan menargetkan pertumbuhan Aset sebesar 10,95 dari RKAP tahun 2015. Pertumbuhan ini terutama didukung oleh Aset Tidak Lancar sebagai imbas atas kebijakan Perseroan dalam melakukan investasi pada gedung dan fasilitas serta sarana produksi yang telah dilakukan sejak tahun 2014 dan di sepanjang tahun 2015. Terhadap RKAP 2015, Liabilitas dan Ekuitas dalam RKAP 2016 meningkat 11 sebagai akibat dari pinjaman bank dan surat berharga untuk struktur modal kerja Perseroan. Pada RKAP Arus Kas tahun 2016 terhadap RKAP 2015, Perseroan menargetkan peningkatan pada Aktivitas Operasi, Investasi dan Pendanaan; dimana terjadi Kenaikan Kas dan Saldo Akhir masing-masing sebesar 7,57 dan 10,7. Peningkatan Aktivitas Investasi dan Pendanaan terjadi karena strategi peningkatan fasilitas produksi di hampir semua sarana produksi yang dimiliki Perseroan. Sementara RKAP Laba Rugi Konsolidasian tahun 2016 terhadap RKAP tahun 2015 mengalami peningkatan hampir di semua pos keuangan. Jumlah Penjualan, Harga Pokok Penjualan, Laba Kotor, Laba Usaha dan Laba Bersih masing-masing meningkat sebesar 15,53, 13,69, 22,25, 52,88 dan 212,65. Peningkatan ini—khususnya peningkatan akhir yang terlihat pada Laba Bersih—dapat terjadi sebagai akibat dari upaya manajemen untuk meningkatkan Penjualan secara maksimal disamping menekan rasio peningkatan Harga Pokok Penjualan, Beban Penjualan dan Beban Keuangan. Selain itu, proyeksi peningkatan Laba Bersih tahun 2016 ditempuh dengan strategi peningkatan produktivitas pabrik, pertumbuhan penjualan dan eisiensi operasional distributor. PROSPEK DAn STRATEGI 2016 PROSPECT AnD STRATEGy 2016 2016 Budget Plan In 2016 RKAP, the Company’s management targets 10.95 asset growth from RKAP 2015. This growth will be mainly driven by increase of Non-Current Asset following the Company’s policy to invest in building, facilities, and manufacturing facilities initiated in 2014 and continued throughout 2015. In comparison to RKAP 2015, Liabilities and Equity in RKAP 2016 is projected to growt by 11 due to bank borrowings and bonds required to fulill the Companys’ working capital structure requirement. In terms of Cash Flow, the Company targets increase in Operating, Investing, and Financing Activities in RKAP 2016 from RKAP 2015; Cash and End Balance are projected to increase by 7.57 and 10.7, respectively. The increase of Investing and Financing Activities will be driven by the strategy to add manufacturing facilities at almost all of the Company’s manufacturing units. Meanwhile, Consolidated Proit and Loss in the RKAP 2016 in comparison to RKAP in 2015 is projected to increase in almost all inancial accounts. Sales, Cost of Goods Sold, Gross Proit, Operating Income, and Net Income increase by 15.53, 13.69, 22.25, 52.88, and 212.65, respectively. The increase – especially Net Income growth – will be enable by the management’s eforts to boost Sales coupled with eforts to minimize the ratio of Cost of Goods old, Sales Expense, and Finance Expenses. Further, the strategy to meet 2016 projection of Net Income growth includes factory productivity improvement, sales improvement, and improvemnet of distributor operations. 169 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Proyeksi Investasi Tahun 2016 Dalam rangka pemenuhan regulasi, peningkatan kapabilitas dan kapasitas penelitian produk baru, serta meningkatkan kapasitas produksi, Perseroan menganggarkan Rp252 miliar untuk investasi tahun 2016. Investasi ini diharapkan mampu menghasilkan produk-produk baru sebagai faktor pertumbuhan Perseroan. Rencana investasi Perseroan tahun 2016 difokuskan pada tujuan sebagai berikut: 1. Melaksanakan renovasi dan pembangunan fasilitas untuk memenuhi ketentuan regulasi. 2. Melengkapi sarana untuk menunjang kelancaran produksi. 3. Melengkapi mesin dan fasilitas produksi untuk mengoptimalkan fasilitas yang tersedia. 4. Melaksanakan pembangunan fasilitas yang mendukung percepatan faktor pertumbuhan Perseroan . Strategi Mencapai Target 2016 Guna mencapai target yang telah ditetapkan, Perseroan menempuh 2 dua strategi besar, yaitu pertumbuhan penjualan dan eisiensi di seluruh lini. Untuk itu, Perseroan menerapkan kebijakan efisiensi pada proses produksi; perluasan cakupan pasar dan diversiikasi produk; minus growth jumlah Sumber Daya Manusia SDM; penerapan multi inancing untuk modal kerja; dan peningkatan utilisasi aset. Investment Projection 2016 To meet regulatory requirements, to enhance capability, and to improve capacity for new product research as well as production capacity, the Company has allocated Rp252 billion for investment in 2016. The investment is expected to generate new products to support Company’s growth. Investment priority in 2016 will be focused on the following objectives: 1. Facility refurbishment and construction to meet regulatory requirements 2. Facilities to enable Company’s growth acceleration 3. Add facilities to support production capacity improvement 4. To develop facilities that will support acceleration of Company’s growth Strategies to Achieve 2016 Targets To achieve business targets that have been determined, the Company will broadly pursue 2 two strategies – sales growth and eiciency across all lines of the organization. To that end, the Company will apply efficiency policy for production process; expand market reach and product diversiication; achieve minus growth of total Human Resource; apply multi inancing approach for working capital; and increase asset utilization. 170 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Rencana kerja tahun 2016 untuk masing-masing lini dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Rencana Kerja Tahun 2016 Lini Line Sasaran Objective Rencana Kerja Business Plan Produksi Production Pengendalian Beban Pokok dan Penjualan Controlled Cost of Goods Sold Mengendalikan biaya bahan Control material price Mengendalikan biaya energi Control energy cost Mengendalikan biaya tenaga outsourcing Control outsourcing cost Peningkatan rendemen dari 97,1 menjadi 98 Chemical yield increased from 97.1 to 98 Memperoleh rendemen sediaan padat ≥ 98 Achieve solid yield ≥ 98 Memperoleh rendemen sediaan cair ≥ 98 Achieve liquid yield ≥ 98 Memperoleh rendemen sediaan semi padat ≥ 98 Achieve semi-solid yield ≥ 98 Pemasaran Marketing Peningkatan E-Catalogue dari Rp80 miliar menjadi Rp155 miliar E-catalogue increased from Rp80 billion to Rp155 billion Memperoleh suplai 100 dari pabrik Obtain 100 factory supply Peningkatan reguler dari Rp364 miliar menjadi Rp396 miliar Regular increased from Rp364 billion to Rp396 billion Memperoleh 2 dua produk generik baru Obtain 2 two new generic products Memperoleh suplai 100 dari pabrik Obtain 100 factory supply SDM Umum HR General Afairs Kenaikan produktivitas dari Rp220 juta menjadi Rp330 juta Productivity increased from Rp220 million to Rp33 million Memberikan pelatihan 4 empat kali setahun Organize training 4 four times a year Menurunkan jumlah karyawan 5 Downsize employee by 5 Peningkatan utilitas aset dari 0,5 menjadi 1 Increased asset utility from 0.5 to 1 Mengoptimalkan 8 delapan aset yang idle Relocate 8 eight idle asset Merenovasi 2 dua gedung produksi Renovate 2 two manufacturing buildings Keuangan Finance Peningkatan likuiditas dari 142 menjadi 151 Increased liquidity from 142 to 151 Memperoleh remisa dari Entitas Anak, IGM sebesar Rp50 miliar per bulan Obtain contribution from Subsidiary, IGM, Rp50 billion per month Mengurangi beban bunga Reduce interest expense Pengendalian penggunaan biaya 25 BE 2015 26 Control cost utilization at 25 BE 2015 26 Mengendalikan biaya operasional 25 BE 2015 26 Control operating cost 25 BE 2015 26 Mengendalikan beban bunga dari 3 menjadi 2,5 Control interest expense from 3 to 2.5 Peneitian Pengembangan Research Development Penambahan 2 dua produk generik baru 2 two new generic products added Memperoleh 2 dua formula obat generik dari obat inovator yang masa patennya habis Obtain 2 two generic drug formulas from branded products whose patents hav expired Memperoleh 2 dua NIE obat generik baru Obtain 2 two new generic NIE Penambahan 2 dua produk OTC dan branded baru 2 two new OTC and branded products Memperoleh 2 dua formula OTC dan obat branded Obtain 2 two OTC and branded drug formulas Memperoleh 2 dua NIE OTC dan obat branded baru Obtain 2 two OTC NIE and new branded drugs In details, 2016 Business Plan for each activity segment is summarized in the following table. 2016 Business Plan PROSPEK DAn STRATEGI 2016 PROSPECT AnD STRATEGy 2016 171 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG LOnG-TERM STRATEGIC PLAn Direksi telah menyiapkan Rencana Jangka Panjang RJP sebagai bagian dari rencana strategis yang memuat sasaran dan tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 lima tahun. RJP yang disusun memuat data sebagai berikut: 1. Evaluasi pelaksanaan RJP sebelumnya. 2. Posisi Perseroan saat ini. 3. Asumsi-asumsi yang dipakai dalam penyusunan RJP. 4. Penetapan misi, sasaran, kebijakan dan program kerja jangka panjang. Dalam rangka penyusunan RJP 2016 -2020 tersebut, Direksi telah menetapkan tim yang terdiri dari unsur bidang-bidang yang tertuang pada Surat Keputusan Direksi tentang Tim Penyusunan RJP Tahun 2016 - 2020 No. 0573DIRSKVI2015 tanggal 29 Juni 2015. Sebelum ditandatangani Direksi dan Dewan Komisaris, Dewan Komisaris mengkaji dan memberikan pendapat mengenai RJP yang disiapkan Direksi. The Board of Directors has prepared Long-Term Corporate Plan RJP as part of the Company’s strategic plan. RJP contains objectives and goals that the Company envisions to achieve in the next 5 ive years. The RJP comprises the following: 1. Evalution of previous RJP 2. Company’s position to date 3. RJP base assumptions 4. Mission, objectives, policies, and long-term programs To formulate 2016-2020 RJP, the Board of Directors has formed a team consisting of diferent departments by virtue of Board of Directors Decision Letter on RJP Formulation Team 2016- 2020 No. 0573DIRSKVI2015 dated 29 June 2015. Before RJP is signed by by the Board of Directors and Board of Commissioners, the Board of Commissioners reviews and gives opinion on the RJP prepared by the Board of Directors. Proses trial penyalutan tablet di laboratorium RD Indofarma Tablet coating trial process in the RD laboratory of Indofarma 172 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Untuk dapat menciptakan rencana strategis yang memiliki fokus pada pertumbuhan bisnis Perseroan dan memberikan nilai tambah secara berkesinambungan, manajemen membagi sasaran strategis dan program kerja strategis ke dalam 3 tiga misi besar. Misi Pertama First Mission Melakukan Diversiikasi Produk dan Perluasan Jangkauan Pasar To Diversify Product and Expand Market Coverage Sasaran Strategis Strategic Objective Program Kerja Strategis Strategic Business Plan Peningkatan Penjualan dan Laba Sales and Proit Increased • Mengimplementasikan sistim manajemen rantai pasokan dengan service level 100 • Implement supply chain management system with 100 service level • Mengimplementasikan strategi pemasaran yang baru • Implement the new marketing strategy Efektivitas biaya Cost Efectiveness • Menciptakan skala ekonomis • Create economic scale • Meningkatkan produktivitas karyawan • Increase employee productivity Peningkatan jumlah pelanggan Number of customers increased Memperluas jangkauan pasar Expand market coverage Peningkatan jumlah cabang distribusi Distribution branch increased Meningkatkan jumlah cabang distribusi Increase the number of distribution branch Peningkatan jumlah grup produk kelas terapi Product group increased therapy category Menciptakan 30 item produk baru Create 30 new product items Misi Kedua Second Mission Menyediakan Obat Generik yang Berkualitas dengan harga Terjangkau To Provide Quality and Afordable Generic Drugs Sasaran Strategis Strategic Objective Program Kerja Strategis Strategic Business Plan Peningkatan kapasitas produksi Proudction capacity improved • Menambah keluaran mesin pengemasan • Increase output of packing machine • Mengoperasikan mesin • Operate cartoning machine • Mengoperasikan pabrik injeksi • Operate injection manufacturing facility • Mengoperasikan pabrik beta-latam • Operate betalactam manufacturing facility Efektivitas biaya Cost efectiveness • Meningkatkan rendemen • Increase yield • Menurunkan HPP Pabrik • Reduce factory CGS • Mengendalikan biaya kantor pusat • Control head oice costs • Menciptakan skala ekonomis • Create economic scale • Mengendalikan biaya bahan dengan price index 1 • Control price of material with using price index 1 Toll in manufacturing Mengoperasikan pabrik obat tradisional Operate Traditional Medicine factory In order to create a strategic plan that focuses on Company’s business growth and creates sustainable added value, the management groups the strategic objectives and strategic programs into 3 three major missions: REnCAnA STRATEGIS JAnGKA PAnJAnG LOnG-TERM STRATEGIC PLAn 173 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Misi Ketiga Third Mission Meningkatkan Produktivitas Karyawan Melalui Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia To Increase Employee Productivity through Human Resource Competence Development Sasaran Strategis Strategic Objective Program Kerja Strategis Strategic Business Plan Meningkatkan produktivitas karyawan Employee productivity increased Mengimplementasikan pelatihan karyawan Implement training for employees Membangun struktur organisasi efektif dan eisien Efective and eicient organizational structure in place • Mengimplementasikan proses produksi yang baru • Implement new production process • Mengimplementasikan strategi pemasaran yang baru • Implement new marketing strategy Membangun ERP ERP developed Mengimplementasikan sistem ERP Implement ERP system Membangun sistem budaya kerja Work culture system developed Mengimplementasikan sistem budaya kerja Implement work culture Untuk implementasi bagi sasaran peningkatan produktivitas karyawan, pelatihan karyawan untuk level pelaksana akan diberikan dalam bentuk hard competency teknis. Sementara pelatihan karyawan supervisor sampai dengan manajer akan diberikan berupa hard competency teknis dan soft competency kepemimpinan. In terms of employee productivity improvement objective, employee training programs for operator level will be delivered to address hard competency technical skils, while training programs for supervisor and managerial levels will address both of hard technical skills and soft competency leadership. 174 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tata Kelola Perusahaan Corporate governance 175 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 110 Prinsip Dasar dan Implementasi Tata Kelola Perusahaan Basic Principles and Implementation of Corporate governance 115 Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Corporate governance 164 Audit Internal dan Pengendalian Internal Internal Audit and Control 173 Manajemen Risiko Risk Management 183 Kode Kepatuhan Code of Compliance 209 Transparansi Tata Kelola Perusahaan Corporate governance Transparency 212 Penilaian Tata Kelola Perusahaan Assessment of Corporate governance 218 Roadmap Tata Kelola Perusahaan Roadmap of Corporate governance 05 176 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima PrinsiP Dasar Dan imPlemenTasi TaTa Kelola Perusahaan BASIC PRInCIPLES AnD IMPLEMEnTATIOn OF CORPORATE gOVERnAnCE PRINSIP DASAR DAN TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance GCG mengatur hubungan antar organ perusahaan; baik hubungan internal maupun eksternal yang berlandaskan pada perundang-undangan dan etika berusaha. Aspek pengambilan keputusan dan pengelolaan aktivitas entitas usaha yang akuntabel menjadi hal mendasar yang berimbas langsung pada iklim investasi dan nilai tambah bagi pengelolaan organisasi yang berkelanjutan. Dalam mengimplementasikan GCG, Perseroan mengacu pada beberapa peraturan dan perundang-undangan, utamanya Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, atau yang biasa dikenal dengan sebutan UU PT. Undang-undang ini memberikan fondasi menyeluruh terhadap aspek pengelolaan organisasi perusahaan; mulai dari hak dan kewajiban pemegang saham, tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris, hingga hubungan Perseroan BASIC PRINCIPLES AND IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE The basic principles of Good Corporate Governance GCG regulate relations between the organs of the company; both internal and external relations that are based on law and business ethics. Aspect of decision making and operation management of the accountable business entities is a fundamental activities that have direct impact on the investment climate and value added to the sustainable management of the organization. In carrying its implementation of good corporate governance, The Company refers to several regulations and legislation, primarily The 2007 Law No. 40 regarding Limited Liability Company, or commonly known as the Company Law. This regulation provides a thorough foundation of organizational management companie’s aspect; ranging from the rights and obligations of shareholders, tasks and authority of the Board of Commissioners and Directors, to the Companys relationships 177 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal, dimana aspek-aspek tersebut juga diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara BUMNNo.PER-01 MBU2011 yang kemudian diubah dengan No. PER-09 MBU2012, dimana disebutkan bahwa GCG adalah prinsip- prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan perundang-undangan dan etika berusaha. Penerapan prinsip-prinsip GCG yang mencakup transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kemandirian dan kewajaran merupakan landasan yang kuat bagi keberlanjutan aktivitas usaha Perseroan. Selain itu penerapan GCG yang mengacu pada praktik terbaik akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan para pemangku kepentingan dan membawa Perseroan kepada kemajuan yang signiikan dan berkelanjutan. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN tersebut, tujuan penerapan prinsip-prinsip GCG pada perusahaan BUMN yaitu: 1. Mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional. 2. Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional, eisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ Perseroan. 3. Mendorong organ Perseroan dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap pemangku kepentingan maupun kelestarian lingkungan di sekitar BUMN. 4. M e n i n g k a t k a n k o n t r i b u s i B U M N d a l a m perekonomian nasional. 5. Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional. Sementara prinsip implementasi GCG yang digunakan Perseroan mengacu pada Pedoman Umum GCG dari Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG melalui asas-asas GCG yang umum dikenal dengan sebutan TARIF, 1. Transparency, atau Transparansi Perseroan mendefinisikan transparansi sebagai keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan with internal and external stakeholders, where these aspects are also set out in the Articles of Association. In addition, the Company also refers to the State Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-01 MBU2011 amended with No. PER-09MBU2012 which states that GCG consists of the principles underlying corporate governance processes and mechanism based on prevailing legislation and business ethics. Application of GCG principles which include transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness is a strong foundation for creating long term value for the Company’s sustainability. In addition, by referring to GCG implementation based on best practices, the trust of the Company’s shareholders and stakeholders will increase and bring the company to a signiicant and sustained progress towards the Company’s sustainability. Based on the State Minister of State-Owned Enterprises Regulation, the objectives of GCG implementation are as follows: 1. Optimizing the value of State-Owned Enterprise SOE so that the Company has strong competitiveness, both nationally and internationally 2. Encouraging sound management of SOE in a professional, eicient, and efective way and enhancing function and independence of the Company’s organs. 3. Encouraging the Company’s organs in making decisions and perform actions based on high moral values and compliance with laws and regulations, along with the awareness regarding social responsibility towards stakeholders and environmental preservation surrounding te SOE’s operational areas. 4. Increasing the SOE’s contribution in building national economy 5. I m p r o v i n g c o n d u c i v e c l i m a t e f o r n a t i o n a l investment development. The implementation of GCG principles in the Company refers to GCG’s General Guideline of National Committee on Governance NCG through the GCG principles generally known as TARIF. 1. Transparency The Company defines transparency as a disclosure in conducting the process of decision making and material information expression that relevant regarding 178 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima informasi materiil dan relevan mengenai aktivitas usaha. Hal ini dilakukan antara lain dengan selalu memastikan bahwa pengungkapan berbagai hal material mengenai korporasi; mencakup di antaranya kondisi keuangan, capaian usaha, informasi kepemilikan, dan pelaksanaan tata kelola dilaksanakan secara tepat waktu dan akurat serta dapat diakses oleh pemegang saham maupun para pemangku kepentingan dan masyarakat. 2. Accountability, atau Akuntabilitas Perseroan mendeinisikan akuntabilitas sebagai kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ Perseroan sehingga pengelolaan aktivitas usaha terlaksana secara efektif. Dalam kaitannya dengan pihak yang berkepentingan, penerapan akuntabilitas Perseroan dalam aktivitas usaha harus selalu sejalan dengan etika bisnis yang baik serta sesuai dengan hukum dan ketentuan yang berlaku. Langkah-langkah yang dilakukan Perseroan untuk menegakkan prinsip akuntabilitas antara lain dengan memberikan penjelasan atau justiikasi atas pelaksanaan wewenang atau pelaksanaan setiap tugas, pelaporan hasil atas pelaksanaan wewenang atau tugas tersebut, serta pertanggungjawaban atas setiap beban atau kewajiban yang berasal dari aktivitas tersebut. Keberadaan Audit Internal dan Auditor Publik , penyampaian rencana kerja dan anggaran oleh Direksi kepada Dewan Komisaris merupakan contoh bentuk penerapan prinsip akuntabilitas di Perseroan. 3. Responsibility, atau Tanggung Jawab Perseroan mendeinisikan responsibilitas atau tanggung jawab sebagai kesesuaian di dalam pengelolaan aktivitas usaha terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Hal ini berlaku baik untuk manajemen maupun karyawan, dimana setiap karyawan diwajibkan untuk patuh dan taat terhadap aturan internal Perseroan maupun aturan perundangan-undangan. Laporan terkait penerimaan gratiikasi, kepatuhan terhadap ketentuan hubungan industrial, perlindungan lingkungan hidup, serta kesehatan dan keselamatan kerja merupakan beberapa contoh komitmen tanggungjawab Perseroan yang senantiasa dipegang dan dilaksanakan. PRInSIP DASAR DAn IMPLEMEnTASITATA KELOLA PERUSAHAAn BASIC PRInCIPLES AnD IMPLEMEnTATIOn OF CORPORATE gOVERnAnCE company’s business activities. This is done by, among others, always ensuring that the disclosure of material information regarding the Company; including inancial condition, business performance, proprietary information, and implementation of good corporate governance, is disclosing in a timely, accurate manner that accessible to shareholders and other stakeholders and the public. 2. Accountability The Company deines accountability as the clarity of function, execution and responsibility of the Company’s organs to assure that company’s management runs effectively. In conjunction with stakeholders, the implementation of corporate accountability in business activities must be consistent with good business ethics and in accordance with applicable laws and regulations. The measures taken to uphold the principle of accountability were done by providing an explanation or justiication for the implementation of the authority or the execution of any duty, reporting the results of the implementation of the powers or duties, as well as responsibility for any expenses or obligations derived from such activities. The presence of Internal Audit and the External Auditor, the budget plan delivery by the Board of Directors to the Board of Commissioners are some examples regarding the application of the principle of accountability in The Company. 3. Responsibility The Company deines responsibility as compliance to the legislation that applies along with the principles of a sound corporation. This applies both to management and employees, where each employee is required to obey and adhere to the Company’s internal rules and regulations. The report regarding gratuities, compliance with industrial relations, environmental protection, and health and safety are some examples of the Company’s responsibility commitment that will always be held and executed. 179 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 4. Independency, atau Kemandirian Perseroan mendeinisikan kemandirian sebagai suatu keadaan di mana aktivitas usaha dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sesuai ketentuan yang berlaku maka seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan telah menandatangani pernyataan terkait benturan kepentingan yang tercantum dalam buku pedoman dan etika perilaku. 5. Fairness, atau Kewajaran dan Kesetaraan Perseroan mendeinisikan kesetaraan sebagai keadilan dan persamaan di dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ini berarti Perseroan menjamin bahwa setiap pemegang saham dan pemangku kepentingan perusahaan mendapatkan perlakuan yang wajar, setara serta dapat menggunakan hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku. Untuk memberikan nilai tambah yang berkesinambungan, Perseroan melakukan berbagai upaya untuk menyamakan langkah penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan Perseroan dengan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia yang telah diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK di awal tahun 2014, yang kemudian disempurnakan dengan berbagai peraturan yang diterbitkan oleh OJK. Penyesuaian langkah ini diharapkan dapat memberikan fondasi pelaksanaan GCG Perseroan, khususnya bagi akuntabilitas Perseroan sebagai perusahaan terbuka. LANDASAN HUKUM Penerapan GCG di lingkungan Perseroan mengacu kepada beberapa peraturanperundangan yang berlaku di Indonesia, diantaranya, 1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 2. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara BUMN. 3. Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 4. Independency The Company deines independence as a state in which business activities are managed in a professional manner without any conlict of interest and inluencepressure from any party that is not in accordance with the prevailing legislation and the principles of a sound corporation. As one of the commitments to carry out duties and responsibilities according to the applicable stipulations, all management and employees of the Company have signed a statement related to conlicts of interest contained in the guidebook and code of conduct. 5. Fairness The Company deines fairness as fairness and equality in meeting stakeholder rights that arise under contracts and prevailing laws and regulations. This means that Company ensures fair treatment for each shareholder and stakeholder, and ensures that they can use their rights in accordance with the applicable legislation. To provide a sustainable added value, the Company has made eforts to align its GCG implementation with the GCG Roadmap launched by the Financial Services Authority “OJK” in early 2014, which is then reined with various regulations published by OJK. This alignment is expected to provide the Company with a foundation for its GCG implementation, in particular the Company’s accountability as a public company. LEGAL FRAMEWORK GCG implementation in the Company refers to some rules regulations applicable in Indonesia, among others: 1. The 2007 Law No. 40 regarding Limited Liability Company. 2. The 2003 Law No. 19 regarding State-Owned Enterprises SOEs. 3. The 1995 Law No. 8 regarding Capital Market. 180 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 4. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001. 5. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011dan perubahannya No. PER-09 MBU2012tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik Good Corporate Governancepada Badan Usaha Milik Negara. 6. Beberapa peraturan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK dh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK yang terkait langsung dengan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan Perseroan. Di samping peraturanperundangan yang berlaku, Perseroan memiliki Anggaran Dasar serta berbagai kebijakan dan piagam yang mengatur posisi dan fungsi dari organ GCG yang saling terkait. Perseroan juga mengacu kepada Pedoman GCG yang diterbitkan KNKG dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari OJK sebagai dasar bagi pelaksanaan GCG di lingkungan Perseroan. PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN Sebagai entitas usaha, Perseroan menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang menjadi kaidah hubungan dengan pemegang saham dan pemangku kepentingan. Pemegang saham sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam Perseroan memiliki hak yang diatur dalam Undang-undang, baik itu pemegang saham pengendali maupun pemegang saham non pengendali atau minoritas. Perseroan memiliki Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang berfungsi sebagai forum bagi seluruh pemegang saham untuk menggunakan haknya. Di samping itu, prinsip penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dari Perseroan juga dilakukan dengan mengakui hak dan membangun hubungan dengan pemangku kepentingan, baik yang ditetapkan oleh peraturan dan perundang-undangan maupun melalui kesepakatan bersama untuk mendorong kerjasama yang aktif dalam menciptakan kesejahteraan, lapangan pekerjaan, dan kesinambungan Perseroan. Pemangku kepentingan secara umum terbagi menjadi dua: internal mencakup Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan serta pemegang saham; dan pemangku kepentingan eksternal mencakup regulator, pelanggan, kreditur, mitra kerjarekanan pemasokvendor, organisasi profesi dan publik masyarakat pada umumnya. PRInSIP DASAR DAn IMPLEMEnTASITATA KELOLA PERUSAHAAn BASIC PRInCIPLES AnD IMPLEMEnTATIOn OF CORPORATE gOVERnAnCE 4. The 1999 Law No. 31 regarding corruption eradication which was then amended with the 2001 Law No 20. 5. The State Minister of State Owned Enterprises Regulation No PER-01 MBU2011 dated 1 August 2011 and the Amendment No. PER-09MBU2012 on GCG Implementation State-Owned Enterprises. 6. Some of the rules issued by OJK, which was formerly known as Bapepam-LK, regarding GCG Implementation in the Company. In addition to the applicable legislation, the Company has in place the Articles of Association, Guidelines of Good Corporate Governance, as well as policies and charters that set the position and function interrelated to the GCG organ. The Company also refers to the GCG Guidelines issued by KNKG and Indonesian GCG Roadmap issued by OJK as its GCG implementation references. SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS As a business entity, the Company carries out GCG as a mechanism of relationship with shareholders and stakeholders. Shareholders as one of the stakeholders in the Company has the rights that set out in the Act, whether it is the controlling shareholder and non-controlling shareholders or minority. The Company has a General Meeting of Shareholders GMS, which serves as a forum for all shareholders to exercise their rights. In addition, the Company applies GCG principles by recognizing the rights and building relationships with stakeholders, whether prescribed by the regulations and legislation as well as through a joint agreement to encourage an active co- operation in creating wealth, jobs, and sustainability of the Company. Stakeholders are generally divided into two: internal includes the Board of Directors and the Board of Commissioners, employees and shareholders; and external stakeholders include regulators, customers, creditors, business partners associatessuppliersvendors, professional organizations and general public. 181 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Pe Pe Ka Pe n Pe Kary PT Indofarma Persero Tbk Pemerintah Regulator Pemegang Saham Shareholders Pemegang Saham Shareholders Kreditur Creditur Pelanggan Customer Direktur Dewan Komisaris Directors Board of Commissioners Organisasi Profesi Professional Organization Mitra KerjaRekanan Pemasok PartnerVendor Karyawan Employee Masyarakat Society Pemangku Kepentingan Stakeholders Pemerintah Republik Indonesia Government of Republic Indonesia Publik Pemegang Saham Public Shareholders KOMITMEN DAN IMPLEMENTASI PERSEROAN TERHADAP TATA KELOLA PERUSAHAAN Penerapan GCG di Perseroan difokuskan pada aspek-aspek utama yang berperan penting dalam keberlanjutan suatu perusahaan. Aspek tersebut antara lain mencakup penerapan prinsip-prinsip GCG dalam struktur organ Perseroan. Proses pengawasan oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite GCG dan Pemantauan Risiko atas kinerja operasional dan usaha Perseroan menjadi bagian yang cukup penting. Selain itu, Dewan Komisaris dituntut untuk memberikan pandangan dan persetujuannya atas rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP yang disusun dan disampaikan oleh Direksi. Direksi dituntut mengupayakan pemenuhan target kinerja yang maksimal dari Perseroan. Direksi dibantu oleh unit-unit kerja pendukungnya; Satuan Pengawasan Intern SPI, Sekretaris Perusahaan, Kepatuhan Kinerja Manajemen Risiko, serta Sumber Daya Manusia SDM; sekiranya mampu menciptakan sebuah sistem manajemen yang sehat, COMPANY COMMITMENT and IMPLEMENTATION of GOOD CORPORATE GOVERNANCE GCG implementation in the Company focuses on the key aspects that play important role in the company’s sustainability. These aspects include the enforcement of best practices in corporate governance structure. Supervision process by Board of Commissioners through Audit Committee and GCG Committee and Risk Monitoring Task on operational performance and Company business is is an important task. Moreover, the Board of Commissioners are expected to provide guidance and approval of the draft of Business Plan and Annual Budget presented by the Board of Directors as well as providing direction and supervising the Board of Directors on the implementation of the Company’s plan and policies. As of the Board of Directors are required to perfectly plays the role in fulilling the company’s performance targets. The Board of Directors, assisted by supporting organs: Internal Audit, Corporate Secretary, Performance Compliance and Risk Management as well as Human Resources, is expected 182 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima berimbang dan memiliki prospek berkelanjutan. Demikian pula dengan organ Rapat Umum Pemegang Saham RUPS berperan dalam persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan serta agenda lainnya yang diajukan oleh Direksi untuk mendapat persetujuan RUPS sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Di samping itu, tata kelola keterbukaan informasi menjadi bagian dari fokus penerapan GCG Perseroan. Perseroan berupaya menjangkau pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan; baik pemangku kepentingan internal maupun eksternal, agar penyampaian informasi tentang Perseroan dapat tersampaikan secara proporsional, komprehensif, terukur dan tepat waktu. Kepatuhan atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku juga menjadi fokus utama bagi Perseroan dalam penerapan GCG. Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite GCG Pemantauan Risiko bekerja bersama-sama Direksi dan SPI, Sekretaris Perusahaan, Kepatuhan Kinerja Manajemen Risiko, serta SDM untuk melakukan pengawasan menyeluruh terhadap praktik kinerja di seluruh bidang. Sebagai pengawas, SPI berperan melakukan audit dan pengendalian internal atas kegiatan operasional dan proses usaha Perseroan. Demikian pula dengan sistem manajemen risiko yang melibatkan mekanisme mitigasi dan penanggulangan atas risiko usaha dan operasional dari Perseroan. Aspek paling fundamental dari penerapan GCG di Perseroan adalah keterlibatan seluruh insan Perseroan. Dengan adanya Pedoman GCG, Pedoman dan Etika Perilaku, Pedoman Direksi, Manajemen Risiko, Pedoman LHKPN, Pedoman Gratiikasi, serta mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan, masing-masing insan Perseroan dituntut untuk aktif berperan serta dalam menempatkan kepentingan Perseroan di atas kepentingan pribadi. Melalui sosialisasi dan internalisasi serta mekanisme reward punishment, Perseroan membentuk suasana kerja kondusif yang dapat mendorong insan Perseroan menjadi pribadi yang berkualitas dan produktif. Semua aspek di atas menjadi perhatian utama dari manajemen dan karyawan untuk mewujudkan pelaksanaan GCG dengan baik. Sebagai BUMN dan perusahaan publik, Perseroan berharap nilai-nilai yang tertuang dalam GCG bukan lagi sebuah peraturan yang harus ditegakkan, namun menjadi kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk menciptakan kualitas kehidupan yang lebih baik dan berkesinambungan untuk tahun-tahun mendatang PRInSIP DASAR DAn IMPLEMEnTASITATA KELOLA PERUSAHAAn BASIC PRInCIPLES AnD IMPLEMEnTATIOn OF CORPORATE gOVERnAnCE to create a healthy and balance management system and has a sustainable prospect. Similarly, General Meeting of Shareholders GMS is an organ functioning in the approval of the annual Reports and inancial statements as well as the ratiication of other agenda proposed by the Board of Directors for approval by the GMS as set forth in the Company’s Articles of Association. In addition, information disclosure governance is part of the focus of the Companys GCG implementation. The Company strives to reach out to all shareholders and stakeholders; both internal and external, in order to deliver the information of the Company are convey proportionally, comprehensive, measurable and in timely manner. Compliance with rules and prevailing regulations has became the main focus in GCG implementation. The Board of Commissioners through the Audit Committee and GCG and Risk Monitoring Committee work together with the Board of Directors, Internal Audit Unit IAU, Corporate Secretary, Compliance Performance Risk Management, and Human Resources to conduct a thorough supervision of the performance practices in all areas. As a supervisor, IAU conducts internal audit and internal control over the Company’s operational activities and business processes. Similarly with the risk management system that involves mitigation and handling mechanisms on Company’s business and operational risks. The most fundamental aspect of GCG implementation in the Company is the involvement of all employees. Through a GCG guidelines, Business Ethics and Code of Conduct, Director guidelines, Risk Mangement, LHKPN Guidelines, Guidelines Gratiication, as well as mechanisms for reporting on allegations of misconduct, every employee of the Company required to actively participate in putting the Companys interests above personal interests. Through socialization and internalization as well as reward and punishment mechanism, the Company continuesly seeks to establish a conducive working atmosphere and encourage the employee to be qualiied and productive persons. All of these aspects are the major concern of all management and employees to embody the implementation of best corporate governance. As a state-owned enterprises and public company, the Company expects the values contained in the GCG is no longer a rule to be enforced, but it becomes an awareness of shared responsibility to create a better quality and sustainable life for years to come. 183 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance organ TaTa Kelola Perusahaan ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE MEKANISME HUBUNGAN ANTAR ORGAN TATA KELOLA PERUSAHAAN Sesuai dengan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas PT, Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dan perubahannya, serta Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, sistem tata kelola perusahaan di Indonesia untuk badan usaha berbentuk PT dilaksanakan oleh Direksi dan Dewan Komisaris, dimana mekanisme check and balance diantara kedua organ ini harus diterapkan untuk menghindari potensi benturan kepentingan serta memastikan bahwa keputusan yang dibuat adalah untuk kepentingan perusahaan. Dewan Komisaris berperan melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atas pengurusan perusahaan oleh Direksi, sementara Direksi GCG ORGANS RELATIONSHIP MECHANISM In accordance with the 2007 Law No. 40 regarding Limited Liability Company, the State Minister of State Owned Enterprises Regulation No. PER-01 MBU 2011 on Good Corporate Governance in SOEs and amendments thereto, as well as OJK Regulation No. 33POJK.04 2014 regarding Issuer or Public Company’s Board of Directors and Board of Commissioners, GCG system of Limited Liability Companies in Indonesia is implemented by the Board of Directors and the Board of Commissioners, in which checks and balances mechanism between the two organs should be enforced to avoid a potential conlict of interests and to ensure that decisions made are for the beneit of the company. The Board of Commissioners is tasked to supervise and provide advice to the Board of Directors on the management of company, while 184 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima berperan mengelola kegiatan operasional perusahaan dengan tetap mengutamakan kepentingan perusahaan. Direksi dan Dewan Komisaris diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dengan masa jabatan tertentu sebagaimana ditetapkan dalam RUPS. Direksi dan Dewan Komisaris harus melaksanakan tugas dan wewenangnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang antara lain mengatur mengenai penerapan tata kelola perusahaan. Direksi berkewajiban menyusun pedoman tata kelola perusahaan yang baik sebagai landasan dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER- 01MBU2011 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dan perubahannya, pedoman tersebut antara lain memuat board manual, pedoman manajemen risiko, sistem pengendalian internal, sistem pengawasan internal, mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan, tata kelola teknologi informasi, serta pedoman dan etika perilaku. Dewan Komisaris harus memantau dan memastikan bahwa tata kelola perusahaan telah diterapkan secara efektif dan berkelanjutan sesuai pedoman yang telah disusun oleh Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan tugas pengawasan yang dilaksanakan dalam tahun buku yang telah lampau kepada RUPS. Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas dan wewenang dibantu oleh organ pendukung dan unit – unit kerja yang ditetapkan dalam struktur organisasi. Dewan Komisaris dibantu oleh organ pendukung yaitu Komite Audit dan Komite GCG Pemantauan Risiko. Sedangkan Direksi memiliki unit-unit kerja yaitu Sekretaris Perusahaan, Kepatuhan, Kinerja Manajemen Risiko, Satuan Pengawasan Intern Perseroan, dan Sumber Daya Manusia. Struktur organ Tata Kelola Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar yang dimiliki Perseroan dapat dilihat pada bagan di bawah ini. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE the Board of Directors manages the Company’s operational activities by upholding the Company’s interests. The Board of Directors and Board of Commissioners are appointed by decision of the General Meeting of Shareholders GMS with a speciic tenure as set out in the GMS. The Board of Directors and the Board of Commissioners shall carry out its duties and authorities as stipulated in prevailing laws and regulations, which among other things regulates the implementation of corporate governance. The Board of Directors is obliged to prepare guidelines for good corporate governance as the basis of the implementation of business activities. In accordance with the Regulation of the Minister of State Owned Enterprise No. PER-01 MBU 2011 regarding SOE’s Good Corporate Governance and its amendments, the guidelines shall include board manual, guidelines for risk management, internal control systems, reporting mechanisms over alleged misconduct, information technology governance, as well as guidelines and ethical behavior. The Board of Commissioners shall monitor and ensure that good corporate governance has been applied efectively and sustainably in accordance with guidelines prepared by the Board of Directors. In addition, the Board of Commissioners shall submit a supervisory report carried out in the latest Financial year to the GMS. In carrying out its duties and authorities Board of Commissioners and Board of Directors are assisted by supporting organ and work units that set out in the organizational structure. The Board of Commissoners is assisted by a supporting organ, namely the Audit Committee and Corporate Governance Committee and Risk Monitoring. While the Board of Directors’s working units are Corporate Secretary, Compliance, Performance Risk Management and Internal Audit Unit. The Corporate Governance Organ Structure in accordance with the Articles of Association of the Company presented on chart below: 185 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Rapat Umum Pemegang Saham GMS Dewan Komisaris Board of Commissioners Komite Audit Audit Committee Komite GCG Pemantauan Risiko GCG and Risk Monitoring Committee Komite Nominasi Remunerasi Nomination and Remuneration Committee Direksi Directors Satuan Pengawasan Intern Internal Control Kepatuhan, Kinerja Manajemen Risiko Compliance, Performance Risk Management Sumber Daya Manusia Human Resources Auditor Publik Public Auditor PEMEGANG SAHAM DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RUPS Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen inansial yang mengacu pada bagian kepemilikan dari perusahaan. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah memberikan deinisi yang jelas terkait peran, fungsi, hak dan kewajiban dari pemegang saham sebagai pihak yang menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan; dimana hal ini diatur melalui Rapat Umum Pemegang Saham RUPS. Sebagai salah satu organ perusahaan, RUPS memiliki fungsi sentral dalam mengambil keputusan strategis. Di samping itu, RUPS merupakan wadah perlindungan dan perlakuan kesetaraan bagi seluruh pemegang saham yang diselenggarakan oleh Perseroan. Melalui forum RUPS, seluruh pemegang saham, baik pemegang saham pengendali maupun non pengendaliminoritas, dapat menyalurkan haknya untuk menciptakan nilai optimal bagi Perseroan, dimana hak tersebut berlaku secara adil dan proporsional berdasarkan prinsip one share, one vote. Otoritas Jasa Keuangan OJK selaku regulator telah secara rinci mengatur mekanisme RUPS melalui SHAREHOLDERS AND GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS GMS Shares is a unit of value or bookkeeping in various inancial instruments referred to the ownership of the company. Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company has provided a clear deinition of the roles, functions, rights and obligations of the shareholders as a party that is part of the ownership of the company; where it is governed by the General Meeting of Shareholders GMS. As one of the organ of the Company, GMS has a central function in taking strategic decision. In addition, GMS is a forum of protection and equal treatment for all shareholders organized by the Company. Through the GMS forum, all shareholders, both controlling shareholders and non controlling minority, can deliver his right to create optimal value for the Company, where such right applies fairly and proportionately based on the principle of one share, one vote. OJK as the regulator has managed the GMS mechanism in details through the issuance of OJK Regulation No. 32 POJK.04 2014 on the General Meetig Shareholders Plan and Conduct of the Public Company. 186 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima penerbitan Peraturan OJK No. 32POJK.042014 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka. Jenis, hak dan Batasan Pemegang Saham Seperti telah dipaparkan pada bagian Proil Perusahaan, saham Perseroan terdiri dari 2 dua jenis, yaitu Saham Seri A Dwi Warna yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan Saham Seri B yang dapat dimiliki oleh umumnon pemerintah. Di bawah ini dapat dilihat jenis saham, peraturan kepemilikan dan hak dari saham Perseroan, Jenis saham Type of shares Peraturan Kepemilikan ownership rules hak shareholders’ right Saham Seri A Dwiwarna Share A Series Dwiwarna Pasal 17 Ayat 7 dan 8 Anggaran Dasar Perseroan Article 17 Paragraphs 7 and 8 of the Company’s Articles of Association Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima pembayaran Deviden dan sisa kekayaan hasil likuidasi, menjalankan hak lainnya berdasarkan UU Perseroan terbatas dan Anggaran dasar Perusahaan. Attend and vote in the GMS, receiving dividends payment and the remainder of the proceeds of the liquidation, execute other rights based on Law of Limited Liability Company and the Company’s Articles of Association. Pasal 17 Ayat 7 dan 8 Anggaran Dasar Perseroan Article 20 Paragraph 12 of the Company’s Articles of Association Mengusulkan calon anggota Direksi kepada RUPS. Propose the Board of Directors candidates to the GMS. Pasal 20 Ayat 12 Anggaran Dasar Perseroan Article 24, Paragraph 8 of the Company’s Articles of Association Mengusulkan calon anggota Dewan Komisaris kepada RUPS. Permitted not to take dividends part within ive 5 years after provided to be paid. Pasal 24 Ayat 8 Anggaran Dasar Perseroan Article 52 Paragraph 1 of the Company Law Diperbolehkan untuk tidak mengambil bagian dividen dalam waktu 5 lima tahun setelah disediakan untuk dibayarkan. Permitted not to take dividends part within ive 5 years after provided to be paid. Saham Seri B Share B Series Pasal 52 ayat 1 UU PT Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima pembayaran Deviden dan sisa kekayaan hasil likuidasi, menjalankan hak lainnya berdasarkan UU Perseroan terbatas dan Anggaran dasar Perusahaan Attend and vote in the GMS, receiving dividends payment and the remainder of the proceeds of the liquidation, execute other rights based on Law of Limited Liability Company Company Law and the Company’s Articles of Association. Sesuai dengan Roadmap GCG yang diterbitkan OJK, Perseroan memegang teguh hak-hak dasar pemegang saham secara umum, yaitu: Mendapatkan metode pendaftaran kepemilikan; 1. Mendapatkan metode pendaftaran kepemilikan; 2. Mengalihkan atau memindahkan saham; 3. Mendapatkan informasi yang relevan dan material tentang Perseroan secara tepat waktu dan teratur; ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Type, Rights and Limitations of Shareholders As explained in the Company Proile section, the Company’s shares consists of 2 two types, namely Shares A Series Dwiwarna owned by the Government of the Republic of Indonesia, and the Share B Series owned by the public non- governmental. Table below present the type of share, rules of ownership and rights of the shares of the Company, In accordance with the GCG Roadmap issued by the OJK, the Company adhere to the basic rights of shareholders in general, namely: 1. Obtain the method of registration of ownership; 2. Diverting or relocate shares; 3. Obtain relevant and material information about the Company in a timely manner; 187 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 4. Berpartisipasi dan memberikan suara dalam RUPS; 5. Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Dewan Komisaris; serta 6. Mendapatkan bagian dalam keuntungan Perseroan Perseroan juga mengupayakan perlakuan kesetaraan bagi pemegang saham non pengendali, dimana RUPS Perseroan memberikan kesempatan kepada setiap pemegang saham untuk menyampaikan haknya. Jenis, Peran, Fungsi dan Wewenang Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang saham untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam Perseroan, dengan memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan UU No. 402007, RUPS merupakan organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam UU tersebut danatau Anggaran Dasar Perseroan. Keputusan yang diambil dalam RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha Perseroan dalam jangka panjang. RUPS danatau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan, termasuk untuk melakukan penggantian atau pemberhentian anggota Dewan Komisaris dan atau Direksi. Perseroan memiliki 2 dua jenis RUPS, yaitu RUPS Tahunan RUPST yang diselenggarakan secara reguler di setiap tahunnya, dan RUPS Luar Biasa RUPSLB yang dapat diadakan sewaktu-waktuapabila dianggap diperlukan oleh Direksi dan atau Dewan Komisaris dan atau Pemegang Saham. RUPST diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6 enam bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir. Dalam RUPST ditetapkan penggunaan laba; dilakukan penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar pada OJK; dan jika perlu mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Di samping itu, pada RUPST, Direksi wajib mengajukan Laporan Tahunan yang memuat beberapa laporan kemajuan Perseroan, diantaranya: 4. Participate and give vote at the GMS; 5. Appoint and dismiss the Board of Directors and the Board of Commissioners; and 6. Obtain part of the Company proits. The Company is also seeking for the equal treatment for non – controller shareholders, where the Company GMS provides the opportunity for each shareholder to express their rights. Types, Roles, Functions and Authority of the General Meeting of Shareholders General Meeting of Shareholders GMS as a company organ is a medium of shareholders to take important decisions related to their investment in the Company, considering the provisions of Artide of Association and regulations. In accordance with Act No. 402007, the Companys GMS is an organ that has the authority that is not granted to the Board of Directors or Board of Commissioners with the limits prescribed in the regulation and or the Articles of Association. The decisions taken at the GMS must be based on the interests of the Companys business in the long term. GMS andor shareholders can not intervene against the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors, without prejudicing the authority of the GMS to implement the rights in accordance with the article of association and regulations, including the replacement or dismissal of members of the Board of Commissioners andor the Board of Directors. The Company has two 2 types of GMS, the Annual General Meeting GMS which is held regularly in each year, and the Extraordinary General Meeting EGM which is held at any time if deemed necessary by the Board of Directors and or Board of Commissioners and or Shareholders , GMS is held every year, not later than six 6 months after the Financial year of the Company ends. In GMS is arranged the use of proits; appointment of registered Public Accountant in the OJK; and if necessary, to fulill the position of the Board of Directors and Board of Commissioners. In addition, at the GMS, the Board of Directors shall submit annual report which contains the progress report of the Company, including: 188 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 1. Laporan keuangan buku yang baru lampau dalam perbandingan dengan tahun buku sebelumnya,; 2. Laporan mengenai kegiatan Perseroan; 3. Laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan; 4. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan; 5. Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau; 6. Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampau. Wewenang RUPS dalam Perseroan sebagai berikut, a. Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris. b. Mengangkat dan memberhentikan Direksi. c. Menilai kinerja Direksidan Dewan Komisaris. d. Menetapkan Auditor Publikberdasarkan usulan yang diterima dari Dewan Komisaris. e. Menetapkan renumerasi Direksidan Dewan Komisaris. f. Memutusk an antara lain: perubahan jumlah modal, perubahan Anggaran Dasar Perseroan, re n c a n a p e n g g u n a a n l a b a , p e n g g a b u n g a n , peleburan, pengambilalihan, pemisahan, serta pembubaran Perseroan. g. Wewenang lainnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang undangan. 80.66 Pemerintah Republik Indonesia Government of Republic Indonesia 19.34 Publik Public Komposisi Pemegang saham Company’s Shareholders Composition ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 1. The inancial statements of the new book in comparison with the previous inancial year ,; 2. Reports of activities of the Company; 3. Report of the Social and Environmental Responsibility; 4. Details of problems arise during the inancial year that afected the business activities of the Company; 5. The report on the supervisory duties that have been implemented by the Board of Commissioners during the past inancial year; 6. Salaries and allowances for members of the Board of Directors and the salary or honorarium and allowances for members of the Board of Commissioners for the new year. GMS authority in the Company is as follows: a. To appoint and dismiss the Board of Commissioners b. To appoint and dismiss Board of Directors c. To assess the performance of Board of Commissioners and Board of Directors. d. To assign external auditors based on the Board of Commissioners proposals. e. To determine renumeration of Board of Commissioners and Board of Directors f. To decide among others: changes in the total of capital, amendment in the Companys Articles of Association, the planning of use of earnings, merger, consolidation, acquisition, separation, and the dissolution of the company, long-term inancing investment, the Companys cooperation, the establishment of the Companys subsidiaries and the transfer of assets or investments. g. Other authority as set forth in the article of association, laws and regulations. 189 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance per 31 Desember 2015 as per December 31, 2015 Pemegang saham shareholder Total saham lembar Total shares in shares Persentase Kepemilikan of ownership • Saham Seri A Dwiwarna Series A-Dwiwarna share » Pemerintah RI • Saham Seri B Series B share » Pemerintah RI » Publik kepemilikan kurang dari 5 1 2.499.999.999 599.267.500 0,00 80,66 19,34 Total 3.099.267.500 100,00 Mekanisme Pengambilan Keputusan RUPS Dalam RUPS, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 satu suara. Direksi, Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam RUPS, namun suara yang dikeluarkan selaku kuasa dalam RUPS tidak dihitung dalam pemungutan suara. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberi kuasa kepada lebih dari seorang kuasa untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara berbeda. Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal lain secara lisan, kecuali apabila Ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari 1 satu atau lebih Pemegang Saham yang secara bersama-sama mewakili sedikitnya 10 dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Suara blanko atau abstain dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas Pemegang Saham yang mengeluarkan suara. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari setengah bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang hadir dalam RUPS. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka usulan harus dianggap ditolak. RUPS Tahun 2014 Tahun Buku 2013 dan Realisasi Atas Keputusan RUPS Tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan 1 satu kali RUPS Tahunan, tertanggal 26 Maret 2014 bertempat di Jakarta, dengan hasil keputusan dan realisasi oleh manajemen Perseroan sebagai berikut, Decision Making Mechanism in GMS In the GMS, each share gives the holder the right to issue one 1 vote. Board of Directors, Board of Commissioners and employees of the Company can act as the proxy at the GMS, but the votes will not be counted. In voting, votes cast by shareholders only apply to their own shares and shareholders are not entitled to authorize more than one proxy to a portion of the shares with diferent vote. Voting for other people are accomplished with a sealed letter which not signed and on other matters orally, unless the Chairman of the GMS decides otherwise without objection from 1 one or more shareholders who together represent at least 10 of the total shares with valid voting rights. Blank or abstain votes are considered to have the same vote with the majority of the Shareholders. All decisions are taken by consensus. If no agreement is reached then the decision should be taken by voting of more than half of the total shares with voting rights are present in RUPS. If the agree and disagree votes have the same amount then the proposal shall be deemed rejected. GMS 2014 Financial year 2013 and the realization of the Decree GMS In 2014, the Company held 1 one Annual General Meeting, in 26th March 2014 held in Jakarta, with the decision and the realization by the management of the Company as follows, 190 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima agenda dan Keputusan realisasi realization Agenda and Decision agenda 1 dan agenda 2 dan Keputusannya Agenda 1 and Agenda 2 and its decisions 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2013 dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Konsolidasian Tahun Buku 2013 sebagaimana pokok-pokoknya disampaikan oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan Tahun Buku 2013, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy Sidharta sesuai dengan laporannya No. 02202WAI14, tanggal 21 Februari 2014 dengan pendapat ”wajar dalam semua hal yang material”. RUPST telah menyetujui. GMS has accepted 1. Approved the Company’s Annual Report for the inancial year of 2013 and ratiied the Consolidated Financial Statement for the inancial year of 2013 as stated by the Board of Directors regarding the condition and Company’s progress for the inancial year 2013, which had been audited by KAP Hendrawinata Eddy and Siddharta in accordance with the report number: 00202WAI2014 on February 21, 2013 with an unqualiied opinion, in all material aspects. 2. Menyetujui Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Tahun Buku 2013 dan mengesahkan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy, Sidharta sesuai dengan laporannya No. 02502WAI14, tanggal 21 Februari 2014 dengan pendapat ”wajar dalam semua hal yang material”. 2. Approved the report of Partnership and Community Development Program for the inancial year 2013 and ratiied the inancial report of Partnership and Community Development Program for the inancial year 2013 which audited by KAP Hendrawinata Eddy and Siddharta in accordance with the report number: 02502 WAI2014 on February 21, 2014 with an unqualiied opinion in all material aspects 3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya volledig acquit et decharge kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan, termasuk terhadap pengurusan dan pengawasan atas PKBL yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013, sepanjang bukan merupakan tindakan pidana atau melanggar ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku, tercatat dalam Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Kegiatan PKBL Tahun Buku 2013 serta tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan. 3. Released and discharged full responsibility volledig acquit et decharge of members of the Board of Directors on the Company management and members of the Board of Commissioners on Company supervision, including for management and oversight of the PKBL implemented for Financial Year 2013, as long as their actions were not criminal actions or a breach of procedures and applicable law, recorded in the Annual Report, Financial Statements of the Company and Partnership Activity Report for Financial Year 2013, and not in conlict with the prevailing regulations and law. agenda 3 dan Keputusannya Agenda 4 and its decisions Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan gajihonorarium serta fasilitas dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2014 setelah dikukuhkannya Peraturan Menteri BUMN No. PER-04 MBU2014. Dewan Komisaris telah menetapkan Surat Keputusan No. KEP-02KOMINAFIV2014 tanggal 22 April 2014 tentang Penetapan GajiHonorarium, Fasilitas, dan tunjangan Tahun 2014 serta TantiemInsentif Kinerja Tahun 2013 bagi Direksi dan Dewan Komisaris. The Board of Commissioners has set Decree No. KEP-02 KOM INAF IV 2014 dated 22 April 2014 regarding the Stipulation Salary Wages, facilities and allowances of 2014 as well as the Bonus Incentive for the Performance of the Year 2013 for the Board of Directors and Board of Commissioners. Conferred authority and power to the Board of Commissioners after prior approval of Series A Dwiwarna Shareholders to determine the salary honorarium and other allowances and beneits for members of the Board of Directors and Board of Commissioners for the year 2014 after the enactment of Minister of State Enterprise Regulation PER-04 MBU 2014. agenda 4 dan Keputusannya Agenda 4 and its decisions 1. Menyetujui penunjukan kembali KAP Hendrawinata, Eddy, dan Sidharta untuk melaksanakan audit umum Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL untuk Tahun Buku 2014. Surat Perjanjian Kerja No. 1713DIRXI2014No. 002 GNAHWHESTXI2014 tanggal 3 November 2014. Approved the re-appointment of KAP Hendrawinata, Eddy, and Sidhartha to conduct general audit of the Financial Statements and Report of the Partnership and Community Development for Financial Year 2014. 1. Letter Employment Agreement No. 1713 DIR XI 2014 No. 002 GN AHW Hest XI 2014 dated November 3, 2014. 2. Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik dan persyaratan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Dewan Komisaris telah menetapkan honorarium Akuntan Publik yang tercantum dalam Surat Perjanjian Kerja tersebut di atas, sebesar Rp434 juta tidak termasuk pajak. The Board of Commissioners has determined honorarium Public Accountant listed in the Letter of Employment Agreement mentioned above for Rp434 million excluding taxes. 2. Conferred authority and power to the Board of Commissioners to determine the honorarium of Certiied Public Accountants and other requirements according to applicable regulations ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 191 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance agenda dan Keputusan realisasi realization Agenda and Decision agenda 5 dan Keputusannya menyetujui mengukuhkan pemberlakuan: Approved the enforcement of the following regulations: 1. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03 MBU2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang Pedoman Pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan BUMN. Peraturan-peraturan tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan dan telah diterapkan oleh Perseroan. These regulations has been applied since the speciied date and has been implemented by the Company. 1. Regulation of Minister of State Owned Enterprises No. PER- 03 MBU 2012 dated March 29, 2012 on Guidelines for Appointment of the Board of Directors members and the Board of Commissioners members of the SOE subsidiary. 2. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01 MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada BUMN dan Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09MBU2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011. 2. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-01 MBU 2011 dated August 1, 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance GCG in SOEs and the Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-09 MBU 2012 dated July 6, 2012 on the Amendment to the Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER-01 MBU 2011. 3. Peraturan Menteri BUMN No. PER-04MBU2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. 3. Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-04 MBU 2014 dated March 10, 2014 on Guidelines for Determination of the remuneration of Directors, Board of Commissioners and Board of Trustees of State Owned Enterprises. agenda 6 dan Keputusannya menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan sebagai berikut: Agenda 6 and its decisions Approved the change of company management arrangement as the following: 1. Memberhentikan dengan hormat : a. Eliano Rizaldi, sebagai Direktur Utama; b. John Guntar Sebayang, sebagai Direktur Keuangan; c. Kosasih, sebagai Direktur; d. Bambang Solihin Irianto, sebagai Direktur; e. Kustantinah, sebagai Komisaris Independen; Efektif terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini, dengan ucapan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pikirannya selama memangku jabatan masing-masing. Telah dibuat Akta Pernyataan Keputusan Rapat oleh Notaris yang menyatakan perubahan susunan pengurus Perseroan The Deed by Notary stating the changes in the organization structure of the Company has been made 1. Discharge with honour: a. Mr. Eliano Rizaldi as President Director b. Mr. John Guntar Sebayang as Finance Director c. Mr. Kosasih as Director; d. Mr. Bambang Solihin Irianto as Director; e. Mrs. Kustantinah as Independent Commissioner ; Efective since the closing of the General Meeting of Shareholders with gratitude for all the contribution and service during hisher tenure. 2. Mengangkat anggota Direksi Perseroan yaitu sebagai berikut : a. Arief Budiman, sebagai Direktur Utama; b. Muhammad Umar, sebagai Direktur; c. Syamsul Hadi, sebagai Direktur; Dengan masa jabatan terhitung sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke-5 atau pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tahun 2019 dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. To appoint members of Board of Directors as follows: a. Mr. Arief Budiman as President Director; b. Mr. Muhammad Umar as Director; c. Mr. Syamsul Hadi as Director; With tenure period since the date of the General Meeting of Shareholders and end at the closing of the ifth GMS Meeting or at the closing of GMS in 2019 without prejudice to the right of the GMS to dismiss at any time in accordance with the applicable provision. 3. Memberi Kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk memberitahukan perubahan susunan anggota Direksi Perseroan tersebut kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk dimasukkan dalam Daftar Perseroan dan untuk keperluan tersebut berhak melaksanakan segala sesuatu yang diperlukan sehubungan dengan pemberitahuan tersebut. Perubahan susunan anggota Direksi Perseroan telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia oleh Notaris yang ditunjuk oleh Direksi. 3. Changes in the composition of the Board of Directors of the Company has been notiied to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia by notary appointed by the Board of Directors. 192 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Penyelenggaraan RUPS Tahun 2015 Tahun Buku 2014 Pada tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan RUPS sebanyak 1 satu kali, yaitu RUPST yang diselenggarakan pada 8 April 2015. Di tahun 2015 Perseroan tidak menyelenggarakan RUPSLB. Perseroan mengupayakan penyelenggaraan RUPST tahun 2015 sesuai dengan Peraturan OJK No. 32POJK.042014. Pengumuman RUPST tahun 2015 ditayangkan di 2 dua surat kabar harian yang berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional, yaitu Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 2 Maret 2015. Perseroan menyampaikan pengumuman dan bukti iklan pengumuman kepada OJK, memuatnya dalam situs web Bursa Efek Indonesia BEI melalui mekanisme e-reporting,serta pada situs web Perseroan, www.indofarma. co.id, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam iklan pengumuman antara lain mencantumkan rencana tanggal penyelenggaraan RUPS dan tanggal panggilan RUPS. Pemanggilan RUPST tahun 2015 ditayangkan melalui surat kabar nasional berbahasa Indonesia yaitu Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal 17 Maret 2015, menyampaikan pemanggilan dan bukti iklan pemanggilan kepada OJK, memuatnya dalamsitus web BEI melalui mekanisme e-reporting, serta pada situs web Perseroan www.indofarma. co.id dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam iklan pemanggilan RUPS mencantumkan catatan sebagai berikut: 1. Perseroan tidak mengirimkan undangan tersendiri kepada para pemegang saham karena iklan Panggilan ini dianggap sebagai salah satu undangan resmi sesuai dengan ketentuan Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 13 ayat 3 POJK No. 32POJK.042014. 2. Pemegang saham yang berhak hadir dan memberikan suara dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan atau pemilik saldo rekening efek pada penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI pada tanggal 16 Maret 2015Pk.16.00 WIB. 3. Pemegang saham yang tidak hadir dapat diwakili oleh kuasanya dalam RUPS dengan membawa Surat Kuasa, dengan ketentuan anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa pemegang saham dalam RUPS ini, namun suara yang mereka keluarkan tidak diperhitungkan dalam pemungutan suara. 4. Pemegang saham atau kuasanya yang akan menghadiri RUPS diminta untuk membawa atau menyerahkan ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE General Meeting of Shareholders 2015 Financial year 2014 In 2015, the Company held a General Meeting of Shareholders for 1 one time which held on 8 April 2015. In 2015 the Company did not organize the EGM. The Company pursue the implementation of the GMS in 2015 in accordance with OJK Regulation No. 32 POJK.04 2014. Announcement of GMS 2015 is shown in the two 2 daily newspapers in Indonesian language and spread nationally, such as Bisnis Indonesia and Investor Daily on March 2, 2015. The Company give the announcements and advertisements evidence to the OJK, publish it in the Indonesia Stock Exchange website BEI through e-reporting mechanism, as well as on the Companys website, www.indofarma.co.id, in Indonesian and English. In the ad, it contained the date planned for the GMS and the invitation date of GMS. The invitation of the GMS 2015 were published through national newspapers with Indonesian language such as Bisnis Indonesia and Investor Daily on March 17, 2015, conveyed the invitation and proof of advertising to the OJK, published in the BEI web through the mechanism of e-reporting, as well as on the Company website www. indofarma.co.id in Indonesian and English. The adverstisement of GMS invitation include some notes as follows: 1. The Company did not send separate invitation to the shareholders since the advertisement is regarded as one of the oicial invitation in accordance with the provisions of Article 14, paragraph 3 of the Articles of Association and Article 13 paragraph 3 POJK No. 32 POJK.04 2014. 2. Shareholders that are entitled to attend and vote at the GMS are shareholders whose names are registered in the List of Shareholders or the owner of the account balance efect on the collective custodian PT Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI on March 16 2015 at 16.00 pm. 3. Shareholders who can not attend may be represented by proxy at the GMS by holding Power of Attorney, with the provision that members of the Board of Directors, members of the Board of Commissioners and employees of the Company can act as the proxy of shareholders at the GMS, but the votes from them can not be counted in the voting. 4. Shareholders or proxies who will attend the GMS were requested to bring or submit a photocopy of valid identity 193 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance fotokopi identitas diri yang masih berlaku, dan bagi pemegang saham yang berbentuk Badan Hukum, diminta untuk membawa fotokopi lengkap dari Anggaran Dasarnya serta susunan pengurus yang terakhir. 5. Formulir Surat Kuasa dapat diperoleh di kantor Biro Administrasi Efek BAE yang ditunjuk Perseroan, yakni PT Datindo Entrycom. Setelah Formulir Surat Kuasa tersebut diisi oleh pemegang saham, harus disampaikan kepada Perseroan melalui BAE selambat-lambatnya pada tanggal 2 April 2015 Pk.16.00 WIB. 6. Sesuai dengan ketentuan Pasal 15 POJK No. 32 POJK.042014, bahan mata acara RUPS dalam bentuk salinan dokumen isik tersedia sejak tanggal pemanggilan hingga penyelenggaraan RUPS, yang dapat diperoleh dengan permohonan tertulis dari pemegang saham kepada Sekretaris Perusahaan Perseroan; kecuali untuk bahan terkait mata acara RUPS ke-7, yaitu Perubahan Susunan Pengurus Perseroan akan tersedia paling lambat pada saat RUPS diselenggarakan. 7. Guna ketertiban RUPS, maka pemegang saham atau kuasanya agar hadir di lokasi RUPS untuk melakukan registrasi selambat-lambatnya 30 menit sebelum RUPS dimulai. Pengumuman Ringkasan Risalah RUPST tahun 2015 ditayangkan melalui surat kabar nasional berbahasa Indonesia yaitu Bisnis Indonesia pada 10 April 2015, menyampaikan pengumuman Ringkasan Risalah RUPS dan bukti iklan pengumuman pada situs web BEI melalui mekanisme e-reporting dan OJK, serta pada situs web Perseroan, www. indofarma.co.id, dalam bahasa Indonesia dan Inggris. Mata acara dan hasil keputusan dalam RUPST tahun 2015 adalah sebagai berikut: Mata Acara Rapat I dan II: Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2014 termasuk Laporan Dewan Komisaris mengenai Tugas Pengawasan Perseroan untuk Tahun Buku 2014 serta Pengesahan Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2014; serta Persetujuan Laporan Keuangan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL untuk Tahun Buku 2014 serta Pengesahan Laporan Keuangan PKBL untuk Tahun Buku 2014. Meeting Agenda I and II: Approval of the Annual Report for Financial Year 2014, including statements regarding the report from Board of Commissioners about the Company Supervision for the Financial Year 2014 and the Ratiication of the Financial Statements for the Financial Year 2014; and approval of Financial Report and Report of Partnership Program and Community Development CSR for the Financial Year 2014 as well as the Approval of the CSR Financial Statements for the Financial Year 2014. card, and for shareholders in the form of legal entity, are asked to bring a complete photocopy of the Articles of Association as well as the composition of the latest board. 5. Power of Attorney form can be obtained at the oice of Registrar BAE appointed by the Company, PT Datindo Entrycom. After the Proxy Form is filled out by shareholders, it must be delivered to the Company through the Registrar no later than the date of 2 April 2015 at 16.00 pm. 6. In accordance with the provisions of Article 15 POJK No. 32 POJK.04 2014, the material of the GMS in the form of a copy of the physical documents are available from the date of the invitation to the General Meeting of Shareholders, which may be obtained by written request from shareholders to the Company Secretary; except for material related to the agenda of the 7th GMS, Amendment Member of the Board of the Company will be available no later than the time of the GMS is held. 7. For the order of GMS, the shareholders or their proxies to be present in the location of GMS to register no later than 30 minutes prior to the start of GMS. Announcement of Minutes Summary of the GMS 2015 was published through national newspapers, Bisnis Indonesia on April 10, 2015, giving the announcement of Minutes Summary of the GMS and the proof of announcement ad on the website IDX through the mechanism of e-reporting and the OJK, as well as on the Company website, www. indofarma.co.id, in Indonesian and English. The agenda and the decisions in GMS 2015 as follows: 194 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Keputusan Mata Acara Rapat I: • Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku 2014 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2014. • Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta, dan Tanzil sesuai laporannya No. 02102WAII2015 tanggal 20 Februari 2015 dengan pendapat Wajar Dalam Semua Hal yang Material, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya volledig acquit et decharge kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2014, sepanjang tindakan tersebut tercatat dalam buku-buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan. Keputusan Mata Acara Rapat II: Menyetujui Laporan Kegiatan PKBL Tahun Buku 2014 dan mengesahkan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta, dan Tanzil sesuai laporannya No. 03002WAII15 tanggal 26 Februari 2015 dengan pendapat Wajar Dalam Semua Hal yang Material, sekaligus memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya volledig acquit et decharge kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan PKBL yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2014, sepanjang tindakan tersebut tercatat dalam buku-buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan perundang-undangan. Decision of Meeting Agenda I: • Approved the Annual Report submitted by Directors about the conditions and the progress of the Company for Financial Year 2014 including the Report of Board of Commissioners about Company Supervision for Financial Year 2014. • Ratiied the Companys Financial Statements for Financial Year 2014 audited by Public Accounting Firm KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta, and Tanzil corresponding report No. 02102 WA II 2015 dated February 20, 2015 with the opinion of unqualiied In All Things Material, as well as Released and discharged full responsibility volledig acquit et decharge of members of the Board of Directors on the Company management and members of the Board of Commissioners on Company supervision, all the action is recorded in the books of the Company and not in conlict with the rules and regulations. Decision of Meeting Agenda II: Approved the report of Partnership and Community Development Program for the inancial year 2014 and ratiied the inancial report of Partnership and Community Development Program for the inancial year 2014 which audited by KAP Hendrawinata Eddy and Siddharta in accordance with the report number: 03202WAII2015 on February 26, 2015 with an unqualiied opinion in all material aspects as well as released and discharged full responsibility volledig acquit et decharge of members of the Board of Directors on the Company management and members of the Board of Commissioners on Company supervision, including for management and oversight of the PKBL implemented for Financial Year 2014, all the activities are recorded in the books of company and not in conlict with the prevailing regulations and law. Mata Acara Rapat III: Penetapan Penggunaan Laba Bersih untuk Tahun Buku 2014 Meeting Agenda III: Proit Usage Determination for Financial Year 2014 Keputusan: menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2014 sebesar Rp1.164.824.606, seluruhnya dipergunakan untuk Cadangan Umum Perusahaan. Decision: determined the usage of Companys Net Income for the Financial Year 2014 for Rp1.164.824.606, entirely used for Company’s Reserve. Mata Acara Rapat IV: Penetapan GajiHonorariumTunjangan Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015 dan Tantiem untuk Tahun Buku 2014 Meeting Agenad IV: Determination of the Salary Wages Beneits for Board of Directors and the Board of Commissioners for Financial Year 2015 and performance bonus for Financial Year 2014 Keputusan: memberi kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besaran tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014 serta gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan untuk Tahun Buku 2015. Decision: gave authority to the Board of Commissioners after the prior approval of Shareholders Series A to determine the amount of the bonus to members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for Financial Year 2014 as well as salary honorarium, allowances and beneits for Financial Year 2015. Mata Acara Rapat V: Penunjukan Akuntan Publik untuk audit Laporan Keuangan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Tahun Buku 2015 Meeting Agenda V: Appointment of Public Accountant to audit the Financial Statements and Report of Partnership Program and Community Development CSR for Financial Year 2015 ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 195 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Keputusan: 1. Menyetujui penunjukan KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta dan Tanzil yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL untuk Tahun Buku 2015. 2. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk : a. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Pengganti apabila Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk tidak dapat melanjutkan atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan ketentuan dan peraturan Pasar Modal. b. Menetapkan kondisi, persyaratan penunjukan dan honorarium Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk dan Kantor Akuntan Publik pengganti. Decision: 1. Approved the re-appointment of KAP Hendrawinata, Eddy, and Sidhartha to conduct general audit of the Financial Statements and Report of the Partnership and Community Development for Financial Year 2015. 2. Conferred authority and power to the Board of Commissioners to : a. Appoint Public Accountant Substitute if public accounting irm that has been designated is unable to continue his duties for any reason based on the rules and regulations of the Capital Market. b. Determine the terms and conditions of appointment and honorarium of Public Accountant Oice and The Substitute of Public Accountant Oice. Mata Acara Rapat VI: Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian Peraturan OJK Meeting Agenda VI: Amendments to the Articles of Association to comply OJK Regulations Keputusan: 1. Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan peraturan perundangan lainnya yang terkait, dengan menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan. 2. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali keputusan dari Rapat ini berkenaan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam Akta Notaris dan selanjutnya melaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, mendaftarkan dalam Daftar Perusahaan serta mengumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Decision: 1. Approved the Amendment to the Articles of Association to conform with the Financial Services Authority regulations and other relevant legislation by reconstituting the entire Articles of Association. 2. Provided power to the Board of Directors with the right of substitution to declare the decision of the Meeting with regard to changes in the Articles of Association in the Notary Deed and report to the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, register to the Registered Company and to announce in the Oicial News of Republic of Indonesia in accordance with the legislation. Mata Acara Rapat VII: Perubahan Susunan Kepengurusan Agenda Meeting VII: The Change of Management Structure 1. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Fajar Rahmat Zulkarnaen sebagai Komisaris Independen terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan ucapan terima kasih atas pengabdian dan sumbangan pemikirannya selama menjabat sebagai anggota Komisaris Perseroan. 2. Mengangkat Sdr. Teddy Wibisana sebagai Komisaris Independen dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5, tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu. 3. Dengan pemberhentian sebagaimana dimaksud di atas, maka susunan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: a. Akmal Taher :Komisaris Utama b. Teddy Wibisana : Komisaris Independen c. Rina Moreta : Komisaris 4. Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan untuk menyatakan sesuatu yang diputuskan rapat dalam bentuk akta notaris serta menghadap Notaris atau pejabat berwenang, dan melakukan penyesuaian atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan apabila dipersyaratkan oleh pihak yang berwenang untuk keperluan pelaksanaan isi keputusan rapat. 1. Discharge with honour Mr Rahmat Fajar Zulkarnain as Independent Commissioner since the closing of the Meeting with gratitude for the dedication and contribution of thoughts during the tenure as members of the Board of Commissioners. 2. Appointing Mr. Teddy Wibisana as Independent Commissioner of the term of oice since the closing of the Meeting and until the closing of the 5th Annual General Meeting, without prejudice of the GMS to dismiss at any time. 3. 3. With the discharge as mentioned above, the composition of the Board of Commissioners is as follows: a. Akmal Taher: Commissioner b. Teddy Wibisana: Independent Commissioner c. Rina Moreta: Commissioner 4. Provided authority with the right of substitution to the Board of Directors to declare the output of the meeting in the form of a notarial deed and consult to the Notary or other authorities to make any necessary adjustments or corrections if required by the authority for the purpose of implementation of the decision of the meeting. 196 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pelaksanaan hasil Keputusan RUPST 2015 Hasil keputusan RUPST tahun 2015 seperti yang tertuang pada tabel di atas telah dilaksanakan Perseroan dengan uraian sebagai berikut: Penetapan Penggunaan Laba Bersih untuk Tahun Buku 2014 Determination of Net Income Usage for Financial Year 2014 Realisasi: Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2014 sebesar Rp1.164.824.606, seluruhnya telah dipergunakan untuk Cadangan Umum Perusahaan sebagaimana tercantum pada Laporan Tahunan tahun 2015. Realization: Company Net Proit for Financial Year 2014 is Rp1.164.824.606, have entirely been used for company general reserve as stated in the Companys 2015 Annual Report. Penetapan GajiHonorariumberikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015 dan Tantiem untuk Tahun Buku 2014 Determination of Salary Wages following facilities and other beneits to members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for Financial Year 2015 and performance bonus for Financial Year 2014 Realisasi: sebagai tindaklanjut atas keputusan RUPST tahun 2015, pemegang saham Seri A Dwiwarna dengan surat No. S-08D1 MBU062015 tanggal 25 Juni 2015 mengenai penetapan gaji honorarium, tunjangan, dan fasilitas untuk tahun 2015 serta tantiem atas kinerja Tahun Buku 2014, menyampaikan persetujuan penetapan penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2015, termasuk tantiem atas kinerja Tahun Buku 2014 sebagai berikut: 1. Gajihonorarium, tunjangan dan fasilitas a. Gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp74.800.000 per bulan. Gaji Direktur ditetapkan sebesar 90 dari gaji Direktur Utama. b. Gaji Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45 dari gaji Direktur Utama, sedangkan gaji anggota Dewan Komisaris ditetapkan sebesar 90 dari honorarium Komisaris Utama. c. Tunjangan danfasilitas bagi Direksi dan Dewan komisaris diberikan dengan mengacu pada PER-04MBU2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. d. Honorarium serta tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015 berlaku efektif sejak tanggal 1 Januari 2015. 2. Direksi dan Dewan Komisaris tidak diberikan tantieminsentif kinerja atas kinerja Tahun Buku 2014. Realization: in response to the decision of the GMS 2015, the shareholders of Series A Share with letter No. S-08 D1 MBU 062015 dated June 25, 2015 regarding the determination of salary honorarium, beneits and facilities for 2015 as well as annual bonus based on the performance of the Financial Year 2014, has approved the determination of earnings The Board of Directors and the Board of Commissioners in 2015, including annual bonus based on performance for inancial year 2014 as follows: 1. The salary honorarium, allowances and facilities a. President Director’s salary is Rp74.800.000 per month. The directors’ salary is 90 of the salary of the President Director. b. President Commissionaire’s salary is 45 of the salary of the President Director, while the Board of Commissioners salary is 90 of the President Commissioner’s salary. c. Allowances and facilities for Board of Directors and Board of Commissioners are given with reference to the PER-04 MBU 2014 dated March 10, 2014 regarding Guidelines for Allowances Determination of Board of Directors, Board of Commissioners and the Board of Trustees of State Owned Enterprises. d. Honorarium as well as allowances and facilities for the Board of Directors and the Board of Commissioners for 2015 became efective on January 1, 2015. 2. The Board of Directors and Board of Commissioners was not given the bonus performance incentives on performance for Financial Year 2014. Mata Acara Rapat V: Penunjukan Akuntan Publik untuk audit Laporan Keuangan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Perseroan untuk Tahun Buku 2015 Meeting Agenda V: Appointment of Public Accountant to audit the Financial Statements and Report of Partnership Program and Community Development CSR of the Company for the Financial Year 2015 Realisasi: penunjukan KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta dan Tanzil telah disetujui dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2014, dan disepakati dalam Surat Perjanjian Kerja tentang Jasa Audit Umum Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan untuk Tahun Buku 2015 No. 1923DIRX2015 dan No. 1911GN AHWHESTX15 tanggal 26 Oktober 2015, yang mengatur syarat dan ketentuan serta honorarium KAP. Realization: Appoitment of KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta and Tanzil has been approved in the Annual General Meeting for inancial year 2014 and agreed in the Letter of Agreement about Audit Services for Companys Financial Statements and Report of Partnership and Community Development Program for Financial Year 2015 No. 1923 DIR X 2015 and No. 1911 GN AHW Hest X 15 dated October 26, 2015, which set the terms and conditions as well as the honorarium of KAP. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Financial Information on Extraordinary and Rare Events The result of the 2015 GMS as set out in the table above has been executed by the Company with the following description: 197 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Mata Acara Rapat VI: Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian Peraturan OJK Meeting Agenda VI: Amendments to the Articles of Association to comply OJK Regulations Realisasi: perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang disesuaikan dengan Peraturan OJKdan peraturan serta perundang-undangan lainnya yang terkait telah disusun kembali dalam Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar Tanggal 8 April 2015 No. 26 dibuat di hadapan Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn, dan pemberitahuannya telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0929799 tanggal 6 Mei 2015. Realization: amendment of the Articles of Association of the Company that align with the OJK Rules and regulations and other legislation related, which has been reconstituted in the articles of association and contained in the Deed of Amendment of Articles of Association On April 8, 2015 No. 26 Notary Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn, and notiication has been received by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU- AH.01.03-0929799 dated May 6, 2015 Mata Acara Rapat VII: Perubahan Susunan Kepengurusan Perseroan Meeting Agenda VII: Change of Management Structure Realisasi: perubahan susunan Kepengurusan Perseroan telah dinyatakan dalam akta Notaris dan diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia oleh Notaris yang ditunjuk oleh Direksi. Realization: changes in the composition of Management has been stated in notarial deed and notiied to the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia by notary who appointed by the Board of Directors. Rencana Penyelenggaraan RUPS Tahun 2016 Tahun Buku 2015 Pengumuman RUPS Tahun Buku 2015 akan ditayangkan di 2 dua surat kabar harian yang berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional. Perseroan menyampaikan pengumuman dan bukti iklan pengumuman kepada OJK, memuatnya dalamsitus web BEI melalui mekanisme e-reporting,serta pada situs web Perseroan, www.indofarma. co.id, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam iklan pengumuman antara lain mencantumkan rencana tanggal penyelenggaraan RUPS dan tanggal panggilan RUPS. Pemanggilan RUPS Tahun Buku 2015 akan ditayangkan melalui surat kabar nasional berbahasa Indonesia. Perseroan menyampaikan pemanggilan dan bukti iklan pemanggilan kepada OJK, memuatnya dalamsitus web BEI melalui mekanisme e-reporting, serta pada situs web Perseroan, www. indofarma.co.id, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. DEWAN KOMISARIS Dewan Komisaris memegang peran sebagai organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atas tindakan Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan, serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Dewan Komisaris bertugas sebagai majelis, dimana setiap anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris. Plan of 2016 GMS holding 2015 Financial year Announcement of GMS for inancial year 2015 will be published in two 2 daily newspapers in Indonesian language that spread nationally. Company deliver the announcements and the evidence of the advertisements to the OJK, publish it in the BEI web via e-reporting mechanism, as well as on the Companys website, www.indofarma.co.id, in Indonesian and English. The advertisement will publish the planned date of the GMS and the GMS date of invitation. GMS for inancial year 2015 will be published through national newspapers in Indonesian language. The Company deliver the invitation and proof of advertising to the OJK, publish it in the BEI web via e-reporting mechanism, as well as on the Companys website, www.indofarma.co.id, in Indonesian and English. BOARD OF COMISSIONERS Board of Commissioners BOC is the Company organ that supervises the policy of the Board of Directors and, if necessary, provide advice to the Board of Directors in managing the Company and to ensure that the Company implement good corporate governance principles. Board of Commissioners as assemblies and each member of the Board of Commissioners can not act alone, but by the decision of the Board of Commissioners 198 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pedoman Kerja Dewan Komisaris Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Dewan Komisaris Perseroan memiliki pedoman kerja yang tercantum dalam Board Manual yang telah disahkan sejak tahun 2012. Di samping itu, Perseroan memiliki Anggaran Dasar yang telah diubah dan disahkan dalam keputusan RUPST tahun 2015 yang juga mengatur keberadaan Dewan Komisaris. Board Manual antara lain mengatur: 1. Keanggotaan dan komposisi; 2. Ketentuan jabatan anggota Dewan Komisaris; 3. Program pengenalan Perseroan; 4. Program peningkatan kompetensi Dewan Komisaris; 5. Tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris; 6. Rapat Dewan Komisaris; 7. Pembagian tugas; 8. Benturan kepentingan; 9. Organ pendukung Dewan Komisaris; 10. Keputusan Dewan Komisaris; 11. Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran RKAP; dan, 12. Hubungan kerja dengan Direksi. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris Masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian tugas dan wewenang yang telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Board Manual, dan telah disesuaikan dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota tetap menjadi tanggung jawab bersama. Secara khusus, tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: 1. Tugas Dewan Komisaris. Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, peraturan dan perundang- undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. 2. Wewenang Dewan Komisaris: a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen- dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan veriikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan; ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Board of Commissioners Charter In performing its function and role, the Board of Commissioners has a BOC Charter provided in Board Manual approved in 2012 in accordance with the Company’s Articles of Association. BOC Charter regulates the following: 1. Membership and Composition; 2. Provision on positions; 3. Company Orientation Program; 4. Competency Development Program; 5. Duties, authorities and responsibilities; 6. Meetings; 7. Segregation of duties; 8. Conlict of Interest; 9. Supporting Organs; 10. Decision; 11. Establishment of Work and Budget Plan RKAP; and, 12. Work Relation with Board of Directors. Board of Commisioners Duties, Authorities and Responsibilities Each member of the Board of Commissioners may perform tasks and make decisions in accordance with the segregation of duties and authorities set out in the Article of Association and the Board Manual. But the execution of duties by each member remains a collective responsibility. In particular, the responsibility of the Board of Commissioners are as follows: 1. Duties of Board of Commissioners The Board of Commissioners is obliged to supervise the administration policy, company’s maintenance in general regarding the Company and the Company’s business conducted by the Board of Directors as well as providing advice, including the supervision of the implementation of the Company’s Business Plan, Work Plan and Budget Plan as well as the Company’s Articles of Association and the resolution of the GMS’ decision, along with relevant laws and regulations, for the beneit of the Company and in accordance with the aims and objectives of the Company 2. Authorities of Board Of Commissioners: a. To examine books, papers, and other documents, along with cash for veriication purposes along with other securities and the Company’s assets 199 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh Perseroan; c. Meminta penjelasan dari Direksi danatau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan; d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi; e. Meminta Direksi danatau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris; f. Mengangkat sekretaris Dewan Komisaris, jika dianggap perlu; g. Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; h. Membentuk Komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan; i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu tertentu atas beban Per seroan, jika dianggap perlu; j. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini; k. Menghadiri Rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan; l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, danatau keputusan RUPS. 3. Kewajiban Dewan Komisaris: a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan; b. Meneliti, menelaah dan menandatangani serta memberikan persetujuan atau pengesahan terhadap Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disiapkan Direksi, selambat-lambatnya sebelum dimulainya tahun anggaran; c. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan, memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting bagi kepengurusan Perseroan; d. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan dan memberikan saran segera kepada Direksi untuk memperbaiki permasalahan tersebut melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris dan Direksi pada kesempatan pertama; b. Entering the premises, buildings, and oices used by the Company; c. Requesting explanation from the Board of Directors and or other stafs about Company’s operational matters d. Being kept informed of every action and policy that has been and will be implemented by the Board of e. Directors; e. Asking the Board of Directors andor other stafs with their permission to attend the Board of Commissioners Meeting; f. Appointing the Secretary of the Board of Commissioners, if necessary; g. Temporarily discharging the member of the Board of Directors according to the Articles of Association h. Establishing other Committees beside Audit Committee, if necessary by taking into account of the Company’s ability; i. Being assisted by expert staf in certain matters and a period of time at the Company’s expenses, if necessary; j. Performing management action in a certain situation for a certain period of time according to the Articles of Association; k. Attending the Board of Directors Meeting and provide viewpoint discussed in the meeting; l. Performing other supervision authorities as long as it is inline with the rules and regulations, Articles of Association, andor GMS decisions. 3. Responsibilites of Board Commissioners: a. Giving advice to the Board of Directors regarding the implementation of company’s operational process; b. Reviewing, analyzing, signing and approving the Company’s Business Plan and Budget prepared by the Board of Directors, at the latest before the Financial year begins; c. Following the progress of Company’s operational activities, providing opinion and suggestion to GMS regarding important matters on the aspect of company’s management d. Reporting immediately to GMS if the Company undergone performance degradation and giving immediate advice to Board of Directors to ix the problems through the mechanism of the joint meeting between Board of Commissioners and Board of Directors at the irst opportunity. 200 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima e. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan; f. Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya; g. Melapork an kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya danatau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain; h. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS; i. Membuat kebijakan pengadaan jasa Auditor Publik dan penunjukan kembali Auditor Publik untuk audit Laporan Keuangan dan Kepatuhan serta audit khusus; j. Melakukan pengawasan terhadap efektivitas pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern, audit eksternal dan audit internal serta pelaksanaan telaah atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris; k. Menetapkan kriteria seleksi bagi Calon Direksi dan pengusulan Calon Direksi Perseroan kepada Pemegang Saham mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. l. Mengusulkan remunerasi Direksi mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku; m. Melakukan penilaian kinerja Direksi berdasarkan telaah kriteria, target, dan indikator kinerja utama yang dalam kontrak Manajemen Direksi secara kolegial beserta realisasinya. n. Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan, Anggaran Dasar, danatau keputusan RUPS Sesuai dengan wewenang dan kewajiban tersebut di atas, Dewan Komisaris memberikan pengawasan dan arahannasihat kepada Direksi meliputi: 1. Lingkungan bisnis dan permasalahannya yang diperkirakan berdampak pada usaha dan kinerja perseroan mencakup antara lain kondisi perekonomian, persaingan usaha, proposal bisnis dan regulasiperaturan terbaru terkait bisnis perseroan; 2. Kebijakan dan Pelaksanaan Manajemen Risiko Perseroan; ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE e. Examining and analyzing periodic reports and annual reports prepared by the Board of Directors and sign the annual report; f. Taking Minutes of Board of Commissioners meeting and retain the copy; g. Reporting to the Company regarding the ownership of shares andor family on the Company and the other Companies; h. Providing reports on supervisory duties that have been performed during the past Financial year to the GMS; i. Providing procurement policies of external auditor along with the reappointment of the external auditor to Financial Statements and Compliance audit as well as special audits j. Monitoring the efectiveness of the Internal Control System, external audit and internal audit along with the review implementation regarding complaints related to SOEs that received by the Board of Commissioners. k. Establishing the selection criteria for Board of Director’s candidates and nominated the candidates to the Shareholders according to the rules and regulations l. Proposing the Remuneration scheme of the Directors according to laws and regulations. m. Conducting BOD performance appraisals based on the review of the criteria, targets and key performance indicators in the Management contract collegially as well as its realization. n. Carrying out other obligations with regard to supervisory and consultancy duties as long as they are not in contrary to the prevailing laws and regulations, the Company’s Articles of Association, and or resolutions of the GMS. In accordance with the above authorities and responsibilities, the Board of Commissioners oversees and give directives advice to the Board of Directors covering: 1. Business environment that may affect the company’s business and performance, including economic conditions, competition, business proposals and new regulations rules relating to the company’s business; 2. The Policy and Implementation of Risk Management; 201 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 3. Kebijakan dan Pelaksanaan Sistem Teknologi Informasi Perseroan; 4. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Sumber Daya Manusia, khususnya tentang Manajemen Karir, Sistem dan Prosedur Promosi, Mutasi, dan Demosi di Perseroan; 5. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi yang berlaku umum; 6. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan; 7. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Mutu dan Pelayanan Perseroan; 8. Kepatuhan DireksiPerseroan menjalankan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar serta perjanjiankomitmen dengan pihak ketiga; 9. Kepatuhan Direksi menjalankan pengurusan Perseroan sesuai RKAP danatau RJPP; serta, Arahaninformasi tersebut di atas dapat dikomunikasikan melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris dan Direksi ataupun melalui surat. a. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik GCG dengan membentuk Komite; dan, b. Pengukuran dan penilaian terhadap Kinerja Dewan Komisaris secara periodik melalui Rapat Dewan Komisaris. Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota Dewan Komisaris harus: 1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang- undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, pertanggungjawaban serta kewajaran. 2. B e r i t i k a d b a i k , p e n u h k e h a t i - h a t i a n d a n bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan. Kualiikasi dan Kriteria Anggota Dewan Komisaris Setiap anggota Dewan Komisaris yang ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS harus memenuhi kualiikasi dan kriteria yang 3. Policy and Implementation of Information Technology Systems; 4. The Policy and Implementation of Human Resources, especially on Career Management, Systems and Promotions Procedures, mutation and Demotion; 5. The Policy and its Implementation of the Accounting Policies and Formating of Financial Statements in accordance with generally accepted Accounting Standards; 6. The Policy and its Implementation on Procurement of Goods and Services; 7. The Policy and its Implementation on Quality and Services; 8. The Board of DirectorsCompany Compliance to the laws and regulations and the Articles of Association as well as agreementscommitments with third parties; 9. The Board of Directors Compliance to operate the management in accordance with the Annual Budget Plan andor Business Plan; The directives information can be communicated through the mechanism of joint meeting between the Board of Commissioners and the Board of Directors or written correspondence. a. Monitoring the implementation of the principles of Good Corporate Governance GCG by forming a committee; and b. Measurement and assessment of the Board of Commissioners performance periodically through the Board of Commissioners’ meeting. In performing their duties, each member of the Board of Commissioners shall: 1. Comply with the Company’s Articles of Association, prevailing laws and regulations and the principles of professionalism, eiciency, transparency, independency, accountability, responsibility and fairness. 2. Have a goodwill, be prudent and responsible in carrying out their supervisory and consultancy function to the Board of Directors for the beneit of the Company and in accordance with the purpose and objectives of the Company Qualiications and Criteria of the Board of Commissioners Each member of the Board of Commissioners established under the decision GMS should me the qualiications and criteria in 202 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007, Undang- undang No. 19 tahun 2003, POJK 33POJK.042014, Permen BUMN PER-01MBU2011, dan Anggaran Dasar Perseroan. Selain berintergritas dan cakap dalam melakukan perbuatan hukum, individu yang dinominasikan dan ditetapkan sebagai Dewan Komisaris tidak pernah menjadi anggota Direksi dan atau anggota Dewan komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan sebuah perusahaan dinyatakan pailit; dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan. Perseroan juga melarang anggota Dewan Komisaris memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada BUMN lain, BUMD, badan usaha milik swasta; serta jabatan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan, pengurus partai politik danatau calonanggota legislatif. Kebijakan ini merupakan bagian dari pandangan Perseroan untuk meminimalisir adanya potensi benturan kepentingan. Anggota Dewan komisaris hanya diperbolehkan merangkap jabatan sebagai anggota Direksi paling banyak pada 2 dua perusahaan lain; sebagai anggota Dewan komisaris pada 2 dua perusahaan lain; dan dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai Anggota Dewan Komisaris paling banyak pada 4 empat perusahaan lain. Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap sebagai anggota Komite paling banyak pada 5 lima komite di perusahaan dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan Komisaris.Rangkap jabatan sebagai anggota komite hanya dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan lainnya Kriteria, Komposisi dan Independensi Komisaris Independen Komisaris Independen memiliki peran obyektiikasi dalam pengambilan keputusan di tubuh Dewan Komisaris. Faktor independensi dari Komisaris Independen diharapkan dapat mengurangi benturan kepentingan antara pemegang saham dengan manajemen perusahaan, utamanya karena fungsi pengawasan dapat dilakukan melalui pendapat yang independen. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE accordance with Act No. 40 In 2007, Law No. 19, 2003, POJK 33 POJK.04 2014, SOE Candy PER-01 MBU 2011, and the Articles of Association. Besides integrity and competent in performing legal acts, the individual who was nominated and assiged as BOC was never a member of the Board of Directors and or the Board of commissioners who responsible for causing a company to go bankrupt; and have never been convicted of a criminal acts which detrimental the countrys inancial and or related to the inancial sector. The Company also prohibits members of the Board of Commissioners to hold another position as member of the Board of Directors in another BUMN, BUMD, privately owned enterprises; as well as other positions in accordance with the laws and regulations, board of political parties and or candidates members of the legislature. This policy is part of the efort of the Company to minimize any potential conlicts of interest. The board of commissioners’ members are only allowed to have double positions as members of the Board of Directors at no more than two 2 other companies; as a member of the Board of Commissioners at two 2 other companies; and in the case of members of the Board of Commissioners does not hold another position as member of the Board of Directors, the members of the Board of Commissioners may have double position as a Member of the Board of Commissioners at no more than four 4 other companies. Members of the Board of Commissioners may serve as a member of the Committee at most 5 ive committees in where they also served as member of the Board of Directors or the Board of Commissioners. Double positions as member of the committee can only be done so long it doesn’t contradict the article of association and other regulations. Criteria, composition and independency of the Independent Commissioner The role of Independent Commissioners is to objectify the decision making of the Board of Commissioners. independence Factors of the Independent Commissioner is expected to reduce conlicts of interest between shareholders with the companys management, mainly due to the monitoring function can be done through an independent opinion. 203 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Peraturan OJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada BUMN dan perubahannya, serta Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedo man Pelaksanaan Kerja Komite Audit secara khusus telah mengatur keberadaan Komisaris Independen dalam Perseroan. Adapun kriteria Komisaris Independen sebagaimana diatur dalam peraturan-peraturan di atas diantaranya: berasal dari luar Perseroan; bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada periode berikutnya; tidak memiliki saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung; tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Perseroan, Dewan Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan; dan tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. Peraturan OJK No. 33POJK.042014 juga mensyaratkan komposisi Komisaris Independen dalam jajaran Dewan Komisaris. Perseroan memiliki lebih dari 2 dua orang anggota Dewan Komisaris, oleh karena itu jumlah Komisaris Independen Perseroan wajib paling kurang 30 dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan yang berstatus independen yaitu 1 satu orang atau lebih dari 30 dari total keseluruhan komposisi keanggotaan Dewan Komisaris yang berjumlah 3 tiga orang Nominasi Anggota Dewan Komisaris Anggaran Dasar Perseroan mengatur bahwa Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Calon Dewan Komisaris diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS Komposisi Keanggotaan dan Dasar Pengangkatan Dewan Komisaris Sesuai Board Manual yang mengatur keanggotaan dan komposisi, jumlah Dewan Komisaris terdiri atas 2 dua orang OJK Regulation No. 33 POJK.04 2014 of the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company, Minister of State-Owned Enterprises No. PER-01 MBU 2011 on Implementation of Good Corporate Governance in SOEs and its amendments, as well as Bapepam-LK No. IX.I.5 on the Establishment and Implementation of the Audit Committee in particular, has arranged the existence of Independent Commissioners of the Company. The Independent Commissioner criteria as stipulated in the rules above are: from outside the Company; not the people who work or have the authority and responsibility for planning, directing, controlling, or supervise the activities of the Company within 6 six months, except for reappointment as Independent Commissioner of the Company in subsequent periods; Do not own shares of the company directly or indirectly; do not have a aliation relationship with the Company, the Board of Commissioners, Board of Directors, or the shareholders of the Company; and do not have business relationship directly or indirectly to the Companys business activities. OJK Regulation No. 33 POJK.04 2014 also requires that the composition of the Independent Commissioner of the Board of Commissioners. The Company has more than two 2 members of the Board of Commissioners, therefore the number of Independent Commissioners of the Company shall be at least 30 of the total members of the Board Komisaris. Total independet commissioner is 1 one or more than 30 of the total composition of the Board of Commissioners which consists of 3 three people. Members of the Board of Commissioners Nomination Articles of Association stipulates that the Members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the GMS. Candidates for the Board of Commissioners are proposed by Shareholders Series A through the process of nomination according to the laws and regulations and the nomination shall be binding for the GMS. Membership Composition and Basic Appointment of Board of Commissioners In accordance to Board Manual which arrange the membership and composition, the number of Board of Commissioners 204 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima atau lebih yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari 2 dua orang anggota Dewan Komisaris, 1 satu di antaranya adalah Komisaris Independen. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri lebih dari 2 dua orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen paling kurang 30 tiga puluh persen dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. RUPST tahun 2015 yang diselenggarakan pada 8 April 2015 telah memutuskan perubahan susunan Dewan Komisaris. Dalam RUPST tersebut, ditetapkan jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan sebanyak 3 tiga orang, dimana 1 satu diantaranya adalah Komisaris independen. Dengan demikian komposisi keanggotaan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi syarat, dimana jumlah Komisaris Independen Perseroan lebih dari 30 dari total keseluruhan komposisi keanggotaan Dewan Komisaris. RUPST tahun 2015 juga memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Fajar Rahmat Zulkarnaen sebagai Komisaris Independen dan mengangkat Teddy Wibisana sebagai Komisaris Independen. Susunan keanggotaan Dewan Komisaris di sepanjang tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini. susunan Keanggotan Dewan Komisaris Periode 1 Januari – 8 april 2015 Composition of Board of Commissioners Period 1 January – 8 April 2015 Jabatan Position nama name Dasar Pengangkatan legal Basis of appointment awal Jabatan To serve as of masa akhir Jabatan To serve until Komisaris Utama President Commissioner Akmal Taher RUPST 2013 GMS 2013 11 April 2013 RUPST 2018 GMS 2018 Komisaris Commissioner Rina Moreta RUPST 2013 GMS 2013 11 April 2013 RUPST 2018 GMS 2018 Komisaris Independen Independet Commissioer Fajar Rahmat Zulkarnaen RUPST 2013 GMS 2013 11 April 2013 RUPST 2018 GMS 2018 susunan Keanggotan Dewan Komisaris Periode 8 april – 31 Desember 2015 Composition of Board of Commissioners Period 8 April – 31 December 2015 Jabatan Position nama name Dasar Pengangkatan legal Basis of appointment awal Jabatan To serve as of masa akhir Jabatan To serve until Komisaris Utama President Commissioner Akmal Taher RUPST 2013 GMS 2013 11 April 2013 RUPST 2018 GMS 2018 Komisaris Commissioner Rina Moreta RUPST 2013 GMS 2013 11 April 2013 RUPST 2018 GMS 2018 Komisaris Independen Independet Commissioer Fajar Rahmat Zulkarnaen RUPST 2015 GMS 2015 8 April 2015 RUPST 2020 GMS 2020 Proil singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Proil Dewan Komisaris, dalam Laporan Dewan Komisaris. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE consists of 2 two or more which amount will be determined by the GMS based on the needs of the Company. the Board of Commissioners consists of two 2 members, 1 one of whom is Independent Commissioners. If the Board of Commissioners is composed of more than two 2 members of the Board of Commissioners, the number of Independent Commissioners should at least 30 thirty percent of the total members of the Board of Commissioners. GMS 2015 which held on 8 April 2015 had decided the change of composition of the Board of Commissioners. In the GMS, has been set the number of members of the Board of Commissioners for three 3 people, which 1 one of whom is independent. Thus the composition of the Board of Commissioners has been qualiied, where the number of Independent Commissioner is more than 30 of the total composition of the Board of Commissioners. GMS 2015 also decided to discharge with honour Rahmat Fajar Zulkarnain as Independent Commissioner and appoint Teddy Wibisana as Independent Commissioner. The membership composition of the Board of Commissioners throughout 2015 can be seen in the table below. The proile of Board of Commissioners can be seen in the Board of Commissioners proile section in Board of Commissioners report. 205 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Pembagian Tugas dan Wewenang Antar Anggota Dewan Komisaris Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah melakukan pembagian tugas anggotanya, yaitu: akmal TaherKomisaris utama akmal TaherPresident Commissioner Tugas utama Komisaris Utama Akmal Taher yaitu mengkoordinir tugas- tugas Dewan Komisaris dan menangani bidang Riset dan Pemasaran, masing-masing dengan tugas, yaitu: a. Bertanggung jawab terhadap seluruh tugas dan fungsi Dewan Komisaris; b. Melakukan evaluasi dan pengawasan atas kegiatan Riset dan Pemasaran yang dilakukan Perseroan. Main duties of President Commissioner Akmal Taher to coordinate the duties of Board of Commissioners and to be in charge in research and marketing In addition, with duties as follows: a. Assuming the responsibility for all duties and functions of the Board of Commissioners b. Performing evaluation and supervision on Research and Marketing activities conducted by the Company. rina moretaKomisaris rina moretaCommissioner Komisaris Rina Moretamenangani bidang Operasi dan Pengembangan dan merangkap selaku Ketua Komite Good Corporate Governance dan Pemantauan Risiko dengan tugas, yaitu: a. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan operasi dan pengembangan usaha Perseroan; b. Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang berkaitan dengan pemantauan maupun evaluasi atas manajemen risiko dan penerapan GCG di Perseroan. Commissioner Rina Moreta is in charge of Operations and Development and concurrently as Chairman of GCG and Risk Monitoring Committee with duties as follows: a. Evaluation and supervision on the Companys operations and business development activities. b. Responsible for all aspects relating to the monitoring and evaluation of risk management and GCG implementation in the Company. Teddy WibisanaKomisaris independen Teddy Wibisanaindependent Commissioner Komisaris Teddy Wibisanamenangani bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia dan merangkap selaku Ketua Komite Audit dengan tugas, yaitu: a. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan pertanggungjawaban keuangan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia Perseroan; b. Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang berkaitan dengan sistem dan prosedur pembuatan rencana kerja dan anggaran, pengadaan danatau pemilihan Kantor Akuntan Publik,pertanggungjawaban serta pelaporan keuangan. Commissioner Teedy Wibisana handles Finance and Human Resources matters and concurrently serves as Chairman of the Audit Committee with duties are as follows: a. Evaluating and overseeing the activities related to inancial accountability and management of Human Resources of the Company; b. Responsible for all aspects related to the systems and procedures for the work plan and budget, procurement and or election of public accountants irm, and inancial accountability and inancial reporting. Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris Keberagaman komposisi Dewan Komisaris merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk mendorong proses pengambilan keputusan yang lebih obyektif, komprehensif dan optimal. Keberagaman ini diharapkan dapat memperkaya sudut pandang dan kepentingan dalam proses pengambilan keputusan di tubuh Dewan Komisaris, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi penerapan Tata Kelola Perusahaan di Perseroan. Di bawah ini tabel keberagaman komposisi Dewan Komisaris yang dimiliki Perseroan, Segregation of Duties and Authorities of the Board of Commssioners In performing its supervisory function, the Board of Commissioners makes a segregation of duties as follows: Diversity of the Board of Commissioners Composition The diversity of the composition of the Board of Commissioners is part of the Companys eforts to encourage the decision- making process to be more objective, comprehensive and optimal. It is expected to enrich the diversity of perspective and interests in decision-making processes in the Board of Commissioners, therefore to provide added value to the implementation of Corporate Governance in the Company. Below is a table diversity of the composition of the Board of Commissioners of the Company, 206 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Dewan Komisaris Board of Commissioner Kewarganegaraan latar Belakang akademik academic Background Keahlian expertise usia age gender Akmal TaherKomisaris Utama President Commissioner Indonesia Kedokteran Medical Faculty Kedokteran Urologi dan manajemen rumah sakit Medical Urology and Hospital Management 60 Laki-laki Man Rina MoretaKomisaris Commissioner Indonesia Teknik Industri dan Manajemen Keuangan Industrial Engineering and Financial Management BUMN, industri strategis dan manufaktur, restrukturisasi dan privatisasi BUMN, strategic industry and manufacturing, restructuring, and privatization 52 Perempuan Woman Teddy WibisanaKomisaris Independen Independent Commissioner Indonesia MIPA Kimia Chemistry Keuangan dan industri media Finance and Industrial Media 49 Laki-laki Man Transparansi Rangkap Jabatan Dewan Komisaris Hubungankepengurusan anggota Dewan Komisaris pada perusahaan lain danatau institusi lain di luar Perseroan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan Perseroan periode tahun 2015 sebagai berikut, nama name Kepengurusan pada Perusahaan lain management in other companies sebagai anggota Dewan Komisaris as BoC sebagai anggota Direksi as BoD Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner x x Rina Moreta Komisaris Commissioner x x Teddy Wibisana Komisaris Independen Independent Commissioner x x v = ada yes x = tidak ada none Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki kepengurusan pada perusahaan lain di luar Perseroan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan. Kepemilikan Saham Dewan Komisaris Di bawah ini disajikan kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris, baik kepemilikan saham di perusahaan publik lain maupun kepemilikan saham Perseroan. PT indofarma Persero Tbk kode: inaF saham Bumn lain saham Perusahaan Publiklain Ket: Domestik luar negeri nilai Persen nilai Persen nilai Persen Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner Nihil Rina Moreta Komisaris Commissioner Nihil Teddy Wibisana Komisaris Independen Independent Commissioner Nihil ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Transparency Concurrent Positions of the Board of Commissioners Management relationship of the Board of Commissioners in other companies and or other institutions outside the Company that may pose a conlict of interest, either directly or indirectly with the interests of the Company period of 2015 as follows, All members of the Board of Commissioners do not have the management responsibility at other companies outside the Company that may cause conlict of interests. Shareholdings of the Board of Commissioners Below is the ownership of shares by the Board of Commissioners, both ownership stakes in other public companies as well as ownership of shares of the Company. 207 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Program Pengenalan Perseroan Anggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk pertama kalinya wajib diberikan Program Pengenalan mengenai Perseroan. Program Pengenalan meliputi pelaksanaan Prinsip- Prinsip GCG oleh Perseroan; gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah- masalah strategis lainnya; audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit. Program Pengenalan Perseroan dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke Perseroan dan pengkajian dokumen atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan Perseroan dimana program tersebut dilaksanakan. Tanggungjawab untuk mengadakan program pengenalan tersebut berada di Sekretaris Perusahaan. Program pengenalan Perseroan bagi Teddy Wibisana sebagai Komisaris Independen yang diangkat pada RUPST tahun 2015 dilaksanakan pada tanggal 14 April 2015 di Kantor Pusat Perseroan, Cikarang, Jawa Barat. hubungan Kerja dengan Direksi Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada prinsip keterbukaan dan saling menghormati. Melalui Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi, Dewan Komisaris memberikan arahaninformasi kepada Direksi mengenai lingkungan usahadan permasalahannya yang diperkirakan berdampak pada usaha dan kinerja Perseroan mencakup antara lain kondisi perekonomian, persaingan usaha, potensi pengembangan usaha dan peraturan serta perundang- undangan terbaru terkait operasional dan usaha Perseroan. Dewan Komisaris berwenang untuk meminta penjelasan Direksi dan atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan. Di samping itu, kewajiban Dewan Komisaris adalah meneliti, menelaah, dan menandatangani serta memberikan persetujuan atau pengesahan terhadap rencana kerja dan anggaran perseroan yang disiapkan Direksi. Rapat Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris diadakan sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 2 dua bulan, yang dapat dilangsungkan apabila dihadiri mayoritas dari seluruh anggota Dewan. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara Company Introduction Program Members of the Board of Commissioners who are appointed for the irst time shall undergo Company Introduction Program. The introduction program includes the implementation of GCG principles by the Company; an overview of the Company relating to the purpose, nature, and scope of activity, inancial performance and operations, strategy, short-term and longterm business plans, competitive position, risks and other strategic issues; internal and external audit, internal control systems and policies, including the Audit Committee; Company Introduction Program can be presentations, meetings, visits to the Company and documents assessment or other programs as deemed appropriate by the Company in which the program was implemented. The responsibility for the introduction program is under Corporate Secretary. The company introduction programs for Teddy Wibisana as Independent Commissioner, who was appointed in the GMS 2015 has been done on 14 April 2015 at the Companys Head Oice, Cikarang, West Java. Work Relation with the Board of Directors The working relationship of the Board of Commissioners with the Board of Directors is based on the principles of transparency and mutual respect. Through the meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors, Board of Commissioners provides guidanceinformation to the Board of Directors regarding business environment and the problem that are projected to impact on the Companys operations and performance including, among others, economic conditions, competition, business proposals and latest regulations related to the Companys business. The Board of Commissioners shall have the authority to ask for Board of Directors’ andor other stafs request explanation on all issues related to the management of the Company. In addition, the Board of Commissioners has duties to review, analyze, sign and give approval or endorsement to the Companys work plans and budgets prepared by the Board of Directors. Meeting of Board of Commissioners Meetings of Board of Commissioners are held regularly, at least once in 2 months which can be done if attended by the majority of the board. The board of commissioner is obligated to held meeting with board of directors at least once in 4four 208 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima berkala sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 4 empat bulan. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu- waktu atas permintaan 1 satu atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau permintaan tertulis dari 1 satu atau beberapa pemegang saham yang mewakili sekurang-kurangnya 110 satu per sepuluh dari jumlah saham dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Panggilan Rapat disampaikan secara tertulis oleh Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama. Rapat dianggap sah apabila diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usahanya yang utama di dalam wilayah Republik Indonesia, atau di tempat lain di dalam wilayah Republik Indonesia sepanjang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris. Semua Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan, Rapat dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama. Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½ satu per dua dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Semua keputusan dalam Rapat diambil dengan musyawarah mufakat. Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat, maka keputusan Rapat diambildengan suara terbanyak biasa. Dalam setiap Rapat harus dibuat Risalah Rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan termasuk pernyataan ketidaksetujuan atau dissenting opinion anggota Dewan Komisaris jika ada dan hal-hal yang diputuskan. Risalah rapat disampaikan kepada seluruh anggota Dewan Komisaris. Dalam menyelenggarakan rapat yang sesuai dengan hal-hal yang akan dibicarakan, Dewan Komisaris dapat menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan meminta Direksi danatau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris. Di sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris menyelenggarakan 16 kali rapat dengan 12 rapat yang merupakan Rapat bersama Direksi dalam rangka pembahasan kinerja Perseroan dan hal lain terkait kegiatan pengawasan dan kegiatan korporasi lainnya. Berikut agenda Rapat Dewan Komisaris dan kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE months. The board of commissioner can held meeting at any time based on request of 1 one or more members of the Board of Commissioners, Board of Directors, or requested in written by 1 one or several shareholders representing at least 110 one-tenth of the total number of shares with voting rights, by mentioning the issues to be discussed. Meeting invitation is submitted in writing by the Commissioner or by the appointed members of Commissioners. Meetings are considered valid if they are held at the domicile of the Company or in the place of their main business activities in the Republic of Indonesia. All meetings are chaired by the Commissioner. In case the Commissioner is absent or unavailable, the meeting will be chaired by an appointed member of Commissioners. Meeting is valid and may take binding decisions if attended or represented by more than 12 half of the Board of Commissioners members. All decisions are consensus. If consensus is not agreed, then the decision of the Meeting is a simple majority vote. Minutes of Meeting should be made in every meeting containing things that are discussed, including a statement of disagreement or dissenting opinion of the Board of Commissioners members, and well documented. Each member of the Board of Commissioners are entitled to receive a copy of the Minutes of the Meeting. To discuss related matters, the Board of Commissioners may hold joint meeting and ask Board Directors and or other staf under the Board of Directors with their permission to attend the meeting. Throughout 2015, the Board of Commissioners has convened 16 times with 13 meetings with the Board of Directors to to discuss the Companys performance and other matters related to supervisory activities and other corporate activities. The following are the agenda and decisions of the BOC meetings: 209 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance risalah rapat internal Dewan Komisaris Tanggal agenda rapat agenda rapat 26 Maret 2015 Pembahasan tentang usulan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris. Usulan Penunjukkan KAP untuk audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2015. Discussion about Board of Directors and Commissioner Remunition Proposal Proposal of KAP appointment for Finance Report Audit of Financial Year 2015 16 April 2015 Perkenalan anggota Dewan Komisaris yang baru. Penetapan Ketua Komite Audit dan pembagian tugas Dewan Komisaris. Pembahasan Tindak Lanjut Implementasi GCG di lingkup Dewan Komisaris. Introduction of new board of commissioner Appointment of Audit Committee Head and Job description of Board of Commissioner Discussion about follow up of GCG implementation in the scope of Board of Commissioner 26 Juni 2015 Pembahasan penetapan Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015. Pembahasan Remunerasi Organ Pendukung Dewan Komisaris. Discussion about determination of board of directors and commissioner remunition for 2015 Disccussion about board of commissioner supporting organ remunition 29 Oktober 2015 Pembahasan tentang usulan Assessor GCG. Disccussion about GCG assessor proposal Daftar Kehadiran anggota Dewan Komisaris Pada rapat internal Dewan Komisaris attendance list of members of board of commissioner in the internal meeting of board of commissioner Tanggal Date anggota Dewan Komisaris members of BoC alasan Ketidakhadiran reason of absence akmal Taher Komisaris utama President Commissioner rina moreta Komisaris Commissioner Fajar rahmat Zulkarnaen Komisaris independen independent Commissioner Teddy Wibisana Komisaris Independen independent Commissioner 26 Maret 2015 V V V - 16 April 2015 V V V - 26 Juni 2015 V V V - 29 Oktober 2015 V V V - v = hadir presence x = berhalangan hadir absence rekapitulasi Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat internal Dewan Komisaris recapitulation of Board of Commissioner attendance in internal meeting nama name Jumlah rapat Total of meeting Jumlah Kehadiran Total of attendance Kehadiran attendance Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner 4 4 100 Rina Moreta Komisaris Commissioner 4 4 100 Fajar Rahmat Zulkarnaen Komisaris Independen Independent Commissioner 4 1 25 Teddy Wibisana Komisaris Independen Independent Commissioner 4 3 75 Fajar Rahmat Zulkarnaen digantikan oleh Teddy Wibisana pada 8 April 2015. risalah rapat Dewan Komisaris bersama dengan Direksi minutes of meeting Board of Commissioner with Board of Directors Tanggal Date agenda rapat meeting agenda 27 Januari 2015 Paparan kinerja keuangan hingga Desember 2014 Prognosa 2014. Paparan tindak lanjut Medium Term Notes MTN II 2015. Annual Report Tahun 2014 dan Rencana RUPS Tahunan Tahun Buku 2014. Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015. Financial Report as of December 2014 Medium Term Notes MTN II 2015 Progress report Annual Report 2014 and Annual GMS plan Financial Year 2014 Company’s Working and Budget Plan in 2015 Fajar Rahmat Zulkarnaen is replaced by Teddy Wibiasana as of 8 April 2015 Treatise internal meeting the board of commissioners 210 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima risalah rapat Dewan Komisaris bersama dengan Direksi minutes of meeting Board of Commissioner with Board of Directors Tanggal Date agenda rapat meeting agenda 24 Februari 2015 Paparan kinerja keuangan audited tahun 2014. Paparan kinerja keuangan hingga Januari 2015. Rencana relokasi aset. Rencana RUPS Entitas Anak. Audited Financial Report in 2014 Financial Report as of Jan 2015 Asset reallocation plan Subsidiaries company’s GMS plan 26 Maret 2015 Pembahasan kinerja hingga Februari 2015. Laporan pelaksanaan RUPS Entitas Anak PT Indofarma Global Medika. Persiapan RUPS Tahunan Perseroan. Laporan kemajuan MTN – RDPT. Discussion of Company Perfomance as of Feb 2015 Report on the implementation of GMS on Subsidiries company PT Indofarman Global Medika Preparation of Company Annual GMS Progress report of MTN-RDPT 28 April 2015 Kinerja hingga bulan Maret 2015. Rencana perubahan Struktur Permodalan. Company performance as of March 2015 Capital Structure Change Plan 27 Mei 2015 Paparan kinerja hingga bulan April 2015. Company Perfoamnce as of April 2015 19 Juni 2015 Paparan kinerja hingga bulan Mei 2015. Update rencana optimalisasi aset Perseroan. Company performance as of May 2015 Update on company asset optimization plan 4 Agustus 2015 Paparan kinerja hingga bulan Juni 2015. Company perfoamnce as of June 2015 25 Agustus 2015 Paparan kinerja hingga bulan Juli 2015. Kajian atas dampak nilai tukar dolar AS. Laporan kegiatan “BUMN Hadir Untuk Negeri”. Company Perfomance as of July 2015 Studying the impact of USD exchange rate Activity report of “BUMN Hadir Untuk Negeri” 15 September 2015 Laporan operasional produksi. Production Operational Report 29 Oktober 2015 Evaluasi kinerja hingga bulan Agustus dan September 2015. Isu strategis terkait e-Catalogue. Perfomance Evaluation until August and September 2015 Strategic Issues regarding e-catalogue 25 November 2015 Evaluasi kinerja hingga bulan Oktober 2015. Perfomance Review until October 2015 24 Desember 2015 Evaluasi kinerja hingga bulan November 2015. Best estimate untuk kinerja tahun 2015. Pembahasan RJPP Perseroan tahun 2016-2020. Perfomance Review until November 2015 Best estimate for peformance in 2015 Discussion of Company’s RJPP in 2016-2020 Daftar Kehadiran anggota Dewan Komisaris Pada rapat internal Dewan Komisaris list of attendance the members of Board of Commissioner in The meeting with Board of Directors Tanggal Date anggota Dewan Komisaris members of BoC alasan Ketidakhadiran reason of absence akmal Taher Komisaris utama President Commissioner rina moreta Komisaris Commissioner Fajar rahmat Zulkarnaen Komisaris independen independent Commissioner Teddy Wibisana Komisaris Independen independent Commissioner 27 Januari 2015 V V V - 24 Februari 2015 V V V - 26 Maret 2015 V V V - 28 April 2015 V V V - 27 Mei 2015 V V V - 19 Juni 2015 V V V - 4 Agustus 2015 V V V - 25 Agustus 2015 V V V - 15 September 2015 V V V - 29 Oktober 2015 V V V - 25 November 2015 V V V - 24 Desember 2015 V V V - v = hadir presence x = berhalangan hadir absence ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 211 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance rekapitulasi Kehadiran anggotaDewan Komisaris dalam rapat bersama dengan Direksi recapitulation of members of Board of Commissioners attendance in the meeting with board of directors nama name Jumlah rapat Total of meeting Jumlah Kehadiran Total of attendance Kehadiran attendance Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner 4 4 100 Rina Moreta Komisaris Commissioner 4 4 100 Fajar Rahmat Zulkarnaen Komisaris Independen Independent Commissioner 4 1 25 Teddy Wibisana Komisaris Independen Independent Commissioner 4 3 75 Fajar Rahmat Zulkarnaen digantikan oleh Teddy Wibisana pada 8 April 2015. rekapitulasi Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat internal dan rapat bersama Direksi recapitulation of members of Board of Commissioners attendance in the meeting with board of directors nama name Jumlah rapat Total of meeting Jumlah Kehadiran Total of attendance Kehadiran attendance Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner 16 16 100 Rina Moreta Komisaris Commissioner 16 16 100 Fajar Rahmat Zulkarnaen Komisaris Independen Independent Commissioner 16 4 25 Teddy Wibisana Komisaris Independen Independent Commissioner 16 12 75 Fajar Rahmat Zulkarnaen digantikan oleh Teddy Wibisana pada 8 April 2015. Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2015 Di sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian rekomendasi atas aspek-aspek pengelolaan Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi. Penyelenggaraan RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada 8 April 2015 berjalan dengan baik, dengan keputusan seperti yang tercantum dalam bagian RUPS di bab Tata Kelola Perusahaan laporan tahunan ini. Demikian pula dengan fungsi pengawasan dan pengarahan, baik yang dilakukan Dewan Komisaris maupun Komite-komite sebagai organ pendukung Dewan Komisaris dengan Direksi beserta unit-unit kerja di bawah pertanggungjawaban Direksi. Komite Audit dan Komite GCG Pemantauan Risiko— seperti yang dapat dilihat pada bagian Organ Pendukung Dewan Komisaris pada bab Tata Kelola Perusahaan laporan tahunan ini—telah melaksanakan fungsi dan tugasnya meliputi pengawasan dan arahan yang diberikan dengan cakupan kepada seluruh wilayah operasional dan usaha Perseroan, diantaranya: pengelolaan sumber daya manusia, pemasaran, produksi, kinerja keuangan, pelaksanaan tata kelola perusahaan, dan isu-isu lain yang relevan terhadap kinerja Perseroan. Fajar Rahmat Zulkarnaen is replaced by Teddy Wibiasana as of 8 April 2015 Fajar Rahmat Zulkarnaen is replaced by Teddy Wibiasana as of 8 April 2015 Brief Report of the Board of Commissioners’ Duties and Responsibilities Implementation in 2015 Throughout 2015, the Board of Commissioners has carried out the duties and responsibilities of overseeing and providing recommendations on the Companys management aspects conducted by the Board of Directors. The execution of the annual GMS which held on 8th April 2015 ran well, with the decision which sated in GMS section in Good Corporate Governance chapter in this annual report. Similarly to the function of supervision and direction made BoC and committees as a supporting organ of board of Commissioners with Directors and their work units under the responsibility of Directors. The Audit Committee and Corporate Governance Committee and Risk Monitoring, as can be seen in the Organ Supporting the Board of Commissioners in the section on Corporate Governance chapter in this annual report, has carried out the functions and duties including the supervision and direction to the whole area of operations and business of the Company, including : human resource management, marketing, production, inancial performance, corporate governance, and other issues relevant to the companys performance. 212 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Penilaian Terhadap Kinerja Dewan Komisaris Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi mempertanggungjawabkan kinerja pada periode Tahun Buku 2015 dalam RUPST yang akan diselenggarakan di tahun 2016, termasuk di dalamnya mencakup pelaksanaan tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi yang kemudian akan mendapatkan persetujuan RUPS. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris ditentukan berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan. Remunerasi Dewan Komisaris Dasar hukum remunerasi Dewan Komisaris adalah Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-04MBU2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara. Prosedur penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris dilakukan dengan mengajukan usulan perhitungan dan penentuan besaran remunerasi kepada RUPST untuk kemudian ditetapkan oleh RUPST. Sebagai tindaklanjut atas keputusan RUPST tahun 2015, pemegang saham Seri A Dwiwarna menyampaikan penetapan honorarium, tunjangan dan fasilitas tahun 2015 sertatantiem atas kinerja Tahun Buku 2014 dengan ketentuan sebagai berikut: • Gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp74.800.000 per bulan.Gaji Direktur ditetapkan sebesar 90 dari gaji Direktur Utama. • Honorarium Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45 dari gaji Direktur Utama, sedangkan honorarium anggota Dewan Komisaris ditetapkan sebesar 90 dari honorarium Komisaris Utama. • Tunjangan danatau fasilitas bagi Dewan komisaris diberikan dengan mengacu pada PER-04MBU2014. • Direksi dan Dewan Komisaris tidak diberikan tantiem insentif kinerja atas kinerja Tahun Buku 2014. Uraian mengenai remunerasi bagi Dewan Komisaris pada Tahun Buku 2015 dapat dilihat melalui tabel di bawah ini. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Board of Commissioners Performance Evaluation performance Assessment of the Board of Commissioners is conducted by the GMS. The Board of Commissioners and the Board of Directors are accountable for performance in the period of Financial Year 2015 in the GMS 2016, including the duties and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors who will then get the approval of the GMS. In general, the performance of the Board of Commissioners are determined based on the achievement of performance indicators which an assessment to measure the implementation of the tasks and responsibilities of monitoring and providing advice to the Board of Directors according to the rules and legislation and the Articles of Association of the Company. Board of Commissioners Remuneration The legal basis for the remuneration of the Board of Commissioners is the Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-04 MBU 2014 dated March 10, 2014 regarding Guidelines of Income Determination of Board of Directors, Board of Commissioners and the Board of Trustees of State Owned Enterprises. The procedure for the determination of the remuneration of the Board of Commissioners is done by proposing the calculation and determination of the remuneration to the GMS which will be legislated in GMS. As a follow-up decision in GMS 2015, the shareholders of Series A deliver the determination of honorarium, allowances and facilities for the performance 2015 as well as the annual bonus for Financial Year 2014 with the following conditions: • Salary of the President Director is Rp74.800.000 per month. The salary of the Director is 90 of the salary of the Director. • Honorarium of President Commissioner is 45 of the salary of the President Director, while the honorarium of the Member of Board of Commissioners is 90 of the honorarium of President Commissioner. • Allowances and or facilities for the BoC is given with reference to the PER-04 MBU 2014. • The Board of Directors and Board of Commissioners was not given the bonus performance incentives on performance for Financial Year 2014. A description of the remuneration of the Board of Commissioners on the Financial Year 2015 can be viewed through the table below. 213 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Dewan Komisaris Board of Commissioner honorarium Tunjangan Tranportasi Transporation allowance Jumlah Total Rp Rp Rp Akmal Taher Komisaris Utama 403.920.000 80.784.000 484.704.000 Rina Moreta Komisaris 363.528.000 72.705.600 436.233.600 Fajar Rahmat Zulkarnaen Komisaris Independen 90.882.000 18.176.400 109.058.400 Teddy Wibisana Komisaris Independen 272.646.000 54.529.200 327.175.200 Jumlah 1.130.976.000 226.195.200 1.357.171.200 perhitungan honorarium dan tunjangan transportasi selama 12 bulan. Fajar Rahmat Zulkarnaen digantikan oleh Teddy Wibisana pada 8 April 2015. Program Peningkatan Kompetensi Dengan memperhatikan kondisi keuangan Perseroan, untuk tahun 2015 Dewan Komisaris melakukan eisiensiterkait biaya pelatihanworkshopseminar untuk peningkatan kemampuan anggota Dewan Komisaris. Tahun 2016 Perseroan berencana untuk menyertakan Dewan Komisaris dalam sejumlah kegiatan peningkatan kompetensi. DIREKSI Direksi merupakan organ Perseroan yang berfungsi untuk memimpin dan mengelolausaha demi tercapainya tujuanPerseroan. Di bawah pengawasan Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab untuk mempertahankan kinerja yang telah dicapai dan meningkatkan pencapaian kinerja Perseroan pada tahun berjalan. Direksi diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dengan masa jabatan tertentu sebagaimana ditetapkan dalam RUPS. Direksi mempunyai tugas dan wewenangnya sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi menetapkan pedoman antara lain; Board Manual, pedoman manajemen risiko, sistem pengendalian internal, sistem pengawasan internal, mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan, tata kelola teknologi informasi, serta pedoman dan etika perilaku. Dalam melaksanakan pengurusan Perseroan, Direksi harus senantiasa mengutamakan kepentingan Perseroan di atas kepentingan lainnya. Direksi juga harus bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta memperhatikan batasan yang ditentukan Anggaran Dasar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi wajib menyampaikan laporan tugas pengurusan yang dilaksanakan dalam tahun buku yang telah lampau kepada RUPS. Salary calculation in 12 months Fajar Rahmat Zulkarnaen is replaced by Teddy Wibiasana as of 8 April 2015 Compentency Building Program By considering the inancial condition of the Company, for 2015 the board of commissioner did costs eiciency regarding training workshops seminars cost to increase the ability of members of the Board of Commissioners. In 2016 the Company plans to include the Board of Commissioner in several activities to increase their competency. BOARD OF DIRECTORS The Companys Board of Directors is an organ whose function is to lead and manage the business to achieve the goal of the Company. Under the supervision of the Board of Commissioners, the Board of Directors is responsible for maintaining the performance that has been achieved and improve the achievement of the Companys performance in the current year. Directors are appointed by decision of the General Meeting of Shareholders GMS with a certain period of time as set out in the GMS. The Board of Directors has the task and authority as stipulated in the Articles of Association and applied regulation. In performing its duties, the Board of Directors established guidelines including board manual, guidelines for risk management, internal control systems, reporting mechanisms over alleged irregularities, information technology governance, as well as guidelines and ethical behavior. In carrying out the management of the Company, the Board of Directors must always put the Companys interests above other interests. Directors also have to act in accordance with the purposes and objectives of the Company as well as paying attention to the limits deined in the regulation. The Board of Directors shall submit management report which performed in the Financial year to the GMS. 214 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pedoman Kerja Direksi Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Direksi Perseroan memiliki pedoman kerja Board Manualyang telah disahkan sejak tahun 2012. Di samping itu, Perseroan memiliki Anggaran Dasar yang yang telah diubah dan disahkan dalam RUPST tahun 2015 yang juga mengatur tugas dan wewenang Direksi. Board Manualantara lain mengatur: • Keanggotaan dan komposisi; • Ketentuan jabatan anggota Direksi; • Program pengenalan Perseroan; • Program peningkatan kompetensi Direksi; • Tugas, wewenang dan kewajiban Direksi dan perbuatan- perbuatan Direksi yang harus mendapat persetujuan organ diatasnya; • Rapat Direksi; • Pembagian tugas; • Benturan kepentingan; • Sekretaris Perusahaan; • Keputusan Direksi; • Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran; dan, • Hubungan kerja dengan Dewan Komisaris. Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan- pembatasan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Adapun wewenang Direksi sebagai berikut: a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan; b. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan diluar pengadilan kepada seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain; c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan RUPS; d. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE BOD Charter In performing duties, BOD has BOD Charter that has been set in Board Manual approved since 2012. Beside that, the company has article of association which has been changed and legislated in GMS 2015, which as well arrange the task and authority of BOD. The Board manual regulates the following, among others: • Membership and Composition; • Provision of Position; • Company Introduction Program; • Competency Improvement Program; • Duties, Authorities and Responsibilities and action date has to be approved the organ above the directors; • Meetings; • Segregation of Duties; • Conlict of Interest; • Corporate Secretary; • Decision; • Establishment of Work and Budget Plan RKAP; and • Work Relations with Board of Commissioners Duties, Authorities and Responsibilities of Board of Directors Board Directors is in charge of executing all actions related to the Company’s management process for the Company’s interest and in accordance with the Company’s purposes and objectives and to represent the Company both in and outside the Court regarding all matters and any events with restrictions as stipulated in laws and regulations, the Articles of Association andor GMS Decision. Board of Directors’ Authorities as follows: a. Establishing Company’s management policies; b. Regulating the handover of the Board of Directors’ authority to represent the Company in and outside the court to one or more members of the Board of Directors that speciically appointed or to one or more employees of the Company either individually or together or to other parties; c. Regulating the provisions of Company’s employment including the salary determination, pension or retirement and other income for employees based on laws and regulations and decisions of the GMS; d. Appointing and dismissing the Company’s employees based on the Company’s employment rules and prevailing regulations; 215 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance e. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain danataupihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luarpengadilan tentang segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan- pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar danatau Keputusan RUPS. f. Menetapkan calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada anak perusahaan danatau perusahaan patungan. Kewajiban Direksi yaitu: a. Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan serta kegiatan usahanya. b. Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan termasuk Rencana Kerja dan Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL, danp erubahannya kepada Dewan Komisaris untuk mendapat pengesahan dari Dewan Komisaris selambat-lambatnya 60 enampuluh hari sebelum tahun anggaran dimulai. c. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, Risalah RUPS, dan Risalah RapatDireksi. d. M e m b u at L a p o ra n Ta h u n a n s e b a g a i w u j u d pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan. e. Menyusun Laporan Keuangan Perseroan termasuk Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit. f. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan Keuangan Perseroan yang memuat Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBLkepada RUPS untuk disetujui dan disahkan. g. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai Laporan Tahunan. h. Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. i. Memelihara dan menyimpan ditempat kedudukan Perseroan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, e. Performing all actions related to the Company’s management and assets ownership, binding the Company with other parties andor any other party with the Company, and representing the Company in and outside the of court on all matters and any events, with restrictions as stipulated in the regulations legislation, Articles of Association andor the GMS’s Decision. f. Appointing the candidates for the Board of Commissioners and the Board of Directors of the subsidiaries andor joint ventures. BOD responsibilities: a. Managing and ensuring that the Company’s business is carried out in accordance with the objectives and purpose of its business operations. b. Setting up Budget Plan including the Budget Plan of Partnership and Community Development Program, and amendments to the Board of Commissioners to obtain approval of the Board no later than 60 sixty days before the commencement of the Financial year c. Preparing List of Shareholders, the Special List of Shareholders, Minutes of the GMS, and the Minutes of the Board of Directors Meeting d. Preparing Annual Report as a form of accountability, as well as the inancial documents as deined in the Law regarding Corporate Documents. e. Preparing the Company’s Financial Statements along with the Partnership and Community Development Financial Statements based on Financial Accounting Standards, and submit it to the Public Accountant to be audited. f. Presenting the Annual Report including Company’s Financial Report along with Partnership and Community Development inancial statement to the GMS for approval. g. Providing explanations to GMS regarding the Annual Report h. Delivering the Balance Sheet and Income Statement that have been approved by the GMS to the Minister in charge of Justice in accordance with the provisions of the legislation. i. Maintaining and storing the Company’s List of Shareholders, the Special List of Shareholders, Minutes of 216 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan 5 di atas, dan dokumen Perseroan lainnya. j. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris. k. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap dengan perincian dan tugasnya. l. Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris. m. Melaporkan penetapan anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada anak perusahaan danatau perusahaan patungan kepada Dewan Komisaris. n. Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang- undangan. Kualiikasi, Kriteria dan Independensi Anggota Direksi Setiap anggota Direksi yang ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS harus memenuhi kualiikasi dan kriteria yang sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007, Undang- undang No. 19 tahun 2003, POJK 33POJK.042014, Permen BUMN PER-01MBU2011 dan perubahannya, dan Anggaran Dasar Perseroan. Selain mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik, cakap melakukan perbuatan hukum, memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan, dan memiliki pengetahuan dan atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Perseroan, individu yang dinominasikan dan ditetapkan sebagai Direksi dalam 5 lima tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat harus memenuhi persyaratan antara lain; tidak pernah dinyatakan pailit, tidak pernah menjadi anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit, dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan. Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Direksi diwajibkan untuk senantiasa memperhatikan kepentingan Perseroan di atas kepentingan lainnya, dan harus bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE the GMS Meeting, Minutes of the Board of Commissioners and Board of Directors Meeting, Annual Reports, inancial documents, stated in latter d and e above and other company’s documents. j. Submitting regular reports according to applicable regulations of manner and time, as well as other reports requested by the Board of Commissioners. k. Setting up the organizational structure of the Company complete with details and duties. l. Providing explanation of all the things asked or requested by the Board of Commissioners. m. Reporting the appointment of the Board of Directors and the Board of Commissioners in subsidiaries andor joint ventures to the Board of Commissioners n. Performing other obligations in accordance with the provisions stipulated in the Articles of Association and set by the GMS based on laws and regulations. Qualiication, Criteria and Independency of Board of Directors Members Each member of the Board of Directors appointed by decision of the GMS must meet the qualifications and criteria in accordance with Act No. 40 In 2007, Law No. 19, 2003, POJK 33 POJK.04 2014, SOE Candy PER-01 MBU 2011 and its amendments, and the Articles of Association of the Company. Besides having good character, morals, and good integrity, they should be legally competent, committed to comply the legislation, and have the knowledge and or expertise in the required ields of the Company, individuals nominated and designated as Directors within 5 five years prior to appointment and during his tenure must meet the requirements, among others; not been declared bankrupt, was never a member of the Board of Directors and or members of the Board of Commissioners who were found guilty for causing a company to go bankrupt, and have never been convicted of a criminal ofense that is detrimental to the countrys inancial and or related to the inancial sector. In carrying out its duties and authorities, the Directors are required to always take into consideration the Companys interests above the other interests, and must act in accordance with the purposes and objectives of the Company as well as 217 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance memperhatikan batasan yang ditentukan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Agar tidak menimbulkan benturan kepentingan, anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap, baik sebagai anggota direksi pada BUMN lain, badan usaha milik daerah, atau badan usaha milik swasta; jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi lembaga pemerintah pusat dan daerah; pengurus partai politik danatau calonanggota legislatif; danatau jabatan lain yang dapat menimbulkan benturan kepentingan danatau jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nominasi Direksi Anggaran Dasar Perseroan mengatur bahwa Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Calon Direksi diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Komposisi dan Dasar Pengangkatan Direksi Anggaran Dasar Perseroan mengatur bahwa Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan Perseroan, dengan ketentuan paling sedikit 2 dua orang anggota Direksi dengan seorang di antaranya diangkat sebagai Direktur Utama. Pada tahun 2015, RUPS Perseroan tidak melakukan pergantian susunan Direksi. Dengan demikian, susunan Direksi mengacu pada RUPST tahun 2014 yang diselenggarakan pada 26 Maret 2014 dengan susunan Direksi sebagai berikut, Jabatan role nama name Dasar Pengangkatan Basis of appointment awal Jabatan serves From masa akhir Jabatan serves until Direktur Utama President Director Arief Budiman RUPST 2014 GMS 2014 Tahun 2014 2014 Tahun 2019 2019 Direktur Director Muhammad Umar RUPST 2014 GMS 2014 Tahun 2014 2014 Tahun 2019 2019 Direktur Director Syamsul Hadi RUPST 2014 GMS 2014 Tahun 2014 2014 Tahun 2019 2019 Proil singkat masing-masing anggota Direksi dapat dilihat pada bagian Proil Direksi, dalam Laporan Direksi paying attention to the restrictions in the regulation. To avoid conlict of interest, members of the Board of Directors can’t hold another position, either as a member of the board at another state-owned areas, or private enterprise; structural and functional position in an institution central and local government agencies; board of political parties and or candidates members of the legislature; and or position which may give rise to conlicts of interest and or other positions with the provisions of the regulation. Nomination of Directors Articles of Association arrange that the Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS. Candidates of Board of Directors are proposed by the Shareholders Series A after going through the nomination process according to the rules and regulations and the nomination shall be binding for the GMS. Composition and Basic Appointment of the Board of Directors Articles of Association of the Company arrange that the Company shall be managed and led by the Board of Directors that number is adjusted to the needs of the Company, provided that at least two 2 members of the Board of Directors with one person is appointed as President Director. In 2015, the Companys GMS didnt make any restructurization of Board of Directors. Accordingly, the Board of Directors composition refers to the year GMS 2014 which held on March 26, 2014 with the Board of Directors composition as follows, The summary of proile of Board of Directors can be seen in Board of Directors proile section in the Report of Board of Directors. 218 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pembagian Lingkup Kerja dan Tanggung Jawab Antar Direksi Dalam melaksanakan kegiatan usaha Perseroan, Direksi membagi lingkup tugas dan wewenangnya sebagai berikut: arief Budiman Direktur utamaPresident Director Direktur Utama Arief Budiman memiliki tugas pokok mengordinir seluruh anggota Direksi, termasuk membidangi Pengembangan Usaha dan Produk. Tugas-tugas Direktur Utama Arief Budiman yaitu: a. Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsi-fungsi pokok Direksi dalam pengelolaan perseroan. b. Melakukan koordinasi atas pelaksanaan tugas Direktur lainnya. c. Memastikan bahwa pengelolaan perseroan sejalan dengan visi dan misi yang telah ditetapkan. d. Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perseroan secara menyeluruh. e. Memastikan tindak lanjut temuan SPI dan auditor eksternal telah dilaksanakan. f. Memantau pelaksanaan RJPP dan RKAP. g. Membangun sistem pengendalian internal korporat yang handal. h. Memastikan pengembangan aplikasi teknologi informasi selaras dengan strategi Perseroan i. Memastikan dilakukannya pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan teknologi informasi yang terintegrasi. j. Memastikan bahwa risiko telah dikelola sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan. k. Memastikan adanya pengendalian internal atas bahan awal dan produk jadi melalui fungsi manajemen rantai pasokan. l. Memastikan bahwa transaksi atau tindakan yang memerlukan persetujuan Komisaris dijalankan setelah ada persetujuan dari Komisaris. m. Memastikan bahwa indikator kinerja kunci untuk masing-masing direktorat dan korporat telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perseroan. n. Menyampaikan laporan-laporan yang telah ditentukan kepada Komisaris, Pemegang Saham dan Bapepam. o. Bertangungjawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance dalam hal: 1. Penyusunan rencana kerja yang diperlukan untuk memastikan Perseroan memenuhi Pedoman GCG pada BUMN dan peraturan perundang-undangan lainnya, 2. Pemantauan dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku, 3. Memantau dan menjaga kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga. p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS. q. Merencanakan pengembangan produk, jasa teknik health care, usaha induk dan anak perusahaan. r. Membina penatausahaan pengadaan barang dan jasa, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan. s. Menyusun corporate performance management dan KPI Perseroan. t. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik pengembangan produk, jasa teknik usaha induk dan anak perusahaan. u. Memastikan bahwa setiap pengembangan usaha baik pengembangan produk dan jasa telah memenuhi kelaikan usaha yang layak dan risiko yang minimal. v. Penyusunan Indikator Kinerja Kunci IKK di seluruh unit operasi Perseroan. w. Mengelola manajemen risiko pada seluruh unit di Perseroan. As President Director, Arief Budiman’s main duty is to coordinate all members of Directors, included in the scope of business and product development. The duties are as follows: a. Assuming the responsibility for overall implementation of the basic functions of the Board of Directors in company’s management b. Coordinating the execution of other Directors’ duties. c. Ensuring that corporate management is in line with the vision and mission. d. Directs, develops and sets up the overall strategy of the Corporate management as a whole. e. Ensuring that the follow up of indings of Internal Audit Unit and external auditors have been implemented. f. Monitoring the implementation of Business Plan and Annual Budget Plan. g. Building reliable corporate internal control systems. h. Ensuring that the development of information technology applications aligned with corporate strategy i. To ensure that monitoring and evaluation on integrated Information Technology application are implemented. j. Ensuring that risks are managed in accordance with established policies k. Ensuring the internal control on raw materials and inished products through supply chain management function. l. Ensuring that the transaction or acts that require the approval of the Board of Commissioners are executed upon approval of the Board of Commissioners m. Ensuring that key performance indicators for each directorate and corporate is in accordance with the company’s vision, n. To submit the predeined reports to the BOC, Shareholders and OJK. o. Responsible for the implementation and monitoring of the Good Corporate Governance in terms of: 1. The preparation of work plans needed to ensure that the Company meets the Guidelines on Good Corporate Governance and other legislation, 2. Monitoring and keeping the company’s business activities not to deviate from the applied regulations 3. Monitoring and maintaining Company’s Compliance with all agreements and commitments to the third parties. p. To carry out other duties assigned by GMS q. To make planning for product development, technical services health care, the parent entity and subsidiary businesses. r. To develop the administration of goods and services procurement and of the Companys business strategies. s. To develop the Company’s corporate performance management and KPI. t. To prepare and determine the strategic planning of product development, technical services health care as well as parent entity and subsidiary businesses. u. To ensure that every business development either product development or services development have met the feasibility of business case with minimal risks. v. Preparation of Key Performance Indicator KPI in all operating units of the Company. w. Management of risk management throughout the units in the Company. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Segregation of Duties and Responsibilities of the BOD In conducting company business activity, Directors segregates their work scope and responsibility as follows: 219 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance muhammad umarDirekturDirector Muhammad Umar merangkap dua deskripsi tugas Direksi yang dimiliki Perseroan, yaitu Direktur Keuangan dan SDM, dan Direktur Riset dan Pemasaran. Tugas-tugas Direktur Muhammad Umar dalam Bidang Keuangan dan SDM sebagai berikut: a. Mengembangkan, menyelenggarakan dan mengendalikan pengelolaan keuangan Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis perseroan yang telah ditetapkan. b. Memastikan keuangan perseroan telah dikelola dengan baik. c. Memastikan penerbitan laporan keuangan yang akurat, handal dan tepat waktu. d. Memastikan pengembangan pengendalian internal yang handal di bidang keuangan, akuntansi dan aplikasi teknologi informasi. e. Merencanakan kebutuhan pegawai, membina dan menyelenggarakan administrasi kepegawaian, perencanaan karir karyawan, menyelenggarakan pengembangan dan kesejahteraan pegawai, sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan. f. Membina penatausahaan dan pengelolaan perlengkapan, administrasi umum, serta pengamanan aset perseroaan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis perseroan yang telah ditetapkan. g. Sistem akuntansi yang dikembangkan sesuai dengan standar akuntansi keuangan. h. Pembukuan dan administrasi keuangan perseroan didasarkan atas pengendalian internal yang handal. i. Kebijakan operasional akuntansi dan keuangan telah disusun. j. Laporan keuangan bulanan, triwulanan dan tahunan telah disusun tepat waktu. k. RKAP disiapkan, disusun dan dievaluasi secara terpadu dengan unit unit kerja terkait. l. Laporan realisasi RKAP disiapkan dan disusun secara terpadu dengan unit-unit kerja terkait. m. Standard Operating Procedures yang terkait dengan pengelolaan Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum telah disusun. n. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik terkait dengan pengelolaan Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum. o. Penyusunan serta penetapan kebijakan SDM dan umum yang meliputi antara lain penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua, jaminan kesehatan dan penghasilan lain. p. Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. q. Penetapan kebutuhan, kualiikasi pegawai, dan kualiikasi jabatan dan penerimaan pegawai sesuai dengan kebutuhan. r. Penyusunan rencana mutasi, promosi, dan rotasi pegawai. s. Pengembangan dan pembinaan budaya kerja Perseroan. t. Koordinasi dengan direktorat lainnya mengenai kebutuhan perlengkapan dan pengamanan aset Perseroan. u. Inventarisasi isik atas aset Perseroan. v. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Keuangan SDM. w. Penyusunan Indikator Kinerja Kunci di bidang Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum. x. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama. Dalam bidang Riset dan Pemasaran sebagai berikut: a. Bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan pemasaran produk-produk yang dihasilkan Perseroan. b. Bertanggungjawab atas pelaksanaan riset pemasaran untuk untuk memastikan produk yang akan diproduksi dan dipasarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. c. Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan pemasaran Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi usaha perseroan yang telah ditetapkan. d. Membina dan mengembangkan hubungan baik dengan relasi dan mitra usaha pemasaran baik dengan prinsipal, distributor maupun konsumen. e. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik pemasaran. f. Penyusunan dan penetapan kebijakan pemasaran. g. Pengembangan pemasaran dengan menjalin kemitraan baik dari dalam maupun luar negeri. h. Riset pasar untuk mencari peluang pemasaran dilakukan. i. Koordinasi dengan Direktorat Produksi. j. Pelaporan hasil kegiatan pemasaran secara berkala kepada Direktur Utama. k. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Pemasaran. l. Penyusunan Indikator Kinerja Kunci di bidang pemasaran. m. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama. Muhammad Umar serves concurrently as Director of Finance and Human Resourrces and Director of Research and Marketing. as the Director Muhammad Umar has the following main tasks: a. Developing, organizing and controlling the Company’sinancial management in accordance with the direction, goals and business strategy that has been established. b. Ensuring that company’s inancial has been managed accordingly c. Ensuring that inancial statements are accurate, reliable and timely reported d. Ensuring the development of a reliable internal control in inance, accounting and information technology applications. e. Planning for the needs of employees, develop and conduct personnel administration, employee career planning, organizing development and welfare of employees, in accordance with the direction, goals and business strategy that has been established f. To develop the administration and management of equipment, public administration, and security of the Company’s assets in accordance with the Company’s direction, objectives and strategies. g. Accounting system is developed in accordance with inancial accounting standards. h. Bookkeeping and inancial administration of the Company are based on a reliable internal control. i. Accounting policies and inancial operations have been prepared. j. Monthly inancial statements, quarterly and yearly are prepared on time. k. RKAP is prepared, compiled and evaluated in an integrated manner with the relevant work units. l. RKAP realization reports are prepared and arranged integrated with related work units. m. Standard and Operating Procedures related to the management of Accounting, Finance, Human Resources and General Afair are already prepared. n. Preparation and determination of the strategic plan related to the management of Accounting, Finance, Human Resources and General Afairs. o. The preparation and establishment of human resources and public policies that include, among others, the determination of salaries, pensions or pension plan, health insurance and other income. p. Development of human resources through education and training. q. Determination of requirements, employee qualiications, and occupational requirements and acceptance of employees as needed. r. The planning of mutation, promotion, and rotation of employees. s. Development and coaching of the Company’s work culture. t. Coordination with other directorates on the need of security equipment for the Company’s assets. u. Physical inventory of the Company’s assets. v. Management of risk management throughout the units in the Directorate of Finance HR. w. Preparation of key performance indicators in the areas of Accounting, Finance, Human Resources and General Afair. x. Preparing the required report and submit to the President Director. Main Tasks of Director of Research and Marketing: a. Responsible for the implementation of marketing activities for the products of the Company. b. Responsible for the implementation of marketing research to ensure the products to be manufactured and marketed in accordance with the needs of the community. c. Fostering, organizing and controlling the marketing of the Company in accordance with the direction, goals and business strategy that has been established. d. Fostering and developing good relationships with relatives and marketing business partners either with principals, distributors or consumers e. Preparing and establishing marketing strategic plans. f. Preparing and establishing marketing policy. g. Marketing development by establishing partnership either from domestic or abroad. h. Market research to seek for marketing opportunities. i. Coordination with the Directorate of Production. j. Reporting the results of marketing activities on a regular basis to the President Director k. Risk management throughout the unit in the Directorate of Marketing. l. Preparation of key performance indicators in the ield of marketing. m. Drafting the required reports and submit it to the President Director. 220 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima syamsul hadiDirekturDirector Syamsul Hadi membidangi Direktur Produksi. Tugas-tugas bidang Produksi adalah sebagai berikut: a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan produksi perseroan. b. Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan produksi Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan. c. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik produksi. d. Penyusunan dan pentapan kebijakan produksi. e. Koordinasi dengan direktorat Pemasaran dalam hal penyusunan rencana produksi. f. Penelitian dan pengembangan produk sesuai dengankebutuhanpermintaan pasar. g. Pengendalian mutu produk. h. Pembuatan rencana pengembangan, investasi dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan pabrik. i. Penyusunan standard operating procedures terkait dengan proses produksi. j. Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Produksi. k. Penyusunan Indikator Kinerja Kunci di bidang produksi. l. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama. Syamsul Hadi serves concurrently as Director of Production. The Duties of Director as follow: a. Responsible for the implementation of the company’s production activities b. Fostering, organizing and controlling the production of the Company in accordance with the direction, goals and business strategy that has been established. c. Preparing and establishing production strategic plans. d. Preparing and establishing production policy. e. Coordination with directorate of Marketing in terms of production planning. f. Research and development of products according to the market needdemand. g. Product quality control. h. Preparation of development plans, investment and maintenance of plant facilities and equipment. i. Preparation of standards and operating procedures associated with the production process. j. Risk management throughout the unit in the Directorate of Production. k. Preparation of standards and operating procedures associated with the production process. l. Preparation of reports required and submit it to the President Director. Keberagaman Komposisi Direksi Keberagaman komposisi Direksi merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk mendorong proses pengambilan keputusan yang lebih obyektif, komprehensif dan optimal. Keberagaman ini diharapkan dapat memperkaya sudut pandang dan kepentingan dalam proses pengambilan keputusan Direksi, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi pengelolaan Perseroan secara keseluruhan. Di bawah ini tabel keberagaman komposisi Direksi yang dimiliki Perseroan, Direksi Board of Directors Kewarganegaraan latar Belakang akademik academic Background Keahlian expertise usia age gender Arief Budiman Direktur UtamaPresident Director Indonesia Administrasi Bisnis Business Administration Keuangan, investasi, SDM dan manajerial Finance, Investment, Human resource management and management 54 Laki-laki Muhammad Umar DirekturDirector Indonesia Farmasi, Apoteker, dan Manajemen Pharmacy and Management Keuangan, bisnis, ritel farmasi, SDM dan manajerial Finance, Business, Pharmacy, human resource manaegment and mangement 56 Laki-laki Syamsul Hadi Direktur Director Indonesia Farmasi, Apoteker Pharmacy Manufaktur farmasi dan rantai pasokan Pharmacy manufacturing and supply chain 52 Laki-laki Transparansi Rangkap Jabatan Direksi Hubungan kepengurusan anggota Direksi pada perusahaan lain danatau institusi lain di luar Perseroan yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan Perseroan periode tahun 2015 sebagai berikut, ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Composition Diversity of Board of Directors The composition diversity of the Board of Directors as part of the Companys eforts to encourage the decision-making process to be more objective, comprehensive and optimal. It is expected to enrich the diversity of point of view and interests in the Boards decision making process, therefore to provide added value to the Companys overall management. Below is a table of the composition diversity of the Board of Directors, Transparency on Concurrent Positions of the Board of Directors Management Relationship of members of the Board of Directors in other companies and or other institutions outside the Company that may pose a conlict of interest, either directly or indirectly with the interests of the Company period of 2015 as follows, 221 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance nama name Kepengurusan pada Perusahaan lain management in other Companies sebagai anggota Dewan Komisaris as BoC sebagai anggota Direksi as BoD Arief Budiman Direktur Utama X X Muhammad Umar Direktur V X Syamsul Hadi Direktur X X v = ada yes x = none Kepengurusan Direksi pada perusahaan lain adalah sebagai berikut, nama name Jabatan Position Muhammad Umar Anggota Dewan Komisaris Entitas Anak, PT Indofarma Global Medika As Board of Commissioner of Subsidiary company, PT Indofarma Global Medika Kepengurusan Direksi Muhammad Umar sebagai anggota Dewan Komisaris Entitas Anak, PT Indofarma Global Medika merupakan bagian dari representasi manajerial Perseroan sebagai induk perusahaan. Kepemilikan Saham Direksi Di bawah ini disajikan kepemilikan saham oleh Direksi, baik kepemilikan saham dari perusahaan publik lain, maupun kepemilikan saham Perseroan. PT indofarma Persero Tbk kode: inaF saham Bumn lain other Bumn shares saham Perusahaan lain other Company shares Ket: Domestik luar negeri nilai Value Persen Percent nilai Value Persen Percent nilai Value Persen Percent Arief Budiman Direktur Utama Nihil Nil Muhammad Umar Direktur Nihil Nil Syamsul Hadi Direktur Nihil Nil Program Pengenalan Perseroan Anggota Direksi yang diangkat untuk pertama kalinya wajib diberikan program pengenalan mengenai Perseroan, dengan Sekretaris Perusahaan sebagai penanggung jawab program pengenalan tersebut. Program Pengenalan meliputi: a. Pelaksanaan Prinsip-Prinsip GCG oleh Perseroan; b. Gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah strategis lainnya; Directors Management at Other Company, as mentioned below, Mohammad Omar as a member of the Board of Commissioners of Subsidiary Company, PT Indofarma Global Medika is part of the managerial representation of the Company as the parent company. Shareholdings of Board of Directors Below is the ownership of shares by the Board of Directors, either ownership of other public companies, as well as ownership of shares of the Company. Company Introduction Program Members of the Board of Directors who are appointed for the irst time should undergo Company Introduction Program, and Corporate Secretary in charge of the introduction program. The introduction program includes the following: a. Implementation of GCG principles by the company. b. Overview of the Company related to the purpose, nature, and scope of activity, inancial performance and operations, strategy, short and long term business plans, competitive position, risks and other strategic issues; 222 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang didelagasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit; d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris serta hal-hal yang tidak diperbolehkan. Program Pengenalan Perseroan dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke Perseroan dan pengkajian dokumen atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan Perseroan dimana program tersebut dilaksanakan. Oleh karena tidak terdapat perubahan susunan Direksi ditahun 2015, maka tidak dilaksanakan program pengenalan Perseroan kepada DIreksi. hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris Direksi dan Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan wewenang dengan mekanisme check and balance diantara kedua organ yang harus diterapkan untuk menghindari potensi benturan kepentingan serta memastikan bahwa keputusan yang dibuat adalah untuk kepentingan perusahaan. Dewan Komisaris berperan melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atas pengurusan Perseroan oleh Direksi, sementara Direksi berperan mengelola kegiatan operasional perusahaan dengan mengutamakan kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris dapat melakukan rapat dengan Direksi untuk membahas usaha dan kinerja Perseroan. Informasi yang diminta oleh Dewan Komisaris dari Direksi hanya yang terkait dengan dan untuk kepentingan Perseroan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dapat berkomunikasi dengan unit kerja di bawah Direksi. Di samping itu, Direksi memiliki tugas menyusun rencana kerja dan wajib menyampaikan rencana kerja yang memuat juga anggaran tahunan Perseroan sebagai penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang RJP kepada Dewan Komisaris untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai. Dalam mengambil tindakan, Direksi terikat dengan keharusan mendapat persetujuan organ di atasnya, yaitu RUPS dan Dewan Komisaris. a. Perbuatan-perbuatan Direksi Perseroan yang harus mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk: 1. M e l a k u k a n p e n y e r t a a n m o d a l p a d a perusahaan lainnya. 2. M e n d i r i k a n a n a k p e r u s a h a a n d a n a t a u perusahaan patungan. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE c. Information related to delegated authority, internal and external audit, internal control systems and policies, including the Audit Committee; d. Information about the duties and responsibilities of the Board of Commissioners and the things that are not allowed. Company Introduction Program can be presentations, meetings, visits to the Company and documents assessment or other programs as deemed appropriate by the Company in which the program was implemented. Because there is not change in the board of directors composition in 2015, then introduction program is not performed to the board of directors. Work Relation with Board of Commissioners The Board of Directors and Board of Commissioners implement their duties and authority with checks and balances mechanism between the two organs which must be applied to avoid potential conlicts of interest and ensure that the decision made is for the beneit of the company. BOC role is overseeing and providing advice on the management of the Company to the Board of Directors, while the Board of Directors plays role to manage the companys operations by paying attention to the company interests. Board of Commissioner may conduct meeting swith the Board of Directors to discuss the Companys business and performance. The information requested by the Board of Commissioners from the Board of Directors only related to and for the beneit of the Company. In performing its duties, the Board of Commissioners can communicate with the unit under the Board of Directors. In addition, the Board of Directors has the task of preparing a work plan and shall submit a work plan which includes the Companys annual budget as the annual elaboration of the Long Term Plan to the Board of Commissioners for approval, before the Financial year begins. In taking action, the Board of Directors must get approval from organ above it, namely the GMS and Board of Commissioners. a. The actions of the Board of Directors that must be approved in written form by the Board of Commissioners: 1. Perform investment in other companies. 2. Establishing subsidiaries and other Joint Ventures 223 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 3. Melepaskan penyertaan modal pada perseroan lain, anak perusahaan dan perusahaan patungan. 4. M e l a k u k a n p e n g g a b u n g a n , p e l e b u r a n , pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran anak perusahaan. 5. Mengadakan kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, kerja sama operasi dan perjanjian kerjasama lainnya. 6. Mengikat Perseroan sebagai penjamin borg atau avalist. 7. Menerima pinjaman jangka menengahpanjang dan memberikan pinjaman jangka menengahpanjang. 8. M e l e p a s k a n a t a u m e n j a m i n k a n h a r t a kekayaan Perseroan. 9. Menghapuskan dari pembukuan terhadap piutang macet dan persediaan barang mati. 10. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi 1 satu tingkat di bawah Direksi. 11. Melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan RKAP. 12. Menetapkan blue print organisasi Perseroan. 13. Menetapkan dan mengubah logo Perseroan. Apabila dalam waktu 45 hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen dari Direksi atas tindakan-tindakan tersebut di atas Dewan Komisaris tidak memberikan keputusan, maka Dewan Komisaris dianggap menyetujui usulan Direksi. b. Perbuatan-perbuatan Direksi tersebut di bawah ini hanya dapat dilakukan oleh Direksi setelah memberitahukan dan mendapat persetujuan secara tertulis dari Dewan Komisaris atau ketentuan lain yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal: 1. Tidak menagih lagi piutang macet yang telah dihapusbukukan. 2. Melakukan tindakan-tindakan pada huruf a.1 sampai dengan a.9 di atas yang nilai transaksinya material bagi Perseroan 20 sampai dengan 50 dari ekuitas Perseroan c. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk: • Mengalihkan kekayaan Perseroan. • Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan. 3. Releasing investment in another company, subsidiaries and joint ventures. 4. Performing the merger, consolidation, acquisition, separation and dissolution of subsidiaries. 5. Conducting joint licensing, management contracts, lease of assets, operational cooperation agreements and other cooperation agreements. 6. Establishing the Company as guarantor borg or avalist. 7. Accepting and providing mediumlong term loans. 8. Removing or encumber assets of the Company. 9. Eliminating bad debt and dead stock from the books. 10. Establishing and adjusting the organizational structure of 1 one structure below the level of the Board of Directors. 11. Perform the actions that have not been speciied in the RKAP. 12. Establishing the Company’s organizational blueprint. 13. Determining and changing Company’s logo. If within 45 days after the request or explanation and documents received from the Board of Directors for the actions mentioned above, Board of Commissioners did not give any decisions, therefore the Board of Commissioners is considered approving the proposal of the Board of Directors. b. The Board of Directors acts mentioned below can only be done after notifying and obtaining consent in writing from the board of directors or other provisions stipulated by the legislation on the capital market: 1. No longer collecting bad debt that has been written of 2. Perform actions in point a.1 until a.9 on the above section which transaction value regarded as material to the Company, 20 up to 50 of the equity of the Company c. The Board of Directors shall request approval from the GMS for: • Divert the Company’s assets Divert the Company’s assets • Pledge Company’s assets as guarantee for transactions 224 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima • Melakukan tindakan-tindakan pada huruf a.1 sampai dengan a.9 yang merupakan lebih dari 50 ekuitas Perseroan dalam 1 satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama lain maupun tidak atau ketentuan lain yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal. hubungan Usaha dan hubungan Ailiasi Antar Sesama Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham Pengendali Di bawah ini disajikan hubungan usaha dan hubungan ailiasi antar sesama Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali Perseroan. Bentuk hubungan usaha termasuk diantaranya hutang-piutang, kerjasama usaha, dan sebagainya; sementara bentuk hubungan ailiasi mencakup hubungan istimewa terutama yang disebabkan hubungan pertalian darah seperti suamiistrianakorang tuasaudara kandungipar, dan sebagainya. hubungan ailiasi Dengan afliation relationship with hubungan usaha Dengan Business relationship with Dewan Komisaris Board of Commissioner Direksi Board of Directors Pemegang saham Pengendali shareholders Dewan Komisaris Board of Commissioner Direksi Board of Directors Pemegang saham Pengendali shareholders Dewan Komisaris Board of Commisioner Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner X X X X X X Rina Moreta Komisaris Commissioner X X V X X X Teddy Wibisana Komisaris IndependenIndependent Commissioner X X X X X X Direksi Board of Directors Arief Budiman Direktur Utama President Director X X X X X X Muhammad Umar Direktur Director X X V X X X Syamsul Hadi DirekturDirector X X X X X X v = ada yes x = tidak ada none Adapun, hubungan ailiasi antara Dewan Komisaris dengan pemegang saham pengendali dapat dilihat pada tabel di bawah ini, nama name Jabatan Position Rina Moreta KomisarisCommissioner Kepala Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media IIa Kementerian BUMN Head of Mining, Strategic Industry and Media IIA Ministry of SOEs ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE • Perform actions in point a.1 to a.9 which is more than 50 equity of the Company within 1 one or more transactions, whether related to one another or not, or any other provisions stipulated by laws and regulation in the capital market. Relationship Between Business and Ailiate Relations of Board Directors and Board of Commissioners, or Controlling Shareholders Below is a business and ailiate relationships among fellow Board of Directors, the Board of Commissioners and the Controlling Shareholder of the Company. Forms of business relationships including debts, business cooperation, etc; while the form of ailiation includes consanguinity relationship as husband wife child parent sibling in-law, etc. Meanwhile, the aliation relationship between the Board of Commissioners with the shareholders can be seen in the table below, 225 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Penempatan Rina Moreta sebagai Komisaris Perseroan merupakan bagian dari kewenangan dan kebijakan strategis pemegang saham pengendali sekaligus pemegang saham Seri A Dwiwarna dalam menentukan nominasi keanggotaan Direksi dan Dewan Komisaris. Rapat Direksi Rapat Direksi diadakan secara berkala sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam setiap bulan atau setiap waktu apabila; dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi; atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris; atau atas permintaan tertulis dari 1 satu orang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-sama mewakili 110 satu per sepuluh atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi bersama Dewan Komisaris secara berkala sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 4 empat bulan. Rapat dipimpin oleh Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama apabila Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan, atau apabila Direktur Utama tidak melakukan penunjukan Rapat dipimpin oleh anggota Direksi yang terlama dalam jabatan. Dalam hal Direktur yang terlama dalam jabatan tersebut lebih dari 1 satu orang maka Direktur yang tertua dalam usia yang bertindak sebagai pimpinan rapat. Rapat dihadiri oleh anggota Direksi, Sekretaris Perusahaan sebagai notulis Rapat, dan pihak-pihak lain yang perlu hadir untuk pembahasan materi, seperti ManajerAsisten Manajer Staf internal Perseroan dan Entitas anak Perseroan yang laporan keuangannya terkonsolidasi dengan Perseroan. Risalah rapat ditandatangi oleh ketua rapat Direksi dan seluruh anggota Direksi yang hadir, yang berisi hal-hal yang dibicarakan— termasuk pernyataan ketidaksetujuandissenting opinion anggota Direksi apabila ada—dan hal-hal yang diputuskan, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi. Segala keputusan Direksi diambil dalam Rapat Direksi dengan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal keputusan tidak dapat diambil dengan musyawarah mufakat, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak biasa. Di sepanjang tahun 2015, Direksi melakukan 34 kali rapat. Berikut agenda Rapat Direksi, Placement Rina Moreta as Commissioner is part of the authority and the strategic policy of shareholders of Series A Share in determining the nomination of Board of Directors and Board of Commissioners. Board of Directors Meeting Board of Directors Meeting held regularly at least 1 one time in every month or may at any time if;deemed necessary by one or more members of the Board of Directors; at the written request of one or more members of the Board of Commissioners; or at the written request of 1 one or more Shareholders representing 110 one-tenth or more of the total shares with valid voting rights. The Board of Directors must hold meetings with the Board of Commissioners regularly at least 1 one time in every 4 four months. The meeting was chaired by the president director or director appointed by the President Director in writing if the President Director is absent or unavailable, or if the President Director does not make any appointment, meeting will be chaired by a Board of Directors member of the longest term of oice. In the event of more than one Directors with longest terms of oice, the Director of the oldest in age will act as chairman of the meeting. Meeting is attended by members of the Board of Directors, the Company Secretary as a notulent of the meeting, and others who need to be present for the discussion, such as Manager Assistant Manager Internal staf of the Company and its subsidiaries whose inancial statements are consolidated with the Company. Minutes of the meeting is signed by the chairman and the present Board of Directors, which contains matters discussed-including a statement of disapproval dissenting opinion from member of the Board of Directors if any-and things are decided and delivered to all members of the Board of Directors. All the Boards decisions taken in the meeting are based on consensus. In the event that decision can not be taken by consensus, the decisions are taken by a simple majority vote Throughout 2015, the Board of Directors do 34 meetings. The agenda of board of directors as follows: 226 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima agenda rapat Direksi Tanggal Date agenda rapat meeting agenda 12 January 2015 Evaluasi Stock Opname persediaan per 31 Desember 2014. Rencana suplai produksi triwulan I2015. Rencana perpanjangan kontrak e-Catalogue tahun 2015. Evaluation Stock Opname inventory as of December 31, 2014. Production Supply Plan Quarter I2015 E-catalog contract extension planning in 2015 20 January 2015 Paparan revitalisasi Teknologi Informasi TI. Pembahasan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku 2014. Report of Infomation technology revitalization Discussion on consolidated inancial report for inancial year 2014 10 February 2015 Progres persiapan RUPS Entitas Anak PT Indofarma Global Medika. Progress on GMS of Subsidiary company, PT indofarma global medika preparation 17 February 2015 Paparan proses sertiikasi halal. Report on Halal certiication process 9 March 2015 Pembahasan asuransi kesehatan karyawan. Discussion of employee health insurance 17 March 2015 Pembahasan progress renovasi fasilitas produksi. Pembahasan progress registrasi produk baru. Discussion of production facility renovation progress Discussion of new proudct registration progress 23 March 2015 Persiapan RUPS Tahun Buku 2014 Perseroan. Preparation of company’s GMS Financial year 2014 30 March 2015 Evaluasi Prosedur Tetap Pengelola Jaminan Kesehatan untuk karyawan. Evaluation on Employee Health Insurance Management Procedure 27 April 2015 Pembahasan pemutakhiran informasi terkait ERP. Evaluation of information updating about the ERP 4 May 2015 Pembahasan utilisasi produksi dan suplai produk. Pembahasan alternatif pembiayaan. Discussion on product utilization and supply Discussion on inancial alternative 25 May 2015 Pembahasan proyeksi penjualan semester I2015. Pembahasan pengembangan produk. Discussion on sales projection in quarter I2015 Discussion on product development 15 June 2015 Pembahasan pengadaan penyediaan jasa outsourcing. Pembahasan laporan Bidang Teknik terkait kelistrikan. Discussion on outsourcing service procurement Discussion on engineering report related to electricity 22 June 2015 Pembahasan proyeksi kinerja semester I2015. Discussion of perfomance projection quarter I2015 29 June 2015 Pengembangan produk baru. Pengembangan sistem TI. New product development IT system development 6 July 2015 Pembahasan proyeksi Cash Flow semester II2015. Discussion of cashlow projection quarter II2015 28 July 2015 Evaluasi kinerja keuangan semester I2015. Evaluation of inancial performance quarter I2015 4 August 2015 Evaluasi kinerja Juli 2015. Perfomance Evaluation as of July 2015 18 August 2015 Pembahasan dampak luktuasi nilai tukar dolar AS. Reviu kondisi Cash Flow Agustus 2015. Discussion of exchange rate luctuation for USD Cashlow review as of august 2015 24 August 2015 Pembahasan bisnis Entitas Anak PT Farmalab Indoutama. Discussion on subsidiary company, pt farmalab indoutama 8 September 2015 Laporan kinerja Agustus 2015. Perfomance report as of august 2015 15 September 2015 Pembahasan suplai produk e-Catalogue. Discussion of e-catalogue product supply 22 September 2015 Pembahasan Prognosa 30 September 2015. Discussion on prognisa 30 september 2015 28 September 2015 Pembahasan Rencana Penjualan tahun 2016. Rencana pemasaran produk Branded. Discussion of sales plan in 2016 Branded product marketing plan 1 October 2015 Pembahasan rencana pengembangan produk Sasumuzi. Discussion of sazumuzi development plan 5 October2015 Reviu kinerja operasional triwulan III2015. Persiapan tender e -Catalogue untuk Rencana Kebutuhan Obat RKO tahun 2016. Reviu RKAP 2016 terkait rencana penjualan. Operation performance review in quarter III2015 Preparation of E-catalog tender for Drug Demand Plan in 2016. RKAP 2016 review regarding the sales plan 8 October 2015 Paparan persiapan tender e-Catalogue. Report on e-Catalogue tender preparation ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Board of Directors Meeting Agenda 227 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Tanggal Date agenda rapat meeting agenda 19 October 2015 Pembahasan Laporan Kinerja Keuangan per 30 September 2015. Pembahasan pelaksanaan pemilihan kontraktor Design Build renovasi ruang sampling bahan baku. Discussion on Financial perfomance report per september 30, 2015 Discussion on the selection of design build contractor for raw material sampling room renovation 28 October 2015 Pembahasan Rencana Penjualan tahun 2016. Discussion on sales plan in 2016 5 November 2015 Evaluasi kinerja Oktober 2015 serta pembahasan Best EstimateTahun Buku 2015. Penunjukkan kontraktor renovasi Laboratorium Mikrobiologi. Pembahasan proses assessment Kriteria Penilaian Kinerja Ungggul KPKU. Perfomance evaluation in october 2015 and discussion on best estimate for Financial year 2015 Appointment of contractor for microbiology lab renovation Discussion of the process of assessment Superior Performance Assessment Criteria KPKU. 10 November 2015 Reviu Best Estimate tahun 2015. Best estimate review in 2015 2 December 2015 Pembahasan kemajuan proyek Sasumuzi. Pembahasan kemajuan renovasi fasilitas produksi. Evaluasi kinerja penjualan Januari - November 2015. Discussion of sasumuzi project progress Discussion of the progress of production facilitiy renovation Evaluation of sales as of january – november 2015 3 December 2015 Paparan kinerja bidang - bidang periode November 2015. Report of department’s perfomance in november 2015 14 December 2015 Pembahasan rencana peluncuran produk baru. Pembahasan rencana pelaksanaan Stock Opname per 31 Desember 2015. Penunjukan vendor Annual Report tahun buku 2015. Discussion of new product launching plan Discussion of plan implementation of stock opname per December 31, 2015 Annual report vendor appointment for Financial year 2015 23 December 2015 Pembahasan inalisasi RKAP 2016 serta progress report RJPP 2016 -2020. Pembahasan persiapan Public Expose Tahun Buku 2015. Discussion of RKAP 2016 inalization as well as the RJPP progress report of 2016-2020 Discussion of public expose planning for Financial year 2015 Untuk agenda Rapat bersama dengan Dewan Komisaris, dapat dilihat pada bagian rapat Dewan Komisaris. Rekapitulasi kehadiran anggota Direksi baik dalam Rapat Internal Direksi maupun Rapat bersama dengan Dewan Komisaris dapat dilihat di bawah ini, Daftar Kehadiran rapat anggota Direksi Pada rapat Direksi Tanggal Date anggota Direksi members of Board of Directors alasan Ketidakhadiran absence reason arief Budiman Direktur utama President Director muhammad umar DirekturDirector syamsul hadi DirekturDirector 12 January 2015 V V V - 20 January 2015 V V V - 10 February 2015 V V V - 17 February 2015 V V V - 9 March 2015 V V V - 17 March 2015 V V V - 23 March 2015 V V V - 30 March 2015 V V V - 27 April 2015 V V V - 4 May 2015 V V V - For meeting agenda with the Board of Commissioners, can be seen at the meeting of the Board of Commissioners section. Recapitulation of the attendance of members of board directors in the Internal meeting as well as the meeting with the Board of Commissioners can be seen below, List of Attendance in Board of Directors Meeting 228 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tanggal Date anggota Direksi members of Board of Directors alasan Ketidakhadiran absence reason arief Budiman Direktur utama President Director muhammad umar DirekturDirector syamsul hadi DirekturDirector 25 May 2015 V V V - 15 June 2015 V V V - 22 June 2015 V V V - 29 June 2015 V V V - 6 July 2015 V V V - 28 July 2015 V V V - 4 August 2015 V V V - 18 August 2015 V V V - 24 August 2015 V V V - 8 September 2015 V V V - 15 September 2015 V V V - 22 September 2015 V V V - 28 September 2015 V V V - 1 October 2015 V V V - 5 October2015 V V V - 8 October 2015 V X V Keperluan dinas Oicial Purpose 19 October 2015 V V V - 28 October 2015 V V V - 5 November 2015 V X V Keperluan dinas Oicial Purpose 10 November 2015 V V V - 2 December 2015 V V V - 3 December 2015 V V V - 14 December 2015 V X V - 23 December 2015 V V V - V = hadir presence X = berhalangan hadir absence rekapitulasi Kehadiran anggota Direksi dalam rapat Direksi recapitulation of attendance in board of directors meeting nama name Jumlah rapat Total meeting Jumlah Kehadiran Total attendance Kehadiran attendance Arief Budiman Direktur Utama 34 34 100 Muhammad Umar Direktur 32 94 Syamsul Hadi Direktur 34 100 ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 229 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Daftar Kehadiran rapat anggota Direksi pada rapat bersama dengan Dewan Komisaris list of attendance of Board of Directors for the meeting with the Board of Commissioners Tanggal Date anggota Direksi members of Board of Directors alasan Ketidakhadiran absence reason arief Budiman Direktur utama President Director muhammad umar DirekturDirector syamsul hadi DirekturDirector 27 January 2015 V V V - 24 February 2015 V V V - 26 March2015 V V V - 28 April 2015 V V V - 27 May 2015 V V V - 19 June 2015 V V V - 4 August 2015 V V V - 25 August 2015 X V V Keperluan dinas Oicial Purpose 15 September 2015 V V V - 29 October 2015 V V V - 25 November 2015 V V V - 24 December 2015 V V V - V = hadir presence X = berhalangan hadir absence rekapitulasi Kehadiran anggota Direksi dalam rapat bersama dengan Dewan Komisaris recapitulation of attendance in the meeting with Board of Commissioners nama name Jumlah rapat Total meeting Jumlah Kehadiran Total attendance Kehadiran attendance Arief Budiman Direktur Utama 12 11 92 Muhammad Umar Direktur 12 100 Syamsul Hadi Direktur 12 100 rekapitulasi Kehadiran anggota Direksi dalam rapat internal dan rapat bersama recapitulation of attendance list of members of Board of Directors in internal meeting of Board of Directors and Joint meetings nama name Jumlah rapat Total meeting Jumlah Kehadiran Total attendance Kehadiran attendance Arief Budiman Direktur Utama 46 45 98 Muhammad Umar Direktur 46 100 Syamsul Hadi Direktur 46 100 230 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Penilaian Terhadap Kinerja Direksi Penilaian terhadap kinerja Direksi dilakukan oleh RUPS. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi mempertanggungjawabkan kinerja pada periode Tahun Buku 2015 dalam RUPST yang akan diselenggarakan di tahun 2016, termasuk di dalamnya mencakup pelaksanaan tugas dan wewenang Direksi yang kemudian akan mendapat persetujuan RUPS. Secara umum, kinerja Direksi ditentukan berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengurusan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan. Remunerasi Direksi Dasar hukum remunerasi Direksi adalah Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-04MBU2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. Prosedur penetapan remunerasi untuk Direksi dilakukan dengan pengajuan usulan perhitungan dan penentuan besaran remunerasi kepada RUPST. Sebagai tindaklanjut atas keputusan RUPST tahun 2015, pemegang saham Seri A Dwiwarna menyampaikan penetapan gaji Direksi, tunjangan dan fasilitas tahun 2015 sertatantiem atas kinerja Tahun Buku 2014 dengan ketentuan sebagai berikut: • Gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp74.800.000 per bulan. • Gaji Direktur ditetapkan sebesar 90 dari gaji Direktur Utama. • Direksi tidak diberikan tantieminsentif kinerja atas kinerja Tahun Buku 2014. Uraian mengenai remunerasi bagi Direksi pada Tahun Buku 2015 dapat dilihat melalui tabel di bawah ini. Direksi Board of Directors honorarium honorarium Tunjangan Perumahan housing allowance Jumlah Total rp rp rp Arief Budiman Direktur Utama President Director 897.600.000 330.000.000 1.227.600.000 Muhammad Umar Direktur Director 807.840.000 330.000.000 1.137.840.000 Syamsul Hadi Direktur Director 807.840.000 330.000.000 1.137.840.000 Jumlah Total 2.513.280.000 990.000.000 3.503.280.000 Keterangan: perhitungan selama 12 bulan. Note: calculated for 12 months ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Performance Evaluation of the Board of Directors Performance Evaluation of the Board of Directors is conducted by the GMS. The Board of Commissioners, together with the Board of Directors are accountable for performance in the period from Financial Year 2015 in the GMS to be held in 2016, including covering the duties and authority of the Board of Directors which will then be approved by the GMS. In general, the performance of the Board of Directors is determined based on the achievement of performance indicators as assessment measurent on the success of implementation of the tasks and responsibilities in maintenance based on applicable law and the Articles of Association of the Company. Remuneration of Directors The legal basis for the remuneration of Directors is the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-04 MBU 2014 dated March 10 2014 Guidance of Remuneration for Directors, Board of Commissioners and Board of Trustees of SOEs. The procedure for the determination of the remuneration of the Board of Directors by convey the calculation and determination of the remuneration to the GMS. As a follow- up decision in 2015 GMS, the shareholders of Series A convey the determination of salary Direksi, allowances and facilities for the performance sertatantiem 2015 Financial Year 2014 with the following conditions: • Salary of President Director Rp74.800.000 per month. • Salary of Director 90 of the salary of the President Director. • The Board of Directors is not given the tantiem performance incentives for Financial Year 2014. A description of the remuneration of the Board of Directors on the Financial Year 2015 can be viewed through the table below. 231 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Program Peningkatan Kompetensi Competency Building Progtam Direksi Board of Directors Program Peningkatan Kompetensi Competency Development Program Arief Budiman Direktur Utama President Director • Sharing session perkembangan dan implementasi software ERP, Kantor Pusat Perseroan, Mei 2015. • Focus Group Discussion FGD Penyusunan Road Map BUMN 2016-2019; Jakarta, 20 November 2015; Kementerian BUMN. • Sharing session software development and implementation of ERP, Limited Head Oice, in May 2015. • Focus Group Discussion FGD of Preparation of Road Map SOE 2016-2019; Jakarta, 20 November 2015; Ministry of SOEs. Syamsul Hadi Direktur Director • National Innovation Forum, Serpong, Tangerang, 13 April 2015, Kementerian Riset Teknologi. • Kunjungan ke PT Semen Indonesia Persero Tbk, 21 April 2015, studi banding implementasi sistem ERP. • Rapat Kerja Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan 2015 Ikatan Apoteker Indonesia dengan tema Enhancing Pharmacist Competence in Sustainable Health, Bukittinggi, Sumatera Barat, 7 - 10 Mei 2015. • Sharing session perkembangan dan implementasi software ERP, Kantor Pusat Perseroan, Mei 2015. • Sharing session dengan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia Provinsi Jawa Barat dengan tema “Profesi dan Peran Apoteker pada Industri Farmasi”, Kantor Pusat Perseroan, 27 Mei 2015. • In house training “Penanganan Corrective Action Preventive Action CAPA di industri farmasi” bersama konsultan sekaligus anggota Tim CPOB Nasional, Dra. Herny Prasetya, Apt.; Kantor Pusat Perseroan, 9 September 2015. • In house training “Penerapan Manajemen Risiko Mutu pada Industri Farmasi” bersama konsultan sekaligus anggota Tim CPOB Nasional, Dra. Retno Tyas Utami, Apt.; Kantor Pusat Perseroan, 2 Oktober 2015. • In house training “Studi Kasus Penyusunan Kajian dan Mitigasi Risiko Mutu Produk di Industri Farmasi” bersama konsultan sekaligus anggota Tim CPOB Nasional, Dra. Retno Tyas Utami, Apt.; Kantor Pusat Perseroan, 16 Oktober 2015. • Focus Group Discussion FGD Penyusunan Road Map BUMN 2016-2019; Jakarta, 20 November 2015; Kementerian BUMN. • National Innovation Forum, Serpong, Tangerang, 13 April 2015, the Ministry of Research and Technology. • Visiting PT Semen Indonesia Persero Tbk, 21 April 2015, a comparative study of ERP system implementation. • National Working Meeting and 2015 Annual Scientiic Meeting of Indonesian Pharmacist Association with the theme Enhancing Sustainable Pharmacist Competence in Health, Bukittinggi, West Sumatra, 7 - May 10, 2015. • Sharing session of development and implementation of ERP software, the Companys Head Oice, in May 2015. • Sharing session with the Association of Regional Pharmacist Indonesia West Java province with the theme The Role of Pharmacists and the Pharmaceutical Industry, the Companys Head Oice, May 27, 2015. • In-house training Handling Corrective Action and Preventive Action CAPA in the pharmaceutical industry with consultants as members of Team National GMP, Dra. Herny Prasetya, Apt .; Companys Head Oice, September 9, 2015. • In-house training Quality Risk Management in the pharmaceutical industry alongside consultant team and member of the National GMP, Dra. Tyas Retno Utami, Apt .; Companys Head Oice, October 2, 2015. • In-house training Preparation Case Study Assessment and Risk Mitigation Product Quality in the pharmaceutical industry with consultants as members of Team National GMP, Dra. Tyas Retno Utami, Apt .; Companys Head Oice, October 16, 2015. • Focus Group Discussion FGD Preparation of Road Map SOE 2016-2019; Jakarta, 20 November 2015; Ministry of SOEs. 232 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI Sekretariat Dewan Komisaris Dalam rangka membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretariat Dewan Komisaris yang berfungsi sebagai penghubung Dewan Komisaris dengan pihak lain. Sekretariat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang pejabat Sekretaris Dewan Komisaris. Tugas 1. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat untuk Dewan Komisaris. 2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. 3. Mengelola dokumen Dewan Komisaris, baik surat masuk, surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya. 4. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris. 5. Menyusun Rancangan Laporan Dewan Komisaris. 6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris. Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan tata kelola perusahaan, Sekretariat Dewan Komisaris berkewajiban untuk memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatan di atas tersimpan dengan baik di Perseroan. Selain melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Dewan Komisaris memiliki tugas untuk memastikan bahwa Dewan Komisaris mematuhi peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG. Sekretariat Dewan Komisaris juga wajib memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala danatau sewaktu- waktu apabila diminta, serta mengkoordinasikan anggota Komite jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas Dewan Komisaris. Kriteria Sekretaris Dewan Komisaris Sekretariat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang pejabat Sekretaris Dewan Komisaris yang harus memenuhi kriteria sebagai berikut: 1. Memahami sistem pengelolaan, pengawasan, dan pembinaan BUMN. 2. Memiliki integritas yang baik. 3. Memahami fungsi kesekretariatan. 4. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan baik. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE SUPPORTING ORGAN OF THE BOARD OF COMMSSIONERS AND THE BOARD OF DIRECTORS Secretariat of the Board of Commissioners In order to help facilitate the tasks, the Board of Commissioners is assisted by the secretariat of the Board of Commissioners who serves as the connector of board of commissioner with other parties. BOC secretariat is lead by oicial Secretary of the Board of Commissioners. Task 1. Preparing the meeting, including meeting materials for BOC. 2. Make the minutes of board meetings in accordance with the Articles of Association of the Company. 3. Arranging documents for BOC, both incoming mail, outgoing mail, minutes of meetings and other documents. 4. Drafting the Working and Budget Plan for BOC. 5. Drafting the RKAP Board of Commissioners. 6. Carrying out other duties of the Board of Commissioners. In the framework of good administration and implementation of corporate governance, the Secretariat of the Board of Commissioners is obliged to ensure the documentation of implementation of the activities above are stored properly in the Company. In addition to carry out this task, the Board commissioner Secretariat has the duty to ensure that the Board of Commissioners comply with legislation and implement the principles of corporate governance. BOC Secretariat is also obligated to give information required by the Board of Commissioners periodically and or at any time if requested, as well as coordinating the Committee members when necessary in order to facilitate the task of the Board of Commissioners. Criteria of Secretary of the Board of Commissioners BOC Secretariat lead by official Secretary of the Board of Commissioners must meet the following criteria: 1. Understand the system of management, supervision, and development of SOEs. 2. Have good integrity. 3. Understand the secretarial functions. 4. Have the ability to communicate and coordinate well. 233 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Dasar Pengangkatan dan Proil Pejabat Sekretaris Dewan Komisaris Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-08 KOMINAFXI2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Sekretaris Dewan Komisaris tertanggal 30 November 2015, Dewan Komisaris mengangkat Wita Puspitarini sebagai Sekretaris Dewan Komisaris dengan masa jabatan 3 tiga tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan dan dapat diangkat kembali untuk paling lama 2 dua tahun. Wita Puspitarini Sekretaris Dewan Komisaris Board of Commissioners Secretary Wita Puspitarini, Warga Negara Indonesia, 31 tahun, kelahiran Jombang, 28 Agustus 1984. Memiliki latar belakang pendidikan Sarjana dari Sekolah Tinggi Teknologi STT Telkom Bandung 2004-2007 dan telah mengikuti berbagai pelatihan terkait keadministrasian dan teknologi informasi; seperti Bimbingan Teknis Bimtek Government Chief Information Oicer GCIO dari Kementerian Komunikasi dan Informasi 2012, Masterplan Information Technology 2014, pelatihan aplikasi E-Procurement dari Pusat LPSE Kementerian Keuangan 2014, dan pelatihan dan pengembangan AO Advanced Level for Financial Analyst dari Kementerian BUMN 2015. Saat ini bekerja pada Biro Perencanaan, Sumber Daya Manusia dan Organisasi Kementerian BUMN. Wita Puspitarini, Indonesian citizen, 31 years old, born in Jombang, August 28, 1984. Has an educational background of Bachelor of Higher Colleges of Technology STT Telkom Bandung 2004-2007 and has participated in various administration related training and information technology; such as Technical Assistance Technical Guidance Government Chief Information Oicer GCIO of the Ministry of Communication and Information 2012 and Masterplan of Information Technology 2014, a training of application of E-Procurement Centre LPSE Ministry of Finance 2014, and the training and development of AO Advanced Level for Financial Analyst of the Ministry of State-Owned Enterprises 2015. Currently working at the Bureau of Planning, Human Resources and Organization of the Ministry of SOEs. Remunerasi Sekretaris Dewan Komisaris diberikan honorarium dan tantiem yang ditetapkan sebesar 15 dari gaji Direktur Utama. Selain itu, Sekretaris Dewan Komisaris juga diberikan tunjangan dan fasilitas berupa tunjangan hari raya diberikan sebesar 1 satu kali honorarium; tunjangan transportasi diberikan setiap bulan sebesar 20 dari honorarium; santunan purna jabatan sebesar 25 dari honorarium; tunjangan pakaian berdasarkan kebijakan internal Perseroan; dan asuransi kesehatan atau penggantian biaya pengobatan. Basic Appointment and Proile Secretary of the Board of Commissioners Based on the Decree of the Board of Commissioners No. KEP-08 KOM INAF XI 2015 on Termination and Appointment of Secretary of the Board of Commissioners dated 30 November 2015, the BoC appointed Wita Puspitarini as Secretary of the Board of Commissioners with a term of 3 three years from the date speciied and may be reappointed for most 2 two years. Remuneration Secretary to the Board of Commissioners granted honorarium and tantiem for 15 of the salary of the President Director. In addition, the Secretary of the Board of Commissioners is also given the allowance and facilities such as holiday allowances for 1 one time honorarium; provided monthly transport allowance of 20 twenty percent of the honorarium; oice full compensation of 25 of the honorarium; clothing allowance based on the internal policy of the Company; and health insurance or reimbursement of medical expenses. 234 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima remunerasi sekretaris Dewan Komisaris remunition of Board of Commissioner secretary nama honorarium honorarium Tunjangan Transportasi Transportation allowance Jumlah Total Rp Rp Rp Wita Puspitarini 134.640.000 26.928.000 161.568.000 perhitungan gaji selama 12 bulan. Calculated for 12 months Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2015 Selama tahun 2015, Sekretaris Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas-tugas, antara lain : 1. Mempersiapkan rapat dan bahan rapat Dewan Komisaris serta rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. 2. Membuat risalah rapat Dewan Komisaris serta rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. 3. Mengelola dokumen Dewan Komisaris 4. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris. 5. Menyusun Rancangan Laporan-Laporan Dewan Komisaris. Komite Audit Guna membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan, Perseroan membentuk Komite Audit yang memberikan opini profesional dan independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-hal lain yang diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. Tugas komite ini termasuk memeriksa laporan dari fungsi Audit Internal dan memberikan argumen mendasar terkait pengendalian internal yang dijalankan di seluruh unit Perseroan. Komitmen Komite Audit dijalankan dengan fokus pada efektivitas corporate governance, pengendalian internal, risks assessment, dan pengelolaan Perseroan secara keseluruhan. Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris, dimana keberadaan komite ini sesuai dengan Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Undang- Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas; Peraturan OJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya; serta Peraturan Bapepam LK No. IX.I.5 tentang Komite Audit. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Report of task implementation in 2015 During 2015, the Secretary of the Board of Commissioners has been carrying out the tasks, among others: 1. Prepared meetings and materials of board of commissioner meetings as well as the meeting of the Board of Commissioners with the Board of Directors. 2. made the minutes of board of commissioner meetings and BOC meetings with the Board of Directors. 3. Managed documents for BOC 4. Drafting the the RKAP Plan for BOC. 5. Drafting the Reports of the Board of Commissioners. Audit Committee To assist the Board of Commissioners to conduct their supervisory duties, the Company established an Audit Committee which provides professional and independent opinion to the Board of Commissioners regarding reports or other matters submitted by the Board of Directors to the Board of Commissioners, as well as working together with the internal audit to ensure that internal controls are properly implemented in all units of the Company. The Commitment of Audit Committee is carried out with a focus on the efectiveness of corporate governance, internal controls, risks assessment, and management of the company as a whole. The Audit Committee is directly responsible to the Board of Commissioners, where the existence of this committee in accordance with Law No. 19 of 2003 regarding State- Owned Enterprises Law No. 40 of 2007 regarding Limited Liability Company; OJK Regulation No. 33 POJK.04 2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company, Regulation from Minister of State-Owned Enterprises No. PER-01 MBU 2011 dated August 1, 2011 on Implementation of Good Corporate Governance GCG in State-Owned Enterprises and its amendments; and Bapepam LK No. IX.I.5 of the Audit Committee. 235 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Piagam Komite Audit Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berpegang pada pedoman kerja yang diatur dalam Piagam Komite Audit Perseroan dan telah disahkan pada tahun 2012. Piagam ini mengatur beberapa hal, antara lain: 1. Kedudukan 2. Keanggotaan 3. Hak dan Kewenangan 4. Tugas dan Tanggungjawab 5. Hubungan dengan Pihak yang Terkait 6. Rapat 7. Laporan 8. Konlik dan Kode Etik Hak dan Wewenang serta Tugas dan Tanggung Jawab Hak dan wewenang Komite Audit adalah: 1. Kepada Anggota Komite Audit baru diberikan orientasi atau program pengenalan mengenai peran, tanggung jawab dan kerangka kerja Komite Audit. 2. Komite Audit menerima otoritas dan penugasan dari Dewan Komisaris dengan memperhatikan peraturan yang terkait dengan pasar modal dan Badan Usaha Milik Negara. 3. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit berwenang untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya. 4. Komite Audit, berdasarkan Surat Tugas dari Dewan Komisaris, memiliki hak akses atas informasi yang ada di Perseroan dari direksi, Audit Internal dan semua satuan organisasi Persroan. Jika terjadi kasusindikasi penyimpangan komite audit perlu menelitiklariikasi kasus-kasus tersebut. 5. Komite Audit dengan persetujuan Komisaris dapat meminta saran dan bantuan dari tenaga ahli dan profesional lain atas beban Perseroan. Tugas dan tanggung jawab yang diemban Komite Audit adalah: 1. Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi, mengidentiikasi hal- hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris antara lain meliputi: a. Memastikan efektiitas Sistem Pengendalian Intern dan efektiitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor; Audit Committee Charter In performing its functions, the Audit Committee adhered to the guidelines set forth in the Charter of the Audit Committee and approved in 2012. The Charter regulates the following: 1. Position 2. Membership 3. Right and Authorization 4. Task and Responsibility 5. Relation with the related party 6. Meeting 7. Report 8. Conlict and Code of Ethic Right, Power, Duties and Responsibility Right and power of Audit Committee are: 1. Provide orientation or induction program to the new Audit Committee members regarding the role, responsibilities and framework of the Audit Committee. 2. The Audit Committee receives its authority and assignment from the Board of Commissioners by considering regulations related to the capital market and State-Owned Enterprises. 3. In performing its duties, the Audit Committee is authorized to access records or information about employees, funds, assets and other corporate resources related to the implementation of the duties. 4. Audit Committee, based on the Letter of Assignment from the Board of Commissioner, has the right of access the information in the Company to the directors, Internal Audit Unit and all organizational units of the Company. If there is a caseindication of irregularity, the Audit Committee needs to examineclarify these cases. 5. Committee with the approval of the Commissioner may seek advice and assistance from experts and other professionals at the expense of the Company Duty and Responsibility of Board of Commissioners: 1. The Audit Committee’s task is to give its opinion to the Board of Commissioners toward the report or matters presented by the Board of Directors, identify issues that require the attention of the Board of Commissioners and perform other tasks related to the duties of the Board of Commissioners include: a. Ensuring the efectiveness of Internal Control System and the tasks implementation of external and internal auditor; 236 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima b. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan perseroan antara lain laporan keuangan berkala, proyeksiforecast dan informasi keuangan lainnya yang disampaikan kepada pemegang saham; c. Menilai perencanaan, pelaksanaan serta hasil audit yang dilakukan oleh Audit Internal maupun auditor ekstern untuk memastikan bahwa pelaksanaan dan pelaporan audit para auditor memenuhi standar audit; d. M e m b e r i k a n r e k o m e n d a s i m e n g e n a i penyempurnaan sistem pengendalian intern Perseroan serta pelaksanaannya; e. Melakukan identiikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris; f. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris. 2. Komite Audit membuat programrencana kerja tahunan yang berisi rencana jadual kerja dan penggunaan sumber daya yang diperlukan. 3. Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi mengenai Perseroan yang diperoleh selama menjalankan tugas sebagai Komite Audit. Kriteria Keanggotaan dan Independensi Komite Audit Kriteria penunjukan Komite Audit didasarkan pada integritas, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman masing-masing anggota. Salah seorang anggota Komite Audit harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Komite Audit Perseroan bersifat independen, bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris, dan bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir. Anggota Komite Audit juga tidak diperkenankan memiliki saham Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung. Selain itu, anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama Perseroan. Anggota Komite Audit tidak diizinkan memiliki hubungan usaha baik langsung maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE b. Ensuring that there has been a satisfactory review procedures toward information released by the company including periodic financial reports, projectionsforecasts and other inancial information provided to shareholders; c. Assess the planning, implementation and results of the audit conducted by Internal Audit Unit and external auditors to ensure that the implementation and reporting of the audit has met the auditing standards; d. Provide recommendations on improving the company’s internal control system and its implementation; e. Identify the things that require the attention of the Board of Commissioners; f. Carry out other duties assigned by the Board of Commissioners within the scope of the duties and obligations of the Board of Commissioners. 2. Audit Committee prepare the annual programwork plan containing work schedules and resource needed. 3. The Audit Committee shall maintain the conidentiality of the documents, data and information regarding the Company which acquired during performing the duties as the Audit Committee. Criteria and Independency of Audit Committee Criteria for appointing the Audit Committee members based on the integrity, ability, knowledge and experience. One of the members of the Audit Committee should have accounting or inance background. The Audit Committee are independent, heshe is not working in public accounting irm, law irm, or any other party who give audit services, or non-audit services and or other consulting services to the Company within six 6 months prior to the appointment by the Board of Commissioner, and heshe is not having authority and responsibility for planning, directing or controlling the activities of the Company within 6 six months. The Audit Committee members are also not allowed to own shares of the Company, either directly or indirectly. In addition, members of the Audit Committee has no family relationship with members of the Board of Commissioners, Directors or major shareholders of the Company. The Audit Committee members are not allowed to have a business relationship, directly or indirectly related to the Companys business activities. 237 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Komposisi Keanggotaan dan Dasar Pengangkatan Sesuai peraturan Bapepam LK No. IX.I.5 tentang Komite Audit, struktur dan keanggotaan Komite Audit sekurang- kurangnya terdiri dari Komisaris Independen dan pihak dari luar Perseroan, dengan Komisaris Independen sebagai ketua. Sesuai keputusan Dewan Komisaris, keanggotaan Komite Audit pada 31 Desember 2015 memiliki susunan sebagai berikut, Jabatan Position nama name Dasar Pengangkatan Basis of appointment Ketua head Teddy Wibisana SK Dewan Komisaris No. KEP-07KOM.INAFVI2015 Anggota member Warga Murad SK Dewan Komisaris No. KEP-09DKINAFVII2012 Komisaris Independen Teddy Wibisana menggantikan Fajar Rahmat Zulkarnaen pada 8 April 2015. Proil Komisaris Independen Teddy Wibisana dapat dilihat pada bagian Proil Dewan Komisaris. Warga Murad Anggota Komite Audit Committe Audit Member Warga Murad, Warga Negara Indonesia, 68 tahun, kelahiran Bukit Tinggi, 1 Juli 1947. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana Muda pada 1971 dan gelar Sarjana dari Institut Ilmu Keuangan pada 1977. Karirnya diawali sebagai Inspektur Muda pada Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan Negara, Departemen Keuangan 1972-1975 dan menjabat sebagai Inspektur pada tahun 1977-1984. Selanjutnya beliau bergabung dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP dan menjabat sebagai Kepala Seksi Pemeriksaan Khusus Kelancaran Pembangunan pada BPKP 1984-1995, Kepala Bidang Pengawasan APBN 1996-1998, Kepala Sub Direktorat Penyusunan Laporan 1998-2001, serta Kepala Bidang Pengelolaan Data dan Informasi 2001-2003. Beliau membantu Perseroan sejak tahun 2007 sebagai anggota Komite Audit. Warga Murad, Indonesian Citizen, 68 years old born in Bukit Tinggi, July 1 1947. He has been serving as member of the Audit Committee since 2012. He holds a Bachelor in 1971 and Bachelors degree from Institut Ilmu Keuangan in 1977. His career was started as a Junior Inspector in the Directorate General of State Finances, the Ministry of Finance 1972-1975 and served as Inspector in the 1977-1984. Later, he joined Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP and served as BPKP Head Section of Special Audit for Sustainability Development 1984-1995, Head of State Budget Supervision 1996-1998, Deputy Director for Reporting Preparation 1998-2001, and Head of Data and Information Management 2001-2003. He joined Indofarma in 2007 as a member of the Audit Committee. Membership Composition and Basic Appointment According to the regulation of Bapepam LK No. IX.I.5 about the Audit Committee, the structure and membership of the Audit Committee consisting of at least an Independent Commissioner and the parties outside the Company with the Independent Commissioner as chairman. Following the decision of the Board of Commissioners, the Audit Committee on December 31 2015 has composition as follows, Independent Commissioner Fajar Rahmat Zulkarnaen replaced by Teddy Wibisana on 8 April 2015 Proile of Independent Commissioners Teddy Wibisana is presented in Board of Commissioners section 238 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Keberagaman Anggota Komite Di bawah ini tabel latar belakang anggota Komite Audit yang dimiliki Perseroan, Direksi Board of Directors latar Belakang akademik academic Background Keahlian expertise usia age gender Teddy Wibisana Ketua Head MIPA Kimia Chemistry Keuangan dan industri media Finance and Industrial Media 49 Laki-laki Man Warga Murad Anggota Member Keuangan Finance Audit dan pengawasan keuangan dan data informasi Audit and inance control and information data 68 Laki-laki Man Transparansi Independensi Anggota Komite Audit Di bawah ini disajikan tabel transparansi independensi anggota Komite Audit, termasuk diantaranya keterlibatan anggota Komite Audit di Perseroan dalam 6 enam bulan terakhir, kepemilikan saham, maupun informasi terkait hubungan usaha dan hubungan ailiasi anggota Komite Audit. Keterlibatan anggota Komite audit Dalam Perseroan involvement in the Companys audit Committee member nama name orang dalam di Kantor akuntan Publik, Kantor Konsultan hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir insider in Public accounting irm, law irm, or other parties that provide auditing services, or non-audit services and other consulting services to the Company within 6 six months memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir have the authority and responsibility for planning, directing or controlling the activities of the Company within 6 six months Teddy Wibisana Ketua Head X X Warga Murad Anggota Member X X V = ada yes X = tidak ada none Kepemilikan saham anggota Komite audit involvement in the Companys audit Committee member PT indofarma Persero Tbk kode: inaF saham Bumn lain saham Perusahaan lain share in other Company Ket: Domestik luar negeri nilai Value Persen Percent nilai Value Persen Percent nilai Value Persen Percent Teddy Wibisana Ketua Head X X X X X X - Warga Murad Anggota Member X X X X X X - ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Independence Trasnparancy of Audit Committee Member Below is a table of independence transparency of the members of the Audit Committee, including the involvement of members of the Audit Committee of the Company within 6 six months, share ownership, as well as information related to the business relationship and ailiated members of the Audit Committee. Diversity of Audit Committee Table below shown the background of members of audit committee, 239 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance hubungan usaha dan hubungan ailiasi antar sesama anggota Komite audit, Dengan Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang saham Pengendali hubungan ailiasi Dengan afiliation relationship with hubungan usaha Dengan Business relationship with Dewan Komisaris Board of Commissioer Direksi Board of Directors Pemegang saham Pengendali shareholder Dewan Komisaris Board of Commissioer Direksi Board of Directors Pemegang saham Pengendali shareholder Teddy Wibisana Ketua Head X X X X X X Warga Murad Anggota Member X X V X X X V = ada yes X = tidak ada none Hubungan usaha termasuk diantaranya hutang-piutang, kerjasama bisnis, dan sebagainya; sementara bentuk hubungan ailiasi mencakup hubungan istimewa terutama yang disebabkan hubungan pertalian darah seperti suamiistrianakorang tuasaudara kandungipar, dan sebagainya. Hubungan Kerja dengan Fungsi Internal dan Eksternal Perseroan Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit berkomunikasi dengan manajemen Perseroan termasuk: a. Mengevaluasi kecukupan pengungkapan hal-hal yang bersifat material dalam laporan keuangan Perseroan; b. Menilai kecukupan pengendalian internal dan kebijakan manajemen risiko Perseroan; c. Menilai kebijakan Perseroan berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan internal maupun eksternal Perseroan yang berlaku, etika usaha dan benturan kepentingan conlict of interest; d. Memastikan bahwa manajemen melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi dari SPIdan auditor eksternal; e. Mengevaluasi kebijak an-kebijak an Perseroan dan penerapannya; f. Mengidentiikasi dan memantau permasalahan yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris; g. Berkomunikasi secara teratur dengan manajemen untuk menggali informasi dan membahas permasalahan isu yang dapat mengganggu kinerja Perseroan; h. Mengundang manajemen untuk hadir dalam rapat rapat komite apabila diperlukan. Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit juga melakukan hubungan dengan Satuan Pengawasan Intern SPI, dengan penjabaran sebagai berikut: a. Mengevaluasi dan memberi masukan atas program kerja tahunan, sasaran audit, metodologi, sarana dan prasarana serta kecukupan SDM dari segi kualitas dankuantitas untuk melaksanakan fungsinya dan memenuhi rencana audit SPI; The Business Relationship and Afiliation between Audit Committee members, with Directors and Board of Commissioners, or Controller Shareholders The business relationship include debts, business cooperation, etc; while the form of ailiation includes consanguinity relationship as husband wife child parent sibling in-law, etc. Working Relationship with the Companys Internal and External Function In carrying out its duties and responsibilities, the Audit Committee communicated with the management of the Company include: a. Evaluating the adequacy of the disclosure of material matters of the Company’s inancial report; b. Assessing the adequacy of internal control and risk management policies of the Company; c. Assessing the Companys policies related to compliance with the internal and external regulations of Company, business ethics and conlict of interest; d. Ensuring the management carry out follow-up action on the recommendations from the SPI and external auditor; e. Evaluating the Companys policies and practices; f. Identifying and monitoring the problems that required attentions from Board of Commissioner; g. Communicating regularly with management to gather information and discussing the problems issues that can interfere the performance of the Company; h. Inviting the management to attend the meeting of audit committee if necessary. In performing its duties, the Audit Committee is also synergizing with Internal Control SPI, with the description as follows: a. Evaluating and providing input to the annual work program, the audit objectives, methodology, infrastructure and human resource adequacy in terms of quality and quantity to carry out its functions and fulfill the SPI audit plan; 240 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima b. Menerima dan mereviu laporan hasil audit SPI; c. Memonitor tindak lanjut hasil audit SPI; d. Meminta SPI melalui Direktur Utama untuk melakukan pemeriksaan tertentu khusus; e. Memberi masukan mengenai isimuatan Charter SPI; f. Mengkoordinasikan kegiatan audit SPI dan auditor eksternal sehingga dapat dicapai hasil audit yang komprehensif dan optimal; g. Mengkaji laporan SPI yang berkaitan dengan benturan kepentingan, perbuatan melanggar hukum dan kecurangan yang merugikan Perseroan; h. Melakukan rapat koordinasi dengan Manajer SPI sekurang kurangnya 1 satu kali dalam sebulan; i. Mengawasi oversight kepatuhan SPI terhadap standar profesional yang berlaku. Komite Audit juga melakukan hubungan dengan Auditor Publik, yaitu: a. Bersama SPI membuat request for proposal dan terms of reference TOR yang akan dikirimkan kepada calon auditor eksternal; b. Bersama SPI melakukan penilaian atas proses penunjukan auditor ekternal; c. Bersama SPI melakukan pembahasan tujuan, sasaran dan ruang lingkup audit dengan auditor eksternal sebelum pelaksanaan audit; d. Mengusulkan calon auditor eksternal dan besarnya fee yang wajar untuk jasa auditor eksternal kepada Dewan Komisaris; e. Melakukan reviu berkala atas kemajuan pekerjaan auditor eksternal; f. Membahas hasil audit dengan auditor eksternal; g. Apabila diperlukan, Komite Audit dapat melakukan pembahasan atas hasil auditauditor eksternal dengan manajemen, auditor eksternal dan SPI; h. Memantau kinerja auditor eksternal untuk memastikan kepatuhan auditor eksternal terhadap standar profesional yang berlaku, termasuk independensi auditor eksternal. Rapat Komite Audit Rapat Komite Audit dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 satu kali setiap bulannya. Dalam rapatnya, Komite Audit dapat mengundang Dewan Komisaris, Direksi, Manajer, Ketua Satuan Pengawasan Intern SPI atau Auditor Publik untuk hadir dalam rapat dan memberikan informasi yang dianggap perlu bagi Komite Audit untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE b. Receiving and reviewing SPI audit reports; c. Monitoring follow-up SPI audit results; d. Requesting SPI through the chief executive to carry out special check; e. Giving feedback on the content of SPI Charter; f. Coordinating the activities of the SPI audit and external auditors to achieve comprehensive and optimal audit; g. Reviewing the SPI report related to conlicts of interest, illegal acts and fraud that harm the Company; h. Hold coordination meeting with the SPI manager for at least 1 one time in a month; i. O v e r s i g h t i n g S P I a d h e r e n c e t o a p p l i e d professional standards. The Audit Committee also had intercourse with the Public Auditor, as follows: a. Together with SPI makes a request for proposal and the terms of reference TOR which will be sent to potential external auditor; b. Together with SPI assesses the process of external auditor appointment; c. Together with SPI discussing the goals, objectives and scope of external audit before the audit; d. Proposing candidates for external auditors and the amount of reasonable fee for external auditor services to the Board of Commissioners; e. Conducting the Review periodically on the progress of work of the external auditor; f. Discussing the results of the audit with the external auditor; g. If necessary, the Audit Committee could conduct discussion on the results of the external audit with management, external auditors and SPI; h. Monitoring the performance of the external auditor to ensure compliance auditor eksternalterhadap applicable professional standards, including the independence of the external auditor. Meeting of Audit Committee Meeting of Audit Committee held at least 1 one time each month. In the meeting, the Audit Committee may invite the Board of Commissioners, Directors, Managers, Chairman of the SPI or external auditor to attend the meeting and provide information that is deemed necessary for the Audit Committee to carry out its tasks and responsibilities. 241 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Pada tahun 2015 telah dilaksanakan rapat Komite Audit sebanyak 18 kali. Berikut risalah rapat dan absensi serta rekapitulasi kehadiran Komite Audit di sepanjang tahun 2015, risalah rapat Komite audit Tanggal Date agenda rapat Meeting Agenda 15 Januari Monitoring Progress Audit Laporan Keuangan Perseroan tahun 2014. Reviu PKPT SPI tahun 2015 dan Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI tahun 2014. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Audit SPI dan Auditor Eksternal. Agenda Kerja Komite Audit tahun 2015. Monitoring Progress of Financial Report Audit 2014. PKPT SPI 2015 Review and Evaluation Audit SPI 2014. Follow-up Evaluation of SPI Audit and External Audit. Agenda of the Audit Committee in 2015. 26 Januari Pembahasan Laporan Kinerja Perseroan bulan Desember 2014. Discussion of Company Performance Report December 2014. 13 Februari Pembahasan Agenda Kerja Panitia Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015. Pembahasan Draft KAKRKS Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015. Pembahasan Harga Perkiraan Sendiri HPS Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015. Discussion of the Working Agenda of Procurement Committee for Company Financial Report Audit for Financial Year 2015. Discussion on KAKRKS Draft of Procurement of Audit services for the Company’s Financial Statements of FY 2015 Discussion on Self-Estimated Prices of the provision of audit services for the Company’s Financial Statements for FY 2015 24 Februari Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Januari 2015. Pembahasan Eisiensi Produksi. Pembahasan Eisiensi Pengadaan. Discussion of Financial Statements of the Company in January 2015. Discussion of Production Eiciency. Discussion of Procurement Eiciency. 3 Maret Pembukaan Penawaran KAP. Klariikasi dan Negosiasi Penawaran KAP. KAP tender Opening. KAP Ofer Clariications and Negotiations. 24 Maret Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Februari 2015. Pembahasan Eisiensi Produksi. Pembahasan Eisiensi Pengadaan. Discussion of Financial Statements of the Company in February 2015. Discussion of Production Eiciency. Discussion of Procurement Eiciency 1 April Pembahasan Laporan Hasil Audit Entitas Anak IGM Cabang Medan dan Makassar. Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Audit SPI Eksternal Auditor. Discussion of the Audit Report of IGM Subsidiary branch Medan and Makassar. Evaluation of Audit SPI. Follow-up Evaluation SPI Audit and External Auditor. 21 April Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Maret 2015. Pembahasan Perkembangan Eisiensi ProduksiPengadaan. Pembahasan Hasi Audit SPI pada Entitas Anak IGM Cabang Medan dan Makassar. Follow up the results of the last meeting. Discussion of the Companys Financial Statements March 2015. Discussion of Development Production Procurement Eiciency Discussion of Audit SPI result of IGM subsidiary branch in Medan and Makassar. 19 Mei Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan April 2015. Pembahasan Pengembangan IT Perubahan Sistem ERP dan e-Procurement. Follow up the results of the last meeting. Discussion of Financial Statements of the Company in April 2015. Discussion of Development of IT Change System and E-procurement 3 Juni Progres Penyelesaian Temuan pada Perseroan. progress of Completion of indings in the Company 19 Juni Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Mei 2015. Follow up the results of the last meeting. Discussion of Financial Statements of the Company in May 2015. 28 Juli Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Kuangan Perseroan bulan Juni 2015. Pembahasan Perkembangan Eisiensi Produksi Pengadaan hingga Semester-1 tahun 2015. Follow up the results of the last meeting. Discussion of Financial Statements of the Company in June 2015. Discussion of Production Procurement Eiciency Development as of 1st Semester 2015. 19 Agustus Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Juli 2015. Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI, Tindak Lanjut Hasil Audit SPI dan Tindak Lanjut Hasil Audit Eksternal Auditor. Follow up the results of the last meeting. Discussion of Financial Statements of the Company in July 2015. Evaluation of SPI Audit implementation, SPI Audit Results Follow-Up and Follow-up Audit External Auditor. 22 September Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Agustus 2015. Pembahasan Pengembangan IT Perubahan Sistem ERP. Follow up the results of the last meeting. Discussion of Financial Statements of the Company in August 2015. Discussion of Development of IT Change System. 22 Oktober Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan September 2015. Pembahasan Perkembangan Eisiensi Produksi Pengadaan hingga Triwulan-3 tahun 2015. Follow up the results of the last meeting. Discussion of the Companys Financial Statements September 2015. Discussion on Development of Production Procurement Eiciency as of Quarter 3 2015. In 2015, Audit Committee convened 18 meetings. These are the meeting minutes and attendance recapitulation of Audit Committee in 2015. Meeting Minutes of Audit Committee 242 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tanggal Date agenda rapat Meeting Agenda 12 November Pembahasan Audit Plan KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta, Tanzil atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015. Reviu PKPT SPI Tahun 2015, Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI, dan Tindak Lanjut Hasil Audit SPI dan BPK. Discussion of Audit Plan KAP Eddy Hendrawinata Siddharta Tanzil Financial of the inancial Statements for Financial Year 2015. Review PKPT SPI 2015, the Audit Evaluation of SPI, and Follow-up Audit of SPI and CPC. 24 November Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Oktober 2015. Pembahasan Draft RKAP 2016. Pembahasan Remunerasi. Follow up the results of the last meeting. Discussion of the Financial Statements of the Company in October 2015. Discussion of Draft CBP 2016. Discussion of remuneration. 17 Desember Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan November 2015. Pembahasan Perbaikan RKAP 2016. Follow up the results of the last meeting. Discussion of Financial Statements of the Company in November 2015. Discussion of CBP 2016 Improvement. Daftar Kehadiran anggota Komite audit Pada rapat Tanggal Date anggota Komite audit audit Committee members alasan Ketidakhadiran absence reason Fajar rahmat Zulkarnaen Ketua Teddy Wibisana Ketua Warga murad anggota 15 Januari V V - 26 Januari V V - 13 Februari V V - 24 Februari V V - 3 Maret V V - 24 Maret V V - 1 April V V - 21 April V V - 19 Mei V V - 3 Juni V V - 19 Juni V V - 28 Juli V V - 19 Agustus V V - 22 September V V - 22 Oktober V V - 12 November V V - 24 November V V - 17 Desember V V - V = hadir presence X = berhalangan hadir absence rekapitulasi Kehadiran rapat Komite audit nama name Jumlah rapat Total meeting Jumlah Kehadiran Total attendance Kehadiran attendance Fajar Rahmat Zulkarnaen Ketua 18 7 39 Teddy Wibisana Ketua 18 11 61 Warga Murad Anggota 18 18 100 Keterangan: Fajar Rahmat Zulkarnaen digantikan oleh Teddy Wibisana pada 8 April 2015. Notes: Fajar Rahmat Zulkarnaen is replaced by Teddy Wibisana on 8th April 2015 ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 243 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Tahun 2015 Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya, dimana peran pengawasan yang dilakukan Komite Audit telah disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan untuk memberikan masukan kepada Direksi. Terdapat 11 poin rekomendasi yang diberikan Komite Audit kepada Dewan Komisaris, meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Evaluasi atas estimasi terbaik di akhir Desember 2015 untuk pencapaian Laporan Laba Rugi Konsolidasian untuk Tahun Buku 2015. 2. Meningkat tajamnya Penjualan pada akhir tahun 2015. 3. Keberhasilan menekan Harga Pokok Penjualan HPP, dimana estimasi HPP hingga Desember 2015 mampu ditekan hingga menjadi lebih rendah dari HPP sampai dengan November 2015. 4. Keberhasilan strategi efisiensi yang terlihat dari lebih rendahnya Beban Usaha tahun 2015 dibandingkantahun 2014. 5. Dibutuhkannya tindakan yang cepat untuk relokasi optimalisasi aset yang dimiliki Perseroan. 6. Perlunya SPI untuk melakukan audit kinerja dengan menambah obyek audit. 7. Perlunya Entitas Anak PT Indofarma Global Medika melakukan akselerasi pada Solusi Bisnis Laboratorium dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIM RS. 8. Rekomendasi atas cukup mendesaknya pengantian sistem teknologi informasi dengan ERP yang baru. Kebijakan Remunerasi Remunerasi anggota Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan kemampuan Perseroan, dengan besaran maksimal 20 dari gaji Direktur Utama. Anggota Dewan Komisaris yang menjadi Ketuaanggota Komite Audit tidak diberikan penghasilan tambahan dari jabatan tersebut selain penghasilan sebagai anggota Dewan Komisaris. Kepada anggota Komite Audit yang bukan merupakan Dewan Komisaris, Perseroan memberikan kebijakan remunerasi sebagai berikut, remunerasi anggota Komite audit non Komisaris Remuneration of Audit Committee non Commissioner Member nama name Jabatan Position honorarium honorarium Tunjangan allowance Jumlah Total rp rp rp Warga Murad Anggota 156.000.000 - 156.000.000 Keterangan: perhitungan gaji selama 12 bulan. Notes: the calculation for 12 months Audit Committee Brief Report of Implementation of Duties and Responsibilities in 2015 The Audit Committee has carried out its duties and functions, which role of to supervise that conducted by the Audit Committee has been submitted to the Board of Commissioners as a material to provide feedback to the Board of Directors. There are 11 points of the recommendations provided by Audit Committee to the Board of Commissioners, as follows: 1. Evaluation of the best estimate at the end of December 2015 for the achievement of the Consolidated Income Statement for the Financial Year 2015. 2. Increase the sales at the end of 2015. 3. The success in reducing Cost of Goods Sold COGS, which the estimated COGS up to December 2015, were able to be reduced the less COGS until November 2015. 4. The successful eiciency strategy that shown from the lower Operation Expenses in 2015 compared to 2014. 5. The need to do fast action of relocation optimization of assets owned by the Company. 6. The need for SPI to do performance audit by increasing the audit object. 7. The Need for Subsidiary PT Indofarma Global Medika to accelerate the Business Solutions Laboratory and Hospital Management Information System MIS RS. 8. Recommendations on urging the replacement of information technology systems with the new ERP. Remuneration Policy The remuneration of members of the Audit Committee established by the Board of Commissioners with the capability of the Company, with a maximum amount of 20 of the salary of the President Director. Members of the Board of Commissioners, Chairman member of the Audit Committee was not given additional income other than income as a member of the Board Commissioner. To Audit Committee member who is not a Board of Commissioners, the Company provides the following remuneration policy, 244 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Program Peningkatan Kompetensi Dengan memperhatikan kondisi keuangan Perseroan, untuk tahun 2015 Komite Audit melakukan eisiensi terkait biaya pelatihanworkshopseminar untuk peningkatan kemampuan anggota Komite Audit. Evaluasi dan Penilaian Kinerja Komite Audit Dewan Komisaris telah menerima seluruh masukan yang diberikan Komite Audit. Secara umum, Dewan Komisaris memandang kinerja Komite Audit telah sesuai dengan yang diamanatkan melalui penugasan yang telah diberikan. Komite GCG DAN PEMANTAUAN RISIKO Komite GCG dan Pemantauan Risiko merupakan salah satuorgan pendukung Dewan Komisaris yang bertugas memastikan Perseroan menjalankan ketentuan dan prinsip-prinsip GCG serta menerapkan prinsip dan kajian Manajemen Risiko dalam setiap pengambilan keputusan. Piagam Komite GCG dan Pemantauan Risiko Dalam menjalankan fungsinya, Komite GCG Pemantauan Risiko berpegang pada pedoman kerja yang diatur dalam Piagam Komite GCG Pemantauan Risiko Perseroan yang telah disahkan pada 23 November 2015. Piagam ini mengatur beberapa hal, antara lain: 1. Kedudukan 2. Keanggotaan 3. Hak dan Kewenangan 4. Tugas dan Tanggungjawab 5. Hubungan dengan Pihak Terkait 6. Rapat 7. Laporan 8. Konlik dan Kode Etik Tugas Komite GCG dan Pemantauan Risiko Sesuai dengan Piagam Komite GCG Pemantauan Risiko, tugas Komite GCG Pemantauan Risiko antara lain sebagai berikut: 1. Komite GCG Pemantauan Risiko bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi, mengidentiikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris antara lain meliputi: ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Competency Development Program By considering the inancial condition of the Company in 2015 the Audit Committee did the eiciency of cost of training workshops seminars to increase the ability of members of the Audit Committee. Performance Evaluation and Assessment of the Audit Committee Board of Commissioner has received all the input provided the Audit Committee. In general, the Board of Commissioner considered the performance of the Audit Committee as has been fulliled as mandated. GCG and Risk Monitoring Committee The GCG and Risk Monitoring Committee is one of the organ supporting the Board of Commissioners to ensure that the Company implement the provisions and principles of good corporate governance and implement principle and assessment of Risk Management in all corporate decisions. GCG and Risk Monitoring Committee Charter In carrying out its functions, GCG and Risk Monitoring Committee adhering to the work guidelines set out in the GCG and Risk Monitoring Committee Charter that has been legislated on November 23, 2015. The Charter is set a few things, namely: 1. Position 2. Membership 3. Rights and Authority 4. Duties and Responsibilities 5. Relationships with Related Parties 6. Meetings 7. Reports 8. Conlict and Code of Conduct Task of GCG and Risk Monitoring Committee In accordance with the Charter of GCG and Risk Monitoring Committee, the task of GCG and Risk Monitoring Committee are as follows: 1. GCG and Risk Monitoring Committee is responsible for giving opinions to the Board of Commissioners regarding reports or matters submitted by the Board of Directors, to identify issues that require the attention of the Board of Commissioners and carrying out other tasks related to the duties of the Board of Commissioners include: 245 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance • Memastikan bahwa telah terdapat infrastruktur yang memadai yang diperlukan dalam penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan. • Memastikan bahwa telah terdapat prosedur reviu yang memuaskan terhadap penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan. • Memantau tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan GCG di Perseroan dari konsultan eksternal maupun dari self assessment. • M e m b e r i k a n r e k o m e n d a s i m e n g e n a i penyempumaan infrastruktur GCG pada Perseroan serta penyempurnaan prosedur pelaksanaannya. 2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan manajemen risiko. • Melakukan pengawasan atas risiko termasuk kajian terhadap proses identiikasi risiko dan implementasi manajemen risiko oleh manajemen. • Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam melakukan penelaahan atas kegiatan yang berpotensi menimbulkan risiko. 3. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan kewajiban Dewan Komisaris. Di samping itu, Komite GCG Pemantauan Risiko membuat programrencana kerja tahunan yang berisi rencana jadwal kerja dan penggunaan sumber daya yang diperlukan. Anggota Komite GCG Pemantauan Risiko wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi mengenai Perseroan yang diperoleh selama menjalankan tugas sebagai Komite GCG Pemantauan Risiko. Kriteria Keanggotaan dan Independensi Komite GCG dan Pemantauan Risiko Keanggotaan Komite GCG Pemantauan Risiko diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris, yang terdiri dari sekurang- kurangnya 1satu orang ketua dan 1 satu orang anggota. Ketua komite adalah salah seorang anggota Dewan Komisaris, sementara anggota komite adalah tenaga ahli yang berasal dari unsur di luar Perseroan. Salah seorang dari Komite GCG Pemantauan Risiko harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Guna menjadi anggota Komite GCG Pemantauan Risiko Perseroan, seorang individu harus memiliki pengetahuan yang memadai mengenai prinsip-prinsip GCG dan Manajemen Risiko dan mampu membaca dan memahami Laporan Keuangan. • Ensure that there is adequate infrastructure that required for implementation of GCG consistently and continuously. • Ensure that there have been satisfactory procedures Review to the application of GCG consistently and continuously. • Monitor the follow-up of the evaluation results of the GCG implementation in the Company from external consultants as well as of self assessmet. • Provide recommendations regarding improving GCG infrastructure in the Companys and improvement of enforcement procedure. 2. To supervise the implementation of risk management. • Conducting oversight of risk, including the study of the process of risk identiication and risk management implementation by management. • Provide recommendations to the Board of Commissioners in reviewing the activities that could potentially pose a risk. 3. Carry out other duties assigned by the Board of Commissioners so long it still within the scope of the duties and obligations of Board of Commissioners. In addition, the GCG and Risk Monitoring Committee makes program annual working plan which contain the working plan schedules and use of the necessary resources. Members of GCG and Risk Monitoring Committee shall maintain the conidentiality of documents, data and information regarding the Company which acquired during stints as GCG and Risk Monitoring Committee. Membership Criteria and Independency of GCG and Risk Monitoring Committee Membership of GCG and Risk Monitoring Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners, consisting of at least 1 one Chairman and 1 one member. Head of committee is a member of the Board of Commissioners, while the committee members are the experts who are coming from external of Company. One of the GCG and Risk Monitoring Committee should have background in accounting or inancial education. In order to become a member of the GCG and Risk Monitoring Committee, an individual must have an adequate understanding of the principles of good corporate governance and risk management and is able to read and understand inancial 246 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Piagam Komite GCG Pemantauan Risiko juga mengatur bahwa anggota komite ini bukan merupakan orang dalam Kantor Konsultan Manajemen, Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa konsultasi manajemen, jasa audit, dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum diangkat oleh Komisaris; dan bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir. Seperti halnya dengan Komite Audit dan tercantum dalam Piagam Komite GCG Pemantauan Risiko, Perseroan memiliki kebijakan bahwa untuk menjadi Komite GCG Pemantauan Risiko, anggotacalon anggota tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak langsung pada Perseroan; tidak memiliki hubungan finansial maupun hubungan usaha dengan Perseroan; dan tidak memiliki hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal dengan Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama Perseroan. Masa kerja Ketua Komite GCG Pemantauan Risiko maksimal sama dengan masa jabatan Komisaris Independen. Masa tugas Komite GCG Pemantauan Risiko tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana di atur dalam Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk masa 1 satu periode berikutnya. Komposisi Keanggotaan dan Dasar Pengangkatan Di tahun 2015, Perseroan tidak melakukan pergantian keanggotaan Komite GCG Pemantauan Risiko. Komite GCG Pemantauan Risiko Perseroan memiliki susunan sebagai berikut, Jabatan Position nama name awal Jabatan serves From Ketua Rina Moreta 2013 Anggota Tarcicious Sawardi 2013 Proil Rina Moreta dapat dilihat pada bagian Proil Dewan Komisaris. Proile of Rina Moreta is presented in Board of Commissioners Proile section ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE statements. Charter of GCG and Risk Monitoring Committee also arranged that members of this committee are not a person in the Oice of Management Consultants, Public Accounting Firm, Legal Consultant, or others who provide management consulting services, auditing services, and or services for consultations to other Company within 6 six months before being appointed by the Board of Commissioner; and not persons having authority and responsibility for planning, directing or controlling the activities of the Company within 6 six months. Similarly with the Audit Committee and arranged in the Charter of GCG and Risk Monitoring Committee, the Company has policy that to be the GCG and Risk Monitoring Committee, member candidate member has no shares either directly or indirectly to the Company; have no inancial or business relationship with the Company; and do not have a family relationship by marriage and descent to the second degree, horizontally and vertically with the Board of Commissioners, Directors or major shareholders of the Company. The tenure of the Chairman of GCG and Risk Monitoring Committee is equal to the maximum term of oice of the Independent Commissioner. Term of oice of GCG and Risk Monitoring Committee can not be longer than the term of oice of the Board of Commissioners as set in the Article of Association and may be reelected only for a period of 1 one period next. Independen Composition and Appointment Basis In 2015, the Company did not make change of Membership of the GCG and Risk Monitoring Committee of the Company therefore it has the following composition, 247 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Tarcisious Sawardi Anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko Member of GCG and Risk Monitoring Committee Tarcisious Sawardi, Warga Negara Indonesia, 64 tahun, kelahiran Salatiga, 14 Desember 1951. Menjabat sebagai anggota Komite GCG Pemantauan Risiko sejak bulan Maret 2013 hingga sekarang. Beliau memperoleh gelar sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN Jakarta pada tahun 1985 dan gelar Master Bidang Manajemen dari IPWI pada tahun 2000. Karirnya diawali sebagai Ajun Akuntan pada Kanwil IV DJPKN Semarang 1978-1981, Kasubdit Pengawasan Fiskal Eselon III pada Deputi Pengawasan Bidang Perekonomian BPKP 2005-2007, serta pernah menjabat sebagai Manajer Audit KAP S Mannan Wahjudi Rekan 2008-2012. Di samping itu, beliau juga pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan pada 2010 hingga Juli 2012. Tarcicious Sawardi, Indonesian Citizen, 64 years old, was born in Salatiga on December 14, 1951. He has served as a member of the GCG and Risk Monitoring Committee since March 2013 until now. He earned a bachelors degree in Accounting from the State College of Accountancy STAN in Jakarta in 1985 and a Masters degree in Management from IPWI in 2000. His career started as an Adjunct Accountant at DJPKN Semarang Regional Oice IV 1978-1981, Head of Financial Oversight Echelon III on Supervision Deputy Economic Afairs BPKP 2005-2007, and served as Audit Manager in S Mannan Wahyudi Partners Public Accounting Firm 2008-2012. In addition, he also served as a member of the Audit Committee in 2010 until July 2012. Keberagaman Anggota Komite Di bawah ini tabel latar belakang anggota Komite GCG Pemantauan Risiko yang dimiliki Perseroan, Direksi Board of Directors latar Belakang akademik academic Background Keahlian expertise usia age gender gender Rina Moreta Ketua Teknik Industri dan Manajemen Keuangan Industrial Engineering and Financial Management BUMN, industri strategis dan manufaktur, restrukturisasi dan privatisasi BUMN, strategic industries and manufacturing, restructuring and privatization 52 Perempuan Woman Tarcicious Sawardi Anggota Akuntansi dan Manajemen Accounting and Management Akuntan, iskal dan audit keuangan Accountants, Financial and inancial audit 64 Laki-laki Man Transparansi Independensi Anggota Komite GCG Pemantauan Risiko Di bawah ini disajikan tabel transparansi independesi anggota Komite GCG Pemantauan Risiko, termasuk diantaranya keterlibatan anggota Komite GCG Pemantauan Risiko di Perseroan dalam 6 enam bulan terakhir, kepemilikan saham, maupun informasi terkait hubungan usaha dan hubungan ailiasi anggota Komite GCG Pemantauan Risiko. Diversity of Members of Committee Below is a table of background of the GCG Committee and Risk Moni toring members Transparency Independence of GCG and Risk Monitoring Committee Member Below is presented a table of transparency independence of GCG and Risk Monitoring Committee members, including the involvement of members in the Company within 6 six months, share ownership, as well as information related to the business and ailiation relationship of member of the GCG and Risk Monitoring Committee 248 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Keterlibatan anggota Komite gCg Pemantauan risiko Dalam Perseroan involvement of gCg and risk monitoring Committee member nama name orang dalam di Kantor akuntan Publik, Kantor Konsultan hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir insider in Public accounting irm, law irm, or other parties that provide auditing services, or non-audit services and other consulting services to the Company within six 6 months memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir has the authority and responsibility for planning, directing or controlling the activities of the Company within 6 six months Rina Moreta Ketua X X Tarcicious Sawardi Anggota X X V = ada yes X = tidak ada none Kepemilikan saham anggota Komite gCg Pemantauan risiko shares ownership of gCg and risk monitoring Committee member PT indofarma Persero Tbk kode: inaF saham Bumn lain other Bumn shares saham Perusahaan lain other Company shares Ket: Domestik luar negeri nilai Value Persen Percent nilai Value Persen Percent nilai Value Persen Percent rina moreta Ketua X X X X X X Tarcicious sawardi anggota X X X X X X hubungan usaha dan hubungan ailiasi antar sesama anggota Komite gCg Pemantauan risiko, Dengan Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang saham Pengendali Business and afiliate relationship Between member of gCg and risk monitoring Committee, the Board of Directors and Board of Commissioners, or Controlling shareholders hubungan ailiasi Dengan afliation relationship with hubungan usaha Dengan Business relationship with Komite audit audit Committee Dewan Komisaris Board of Commissioner Direksi Board of Directors Pemegang saham Pengendali shareholders Komite audit audit Committee Dewan Komisaris Board of Commissioner Direksi Board of Directors Pemegang saham Pengendali shareholders Rina Moreta Ketua X X X X X X X X Tarcicious Sawardi Anggota X X X X X X X X V = ada yes X = tidak ada none Hubungan usaha termasuk diantaranya hutang-piutang, kerjasama usaha, dan sebagainya; sementara bentuk hubungan ailiasi mencakup hubungan istimewa terutama yang disebabkan hubungan pertalian darah seperti suamiistrianakorang tuasaudara kandungipar, dan sebagainya. Hubungan Kerja dengan Fungsi Internal dan Eksternal Perseroan Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Komite GCG Pemantauan Risiko berkomunikasi dengan manajemen Perseroan, Satuan Pengawasan Intern SPI, auditor eksternal, maupun konsultan eksternal lainnya. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE business relationship includes debts, joint ventures, etc; while ailiation relationshp includes consanguinity relationship as husband wife child parent sibling in-law, etc. Working Relaionship with the Companys Internal and External Funcion In carrying out the duties and responsibilities, GCG and Risk Monitoring Committee is communicating with the management of the Company, Internal Control SPI, the external auditor, as well as other external consultants. 249 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Peran Komite GCG Pemantauan Risiko dalam hubungannya dengan konsultan eksternal untuk Evaluasi Implementasi GCG adalah: • Bersama Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko membuat request for proposal dan terms of reference TOR yang akan diserahkan kepada panitia yang dibentuk Dewan Komisaris atau Direksi untuk pengadaan jasa konsultan eksternal. • Bersama Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko dan SPI melakukan penilaian atas proses pengadaan jasa konsultan ekternal oleh panitia pengadaan; • Mereviu usulan panitia pengadaan mengenai calon konsultan eksternal untuk Evaluasi Implementasi GCG besarnya biaya yang wajar untuk jasa konsultan eksternal sebelum diusulkan kepada Dewan Komisaris; • Melakukan reviu berkala bersama dengan Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko atas kemajuan pekerjaan konsultan eksternal untuk Evaluasi Implernentasi GCG; • Membahas hasil evaluasi dengan Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko dan konsultan eksternal untuk Evaluasi Implementasi GCG; Apabila diperlukan, Komite GCG Pemantauan Risiko dapat melakukan pembahasan atas hasil evaluasi Evaluasi Implementasi GCG konsultan eksternal dengan manajemen, SPI dan konsultan eksternal; • Memantau kinerja konsultan eksternal untuk memastikan kepatuhannya terhadap Surat Perjanjian Kerja yang berlaku, termasuk independensi auditor eksternal. Peran Komite GCG Pemantauan Risiko dalam hubungannya dengan Bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko adalah: • Mengevaluasi dan memberi masukan atas program kerja tahunan implementasi dan monitoring prinsip- prinsip GCG, infrastruktur serta kecukupan SDM dari segi kualitas dan kuantitas untuk melaksanakan fungsinya dan memenuhi sasaran yang direncanakan; • Menerima dan mereviu laporan hasil implementasi dan monitoring prinsip-prinsip GCG; • Melakukan pengawasan atas tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi implementasi prinsip-prinsip GCG; • Meminta Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko SPI melalui Direktur Utama untuk melakukan kajianevaluasipemeriksaan tertentukhusus; The role of GCG and Risk Monitoring Committee in conjucting the external consultants for the Evaluation of Implementation of corporate governance are: • Together with Compliance, Performance, and Risk Management Manager makes request for proposal and the terms of reference TOR which will be submitted to a committee formed by the Board of Commissioners or Board of Directors for the procurement of external consulting services. • Together with Compliance, Performance, and Risk Management Manager and SPI assess the procurement process for the external consultant services by procurement committee; • Reviewing procurement committee proposals regarding candidates for external consultants to evaluate the Implementation of GCG and the amount of reasonable fees for the services of external consultants before submit it to the Board of Commissioners; • Conducting periodic Review along with the Compliance, Performance, and Risk Management Manager on the progress of work of external consultants to evaluation the implementation of GCG; • Discussing the results of the evaluation with Compliance, Performance, and Risk Management Manager and external consultants for the Evaluation of the GCG Implementation; If necessary, the GCG and Risk Monitoring Committee may conduct discussions on the evaluation results of GCG Implementation from the external consultant with the management, SPI and external consultants; • Monitor the performance of external consultants to ensure compliance with the applicable Letter of Employment Agreement, including the independence of the external auditor. The role of GCG and Risk Monitoring Committee in conjucting the Division of Compliance, Performance, and Risk Management are: • Evaluating and providing input on the annual work program implementation and monitoring the principle of GCG, infrastructure and human resource adequacy in terms of quality and quantity to carry out its functions and meet the planned objectives; • Receiving and reviewing reports on the implementation and monitoring the principle of GCG; • supervising the follow up of the result of GCG principles implementation; • Requesting Compliance, Performance, and Risk Management Manager SPI through the President Director to conduct a special study evaluation inspection; 250 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima • Memberi masukan mengenai isimuatan Internal Audit CharterPiagam SPI; • Mengkaji laporan SPI yang berkaitan dengan benturan kepentingan, perbuatan melanggar hukum dan kecurangan yang merugikan Perseroan; • Melakukan rapat koordinasi dengan Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko sekurang kurangnya 1 satu kali dalam sebulan; • Melakukan rapat koordinasi dengan Manajer SPI sewaktu- waktu apabila diperlukan. Sementara peran Komite GCG Pemantauan Risiko dalam hubungannya dengan manajemen risiko adalah mengevaluasi kecukupan pengidentiikasian risiko yang bersifat material dalam Rencana Kerja Perseroan; dan menilai kecukupan pengendalian intern dan kebijakan manajemen risiko Perseroan. Selain itu, Komite GCG Pemantauan Risiko memiliki peran dalam hubungannya dengan kebijakan manajemen, yaitu: • Menilai kebijakan Perseroan berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan internal maupun eksternal Perseroan yang berlaku, etika usaha dan benturan kepentingan; • Memastikan bahwa manajemen melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi dari konsultan eksternal; • Mengevaluasi kebijak an-kebijak an Perseroan dan penerapannya; • Mengidentiikasi dan memantau permasalahan yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris; • Berkomunikasi secara teratur dengan manajemen untuk menggali informasi dan membahas permasalahanisu yang dapat mengganggu kinerja Perseroan; • Mengundang manajemen untuk hadir dalam rapat komite apabila diperlukan. Rapat Komite GCG Pemantauan Risiko mengadakan rapat sekurang- kurangnya sama dengan ketentuan minimal Rapat Dewan Komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Pada tahun 2015, Komite GCG Pemantauan Risiko telah melaksanakan rapat sebanyak 14 kali. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE • Giving feedback on the content of Internal Audit Charter SPI Charter; • Reviewing the SPI report related to conlicts of interest, illegal and harmful fraud; • Conducting coordination meeting with the Compliance, Performance, and Risk Management Manager for at least 1 one time in a month; • Conduct coordination meeting with SPI manager at any time if necessary; While the role of GCG and Risk Monitoring Committee in relation with risk management is to evaluate the adequacy of risk management identiication of material risks in the Working Plan of the Company; and assess the adequacy of internal control and risk management policies. In addition, the GCG and Risk Monitoring Committee has role in management policies, namely: • Assessing the Companys policies related to compliance with internal and external regulations, business ethics and conlicts of interest; • Ensuring that management carry out follow-up on the recommendations of external consultants; • Evaluating the Companys policies and practices; • Identifying and monitoring issues that require the attention of the Board of Commissioners; • Communicating regularly with management to gather information and discuss problems issues that can interfere with the performance of the Company; • Inviting the management to attend the committee meeting if necessary. Meeting GCG and Risk Monitoring Committee held a meeting at least equal to the minimum requirements Board of comissioner Meeting set out in the articles of association. In 2015, GCG and Risk Monitoring Committee has carried out total of 14 meeting. 251 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Risalah rapat dan rekapitulasi kehadiran anggota Komite GCG Pemantauan Risiko dapat dilihat pada tabel di bawah ini, risalah rapat Komite gCg Pemantauan risiko Tanggal Date agenda rapat meeting agenda 30 Januari 2015 Pengawasan implementasi GCG pada Pengadaan Barang dan Jasa tahun 2014. Monitoring GCG implementation on Procurement of Goods and Services in 2014. Reviu hasil Self Assessment GCG Perseroan. Review the results of the Companys Self Assessment GCG. 25 Februari 2015 Reviu hasil pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa. Monitoring the implementation of GMP. Evaluasi hasil pengawasan implementasi GCG Perseroan. CBP Risk Management Supervision in 2015. 27 Maret 2015 Pengawasan penerapan CPOB. Monitoring the GCG implementation in HR and Marketing ield. Pengawasan Manajemen Risiko RKAP 2015. Policy funding Medium Term Notes. 28 April 2015 Monitoring implementasi GCG pada bidang SDM dan bidang Pemasaran. Monitoring the GCG implementation in HR and Marketing ield. Kebijakan pendanaan Medium Term Notes. Policy funding Medium Term Notes. Pengawasan penerapan Manajemen Risiko pada RKAP 2015. Monitoring the implementation of Risk Management at CBP 2015. 29 Mei 2015 Implementasi GCG pada Entitas Anak. Implementation of GCG in subsidiaries company. Kemajuan pengawasan implementasi GCG Manajemen Risiko. The progress of the implementation of GCG and Risk Management. Reviu penyempurnaan infrastruktur GCG. Review GCG infrastructure improvements. 23 Juni 2015 Pengawasan penggunaan sistem Teknologi Informasi TI pada operasional Perseroan. Review of GCG Infrastructure improvements. Reviu penyempurnaan Infrastruktur GCG. Review of GCG Infrastructure improvements. Kemajuan pengawasan implementasi GCG Manajemen Risiko. The progress of the implementation of GCG and Risk Management. 25 Juni 2015 Reviu atas hasil pengawasan penggunaan sistem TI. Review on the results of monitoring the application of IT systems. Reviu penyempurnaan infrastruktur GCG. Review GCG infrastructure improvements. 10 Juli 2015 Monitoring penerapan teknologi informasi dalam Perseroan. Monitoring the application of information technology in the Company. 28 Juli 2015 Reviu terhadap hasil monitoring penerapan teknologi informasi dalam operasional Perseroan. Review of the monitoring results of information technology application in company’s operations. 3 September 2015 Implementasi GCG pada Entitas Anak. Implementation of GCG in subsidiaries company The progress of the implementation of GCG and Risk Management. Kemajuan pengawasan implementasi GCG Manajemen Risiko. Implementation of GCG in subsidiaries company The progress of the implementation of GCG and Risk Management. 29 September 2015 Reviu atas pengawasan GCG pada Entitas Anak. Review on the supervision of GCG in subsidiaries. Reviu usulan implementasi penilaian GCG. Review the proposed GCG assessment implementation The minutes of meeting and the recapitulatoin of members attendance can be seen in the table below, meeting agenda of gCg and risk monitoring Committee 252 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tanggal Date agenda rapat meeting agenda 21 Oktober 2015 Monitoring atas implementasi GCG pada pengadaan Pengadaan Barang dan Jasa terkait dengan CPOB. Monitoring of the implementation of GCG in the procurement of Goods and Services related to GMP. 10 November 2015 Reviu atas pengawasan GCG Manajemen Risiko tahun 2015. Reviu atas pengawasan GCG Manajemen Risiko tahun 2015. 4 Desember 2015 Reviu atas penyusunan RKAP 2016. Reviu atas penyusunan RKAP 2016. Implementasi penilaian GCG bidang SDM. Implementasi penilaian GCG bidang SDM. Monitoring atas penerapan Manajemen Risiko pada RKAP 2015. Monitoring atas penerapan Manajemen Risiko pada RKAP 2015. Daftar Kehadiran anggota Komite gCg Pemantauan risiko Pada rapat members attendance of gCg and risk monitoring Committee meeting Tanggal Date anggota Komite audit audit Committee member alasan Ketidakhadiran reason of absence rina moreta Ketua Tarcicious sawardi anggota 30 Januari 2015 V V - 25 Februari 2015 V V - 27 Maret 2015 V V - 28 April 2015 X V - 29 Mei 2015 V V - 23 Juni 2015 X V Tugas lain dengan waktu yang bersamaan Another task at the same time 25 Juni 2015 V V - 10 Juli 2015 X V Tugas lain dengan waktu yang bersamaan Another task at the same time 28 Juli 2015 V V - 27 Agustus 2015 V V - 3 September 2015 X V Tugas lain dengan waktu yang bersamaan Another task at the same time 29 September 2015 V V - 21 Oktober 2015 V V - 10 November 2015 X V Tugas lain dengan waktu yang bersamaan Another task at the same time 4 Desember 2015 V V - V = hadir presence X = berhalangan hadir absence rekapitulasi Kehadiran rapat Komite gCg Pemantauan risiko recapitulation of attendance in gCg and risk monitoring Committee meeting nama Jumlah rapat Total meeting Jumlah Kehadiran Total attendance Kehadiran of attendance Rina Moreta Ketua 14 10 71 Tarcicious Sawardi Anggota 14 100 ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 253 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite GCG Pemantauan Risiko Tahun 2015 Komite GCG Pemantauan Risiko telah melaksanakan fungsi pengawasan terhadap implementasi GCG dan Manajemen Risiko di Perseroan, termasuk pengawasan atas revisiperbaikan infrastruktur yang ada. Tahun 2015, pengawasan dilakukan atas implementasi pada Pengadaan Barang dan Jasa, penggunaan sistem Teknologi Informasi pada operasional, serta pengawasan implementasi GCG pada bidang SDM, Pemasaran dan Entitas Anak Perseroan. Seluruh fungsi pengawasan yang dijalankan Komite GCG Pemantauan Risiko telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris. Kebijakan Remunerasi Perseroan memiliki kebijakan remunerasi kepada Komite GCG Pemantauan Risiko. Bagi Ketua Komite GCG Pemantauan Risiko - Komisaris Rina Moreta, kebijakan remunerasi disesuaikan dengan remunerasi Dewan Komisaris. Kepada Anggota Komite GCG Pemantauan Risiko, Tarcicious Sawardi, Perseroan memberikan kebijakan remunerasi sebagai berikut, remunerasi anggota Komite gCg Pemantauan risiko non Komisaris nama name Jabatan Position honorarium honorarium Tunjangan allowance Jumlah Total Rp Rp Rp Tarcicious Sawardi Anggota 156.000.000 - 156.000.000 perhitungan gaji selama 12 bulan. Program Peningkatan Kompetensi Dengan memperhatikan kondisi keuangan Perseroan, untuk tahun 2015 Komite GCG Pemantauan Risiko melakukan efisiensi terkait biaya pelatihanworkshopseminar untuk peningkatan kemampuan anggota Komite. Evaluasi dan Penilaian Kinerja Komite GCG Pemantauan Risiko Dewan Komisaris telah menerima seluruh masukan yang diberikan Komite GCG Pemantauan Risiko. Secara umum, Dewan Komisaris memandang kinerja Komite GCG Pemantauan Risiko telah sesuai dengan yang tugas yang telah diberikan. Komite Nominasi dan Remunerasi Sesuai peraturan OJK No. 34POJK.042014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, GCG Committee and Risk Monitoring Brief Report o Duties and Responsibilities in 2015 GCG and Risk Monitoring Committee has conducted supervision of the implementation of GCG and Risk Management in the Company, including supervised the revision improvement of existing infrastructure. In 2015, supervision carried out on of the Procurement of Goods and Services, Information Technology systems for operations, as well as monitoring the implementation of GCG in the ield of HR, Marketing and Subsidiary Company. The entire supervisory functions executed by GCG and Risk Monitoring Committee has been reported to the Board of Commissioners. Remuneration Policy The Company has remuneration policy to the GCG and Risk Monitoring Committee. For the Head of GCG and Risk Monitoring CommitteeCommissioner, Rina Moreta, remuneration policies are adjusted to the remuneration of the Board of Commissioners. To Members of GCG and Risk Monitoring Committee, Tarcicious Sawardi, the Company provides the following remuneration policy, Member Remuneration Non Commissioner of GCG and Risk Monitoring Committee Calculated for 12 months Competency Development Program Considering the financial condition of the Company, for the 2015 the GCG and Monitoring Risk Committee did cost eiciency of training workshops seminars to increase the ability of members of the Committee. Evaluation and Performance Assessment of GCG and Risk Monitoring Committee. Board of Commissioner has received all the feedback given by GCG and Risk Monitoring Committee. In general, the Board considered the performance of the GCG Committee and Risk Monitoring has fulilled the tasks that have been given. Nomination and Remuneration Committee According to regulations the OJK No. 34 POJK.04 2014 of the Nomination and Remuneration Committee of Public Company, 254 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE keberadaan Komite Nominasi Remunerasi memiliki arti penting dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, khususnya terkait pencalonan kandidat anggota Direksi dan Dewan Komisaris, mulai dari penetapan kriteria dan pelaksanaan uji kepatutan dan kelayakan; evaluasi dan penilaian terhadap kinerja Direksi dan Dewan Komisaris yang kemudian akan diajukan kepada RUPS; hingga penetapan imbalan bagi Direksi dan Dewan Komisaris. Secara deinitif, Perseroan belum memiliki Komite Nominasi Remunerasi. Namun demikian, fungsi usulan nominasi dan usulan remunerasi dilekatkan kepada Dewan Komisaris melalui komite-komitenya. Nominasi, evaluasi dan penilaian kinerja, serta usulan dan penetapan remunasi mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan Anggaran Dasar Perseroan yang telah disahkan perubahannya pada tahun 2015. Proses nominasi, evaluasi kinerja dan remunerasi dapat dilihat pada skema di bawah ini. Pada proses nominasi Direksi dan Dewan Komisaris, anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon yang diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS. Skema Nominasi dan Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris Pengangkatan Direksi danatau Dewan Komisaris Appointment of Directors andor Board of Commissioners R U P S GMS Pemegang Saham Seri A Dwiwarna Series A shareholder Proses Nominasi dan Penjaringan Calon Direksi danatau Dewan Komisaris Nomination and selection of nominees for Directors andor Board of Commissioners Penyampaian Usulan Calon Direksi danatau Dewan Komisaris Submission of candidate for Directors andor Board of Commissioners the existence of the Nomination Remuneration Committee has signiicance role in corporate governance practices, particularly related to the nomination of candidates of board of directors, Board of Commissioners, starting from the establishment of the criteria and the implementation of it and proper test ; evaluation and assessment of the performance of the Board of Directors and Board of Commissioners which will then be submitted to the GMS; until the determination of remuneration for Board of Directors and Board of Commissioners. By deinition, the Company has not had a Nomination and Remuneration Committee. However, the function of the proposed nomination and remuneration proposals attached to the Board of commissioners through its committees. Nomination, evaluation and performance assessment, as well as proposals and determination of remuneration refers to the applied regulations and legislation, and Articles of Association of the Company which changes has been approved in 2015. The nomination process, performance evaluation and remuneration can be seen in the schematic below. In Board of Directors and Board of Commissioner’s nomination process, BOD and BOC member are appointed by GMS from the nomination A Series Dwiwarna shareholders after going throuh the nomination with regarding rules and GMS nominated. Perfomance Evaluation and Remuneration Nomination of board of director and board of commissioner 255 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Sementara untuk proses remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris, Direksi mengajukan Laporan Tahunan termasuk laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. Dewan Komisaris mengusulkan penetapan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang baru lampau kepada RUPS. Tantiem diberikan berdasarkan kinerja Perseroan yang telah dipaparkan oleh Direksi sebagai pertanggungjawaban Laporan tahunan. RUPS dapat memutuskan untuk menetapkan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang baru lampau. RUPS dapat memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang baru lampau, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham Seri A Dwiwarna. skema remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris evaluasi Kinerja dan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris · Menerima dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban · Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun Buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang baru lampau, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham Seri A Dwiwarna. · Received and approved the accountability report · Give authorities to Board of Commissioners to establish honorarium and other allowances for Directors and Board of Commissioners of the company for the next inancial year and tantiem for the past year by get the approval irst from Series A Dwiwarna’s shareholder. · Menerima dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban · Menetapkan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang baru lampau. · Received and approved the accountability report · Establishing honorarium and other allowances for Directors and Board of Commissioners of the company for the next inancial year and tantiem for the past year. R U P S GMS Atau Or • Laporan pertanggungjawaban oleh Direksi atas kinerja Direksi dan Dewan Komisaris. • Pengajuan usulan penetapan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang baru lampau. • The accountability report by Directors based on Directors and Board of Commissioners performance. • Feehonorarium’s proposal also the facilities for Directors and Board of Commissioners for the next following year and tantiem for the past year. Direksi dan Dewan Komisaris Directors and Board of Commissioners Meanwhile, for BOD and BOC remuneration, Directors apply the Annual Report including the controlling report that has been done by the BOC for the following year to GMS. BOC proposed the remuneration and other facilities for BOD and BOC for the past following year. Tantiem is given based on the company performance that has been showed by the Board of Directors as the annual report responsibility. GMS can decide the feehonorarium and other facilities for BOD and BOC members in the next following year and tantiem for the past year. GMS is able to give the authority to BOC to decide the fee feehonorarium and other facilities for BOD and BOC members in the next following year and tantiem for the past year, with the shareholders of series A approval. The scheme of Directors and Board of Commissioners The evaluation Performance and remuneration of Directors and Board of Commissioners 256 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima RUPST tahun 2015 telah memutuskan untuk menerima laporan pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris dengan menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan, Laporan Keuangan dan Laporan PKBL untuk Tahun Buku 2014. Terkait remunerasi, RUPST tahun 2015 memutuskan untuk memberi kewenangan kepada Dewan Komisaris setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besaran tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2014 serta gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan untuk Tahun Buku 2015. Keputusan besaran remunerasi dapat dilihat pada bagian Remunerasi Direksi dan Remunerasi Dewan Komisaris. Sekretaris Perusahaan Sebagaimana ditegaskan dalam peraturan OJK No. 35 POJK.042014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik dan Piagam Direksi yang dimiliki Perseroan, fungsi Sekretaris Perusahaan memiliki peran yang penting dalam memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan prinsip-prinsip GCG; memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala danatau sewaktu-waktu apabila diminta; sebagai penghubung liaison oicer dengan pihak-pihak pemegang kepentingan di luar Perseroan seperti para pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, serta pihak-pihak lain yang berkepentingan; dan menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS. Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab atas pelaksanaan program pengenalan Perseroan bagi Direksi dan atau Dewan Komisaris; keterbukaan informasi terhadap publik termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan sebagaimana diatur dalam peraturan OJK No. 8POJK.042015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik; dan penyampaian laporan kepada OJK dengan tepat waktu. Keberadaan Sekretaris Perusahaan Perseroan diatur dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN danperaturan Bapepam LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan yang telah diperbaharui melalui peraturan OJK No. 35 POJK.042014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. Sekretaris Perusahaan ber tanggung jawab langsung kepada Direktur Utama. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 2015 GMS has decided to accept the responsibility report of Directors and Board of Commissioners by approving the Annual Report, Financial Report, and PKBL report for 2014. Regarding to remuneration, 2015 GMS has decided give authority to Board of Commissioners after getting Series A Dwiwarna shareholder’s approval to set the tantiem for Directors and Board of Commissioners member in 2014 and also the honorarium along with facilities and allowances in 2015. Decision of the remuneration can be seen on the Remuneration of Board of Directors and Remuneration of the Board of Commissioners. Corporate Secretary As defined by the OJK regulation No. 35 POJK.042014 regarding Corporate Secretary of Public Company and the Charter of the Board of Directors of the Company, Corporate Secretary has important role in ensuring the Company comply with the regulations on disclosure requirements in line with the implementation of corporate governance principles; provide information needed by the Board of Directors and Board of Commissioners periodically and or at any time when requested; as a liaison liaison oicer with a third-party stakeholders outside the Company such as shareholders, the authority institution capital and inancial markets, as well as other parties concerned; administer and store company documents, including but not limited to the List of Shareholders, Special Register and the minutes of meetings of the Board of Directors meeting, Board of Commissioners meetings and the GMS. The Corporate Secretary is also responsible for introduction program of the Company for Directors and or Board of Commissioners; disclosure information to the public, including the availability of information on the web site of the Company as set out in the OJK regulations No. 8 POJK.04 2015 on the site of Public Company; and submission of reports to the OJK on time. The existence of the Corporate Secretary of the Company regulated in Law No. 19 of 2003 on SOE and regulation of Bapepam LK No. IX.I.4 on the Establishment of the Corporate Secretary which have been refurbished through the OJK regulation No. 35 POJK.042014 of the Companys Corporate Secretary. The Secretary is directly responsible to the President Director. 257 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Berdasarkan Code of Corporate Governance Perseroan, tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan terbagi menjadi tiga relasi terkait, yaitu: 1. Berkaitan dengan Pemegang Saham, a. M e l a k u k a n k o o rd i n a s i p e re n c a n a a n d a n penyelenggaraan RUPS tahunan maupun luar biasa; b. Membuat dan mendokumentasikan risalah RUPS yang mencantumkan dinamika rapat dan perbedaan pendapat serta menyediakannya bila diminta oleh Pemegang Saham; c. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham Perseroan. d. Menyiapkan Daftar Khusus Pemegang Saham. 2. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap perundang- undangan, a. Memastikan bahwa Perseroan mematuhi ketentuan tentang persyaratan keterbukaan dan pengungkapan yang berlaku dalam laporan tahunan. b. Melakukan kajian atas perubahan dan perkembangan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh pada bidang usaha Perseroan dan menganalisis dampaknya terhadap Perseroan. c. Memberikan masukan dan laporan kepada Direksi dan Dewan Komisaris atas hasil analisa perkembangan peraturan perundang-undangan tersebut. d. Memastikan kepatuhan atas pelaksanaan Good Corporate Governance di lingkungan Perseroan. 3. Berkaitan dengan fungsi kesekretariatan, a. Mengkoordinasikan rapat Direksi, serta rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris. b. Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda, materi dan risalah rapat. c. M e n d o k u m e n t a s i k a n r i s a l a h r a p a t d a n menyediakannya bila diperlukan oleh Dewan Komisaris atau Direksi. d. Mendokumentasikan segala jenis kebijakan, keputusan dan surat edaran Direksi, Surat Perjanjian dan dokumen lainnya yang menjadi produk hukum eksternal dan internal Perseroan. e. Mengirimkan laporan-laporan yang dipersyaratkan oleh peraturan perundangan yang berlaku. 4. Berkaitan dengan pemangku kepentingan, a. Mewakili Perseroan dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap Perseroan. b. Menyeleksi jenis-jenis informasi yang relevan untuk dipublikasikan atau diedarkan di internal dan eksternal Perseroan. The Duties and Responsibilities of Corporate Secretary Based on Code of Corporate Governance of the company, the duties and responsibilities of corporate secretary are divided into 3, which are: 1. In connection with Shareholders, a. Conducting coordination of planning and organizing Annual GMS and Extraordinary GMS; b. Creating and documenting minutes of shareholder meeting which stated meeting dynamic and opinion differences as well as providing a copy when requested by shareholders; c. Prepare the shareholders of the company; d. Prepare special shareholders. 2. In connection with compliance to legislation, a. Ensuring that the Company comply with the provisions on transparency and disclosure requirements that apply to the annual report; b. Conduct a review of changes and developments in legislation afecting the company’s business areas and analyze their impact on the Company; c. Provide advice and reports to the Board of Directors and Board of Commissioners on the analysis of the regulations; d. E n s u r i n g t h e c o m p l i a n c e o f g o o d corporate governance implementation in company’s environment. 3. In connection with the function of secretarial duties, a. To coordinate Board of Directors meeting, as well as joint meetings between Board of Directors and Board of Commissioners; b. Preparing invitations, schedules, agendas, materials and minutes of meetings; c. Preparing the minutes of meetings and provide it when required by the Board of Commissioners or Directors; d. Preparing all types of policies, decisions and circular letters of Directors, the letter of agreement and other legal documents of the Company; e. Sending all reports which are required in the applied regulations. 4. In connection with stakeholders, a. To represent the Company in communicating with other parties that have an interest in the Company; b. To select relevant types of information to be published or circulated for internally and externally. 258 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Kriteria Sekretaris Perusahaan Jabatan Sekretaris Perusahaan harus memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang tata kelola perusahaan, pasar dan modalkeuangan, sertaaspek hukum. Sekretaris Perusahaan juga diwajibkan untuk memahami kegiatan usaha Perseroan. Sekretaris Perusahaan dilarang merangkap jabatan apapun di perusahaan publik lain. Pejabat Sekretaris Perusahaan dan Dasar Pengangkatan Pejabat Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perseroan dengan persetujuan Dewan Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 0439DIRSKV2015, Direksi menetapkan Yasser Arafat sebagai Sekretaris Perusahaan dan mempercayakan pelaksanaan tugas serta fungsi Sekretaris Perusahaan untuk dilaksanakan oleh yang bersangkutan. Yasser Arafat Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Yasser Arafat, Warga Negara Indonesia, 40 tahun, kelahiran Kendal, 11 November1975. Bergabung di Perseroan sejak 1 Agustus 2000 dan telah dipercaya menjabat Sekretaris Perusahaan sejak 2014. Lulusan Sarjana Ekonomi UGM Yogyakarta ini memiliki tanggung jawab memastikan Perseroan sebagai perusahaan terbuka telah memenuhi semua ketentuan yang berlaku. Selain memastikan aspek kepatuhan, beliau juga bertanggung jawab membangun komunikasi dengan semua pemangku kepentingan, media dan pemegang saham. Tugas Sekretaris Perusahaan yang tak kalah pentingnya adalah menyediakan analisis yang akurat dan komprehensif kepada Manajemen sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan. Selama tahun 2014, Yasser berhasil membangun komunikasi yang konstruktif, dimana Perseroan menjadi salah satu BUMN transparan yang dapat memberikan semua informasi terkait kepentingan stakeholders. Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, Yasser bertugas sebagai Project Oice Manager Perseroan. Beliau banyak terlibat dalam pengembangan bisnis, penyusunan RKAP dan RJPP, serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi. Yasser Arafat, Indonesian Citizen, 40 years old, born in Kendal, 1975, 11th November. Joined the company in August 1, 2000 and has been trusted to held the position of corporate secretary since 2014. Graduated as Bachelor of Economic from UGM Yogyakarta and responsible for Company to comply all laws and regulations applied. Other than that, he is also responsible for building the communication with all stakeholders, media and shareholders. The role of corporate secretary that is equally important is to provide accurate and comprehensive analysis to management as a tool to strategic decision. Since 2014, Yasser has been able to build constructive communication so that the company became one of the transparent state-owned enterprise which can share all information related to stakeholders’ interests. Before serving as corporate secretary, Yasser was in charge as corporate project oice manager. He was involved in business development, preparation of annual budget and business plan, and other assignment which was given by Board of Directors. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Criteria of Corporate Secretary Corporate Secretary must have knowledge and understanding in the area of corporate governance, markets and inancial capital, as well as law aspects. The Corporate Secretary is also required to understand the Companys business activities. Company Secretary are prohibited from holding any position in any other public company. Corporate Secretary and Basis of Appointment Corporate Secretary shall be appointed and dismissed by the President Director based on the Companys internal mechanism with the approval of the Board of Commissioners. Based on the Decree of the Board of Directors No. 0439 DIR SK V 2015, the Board of Directors appoint Yasser Arafat as Corporate Secretary and entrusted the implementation of the tasks and functions of Corporate Secretary to be implemented by him. 259 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Struktur Organ Sekretaris Perusahaan Sesuai tugas dan wewenangnya, fungsi Sekretaris Perusahaan diterapkan ke dalam 5 lima peran, yaitu Hubungan Investor, Hukum, Komunikasi Perusahaan, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dan Sekretariat Direksi yang berada di bawah Corporate Communication. Hingga akhir tahun 2015, Sekretaris Perusahaan memiliki 14 karyawan dan 1 satu manajer yang bertugas sebagai Sekretaris Perusahaan. Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan dapat dilihat di bawah ini. struktur organisasi sekretaris Perusahaan Direktur Utama President Director Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Hubungan Investor Investor Relations Hukum Legal Komunikasi Perusahaan Corporate Communication Sekretariat Direksi Secretary to BoD PKBL Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Tahun 2015 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dilaksanakan Sekretaris Perusahaan di sepanjang tahun 2015 diantaranya adalah: 1. Peyelenggara dan notulis Rapat Direksi serta memberi masukkan kepada Direksi terkait operasional Perseroan. 2. Penghubung dengan institusi terkait seperti BEI, OJK, Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, sektor perbankan, konsultan hukum, dan sebagainya. 3. Penyusunan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2014. 4. Penyelenggaraan analyst meeting. 5. Penyelenggaraan public expose yang dilakukan pada 28 Desember 2015. Structure Organ Corporate Secretary According to the task and authority, Corporate Secretary function is implemented into 5 ive roles: Investor Relations, Legal, Corporate Communications, Partnership and Community Development Program, and the Secretariat of the Board of Directors under the Corporate Communication. By the end of 2015, Secretary of the company has 14 employees and 1 one manager who served as Secretary of the Company. The organizational structure of the Corporte Secretary can be seen below. Organizational Structure of Corporate Secretary Corporate Secretary Brief Report on Duties and Responsibilities in 2015 Duties and responsibilities that have been implemented by Corporate Secretary in 2015 are: 1. Organizing and taking minutes of meeting of Board of Directors meeting, and giving feedback to the Board of Directors related to the Companys operations. 2. Liaison oicer with relevant institutions such as the Stock Exchange, OJK, the Ministry of State Enterprises, the Ministry of Health, banking, legal consultants, etc. 3. Preparation of the Annual Report for the inancial year 2014. 4. Implementation of analyst meetings. 5. Implementation conducted public expose on 28th December 2015. 260 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 6. Penyedia informasi kepada media massa terkait kinerja Perseroan. 7. Penanggung jawab tim penyusunan laporan implementasi dan pelaksana asesmen implementasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul tahun 2015. 8. Penanggung jawab tim penyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP tahun 2016 – 2020 dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP untuk Tahun Buku 2016. 9. Penanggung jawab tim penyelenggara RUPST tahun 2015. Program Pengembangan Kompetensi Perseroan memiliki kebijakan untuk mendorong fungsi Sekretaris Perusahaan mengembangkan level kompetensinya melalui berbagai program pelatihan, konferensi, seminar atau workshop. Program pengembangan kompetensi yang diikuti Sekretaris Perusahaan di sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut, Kegiatan activities • Sharing Session Perkembangan dan Implementasi Software ERP, Kantor Pusat Perseroan, 22 Mei 2015. • Focus Group Discussion FGD Penyusunan Road Map BUMN 2016- 2019; Semarang, 20 November 2015. • Sharing session about software development and implementation of ERP, Limited Head Oice, in May 2015. • Focus Group Discussion FGD of Preparation of Road Map SOE 2016-2019; Semarang, November 20, 2015. Audit internal Kegiatan Audit Internal adalah bagian dari suatu fungsi pengendalian internal yang mengidentiikasi dan mengukur secara obyektif dan independen mengenai keselarasan antara pelaksanaan aktivitas dengan rencana, kebijakan, dan peraturan yang berlaku, sistem pencatatan dan pelaporan, serta sistem pembinaan sumber daya manusia yang telah ditetapkan. Sistem Pengendalian Internal mencakup sistem pengendalian prosedur tangible dan pengendalian substansi intangible dalam rangka memantau dan memastikan adanya keselarasan segenap aktivitas unit kegiatan terhadap strategi bisnis dan strategi Perseroan yang telah ditetapkan serta merekomendasikan segala tindakan perbaikan apabila ditemukan adanya tindakan penyimpangan. Pimpinan setiap unit kerja bertanggung jawab dalam menciptakan dan memelihara kinerja pengendalian internal di dalam lingkungan kerjanya masing-masing. Selain itu Pimpinan beserta seluruh tingkat manajemen Perseroan sepenuhnya mendukung berfungsinya sistem pengendalian internal, tugas, dan peran audit internal dengan baik dalam rangka penegakan GCG. Manajemen Perseroan bertanggung jawab untuk mengimplementasikan pengendalian internal yang baik dan memadai pada masing-masing unit manajemen di lingkungan Perseroan. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 6. Inform the mass media about the Companys performance. 7. Supervisory the reporting team and the assessor for KPKU in 2015. 8. Responsible for the editorial team of the RJPP in 2016- 2020 and the RKAP for Financial Year 2016. 9. Responsible for organizing GMS in 2015. Competency Development Program The Company has policy to encourage the Corporate Secretary to develop the level of competence through various training programs, conferences, seminars or workshops. Competency development program followed by the Corporate Secretary in 2015 are, Internal Audit Internal audit activity is a part of an internal control function which identiies and measures objectively and independently of the alignment of the implementation activities with plans, policies, regulations , recording and reporting system, and HR development which have been assigned. Internal control system that covers procedure control system tangible and substance control intangible in order to monitor and ensure the harmony of all unit activities toward applied business and company’s strategies which have been established and recommend corrective actions. The leaders of each unit is responsible for creating and maintaining internal control performance in their respective unit. In addition, the leader and all levels management of the Company fully support the functioning of internal control system, duties, and the role of internal audit as well in order to strengthening GCG. Companys management has responsible to implement internal control as well and adequate in each unit management in Companys environment. 261 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Kegiatan Audit Internal Perseroan merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab Unit Satuan Pengawasan Intern SPI. Unit SPI ini merupakan bagian dari fungsi Perseroan yang melaksanakan aktivitas secara independen, memberikan saran dan pendapat dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan peningkatan terhadap operasi Perseroan guna mencapai tujuan. Dalam mengawasi kinerja Perseroan, SPI memiliki fungsi dan peran sebagai Audit Internal sekaligus Pengendalian Internal. Keberadaan Unit SPI Perseroan diatur dan diperkuat melalui peraturan Bapepam LK No. IX.I.7 tahun 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, dan Piagam SPI yang telah dimiliki Perseroan. Piagam Satuan Pengawasan Intern Dalam melaksanakan fungsi Audit Internal, Satuan Pengawasan Intern Perseroan berpedoman pada Charter Satuan Pengawasan Intern SPI. Charter SPI telah diperbaharui dan disahkan pada 1 Juni 2015, dengan tujuan agar auditor internal dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara eisien, efektif, transparan, kompeten, independen, dan dapat dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Charter Satuan Pengawasan Intern memuat antara lain: • Visi dan Misi SPI • Kebijakan Umum Pengendalian Internal dan Audit Internal • Struktur dan Kedudukan SPI • Peran SPI • Ruang Lingkup • Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance • Tugas dan Tanggung Jawab • Wewenang SPI • Pelaporan • Hubungan dengan Auditee • Hubungan dengan Auditor Eksternal • Hubungan dengan Komite Audit • Tanggung Jawab Manajemen • Standar Profesi dan Kode Etik • Pemastian Mutu Sebagaimana dimuat dalam Charter SPI, pengendalian internal meliputi lima komponen yaitu: 1. Lingkungan pengendalian control environment 2. Penaksiran risiko risk assessment 3. Aktivitas pengendalian control activities 4. Pemrosesan informasi dan komunikasi information processing and communication 5. Pemantauan monitoring Internal Audit activity is part of the duties and responsibilities of the Internal Control SPI. SPI is part of the Company’s organs carrying out activities independently, providing an objective assurance and consulting services with the aim to provide added value and increase the Companys operations in order to achieve the goal. In monitoring the Companys performance, SPI has a function and role as Internal Audit as well as the Internal Control. The existence of the Company’s SPI is organized and enforced through Bapepam LK No. IX.I.7 of 2008 on the Establishment and Guidelines for Internal Control Charter and the Charter of SPI which has been owned by the Company. Internal Control SPI Charter In performing the oversight function, the Company’s SPI refers to SPI Charter. This charter was approved by Company’s Board Of Directors on 19 November 2012 with the purpose that the internal control conduct the duties and responsibilities in eicient, efective, transparent, competent, independent and accountable and in accordance with applicable regulations. SPI Charter covers the following: • Vision and Mission • General Policy of Internal Control and Internal Audit • Structure and Position • SPI Role • Scope of Work • GCG Implementation • Duties and Responsibilities • Authorities • Reporting System • Relation with Auditee • Relation with external Auditor • Relation with Audit Committee • Management Responsibility • Profession Standard and Code of Conduct • Quality Assurance Based on SPI Charter, internal control has 5 ive components, namely: 1. Control environment 2. Risk assessment 3. Control activities 4. Information processing and communication 5. Monitoring 262 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang Tugas dan tanggung jawab SPI adalah: 1. Menyusun strategi dan rencana kerja audit serta rencana pengembangan kemampuan dan ketrampilan auditor berdasarkan hasil analisis risiko risk-based audit yang dihadapi manajemen dalam pencapaian misi, visi dan strategi bisnis Perseroan; 2. Mempersiapkan dan melaksanakan audit kepatuhan compliance audit terhadap berbagai ketentuan dan peraturan law and regulations, termasuk anggaran; 3. Mempersiapkan dan melaksanakan audit keuangan inancial audit atas pos-pos tertentu untuk mendukung audit laporan keuangan oleh auditor eksternal; 4. Mempersiapkan dan melaksanakan audit operasional management audit untuk mengukur tingkat eisiensi dan keefektifan operational and cost efectiveness, pelaksanaan kegiatan manajemen dalam mencapai misi, tujuan, dan strategi yang telah ditetapkan serta tingkat operational excellence yang diharapkan; 5. Mempersiapkan dan melaksanakan audit terhadap sistem informasi manajemen management information system audit di lingkungan Perseroan; 6. Mempersiapkan dan melaksanakan audit khusus investigatif investigative audit, terutama atas instruksi Direktur Utama danatau Dewan Komisaris Perseroan, dan permintaan manajemen atas persetujuan Direktur Utama Perseroan; 7. Mempersiapkan dan melaksanakan audit dokumen a d m i n i s t r a s i desk audit t e r h a d a p l a p o r a n aktivitas manajemen; 8. Melakukan pemantauan dan pengecekan atas pelaksanaan tindak lanjut corrective action atas hasil audit internal maupun eksternal; 9. Memberik an bantuan berupa masuk an dalam penyempurnaan sistem, prosedur, anggaran, dan kebijakan yang diperlukan bagi tercapainya eisiensi dan keefektifan kegiatan dan pengendalian internal sehingga selaras dengan misi, tujuan dan strategi Perseroan; 10. Melakukan dan memberikan kontribusi untuk peningkatan pengendalian internal yang efektif dengan melakukan review dan evaluasi terhadap pengendalian internal pada semua unit kegiatan di lingkungan Perseroan. 11. Melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi pada penerapan manajemen risiko dengan membantu Perseroan mengidentiikasi dan mengevaluasi exposure risiko yang signiikan; ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE The Tasks, Responsibilities, and Authorities SPI’s duties and responsibilities are as follows: 1. Develop strategies and action plans, set up the programs to develop auditor’s competence and skills based on the risk-based analysis in achieving company’s mission, vision and business strategy; 2. Prepare and conduct compliance audit toward various laws and regulations, including the budget; 3. Prepare and carry out inancial audit on a speciic post to support inancial statement audit by external auditors; 4. Prepare and implement operational audits management audits to measure the level of eiciency and efectiveness operational and cost efectiveness, implementation of management activities to achieve the mission, goals, and strategies that have been established as well as the expected level of operational excellence; 5. Prepare and perform the audit toward Management Information System in the Company; 6. Prepare and carry out a special or investigative audit, especially on the instructions of President Director and or Board of Commissioners, and management request with the approval of President Director of the Company; 7. Prepare and perform the audit of documents administrative desk audit toward the consolidate management activities; 8. Monitor and check the follow-up corrective action on the results of internal and external audit; 9. Provide consultative support and assurance in the form of input in improving systems, procedures, budgets, and policies necessary to achieve eiciency and efectiveness of the internal control activities and thus aligned with the mission, goals and strategies of the Company; 10. Perform and contribute to the increase of efective internal controls to conduct a review and evaluation of internal control on all unit activities within the Company; 11. Evaluate and contribute to the implementation of risk management to help companies identify and evaluate signiicant risk exposure; 263 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 12. Menilai dan membuat rekomendasi untuk penerapan prinsip-prinsip GCG; 13. Mengevaluasi kecukupan dari indikator pengukuran kinerja yang digunakan; 14. Menyusun dan menyempurnakan standar kerja audit internal dan panduan audit internal Perseroan; 15. Melakukan koordinasi kegiatan audit internal dengan kegiatan unit-unit lain di Perseroan; 16. Menyampaikan laporan hasil audit, rekomendasi perbaikan, dan tindak lanjut yang telah, sedang, dan atau belum dilaksanakan manajemen kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris melalui Komite Audit; 17. Secara berkala, menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan tugas dan fungsi audit kepada Direktur Utama; 18. Berkoordinasi dengan pihak eksternal berdasarkan penugasan dari Direktur Utama dalam kaitan dengan tugas-tugas pengendalian di Perseroan; 19. Menyelenggarakan administrasi back office untuk mendukung tertib administrasi dan pelaporan hasil audit SPI. SPI diberikan wewenang sebagai berikut: 1. Menentukan strategi, ruang lingkup, metode, dan frekuensi audit internal secara independen; 2. Menyusun anggaran, kerangka acuan kerja terms of reference, dan menyeleksi bantuan tenaga audit outsourcing, serta mereviu kertas kerja dan laporan audit dari bantuan tenaga audit; 3. Memiliki akses yang tak terbatas atas seluruh informasi Perseroan danatau melakukan peninjauan isik atas seluruh aset milik Perseroan; 4. Memperoleh penjelasan dari semua level manajemen berkenaan dengan pelaksanaan tugas audit internal; 5. Menyampaikan laporan hasil audit, termasuk hambatan dan tindak lanjut yang telah, sedang, dan atau belum dilakukan manajemen kepada Direktur Utama dan Komisaris melalui Komite Audit; 6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan karyawan SPI. Struktur Organisasi dan Kedudukan Satuan Pengawasan Intern Untuk menjaga obyektiitas dan independensi peran SPI, SPI bertanggung jawab kepada Direktur Utama, dimana pengangkatan dan pemberhentian Manajer SPI dilakukan 12. Assess and make recommendations for the application of the principles of Good Corporate Governance; 13. Evaluate the adequacy of the performance measurement indicators which is used; 14. Develop and reine internal audit work standards and guidelines of the internal audit of the Company; 15. Coordinate activities of Internal Audit unit with other management units within the Company; 16. Delivering the audit report, recommendations for improvement, and the follow-up which has been, is being, or has not been done by the management to the President Director with a copy to the Commissioners through the Audit Committee; 17. Periodically, report progress of implementation of the tasks and functions of the audit to the President Director; 18. Coordinate with external parties based on the assignment of the President Director in relation to supervisory duties in the Company; 19. Holding the administration back oice to support the orderly administration and reporting audit results of Internal Audit unit. SPI’s authorities are as follows: 1. Determine the strategy, scope, methods, and frequency of internal audit independently 2. Prepare budgets, terms of reference, and selecting outsourced audit assistance as well as reviewing the working papers and audit reports made 3. Have unlimited access to the entire company information or conducting a physical review of the entire assets of the Company 4. Obtain explanations from all levels of management with respect to the implementation of Internal Audit unit tasks 5. Deliver the audit report, including the obstacles and follow- up has been, is being, or has not done, by the management to the President Director and the Commissioner through the Audit Committee 6. Develop knowledge and skills of auditor of Internal Control Unit. SPI Structure and Position To maintain its objectivity and independency, SPI is responsible to President Director and appointment and dismissal of SPI Manager is conducted based on the recommendation of Board 264 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris Perseroan melalui Komite Audit. Manajer SPI dalam pelaksanaan tugasnya secara struktur organisasi dibantu oleh: a. Asisten Manajer Audit Operasional dan Kepatuhan yang membawahi Ketua Tim dan Anggota Tim. b. Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem Informasi membawahi Ketua Tim dan Anggota Tim. Dalam setiap pelaksanaan tugas audit dan monitoring rekomendasi tindaklanjut secara struktur fungsional terdiri dari: a. Penanggung Jawab Tim yang dijabat oleh Manajer SPI. b. Supervisor Tim yang dijabat oleh Asisten Manajer Audit Operasional dan Kepatuhan atau Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem Informasi atau dijabat oleh karyawan SPI dengan golongan setingkat Supervisor yang telah bersertiikasi QIA Qualiied Internal Auditor dan telah mengikuti diklat setingkat manajerial. c. Ketua Tim yang dijabat oleh karyawan SPI. d. Anggota Tim yang dijabat oleh karyawan SPI. struktur organisasi satuan Pengawasan intern Perseroan Asisten Manajer Audit Operasional dan Kepatuhan Operation and Compliance Audit Assisstant Manager Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem Informasi Financial and Information System Audit Assisstant Managet Direktur Utama President Director Manajer SPI SPI Manager SPI mempunyai kedudukan yang independen dari semua kegiatan unit kerja yang diperiksa, bertanggungjawab dan melaporkan secara langsung kepada Direktur Utama. Unit SPI Perseroan terdiri dari 6 enam orang karyawan yang menjalankan fungsi sebagai Supervisor dan dipimpin oleh 1 satu orang yang menjalankan fungsi sebagai Manajer SPI. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE of Commissioners of the Company through Audit Committee. In performing its duty, based on the organization structure, SPI is supported by: a. Assistant Manager of Operation and Compliance Audit supervising the Team Leader And Team Member b. Assistant Manager of Finance and Information System Audit which supervising the Team Leader and Team Member In each execution of the audit assignment and monitoring, follow up recommendation on the functional structure is composed of: a. Person in charge in team held by SPI Manager b. Team supervisor held by Operation and Compliance Audit Assistant Manager or Finance and Information System Audit assistant manager or held by SPI employee with supervisor level and certiied as QIA and has attended the managerial training. c. Team Leader held by SPI employee d. Team Members held by SPI employees SPI Organization Structure SPI has independent position from all the activities of inspected work units, accountable and report directly to the President Director. SPI Unit consists of 6 six employees who perform the function as a Supervisor and led by 1 one person as Manager of SPI. 265 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Kriteria dan Kode Etik Satuan Pengawasan Intern Perseroan menetapkan persyaratan karyawan SPI dengan kriteria berintegritas, memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai teknis audit, peraturan perundangan-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangan-undangan terkait lainnya, dan memahami prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko. Karyawan SPI Perseroan diwajibkan mematuhi Standar Profesi Auditor Internal dan Kode Etik Auditor Internal yang dikeluarkan oleh Asosiasi Auditor Internal, serta wajib menjaga kerahasiaan informasi danatau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundangan-undangan atau penetapanputusan pengadilan. Pejabat Satuan Pengawasan Intern dan Dasar Pengangkatan Pejabat atau Manajer SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama, sesuai dengan rekomendasi dari Dewan Komisaris Perseroan melalui Komite Audit. Berdasarkan Berdasarkan SK Nomor : 1023DIRVI2014 tanggal 19 Juni 2014 Direksi Perseroan mengangkat Suryadi sebagai Plt. Manajer SPI Perseroan. Suryadi Plt. Manajer Satuan Pengawasan Intern Internal Control SPI Manager Suryadi, SE.,MM.,QIA., Warga Negara Indonesia, 55 tahun, kelahiran Jakarta, 14 Februari 1961. meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1991 dan meraih gelar Magister Manajemen Jurusan Manajemen Keuangan dari Unversitas Bhayangkara Jakarta 2009. Beliau bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1980 yang saat itu masih bernama Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Berbagai posisi dan jabatan yang pernah dipegang sejak tahun 1981 seperti operator pada Bidang Produksi Tablet 1981-1984; staf pada Bidang Umum 1984-1985; staf pada Bidang Keuangan 1985-1996; supervisor pada Bidang Keuangan 1996-1997; Asisten Manajer pada Bidang Keuangan 1998- 2004; dan Asisten Manajer Satuan Pengawasan Intern 2005-sekarang. Beberapa pelatihan yang pernah diikuti diantaranya program D-1 Akuntansi dan Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia; Lokakarya Fraud Audit; Sertiikasi Qualiied Internal Auditor QIA dan Certiied Internal Auditor CIA review pada Pusat Pendidikan Internal Auditor – Jakarta. Sejak bulan Juni 2014, beliau dipercaya untuk menjabat Plt Manajer SPI Perseroan. Suryadi, SE., MM., QIA, Indonesia Citizen, 55 years old, born in Jakarta, February 14, 1961. He earned a BA in Economics from Faculty of Economics, University of Indonesia 1991 and holds a Master of Management from the Department of Financial Management of Bhayangkara University, Jakarta 2009. He joined the Company in 1979, when it was still called Pharmacy Production Center of the State’s Health Department of the Republic of Indonesia. Various positions and positions once held since 1981 as the operator of Tablet Production 1981-1984; staf at the General Afairs 1984- 1985; staf on Finance 1985-1996; supervisor at the Financial Sector 1996-1997; Assistant Manager in the Financial Sector 1998-2004; and SPI Assistant Manager 2005-present. He joined some training programs, including the D-1 Accounting and Taxation at the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia; Fraud Audit Workshop; Certiication of Qualiied Internal Auditor QIA and Certiied Internal Auditor CIA review at the Internal Auditor Education Center – Jakarta. He is served as Head of Internal Control of the Company from June 2014. SPI Criteria and Code of Conduct The Company establishes requirements SPI employees with the criteria of integrity, knowledge and experience of the technical audit, statutory laws and regulations in the ield of capital markets and laws and other regulations, and understand the principles of good corporate governance and risk management. Employees of SPI is obliged to comply with the Standards of Professional Internal Auditors and the Code of Conduct of Internal Auditors issued by the Association of Internal Auditors, and shall maintain the conidentiality of information and or the companys data related to the duties and responsibilities of the Internal Audit except as required by laws and regulations or the determination court ruling. SPI Manager and Basis of Appointment SPI Manager is appointed and dismissed by the President Director, in accordance with the recommendations of the Board of Commissioners through Audit Committee. Based on SK Nomor : 1023DIRVI2014 dated 19 Juni 2014, Board of directors appointed Suryadi as the SPI manager of the Company. 266 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pelaporan Laporan kegiatan SPI meliputi rencana kerja tahunan, ikhtisar kemajuan hasil audit, hasil reviu, pelaksanaan outsourcing, pengembangan keahlian dan ketrampilan audit, dan tugas- tugas lain per semester disampaikan kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit selambat- lambatnya 1 satu bulan periode pelaporan. Laporan hasil audit untuk setiap jenis penugasan audit yang disampaikan kepada Direktur Utama selambat-lambatnya 2 dua minggu setelah tanggal akhir pelaksanaan audit dengan tembusan kepada Direktur terkait dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit. Laporan hasil reviu disampaikan kepada manajer bagian terkait berkenaan dengan hasil reviu sistem pengendalian internal yang memerlukan perhatian serta perbaikan sistem dan prosedur pengendalian internal. Laporan ini dapat disampaikan secara terpisah atau menjadi bagian dari Laporan Hasil Audit. Jika SPI menemukan informasi penting lainnya yang bersifat mendesak dan secara signiikan dapat berpengaruh negatif terhadap pencapaian misi, tujuan, dan strategi Perseroan, SPI wajib melaporkan kepada Direktur Utama untuk melakukan tindakan perbaikan segera dari manajemen. Laporan kegiatan lain yang terkait dengan fungsi dan tugas SPI , antara lain namun tidak terbatas pada laporan kegiatan yang mewakili manajemen Perseroan seperti kegiatan untuk memantau tindak lanjut, rekomendasi temuan hasil audit internal dan eksternal, menjawab dan mendampingi pihak internal dan eksternal berdasarkan penugasan dari Direktur Utama. Hubungan dengan Organ Perseroan Lainnya SPI melakukan komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap aktivitas atau unit kerja yang diaudit untuk membahas tujuan dan ruang lingkup audit dan membahas serta mengklarifikasi temuan dan usulan rekomendasi yang diajukan. SPI berkoordinasi dengan Komite Audit melalui rencana audit tahunanProgram Kerja Pengawasan Tahunan PKPT. SPI Perseroan menyampaikan tembusan laporan hasil audit kepada Komite Audit tentang kecukupan pengendalian internal dan pelaksanaan kegiatan operasional memenuhi 3E Eisiensi, Efektiitas dan Ekonomis dan kepatuhan terhadap kebijakanperaturan yang berlaku. SPI bersama Komite Audit juga membahas isu yang sedang berkembang, tren, dan praktik-praktik dalam audit internal. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Report System SPI Activity report includes the annual work plan, an overview of the progress of audit result, review result, outsourcing implementation, audit expertise and skills development, and other task per semester to be delivered to President Director and Board of Commissioners through the Audit Committee by the latest 1 one month of reporting period. Internal audit report for every audit assignments should be delivered to President Director by the latest 2 weeks after the last date of audit with a copy to relevant Director and Board of Commissioners through the Audit Committee. Review result is delivered to related manager interest with the review result of internal control that require and system improvement and internal control procedure. This report can be delivered separately or be part of internal audit report. If SPI inds any other importance that is urgent and signiicantly can have negative efect to the information accomplishment of the mission, goals and company’s strategy, the President Director must be reported to take immediate corrective action from the management. Other activities reports related to SPI function and duties include but not limited to activity report that represents company management such as follow up monitoring, recommendation for internal and external audit inding, answer and accompany the external auditor, taxes audit, Ministry of Finance, and other assignments from President Director. Relation with Other Company’s Organs SPI communicates with other organ that in charge with the activity or audited working unit to discuss the goal and scope of work of audit and also discuss and clarify the inding and their suggested recommendations. SPI coordinates with Audit Committee through annual audit planannual monitoring work program PKPT. SPI submits a copy of the audit report to Audit Committee concerning internal control suiciency and operational activities fulill 3E Eiciency, Efectiveness, and Economic and the conformity with applied laws and regulations. Internal Audit together with Audit Committee also discussed the current growing issue, trends and practices in internal audit. 267 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Hubungan SPI dengan Komite Audit juga dilakukan melalui tembusan laporan hasil audit investigatif mengenai dugaan kecurangan dan memberikan informasi tentang status temuan yang sedang diinvestigasi. Rapat koordinasi antara SPI dan Komite Audit dilakukan sekurang kurangnya 1 satu kali dalam sebulan. Di samping itu, SPI juga memiliki hubungan kerja dalam melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan tugas Auditor Publik untuk terciptanya kelancaran pelaksanaan tugas. SPI dapat melakukan pembahasan terhadap sasaran dan ruang lingkup audit yang akan dilakukan Auditor Publik dan untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan bersama dengan Komite Audit. Bersama-sama dengan Komite Audit, SPI melakukan pemantauan atas pelaksanaan tugas Auditor Eksternal. SPI juga melakukan hubungan dengan Entitas Anak Perseroan, dalam hal ini SPI Entitas Anak, untuk melakukan audit terhadap Entitas Anak atas permintaan Dewan Komisaris Entitas Anak Perseroan. Pemastian dan Peningkatan Kualitas Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, SPI mengacu pada Manual Audit Perseroan dan Standar Profesional Audit Internal SPAI dengan melaksanakan Program Pemastian dan Peningkatan MutuKualitas fungsi audit internal melalui proses penilaian internal maupun eksternal secara periodik Periodic Assessment. Proses penilaian internal mencakup reviu yang berkesinambungan dalam setiap pelaksanaan tugas audit, dan reviu berkala yang dilakukan melalui Self Assessment atau pihak lain di dalam Perseroan. Sementara penilaian eksternal yang dilakukan oleh pihak eksternal Perseroan yang independen dan kompeten sekurang-kurangnya sekali dalam jangka waktu 5 lima tahun. Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab SPI Tahun 2015 Di tahun 2015, SPI melakukan audit kepada 3 tiga bidang, yaitu bidang Pemasaran produk Over The Counter OTC, dan 2 dua cabang Entitas Anak PT Indofarma Global Medika IGM yang berada di Medan dan Makassar. Dari proses audit yang dilakukan SPI terhadap ketiga bidang tersebut, SPI memberikan 17 rekomendasi kepada Pemasaran OTC, 30 rekomendasi kepada IGM cabang Medan dan 46 rekomendasi kepada IGM cabang Makassar. The relation between SPI and Audit Committee also conducted through a copy of the investigative audit report concerning suspected fraud and provide information about the status of the case under investigation. Coordination meeting between Internal Audit and Audit Committee carried out for at least 1 one time in a month. In addition, SPI also has a working relation in coordinating and facilitating the work of the Public Auditor for the smoothness of the task. Together with Audit Committee, SPI can discuss on the objectives and scope of audit conducted Public Auditor and to ensure that all risks have been adequately considered. Along with the Audit Committee, the SPI monitors on the External Auditor’s tasks. SPI also has a work relation with Company’s subsidiary, in this case, SPI of the subsidiary in conducting an audit of the Subsidiary as requested by the Board of Commissioners of the Subsidiary Company. Quality Assurance and Improvement In performing its duties, Internal Audit refers to Manual of Corporate Audit and Professional Internal Audit Standards by implementing the Assurance Program and Quality Improvement of the internal audit function through periodic assessment. Internal assessment process includes a sustainable review in every implementation of audit, and periodic review conducted through self assessment or any other party in the Company. While external assessment carried out by the Companys independent and competent external parties conducted at least once within a period of 5 ive years. Brief Report on Duties and Responsibilties of SPI in 2015 In 2015, SPI has audited 3 three areas: Over The Counter OTC Marketing, and 2 two branches of PT Indofarma Global Medika IGM – Indofarma subsidiaries located in Medan and Makasar. The audit result conducted by SPI on this three areas, SPI gave 17 recommendations to OTC Marketing, 30 recommendation to IGM Medan Branch, and 46 recommendation to IGM Makasar Branch. 268 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Di samping itu, SPI melakukan evaluasi dan monitoring untuk 4 empat bidang yang telah diaudit di sepanjang tahun 2014 terkait tindak lanjut atas hasil audit. Berikut hasil evaluasi dan monitoring untuk tahun rekomendasi 2014 dan 2015. Bidang unit Tahun rekomendasi recomdation Year Jumlah rekomendasi Total of recomendation hasil monitoring Tindaklanjut sesuai in line Belum sesuai not in line Belum Ditindaklanjuti not yet been followed up Tidak Dapat Ditindaklanjuti no follow up can be done Produksi 1 dan Produksi 2 Production 1 and Production 2 2014 60 - - 60 - Desk Audit Bidang Teknik Technical Desk Audit 2014 13 - - 13 - Teknologi Informasi Information Technology 2014 34 - - 34 - Keuangan Finance 2014 13 - - 13 - Pemasaran OTC OTC Marketing 2015 17 - - 17 - IGM cabang Medan IGM Medan Branch 2015 30 - - 30 - IGM cabang Makassar IGM Makassar Branch 2015 46 - - 46 - Program Pengembangan Kompetensi Selama tahun 2015, Karyawan dan Manajer SPI telah mengikuti berbagai program pendidikan, pelatihan, konferensi, seminar atau workshopsebagai berikut, Waktu Pelaksanaan Time Kegiatan subject Penyelenggara organizer 2-13 Februari 2015 Audit Intern Tingkat Dasar I Basic Internal Audit Yayasan Pendidikan Internal Auditor Akuntan publik Akuntan Publik, sebagai auditor eksternal, melakukan audit inansial untuk memberikan pendapat yang independen dan objektif mengenai kewajaran, ketaatazasan dan kesesuaian laporan keuangan Perseroan dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun dalam menjalankan tugasnya, Auditor Publik memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1. Melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan dan semua catatan akuntansi serta data penunjang lainnya untuk memastikan kepatuhan, kewajaran, dan kesesuaian dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK dan memberikan opini atas laporan keuangan. ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Moreover, SPI also made some evaluation and monitoring on 4 four areas that have been audited in 2014 concerning the follow-up on audit indings. evaluation and monitoring results for recommendation years 2014 and 2015 are as follows: Competency Development Program In 2015, Employees and SPI Manager have participated in several education programs, trainings, conferences, seminars and workshops, as follows. Public Accountant Public Accountant, or audit process conducted by external auditors is to provide independent and objective opinion on the fairness and compliance and suitability of the Companys inancial statements in conform to the Indonesian Financial Accounting Standards and laws. In performing its duties, the External Auditor has the following duties and responsibilities: 1. To audit the company’s financial statements and all accounting records and other supporting data to ensure compliance, fairness and suitability with Financial Accounting Standards SAK and provide an opinion on the inancial statements. 269 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 2. Menyampaikan secara berkala danatau sewaktu-waktu laporan perkembangankemajuan pelaksanaan audit termasuk informasi mengenai penyimpangan yang signiikan kepada SPI dan Komite Audit. 3. Menerbitkan laporan hasil audit secara tepat waktu sesuai dengan kontrakperjanjian. Auditor Publik harus terbebas dari pengaruh Dewan Komisaris, Direksi dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam Perseroan, serta Perseroan wajib menyediakan semua catatan akuntansi dan data penunjang yang diperlukan dalam proses audit eksternal sehingga memungkinkan Auditor Publik memberikan pendapatnya tentang kewajaran, ketaat-azasan, dan kesesuaian laporan keuangan Perseroan dengan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia. Penunjukan Auditor Publik mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik, mekanisme pengadaan barang dan jasa di Perseroan, dan usulan Dewan Komisaris yang disahkan dalam RUPS. Berdasarkan PP 202015, Auditor Publik dibatasi paling lama untuk 5 lima tahun buku berturut-turut, dimana Auditor Publik dapat memberikan kembali jasa audit setelah 2 dua tahun buku berturut-turut tidak memberikan jasa audit pada perusahaan yang sama. Berdasarkan keputusan RUPST tahun 2014, forum RUPS menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil untuk melaksanakan audit independen Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015. Sementara akuntan yang akan melaksanakan audit independen Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015 adalah Welly Adrianto. Periode ini merupakan yang ke-4 berturut-turut bagi KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil dalam melakukan audit independen Laporan Keuangan Perseroan. Sementara bagi akuntan Welly Adrianto, ini merupakan periode ke-3 secara berturut-turut. Kepada KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil, Perseroan memberikan biaya jasa untuk melakukan audit Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 sebesar Rp510.000.000,- belum termasuk pajak. Hasil audit menyatakan bahwa Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 Perseroan adalah Wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan dan entitas anak tanggal 31 Desember 2014 serta hasil usaha, arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut 2. To deliver on a regular basis andor at any time the progress report of the audit including information on signiicant deviations to the Internal Audit unit and the Audit Committee 3. Issuing audit reports in a timely manner in accordance with the contractagreement The external auditor is free from the inluence of the Board Commissioners, Directors and interested parties in the Company, and the Company shall provide all accounting records and the supporting data to external auditors so the external auditors would be able to give their opinion on the fairness, compliance, and suitability of the Companys inancial statements in conform to the Indonesian Financial Accounting Standards. The process of appointing the External Auditor refers Government Regulation No. 20 year 2015 on Public Accountant Practice, the mechanism of procurement of goods and services in the Company and the approved proposal from the Companys Board of Commissioners at the AGM. Based on PP 202015, Public Accountant can only give its service for 5 ive consecutive iscal years and then its can give its service to the same company after absent for 2 two consecutive iscal years. Based on 2014 AGM resolutions, AGM forum agreed to appoint Hendrawinata, Eddy, Siddharta and Tanzil Registered Public Accountant KAP to conduct general audit of the Companys Financial Statements for the Fiscal Year 2015. While for Independent Audit on Financial Report for iscal year 2015 conducted by Welly Adrianto. This year was the 4th consecutive year for KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta and Tanzil in conducting the Company’s independent inancial report and for Accountant Welly Adrianto was the third years. The Company paid KAP Hendarawinata, Eddy, Siddharta and Tanzil Rp510,000,000 exclude tax for its service in conducting inancial report for the 2015 iscal year. The audit results of inancial report for the iscal year 2015 is unqualiied in all material respects, Company’s inancial position and its subsidiaries as per December 31, 2014, and the results of operations and cash lows for the year ended on that date are in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia. 270 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Selain Laporan Keuangan Tahun Buku 2014, KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil juga melakukan audit umum Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Perseroan untuk Tahun Buku 2015. Guna kepentingan transparansi, berikut disajikan audit Laporan Keuangan Perseroan 4 empat tahun berturut-turut, untuk tahun buku 2012 hingga 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tahun Buku Fiscal Year akuntan accountant Kantor akuntan Publik Public accountant Firm opini opinion Biaya Jasa audit audit Fee 2015 Welly Adrianto Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil Wajar dalam semua hal yang material unqualiied in all material respects Rp510,0 juta 2014 Welly Adrianto Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil Wajar dalam semua hal yang material unqualiied in all material respects Rp488,4 juta 2013 Welly Adrianto Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil Wajar dalam semua hal yang material unqualiied in all material respects Rp480,7 juta 2012 Iskariman Supardjo Hendrawinata, Eddy, dan Siddharta Wajar dalam semua hal yang material unqualiied in all material respects Rp480,7 juta Manajemen Risiko Risiko dideinisikan sebagi segala peristiwa events, yang kemungkinan akan terjadi Likelihood, dan dapat berdampak Impact negatif pada sasaran objective, Likelihood mengukur kadar ketidakpastian terjadinya peristiwa, sedangkan Impact mengukur kadar besaran dari kemungkinan dampaknya. Risiko harus dikelola melalui sistem manajemen risiko terintegrasi agar dampak negatifnya dapat diminimalkan sampai pada tingkatlevel yang dapat diterima oleh Perseroan. Pengelolaan risiko merupakan bagian dari sistem manajemen Perseroan yang dilaksanakan terus-menerus, proaktif, sistematis dan proaktif untuk mengidentifikasi, menaksir, mengelola, memantau dan melaporkan risiko-risiko bisnis di setiap tingkatan unit kerja dan bersifat menyeluruh pada organisasi Perseroan. Terselenggaranya manajemen risiko yang efektif dan terintegrasi membutuhkan peran aktif Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan Perseroan. Direksi mendeinisikan dan menetapkan kebijakan manajemen risiko dengan memperhatikan strategi, sasaran, tujuan dan sifat operasi Perseroan dan harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan Perseroan. Proses manajemen risiko mencakup: ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE In addition to the Financial Statements for Fiscal Year 2014, the Public Accountant Firm of Hendrawinata, Eddy, Siddharta, and Tanzil also conducted general audit on the Company’s Sustainability Program report for the iscal year 2015. For transparency purpose, below are the table of Company’s inancial report for 4 four consecutive years from 2012 – 2015 Risk Management Risk is deined as all events negative, which is likely to occur and can have an impact to the target objective. Likelihood measures the levels uncertain of an events, while the Impact measures the magnitude of possible impacts. Risk must be managed through an integrated risk management system, in which negative impacts can be minimized to the extent level that is acceptable to the Company. Risk management is part of the Companys management system implemented continuously, systematically, and proactively to identify, assess, manage, monitor and report the business risks at all working units and with holistic nature in the Company organization. The implementation of integrated and efective risk management require active roles from the Board of Commissioners, Board of Directors, management, and all employees of the Company. Board of Directors deines and establishes risk management policies regarding strategies, goals, objectives, and nature of Company’s operations and must be approved by the Board of Commissioners and communicated to management and all employees of the Company. Risk management process include: 271 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 1. Identiikasi, analisis dan evaluasi risiko; 2. Penentuan strategi perlakuan risiko; 3. Implementasi strategi pengurangan risiko yang telah ditentukan; dan 4. Pelaporan dan pemantauan secara berkala. Identiikasi risiko di level stratejik dilakukan oleh Direksi dan manajer bidangunit terkait dengan mempertimbangkan faktor-faktor risiko internal dan eksternal. Analisis risiko yang teridentifikasi dilakukan untuk mengukur kemungkinan terjadinya loss events peristiwa risiko dan menilai dampak risiko terhadap bisnis Perseroan. Penentuan pilihan strategi penanganan atau pengendalian risiko dilakukan melalui pertimbangan cost-beneit analysis. Analisis, evaluasi dan penentuan perlakuan respon risiko dilakukan melalui fungsi Kepatuhan, Kinerja, Manajemen Risiko yang melibatkan Direksi dan manajer terkait termasuk Satuan Pengawasan Intern. Implementasi strategi dan pengendalian risiko dilakukan secara sistematis oleh Direksi dan fungsiunit terkait sesuai dengan level risikonya. Untuk menjamin efektivitas respon risiko, ungsi Kepatuhan, Kinerja, Manajemen Risiko mengkoordinir pelaksanaan strategi dan pengendalian risiko oleh Direksi atau unit terkait yang bertanggung jawab. Fungsi Kepatuhan, Kinerja, Manajemen Risiko Perseroan melaporkan hasil identiikasi, analisis, evaluasi, pelaksanaan strategi dan pengurangan risiko secara periodik 3 tiga bulanan kepada Direksi dan diteruskan kepada Dewan Komisaris. Direksi mengungkapkan dalam laporan tahunan penilaian manajemen tentang risiko usaha dan risiko material yang dapat diantisipasi, untuk menjadi informasi penting bagi para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan. Acuan Penerapan Manajemen Risiko Dalam menjelaskan proses manajemen risiko, Perseroan mengacu pada kerangka Enterprise Risk Management ERM tahun 2004 yang diterbitkan The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission COSO dengan 8 delapan komponennya, yaitu: 1. Lingkungan internal internal environment 2. Penentuan sasaran objective setting 3. Identiikasi peristiwa event identiication 4. Penaksiran risiko risk assessment 5. Respon risiko risk response 6. Aktivitas pengendalian control activities 7. Informasi dan komunikasi information communication 8. Pemantauan monitoring 1. Identiication, analysis and evaluation of risks; 2. Determination of risk treatment strategies; 3. Implementation of predetermined risk mitigation strategies; and 4. Reporting and monitoring on a regular basis. Identiication of risk in strategic level is done by the Board of Directors and managers of divisionunit in regard with internal and external risk factors. The analysis of identiied risk is conducted to measure the likelihood of loss events risk event and assess the risk impact towards the Companys business. Determining the option of strategies or risk control is conducted through the consideration of cost-beneit analysis. Analysis, evaluation and determination of treatment response is conducted by risk management team involving relevant directors and managers including Internal Control Unit. Implementation of the strategy and risk control is carried out systematically by the Board of Directors and the relevant functionunit in accordance with the risk level. To ensure the efectiveness of risk response, Risk Management Unit coordinates the implementation of the strategy and risk control by relevant unitdirectors responsible. The Company’s Risk Management Team periodically reports the results of the identiication, analysis, evaluation, and implementation of risk reduction strategies once in every three 3 three months to the BOD and forwarded it to the BOC. Directors disclose the managements assessment of business risks and anticipated material risk in the annual report, and it serves as important information for stakeholders in making the decision. Reference for Risk Management Implementation In the implementation of risk management process, the Company refers to Enterprise Risk Management ERM 2004 published by The Committee of Sponsoring Organizations of Treadway Commission COSO with 8 eight components, which are: 1. Internal environment 2. Objective setting 3. Event Identiication 4. Risk Assessment 5. Risk Response 6. Control Activities 7. Information Communication 8. Monitoring 272 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Prinsip Manajemen Risiko Perseroan Prinsip-prinsip yang digunakan manajemen Perseroan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi manajemen risiko adalah sebagai berikut: 1. A danya komitmen pimpinan; manajemen Perseroan menetapkan tujuan dan arah perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko. Manajemen Perseroan menunjukkan komitmen dan keterlibatan aktif dalam manajemen risiko dengan membangun dan memelihara lingkungan internal di mana semua insan Perseroan dapat sepenuhnya terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko.

2. Keterlibatan seluruh insan perseroan; keterlibatan aktif

dari seluruh pegawai pada semua tingkatan perusahaan mutlak diperlukan dalam penerapan manajemen risiko sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing.

3. Transparansi; seluruh potensi risiko yang ada pada setiap

aktivitas usaha Perseroan diungkapkan secara terbuka oleh setiap unit kerja yang ada dan dicantumkan dalam daftar risiko sehingga tidak ada risiko potensial yang tidak diidentiikasi.

4. Integrasi; penerapan manajemen risiko perlu

diintegrasikan ke dalam proses usaha Perseroan, ke dalam proses pengambilan keputusan usaha oleh seluruh lapisan manajemen, dan ke dalam nilai dan budaya perusahaan.

5. Perbaikan berkesinambungan; rancangan dan

penerapan manajemen risiko harus selalu diperbaiki sesuai kebutuhan perusahaan melalui peningkatan kompetensi dan perbaikan sistem manajemen risiko.

6. Menciptakan nilai; manajemen risiko mendukung

pencapaian tujuan dan sasaran Perseroan berupa sasaran strategis, kinerja keuangan, eisiensi operasi, ketaatan terhadap hukum dan peraturan, kehandalan laporan manajemen, peningkatan corporate governance, dan terjaganya reputasi Perseroan. Prinsip manajemen risiko yang dipilih oleh manajemen akan menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi manajemen risiko Perseroan. Penerapan prinsip tersebut di atas akan tercermin pada setiap tahapan manajemen risiko yang dijalankan. Tujuan dan Sasaran Manajemen Risiko Adapun tujuan penerapan manajemen risiko bagi Perseroan adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan Good Corporate Governance yang lebih baik ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Company Risk Management Principle Principles that applied by corporate management in developing, implementing, managing and evaluating risk management are as follow: 1. The Leaders Commitment; company management establish the company’s goal and direction, including the purpose of risk management. The management demonstrate the commitment and active involvement in risk management for developing and maintaining internal environment where all company’s individual can fully contributing in achieving the company’s goals, including risk management purpose.

2. The involvement of all company’s individuals; active

involvement of all employees for all company’s level is absolutely needed for risk management implementation relevant with the authorities and responsibilities of each individuals.

3. Transparency; all existing potentials risk in every

company’s business activities are publicly disclosed of all existing work units and included in risk list so no risk potential unidentiied.

4. Integration; implementation of risk management needs

to be integrated in company business process, business strategic decision of all levels of management, and to company’s values and cultures.

5. Sustainable Improvement; the design and implementation

of risk management should always be improved according to company’s needs through increased competency and improvement of risk management system.

6. Creating Values; risk management supports the

achievement of the goals and objectives of the company by strategic goals, financial performance, operation eiciency, laws and regulations compliance, reliability of management reports, improvement of corporate governance and preservation of company reputation. Risk management principle selected by management will become important consideration in developing, implementing, and evaluating company’s risk management. Implementation of the principle will be reflected in every executed risk management stage. Goals and Objectives of Risk Management The goals of implementing risk management for the company are: 1. Achieving a better Good Corporate Governance 273 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 2. Menetapkan dan mengelola risiko yang dihadapi Pe r s e r o a n , s e r t a m e m i n i m a l k a n d a m p a k yang ditimbulkannya. 3. Melindungi Perseroan dari risiko signiikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan dan mengamankan aset Perseroan yang meliputi sumber daya manusia, aktiva, dan reputasi. 4. Menciptakan kesadaran dan kepedulian insan Perseroan terhadap pentingnya manajemen risiko bagi Perseroan dan budaya risiko. Sedangkan sasaran manajemen risiko adalah: 1. Terciptanya seluruh insan Perseroan yang paham dan fokus pada proses pengelolaan risiko yang dihadapi oleh Perseroan guna mendukung tercapainya tujuan Perseroan. 2. Terkelolanya semua risiko signifikan yang dapat mempengaruhi pencapaian sasaran Perseroan setiap tahun yang meliputi sasaran strategis, sasaran operasional, ketaatan terhadap peraturan, dan kehandalan laporan manajemen. Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan, indikator utama dalam menilai keberhasilan pencapaian adalah sebagai berikut, Perspektif Perspective sasaran goal Critical success Factors CsF indikator Kinerja Kunci iKK Key Performance indicator inisiatif strategi strategic initiative Efektiitas produk dan proses Efectiveness of product and process On time delivery dan optimalisasi kapasitas produksi On time delivery and optimalization of product capacity Lead time, akurasi perencanaan produk, production fulillment Lead time, planning accuracy, production fulillment Kapabilitas suplai Supply capability Akurasi perencanaan produk, produksi yang agresif Product Planning Accuracy, aggressive product Improvisasi kualitas produk Improvization on product quality Angka komplain Complaint number Kualitas komplain Complaint quality Fokus Pelanggan Customer Focus Peningkatan loyalitas pelanggan Customer loyalty Improvement Kecocokan harapan pelanggan Customer expectation compatibility Customer Satisfaction Index Akselerasi customer realtionship Customer relationship acceleration Angka outlet yang aktif Active Outlet Number Fokus Tenaga Kerja Manpower Focus Peningkatan kemampuan tenaga kerja Manpower skill improvement Komunikasi kepemimpinan Leadership communication Kepuasan pelanggan Penilaian tenaga kerja, komunikasi manajemen Manpower assessment, communication Utilisasi kompetensi Competency utilization Tingkat kemampuan Skill level Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung jawab Kemasyarakatan Leadership, Governance and Community Responsibility Peningkatan kualitas manajerial Managerial quality improvement Pemenuhan regulasi dan tata kelola perusahaan regulation and governance fulilment Sertiikasi GMP GMP Certiication GMP, KPKU dan implementasi GCG GMP, KPKU and its implementation Skor KPKU KPKU score Skor GCG GCG score Keuangan dan Pasar Finance and Market Kesehatan keuangan Financial Soundness Biaya manajemen Management Fee Proitabilitas Probability Restrukturisasi biaya, pemasaran yang agresif cost restructurization, aggressive marketing Pengetahuan pasar Market knowledge Pencapaian penjualan Sales achievement Tingkat Kesehatan RKAP RKAP soudness level 2. Establishing and managing the risks faced by the company as well as minimizing their impacts. 3. Protecting the company from signiicant risk that may hinder the achievement of the goals and securing the company’s asset including human resource, assets, and reputation 4. Creating the individual awareness and concern toward the importance of risk management and risk culture for company. While the risk management objectives are the following: 1. To create company’s individuals who understand and focus on risk management process faced by the company in supporting The achievement of company’s goals 2. To manage all significant risks that may effect the achievement of the company each including strategic and operational objective, compliance to the regulation and reliability of management reports. To achieve the expected goals and objectives, the main indicator in determining the accomplishment are the following: 274 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Strategi Penerapan Manajemen Risiko Strategi penerapan Manajemen Risiko Perseroan adalah sebagai berikut : 1. Membentuk fungsi yang bertanggungjawab secara profesional untuk mengkoordinasikan penerapan manajemen risiko secara terintegrasi untuk seluruh unit kerja. 2. Mengintegrasikan wewenang dan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat dalam penerapan manajemen risiko ke dalam job description Perseroan. 3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam bidang manajemen risiko. 4. Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses usaha Perseroan. Penerapan Manajemen Risiko Perseroan dilakukan secara menyeluruh, seperti yang terlihat pada skema di bawah ini, struktur organ manajemen risiko Perseroan RUPS Annual General Meeting of Shareholders DIREKTUR Director MANAJER Manager MANAJER Manager MANAJER Manager STAF MANAJEMEN RESiKO Risk Management Staf Manajer Kepatuhan, Kinerja dan Manajemen Risiko COMPLIANCE, PERFORMANCE RISK MANAGEMENT Manajer Satuan Pengawasan Intern Internal Control Manager DEWAN KOMISARIS Board of Commisioners Garis fungsional Fungtional Line Garis Pelaporan Reporting Line DIREKSI Board of Directors ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE Risk Management Implementation Strategy implementation strategies of the risk management are as follow: 1. Establishing a function professionally responsible for coordinating the implementation of integrated risk management for the entire units. 2. Integrating the authority and responsibility of each party involved in the application of risk management into company’s job description. 3. I m p ro v i n g h u m a n re s o u rc e c o m p e t e n c y i n risk management. 4. Integrating risk management into Company business process The Company’s risk management implementation conducted as a whole, as seen on the following scheme: Company’s Risk Management Organ Structure 275 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Keterangan gambar: : Dewan Komisaris berperan menjalankan fungsi pengawasan terhadap penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi. BOC exercises overseeing of the risk management performed by the Board of Directors. : Direksi bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko Perseroan. The Board of Directors is responsible for the implementation of Company’s risk management. : Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko bertanggungjawab kepada Direktur Utama untuk: a. Mengadministrasikan penerapan Manajemen Risiko. b. Mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di seluruh perusahaan. c. Membuat dan menyampaikan Laporan Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan kepada Direktur Utama. Compliance, Performance Risk Management Manager are responsible to the President Director for: a. Administrating the risk management implementation b. Integrating all risk management eforts throughout the company. c. Creating and delivering the risk management implementation report to president director : Unit Kerja Pemilik Risiko Risk Taking Unit merupakan fungsi pemilik risiko yang memiliki serangkaian tahapan proses kegiatan kerja. Risk Taking Unit berperan melaksanakan pengelolaan risiko yang ada di fungsi kerja masing-masing. The Risk Taking Unit is a function of the risk owners with series of process in their working activities. Risk Taking Units has the role of implementing risk management in their respective working functions. : Staf Manajemen Risiko bertugas membantu Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko The staf of Risk Management has the task to assist the manager of Compliance, Performance Risk Management. Penanaman Nilai dan Budaya Risiko Manajemen Perseroan melalui Fungsi Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko berupaya mengembangkan budaya sadar risiko risk consciousness pada seluruh jenjang organisasi, termasuk menekankan pentingnya pengendalian internal yang efektif. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan melaksanakan lokakarya, self assesment risiko di fungsi kerja, serta membantu fungsi kerja melakukan sosialisasi manajemen risiko secara terus menerus kepada seluruh karyawan. Seluruh pimpinan unit kerja secara berjenjang harus membangun dan memelihara budaya sadar risiko di fungsi kerja yang dipimpinnya sehingga setiap insan Perseroan selalu aktif memikirkan risiko yang terkait dengan unit kerjanya dan memahami serta mematuhi kebijakan toleransi risiko yang berlaku untuk fungsi kerjanya. Kegiatan membangun dan memelihara budaya sadar risiko harus diwujudkan secara nyata melalui komitmen dan keteladanan para atasan kepada bawahannya, serta pemberlakuan secara konsisten sistem imbalan dan sanksi reward and punishment terhadap keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan, strategi, sasaran dan atau rencana hasil kegiatan. Kategori Risiko Guna memudahkan pelaksanaan identifikasi peristiwa dan pelaporan manajemen risiko maka perlu dilakukan pengklasiikasian risiko. Pengklasiikasian risiko yang digunakan didasarkan atas metode ERM COSO dengan model klasiikasi sebagai berikut: Figure description: Building the Value and Culture of Risk Company management through risk management and compliance continues to develop the risk consciousness at all levels of the organisation, including emphazing the importance of efective internal control. This can be done by doing workshops, self assessment of risk in work function as well as helping to disseminate the work function of continuous risk management to all employees. The entire hierarchical superiors should establish and maintain a culture of risk awareness in work function that led by them so every individual in the company will always proactively think about the risk related to the work units and understand as well as comply the applicable risk tolerance policy for their work function. Activities to build and maintain a culture of risk awareness must be realized in real through commitment and exemplary of the superiors to subordinates, as well as the consistent enforcement of reward and punishment system to all achievement and failure for achieving the goals, strategies, objectives and or activities result plan. Risk Classiication To simplify the identiication of an event and risk management reporting, risk classiication is compulsory. Risk Classiication used based on the ERM COSO with classification model as follows: 276 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Faktor Risiko Risk Factor Topik Risiko Risk Topic Katagori Risiko Risk Classiication Nama Risiko Risk Name Jenis-jenis risiko berdasarkan faktor, kategori, dan topik risiko disajikan dalam skema di bawah ini, sedangkan uraian nama- nama risiko dari masing-masing topik mengacu, namun tidak terbatas pada nama-nama risiko sesuai hasil risk assessment yang telah dilakukan. EkonomiEconomy • Persaingan Usaha Business Competition • Pasar Market • Ketersediaan Modal Capital availability • Tingkat Suku Bunga interest rate • Nilai Tukar Mata Uang exchange rate • Tingkat Inlasi inlation rate Lingkungan Alam Nature • Bencana Alam Natural Disaster • Iklim dan cuaca buruk Climate and bad weather PolitikhukumPeraturan Kebijakan Politic Law Rule Regulation • Hukum dan peraturan Law and regulation • Perubahan kebijakan pemegang saham Change in stock holding’s policy • Kebijakan Pemerintah Government Regulation Sosial Social • Perilaku Masyarakat people behavior Proses • Kegagalan Produk Product malfunction • Tidak tersedianya suplai produk Product Supply shortage • Registrasi produk product registration • Penempatan investasi Investment placement • Ketersediaan SOP SOP availability • Hukum Legal • Pemahaman GCG GCG Comprehension • Anggaran Budget Sumber Daya Manusia hR • Kompetensi karyawan employee’s competenc y • Produktivitas karyawan employee’s productivity • Kepuasan Kerja karyawan employee’s work satisfaction • Integritas Karyawan employee’s integrity Teknologi Technology • Teknologi Informasi Information Technology Eksternal External Internal Internal ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE The types of risk based on factors, category, and risk topics presented in the chart below, while the description of the names of the risks of each topic referring to, but not limited to the names of the corresponding risk that carried out by the results of the risk assessment. 277 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Kriteria Risiko Kriteria risiko adalah kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan penilaian risiko. Kriteria Likelihood risiko dinyatakan dengan persentase probabilitas keterjadian risiko, sedangkan kriteria dampak risiko dinyatakan dengan satuan ukuran sasaran yang terpengaruh bisa berupa kerugian inansial, kehilangan reputasi perusahaan, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Ukuran likelihood dan dampak risiko tersebut dikonversikan menjadi skala semi kuantitatif 1 sampai dengan 5. Dalam melaksanakan risk assessment manajemen menggunakan beberapa kriteria yaitu sebagai berikut : 1. Kriteria konversi Skala dibawah ini sebagai kriteria untuk mengkonversi ukuran semi kuantitatif likelihood dan dampak risiko dan kriteria ini digunakan untuk mengukur level risiko. Kriteria konversi ukuran likelihood dan dampak risiko adalah sebagai berikut : a. Ukuran Likelihood level Probabilitas Probability Penjelasan note 1 Jarang Rarely Mungkin terjadi hanya pada kondisi tidak normal; Probabilitas ≤ 20. May occur only in abnormal condition; Probability ≤ 20. 2 Kemungkinan Keci Small Posibility Mungkin terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 20 X ≤ 40. May occur some times; Probability 20 X ≤ 40. 3 Kemungkinan Sedang Intermediate Possibility Dapat terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 40 X ≤ 60 Can occur some times; Probability 40 X ≤ 60 4 Kemungkinan Besar Big Possibility Akan mungkin terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 60 X ≤ 80 Will probably occur in many circumstances; Probability 60 X ≤ 80 5 Hampir Pasti Almost Certain Dapat terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 80 X 100 Can occur in many circumstances; Probability 80 X 100 b. Ukuran Dampak level Dampak Konsekuensi impactConsequences aspek aspect Kinerja Performance Finansial Financial Citra Perusahaan Company’s image Keselamatan Kerja Work safety Kinerja Performance Finansial Financial Citra Perusahaan Company’s Image Keselamatan Kerja Work Safety 1 Tidak Signiikan Insigniicant Target kinerja tidak tercapai 20 Performance target not achieved 20 Kerugian inansial kecil Small inancial loss Timbulnya publisitas jelek di lingkungan internal Emerges bad publicity in internal environment Kecelakaan Kerja dengan dampak luka kecil tanpa perlu bantuan dokter Work accident with minor injuries with no need of a doctor 2 Kecil Low Target kinerja tidak tercapai ≥20 sampai 40 Performance target not achieved ≥20 to 40 Kerugian inansial sedang Average inancial loss Timbul publisitas jelek di lingkungan internal dan pemegang saham Emerges bad publicity in internal environment and stakeholders Kecelakaan Kerja dengan dampak luka besar perlu bantuan dokter perusahaan Accidents with great injuries impact that need doctor’s help Risk Criteria Risk criteria are the criteria used in risk implementation. Likelihood criteria expressed by the percentage of risk occurrence probability, while the risk impact criteria expressed in units of the afected target size that could mean inancial loss, loss of Company’s reputation, working accidents, and so on. The measure of the likelihood and risk impact are converted to a semi-quantitative scale of 1 to 5. In implementing risk assessment, management used multiple criteria as follows: 1. Conversion Criteria The below scale is agreed by the management of PT Indofarma Persero Tbk. as the criteria for converting semiquantitative measure of likelihood and risk impact, and such criteria is used to measure the level of risk. The conversion criteria of likelihood measure and risk impact is as follows: a. Likelihood Measures b. Impact Measures 278 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima level Dampak Konsekuensi impactConsequences aspek aspect Kinerja Performance Finansial Financial Citra Perusahaan Company’s image Keselamatan Kerja Work safety 3 Sedang Intermediate Target kinerja tidak tercapai ≥40 sampai 60 Performance target not achieved ≥40 to 60 Kerugian inansial cukup besar Relatively great inancial loss timbulnya publisitas jelek di media lokal Emerges bad publicity in local media Kecelakaan Kerja dengan dampak luka besar perlu bantuan dokter spesialis tanpa opname Accidents with great injuries impact that needs a specialist doctor’s help without being hospitalized 4 Besar High Target kinerja tidak tercapai ≥60 sampai 80 Performance target not achieved ≥60 to 80 Kerugian inansial besar Great inancial loss Timbulnya publisitas jelek di media nasional Emerges bad publicity in national media Kecelakaan Kerja dengan dampak luka parah perlu bantuan dokter spesialis dan perlu opname Accidents with severe injuries impact that needs a specialist doctor’s help and hospitalized 5 Katastropik Catastrophic Target kinerja tidak tercapai ≥80 Performance target not achieved ≥80 Kerugian inansial sangat besar Gigantic inancial loss Timbul publisitas jelek di media nasional dan tuntutan hukum Emerges bad publicity in national media and law suits Kecelakaan Kerja dengan dampak luka sangat parah dan kematian Accidents with severe injuries and death 2. Kriteria Batas Risk Appetite Kriteria yang digunakan untuk menentukan batas antara risiko yang tidak dapat diterima dan dapat diterima appetite risk adalah sebagai berikut: 5 Supplementary Issue 15 Unacceptable 20 Unacceptable 25 Unacceptable 16 Unacceptable 20 Unacceptable 15 Unacceptable 10 Issue 12 Issue 9 Issue 12 Issue 10 Issue 4 Acceptable 3 Acceptable 2 Acceptable 2 Acceptable 3 Acceptable 4 Acceptable 4 Acceptable 1 Acceptable 5 Supplementary Issue 8 Supplementary Issue 6 Supplementary Issue 6 Supplementary Issue 8 Supplementary Issue Jarang 1 Rarely 1 Kemungkinan Kecil 2 Small Possibility 2 Kemungkinan Sedang 3 Intermediate Possibility 3 Likelihood D a mpak Impac t T idak Signiik a n 1 insigniic ant 1 K e cil2 Lo w 2 S e da ng3 Int ermediat e3 B esa r4 High 4 K atastr opik5 C atastr opic 5 Kemungkinan Besar 4 Big Possibility 4 Hampir Pasti5 Almost Certain 5 ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 2. Risk Appetite Limit Criteria The criteria used to determine the boundary between the unacceptable and acceptable risk risk appetite are as follows: 279 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 3. Kriteria tindakan sesuai dengan level risiko Kategori level risiko risk level Category skor score Tindakan yang Diambil action Taken Rendah Low X ≤ 4 Tidak diperlukan tindakan Acceptable Sedang Middle 4 X ≤ 8 Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumberdaya Supplementary Issue Tinggi High 8 X ≤ 12 Diperlukan tindakan untuk mengelola risiko Issue Ekstrim Extreme 12 X ≤ 25 Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risiko Unacceptable Penilaian Risiko Tahun 2015 Guna menjaga agar tujuan dan sasaran Perseroan dapat tercapai secara optimal, maka perlu dilakukan Penilaian Risiko di lingkungan Perseroan dengan cara melakukan identiikasi risiko, menaksir kemungkinan terjadinya risiko dan dampak yang ditimbulkan jika risiko itu terjadi, serta mengidentiikasi respon dan aktivitas pengendalian untuk mengurangi dampak risiko yang akan terjadi terhadap risiko- risiko korporat maupun proses yang secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja tahun 2015. Berdasarkan Penilaian Risiko dihasilkan 32 risiko korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target kinerja tahun 2015 yang disebut dengan Top Risk Corporate yang harus dikelola dan dievaluasi oleh bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko . Sedangkan risiko korporat yang tidak berpengaruh langsung atas pencapaian target kinerja tahun 2015 beserta risiko proses dikelola dan dipantau oleh Risk Oicer masing-masing bidang dan berkoordinasi dengan Manajer Bidang. Pelaksanaan risk assessment pada tahun 2015 dilakukan dengan cara mengevaluasi proil risiko tahun 2014 dikaitkan dengan proses bisnis selama tahun 2015, melalui 3 tiga tahap langkah kerja sebagai berikut: a. Tahap I: Identiikasi risiko masing-masing bidang Pelaksanaan identifikasi risiko dilakukan oleh Risk Officer dimasing-masing bidang, dipandu oleh Bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko. Dari hasil identiikasi risiko dengan Risk Oicer dihasilkan sebanyak 309 risiko diseluruh bisnis proses Perseroan. b. Tahap II: Diskusi internal antara Bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko dengan ManagerAsisten Manajer serta Risk Oicer masing-masing Bidang untuk 3. Criteria of action in accordance to the level of risk Risk Assessment in 2015 in order to ensure that the goals and objectives of the Company can be optimally achieved, risk assessment is needed in the Company’s environment by conducting risk identiication, assessing the possibility of risk and its impact when it happen, and identiied respond and control activities to mitigate possible risk on corporate risks and the processes that directly or indirectly afect the achievement of performance targets in 2015. Based on Risk Assessment there were 32 corporate risk with a direct efect on the achievement of performance targets in 2015 called Top Corporate Risk and it must be managed and evaluated by the Compliance, Performance, and Risk Management divisionsunits. While the corporate risk that have no direct efect on the achievement of performance targets in 2015 with the risk process is managed and monitored by the Risk Oicer of each division and to coordinate with the each division Manager. Implementation of Risk Assessment in 2015 is completed by evaluating risk proile of 2014 in connection with business process in 2015, through 3 three phases of work, which are: a. Phase I: Risk Identiication, of each divisions Risk identiication conducted by Risk Oicer of each divisions, lead by Compliance, Performance and Risk Management Divisions prior to socialization of Risk Management Guidelines. The result of risk identiication with risk oicer were 309 risks in the all process business of the Company. b. Phase II: Internal Discussion between Compliance, Performance, Risk Management divisions with Manager Assistant Manager and Risk Officer of each division 280 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima menentukan Risiko Korporat yang berpengaruh dan tidak berpengaruh langsung terhadap pencapaian target kinerja dan Risiko Proses bidang. Dari diskusi internal tersebut diperoleh total 283 risiko yang dapat diurai menjadi 32 risiko korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target kinerja tahun 2015 dan 45 risiko korporat yang tidak berpengaruh langsung. Di samping itu, terdapat 206 risiko proses yang dikelola oleh masing-masing bidang. c. Tahap III: Evaluasi yang dilakukan oleh bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko atas hasil diskusi internal dengan masing-masing bidang untuk diusulkan ke Direksi menjadi 32 Top Risk. Di bawah ini disajikan 32 Top Risk Corporate berdasarkan hasil Penilaian Risiko. no Peristiwa Potensial yang mungkin terjadi dan berdampak pada sasaran Potential events that may occur and impact on the target Penilaian risiko risk assessment unit Penanggung Jawab unit in Charge Wl K Tr 1 Perusahaan tidak patuh pada standar industri terkini CPOBCPOTB Company not in comply with the the latest industry standards GMP CPOTB 5 5 25 QA 2 Nilai hutang Valas meningkat The value of foreign currency debt is increasing 4 4 16 Treasury 3 Keterlambatan pembayaran ke pemasok Delay payment to suppliers 4 4 16 Treasury 4 Kebijakan diskon penjualan tidak tepat Inappropriate discount policy 4 4 16 Marketing 5 Formula produk dan proses produksi tidak bisa menjamin konsistensi kualitas Product formula and production process can not guarantee quality consistency 4 4 16 QA 6 Produk diperintahkan untuk ditarik oleh regulator Products ordered to be withdrawn by the regulator 4 4 16 QA 7 Bahan baku yang masih single source Single source raw material 3 5 15 Procurement 8 Tidak didapatkan harga bahan baku yang terbaik kompetitif Can not assess a competitive raw material price 3 5 15 Procurement 9 Tidak optimalnya pengendalian persediaan overunder baik di pusat maupun di cabang No optimal inventory control over under at the holding or at a branch 3 5 15 SCM 10 Kesalahan perhitungan HPP aktual Miscalculation in actual HPP calculation 3 4 12 Accounting 11 Ketidaktepatan dalam pembuatan Rencana Penjualan RP Inaccuracy on Sales Plan 3 4 12 Marketing 12 Kecenderungan kenaikan HPP produk Product HPP increase tendency 3 4 12 Marketing to determine corporate risk with direct and indirect inluences to the achievement of performance target and process risk of each division From that internal discussion, a total of 283 risk can be described as 32 corporate risk with a direct impact to the performance target achievement 2015 and 45 corporate risk with no direct impact. In addition, there were 206 process risk that managed by each divisions c. Phase III, Evaluation conducted by Compliance, Performance and Risk Management Division on the result of internal discussion with each division to be proposed to the Board of Directors were 32 Top Risk. 32 Top Risk Corporate based on Risk Assessment are as follows: ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 281 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance no Peristiwa Potensial yang mungkin terjadi dan berdampak pada sasaran Potential events that may occur and impact on the target Penilaian risiko risk assessment unit Penanggung Jawab unit in Charge Wl K Tr 13 Lock aplikasi oleh pemasok Lock application by supplier 2 5 10 IT 14 Server Core AplikasiSystem Data Center tidak dapat diakses Server Core ApplicationSystem Data Center is not accessible 2 5 10 IT 15 Server, Modem, Router Switch Crash 2 5 10 IT 16 Pengguna mengambil data mencuri data untuk kepentingan pribadi User steals data for personal interest 2 5 10 IT 17 Pengelolaan aset tidak optimal Asset management is not optimal 2 5 10 GA 18 Fasilitas peralatan seperti listrik, HVAC, steam, CompressedAir, air, dust collector tidak dapat memasok ke produksi sesuai dengan kebutuhan Equipment facility such as electricity, HVAC, steam, Compressedair, dust collector can not supply to the production as needed 2 5 10 Engineering and Maintenance 19 Tidak terpenuhinya persyaratan CPOB CPOTB air, udara tekan, steam, HVAC, dust collector serta regulasi boiler, bejana tekan, bejana uap, pesawat angkat, instalasi petir, listrik, instalasi hidran The requirements of CPOB CPOTB water, compressed air, steam, HVAC, dust collector and regulation of boilers, pressure vessels, steam vessels, aircraft lift, installation of lightning, electricity, installation of a ire hydrant are not meet the standard 2 5 10 Engineering and Maintenance 20 Keterlambatan registrasi renewal lokalekspor Late registration for renewal localexport 2 5 10 RD 21 Ketidaktepatan penggunaan anggaran pemasaran RKAP, khusus nya biaya promosi Inaccuracy in marketing budgetRKAP, especially promotion cost 3 3 9 Marketing 22 Ketidaksesuaian realisasi anggaran pemasaran dengan realisasi pencapaian targetRP Mismatch between realization of marketing budget with realization of target achievement 3 3 9 Marketing 23 Penggunaan mesin produksi tidak efektif Inefective use of product machinery 3 3 9 Production 24 Wanprestasi pihak outsourcing Breach of contract from outsourcing agency 2 4 8 IT 25 Terkena ancaman pidana aplikasi komputernya dan atau perdata antara identity bisnis Charge with Criminal and lawsuit computer application 2 4 8 IT 26 Kebakaran fasilitas produksi dan atau bangunangedung lainnya Production facility and or other building is on ire 1 5 5 GA 27 Pencurian isik Server atau Peripheral Server or Peripheral is stolen 1 5 5 IT 28 Terhentinya transaksi dari Kantor Pusat, Kantor Pemasaran dan Distributor Transaction from main oice, marketing and distributor are on hold 1 4 4 IT 29 Perbedaan harga jual produk yang sama di segmen reguler dengan lelang price diferencies of the same product on regular and auction segment 1 4 4 Marketing 30 Fluktuasi harga jual produkFluctuation in product selling price 1 4 4 Marketing 31 Core system aplikasi tidak update No update on core system application 1 3 3 IT 32 Cracker hacker bersifat destruktif masuk ke sistem, mencuri password, secara sengaja melawan keamanan komputer, menghapusmencuri data, dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri Cracker destructive hackers get into the system, steal passwords, deliberately against computer security, remove steal data, and generally doing the cracking for his own advantage. 1 3 3 IT 282 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Dari tabel diatas maka dapat dipetakan proil risiko Perseroan jika dikelompokkan ke dalam Kategori Level Risiko adalah: level risiko risk level skor score Jumlah risiko Total risk Rendah Low X ≤ 4 5 Sedang Middle 4 X ≤ 8 4 Tinggi High 8 X ≤ 12 14 Ekstrim Extreme 12 X ≤ 25 9 Jumlah Risiko Total Risk 32 Agar dapat menerapkan Manajemen Risiko dengan baik, beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan Perseroan adalah: 1. Risiko yang telah teridentifikasi disempurnakan, dimonitor dan dilakukan pengukuran secara periodik sejalan dengan sifat risiko yang dinamis dan mudah berubah seiring perubahan lingkungan eksternal dan internal. 2. Melakukan identifikasi risiko secara menyeluruh diawal tahun 2016 di semua bidang terkait yang dapat berpengaruh langsung dan tidak berpengaruh langsung terhadap pencapaian target kinerja tahun 2016. 3. Membuat sasaran per bidang yang selaras dengan sasaran korporat. 4. Atas hasil pemetaan risiko level korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target tahun 2015, untuk risiko-risiko dengan Prioritas I skor x 12, Prioritas II 8 skor ≤ 12, dan Prioritas III 4 skor ≤ 8, manajemen Perseroan perlu melakukan respon dan pengendalian tambahan agar level risiko turun ke level yang dapat diterima. Sumber Daya Manusia Sumber Daya Manusia SDM menjadi salah satu perhatian besar dalam pengelolaan operasional dan Tata Kelola Perusahaan dari Perseroan. Selain sebagai salah satu modal utama, SDM merupakan bagian dari pemangku kepentingan yang berjalan beriringan dengan keberhasilan Perseroan di masa-masa mendatang. Pengelolaan SDM secara khusus ditempatkan sebagai salah satu organ pendukung Direksi dalam menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan Perseroan. Pengelolaan aspek ini meliputi proses perencanaan,administrasi dan sistem informasi SDM, penyediaan SDM, program orientasi, From the above table, risk proile of the Company can be categorized into risk level as follows: To implement a good risk management, several recommendation for Company to follows are: 1. For well-identified risks, a monitoring and periodic measurements should be taken in line with the dynamic and changeable nature of the risks due to internal and external environment changes. 2. Identify the overall risk in the beginning of 2016 in all areas with a direct and no direct impact to the achievement of performance targets in 2016. 3. Set the goals for each division that are aligned with corporate goals. 4. As a result of the corporate level risks mapping with direct afect to the achievement of the 2015 target, or risks with the Priority I score x 12, Priority II 8 score ≤ 12, and Priority III 4 score ≤ 8, the Companys management needs to conduct response and additional control so that the level of risk will go down to an acceptable level. human Resources Human resource management is one of main concern in operational management and Company’s Corporate Governance. Apart from being one of the main asset, HR is a part of the stakeholders that go hand in hand with the success of the Company in the future. HR management speciically place as one of the Director’s organ in implementing Good Corporate Governance in the Company. Its management include the planning, administration, and HR information systems, provision of human resources, orientation, placement, payroll, work ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE 283 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance penempatan, penggajian, penilaian karya, pengembangan karyawan, perencanaan karir, mutasi, pemberhentian SDM, dan kegiatan pembekalan pra purna bakti. Pengelolaan SDM harus didukung dengan sistem informasi yang tepat, cepat dan selalu dikembangkan sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Direksi menetapkan kebijakan pengelolaan SDM antara lain dengan mempertimbangkan antara lain nilai budaya Perseroan. Selengkapnya tentang SDM Perseroan dapat dilihat pada bagian Sumber Daya Manusia dan Pengembangan Kompetensidalam Analisa dan Pembahasan Manajemen laporan tahunan ini. assessment, employee development, career planning, transfer, dismissal, and debrieing for retirement. Human resource management must be supported with appropriate, fast, and constantly developed information systems in accordance with the Companys vision and mission. Board of Directors establishes the policy for HR management, among others, by considering the value of the Company culture. Detail on the Company’s HR can be found on the Human Resources Division and Competency Development in analysis and Management Discussion in this annual report. 284 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima sisTem PengenDalian inTernal InTERnAL COnTROL SySTEM Merujuk pada kebijakan umum Pengendalian Internal dan Audit Internal seperti yang terdapat pada Piagam Satuan Pengawasan Intern SPI Perseroan, disebutkan kebijakan umum Pengendalian Internal meliputi lima komponen yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, pemrosesan Informasi dan Komunikasi, serta Pemantauan. Kelima komponen ini sesuai dengan kerangka pengendalian internal terpadu di dalam The Committee on Sponsorship the Treadway Committe COSO. LINGKUNGAN PENGENDALIAN Lingkungan Pengendalian suatu organisasi mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran dan tindakan para anggota Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan terkait pentingnya pengendalian dan penekanannya pada organisasi. Secara umum, Lingkungan Pengendalian menyediakan pola bagi terciptanya pengendalian dalam sistem operasi dan pencatatan organisasi. Referring to General Policy of Internal Control and Internal Audit as stated in the Company’s Internal Audit Charter SPI, general policy for internal control include ive components, namely: Control environment, Risk assessment, Control activities, Information processing and communication and Monitoring. These 5 components are in line with internal control frame within in the Committee on Sponsorship the Treadway Committee COSO. CONTROL ENVIRONMENT Environmental Control of an organization relects the overall attitude, awareness and actions of the members of the Board of Commissioners, Directors and employees on the importance of controlling and its impact on the organization. In general, the Control Environment provides a pattern for the creation of control in the operating system and recording organization. 285 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Sebagai entitas usaha berbadan hukum Perseroan Terbatas yang telah menjadi perusahaan publik, kegiatan Perseroan antara lain dibatasi oleh: a. Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. b. Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. c. U n d a n g - u n d a n g N o. 8 Ta h u n 1 9 9 7 te nt a n g Dokumen Perusahaan. d. Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara. e. Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. f. Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara. Selain itu dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan diawasi oleh Dewan Komisaris, dimana tugas dan tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris terdapat dalam Anggaran Dasar yang dalam pelaksanaannya harus mengacu pada peraturan perundang-undangan, antara lain sebagai berikut: a. Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan. b. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100MBU2002 tentang Penilaian Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. c. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-101MBU2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP Badan Usaha MIlik Negara. d. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-102MBU2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja Jangka Panjang Perusahaan RJPP Badan Usaha MIlik Negara. e. Peraturan Menteri BUMN No. 05MBU2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan Jasa BUMN dan perubahannya. Sesuai ketentuan pasal 67 ayat 1 UU No.19 Tahun 2003, Direksi wajib membentuk SPI sebagai Aparat Pengawasan Intern Perusahaan APIP. Lebih lanjut dalam pasal 70 ayat 1, Dewan Komisaris diwajibkan untuk membentuk Komite Audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Untuk menghubungkan Perseroan dengan pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, serta pihak lain yang berkepentingan, sesuai Peraturan Bapepam No. IX.1.4 Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan. Tanggung jawab Sekretaris Perusahaan antara lain terkait penyampaian informasi material kepada pemangku kepentingan secara tepat waktu, akurat, bertanggungjawab, dan menjunjung asas keterbukaan. As a Limited Liability Company PT,transform into a public company, the Companys activities, among others limited by: a. Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company b. Law No. 8 Year 1995 regarding Stock Market c. Law No. 8 Year 1997 regarding Company’s Documents d. Law No. 19 Year 2003 regarding State Owned Enterprises e. Law No. 14 Year 2008 regarding Public Information Transparency f. Government Regulation No. 45 Year 2005 regarding Establishment, Management and Liquidation of State- Owned Enterprises Moreover, in performing its duties, Board of Directors is supervised by Board of Commissioners. the duties and responsibilities of Directors and Board of Commissioners stated in the Articles of Association and the implementation should refer to the laws and regulations, as follows: a. Government Regulation No. 72 year 1998 concerning safety of Pharmaceutical and Medical Devices. b. Decree of SOE’s Minister KEP-100 M-BUMN 2002 regarding the soundness Assessment of State Owned Enterprises. c. Decree of SOE’s Minister KEP-101 M-BUMN 2002 concerning Planned Activities and Company Budget RKAP of State-Owned Enterprises. d. Decree of SOE’s Minister KEP-102 M-BUMN 2002 regarding the preparation of the Companys Long-Term Corporate Plan RJPP of State-Owned Enterprises. e. Decree of SOE’s Minister KEP-117 M-BUMN 2002 regarding the Implementation of Good Corporate Governance in State - O wned Enterprises and its amendments. In accordance with article 67 paragraph 1 of Law No. 19, 2003, the Board of Directors shall establish SPI as Corporate Internal Supervisory Apparatus APIP. Furthermore, in Article 70 paragraph 1, the Board of Commissioners is required to establish an Audit Committee that work collectively and to assist the Board of Commissioners in carrying out its duties. To connect the Company with its shareholders, market authorities and inancial institutions, and other interested parties, in accordance with Bapepam Regulation No.IX.1.4 Company appoints a Corporate Secretary. The responsibility of the Corporate Secretary, among others, to deliver material information to the stakeholders in a timely, accurate, responsible, and upholding the principle of transparency. 286 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima PENILAIAN RISIKO Penilaian risiko terutama terkait dengan kemampuan mengidentifikasi serta mengukur besaran risiko dalam mencapai tujuan organisasi. Lingkungan pengendalian yang baik dibentuk melalui kemampuan yang tinggi dari setiap anggota organisasi dalam menilai risiko. Sedangkan dalam lingkungan pengendalian yang buruk, kemampuan anggota organisasi dalam menilai risiko akan sangat rendah. Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentiikasi, mengukur, memetakan dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengandalkan penerapan penanganan risiko. Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Perseroan. Sebagai entitas usaha bidang industri farmasi dengan produk utama obat generik berlogo OGB, Perseroan beroperasi pada usaha yang berisiko cukup tinggi. Secara ringkas, risiko yang dihadapi Perseroan dan langkah-langkah mitigasinya adalah sebagai berikut: 1. Faktor Risiko Keuangan • Risiko Kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang diberikan kepada outlet. Perseroan telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan terbukti memiliki sejarah kredit yang baik. Perseroan juga memberlakukan kebijakan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur veriikasi kredit dan memberlakukan batasan kredit untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang diambil Perseroan antara lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang, serta pemberian diskon untuk pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko kredit, Perseroan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar. SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL InTERnAL COnTROL SySTEM RISK ASSESSMENT Risk assessment is mainly associated with the ability to identify and quantify the amount of risk in achieving organizational goals. Good control environment is formed through a high ability of each member of the organization in assessing the risk. While in poor control environment, the ability of the organization’s members in assessing the risk are very low. Risk management Policy is a structured and systematic guidance in identifying, measuring, mapping and developing alternative risk management, as well as in monitoring and relying on the application of risk management. Risk Management objectives are to increase guarantee’s achievement of its targets. As a pharmaceutical company with major products of generic drugs Product OGB, Indofarma operate at suiciently high risk business. Briely , the risks faced the Company and mitigation measures are as follows: 1. Financial Risk Factor Credit Risk The Company is exposed to credit risk arising from the credit granted to its outlets.To mitigate this risk, the Company has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the Companys policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit veriication procedures and the credit limitation for some outlets. The other preventive actions taken by the Company are as follows: the intensive monitoring on the receivables amount and aging, and granting discount for cash payment to reduce the uncollectible receivables. To minimize credit risk, the Company will hold all products distribution to defaulted customers. 287 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance • Risiko Likuiditas Perseroan mengelola likuiditasnya dalam membiayai modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup. Besarnya proporsi penjualan kepada pemerintah yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun, sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer kekurangan likuiditas. Guna mengatasi masalah ini, pada tahun 2015 Perseroan berupaya mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada kreditur perbankan. Perseroan telah menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari 50 asetnya. Di masa yang akan datang, Perseroan mendanai kebutuhan modal kerjanya dengan tetap menggunakan alternatif pembiayaan. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik, Perseroan berhasil meningkatkan eisiensi dalam pengelolaan modal kerja sehingga dapat menekan biaya bunga. • Risiko Pasar Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan suatu instrumen keuangan akan berluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko harga lainnya seperti risiko perubahan harga komoditas. a. Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh luktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat. Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan Perseroan membeli alat- alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing, antara lain Dolar AS, Euro atau harga yang secara signiikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata uang asing terutama Dolar AS seperti yang dikutip dari pasar internasional. Perseroan akan menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan dan pembelian Perseroan dalam mata uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat ini, Perseroan tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran mata uang asing. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan • Liquidity Risk The Company manages its liquidity in inancing its working capital and repayment of matured loan by providing suicient cash and cash equivalents. High sales share the Government that is usually realized in the very late month of the year, whereas production process must be carried out far earlier, lead to risk of temporarily cash low mismatch. To overcome this problem, in 2015 Company attempted to maintain a working capital loan commitment to banking creditor. The company has signed a commitment to working capital loans by guaranteeing more than 50 of assets. In the future, the Company still has to fund their working capital needs with alternative inancing. By managing supply chain better than last periode, the Company succeeded to improve working capital eiency so it can decrease interest cost • Market Risk Market risk is the risk that the fair value of future cash lows of a inancial instrument will luctuate because of changes in market prices. Market prices comprise three types of risk : interest rate risk, currency risk, and other price risk, such as commodity price change risk. a. Interest Rate Risk The reporting currency is Rupiah. The Company’s financial performance is influenced by the luctuation in the exchange rate between Rupiah and US Dollar. Besides loans, the Company also purchases medical equipment and raw materials using foreign currencies, such as US Dollar, Euro or which price is signiicantly inluenced by their benchmark price movements in foreign currencies mainly US Dollar as quoted in the international markets. The Company has exposure to foreign currency risk if the revenue and purchases of the Company denominated in foreign currency are not evenly matched in terms of quantity or timing. Currently, the Company does not implement any formal hedging policy for foreign exchange exposure. The Company plans for the proper buying of foreign currencies for the import purchase, intensive foreign currency monitoring, 288 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima merencanakan pembelian mata uang asing yang cukup untuk pembelian produk impor, pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat. b. Risiko Harga Hingga kini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih sangat besar. Karena itu, harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan industri farmasi di Indonesia. L a n g k a h a n t i s i p a t i f l a i n n y a a d a l a h mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya sangat luktuatif. c. Risiko Tingkat Suku Bunga Arus Kas dan Nilai Wajar Risiko tingkat suku bunga Perseroan timbul dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga mengambang menyebabkan Perseroan menghadapi risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat suku bunga tetap mengakibatkan Perseroan rentan terhadap risiko nilai wajar suku bunga. Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan pinjaman dalam instrumen dengan tingkat suku bunga tetap. Selama tahun 2015, pinjaman Perseroan pada tingkat suku bunga mengambang didenominasikan dalam Rupiah dan Dolar AS. Risiko tingkat suku bunga dari kas dan piutang non-usaha tidak signiikan. Berbagai skenario disimulasikan dengan mempertimbangkan berbagai pembiayaan kembali, pembaharuan yang ada, serta alternatif pembiayaan dan lindung nilai. Untuk setiap simulasi pergerakan tingkat suku bunga yang sama digunakan untuk seluruh mata uang. Berdasarkan skenario ini, Perseroan menghitung dampak laba atau rugi dari pergerakan tingkat suku bunga. Skenario- skenario tersebut dijalankan hanya untuk liabilitas yang mewakili posisi utama yang dikenakan bunga. Simulasi dilakukan setiap kuartal untuk membuktikan bahwa potensi kerugian maksimum masih dalam batasan yang diberikan manajemen. SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL InTERnAL COnTROL SySTEM and proper timing in purchasing to reduce the foreign currency risk. b. Price Risk So Far, domestic pharmaceutical industry is highly dependent on imported raw materials. Therefore, price remains the main factor significantly efecting pharmaceutical industry in Indonesia. Indofarma overcomes the threat by making long- term contracts that allow the Company renegotiate term and price that have been agreed upon. c. Cash Flow and Fair Value Interest Risk The Company’s interest rate risk arises from long- term borrowings. Borrowings issued at loating rates expose the Group to cash low interest rate risk. Borrowings issued at ixed rates expose the Group to fair value interest rate risk. The Group’s policy is to maintain of its borrowings in ixed rate instruments. During 2015, the Group’s borrowings at loating rate were denominated in the Rupiah and US Dollar. The interest rate risk from cash and non-trade receivables is not signiicant. Various scenarios are simulated taking into consideration reinancing, renewal of existing position, alternative inancing and hedging. Based on these scenarios, the Group calculates the impact on proit or loss of a deined interest rate shift. For each simulation., the same interest rate shift is used for all currencies. The scenarios are run only for liabilities that represent the major interest-bearing positions. The simulation is done on a quarterly basis to verify that the maximum loss potential is within the limit given by the management. 289 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 2. Manajemen Risiko Permodalan Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-syarat modal tertentu. Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka mengoptimalkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Perseroan, sekaligus untuk menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan. Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perseroan yang terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, dan saldo laba, serta pinjaman dan utang bersih yang terdiri dari sewa pembiayaan, utang bank dikurangi dengan saldo kas dan setara kas. Perseroan maupun Entitas Anak tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan tertentu. Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan rasio pengungkit gearing ratio yang merupakan total pinjaman berdampak bunga dibagi dengan total ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Perseroan adalah menjaga rasio pengungkit dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang rasional. • Risiko Perekonomian Kinerja bisnis Perseroan, terutama dipasar reguler, secara langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian, penurunan PDB dan inlasi memberikan dampak negatif terhadap kinerja pasar non-institusi ini. Sementara itu, di sektor pasar institusi, kinerja Perseroan dipengaruhi oleh besaran belanja pemerintah di bidang kesehatan. Guna memitigasi risiko ini, Perseroan terus melakukan upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar reguler yang menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil. • Risiko Persaingan Usaha Harga OGB di Indonesia dikendalikan oleh pemerintah dengan cara menetapkan Harga Netto Apotik HNA, yaitu harga di tingkat apotik yang berlaku untuk seluruh produsen OGB. Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan terus berupaya menyeimbangkan portofolio penjualan produknya dengan antara lain meluncurkan sejumlah produk dbat bermerek dagang, termasuk obat non-resep dokter, atau Over The Counter OTC. 2. Capital Risk Management The primary objective of the Companys capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet any capital requirements. The companys manages its capital to safeguard the company ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and beneits for other stakeholders, and to maintain optimal capital structure to reduce the cost of capital. The capital structure of the Company consists of equity attributable to owners of the Company consists of share capital, additional paid-in capital and retained earnings and net of loans and payables consists of lease liabilities, loans payable to banks net of cash and cash equivalents. Neither the Company nor the subsidiaries are subject to externally imposed capital requirements. The Company monitors capital using a gearing ratio, which is net debt divided by total equity attributable to equity holders of the parent entity. The Company policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing ratio of the leading companies in Indonesia in order to secure access to inance at a reasonable cost. • Economic Risk Indofarma’s business performance, particularly in reguler market is directly dependent on consumers’ purchasing ability. Decline on GDP and high inlation rate are negatively afected the Company’s performance in this non-Government institution market. Meanwhile, in the institution market, the Company’s performance is dependent upon the Government expenditure on To minimize the risk, Indofarma makes continuous eforts to increase sales in regular market that ofers both more continuous demands and stable growth. • Business Competition Risk Price of Generic Drug Product OGB in Indonesia is controlled by the Government by ixing the net price in the pharmacies’ level Harga Netto Apotik, HNA and imposing the price to all OGB Producers. To minimize this risk, Indofarma keeps balancing its sales portfolio such as launching branded products including non – prescription drugs, or Over the Counter OTC 290 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima AKTIVITAS PENGENDALIAN Aktivitas pengendalian terkait dengan kemampuan memilih jenis pengendalian yang tepat dari berbagai jenis pengendalian. Kemamampuan ini secara langsung dipengaruhi oleh ketepatan dalam mengidentiikasi dan menilai besaran risiko. Pengendalian Perseroan antara lain dilakukan melalui dokumen RJPP dan RKAP yang memuat strategi, program dan kegiatan serta kebijakan guna mendukung pencapaian tujuan. Hasil pemetaan strategis dijabarkan secaraoperasional dalam bentuk sasaran dan inisiatif strategik yang terukur, sehingga menghasilkan Indikator Kinerja Kunci IKK. Selain RJPP dan RKAP, pengendalian aktivitas Perseroan dilakukan melalui ketentuan yang ditetapkan Direksi, antara lain: • Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 274-1SKVII2009 Tanggal 1 Juli 2009 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa. • Perjanjian Distribusi antara Perseroan dengan Entitas Anak IGM. • Prosedur Tetap Protap pelayanan distribusi Perseroan kepada Entitas Anak IGM. Pengendalian penjualan produk melalui Entitas Anak IGM, khususnya lelangproyek kepada institusi pemerintah, dilakukan melalui dokumen Proposal Kelayakan Tender PKT. INFORMASI DAN KOMUNIKASI Sistem informasi dan komunikasi yang baik dan handal dapat tercipta jika setiap anggota organisasi mendapat pesan yang jelas tentang apa yang harus dilakukan agar keseluruhan tujuan organisasi dapat tercapai. Kewajiban Perseroan menyajikan informasi keuangan antara lain ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 1999 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1998 tentang Informasi Keuangan Tahunan Perusahaan. Penyusunan dan penyajian informasi keuangan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang dikeluarkan Ikatan Akuntan Indonesia IAI. Dalam rangka meningkatkan kualitas informasi, telah diimplementasikan program aplikasi Enterprise Resource Planning ERP, baik pada Perseroan maupun Entitas Anak. Terkait dengan informasi timbal balik dalam Grup atau SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL InTERnAL COnTROL SySTEM CONTROL ACTIVITY Control activities regarding with the ability to choose the right type of control. This ability is directly inluenced by the accuracy in identifying and assessing the amount of risk. Control measurement among others are conducted through RJPP and RKAP document containing strategies, programs and activities and policies in order to support the achievement of objectives. Results of the strategic mapping translated in operational as goals and measurable strategic initiatives, resulting in a Key Performance Indicator KPI. Besides RJPP and RKAP, Company’s internal control is carried out through a formal documentation set out by Directors, namely: • Board of Directors Decree No. 274-1 SK VII 2009 dated July 1, 2009 regarding procurement of goods and services. • Distribution Agreement between the Company and its Subsidiary IGM. • Standard Operating Procedures SOPs on distribution service from Company to its subsidiary IGM Control of product selling through Subsidiaries IGM, especially auction project to government agencies, conducted through Tender Eligibility Proposal PKT. In subsidiary IGM there is no formal SOPs available to guide and control all operational activities as well as administration and inance. INFORMATION AND COMMUNICATION Good and reliable information and communication system can be created if every member of the organization gets a clear message on to do thing so that the overall goals of the organization can be achieved. Company’s obligation to presents inancial information among others stipulated in Government Regulation No. 64 year 1999 on Amendment of Government Regulation No. 24 year 1998 on Company Annual Financial Report. The preparation and presentation of inancial report refers to Financial Statements Standard PSAK issued by Indonesian Accountant Organization IAI. To improve the quality of information, Enterprise Resource Planning ERP program has been implemented, both at the Company and the Subsidiary. Concerning with the mutual information in groups or business groups-such as inventory 291 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance kelompok usaha—seperti informasi persediaan, utang- piutang, dan transaksi keuangan lainnya—dilakukan rekonsiliasi periodik secara bulanan. Laporan keuangan kelompok usaha dikonsolidasikan dan diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP. Secara periodik Perseroan menyusun dan menyajikan Laporan Berkala triwulan, semester, dan tahunan baik untuk kepentingan internal manajerial maupun eksternal. Untuk komunikasi informasi Perseroan kepada pihak pemangku kepentingan, khususnya para pemegang saham, Perseroan membentuk Sekretaris Perusahaan. Komunikasi informasi kepada publik mengacu pada ketentuan Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik. Sebagai perusahaan publik, Perseroan memiliki situs web www.indofarma.co.id yang dapat digunakan untuk mengakses informasi terkait Grup atau kelompok usaha. Perseroan juga mengadakan pertemuan rutin berkala dengan kalangan media massa, investor, dan pihak lain yang berkepentingan. PEMANTAUAN Pemantauan adalah usaha berkelanjutan untuk meyakinkan bahwa setiap gerak organisasi secara sinergis sedang mengarah kepada usaha pencapaian tujuan. Hal ini dilakukan dengan menilai kembali kekuatan lingkungan pengendalian, usaha- usaha penilaian risiko dan pemilihan aktivitas pengendalian. Pemantauan aktivitas usaha dan keuangan Perseroan dilakukan baik oleh pihak internal maupun eksternal, sebagaimana diamanatkan oleh UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN, yang meliputi: a. SPI melaksanakan tugas sesuai Program Kerja Pemeriksaan Tahunan PKPT, dimana hasil pelaksanaan tugas SPI termasuk rekomendasi perbaikannya dituangkan dalam Laporan Hasil Pelaksanaan LHP yang disampaikan kepada Direksi pasal 67, 68 dan 69. b. Komite Audit melaksanakan tugas dan fungsi sebagai organ pendukung Dewan Komisaris, termasuk memfasilitasi dan berkomunikasi dengan pemeriksa eksternal, serta bekerja sama dengan SPI pasal 70. c. KAP yang ditunjuk melalui RUPS melaksanakan tugas pemeriksaan atas laporan keuangan sesuai perjanjian dan hasilnya disampaikan kepada Direksi pasal 71 ayat 1. information, debts, and other inancial transactions- a periodic reconciliation on a monthly basis is conducted. Financial Report of its Business group are consolidated and audited by Public Accounting Firm KAP. The Company prepares and presents the Periodic Reports quarterly, semester, and annually for internal managerial and also external purposes. For information communication to the stakeholders, especially shareholders, the Company established the Corporate Secretary. This Information Communication to the public refers Law No.14 year 2008 regarding transparency of Public Information. As a public company, the Company has a website www. indofarma.co.id that can be used to access information related to groups or business groups. The Company also periodically hold regular meetings with the media, investors, and other interested parties. MONITORING Monitoring is an ongoing effort to ensure that every movement in the organizations synergized to achieve business objectives. This is done by reassessing the strength of the control environment, risk assessing eforts and the selection of control activities. Monitoring of the Companys business and inancial activity conducted by both internal and external parties, as mandated by the Law No.19 year 2003 regarding State Owned Enterprises, which include: a. SPI carry out its tasks according to the Annual Examination Work Program PKPT, where the results of its tasks including recommendations for improvement are set forth in the Implementation Report LHP submitted to the Board of Directors articles 67, 68 and 69. b. The Audit Committee carry out its duties and functions as a BoC’s supporting organ BOC, to facilitate and communicate with the external auditors, as well as collaborating with SPI Article 70. c. KAP appointed by the RUPS carry out its tasks on the financial statements as per the agreement and the results were submitted to the Board of Directors article 71 paragraph 1. 292 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima d. Badan Pemeriksa Keuangan BPK melaksanakan pemeriksaan sesuai ketentuan peraturan dan perundang- undangan pasal 71 ayat 2, baik pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, maupun pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Hasil pemeriksaan oleh BPK dituangkan dalam laporan pemeriksaan yang disampaikan kepada Direksi. Perseroan menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaaan, serta memberikan jawaban atau penjelasan kepada BPK. Tindak lanjut atas rekomendasi dapat berupa pelaksanaan seluruh atau sebagian dari rekomendasi. Pemantauan tindak lanjut terhadap rekomendasi dilaksanakan oleh SPI dan Komite Audit. Dalam hal sebagian atau seluruh rekomendasi tidak dapat dilaksanakan, Perseroan wajib memberikan alasan yang sah. BPK memantau pelaksanaan tindak lanjut hasil pemeriksanaan. SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL InTERnAL COnTROL SySTEM d. The State Audit Board BPK carry out its audit in accordance with regulations and legislation Article 71 paragraph 2, for inancial audit, performance audit, and other speciic audit. Audit report by BPK is submitted to the Board of Directors. The Company follows up the recommendations in audit report and provide answers or explanations to BPK. The Follow-up can be the implementation of all recommendation or partly. Follow- up Monitoring is conducted by SPI and the Audit Committee. In the event that some or all recommendations can not be implemented, the Company is required to provide a valid reason. BPK monitors the implementation of the follow-up. 293 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance TaTa Kelola KeTerBuKaan inFormasi CORPORATE gOVERnAnCE DISCLOSURES Sesuai asas transparansi dalam penerapan GCG dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan OJK, transparansi dan tata kelola keterbukaan informasi menjadi salah satu pilar bagi perusahaan publik seperti Perseroan untuk menginformasikan data dan informasi yang layak bagi pemegang saham, publik dan pemangku kepentingan. Selain bagian dari pedoman pelaksanaan GCG, transparansi dan tata kelola keterbukaan informasi akan mengirimkan pesan atas data dan informasi yang akurat atas perkembanganaktivitas operasional dan proses usahaPerseroan; yang kemudian akan berimbas pada proil saham Perseroan di pasar modal serta citra Perseroan di masyarakat luas. KORESPONDENSI DAN LAPORAN BERKALA Informasi keuangan dan non keuangan dari Perseroan telah disusun dan dilaporkan secara transparan kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan lembaga Corresponding with main principle of transparency in the implementation of GCG and Indonesian Corporate Governance Roadmap released by the Financial Services Authority OJK, transparency and disclosure have become one of the pillars for an LCC to inform the proper data and information to shareholders, the public, and stakeholders. In addition to the guidelines for GCG implementation, governance transparency and disclosure will send a message over accurate data and information towards the activity progress of the Companys operations and business processes; which will then impacting the Company’s shares profile in the capital market and improving its image in the community. CORRESPONDENCE AND PERIODIC REPORTS Financial and non-inancial information of the Company have been prepared and reported in a transparent manner to shareholders, stakeholders, and other agencies as required. The Paparan kinerja dan operasional Perseroan pada Public Expose Tahunan tanggal 28 Desember 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia. The Companys performance and operations exposure at The Annual Public Expose on 28 December 2015 at the Indonesia Stock Exchange. 294 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima lain yang dipersyaratkan. Informasi dilaporkan sesuai target waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi Kondisi Keuangan Perseroan. Informasi dipaparkan melalui laporan berupa: • Laporan Triwulan. • Penjelasan dan klariikasi atas pemberitaan di media massa, kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. • Keterbukaan informasi terkait Corporate action dan public expose. • L a p o r a n a d m i n i s t r a s i b u l a n a n p e m e g a n g saham Perseroan. • Laporan Tahunan. Di bawah ini disajikan korespondensi Perseroan dengan Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan selama tahun 2015. Korespondensi dengan Bursa efek indonesia Correspondence with indonesia stock exchange Bentuk Korespondensi Type of Correspondency Frekuensi kali Frequency Perihal subject Surat dan e-reporting Lettter and e-reporting 5 Penyelenggaraan RUPS RUPS Organizing 4 Laporan Keuangan Financial Report 1 Laporan Tahunan 2014 2014 Annual Report e-reporting 3 Paparan publik Public Expose 12 Laporan bulanan registrasi pemegang efek Monthly Report on registration of share holders 1 Perubahan komite audit Changes in audit committee 1 Keterbukaan Informasi dalam rangka penerbitan MTN II Information Transparency for the issuing of MTN 1 Penjelasan atas pemberitaan di media Explanation on news on media Korespondensi dengan otoritas Jasa Keuangan Correspondence with The Financial services authority Bentuk Korespondensi Type of Correspondency Frekuensi kali Frequency Perihal subject Surat dan e-reporting Lettter and e-reporting 5 Penyelenggaraan RUPS RUPS Organizing 4 Laporan Keuangan Financial Report 1 Laporan Tahunan 2014 2014 Annual Report e-reporting 3 Paparan publik Public Expose 12 Laporan bulanan registrasi pemegang efek Monthly Report on registration of share holders 1 Perubahan komite audit Changes in audit committee 1 Keterbukaan Informasi dalam rangka penerbitan MTN II Information Transparency for the issuing of MTN 1 Penjelasan atas pemberitaan di media Explanation on news on media TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI InTERnAL COnTROL SySTEM information reported to the appropriate target date, presented completely and accurately, updated, full, and adequate in accordance with the procedures, the type, and the scope set forth in the provisions of the Transparency of Financial Condition. The information presented by the report include: • Quarter Report • Explanation and clarification of media coverage, to Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority. • Disclosure of information related to corporate action and public expose • Monthly Administration Report on the Company’s Shareholders • Annual Report The correspondency between the Company with the Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority in 2015 are as follows: 295 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Situs Web Perseroan Sesuai peraturan OJK No. 8POJK.042015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik yang baru dirilis, keberadaan situs web memiliki peran yang signiikan atas tata kelola keterbukaan informasi. Pengungkapan dan ketersediaan informasi pada situs web Perseroan akan memberikan manfaat kepada pemegang saham, publik dan pemangku kepentingan, dimana hal ini akan memungkinkan penyampaian informasi tidak terbatas yang dapat dilakukan secara cepat, tepat, murah dan membantu para pemegang saham dan pemangku kepentingan serta pihak lain sebelum mengambil keputusan. Perseroan telah memiliki situs web resmi dengan alamat www.indofarma.co.id. Situs web ini menyediakan konten seputar informasi Perusahaan yang komprehensif dan berguna bagi akses informasi dari pemegang saham dan pemangku kepentingan. Di bawah ini tersaji kesesuaian www.indofarma. co.id dengan peraturan OJK No. 8POJK.042015. PoJK no. 8PoJK.042015 Kesesuaian Compliance PoJK no. 8PoJK.042015 Ketentuan Umum General Requirement Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyajikan informasi dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing, dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang Bahasa Inggris. Informasi yang disajikan dalam bahasa asing wajib memuat informasi yang sama dengan informasi yang disajikan dalam Bahasa Indonesia. V Issuer or Public Company Websites shall present information in Indonesian and foreign languages, with the provisions of foreign languages used at least English. The information presented in a foreign language must contain the same information as the one presented in Indonesian. Informasi yang termuat mengenai Emiten atau Perusahaan Publik terbuka untuk umum, aktual, dan terkini. V Information contained regarding the Issuer or Public Company is open to the public, actual and up to date. Dapat diakses setiap saat oleh semua pihak. V Can be accessed at any time by all parties. Informasi Umum Emiten atau Perusahaan Publik General Information on Issuer or Public Company Identitas Perusahaan, mencakup nama, alamat dan kontak kantor pusat danatau kantor perwakilan Emiten atau Perusahaan Publik, dan alamat pabrik jika ada yang paling kurang meliputi nomor telepon, nomor faksimile, dan alamat surat elektronik yang dapat dihubungi. V Corporate Identity, including the contact name, address and head oice and or representative oices of the Issuer or Public Company, also the address of the manufacturer if any, should at least include phone numbers, facsimile and electronic mail address that can be reached. Riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik. V A Short History of the Issuer or Public Company Struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik. V The organisation Structure of the Issuer or Public Company. Company Website According to OJK Regulation No. 8 POJK.04 2015 on the Website of the Issuer or Public Company recently released, the existence of the website has a significant role on governance information disclosure. Disclosure and availability of information on the Company website will provide beneits to the shareholders, public and stakeholders, as this will enable the delivery of limitless information in fast pace, accurate, inexpensive manner and enable to help the shareholders and stakeholders as well as other parties before make decisions. The Company has an oicial website under the address www. indofarma.co.id. This website contains comprehensive and useful information about the company for the shareholdres and stakeholders to accessed. Below is the content of www. indofarma.co.id website that complies with OJK Regulation No. 8 POJK.04 2015. 296 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Struktur kepemilikan Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi: • Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya setiap akhir bulan. • Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema atau diagram. • Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang usaha, dan status operasi perusahaan tersebut jika ada. V The ownership structure of the Issuer or Public Company, included: • A description of the shareholder’s names and each of their ownership percentage at the end of the month. • Information on the principal shareholders and the controler of the Issuer or Public Company, either directly or indirectly, to the individual owners, which presented in scheme or diagram. • The name of subsidiaries, association companies, joint venture companies in which the Issuer or Public Company have joint- control entities, along with the percentage of ownership, line of business, and the operating status of the company if any. Struktur grup Emiten atau Perusahaan Publik dalam bentuk bagan yang paling kurang meliputi perusahaan dalam grup Emiten atau Perusahaan Publik yang berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan. V Structural group of the Issuer or Public Company in the form of charts that at least include companies in the Issuer or Public Company’s group under the supervision of the Financial Services Authority. Proil Direksi, Dewan Komisaris, Komite, dan Sekretaris Perusahaan paling kurang meliputi: foto, nama, riwayat jabatan—termasuk rangkap jabatan, riwayat pendidikan, dan hubungan ailiasi anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris dengan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham jika ada. V The proile of Directors, Board of Commissioners, the Committee, and the Corporate Secretary at least include: photo, name, career history- -including concurrent positions, education, and the ailiation of Directors and the Board of Commissioners with the members of the Board of Directors and or members of the Board of Commissioners, as well as shareholders if any. Nama dan alamat Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam tahun berjalan. V The name and the address of Certiied Public Accountants who audit the inancial statements of the Issuer or Public Company in the current year. Nama dan alamat Pemeringkat Efek jika ada. X The name and the address of Securities Rating Agency if any. Nama dan alamat Wali Amanat jika ada. X The name and the address of Trustee if any. Nama dan alamat Biro Administrasi Efek jika ada. V The name and the address of Securities Administration Bureau if any. Dokumen Anggaran Dasar. V Articles of Association Document Informasi Bagi Pemodal atau Investor Information for Investors Prospektus Penawaran Umum. X Public Ofering Prospectus. Laporan tahunan, untuk periode 5 lima tahun buku terakhir. V The annual report, for the period of 5 ive last iscal year. TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI InTERnAL COnTROL SySTEM 297 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Informasi keuangan, paling kurang meliputi: • Laporan keuangan tahunan, untuk periode 5 lima tahun buku terakhir. • Laporan keuangan tengah tahunan, untuk periode 5 lima tahun buku terakhir. • Ikhtisar data keuangan penting, dalam bentuk perbandingan untuk 5 lima tahun buku terakhir yang paling kurang memuat: » Pendapatan, laba bruto, laba rugi, laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali, total laba rugi komprehensif, laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non pengendali, dan laba rugi per saham. » Jumlah aset, liabilitas dan ekuitas. » Rasio laba rugi terhadap jumlah aset, rasio laba rugi terhadap ekuitas, rasio laba rugi terhadap pendapatan, rasio lancar, rasio liabilitas terhadap ekuitas, dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset. » Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. V Financial information, at least includes: • The annual inancial report, for the period of 5 ive last iscal year. • The annual inancial statements, for a period of 5 ive last iscal year. • Overview of key inancial data, in the form of comparisons for 5 ive last iscal year which at least describe: - Revenue, gross proit, net income loss, net income loss attributable to owners of the Public Company and the interests of non-controler, total comprehensive income loss, comprehensive proit loss attributable to owners of the Public Company and the interests of non-controler, and earnings loss per share. - The amount of assets, liabilities and equity. - The ratio of net income loss to total assets, the ratio of net income loss to equity, the ratio of net income loss to earnings, the current ratio, the ratio of liabilities to equity, and the ratio of liabilities to total assets. - The information and other inancial ratios which relevant to the company and its type of industry. Informasi Rapat Umum Pemegang Saham, paling kurang meliputi: • Pengumuman dan pemanggilan. • Bahan mata acara yang dibahas dalam Rapat Umum Pemegang Saham. • Riwayat hidup calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris apabila terdapat mata acara pengangkatan atau penggantian anggota Direksi dan Dewan Komisaris. • Ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham. V Information on General Meeting of Shareholders, at least included: • Announcement and Invitation. • Material on the discussion agenda of the General Meeting of Shareholders. • The candidates curriculum vitae for the Board and the Board of Commissioners if there is the agenda of the appointment or replacement of the Board of Directors and Board of Commissioners members. • Summary of the minutes of meeting of the General Meeting of Shareholders. Informasi saham, paling kurang meliputi: • Jumlah saham beredar. • Pemecahan saham jika ada. • Penggabungan saham jika ada. • Saham bonus jika ada. • Perubahan nilai nominal saham jika ada. V Stock information, at least included: • The number of outstanding shares. • Stock split if any. • Shares merger if any. • Share bonus if any. • Changes in the nominal value of shares if any. Informasi obligasi danatau Sukuk, paling kurang meliputi nilai obligasi yang belum lunasterhutang outstanding bond danatau Sukuk, hasil pemeringkatan obligasi dan atau Sukuk, tanggal jatuh tempo, dan tingkat bunga obligasi danatau imbal hasil Sukuk. X The information of bonds and or Sharia Retail Obligation Sukuk, at least included the value of bonds that have not been paid payable outstanding bonds and or Sukuk, the rating of bonds and or Sukuk, due date, and the bond interest rates and or Sukuk proit sharing. Informasi dividen. X Dividen information. Informasi untuk pemodal atau investor, media, publik, dan atau analis jika ada. V The information for the investors, media, public, and or the analyst if any. 298 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Informasi terkait aksi korporasi yang dilakukan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan tindakan yang dilakukan oleh pihak lain terhadap Emiten atau Perusahaan Publik jika ada, meliputi: • Transaksi Ailiasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu. • Transaksi Material dan perubahan Kegiatan Usaha Utama. • Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha. • Pengambilalihan Perusahaan Terbuka. • Kuasi Reorganisasi. • Pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh Emiten atau Perusahaan Publik. • Pembagian Saham Bonus. • Pernyataan Penawaran Tender. • Pembelian kembali saham oleh Emiten atau Perusahaan Publik dalam kondisi pasar yang berpotensi krisis. • Program kepemilikan saham oleh anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan dari Emiten atau Perusahaan Publik atau pihak terkendali. V The information related to corporate actions conducted by the Issuer or Public Company and the action taken by the other party to the Issuer or Public Company if any, including: • Ailiated Transactions and Conlicts of Interest on Certain Transactions. • Material Transactions and changes in Core Business. • Merger or Consolidation of Business. • Company Takeover. • Reorganization Quotient • Buy back of shares issued by the Issuer or Public Company. • Distribution of Bonus Shares. • Statement of Tender Ofer. • Buy back of shares by the Issuer or Public Company in market conditions that have crisis potential. • Ownership program by the members of Board of Directors, Board of Commissioners, and employees of the Issuer or a Public Company or party controlers. Informasi atau Fakta Material selain yang telah diungkapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini. X Information or facts material other than those disclosed in the Financial Services Authoritys regulation. Informasi Tata Kelola Perusahaan Corporate Governance Information Pedoman kerja Direksi dan Dewan Komisaris. V Board Manual Pengangkatan, pemberhentian, danatau kekosongan Sekretaris Perusahaan, termasuk Sekretaris Perusahaan sementara, serta informasi pendukungnya. V The appointment, dismissal, and or the void of the Corporate Secretary including interim Corporate Secretary, as well as supporting information. Piagam Unit Audit Internal. V Internal Audit Charter. Kode etik. V Code of Conduct Pedoman kerja komite. V Committee Charter Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit. X The appointment and dismissal of members of the Audit Committee. Uraian prosedur Nominasi dan Remunerasi, apabila tidak dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi. X The appointment and dismissal of members of the Audit Committee. Kebijakan manajemen risiko. V Description of the procedure of the Nomination and Remuneration, if not formed Nomination and Remuneration Committee. Kebijakan mekanisme sistem pelaporan pelanggaran jika ada. V Risk management policy. Kebijakan anti korupsi jika ada. V Whistleblowing system Kebijakan terkait seleksi pemasok dan hak kreditur jika ada. X Anti-corruption policy. Kebijakan dalam peningkatan kemampuan vendor jika ada. X Policy related to the selection of suppliers and creditors rights if any. Policy to increase the ability of the vendor if any. TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI InTERnAL COnTROL SySTEM 299 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Informasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Information on Corporate Social Responsibility Bidang lingkungan hidup; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. V Environmental ield; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company. Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. V Labor practices, health and safety; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company. Pengembangan sosial dan kemasyarakatan; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. V Social and community development; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company. Tanggung jawab produk danatau layanan, dengan disertai informasi pendukungnya; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. V The responsibility on the products and or services, along with supporting information; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company. V = adayes X = tidak adanone PAPARAN PUBLIK DAN RILIS MEDIA Perseroan melakukan public expose atau paparan publik kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat umum tentang aktivitas operasi dan proses usaha Perseroan. Paparan publik dilakukan melalui hubungan dengan media massa; baik media massa cetak, digital maupun televisi, dan analis pasar modal. Perseroan memandang paparan publik yang dilakukan akan membantu Perseroan dalam menyampaikan informasi yang lebih luas dan menjangkau khalayak lebih banyak. Di sepanjang tahun 2015, Perseroan menggelar 1 satu kali paparan publik yang diselenggarakan pada tanggal 28 Desember 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Paparan publik tersebut memberikan informasi tentang kinerja Perseroan hingga kuartal III tahun 2015, prospek kinerja sampai dengan akhir tahun 2015 dan proyeksi kinerja tahun 2016 serta rencana jangka panjang Perseroan. PUBLIC EXPOSE AND MEDIA RELEASE The Company conducts public expose to the shareholders, stakeholders and the public about the activities of the Companys operations and business processes. Public expose is made through relations with mass media; either print, digital and television, and capital market analysts. The Company views public expose will assist the Company in delivering broader information and reach more audiences. Throughout 2015, the Company held 1 one public expose on 28 December 2015 in the Indonesia Stock Exchange, Jakarta. The public expose provided information on the performance of the Company to the third quarter of 2015, the performance prospect of performance up to the end of 2015 and performance projection in 2016 and the Companys long-term projection. 300 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima AKSES PUBLIK DAN HUBUNGAN INVESTOR Kepada publik dan investor, Perseroan memberikan keterbukaan akses melalui jalur informasi yang telah disediakan seperti yang tertera di bawah ini. Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Head oice of PT Indofarma Persero Tbk. Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel: +62 21 8832 397175 Faks: +62 21 8832 397273 Situs Web: www.indofarma.co.id E-mail: corsecindofarma.co.id Corporate Secretary Yasser Arafat Tel: +62 21 8832 3975 Faks: +62 21 8832 3972 Email: yasserindofarma.co.id corsecindofarma.co.id AKSES PUBLIK UNTUK LAYANAN PELANGGAN Perseroan juga memberikan akses kepada pelanggan terkait produk dan layanan yang dimiliki Perseroan, dengan jalur informasi seperti yang tertera di bawah ini. Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Head oice of PT Indofarma Persero Tbk. Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel: +62 21 8832 397175 Faks: +62 21 8832 397273 Situs Web: www.indofarma.co.id Email: generalindofarma.co.id RAGAM MEDIA KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN Sebagai BUMN publik, saham Perseroan terdiri dari saham Seri A Dwiwarna sebagai saham khusus yang hanya dimiliki oleh Negara Republik Indonesia—dalam hal ini diwakili oleh Kementerian BUMN—dan saham Seri B yang dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia danatau warga negara asing danatau badan hukum Indonesia danatau badan hukum asing. Sementara untuk pemangku kepentingan, seperti yang telah disebutkan di awal, pemangku kepentingan Perseroan terbagi menjadi dua: internal mencakup Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan serta pemegang saham; dan pemangku kepentingan eksternal mencakup regulator, pelanggan, kreditur, mitra kerjarekananpemasokvendor, organisasi profesi, dan masyarakat secara keseluruhan. ACCESS FOR PUBLIC AND INVESTOR RELATIONS To the public investors, the Company provides open access through the information that has been provided as shown below. PUBLIC ACCESS TO CUSTOMER SERVICE The Company also provides information access for customer to products and services of the Company, through lines as below. VARIETY OF MEDIA TO THE SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS As a publicly listed state-owned company, the Companys shares consist of A Series Dwiwarna Shares as special shares solely owned by the Republic of Indonesia--in this case represented by the Ministry of SOEs-and B Series which are the shares that may be owned by Indonesian citizens andor foreign countries residents andor Indonesian legal entities andor foreign legal entities. Meanwhile for stakeholders, as we mentioned at the beginning, the stakeholders of the Company is divided into two: internal stakeholders included the Board of Directors and the Board of Commissioners, employees and the shareholders; and external stakeholders included regulators, customers, creditors, business partnersassociatessuppliers vendors, professional organizations and society as a whole. TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI InTERnAL COnTROL SySTEM 301 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Perseroan merupakan pelaku usaha yang bergerak di bidang produksi serta pemasaran produk farmasi dan alat kesehatan yang berhubungan langsung dengan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan memiliki hubungan dengan regulator, dalam hal ini Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan serta Dewan Perwakilan Rakyat sebagai pemangku kepentingan rakyat. Pada tabel di bawah ini yang menggambarkan ragam media komunikasi yang digunakan Perseroan untuk menyampaikan data dan informasi terkait aktivitas operasional, proses usaha, dan capaian kinerja yang telah diraih Perseroan. sasaran Target media Komunikasi Communication media Fungsi media media Function Pemegang Saham Shareholders Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN The Government of Republic of Indonesia through Ministry of State Owned Enterprises. RUPS, Rapat dengan Kementerian BUMN, Laporan Tahunan. GMS, meeting with the Ministry of SOEs, Annual Report. Penjelasan tentang kinerja dan kondisi Perseroan terkini. The description of the Companys current performance and condition. Publik pemegang saham Public Shareholders RUPS, Laporan Tahunan, Paparan Publik. GMS, Annual Reports, Public Expose. Penjelasan tentang laporan kinerja dan kondisi Perseroan triwulan, tahunan dan isu- isu Perseroan terkini. The description of the Companys performance and condition quarter reports, Company’s annual and current issues. Pemangku Kepentingan Internal Internal Stakeholders Direksi dan Dewan Komisaris Board of Directors and Commissioners Mekanisme organisasi Organizational mechanism Pengelolaan operasional dan usaha. Operational and business management. Karyawan Employees Forum Komunikasi Korporat, Majalah Dinding. Corporate Communications Forum, Wall Magazine. Penjelasan tentang kinerja dan isu-isu yang relevan terkait Perseroan. The description of performance and relevant issues related to the Company. Pemangku Kepentingan Eksternal External Stakeholders Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Kesehatan The Government of Republic of Indonesia through Ministry of Health Rapat dengan Kementerian Kesehatan. Meeting with the Ministry of Health. Penjelasan tentang program layanan kesehatan. The description on health service program. Dewan Perwakilan Rakyat House of Representatives Rapat Dengar Pendapat RDP. Hearing Meetings. Penjelasan tentang klariikasi atas isu-isu terkait dengan Perseroan. The clariied description on issues related to the Company. The Company is a business operators engaging in the production and marketing of pharmaceutical products and medical devices that are directly related to the quality of life. Therefore, the Company has a relationship with the regulator, in this case the Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Health as well as the House of Representatives as the stakeholder of the people. Below is a table that illustrates the variety of communication media used by the Company to submit data and information related to operational activities, business processes and performance that have been achieved by the Company. 302 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima sasaran Target media Komunikasi Communication media Fungsi media media Function Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange Paparan Publik Public Expose Paparan kinerja Perseroan selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham dan analis pasar modal. The exposure on the Companys performance during the current inancial year to shareholders and capital market analysts. RUPS GMS Laporan pertanggungjawaban selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham The accountability report during the current inancial year to the shareholders e-reporting e-reporting Laporan keuangan triwulan, semester I dan akhir tahun Laporan aktivitas saham Perseroan. Quarterly inancial report, the irst half and the end of the year. Report on the activities of the Company shares. Otoritas Jasa Keuangan OJK RUPS GMS Laporan pertanggungjawaban selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham The accountability report during the current inancial year to shareholders e-reporting e-reporting Laporan keuangan triwulan, semester I dan akhir tahun Laporan aktivitas saham Perseroan. Quarterly inancial report, the irst half and the end of the year Report on the activities of the Company shares. PelangganKonsumen CustomersConsumer Brosur dan poster Perseroan, pameran, seminar, jalur keluhan pelanggankonsumen. Company brochures and posters, exhibitions, seminars, customer consumer care lines. Penjelasan tentang produk, kegiatan promosi, penanganan keluhan, dan edukasi tentang obat generik. Product description, promotional activities, complaints handling, and education on generic drugs. Kreditur Creditor Proposalfeasibility study Proposalfeasibility study Penjelasan rencana penggunaan dan pengembalian dana. Description on the planned use of the fund and refunds. Mitra KerjaRekananPemasokVendor Business partners Partner Supplier Vendor Proil Perseroan, brosur dan poster Perseroan, pameran. Proile of the Company, the Companys brochures and posters, exhibition. Penjelasan tentang peluang kerja sama. Description on the opportunities for cooperation. Organisasi Profesi Professional organisation Analyst meeting, media relation. Analyst meeting, media relation. Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan. Desccription of the Companys performance and the current conditions. MasyarakatUmum Public Seminar, pameran, Paparan Publik, media massa. Seminars, exhibitions, public expose, the mass media. Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan. Explanation of the Companys performance and the current conditions. Situs Web Perseroan tidak termasuk dalam ragam media di atas, karena sifatnya yang terbuka, tidak terbatas dan dapat diakses oleh siapa saja. TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI InTERnAL COnTROL SySTEM Companys website is excluded because of its nature which is open, unlimited, and public accessed 303 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance eTiKa usaha Dan TaTa PerilaKu BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT Salah satu tujuan dasar penerapan GCG pada pelaku usaha adalah kepatuhan terhadap peraturan perundang- undangan serta etika dan moral yang diatur dalam Code of Corporate Governance. Fungsi kepatuhan secara fundamental mempengaruhi proil pengelolaan sebuah perusahaan, yang kemudian berpengaruh pada aspek citra perusahaan. Bagi perusahaan terbuka seperti Perseroan, aspek citra perusahaan menjadi salah satu bagian terpenting bagi kepercayaan diri Perseroan melakukan aktivitas usahanya. Selain itu, fungsi kepatuhan memberikan dasar bagi Perseroan untuk menjalankan proses usahanya dengan sistem yang handal dan memiliki landasan peningkatan berkelanjutan. Upaya Perseroan untuk menerapkan fungsi kepatuhan telah dilakukan dengan memaksimalkan fungsi struktur organ GCG dan internalisasi nilai-nilai GCG kepada insan Perseroan. One of the basic objectives of GCG implementation in businesses is compliance to laws and regulations, both in terms of positive regulatory and ethical and moral arranged in Code of Corporate Governance. The compliance function is fundamentally afected to the management of a companys proile, which then afects the aspect of corporate image. For a public company, the aspect of the company image becomes one of the most important part for the Companys conidence in its business activities. In addition, the compliance function provides the foundation for the Company to execute its business process with reliable system and based on continuous improvement. The Companys eforts to implement the compliance function has been done by maximizing the function of the GCG organizational structure and internalizing the GCG values to the Companys personnel. 304 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima PANDANGAN DASAR PEDOMAN ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Code of Conduct merupakan bagian dari pelaksanaan GCG dalam pengelolaan organisasi Perseroan yang disusun dengan memperhatikan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Pedoman ini menjabarkan menjabarkan nilai-nilai Perseroan yaitu “Professional, Entrepreneurship, Compassionate” ke dalam interpretasi perilaku terkait Etika Usaha dan Tata Perilaku sehingga menjadi bagian dari budaya Perseroan. Setiap insan Perseroan, baik dari manajemen hingga staf menjadikan pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai acuan perilaku dalam mengelola aktivitas operasi dan proses usaha Perseroan. Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku ini dimaksudkan untuk: 1. Mengidentiikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi Perseroan. 2. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan Perseroan dalam melaksanakan tugas. 3. Menjadi acuan perilaku insan Perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab masing- masing dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan Perseroan. 4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan Perseroan dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak. VISI, MISI, DAN NILAI INTI PERSEROAN Visi, Misi, dan Nilai Inti menjadi dasar pandangan organisasi Perseroan akan Etika Usaha dan Tata Perilaku yang menjadi acuan perilaku setiap insan Perseroan. Visi dan misi Perseroan adalah sebagai berikut: Visi Menjadi Perseroan yang berperan secara signiikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Becoming a Company in which plays signiicant role in improving of the quality of human life by providing solutions to the public health and welfare. Misi 1. Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga terjangkau untuk masyarakat. 1. 1. Providing good quality products and services at afordable prices to the public. 2. Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi. 2. Conducting research and development of innovative products with priority to treat disease with high prevalence rates. 3. Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme, dan kewirausahaan yang tinggi. 3. Developing Human Resource competencies with compassion, professionalism and entrepreneurial. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT THE BASIC VIEWS ON BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT Business Ethics and Code of Conduct are part of the GCG implementation in the management of the Companys organization, established by considering the laws and regulations that apply. These guidelines describe the outlines of corporate values of the Company namely Professional, Entrepreneurship, Compassionate into the interpretation of related to Business Ethics and Code of Conduct; therefore, it becomes part of Company’s culture. Every personnel of the Company, from the management to its staf, hold this guidelines of Business Ethics and Conducts as their behavior reference in managing operational and business processes of the Company. The implementation of the Business Ethics and Code of Conduct is intended to: 1. Identify the values and ethical standards in line with the Company’s Vision and Mission. 2. Describe the Values as the foundation of ethics to be followed by the personnel of the Company in carrying out the task. 3. Give the Company’s personnel with a reference in carrying out the duties and responsibilities and during their interaction with the Company’s stakeholders. 4. Describe in detail on Companys ethical standards therefore the personnel can manage the desirable activities and provides consideration whenever they encounter something that hesitates them. COMPANy’S VISION, MISSION AND CORE VALUES Vision, Mission and Core Values are the basic views of the Companys organization to the Business Ethics and Code of Conduct which become the behavior reference of every personnel. The vision and mission of the Company is, as follows 305 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Nilai inti Perseroan dijabarkan dalam Tata Nilai dengan uraian sebagai berikut: 1. Professional Insan Perseroan senantiasa bekerja secara profesional yang dilandasi integritas, komitmen dan selalu berupaya memberikan hasil yang terbaik, dengan penjabaran sebagai berikut : a. Integrity mengandung pengertian satunya pikiran, kata, dan perbuatan dengan selalu mengatakan kebenaran dan mengikuti aturan yang berlaku dengan memegang teguh prinsip-prinsip etika sehingga menjadi insan Perseroan yangdapat dipercaya dan amanah. b. Commitment mengandung pengertian bahwa insan Indofarma memiliki komitmen yang kuat menjalankan pekerjaan sesuai keahlian, pengetahuan, dan ketentuanyang berlaku. c. Strive for Excellence mengandung pengertian bahwa insan Perseroan senantiasa berupaya memberikan yang terbaik bagi stakeholders Perseroan dengan bekerja secara efektif, eisien, dan akurat. 2. Entrepreneurship Insan Perseroan senantiasa memiliki jiwa kewirausahaan berlandaskan pemikiran jauh ke depan, inovatif, dan fokus terhadap kepuasan pelanggan, dengan penjabarans ebagai berikut : a. Visionary mengandung pengertian bahwa insan Perseroan memiliki pandanganjauh ke depan yang disertai kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan. b. Innovation mengandung pengertian bahwa penyesuaian diri terhadap perubahan diwujudkan dengan menciptakan produk baru, proses atau metode baru, dan melakukan perbaikan dalam lingkup tanggung jawabnya. c. Customer Focus mengandung pengertian bahwa insan Perseroan memberikan yang terbaik dan perhatian penuh kepada pelanggan dan stakeholders Perseroan dengan berorientasi hasil namun tetap mengutamakan proses dan memberikan perhatian penuh kepada pelanggan. 3. Compassionate Insan Perseroan memiliki rasa peduli dan belas kasih terhadap sesama, dengan penjabaran sebagai berikut ; a. Respect to People mengandung pengertian bahwa insan Perseroan menghormati perbedaan pendapat The core value of the Company outlined in such values as Professional, Entrepreneurship, Compassionate, with the following description: 1. Professional Company’s personnel continues to work in a professional manner that is based on integrity, commitment and always strives to provide the best results, with the description as follows: a. “Integrity” implies one thought, word, and action by always telling the truth and following the rules that apply to uphold the ethical principles therefore he she turns into a trusted and trustworthy personnel. b. “Commitment” implies that Indofarma personnel have strong commitment to fulill their job according to expertise, knowledge, and applicable regulations. c. “Strive for excellence” implies that Company’s personnel strives to provide the best for the stakeholders of the Company by working efectively, eiciently, and accurately. 2. Entrepreneurship Company ’s personnel continues to have an entrepreneurial spirit based on visionary, innovative, and focus on customer satisfaction, with the description as follows: a. “Visionary” implies that Company’s personnel have the foresight completed with the ability to adapt to environmental changes. b. “Innovation” implies that the adjustment to the changes are materialized by creating new products, processes or new methods, and improvement in the scope of its responsibilities. c. “Customer focus” implies that Companys personnel give their best and full attention to the customers and stakeholders with a results-oriented mind but still maintaining the process and giving full attention to the customer. 3. Compassionate The Companys personnel have a sense of caring and compassion for others, with the description as follows; a. Respect to people implies that Company’s personnel respect diferent opinions and care for others, either 306 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima dan peduli terhadap sesama, baik individu, rekan kerja atasan, bawahan, dan setingkat, mitra kerja maupun stakeholders secara umum. b. Cooperative mengandung pengertian bahwa insan Perseroan selalu bekerja sama dalam suatu sinergi yang harmonis dengan mengedepankan rasa tanggungjawab dan suasana kekeluargaan. c. Fairness keadilan mengandung pengertian adanya kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai ini diwujudkan dengan meritocracy memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan berdasarkan kinerja, kesetaraan, dan keterbukaan dalam setiap pengambilan keputusan, sesuai batasan dan ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku. STANDAR ETIKA USAHA DAN STANDAR TATA PERILAKU Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang tidak tertulis yang diyakini oleh suatu entitas masyarakat sebagai standar perilaku entitas tersebut. Untuk dapat menurunkan dan menjabarkan Etika Usaha dan Tata Perilaku ke tingkat yang paling nyata, Perseroan menjabarkan Standar Etika Usaha dan Standar Tata Perilaku sebagai pedoman bagi insan Perseroan dalam berelasi baik sebagai insan Perseroan maupun sebagai individu yang bermartabat. Standar Etika Usaha disusun untuk menjelaskan Etika Usaha Perseroan saat berelasi dengan berbagai pihak. Adapun Standar Etika Usaha tersebut adalah: 1. Etika Perseroan dengan Karyawan Perseroan memperlakukan karyawan secara setara fair dan tidak membedakan suku, agama, dan ras dalam segala aspek. Perseroan menyadari bahwa karyawan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan Perseroan. Oleh karena itu setiap karyawan dituntut dapat berpartisipasi dan berperan aktif dengan jalan meningkatkan produksi dan produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi, dan seimbang antara Perseroan dan karyawan. 2. Etika Perseroan dengan Konsumen Perseroan mengutamakan kepuasan dan kepercayaan konsumen dengan menjual produk dan jasa yang individuals, work colleagues boss, subordinates, same level, business partners and stakeholders in general. b. Cooperative” implies that Company’s personnel always work together in a harmonious synergy by promoting a sense of responsibility and a family atmosphere. c. “Fairness” Justice implies equality in fulfilling the rights of stakeholders arising under treaties and legislation in force. This value is materilized by meritocracy giving equal opportunity to all employees based on performance, equality equal same position, and transparency open with each other in decision-making, appropriate limits and provisions of the legislation in force. STANDARDS OF BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT Ethics is a set of unwritten norms or values that are believed by a society’s entity as a standard of their behavior. In order to deliver and explain its Business Ethics and Code of Conduct to the most real level, the Company describes Standards of Business Ethics and Code of Conduct as the guidance to the Company’s personnel in establishing relationship as a part of the Company or as a digniied individual. Standards of Business Ethics is prepared to describe the Company Business Ethics when establish partnership with various parties. These Standards of Business Ethics are: 1. The Company’s Ethics with Employees The Company treats employees equally and without considering ethnicity, religion, and race in all aspects. The Company realizes that employees have a very important role and position as the actors of the Company. Therefore, each employee is expected to participate and play an active role by increasing the production and working productivity through a dynamic, harmonious, and balanced relationship between the Company and employees. 2. The Company’s Ethics with Consumers The Company prioritizes customer satisfaction and trust by selling products and services that meet the ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 307 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance memenuhi komitmen dari segi harga, kualitas, waktu pengiriman, layanan purna jual, maupun jaminan produk sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu Perseroan membuka layanan konsumen dan menindaklanjuti keluhan konsumen tanpa melakukan diskriminasi terhadap konsumen. Perseroan juga menjaga kerahasiaan informasi mengenai pelanggan dan menyediakan media komunikasi bagi pelanggan. Promosi yang dilakukan Perseroan berkesinambungan secara sehat, fair, jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma masyarakat. Insan Perseroan bertindak sebagai konsumen dan marketer dengan mengkonsumsi dan memasarkan produk Perseroan. 3. Etika Perseroan dengan Pesaing Hubungan Perseroan dengan kompetitorpesaing dilandasi sikap saling menghormati serta menempatkan pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan melakukan market research dan market intelligence untuk mengetahui posisi pesaing, dan melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan keunggulan produkdan layanan yang bermutu. 4. Etika Perseroan dengan Penyedia Barang danatau Jasa Perseroan menciptakan iklim kompetisi yang adil fair dan transparan dalam pengadaan barang dan atau jasa dengan cara menetapkan penyedia barang danatau jasa berdasarkan kepada kemampuan dan prestasi; berkomitmen untuk saling memenuhi hak dan kewajiban yang telah disepakati bersama; memelihara komunikasi yang baik dengan penyedia barang dan atau jasa termasuk menindaklanjuti keluhan dan keberatan; memanfaatkan hubungan baik dengan penyedia barang dan jasa sebagai market intelligence dan competitor intelligence; dan menerapkan teknologi pengadaan barang danatau jasa terkini, misalnya dengan mempersiapkan e-Procurement. 5. Etika Perseroan dengan Mitra Usaha Perseroan meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan mitra usaha sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Perseroan menempatkan obyektivitas, kemandirian, dan keadilan dalam setiap kebijakan penilaian yang mempengaruhi kerjasama usaha; membuat perjanjian yang berimbang serta saling menguntungkan dengan tidak melanggar aturan dan prosedur; mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku; dan membangun komunikasi secara intensif untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja. commitment in terms of price, quality, delivery time, after-sales service, as well as security products in accordance with applicable standards. In addition the Company provides customer service line and follow up all customer complaints without discriminate them. The Company also maintains the conidentiality of customer information and provides a medium of communication for customers. The promotion conducted by the Company occurred continuously in a healthy situation, fair, truthful, not misleading, and accepted by the norms of society. Company’s personnel acts as a consumer and a marketer to use and market the Companys products. 3. The Company’s Ethics with Competitors The relationship of the Company with a competitor competitors based on mutual respect and put a competitor as an motivator of self-improvement and introspection by doing market research and market intelligent to know the position of competitors, and do a fair competition by promoting excellence products and quality services. 4. The Company’s with Goods and or Services Providers The Company created a fair and transparence climate of competition in the procurement of goods and or services by appointing a supplier of goods and or services based on capabilities and accomplishments; committed to mutually fulill the obligations and rights that both parties have been agreed upon; maintaining good communication with providers of goods and or services, including follow up complaints and objections; utilizing good relations with suppliers of goods and services as market intelligent and competitor intelligent; and applying procurement’s actual technology of goods and or services, i.e. by preparing e-Procurement. 5. The Company’s Ethics with Business Partners The Company increases the climate of mutual trust, respect, and foster togetherness with business partners in accordance with the business ethics. The Company puts the objectivity, independence and fairness in every assessment policy afecting business cooperation; make impartial business agreements as well as mutually beneicial by not breaking the rules and procedures; prioritize the achievement of optimal results according to prevailing standards; and to communicate intensively to ind the best solution in order to improve performance. 308 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 6. Etika Perseroan dengan KrediturInvestor Perseroan menerima pinjamanpenanaman modal hanya ditujukan untuk kepentingan usaha dan peningkatan nilai tambah Perseroan dengan cara menyediakan informasi yang aktual, transparan, akurat, tepat waktu dan prospektif bagi calon kreditur investor maupun kreditur; memilih krediturinvestor berdasarkan aspek kredibilitas dan bonaiditas yang dapat dipertanggungjawabkan; menerima pinjaman penanaman modal yang diikat melalui perjanjian yang sahdengan klausul perjanjian yang mengedepankan prinsip kewajaran fairness; memberikan informasi secara terbuka tentang penggunaan dana untuk meningkatkan kepercayaan kreditur investor; menjajaki peluang usaha dengan Investor untuk meningkatkan pertumbuhan Perseroan; melindungi hak dan kepentingan kreditur antara lain: pemenuhan kewajiban kepada kreditur sesuai perjanjian dan covenant jaminan perusahaan untuk kepentingan kreditur; dan pengelolaan pengunaan pinjaman jangka panjang sesuai dengan peruntukan dan pelunasannya, termasuk penggunaan dan penyediaan dana dari pendapatan operasional yang digunakan untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok hutang jangka panjang. 7. Etika Perseroan dengan Pemerintah Sebagai BUMN, Perseroan berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan cara membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat dan Daerah; menerapkan standar terbaik dengan memperhatikan peraturan yang berlaku mengenai kualitas produk, kesehatan, keselamatan, lingkungan, dan pelayanan; dan mendukung program yang dicanangkan pemerintah. 8. Etika Perseroan dengan Masyarakat Perseroan melaksanak an program sosial dan kemasyarakatan untuk memberdayakan potensi masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas hidup serta dapat bersinergi dengan program-program Pemerintah terkait, dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat tentang program sosial dan kemasyarakatan serta kebijakan-kebijakan yang relevan; memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengetahui kegiatan- kegiatan Perseroan dalam batas tertentu dan untuk mempromosikan produk setempat dalam acara-acara Perseroan; mengoptimalkan penyaluran program- program bantuan Perseroan kepada masyarakat; melarang 6. The Company’s Ethics with Creditors Investors The Company receives loan investment is only intended to the interests of business and increase the added value of the Company by providing real-time, transparent, accurate, timely and prospective information for potential lenders investors and creditors; choose the lender investor based on the aspects of the credibility and reliability of which can be accounted for; receive loans investments that are tied through a legal agreement with a treaty clause which emphasizes the principle of fairness; openly provide information about the use of funds to increase the conidence of the creditor investor; explore business opportunities with investors to boost the growth of the Company; protect the rights and interests of creditors, among others: the fulillment of obligations to creditors according to the agreement and covenant a corporate guarantee for the beneit of creditors; use and management of long-term loans in accordance with the allocation and repayment, including the use and availability of funds from operating income that is used to make payments of interest and principal long-term debt. 7. The Company’s Ethics with Government As a State-Owned Enterprise, the Company is committed to complying with the applied laws and regulations as the way to build relationships and good communication with the central and regional governments; applying the best standards with the applicable regulations regarding product quality, health, safety, environment and services; and supporting program launched by the government. 8. The Company’s Ethics with Public The Company implements social and community programs to empower local communities potential and improving of the quality of life and also synergize with related government programs, by way of disseminating to the public about the social and community programs and policies that are relevant; provide an opportunity for people who want to know the activities of the Company within a certain limit and to promote local products in the Company’s events; optimize the distribution of Company’s assistance programs to the public; prohibit employees deliver any promises to the community beyond their authorities; avoid performing acts that may ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 309 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance karyawan memberikan janji-janji kepada masyarakat di luar kewenangannya; tidak melakukan tindakan-tindakan yang mengarah kepada diskriminasi masyarakat berdasar suku, agama, ras, dan antar golongan; serta turut serta memelihara lingkungan hidup yang bersih dan sehat di sekitar Perseroan. 9. Etika Perseroan dengan Media Massa Perseroan menjadikan media massa sebagai mitra dan alat promosi untuk membangun citra yang baik dengan memberikan informasi yang relevan dan berimbang kepada media massa; menerima dan menindaklanjuti kritik-kritik membangun yang disampaikan melalui media massa; mengundang media massa untuk mempublikasikan berita tentang Perseroan. 10. Etika Perseroan dengan Organisasi Profesi dan Asosiasi Perseroan menjalin kerjasama yang baik dan berkelanjutan dengan organisasi profesi dan Asosiasi untuk memperoleh informasi perkembangan dunia usaha dan regulasi serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan menerapkan standar-standar yang ditetapkan organisasi profesi dan asosiasi, dan memberikan perlakuan yang setara terhadap organisasi profesi dan asosiasi. Standar Tata Perilaku dibuat dan disusun untuk memberikan landasan kepada insan Perseroan dan Perseroan sendiri untuk berperilaku sesuai dengan peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sekaligus, Standar Tata Perilaku menjadi sebuah mode preventif yang akan melindungi Perseroan dan insan Perseroan dari tindakan kecurangan atau penyimpangan internal yang dapat terjadi. 1. Etika Kerja Sesama Insan Perseroan Etika kerja antar sesama insan Perseroan dilandasi dengan bekerja secara profesional dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal; jujur, sopan, dan tertib; mentaati peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku; saling menghargai, terbuka menerima kritik, dan saran serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah untuk mencapai mufakat; saling membantu, memotivasi, dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas; mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling berbagi pengetahuan serta kemampuan; mengambil inisiatif dan mengembangkan kompetensi dalam melaksanakan tugas; berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang konstruktif secara santun; serta menghargai perbedaan gender, suku, agama, ras, dan antar golongan. lead to society discrimination based on ethnicity, religion, race and inter-group; and participate in preserving the clean and healthy environment around the Company. 9. The Company’s Ethics with Mass Media The Company treat the media as a partner and a promotional tool to build a good image by providing relevant and impartial information to the them; accept and act on constructive criticism delivered by the media; invite them to publish news about the Company. 10. The Company’s Ethics with Professional Organizations and Associations The Company manage good and sustainable cooperation with professional organizations and associations to obtain information on the development of business and regulations and resolve problems that occur with implementing the standards set by professional organizations and associations, and provide equal treatment to professional organizations and associations. Code of Conduct Standard is created and constructed to provide a foundation for the Company and the Companys personnel to behave in accordance with company rules and regulations. Simultaneously, Code of Conduct Standard become a preventive mode that will protect the Company and personnel from any acts of fraud or internal irregularities that may occur. 1. Work Ethics with Fellow Employees in the Company The work ethics among fellow employees based on working in a professional and cost-conscious to produce optimal performance; honest, polite, and orderly; obey the rules and laws which apply; mutual respect, open to criticism and suggestions as well as solving problems with deliberation to reach consensus; help each other, motivate, and work together in completing a task; communicate any new ideas and share knowledge and ability; take the initiative and develop competence in performing the task; dare to discuss politely the lack of proper policies to make constructive corrections; and respect diferences in gender, ethnicity, religion, race, and groups. 310 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 2. Menjaga Kerahasian Data dan Informasi Perseroan Insan Perseroan memanfaatkan data dan informasi Perseroan untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan dan pengambilan keputusan dengan cara memberikan informasi yang relevan dan proporsional kepada stakeholders dengan tetap mempertimbangkan kepentingan Perseroan; menghindari penyebarluasan data dan informasi kepada pihak lain yang tidak berkepentingan baik selama bekerja maupun setelah berhenti bekerja; menyerahkan semua data yang berhubungan dengan Perseroan pada saat berhenti bekerja; menjaga kerahasiaan informasi tentang konsumen; merahasiakan setiap informasi yang berpotensi mempengaruhi nilai saham sampai pada waktunya dilakukan pengumuman kepada masyarakat; dan dilarang melakukan perdagangan sekuritas saham Perseroan; dan dengan menggunakan informasi dari dalam. 3. Kesempatan yang Sama untuk Mendapatkan Pekerjaan dan Promosi Perseroan memberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pekerjaan dan promosi sebagaimana yang telah diatur dalam PKB Perjanjian Kerja Bersama. 4. Perlindungan Informasi Perseroan dan Intangible Asset Perseroan melindungi informasi Perseroan dan intangible asset melalui perlindungan terhadap semua kekayaan intelektual Perseroan sesuai undang-undang HaKI. Selain itu, informasi Perseroan dikelola melalui manajemen Teknologi Informasi, dan pengelolaan database Perseroan atas pengetahuan intelektual dan dapat diakses oleh seluruh karyawan. 5. Informasi Orang Dalam Mentaati peraturan perundangan mengenai “informasi orang dalam” insider trading terhadap permintaan akses atas informasi tertentu yang sensitif dan atau bersifat rahasia sesuai dengan peraturan perundangan di bidang pasar modal. 6. Menjaga Harta Perseroan Insan Perseroan mengoptimalkan penggunaan harta Perseroan dengan cara bertanggung jawab atas pengelolaan harta Perseroan dan menghindarkan penggunaannya di luar kepentingan Perseroan; mengamankan harta Perseroan dari kerusakan dan kehilangan; dan melakukan penghematan pemakaian energi. 2. Keep Conidential the Company’s Data and Information The Companys personnel utilize data and information of the Company to increase the added value of the Company and decision-making by providing information that is relevant and proportionate to the stakeholders while considering the interests of the Company; avoid dissemination of data and information to others who are not related, either during work or after working hour; submit all data related to the Company when resign from the job; maintain conidentiality of information about consumers; keep any information that potentially could afect the value of the shares until the time shall be advertised to the public; and forbid to conduct securities trading of the Company shares; and use information from insider trading. 3. Equal opportunity for job and Promotion The Company provides equal opportunity for employment and promotion, as set out in the Collective Labour Agreement 4. Protection of the Company’s Information and Intangible Asset The Company protects its company information and intangible assets through protection of all intellectual property of the Company in accordance to IPR regulation. In addition, information is managed through the Companys information technology management, and the management of the Company’s intellectual knowledge database is accessable to all employees. 5. Insider trading Complying with laws and regulations regarding the inside insider trading” upon requested access to certain sensitive or conidential information in accordance to the laws and regulations of capital market regulation. 6. Maintain the Company’s Assets The Company’s personnel is expected to optimize the use of Company assets by taking responsible for the management of the Company assets and avoid using it beyond the interests of the Company; securing property from damage and loss; and saving energy consumption. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 311 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 7. Menjaga Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 Insan Perseroan menjadikan LK3 sebagai bagian dari budaya kerja untuk menciptakan suasana kerja yang tertib, aman, handal, nyaman dan berwawasan lingkungan dengan cara menguasai dan memahami situasi dan kondisi lingkungan kerja serta menerapkan sistem dan peraturan LK3 di lingkungan kerja secara konsisten, serta tanggap terhadap keadaan darurat yang disebabkan oleh gangguan keamanan, kecelakaan, pencemaran, dan bencana alam. Selain itu Perseroan melakukan upaya pengolahan limbah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 8. Mencatat Data dan Pelaporan Perseroan menyelenggarakan pencatatan dan pendokumentasian serta pelaporan atas kegiatan operasional Perseroan secara profesional. Perseroan menyajikan laporan keuangan sesuai standar dan prinsip akuntansi yang berlaku serta menyampaikan tepat waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Insan Perseroan mengelola data secara rapi, tertib, teliti, akurat, dan tepat waktu dengan cara mencatat data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan; menyajikan laporan secara singkat, jelas, tepat, dan komunikatif untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan dan sebagai umpan balik guna perbaikan kinerja; dan tidak menyembunyikan data dan laporan yang seharusnya disampaikan. 9. Menghindari Benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan Jabatan Insan Perseroan menghindari kondisi, situasi ataupun kesan adanya benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan dengan cara mematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan; tidak memiliki saham kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung; tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas Perseroan, termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung; tidak merangkap jabatan danatau bekerja di Perseroan lain termasuk anak Perseroan yang berailiasi sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan menjadi tidak obyektif; tidak memberikan atau menerima pinjaman dari penyedia barang danatau jasa dan 7. Maintain Environment, Health and Safety LK3 The Company’s personnel embrace LK3 as part of their work culture to create an orderly, safe, reliable, convenient and environmentally friendly work environment by mastering and comprehending the working situation and conditions and consistently implementing LK3 systems and regulations at work, and responding to emergency situation caused by security problems, accidents, pollution, and natural disasters. In addition, the Company attempt to maintain sewage in accordance to the regulation. 8. Data Recording and Reporting The Company conduct recording, documenting and reporting eforts on the operational activities of the Company in a professional manner. The Company presents the inancial statements according to standards and generally accepted accounting principles as well as deliver on time to the related parties. The Companys personnel manage data in a neat, orderly, thorough, accurate, and on time through data recording and reports making based on valid and veriiable sources; present the report in brief, clear, precise and communicative to be available for use in decision making process and as feedback to improve performance; and prevent hiding the data and reports should be submitted. 9. Avoid Conlict of Interest and Abuse of Position The Company’s personnel avoid the conditions or situations or appearance of conlict of interest and the abuse of position by obeying the established rules, systems, and procedures; do not have a stake ownership in the enterprise who are partners or competitors of the Company in the amount that can inluence decision- making, including the husband wife, children, and siblings; does not have a business that is directly related to the Companys activities, including the husband wife, children, and siblings; not holding concurrent positions and or work in other Company, including the Companys affiliated enterprises that can result in objectivity of the decision-making; do not give or receive loans from goods and or services providers and consumers; and not involved in HR processes such as recruitment, performance appraisal, promotion, transfer, 312 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima konsumen; dan tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti rekrutmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi, danatau pemutusan hubungan kerja PHK apabila berada dalam posisikedudukan yang menyebabkan benturan kepentingan. 10. Menerima HadiahCinderamataGratiikasi Gratiikasi adalah pemberian dalam arti luas yang meliputi pemberian uang, barang, rabat diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Sikap Perseroan dan insan Perseroan terhadap gratiikasi adalah: a. Insan Perseroan dan keluarganya dilarang menerima gratiikasi, baik langsung maupun tidak langsung, dari mitra usaha dan pihak lainnya yang akan mempengaruhi independensi dan obyektifitas pelaksanaan tugasnya di Perseroan. b. Insan Perseroan dilarang menerima hadiah, imbalan, cindera mata, fasilitas,ataupun kemudahan lainnya yang nilainya di luar batas kewajaran. c. Insan Perseroan menolak pemberian yang diduga akan terkait dengan fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya dengan tetap memperhatikan norma-norma kesopanan. d. Apabila karena sesuatu hal Insan Perseroan tidak memungkinkan untuk menolak hadiah tersebut, maka yang bersangkutan wajib segera melaporkannya kepada Komite GCG dan Pemantauan Risiko dan menyerahkan hadiah tersebut ke Perseroan. e. Insan Perseroan diperbolehkan menerima hadiah dan cindera mata dalam batas kewajaran dalam rangka: • Perkawinan, khitanan, musibah, perayaan ter tentu sesuai dengan adat istiadat daerah setempat. • Penghargaan yang diperoleh atas pencapaian prestasi tertentu di bidang olahraga, seni, dan sejenisnya yang tidak berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan atau mewakili Perseroan dalam kegiatan di bidang olah raga, seni, dan sejenisnya. • Promosi dari suatu Perseroan tertentu, seperti pulpen, pensil, buku agenda, gantungan kunci, kalender, dan lain-lain sejenisnya. termination of employment FLE when in the position positions cause a conlict of interest. 10. Gratiication Gratification is the provision in a broad sense that includes giving money, goods, rebate discount, commissions, interest-free loans, travel tickets, lodging, tours, free medical treatment, and other amenities. The Company and the Companys attitude towards human gratiication is: a. The Companys personnel and their families are prohibited from accepting gratuities, either directly or indirectly, from business partners and other parties that would afect the independence and objectivity of the execution of their duties in the Company. b. The Companys personnel shall not accept any gift, reward, souvenir, amenities, or other conveniences that value is beyond the limits of reasonableness. c. The Companys personnel refuse gift that allegedly associated with the functions, responsibilities and authority with regard to the norms of decency. d. If for any reason the Companys personnel is not allowed to refuse the gift, heshe shall immediately report to the Corporate Governance Committee and Risk Monitoring and handed the gift to the Company. e. The Company’s personnel is allowed to accept gifts and souvenirs within reasonable limits under such circumstances: • Marriage, circumcision, accident, celebrations according to local customs. • Awards earned over a certain achievement in the ield of sports, the arts, and the like that are not related to the Companys business or represent the Company in the activities in the ield of sports, the arts, and the like. • iii.The promotional items of a particular company, such as pen, pencil, agenda, key chain, calendar, and others. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 313 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 11. Memberi Hadiah CinderamataGratiikasi Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah dengan menggunakan fasilitas Perseroan kepada pihak ketiga yang dilakukan untuk kepentingan pribadi. Selain itu Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah, imbalan, cinderamata, gratiikasi, fasilitas, ataupun kemudahan lainnya yang nilainya di luar batas kewajaran dan atau yang dapat mempengaruhi pertimbangan dalam menjalankan bisnis Perseroan. Insan Perseroan diperbolehkan memberikan hadiah, imbalan, dan cindera mata dalam batas kewajaran dan telah mendapat otorisasi dari pejabat Perseroan yang berwenang. 12. Merokok, Penyalahgunaan Narkotika, Obat Terlarang dan Minuman Keras Miras Perseroan secara khusus melarang Insan Perseroan untuk merokok di lingkungantempat kerja kecuali di waktu dan tempat yang khusus disediakan untuk itu. Di samping itu Perseroan melarang insan Perseroan untuk mabuk, minum minuman keras, madat, memakai obat terlarang, menyalahgunakan obat bius, narkotika dan obat-obatan terlarang lainnya di dalam maupun di luar tempat kerja. Insan Perseroan dilarang memiliki, menggunakan, menyuruh menggunakan dan memperdagangkan atau menjadi penjualperantara penjualan obat-obatan terlarang secara ilegal di dalam maupun di luar tempat kerja . 13. Aktivitas Politik Insan Perseroan bersikap netral terhadap semua partai politik dengan cara tidak menggunakan fasilitas Perseroan untuk kepentingan golonganpartai politik tertentu; tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik danatau anggota legislatif; dan tidak membawa, memperlihatkan, memasang, serta mengedarkan simbol, gambar, dan ornamen partai politik di lingkungan Perseroan. 14. Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI Insan Perseroan harus menghormati hak kekayaan intelektual pihak lain karena setiap penggunaan yang tidak sah atas hak milik intelektual orang lain dapat mengakibatkan Perseroan menanggung gugatan hukum secara perdata dan ganti rugi. Seluruh Insan Perseroan harus berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik Perseroan. Jajaran Insan Perseroan yang turut sertabekerja dalam pengembangan suatu proses atau produk yang akan digunakan oleh Perseroan, atau Insan Perseroan yang memiliki hak atas 11. Present Gifts Souvenirs Gratuities The Company’s personnel are prohibited from giving gifts to take advantage of the Company to a third party that is committed for personal gain. In addition the Companys personnel are prohibited from giving gifts, rewards, souvenirs, gratuities, amenities, or other conveniences that value is beyond the limits of reasonableness and or which may afect the Companys consideration in running the business. The Companys personnel are allowed to give gifts, rewards, and souvenirs within acceptable limit and have been authorized by the Companys authorization oicer. 12. Smoking, the Abuse of Narcotics, Drugs and Alcohol The Company specifically prohibits the Companys personnel to smoke in the workplace environment except in the time and place reserved for that purpose. In addition, the Company prohibits the personnel of being drunk, drinking liquor, using drug, abusing drugs, narcotics and other illegal drugs inside and outside the workplace. Indofarma personel are prohibited from possessing, using, ordering and trading or become a seller intermediary selling drugs illegally inside and outside the workplace. 13. Political Activity The Company’s personnel should be neutral toward all political parties by not using the Company facilities for the beneit of group individual political parties; no concurrent positions as political party oicials and or members of the legislature; and do not carry, display, install, and distribute symbols, images and ornaments of political parties within the Company. 14. Intellectual Property Rights IPR The Company’s personnel should respect the intellectual property rights of other parties therefore it is forbidden to use any unauthorized intellectual property of others that may result in civil lawsuits and damages to the Company. The entire personnel of the Company must actively participate to protect intellectual property rights owned by the Company. The ranks of the Company’s personnel participate work in the development of a process or product that will be used by the Company, or personnel of the Company which owns the rights to the 314 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima hasil karya tersebut, harus memperlakukan informasi yang terkait dengan proses atau produk tersebut sebagai milik Perseroan baik selama masa kerja maupun setelah Insan Perseroan tidak bekerja lagi untuk Perseroan. Seluruh Insan Perseroan harus menginformasikan hasil karya yang dihasilkannya baik selama maupun diluar jam kerja, jika hasil karya tersebut terkait dengan usaha atau operasi Perseroan. Perseroan berhak atas seluruh manfaat eksklusif dari paten, dan lain-lain yang terkait dengan hasil karya dimaksud di atas. PENERAPAN DAN SOSIALISASI ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU Penerapan dan Sanksi Atas Pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku Proses penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan melibatkan seluruh manajemen dan seluruh level insan Perseroan. Dengan bantuan Komite GCG dan Pemantauan Risiko, Dewan Komisaris bertanggung jawab atas dipatuhinya Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Intern SPI. Direktur, Manajer, dan setingkat Manajer bertanggung jawab atas penerapan di lingkungan unit kerjanya masing-masing. Direksi kemudian menunjuk Manajer SPI sebagai penanggung jawab pelaporan pelanggaran pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku.Setiap insan Perseroan menerima 1 satu salinan Etika Usaha dan Tata Perilaku dan menandatangani formulir pernyataan pernyataan komitmen penerapan tata kelola perusahaan. Perseroan juga memberlakukan sanksi atas pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku sesuai dengan beratringan, sifat, dan seringnya pelanggaran dilakukan. Prosedur pemberian sanksi sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama PKB antara Perseroan dengan Serikat Pekerja Perseroan. Selain sanksi, Perseroan mengharuskan setiap insan Perseroan untuk melaporkan adanya pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku yang diketahui melalui mekanisme Wistleblowing System WBS. works, shall treat the information related to the process or product as the property of the Company either during work or after no longer work in Indofarma. The entire personnel of the Company must inform the work that generates both during and after working hours, if the results of the work related to the business or operations of the Company. The Company is entitled to all the beneits of exclusive patent, and others associated with the work referred to above. APPLICATION AND DISSEMINATION OF BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT Implementation and Sanctions for Violations of Business Ethics and Code Of Conduct The implementation process of Business Ethics and Code of Conducts in the Company involves the entire management and all levels of the Company’s personnel. With the assistance of GCG and Risk Monitoring Committee, the Board is responsible for compliance with the Business Ethics and Code of Conduct in the Company’s environment. The Directors are responsible for the implementation of Business Ethics and Conducts assisted by the Company’s Corporate Secretary and Internal Control Unit SPI. Directors, managers, and manager-level personnel are responsible for the application within their respective working unit. The Board of Directors then appointed Manager of Internal Control Unit in charge of preparing reports of violations of the implementation of Business Ethics and Conducts. Every personnel receive one 1 copy of Business Ethics and Conducts and sign an acknowledgment form of stating commitment in the implementation of corporate governance. The Company also imposes sanctions for violation of Business Ethics and Conducts in accordance with heavy light, nature, and the frequent violation was committed. Procedures for granting sanction in accordance with the Collective Labour Agreement between the Company and the Company Trade Unions. In addition to the sanctions, the Company requires that every personnel of the Company to report violations of Business Ethics and Conducts known through the mechanism Wistleblowing System WBS. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 315 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Sosialisasi dan Internalisasi Dalam penerapannya, Perseroan mengharapkan kesadaran sebagai modalbagi pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku bagi seluruh insan Perseroan. Untuk itu, sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku dilakukan sebagai upaya memberikan landasanyang kuat bagi pelaksanaan dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku. Setiap insan Perseroan dapat meminta penjelasan atau menyampaikan pertanyaan terkait dengan Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada atasan langsung atau kepada Sekretaris Perusahaansebagai fungsi yang ditunjuk bertugas untuk melaksanakan sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada seluruh insan Perseroan. Di samping itu, setiap insan Perseroan dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada Sekretaris Perusahaan yang kemudian akan diusulkan sebagai pembaruan dan revisi untuk kemudian dirumuskan oleh Dewan Komisaris melalui Komite GCG Pemantau Risiko. KEBIJAKAN ANTI KORUPSI Undang-undang No. 31 Tahun 1999 Jo. Undang-undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menyebutkan bahwa pengertian korupsi mencakup perbuatan melawan hukum, memperkaya diri orangbadan lain yang merugikan keuanganperekonomian negara pasal 2; menyalahgunakan kewenangan karena jabatan kedudukan yang dapat merugikan keuangankedudukan yang dapat merugikan keuanganperekonomian negara pasal 3; kelompok delik penyuapan pasal 5,6, dan 11; kelompok delik penggelapan dalam jabatan pasal 8, 9, dan 10; delik pemerasan dalam jabatan pasal 12; delik yang berkaitan dengan pemborongan pasal 7; hingga delik gratiikasi pasal 12B dan 12C. Perseroan menekankan pentingnya anti korupsi sebagai upaya mendasar dari penerapan prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Kebijakan Perseroan terhadap anti korupsi tertuang dalam Etika Usaha dan Tata Perilaku serta Pedoman Pengendalian Gratiikasi dan Pedoman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara LHKPN yang dimiliki Perseroan. Secara khusus, pengendalian gratiikasi merupakan upaya Perseroan untuk melindungi insan Perseroan terhindar dari kemungkinan dijatuhkannya tuduhan tindak pidana suap sebagaimana diatur pada Pasal 12 B ayat 1 UU 311999 Socialization and Internalization In its application, the Company expects consciousness as a capital for the implementation of Business Ethics and Conducts for all personnel. Therefore, socialization and internalization of Business Ethics and Conducts as part of eforts to provide a strong foundation for the implementation and application of Business Ethics and Conducts. Every personnel may request a description or submit questions related to Business Ethics and Code of Conduct to their immediate supervisor or to the Corporate Secretary as the designated function tasked to conduct socialization and internalization of Business Ethics and Conducts to the Company’s personnel. In addition, every personnel of the Company may provide input for improvement of Business Ethics and Code of Conduct to the Corporate Secretary which will be proposed as an update and revision to be formulated by the Board of Commissioners through GCG and Risk Monitoring Committee. ANTI-CORRUPTION POLICY The 1999 Law No. 31 Jo. Law No. 20 of 2001 on Corruption Eradication mentions that the deinition of corruption including tort, the efort to make people other wealthy by harming the State inance economy entities Article 2; misusing authority for the position positions that may harmful to the inancial economy of the country article 3; groups bribery ofense Article 5.6, and 11; group ofense of embezzlement in oice Articles 8, 9, and 10; extortion ofense in position Article 12; ofense relating to chartering Article 7; ofense gratuities Article 12B and 12C. Company emphasize the importance of anti-corruption as a fundamental efort of the application of the principles of Good Corporate Governance. Company policy towards anti-corruption contained in the Business Ethics and Conducts and Guidelines Gratuity Control and Guidance Wealth Report State LHKPN owned by the Company. In particular, control of gratiication is the Companys eforts to protect personnel of the Company to face the possibility of the imposition of a criminal ofense of bribery charges as provided in Article 12 B of paragraph 1 of Law 311999 Jo. 316 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Jo. UU 202011 yang menyatakan bahwa setiap gratiikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya. Dengan demikian, Perseroan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penegakan anti korupsi, baik dalam pengelolaan operasional dan usaha Perseroan, maupun dalam penggunaan jabatan terkait masing-masing insan Perseroan. PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI Sebagai turunan dari Etika Usaha dan Tata Perilaku, Perseroan merumuskan Pedoman Gratiikasi sebagai salah satu acuan pengelolaan proses bisnis dan aktivitas operasi yang yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN dan memperhatikan prinsip-prinsip GCG. Pedoman ini disusun sebagai sikap tegas terhadap pengendalian gratiikasi yang melibatkan insan Perseroan, meskipun dalam kegiatan usaha Perseroan, gratiikasi merupakan hal yang mungkin sulit dihindari oleh insan Perseroan. Hal ini penting untuk dibudayakan di lingkungan Perseroan sebagai suatu proses pembelajaran bagi Insan Perseroan yang mempunyai harkat, martabat, dan citra yang tinggi dalam hubungan usaha dengan para pemangku kepentingan. Pengertian, Ruang Lingkup dan Prinsip Dasar Gratiikasi Perseroan mendefinisikan gratifikasi sebagai kegiatan pemberian danatau penerimaan hadiahcinderamata dan hiburan , baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau tanpa sarana elektronik, yang dilakukan oleh Insan Perseroan terkait dengan wewenangjabatannya di Perseroan, sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi, obyektivitas, maupun profesionalisme Insan Perseroan. Hadiahcinderamata adalah obyek dari gratiikasi dalam arti luas, yakni meliputi uang, barang, rabat diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Pengendalian gratifikasi menjadi sangat penting bagi Perseroan karena gratifikasi tersebut dapat berpotensi menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan Korupsi yang dapat memberikan dampak hukum sekaligus pencitraan negatif bagi Perseroan. Suatu gratiikasi akan berubah menjadi tindak pidana suap apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: Law 202011 which states that any gratuity to an oicial or state oicials will be considered bribery, as long as they relate to the position and contradict to the obligations or duties. Accordingly, the Company has a high commitment to anti- corruption enforcement, both in operational and business management, as well as in the use of related positions of each of the Company personnel. GUIDELINES FOR GRATIFICATION CONTROL As a derivation of Business Ethics and Conducts, the Company formulated the Gratiication Guidelines as a business process management and operating activities reference that is free from corruption, collusion and nepotism KKN and considering the principles of corporate governance. This document is intended to a firm stance on the control of gratification involving the Company’s personnel, although the Companys business activities, gratuities are things that may be diicult to avoid by the personnel. It is important to be cultivated in the Company as a learning process for the Companys personnel who possess dignity and high image in business relationships with stakeholders. Deinition, Scope and Basic Principles of Gratiication The Company deines Gratiication as giving activity and or accepting Gift Souvenirs and Entertainment, received at home country or abroad, carried out by with or without electronic means, conducted by Company’s personnel associated with any particular authority position in the Company, so as to rise a conlict of interest that afect the independence, objectivity, and professionalism of the Companys personnel. Gifts souvenirs are objects of gratiication in a broad sense, including money, goods, rebate discount, commissions, interest-free loans, travel tickets, lodging, tours, free medical treatment, and other amenities. Gratuity Control is very important for the Company since the Gratification can potentially become criminal ofenses of bribery and corruption is one of the actions that could result in law enforcement as well as negative image for the Company. A Gratuity will turn into the act of bribery if it meets the following elements: ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 317 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 1. Gratiikasi tersebut berhubungan dengan wewenang jabatan di Perseroan; 2. Gratiikasi yang berupa penerimaanpemberian hadiah cinderamata dan hiburan tidak dilaporkan kepada atasan langsung. Prinsip dasar Perseroan atas gratiikasi terbagi dalam dua kegiatan, yaitu pemberian hadiahcinderamata dan hiburan dan penerimaan hadiahcinderamata dan hiburan. Seluruh Insan Perseroan dilarang baik secara langsung atau tidak langsung memberi hadiahcinderamata dan atau hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubungan usaha atau pesaing Perseroan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuanperundang-undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan danatau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan jabatannya. Seluruh Insan Perseroan yang karena jabatannya danatau anggota keluarganya keluarga inti dilarang untuk menerima atau meminta baik secara langsung atautidak langsung hadiahcinderamata dan atau hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan usaha atau pesaing Perseroan, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang- undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan danatau tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya. Insan Perseroan wajib melakukan penolakan atas tawaran pemberian hadiahcinderamata dan atau hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman, dengan cara santun terhadap tawaranpemberian dimaksud, dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan kepada pihak yang menawarkanmemberi. Batasan Gratiikasi Di luar pelarangan atas gratiikasi, Perseroan memperbolehkan dilakukannya pemberian gratiikasi dengan batasan sepanjang pemberian tersebut dimaksudkan untuk membina hubungan baik dalam batas-batas yang sesuai dengan kewajaran dan memperhatikan hubungan yang setara, saling menghormati dan tidak bertujuan untuk menyuap pihak yang bersangkutan untuk memberikan sesuatu hal kepada Perseroan yang tidakmenjadi hak Perseroan secara hukum. Pemberian hadiah cinderamata danatau hiburan tidak diperbolehkan dalam bentuk uang tunai dan tidak diperbolehkan dalam bentuk- bentuk yang melanggar kesusilaan dan hukum. 1. Gratuities are associated with authority position in the Company; 2. It is in the form of acceptingdelivering gifts souvenirs and entertainment and is not reported to the direct supervisor. The basic principle of the Company for Gratification is divided into two activities, they are providing gift souvenirs and Entertainment and accepting gift souvenirs and Entertainment. The entire personnel of the Company are prohibited to directly or indirectly giving Gift Souvenirs and or entertainment to any parties who has a business relationship or a competitor of the Company aimed to obtain information, or something that is not justiied by the statutory applicable provisions, or to inluence the parties intended to conduct and or did not do something related to the position oice. The Company’s personnel whose position and or members of his family immediate family may not accept or request either directly or indirectly Gift Souvenirs and or entertainment from any person who has a business relationship or a competitor of the Company, aims to get information, or something that is not justiied by the statutory applicable provisions, or to inluence the parties intended to conduct and or did not do something related to the position oice. The Company’s personnel shall reject the ofer gift souvenirs and or entertainment that does not comply with the provisions set forth in this Code, politely refuse the ofergift, by providing an explanation of the policies and rules to the parties making the ofer. Limitation of Gratiication Aside from the prohibition on Gratuities, the Company allows giving Gratuities with restrictions that as long as it is intended to establish a good relationship with limitation of fairness and equality, mutual respect and not intended to bribe the parties in regard to give something that is not belong to the Companys legal rights. Gifts souvenirs and or entertainment are not allowed in the form of cash and are not allowed in the forms of violation of decency and the law. 318 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pemberian hadiahcinderamata berupa barang yang dimaksudkan untuk promosi Perseroan, wajib mencantumkan logo Perseroan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari barang dimaksud. Pemberian honorarium rapat kepada pihak ketiga diperbolehkan sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan kepada Perseroan atas undangan resmi dari Perseroan, sepanjang kriteria dan besaran honorarium tersebut telah diatur dalam peraturan perusahaan. Pemberian hadiahcinderamata danatau hiburan berupa baranguangsetara uang diperbolehkan dalam hal Insan Perseroan menghadiri acara pernikahan, khitanan, kelahiran, atau musibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar Rp1 juta untuk setiap acara ke relasi Perseroan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi pihak penerima, untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya. Jamuan makan tidak perlu dibatasi sejauh memenuhi kewajaran dan dilakukan ditempat yang terhormat dan tetap menjaga citra positif Perseroan. Dalam menerima hadiahcinderamata danatau hiburan, Perseroan memperbolehkan insan Perseroan untuk menerima dengan batasan menerima hadiahcinderamata yang mencantumkan logonama perusahaan pemberi, dengan logo dan nama perusahaanpihak yang memberikan benda- benda dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kebijakanpromosi perusahaan pemberi dan merupakan benda-benda yang lazim sebagai bentuk promosi perusahaan. Penerimaan juga diperbolehkan untuk benda-benda yang tidak memiliki nilai finansial yang tinggi, seperti buku, compact disc dan sebagainya; hadiahcinderamata yang bukan berupa pemberian yang melanggar kesusilaan dan hukum; serta honorarium sebagai pembicaranarasumber yang diundang secara resmi oleh pihak ketiga sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Perseroan untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan jabatannya. Perseroan juga memperbolehkan pemberian hadiah cinderamata berupa baranguangsetara uang dalam hal Insan Perseroan menyelenggarakan acara pernikahan,khitanan, kelahiran, atau terkait dengan musibah, dengan nilai Gifts souvenirs in the form of goods intended for the Company promotion, shall include Company’s logo which become an integrated part of the goods. Meeting’s honorarium to the third parties is allowed as appreciation for the ideas and expertise contribution to the Company on an oicial invitation from the Company, as long as the criteria and the amount of the honorarium have been described in the company regulations. Gifts souvenirs and or entertainment in the form of goods money cash equivalents is allowed in terms of the personnel is attended the wedding, circumcision, birth, or accident, with the value of Rp 1 million maximum for each event to the Company’s relations, as long as the it does not intend to inluence the recipient, to perform and or did not do something related to the position oice. Banquets are not necessarily limited in extent to meet the fairness and conducted in a respectable manner and maintained a positive image of the Company. In accepting gift souvenirs and or entertainment, personnel is allowed to receive the limitations quantity of gift souvenirs which contain logo the company’s name of the giver, in which the logo and the name of the company party giving the items is an integral part of the Company’s policy promotion and the common items of companies promotion. It is also allowed to accept items that do not possess a high inancial value, such as books, compact discs and the like; Gift souvenirs is not in any form of violation of decency and the law; and honoraria as a speaker resource persons invited oicially by the Third Party as their appreciation for the ideas and expertise contribution that have been given, as long as the administration does not intend to inluence Indofarma’s personnel to perform and or did not do something related to the position oice. It is also allowed by the Company to deliver gift souvenirs in the form of goods money cash equivalents in terms of the Company’s personnel weddings, circumcisions, births, or related to the disaster, with the value of Rp1 million ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 319 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance pemberian maksimum sebesar Rp1 juta per acara, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan Perseroan untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya. Diperbolehkannya penerimaan hiburan oleh insan Perseroan diberikan dalam batas kewajaran, seperti hiburan tidak dilakukan secara terus-menerus oleh pihak pemberi kepada Insan Perseroan atau anggota keluarganya; bila penolakan terhadap hiburan dimaksud dikhawatirkan dapat mempengaruhi hubungan Usaha secara institusi antara Perseroan dengan Pihak Ketiga yang menawarkan hiburan; tidak mengganggu waktu kerja Insan Perseroan yang bersangkutan; dan tidak melakukan pembicaraan mengenai pemberian informasi internal Perseroan yang dapat menimbulkan kecurangan dan benturan kepentingan. Dalam kondisi tertentu dimana Insan Perseroan tidak dapat menghindar untuk menerima pemberian dari Pihak Ketiga danatau pada posisi dimana baranguangsetara uang atau dalam bentuk apapun, pemberian tersebut sudah ada di suatu tempat yang dititipkan kepada atau melalui orang lain tanpa sepenge tahuan Insan Indofarma tersebut, maka yang bersangkutan wajib mengembalikannya. Apabila hal ini tidak mungkin dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera melaporkan kepada atasan langsung secara tertulis sesuai mekanisme yang telah diatur. Apabila insan Perseroan diminta untuk memberikan hadiahcinderamata dan hiburan yang tidak sesuai dengan ketentuan sebagaimana batasan yang telah ditentukan Perseroan, hendaknya insan Perseroan melakukan penolakan dengan cara santun terhadap permintaan tersebut dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan kepada pihak ketiga. Penerapan Pengendalian Gratiikasi, Pelaporan dan Sanksi Dalam pengendalian gratifikasi, Perseroan menerapkan mekanisme pelaporan atas deinisi, ruang lingkup, prinsip dasar dan batasan-batasan gratifikasi. Insan Perseroan wajib melaporkan penerimaan hadiahcinderamata dan atau hiburan di luar batasan yang sudah diatur Perseroan melalui atasan langsung, atau melalui mekanisme pelaporan pelanggaranWhistleblowing System. Untuk penerimaan berupa barang cepat kadaluwarsa seperti makanan dan minuman, pemberian dapat diserahkan kepada lembaga sosial untuk digunakan kepada masyarakat yang lebih maximum per event, as long as it does not intend to afect the personnel to conduct and or did not do something related to position title. The permission for the Company’s personnel to accept gift in the form of entertainment should be given within a reasonable limit, such as it is not carried out continuously by the third parties to the Companys personnel or the family members; if rejection to the entertainment could afect the business relationship between the Company and third parties who ofer the gift; does not interfere personnel’s working time; and does not include conversation on granting the Companys internal information that could lead to fraud and conlict of interest. Under certain conditions in which the the Company’s personnel can not avoid to receive gifts from the Third Party and or the position where the goods money cash equivalents or in any form, provision already delivered somewhere to or through any other persons without the knowledge of Indofarma’s personnel, then the personnel shall return it. If it is not possible, heshe should immediately make a written report to hisher direct superior as a mechanism that has been settled. If the personnel is asked to provide certain gift souvenirs and entertainment that are not in accordance with the provisions as speciied by the Company, heshe should politely reject the request by explaining the policies and rules to the Third Parties. The Implementation of Gratuity Control, Reporting and Sanctions In Gratuity Control, the Company is implemented a reporting mechanism on the deinition, scope, rationale and limitations of Gratiication. The Company’s personnel should report the accepting gift souvenirs and or entertainment beyond the limits that have been set by the Company to the direct supervisor, or through Reporting Violations Whistle Blowing System mechanisms. For the acceptance of gift in the form of goods such as food and beverage, it can be handed over to social institutions and the needy. While those in the form of goods such as money, gold, and others, it should 320 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima membutuhkan. Sementara penerimaan berupa barang tidak cepat kadaluwarsa seperti uang, emas, dan lainnya, wajib disimpan di bagian keuangan sampai dengan ditentukannya status kepemilikan atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi Pemberantasan Korupsi KPK. Sekretaris Perusahaan kemudian membuat rekapitulasi penerimaan hadiahcinderamata serta melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sebagai bagian dari komitmen Perseroan memberantas tindak suap dan korupsi di lembaga negaraBUMN. Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pedoman Pengendalian Gratiikasi akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku serta ketentuan dan peraturan yang berlaku di Perseroan. PEDOMAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA Prinsip Dasar Laporan harta Kekayaan Penyelenggara Negara Sebagai BUMN yang dimiliki oleh Negara melalui Pemerintah Indonesia, Perseroan wajib mentaati peraturan perundang- undangan yang mengikat. Salah satu bentuk peraturan perundang-undangan yang dilandasi oleh semangat pemberantasan korupsi dan tindakan penyimpangan internal adalah kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara LHKPN. LHKPN merupakan daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dituangkan dalam formulir LHKPN yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sebagaimana yang diatur dalam Keputusan KPK No. KEP 07 KPK022005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menegaskan wewenang KPK melaksanakan langkah atau upaya pencegahan korupsi antara lain melalui pendaftaran dan pemeriksaan terhadap LHKPN. Selain itu, Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, mengamanatkan bahwa setiap penyelenggara wajib melaporkan dan mengumumkan Harta Kekayaannya sebelum dan setelah memangku jabatan serta bersedia diperiksa kekayaannya sebelum dan setelah menjabat. Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 pasal 2 7 beserta penjelasannya, diuraikan bahwa pejabat lain be recorded in the financial division until it determines the status of ownership of the items by the Commission of Corruption Eradication KPK. Corporate Secretary will later make a recapitulation of all the gift souvenirs and report it to the Commission of Corruption Eradication KPK as part of the Companys commitment to eradicate bribery and corruption in state institutions state-owned enterprises. The violation of the provisions in this Gratuity Control Guidelines will be sanctioned in accordance to applicable laws and regulations and the rules applied in the Company. GUIDELINES ON STATE OFFICIAL’S WEALTH REPORT Basic Principles on State Oicial’s Wealth Report As an eneterprise owned by the State Government of the Republic of Indonesia, the Company has to comply with some regulation that is binding. One of the regulation based on the spirit of ighting corruption and internal fraud action is the obligation of the State Wealth Report Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara NegaraLHKPN. LHKPN is a list of all assets as outlined in the State Oicials LHKPN form specified by the Commission of Corruption Eradication KPK as set out in the KPK Decision No. KEP 07 KPK 022005 on Procedures for the Registration, Inspection and Announcements of State Oicial’s Wealth Report. Regulation No. 30 of 2002 on the Commision of Corruption Eradication mentioned KPK authority in eforts to implement or prevention the act of corruption through the registration and inspection of LHKPN. In addition, Law No. 28 of 1999 on the Clean and Free of Corruption, Collusion and Nepotism State Oicial has mandated that oicial should report and announce their wealth before and after their oice period and willing to be inspected before and after taking oice. In Law No. 28 of 1999 Article 2 7 and its explanation, it is elaborated that the other oicials who have a strategic function in relation to state oicials, including the Board of Commissioners, Directors and oicials of other structural State-Owned Enterprises SOEs and the Regional Owned Enterprises. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 321 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggara negara termasuk Dewan Komisaris, Direksi, dan pejabat struktural lainnya pada Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah BUMD. Pemeriksaan LHKPN yang disampaikan kepada KPK bertujuan untuk mewujudkan penyelenggara negara yang mentaati asas-asas umum penyelenggara negara yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan tercela lainnya. Setiap penyelenggara negara dituntut untuk melaporkan kekayaanya melalui formulir LHKPN yang telah disediakan KPK untuk diisi secara jujur, benar dan lengkap, agar KPK dapat menganalisis, mengevaluasi, serta menilai atas seluruh jumlah, jenis dan nilai harta kekayaan yang dilaporkan, secara benar, cepat, tepat, akurat dan bertanggung jawab. Dasar hukum dan Peraturan dalam Menerapkan LhKPN di Perseroan Dalam menerapkan LHKPN, Perseroan menimbang beberapa dasar hukum dan peraturan sebagai landasan cara pandang penerapan LHKPN di lingkungan Perseroan. Dasar hukum tersebut yaitu: 1. Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 2. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi; 3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara, dan perubahannya; 4. Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. SK-16S. MBU2012 tentang IndikatorParameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG yang baik; 5. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Perseroan; dan 6. Anggaran Dasar Perseroan. Pedoman LhKPN Perseroan Sesuai surat keputusan Direksi Perseroan No. 766DIRSK XI2012 tanggal 20 November 2012, Perseroan merumuskan kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN dengan menetapkan pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN meliputi: 1. Anggota Dewan Komisaris 2. Anggota Organ Pendukung Dewan Komisaris 3. Anggota Direksi 4. Sekretaris Perusahaan 5. Manajer atau pejabat 1 satu tingkat di bawah Direksi LHKPN inspection submitted to the KPK aims to materialize the State Oicial that obey general principles that is free from corruption, collusion and nepotism, as well as other misconduct. Each State Oicials is required to report their wealth through LHKPN form that have been provided by the KPK to be illed in an honest, correct and complete, therefore the KPK can analyze, evaluate, and assess the entire amount, type and value of the assets that are reported correctly, fast, precise , accurate and acountable. Basic Rule and Regulation on the Implemention of LhKPN in the Company In applying LHKPN, the Company considered several basic rule and regulations as a perspective foundation on LHKPN implementation within the Company. The legal basis, namely: 1. Law No. 28 of 1999 on State Oicial who is Clean and Free from Corruption, Collusion and Nepotism; 2. Law No. 30 of 2002 on the Commission of Corruption Eradication; 3. The Minister of State Enterprises Regulation No. PER- 01 SOE 2011 on Implementation of Good Corporate Governance GCG in State-Owned Enterprises, and amendments; 4. Minister of State Secretary Decree No. SK-16 S.MBU 2012 on Assessment and Evaluation Indicator Parameter of the Implementation of Good Corporate Governance; 5. Code of Business Ethics and Conduct of the Company; and 6. Company’s Article of Association. Guidelines of Company’s LhKPN According to the Board of Directors decree No. 766 DIR SK XI 2012 dated November 20, 2012, the Company formulated a policy on LHKPN Compliance and Management appointed oicial with obligation to submit LHKPN, included: 1. Member of the Board of Commissioners 2. Member of the Board of Commissioners’ Organ Support 3. Member of the Board of Directors 4. Corporate Secretary 5. Manager or the 1 one level oicer below the Board of Directors 322 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Masing-masing pejabat di atas diwajibkan menyampaikan LHKPN kepada KPK. Kewajiban penyampaian LHKPN termasuk awal menjabat dengan maksimal waktu pelaporan 3 tiga bulan setelah menjabat; dan pelaporan kembali saat mutasi, promosi, pensiun, atau telah menduduki jabatan yang sama selama 2 dua tahun berturut-turut. Kepada pejabat yang wajib menyampaikan LHKPN dan tidak mematuhi ketentuan penyampaian LHKPN ini, Perseroan mengenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BENTURAN KEPENTINGAN Prinsip Dasar Benturan Kepentingan Benturan kepentingan adalah keadaan di mana insan Perseroan mempunyai kepentingan selain kepentingan Perseroan sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan dan mengakibatkan Perseroan tidak mendapatkan hasil terbaik. Perseroan secara tegas memberikan dasar dan batasan terjadinya benturan kepentingan pada situasi berikut: 1. Melakukan transaksi danatau menggunakan harta Perusahaan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, atau golongan; 2. Menerima danatau memberi hadiahmanfaat dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan kedudukannya di dalam Perusahaan; 3. Memanfaatkan informasi rahasia dan data usaha Perusahaan untuk kepentingan di luar Perusahaan; 4. Terlibat langsung maupun tidak langsung dalam pengelolaan Perusahaan pesaing danatau perusahaan mitra atau calon mitra lainnya; 5. Mempunyai hubungan keluarga sedarah danatau semenda sampai dengan derajat ketiga dengan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris. Insan Perseroan diharuskan menghindari kondisi, situasi ataupun kesan adanya benturan kepentingan dan penyalah gunaan jabatan dengan cara: 1. M ematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan. 2. Tidak memiliki sahamkepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung. 3. Tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas Perseroan, termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung. Each oicer above is obliged to submit LHKPN to the KPK. This obligation to submit LHKPN includes report in the early time served with a maximum of 3 three months reporting after taking oice; and reporting again when transferred, promoted, retired, or served the same oice for 2 two consecutive years. Oicials obliged to submit LHKPN and does not comply with the provisions of this LHKPN delivery, the Company impose sanctions in accordance with the regulation. CONFLICT OF INTEREST Basic Principles of Conlict of Interest Conlict of interest is a situation in which the personnel have interests other than the Company so that the Companys interest that affect decisions and make the Company to not obtain the best results. The Company straightly provides foundation and limited conlicts of interest in the following situations: 1. Conducting transactions and or using any of Company’s property for personal, family, or group interest; 2. Receiving and or giving gifts beneits of any kind in relation to their position within the Company; 3. Taking advantage of confidential information and Company’s business data for other than the beneit of the Company; 4. Engaging directly or indirectly in the management of competitors and or business partner or other potential partners; 5. Having a family relationship and or marriage up to the third degree with members of the Board of Directors and or members of the Board of Commissioners. The Company’s personnel is required to avoid conditions or situations or impression of conlict of interest and abusement of position by: 1. Complying the established regulations, systems and procedures. 2. Not having a stake ownership in the business partners or competitors of the Company in the amount that can inluence the decision-making, including the husband wife, children, and siblings. 3. Not having a business that is directly related to the Companys activities, including the husband wife, children, and siblings. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 323 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 4. Tidak merangkap jabatan danatau bekerja di Perseroan lain termasuk anak usaha Perseroan yang berailiasi sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan menjadi tidak obyektif. 5. Tidak memberikan atau menerima pinjaman dari penyedia barang danatau jasa dan konsumen. 6. Tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti rekrutmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi, pemutusan hubungan kerja PHK apabila berada dalam posisi kedudukan yang menyebabkan benturan kepentingan. Dalam board manual yang disusun sebagai pedoman kerja Direksi dan Dewan Komisaris, Perseroan melarang anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi untuk melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan dan mengambil keuntungan pribadi dari pengambilan keputusan danatau pelaksanaan kegiatan Perseroan selain penghasilan yang sah. Dalam hal anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi akan melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan, maka anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS dan ditegaskan dalam bentuk akta notaris sebagaimana diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan. Perseroan melalui anggota Direksi dan Dewan Komisaris berkewajiban mengungkapkan dan melaporkan situasi kondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dihadapi kepada pemegang saham; agar kemudian pemegang saham dapat meneliti situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dilaporkan dan mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. Selain itu, seluruh karyawan wajib melaporkan kepada Direksi melalui atasannya secara berjenjang tentang situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dihadapi; agar kemudian Direksi meneliti situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dilaporkan dan mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DANATAU JASA Untuk mendorong penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan menghindari benturan kepentingan, Perseroan merumuskan kebijakan pengadaan barang danatau jasa 4. Not holding concurrent positions and or working in other Company including ailiated subsidiary of the Company that could result in the objectivity of decision- making. 5. Not giving or receiving loans from goods and or services providers and consumers. 6. Not getting involved in HR process such as recruitment, performance appraisal, promotion, transfer, termination of employment when in the position positions that can cause a conlict of interest. In the manual of board compiled as working guidelines of Directors and Board of Commissioners, the Company prohibits members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to perform actions that have conlict of interest and take personal advantage of the decision and or implementation of the activities of the Company other than legitimate income. In the case of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors will take action that may lead a conlict of interest, the members of the Board of Commissioners and Directors must obtain the approval from the independent shareholders or their representatives who are authorized for it in the AGM and conirmed in the form of a notarial deed as set forth in OJK regulations. The Company through the Board of Directors and the Board of Commissioners shall disclose and report on the situation condition that indicated a conlict of interest to shareholders; therefore the shareholders can examine the situation condition that indicated conlict of interest that was reported and took the decision to resolve the situation. In addition, all employees are required to report to the Board through his superiors in stages about the situation condition indicated a conlict of interest; then the Board of Directors examine the situation condition that indicated conlict of interest that was reported and took the decision to resolve the situation. PROCUREMENT POLICY OF GOODS AND OR SERVICES To encourage the adoption of Good Corporate Governance and to avoid conlicts of interest, the Company formulated the procurement of goods and or services to uphold the 324 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima dengan menjunjung tinggi prinsip pengadaan barang danatau jasa yang eisien, efektif, terbuka dan bersaing, adil dan wajar, akuntabel dan auditabel yang diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi Perseroan. Kebijakan pengadaan barang danatau jasa dituangkan dalam bentuk pedoman pengadaan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan Direksi yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Barang dan Jasa Badan Usaha Milik Negara. Pedoman pengadaan mengatur kebijakan, kewenangan, dan metode pemilihan penyedia barang danatau jasa. Pelaksanaan pengadaan barang danatau jasa bertujuan memenuhi kebutuhan Perseroan akan barang dan jasa baik kebutuhan yang bersifat operasional maupun investasi, dalam jumlah, kualitas, harga, dan waktu yang tepat, dengan mematuhi peraturan yang berlaku. Tujuan Perseroan dalam melakukan pengadaan barang danatau jasa adalah untuk mendapatkan barang danatau jasa yang dibutuhkan dalam jumlah, kualitas harga, waktu dan sumber yang tepat, secara eisien dan efektif, persyaratan kontrak yang jelas dan terinci serta dapat dipertanggungjawabkan. Perseroan menetapkan panitia pengadaan dengan beranggotakan karyawan yang memiliki kompetensi dan mewakili bidang terkait. Direksi menetapkan batasan nilai dan kebijakan mengenai kegiatan pengadaan barang danatau jasa yang dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku. Kebijakan pengadaan barangjasa Perseroan dilakukan dalam 5 lima tahap sebagai berikut: A. Perencanaan Setiap unit kerjafungsi harus menyusun kebutuhan akan barang danatau jasa setiap tahun dengan memperhatikan skala prioritas dan anggaran. Rencana kebutuhan barang danatau jasa dari unit kerjafungsi yang telah disetujui harus dicantumkan dalam RKAP, dimana perencanaan pengadaan harus melibatkan fungsi-fungsi terkait. B. Pengorganisasian Pembentukan panitia pengadaan denganmasa penugasantertentu dan beranggotakan karyawan yang kompeten dan mewakili bidang terkait. Untuk pengadaan dengan nilai tertentu, pemilihan langsung, pembelian langsung atau penunjukan langsung dilaksanakan oleh pejabaat yang melaksanakan fungsi pengadaan atau bidang masing-masing. principles of procurement of goods and or services which eicient, efective, open, competitive, fair and reasonable, accountable and auditabel. The procurement of goods and or services set forth in the form of procurement guidelines set out in the Decree of the Board of Directors are guided by the Regulation of the Minister of State Enterprises of General Guidelines for the Implementation of Goods and Services for State Owned Enterprises. Procurement guidelines set the policy, authority, and the method of selecting providers of goods and or services. The procurement of goods and or services aim to meet the Companys needs for goods and services, both operational and investment, in the amount, quality, price, and the right time, to comply with regulations. Company’s aim in the procurement of goods and or services is to acquire goods and or services required in the number, price, quality, time and resources appropriately, eiciently and efectively, the contract terms are clear and detailed, and can be accounted for. The Company establish procurement committee with members of employees who have the competence and represent the related areas. The Board of Directors sets the limit values and policies regarding the procurement of goods and or services are carried out with due regard to applicable regulations. The Company conduct procurement of goods services in 5 ive stages, as follows: A. Planning Each work unit function must compile requested goods and or services each year by priorities and budgets. Plans for goods and or services of the unit function that has been approved to be included in CBP, in which procurement planning should involve related functions. B. Organizing Establishment of procurement committee with speciic assignment period and consists of competent employees and represent the related areas. For the procurement of a certain value, direct elections, direct purchase or direct appointment carried out by personnel who carry out the procurement function or the respective ields. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 325 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance C. Pelaksanaan Dalam proses pelaksanaan pengadaan, Perseroan memiliki ketentuan diantaranya: 1. Pelaksanaan pengadaan barang danatau jasa harus didasarkan pada RKAP. Bila suatu barang danatau jasa yang dibutuhkan oleh unitfungsi tidak dimuat dalam RKAP, maka unitfungsi yang bersangkutan harus meminta persetujuan pejabat berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 2. Dalam proses pengadaan barang danatau jasa harus dilandasi prinsip sadar biayacost consciousness dan diupayakan untuk tidak tergantung pada pihak tertentu. 3. Perseroan harus mengelola basis data para penyedia barang danatau jasa yang ada di setiap unit dan terintegrasi secara korporat untuk mengetahui jejakrekam dari setiap penyedia. 4. Kinerja masing-masing penyedia dievaluasi secara berkala dan hasilnya dijadikan dasar untuk memutakhirkan basis data penyedia barang jasa serta dipakai sebagai masukan dalam proses pengadaan selanjutnya. 5. Dalam kondisi yang memungkinkan pelaksanaan pengadaan melalui pengadaan secara elektronik e-procurement. 6. Perseroan harus memiliki Harga Perkiraan Sendiri yang ditetapkan dengan metode tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan. 7. Setiap proses pengadaan barang danatau jasa yang telah menghasilkan pemenang harus dituangkan dalam perjanjian yang mengikat antara Perseroan dengan penyedia dan mencantumkan hak dan kewajiban masing-masing pihak. D. Pengendalian Perusahaan mempunyai suatu mekanisme pengendalian untuk memastikan bahwa barang danatau jasa yang diadakan telah sesuai dengan RKAP dan telah mendapat persetujuan pejabat yang berwenang. Setiap anggota panitia pengadaan, calon penyedia danpejabat yang berwenang harus menandatangani pakta integritas, yaitu pernyataan yang berisikan tekad untuk melaksanakan pengadaan secara bersih, jujur, dan transparan. Pelanggaran terhadap pakta integritas tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. E. Pelaporan Secara berkala unit atau fungsi pengadaanpanitia pengadaan barang danatau jasa menyampaikan laporan kepada Direksi. C. Implementation In the implementation of the procurement process, the Company has provisions as follows: 1. Implementation of the procurement of goods and or services must be based on the CBP. If a goods and or services required by the unit function is not contained in CBP, the unit function should ask for approval from the competent authorities in accordance with applicable regulations. 2. In the process of procurement of goods and or services should be based on the principle of cost-conscious and free from dependency of any particular party. 3. The Company should manage the database of the goods and or services providers in every unit and integrated in corporate in order to record the track of each providers. 4. The performance of each provider is regularly evaluated and the results will be used as the basis for updating the database of the goods services providers as well as valuable input in the next procurement process. 5. In the favourable conditions, the implementation of procurement may be conducted through electronic procurement e-procurement. 6. The Company sould have the Self-Estimated price speciied by a particular method and accountable. 7. Each procurement of goods and or services that have produced a winner must be set forth in a binding agreement between the Company and the providers and specify the rights and obligations of each parties. D. Control The Company has a control mechanism to ensure that the goods and or services that are held in accordance with CBP and has been approved by the competent authority. Each member of the procurement committee, potential suppliers and the competent authority must sign an integrity pact, a statement contains a willpower to carry out procurement process in a clean, honest, and transparent. Infringement against the integrity pact will be penalized in accordance with applicable regulations. E. Reporting Periodically units or functions of procurement procurement committee and or services should submit a report to the Board. 326 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima WHISTLEBLOWING SYSTEM Prinsip Dasar Sistem Pelaporan Pelanggaran Whistleblowing System WBS, atau sistem pelaporan pelanggaran, merupakan wujud komitmen tinggi dari Perseroan untuk menerapkan GCG sesuai dengan prinsip- prinsipnya. Perseroan mendeinisikan Whistleblowing System sebagai sistem yang mengelola pengaduanpengungkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etistidak semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri independent yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta insan Perseroan dan mitra usaha dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perseroan. Perseroan telah mengembangkan sistem whistleblowing yang lebih profesional melalui sistem penanganan yang lebih baik serta perlindungan yang lebih terjamin bagi pelaporwhistleblower melalui SK Direksi Perseroan No. 670 DIRSKX2012 tentang Kebijakan Whistle Blowing System di Perseroan. Laporan pengaduanpengungkapan disampaikan kepada pengelola sistem whistleblowing, dalam hal ini Sekretaris Perusahaan, melalui saranamedia yang telah dijamin independensinya, bebas dari benturan kepentingan, dan bersifat rahasia. Laporan pengaduanpengungkapan dapat disampaikan melalui saranamedia berikut ini: Sekretaris Perusahaan Yasser Arafat Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Telp. +62 21 8832 3971; +62 21 8832 3975 Faks. +62 21 8832 3972 73 Pelapor juga dapat mengirimkan laporan pengaduan pengungkapan melalui Kotak Pengaduan yang disediakan di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik serta Kantor Pemasaran di Jakarta. PROSES PENANGANAN PENGADUAN Sekretaris Perusahaansebagai pihak yang dipercaya untuk mengelola sistem whistleblowing kemudian akan melakukanpenelaahan awal atau klarifikasi terhadap pengaduanpengungkapan tersebut. Selanjutnya Sekretaris Perusahaan akan membuat laporannya untuk kemudian WHISTLEBLOWING SYSTEM Basic Principles of Violations Reporting System Whistleblowing System WBS, or violation reporting system, is a high commitment of the Company to implement GCG in accordance with its principles. The Company defines Whistleblowing System as a system that handles complaints disclosures about the conducted unlawful, unethical should not be secret, anonymous and independent independent that are used to optimize the role of the Company’s personnel and business partners in exposing violations within the Company. The Company has developed a more professional whistleblowing system through the better handling and a more secure protection for the reporting whistleblower through Board of Directors Decree No. 670 DIR SK X 2012 on Whistle Blowing Policy System in the Company. Complaint reports disclosures submitted to the whistleblowing system manager, in this case the Corporate Secretary, through the medium media that have secured its independence, free from conlicts of interest, and are conidential. Complaint report disclosure can be delivered through the medium media of the following: Corporate Secretary Yasser Arafat PT Indofarma Persero Tbk – Head Oice Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel. +62 21 8832 3971; +62 21 8832 3975 Fax. +62 21 8832 3972 73 Reports can also be submitted through Complaint Box that are provided at Headquarter Oice, Factory and Sales Oices in Jakarta. THE PROCESS OF HANDLING COMPLAINT The Corporate Secretary as a trusted party to manage the whistleblowing system will conduct a review of the initial or clariication on the complaint the disclosure. Furthermore, the Corporate Secretary will make a report to be presented to the President Director or any directors appointed by the ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT 327 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance dipresentasikan kepada Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama akan memutuskan untuk menghentikannya jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal atau melanjutkannya dengan membentuk Tim Investigasi. Tim Investigasi kemudian akan melakukan investigasi dan memaparkan hasilnya kepada Sekretaris Perusahaan dan Direktur Utama—atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur Utama—atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama— akan memberikan keputusan sebagai berikut: 1. Laporan pengungkapan ditutup, jika tidak terbukti. 2. Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, jika terbukti dan terkait dengan tindakan administratif. 3. Meneruskan tindak pidana tersebut kepada penyidik untuk proses lebih lanjut, jika terbukti dan terkait dengan tindak pidana umum atau korupsi. Dalam hal ini, Sekretaris Perusahaan melakukan koordinasi dengan pihak internal terkait guna memastikan adanya bukti permulaan yang cukup. Jika bukti-bukti cukup maka Sekretaris Perusahaan merekomendasikan kepada Direktur Utama untuk persetujuan. Lingkup PengaduanPengungkapan Lingkup pengaduanpengungkapan tidak termasuk permasalahan yang terkait dengan Ketenagakerjaan Serikat Pekerja, LK3, SDM dan fasilitas Perseroan. Adapun hal-hal yang dapat dilaporkan bersangkutan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Korupsi 2. Suap 3. Benturan kepentingan 4. Pencurian 5. Kecurangan 6. Melanggar hukum dan peraturan perusahaan Perlindungan Bagi Pelapor Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan sebagai pengelola sistem whistleblowing menjamin perlindungan bagi pihak pelapor dengan mengedepankan kerahasiaan identitas dari pelapor. Perseroan juga menjamin perlindungan terhadap pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun selama pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun. President Director. Based on the results of the presentation, the President Director or Director who is appointed will make a decision to stop the process if it does not meet the requirements to continue with the initial indication or form the Investigation Team. Investigation team will investigate and describe the results to the Corporate Secretary and the President Director--or the appointed director. Based on the result of the presentation, the President Director--or the appointed Director--will provide the following decisions: 1. The disclosure report is closed, if not proven. 2. Provide appropriate sanctions applicable to the provisions, if proven and any other related administrative actions. 3. Forward the infrigement to the investigator for further proceedings, if proven, and related to a general crime or corruption. In this case, the Corporate Secretary coordinate with internal parties to ensure that there is enough initial evidence. If the evidence is suicient, the Corporate Secretary recommends to President for approval. Scope of Complaint Disclosures The scope of the complaint disclosure does not include issues related to the Labour Trade Unions, LK3, human resources and facilities of the Company. Things that can be reported are related with the following criteria: 1. Corruption 2. Bribery 3. Conlicts of interest 4. Theft 5. Cheating 6. Violating the law and company regulations Protection for Reporting The Company through the Corporate Secretary as the manager of the whistleblowing system ensures protection for the complainant to put forward for anonymity of the complainant. The Company also ensures protection against the reporting of all forms of threats, intimidation, punishment and the disagreeable actions of any parties as long as the complainant maintain the conidentiality of the case from any parties. 328 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Perlindungan juga berlaku bagi karyawan yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi terkait dengan pelaksanaan investigasi atas pengaduan pengungkapan tersebut. Sedangkan bagi pihak yang melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan. Adapun dalam menjalankan proses tindak lanjut atas setiap pengaduanpengungkapan Perseroan senantiasa berkomitmen untuk mengedepankan kerahasiaan, azas praduga tidak bersalah, dan profesionalisme. Laporan Sistem Pelaporan Pelanggaran Tahun 2015 Selama tahun 2015 tidak ada laporan yang masuk ke dalam sistem Pelaporan Pelanggaran Perseroan dari pihak manapun. Protection also apply to employees who carry out the investigation or parties who provide information related to the implementation of the investigation of the complaint the disclosure. As for those who violate the conidentiality principle will be given a severe penalty in accordance with the applicable regulations of the Company. As for the continuity of running process of follow-up on any complaint disclosure, the Company commit to promote conidentiality, the presumption of innocence, and professionalism. Violation Reporting System Report in 2015 During 2015 there were no reports submitted into the Company’s Violations Reporting System from any parties. ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT Proses perakitan mesin pengemasan di Indomach Packaging machine assembly process at Indomach 329 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PENGUNGKAPAN PENYIMPANGAN INTERNAL Di sepanjang tahun 2015 tidak terdapat penyimpangan internal dalam bentuk apapun dari manajemen danatau karyawan. SANKSI ADMINISTRATIF Perseroan tidak mendapatkan sanksi administratif apapun dari pihak regulator di tahun 2015. LAPORAN ATAS PERSEROAN YANG MENCEMARI LINGKUNGAN Hingga 31 Desember 2015 Perseroan tidak mendapatkan adanya laporan dari pihak manapun atas aktivitas Perseroan yang berindikasi mencemari lingkungan. Seluruh kegiatan produksi hingga pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 dilakukan dengan berpegang pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan telah memiliki ijin terkait Analisis Dampak Lingkungan Amdal dari Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Jawa Barat serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dh Menteri Negara Lingkungan Hidup untuk dapat melakukan kegiatan operasional dan pengolahan limbah B3. Lebih lengkap tentang komitmen Perseroan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dapat dilihat pada bagian tanggung jawab sosial Perseroan pada laporan tahunan ini PERMASALAHAN HUKUM Di tahun 2015 Perseroan tidak memiliki kasus hukum dengan pihak manapun, baik kasus yang masih dalam proses penyelesaian maupun kasus yang telah memiliki ketetapan hukum. PerKara PenTing Dan Permasalahan huKum IMPORTAnT CASES AnD LEgAL ISSUES DISCLOSURE OF INTERNAL DEVIATIONS Throughout 2015 there were no internal fraud in any form from management and or employees. ADMINISTRATIVE SANCTIONS The Company did not acquire any administrative sanctions from the regulator in 2015. REPORT ON COMPANY’S ACTIVITIES THAT ARE POLLUTING ENVIRONMENT Until December 31, 2015, the Company did not receive any report from any of the parties on the Companys activities with indications of polluting the environment. All production activities to waste treatment Hazardous and toxic waste B3 is done by adhering to the rules and regulations. Company has a license related to the Environmental Impact Assessment EIA of the Environmental Impact Management Agency and Mining in West Java as well as the Ministry of Environment and Forestry once was the Ministry of Environment to perform operational activities and waste treatment B3. More details about the Companys commitment to protect the environment can be read on the part of the Corporate Social Responsibility in this annual report LEGAL ISSUES In 2015 the Company did not have any legal cases with any parties, both cases that are still in the process of settlement or cases that already have legal provisions. 330 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima TransParansi inFormasi Yang Belum DiungKaP Dalam laPoran lainnYa TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN ATAU MANAJEMEN ESOPMSOP DAN OPSI SAHAM Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB Perseroan yang digelar di tahun 2001 yang kemudian tertuang dalam akta No. 8 tanggal 12 Februari 2001 yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, SH, pemegang saham menyetujui program pemilikan saham karyawan Employee Stock Ownership ProgramESOP sebanyak 28.125.000 lembar saham untuk jangka waktu 3 tahun. Program pemilikan saham ini diberikan kepada seluruh karyawan Perseroan. Pembagian hak opsi tahun pertama sebesar 13 bagian dari seluruh hak opsi, diterbitkan dengan nilai wajar 115 dari harga penawaran perdana atau Rp287,5 per saham. Setiap hak opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu saham seri B baru Perseroan. Pada bulan Mei 2002, Perseroan telah melaksanakan hak opsi sebanyak 2.392.500 opsi. BY EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP PROGRAM OR MANAGEMENT ESOP MSOP AND STOCK OPTION Extraordinary General Meeting Shareholders EGMS of the Company held in 2001 which then contained in the deed No. 8 dated February 12, 2001 made by Notary Imas Fatimah, SH, the shareholders approved an employee stock ownership program Employee Stock Ownership Program ESOP of 28,125 million shares for a period of 3 years. Stock ownership program is provided to all employees. Distribution of the irst year of the option rights for 13 of all option rights, issued at fair value 115 of the IPO price or Rp287.5 per share. Each option right entitles its holder to purchase one new series B shares of the Company. In May 2002, the Company has exercised the right options by 2,392,500 option. 331 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Di tahun 2015, Perseroan tidak memiliki program ESOP maupun Management Stock Ownership Program MSOP. Perseroan juga tidak melakukan aksi korporasi dalam bentuk Opsi Saham. RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH Gaji adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Perseroan, ditetapkan, dan dibayarkan menurut suatu perjanjian kerjakesepakatan, termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas suatu pekerjaan danatau jasa yang telah dilakukan. Di tahun 2015, gaji Direksi Perseroan tertinggi adalah Rp74,8 juta, sementara gaji Direksi terendah sebesar Rp67,32 juta. Gaji Dewan Komisaris tertinggi adalah Rp33,6 juta, dan gaji terendah Dewan Komisaris sebesar Rp30,29 juta. Untuk karyawan, gaji tertinggi berada di level Manajer kategori Golongan XI-XIII dengan besaran Rp16,24 juta. Sementara gaji terendah karyawan berada di level pelaksana kategori Golongan I-VI dengan besaran gaji Rp3,85 juta. Berikut adalah Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah per bulan yang dapat disampaikan: rasio skala Perbandingan Rasio gaji karyawanyang tertinggi dan terendah 4,21 : 1 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,11 : 1 Rasio gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,11 : 1 Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan karyawan tertinggi 4,61 : 1 IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN

a. Program Pensiun

Perseroan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang berumur tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai masa kerja 1 satu tahun sejak diangkat menjadi pegawai tetap. Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. Kontribusi Perseroan dan karyawan masing-masing sebesar 11 dan 2 dihitung dari gaji dasar per bulan karyawan. Beban kontribusi Perseroan dibukukan sebagai beban tahun berjalan. Perseroan mengadakan kerjasama dengan DPLK PPUKP Manulife Indonesia berdasarkan Perjanjian Pengelolaan In 2015, the Company has no ESOP and Management Stock Ownership Program MSOP. The Company also did not perform corporate actions in the form of stock options. THE HIGHEST AND THE LOWEST SALARY RATIO Salary is employees right and received in the form of a certain amount of money as compensation from the Company, determined and paid according to a labor agreement agreements, including allowances for employees and their families for a job and or services that have been performed. In 2015, the highest salary of the Board of Directors is Rp74,8 million, while the salary of the lowest at Rp67,32 million. BOC highest salary is Rp33,6 million, and the lowest salary is Rp30,29 million. For employees, the highest salary at the category of the manager level group XI-XIII is Rp16,24 million. While the lowest salaries of employees at the category of the oicer level groups I-IV is in the scale of Rp3,85 million. The Highest and Lowest Salary Ratio per month is as below: EMPLOYEES POST-EMPLOYMENT BENEFIT a. Retirement program The Company and its subsidiaries administer retirement program for all employees that are not older than 55 years and has been working at least 1 one year from their appointment as a permanent employees. The fund is managed by Financial Institutions of Pension Fund Pension Fund PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk. The Company and employee contributions respectively by 11 and 2 calculated on the employees’ monthly basic salary. Expenses the Company contributes recorded as annual costs. The Company collaborates with PPUKP DPLK Manulife Indonesia based on the Agreement of Retirement Program 332 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Program Pensiun tanggal 1 Desember. Perjanjian tersebut berupa pengelolaan pesangon karyawan yang terdiri dari purnabakti normal dan purnabakti dipercepat. b. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program manfaat Pemutusan Hubungan Kerja PHK karyawan post-retirement benefit sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut. Imbalan kerja tersebut didasarkan pada masakerja dan penghasilan karyawan. Pengelolaan pesangon karyawan Perseroan dilakukan oleh Asuransi Manulife. Metode penilaian yang digunakan oleh aktuaria adalah metode projected unit credit yang mencerminkan jasa pekerja pada saat penilaian. Penilaian terakhir biaya manfaat pekerja sesuai dengan PSAK 24-revisi, dilakukan oleh PT Dian Artha Tama, Aktuaris Independen, sesuai dengan laporan No. 036 PSAKDATI2016 Perseroan tanggal 22 Januari 2016 dan No. 038PSAKDATI2016 Entitas Anak tanggal 22 Januari 2016 dengan menggunakan asumsi aktuaria sebagai berikut: 2015 2014 Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Obligations Post-Employment Beneits Tingkat Bunga Interets Rate 5 per tahun per year 5 per tahun per year Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Level Projected Salary Increase 7 per tahun per year 7 per tahun per year Tabel Kematian Table of Death Indonesia – III 2011 CSO-1980 Usia Pensiun Normal Normal Retirement Age 56 tahun aged 56 56 tahun aged 56 Metode Method Projected unit credit Projected unit credit Tentang besaran jumlah kewajban imbalan pasca kerja pada posisi keuanganliabilitas, rekonsiliasi beban dan kewajiban manfaat karyawan yang diestimasi dapat dilihat pada Laporan Keuangan Tahun Buku 2015. TRAnSPARAnSI InFORMASI yAng BELUM DIUngKAP DALAM LAPORAn LAInnyA TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS Management dated on 1 Desember. The Agreement of Retirement Program is in the form of management of employees’ severance that is consisting of the normal full service and the accelerated full service. b. Post-Employment Beneits Obligation The Company and its subsidiaries held a beneit program of Employment Termination post-employment beneits in accordance to Regulation of Labor No. 13 of 2003. There is no funding committed in connection with the employees beneit program. The employee beneits are based on years of active service and the employees. Management of the employee severance is carried out by Manulife Insurance. The assessment methods used by the actuary are projected unit credit method that relects the work services at the time of assessment. Last assessment cost beneits of workers in accordance with PSAK 24-revision, conducted by PT Dian Artha Tama, Actuaries Independent, according to the report No. 036 PSAK DAT I 2016 the Company dated on January 22, 2016 and No. 038 PSAK DAT I 2016 Subsidiary dated on January 22, 2016 using the following assumptions: Regarding the amount of the total beneit of post-employment on the inancial position liabilities, the estimated of expenses and obliged employee beneit reconciliation can be read in the Financial Statements for Fiscal Year 2015. 333 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK Selama tahun 2015, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi pembayarannya paling lambat tanggal 10 serta dilaporkan paling lambat tanggal 30 setiap bulannya. Perseroan memiliki kewajiban perpajakan berupa Pajak Penghasilan Pasal 21, 23, 4 ayat 2 ,Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penghasilan Badan. Perseroan melaksanakan kewajiban perpajakan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku. KETIDAKSESUAIAN DENGAN PSAK Selama tahun 2015, Perseroan menyusun Laporan Keuangan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan PSAK yang berlaku di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dalam Laporan Auditor Independen yang dinyatakan oleh Akuntan Publik. KESESUAIAN DENGAN ROADMAP GCG OJK Roadmap GCG yang diterbitkan OJK pada tahun 2014 memiliki dampak yang besar bagi perkembangan tata kelola perusahaan di masa mendatang. Tekanan pada transparansi, akuntabilitas, dan penyampaian informasi yang wajar menjadi bahasan yang dapat menjadi pegangan bagi entitas usaha, khususnya bagi perusahaan publik. Demikian pula dengan hak pemegang saham tanpa terkecuali, khususnya pemegang saham minoritas yang harus menjadi perhatian dari perusahaan publik terkait. Perseroan memiliki komitmen yang besar untuk dapat melaksanakan pengembangan tata kelola perusahaan yang dilakukan OJK. Berbagai peraturan yang dikeluarkan sejak tahun 2014 terus diikuti oleh manajemen, dengan upaya optimal untuk dapat mengimplementasikannya secara baik di lingkup Perseroan. Berbagai evaluasi terus dilakukan oleh manajemen untuk dapat mensinergikan antara perkembangan peraturan dan tata kelola perusahaan dari OJK dan implementasinya oleh Perseroan. Secara umum, Perseroan sebagai perusahaan publik telah melaksanakan seluruh peraturan yang dikeluarkan OJK, dan akan terus berupaya melakukan perbaikan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan. THE TAX LIABILITY FULFILLMENT During 2015, the Companys fulillment of tax obligations that should be paid not later than the date of 10 and reported no later than the date 30 of every month. The Company has tax obligations in the form of income tax Article 21, 23, 4, paragraph 2, Value Added Tax VAT and Corporate Income Tax. Company carry out tax obligations in accordance with tax regulation. DISCREPANCY WITH PSAK During 2015, the Company prepared inancial statements in accordance with Statement of Financial Accounting Standards PSAK applicable in Indonesia. This is shown in the Independent Auditors Report stated by Public Accountant. COMPLIANCE WITH GCG ROADMAP BY OJK GCG Roadmap published by OJK in 2014 has a great impact for the development of corporate governance in the future. Pressure on transparency, accountability, and delivery of information that is justiiably become a discussion that can be a reference for business entities, particularly for publicly companies. Similarly, the shareholder rights without exception, especially minority shareholders should be the concern of the public enterprise. The Company has a great commitment to carry out the development of corporate governance of OJK. The regulations issued since 2014 continue to run by management, with optimal efforts to implement it properly in the scope of the Company. Various evaluations continue to be made by the management in order to synergize the development of regulatory and corporate governance of the OJK and its implementation by the Company. In general, the Company as a public company has been implementing all the regulations issued by the OJK, and will continue to make improvements to create additional value for shareholders and stakeholders. 334 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Proses Kualiikasi Kinerja mesin spray dryer di fasilitas produksi obat tradisional. Performance Qualiication process on spray dryer machine at traditional medicine production facility. 335 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance roaDmaP TaTa Kelola Perusahaan gCg ROADMAP Di tahun 2015, Perseroan tidak melakukan penilaian terhadap implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik; baik self assessment maupun penilaian dengan melibatkan konsultan dari eksternal. Namun, di akhir tahun 2015 Perseroan telah menetapkan kegiatan assessment oleh pihak ketiga dari eksternal yang memulai proses penilaiannya di awal tahun 2016. Penilaian ini diharapkan dapat memberikan proyeksi tentang implementasi tata kelola organisasi Perseroan, khususnya terkait Area of Improvement yang dapat menjadi masukan untuk perbaikan Tata Kelola Perusahaan yang baik di lingkup Perseroan. Tujuan dan sasaran awal roadmap penerapan GCG Perseroan adalah menumbuhkan komitmen manajemen dalam menerapkan GCG dan senantiasa diikuti langkah penyempurnaan dan konsistensi penerapannya. Penyempurnaan soft structure bertujuan melengkapi kebijakan pendukung, selain meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga segenap kepentingan stakeholders. Sedangkan infrastructure GCG dilengkapi dengan melakukan penyempurnaan organisasi yang diperlukan. Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan penerapan GCG Perseroan dengan tujuan menjadi perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab, dengan menjadikan praktik tata kelola yang baik sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan. Roadmap disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola perusahaan yang perlu ditingkatkan. Adapun aspek itu meliputi Kerangka Tata Kelola Perusahaan, Perlindungan Pemegang Saham, Peranan Pemangku Kepentingan, Transparansi Informasi, serta Peran dan Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Penyusunan Roadmap juga menggunakan referensi utama dan merujuk kepada best practice serta peraturan atau pedoman terkait praktik tata kelola perusahaan yang baik. Perjalanan Sejarah Penilaian Assessment dan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG Perseroan sebagai berikut: Pengukuran gCg gCg assessment Tahun Buku Financial Year Tahun ukur assessment Year asssessor skor Assessment 2006 2007 BPKP Pusat 71,530 Assessment 2009 2010 BPKP Pusat 77,610 Self Assessment 2010 2011 Tim Self Assesment INF diasistensi oleh BPKP Pusat 81,320 Assessment 2012 2013 BPKP Jawa Barat 79,353 Self Assessment 2013 2014 Tim Self Assesment INF 83,529 In 2015, the Company did not undertake an assessment of GCG implementation neither self-assessment nor assessment by involving external consultants. However, at the end of 2015 the Company has determined activity by a third party assessment of the external assessment process that started in early 2016. This assessment is expected to provide projections on the implementation of the Companys corporate governance, in particular Related Areas of improvement can be input for the improvement of Good Corporate Governance in the Company scope. Initial goals and objectives of the Company’s GCG Roadmap is the growing commitment of management in implementing GCG and always followed reinements and consistency of application. Completion of the soft structure aims to complement supporting policies, in addition to increasing the responsibility in keeping the interests of all stakeholders. While infrastructure GCG organization is equipped to carry out the necessary improvements. The Company has set the picture of GCG implementation stage of the Company with the target of an ethical and responsible Company, by making the practice of good governance as a culture within itself. The Roadmap is prepared to give an overall picture of the various aspects of corporate governance needs to be improved. The aspects that included the Corporate Governance Framework, the Protection of Shareholders, Role of Stakeholders, Information Transparency, and the Role and Responsibilities of the Directors and the Board of Commissioners. The preparation of the Roadmap also use the main reference and refer to best practices and regulations or guidance related to the practice of good corporate governance. The historical journey of GCG Assessment and Evaluation Self Assessment implementation of the Company is described as follows: 336 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Roadmap Implementasi gCg Perseroan The Companys gCg Implementation Roadmap Persiapan implementasi GCG Infrastruktur dan Organisasi GCG GCG Implementation Preparation GCG Infrastructure and Organization Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Goverment GCG Terkelola Dengan Baik Good Sustainnability Goverment GOOD SUSTAINNABILITy CORPORATE GCG perusahaan yang berwarga masyarakat yang baik Good Sustainbility Citizenship Tahun Year Proses Process Tahapan stages 2006 Persiapan infrastruktur GCG berupa penyiapan organisasi dan pembuatan kebijakanpedoman dalam rangka penerapan GCG mengacu KepMen BUMN No.Kep-117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 dan peraturan Bapepam-LK terkait GCG. GCG infrastructure preparation in the form of organizational setup and policy guidelines in order to implement the GCG as refered on Ministry of SOE Decree No.Kep SOE-117 M-MBU 2002 dated on July 31, 2002 and Bapepam-LK related to GCG. Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif. Good Corporate Governance which aim to form a better internal management, especially in dealing with business risk efectively. 2007 Melaksanakan Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun 2006 dengan nilai skor 71,530 oleh BPKP Pusat Implementing Assessment Assessment of GCG Implementation in 2006 with a grade score of 71.530 by BPKP Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif. Good Corporate Governance which aim to form a better internal management, especially in dealing with business risk efectively. 2010 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun 2006, Melaksanakan Penilaian Assessment GCG tahun 2009 dengan nilaiskor 77,610 oleh BPKP Pusat Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2006, Conducting Assessment Assessment of GCG in 2009 with a grade score of 77.610 by BPKP Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif. Good Corporate Governance which aim to form a better internal management, especially in dealing with business risk efectively. ROADMAP TATA KELOLA PERUSAHAAn TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS 337 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Tahun Year Proses Process Tahapan stages 2011 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun 2009, Sosialisasi infrastruktur GCG Melaksanakan Self Assesment GCG tahun 2010 dengan nilaiskor 81,320 oleh Tim INF diasistensi oleh BPKP Pusat Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2009, Conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Assessment Assessment of GCG in 2010 with a grade score of 81,320 by INF Team with BPKP assistance. Good Sustainability Governance yaitu tujuannya mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab Good Sustainability Governance which aims to achieve a position as an ethical and responsible company. 2012 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2010, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh, Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indikatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2010, Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Improving and upgrading the GCG infrastructure in accordance to best practice refered to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011 on the application of GCG in SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on the indicators parameters of assessment and evaluation of the GCG application in SOEs Good Sustainability Governance yaitu tujuannya mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab Good Sustainability Governance which aims to achieve a position as an ethical and responsible company. 2013 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2010, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh Melaksanakan Assessment GCG tahun 2012 dengan nilaiskor 79,353 oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2010, Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Assessment Assessment of GCG in 2012 with a grade score of 79,353 by BPKP Jawa Barat Province Representative. Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance GRC yang berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial. Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk, and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility. 2014 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2013, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh Melaksanakan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2013 dengan nilai skor 83,529 oleh Tim INF Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013, Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Self-Assessment of GCG Implementation in 2013 with a grade score of 83,529 by INF Team. Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance GRC yang berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial. Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk, and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility. 338 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tahun Year Proses Process Tahapan stages 2015 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2013, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh ke seluruh insan Indofarma. Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG secara bertahap dan berkelanjutan sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indicatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan OJK. Mengagendakan Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun buku 2014 oleh Assessor Independen Intansi Jasa Pemerintah. 1. Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013, 2. Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization to all Indofarma personnel. 3. Improving and upgrading the GCG infrastructure in accordance to best practice refered to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011 on the application of GCG in SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on the indicators parameters of assessment and evaluation of the GCG application in SOEs and Roadmap of Indonesia Good Corporate Governance from Financial Services Authority Otoritas Jasa Keuangan OJK. 4. Setting agenda of GCG Implementation Assessment in iscal year 2014 by the Independent Assessor intansi Government Services. Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance GRC yang berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial. Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk, and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility. 2016 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun 2013 Memastikan ada pengkinian update, perbaikan dan penyempurnaan seluruh infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indicatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan OJK yang menitikberatkan pada penguatan : Kerangka Tata Kelola Perusahaan Perlindungan Pemegang Saham Peranan Pemangku Kepentingan Transparansi Informasi Peran Dan Tanggung Jawab Direksidan Dewan Komisaris dan peraturan perundangan terkait lainnya. Melaksanakan sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan berkesinambungan ke seluruh insan Indofarma serta memastikan diimplementasikan dalam bisnis operasional keseharian oleh seluruh level dan etika perilaku menjadi budaya. Mengagendakan secara rutin dan periodik untuk Penilaian Assessment dan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG Perseroan sesuai ketentuan. Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013, Ensuring the updating, upgrading and improvement to all GCG infrastructure in accordance to best practice refered to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011 on GCG Implementation on SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on assessment and evaluation indicator parameter of GCG implementation on SOEs and Roadmap of Indonesia Good Corporate Governance from Financial Services Authority Otoritas Jasa KeuanganOJK which focuses on strengthening: • Corporate Governance Framework • Protection of Shareholders • Role of Stakeholders • Transparency Information • Roles and Responsibilities of the Directors and the Board of Commissioners and other related regulations. Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization to all Indofarma personnel and ensuring its implementation in daily business operational by all level and behavior ethics become culture. Setting regular and periodic agenda for Assessment and Self Assessment on Compmany’s GCG Implementation applicable to the regulations. Good Sustainability Citizenship yaitu tujuannya selain mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung-jawab, juga dikenal sebagai perusahan yang menjadi warga masyarakat yang baik. Good Sustainability Citizenship aims not only attaining a position as an ethical and responsible Company, but also known as a good citizenship Company. 339 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 340 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Menuju Keberlanjutan Corporate Social Responsibility: Towards Sustainability 341 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 342 Fondasi Menuju Keberlanjutan A Foundation Towards Sustainability 349 Pengelola Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan CSR Program Management 350 Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan Dan nilai Ekonomi Langsung Responsibility In Economic Aspects: Acquisition and Values of Direct Economy 351 Tanggung Jawab Atas Tata Kelola Organisasi Responsibility To Organizational governance 352 Tanggung Jawab terhadap Lingkungan Hidup Responsibility to Environment 382 Tanggung Jawab terhadap Produk, layanan dan pelanggan Responsibility To Products, Services And Customers 06 342 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima FONDASI MENUJU KEBERLANJUTAN A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy Prinsip Dasar Tanggung Jawab Sosial dan Keberlanjutan Perusahaan Keberadaan dunia usaha dewasa ini tak lepas dari peran serta para pemangku kepentingan. Perusahaan sebagai entitas bisnis membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung maupun yang tidak langsung. Keberlanjutan jangka panjang dunia usaha sangat ditentukan dari hubungan perusahaan dengan pihak-pihak tersebut. Dalam konteks penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, Perseroan memiliki komitmen untuk mengembangkan kinerja Perseroan bersamaan dengan tumbuhnya pemangku kepentingan. Hal ini sesuai dengan landasan pembangunan keberlanjutan yang menyoroti tiga pilar utama yakni people, profit, dan planet. Dalam implementasinya, Perseroan mewujudkan tanggung jawab dari aspek ekonomi, tata kelola organisasi, lingkungan hidup, sosial kemasyarakatan, ketenagakerjaan dan keselamatan kerja, serta komitmen terhadap produk, layanan dan konsumen. Keseluruhan aspek tersebut dijalankan sebagai bagian dari proses kegiatan usaha Perseroan dan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata serta nilai tambah bagi pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. Kunci utama pembangunan berkelanjutan dalam dunia usaha adalah menentukan siapa pemangku kepentingan, kemudian menciptakan relasi yang saling membangun dengan pemangku kepentingan. Inilah ilosoi dasar dari keseimbangan antara people, proit dan planet. Main key of sustainable development in the business is determining the stakeholders, then create constructive relation with the stakeholders. This is the basic philosophy in harmony between people, proit and planet. Basic Principles of Social Responsibility and Corporate Sustainability The existence of todays business world can not be separated from the role of stakeholders. The Company as a business entity requires the involvement of various parties who relate directly or indirectly. Long-term sustainability of the business world is determined from the companys relationships with these parties. In the context of Corporate Social Responsibility implementation in accordance with regulations and legislation in force, the Company is committed to developing its growth in conjunction with the growth of stakeholders. This is inline with the foundation of sustainable development which highlights three main pillars namely people, profit and planet. In the implementation, the Company realizes the responsibility from the economic, organizational governance, environmental, social community, labor and occupational safety and commitment to product, service and consumers aspects. These aspects are carried out as part of the Company’s business activities and are expected to provide tangible beneit and added value to stakeholders both internal and external. 343 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Sebagai industri yang bergerak dalam bidang kesehatan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan—atau yang biasa dikenal dengan Corporate Social Responsibility CSR—erat kaitannya dengan komitmen pelaku industri kesehatan untuk menghadirkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik. Bahan baku dan proses produksi sebuah obat amat menentukan kualitas obat tersebut, yang akan berimbas terhadap kesehatan konsumen—dalam hal ini masyarakat luas. Program pemerintah terkait jaminan kesehatan juga memberikan porsi kepada Perseroan untuk terlibat aktif dalam menyediakan obat-obatan yang berkualitas, terjangkau dan tersebar di seluruh Indonesia. Bab Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berjudul “Menuju Keberlanjutan” ini disajikan berdasarkan referensi antara standar yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiative GRI dengan peraturan Bapepam-LK agar dapat menjadi pedoman dari penulisan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang baik di tahun mendatang. As an industry engaging in the health sector, Corporate Social Responsibility CSR is closely related to the commitment of the health industry players to deliver the better quality of life. Raw materials and production process of a drug greatly determine the drug quality, which will impact on consumer health in this case the general public Government programs related to health insurance have also provided the Company with an opportunity to be actively involved in providing quality and afordable medicines throughout Indonesia. This CSR chapter entitled Towards Sustainability is presented based on the the Global Reporting Initiative GRI standards and Bapepam-LK regulations used as references for enhanced CSR writings in the future. 344 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Tujuan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan dan telah direvisi serta telah disahkan pada 9 Juli 2015, tujuan penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat sekitar sehingga tercipta kondisi yang kondusif dalam mendukung pengembangan usaha dan pertumbuhan Perseroan. 2. Memberikan kontribusi yang menyentuh kehidupan masyarakat sehingga dapat membantu mengatasi atau mengurangi permasalahan sosial yang terjadi di sekitar lingkungan Perseroan. 3. Menumbuhkan citra yang positif bagi Perseroan di mata masyarakat sekitar dan pemangku kepentingan lainnya. 4. Ikut menciptakan kondisi sosial yang baik sehingga dapat menumbuhkan sikap masyarakat yang partisipasif dan mandiri. 5. Mewujudkan penerapan prinsip responsibilitas. Di samping itu, program Tanggung Jawab Sosial Perseroan juga bertujuan untuk memenuhi hak-hak seluruh pemangku kepentingan, termasuk diantaranya manajemen dan karyawan sebagai insan Perseroan. Hak-hak ini bukan sekedar honorarium yang didapatkan sebagai imbalan kerja, namun juga menciptakan lingkungan hidup, lingkungan sosial dan lingkungan kerja yang memiliki faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga memiliki tujuan untuk menempatkan hak-hak konsumenpelanggan menjadi salah satu perhatian penting bagi Perseroan, yaitu dengan memberikan Komitmen Mutu dan layanan keluhan konsumen pelanggan, Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan Pelaksanaan dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan salah satu wujud komitmen dan pengakuan serta pemenuhan hak pemangku kepentingan oleh Perseroan, baik yang ditetapkan oleh hukum maupun melalui kesepakatan bersama untuk mendorong kerjasama yang aktif dalam menciptakan kesejahteraan, lapangan pekerjaan, dan kesinambungan Perseroan. Pemangku kepentingan secara umum terbagi menjadi dua: internal mencakup Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan serta pemegang saham; dan pemangku kepentingan eksternal mencakup regulator, pelanggankonsumen, kreditur, mitra kerjarekananpemasok vendor, organisasi profesi dan masyarakat secara keseluruhan. Objectives of CSR Programs In Code of Corporate Governance, which has been revised and approved on 9 July 2015, the objectives of the Company’s CSR programs are as follows: 1. To maintain and enhance the harmonious relationship between the Company and local community so as to create a favorable condition in supporting the Company’s business development and growth. 2. To give contributions that touch people’s lives in order to help overcome or reduce social issues going on in the community surrounding Company’s operational areas. 3. To build the Company’’s good image in the eyes of the local community and other stakeholders. 4. To take part in the creation of better social conditions so as to build the community’s participatory and self-reliance. 5. To realize the responsibility principle In addition, the Companys CSR programs also aim to fulill the rights of all stakeholders, including the management and employees of the Company’s human resources. These rights are not just honorariums earned as employee beneits, but also the health and safety in their life environment, social environment and work environment. CSR programs also aim to pay attention to the consumers customers’ rights, by the Company’s commitment to quality and provision of customer service. Commitment to the Stakeholders Implementation of CSR program is testament to the Company’s commitment and acknowledgement to as well as fulillment of the stakeholders’ interests provided by the applicable legislation or through a joint agreement to encourage active co-operation in creating wealth, job opportunities, and the Company’s sustainability. The Company’s stakeholders are generally divided into two: internal shareholders covering the Board of Directors and the Board of Commissioners, employees and shareholders; and external stakeholders comprising regulators, customers, creditors, business partners associatessuppliers vendors, professional organizations and the community as a whole. FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy 345 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PEMANGKU KEPENTINGAN PERSEROAN COMPANYS STAKEHOLDERS Pemangku Kepentingan Eksternal External Shareholder Pemerintah Regulator Pemegang Saham Shareholders Kreditur Creditur Pelanggan Customer Direktur Dewan Komisaris Directors Board of Commissioners Organisasi Profesi Professional Organization Mitra KerjaRekanan Pemasok PartnerVendor Karyawan Employee Masyarakat Society Pemangku Kepentingan Internal Internal Stakeholders 346 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Dengan memenuhi kewajiban terhadap aspek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perseroan berupaya untuk memenuhi hak dan harapan para pemangku kepentingan dan memastikan bahwa kepentingan mereka terpenuhi secara optimal sehingga Perseroan dan pemangku kepentingan dapat tumbuh bersama. Dalam pencapaian tujuan bersama demi menjaga keselarasan antara Perseroan dengan pemangku kepentingan, Perseroan menciptakan kondisi yang memungkinkan pemangku kepentingan berpartisipasi melalui berbagai inisiasi yang telah dan yang akan dilakukan oleh Perseroan untuk menciptakan keberlanjutan yang dapat saling menopang antara Perseroan dan pemangku kepentingan. Di samping itu, komitmen Perseroan dalam mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku diharapkan dapat menjadi landasan bagi pengelolaan kegiatan usaha Perseroan. Pelaksanaan dan Pengembangan Dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Sesuai arahan dari pemegang saham Kementerian BUMN yang tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER- 09MBU072015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, Perseroan melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Berdasarkan peraturan tersebut, Perseroan berkewajiban untuk menyalurkan dana dari pemerintah dan menyelenggarakan PKBL yang merupakan sebagian dari keseluruhan komitmen Perseroan terhadap pembangunan keberlanjutan. Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga dilakukan mulai dari perencanaan hingga evaluasi. Perencanaan program harus dibuat sesuai dengan rencana kebutuhan nyata pemangku kepentingan dengan mempertimbangkan kemampuan Perseroan. Pelaksanaan program dilakukan bersama masyarakat, serta berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah Pemda setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, organisasi massa dan Perguruan Tinggi, serta instansi terkait lainnya, dengan memperhatikan sosial budaya setempat, kondisi geograis dan kepentingan operasional Perseroan. Dalam evaluasi program, Perseroan melakukan pengukuran atas efektiitasnya program yang dijalankan agar dapat memberikan manfaat nyata dan nilai tambah, baik bagi Perseroan sendiri maupun pemangku kepentingan yang disasar oleh program. By fulilling its CSR obligations, the Company strives to meet shareholders’ rights and expectations and ensure that their expectations are optimally met so that the Company and the shareholders can grow together. In the quest of achieving the shared goals to maintain the harmony between the Company and its shareholders, the Company creates conditions that enable them participate in several initiatives the Company has made and will make to create sustainability to support both the Company and the Community. In addition, the Company’s commitment to complying with the applicable legislation is expected to lay a foundation for the Company’s business management. Implementation and Development of the Company’s CSR Dimension In accordance with the directives of the shareholder, the SOE Ministry, poured in the State Ministry of SOEs No PER09MBU072015 on the Partnership and Community Development PKBL Programs in the SOEs, the Company carries out CSR programs through PKBL programs. Pursuant to the Regulation, the Company is obliged to extend fund from government and carry out PKBL programs as part and the whole commitment of the Company to sustainable development. The Company’s CSR programs are also carried out from planning to evaluation. CSR programs should be planned in accordance with the stakeholders’ concrete needs by taking into account of the Company’s capability. The programs are conducted by cooperating with the community and coordinating with local governments, non-government organizations, mass organizations, colleges and other related institutions by considering social and cultural aspects of the local community, geographical condition and the Company’s operational interests. In the program evaluation, the Company makes assessment on the program efectiveness in order to provide tangible beneits and added values for the Company and the stakeholders targeted by the programs. FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy 347 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Di samping itu, terkait hak pemangku kepentingan lainnya, pengembangan dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dari Perseroan dituangkan dalam beberapa aspek, yang mencakup aspek perolehan dan nilai ekonomi langsung; tata kelola organisasi, lingkungan hidup; Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja; sosial kemasyarakatan; serta aspek produk, layanan dan konsumen. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Indofarma Indofarma CSR Perolehan dan nilai Ekonomi Langsung Sosial Kemasyarakatan Social Community Labor Practice, Occupational Health and Safety Commitment to Product, Services and ConsumersCustomers The Acquisition and Value of Economic Aspect Commitment to Environment Organizational Governance Praktik Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja Komitmen Terhadap Lingkungan Hidup Komitmen Terhadap Produk, Layanan dan Pelanggan Tata Kelola Organisasi Landasan Hukum Dasar pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berlandaskan pada beberapa aspek hukum, diantaranya: 1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74, yang berbunyi, “Perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran”. 2. Pe r a t u r a n Pe m e r i n t a h N o. 4 7 Ta h u n 2 0 1 2 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas. 3. Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN pasal 2 mengemukakan bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat. 4. UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 15 b yang berisi, “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Yang In addition, the Company’s CSR dimension for the rights of other stakeholders are poured in several aspects covering economic aspect and the aspects of organizational governance, environment, labor practice, occupational health and safety as well as product, service and consumers. Legal Basis The Company’s CSR implementation refers to several laws and regulations, among others: 1. The 2007 Law No. 40 on Limited Liability Companies article 74 stating that “The Companies engaging in natural resources should implement Social and Environmental Responsibilities budgeted and calculated as company cost, which shall be carried out with due regard to decency and fairness. 2. The 2012 Government Regulation No. 47 on the Social and Environmental Responsibilities of Limited Liabilities Companies. 3. The 2003 Law N. 19 on SOEs article 2 providing that one of the objectives of SOE establishment is to actively participate in fostering and providing assistance to the small economies, cooperatives and community. 4. The 2007 Law No 25 on the Investment article 15b providing that “all investors should carry out corporate social responsibility CSR. “CSR” shall mean the 348 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat”. 5. U n d a n g - U n d a n g N o . 1 3 T a h u n 2 0 0 3 tentang Ketenagakerjaan. 6. U n d a n g - u n d a n g N o. 1 Ta h u n 1 9 7 0 te nt a n g Keselamatan Kerja. 7. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja. 8. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09MBU072015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. 9. ISO 26000, telah diratiikasi oleh Pemerintah pada tahun 2010 dan dijadikan Standar Nasional SNI pada 2012, dengan 7 tujuh subyek inti yaitu: a. Tata kelola organisasi yang baik b. Penegakan hak asasi manusia c. Praktek ketenagakerjaan yang manusiawi dan berkeadilan d. Dampak kegiatan perusahaan terhadap lingkungan e. Prosedur operasi yang wajar f. Tanggung jawab terhadap konsumen g. Pelibatan dalam pengembangan masyarakat 10. Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Indofarma Persero Tbk, yang menegaskan pentingnya Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dan aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 serta Etika Usaha dan Tata Perilaku yang mengatur hubungan Perseroan dan insan Perseroan dengan pemangku kepentingan. responsibility inherent to the investors’ companies in order to maintain harmonious and balanced relationship in accordance with the local community’s norms and culture.” 5. The 2003 Law No 13 on Labor Practice. 6. The 1970 Law No. 1 on Occupational Safety. 7. The 2012 Government Regulation No. 50 on the Implementation of Occupational Safety and Health Management System. 8. The SOE State Minister Regulation No. 09MBU072015 on the Partnership and Community Development Program in SOEs. 9. ISO 26000, which was already ratiied by the Government and set as the Indonesian National Standards in 2012 with 7 core subjects, namely: a. GCG b. Human rights enforcement c. Labor practice d. Impacts of the Company’s operations to environment e. Reasonable surgical procedure f. Responsible to consumers g. Greater involvement in community development 10. GCG Code of PT Indofarma Persero Tbk affirming the importance of CSR and environmental aspect, occupational health and safety as well as business ethics and code of conduct regulating the Company’s and its employees’ relationship with stakeholders.As described above, the Company has social responsibility to the shareholders as internal stakeholder. FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy 349 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PENGELOLA PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CSR PROgRAM MAnAgEMEnT Pengelola Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Untuk dapat melaksanakan keseluruhan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di lingkup Perseroan, pelaksanaan keseluruhan program ini terbagi dalam beberapa Unit Divisi dengan tanggung jawab yang sesuai dengan kategori program, seperti yang tergambar di bawah ini. CSR Program Management CSR programs in the Company are carried out by several units divisions responsible for their respective program category as outlined below. Komitmen Terhadap Lingkungan Hidup Commitment to the Environment Divisi Teknik Pemeliharaan Engineering and Maintenance Division Divisi SDM Umum HR GA Division Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Unit PKBL PKBL Unit Divisi Pemasaran Marketing Division Divisi Pemastian Mutu Quality Assurance Division Praktik Ketenagakerjaan,Keselamatan dan Kesehatan Kerja Labor Practice, Occupational Health and Safety Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan Labor Practice, Occupational Health and Safety Tanggung Jawab Terhadap Produk, Layanan dan Pelanggan Responsibilities to Product, Service and Customers 350 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima TANGGUNG JAWAB DALAM ASPEK EKONOMI: PEROLEHAN DAN NILAI EKONOMI LANGSUNG RESPOnSIBILITy In ECOnOMICS ASPECT: REVEnUE AnD DIRECT ECOnOMy Seperti yang telah dipaparkan di atas, Perseroan memiliki tanggung jawab sosial terhadap pemegang saham selaku pemangku kepentingan internal. Keberlangsungan usaha Perseroan secara langsung menjadi bagian dari tanggung jawab Perseroan untuk terus memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan memberikan landasan yang nyata akan pembangunan yang berkelanjutan. Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung Perseroan pada tahun 2015 sesuai dengan yang disampaikan dalam bagian Tinjauan Kinerja Keuangan pada Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen. Secara garis besar dalam laporan ini disampaikan bahwa kinerja keuangan Perseroan mengalami peningkatan. Pendapatan bersih berhasil meningkat 17,41 dari Rp1,38 triliun di tahun 2014 menjadi Rp1,62 triliun di tahun 2015. Secara tidak langsung pencapaian ini dapat memberikan gambaran tentang proil ekonomi Perseroan yang berguna untuk melihat keselarasan dengan indikator kinerja lainnya. Di sisi lain pencapaian ini juga dapat memberikan gambaran umum tentang nilai tambah moneter langsung terhadap perekonomian bagi masyarakat di sekitar Perseroan berlokasi. As described above, the Company has social responsibility to the shareholders as internal stakeholder. Business continuity is part of the Company’s responsibility in order to continuously provide added value to shareholders and pave a real foundation for sustainable development. The Company’s revenue and direct economic value in 2015 is as elaborated in the Financial Analysis of the Management Discussion and Analysis hereof. In general, the Financial Analysis presents that the Company’s inancial performance in 2015 improved. Net sales increased 17.41 from Rp1.38 billion in 2014 to Rp1.62 billion in 2015. This achievement shows a picture on the Company’s economic proile that can be used to see the alignment with other performance indicators. Moreover, this achievement may also give a general picture on the direct monetary added value on the economy of the community living in the vicinity of the Company’s operational areas. Program mudik bersama karyawan Indofarma menyambut hari raya Idul Fitri. Indofarma employees homecoming program to celebrate the Eid al-Fitr. 351 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance TANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA ORGANISASI RESPOnSIBILITy TO ORgAnIzATIOnAL gOVERnAnCE Tata kelola organisasi, atau yang lebih dikenal sebagai Tata Kelola Perusahaan, atau Corporate Governance menjadi cerminan dari pengelolaan organisasi perusahaan yang baik, sehat, patuh dan memiliki aspek keberlanjutan. Hal ini dapat terlihat dari regulasi terkait Tata Kelola Perusahaan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan komitmen dunia usaha untuk dapat menciptakan industri yang stabil dan bebas dari praktik-praktik kecurangan. Perseroan memiliki Tata Kelola Organisasi yang telah menyesuaikan dengan iklim dan peraturan serta perundang- undangan yang berlaku. Tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris dalam pengelolaan dan pengawasan dijalankan dengan kelengkapan organ pendukung yang dapat memberikan kinerja yang optimal. Perseroan juga menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagai forum bagi pemegang saham dalam mengambil keputusan strategis bagi kinerja keberlanjutan Perseroan. Anggaran Dasar, Pedoman Tata Kelola Perusahaan, Kebijakan Anti Korupsi dan Pengendalian Gratiikasi, serta serangkaian peraturan perusahaan dari Perseroan disusun untuk memberikan bingkai kerja kepada Direksi, Dewan Komisaris dan unit-unit terkait. Perseroan berharap, Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki akan terus memperkuat kinerja Perseroan dan melindungi seluruh insan Perseroan dari kemungkinan praktik pengelolaan yang tidak sehat. Di samping itu, Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance yang telah disampaikan dalam keseluruhan bagian Tata Kelola Perusahaan yang Baik dalam laporan tahunan ini akan memperkuat aspek fundamental Perseroan yang akan berimbas pada nilai positif bagi pemegang saham. Organizational governance or known as Corporate Governance relects good governance of a sound company that is in compliance and has sustainable aspect. This is visible from the development of GCG regulation in Indonesia, inline with the commitment of businesses to an industry that is stable and free from fraud. The Company has in place organizational governance that already adapts with the climate and applicable regulation. The principle of two boards consisting of the Board of Commissioners and the Board of Directors in management and supervisory is carried out with the support of organs in order to deliver an optimum performance. The Company also organizes General Meeting of Shareholders GMS as a forum for the shareholders in making strategic decisions for the Company’s sustainable performance. Articles of Association, Code of GCG, Anti-Corruption Policy and Gratiication Control as well as a series of the Company’s regulations set as a framework of work guidelines for the Board of Directors, the Board of Commissioners and related units. The Company expects its GCG practice will strengthen the Company’s performance and prevent all human resources of the Company from bad management practice. In addition, the Company’s GCG will solidify the Company’s fundamental aspects which will bring positive impacts on its shareholders. 352 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT Lingkungan hidup menjadi salah satu indikator dari pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan hidup yang baik akan menjadi cermin dari komitmen pelaku usaha atas keberlangsungan peradaban di masa-masa mendatang, yang kemudian menjadi gambaran dari pola keseimbangan antara people, proit dan planet seperti yang disebutkan di atas. Dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan, dijelaskan tentang aspek kebijakan Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 sebagai salah satu budaya perusahaan yang harus terus dijunjung tinggi. Pada aspek Lindungan Lingkungan, Perseroan wajib memperhatikan aspek kelestarian lingkungan di setiap lokasi usaha dan lingkungan sekitar Perusahaan diantaranya melalui hal-hal sebagai berikut: a. Menjaga kelestarian lingkungan. b. Mentaati peraturan perundang-undangan dan standar pengelolaan lingkungan. c. Menyediakan dan menjamin semua perlengkapan dan peralatan pengelolaan lingkungan. Environment is one of the indicators of sustainable development. Good environmental management relects the business’ commitment on the sustainability of civilization in the future, which will represent the pattern of balance of people, proit and planet The Company’s Code of GCG describes the policies in the aspects of Environment, Occupational Health and Safety as one of the corporate culture that should be upholded. In environmental aspect, the Company should pay attention to the preservation of the environment surrounding its operational areas, among others doing the following: a. Preserving the environment. b. Adhering to the prevailing legislation and environmental management standards. c. Providing and maintaining all tools and equipment related to environmental management. 353 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance d. Melakuk an penyesuaian dan perbaik an yang terus menerus. e. Melakukan tindakan yang bersifat promotif dan preventif untuk mengantisipasi keadaan darurat. f. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi. g. Membuat laporan atas setiap pencemaran lingkungan yang terjadi. h. Melakukan pemeriksaan, inspeksi dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana. i. M e l a k u k a n p e l a t i h a n p e n a n g g u l a n g a n pencemaran lingkungan. Penggunaan Energi yang Efektif dan Eisien Salah satu komitmen menjaga lingkungan hidup diwujudkan Perseroan melalui kebijakan penggunaan energi yang efektif dan efisien. Selain berimbas pada penggunaan energi khususnya di areal pabrik Perseroan yang tepat guna, kebijakan ini terbukti dapat mengurangi beban biaya operasional Perseroan. Penggunaan listrik dan Bahan Bakar Minyak BBM, demikian juga dengan air dan kertas terkait kegiatan operasional, dilakukan dengan kalkulasi yang proporsional dan sesuai kebutuhan. Penggunaan listrik dilakukan dengan perhitungan Waktu Beban Puncak WBP, yaitu Pk.18.00-Pk.22.00, dan Luar Waktu Beban Puncak LWBP, Pk.22.00-Pk.18.00. Sesuai Golongan Tarif Listrik yang dirilis Perusahaan Listrik Negara PLN, Kantor Pusat dan Pabrik Perseroan yang terletak di Cibitung, Jawa Barat, yang berkapasitas 2.770 kVA masuk dalam Golongan Tarif Listrik Industri I-3. Sementara lokasi Kantor Pemasaran Perseroan di Jakarta Timur berkapasitas 197 kVA dan masuk dalam Golongan Tarif Listrik P-1. Dalam kebijakan Golongan Tarif Listrik tersebut, PLN memberikan perhitungan dasar untuk WBP dan LWBP, dimana WBP memiliki perhitungan yang lebih tinggi dan praktis membebankan biaya lebih tinggi dibandingkan LWBP. Perseroan mengupayakan optimalisasi waktu kegiatan operasional dan produksi pada waktu LWBP, dan melakukan perhitungan yang efisiensi pada waktu WBP. Pemilahan perhitungan ini memberikan dampak yang signiikan terhadap penggunaan energi listrik yang efektif dan eisien. d. Keep making adjustment and improvement. e. Carrying out promotive and preventive actions to anticipate emergency situations. f. Investigating the occurring environmental pollution. g. Reporting any environmental pollution occurring. h. Carrying out periodic evaluation of all facilities i. Conducting training on environmental pollution. Effective and Eficient Use of Energy The Company’s commitment to environmental protection is materialized by, among others, the Company’s policy of efective and eicient use of energy. In addition to the impact on energy use, especially in the Company’s factory. The efective and eicient use of energy proved to reduce the Companys operational costs. Electricity and fuel BBM as well as water and papers are used for operational activities with a proportional calculation and based on needs. Electricity is used by calculating the peak load time PLT, namely at 18:00-.22:00 hours and outside the peak load time OPLT at 22:00-18:00 hours. Pursuant to the electricity tarif released by the National Electricity Company PLN, the Companys Head Oice and Factory in Cibitung, West Java with 2,770 million VA capacity belong to the Industry I-3 Electricity Tarif Group; while the Companys Marketing Oice in East Jakarta with 197 thousand VA capacity belongs to P-1 Electricity Tarif Group. In the Electricity Tarif Group Policy, PLN provides the basis for PLT and OPLT calculation, where PLT has a higher calculation and automatically charge higher cost than OPLT. The Company optimizes its operations and production at OPLT hours and calculates an eicient time calculation during PLT. This method has given a signiicant impact on the efective and eicient use of energy in the Company. 354 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Di samping itu, Perseroan mendorong penggunaan listrik dalam kegiatan operasional perkantoran secara lebih optimal dan eisien. Penggantian lampu LED yang lebih hemat energi juga ditempuh Perseroan agar dapat menekan penggunaan listrik yang berlebihan. Anjuran untuk mematikan lampu dan pendingin ruangan jika tidak digunakan juga terus disosialisasikan kepada karyawan. Perbandingan Penggunaan Listrik Tahun 2014 dan 2015 dalam kWh Lokasi Location 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease kWh kWh Kantor Pusat dan Pabrik I-3 Head Oice and Factory I-3 LWBP OPLT 11.863.862 6.954.356 41,38 WBP PLT 2.822.140 1.641.224 41,84 Jumlah Total 14.686.002 8.595.580 41,47 Kantor Pemasaran dan Indomach P-1 Marketing Oice and Indomach P-1 LWBP OPLT 25.458 27.390 7,58 WBP PLT - - - Jumlah Total 25.458 27.390 7,58 Jumlah Keseluruhan Grand Total 14.711.658 8.623.510 41,38 Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kebijakan eisiensi Perseroan mampu menurunkan penggunaan energi listrik. Pada kantor pusat dan pabrik, Perseroan telah berhasil menekan angka pemakaian listrik sebesar 41,47 dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara kantor pemasaran dan Indomach yang menjadi pusat pemasaran produk Perseroan mengalami kenaikan penggunaan listrik sebesar 7,58. Secara keseluruhan, pada tahun 2015 Perseroan telah berhasil melakukan eisiensi penggunaan energi listrik sebesar 41,38. Hal yang sama juga terjadi dalam penggunaan energi BBM. BBM merupakan bahan bakar energi berbasiskan fosil yang tidak terbarukan. Di samping itu, emisi karbon sebagai sisa buangan BBM memiliki dampak jangka panjang yang negatif bagi lingkungan. Kebijakan penggunaan BBM Perseroan mempertimbangkan kelayakan seluruh kendaraan operasional yang telah lulus uji emisi karbon. In addition, the Company encourages the more eicient and efective use of electricity in the oice operations. The use of LED lights that are more energy saving also aims to save electricity. The instruction to put-off the lights and Air Conditioners in the unused rooms continues to be disseminated to employees Comparison of the Electricity Use 2014-2015 in kWh From the above table, it is obvious that the Companys eiciency policy was able to reduce the use of electricity. In the head oice and factory, the Company has reduced the electricity usage 41.47 compared to previous year. Meanwhile, in the Marketing Oice which is the center of the Company’s marketing oice and Indomach, electricity use increased 7.58. In overall, in 2015 the Company has achieved eiciency in electricity usage 41.38 The same thing happened in the use of fuel oil. Fuel oil is non-renewable fossil based fuel. In addition, carbon emission resulted from fuel oil has a negative long-term impact on the environment. The Company’s fuel oil usage policy takes into account of the expedience of all operational vehicles that have passed carbon emission test. TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT 355 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance The efectiveness eforts conducted by the Company were able to lower operational fuel oil consumption as seen in the chart below : The above graph illustrates the commitment to the eicient use of fuel oil of the Board of Directors level to the general operations. In BOD level, there was a 5.39 decrease from 9,632 liters in 2014 to 9,113 in 2015. The decrease shows the BOD’s commitment to implementing the eicient use of fuel oil to become as role model for all organizational systems in the Company. Meanwhile, there was a signiicant decrease of 47.15 in fuel oil consumption compared to 2014, which shows a good enforcement of the Company’s eiciency policy. The use of water has also become the Company’s attention. The Company applied water use eiciency policy to save water concumption. Upaya efektifitas yang dilakukan Perseroan mampu menurunkan konsumsi BBM operasional seperti yang terlihat pada graik di bawah ini: Operasional Operational Direksi Directors 21,370 9,632 9,113 11,294 2014 2014 2015 2015 Konsumsi BBM dan Perbandingannya Antara Tahun 2014 dan 2015 dalam liter Comparison of Fuel Oil Consumption 2014-2015 in liter 25,000 20,000 15,000 10,000 5,000 - Graik di atas menggambarkan komitmen eisiensi penggunaan energi BBM dari level Direksi hingga ke bagian operasional. Pada level Direksi, penurunan terjadi sebesar 5,39, dari 9.632 liter di sepanjang tahun 2014 menjadi 9.113 liter di tahun 2015. Penurunan ini menunjukkan komitmen Direksi dalam mengimplementasikan efektiitas penggunaan energi menjadi keteladanan bagi keseluruhan sistem organisasi Perseroan. Sementara penurunan konsumsi BBM pada operasional terjadi cukup signiikan, yaitu 47,15 dibandingkan tahun 2014 yang memperlihatkan kebijakan eisiensi yang berjalan dengan baik. Penggunaan air juga menjadi perhatian Perseroan. Eisiensi penggunaan sumber daya air ditempuh Perseroan untuk dapat mengurangi konsumsi air yang berlebihan. 356 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Perbandingan Konsumsi Air Tahun 2014 dan 2015 dalam m3 Lokasi Location 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease m 3 m 3 Kantor Pusat dan Pabrik Head Oice Factory 199.033 165.501 16,85 Kantor Pemasaran Indomach Marketing Oice and Indomach 1.021 2.953 189,23 Air Tanah Kantor Pemasaran Indomach Groundwater in Marketing Oice and Indomach 1.833 1.485 18,99 Jumlah 201.887 169.939 15,82 Tabel di atas menunjukkan perbandingan dengan hasil penurunan konsumsi air di seluruh lokasi yang dimiliki Perseroan mencapai 15,82 dibandingkan konsumsi air tahun 2014. Khusus di Kantor Pemasaran dan Indomach terjadi peningkatan penggunaan air yang disebabkan adanya peningkatan aktiitas produksi di workshop Indomach. Selain ketiga hal di atas, kertas juga menjadi salah satu produk hasil olahan sumber daya alam yang memerlukan perhatian. Sebagai gambaran, 1 satu batang pohon pinus menghasilkan lebih kurang 365 kilogram untuk bahan setengah jadi yang dapat digunakan untuk pembuatan kertas. Sementara selembar kertas berukuran A4 70 gsm memiliki berat 4,375 gram. Ini berarti, sebuah batang pohon dapat memproduksi lebih kurang 83 ribu lembar, atau sekitar 166 rim. Penggunaan kertas yang berlebihan tentunya berbanding lurus dengan penebangan pohon secara besar-besaran, yang akan berdampak negatif terhadap lingkungan alam. Ilustrasi sederhana di atas dapat menjadi gambaran pentingnya efisiensi dan efektifitas penggunaan kertas. Perseroan menyadari penggunaan kertas dalam aktivitas operasional tak dapat dihindari. Kebijakan penggunaan kertas sisa dokumen yang bukan bersifat rahasia untuk dapat digunakan kembali di lembar sebaliknya adalah salah satu upaya mendorong eisiensi tersebut. Comparison of Water Consumption in 2014-2015 in m3 The above table shows that water consumption in all locations of the Company decreased by 15.82 compared to 2014. In the Marketing Oice and Indomach, there was increasing in water usage caused by production activity at the Indomach workshop. In addition to the above three matters, papers have also become one of the products resulting from the processing of natural resources that need attention. As an illustration, 1 one pine tree produces approximately 365 kilograms of semi-inished materials that can be used to make papers. While a sheet of A4 - 70 gsm paper weights 4.375 grams. This means, from one tree trunk we can produce about 83 thousand sheets of papers, or about 166 rims. Excessive use of papers is of course parallel to the felling of trees on a large scale, which will have a negative impact on the natural environment. The above simple illustration depicts the importance of eiciency and efectiveness in the use of paper. The Company realizes the use of paper in operational activity cannot be avoided. The reuse of clean pages of used papers from non- conidential documents was one of the eforts to encourage the eiciency. TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT 357 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Perbandingan Pemakaian Kertas Tahun 2014 dan 2015 Jenis Kertas Type of paper Satuan Unit 2014 2015 Kenaikan Penurunan Increase Decrease A4 rim 1.143 509 55,47 A3 rim 1 100,00 F4 rim 126 62 50,79 Continuous Form carton 207 64 69,08 Samson rim 110 114 3,64 Roll pieces 946 390 58,77 Faximile pieces 90 10 88,89 Label carton 10 100,00 Total 2.633 1.149 56,36 Data perbandingan konsumsi kertas pada tabel di atas memberikan bukti yang nyata akan keberhasilan Perseroan mendorong kebijakan eisiensi. Penurunan sebesar 56,36 dapat dicapai berkat komitmen seluruh karyawan untuk dapat menggunakan kertas secara lebih bijak. Di tahun 2016, Perseroan telah menganggarkan pengadaan untuk pembaharuan sistem Enterprise Resource Planning ERP berbasis Teknologi Informasi TI yang lebih kekinian. Dengan sistem TI yang baru, Perseroan berharap untuk dapat semakin menciptakan eisiensi dalam penggunaan kertas. Keanekaragaman Hayati Guna membentuk lingkungan hidup yang harmonis antara kegiatan operasional pabrik dan kebutuhan akan lingkungan alam, Perseroan menata taman dan kebun yang cukup luas di sekitar kompleks Kantor Pusat dan Pabrik. Taman khususnya di bagian depan dan sekeliling pabrik ditanami dengan pepohonan besar, sementara di areal bagian tengah diberikan rumput yang cukup luas. Selain digunakan untuk menciptakan suasana alam di wilayah pabrik, taman ini dapat berfungsi sebagai area serapan air, sekaligus dapat menjadi lokasi untuk kegiatan internal karyawan, seperti olahraga atau gathering. Di samping itu, Perseroan telah menyiapkan lahan guna mengembangkan kebun obat tradisional yang berfungsi sebagai area penelitian dan pelestarian tanaman obat tradisional. Hal ini selaras dengan rencana Perseroan untuk mengembangkan produk obat tradisional. Comparison of Papers Consumption in 2014-2015 Comparison of paper consumption in the above table is testament to the Company’s success in promoting eiciency policy. A 56.36 decrease was achieved owing to the commitment of all employees to using papers more wisely. In 2016, the Company has budgeted the Enterprise Resource Planning system ERP renewal procurement based on the latest Information Technology IT . With the new IT system, the Company expects to be more eicient in paper consumption. Biodiversity In order to establish a harmony between factory operations and natural environment, the Company build sizeable parks and gardens in its Headquarter complex and Factory. The gardens, especially in the front yards, are planted with large trees, while those in the center of the area are planted with grass. Besides to create a natural atmosphere in the factory, this park can function as a water catchment area, and also to be the location for employees’ internal activities such as sports or gathering. In addition, the Company has prepared a land to develop traditional medicine garden that serves as an area of research and preservation of traditional medicinal plants. 358 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Production Waste Management As a company engaging in the production of medicine, production waste management to the Company is an great concern. Hazardous and Toxic B3 waste resulting from the Companys production process is managed with technology application by paying attention to the impact on the surrounding environment. The Company’s Head Ofice and Factory Waste Management Scheme Solid waste management is carried out through Hazardous and Toxic B3 waste Incinerator processing technology that produces a minimum amount of incineration waste. This tool is used to burn solid waste from the factory production as well as laboratory waste and B3 contaminated waste resulted from production activities. While B3 liquid waste management is carried out through the Farma B3 Liquid Waste Treatment Plant IPAL owned by the Company. The Company has a policy to conduct a periodic testing of B3 liquid waste by Sucoindo, an independent accredited laboratory, so that the B3 liquid waste resulted from the Companys production activities can be measured and managed in a proper and safe manner. Pengelolaan Limbah Produksi Sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi obat, pengolahan limbah produksi menjadi perhatian yang penting bagi Perseroan. Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 yang dihasilkan dari buangan proses produksi Perseroan dilakukan melalui penerapan teknologi dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitar. Skema Pengelolaan Limbah di Kantor Pusat dan Pabrik Indofarma Kegiatan Produksi Production Activities Limbah Padat B3 B3 Solid Waste Incinerator Koperasi Indofarma Indofarma Cooperatives IPAL Waste Treatment Facility DKPPK Pemkab Bekasi Limbah Rumah Tangga Padat non B3 bernilai ekonomis Solid Domestic Waste with Economic Value Limbah Cair B3 B3 Liquid Waste EXSTERNAL Tahapan Pengolahan Limbah Waste Processing Stages Limbah Rumah Tangga Lainnya non B3 Other Domestic Waste Operasional Perseroan The Company’s Operations Pengelolaan limbah padat dilakukan melalui teknologi pengolahan Incinerator limbah B3 yang telah memiliki izin pengoperasian, dimana teknologi ini akan menghasilkan limbah pembakaran yang sangat minim. Alat ini digunakan untuk membakar limbah padat hasil produksi serta limbah laboratorium dan limbah terkontaminasi B3 yang bersumber pada kegiatan produksi. Sementara pengelolaan limbah cair B3 dilakukan melalui Instalasi Pengolahan Air limbah IPAL milik Perseroan, kecuali limbah cair B3 konsentrasi tinggi dilakukan melalui mitra eksternal yang ditunjuk. Perseroan memiliki kebijakan untuk melakukan pengujian terhadap limbah cair B3 secara periodik bulanan oleh laboratorium independen Sucoindo yang terakreditasi, agar limbah cair B3 buangan kegiatan produksi Perseroan dapat terukur dan terkelola melalui cara yang benar dan aman. TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT 359 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Di tahun 2015, Perseroan melakukan pembangunan fasilitas pengolahan limbah pada Fasilitas Produksi Obat Tradisional dan Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin. Pembangunan ini merupakan komitmen Perseroan untuk memenuhi regulasi terkait pengelolaan limbah dan kepatuhan terhadap Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB maupun Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB. Skema kedua fasilitas pengolahan limbah dapat dilihat di bawah ini. Bagan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Obat Tradisional Sand Filter Filtrasi 2 Endapan Filtrasi 1 Endapan Pengendapan Akhir Menuju IPAL Farma Limbah dari Fasilitas Produksi Obat Tradisional Proses Aerasi Pengendapan Awal Bagan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin Menuju IPAL Farma Limbah dari Fasilitas Produksi Cephalosporine Keterangan: 1. Bak Penampungan Collection Tank 2. Bak Netralisasi Asam dan Basa Neutralization Tank Acid and Base In 2015, the Company developed waste treatment facilities in Traditional Drugs Production Facility and Dry Cephalosporin Injection Production Facility. Development of these facilities is testament to the Companys commitment to complying with the regulations and related qualifications of Good Manufacturing Practice GMP. The scheme of the two waste treatment facilities is presented below. Scheme of Waste Treatment Installation in Traditional Medicine Production Facility Scheme of Waste Treatment Installation in Cephalosporin Dry Injection Production Facility 360 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Bak Arang Aktif Active Charcoal 4 Keterangan : 1. Bak Pemisah Apungan 2. Filtrasi Bertahap 3. Bak Equalisasi 4. Bak Sedimentasi 5. Bak Aerasi 6. Bak Sedimentasi 7. Bak Aerasi 8. Bak Aerasi 9. Bak Penenang Kali Sadang Dari IPAL Obat Tradisional dan Cephalosporine TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT Description : 1. Float Separator Tank 2. Gradually Filtration 3. Balance Tank 4. Sedimentation Tank 5. Aeration Tank 6. Sedimentation Tank 7. Aeration Tank 8. Aeration Tank 9. Fore Bay 361 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Bagi limbah rumah tangga padat non B3 dari kegiatan operasional, Perseroan memberdayakan Koperasi Pegawai Indofarma KOPAMA untuk dapat dikelola demi menciptakan nilai tambah bagi anggotanya. Sementara, untuk pengelolaan limbah rumah tangga lain non B3, Perseroan melakukan kerjasama dengan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemadam Kebakaran DKPPK Pemerintah Kabupaten Bekasi. Ijin dan Sertiikasi Perseroan telah memenuhi semua perizinan dan prosedur operasional terkait pengelolaan produksi dan limbah produksi yang telah tertuang dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan RPL. Di samping itu, Perseroan telah melengkapi Surat Izin Pemanfaatan Air Sumur Bor, Izin Undang-undang GangguanHO Perluasan Gudang Untuk Industri Farmasi dan Izin Pembuangan Limbah Cair, dimana ketiga izin tersebut dikeluarkan oleh Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Jawa Barat. Khusus bagi Izin Pembuangan Limbah Cair, Perseroan sedang dalam proses perpanjangan di tahun 2015. Pengoperasioan teknologi Incinerator milik Perseroan juga telah mengantongi izin melalui Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dh Menteri Negara Lingkungan Hidup No.58 Tahun 2011 tentang Izin Pengoperasian Alat Pengolahan Incinerator Limbah B3 PT Indofarma Persero Tbk. Untuk Tempat Pembuangan Sementara TPS B3, Perseroan juga telah mendapatkan izin dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Bekasi. Pengaduan dan Media Pelaporan Perseroan membuka kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan pengaduan terkait pelanggaran pencemaran lingkungan dari kegiatan produksi yang dilakukan Perseroan. Hingga akhir tahun 2015, Perseroan tidak mendapatkan pengaduan pelanggaran dari pihak manapun. Seluruh hasil proses pengolahan limbah sisa kegiatan produksi Perseroan— khususnya terkait limbah B3—telah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Agar regulator terkait selaku pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang wajar, proporsional dan komprehensif, Perseroan melakukan laporan periodik triwulan kepada Pengendalian Lingkungan Hidup Pemkab Bekasi. Demikian pula dengan hasil uji limbah cair B3 secara The Company empowers Indofarma Cooperatives Kopama to manage non-B3 household solid waste resulted from its operations, in order to create added value for Kopama members. Meanwhile, for the management of other non-B3 household waste, the Company cooperated with the Department of Sanitation, Gardening and Fire DKPPK of Bekasi District Government. Permit and Certiication The Company has met all licensing and operational procedures related to the management of production and production waste as stipulated in the Environmental Management Plan RKL and Environmental Monitoring Plan RPL. In addition, the Company has also obtained Permit for Water Utilization Drilling, Permits for Disorders HO Expansion Warehouse For Pharmaceutical Industry and Permit for Liquid Waste Disposal. All the three Permits were issued issued by the Environmental and Mine Impact Control Agency in West Java, in particular for Liquid Waste Disposal Permit of which was in renewal process in 2015 The Company has also obtained a permit to operate incinerator technology with the Decree of the Minister of Environment and Forestry formerly the Minister of Environment No 58 Year 2011 on the Operation of B3 Waste Incinerator of PT Indofarma Persero Tbk. For B3 waste disposal, the Company has also obtained a permit from the Environmental Management Agency of Bekasi Regency. Complaints and Reporting Media The Company opens the opportunity for all parties to make complaints relating to violations of environmental pollution from production activities conducted by the Company. By the end of 2015, the Company did not receive any complaint of violation from any party. The results of the Company’s production waste treatment process, particularly related to B3 waste, were already in compliance with regulations and legislation in force. In order to enable the regulators as stakeholders get fair, proportionate and comprehensive information, the Company makes a quarterly report to the Environmental Control Agency of Bekasi regency. Similarly, results of the B3 liquid waste are reported monthly by independent accredited laboratories 362 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima periodik bulanan oleh labolatorium independen Sucoindo yang terakreditasi yang diberikan kepada pihak-pihak terkait, Perseroan menunjukkan komitmennya untuk dapat menyelenggarakan pengelolaan kegiatan produksi yang tidak memiliki potensi mencemari lingkungan sekitar. Investasi Perseroan Untuk Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup Investasi yang dilakukan Perseroan dalam komitmennya dengan lingkungan hidup diwujudkan melalui pembangunan fasilitas pengolahan limbah, dengan rincian di tahun 2015 sebagai berikut, Investasi Pengolahan Limbah Tahun 2015 Fasilitas Facility Nilai Rp Amount Rp Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Obat Tradisional Development of Waste Treatment Installation of Traditional medicine Production Facility 1.500.000.000 Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin Development of Waste Treatment Installation of Cephalosporin Dry Injection Production Facility 40.000.000 Jumlah Total 1.540.000.000 to be submitted to related parties. The Company has demonstrated its commitment to successful management of production activities which do not have the potential to pollute the surrounding environment The Company’s Investment for Environment Management and Utilization The Company’s investment in fulilling its commitment to environment is manifested in the development of waste treatment facilities, of which the 2015 details are as below: Waste Treatment Investment in 2015 TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT 363 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Tanggung Jawab Sosial dalam Lingkungan Hidup Dalam rangka kepedulian terhadap lingkunan hidup, Perseroan membuat sebuah fasilitas yang berfungsi sebagai sarana penampung air hujan untuk kemudian dialirkan keempat sumur resapan yang masing-masing berkedalaman 120 meter di bawah tanah. Upaya ini juga bertujuan untuk mempertahankan tinggi permukaan air tanah di lingkungan kantor pusat dan pabrik Perseroan. Keterangan gambar Figure Description: A : Bak penampungan air hujan Rainwater storage B : Tangki penampungan air hujan. Air hujan yang telah masuk ke dalam bak penampungan gambar A dipompa ke dalam tangki penampungan. Rainwater tank. Rainwater that has entered into the storage igure A is pumped into the rainwater tank. C : Pipa penyaluran dari tangki penampungan dialirkan menuju ke 4 empat titik sumur resapan. Pipe delivers water from the tank to the 4 four points iniltration wells. B C A Social Responsibility in Environment In order of concern for the environment, the Company makes a facility to accomodate the water then distributed into 4 four iniltration wells, each 120 meters deep below the grund. The purpose is to keep the surface ground water level in the Companys Head Oice and Factory. 364 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 365 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy Perseroan menempatkan insan karyawan sebagai aset berharga dalam menjamin keberlangsungan usaha, sekaligus sebagai pemangku kepentingan atas keberlanjutan Perseroan. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan merupakan hal utama yang harus diperhatikan. Perseroan menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk mendukung atmosir positif bagi Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja. Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan menerapkan kebijakan terkait aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 sebagai bagian dari Tata Kelola Perusahaan yang tercantum dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan milik Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga menerapkan standar Keselamatan Kerja sebagai bagian dari budaya kerja yang diharapkan mampu menciptakan kondisi lingkungan kerja yang kondusif bagi seluruh insan Perseroan. Perseroan juga mendukung hak-hak insan Perseroan melalui hubungan industrial yang baik. Perseroan menjamin keberadaan serikat pekerja dan koperasi karyawan sebagai salah satu fondasi utama dari kepentingan seluruh karyawan terhadap keberlanjutan Perseroan. Insan Perseroan, Pengelolaan Kompetensi, Kesejahteraan dan Kesetaraan Komitmen Perseroan terhadap karyawan dan ketenagakerjaan diwujudkan melalui pengelolaan kompetensi Sumber Daya Manusia SDM dan sosialisasi serta penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku. Kedua aspek ini secara bersinergi akan membentuk budaya kerja yang dapat menopang kinerja Perseroan baik secara kuantitas maupun kualitas; sekaligus melahirkan insan Perseroan yang memiliki integritas dan etos kerja yang baik. Secara khusus, SDM menjadi salah satu fungsi dalam implementasi Corporate Governance yang mendukung kinerja Direksi dan langsung berada di bawah pengelolaan Direksi. Pengelolaan kompetensi SDM dilakukan melalui serangkaian pendidikan dan peningkatan kualitas kompetensi SDM. Melalui Unit SDM yang dimilikinya, Perseroan melakukan pendidikan dan pelatihan baik di bidang teknis, pengembangan organisasi, maupun transformasi budaya perusahaan. Bagi Direksi, Dewan Komisaris dan organ-organ pendukungnya, Perseroan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi yang diharapkan dapat menambah kemampuan manajerial. The Company views human employees as valuable assets to ensure business continuity and also as the stakeholders on the Company’s sustainability. The employee’s occupational safety and health aspect is the main thing that must be considered. The Company creates a safe and convenient work environment in order to support a positive atmosphere for occupational health and safety of the employees who are expected to improve their performance. In an efort to achieve this goal, the Company implements a policy related to Occupational Health and Safety and Environment HSE as part of corporate governance contained in the Company’s Code of GCG. In addition, the Company also implements Safety standards as part of a work culture that is expected to create a favorable working environment for all the Company’s human resources. The Company also supports the rights of its human resources through good industrial relations. The Company ensures the existence of trade unions and employees cooperative as one of the main foundations of the Companys employees’ interests in the Company’s sustainability. The Company’s Human Resources Competency Management,Welfare and Equality The Companys commitment to its employees and employment is realized through Human Resources HR competency management and of Business Ethics and Code of Conduct dissemination. Both of these aspects together will form a work culture that can sustain the Companys performance both in quantity and quality; as well as create human resources with good integrity and work ethics. In particular, HR becomes one of the corporate governance organs that support the performance of the Board of Directors and is directly under the management of the Board of Directors. HR competency management is performed through a series of education and HR competency quality improvement Through its HR unit, the Company organizes a series of education and training in the ields of technical, organizational development, and the Company’s corporate culture transformation. For the Board of Directors, Board of Commissioners and the supporting organs. the Company provides the widest possible opportunity for them to participate in various programs to increase their competency in order to enhance their managerial capacity. 366 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Lebih lanjut tentang pengelolaan kompetensi SDM dan peningkatan kompetensi manajerial dapat dilihat pada bagian Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada laporan tahunan ini. Perseroan juga menempatkan sosialisasi dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai salah satu kewajiban bagi seluruh insan Perseroan tanpa pengecualian. Aspek ini menjadi dasar bagi pengelolaan organisasi Perseroan yang transparan, sehat dan memiliki dampak berkelanjutan. Di samping itu, sosialisasi dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku akan memberikan bekal bagi setiap insan Perseroan untuk bertindak dengan integritas yang tinggi, yang justru diharapkan dapat menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Tentang Sosialisai dan Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku, silahkan lihat pada bagian Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada laporan tahunan ini. Kesejahteraan insan Perseroan juga tidak luput dari perhatian. Standar gaji telah ditetapkan sesuai dengan Upah Minimum KabupatenKota yang berlaku, program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek, program pengelolaan jaminan kesehatan, pengelolaan Dana Pensiun oleh Lembaga Keuangan DPLK, tempat ibadah, pemberian tunjangan tunjangan-tunjangan dan forum komunitas karyawan. Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi tanpa memandang ras, suku, golongan ataupun gender. Bentuk dukungan ini diwujudkan melalui penyusunan kebijakan pengembangan SDM yang ditetapkan oleh Perseroan untuk meningkatkan daya saing Perusahaan. Guna menunjang produktivitas dan kepuasan karyawan, Perseroan mendukung adanya aktivitas ekstrakurikuler karyawan baik di bidang olah raga, pemberdayaan lingkungan maupun kegiatan keagamaan. Aktifitas olah raga yang dilakukan oleh karyawan adalah sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan. Aktiitas pemberdayaan lingkungan dilakukan dengan kegiatan pencinta alam dan klub otomotif. Kegiatan keagamaan meliputi pengajian rutin karyawan dan kegiatan kebaktian. Perseroan meyakini, kenyamanan bekerja dalam seluruh aspek akan mendorong loyalitas dan produktiitas setiap karyawan untuk berkontribusi d a l a m k i n e r j a Pe r s e r o a n s e c a r a k e s e l u r u h a n . The Company’s HR Competency Management and Managerial Competency improvement can be seen on HR and GCG sections of this Annual Report. The Company also feels responsible for the dissemination and implementation of Business Ethics and Code of Conduct for all human resources without exception. This aspect is the basis for the Company’s transparent and sound organizational management with sustainable impact. In addition, dissemination and implementation of Business Ethics and Code of Conduct will prepare all human resources in the Company to act with high integrity as they are expected to be role models in a broader Community. Further explanation on the Business Ethics and Code of Conduct dissemination are presented in the Good Corporate Governance section of this Annual Report. Welfare of the Company’s HR is also not neglected. The Company has established salary standard in accordance with the applicable District Minimum Wages, Workers Social Security Program Jamsostek, health insurance, pension fund management by a inancial institution Pension Fund, places of worship, provision of the beneits and employee community forum. The Company provides equal opportunity to all employees to develop their competencies with no regard to race, ethnicity, class or gender. This support is realized through the development of HR development policies established by the Company to increase its competitiveness. In order to support employee productivity and satisfaction, the Company supports employees extracurricular activities both in sports, environment empowerment or religious activities. Sports conducted by employees are football, futsal, badminton, table tennis, tennis courts. The community empowerment activities are performed by mountaineering club and automotive. Religious activities for the Company’s religious activities recitation of holy Quran and Christian service activities. We believe, the working comfort in all aspects will drive loyalty and productivity of every employee to contribute to the Companys performance. PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy 367 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Tingkat Turnover Karyawan Tahun 2014 dan 2015 Employee Turnover in 2014 and 2015 2014 orangemployee turnover ratio, 23 25 2,6 2,2 2015 20 10 2 30 5 1 25 15 3 35 40 Kenaikan rasio Turnover diatas muncul sebagai akibat dari penurunan jumlah karyawan perseroan ditahun 2015 jika dibandingkan dengan tahun 2014, dari 1.037 karyawan menjadi 955 karyawan. Penurunan jumlah karyawan ini disebabkan penerapan kebijakan optimalisasi jumlah SDM. Keselamatan Kerja Perseroan menerapkan aspek LK3 dalam setiap kegiatannya secara konsisten untuk mencegah atau mengurangi terjadinya insiden seperti kecelakaan kerja, kebakaran, penyakit akibat kerja, dan pencemaran lingkungan. Penerapan aspek LK3 ini didasari pada Peraturan Pemerintah PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja SMK3, dimana setiap entitas usaha wajib menerapkan SMK3. SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara menyeluruh dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, eisien dan produktif. SMK3 sebagaimana dimaksud dalam PP No. 50 Tahun 2012 pasal 3 ayat 1 meliputi: a. Penetapan kebijakan K3. b. Perencanaan K3. c. Pelaksanaan rencana K3. d. Pemantauan dan evaluasi kinerja K3. e. Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat dalam pelaksanaan K3 harus dilakukan oleh perusahaan dengan cara: 1. M e n u n j u k , m e n d o k u m e n t a s i k a n d a n mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung gugat di bidang K3. The increase in Turnover Ratio as illustrated above was due to the decrease in the number of the Company’s employees in 2015 compared to 2014 from 1,037 to 955 employees, This decrease in the number of employees was due to optimization of the Company’s employees Occupational safety The Company consistently applies HSE in its all activities to prevent from or reduce incidents such as work accidents, ire, occupational disease, and environmental pollution. HSE aspect application is based on the 2012 Government Regulation No. 50 Occupational Health and Safety Management System SMK3, where each business entity is required to apply SMK3. SMK3 is part of the overall enterprise management system in order to control the risk associated with work activities in order to create a workplace that is safe, eicient and productive. SMK3 referred to in the article 3, paragraph 1 includes: a. K3 policy determination; b. K3 Planning; c. Implementation of K3 plan. d. K3 performance monitoring and evaluation. e. SMK3 performance review and improvement. The responsibility and accountability in the K3 implementation must be carried out by the Company by way of the following: 1. Appointing, documenting and communicating the responsibility and accountability in K3. 368 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima 2. Menunjuk sumber daya manusia yang berwenang untuk bertindak dan menjelaskan kepada semua tingkatan manajemen, pekerjaburuh, kontraktor, subkontraktor, dan pengunjung. 3. Memilik i prosedur untuk memantau dan mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat yang berpengaruh terhadap sistem dan program K3. 4. Memberikan reaksi secara cepat dan tepat terhadap kondisi yang menyimpang atau kejadian-kejadian lainnya. Penerapan SMK3 di lingkup Perseroan telah diterapkan pada aspek penanganan limbah—seperti yang telah diuraikan di atas—dan penanggulangan bahaya kebakaran. Kebijakan LK3 yang dimiliki Perseroan disosialisasikan dan diimplementasikan kepada seluruh karyawan dan mitra kerja. Agar dapat menciptakan keselamatan kerja di lingkungan, kebijakan LK3 di bidang Keselamatan Kerja dapat diuraikan sebagai berikut: a. Menyediakan dan menjamin digunakannya semua perlengkapan keselamatan yang sesuai dengan standar keselamatan kerja. b. Melakukan penyesuaian dan perbaikan yang terus menerus terhadap perkembangan teknologi keselamatan kerja. c. Mengutamakan tindakan yang bersifat promotif dan preventif untuk mengantisipasi situasi keadaan darurat . d. Melakukan penanggulangan atas kejadian kecelakaan dan kebakaran yang terjadi sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku. e. Mengidentiikasi penyebab kecelakaan untuk mencegah terjadinya kecelakaan yang sama. f. Membuat laporan atas setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pimpinan unit masing-masing dan instansi berwenang dalam batas waktu yang ditentukan. g. Melakukan pemeriksaan, inspeksi, dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana termasuk sumber daya, peralatan dan sistem deteksi untuk mencapai kesiapan yang optimal. h. Melakukan pelatihan penanggulangan keadaan darurat secara berkala. i. Melakukan reviu dan evaluasi terhadap penerapan Sistem Manajemen LK3 dan meningkatkan kompetensi yang diperlukan insan Perseroan, termasuk mitra kerja. 2. Appoint competent human resources to act and explain to all levels of management, workerslaborers, contractors, subcontractors, and visitors; 3. Have procedures to monitor and communicate any changes in the responsibilities and accountability that afect K3 system and program; 4. Provide quick and accurate reaction to the conditions that deviate or other events. The SMK3 in the Company was applied to the aspects of waste management -- as described above -- and ire hazard management. LK3 policy of the Company disseminated and implemented to all employees and partners. In order to create a safe work environment, LK3 policy in Occupational Safety can be described as follows: a. The Company provides and guarantees the use of all safety equipment in accordance with safety standards; b. Make adjustments and continuous improvement to safety technology development; c. Prioritize promotive and preventive actions to anticipate emergency situation emergency response plan; d. Handle any ire incident in accordance with applicable standards and procedures; e. Investigate incidents to identify the cause of the accidents in order to prevent the occurrence of similar accidents; f. Report the occurring incident and accident to the respective unit leader and relevant competent authorities within a speciied time limit; g. Periodically check, inspect and evaluate all facilities including the resources, equipment and detection systems to achieve optimal readiness; h. Conduct emergency response training on a regular basis; i. Conduct review and evaluation of LK3 Management System implementation and improve the necessary competency of the Company’s human resources and partners. PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy 369 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Guna melindungi karyawan dari paparan bahan berbahaya, Perseroan melengkapi fasilitas produksi maupun laboratorium dengan beberapa perlengkapan sebagai berikut: a. Sistem penyalutan yang menggunakan perforated closed system dengan exhaustblower yang efektif pada area penyalutan tablet. b. Weighing booth pada area dispensing atau penimbangan bahan dan sampling booth pada area penerimaan bahan di penyimpanan dengan sistem Uni Directional Flow UDF dilengkapi High Eiciency Particular Air HEPA Filter. c. Fume hood di laboratorium untuk menangani pelarut berbahaya. d. Biosafety cabinet untuk menangani kultur mikrobiologi. e. Dust collector pada setiap mesin produksi yang menghasilkan debu bahanproduk. f. Shower dan eye washer di area laboratorium pengujian. g. Wearpack with head cover, nose mask, eyegoogle, ear plug dan sarung tangan yang melindungi personil ketika kontak langsung dengan bahan atau produk. h. Mesin, area dan kelistrikan yang didesain lame proof pada area tertentu, untuk meminimalisir risiko kebakaran. i. Alat pemadam api, detektor asap, alarm, jalur evakuasi, dan pintujendela darurat jika terjadi kebakaran terdapat pada setiap area. Salah satu upaya paling mendasar untuk menjaga keselamatan kerja insan Perseroan adalah dengan menerapkan Prosedur Tetap Protap yang sesuai dengan standar yang berlaku di dunia usaha. Perseroan menetapkan perencanaan umur teknis mesin produksi dan sumber daya operasional lainnya guna menjamin mutu produk sekaligus mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi karena faktor teknis di area produksi. Kepada karyawan, Perseroan merumuskan Protap yang baku, dimana setiap karyawan—khususnya karyawan bekerja di produksi—diwajibkan untuk mematuhi Protap tersebut. Seperti Protap No. PUM007 tentang Cara Penanganan Limbah Cair B3 yang dilakukan melalui IPAL Farma Perseroan, karyawan diwajibkan untuk mengenakan Alat Pelindung Diri yang terdiri dari masker, sarung tangan karet, helm dan sepatu bot. Untuk melindungi setiap karyawan dari risiko kecelakaan kerja, Perseroan memberikan jaminan kecelakaan dan kesehatan agar karyawan merasa tenang dan nyaman dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari. In order to protect employees from exposure of hazardous materials, the Company completes production facilities and laboratories with some equipment as follows: a. Coating system using perforated closed system with efective exhaustblower in tablet coating area. b. Weighing booth at the dispensing area or material weighing and sampling booth at the reception area of the material in the storage system with Uni Directional Flow UDF equipped with High Eiciency Particular Air HEPA ilter. c. Fume hood in the laboratory to handle hazardous solvents. d. Biosafety cabinet to deal with microbiological culture. e. Dust collector on any production machines that produces material product dust. f. Shower and eye washer in the area of laboratory testing. g. Wearpack with head cover, nose mask, eyegoogle, ear plugs and gloves that protect personnel when in direct contact with the material or product. h. Machinery, lame proof area and electrical devices in certain areas, to minimize the risk of ire; i. Fire extinguishers, smoke detectors, alarms, evacuation routes, and emergency doors windows in case of ire emergency in every area. One of the most fundamental eforts to maintain occupational safety of the Company’s human resources is to apply Fixed Procedures Protap in accordance with the applicable business standards. The Company establishes technical life planning of its production machinery and other operational resources in order to guarantee the quality of products while eliminating the risk of accidents that may occur due to technical factors in factory operations. The Company has formulated a standard protap applied to its employees, where each employee particularly production employee is required to adhere to the Protap. For example, Protap No. PUM007 on B3 Liquid Waste Treatment conducted through the Company’s IPAL Farma, where employees are required to wear personal protective equipment consisting of a mask, rubber gloves, helmet and boots. To protect employee from the risk of occupational accidents, the Company provides accident and health insurance so that employees have peace of mind when carrying out their daily work. 370 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Selain keselamatan kerja pada kegiatan produksi, Perseroan juga melengkapi keselamatan kerja karyawan melalui sarana- sarana keselamatan kerja yang berada di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik Cibitung dan sesuai dengan persyaratan K3. Desain ruangan dibuat dengan memperhitungkan akses keluar darurat bagi karyawan; demikian pula dengan tangga. Sarana lain terkait keselamatan kerja yang berada di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik adalah: Sarana Keselamatan Kerja Jenis Sarana Type of Equipments and Facilities Jumlah Total Alat Pemadam Api Ringan APAR Fire Extinguisher 2 kg 63 unit Alat Pemadam Api Ringan APAR Fire Extinguisher 2 kg 107 unit Alat Pemadam Api Besar APAB Fire Extinguisher 25 kg 12 unit Hydrant 1,5 inch 62 point Hydrant 2,5 inch 17 point Jalur Evakuasi Evacuation Route 10 point Titik Kumpul Assembly Point 3 point Sepanjang tahun, Perseroan melalui Unit LK3 melakukan program pemeliharaan alat pemadam APAR dan APAB secara berkala setiap bulannya. Demikian pula dengan kegiatan latihan pemadaman kebakaran berkala setiap 6 enam bulan untuk tim pemadam kebakaran internal dan satuan pengamanan bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi. Di samping itu, Perseroan terus melakukan sosialisasi K3 kepada karyawan dibawah koordinasi Divisi SDM Umum. Sosialisasi ini diharapkan dapat menjaga terus kesadaran karyawan tentang pentingnya keselamatan kerja di lingkungan Perseroan. Agar kebijakan LK3 Perseroan dapat berjalan dengan baik, Perseroan memiliki tolok ukur keberhasilan penerapan LK3 yang mengacu pada standar yang berlaku, dimana keberhasilan pelaksanaan LK3 ditempatkan dalam Indikator Kinerja Kunci IKK Unit atau Fungsi terkait. Dengan seluruh Protap dan pelaksanaannya yang terukur, serta komitmen dari seluruh insan Perseroan, selama tahun 2014 dan tahun 2015 tidak terdapat angka kecelakaan kerja baik di area produksi maupun bidang operasional Perseroan lainnya. In addition to occupational safety in production activities, the Company also completes the employee occupational safety by means of safety facilities in Head Oice and Cibitung Factory in accordance with K3 requirements. Rooms are designed by taking into account of the emergency exit access for employees; as well as stairs. Other equipments of occupational safety in the Head Oice and Factory are: Safety EquipmentFacilities Throughout the year, the Company through LK3 Section conducted monthly maintenance program for fire extinguishers APAR and heavy duty ire extinguishers APAB. Similarly, ire ighting drills were also organized every 6 six months for the ireighting team and the internal security forces in cooperation with the Fire Department of Bekasi Regency. In addition, the Company continued to disseminate K3 to employees under the coordination of General Afairs Department. This dissemination is expected to continue to maintain employee awareness of the importance of occupational safety in the Company. In order to ensure smooth enforcement of LK3 policy, the Company has in place LK3 application standards that refer to the applicable standards, where successful LK3 implementation is under the Key Performance Indicators of the respective unit or function. With all procedure and its observable implementation, as well as the commitment of all Company’s human resources, during the 2014 and 2015 there is no number of work accident both in the production area as well as the other operational company. PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy 371 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Program Kesehatan Karyawan Salah satu kebijakan LK3 yang dimiliki Perseroan secara khusus menekankan pentingnya aspek kesehatan kerja. Untuk mewujudkan kesehatan lingkungan kerja yang tinggi, Perusahaan meningkatkan 2 dua aspek yang saling berinteraksi secara sinergi, yaitu kesehatan karyawan dan kondisi lingkungan kerja. Aspek kondisi lingkungan dibentuk melalui berbagai hal, baik kondisi lingkungan kerja yang sehat maupun lingkungan hidup. Pengelolaan kegiatan produksi yang disertai Protap yang baku, seperti yang telah diuraikan di atas, dapat menjadi contoh bagaimana Perseroan berkomitmen untuk membentuk lingkungan kerja yang sehat. Pada aspek kesehatan karyawan Perseroan memiliki 2 dua kebijakan besar, yaitu pengelolaan asuransi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan—sesuai Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS dan Peraturan Presiden Perpres No. 12 Tahun 2013 yang telah diubah melalui Perpres No. 111 Tahun 2013; dan pembentukan unit Pengelola Pelayanan Kesehatan Karyawan P2K2 yang baru saja disahkan di tahun 2015. P2K2 didirikan berdasarkan SK Direksi No. 0308DIRSKIII2015 dan memiliki fungsi untuk mengelola pelayanan kesehatan karyawan secara internal sesuai aspek kewajaran. Melalui unit P2K2, Perseroan menyediakan poliklinik internal yang menyediakan pelayanan kesehatan umum dan gigi serta dilengkapi dengan fasilitas apotek. Biaya klaim kesehatan juga diberikan kepada karyawan sepanjang memenuhi aspek kewajaran. Di samping kesehatan, Perseroan juga memberikan program asuransi kecelakaan untuk karyawan. Program asuransi ini dilakukan melalui kepersertaan asuransi BPJS Ketenagakerjaan yang meliputi Jaminan Kecelakaan, Jaminan Hari Tua dan Jaminan Kematian. Employee Healthcare Program The Company’s LK3 policy also speciically emphasizes the importance of workplace healthcare. To realize good workplace healthcare, the Company increased 2 two aspects that interact in synergy, namely employee healthcare and workplace condition. Workplace condition is established through a variety of things, including good workplace condition and health environment. Production management with standardized Protap, as described above, may be an example of how the Company is committed to establishing a healthy work environment. On the employee healthcare aspect, the Company has two 2 major policies: “BPJS Kesehatan” health insurance in compliance with the 2011 Law No. 24 on BPJS and the 2013 Presidential Decree No. 12 amended by the 2013 Presidential Decree No. 111, and the recent formation of Employee Healthcare Management P2K2 in 2015. P2K2 was established by virtue of the Board of Directors Decision Letter No. 0308 DIR SK III 2015 and functions to manage employee wellness service in a reasonable manner. Through P2K2 unit, the Company provides internal clinic which provides medical and dental care equipped with a pharmacy. Medical claims costs were also given to all employees meet in a reasonable manner Industrial Relations In addition to health facilities, the Company also provides accident insurance for employees. This insurance program is covered in the BPJS Ketenagakerjaan consisting of Work Accident Insurance, Old Age Security and Death Security. 372 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Hubungan Industrial Perseroan berkomitmen untuk mendukung hubungan industrial antara karyawan dan Perseroan melalui kebebasan karyawan untuk berserikat. Oleh karena itu, Perseroan mengakui keberadaan Serikat Pekerja Perseroan yang dibentuk oleh para karyawan yang keberadaannya terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Serikat Pekerja Perseroan memiliki visi untuk mewujudkan harmonisasi hak dan kewajiban karyawan dan Perseroan dalam lingkup kesetaraan. Melalui pembentukan Serikat Pekerja, hubungan industrial karyawan dan Perseroan telah memenuhi standar dan perundangan-undangan yang berlaku; di samping tentunya memaksimalkan peran karyawan sebagai salah satu pemangku kepentingan Perseroan. Manajemen Perseroan secara aktif melakukan komunikasi dalam rangka menyampaikan informasi-informasi terkini sesuai dengan azas keterbukaan informasi dengan Serikat Pekerja secara berkala. Dengan kegiatan ini maka hubungan harmonis antara Manajemen dengan karyawan dapat terus terjaga dengan baik. Bentuk lain dari harmonisnya hubungan antara Manajemen dan karyawan adalah dengan disepakatinya keseimbangan antara hak dan kewajiban Manajemen - karyawan dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama PKB yang secara berkala dievaluasi setiap dua tahun sekali melalui proses perundingan. Selain itu, Perseroan secara khusus menunjukkan komitmen atas kesejahteraan karyawan dan keterlibatan karyawan terhadap aktivitas usaha melalui kepemilikan saham anak perusahaan PT Indofarma Global Medika oleh Koperasi Pegawai Indofarma KOPAMA sebesar 0,001. KOPAMA berdiri pada 1969 berdasarkan akta Pendirian No. 819BHI tanggal 13 September 1969, Perkumpulan Koperasi Simpan Pinjam Pabrik Manggarai Depkes Jakarta bertempat di Manggarai, dan diubah dengan akta No. 819ABHI tanggal 28 Januari 1991, akta perubahan Anggaran Dasar Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Departemen Kesehatan, berdasarkan hasil Rapat Anggota Khusus Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Depkes yang diselenggarakan pada hari Rabu tanggal 28 Pebruari 1990 bertempat di Aula Perum Indofarma Jl. Tambak No. 2, Manggarai - Jakarta. Industrial Relations The Company is committed to supporting the industrial relations between employees and the Company through a freedom of employees to associate. Therefore, the Company recognizes the existence of worker union formed by the Companys employees whose existence is listed on the Department of Labor of Bekasi, West Java. The Companys trade union’s vision is to achieve harmonization of the rights and obligations of employees and the Company within the scope of equality. Through the establishment of worker union, industrial relations of employees and the Company have met the standards and legislation in force, and also maximized the role of employees as one of the Company’s stakeholders. The Companys management actively and periodically communicates with the worker union in order to provide the latest information in accordance with the transparency principle. With this activity, the harmonious relationship between management and employees can be maintained properly. The harmonious relationship between management and employees is also manifested in the balance of rights and obligations agreed in the Collective L a b o r A g r e e m e n t C L A r e g u l a r l y e v a l u a t e d ever y two years through a negotiation process. In addition, the Company specifically demonstrates its commitment to the employee welfare and employee engagement to business activities through the 0.001 share ownership in the Company’s subsidiary PT Indofarma Global Medika by the Indofarma Employee Cooperative KOPAMA. KOPAMA was established in 1969 by Deed of Establishment No. 819BHI dated 13 September 1969, Savings and Loans Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai Factory which was amended by the Deed No. 819ABH I dated 28 January 1991, the Deed of amendment of the Articles of Association of Multipurpose Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai Factory based on the Results of Meeting of Special Members of Multipurpose Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai Factory held on Wednesday, 28 February 1990 at the Aula Perum Indofarma Jl Tambak No. 2, Manggarai – Jakarta. PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy 373 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Pada tanggal 3 Januari 2001 diubah berdasarkan surat Keputusan Departemen Koperasi Wilayah Jawa Barat, Kepala Kantor Departemen Koperasi PK M KabupatenKodya Bekasi, dengan akta No. 819BHPADKDK.10.8I2001, akta perubahan Anggaran Dasar KOPAMA di Jakarta Timur untuk mengubah Anggaran Dasar Koperasi yang merupakan hasil Rapat Anggota Khusus Perubahan Anggaran Dasar KOPAMA yang diselenggarakan pada tanggal 25 November 2000 bertempat di Jalan Indofarma No. 1, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi. Besaran Investasi dalam Ketenagakerjaan,Keselamatan dan Kesehatan Kerja Investasi Indofarma dalam Ketenagakerjaan dan Program Kesehatan Uraian Description 2014 Rp 2015 Rp Kenaikan Penurunan Increase Decrease Investasi Ketenagakerjaan Investment in Employment 4.057.458.683 4.072.360.932 0,37 Biaya Kesehatan Health Expenses • Asuransi kesehatan Health Insurance 8.570.659.100 - - • BPJS Kesehatan - 3.564.381.191 - • Pengelola Pelayanan Kesehatan Karyawan P2K2 Employee Healthcare Management - 3.502.293.626 - Jumlah Biaya Kesehatan Total Health Expenses 8.570.659.100 7.066.674.817 21.28 Jumlah Total 12.628.117.783 11.139.035.749 11,79 Seperti halnya tingkat turnover karyawan yang telah dijelaskan sebelumnya, penurunan investasi Perseroan dalam program kesehatan sebagai akibat pengurangan jumlah karyawan, dari 1.037 karyawan di tahun 2014 menjadi 955 karyawan di tahun 2015. Di samping itu, penurunan ini terjadi karena adanya perubahan struktur pembiayaan kesehatan, dari asuransi kesehatan eksternal menjadi pengelolaan kesehatan oleh unit P2K2 beserta asuransi yang diwajibkan pemerintah, yaitu BPJS. Biaya Pemeliharaan Sarana Keselamatan dan Kesehatan Kerja Uraian Description 2014 Rp 2015 Rp Kenaikan Penurunan Increase Decrease APAR Fire Extinguisher 2kg 4.365.900 4.851.000 11,11 APAR Fire Extinguisher 2kg - 25kg 15.733.013 17.481.125 11,11 APAR Fire Extinguisher 25kg 17.426.699 19.362.999 11,11 Jumlah 37.525.612 41.695.124 11,11 Kenaikan biaya pemeliharaan sarana keselamatan kerja pada APAR disebabkan adanya peningkatan biaya pemeliharaan dari harga per unitnya. The deed was further amended on 3 January 2001 with the Decision Letter of PKM Cooperatives Department Head of Bekasi Municipality by virtue of the Deed No. 819 BH PAD KDK.10.8 I 2001, the deed of amendment to KOPAMA’s Articles of Association in East Jakarta based on the result of the Cooperative’s Special Members Meeting on KOPAMA Articles of Association Amendment held on 25 November 2000 at Jalan Indofarma No. 1, Cibitung, Bekasi. The Amount of the Company’s Investment in Employment, Occupational Health and Safety The Company’s Investment in Employment and Health Program The same with the Company’s employee turnover ratio described previously, there was a decline in the Companys investment in health programs as a result of reduction in the number of employees, from 1,037 employees in 2014 to 955 employees in 2015. In addition, the decline was due to changes in the health inancing structure from external health insurance into the health management by P2K2 unit along with the BJPS state-mandated insurance. Occupational Health and Safety Equipment Maintenance Expenses The increase in Occupational Health and Safety Equipment Maintenance Expenses in APAR was due to the increased maintenance cost per unit. 374 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Salah satu tanggung jawab Perseroan terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan diwujudkan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Program ini dijalankan dengan berdasar peraturan Menteri BUMN nomor PER-09MBU072015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara. Program ini bertujuan untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat secara nyata pada setiap wilayah usaha Perseroan. Secara khusus, pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu usaha pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Progam Kemitraan PK merupakan kegiatan penyaluran dana pinjaman bergulir dan dana pembinaan kemitraan kepada mitra binaan. Sasaran dari kegiatan PK adalah usaha kecil, dalam hal ini perorangan atau badan usaha dan koperasi yang mempunyai penjualan danatau omset per tahun setinggi- tingginya Rp1 miliar atau memiliki aktiva setinggi-tingginya Rp200 juta di luar tanah dan bangunan. Partnership and Community Development Program One responsibility of the Companys social and community development is realized through the Partnership and Community Development Program PKBL. This program was carried out based on the State Minister of State-Owned Enterprises No. PER-09 MBU 072015 concerning the Partnership and Community Development Program in SOE. The program aims to provide a tangible beneit of community development in all SOE business sectors. In particular, PKBL implementation is expected to help the governments eforts in improving community’s self-reliance, reduce unemployment and reducing the number of poor people, which in turn boost economic growth. Partnership Program is activities to distribute revolving loan and partnership development funds to the fostered partners. These program activities are aimed at small businesses, in this case individuals or business entities and cooperatives with sales andor turnover amounting to Rp1 billion per year at the most or total assets amounting to Rp200 million at the most, excluding land and buildings. 375 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Aktivitas pembinaan kepada mitra binaan yakni berupa bantuan pembinaan untuk meningkatkan kualitas SDM dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan pemagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen dan ketrampilan teknis produksi serta penelitian dan pengkajian penyusunan studi pengembangan usaha secara sefektif dan eisien melalui pelatihan yang dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pendidikan yang dibutuhkan. Sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan mitra binaan adalah untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan dan manajerial mitra binaan serta memberikan pinjaman permodalan, peningkatan kemampuan produksi, pemasaran dan lain-lain sehingga usaha kecil yang dibina dapat menjadi usaha yang tangguh dan mandiri yang pada gilirannya nanti diharapkan dapat berkembang menjadi usaha menengah dan besar. Mitra binaan yang diberi bantuan dana PK dari Perseroan adalah pengusaha kecil yang produknya memiliki daya saing yang relatif cukup baik tetapi mengalami kesulitan dalam hal pemasaran, SDM, manajemen, permodalan, dan teknologi. Oleh karenanya, bantuan dana PKBL yang diberikan akan dapat mengatasi masalah tersebut sehingga diharapkan para pengusaha dapat mandiri dan berkembang menjadi usaha menengah dan besar sehingga memiliki daya saing dan menjadi pengusaha nasional yang tangguh. Perseroan telah melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan koperasi mitra binaan sejak tahun 1991, dan kepada mitra binaan tersebut telah disalurkan dana berupa pinjaman kemitraan dan hibah. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 789DIRSKVIII2014 tanggal 12 Agustus 2014 tentang Struktur Organisasi Unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL susunan unit PKBL adalah sebagai berikut: Direksi Pembina Coaching Director : Direktur Utama President Director Kepala PKBL Head of PKBL : Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary Sekretaris Bendahara Secretary Treasurer : Tri Wiyoto Koordinator Pelaporan Reporting Coordinator : Bidang Akuntansi Accounting unit Fostering activities to partners consist of coaching to improve human resources quality in the form of education, training and apprenticeship to improve entrepreneurial capacity, production technical skills and management as well as research and assessment of the preparation of business studies efectively and eiciently through training conducted by the Company and the parties relating to education needed. The partner fostering is to improve the entrepreneurial and managerial abilities of the fostered partners and provide working capital loan, increase production and marketing capacities and other capacities so that the fostered small businesses become strong and independent which in turn are expected to grow into medium and large businesses. Fostered Partners who are granted the Company’s Community Development funds are small entrepreneurs whose products have relatively good competitive advantages but having difficulty in marketing, human resources, management, capital, and technology. Therefore, the PKBL funds will be able to resolve the issues and the small entrepreneurs will become self-reliant and evolve into medium and large businesses with competitive advantages and become tough national entrepreneurs. The Company has been providing guidance to small businesses and cooperatives the fostered partners since 1991 and to the fostered partners have received funds in the form of partnership loans and grants. Through the Board of Directors Decision Letter No. 789DIRSKVIII2014 dated 12 August 2014 on the Organizational Structure of PKBL unit, which provides the PKBL unit composition as follows: 376 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Pada beberapa tahun belakangan, kegiatan PK dari Perseroan difokuskan kepada apotek kecil dengan cara pemberian pinjaman modal usaha dengan kegiatan pelatihan yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan kegiatan usaha sehingga pada akhirnya dapat berdiri secara mandiri secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Secara lebih terperinci, Program Kemitraan ini terbagi dalam bentuk bantuan manajerial, bantuan produksi dan pemasaran, serta bantuan modal usaha. Sampai dengan tahun 2014 PKBL Perseroan telah melakukan pembinaan terhadap 1.643 mitra binaan. Penyaluran Program Kemitraan Perseroan Tahun 1991 - 2014 Uraian sektor Sector Jumlah Mitra Binaan Total Fostered Partners Dana Tersalurkan Rp-ribu Total Funds distributed Rp Thousand Perdagangan Trade 1.294 24.385.400 Industri Industry 45 252.000 Jasa Service 50 348.900 Pertanian Agriculture 92 370.250 Peternakan Livestock 8 33.000 Perikanan Fisheries 1 5.000 LainnyaKoperasi OthersCooperatives 153 2.532.500 JumlahRp-ribu Total Rp Thousand 1.643 27.927.050 Program Bina Lingkungan BL sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan dana BUMN dan menyasar pada masyarakat sekitar lokasi operasional BUMN terkait. Perseroan memiliki fokus penyaluran Program Bina Lingkungan dengan kategori sebagai berikut: a. BUMN Peduli Program yang dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang melibatkan 1 satu atau lebih BUMN untuk mendorong program pemerintah dalam pemberdayaan sosial dan kemasyarakatan. b. Bantuan untuk Korban Bencana Alam Perseroan menyadari, alam geograis Indonesia yang mempesona memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi. Erupsi gunung berapi yang terjadi secara sporadis dan menyebar di hampir seluruh penjuru nusantara memberikan bukti hal tersebut. Patahan lempeng bumi yang telah meluluhlantakkan beberapa daerah juga menjadi kenyataan yang harus diterima; banjir yang melanda daerah-daerah pemukiman, baik akibat erosi tanah dan cuaca maupun akibat perilaku yang kurang mengharmoniskan diri, yang kemudian menyadarkan kita tentang bagaimana konsep kegotong-royongan menjadi nilai yang begitu berharga. In recent years, the Company’s Partnership Community activity has been focused on small pharmacies by providing working capital loans with training activities to provide knowledge and skills in conducting business so that they eventually can stand independently in a sustainable manner over the long term. In more detail, the Partnership Program is divided into managerial assistance, production and marketing support, as well as working capital loans. Up to 2014, the Company’s Partnership has 1,643 fostered partners. The Company’s Partnership Program Fund Distribution 1991-2014 The Community Development is a program to empower the community using the SOE funds and aimed at the communities living in the vicinity of the said SOEs’ operational areas. The Company’s Community Development fund distribution is focused on the following categories: a. BUMN Peduli A program lauched by the Ministry of State-Owned Enterprises involving 1 one or more SOEs to promote the Government’s social and community empowerment programs. b. Victims of Natural Disasters The Company realizes, the dazzling geographical nature of Indonesia has a fairly high degree of vulnerability. Volcanic eruptions that occur sporadically and spread in almost all parts of the archipelago are the evidence of that. Plate tectonics that have caused terrible catastrophes in some regions are also realities that must be accepted. Or loods that hit residential areas, either due to soil erosion and weather or due to the less harmonized behavior, which further make us aware of how the concept of cooperativeness become a precious value. PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT 377 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Perseroan memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk membantu meringankan beban sebagian masyarakat yang terkena dampak lingkungan tersebut. Beberapa bantuan diberikan dalam bentuk bantuan darurat, baik obat-obatan, makanan maupun pakaian. Sifat bantuan bukanlah solusi, melainkan pertolongan pertama yang cenderung meringankan beban saat korban bencana alam harus berhadapan dengan situasi darurat. c. Bantuan Pendidikan atau Pelatihan Dalam Rangka Meningkatkan Sumber Daya Manusia Pendidikan menjadi dasar kokoh yang menopang keberlangsungan suatu negara dalam rangk a meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dasar pemikiran ini menguatkan Perseroan untuk turut serta memberikan kontribusi positif yang nyata dalam berbagai program. Implementasi kegiatan sosial yang fokus pada peningkatan pendidikan yang telah dilakukan oleh Perseroan mencakup program pemberian bantuan biaya pendidikan untuk siswa-siswi tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang berprestasi di lingkungan Perseroan. Selain itu, Perseroan juga turut andil dalam program perbaikan isik bangunan sekolah yang membutuhkan bantuan biaya renovasi. Tidak hanya sampai di situ, Perseroan juga berperan sebagai teaching company yang dibuktikan dengan masih terselenggaranya Program Pelatihan dan Keahlian Profesi Apoteker PPKPA dan Praktek Kerja Lapangan PKL untuk siswa-siswi sekolah kejuruan dan program D3 dari seluruh lembaga pendidikan di tanah air. d. Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat Selain pendidikan, kesehatan merupakan landasan utama untuk membentuk generasi bangsa yang memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik. Program kesehatan Perseroan menitikberatkan pada bantuan langsung seperti pengobatan gratis dan khitanan masal, dengan target bantuan diberikan kepada kalangan masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan. Di samping itu, program kesehatan seperti donor darah juga dilakukan Perseroan dengan tujuan utama, yaitu memberikan stok darah tambahan kepada bank darah seperti Palang Merah Indonesia maupun rumah sakit dan pihak-pihak terkait. Selain itu, kegiatan donor darah akan memberikan pendidikan informal tentang kesadaran berbagi kepada sesama, di samping tentunya aspek kesehatan bagi pendonor. The Company has a sense of social responsibility to help ease the burden of most of the people afected by the environment. Some assistance is provided in the form of emergency aid consisting of drugs, food and clothes. The nature of aid is not a solution, but as a irst aid to lighten the burden when the victims of natural disasters should deal with emergency situations. c. Assistance in the Form of Education or Training to improve human resources Education is a solid foundation that supports a country’s sustainability in improving the quality of life of its people. This thought has encouraged the Company to take part in providing positive contribution through various educational programs. Implementation of social activities focusing on educational improvement conducted by the Company covers tuition donation for good achievers of elementary, junior high, and senior high schools surrounding the Company’s operational areas. In addition, the Company also provides donations for school building renovation programs. Going further, also serves as a teaching company, evidenced by the implementation of Pharmacists Professional Skill Training PPKPA and Internship Program for Students PKL of vocational schools majoring in pharmaceutical and three- year diploma programs in all educational institutions in the country. d. Public Health Quality Improvement In addition to education, health is the main foundation for creating the nations future generation with better quality of life. The Companys health program focuses on direct assistance such as free medical services and mass circumcision aimed at the people in need. In addition, health programs like blood donation are also conducted by the Company with two main objectives. First, of course, to provide additional blood supplies to the blood bank such as Indonesia Red Cross, hospitals and related parties. In addition, such blood donation programs will provide informal education on awareness of sharing with others, and of course on the donors health aspects. 378 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima e. Pengembangan sarana ibadah Program Bina Lingkungan Perseroan juga menyentuh pada aspek sosial budaya, dimana bantuan pembangunan sarana ibadah akan dapat memberikan makna penting terhadap proses pendidikan informal yang terkandung dalam nilai kebaikan agama. Perseroan menyadari hal tersebut dan mengupayakan pembentukan karakter masyarakat dengan turut serta mendorong kegiatan yang memiliki kandungan nilai kebajikan. Selain pembangunan sarana ibadah, Perseroan juga memberikan bantuan pada peringatan hari-hari besar keagamaan. f. Pengembangan sarana dan prasarana umum Perawatan fasilitas umum, utamanya fasilitas yang digunakan oleh orang banyak seringkali luput dari perhatian pihak-pihak terkait. Perseroan mengupayakan perbaikan fasilitas umum yang memiliki fungsi besar bagi kemaslahatan dan kepentingan masyarakat umum. Perbaikan jalan, atau pembangunan fasilitas Mandi Cuci Kakus MCK umum diharapkan akan memberikan lebih banyak lagi fungsi fasilitas umum kepada masyarakat. g. Pelestarian alam Perseroan memberikan perhatian mendalam terhadap kelestarian lingkungan alam untuk keberlangsungan hidup generasi yang akan datang. Lingkungan hidup yang sehat dan layak haruslah bisa dinikmati oleh segenap anak dan cucu masyarakat Indonesia. Selain itu, Perseroan juga turut serta memperhatikan isu go green dengan melaksanakan praktik green factory di seluruh unit usahanya. Perseroan menggalakkan program hemat dan eisiensi sumber daya kantor dan tempat usaha melalui penghematan penggunaan air dan listrik. Selain itu, penggunaan kertas ditekan seminimal mungkin dengan melakukan aktivitas menggunakan kembali kertas-kertas bekas. Upaya ini diharapkan memberikan kontribusi positif terhadap pelestarian alam dari pihak internal Perseroan sebagaimana dirasakan oleh pihak Perseroan sendiri dalam hal eisiensi biaya pengeluaran dan juga keuntungan operasional. Sepanjang tahun 2015 unit PKBL Perseroan tetap berjalan namun tidak terdapat aktiitas penyaluran pinjaman kepada mitra binaan. Unit PKBL Perseroan hanya melakukan kegiatan penagihan dan pemantauan efektiitas kegiatan Program Kemitraan dari Perseroan terhadap mitra binaan. Sedangkan dana Program Bina Lingkungan telah disalurkan sebesar Rp17,5 juta untuk sumbangan pengadaan karpet Masjid Baiturrahman, Cikarang Barat, Bekasi. e. Worship Facilities The Company’s PKBL also gets into social and culture aspects, where worship facilities development assistance is meaningful to the informal education process for the virtues contained in religions. The Company realizes the matter and make attempts in community character building by encouraging activities bearing the virtues. In addition to places of worship development, the Company also provides donation for the anniversary of Religious holidays. f. Public Facilities and Infrastructure Maintenance of public facilities, especially facilities used by many people, frequently misses the attention of the parties concerned. The Company has attempted to improve public facilities with signiicant function for the beneit and interest of the public at large. Road repair or construction of bathing and washing places MCK are expected to give more public facilities to the public. g. Nature Conservation The Company pays full attention to the preservation of nature for the sustainability of our future generations. Healthy and decent environment shall be enjoyed by all the children and grandchildren of Indonesian people. In addition, the Company also has concerns on go green issues by implementing green factory practices throughout its business units. The Company promotes saving and eiciency programs of the oice’s resources and business site resources by eicient and efective use of water and electricity. In addition, the use of paper is minimized by using used papers. All these eforts are expected to contribute positively to the Company’s internal conservation eforts as also by the Company in terms of cost eiciency and operational proit. Throughout 2015, the Company’s PKBL unit was still running, but there was no lending activity to fostered partners. The Company’s PKBL unit only carried out the billing and monitoring of the efectiveness of the Companys Partnership Program on the fostered partners. Whereas, the Community Development fund distributed amounted to Rp17.5 million for the procurement carpets for Baiturrahman Mosque in West Cikarang, Bekasi. PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT 379 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance Program Bantuan Di samping pelaksanaan program PKBL, pengembangan sosial kemasyarakatan dari Perseroan juga diwujudkan melalui program-program ilantropi yang dianggap akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sifat program ini merupakan sumbangan dana Perseroan dengan sumber pendanaan berasal dari internal Perseroan yang besarnya ditentukan oleh kebijakan Direksi. Selain melakukan pengembangan sosial kemasyarakatan, program bantuan ini diharapkan meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap Perseroan dan senantiasa memberikan dukungan kepada Perseroan yang dikenal sebagai produsen obat generik terbesar di tanah air. Pada tahun 2015, kegiatan bantuan Perseroan diberikan kepada beberapa institusi yang telah mendapat persetujuan atas proposal yang diajukan kepada Perseroan dengan memperhatikan azas tepat guna dan tepat sasaran. Kontribusi Perseroan dalam program bantuan tahun 2015 digulirkan dalam 4 empat kegiatan, yakni kesehatan, keagamaan, pendidikan dan lingkungan. Lokasi kegiatan ini mencakup beberapa wilayah di Indonesia antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Sumatera. Kegiatan yang dilaksanakan Perseroan antara lain bakti sosial kesehatan HUT Kemerdekaan RI di Palembang, Sumatera Selatan, yang merupakan hasil sinergi Perseroan dengan BUMN PT Jasa Marga Persero Tbk, PT Angkasa Pura Persero serta PT Pupuk Sriwidjaja Persero. Demikian pula dengan Program Siswa Mengenal Nusantara dimana Perseroan bersama PT Jasa Marga Persero Tbk dan PT Pupuk Sriwidjaja Persero mengirimkan 17 siswa SMA berprestasi di wilayah Sumatera Selatan ke Gorontalo. Ke depan, Perseroan akan tetap mengagendakan kegiatan- kegiatan serupa sebagai bentuk kepedulian Perseroan terhadap masyarakat dan lingkungan, khususnya yang berada di sekitar lingkungan Perseroan maupun wilayah yang belum terjangkau oleh penyaluran bantuan Perseroan. Sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Sekretaris Perusahaan tahun buku 2015, telah dianggarkan bantuan senilai Rp500 juta, dengan realisasi mencapai Rp410,3 juta seperti yang terurai pada tabel di bawah ini. Philanthropy Programs In addition to PKBL programs, the Company’s social community development is also realized through philanthropy programs which are considered to be able to provide added value to the community. These programs are the Company’s donations of the amounts based on the Board of Directors’ discretion. In addition to social community development, the donation program is expected to encourage the public to loyal to the Company and continue supporting the Company as the largest generic drug manufacturer in the country. The Companys donations in 2015 were extended to some institutions whose proposals were approved by the Company with consideration that they were efective and right-on- target. The Company’s contributions in 2015 were distributed in 4 four activities, i.e. health, religion, education and environment. These programs covered several regions in Indonesia such as Jakarta, West Java, Yogyakarta, East Java and Sumatra; among others included healthcare services, Independence Day in Palembang, South Sumatra; the synergy with several SOEs such as PT Jasa Marga Persero Tbk, PT Angkasa Pura Persero and PT Pupuk Sriwidjaja Persero. The Company also organized “Siswa Mengenal Nusantara” Students Get to Know the Country in which the Company and PT Jasa Marga Persero Tbk and PT Pupuk Sriwidjaja Persero sent 17 outperforming high school students in South Sumatra to Gorontalo. Going forward, the Company will organize similar activities as a form of its awareness towards society and the environment, particularly those in the surrounding of the Company’s operational areas, as well as the areas that are still out of the coverage of the Company’s donation programs. In accordance with the 2015 Corporate Secretary’s Planned Activities and Company Budget, the 2015 donation program budget amounted Rp500 million, and the realization amounted to Rp332,3 million as outlined in the table below. 380 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Kegiatan Tanggal Date Biaya Rp Cost Rp Activity Sumbangan bulan dana Palang Merah Indonesia PMI Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 3 Februari 2015 2.000.000 Donation for the Indonesian Red Cross PMI of Bekasi Regency, West Java. Sumbangan kepada Masjid Al-Mubarok Perumnas 3 Bekasi Timur, Jawa Barat 5 Februari 2015 2.000.000 Donation for Masjid Al-Mubarok at Perumnas 3 East Bekasi, West Java Sumbangan untuk pembangunan Musholla Nurul Iman, Desa Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat 13 Maret 2015 1.000.000 Donation for the development of Nurul Iman Mosque, Tarumajaya village, Bekasi, West Java Sumbangan kepada Masjid Jami Manbautthoybin, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat 20 April 2015 1.000.000 Donation for the development of Jami Manbautthoybin, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat Sumbangan pagelaran budaya Adat Bolaang Mongondow kepada Rukun Pogogutat In Bolaang Mongondow RPIBM di Jakarta 23 April 2015 10.000.000 Donation for Indigenous Culture festival “Bolaang Mongondow” to Rukun Pogogutat in Bolaang Mongondow RPIBM in Jakarta Sumbangan untuk kegiatan bakti sosial Posyandu Polsek Cikarang Barat, Jawa Barat 5 Mei 2015 1.000.000 Donations for Posyandu social activities at Cikarang Sectoral Police, West Java Sumbangan kepada SMAN 2 Tambun Selatan, Jawa Barat 8 Mei 2015 1.000.000 Donation for SMAN 2 South Tambun, West Java Sumbangan untuk Masjid Nururrahman Cibitung, Jawa Barat 21 Mei 2015 1.000.000 Donations for Mosque Nururrahman Cibitung, West Java Sumbangan untuk kegiatan khitanan massal di Perseroan 29 Mei 2015 30.000.000 Donation to mass circumcision in the Company Sumbangan bakti sosial Posyandu bersama Polsek Cikarang Barat, Jawa Barat 25 Juni 2015 500.000 Donation to Posyandu Integrated Social Service with Sectoral Police of West Cikarang, West Java Sumbangan untuk kegiatan Ramadhan SDIT Al- Arabi Bekasi, Jawa Barat 25 Juni 2015 1.000.000 Donation for Ramadhan Activities in SDIT Al-Arabi Bekasi, West Java Sumbangan untuk kegiatan Workshop Robotic Digilab Tecnology di Bekasi, Jawa Barat 25 Juni 2015 1.000.000 Donation for the Workshop Robotic Digilab Tecnology event in Bekasi, West Java Sumbangan untuk bakti sosial Ramadhan bersama YATAMA 7 Juli 2015 1.000.000 Donation for Ramadhan event with YATAMA Santunan anak yatim di lingkungan Kementerian Kesehatan 8 Juli 2015 10.000.000 Donation for orphans in the Ministry of Health Santunan anak yatim dan buka puasa bersama di Perseroan 8 Juli 2015 20.000.000 Donation for orphans and breaking fast together event in the Company Sumbangan untuk kegiatan Tajil Ramadhan Masjid Baiturrahman Perseroan Juli 2015 11.700.000 Donation for Ta’jil Ramadhan activities in the Company’s Mosque Baiturrahman Sumbangan untuk bakti sosial program kesehatan menyambut HUT Kemerdekaan RI di Palembang, Sumatera Selatan Agustus 2015 170.000.000 Donation for healthcare program to commemorate the Independence Day in Palembang, South Sumatra Sumbangan untuk bantuan pendidikan kepada putraputri karyawan Perseroan yang berprestasi Agustus 2015 50.000.000 Educational donations for the Company’s employees’ sons daughters who demonstrated good academic achievements Sumbangan acara pentas seni Universitas Airlangga, Surabaya Oktober 2015 6.100.000 Donation for arts performing event in Airlangga University, Surabaya Sumbangan untuk penanaman padi dan jagung di Koramil Cibitung, Jawa Barat Oktober 2015 3.000.000 Donation for rice and corn cultivation in Koramil Cibitung, West Java PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT 381 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance The above total donation increased by 99.08 compared with the Rp206,094,482 donation in 2014. Kegiatan Tanggal Date Biaya Rp Cost Rp Activity Santunan anak yatim piatu di Masjid Jami Nur Rahman, Bekasi Oktober 2015 1.000.000 Donation for orphans at Masjid Jami Nur Rahman, Bekasi Sumbangan kegiatan Semarak Muharam IRMAWAR, Jakarta November 2015 1.000.000 Donation for IRMAWAR Muharam event, Jakarta Sumbangan acara Pesta Rakyat LPDP Yogyakarta November 2015 5.000.000 Donations for the People’s Party By Yogyakarta’s LPDP Bantuan Siskommas Kelurahan Kebon Manggis, Jakarta November 2015 1.000.000 Donation for Siskommas Kebon Manggis, Jakarta Sumbangan Program Siswa Mengenal Nusantara melalui sinergi BUMN November – Desember 2015 78.000.000 Donation for Students Get to Know the Country program through the SOEs synergy Sumbangan kepada Majelis Ilmu Islam Al Ikhlas Al Mardhotillah dalam rangka peringatan Maulid Nabi di Bekasi, Jawa Barat Desember 2015 1.000.000 Donation to the Council of Islamic Studies Al Ikhlas Al Mardhotillah in commemoration of the birth of the Prophet Muhammad in Bekasi, West Java Jumlah 410.300.000 Total Jumlah tersebut meningkat 99,08 dari program bantuan tahun 2014 yang sebesar Rp206.094.482. 382 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima TANGGUNG JAWAB TERHADAP PRODUK, LAYANAN DAN PELANGGAN RESPOnSIBILITy TO PRODUCTS, SERVICES AnD CUSTOMERS Sebagai salah satu produsen obat generik terbesar di Indonesia, Perseroan memiliki tanggung jawab baik secara sosial maupun etika dalam pemenuhan ketersediaan produk bagi para pemangku kepentingan—utamanya kepada pelanggan. Perseroan mempunyai komitmen untuk selalu menghadirkan produk yang memiliki kualitas, eikasi, dan keamanan yang sesuai dengan standar kualitas produk sebagaimana ketetapan regulator dalam aturan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB. Komitmen terhadap Mutu Perseroan berkomitmen untuk menghasilkan produk yang terjamin konsistensi mutunya sesuai dengan spesiikasi yang telah ditetapkan. Untuk mewujudkan komitmen ini, Perseroan melalui Bidang Pengawasan Mutu dan Bidang Pemastian Mutu melakukan pengawasan dan pengendalian untuk menjamin konsistensi mutu produk yang dihasilkan di setiap tahapan pembuatan produk. Proses pengawasan antara lain seleksi produsen resmi bahan baku, pengujian bahan baku, pemastian kelaikan peralatan dan lingkungan produksi, validasi proses produksi, validasi proses pengujian, pengawasan selama proses produksi In Process Control, pengujian produk, The biggest generic drugs manufacturer in Indonesia, the Company has social and ethical responsibilities to meet product availability for the stakeholders most notably the customers. The Company is committed to producing products with quality, eicacy, and security in accordance with product quality standards as regulated in the Good Manufacturing Practice GMP. Commitment to Quality The Company is committed to producing products of consistently assured quality according to the established speciications. Indofarma realizes this commitment through its Quality Control and Quality Assurance Department that conducts supervision to assure the consistency of product quality at all manufacturing stage. The supervision process covers, among others, the selection of authorized producers for raw material, testing of raw material, equipment and production environment airworthiness assurance, production process validation, testing process validation, monitoring in the production process in process control, product testing, 383 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance evaluasi produsen resmi bahan baku, dan evaluasi produk pasca produksi. Komitmen Perseroan terhadap pemastian mutu tertuang dalam Kebijakan Mutu sebagai berikut: 1. Mutu dijadikan prioritas utama demi kepuasan pelanggan eksternal maupun internal. 2. Mutu mencakup seluruh kegiatan Perseroan, mulai dari penelitian dan pengembangan, produksi sampai dengan pemasaran. 3. Mutu dibangun oleh semua pihak melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang efektif dan eisien. 4. Mutu terutama ditentukan oleh faktor manusia, karena itu pendidikan dan pelatihan bagi karyawan terus dikembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 5. Mutu selalu dijaga dan ditingkatkan sesuai kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan kemampuan daya saing melalui proses yang dapat menekan biaya mutu. Pemastian mutu juga dilakukan dengan mempertahankan sertiikasi ISO 9001 yang telah diperoleh sejak 17 Maret 2000, dan pembaruan sertiikasi ISO 9001 secara berkala. Periode Sertiikasi ISO 9001 ISO 9001 : 1994 17 Maret 2000 ISO 9001 : 1994 6 Mei 2003 ISO 9001 : 1994 4 Agustus 2003 ISO 9001 : 2000 17 Mei 2006 ISO 9001 : 2008 17 Maret 2009 ISO 9001 : 2008 17 Maret 2012 ISO 9001 : 2008 17 Maret 2015 Kepuasan Pelanggan Perseroan memandang pentingnya kepuasan pelanggan sebagai salah satu tolok ukur penilaian paling efektif dari keseluruhan aspek kualitas produk yang dimiliki Perseroan. Untuk memetakan kelemahan-kelebihan produk dan posisinya di tengah-tengah pelanggan, Perseroan melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala yang meliputi penilaian terhadap produk, tenaga pemasaran, pelayanan distributor, dan kegiatan promosi yang dilakukan Perseroan. Berikut ini disampaikan hasil survei kepuasan pelanggan untuk tahun 2015. and evaluation of approved vendor for raw material and evaluation of post-production products. The Company’s commitment to quality assurance is poured in the Quality Policy which includes: 1. Quality becomes the top priority to guarantee external and internal customer satisfaction; 2. Quality covers the entire company’s activities, from research and development, production to marketing. 3. Quality is built by all parties through planning, execution, and control in an efective and eicient way. 4. Quality is mainly determined by human factors. Therefore, education and training for employees will continue to be developed according to the needs and development of science and technology. 5. Quality is always maintained and upgraded according to customers’ needs by taking into account the competitive advantages through process that can reduce the cost of quality. The Company’s quality assurance is conducted by sustaining ISO 9001 certiication obtained on 17 March 2000 and its periodic renewal. ISO 9001 Recertiication Customer Satisfaction The Company views that customer satisfaction is important as one of the the most efective assessment benchmarks of the Companys product quality aspects. To map the weakness and strength of the Company’s products and their position in the market, the Company conducts a survey which includes product assessment, marketing personnel, distributor services, and promotional activities conducted by the Company. The following are results of the survey and assessment for the 1st Semester from January to June 2015. 384 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Kualitas Produk Product Quality Ketersediaan Produk Product Availability Keragaman Produk Product Diversity Harga Price Kebijakan Potongan Harga Discount Puas Satisfy Tidak Puas Unsatisfy Penilaian Terhadap Produk Assessment of Indofarma Products 97 51 92 76 67 3 49 8 24 33 10 30 50 70 90 20 40 60 80 100 Kemudahan Pemesanan Easiness in Making Orders Kecepatan Pengiriman Delivery Speed Kecepatan Menangani Keluhan The Speed of Response To Complaints Kemudahan Hubungan dengan Tenaga Pemasaran Easiness in Communicating with Sales Force Puas Satisfy Tidak Puas Unsatisfy Penilaian Terhadap Sistem Pelayanan Assesment of Indofarma Service System 93 82 97 97 7 18 3 3 10 30 50 70 90 20 40 60 80 100 Hasil dari penilaian ini menjadi dasar Perseroan melakukan evaluasi dan perbaikan untuk kemudian dapat meningkatkan pelayanan dan kualitas produk demi kepuasan pelanggan. The assessment results will became a basis for the Company to evaluate and make improvement for service and product quality to deliver customer satisfaction. TAnggUng JAWAB TERHADAP PRODUK, LAyAnAn DAn PELAnggAn RESPOnSIBILITy TO PRODUCTS, SERVICES AnD CUSTOMERS In Process Control dalam proses penyalutan tablet In Process Control during tablet coating process 385 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance With a view to facilitate customers’ complaints, the Company makes available to the customers the access to ile their complaints directly or indirectly by providing the communication channels as follows: Keluhan mutu produk dari Pelanggan diterima oleh Divisi Pemasaran Customer’s Complaint on Product Qulity received by Marketing Unit Pelanggan menerima tanggapan atas keluhan dari Divisi Pemasaran Customer complaint is responded by Marketing Unit Divisi Pemastian Mutu menerbitkan laporan hasil investigasi dan tindaklanjutnya QA Unit issues investigation report the follow-up Keluhan dievaluasi dan diinvestigasi oleh Divisi Pemastian Mutu Complaint is evaluated and investigated by Quality Assurance QA Unit Pelanggan menerima jawaban dan tindaklanjut atas keluhan Customer receives response and follow-up of complaint Divisi Pemasaran menerima laporan hasil investigasi dan tindaklanjutnya Marketing Unit receives investigation report and the follow-up Alur Penanganan Keluhan Pelanggan Customer Complaint Handling Service Flowchart Lead time: m aksim al 14 hari Lead Time: Max 14 days Lead time: m aksim al 2 hari Lead T ime: Max 2 days Layanan Keluhan Bagi Pelanggan Alur dan mekanisme layanan dan penanganan keluhan bagi pelanggan dapat dilihat pada bagan di bawah ini: Customer Complaints Handling Service The low and mechanism of customer complaints handling service is presented in the following chart: Dalam rangka melayani keluhan pelanggan, Perseroan memberi kesempatan kepada para pelanggan untuk menyampaikan keluhannya secara langsung maupun tidak langsung melalui saluran komunikasi yang tersedia sebagai berikut: PT Indofarma Persero Tbk Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, 17530 Tel : +62 21 85908350, 88323971 Fax : +62 21 8574503, 88323973 Email : generalindofarma.co.id Website : www.indofarma.co.id 386 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Alamat Kantor Cabang Entitas Anak Perusahaan Subsidiary Branch Ofices Address 387 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 07 388 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Alamat Kantor Cabang PT Indofarma Global Medika. PT Indofarma Global Medika Branches Oices Address. Entitas Anak Perusahaan Subsidiaries JAKARTA SATU Kompleks Ininia Park Blok B-85 Jl. Dr. Saharjo No. 45 Jakarta Selatan 12850 Telp : 021-83792599 Fax : 021-83792814 JAKARTA DUA Jl. Sultan Iskandar Muda 9 BCD Kebayoran Lama Jakarta Selatan Telp : 021-7227432 7268325 Fax : 021-7227431 BANDUNG Jl. Bapak Husein Dalam No. 2 Cihampelas Bandung 40131 Telp : 022-2040996 2040997 Fax : 022-2038320 MEDAN Komp. Pergudangan Amplas Trade Center ATC Blok E No. 21 dan 22 Jl. Sisingamangaraja Km-10,8 Medan Telp : 061-88807608 Fax : 061-88807607 MAKASSAR Jl. Dr. Sutomo No. 39 Makassar Telp : 0411-334485 332731 Fax : 0411-332732 SEMARANG Jl. Pamularsih Raya Kav. 67 No. 60 Semarang 50148 Telp : 024-7613648 7613649 Fax : 024-7625826 SURABAYA Jl. Raya Margorejo Indah Blok A-13758 Surabaya 60238 Telp : 031-8419377 Fax : 031-8435444 MALANG Jl. Sukarno Hatta No. 80 RT 003RW 006 Mojolangu-Lowokwaru, Malang 65142 Telp : 0341-402150 402151 Fax : 0341-402100 PALEMBANG Jl. Ali Gathmir No. 37 RT 01RW 01 Kel. 13 Ilir - Kec. Ilir Timur I Palembang Telp : 0711-3511123 351323 Fax : 0711-321230 PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA Kompleks Ininia Park Blok B-86 Jl. Dr. Saharjo No. 45 Jakarta Selatan 12850 Telp: 021 – 8378 1166 Fax: 021 – 8378 5432 Email: infoigm.co.id Website: www.igm.co.id PT FARMALAB INDOUTAMA Jalan Delima II no. 4 Malakasari Duren Sawit, Jakarta Timur Telp: 021 – 8661 7112 Email: infofarmalab-iu.com Website: www.farmalab-iu.com WILAYAH OPERASIONAL OPERATIOnAL AREA 389 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance PEKANBARU Jl. Kaharudin Nasution Gg. Triarga No. 1 - Kel. Simpang Tiga Pekanbaru Telp : 0761-679550 679553 Fax : 0761-674720 PURWOKERTO Jl. KH. Wachid Hasyim No. 16 Purwokerto Telp : 0281-627932 628462 Fax : 0281-635769 YOGYAKARTA Jl. Laksda Adisucipto Km-7 Ruko Permai Janti No. 1 Ngentak, Catur Tunggal, Depok Sleman - Yogyakarta Telp : 0274-7460130 487036 Fax : 0274-484978 SOLO Jl. Slamet Riyadi No. 234 Gumpang - Kartosuro Surakarta Telp : 0271-7890207 7890208 Fax : 0271-744135 BEKASI Jl. Ir. H. Juanda No. 110 O-P-Q Duren Jaya - Bekasi Timur Telp : 021-88355949 88355952 Fax : 021-88355947 TANGERANG Komp. Pergudangan Multiguna Blok A No. 5 - Kel. Pakualam Serpong Utara, Tangerang Selatan Telp : 021-5399347 5399348 Fax : 021-5399348 BOGOR Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 84 Bogor Telp : 0251-7540897 7540898 Fax : 0251-7538560 SAMARINDA Jl. Basuki Rahmat No. 74 Samarinda 75117 Telp : 0541-78572 748147 Fax : 0541-741095 DENPASAR Jl. Gunung Agung No. 21 Denpasar 80118 Telp : 0361-4162867 Fax : 0361-411888 MANADO Jl. DR. Sam Ratulangi Manado 95000 Telp : 0431-870199 854363 Fax : 0431-863166 PADANG Jl. Bagindo Azis Chan No. 6 Padang Telp : 0751-22034 810347 Fax : 0751-25664 CIREBON Jl. Cirebon Permai III Rt 006 Rw 003 Kel. Kecapi, Kec. Harjamukti Cirebon Telp : 0231-202950 8336890 Fax : 0231 -233969 BANJARMASIN Jl. Pramuka Komplek Rahayu RT 023 No. 55 Kelurahan Sungai Lulut Banjarmasin 70238 Telp : 0511-3259359 3259360 Fax : 0511-3266861 LAMPUNG JL. KH. Ahmad Dahlan No. 68 Bandar Lampung Telp : 0721-487131 482689 Fax : 0721-482686 PONTIANAK Jl. Tanjung Pura No. 6 Pontianak 78117 Telp : 0561-765976 765977 Fax : 0561-741208 ACEH Jl. P. Nyak Makam No. 1C-E Gp. Ilie - Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh Telp : 0651-26773 23199 Fax : 0651-23199 BATAM Komp. Crown Hill Estate Blok E-9 Batam Center - Batam Telp : 0778-468265 468266 Fax : 0778-461434 JAMBI Jl. Barau-barau II RT 24 No. 28 Kel. Pakuan Baru, Kec. Jambi Selatan Jambi 36132 Telp : 0741-33718 Fax : 0741-33718 KUPANG Jl. Samratulangi V No. 02 RT 020RW 07 Kel. Oesapa Barat - Kec. Kelapa Lima Kota Kupang Telp : 0380-8553595 832811 Fax : 0380-8553595 MATARAM Jl. Bung Karno No. 76 Karanganyar Mataram Telp : 0370-626378 Fax : 0370-623065 PAPUA Jl. Kelapa Dua Pergudangan Boulevard No. 3 Entrop - Jayapura Telp : 0967-534047 534048 Fax : 0967-534041 JEMBER Jl. Imam Bonjol No. 37 Kel. Kaliwates, Kec. Kaliwater Jember Telp : 0331-321832 321833 Fax : 0331-489427 SERANG Jl. Raya Petir Curug No. 59 Kp. Pamupukan RT 03 RW 01 Kel. Cilaku, Kec. Curug, Serang Telp 0254-848 7320 Fax 0254-848 0321 MADIUN Jl. Mayjend. Panjaitan No.08 Madiun Telp 0351-4772 222 Fax 0351-4770 351 TEGAL Jl. Raya Purwahamba RT 09 RW 04 Purwahamba, Suradadi Tegal 390 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima Lembar Pengesahan Approval Sheets 391 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance 08 Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indofarma Persero Tbk Tahun Buku 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya. Jakarta, 26 Februari 2016 Akmal Taher Komisaris Utama Arief Budiman Direktur Utama Rina Moreta Komisaris Formulir Nomor : X.K.6-1 Muhammad Umar Direktur Teddy Wibisana Komisaris Independen Syamsul Hadi Direktur SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015 PT INDOFARMA PERSERO TBK Jakarta, 26 Februari 2016 Teddy Wibisana Ketua Chairman Warga Murad Anggota Member PERNYATAAN KOMITE AUDIT Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015, Komite Audit menyatakan hal- hal berikut ini : 1. Secara umum, fungsi Pengendalian Internal Perseroan telah dilaksanakan dengan baik. 2. Secara umum, kegiatan operasional Perseroan telah dilaksanakan sesuai norma-norma yang berlaku. 3. Penunjukan Auditor Independen telah memenuhi kaidah yang berlaku bagi Perseroan dan peraturan perundangan-undangan di bidang pasar modal. 4. Pelaksanaan audit oleh Auditor Independen telah memenuhi standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. 5. Komite Audit telah melakukan evaluasi terhadap Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015 dan 2014, dan hasil evaluasi tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris. Demikian pernyataan dari Komite Audit disampaikan kepada Dewan Komisaris. STATEMENT OF THE AUDIT COMMITTEE Based on the evaluation that have been conducted during the year of 2015, Audit Committee states the followings : 1. In general, implementation of internal control function is adequate. 2. In general, the Company has carried out its business activities in accordance with the applicable principles. 3. The appointments of Independent Auditor has comply with the rules applied for the Company and Capital Market regulation. 4. The audit carried out by Independent Auditor has comply with the auditing standard set by Indonesian Accountant Association. 5. Audit Committee has conducted evaluation on the Company Financial Statements for the iscal year of 2015 and 2014, and has submitted full reports on the evaluation to the Board of Commissioners. Accordingly the statement from Audit Committee submitted to the Board of Commissioners. 394 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Lampiran Appendix 395 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance 09 396 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO X.K.6 CROSS REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO X.K.6 Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria I. Umum General 1. Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris √ Annual report is presented in proper Bahasa Indonesia. English version of the report is recommended. 2. Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca √ Annual report is printed on good quality paper grade, using readable typography 3. Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas Nama perusahaan dan tahun annual report ditampilkan di: 1. Sampul muka; 2. Samping; 3. Sampul belakang; dan 4. Setiap halaman. √ Company name and year of annual report are displayed on the: 1. Cover; 2. Side; 3. Back cover; and 4. Each page Annual report clearly states corporate identity 4. Laporan tahunan ditampilkan di website perusahaan Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 empat tahun terakhir. √ Covers the last report and at least reports of last 4 four years Annual report is uploaded to company’s website II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights 1. Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun Informasi memuat antara lain: 1. Penjualanpendapatan usaha; 2. Laba rugi: a. Laba bruto b. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan c. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; 3. Total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain: a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan 4. Laba rugi per saham. Catatan: Apabila perusahaan tidak memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba rugi serta laba rugi dan penghasilan komprehensif lain secara total. 16-19 Information includes, among others: 1. Sales revenue 2. Income loss: a. Gross proit b. Income attributable to owner of parent company; and c. Income attributable to non- controlling interests; 3. Total comprehensive income loss a. Income attributable to owner of parent company; b. Income attributable to non- controlling interests; and 4. Earnings loss per share Note: Companies without subsidiaries need to present income loss and income loss and other comprehensive income as total. Information on companys operating results in the form of three 3 years comparison or since business commences - if the company’s business activities have been conducted for less than 3 three years. 397 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 2. Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 2. Jumlah aset; 3. Jumlah liabilitas; dan 4. Jumlah ekuitas. 17, 19 Information includes, among others: 1. Total investments in associates; 2. Total assets; 3. Total liabilities; and 4. Total equity Information on Companys inancial position in the form of three 3 years comparison or since business commences - if the company’s business activities have been conducted for less than 3 three years. 3. Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 3 tiga tahun buku atau sejak memulai usahanya jika perusahaan tersebut menjalankan kegiatan usahanya selama kurang dari 3 tiga tahun Informasi memuat 6 enam rasio keuangan yang umum dan relevan denganindustri perusahaan, yaitu: 1. Rasio laba rugi terhadap jumlah aset; 2. Rasio laba rugi terhadap ekuitas; 3. Rasio laba rugi terhadap pendapatan; 4. Rasio lancar; 5. Rasio liabilitas terhadap ekuitas; 6. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset; dan 7. Informasi dan rasio keuangan lainnya yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. 17 Information includes 6 six inancial ratios that are general and relevant to the industry where the company is engaged: 1. Return on asset; 2. Return on equity; 3. Income loss statement ratio; 4. Current ratio; 5. Debt to equity ratio; 6. Debt to asset ratio; and 7. Other inancial informatio and ratio that are relevant to the company and industry type Financial ratio in the form of three 3 years inancial year comparison or since business commences - if the company’s business activities have been conducted for less than 3 three years. 4. Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan graik 1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat: a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar; c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan d. Volume perdagangan. 2. Informasi dalam bentuk graik yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan saham. Untuk setiap masa triwulan dalam 2 dua tahun buku terakhir. Dalam hal perdagangan saham perusahaan dihentikan sementara suspension dalam tahun buku, maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian sementara tersebut. Jika penghentian sementara tersebut masih berlangsung hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan Publik wajib menjelaskan pula tindakan- tindakan yang dilakukan perusahaan untuk menyelesaikan masalah tersebut. 20 1. Information in tables include: a. Total outstanding shares; b. Market Capitalization; c. Highest, lowest, and closing price of stock; and d. Trade volume 2. Information in charts include closing price of stock and trade volume Quarterly trading volume for the last 2 two inancial years Where the company’s stock trade is under suspension during the inancial year, annual report must provide explanation regarding the suspension. If the suspension is sill efective on the date of report issuance, the Listed or Public Company must also state measures taken to address the matter. Stock price information in tables and charts 398 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 5. Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konversi yang masih beredar dalam 2 dua tahun buku terakhir Informasi memuat: 1. Jumlah obligasisukukobligasi konversi yang beredar outstanding; 2. Tingkat bungaimbalan; 3. Tanggal jatuh tempo; dan 4. Peringkat obligasisukuk. NA Information includes: 1. Total outstanding bonds sukukconvertible bonds 2. Interest rateReturn 3. Maturity date 4. Bondssukuk rating Information on outstanding bonds, sukuk or convertible bonds in the last two 2 inancial years III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report of the Board of Commissioners and Board of Directors 1. Laporan Dewan Komisaris Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya; 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi dan dasar pertimbangannya; 3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris jika ada dan alasan perubahannya. 26-33 Report includes the following: 1. Assessment on BoD performance in terms of company management and basis of assessment 2. View on business prospects formulated by the BoD and basis of considerations 3. Assessment on the performance of committees under BoC 4. Changes in the BoC’s composition and its reasons where applicable Report of the Board of Commissioners 2. Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan; 2. Analisis tentang prospek usaha; 3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan 4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi jika ada; dan 5. Perubahan komposisi anggota Direksi jika ada dan alasan perubahannya. 36-49 Includes the following: 1. Company’s performance analysis that include strategic policy, achieved results to target ratio, and business challenges 2. Business prospect analysis 3. Implementation of good corporate governance; and 4. Assessment on the performance of committees under Bod where applicable; and 5. Changes in the Board of Directors’ composition and its reasons where applicable Report of the Board of Directors 3. Tanda tangan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan; 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan. 392-393 Include the following: 1. Signatures are placed on a separate page 2. Statement that the BoD and BoC are fully responsible for the accuracy of the annual report’s content. 3. Signed by all members of the BoC and the BoD, with name and title; and 4. Written explanation in a separate letter by any member of the BoC or BoD who does not sign the annual report, or, written explanation in a separate letter by the other members should the written explanation is not available. Signatures of the Board of Directors and Board of Commissioners IV. Proil Perusahaan Company Proile 1. Nama dan alamat lengkap perusahaan Informasi memuat antara lain: nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan situs web. 54 Information includes, among others: name and address, zip code, telephone fax number, email, and website Company’s name and full address 399 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 2. Riwayat singkat perusahaan Mencakup antara lain: tanggaltahun pendirian, nama, dan perubahan nama perusahaan jika ada. Catatan: apabila perusahaan tidak pernah melakukan perubahan nama, agar diungkapkan 56-59 Information includes, among others: dateyear of incorporation, name, and changes to the Company’s name where applicable. Note: disclose if change has never been made to company’s name A brief history of the Company 3. Bidang usaha Uraian mengenai antara lain: 1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir; 2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk danatau jasa yang dihasilkan. 64 Description on, among others: 1. Company’s business activities according to the latest Articles of Association; and 2. Description of business activities; and 3. Products andor services generated Business Fields 4. Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan struktur 1 satu tingkat di bawah direksi. 66-76 Presented in chart, including names and positions of at least up to one level below the BoD Organizational structure 5. Visi, Misi, dan Budaya Perusahaan Mencakup: 1. Visi perusahaan; 2. Misi perusahaan; 3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah disetujui oleh Direksi Dewan Komisaris; dan 4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan corporate culture yang dimiliki perusahaan. 60-63 Includes: 1. Company’s vision; 2. Company’s mission; 3. A statement declaring that the vision and mission have been endorsed by the BoDBoC; and 4. Statement of corporate culture Company’s Vision, Mission and Corporate Culture 6. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris Informasi memuat antara lain: Nama; 1. Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain; 2. Umur; 3. Domisili; 4. Pendidikan Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan; 5. Pengalaman kerja Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat; dan 6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan. 34-35 Information includes, among others: 1. Name; 2. Position including positions in other companies or institutions; 3. Age; 4. Domicile; 5. Education ield of study and education institution attended; 6. Working experience position, institution, and tenure period 7. Brief appointment chronology as member of company’s BoC Brief background information on members of BoC 7. Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi Informasi memuat antara lain: 1. Nama; 2. Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain; 3. Umur; 4. Domisili; 5. Pendidikan Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan; 6. Pengalaman kerja Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat; dan 7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan. 50-51 Information includes, among others: 1. Name; 2. Position including positions in other companies or institutions; 3. Age; 4. Domicile; 5. Education ield of study and education institution attended; 6. Working experience position, institution, and tenure period 7. Brief appointment chronology as member of company’s BoD Brief background information on members of BoD 8. Jumlah karyawan komparatif 2 tahun dan deskripsi pengembangan kompetensinya misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi; 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan; 3. Jumlah karyawan berdasarkan status kepegawaian; 4. Deskripsi dan data pengembangan kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan 5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan. 147-153 Information includes, among others: 1. Number of employees for each level of the organization 2. Number of employees for each level of education 3. Number of employees by employment status; 4. Description and data of employee development programs, relecting equal opportunities for all employe levels 5. Costs incurred for development programs Number of employees 2 year-comparison and a description of competence development e.g. employee education and training 400 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 9. Komposisi Pemegang saham Mencakup antara lain: 1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya; 2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi: a. Nama pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham; b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5. 77, 82-83 Information includes, among others: 1. Detailed names of 20 largest shareholders and percent of ownership 2. Details of shareholder names and percent of ownership cover: a. Shareholders with 5 of more ownership; b. Names of Directors and Commissioners who own shares; and c. Groups of public shareholders, each with less than 5 ownership Composition of Shareholders 10. Daftar entitas anak danatau entitas asosiasi Informasi memuat antara lain: 1. Nama entitas anak danatau asosiasi; 2. Persentase kepemilikan saham; 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak danatau entitas asosiasi; dan 4. Keterangan status operasi entitas anak danatau entitas asosiasi telah beroperasi atau belum beroperasi. 78-79 Information includes, among others: 1. Name of Subsidiaries andor Associates 2. Percent of share ownership 3. Description of the Subsidiaries andor Associates’ business ields 4. Information on Subsidiaries and or Associates operational status in operation or otherwise List of Subsidiaries andor Associates 11. Struktur grup perusahaan Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle SPV. 77 Company’s group structure in chart that describes the structure of subsidiaries, associates, joint ventures and special purpose vehicle SPV Company’s group structure 12. Kronologis pencatatan saham Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan saham; 2. Jenis tindakan korporasi corporate action yang menyebabkan perubahan jumlah saham; 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; dan 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan. 84-87 Information includes: 1. Share listing chronology 2. Types of corporate actions that prompt changes in the number of shares 3. Changes to number of shares from the beginning of listing to the end of inancial year 4. Names of stock exchange where the shares are listed Share listing chronology 13. Kronologis pencatatan efek lainnya Mencakup antara lain: 1. Kronologis pencatatan efek lainnya; 2. Jenis tindakan korporasi corporate action yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya; 3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku; 4. Nama bursa dimana efek lainnya dicatatkan; dan 5. Peringkat efek. NA Information includes: 1. Listing chronology of other securities 2. Types of corporate actions that prompt changes in the number of other securities 3. Changes to number of shares from the beginning of listing to the end of inancial year 4. Names of stock markets where the the securities are listed 5. Securities rating Listing chronology of other securities 14. Nama dan alamat lembaga danatau profesi penunjang pasar modal Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAEpihak yang mengadministrasikan saham perusahaan; 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan 3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek. 89 Information includes: 1. Name and address of the Securities Administration Agency 2. Name and address of the Public Accounting Firm 3. Name and address of rating agency Name and address of capital market institutions and or capital market supporting professions 15 Penghargaan yang diterima dalam tahun buku terakhir danatau sertiikasi yang masih berlaku dalam tahun buku terakhir baik yang berskala nasional maupun internasional Informasi memuat antara lain: 1. Nama penghargaan danatau sertiikat; 2. Tahun perolehan; 3. Badan pemberi penghargaan danatau sertiikat; dan 4. Masa berlaku untuk sertiikasi. 23, 88 Information includes: 1. Name of awards andor certiicates 2. Year received 3. Award andor certiication issuer 4. Validity period for certiication Awards and or certiication received during last inancial year andor certiication efective during last inancial year, both national and international 401 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 16. Nama dan alamat entitas anak danatau kantor cabang atau kantor perwakilan jika ada Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan 2. Nama dan alamat kantor cabang perwakilan. Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anakcabangperwakilan, agar diungkapkan. 388-389 Information includes, among others: 1. Name and address of subsidiary; and 2. Name and address of branch representative oice Note: Disclose if company does not own subsidiarybranch oicerepresentative oice Name and address of subsidiaries and or branches or representative if any 17. Informasi pada Situs Web Perusahaan Meliputi paling kurang: 1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu; 2. Struktur grup perusahaan jika ada; 3. Analisis kinerja keuangan; 4. Laporan keuangan tahunan 5 tahun terakhir; dan 5. Proil Dewan Komisaris dan Direksi. 295-299 Information includes, at least: 1. Shareholder information up to ultimate individual owner; 2. Company group structure where applicable; 3. Financial performance analysis; 4. Annual inancial statements last 5 years; and 5. BoC and BoD proiles Information available on company website V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance 1. Tinjauan operasi per segmen usaha Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen usaha. 2. Kinerja per segmen usaha, antara lain: a. Produksi; b. Peningkatanpenurunan kapasitas produksi; c. Penjualanpendapatan usaha; dan d. Proitabilitas. 108-128 Contains a description of: 1. Each business segment; 2. Performance per segment, including: a. Productionoperations; b. Increasedecrease in production capacity; c. Sales revenue; d. Proitability Operational review per business segment 2. Uraian atas kinerja keuangan perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya dan penyebab kenaikan penurunan dalam bentuk narasi dan tabel, antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Ekuitas; 4. Penjualanpendapatan usaha, beban dan laba rugi, penghasilan komprehensif lain, dan total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; dan 5. Arus kas. 131-136 Financial performance analysis that includes a comparison between the inancial performance of the year and with previous years both in narrative and tables, which covers among others: 1. Current assets, non-current assets, and total assets; 2. Current liabilities, non-current liabilities and total liabilities 3. Equity 4. Salesrevenues, expenses, and net income loss, other comprehensive income, and total Comprehensive Income loss; and 5. Cash lows Description of Company’s inancial performance 3. Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan, dengan menyajikan perhitungan rasio yang relevan sesuai dengan jenis industri perusahaan Penjelasan tentang : 1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka panjang; dan 2. Tingkat kolektibilitas piutang. 136-137 Decription on: 1. Short and long term solvency 2. Receivables collectability Level Discussion and analysis on Company’s solvency and collectability, presenting the calculation of ratios relevant to company’s type of industry 4. Bahasan tentang struktur modal capital structure dan kebijakan manajemen atas struktur modal capital structure policy Penjelasan atas: 1. Rincian struktur modal capital structure yang terdiri dari utang berbasis bunga dan ekuitas; dan 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal capital structure policies dan dasar pemilihan kebijakan tersebut. 137-138 Decription on: 1. Capital structure consisting of interest bearing liabilities and equity; and 2. Capital structure policies and basis of policy formulation Discussion on capital structure and capital structure policy 402 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 5. Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal pada tahun buku terakhir Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut; 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut; 3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan 4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait. Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan. 140 Description on: 1. Purpose of commitment 2. Expected fund source to fulil the respective commitments 3. Currency of denomination 4. Steps taken by the company to protect the risk against related foreign currency position. Note: Disclose if company has no material commitment for investments in capital goods Discussion on material commitment for capital goods investment during last inancial year 6. Bahasan mengenai investasi barang modal yang direalisasikan pada tahun buku terakhir Penjelasan tentang: 1. Jenis investasi barang modal; 2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan. 140 Description on: 1. Type of capital goods investment 2. Purpose of investment; and 3. Value of capital goods investment realized during last inancial year Note: Disclose if there is no realization of capital goods investments Discussion on capital goods investment realized during last inancial year 7. Informasi perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai realisasi, dan target atau proyeksi yang ingin dicapai untuk 1 satu tahun mendatang mengenai pendapatan, laba, dan lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal tahun buku dengan hasil yang dicapai realisasi; dan 2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 satu tahun mendatang, mengenai pendapatan, laba rugi, struktur permodalan, kebijakan dividen, atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan. 139 Information includes, among others: 1. Comparison between target at the beginning of iancnial year with achievement realization 2. Target or projection for next 1 one year in terms of revenues, proit loss, capital structure, dividend policy, and other aspects considered signiicant for the company. Comparative information between target at the beginning of inancial year with realization, and target or projection for next one year regarding revenue, income, and other aspects considered signiicant for the Company 8. Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan. 141 Description on signiicant events subsequent to the accountant’s reporting date including their impacts on future business performance and risks. Note: Disclose if there is no signiicant event subsequent to accountant’s reporting date. Material Information and facts subsequent to the accountant’s reporting date 9. Uraian tentang prospek usaha perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya. 98-101, 122, 125, 128, 167- 173 Description on company’s business prospect based that takes into account general industry and economic view supported by quantitative data from valid data sources. Description on company’s business prospect 10. Uraian tentang aspek pemasaran Uraian tentang aspek pemasaran atas produk danatau jasa perusahaan, antara lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 101, 115- 120, 122- 123, 127 Description on marketing aspects of the company’s products and services, namely marketing and market share strategy Marketing aspect description 403 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 11. Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 dua tahun buku terakhir Memuat uraian mengenai: 1. Kebijakan pembagian dividen; 2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham; 4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan pembayaran dividen kas. untuk masing- masing tahun. Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya. 138-139 Description includes: 1. Dividend payout policy; 2. Amount of dividend; 3. Amount of dividend per share; 4. Pay-out ratio; and 5. Date of announcement and payment of cash dividend for each year. Note: Disclose reasons where dividend payout is not exercised Description regarding dividend policy as well as date and amount of cash dividend per share and amount of dividend per year as announced or paid during the past two 2 years 12. Program kepemilikan saham oleh karyawan dan atau manajemen yang dilaksanakan perusahaan ESOP MSOP Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOPMSOP dan realisasinya; 2. Jangka waktu; 3. Persyaratan karyawan danatau manajemen yang berhak; dan 4. Harga exercise. Catatan: apabila tidak memiliki program dimaksud, agar diungkapkan. 330-331 Description includes: 1. Amount of stock in ESOPMSOP and realization; 2. Period 3. Requirements of employee andor management eligibility; and 4. Exercise price Note: disclose if ESOPMSOP is not available Exercise of employee andor management stock option program ESOPMSOP 13. Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana; 2. Rencana penggunaan dana; 3. Rincian penggunaan dana; 4. Saldo dana; dan 5. Tanggal persetujuan RUPSRUPO atas perubahan penggunaan dana jika ada. NA Information includes: 1. Total proceeds generated; 2. Plan of proceeds use; 3. Details of utilization; 4. Proceeds balance; and 5. Date of GMSEGMS approval to proceeds use amendment if any. Use of proceeds from Initial Public Ofering where the company is still required to report proceeds realization 14. Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan atau transaksi dengan pihak ailiasi Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat hubungan ailiasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi; 4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir; 5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan 6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan. 141-144 Information includes: 1. Name of parties and nature of ailiation; 2. Statement on the fairness of transaction; 3. Reasons of transactions; 4. Realization of transactions during last inancial year; 5. Company policy concerning review mechanism on transactions; and 6. Fulillment of relevant rules and regulations. Note: disclose if no such transaction occurs Information on material transactions with conlict of interests andor transactions with ailiated parties 15. Uraian mengenai perubahan peraturan perundang- undangan yang berpengaruh signiikan terhadap perusahaan Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundang- undangan yang berpengaruh signiikan, agar diungkapkan. 144 Description contains, among others: any changes in regulations and thier impacts to the Company Note: disclose if there is no regulatory change that holds signiicant impact to the company Description on regulatory changes that hold signiicant impact to the company 16. Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi yang diterapkan perusahaan pada tahun buku terakhir Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan kebijakan akuntansi, agar diungkapkan. 145 Description contains, among others: changes of accounting policies, reasons, and impacts to inancial statements. Note: disclose if there is no change to accounting policies Description on changes in accounting policies applied by the Company in last inancial year 404 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 17. Informasi kelangsungan usaha Pengungkapan informasi mengenai: 1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir; 2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan 3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment. Catatan: apabila tidak terdapat hal- hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku. 146, 166 Information contains: 1. Aspects that hold potentially signiicant impacts to business continuity in last inancial year; 2. Management assessment on aspects intended in point 1 3. Assessment assumptions used by the management Note: disclose if there is no aspect that holds potentially signiicant impacts to business continuity during last inancial year; disclose assumptions used by the management that inform the conidence that there is no signiicant aspects that hold potentially signiicant impacts to the company’s business during inancial year Information on business continuity VI. Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance 1. Uraian Dewan Komisaris Uraian memuat antara lain: 1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris; 2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan 3. Pengungkapan mengenai Board Charter pedoman dan tata tertib kerja Dewan Komisaris. 197-213 Description includes, among others: 1. Description of BoC duties; 2. Training program to enhance BoC’s competency or induction program for new BoC member; and 3. Disclosure on the Board Charter Board of Commissioners Manual Board of Commissioners description 2. Informasi mengenai Komisaris Independen Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan 2. Pernyataan tentang independensi masing-masing Komisaris Independen. 202-203 Information includes, among others: 1. Criteria to appoint independent commissioner; and 2. Statement of independency of each Independent Commissioner. Information on Independent Commissioner 3. Uraian Direksi Uraian memuat antara lain: 1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi; 2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau program orientasi bagi Direksi baru; dan 3. Pengungkapan mengenai Board Charter pedoman dan tata tertib kerja Direksi. 213-231 Description includes, among others: 1. Scope and responsibility of each BoD member; 2. Training program to enhance BoD’s competency or induction program for new BoC member; and 3. Disclosure on the Board Charter Board of Directors Manual Board of Directors description 4. Assessment terhadap Dewan Komisaris dan Direksi Mencakup antara lain: 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan 3. Pihak yang melakukan assessment. 212, 230, 253-256 Information includes, among others: 1. Assessment procedure on BoC and BoD performance; 2. Criteria used to assess the performance of BoC and BoD. 3. Assessor Assessment on Board of Commissioners and Board of Directors 405 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 5. Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi Mencakup antara lain: 1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris; 2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi; 3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, danatau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Dewan Komisaris; 4. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, danatau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan 5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi. 212-213, 230, 255- 256 Information includes, among others: 1. BoC Remuneration policy disclosure 2. BoD remuneration policy disclosure 3. Remuneration structure indicating short-term remuneration type and amount, post employment andother long term remuneration type and amount for each member of BoC 4. Remuneration structure indicating short-term remuneration type and amount, post employment andother long term remuneration type and amount for each member of BoD 5. Disclosure of indicators to determine BoD remuneration Board of Commissioners and Board of Directors remuneration policy 6. Frekuensi dan tingkat kehadiran rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi, dan rapat gabungan Dewan Komisaris dengan Direksi Informasi memuat antara lain: 1. Tanggal Rapat; 2. Peserta Rapat; dan 3. Agenda Rapat. untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan. 207-211, 225-229 Information includes, among others: 1. Date of meeting 2. Meeting participants; and 3. Meting agenda For each BoC, BoD, and joint meeting Frequency and attendance in Board of Commissioners meetings, Board of Directors meetings, and joint meetings between Board of Commissioners and Board of Directors 7. Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah. 77, 84-86, 185-187 Presented in schematics or diagram except for SOEs fully owned by the government Information on majority and controlling shareholders, direct and indirect, up to ultimate individual owners 8. Pengungkapan hubungan ailiasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham Utama danatau pengendali Mencakup antara lain: 1. Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 2. Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris; 3. Hubungan ailiasi antara anggota Direksi dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali; 4. Hubungan ailiasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya; dan 5. Hubungan ailiasi antara anggota Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali. Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan ailiasi dimaksud, agar diungkapkan. 224-225 Information includes, among others: 1. Ailiated relationship between members of BoD; 2. Ailiated relationship between members of BoD and members of BoC; 3. Ailiated relationship between members of BoD with Majority andor Controlling Shareholders; 4. Ailiated relationship between members of BoC; 5. Ailiated relationship between members of BoC with Majority andor Controlling Shareholders Note: dislclose if relationship speciied above is not present Disclosure of ailiated relationship between members Board of Directors, members of Board of Commissioners andor Majority Controlling Shareholders 9. Komite Audit Mencakup antara lain: 1. Nama dan jabatan anggota komite audit; 2. Kualiikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit; 3. Independensi anggota komite audit; 4. Uraian tugas dan tanggung jawab; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan 6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit. 234-244 Information includes, among others: 1. Name and position of Audit Committee members. 2. Educational qualiication and professional experience of Audit Committee members 3. Audit committee members independency 4. Duties and responsibilities description 5. Brief report of Audit Committee activities 6. Audit committee meeting frequency and attendance level Audit Committee 406 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 10. KomiteFungsi Nominasi danatau Remunerasi Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komitefungsi nominasi danatau remunerasi; 2. Independensi komitefungsi nominasi danatau remunerasi; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite fungsi nominasi danatau remunerasi; 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komitefungsi nominasi dan atau remunerasi; 6. Pernyataan adanya pedoman komite fungsi nominasi danatau remunerasi; dan 7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. 253-256 Information includes, among others: 1. Name, position, and brief proile of Nomination andor Remuneration Committee members 2. Nomination andor remuneration committee members’ independency 3. Description of duties and responsibilities 4. Nomination andor remuneration committee duties implementation report 5. Nomination andor remuneration committee meeting frequency and attendance level 6. Statement of nomination andor remuneration committee guideline availability; and 7. BoD succesion policy Remuneration and or Nomination Committee 11. Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan Mencakup antara lain: 1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain; 2. Independensi komite lain; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab; 4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan 5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain. 244-253 Information includes, among others: 1. Name, title, and brief proile of the members of the committees 2. Independency of the committee; 3. Duties and responsibilities description 4. Other committees’ duties implementation report 5. Other committees’ meeting frequency and attendance level Other committees company’s BoC 12. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris Perusahaan Mencakup antara lain: 1. Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan; 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan 3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi sekretaris perusahaan. 256-260 Information includes, among others: 1. Name and brief proile of Corporate Secretary oicer; 2. Corporate Secretary duties implementation report; and 3. Training program to enhance competency of Corporate Secretary Corporate Secretary duties and function description 13. Informasi mengenai Rapat Umum Pemegang Saham RUPS tahun sebelumnya Dalam bentuk tabel mencakup antara lain: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya; 2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS yang belum direalisasikan. 189-191 Presented in table and includes, among others: 1. Previous year’s GMS resolutions; 2. Realization of previous year’s GMS resolutions during inancial year; 3. Reasons for any pending implementation of GMS resolutions Description of the previous year’s General Meeting of Shareholders GMS 14. Uraian mengenai unit audit internal Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal; 2. Jumlah pegawai auditor internal pada unit audit internal; 3. Sertiikasi sebagai profesi audit internal; 4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur perusahaan; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit audit internal; dan 6. Pihak yang mengangkat memberhentikan ketua unit audit internal. 260-268 Information includes, among others: 1. Name of internal audit unit head; 2. Number of internal auditors under internal audit unit; 3. Internal audit certiication as an internal audit professional 4. Organizational structure or position of the internal audit unit 5. Brief report of duty implementation 6. Party that appoints or dismisses the Head of Internal Audit Unit Internal audit description 407 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 15. Akuntan Publik Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 2. Nama dan tahun Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun terakhir; 3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan 4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan pada tahun buku terakhir. 5. Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud, agar diungkapkan. 268-270 Information includes, among others: 1. Name and year of the last 5 years where the public accountant conducts inancial statements audit; 2. Name and year of the last 5 years where the Public Accounting Firm conducts inancial statements audit; 3. The amount ofees for each type of service provided by public accountant during last inancial year; and 4. Services other than inancial statements audit provided by accountant during last inancial year Notes: Disclose if other services is not provided Public accountant 16. Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan Mencakup antara lain: 1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan perusahaan; 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko; 3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan 4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 270-282 Information includes, among others: 1. Explanation on risk management system implemented by the company; 2. Explanation on risk management system evaluation; 3. Explanation on risks faced by the company; and 4. Eforts to manage those risks Description on company’s risk management 17. Uraian mengenai sistem pengendalian intern Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan operasional; 2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional COSO – internal control framework; dan 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern. 284-292 Information includes, among others: 1. Brief explanation on internal audit system, including operational and inancial control; 2. Explanation of internal audit system conformity with internationally recognized framework COSO – internal control framework; and 3. Explanation regarding evaluation on internal audit system efectiveness Description on company’s internal control system 18. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan 3. terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit kepada nasabah, dan lain-lain. 4. Sertiikasi di bidang lingkungan yang dimiliki. 352-363 Information includes, among others: 1. Policies implemented by the management 2. Activities performed 3. in terms of environmental programs relating to company’s operations, e.g. use of eco-friendly and renewable material and energy, company waste management; environmental considerations in customer credit criteria, etc. 4. Environmental certiication Description regarding Corporate Social Responsibility on environment 19. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan. Terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, dan lain-lain. 365-373 Information includes, among others: 1. Policies implemented by the management 2. Activities conducted Regarding employment practice, occupational health and safety such as gender equality and job opportunity, occupational infrastructure and safety, employee turnover rate, occupational accident rate and so forth Description regarding corporate social responsibility in employment and health and safety at the workplace 408 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 20. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan Mencakup antara lain informasi tentang: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan 3. Biaya yang dikeluarkan. 4. terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. 374-381 Information includes, among others: 1. Policies implemented by the management; 2. Activities conducted; and 3. Costs incurred, 4. regarding social and community empowerment activities such as employment of locals, surrounding community empowerment, social infrastructure improvement, donations and so forth Description on corporate social responsibility in social and community development 21. Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen Mencakup antara lain: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan 2. Kegiatan yang dilakukan. Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain. 382-385 Information includes, among others: 1. Policies implemented by the management; 2. Activities conducted regarding product responsibility, such as customer health and safety, product information, facilities, number and ways to address grievances, and so forth. Description regarding corporate social responsibility on customer 22. Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, serta anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi yang menjabat pada periode laporan tahunan Mencakup antara lain: 1. Pokok perkaragugatan; 2. Status penyelesaian perkaragugatan; 3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas terkait pasar modal, perbankan dan lainnya pada tahun buku terakhir atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi. Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan. 329 Information includes, among others: 1. Description of caselitigation; 2. Caselitigation settlement status; 3. Impacts on company’s inancial condition; and 4. Administrative sanctions imposed on the company, BoC members, and BoD members by relevant authorities in capital market, banking, or others in the last inancial year or statement where sanctions are not imposed Note: Disclose if no litigations occur Litigation or legal cases faced by the Company, subsidiaries, members of Board of Directors andor Board of Commissioners serving on the Annual Report period 23. Akses informasi dan data perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui situs web dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya. 293-302 Description on publicly available access to corporate information and data, for example through website in Bahasa Indonesia and in English, mass media, mailing list, bulletin, ana lyst meeting, and so forth Information access and corporate data 24. Bahasan mengenai kode etik Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik; 2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi; 3. Penyebarluasan kode etik; 4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran kode etik; dan 5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan 303-325 Information includes, among others: 1. Code of Conduct content 2. Disclosure that the Code of Conduct’s is applicable for all organizational level 3. Code of conduct dissemination 4. Type of sanction for each breach of Code of Conduct 5. Number of code of conduct breach and imposed sanction in last inancial year Note: Dislocse if no code of conduct breach occurs in last inancial year Discussion on Company’s Code of Conduct 409 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 25. Pengungkapan mengenai whistleblowing system Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain: 1. Penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi whistleblower; 3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan 5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya. Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan 326-328 Description of whistleblowing system mechanism that includes, among others: 1. Grievance procedure 2. Protection for the whistleblower 3. Report handling 4. Report management unit; and 5. Number of reports iled and processed in last inancial year as well as information on their follow-up Note: Disclose if not reports iled in last inancial year Disclosure on whistleblowing system 26. Kebijakan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan Direksi dalam pendidikan bidang studi, pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin. Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya 205-206, 220 Description on company’s heterogeneity policy in the composition of BoC and BoD in terms of education background ield of study, professional experience, age, and gender. Note: where such policy is not present, disclose the reasons and considerations Heterogeneity policy in the composition of Board of Commissioners and Board of Directors VII. Informasi Keuangan Financial Information 1. Surat Pernyataan Direksi dan atau Dewan Komisaris tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan. 392-393 Compliance with relevant regulations concerning Financial Statements Accountability Board of Directors andor Board of Commissioners’ statement on Financial Statements Accountability 2. Opini auditor independen atas laporan keuangan 416 Independent auditor’s opinion on the inancial statements 3. Deskripsi Auditor Independen di Opini Deskripsi memuat tentang: 1. Nama tanda tangan; 2. Tanggal Laporan Audit; dan 3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik. 417 The description should contain: 1. Name and signature 2. Audit Report Date 3. Public Accountant Oice and Individual Public Accountant license number. Description on the opinion of Independent auditor’s opinion 4. Laporan keuangan yang lengkap Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan: 1. Laporan posisi keuangan; 2. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; 3. Laporan perubahan ekuitas; 4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan; 6. Informasi komparatif mengenai periode sebelumnya; dan 7. Laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasiikasi pos-pos dalam laporan keuangannya jika relevan. 418-422 1-5 KAP; 503-504 86-87 KAP Comprehensively discloses all elements in inancial statements: 1. Financial position statement 2. Other Comprehensive income and loss statement 3. Equity change statement 4. Cash lows statement 5. Notes on inancial statements; 6. Comparative information about the earlier period 7. Financial position statement at the beginning of period when an entity applies certain accounting policies restropectively or restates certain inancial statement accounts, or when an entity reclassiies certain inancial statement accounts where relevant. Comprehensive inancial statements 5. Perbandingan tingkat proitabilitas Perbandingan kinerjalaba rugi tahun berjalan dengan tahun sebelumnya. 420 3 KAP Comparison of current year’s proitloss with previous year. Proitability ratio comparison 410 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 6. Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan; 2. Penggunaan metode langsung direct method untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi; 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan; dan 4. Pengungkapan transaksi non kas harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan. 422 5 KAP Report has to meet the following rules: 1. Categorization of three activities: operating, investing, and inancing activities. 2. Using direct method to present cash low from operating activities 3. Separating the presentation between cash received and or cash expenses for operating, investing and inancing activities during the year 4. Non-cash activity disclosure has to be presented in inancial statement notes Cash low report 7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK; 2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan; 3. Pajak penghasilan; 4. Imbalan kerja; dan 5. Instrumen Keuangan. 427-453 9-36 KAP Information includes, at least: 1. Compliance with FAS. 2. Basis of inancial statement measurement and preparation 3. Income tax 4. Employment beneits; and 5. Financial Instrument Accounting policy highlights 8. Pengungkapan transaksi pihak berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain: Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi; Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait; dan Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas. 491-492 74-75 KAP Information includes, among others: 1. Name of the related parties, as well as the nature and relationship therewith 2. Value of the transaction and the percentage on total related income or expenses. 3. Total outstanding and the percentage to total asset or liabilities Related party transaction disclosure 9. Pengungkapan yang berhubungan dengan perpajakan Hal-hal yang harus diungkapkan: Rekonsiliasi iskal dan perhitungan beban pajak kini; Penjelasan hubungan antara beban penghasilan pajak dan laba akuntansi; Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak LKP hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan; Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban penghasilan pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan; dan Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak. 333, 428, 450-451, 456, 462-463, 476, 485- 486 11, 33-34, 39, 45-46, 59, 68-69 KAP Information includes, among others: 1. Fiscal reconciliation and calculation of current tax. 2. Statement on the relation between Tax expense income and accounting income. 3. Statement that Taxable Proit as calculated through reconciliation is used as the basis to ill Tax Return statement. 4. Details of deferred tax assets and liabilities recognized in the balance sheet in each period of presentation, and amount of deferred tax expense income recognized in the proit loss statement if the said amount is not evident in the asset or liability of deferred tax recognized in the inancial position report. 5. Tax dispute disclosure Disclosure on any aspects related with Taxes 10. Pengungkapan yang berhubungan dengan aset tetap Hal-hal yang harus diungkapkan: Metode penyusutan yang digunakan; Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya; Metode dan asumsi signiikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap untuk model revaluasi atau pengungkapan nilai wajar aset tetap untuk model biaya; dan Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasiikasi. 422, 443-444, 464-466 5, 26-27, 47-49 KAP Information includes, among others: 1. Method of depreciation 2. Description on adopted accounting policy – revaluation or cost model 3. Method and signiicant assumptions used to estimate fair value of ixed asset for revaluation model or disclosures on fair value of ixed assets for cost model; and 4. Reconciliation of gross carrying amount and accumulated depreciation of ixed assets at the beginning and at the end of the period by indicating: addition, reduction, and reclassiication Disclosure on ixed assets 411 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance Kriteria Penjelasan Hal Page Description Criteria 11. Pengungkapan yang berhubungan dengan segmen operasi Hal-hal yang harus diungkapkan: Informasi umum yang meliputi faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentiikasi segmen yang dilaporkan; Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas segmen yang dilaporkan; Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam entitas; dan Pengungkapan pada level entitas, yang meliputi informasi tentang produk danatau jasa, wilayah geograis dan pelanggan utama. 452, 487 35, 70 KAP closures must include: 1. General information which includes the factors used to identify the reported segments; 2. Information on proit and loss, assets, and the liabilities of the reported segments; 3. Reconciliation of the segments’ total revenues, reported segments’ proit and loss, assets, liabilities, and other material elements of the segment to the relevant amount within the entity; and 4. Disclosure at entity level, which covers information on product andor services, geographical location, and major customers. Disclosure related to operating segments 12. Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki berdasarkan klasiikasinya; 2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap kelompok instrumen keuangan; 3. Kebijakan manajemen risiko; 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas; dan 5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen keuangan secara kuantitatif. 428, 432-441, 492-497 11, 15-24, 75-80 KAP Disclosure must include: 1. Details of inancial instruments and their classiication; 2. Fair value and hierarcy for each inancial instrument category; 3. Risk Management policy; 4. Explanation on inancial instrument inherent risks: market risk, credit risk, and liquidity risk; and 5. Quantitative analysis on each inancial instrument inherent risk Disclosure regarding Financial Instruments 13. Penerbitan laporan keuangan Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan. 416 3 KAP Information includes, among others: 1. Date of inancial statements issuance authorization; and 2. Parties responsible to authorize inancial statements. Issuance of Financial Statements 412 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima 413 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS TANGGAL 31 DESEMBER 2015, DAN 2014 DAN AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2013 JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013 DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEAR THEN ENDED PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DECEMBER 31, 2015 AND 2014 DAFTAR ISI Hal. Page CONTENTS Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ statement Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report Laporan Keuangan Financial Statements - Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2 Consolidated of Financial Position - - Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Profit or Loss - and Other Comprehensive Income - Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes Equity - - Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flow - - Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6-89 Notes to the Consolidated Financial Statements - - Informasi Keuangan Tambahan Supplementary Financial Information - 414 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima 415 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance 416 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima 417 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance 418 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 31 Desember 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 and January 1, 2014 December 31, 2013 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Catatan Notes 31 Desember 2015 December 31 , 2015 31 Desember 2014 December 31 , 2014 1 Januari 2014 January 1, 2014 31 Desember 2013 December 31 , 2013 As restated As restated ASET ASSETS ASET LANCAR CURRENT ASSETS Kas dan setara kas 2c,2d,2e,4,37,39 313.472.666.666 135.754.602.477 121.432.026.244 Cash and cash equivalents Piutang usaha 2c,2d,2e,37,39 Trade receivables - Pihak Berelasi 5 5.974.748.064 8.544.789.874 2.839.095.192 - Related parties - Pihak Ketiga 5 190.237.969.425 187.933.628.760 270.549.638.177 - Third parties Piutang lain-lain 2e ; 6 13.677.064.010 11.767.384.919 12.464.438.595 Other Receivables Persediaan 2g, 7 300.271.746.960 216.406.886.501 236.417.397.357 Inventories Pajak dibayar dimuka 2s, 8 221.737.619.055 202.084.093.243 186.080.227.736 Prepaid taxes Uang muka dan biaya dibayar dimuka 2e, 9 22.785.574.698 20.396.249.632 19.057.457.713 Advances and prepayments Jumlah Aset Lancar 1.068.157.388.878 782.887.635.406 848.840.281.014 Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR NON CURRENT ASSETS Aset keuangan tersedia untuk dijual 2e, 10 155.585.955 155.585.955 155.585.955 Available-For-Sale financial asset Investasi pada entitas asosiasi 2r,11 356.141.858 330.559.805 275.708.874 Investment in associate Aset pajak tangguhan 2s,35 28.056.506.703 31.563.213.662 39.094.568.695 Deferred tax assets Aset tetap 2h, 2k, 12 398.427.199.954 394.584.546.295 367.912.766.507 Property, Plant and Equipment Properti Investasi 2i, 13 14.291.947.582 15.028.509.282 15.028.509.282 Investment Property Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan 2j, 14 3.004.755.441 3.354.440.000 3.354.440.000 Abandoned Non-Current Assets Aset Tak berwujud 2k, 15 13.006.432.910 13.637.917.457 14.386.478.975 Intangible Assets Aset Tidak lancar lainnya 16 8.252.604.960 8.221.252.268 8.581.666.210 Other Non- Current Assets Jumlah Aset Tidak Lancar 465.551.175.363 466.876.024.725 448.789.724.498 Total Non Current Assets JUMLAH ASET 1.533.708.564.241 1.249.763.660.131 1.297.630.005.512 TOTAL ASSETS Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole. Halaman 1 Page 419 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION 31 DESEMBER 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 31 Desember 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 and January 1, 2014 December 31, 2013 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Catatan Notes 31 Desember 2015 December 31 , 2015 31 Desember 2014 December 31 , 2014 1 Januari 2014 January 1, 2014 31 Desember 2013 December 31 , 2013 As restated As restated LIABILITAS LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES Pinjaman bank jangka pendek 2d,2e,17,38 239.619.567.887 223.779.656.509 199.154.049.563 Short term bank loans Surat berharga yang diterbitkan Current portion of Medium jatuh tempo dalam satu tahun 23 5.175.000.000 - 119.253.853.328 Term Note Bagian utang bank jangka panjang yang Current protion of Long-term jatuh tempo dalam satu tahun 23 6.352.200.000 - - Bank Loan Utang usaha 2c, 2d, 2e,38 Trade payables - Pihak berelasi 18 18.589.636.093 7.768.649.588 2.756.424.270 - Related parties - Pihak ketiga 18 527.405.750.353 326.915.469.225 301.884.587.618 - Third parties Uang Muka Penjualan 2e, 19 12.359.778.709 11.457.015.667 3.734.743.187 Advances from customer Utang pajak 2s, 20 19.282.720.433 13.328.570.416 2.205.697.468 Taxes payables Biaya yang masih harus dibayar 2e, 21 17.945.247.232 17.243.021.171 41.750.130.326 Accrued expenses Pinjaman sewa pembiayaan Jk.panjang Current portion of finance jatuh tempo dalam satu tahun 2e, 2f, 24 1.220.266 73.216.000 163.283.998 lease liabilities Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 846.731.120.973 600.565.598.576 670.902.769.758 Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG NON-CURRENT LIABILITIES Pinjaman bank jangka panjang 2d, 2e, 22 10.609.852.460 15.627.107.799 - Long term bank loans Surat berharga yang diterbitkan Non-current portion of medium Jangka Panjang 23 39.121.450.000 - - term notes Pinjaman sewa pembiayaan Non-current portion of Jangka Panjang 2e, 2f, 24 - 1.220.266 73.216.000 finance lease Kewajiban imbalan pasca kerja 2q, 25 44.537.244.065 45.867.708.387 45.218.674.039 Post-employment benefit obligation Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 94.268.546.525 61.496.036.452 45.291.890.039 Total Non Current Liabilities JUMLAH LIABILITAS 940.999.667.498 662.061.635.028 716.194.659.797 TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY ATTRIBUTABLE TO PEMILIK ENTITAS INDUK OWNERS OF THE PARENT ENTITY Modal saham Share capital Modal dasar - 10.000.000.000 saham, Authorized - 10,000,000,000 shares, Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid sebanyak 3.099.267.500 lembar saham 3,099,267,500 shares dengan nilai nominal Rp100 per lembar 2m, 27 309.926.750.000 309.926.750.000 309.926.750.000 with par value Rp100 per share Tambahan modal disetor 2m, 28 75.100.356.176 75.100.356.176 75.100.356.176 Additional paid-in capital Saldo laba: Retained earnings: Ditentukan penggunaannya 1.271.553.449 1.271.553.449 1.271.553.449 Appropriated Belum ditentukan penggunaannya Unappropriated Sejak 30 September 2011 dimana defisit From September 30, 2011, its deficit sebesar Rp57.661.903.925 telah amounted to Rp57,661,903,925 has dieliminasi melalui been eliminated by kuasi -reorganisasi 206.355.787.450 201.347.694.523 195.084.765.254 Quasi-reorganization Keuntungan belum direalisasi atas Unrealized gain on available for sale aset keuangan tersedia untuk dijual 2e 50.585.449 50.585.449 50.585.449 financial assets Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to owners kepada pemilik entitas induk 592.705.032.524 587.696.939.597 581.434.010.328 of the parent entity Total of Owner Equity Kepentingan Non Pengendali 2b, 26 3.864.220 5.085.506 1.335.387 Non-Controlling Interest JUMLAH EKUITAS 592.708.896.744 587.702.025.103 581.435.345.715 TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.533.708.564.241 1.249.763.660.131 1.297.630.005.512 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole. Halaman 2 Page 420 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 dan 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 and 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Catatan Notes 31 Desember 2015 December 31 , 2015 31 Desember 2014 December 31 , 2014 As Restated Penjualan bersih 2p, 29 1.621.898.667.657 1.381.436.578.115 Net sales Beban pokok penjualan 2p, 30 1.291.844.221.034 1.069.010.401.518 Cost of goods sold LABA BRUTO 330.054.446.623 312.426.176.597 GROSS PROFIT Beban penjualan 2p,31 170.602.072.659 178.691.719.923 Selling expenses Beban umum dan administrasi 2p, 32 97.041.063.397 91.559.637.202 General and administrative expenses Kerugian keuntungan lain-lain Neto 34 7.482.437.301 4.536.847.747 Other expense income - net LABA RUGI USAHA 54.928.873.266 46.711.667.219 OPERATING PROFIT LOSS Beban keuangan 2p, 33 40.779.317.582 38.997.531.449 Finance expenses Bagian rugi laba dari entitas asosiasi 11 25.582.053 54.850.931 Share in Net Profit of Associate LABA SEBELUM PAJAK 14.175.137.737 7.768.986.701 PROFIT BEFORE TAX ` Beban Pajak Penghasilan Income Taxes Expense Pajak Kini 2t, 35 3.583.109.000 404.407.896 Current tax Pajak Tangguhan 2t, 35 4.026.321.318 5.924.241.128 Deferred tax Jumlah Penghasilan Beban Pajak 7.609.430.318 6.328.649.024 Total Income Expense Tax LABA RUGI TAHUN BERJALAN 6.565.707.419 1.440.337.677 PROFIT FOR THE YEAR Pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan Items not subsequently reclassified ke laba-rugi to profit - loss Penilaian kembali imbalan pasca kerja 25 2.078.457.418 6.428.455.613 Remeasurement of post-employment benefit Beban Pajak Terkait 519.614.359 1.607.113.904 Related income tax Laba rugi komprehensif lainnya tahun berjalan, Other comprehensive income loss for the year berjalan, setelah pajak 1.558.843.059 4.821.341.709 for the year, after tax LABA RUGI KOMPERHENSIF TAHUN BERJALAN 5.006.864.360 6.261.679.386 Total comprehensive income for the year Laba rugi yang dapat diatribusikan kepada: Profit loss attributable to: Pemilik entitas induk 6.566.935.986 1.441.587.983 Owners of the Parent Kepentingan nonpengendali 2b, 26 1.228.567 1.250.305 Non-controlling interest Comprehensive Income loss attributable to: Kepada: Comprehensive Income loss attributable to: Pemilik entitas induk 5.008.085.646 6.262.929.268 Owners of the Parent Kepentingan nonpengendali 2b 1.221.286 1.249.882 Non-controlling interest LABA RUGI BERSIH PER SAHAM 2.u 1,62 2,02 EARNINGS PER SHARE Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. Laba rugi Komprehensif yang dapat diatribusikan Halaman 3 Page Anal isis dan P embahasan Manajemen Management Discussi on And Anal ysis T ata K elola P er usahaan Cor por ate Go ve rnance Menuju K ebe rlanju tan T o wards Sus tai nabi lity 421 Annual Repor t 2015 PT Indofar ma P e r s e ro Tbk M anag ing sustainabilit y f or Ex cellent P er for mance PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Saldo per 31 Desember 2013 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 1.271.553.449 204.442.774.206 590.792.019.280 1.348.609 590.793.367.889 Balance December 31, 2013 - - - - 9.358.008.952 9.358.008.952 13.222 9.358.022.174 27, 28 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 1.271.553.449 195.084.765.254 581.434.010.328 1.335.387 581.435.345.715 - 5.000.000 5.000.000 Non - controling Interest Laba rugi tahun berjalan 26 - - - - 1.441.587.983 1.441.587.983 1.250.305 1.440.337.677 Profit loss for the year Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - 4.821.341.286 4.821.341.286 424 4.821.341.710 27, 28 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 1.271.553.449 201.347.694.523 587.696.939.597 5.085.506 587.702.025.102 Non - controling Interest Laba rugi tahun berjalan 26 - - - - 6.566.935.986 6.566.935.986 1.228.567 6.565.707.419 Profit loss for the year Pengukuran kembali imbalan pasca kerja - - - - 1.558.843.059 1.558.843.059 7.281 1.558.835.778 Saldo per 31 Desember 2015 27, 28 309.926.750.000 75.100.356.176 50.585.449 1.271.553.449 206.355.787.450 592.705.032.524 3.864.220 592.708.896.744 Balance, December 31 ,2015 Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole. Penyesuaian sehubungan PSAK 24 Revisi 2013 Adjustment in relation to the adoption of PSAK 24 revised 2013 Total Ekuitas Total Equity Remeasurement of post- employment benefit Saldo per 1 Januari 2014 disajikan kembali Balance as January 1, 2014 as restated Remeasurement of post- employment benefit Saldo per 31 Desember 2014 disajikan kembali Balance, December 31 ,2014 as restated H a l 4 p a g e Total Ekuitas Diatribusikan Ke Pemilik Induk Total Equity Attributable to Owner of the Parents Kepentingan Non- Pengendali Non- Controlling Interest Kepentingan non pengendali Kepentingan non pengendali Ditentukan Penggunaannya Appropriated Tidak Ditentukan Penggunaannya Unappropriated Catatan Notes Modal Disetor Fully Paid Capital Tambahan Modal Disetor Additional Paid in Capital Keuntungan Aset Keuangan Unrealized gain on Available for Sale Saldo Laba Retained Earnings Halaman 4 Page 422 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah 31 Desember 2015 December 31 , 2015 31 Desember 2014 December 31 , 2014 ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan kas dari pelanggan 2.040.328.498.015 1.821.876.311.127 Cash receipts from customers Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan 1.963.047.906.860 1.712.629.378.941 Cash paid to suppliers and employees Pajak penghasilan 114.611.838 3.006.342.128 Income tax paid Pembayaran bunga 40.779.317.582 38.997.531.449 Interest paid Penerimaan restitusi pajak 97.898.323.924 81.483.842.999 Receipts from tax refund 134.284.985.659 148.726.901.608 ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES Penerimaan penghasilan sbunga simpanan 192.312.511 1.060.572.931 Interest received from bank deposit Perolehan aset tak berwujud 6.623.073.022 8.311.186.868 Purchases of intangible asset Proceeds from sale of Hasil penjualan aktiva tetap 1.705.981.400 600.000.000 Property plant and equipment Hasil penjualan Properti Investasi 1.331.562.000 - Proceeds from sale of Investment property Pembelian Aset Tetap 16.330.817.594 47.736.789.366 Purchases of property, plant, equipment Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi 19.724.034.705 54.387.403.303 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan Hutang Bank 384.983.738.346 242.204.119.189 Proceeds from Bank Loans Pembayaran Hutang Bank 367.808.882.308 201.951.404.443 Payments of Bank Loans Pelunasan Penerbitan Utang Jangka Menengah 45.000.000.000 120.000.000.000 Payment Issuance of Medium Term Notes 62.174.856.038 79.747.285.254 176.735.806.993 14.592.213.051 KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 135.754.602.477 121.432.026.244 Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing 982.257.196 269.636.818 Effects of foreign exchange rate changes KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 313.472.666.666 135.754.602.477 Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing - - Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an The accompanying notes to the consolidated financial statement an integral tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. part of these consolidated financial statements taken as NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING PERIOD CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD FOR YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Net cash generated from operating activities Net cash used in investing activities Kas Bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas pendanaan Net cash generated from used in financing activities KENAIKAN PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 Halaman 5 Page 423 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2014 AND JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Halaman 6 Page

1. UMUM

1. GENERAL INFORMATION

a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum

PT Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT Indofarma Persero Tbk dan selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan berdasarkan akta No.1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No.134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C2- 2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Februari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No.43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan No.4886. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.81 tanggal 23 Juni 2008 dari Notaris Imas Fatimah, SH untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU-59223.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 5 September 2008.

a. Establishment and General Information

PT Indonesia Farma Tbk, known as PT Indofarma Persero Tbk the “Company”, was established based on Deed No.1 dated January 2, 1996 as amended by Deed No.134 dated January 26, 1996 both of Notary Sutjipto, SH. The Deed of Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in his Decision Letter No.C2- 2122.HT.01.01.TH.96, dated February 13, 1996, and was published in the State Gazette No.43, dated May, 28, 1996, Supplement No.4886. The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by Deed No.81 dated June 23, 2008 of Notary Imas Fatimah, SH., concerning the revision of the regulation. This amendment was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No.AHU- 59223.AH.01.02 dated September 5, 2008. Pada awalnya, perusahaan merupakan sebuah pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918 dengan nama pabrik Obat Manggarai. Pada tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik indonesia PP No.20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma Perum Indofarma. Selanjutnya pada tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaan Perseroan Persero berdasarkan PP No.34 tahun 1995. pada 2001, Perusahaan menjadi perusahaan terbuka sebagaimana dalam poin “b”. Originally, the Company was a pharmaceutical factory established in 1918 under the name Pabrik Obat Manggarai. In 1950, Pabrik Obat Manggarai was taken over by the Government of the Republic of Indonesia and managed by the Department of Health. In 1979, the Company’s name was changed to Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan. Based on Regulation of the Government of the Republic of Indonesia PP No.20 year 1981, the Company’s name became Perusahaan Umum Indonesia Farma Perum Indofarma. In 1996, based on Government Regulation No.34 year 1995, the legal status of Perum Indofarma was changed to become state Owned Limited Company Persero. In 2001, the Company has become a public company as disclosed in point “b”. Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian Perusahaan adalah melaksanakan dan menunjang kebijakan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, its goals and objectives are to implement and support the Government’s economic and national development programs and policies particularly in pharmaceutical, diagnostics, medical devices and food industries, while adhering to the principles of a Limited Liability Company. To achieve its goals and objectives, the Company may engage in the following activities:  Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah;  Producing pharmaceutical raw and indirect materials, and chemical materials including agrochemical by itself or under license or contract with other parties;  Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generic, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat kesehatan, diagnostic, kontrasepsi serta produk makanan baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan dan peningkatan kesehatan maupun yang bersifat umum termasuk untuk hewan, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan dasar upah;  Producing of finished goods such as essential medicine, generic medicine, branded medicine, traditional medicine, cosmetics, medical devices, diagnostics and contraceptives. The Company also produces food products or any those related with health care and health improvement including animal food products. The Company produces such goods by itself or under license or contract with other parties; 424 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014 DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2014 AND JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013 SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014 Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah Halaman 7 Page

1. UMUM Lanjutan

1. GENERAL INFORMATION Continued

a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum lanjutan