124 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pendapatan Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya Dibandingkan Pendapatan Konsolidasian
dalam jutaan Rupiah
2011 2012
2013 2014
2015
Pendapatan Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya Income of Health Devices and Other Products
350.598 252.685
407.690 396.043
896.000
Pendapatan Total Total Income
1.203.467 1.156.050
1.337.498 1.381.436
1.621.899
2011 2012
2013 2014
2015
60.00 50.00
40.00 30.00
20.00 10.00
0.00 29.13
21.86 30.48
28.67 55.24
dalam persentase
in percentage
Kontribusi Pendapatan Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya Terhadap Pendapatan Konsolidasian Income Contribution of Health Devices and Other Products Business Segment to Consolidated Income
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa Pendapatan Bersih Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya mengalami
peningkatan cukup tinggi dan berkontribusi paling besar terhadap Pendapatan Bersih total. Peningkatan ini merupakan
hasil dari strategi Perseroan bersama Entitas Anak untuk memperkuat portofolio produk dalam rangka mengurangi
ketergantungan terhadap produk farma sebagai segmen yang memberikan kontribusi utama pendapatan.
Peningkatan Pendapatan Bersih pada Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya di tahun 2015 melalui
peningkatan penjualan alat kesehatan dari produk pihak ketiga oleh Entitas Anak IGM. Produk alat kesehatan ini juga
mengalami pertumbuhan sejalan dengan perkembangan industri farmasi pasca diberlakukannya JKN melalui BPJS.
Income of Health Devices and Other Products Business Segment Compared to Consolidated Income
in million Rupiah
The above table shows that Net Income of Medical Devices and Other Products Business Segment quite signiicantly
grew and contributed the largest share to total Net Income. This growth was the result of the Company and Subsidiaries’
strategies to strengthen product portfolio in order to lower dependency towards pharmaceutical products as the segment
that is the main contributor to total income.
Increase in Net Income from Medical Devices and Other Products Business Segment in 2015 was driven by increase
in sales of third party medical device by subsidiary IGM. Medical equipment sales grew in line with the development
of pharmaceutical industry following the implementation of JKN through BPJS.
TInJAUAn OPERASI PER SEGMEn USAHA
OPERATIOnAL REvIEw PER BUSInESS SEGMEnT
125 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Rencana 2016
Tahun 2016, Perseroan melalui Entitas Anak IGM akan mendorong kepesertaan dalam seluruh tender pengadaan
alat kesehatan, baik e-Catalogue pada solusi bisnis maupun penjualan alat kesehatan. Pentingnya kepesertaan ini akan
menciptakan kemungkinan pasar yang lebih besar sejalan dengan layanan kesehatan dan rumah sakit yang terus
mengalami tren pertumbuhan. Perseroan melalui Entitas Anak IGM juga akan mengupayakan penambahan jumlah prinsipal
alat kesehatan agar mampu mengoptimalkan jaringan rumah sakit yang dimiliki Perseroan.
SIM RS juga akan menjadi layanan baru yang akan menjadi bagian dari pengembangan usaha Perseroan. Dengan
kemudahan akses yang didapatkan dari sistem ini, serta jumlah rumah sakit yang besar, SIM RS memiliki potensi
pengembangan pasar yang sangat besar. Selain dapat menunjang layanan kesehatan yang lebih efektif di rumah
sakit, SIM RS diharapkan dapat menjadi database bagi regulator untuk melihat tren kesehatan masyarakat yang
sedang terjadi.
S E G M E N U S A H A E N G I N E E R I N G
PHARMACEUTICAL
Segmen usaha Engineering Pharmaceutical merupakan pengembangan dari workshop pembuatan dan pemeliharaan
mesin yang dimiliki Perseroan melalui salah satu divisinya, Indomach, yang telah mulai dilakukan sejak tahun 1999.
Segmen ini mulai mencatatkan pendapatannya sejak tahun 2012, sejalan dengan keputusan manajemen untuk
melakukan komersialisasi pada kegiatan yang dilakukan unit usaha Indomach.
Kegiatan Operasional
Segmen usaha Engineering Pharmaceutical merupakan aktivitas usaha dimana Perseroan melalui unit usaha Indomach
melakukan manufaktur, penjualan dan pemeliharaan mesin pengemasan bagi industri farmasi. Proses desain dan produksi
dari mesin-mesin ini sepenuhnya dilakukan oleh unit usaha Indomach dengan mengedepankan mesin-mesin—khususnya
mesin stripping dan blistering—yang memiliki potensi keuntungan dalam pasar pabrik farmasi nasional. Hingga saat
ini, Indomach merupakan satu-satunya produsen lokal dari produk mesin stripping dan blistering untuk industri farmasi
nasional, dengan keunggulan harga yang kompetitif dan berbasis teknologi mesin Eropa dibandingkan kualitas dan
harga dari kompetitor luar negeri. Di samping itu, produksi
2016 Plan
In 2016, the Company through its Subsidiary IGM will drive participation in the entire tender of medical devices
procument, both e-Catalogue in business solution as well as sales of medical devices. The importance of participatory level
will generate possibly larger market along with the growing trend in health care and hospital. The Company through the
IGM Subsidiary will also try to add number of medical device principals to optimize the hospital network owned by the
Company.
Hospital Management Information System SIM RS will also become part of the Company’s business development.
With this systems’s access facility, also with large number of hospitals, SIM RS has very lucrative market development
potential. More than supporting more efective health care in the hospital, SIM RS is expected to become database for the
regulator to see the current public health trend.
E N G I N E E R I N G P H A R M A C E U T I C A L BUSINESS SEGMENT
Engineering Pharmaceutical business segment is a development of procurement workshop and machine
maintenance that is owned by one of its divisions, Indomach, that has been started since 1999. This segment starts to list its
income since 2012, along with the management’s decision to commercialize in the activities performed by the Indomach
business unit
Operation Activities
Engineering Pharmaceutical business segment is business activity where the Company thorugh the Indomach business
unit conduct manufacturing, sales, and maintanance of packaging machine to support pharmaceutical industry
needs. The design and production process of the machines are done fully by the Indomach business unit by prioritizing
the potentially proiting machines – particularly stripping and blistering machines – in the national pharmaceutical factory
market. Until now, Indomach is the only local producer for stripping and blistering machine for national pharmaceutical
industry, with competitive price and European technology- based machine compared to the quality and price from other
competitors. Aside to that, the machine production conducted
126 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
mesin yang dilakukan Perseroan sepenuhnya menyesuaikan dengan prasyarat dari regulator—dalam hal ini Badan POM—
yang dapat menjadi rujukan kualiikasi bagi pelanggan saat menggunakan produk mesin yang diproduksi Perseroan
melalui unit usaha Indomach.
Stripping Cartoning
Labeling Bottle Capping
Engineering Pharmaceutical
Development
Blister
Liquid Filing
Sachet Catch Cover
Pada tahun 2013 dan 2014, Perseroan melalui unit usaha Indomach mampu melakukan produksi dan penyempurnaan
produk Automatic Striping Machines dan produk baru Automatic Blistering Machines
bertipe besar. Di tahun 2015, unit usaha Indomach melakukan sejumlah perbaikan pada
sistem produksinya sehingga mampu meningkatkan jumlah produktiitas mesin yang dapat diproduksi dengan waktu
pengerjaan yang lebih efektif. Tahun 2015 juga menjadi tahun bagi Perseroan untuk melakukan pengembangan
mesin produksi dalam pabrik yang dimiliki, dengan spesiikasi mesin sepenuhnya dilakukan oleh unit usaha Indomach. Selain
pengembangan mesin, unit usaha Indomach melakukan upaya peningkatan kapasitas produksi Perseroan dengan
cara melakukan pengembangan mesin pengemasan tablet dan kapsul. Unit usaha Indomach juga melakukan
sejumlah perbaikan pada mesin produksi pengemasan Perseroan agar proses penggantian change part mesin dapat
dilakukan dengan mekanisme yang lebih cepat. Dengan upaya internalisasi tersebut, Perseroan mampu melakukan
eisiensi, sekaligus memberikan kesempatan kepada unit usaha Indomach untuk melakukan inovasi produk melalui
pabrik yang dimiliki Perseroan. by the Company is fully in compliance with the prerequisite of
the regulator – in this case, Indonesia National Agency of Drug and Food Control—that can be the qualiication reference for
the customer when using machine product produced by the Company through the Indomach business unit.
In 2013 and 2014, the Company through Indomach business unit was able to conduct production and improvement of
Automatic Stripping Machine and the new product, large type Automatic Blistering Machines. In 2015, the Indomach
business unit performs several improvement in the production system so that it is able to increase the machine productivity
number that can be produced in a more efective working time. 2015 is also the time where the Company develop
the production machine in the factory, with the machine specification fully performed by the Indomach business
unit. Besides machine development, the Indomach business unit has done improvement efort for raising the Company’s
production capacity by developing the tablet and capsule packaging machine. Indomach business unit also conduct
several improvement to the Company’s packaging production machine so that the change part process in the machine can
have faster mechanism. With intensive internalization eforts, the Company is able to conduct eiciency, as well as giving
opportunity to the Indomach business unit to perform product innovation through the Company owned factory.
TInJAUAn OPERASI PER SEGMEn USAHA
OPERATIOnAL REvIEw PER BUSInESS SEGMEnT
127 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Aspek Pemasaran
Seperti yang telah disebutkan di atas, aktivitas produksi mesin yang dilakukan Perseroan menjadi satu-satunya produsen lokal
untuk produk mesin pabrik farmasi di Indonesia. Kompetitor Perseroan pada aktivitas segmen usaha ini berasal dari luar
negeri; dengan keuntungan yang dimiliki Perseroan terkait harga yang kompetitif dan teknologi berbasis mesin Eropa.
Perseroan berkeyakinan bahwa dengan berkembangnya pasar farmasi nasional akan mendorong aktivitas Engineering
Pharmaceutical
menjadi salah satu penopang pendapatan yang signiikan.
Guna memasarkan produk mesin yang dimiliki, Perseroan melalui unit usaha Indomach melakukan sejumlah aktivitas
promosi melalui pameran, digital marketing, serta kerjasama dengan agen untuk mempromosikan produk mesin yang
dimiliki di seluruh Indonesia.
Kontribusi Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical
Terhadap Total Penjualan
2012 2013
2014 2015
2.000 1.800
1.600 1.400
1.200 1.000
800 600
400 200
Dalam Jutaan rupiah in million rupiah 1.752
279 1.674
840
Tren Pendapatan Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical Income Trend of Engineering Pharmaceutical Business Segment
Pendapatan Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical
Dibandingkan Pendapatan Total
dalam jutaan Rupiah
2012 2013
2014 2015
Pendapatan Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical
1.752 279
1.674 840
Pendapatan Konsolidasian
1.156.050 1.337.498
1.381.436 1.621.899
Marketing Aspect
As mentioned above, the machine production activity conducted by the Company is the sole domestic producer
for pharmaceutical factory machine product in Indonesia. The Company’s competitor in the business segment activity
are foreign companies; with the Company’s opportunity in competitive price and machine-based European technology.
The Company is certain that the development of national pharmaceutical market will drive Engineering Pharmaceutical
activity to become one of the signiicant income supports.
To market the existing machine product, the Company through Indomach business unit conducts several promotions through
exhibition, digital marketing, as well as cooperate with agent to promote the machine product to all around Indonesia.
Contribution of Engineering Pharmaceutical Business Segment to Company Total Revenue Total Sales and Total Company Proit
Income Trend of Engineering Pharmaceutical Business Segment
in million rupiah
128 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
dalam persentase
in percentage
Kontribusi Pendapatan Segmen Usaha Engineering Pharmaceutical
Terhadap
Pendapatan Konsolidasian
Contribution of Income of Engineering Pharmaceutical Business Segment to Total Income
2012 2013
2014 2015
0.16 0.14
0.12 0.10
0.08 0.06
0.04 0.02
0.00
0.15
0.02 0.12
0.05
Proyeksi 2016 dan Pengembangan Ke Depan
Tahun 2016 akan menjadi tahun dimana Perseroan akan melanjutkan peremajaan dan peningkatan kapasitas mesin
produksi obat serta obat tradisional yang dimiliki. Upaya yang telah dilakukan di sepanjang tahun 2015 telah menunjukkan
hasil yang optimal, baik dari sisi pengadaan mesin produksi obat maupun eisiensi produksi secara biaya dan waktu.
Seperti inovasi penggunaan Automatic Cartoning Machines untuk pengemasan berbahan karton, diharapkan mesin ini
mampu memberikan tambahan eisiensi bagi keseluruhan operasional produksi Perseroan.
Penjualan mesin yang diproduksi unit usaha Indomach ke pihak luar juga akan dilakukan. Setelah tahun 2015 unit
usaha Indomach mampu meningkatkan sistem produksinya, Perseroan akan melakukan inovasi untuk produk mesin
baru dengan diversiikasi pasar di luar farmasi. Liquid Filling Machines
merupakan salah satu inovasi produk yang telah mulai diinisiasi, dengan sasaran pasar untuk industri makanan
dan minuman serta consumer goods. Mesin ini akan mulai diaplikasikan di pabrik produksi obat yang dimiliki Perseroan,
dan diharapkan dapat terus dikembangkan untuk dapat dipasarkan ke pihak luar.
2016 Projection and Development Going Forward
In 2016, the Company will continue revitalizing and improving capacity of existing medicine and traditional medicine
manufacturing machines. Also carried out throughout 2015, these eforts generated optimum results in terms of
medicine manufacturing machine procurement as well as production eiciency both in cost and in time. An example
is the innovative Automatic Cartoning Machines for carton packaging, which is expected to boost overall operational
eiciency of the Company’s production.
Sales of machines manufactured by Indomach business unit to external parties will also start. In 2015, Indomach
has proved its ability to improve production system. Taking that into account, the Company plans to innovate with new
machines and diversify market coverage to market outside pharmaceutical industry. Liquid Filling Machines is one of
the product innovations that the Company has started to initiate, targeting food and beverages as well as consumer
goods industries. The Company will start using the machines in its medicine manufacturing facilities with the future goal
of marketing the machines to outside companies.
TInJAUAn OPERASI PER SEGMEn USAHA
OPERATIOnAL REvIEw PER BUSInESS SEGMEnT
129 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
TINJAUAN KEUANGAN
FInAnCIAL REvIEw
STANDAR PENYAJIAN INFORMASI
Pembahasan dalam tinjauan keuangan ini dibuat berdasarkan informasi yang diperoleh dari Laporan Keuangan Konsolidasian
PT Indofarma Persero Tbk dan Anak Perusahaan untuk tahun- tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy, Siddharta Tanzil dan memperoleh pendapat wajar,
dalam semua hal yang material, posisi keuangan konsolidasian Perseroan dan Anak Perusahaan tanggal 31 Desember 2015,
serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasiannya untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, sesuai dengan
Standar Akuntansi Keuangan SAK di Indonesia dan telah memenuhi standar penyajian informasi.
ESTIMASI DAN ASUMSI
Asumsi utama mengenai masa depan dan sumber utama lain dalam mengestimasi ketidakpastian pada tanggal pelaporan
yang mempunyai risiko signiikan yang dapat menyebabkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
dalam periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perseroan mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter
S T A N D A R D O F I N F O R M A T I O N PRESENTATION
The discussion in this inancial review is based on information obtained from Consolidated Financial Statements
of PT Indofarma Persero Tbk and its subsidairies for years ended 31 December 2015 and 2014, which have been audited
by Public Accounting Firm Hendrawinata, Eddy, Siddharta Tanzil with unqualiied opinion in all material aspects. The
consolidated inancial position of the Company and Subsidiaries as at 31 December 2015 as well as consolidated inancial
performance and cash lows for year ending on the date were prepared in accordance with Financial Accounting Standards
in Indonesia and have met the standards of presentation.
ESTIMATES AND ASSUMPTIONS
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that
have a signiicant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the
next inancial period are disclosed below. The Company based its assumptions and estimates on parameters
130 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
yang tersedia saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Kondisi yang ada dan asumsi mengenai perkembangan masa
depan dapat berubah karena perubahan situasi pasar yang berada di luar kendali Perseroan. Perubahan tersebut tercermin
dalam asumsi ketika keadaan tersebut terjadi:
1. Nilai Wajar Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan
tertentu pada nilai wajarnya, dan penyajian ini mengharuskan penggunaan estimasi. Komponen
pengukuran nilai wajar yang signifikan ditentukan berdasarkan bukti- bukti obyektif yang dapat diveriikasi
seperti nilai tukar, suku bunga, sedangkan saat dan besaran perubahan nilai wajar dapat menjadi berbeda
karena penggunaan metode penilaian yang berbeda.
2. Provisi dan Kontijensi
Perseroan, dalam kegiatan usaha normal, menjalankan sesuai ketentuan untuk kewajiban hukum maupun
konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan pada ketentuan dan kontinjensi. Dalam pengakuan dan
pengukuran ketentuan, manajemen mengambil pertimbangan risiko dan ketidakpastian.
3. Estimasi Nilai Realisasi Bersih Persediaan
Dalam menentukan nilai realisasi bersih persediaan, Perseroan mempertimbangkan persediaan usang,
kerusakan, kerusakan isik, perubahan tingkat harga, perubahan kebutuhan konsumen, atau penyebab lainnya
untuk mengidentiikasi persediaan yang harus diturunkan ke nilai realisasi bersih. Perseroan menyesuaikan biaya
persediaan ke jumlah terpulihkan pada tingkat yang dianggap cukup untuk mencerminkan penurunan pasar
dalam nilai persediaan.
4. Imbalan Pasti Pasca Kerja
Nilai kini kewajiban pensiun tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan dengan dasar aktuarial
berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan untuk menentukan biaya pensiun neto mencakup tingkat
diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Adanya perubahan pada asumsi ini akan mempengaruhi jumlah
tercatat kewajiban pensiun. Perseroan menentukan tingkat diskonto dan kenaikan gaji masa datang yang
sesuai pada akhir periode pelaporan. Tingkat diskonto adalah tingkat suku bunga yang harus digunakan untuk
menentukan nilai kini atas estimasi arus kas keluar masa depan yang diharapkan untuk menyelesaikan kewajiban
pensiun. Dalam menentukan tingkat suku bunga yang available when the consolidated inancial statements were
prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes on
circumstances arising beyond the control of the Company. Such changes are reflected in the assumptions when
they occur: 1. Fair Value of Financial Assets and Financial Liabilities
Indonesian Financial Accounting Standards require measurement of certain inancial assets and liabilities
at fair values, and the disclosure requires the use of estimates. Significant components of fair value
meaurement is determined based on veriiable objective evidence i.e. foreign exchange rate, interest rate, while
timing and amount of changes in fair value might difer due to diferent valuation method used.
2. Provisions and Contingencies The Company, in the ordinary course of business,
sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its
policies on provisions and contingencies. In recognizing and measuring provisions, management takes risk and
uncertainties into account.
3. Estimating Net Reliazable Value of Inventories In determining the Net Realizable Value of inventories, the
Company considers inventory obsolescence, damages, physical deterioriation, changes in price levels, changes in
consumer demands, or other causes to identify inventories which are to be written down to Net Realizable Value. The
Company adjusts the cost of inventories to recoverable amount at a level considered adequate to relect market
decline in the value of inventories.
4. Post Employment Beneits The present value of pension obligations depends on a
number of factors that are determined on an actuarial basis using a number of assumptions. The assumptions
used in determining the net cost for pensions include the discount rate and future salary increase. Any changes in
these assumptions will have an impact on the carrying amount of pension obligation. The Company determines
the appropriate discount rate and future salary increase at the end of each reporting period. The discount rate is
interest rate that should be used to determine the present value of estimated future cash outlows expected to be
required to settle the pension obligations. In determining the appropriate discount rate, the Company considers the
TInJAUAn KEUAnGAn
FInAnCIAL REvIEw
131 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
sesuai, Perseroan mempertimbangkan tingkat bunga obligasi pemerintah yang didenominasikan dalam mata
uang imbalan yang akan dibayar dan memiliki jangka waktu yang serupa dengan jangka waktu kewajiban
pensiun yang terkait. Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perseroan
mengumpulkan data historis mengenai perubahan gaji dasar pekerja dan menyesuaikannya dengan
perencanaan usaha masa datang.
5. Aset Pajak Tangguhan
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer antara nilai tercatat aset dan liabilitas pada
laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak jika besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal akan
memadai untuk pemanfaatan perbedaan temporer yang diakui. Estimasi manajemen yang signiikan diperlukan
untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang diakui berdasarkan kemungkinan waktu terealisasinya
dan jumlah laba kena pajak pada masa mendatang serta strategi perencanaan pajak masa depan.
ANALISA LABA RUGI
Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Penjualan Bersih
Net Sales
1.381.436 1.621.899
17,41
Beban Pokok Penjualan Cost of goods sold
1.069.010 1.291.844
20,84
LABA BRUTO
Gross Proit
312.426 330.054
5,64
Beban Penjualan Sales expenses
178.692 170.602
4,53
Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses
91.560 97.041
5,99
Kerugian Keuntungan Lain-lain Neto Other loss proit Net
4.537 7.482
264,90
LABA RUGI USAhA
Operating Proit Loss
46.711 54.929
17,59
Beban Keuangan Finance expenses
38.998 40.779
4,57
Bagian Rugi Laba dari Entitas Asosiasi Proit loss before tax
55 26
52,73
LABA RUGI SEBELUM PAJAK
Proit loss before tax
7.769 14.175
82,45
Beban Pajak Penghasilan Income Tax Expenses
interest rate of government bonds that are denominated in the currency in which the beneits will be paid and
that have terms of to maturity approximating the terms of the related pension obligation.
For the rate of future salary increases, the Company collects all historical data relating to changes in base
salaries and adjust it for future business plan.
5. Deferred Tax Deferred tax assets are recognized for all temporary
diferences betwen the inancial statements’ carrying amounts of existing assets and liabilities and their
respective taxes bases to the extent that it is probable that taxable proit will be available against which the
temporary differences can be utilized. Significant management estimates are required to determine the
amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable
proits together with future tax planning strategies.
PROFIT AND LOSS ANALYSIS
Consolidated Statements of Comprehensive Income Loss
132 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Pajak Kini
Current Tax
404 3.583
786,88
Pajak Tangguhan Deferred Tax
5.924 4.026
32,04
JUMLAh PENGhASILAN BEBAN PAJAK
Total Income Loss Tax
6.329 7.609
20,22
LABA RUGI TAhUN BERJALAN
|Net Income
1.440 6.566
355,97
PENDAPATAN KOMPREhENSIF LAINNyA
Other Comprehensive Income
4.821 1.559
132,33
TOTAL LABA RUGI KOMPREhENSIF
Total Comprehensive Loss Income 6.262
5.007 20,04
Penjualan
Tahun 2015, Perseroan membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp1,62 triliun, meningkat 17,41 jika dibandingkan dengan
Penjualan Bersih tahun sebelumnya sebesar Rp1,38 triliun. Peningkatan Penjualan Bersih ini dikarenakan peningkatan
volume penjualan alat kesehatan produk pihak ketiga dari Segmen Usaha Alat Kesehatan dan Produk Lainnya. Di samping
itu, Perseroan menerapkan kebijakan harga yang kompetitif yang memungkinkan pertumbuhan volume penjualan
produk Perseroan.
Beban Pokok Penjualan
Beban Pokok Penjualan mengalami peningkatan sebesar 20,84, dari Rp1,07 triliun di tahun 2014 menjadi Rp1,29
triliun di tahun 2015. Peningkatan Beban Pokok Penjualan ini disebabkan Perseroan lebih banyak menjual produk
pihak ketiga.
Beban Usaha dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Beban Penjualan
Sales Expenses
178.692 170.602
4,53
Beban Administrasi Umum General Administrative Expense
s
91.560 97.041
5,99
Beban Keuangan Finance expenses
38.998 40.779
4,57
Jumlah Beban Usaha Total Operating Expenses
309.250 308.422
0,27
Sales
In 2015, the Company posted Net Sales in the amount of Rp1.62 trillion, up by 17.41 compared to Net Sales of the
previous year in the amount of Rp1.38 trillion. The increase in sales was driven by improved performance of Medical
Devices and Others Business Segment, as volume of third party medical devices product sales increased. In addition, the
Company applied compeitive pricing policy, which enabled volume growth of the Company’s product sales.
Cost of Goods Sold
Cost of goods sold rose by 2o.48 from Rp1.07 trillion in 2014 to Rp1.29 trillion in 2015. The increase in cost of goods sold
was due to increased sales of third party products
Operating Expenses
TInJAUAn KEUAnGAn
FInAnCIAL REvIEw
133 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Di tahun 2015, Perseroan mencatat Beban Usaha sebesar Rp308,42 miliar, turun 0,27 dari tahun 2014 yang sebesar
Rp309,25 miliar. Komponen Beban Penjualan merupakan komponen terbesar dari Beban Usaha di tahun 2015 dengan
nilai Rp170,60 miliar atau 55,31 dari total Beban Usaha. Beban Penjualan mengalami penurunan sebesar 4,53 jika
dibandingkan tahun 2014 disebabkan adanya eisiensi biaya kantor, sedangkan terdapat kenaikan Beban Administrasi dan
Umum sebesar 5,99 yang dibandingkan dengan tahun 2014. Kenaikan ini disebabkan adanya kenaikan biaya pegawai.
Laba dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease
Laba Kotor Gross Proit
312.426 330.054
5,64
Laba Usaha Operating Proit
46.711 54.929
17,59
Laba Sebelum Pajak Proit Before Tax
7.769 14.175
82,45
Laba Tahun Berjalan Net Income
1.440 6.566
355,90
Laba Komprehensif Comprehensive Proit
6.262 5.007
20,04
Seperti yang dapat dilihat pada tabel laba di atas, perolehan laba Perseroan sejak Laba Kotor hingga Laba Tahun Berjalan
menunjukkan persentase peningkatan yang signifikan. Berbagai strategi peningkatan penjualan dan eisiensi di segala
bidang memberikan hasil yang dapat menopang peningkatan perolehan laba Perseroan.
Jumlah Laba Bruto Perseroan untuk tahun 2015 sebesar Rp330,05 miliar, meningkat 5,64 atau Rp17,63 miliar
dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp312,43 miliar. Peningkatan ini disebabkan adanya kenaikan penjualan
produk pihak ketiga.
Laba Usaha Perseroan meningkat Rp8,22 miliar atau 17,59, dari Rp46,71 miliar di tahun 2014 menjadi Rp54,93 miliar di
tahun 2015. Peningkatan Laba Usaha Perseroan disebabkan adanya penurunan biaya penjualan.
In 2015, the Company posted operating expenses in the amount of Rp308.42 billion, or down 0.27 from Rp309.25
billion in 2014. Sales Expenses, amounted to Rp170.60 billion, accounted as the most signiicant component of Sales
Expenses in 2015 or 55.31. Sales Expenses was signiicantly less by 4.53 from 2014 due to oice expenses eiciency
strategy, while the General and Administrative Expenses increased by 5.99 compared to 2014 – mainly due to increase
in employee expenses.
Proit
As shown by the table above, the Company’s proits, from Gross Proit to Proit of the Year, showed signiicant increase
in percentage. Various sales improvement strategies and eiciency strategy across all areas gave positive impacts and
augmented the amount of proit posted by the Company.
In 2015, the Company’s total Gross Profit amounted to Rp330.05 billion, up by 5.64 or Rp17.63 billion compared
to Rp312.432 billion in 2014. The increase was due to increased third party sales.
The Company’s Operating Proit increased by Rp8.22 billion or 17.59 from Rp46.71 billion in 2014 to Rp54.93 billion in
2015. The increase in Operating Proit was driven by decreased sales expenses.
134 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Jumlah Laba Sebelum Pajak Perseroan untuk tahun 2015 sebesar Rp14,17 miliar, meningkat 82,45 atau Rp6,41 miliar
dibandingkan dengan tahun 2014 yang sebesar Rp7,77 miliar. Sementara Laba Tahun Berjalan Perseroan meningkat Rp5,12
miliar atau 355,90, dari Rp1,44 miliar di tahun 2014 menjadi Rp6,56 miliar di tahun 2015. Peningkatan baik Laba Sebelum
Pajak Perseroan maupun Laba Tahun Berjalan Perseroan disebabkan adanya penurunan biaya penjualan.
Untuk Laba Komprehensif, Perseroan mengalami penurunan sebesar Rp1,25 miliar atau 20,04, dari Rp6,26 miliar di tahun
2014 menjadi Rp5,01 miliar di tahun 2015. Penurunan ini disebabkan adanya Rugi Komprehensif lainnya atas penerapan
PSAK 24 Revisi tahun 2013 tentang Imbalan Kerja.
POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Aset dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Aset Lancar
Current Assets
782.888 1.068.157
36,44
Aset Tidak Lancar Non Current
466.876 465.551
0,28
Jumlah Aset Total Assets
1.249.764 1.533.709
22,72
Jumlah Aset Perseroan pada posisi per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan Rp283,94 miliar atau sebesar 22,72,
dari Rp1,25 triliun per 31 Desember 2014 menjadi Rp1,53 triliun. Peningkatan ini terutama ditopang oleh nilai Aset
Lancar Perseroan yang mengalami kenaikan sebesar Rp285,27 miliar, atau setara dengan 36,44 jika dibandingkan dengan
posisinya per 31 Desember 2014. Peningkatan ini terjadi dikarenakan terdapat kenaikan Saldo Kas dan Setara Kas.
Sementara itu, Aset Tidak Lancar Perseroan pada posisi per 31 Desember 2015 mengalami penurunan sebesar Rp1,32
miliar setara dengan 0,28 dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014. Penurunan ini terjadi akibat adanya
penurunan Saldo Aset Pajak Tangguhan. Proit Before Tax in 2015 was in the amount of Rp14.17 billion.
It grew by 82.45 or Rp6.41 billion compared to Rp7.77 billion in 2014. Meanwhile, the Company’s Net Income increased by
Rp5.12 billion or 355.90 from Rp1.44 billion in 2014 to Rp6.56 billion in 2015, decreased in sales expenses.
In terms of Comprehensive Proit, the Company posted Rp1.25 billion decrease or by 20.04 from Rp6.26 billion in 2014
to Rp5.01 billion in 2015. The decrease was due to Other Comprehensive Loss arising from the adoption of Revised
IFAS 24 of 2013 on Employee Beneits.
CONSOLIDATED FINANCIAL POSITION
Assets
As of 31 December 2015, the Company’s total assets rose by Rp283.94 billion or by 22.72 from Rp1.25 billion per 31
December 2014 to Rp1.53 billion. The increase was mainly due to the Company’s Current Assets that grew by Rp285.27 billion,
or 36.44 compared to the position per 31 December 2014. The increase was due to increase in Cash and Cash Equivalent.
Meanwhile, Non Current Assets as of 31 December 2015 decreased by Rp1.32 billion or 0.28 compared to the position
as of 31 December 2014, due to decrease of Deferred Tax Asset.
TInJAUAn KEUAnGAn
FInAnCIAL REvIEw
135 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Liabilitas dan Ekuitas dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Liabilitas Jangka Pendek
Short Term Liabilities
600.566 846.731
40,98
Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilities
61.496 94.269
53,29
JUMLAh LIABILITAS
Total Liabilities
662.062 941.000
42,13
JUMLAh EKUITAS
Total Equity
587.702 592.709
0,85
JUMLAh LIABILITAS DAN EKUITAS
Total Liabilities and Equity 1.249.764
1.533.709 22,72
Nilai Liabilitas Perseroan pada posisi per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan sebesar Rp278,94 miliar, atau 42,13
dibandingkan Liabilitas di posisi per 31 Desember 2014. Peningkatan ini terutama terjadi akibat kenaikan Liabilitas
Jangka Panjang sebesar Rp32,77 miliar atau 53,29, dari Rp61,50 miliar menjadi Rp94,27 miliar. Kenaikan signiikan
ini terjadi sebagai akibat dari penerbitan Medium Term Notes MTN yang ke-II. Sementara Liabilitas Jangka Pendek
Perseroan juga mengalami peningkatan sebesar Rp246,16 miliar atau 40,98 dibandingkan posisinya pada 31 Desember
2014. Kenaikan Liabilitas Jangka Pendek disebabkan adanya kenaikan utang usaha Perseroan.
Saldo Ekuitas Perseroan pada posisi per 31 Desember 2015 mengalami kenaikan sebesar Rp5,01 miliar atau sebesar 0,85
dibandingkan dengan posisi per 31 Desember 2014, yang disebabkan adanya penambahan Laba Tahun Berjalan.
ARUS KAS
dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasi
Cash Flow from Operational Activities
148.727 134.285
9,71
Arus Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi Net Cash Flow for Investing Activities
54.387 19.724
63,73
Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan Net Cash Flow from Financing Activities
79.747 62.175
177,97
Kenaikan Bersih Kas dan Setara Kas Increase in Cash and Cash Equivalents
14.592 176.736
1.111,18
Kas dan setara kas awal periode Cash Equivalents at the Beginning of Period
121.432 135.755
11,79
Pengaruh perubahan kurs mata uang asing Efect of Foreign Currency rate changes
270 982
463,70
Kas dan setara kas akhir periode Cash and Cash Equivalents at the End of Period
135.755 313.473
130,91
Liabilities and Equity
The Company’s Total Liabilities as of 31 December 2015 rose by Rp278.94 billion or 42.13 compared to total liabilities as
of 31 December 2014. The increase was mainly due to increase in Long Term Liabilities by Rp32.77 billion or 53.29 from
Rp61.50 billion to Rp94.27billion. This signiicant increase was driven by the Second Medium Term Notes MTN issuance.
Meanwhile, Short-Term Liabilities also increased by Rp246.16 billion or 40.98 compared to Short Term Liabilities as of 31
December 2014. The increase of Current Liabilities was due to the Company’s increase of borrowings.
Balance of Company’s equity as of 31 December 2015 rose by Rp5.01 billion or by 0.85 compared to the position of
balance of equity per 31 December 2014, due to growth of net income of the year
CASH FLOW
136 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivitas Operasi di tahun 2015 mencapai Rp134,285 miliar, turun 9,71 atau Rp14,44 miliar
jika dibandingkan tahun 2014. Penurunan ini disebabkan adanya peningkatan pelunasan piutang usaha oleh pelanggan.
Kas Bersih yang digunakan untuk Aktivitas Investasi tercatat mengalami penurunan sebesar 63,73 menjadi Rp19,72 miliar
apabila dibandingkan dengan tahun 2014. Sementara itu, Perseroan mencatat Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivitas
Pendanaan sebesar Rp62,18 miliar, meningkat 177,97, yang disebabkan adanya penerbitan Medium Term Notes MTN
sebesar Rp45 miliar.
LIKUIDITAS
dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Aset Lancar
Current Assets
782.888 1.068.157
36,44
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
600.566 846.731
40,99
Rasio Lancar Liquidity Ratio
130,36 126,15
3,23
Tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi kewajibannya ditunjukkan dari tingkat likuiditas yang dimiliki. Pada akhir
tahun 2015, likuiditas ditunjukan dengan Rasio Lancar yang mengalami penurunan sebesar 3,23 menjadi 126,15.
SOLVABILITAS
dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Jumlah Aset
Total Assets
1.249.764 1.533.709
22,72
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
662.062 941.000
42,13
Jumlah Ekuitas Total Equity
587.702 592.709
0,85 Debt to Equity Ratio
112,65 158,76
40,93 Debt to Asset Ratio
52,97 61,35
15,82
Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dalam membayar liabilitasnya, yang dihitung dengan cara
membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah aset Debt to Asset Ratio
DAR dan membandingkan jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas Debt to Equity RatioDER.
Net Cash Flow from Operational activities declined by 9.71 or by the amount of Rp14.44 billion compared to 2014 position, to
Rp134.285 billion in 2015. This was due to increased payment of receivables from customers. Net cash low for investing
activities decreased by 63.73 to Rp19.72 billion compared to 2014 position. Meanwhile, the Company posted Net Cash
Flow from inancing activities amounting to Rp62.18 billion, increase 177.97. This was due to the issuance of MTN in the
amount of Rp45 billion.
LIQUIDITY
Liquidity refers to the Company’s ability to meet its current liabilities. As of the end of 2015, liquidity, as indicated by
liquidity ratio, decreased by 3.23 to 126.15.
SOLVABILITY
Solvability indicates the Company’s ability to meet its liabilities. It is measured by comparing total liabilities to total assets
Debt to Asset RatioDAR and comparing total liabilities to total equity Debt to Equity RatioDER.
TInJAUAn KEUAnGAn
FInAnCIAL REvIEw
137 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Debt to Equity Ratio Perseroan di tahun 2015 sebesar 158,76,
mengalami kenaikan sebesar 40,93 jika dibandingkan dengan tahun 2014. Debt to Asset Ratio Perseroan di tahun
2015 sebesar 61,35 dengan kenaikan sebesar 15,82 jika dibandingkan dengan tahun 2014. Kenaikan rasio kemampuan
membayar utang ini disebabkan oleh adanya penerbitan Medium Term Notes
MTN II INAF senilai Rp45 miliar di tahun 2015.
TINGKAT KOLEKTABILITAS PIUTANG
hari
Days
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Tingkat Kolektabilitas Piutang Perusahaaan
Collectibility
51 44
13,73
Kolektibilitas piutang dipengaruhi oleh kemampuan Perseroan dalam menagih piutangnya. Pada akhir tahun 2015,
kolektibilitas piutang memperlihatkan peningkatan menjadi 44 hari dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 51 hari.
Peningkatan kolektibilitas piutang ini disebabkan perbaikan pelunasan piutang usaha.
STRUKTUR MODAL DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS PERMODALAN
Struktur Modal Tahun 2014 dan 2015
dinyatakan dalam Rupiah Penuh
Struktur Modal
Capital Structure
2015 2014
Kenaikan Penurunan
persen
Increase Decrease
Jumlah
Total
Rp-juta
Rp-million
Kontribusi
Contribution
Jumlah
Total
Rp-juta
Rp-million
Kontribusi
Contribution Liabilitas Jangka Pendek
Current Liabilities 846.731
55 600.566
48 40,99
Liabilitas Jangka Panjang Long Term Liabilities
94.268 6
61.496 5
53,29 Jumlah Liabilitas
Total Liabilities 941,000
61 662.062
53 42,13
Ekuitas Equity
592.709 39
587.702 47
0,85 Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Total Liabilities and Equity 1.533.709
100 1.249.764
100 22,72
Kebijakan Terhadap Permodalan
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung usaha dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi syarat-
syarat modal tertentu. Debt to Equity Ratio In 2015, the Company posted 40.93
increase compared to 2014 position. The Company’s Debt to Asset Ratio in 2015 was at 61.35, representing 15.82
increase compared to 2014. This increase of solvability was due to INAF Medium Term Notes MTN II issuances in the
amount of Rp45 billion in 2015.
ACCOUNT RECEIVABLES COLLECTIBIITY
Collectibility is inluenced by the Company’s caability in collecting the account receivables. As of the end of 2015,
collectibility improved to 44 days from 51 days in 2014. This decrase was attributable to improved account receivables
collectibility from customers.
CAPITAL STRUCTURE AND CAPITAL MANAGEMENT POLICY
Capital Structure 2014 dan 2015
Expressed in the rupiah full of
Capital Policy
The main purpose of the Company’s capital policy is to ensure robust management of capital ratio that would support
business endeavors and maximize value for shareholders. The Company is not required to meet any requirements
concerning capital.
138 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga kelangsungan usahanya dalam rangka mengoptimalkan
kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada pihak lain yang berkepentingan terhadap Perseroan, sekaligus untuk
menjaga struktur optimal permodalan untuk mengurangi biaya permodalan.
Struktur permodalan Perseroan terdiri dari Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang terdiri dari
Modal Saham, tambahan Modal Disetor, dan saldo Laba; dan pinjaman serta Utang bersih terdiri dari sewa pembiayaan,
Utang bank dikurangi dengan saldo Kas dan Setara Kas. Perseroan maupun Entitas Anak tidak diharuskan untuk
memenuhi persyaratan permodalan tertentu.
Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan gearing ratio
yang merupakan jumlah pinjaman berdampak bunga dibagi dengan jumlah Ekuitas yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk.
KEBIJAKAN DAN PEMBAGIAN DIVIDEN
Sesuai Anggaran Dasar, kebijakan pembagian Dividen dilakukan dari seluruh laba bersih setelah dikurangi
penyisahan untuk cadangan kerugian. Dividen hanya dapat dibagikan jika Perseroan memiliki saldo laba positif. Kecuali
RUPS memutuskan hal lain, kebijakan ini berlaku sebagai dasar dari pengambilan keputusan terkait pembagian Dividen.
Sesuai usulan manajemen yang telah menjadi keputusan RUPST 2015, Perseroan tidak membagikan Dividen untuk
tahun buku 2014. Hasil Laba Bersih dari tahun buku 2014 digunakan untuk memperkuat modal kerja Perseroan.
Pembagian Dividen selama 5 lima tahun buku terakhir disajikan sebagai berikut,
Tahun Buku
Financial Year
Tanggal Pengumuman
Announcement Date
Tanggal Pembayaran
Payout Date
Dividen Kas yang Dibagikan
Distributed Cash Dividend
Rp
Dividen per Lembar Saham
Dividend per Stock
Rp
Rasio Pembagian Dividen
Dividend Payout Ratio 2010
NA
2011
NA
2012
15 April 2013 22 May 2013
4.238.511.497 1,36
10,11
2013
NA
2014
NA
The Company manages its capital with the purpose to maintain business continuity and therefore optimizing wealth
of shareholders and beneits for other interested parties of the Company, whilst keeping optimum capital structure to
reduce capital cost.
The Company’s capital structure consists of equity attributable to owner of parent company, comprising capital stock,
additional paid-in capital, and retained earnings; and loans and net borrowings comprising lease inancing and bank
borrowings less cash and cash equivalents. The Company and its subsidiaries are not required to meet certain
capital requirements.
The Company monitors its capital using a gearing ratio, which the result of total interest bearing loans divided by total equity
attributable to the owner of parent entity.
DIVIDEND POLICY AND PAYOUT
In accordance with the Articles of Association, dividend payout is determined based on the amount of net income
less allowance for losses. Dividend payout is exercised only when the Company posts positive net income. Unless the
GMS speicies otherwise, this is the applicable policy that shall serve as the basis of decision making with respect to
divident payout.
According to the management’s proposal that have been adopted as a resolution of AGMS 2015, the Company did
not exercise dividend payout in inancial year 2014. The Net Income generated during inancial year 2014 was allocated
for the Company’s working capital.
Dividend payout historical data for past 5 ive inancial years are as follows:
TInJAUAn OPERASI PER SEGMEn USAHA
OPERATIOnAL REvIEw PER BUSInESS SEGMEnT
139 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Tahun-tahun dimana penanda NA terlihat pada tabel di atas, Perseroan tidak melakukan pembagian Dividen sesuai
dengan kebijakan dasar terkait pembagian Dividen seperti yang telah disebutkan di atas. Tahun 2010, Perseroan tidak
membagikan Dividen karena laba ditahan untuk cadangan kerugian. Di tahun 2011, kebijakan untuk tidak membagikan
Dividen dilakukan karena minimnya laba Perseroan dengan pertimbangan akselerasi pertumbuhan kinerja, ekspansi usaha
serta kebutuhan capital expenditure. Tahun 2013 Perseroan tidak membagikan Dividen karena terjadi kerugian. Di tahun
2014, Perseroan kembali tidak membagikan laba sebagai konsekuensi kebutuhan akan modal kerja untuk tahun 2015.
PERBANDINGAN REALISASI DENGAN TARGET
Penjualan dan Pendapatan Serta Laba Rugi
dalam jutaan Rupiah
in million Rupiah
RKAP 2015
2015 RKAP
Realisasi 2015
2015 Realization
Pencapaian
Target Achieved Penjualan Bersih
Net Sales 1.765.707
1.621.899 91,86
Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold
1.316.406 1.291.844
98,13 Laba Kotor
Gross Proit 449.301
330.054 73,46
Beban Penjualan Sales Expenses
221.413 170.602
77,05 Beban Administrasi dan Umum
General and Administrative Expenses 122.643
97.041 79,12
Beban Keuangan Financial Expenses
58.048 40.779
70,25 Laba Rugi Sebelum Pajak
proit Loss Before Tax 47.197
14.175 30,03
Pajak Taxes
14.178 7.609
53,67 Laba Rugi Bersih
Net Income Loss 33.019
6.566 19,88
Pendapatan Komprehensif Lainnya Other Comprehensive Income
- 1.559
0,00 Laba Rugi Komprehensif
Comprehensive Proit Loss 33.019
5.007 15,16
Pada tahun 2015, Perseroan membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp1,62 triliun atau mencapat target RKAP sebesar
91,86. Selain itu, Perseroan mampu menerapkan eisiensi di Beban Penjualan serta Beban Administrasi dan Umum,
yang dapat ditunjukkan dengan mampu mengelola Beban Penjualan yang hanya sebesar 77,05 dari RKAP dan Beban
Administrasi dan Umum yang hanya mencapai 79,12. The years indicated with NA as shown by the above table
indicated the years where the Company did not exercise dividend payout in accordance with dividend policy as
explained above. In 2010, the Company did not exercise dividend payout, as retained earnings was appropriated
for loss allowance. In 2011, dividend was not paid out in consideration to performance growth acceleration, business
expansion, and capital expenditure requirement. In 2013, the Company posted inancial loss, while in 2014 the Company
allocated net proit to meet working capital requirements in 2015.
COMPARISON OF REALIZATION WITH TARGET
Sales and Revenues and Proit Loss
In 2015, the Company posted Net Sales amounting to Rp1.62 trillion, representing 91.86 achievement of RKAP target.
Further, the Company was able to drive eiciency in Sales Expenses and General Administrative Expenses, as indicated
by its ability to manage Sales Expenses that reached only 77.05 of RKAP Target as well as General and Administrative
Expenses that reached 79.12 of target speciied in RKAP.
140 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI BARANG MODAL
Di tahun 2015, Perseroan tidak melakukan ikatan material untuk investasi barang modal.
REALISASI INVESTASI BARANG MODAL
Tidak terdapat investasi barang modal dari Perseroan dan realisasinya di sepanjang tahun 2015.
DAMPAK PERUBAHAN HARGA TERHADAP PENDAPATAN PERUSAHAAN
Adanya ketentuan pemerintah yang mengatur penetapan harga jual produk obat generik mengharuskan Perseroan
untuk terus melakukan upaya pengendalian beban pokok produksi agar dapat bersaing dengan industri farmasi lain.
Untuk menurunkan beban pokok produksi, Perseroan melaksanakan program yang terintegrasi yang dimulai
dari tahap pemilihan penyedia bahan baku yang eisien, optimalisasi formula produk dan mengurangi penyimpangan
proses produksi. Selain hal tersebut diatas, Perseroan juga melakukan upaya perbaikan portofolio produk dengan
menumbuhkan penjualan produk yang memiliki marjin tinggi sehingga penurunan pendapatan Perseroan akibat perubahan
harga dapat dikendalikan.
DAMPAK PERUBAHAN NILAI TUKAR MATA UANG ASING
Perubahan nilai tukar mata uang dolar AS berpengaruh terhadap harga bahan baku, yang kemudian mempengaruhi
kinerja Perseroan. Untuk mengurangi dampak risiko tersebut, Perseroan berupaya meningkatkan pembelian bahan baku
dengan cara melakukan identiikasi produk dengan kontribusi harga bahan baku yang signiikan dengan komponen beban
pokok penjualan, melakukan negosiasi harga dengan calon penyedia bahan baku yang potensial, mengadakan kontrak
pembelian yang terkait produksi, menyediakan alternatif penyedia bahan baku, melakukan trial order yang sudah diuji
di Perseroan. Terkait dengan upaya mengendalikan harga bahan baku, Perseroan memiliki program substitusi bahan
yang dilakukan oleh unit kerja Penelitian dan Pengembangan Produk untuk memperoleh bahan baku dengan harga yang
lebih rendah dari Produsen yang ada.
MATERIAL COMMITMENT FOR CAPITAL GOODS INVESTEMENT
In 2015, the Company did not enter into material commitment for capital goods investment.
CAPITAL GOODS INVESTMENT REALIZATION
There was no capital goods investment by the Company and realization throughout 2015
IMPACTS OF PRICE CHANGE TO COMPANY’S INCOME
Government regulation on the selling price of generic drugs requirs the Company to continually control the cost of goods
manufactured in order to stay competitive to other players in the pharma industry. In order to reduce cost of goods
manufactured, the Company implemented an integrated end- to-end program from eicient raw material supplier selection,
product formula optimization, to reducing production deviation. In addition, the Company improved its product
portfolio by focusing sales growth on products with higher margin. These strategies enabled the Company to mitigate
lost revenue due to changes in price.
IMPACTS OF CHANGES IN FOREIGN CURRENCY EXCHANGE RATE
Foreign currency fluctuation impacts the Company’s performance, as the price of raw material supplied to the
Company would be afected by luctuating exchange rate of US Dollar. To mitigate this risk, the Company applied
strategies concerning raw material supply, among others by identifying products with raw materials that were
accounted signiicantly to the cost of goods sold, negotiating best price with potential raw material suppliers, entering
into purchase agreements relating to production, listing alternative suppliers, and conducting order trial. To control
raw material price in particular, the Company has a program for raw material substitution developed by its Product Research
and Development unit to allow the Company securing lower price compared to external suppliers.
TInJAUAn KEUAnGAn
FInAnCIAL REvIEw
141 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
REALISASI PENGGUNAAN DANA HASIL PENAWARAN UMUM TERBATAS
Perseroan melaksananakan Penawaran Umum Perdana pada 17 April 2001. Seluruh dana hasil Penawaran Umum Terbatas
telah digunakan Perseroan untuk modal kerja. Hingga saat ini, Perseroan belum melakukan Penawaran Umum Saham dalam
bentuk lain selain Penawaran Umum Perdana.
I N F O R M A S I M AT E R I A L M E N G E N A I INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI,
PENGGABUNGAN USAHA, AKUISISI, DAN ATAU RESTRUKTURISASI UTANGMODAL
Sepanjang tahun 2015, tidak terdapat informasi dan fakta material yang dapat disampaikan terkait dengan aktivitas
investasi, ekspansi, divestasi, penggabungan usaha, akusisi, danatau restrukturisasi utangmodal.
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL YANG TERJADI SETELAH TANGGAL LAPORAN
AKUNTAN
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan. Seluruh laporan keuangan untuk
tahun buku 2015 yang tersajikan dilakukan sebelum tanggal laporan akuntan.
INFORMASI TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI DANATAU TRANSAKSI DENGAN
PIHAK AFILIASI
Perseroan dan Entitas Anak telah menerapkan PSAK 7 Revisi 2010 tentang “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, dimana
PSAK ini mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo Pihak-pihak Berelasi, termasuk komitmen, dalam
laporan keuangan konsolidasian. Transaksi antara Perseroan dengan Badan Usaha Milik Negara BUMN diperlakukan
sebagai transaksi dengan Pihak yang Berelasi sesuai dengan PSAK tersebut. Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi dan deinisi
Pihak Berelasi sesuai dengan yang diatur dalam Peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7.
Di tahun 2015, penjualan dengan Pihak Berelasi sebanyak Rp13,44 miliar, setara dengan 0,83 terhadap jumlah
Penjualan Bersih Perseroan. Sementara pembelian barang jasa dengan Pihak Berelasi berjumlah Rp33,40 miliar, atau
setara dengan 2,58 terhadap jumlah Beban Pokok Penjualan dari Perseroan.
REALIZATION OF THE USE OF PROCEEDS FROM PUBLIC OFFERING
On 17 April 2001, the Company exercised Initial Public Ofering. All proceeds have been used as working capital. Until today,
other than the IPO, the Company has not exercised other stock ofering program.
MATERIAL INFORMATION ON INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, MERGER,
ACQUISITION, ANDOR DEBTCAPITAL RESTRUCTURING
In 2015, there was no material information and facts concerning investment, expansion, divestment, merger, acquisition, and
or debtcapital restructuring.
MATERIAL INFORMATION AND FACTS S U B S E Q U E N T T O T H E D A T E O F
ACCOUNTANT’S REPORT
There was no material information and facts that occurred subsequent to the date of accountan’s report. All inancial
statements presented from inancial year 2015 were prior the date of the accountant’s report.
INFORMATION ON TRANSACTIONS WITH RELATED ANDOR AFFILIATED PARTIES
The Company and Subsidiaries adopted IFAS 7 Revised 2010 on “Related Parties Disclosure”. This standard requires
disclosure of relationship, transactions, and balance amount with Related Parties, including commitment made therewith,in
consolidated financial statements. Transaction between the Company and State Owned Enterprises SOEs shall be
regarded as transaction with Related Parties in accordance with the standard. Disclosure on and deinition of Related
Parties refer to Bapepam-LK Regulation No.VIII.G.7.
In 2015, there were sales with Related Parties amounting to Rp13.44 billion, or equal to 0.83 of the Company’s total Net
Sales. There was also a total of Rp33.40 billion of purchase of goodsservices from Related Parties, or represented 2.58 of
the Company’s total Cost of Goods Sold.
142 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Sifat dari hubungan dan sifat transaksi dengan Pihak Berelasi yang mengadakan transaksi dengan Perseroan sebagai berikut:
Pihak-pihak yang Berelasi
Related Parties
Sifat hubungan
Nature of Relationship
Sifat Transaksi
Nature of Transaction PT Indofarma Global Medika
Entitas Anak Subsidiary
Penyertaan Modal Cash and Cash Equivalents, Borrowing
PT Bank Mandiri Persero Tbk Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama
Owned by the Same Controlling Shareholder Kas dan Setara Kas
Cash and Cash Equivalents, Borrowing PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama Owned by the Same Controlling Shareholder
Kas dan Setara Kas Trade Receivables and Trade Payables
PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama
Owned by the Same Controlling Shareholder Piutang Usaha dan Utang Usaha
Trade Receivables and Trade Payables PT Kimia Farma Pesero Tbk
Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama Owned by the Same Controlling Shareholder
Piutang Usaha dan Utang Usaha Trade Receivables and Trade Payables
PT Bio Farma Persero Dimiliki oleh pemegang saham pengendali yang sama
Owned by the Same Controlling Shareholder Piutang Usaha dan Utang Usaha
Trade Receivables and Trade Payables
Rincian transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi adalah sebagai berikut,
Penjualan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
in million Rupiah, unless otherwise stated
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero
2.189 2.293
4,75
PT Kimia Farma Persero Tbk
18.005 11.147
38,09
Jumlah Total
20.194 13.440
33,45
Penjualan Bersih Net Sales
1.381.437 1.621.899
17,41
Persentase dari Penjualan Bersih Percentage of Net Sales
1,46 0,83
Pembelian dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
in million Rupiah, unless otherwise stated
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease PT Kimia Farma Persero Tbk
833 350
57,98
PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero
2.667 9.725
264,64
PT Bio Farma Persero
16.318 23.329
42,96
Jumlah Total
19.818 33.404
68,55
The nature of relationships and transactions with Related Parties are:
Detail Transaction with Related Parties as below,
Sales
Purchase
TInJAUAn KEUAnGAn
FInAnCIAL REvIEw
143 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
in million Rupiah, unless otherwise stated
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Beban Pokok Penjualan
Cost of Goods Sold
1.069.010 1.291.844
20,84
Persentase dari Beban Pokok Penjualan Percentage of Cost of Goods Sold
1,85 2,58
Penghasilan Bunga dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
in million Rupiah, unless otherwise stated
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease PT Bank Mandiri Persero Tbk
494 257
47,98
Beban Bunga Pinjaman Provisi Interest Payables Provision
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
in million Rupiah, unless otherwise stated
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease PT Bank Mandiri Persero Tbk
35.299 18.699
47,03
PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
1.844
Aset dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
in million Rupiah, unless otherwise stated
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Kas dan Setara Kas
Cash and cash low PT Bank Mandiri Persero Tbk
103.410 26.215
74,64 PT Bank Rakyat Indonesia Persero Tbk
247.269 PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk
618 1.144
85,11 Piutang Usaha
Trade receivables PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero
1.621 830
48,79 PT Kimia Farma Persero Tbk
6.923 4.597
33,59 PT Bio Farma Persero
548 -
Jumlah Total
112.572 280.603
149,26 Jumlah Aset
Total Assets 1.249.764
1.533.709 22,72
Persentase dari Aset Percentage of Assets
9,01 18,30
Pembelian Purchase
Income of a rate
Asset
144 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Liabilitas dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
in million Rupiah unless otherwise stated
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Utang Usaha
PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero 1.425
7.554 430,11
PT Kimia Farma Persero Tbk 1.520
95 93,75
SKBDN Bank Mandiri -
4.982 -
PT Bio Farma Persero -
5.955 -
Utang Bank PT Bank Mandiri Persero Tbk
252.831 223.779
11,49 Jumlah
Total 255.776
242.365 5,24
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
662.062 941.000
55,47 Persentase dari Liabilitas
Percentage of Liabilities 38,63
25,75
INFORMASI KEUANGAN YANG MENGANDUNG KEJADIAN YANG BERSIFAT LUAR BIASA DAN
JARANG TERJADI
Di sepanjang tahun 2015, tidak terdapat kejadian yang bersifat luar biasa dan jarang terjadi yang berimbas pada informasi
keuangan Perseroan.
PERUBAHAN PERATURAN PERUNDANG- U N D A N G A N YA N G B E R P E N G A R U H
SIGNIFIKAN TERHADAP PERUSAHAAN
Pada tahun 2015 terdapat perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka penyesuaian dengan Peraturan
Otoritas Jasa Keuangan POJK dan Peraturan Perundang- undangan lainnya. Peraturan dimaksud antara lain
POJK No. 32POJK.042014 tentang Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan
POJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris, Emiten atau Perusahaan Publik.
Namun demikian, perubahan peraturan dan perundang- undangan tersebut tidak memiliki dampak langsung terhadap
kinerja keuangan Perseroan, seperti yang telah disampaikan di atas.
F I N A N C I A L I N F O R M A T I O N O N EXTRAORDINARY AND RARE EVENTS
In 2015, the Company did not experience extraordinary and rare events that afected the Company’s inancial information.
REGULATORY CHANGES WITH SIGNIFICANT IMPACTS TO THE COMPANY
In 2015, there were changes made to the Company’s Articles of Association in compliance with Financial Services Authority
Regulation POJK as well as other regulations. The regulations, among others, were POJK No. 32POJK.042014 on Plan to
Organize General Meeting of Shareholders for Public Company and POJK No. 33POJK.042014 on the Board of Directors and
Board of Commissioners, Issuers, or Public Company.
However, as stated above, the amendments made to laws and regulations did not have direct impact to the Company’s
inancial performance
liability
TInJAUAn KEUAnGAn
FInAnCIAL REvIEw
145 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
K E B I J A K A N A K U N T A N S I D A N PERUBAHANNYA
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia DSAK-IAI telah menerbitkan standar baru, revisi
dan interpretasi yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2015. Standar baru, revisi dan interpretasi
yang relevan terhadap Perseroan dan menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Perseroan, namun tidak memiliki dampak
material terhadap jumlah yang dilaporkan selama tahun berjalan atau tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
•
PSAK 1 revisi 2013 “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK 1 revisi 2013 mengharuskan entitas untuk
mengelompokkan item-item yang disajikan dalam penghasilan komprehensif lain atas dasar apakah item-
item tersebut berpotensi direklasiikasi ke laporan laba rugi selanjutnya. Laporan penghasilan komprehensif
lain pada laporan keuangan ini telah direvisi untuk mencerminkan PSAK 1 revisi 2013.
• PSAK 4 revisi 2013 “Laporan Keuangan Tersendiri”
PSAK 4 revisi 2013 mengatur persyaratan akuntansi ketika entitas induk menyajikan laporan keuangan
konsolidasi tersendiri sebagai informasi tambahan.
• PSAK 24 revisi 2013 “Imbalan Kerja”
Keuntungan dan kerugian aktuarial pengukuran kembali yang timbul dari penilaian program pensiun manfaat
pasti tidak lagi menggunakan corridor approach method dan harus diakui dalam penghasilan komprehensif lain.
Selain itu, pada PSAK 24 revisi 2013, biaya jasa lalu diakui segera di laporan laba rugi.
• PSAK 46 revisi 2014 “Pajak Penghasilan”
PSAK 46 revisi 2014 mensyaratkan pajak-pajak lainnya di luar dari pajak penghasilan badan disajikan terpisah
di laporan posisi keuangan. Pajak penghasilan dan pajak lainnya telah disajikan terpisah dalam laporan posisi
keuangan untuk mencerminkan PSAK 46 revisi 2014.
• PSAK 50 revisi 2014 “Instrumen Keuangan: Penyajian”
PSAK 50 revisi 2014 menjelaskan persyaratan untuk saling hapus instrumen-instrumen keuangan dan
mengantisipasi ketidak-konsistenan yang diidentiikasi dalam menerapkan kriteria saling hapus.
• PSAK 55 revisi 2014 “Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan pengukuran” PSAK 55 revisi 2014 menambahkan pengaturan kriteria
instrumen lindung nilai yang tidak dapat dianggap telah kadaluarsa atau telah dihentikan, serta ketentuan untuk
mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan pada tanggal setelah pengakuan awal.
ACCOUNTING POLICY AND ITS AMENDMENT
The Indonesian Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants DSAK-IAI has issued
new standards, amendments, and interpretations efective on or after 1 January 2015. The new standard, amendments,
and interpretations relevant to the Company and resulted in changes of the Company’s accounting policy, without
rendering material impacts on the amount reported during the year or the preceding years, are:
•
IFAS 1 Revised 2013 “Financial Statement Presentation” IFAS 1 Revised 2013 requires entities to group items
presented in other comprehensive income on the basis of whether the items can be reclassiied to the subsequent
proit and loss statements. Other comprehensive income in this inancial statements has been revised to relect
IFAS revised 2013.
• IFAS 4 revised 2013 “Separate Financial Statements”
IFAS 2014 revised 2013 provides accounting requirements for holding entity’s separate consolidated
inancial statements as additional information.
• IFAS 24 revised 2013 “Employee Beneits”
Actuarial gains and loss re-measurement arising from fixe benefit pension plan no longer uses approach
method corridor and must be recognized in other comprehensive income. In addition, according to IFAS
24 revised 2013, service fees are recognized in proit and loss statements.
• IFAS 46 revised 2014 “Income Tax”
IFAS 46 revised 2014 requires for taxes other than corporate income tax to be presented separately in the
inancial position statements. Income tax and other taxes have been presented separately in this inancial
statements to relect IFAS 46 revised 2014.
• IFAS 50 revised 2014 “Financial Instrument: Presentation”
IFAS 50 revised 2014 explains write-of requirements for inancial instruments and anticipates inconsistencies
identiied in the write-of criteria.
• IFAS 55 revised 2014 “Financial Instrument: Recognition
and Measurement” IFAS 55 revised 2014 adds hedging instrument criteria
that cannot be regarded as expired or terminated as well as requireents to recognize inancial instrument on the
date of measurement and on the date subsequent to initial recognition.
146 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
INFORMASI KELANGSUNGAN USAHA
Manajemen telah melakukan analisa kapabilitas internal dengan cara mengidentiikasi faktor-faktor internal yang
mencakup kekuatan dan kelemahan, serta faktor-faktor eksternal yang mencakup peluang dan tantangan yang
dihadapi Perseroan; atau yang dikenal dengan istilah Strength, Weakness, Opportunity, Threat
SWOT. Dengan memahami kekuatan dan peluang yang ada, Perseroan dapat
merencanakan langkah-langkah strategis untuk mencapai tujuan. Selain itu, dengan identiikasi terhadap kelemahan
dan tantangan yang ada, Perseroan dapat mengetahui area for improvement
dan program perbaikan yang harus dilakukan. Identiikasi kapabilitas internal dilakukan dengan melibatkan
seluruh unit di Perseroan, yang kemudian tertuang dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP untuk 1 satu
tahun ke depan dan Manajemen Risiko. Berdasarkan RKAP tahun 2015 yang telah disusun pada akhir tahun 2014 dan
awal tahun 2015, dan aspek Manajemen Risiko seperti yang dijelaskan pada bagian Tata Kelola Perusahaan, manajemen
tidak melihat adanya hal-hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap kelangsungan usaha Perseroan pada
tahun 2015.
BUSINESS CONTINUITY INFORMATION
The management has performed analysis on internal capabilities by identifying internal factors of strengths and
weaknesses as well as external factors of opportunities and challenges that the Company faces, or also known as the
Strength, Weakness, Opportunity, and Threat SWOT. By understanding its strengths and opportunities, the Company is
able to plan strategic measures to achieve its goals. In addition to that, by identifying its weaknesses and challenges, the
Company will be able to identify areas and programs of improvements
Internal capabilities are identiied by involving all units in the Company and are expressed in the RKAP for the next 1 one
year and Risk Management formulated based on 2015 RKAP that was developed at the end of 2014 and at the beginning of
2015. In terms of Risk Management, as described in Corporate Governance chapter, in the view of the management there was
no aspects with signiicant potential impacts to Company’s business continuity in 2015
TInJAUAn KEUAnGAn
FInAnCIAL REvIEw
147 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Perseroan memandang Sumber Daya Manusia SDM sebagai aset penting bagi keberlanjutan usaha sekaligus
sebagai pemangku kepentingan. Untuk mendukung kedua hal tersebut, Perseroan menegakkan komitmen kuat untuk
meningkatkan taraf hidup dan kualitas SDM secara terencana dan berkelanjutan. Terhitung hingga 31 Desember 2015,
Perseroan memiliki total 955 karyawan dengan besaran gaji sesuai Upah Minimum KabupatenKota Bekasi. Jumlah
karyawan ini menurun 8,59 dari tahun 2014, dimana pada Desember 2014 Perseroan memiliki 1.037 karyawan.
Penurunan ini merupakan komitmen dan strategi besar Perseroan untuk terus melakukan eisiensi di hampir segala
bidang, dan menciptakan organisasi yang ramping dan efektif. For the Company, Human Resorces HR is a critical asset for
business continuity and as stakeholders. To address these roles, the Company upholds strong commitment to improve
the welfare and competence of HR in a well-planned and continuous manner. As of 31 December 2015, the Company
had a total of 955 employees. Their salaries comply with the standard of Minimum Wage set by Bekasi DistrictCity.
The number of employees declined by 8.59 from 2014 payroll, where as of December 2014 the Company had 1,037
employees. The decrease relected the Company’s commitment and strategy to pursue lean and efective organization.
SUMBER DAYA MANUSIA
HUMAn RESOURCES
148 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Guna mendorong kemandirian sekaligus pengelolaan usaha yang berasaskan eisiensi dan efektiitas, Perseroan
memberikan kewenangan kepada Entitas Anak PT Indofarma Global Medika dan Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung
PT Farmalab Indoutama dalam menentukan kebijakan pengelolaan SDM. Hingga akhir tahun 2015, jumlah karyawan
yang bernaung di bawah Kelompok Usaha mencapai 1.728 karyawan.
Komposisi dan Jumlah SDM Perseroan
Perbandingan Jumlah Karyawan Kelompok Usaha
2014 2015
PT Indofarma Persero Tbk 1.037
955 Entitas Anak
Subsidiary PT Indofarma Global Medika
747 763
Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung Indirect Ownership Subsidiary
PT Farmalab Indoutama 10
10 Jumlah
Total 1.794
1.728
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jabatan Level Organisasi PT Indofarma Persero Tbk
20 19
161 160
50 49
806 727
Manajer Asisten Manajer
Supervisior Pelaksana
2014 2015
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Tingkat Pendidikan PT Indofarma Persero Tbk
11 11
73 66
343 301
487 486
26 24
97 67
S2 SD
SMP Sederajat Diploma 3
S1 SMA Sederajat
2014 2015
In order to promote independency and to drive eicient and efective business management, the Company allows
Subsidiary PT Indofarma Global Medika and indirect Subsidiary PT Farmalab Indoutama to separately manage their HR. Until
end of 2015, there were a total of 1,728 employees under the Group.
HR Composition and Total Employees
The Comparison of Employees Business Group
Level Composition PT Indofarma Persero Tbk Employee by PositionLevel in the Organization
PT Indofarma Persero Tbk
Composition Employees Of The Company Based on The Level Education
SUMBER DAyA MAnUSIA
HUMAn RESOURCES
149 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Status Kepegawaian PT Indofarma Persero Tbk
229 181
808 774
Karyawan Tetap Karyawan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu PKWT
2014 2015
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenis Kelamin PT Indofarma Persero Tbk
242 225
759 730
Perempuan Laki-laki
2014 2015
Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Usia PT Indofarma Persero Tbk
25 29
294 248
323 310
92 80
303 288
≥55 tahun 25 tahun
45 – 54 tahun 25 – 34 tahun
35 – 44 tahun
2014 2015
Pengembangan Kompetensi SDM
Perseroan memiliki kebijakan pengembangan SDM yang ditetapkan manajemen, dimana kebijakan ini selaras dengan
rencana pengembangan usaha Perseroan terutama pada aspek-aspek berikut ini,
1. Pengembangan Organisasi
• Job Enrichment
Individu diberi penugasan yang beragam dari sisi usaha, teknis, dan organisasi ditujukan untuk
memperkaya kemampuan karyawan dalam fungsi tugasnya.
• Job Enlargement
Individu dalam Perseroan diberikan penugasan
Composition Employees of The Company Based On Employment Status PT Indofarma Persero Tbk
The Composition of The Employees of The Company on The Basis Of Gender PT Indofarma Persero Tbk
The Composition of The Employees of The Company On The Basis Of Age PT Indofarma Persero Tbk
hR Competence Development
The Company’s HR development policy is deined by the management and in line with the Company’s business
development plan, especially in terms of the following aspects:
1. Organizational Development •
Job Enrichment Employees are given various assignments in terms
of business, technicality, and organizational, with the purpose to enrich the individual’s
ability to perform his or her responsibilities.
• Job Enlargement
Employees are assigned in projects that involve
150 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
dalam proyek-proyek yang melibatkan koordinasi antar lintas bidang. Implementasi dari aspek ini
ditujukan untuk memperluas wawasan karyawan untuk mengetahui hubungan proses usaha
yang komprehensif.
• Job Value
Melakukan reviu berkala pada masing-masing posisi terkait dengan kontribusinya dalam pencapaian
kerja untuk menentukan nilai yang harus dihargai di setiap jabatan yang ada di Perseroan.
• Job Grading
Menetapkan bobot jabatan dari masing-masing posisi yang ada di Perseroan untuk melakukan
pemetaan posisi. •
Rotasi dan Mutasi Dilakukan dengan mempertimbangkan azas prestasi
dan kualiikasi yang dibutuhkan untuk program penyegaran dan program pemenuhan kompetensi
dan kualiikasi dalam persyaratan jenjang karir.
2. Transformasi Budaya Perseroan memiliki budaya perusahaan dan senantiasa
menanamkannya kepada seluruh karyawan dan manajemen sebagai dasar etika usaha dan norma perilaku
insan Perseroan. Budaya perusahaan ini merupakan kumpulan dari tata nilai yang disepakati bersama dan
melandasi semua aspek budaya dan organisasi
Dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM, Perseroan berkomitmen untuk memberikan pendidikan dan pelatihan
di seluruh aspek operasional Perseroan secara terencana dan berkelanjutan. Upaya peningkatan kompetensi ini
diselenggarakan dengan menjunjung tinggi prinsip persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan Perseroan.
Pada tahun 2015, Perseroan telah mendorong pengembangan kompetensi SDM melalui serangkaian program pendidikan
dan pelatihan, baik program yang menyangkut produk dan pemastian mutu, maupun program pendidikan dan
pelatihan yang berhubungan dengan manajerial maupun tata kelola perusahaan. Bentuk program pendidikan dan
pelatihan yang dilakukan diantaranya adalah In House Training
SeminarWorkshop yang memberdayakan karyawan Perseroan sebagai InternalTrainerFacilitatorInstructor. Selain
bagian dari eisiensi yang diterapkan Perseroan, metode tersebut dapat mendorong karyawan Perseroan untuk
meningkatkan pengetahuan dan kompetensi agar mampu memberikan pendidikan dan pelatihan yang sesuai kepada
karyawan lainnya. interdepartmental coordination. The purpose
is to expand employees’ insighs and equip them with comprehensive knowledge regarding
business process.
• Job Value
Periodical review is conducted to assess certain positions’ contributions in Company
performance, to determine the value associated with positions available in the Company.
• Job Grading
Valuing grade of positions available in the Company to map positions.
• Rotation and Mutation
Fulilling employees’ competence and qualiications in line with career requirements to achieve Company’s
goals
2. Culture Transformation The Company has corproate culture that it continually
strives to disseminate to all employees and management as basis of business and behaviour conduct of all
employees of the Company. Corporate culture consists of a set of norms that have been agreed upon and serves
as a foundation for all cultural and organizational aspects.
To improve HR competence, the Company is committed to continuously provide planned education and training
regarding all of the Company’s operations. Competence development also works on the basis of equal opportunity
for all employees.
In 2015, HR competence development in the Company was achieved through a series of education and training programs
in product and quality asurance, managerial, and corporate governance. Education and training programs were delivered
using diferent methods, including In House Training, Seminar, and Workshops, empowering fellow employees as Internal
TrainersFacilitatorsInstructors. Not only as part of eiciency eforts that the Company applied, this method also motivated
employees to step up their own knowledge and skills in order to be able to properly impart knowledge and train
their colleagues.
SUMBER DAyA MAnUSIA
HUMAn RESOURCES
151 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Terkait mutu produk, Perseroan memberikan pelatihan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB, Cara Pembuatan Obat
Tradisional yang Baik CPOTB, dan Good Laboratory Practices. Selain program pelatihan tersebut, Perseroan memberikan
pelatihan Enterprise Resource Planning ERP; Audit Internal tingkat I; Regulasi BPJS, Sistem Jaminan Halal, pengelolaan
limbah; ISO 9001 : 2015, dan pelatihan Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3.
Pada tahun 2015, jumlah kepesertaan yang mengikuti program peningkatan kompetensi di atas mencapai 1.166
kepesertaan, menurun dari jumlah di tahun 2014 yang sebesar 2.612 kepesertaan pelatihan. Demikian pula dengan jumlah
waktu pelatihan yang menurun dari 12.500 jam di tahun 2014 menjadi 5.114 jam di tahun 2015. Besaran investasi
yang dikeluarkan Perseroan untuk program pendidikan dan pelatihan di tahun 2015 sebesar Rp147,9 juta, turun
51,28 dari investasi di tahun 2014 yang sebesar Rp303,6 juta. Walaupun terjadi penurunan, namun Perseroan tetap
berkomitmen untuk melakukan pengembangan kompetensi karyawan, dengan tetap mempertimbangkan efektifitas
investasi untuk dapat menciptakan SDM yang memilliki daya saing yang tinggi.
Kesejahteraan Karyawan, Lingkungan Kerja dan Kesetaraan Kesempatan
Bentuk komitmen Perseroan terhadap kesejahteraan para karyawannya ditunjukan melalui penerapan praktik
Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selain
itu, yang tidak luput juga dari perhatian Perseroan, antara lain penerapan standar gaji atau honorarium yang telah ditetapkan
sesuai dengan Upah Minimum KabupatenKota yang berlaku, pemberian tunjangan, Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
BPJS Ketenagakerjaan, jaminan kesehatan, pengelolaan Dana Pensiun oleh Lembaga Keuangan DPLK. Guna membentuk
lingkungan kerja yang kondusif, Perseroan menyediakan sarana ibadah, menyelenggarakan forum komunikasi korporat
dan memfasilitasi forum komunitas karyawan.
Melalui kebijakan pengembangan SDM, Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada
seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi tanpa memandang suku, agama, ras, antar golongan dan
gender. Guna menyeimbangkan kebutuhan operasional usaha Perseroan dengan hak karyawan, Perseroan melakukan
penilaian kinerja yang dilakukan setiap tahunnya. In terms of product quality, the Company delivered training
on Good Manufacturing Practices GMP, GMP for Traditional Medicines, and Good Laboratory Practices. Moreover, the
Company also organized Enterprise Resource Planning ERP; Internal Audit Level I; BPJS Regulation, Halal Assurance System,
waste management; ISO 9001 : 2015, and Health, Safety, and Enviroment trainings.
Throughout 2015, there were a total of 1,166 employees who participated in competence development programs. The
number decreased from 2,162 employees in 2014. Training hours also decreased from 12,500 hours in 2014 to 5,114
hours in 2015. Training investments in 2015 amounted to Rp147.9 million, or down 51.28 from 2014 investments in
the amount of Rp303.6 million. Despite the decrease, the Company remained committed to develop the competence
of its employees to create highly competitive HR whilst maintaining investment eiciency.
Employee Welfare, Work Environment, and Equality of Opportunity
To demonstrate its commitment to employee welfare, the Company applies Employment, Safety, and Health at the
Workplace practices that comply with applicable regulatory requirements. In addition, the Company also adheres to
salary or pay standard stipulated under prevailing Minimum Wage policy in the DistrictCity, provides employee beneits,
registered with social security program from Social Security Administration Body for Employment BPJS Ketenagakerjaan,
provides health insurance, and participates in pension fund management Financial Institution Pensiun Fund DPLK.
To create a work environment that is conducive to growth, the Company also provides religious facilities, organizes
corporate communications forum, and facilitates employee community groups.
Through its HR development policy, the Company gives same and equal opportunities to all employees to develop their
competence regardless of ethnicity, religion, race, group, and gender. To maintain the balance between the Company’s
business operations with employees’ rights, the Company conducts annual performance assessment.
152 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Perseroan juga menerapkan reward dan punishment bagi karyawan. Reward diberikan kepada karyawan yang
berprestasi baik berupa insentif, bonus, kenaikan golongan, promosi jabatan, dan kebijakan promotif lainnya. Sedangkan
setiap pelanggaran akan diberikan punishment sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama PKB.
Dalam aspek imbalan kerja, Perseroan menerapkan dasar perhitungan honorarium berdasarkan SK Gubernur Jawa Barat
tentang Upah Minimum KabupatenKota UMK Provinsi Jawa Barat. Mekanisme perhitungan honorarium menggunakan
sistem Golongan dan Langkah, dimana Golongan berada di rentang I sampai dengan XII. Golongan I – VI termasuk dalam
level pelaksana, Golongan VII – VIII level supervisor, Golongan IX – X level asisten manajer, dan level manajer berada dalam
Golongan XI – XII. Pada rentang honorarium, gaji terendah berada di level pelaksana, sebesar Rp3.854.153; sementara
gaji tertinggi berada di level manajer sebesar Rp16.238.700.
Sebagai apresiasi terhadap loyalitas karyawan, Perseroan memberikan penghargaan berdasarkan masa kerja karyawan.
Bagi karyawan yang telah bekerja selama 15 tahun, Perseroan memberikan penghargaan 15 gram emas; masa kerja 20 tahun
mendapatkan penghargaan 20 gram emas; 25 gram emas untuk masa kerja 25 tahun, 30 gram emas untuk masa kerja
30 tahun; dan 35 gram emas untuk masa kerja 35 tahun.
Dalam menunjang produktivitas dan kepuasan karyawan, Perseroan mendukung adanya aktivitas di luar pekerjaan,
baik di bidang olah raga, hobi maupun kegiatan keagamaan. Aktivitas olah raga yang difasilitasi Perseroan antara lain sepak
bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, dan tenis lapangan. Aktivitas hobi dilakukan dengan kegiatan pecinta alam dan
komunitas otomotif. Kegiatan keagamaan meliputi pengajian rutin karyawan, kajian Islam Muslimah dan persekutuan doa.
Perseroan meyakini, kenyamanan bekerja dalam seluruh aspek akan mendorong loyalitas dan produktivitas setiap
karyawan untuk berkontribusi dalam kinerja Perseroan secara keseluruhan.
Melalui komitmen dan strategi yang telah ditempuh diatas, Perseroan berupaya untuk meningkatkan level kapasitas
SDM, menciptakan lingkungan kerja yang baik, dan sekaligus membentuk organisasi yang ramping dan efektif.
The Company also applies reward and punishment approach. Reward is based on merit and is given in the form of incentive,
bonus, grade promotion, position promotion, and others. Meanwhile, any violation will consequently lead to punishment
in the form that is in accordance to Collective Bargaining Agreement PKB.
In terms of work compensation, the Company refers to pay standard based on the West Java Gubernatorial Decree
on DistrictCity Minimum Wage of West Java Province. It applies Grading mechanism; Grade ranges from Grade I to
XII. Operator level is in Grade I-IV; Supervisor in Grade VII-VIII; assistant manager in Grade IX-X, and manager in Grade XI-
XII. In terms of pay range, operator level has the lowest pay level at Rp3,854.143, while the highest pay level is applied to
managerial level at Rp16,238,700.
To express its appreciation to employee loyalty, the Company also has tenure-based reward program. For a 15-year tenure,
the Company rewards an employee 15 grams of gold; for a 20-year tenure, the Company rewards 20 grams of gold; 25
grams of gold for 25-year tenure; 30 grams of gold for 30-year tenure; and 35 grams of gold for 35-year tenure.
To support employee productivity and ensure employee satisfaction, the Company fully supports leisure activities,
such as sports, hobbies, and religious activities. In sports, the Company facilitates activities such as football, futsal,
badminton, table tennis, and tennis. The Company also supports other activities including mountainering club
and automotive club, and religious programs such as regular Qoran study class, Islamic study class, and praying
session for Christians and Catholics. The Company believes that convenience at the workplace will drive loyalty and
productivity of all employees, and motivate them to contribute to the overall performance of the Company.
Through the above commitment and strategies, the Company strives to improve HR capacity level, create positive work
environment, and create a lean and efective organization.
SUMBER DAyA MAnUSIA
HUMAn RESOURCES
153 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan Sebagai Pedoman Perilaku Karyawan
Dalam menjalankan aktivitasnya, Perseroan memegang teguh pelaksanaan prinsip Good Corporate Governance GCG atau
Tata Kelola Perusahaan yang baik. Melalui prinsip GCG ini, Perseroan melandaskan kekaryaaan seluruh insan Perseroan
melalui Pedoman Etika dan Tata Perilaku atau Code of Conduct. Selain itu, Perusahaan memiliki Nilai Inti Perusahaan yaitu
Kepedulian, Profesional dan Kewirausahaan sebagai Budaya Perusahaan yang akan menjadi ide besar Pedoman Perilaku
dan hubungan ketenagakerjaan di Perseroan. Prinsip pelaksanaan GCG melalui Pedoman Perilaku diharapkan
dapat memberikan suasana kerja yang profesional dan saling menghargai antar karyawan sekaligus menekan kesempatan
akan terjadinya penyimpangan internal.
Perseroan juga mengupayakan sosialisasi dan internalisasi Pedoman Kerja dan Budaya Perusahaan melalui beragam
bentuk hal. Berbagai program kampanye dan kegiatan dilakukan untuk terus memberikan pemahaman kepada
karyawan akan pentingnya hubungan kekaryawanan dan ketenagakerjaan yang sehat, yang kemudian akan berimbas
terhadap kinerja dan citra Perseroan.
Tentang penerapan GCG selengkapnya diuraikan dalam bab Tata Kelola Perusahaan dalam laporan tahunan ini.
hubungan Industrial dan Kebebasan Berorganisasi
Perseroan memandang pentingnya hubungan perusahaan- manajemen-karyawan sebagai hubungan industrial yang
melandasi pengelolaan organisasi yang sehat dan bermutu. Perseroan memberikan kebebasan kepada seluruh karyawan
untuk berorganisasi dalam wadah Serikat Pekerja SP Indofarma dengan keanggotaan hingga kini mencapai
hampir seluruh karyawan. Aktivitas yang dilakukan oleh SP Indofarma adalah semua yang terkait dengan hubungan
industrial, advokasi anggota dan pelatihan ketenagakerjaan.
Di samping itu, hubungan industrial antara Perseroan dan karyawan dituangkan dalam kepemilikan karyawan dalam
Entitas Anak PT Indofarma Global Medika IGM dan Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung PT Farmalab Indoutama
Farmalab, dimana karyawan melalui Koperasi Pegawai Indofarma KOPAMA memiliki 0,001 pada IGM dan 1
atas kepemilikan Farmalab.
Code of Conduct and Corporate Culture that Guide Employee Behavior
In conducting its business activities, the Company stongly upholds the principle of Good Corporate Governance GCG.
GCG is the foundation of the Company’s Code of Conduct that applies to all employees. In addition, the Company
has also deined Corporate Values, namely Compassionate, Professional, and Entrepreneurship, which form the body of
Corporate Culture and relect the ideas of Code of Conduct as well as employee relations in the Company. By embedding
GCG in the Code of Conduct, the Company aspires to create professional work environment, where employees respect
one another, and minimize the risk of internal fraudulence.
The Company disseminates and inculcates Code of Conduct and Corporate Culture through various activities. Diferent
campaigns and activities are promoted to continually build employee awareness on the importance of healthy work
relations, which would inluence the Company’s performance and reputation.
Discussion on GCG implementation is presented in Good Corporate Governance chapter in this annual report.
Industrial Relations and Freedom to Associate
To the Company, the company-management-employees relationship that forms industrial relations is vital, as healthy
and quality organizational management is founded upon it. The Company provides room for all employees to associate and
organize Indofarma Worker’s Union, which membership today has covered almost all employees. Activities of Indofarma
Worker’s Union focus industrial relations issues, member advocacy, and vocational training.
The employer-employee industrial relations is also relected from ownership of Subsidiary PT Indofarma Global Medika
IGM and Indirect ownership Subsidiary PT Farmalab Indoutama, where through employee cooperative unit
Koperasi Pegawai Indofarma KOPAMA, employees own 0.001 and 1, respectively.
154 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Penerapan Information Technology IT Governance atau Tata Kelola Teknologi Informasi TI sangat diperlukan untuk
mendukung produktifitas Perseroan. Di samping itu, TI memberikan model pengelolaan organisasi berbasis sistem,
dimana asas akuntabilitas menjadi kunci bagi pelaksanaan pengelolaan organisasi yang sehat dan berkelanjutan. TI
dewasa ini juga telah menjadi proses dokumentasi dan sistem penanganan darurat disaster recovery planning untuk
mengantisipasi adanya kegagalan sistem yang terjadi dan menghindari dampak signiikan terhadap kinerja Perseroan.
TI yang dikembangkan Perseroan bertujuan guna meningkatkan eisiensi dan produktiitas Perseroan. Di atas
itu semua, fungsi TI Perseroan mempermudah manajemen dalam proses pengambilan keputusan guna meningkatkan
daya saing Perseroan dengan kondisi persaingan bisnis yang semakin ketat.
Information Technology IT Governance is an important element to support Company’s productivity. IT also enables
a system-based organizational management practices, where accountability is key to healthy and sustainable
organizational management. Today, IT has also played a part in documentation process as well as disaster recovery planning
to anticipate system failure and prevent signiicant impacts to Company’s performance.
IT that the Company develops has the objectives to enhance the Company’s eiciency and productivity. More importantly,
IT system in the Company enables easier decision-making by the management to increase the Company’s competitivess
in an increasingly tight business competition.
TEKNOLOGI INFORMASI
InFORMATIOn TECHnOLOGy
155 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
P R I N S I P DA S A R DA N K E B I JA K A N TEKNOLOGI INFORMASI PERSEROAN
Perseroan memandangnya pentingnya fungsi TI dalam pengelolaan operasional dan tata kelola organisasi. Dalam
Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan, Tata Kelola Sistem dan Teknologi Informasi didefiniskan
sebagai sebuah struktur dan proses yang saling berhubungan serta mengarahkan dan mengendalikan Perseroan dalam
mempertahankan, memperluas dan mencapai strategi serta tujuan organisasi melalui penciptaan nilai tambah dan
penyeimbangan antara pengelolaan sumber daya, risiko dan manfaat dari teknologi informasi serta prosesnya.
Perseroan merumuskan prinsip dasar dan kebijakan TI untuk memberikan tujuan dan batasan-batasan atas proses TI dalam
rangka memenuhi kebijakan dan kebutuhan pemangku kepentingan. Kebijakan ini diharapkan dapat memperjelas
tujuan dan pengambilan keputusan yang lebih efektif serta memaksimalkan nilai informasi Perseroan. Prinsip dasar dan
kebijakan TI Perseroan terdiri dari: 1.
TI yang dibangun harus comply dengan standar praktik manajemen TI Internasional, diantaranya Control Objective
for Information and Related Technology COBIT.
2. Tujuan TI yang dibangun harus selaras dengan strategi
dan tujuan Perseroan. 3.
TI yang dibangun harus memiliki nilai yang sangat strategis dalam mendukung terciptanya produk atau
jasa Perseroan yang unggul dan kompetitif, serta memperlancar proses bisnis yang diwujudkan dengan
meminimalisasi down time dengan adanya infrastruktur yang berjalan dengan baik.
4. Investasi TI harus mempertimbangkan aspek
keuntungan berupa pengurangan biaya dan kemudahan memperoleh informasi.
Berdasarkan prinsip dasar dan kebijakan TI Perseroan di atas, Direksi menetapkan fungsi TI sebagai berikut:
1. M e w u j u d k a n r a n c a n g a n s i s t e m i n f o r m a s i
menjadi konstruksi TI yang mendukung kinerja operasional Perseroan.
2. Menjalankan konsultasi dengan pihak pengguna user
melalui komunikasi secara rutin. 3.
Melaksanakan pelatihan terkait TI kepada user. 4.
Menerapkan sistem penjaminan mutu untuk memastikan bahwa perangkat-perangkat dan sistem yang digunakan
dalam TI telah berada pada kualitas dan tingkat layanan yang diharapkan.
INFORMATION TECHNOLOGY PRINCIPLES AND POLICY
To the Company, IT is an important part of organizational management and corporate governance. In its Corporate
Governance guidelines, System and Information Technology Governance is deined as interrelated structure and process
that directs and controls the Company in the process of maintaining, expanding, and achieving strategic as well
as organizational goals by creating added value to and balancing the management of resources, risks, and beneits
of information technology and the processes associated with it.
The Company has identiied IT basic principles and policy as directives and to provide IT process corridor, taking into
account the interests of stakeholders. The policy is expected to make objectives understandable and to allow a more efective
decision making as well as to maximize the value of Company’s information. The Company’s IT basic principles and policy are:
1. IT that is developed must comply with international standard IT managment practices, among others Control
Objective for Information and Related Technology COBIT. 2. IT objective must be in line with the Company’s strategies
and objectives. 3. IT must have strategic value that will enable superior
and competitive products and services of the Company, allowing seamless business process as indicated by
minimized down time and infrastructure that is up and running smoothly.
4. IT investments shall take into account the beneits of cost eiciency potential and easy information obtainment.
With regards to the above IT basic principles and policy, the Board of Directors has established IT function with the
following duties: 1. To realize information system design into IT construction
that is capable to support the Company’s operational performance
2. To provide consultation to system users through regular communications.
3. To organize user TI training 4. To implement quality assurance system in order to ensure
that IT equipment and system have the quality and service performance that are as expected.
156 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
5. Menerapkan penjaminan mutu untuk memastikan bahwa
datainformasi yang dihasilkan oleh sistem informasi telah berada pada kualitas, kuantitas dan waktu yang
diharapkan oleh user.
6. Menerapkan kendali-kendali terkait dengan aktivitas TI
guna memperoleh pemanfaatan yang aman dan optimal.
LINGKUP DAN TAHAPAN PROSES TATA KELOLA TEKNOLOGI INFORMASI
Perseroan mengoptimalkan tata kelola TI melalui tahapan proses sebagai berikut:
1. Perencanaan Sistem
Perencanaan sistem meliputi proses identifikasi kebutuhan organisasi dan formulasi inisiatif-inisiatif TI
yang dapat memenuhi kebutuhan Perseroan, dengan mencanangkan visi dan misi di bidang TI; melakukan
penyusunan rencana strategis di bidang TI yang sejalan dengan strategi bisnis Perusahaan; menyusun rancangan
dan desain teknis; dan penjabaran rancangan dan desain teknis TI ke dalam konstruksi sistem secara isik
dan fungsional.
2. Manajemen Investasi
Manajemen investasi meliputi pengelolaan investasi TI, peningkatan eisiensi dan efektivitas penggunaan
sumber daya TI dan pendekatan yang meningkatkan pencapaian nilai dari implementasi TI. Tahapan proses
ini dimulai dengan perencanaan investasi yang matang, peningkatan eisiensi penggunaan sumber daya dan
pengelolaan risiko, pelatihan dan pengembangan SDM; standarisasi mutu layanan; penerapan sistem
penanganan darurat disaster recovery planning atau contingency planning
. 3.
Realisasi dan Pemeliharaan Realisasi dan Pemeliharaan meliputi pemilihan,
penetapan, pengembanganakuisisi sistem TI, manajemen proyek TI, serta menangani operasi TI yang
memberikan jaminan tingkat layanan dan keamanan sistem TI yang dioperasikan dan pemeliharaan aset-
aset TI untuk mendukung pengoperasian sistem yang optimal, melalui:
a.
Penyusunan Master Plan pembangunan dan pengembangan TI.
b. Penggunaan satu Enterprise Resources Planning
ERP sebagai back office system, dan aplikasi ekstensi lainnya.
5. To implement quality assurance that ensures data information generated by information system quality,
quantity, and timeliness meet users’ expectations. 6. To apply control measures related to IT activities in order
to gain secure and optimum utilization.
SCOPE AND PHASES OF INFORMATION TECHNOLOGY GOVERNANCE
To optimize IT governance, the Company has deined the following phases:
1. System Planning System planning includes organizational needs
identiication process and formulation of IT initiatives that can fulill Company’s requirements, by deining IT vision
and mission; it also includes formulation of IT strategic plan that is in line with Company’s business strategy;
technical design and engineering; and incorporation of IT design and engineering to system construction,
physically and functionally.
2. Investment Management Investment management covers IT investment
management, enhancement of resource use eiciency and efectiveness, and approach that increases the value
achieved from IT implemenation. These phases started with thorough investment planning, improvement of
resource use and risk management eiciency, human resource training and development, service quality
standardization, and disaster recovery planning or contingency planning.
3. Execution and Maintenance Execution and maintenance includes selection,
determination, developmentacquisition of IT system; IT project management; and IT operations that can provide
service level assurance and security of IT system as well as IT asset maintenance to enable optimum system
operations through:
a. Formulation of Master Plan for IT development b. Use of a single Enterprises Resource Planning ERP as
back oice system as well as other extention applications
TEKnOLOGI InFORMASI
InFORMATIOn TECHnOLOGy
157 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
c. Penerapan Executive Information System danatau
Decision Support System memberikan masukan yang
diperlukan untuk proses pengambilan keputusan. d.
Penetapan tingkat layanan yang disepakati Service Level Agreement
bersama-sama pemakai user dan direviu secara berkala.
4. Pengawasan dan Evaluasi
Pengawasan dan evaluasi ditetapk an untuk memastikan adanya umpan balik atas pengelolaan TI,
yaitu berupa ketercapaian kinerja yang diharapkan. Untuk mendapatkan deskripsi kinerja setiap proses TI
digunakan indikator keberhasilan. Indikator keberhasilan inilah yang akan dapat digunakan oleh manajemen
atau auditor, untuk mengetahui apakah proses TI telah dilakukan dengan baik, yaitu memiliki prosedur
dan indikator yang tepat untuk mengukur efektivitas pengelolaan TI; adanya prosedur baku dalam menangani
permasalahan TI yang terjadi; pemantauan, evaluasi dan pengendalian sistem secara berkala; serta pelaporan
secara berkala kepada Direksi mengenai kinerja TI.
VISI DAN MISI PENERAPAN TEKNOLOGI INFORMASI
Visi
Vision Memberikan Layanan Teknologi Informasi yang Paripurna Guna Menunjang Proses Usaha PT Indofarma Persero Tbk
To Provide the Best Information Techology Services to Support Busines Process of PT Indofarma Persero Tbk
Misi
Mission •
Menyediakan layanan aplikasi ERP yang handal. •
Menyediakan infrastruktur Teknologi Informasi yang representatif. •
Memberikan solusi yang komprehensif atas permasalahan Teknologi Informasi.
• To provide reliable ERP application services
• To provide suicient Information Technology infrastructure
• To provide comprehensive solutions for Information Technology-related issues
INFRASTRUKTUR TEKNOLOGI INFORMASI PERSEROAN
Guna menunjang aktivitas operasional dan bisnisnya, Perseroan memiliki infrastruktur perangkat keras berupa
server database Sunire V890 dengan kemampuan 2 dua
prosesor Dual Core bermemori 12Gb, dan Sun Storage Server STK 2540. Server Perseroan ini dijalankan dengan aplikasi
server Sunire V280R.
c. Implementation of Executive Information System andor Decision Support System provides input needed to
inform decision-making process d. Determination of service level agreement with user,
reviewed periodically. 4. Monitoring and Evaluation
The purpose of monitoring and evaluation activities are to ensure that IT management processes receive feedback
in terms of the achievement of expected performance. To generate a description of performance of every IT
process, success indicators are applied. Success indicators are used by the management or auditors to determine
whether IT processes have been carried out thoroughly and have appropriate procedures and indicators to
measure IT management efectiveness; availability of standard procedure to address IT-related issues; periodic
monitoring, evaluation, and system control; and regular reporting to the Board of Directors on IT performance.
VISION AND MISSION OF INFORMATION TECHNOLOGY IMPLEMENTATION
I N F O R M A T I O N T E C H N O L O G Y INFRASTRUCTURE
To support its operational and business activities, the Company has in place hardware infrastructure that includes database
serve Sunire V890 that has 2 two Dual Core 12Gb memory capacity, and Sun Storage Server STK 2540. The Company uses
Sunire V280R server application to run its servers.
158 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pada infrastruktur perangkat lunak, Perseroan menggunakan Azecsoft sebagai sistem ERP, dengan modul mencakup
inventory , pengadaan, manufacturing, Sumber Daya Manusia,
penjualan dan distribusi, serta keuangan dan akuntansi. Sistem ERP ini telah digunakan Perseroan sejak tahun 2005. Perseroan
juga melengkapi sistem yang ada dengan antivirus yang handal dan menyediakan layanan surat elektronik korporasi
untuk menunjang kegiatan Perseroan.
Implementasi sistem TI di Perseroan, Entitas Anak, dan seluruh kantor cabang dapat dilihat pada bagan di bawah ini.
Internet
Kantor Pemasaran Kantor Cabang
Kantor Pusat Pabrik
Kantor Cabang Entitas Anak IGM
VPN MLS
Virtual Private Network Multiprotocol Label Switching
Jaringan Teknologi Informasi Grup Indofarma
Indofarma Group Information Technology network In terms of software infrastructure, the Company uses Azecsoft
for ERP system. The modules include inventory, procurement, manufacturing, Human Resource, sales and distribution,
inance, and accounting. The Company has been using this ERP system since 2005. The Company also equips the system
with reliable antivirus and has set up corporate email service to further support its actvities.
IT system implementation of the Company and Subsidiaries as well as all branch oices is illusrated in the following igure.
TEKnOLOGI InFORMASI
InFORMATIOn TECHnOLOGy
159 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
INVESTASI TEKNOLOGI INFORMASI PERSEROAN
Besaran investasi untuk pengadaan TI Perseroan adalah sebagai berikut,
Item 2014 Rp
2015 Rp
Biaya sistem ERP Azecsoft Azecsofr ERP System Cost
1.000.000.000 1.700.000.000
Biaya pemeliharaan server Maintaning Server Expenses
825.000.000 Pengadaan Antivirus
Antivirus procurement 100.000.000
Peralatan PC dan notebook PC and Notebook Procurement
100.000.000 200.000.000
Jumlah Total
1.925.000.000 2.000.000.000
Di tengah kebijakan efisiensi yang dilakukan Perseroan, besaran investasi Perseroan dalam TI di tahun 2015
justru meningkat 3,9 dibandingkan tahun 2014. Hal ini menunjukkan komitmen Perseroan untuk dapat memberikan
infrastruktur yang memadai bagi pengelolaan kegiatan operasional dan usaha Perseroan.
PROYEKSI 2016
Agar sistem TI Perseroan dapat menopang aktivitas operasional dan usaha secara lebih optimal, Perseroan di tahun 2016 telah
menganggarkan pengadaan sistem ERP yang terkini dan secara bertahap akan melakukan migrasi data ke dalam sistem
yang baru. Pergantian sistem ERP akan dilakukan melalui sistem baru yang lebih modern dan memiliki modul yang
lebih menyeluruh bagi bidang-bidang operasional dan bisnis Perseroan. Sistem ini juga diharapkan mampu memberikan
aspek manajemen risiko yang lebih baik, sehingga dapat menjadi salah satu alat bagi manajemen untuk memantau
seluruh aspek risiko yang dimiliki Perseroan.
INFORMATION TECHNOLOGY INVESTMENT
The amount of investment to procure the Company’s IT system is as follows:
Amidst the implementation of Company’s eiciency policy, IT investment in 2015 increased by 3.9 compared to 2014.
This reflected the Company’s commitment to provide adequate infrastructure for the management of Company’s
operational activities.
2016 PROJECTION
In order to optimize Company’s IT system capability to support operatioal nad business activities, for 2016 the Company has
set aside budget to procure the latest ERP system and will carry out gradual system migration to the new system. ERP
system replacement means the Company will have a modern, up-to-date system with modules that cover the Company’s
operational and business areas more comprehensively. This new system is also expected to improve risk management
and can be one of the management’s tools to monitor all risks faced by the Company.
160 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
KINERJA ANAK PERUSAhAAN
SUBSIDIARy PERFORMAnCE
161 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Nama Perusahaan
Company Name
Kegiatan Usaha
Operational Activities
Domisili dan Tahun Dimulainya Operasi
Komersial
Domicile and in the start of its
commercial operations
Persentase Kepemilikan
Percent of Ownership
Aset
Asset dalam jutaan Rupiah
in million Rupiah
Status Operasi Operation Status
2014 2015
2014 2015
Entitas Anak Subsidiary
PT Indofarma Global Medika
Distribusi dan perdagangan obat dan alat kesehatan trade and distribution of medicines, medical devices
Jakarta, 2000 99,999
99,999 624.800
909.255 Beroperasi
Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung, melalui IGM Indirect Subsidiary Ownership through IGM
PT Farmalab Indoutama
Laboratorium Bioavailabilitas dan Bioekivalensi Bioavaliability and Bioequivalence Laboratory
Jakarta, 2014 99
99 6.671
5.305 Beroperasi
PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA IGM
PT Indofarma Global Medika IGM didirikan pada tahun 2000 dan merupakan Entitas Anak Perseroan yang bergerak
dalam bidang perdagangan dan distribusi obat, alat kesehatan, diagnostik, dan hospital furniture serta Solusi Bisnis
Laboratorium Rumah Sakit Terpadu. Persentase kepemilikan saham Perseroan terhadap IGM adalah sebesar 99,999.
IGM memiliki 34 cabang yang menjangkau seluruh Indonesia. Dengan mengusung slogan “One Day Service”, IGM didukung
oleh sistem teknologi informasi yang terintegrasi dari seluruh cabang yang dimiliki. Dalam menjalankan usahanya, IGM
melakukan otomatisasi pengawasan terhadap tenaga penjual yang ada di lapangan melalui penerapan sales force automation
berbasis cloud. Sistem ini mencakup pembuatan, pengiriman dan penyelesaian pekerjaan lapangan.
IGM berkomitmen untuk selalu tumbuh secara berkelanjutan dalam volume dan meningkatkan keunggulannya di seluruh
Indonesia dengan memberikan pelayanan jasa paripurna yang bernilai lebih.
Di tahun 2015, IGM telah menginisiasi layanan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIM RS, sebuah layanan sistem
Teknologi Informasi terpadu yang akan memudahkan pengelolaan rumah sakit serta seluruh pemangku kepentingan
untuk dapat menggunakan layanan rumah sakit dan data kekiniannya.
PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA IGM
PT Indofarma Global Medika “IGM” was established in 2000 and is a Subsidiary of a Company in trade and distribution
of medicines, medical devices, diagnostic equipment, and hospital furniture. It is also engaged in cooperation of Business
Solution on the operation of Integrated Hospital Laboratory. The Company currently owns 99.999 of IGM’s shares.
IGM has 34 branch oices that cover all Indonesia. With the slogan of “One Day Service”, IGM is supported by information
technology system that is integrated across all branch oices. In its day-to-day business, IGM implements ield sales force
automated monitoring using cloud-based automation system. This system covers the processes of generating, dispatching,
and completing ield work and activities.
IGM is committed to continuous growth of volume and competitiveness in Indonesia by delivering value-added,
exceptional services.
In 2015, IGM initiated Hopital Management Information System, an integrated Information Technology System
that supports seamless hospital management and helps stakeholders in accessing hospital services as well as obtaining
latest information.
162 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Kontribusi Penjualan Produk Indofarma dan Non- Indofarma
Indofarma
48,51
2014 2015
35,33
51,49 64,67
Non Indofarma
Laporan Laba Rugi Entitas Anak PT Indofarma Global Medika
per 31 Desember 2015
dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Penjualan Bersih Net Sales
1.354.366 1.605.641
Beban Pokok Penjualan Cost of Goods Sold
1.158.663 1.409.925
Laba Kotor Gross Proit
195.703 195.715
Beban Penjualan Sales Expenses
137.349 129.384
Beban Administrasi Umum General and Administrative Expenses
40.958 39.226
Beban Keuangan Finance expenses
20.288 24.532
KerugianLain-lain Other Proit Loss
164 3.215
Rugi Sebelum Pajak Loss Before Tax
3.055 642
Pajak Tax
767 1.819
Rugi Bersih Net Loss
3.822 2.461
Pendapatan Komprehensif Lainnya Other Comprehensive Income
42 728
Rugi Komprehensif Comprehensive Loss
3.779 1.733
Indofarma and Non-Indofarma Product Sales Contribution
Proit and Loss Statements Subsidiary, PT Indofarma Global Medika
per 31 Desember 2015
KInERJA AnAK PERUSAHAAn
SUBSIDIARy PERFORMAnCE
163 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Di tahun 2015, IGM berhasil membukukan Penjualan Bersih sebesar Rp1,60 triliun, meningkat 18,55 atau sebesar
Rp251 miliar jika dibandingkan tahun 2014 yang sebesar Rp1,35 triliun. Selain itu, IGM mampu melakukan eisiensi
dan restrukturisasi beban keuangan terkait dengan pinjaman yang dimiliki.
Posisi Keuangan Entitas Anak PT Indofarma Global Medika
per 31 Desember 2015
dalam jutaan Rupiah
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease
Aset Lancar Current Asset
589.961 863.439
46,36
Aset Tidak Lancar Non-Current Asset
39.946 42.980
7,60
Jumlah Aset Total Asset
629.908 906.419
43,90
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
482.395 714.703
48,16
Liabilitas Jangka Panjang Long-Term Liabilities
17.748 63.685
258,83
Jumlah Liabilitas Total Liabilities
500.144 778.388
55,63
Ekuitas Equity
129.763 128.031
1,33
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas Total Liabilities and Equity
629.908 906.419
43,90
Jumlah Aset IGM pada posisi per 31 Desember 2015 mengalami peningkatan Rp276,51 miliar atau sebesar 43,90,
dari Rp629 miliar per 31 Desember 2014 menjadi Rp906 miliar. Peningkatan ini terutama ditopang oleh nilai Aset Lancar
IGM yang mengalami kenaikan sebesar Rp273,48 miliar, atau setara dengan 46,36 jika dibandingkan dengan posisinya per
31 Desember 2014. PeningkatanAset Lancar IGM terjadi karena terdapat kenaikan Saldo Kas dan Setara Kas.
PT FARMALAB INDOUTAMA FARMALAB
Farmalab merupakan Entitas Anak Kepemilikan Tidak Langsung yang bergerak dalam usaha laboratorium Bioavailabilitas dan
Bioekivalensi BABE. Farmalab dibentuk sebagai komitmen Perseroan atas kesepakatan antar negara-negara anggota
ASEAN di tahun 2008 untuk melakukan harmonisasi pasar farmasi ASEAN, bahwa obat produk industri farmasi semua
In 2015, IGM booked Net Sales amounting to Rp1.60 trillion, rose by 18.55 of Rp251 billion from Rp1.35 trillion in 2014.
In addition, IGM carried out eiciency eforts and restructure its inance expenses related to its borrowings.
Financial Position Subsidiary, PT Indofarma Global Medika
per 31 Desember 2015
IGM’s total assets as of 31 December 2015 increased by Rp276.51 billion or by 43.90 from Rp629 billion as of
31 December 2014 to Rp906 billion. The increase was mainly due to increase of IGM’s Current Assets by Rp273.48 billion,
or 46.36, compared to Current Assets position as per 31 December 2014. The increase was also driven by increase
of Balance of Cash and Cash Equivalents.
PT FARMALAB INDOUTAMA FARMALAB
Farmalab is an Indirect Ownership Subsidiary engaged in Bioavailability and Bioequivalence BABE laboratory activities.
Farmalab was established as realization of the Company’s commitment made in response to the agreement between
ASEAN member countries in 2008 to harmonize ASEAN pharma market. The agreement called for common quality
164 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
negara anggota ASEAN wajib memiliki standar mutu yang sama sesuai dengan ASEAN Common Technical Documents ACTD;
dan produk obat negara-negara anggota ASEAN yang telah memiliki standar mutu tersebut bebas dipasarkan di seluruh
kawasan Asia Tenggara. Dalam menjalankan aktivitasnya, Farmalab bersifat independen dan memenuhi persyaratan
Good Clinical Practices
GCP dan Good Laboratorium Practices GLP serta memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Badan POM. Tahapan pengujian BABE yang dilakukan Farmalab meliputi
pembuatandesain protokol dan pengujian; desain case report form
; rekrutmen dan screening subyek; serta pengembangan dan validasi metode analisis dari matriks biologi. Untuk
pengujian klinik, Farmalab memberikan layanan tes hematologi dan tes urin lengkap. Sementara pada layanan
pengujian BABE, Farmalab mampu memberikan analisa obat dalam matriks biologi; pembuatan model Farmakokinetik
Biostatistik; pelatihan studi BABE dan uji klinik; serta uji disolusi terbanding.
standard applied for pharma industry across all ASEAN countries, the ASEAN Common Technical Documents ACTD.
Pharmaceutical products manufactured by ASEAN countries that have complied with ATCD standard can be marketed
freely in South East Asia. In conducting its business, Farmalab is independent and complies with Good Clinical Practices
GCP, Good Laboratory Practices GLP, and Food and Drug Administration BPOM regulations.
Farmalab’s BABE examination covers protocols and test formulationdesign; case report form design; subject
recruitment and screening; and development and validation of analysis methods using biology matrics. For clinical tests,
Farmalab provides hematology test and complete urine analysis. Meanwhile, in terms of BABE tests, Farmalab is able
to provide drug analysis according to biology matrix; develop pharmacokinetics biostatistics model design; organize BA
BE studies training and clinical tests; and provide dissolution comparison.
KInERJA AnAK PERUSAHAAn
SUBSIDIARy PERFORMAnCE
165 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Farmalab mulai melakukan kegiatan usaha sejak September 2014 serta telah membukukan pendapatan usaha.
Daftar Obat yang Telah Dikerjakan Farmalab
List of Drugs Tested by Farmalab
Nifedipine Meloxicam
Glibenclamide Pioglitazone
Cilostasole Pseduephedrine
Ciproloxacine Rebamipide
Evairenez Valsartan
Fexofenadine Ramipril
Glimepiride Rifampicine
Ibuprofen Vorifoconazole
Irbesartan Captopril
Itraconazole Ceixime
Ketoconazole Amlodipine
Levoloxacine Cephalexine
Losartan Metformin
Na Diklofenac -
Laporan Laba Rugi Farmalab per 31 Desember 2015
dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain
in million rupiah
2014 2015
Kenaikan Penurunan
Increase Decrease Penjualan Bersih
Net Sales
50 284
468,00
Beban Usaha Operating Expense
1.630 1.815
11,34
Beban Lain-lain Other Expense
194 237
22,16
Laba Rugi Sebelum Pajak Proit Loss Before Tax
1.773 1.769
0,22
Pajak Tax
440 444
0,90
Laba Rugi Bersih Net Proit Loss
1.333 1.3234
0,67
Farmalab commenced its activities in September 2014 and has posted operating income.
Proit Loss Farmalab per 31 Desember 2015
166 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
TINGKAT KESEhATAN PERUSAhAAN
CORPORATE ROBUSTnESS
Berdasarkan keputusan Menteri BUMN No. KEP-100MBU2002 Tahun 2002 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Badan
Usaha Milik Negara, Perseroan diwajibkan untuk melakukan penilaian tingkat kesehatan dengan mengacu pada keputusan
Menteri BUMN tersebut.
Penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan Tahun 2015 No
Aspek Aspect
Total Nilai Total Value
Penilaian Scoring
Target Target
Realisasi Realisaion
1 Keuangan
Financial 70
40,0 2
Operasional Operational
15 6,5
3 Administrasi
Administration 15
7,0 100
53,5 BBB
Pada aspek keuangan, indikator yang dinilai oleh Perseroan adalah Return on Equity, Return on Investment, Cash Ratio,
Current Ratio, Collection Period, Perputaran Persediaan, Perputaran Aset, dan Rasio Modal Sendiri terhadap Total Aktiva.
Untuk aspek operasional, indikator yang dinilai oleh Perseroan terdiri dari unsur-unsur kegiatan yang dianggap paling
dominan dalam rangka menunjang operasional sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Indikator penilaian aspek operasional
meliputi Pencapaian Pendapatan Usaha RKAP 2015, Sertiikasi CPOB untuk Fasilitas Produksi Obat, dan Sertiikasi CPOTB
untuk Fasilitas Produksi Obat Tradisional.
Sedangkan untuk aspek administrasi, indikator yang dinilai oleh Perseroan meliputi Laporan Keuangan Audited,
Rancangan RKAP, Laporan Periodik, dan kinerja Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL.
Perseroan telah melakukan penilaian tingkat kesehatan untuk ketiga aspek tersebut dengan total nilai yang dicapai sebesar
53,5 yang termasuk dalam kategori BBB. Pencapaian nilai tingkat kesehatan Perseroan tersebut dipengaruhi antara lain
oleh kinerja keuangan Perseroan selama tahun buku 2015 yang masih harus ditingkatkan.
Penilaian yang telah dilaksanakan tersebut diharapkan dapat mendorong Perseroan untuk dapat merumuskan
rencana strategis yang berkelanjutan baik jangka pendek yang dituangkan dalam RKAP maupun jangka panjang
yang dituangkan dalam RJP. Dengan demikian, Perseroan diharapkan dapat memiliki daya saing dan mampu
meningkatkan eisiensi. Pursuant to the decision of SOE Minister No. KEP-100
MBU2002 of 2002 on State-Owned Enterprises Performance Rate Assessment, the Company is required to assess its
performance rate in reference to the SOE Minister decree.
The assessment of the level of the company 2015 health year
In terms of inancial performance, the Company’s assessed indicators are Return on Equity, Return on Investment,
Cash Ratio, Current Ratio, Collection Period, Inventory Turnover, Asset Turnover, and Capital to Asset Ratio. In
terms of operational performance, the Company’s assessed indicators consist of activities that are most signiicant in
supporting Company’s operations in line with its vision and mission. Operational indicators include Achievement of
Operating Income RKAP 2015, GMP Certiication for Medicine Manufacturing Facilities, and GMP Certiication for Traditional
Medicine Manufacturing Facilities.
Meanwhile, indicators of administrative aspects that the Company assesses are Audited Financial Statements, RKAP
Draft, Periodic Report, and performance of Community Partnership and Environment Development Program PKBL.
The Company has carried out performance rate assessment on the three aspects, resulting in a total score of 53.5 or the BBB
category. The Company’s performance rate was inluenced by, among others, inancial performance throughout inancial
year 2015 that needed improvement.
The assessment is expected to drive the Company to deine sustainable strategic plan, both short-term expressed in RKAP
and long-term expressed in RJP. Therefore, the Company is expected to have better competitiveness and able to
improve eiciency.
167 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PROSPEK DAN STRATEGI 2016
PROSPECT AnD STRATEGy 2016
PENETAPAN ASUMSI RENCANA KERJA 2016
Seperti yang telah dijelaskan pada bagian Rencana Kerja dan Kebijakan Strategis tahun 2015, di setiap akhir tahun buku,
Perseroan memiliki kebijakan untuk menetapkan rencana kerja dan kebijakan strategis untuk tahun berikutnya yang tertuang
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP. Penetapan RKAP didasarkan pada asumsi yang ditentukan
berdasarkan sumber-sumber data yang valid dan menjadi referensi banyak pihak. Sumber yang digunakan Perseroan
dalam penentuan asumsi adalah data-data dari Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia yang telah dipublikasikan dan
menjadi referensi dalam penyusunan RAPBN serta arahan dari Kementerian BUMN; data industri yang diperoleh dari
Intercontinental Marketing Services
IMS ataupun sumber lain yang dapat dijaga validitasnya; dan pencapaian Perseroan
dan rencana-rencana korporasi terutama yang terkait dengan rencana renovasi fasilitas produksi dan rencana pendanaan.
Berdasarkan sumber data yang dimiliki, Perseroan menetapkan asumsi untuk RKAP tahun 2016 di akhir tahun
2015 sebagai berikut,
Asumsi Eksternal
External Assumptions
• Pertumbuhan ekonomi 5,3
• Economic growth at 5.3.
• Inlasi pada kisaran 4,7.
• Inlation at around 4.7
.
• Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS sesuai dengan kondisi pasar sebesar Rp14.000 per Dolar AS.
• Rupiah to US Dollar exchange rate at Rp14,000 per US Dollar, taking into account market conditions
• Suku Bunga Bank Indonesia sebesar 7,5.
• Bank Indonesia benchmark interest rate at 7.5
• Pertumbuhan pasar farmasi pada kisaran 7,91, untuk pasar obat generik di kisaran 17,52 dengan semakin luasnya implementasi
JKN. •
Pharma market growth at around 7.91; 17.52 for generic drugs driven by wider implementation of the national health coverage JKN program JKN.
DEFINING ASSUMPTIONS FOR 2016 BUSINESS PLAN
As explained in the section of Business Plan and Strategic Policy of 2015, at the end of each inancial year the Company
has a policy to deine business plan and strategic policy for the subsequent year, which are expressed in Corporate Business
Plan and Budgeting CBPB. CBPB is formulated based on the assumptions informed by data sources that are valid and
referred to by many parties. The sources that the Company use to determine its assumptions are data from the Ministry
of Finance and Bank Indonesia that have been published and used as reference in the National Budget and Expenditure
Planning as well as directives from the Ministry of SOE; industry data acquired from Intercontinental Marketing Services IMS;
other sources which validity can be conirmed; as well as the Company’s achievements and corporate plans, especially with
respect to manufacturing facility refurbishment and inancing plans. Based on the data sources, Company has determine
assumption for 2016 RKAP in the end of 2015, as follows,
168 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Asumsi Internal
Internal Assumptions •
Indeks harga bahan baku tidak mengalami kenaikan dibandingkan RKAP 2015.
• Raw material price index stays the same as CBPB 2015
• Beberapa produk yang disepakati tidak diproduksi karena memberikan kontribusi marjin negatif tidak dimasukkan ke
dalam forecast penjualan
. •
Several products that have been decided to be discontinued due to contributing negative margin are excluded from sales forecast
• Biaya tetap diluar gaji tumbuh pada kisaran 10
. •
Fixed expenses other than salaries grow at around 10
• Kenaikan gaji karyawan karena inlasi 4 hingga 5.
• Employee pay increase at around 4 to 5 due to inlation
• Kenaikan Upah Minimum KabupatenKota UMK 15.
• Increase of districtcity minimum wage by 15
.
Rencana Anggaran Tahun 2016
Dalam rencana anggaran RKAP 2016 yang telah ditetapkan, manajemen Perseroan menargetkan pertumbuhan Aset
sebesar 10,95 dari RKAP tahun 2015. Pertumbuhan ini terutama didukung oleh Aset Tidak Lancar sebagai imbas atas
kebijakan Perseroan dalam melakukan investasi pada gedung dan fasilitas serta sarana produksi yang telah dilakukan sejak
tahun 2014 dan di sepanjang tahun 2015. Terhadap RKAP 2015, Liabilitas dan Ekuitas dalam RKAP 2016 meningkat 11
sebagai akibat dari pinjaman bank dan surat berharga untuk struktur modal kerja Perseroan.
Pada RKAP Arus Kas tahun 2016 terhadap RKAP 2015, Perseroan menargetkan peningkatan pada Aktivitas Operasi,
Investasi dan Pendanaan; dimana terjadi Kenaikan Kas dan Saldo Akhir masing-masing sebesar 7,57 dan 10,7.
Peningkatan Aktivitas Investasi dan Pendanaan terjadi karena strategi peningkatan fasilitas produksi di hampir semua sarana
produksi yang dimiliki Perseroan.
Sementara RKAP Laba Rugi Konsolidasian tahun 2016 terhadap RKAP tahun 2015 mengalami peningkatan hampir di semua
pos keuangan. Jumlah Penjualan, Harga Pokok Penjualan, Laba Kotor, Laba Usaha dan Laba Bersih masing-masing
meningkat sebesar 15,53, 13,69, 22,25, 52,88 dan 212,65. Peningkatan ini—khususnya peningkatan akhir
yang terlihat pada Laba Bersih—dapat terjadi sebagai akibat dari upaya manajemen untuk meningkatkan Penjualan secara
maksimal disamping menekan rasio peningkatan Harga Pokok Penjualan, Beban Penjualan dan Beban Keuangan.
Selain itu, proyeksi peningkatan Laba Bersih tahun 2016 ditempuh dengan strategi peningkatan produktivitas pabrik,
pertumbuhan penjualan dan eisiensi operasional distributor.
PROSPEK DAn STRATEGI 2016
PROSPECT AnD STRATEGy 2016
2016 Budget Plan
In 2016 RKAP, the Company’s management targets 10.95 asset growth from RKAP 2015. This growth will be mainly driven
by increase of Non-Current Asset following the Company’s policy to invest in building, facilities, and manufacturing
facilities initiated in 2014 and continued throughout 2015. In comparison to RKAP 2015, Liabilities and Equity in RKAP
2016 is projected to growt by 11 due to bank borrowings and bonds required to fulill the Companys’ working capital
structure requirement.
In terms of Cash Flow, the Company targets increase in Operating, Investing, and Financing Activities in RKAP 2016
from RKAP 2015; Cash and End Balance are projected to increase by 7.57 and 10.7, respectively. The increase of
Investing and Financing Activities will be driven by the strategy to add manufacturing facilities at almost all of the Company’s
manufacturing units.
Meanwhile, Consolidated Proit and Loss in the RKAP 2016 in comparison to RKAP in 2015 is projected to increase in
almost all inancial accounts. Sales, Cost of Goods Sold, Gross Proit, Operating Income, and Net Income increase by 15.53,
13.69, 22.25, 52.88, and 212.65, respectively. The increase – especially Net Income growth – will be enable by
the management’s eforts to boost Sales coupled with eforts to minimize the ratio of Cost of Goods old, Sales Expense,
and Finance Expenses. Further, the strategy to meet 2016 projection of Net Income growth includes factory productivity
improvement, sales improvement, and improvemnet of distributor operations.
169 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Proyeksi Investasi Tahun 2016
Dalam rangka pemenuhan regulasi, peningkatan kapabilitas dan kapasitas penelitian produk baru, serta meningkatkan
kapasitas produksi, Perseroan menganggarkan Rp252 miliar untuk investasi tahun 2016. Investasi ini diharapkan
mampu menghasilkan produk-produk baru sebagai faktor pertumbuhan Perseroan.
Rencana investasi Perseroan tahun 2016 difokuskan pada tujuan sebagai berikut:
1. Melaksanakan renovasi dan pembangunan fasilitas untuk
memenuhi ketentuan regulasi. 2.
Melengkapi sarana untuk menunjang kelancaran produksi. 3.
Melengkapi mesin dan fasilitas produksi untuk mengoptimalkan fasilitas yang tersedia.
4. Melaksanakan pembangunan fasilitas yang mendukung
percepatan faktor pertumbuhan Perseroan .
Strategi Mencapai Target 2016
Guna mencapai target yang telah ditetapkan, Perseroan menempuh 2 dua strategi besar, yaitu pertumbuhan
penjualan dan eisiensi di seluruh lini. Untuk itu, Perseroan menerapkan kebijakan efisiensi pada proses produksi;
perluasan cakupan pasar dan diversiikasi produk; minus growth
jumlah Sumber Daya Manusia SDM; penerapan multi inancing
untuk modal kerja; dan peningkatan utilisasi aset.
Investment Projection 2016
To meet regulatory requirements, to enhance capability, and to improve capacity for new product research as well
as production capacity, the Company has allocated Rp252 billion for investment in 2016. The investment is expected to
generate new products to support Company’s growth.
Investment priority in 2016 will be focused on the following objectives:
1. Facility refurbishment and construction to meet regulatory requirements
2. Facilities to enable Company’s growth acceleration 3. Add facilities to support production capacity improvement
4. To develop facilities that will support acceleration of Company’s growth
Strategies to Achieve 2016 Targets
To achieve business targets that have been determined, the Company will broadly pursue 2 two strategies – sales growth
and eiciency across all lines of the organization. To that end, the Company will apply efficiency policy for production
process; expand market reach and product diversiication; achieve minus growth of total Human Resource; apply
multi inancing approach for working capital; and increase asset utilization.
170 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Rencana kerja tahun 2016 untuk masing-masing lini dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Rencana Kerja Tahun 2016 Lini
Line
Sasaran
Objective
Rencana Kerja
Business Plan
Produksi
Production
Pengendalian Beban Pokok dan Penjualan
Controlled Cost of Goods Sold
Mengendalikan biaya bahan
Control material price
Mengendalikan biaya energi
Control energy cost
Mengendalikan biaya tenaga outsourcing
Control outsourcing cost
Peningkatan rendemen dari 97,1 menjadi 98
Chemical yield increased from 97.1 to 98
Memperoleh rendemen sediaan padat ≥ 98
Achieve solid yield ≥ 98
Memperoleh rendemen sediaan cair ≥ 98
Achieve liquid yield ≥ 98
Memperoleh rendemen sediaan semi padat ≥ 98
Achieve semi-solid yield ≥ 98
Pemasaran
Marketing
Peningkatan E-Catalogue dari Rp80 miliar menjadi Rp155 miliar
E-catalogue increased from Rp80 billion to Rp155 billion
Memperoleh suplai 100 dari pabrik
Obtain 100 factory supply
Peningkatan reguler dari Rp364 miliar menjadi Rp396 miliar
Regular increased from Rp364 billion to Rp396 billion
Memperoleh 2 dua produk generik baru
Obtain 2 two new generic products
Memperoleh suplai 100 dari pabrik
Obtain 100 factory supply
SDM Umum
HR General Afairs
Kenaikan produktivitas dari Rp220 juta menjadi Rp330 juta
Productivity increased from Rp220 million to Rp33 million
Memberikan pelatihan 4 empat kali setahun
Organize training 4 four times a year
Menurunkan jumlah karyawan 5
Downsize employee by 5
Peningkatan utilitas aset dari 0,5 menjadi 1
Increased asset utility from 0.5 to 1
Mengoptimalkan 8 delapan aset yang idle
Relocate 8 eight idle asset
Merenovasi 2 dua gedung produksi
Renovate 2 two manufacturing buildings
Keuangan
Finance
Peningkatan likuiditas dari 142 menjadi 151
Increased liquidity from 142 to 151
Memperoleh remisa dari Entitas Anak, IGM sebesar Rp50 miliar per bulan
Obtain contribution from Subsidiary, IGM, Rp50 billion per month
Mengurangi beban bunga
Reduce interest expense
Pengendalian penggunaan biaya 25 BE 2015 26
Control cost utilization at 25 BE 2015 26
Mengendalikan biaya operasional 25 BE 2015 26
Control operating cost 25 BE 2015 26
Mengendalikan beban bunga dari 3 menjadi 2,5
Control interest expense from 3 to 2.5
Peneitian Pengembangan
Research Development
Penambahan 2 dua produk generik baru
2 two new generic products added
Memperoleh 2 dua formula obat generik dari obat inovator yang masa patennya habis
Obtain 2 two generic drug formulas from branded products whose patents hav expired
Memperoleh 2 dua NIE obat generik baru
Obtain 2 two new generic NIE
Penambahan 2 dua produk OTC dan branded baru
2 two new OTC and branded products
Memperoleh 2 dua formula OTC dan obat branded
Obtain 2 two OTC and branded drug formulas
Memperoleh 2 dua NIE OTC dan obat branded baru
Obtain 2 two OTC NIE and new branded drugs
In details, 2016 Business Plan for each activity segment is summarized in the following table.
2016 Business Plan
PROSPEK DAn STRATEGI 2016
PROSPECT AnD STRATEGy 2016
171 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
RENCANA STRATEGIS JANGKA PANJANG
LOnG-TERM STRATEGIC PLAn
Direksi telah menyiapkan Rencana Jangka Panjang RJP sebagai bagian dari rencana strategis yang memuat sasaran
dan tujuan yang hendak dicapai dalam jangka waktu 5 lima tahun. RJP yang disusun memuat data sebagai berikut:
1. Evaluasi pelaksanaan RJP sebelumnya. 2. Posisi Perseroan saat ini.
3. Asumsi-asumsi yang dipakai dalam penyusunan RJP. 4. Penetapan misi, sasaran, kebijakan dan program kerja
jangka panjang. Dalam rangka penyusunan RJP 2016 -2020 tersebut, Direksi
telah menetapkan tim yang terdiri dari unsur bidang-bidang yang tertuang pada Surat Keputusan Direksi tentang Tim
Penyusunan RJP Tahun 2016 - 2020 No. 0573DIRSKVI2015 tanggal 29 Juni 2015. Sebelum ditandatangani Direksi dan
Dewan Komisaris, Dewan Komisaris mengkaji dan memberikan pendapat mengenai RJP yang disiapkan Direksi.
The Board of Directors has prepared Long-Term Corporate Plan RJP as part of the Company’s strategic plan. RJP contains
objectives and goals that the Company envisions to achieve in the next 5 ive years. The RJP comprises the following:
1.
Evalution of previous RJP 2.
Company’s position to date 3.
RJP base assumptions 4.
Mission, objectives, policies, and long-term programs To formulate 2016-2020 RJP, the Board of Directors has formed
a team consisting of diferent departments by virtue of Board of Directors Decision Letter on RJP Formulation Team 2016-
2020 No. 0573DIRSKVI2015 dated 29 June 2015. Before RJP is signed by by the Board of Directors and Board of
Commissioners, the Board of Commissioners reviews and gives opinion on the RJP prepared by the Board of Directors.
Proses trial penyalutan tablet di laboratorium RD Indofarma
Tablet coating trial process in the RD laboratory of Indofarma
172 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Untuk dapat menciptakan rencana strategis yang memiliki fokus pada pertumbuhan bisnis Perseroan dan memberikan
nilai tambah secara berkesinambungan, manajemen membagi sasaran strategis dan program kerja strategis ke dalam 3 tiga
misi besar.
Misi Pertama
First Mission
Melakukan Diversiikasi Produk dan Perluasan Jangkauan Pasar
To Diversify Product and Expand Market Coverage
Sasaran Strategis
Strategic Objective
Program Kerja Strategis
Strategic Business Plan
Peningkatan Penjualan dan Laba
Sales and Proit Increased
• Mengimplementasikan sistim manajemen rantai pasokan dengan service level 100
• Implement supply chain management system with 100 service level
• Mengimplementasikan strategi pemasaran yang baru
• Implement the new marketing strategy
Efektivitas biaya
Cost Efectiveness
• Menciptakan skala ekonomis
• Create economic scale
• Meningkatkan produktivitas karyawan
• Increase employee productivity
Peningkatan jumlah pelanggan
Number of customers increased
Memperluas jangkauan pasar
Expand market coverage
Peningkatan jumlah cabang distribusi
Distribution branch increased
Meningkatkan jumlah cabang distribusi
Increase the number of distribution branch
Peningkatan jumlah grup produk kelas terapi
Product group increased therapy category
Menciptakan 30 item produk baru
Create 30 new product items
Misi Kedua
Second Mission
Menyediakan Obat Generik yang Berkualitas dengan harga Terjangkau
To Provide Quality and Afordable Generic Drugs
Sasaran Strategis
Strategic Objective
Program Kerja Strategis
Strategic Business Plan
Peningkatan kapasitas produksi
Proudction capacity improved
• Menambah keluaran mesin pengemasan
• Increase output of packing machine
• Mengoperasikan mesin
• Operate cartoning machine
• Mengoperasikan pabrik injeksi
• Operate injection manufacturing facility
• Mengoperasikan pabrik beta-latam
• Operate betalactam manufacturing facility
Efektivitas biaya
Cost efectiveness
• Meningkatkan rendemen
• Increase yield
• Menurunkan HPP Pabrik
• Reduce factory CGS
• Mengendalikan biaya kantor pusat
• Control head oice costs
• Menciptakan skala ekonomis
• Create economic scale
• Mengendalikan biaya bahan dengan price index 1
• Control price of material with using price index 1
Toll in manufacturing Mengoperasikan pabrik obat tradisional
Operate Traditional Medicine factory
In order to create a strategic plan that focuses on Company’s business growth and creates sustainable added value, the
management groups the strategic objectives and strategic programs into 3 three major missions:
REnCAnA STRATEGIS JAnGKA PAnJAnG
LOnG-TERM STRATEGIC PLAn
173 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Misi Ketiga
Third Mission
Meningkatkan Produktivitas Karyawan Melalui Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Manusia
To Increase Employee Productivity through Human Resource Competence Development
Sasaran Strategis
Strategic Objective
Program Kerja Strategis
Strategic Business Plan
Meningkatkan produktivitas karyawan
Employee productivity increased
Mengimplementasikan pelatihan karyawan
Implement training for employees
Membangun struktur organisasi efektif dan eisien
Efective and eicient organizational structure in place
• Mengimplementasikan proses produksi yang baru
• Implement new production process
• Mengimplementasikan strategi pemasaran yang baru
• Implement new marketing strategy
Membangun ERP
ERP developed
Mengimplementasikan sistem ERP
Implement ERP system
Membangun sistem budaya kerja
Work culture system developed
Mengimplementasikan sistem budaya kerja
Implement work culture
Untuk implementasi bagi sasaran peningkatan produktivitas karyawan, pelatihan karyawan untuk level pelaksana akan
diberikan dalam bentuk hard competency teknis. Sementara pelatihan karyawan supervisor sampai dengan manajer akan
diberikan berupa hard competency teknis dan soft competency kepemimpinan.
In terms of employee productivity improvement objective, employee training programs for operator level will be delivered
to address hard competency technical skils, while training programs for supervisor and managerial levels will address
both of hard technical skills and soft competency leadership.
174 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tata Kelola Perusahaan
Corporate governance
175 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
110
Prinsip Dasar dan Implementasi Tata Kelola Perusahaan
Basic Principles and Implementation of Corporate governance
115
Organ Tata Kelola Perusahaan Organ of Corporate governance
164
Audit Internal dan Pengendalian Internal Internal Audit and Control
173
Manajemen Risiko Risk Management
183
Kode Kepatuhan Code of Compliance
209
Transparansi Tata Kelola Perusahaan Corporate governance Transparency
212
Penilaian Tata Kelola Perusahaan Assessment of Corporate governance
218
Roadmap Tata Kelola Perusahaan Roadmap of Corporate governance
05
176 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
PrinsiP Dasar Dan imPlemenTasi TaTa Kelola Perusahaan
BASIC PRInCIPLES AnD IMPLEMEnTATIOn OF CORPORATE gOVERnAnCE
PRINSIP DASAR DAN TUJUAN PENERAPAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Prinsip dasar Tata Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance GCG mengatur hubungan antar organ
perusahaan; baik hubungan internal maupun eksternal yang berlandaskan pada perundang-undangan dan etika berusaha.
Aspek pengambilan keputusan dan pengelolaan aktivitas entitas usaha yang akuntabel menjadi hal mendasar yang
berimbas langsung pada iklim investasi dan nilai tambah bagi pengelolaan organisasi yang berkelanjutan.
Dalam mengimplementasikan GCG, Perseroan mengacu pada beberapa peraturan dan perundang-undangan, utamanya
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, atau yang biasa dikenal dengan sebutan UU PT.
Undang-undang ini memberikan fondasi menyeluruh terhadap aspek pengelolaan organisasi perusahaan; mulai dari
hak dan kewajiban pemegang saham, tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris, hingga hubungan Perseroan
BASIC PRINCIPLES AND IMPLEMENTATION OF CORPORATE GOVERNANCE
The basic principles of Good Corporate Governance GCG regulate relations between the organs of the company; both
internal and external relations that are based on law and business ethics. Aspect of decision making and operation
management of the accountable business entities is a fundamental activities that have direct impact on the
investment climate and value added to the sustainable management of the organization.
In carrying its implementation of good corporate governance, The Company refers to several regulations and legislation,
primarily The 2007 Law No. 40 regarding Limited Liability Company, or commonly known as the Company Law. This
regulation provides a thorough foundation of organizational management companie’s aspect; ranging from the rights and
obligations of shareholders, tasks and authority of the Board of Commissioners and Directors, to the Companys relationships
177 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal, dimana aspek-aspek tersebut juga diatur dalam Anggaran
Dasar Perseroan.
Di samping itu, Perseroan juga mengacu pada Peraturan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara BUMNNo.PER-01
MBU2011 yang kemudian diubah dengan No. PER-09 MBU2012, dimana disebutkan bahwa GCG adalah prinsip-
prinsip yang mendasari suatu proses dan mekanisme pengelolaan perusahaan berlandaskan perundang-undangan
dan etika berusaha. Penerapan prinsip-prinsip GCG yang mencakup transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban,
kemandirian dan kewajaran merupakan landasan yang kuat bagi keberlanjutan aktivitas usaha Perseroan. Selain itu
penerapan GCG yang mengacu pada praktik terbaik akan meningkatkan kepercayaan pemegang saham dan para
pemangku kepentingan dan membawa Perseroan kepada kemajuan yang signiikan dan berkelanjutan.
Berdasarkan Peraturan Menteri Negara BUMN tersebut, tujuan penerapan prinsip-prinsip GCG pada perusahaan BUMN yaitu:
1. Mengoptimalkan nilai BUMN agar perusahaan
memiliki daya saing yang kuat, baik secara nasional maupun internasional.
2. Mendorong pengelolaan BUMN secara profesional,
eisien, dan efektif, serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian organ Perseroan.
3. Mendorong organ Perseroan dalam membuat keputusan
dan menjalankan tindakan dilandasi nilai moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan, serta kesadaran akan adanya tanggung jawab sosial BUMN terhadap pemangku kepentingan maupun
kelestarian lingkungan di sekitar BUMN.
4. M e n i n g k a t k a n k o n t r i b u s i B U M N d a l a m
perekonomian nasional. 5.
Meningkatkan iklim yang kondusif bagi perkembangan investasi nasional.
Sementara prinsip implementasi GCG yang digunakan Perseroan mengacu pada Pedoman Umum GCG dari Komite
Nasional Kebijakan Governance KNKG melalui asas-asas GCG yang umum dikenal dengan sebutan TARIF,
1.
Transparency, atau Transparansi Perseroan mendefinisikan transparansi sebagai
keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan
with internal and external stakeholders, where these aspects are also set out in the Articles of Association.
In addition, the Company also refers to the State Minister of State-Owned Enterprises Regulation No. PER-01 MBU2011
amended with No. PER-09MBU2012 which states that GCG consists of the principles underlying corporate governance
processes and mechanism based on prevailing legislation and business ethics. Application of GCG principles which include
transparency, accountability, responsibility, independence, and fairness is a strong foundation for creating long term value
for the Company’s sustainability. In addition, by referring to GCG implementation based on best practices, the trust of the
Company’s shareholders and stakeholders will increase and bring the company to a signiicant and sustained progress
towards the Company’s sustainability.
Based on the State Minister of State-Owned Enterprises Regulation, the objectives of GCG implementation are
as follows: 1.
Optimizing the value of State-Owned Enterprise SOE so that the Company has strong competitiveness, both
nationally and internationally 2.
Encouraging sound management of SOE in a professional, eicient, and efective way and enhancing function and
independence of the Company’s organs. 3.
Encouraging the Company’s organs in making decisions and perform actions based on high moral values and
compliance with laws and regulations, along with the awareness regarding social responsibility towards
stakeholders and environmental preservation surrounding te SOE’s operational areas.
4. Increasing the SOE’s contribution in building national
economy 5.
I m p r o v i n g c o n d u c i v e c l i m a t e f o r n a t i o n a l investment development.
The implementation of GCG principles in the Company refers to GCG’s General Guideline of National Committee on Governance
NCG through the GCG principles generally known as TARIF.
1. Transparency
The Company defines transparency as a disclosure in conducting the process of decision making and
material information expression that relevant regarding
178 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
informasi materiil dan relevan mengenai aktivitas usaha. Hal ini dilakukan antara lain dengan selalu memastikan
bahwa pengungkapan berbagai hal material mengenai korporasi; mencakup di antaranya kondisi keuangan,
capaian usaha, informasi kepemilikan, dan pelaksanaan tata kelola dilaksanakan secara tepat waktu dan akurat
serta dapat diakses oleh pemegang saham maupun para pemangku kepentingan dan masyarakat.
2. Accountability, atau Akuntabilitas Perseroan mendeinisikan akuntabilitas sebagai kejelasan
fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ Perseroan sehingga pengelolaan aktivitas usaha
terlaksana secara efektif. Dalam kaitannya dengan pihak yang berkepentingan, penerapan akuntabilitas
Perseroan dalam aktivitas usaha harus selalu sejalan dengan etika bisnis yang baik serta sesuai dengan hukum
dan ketentuan yang berlaku. Langkah-langkah yang dilakukan Perseroan untuk
menegakkan prinsip akuntabilitas antara lain dengan memberikan penjelasan atau justiikasi atas pelaksanaan
wewenang atau pelaksanaan setiap tugas, pelaporan hasil atas pelaksanaan wewenang atau tugas tersebut,
serta pertanggungjawaban atas setiap beban atau kewajiban yang berasal dari aktivitas tersebut.
Keberadaan Audit Internal dan Auditor
Publik ,
penyampaian rencana kerja dan anggaran oleh Direksi kepada Dewan Komisaris merupakan contoh bentuk
penerapan prinsip akuntabilitas di Perseroan.
3. Responsibility, atau Tanggung Jawab Perseroan mendeinisikan responsibilitas atau tanggung
jawab sebagai kesesuaian di dalam pengelolaan aktivitas usaha terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Hal ini berlaku baik untuk manajemen maupun karyawan,
dimana setiap karyawan diwajibkan untuk patuh dan taat terhadap aturan internal Perseroan maupun aturan
perundangan-undangan. Laporan terkait penerimaan gratiikasi, kepatuhan terhadap ketentuan hubungan
industrial, perlindungan lingkungan hidup, serta kesehatan dan keselamatan kerja merupakan beberapa
contoh komitmen tanggungjawab Perseroan yang senantiasa dipegang dan dilaksanakan.
PRInSIP DASAR DAn IMPLEMEnTASITATA KELOLA PERUSAHAAn
BASIC PRInCIPLES AnD IMPLEMEnTATIOn OF CORPORATE gOVERnAnCE
company’s business activities. This is done by, among others, always ensuring that the disclosure of material
information regarding the Company; including inancial condition, business performance, proprietary information,
and implementation of good corporate governance, is disclosing in a timely, accurate manner that accessible
to shareholders and other stakeholders and the public.
2. Accountability
The Company deines accountability as the clarity of function, execution and responsibility of the Company’s
organs to assure that company’s management runs effectively. In conjunction with stakeholders, the
implementation of corporate accountability in business activities must be consistent with good business ethics
and in accordance with applicable laws and regulations.
The measures taken to uphold the principle of accountability were done by providing an explanation
or justiication for the implementation of the authority or the execution of any duty, reporting the results of
the implementation of the powers or duties, as well as responsibility for any expenses or obligations derived
from such activities. The presence of Internal Audit and the External Auditor,
the budget plan delivery by the Board of Directors to the Board of Commissioners are some examples regarding
the application of the principle of accountability in The Company.
3. Responsibility
The Company deines responsibility as compliance to the legislation that applies along with the principles of
a sound corporation. This applies both to management and employees, where each employee is required to
obey and adhere to the Company’s internal rules and regulations. The report regarding gratuities, compliance
with industrial relations, environmental protection, and health and safety are some examples of the Company’s
responsibility commitment that will always be held and executed.
179 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
4. Independency, atau Kemandirian Perseroan mendeinisikan kemandirian sebagai suatu
keadaan di mana aktivitas usaha dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh
tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Sebagai salah satu bentuk komitmen untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawab sesuai ketentuan yang berlaku maka seluruh jajaran manajemen dan karyawan Perseroan
telah menandatangani pernyataan terkait benturan kepentingan yang tercantum dalam buku pedoman
dan etika perilaku.
5. Fairness, atau Kewajaran dan Kesetaraan Perseroan mendeinisikan kesetaraan sebagai keadilan
dan persamaan di dalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Ini berarti Perseroan menjamin bahwa setiap pemegang saham
dan pemangku kepentingan perusahaan mendapatkan perlakuan yang wajar, setara serta dapat menggunakan
hak-haknya sesuai dengan peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Untuk memberikan nilai tambah yang berkesinambungan, Perseroan melakukan berbagai upaya untuk menyamakan
langkah penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan Perseroan dengan Roadmap Tata Kelola
Perusahaan Indonesia yang telah diluncurkan oleh Otoritas Jasa Keuangan OJK di awal tahun 2014, yang kemudian
disempurnakan dengan berbagai peraturan yang diterbitkan oleh OJK. Penyesuaian langkah ini diharapkan dapat
memberikan fondasi pelaksanaan GCG Perseroan, khususnya bagi akuntabilitas Perseroan sebagai perusahaan terbuka.
LANDASAN HUKUM
Penerapan GCG di lingkungan Perseroan mengacu kepada beberapa peraturanperundangan yang berlaku di Indonesia,
diantaranya, 1.
Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
2. Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara BUMN. 3.
Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal. 4.
Independency The Company deines independence as a state in which
business activities are managed in a professional manner without any conlict of interest and inluencepressure
from any party that is not in accordance with the prevailing legislation and the principles of a sound corporation.
As one of the commitments to carry out duties and responsibilities according to the applicable stipulations, all
management and employees of the Company have signed a statement related to conlicts of interest contained in
the guidebook and code of conduct.
5. Fairness
The Company deines fairness as fairness and equality in meeting stakeholder rights that arise under contracts
and prevailing laws and regulations. This means that Company ensures fair treatment for each shareholder
and stakeholder, and ensures that they can use their rights in accordance with the applicable legislation.
To provide a sustainable added value, the Company has made eforts to align its GCG implementation with the GCG Roadmap
launched by the Financial Services Authority “OJK” in early 2014, which is then reined with various regulations published
by OJK. This alignment is expected to provide the Company with a foundation for its GCG implementation, in particular the
Company’s accountability as a public company.
LEGAL FRAMEWORK
GCG implementation in the Company refers to some rules regulations applicable in Indonesia, among others:
1. The 2007 Law No. 40 regarding Limited Liability Company.
2. The 2003 Law No. 19 regarding State-Owned Enterprises
SOEs. 3.
The 1995 Law No. 8 regarding Capital Market.
180 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
4. Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang diubah dengan Undang-Undang No. 20 Tahun 2001.
5. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011
tanggal 1 Agustus 2011dan perubahannya No. PER-09 MBU2012tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan
yang baik Good Corporate Governancepada Badan Usaha Milik Negara.
6. Beberapa peraturan yang diterbitkan oleh Otoritas Jasa
Keuangan OJK dh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Bapepam-LK yang terkait langsung
dengan penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik di lingkungan Perseroan.
Di samping peraturanperundangan yang berlaku, Perseroan memiliki Anggaran Dasar serta berbagai kebijakan dan piagam
yang mengatur posisi dan fungsi dari organ GCG yang saling terkait. Perseroan juga mengacu kepada Pedoman GCG yang
diterbitkan KNKG dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari OJK sebagai dasar bagi pelaksanaan GCG di
lingkungan Perseroan.
PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Sebagai entitas usaha, Perseroan menjalankan Tata Kelola Perusahaan yang Baik yang menjadi kaidah hubungan dengan
pemegang saham dan pemangku kepentingan. Pemegang saham sebagai salah satu pemangku kepentingan dalam
Perseroan memiliki hak yang diatur dalam Undang-undang, baik itu pemegang saham pengendali maupun pemegang
saham non pengendali atau minoritas. Perseroan memiliki Rapat Umum Pemegang Saham RUPS yang berfungsi
sebagai forum bagi seluruh pemegang saham untuk menggunakan haknya.
Di samping itu, prinsip penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dari Perseroan juga dilakukan dengan mengakui hak dan
membangun hubungan dengan pemangku kepentingan, baik yang ditetapkan oleh peraturan dan perundang-undangan
maupun melalui kesepakatan bersama untuk mendorong kerjasama yang aktif dalam menciptakan kesejahteraan,
lapangan pekerjaan, dan kesinambungan Perseroan. Pemangku kepentingan secara umum terbagi menjadi dua:
internal mencakup Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan serta pemegang saham; dan pemangku kepentingan eksternal
mencakup regulator, pelanggan, kreditur, mitra kerjarekanan pemasokvendor, organisasi profesi dan publik masyarakat
pada umumnya.
PRInSIP DASAR DAn IMPLEMEnTASITATA KELOLA PERUSAHAAn
BASIC PRInCIPLES AnD IMPLEMEnTATIOn OF CORPORATE gOVERnAnCE
4. The 1999 Law No. 31 regarding corruption eradication
which was then amended with the 2001 Law No 20. 5.
The State Minister of State Owned Enterprises Regulation No PER-01 MBU2011 dated 1 August 2011
and the Amendment No. PER-09MBU2012 on GCG Implementation State-Owned Enterprises.
6. Some of the rules issued by OJK, which was formerly
known as Bapepam-LK, regarding GCG Implementation in the Company.
In addition to the applicable legislation, the Company has in place the Articles of Association, Guidelines of Good
Corporate Governance, as well as policies and charters that set the position and function interrelated to the GCG organ.
The Company also refers to the GCG Guidelines issued by KNKG and Indonesian GCG Roadmap issued by OJK as its GCG
implementation references.
SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS
As a business entity, the Company carries out GCG as a mechanism of relationship with shareholders and stakeholders.
Shareholders as one of the stakeholders in the Company has the rights that set out in the Act, whether it is the controlling
shareholder and non-controlling shareholders or minority. The Company has a General Meeting of Shareholders GMS, which
serves as a forum for all shareholders to exercise their rights.
In addition, the Company applies GCG principles by recognizing the rights and building relationships with stakeholders,
whether prescribed by the regulations and legislation as well as through a joint agreement to encourage an active co-
operation in creating wealth, jobs, and sustainability of the Company. Stakeholders are generally divided into two: internal
includes the Board of Directors and the Board of Commissioners, employees and shareholders; and external stakeholders
include regulators, customers, creditors, business partners associatessuppliersvendors, professional organizations and
general public.
181 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Pe
Pe
Ka Pe
n Pe
Kary PT Indofarma Persero Tbk
Pemerintah
Regulator
Pemegang Saham
Shareholders
Pemegang Saham
Shareholders
Kreditur
Creditur
Pelanggan
Customer
Direktur Dewan Komisaris
Directors Board of Commissioners
Organisasi Profesi
Professional Organization
Mitra KerjaRekanan Pemasok
PartnerVendor
Karyawan
Employee
Masyarakat
Society
Pemangku Kepentingan
Stakeholders
Pemerintah Republik Indonesia
Government of Republic Indonesia
Publik Pemegang Saham
Public Shareholders
KOMITMEN DAN IMPLEMENTASI PERSEROAN TERHADAP TATA
KELOLA PERUSAHAAN
Penerapan GCG di Perseroan difokuskan pada aspek-aspek utama yang berperan penting dalam keberlanjutan suatu
perusahaan. Aspek tersebut antara lain mencakup penerapan prinsip-prinsip GCG dalam struktur organ Perseroan. Proses
pengawasan oleh Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite GCG dan Pemantauan Risiko atas kinerja operasional
dan usaha Perseroan menjadi bagian yang cukup penting. Selain itu, Dewan Komisaris dituntut untuk memberikan
pandangan dan persetujuannya atas rancangan Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP dan Rencana Kerja dan
Anggaran Perusahaan RKAP yang disusun dan disampaikan oleh Direksi. Direksi dituntut mengupayakan pemenuhan
target kinerja yang maksimal dari Perseroan. Direksi dibantu oleh unit-unit kerja pendukungnya; Satuan Pengawasan Intern
SPI, Sekretaris Perusahaan, Kepatuhan Kinerja Manajemen Risiko, serta Sumber Daya Manusia SDM; sekiranya mampu
menciptakan sebuah sistem manajemen yang sehat,
COMPANY COMMITMENT and IMPLEMENTATION of GOOD
CORPORATE GOVERNANCE
GCG implementation in the Company focuses on the key aspects that play important role in the company’s sustainability.
These aspects include the enforcement of best practices in corporate governance structure. Supervision process by
Board of Commissioners through Audit Committee and GCG Committee and Risk Monitoring Task on operational
performance and Company business is is an important task. Moreover, the Board of Commissioners are expected to provide
guidance and approval of the draft of Business Plan and Annual Budget presented by the Board of Directors as well
as providing direction and supervising the Board of Directors on the implementation of the Company’s plan and policies.
As of the Board of Directors are required to perfectly plays the role in fulilling the company’s performance targets. The
Board of Directors, assisted by supporting organs: Internal Audit, Corporate Secretary, Performance Compliance and
Risk Management as well as Human Resources, is expected
182 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
berimbang dan memiliki prospek berkelanjutan. Demikian pula dengan organ Rapat Umum Pemegang Saham RUPS
berperan dalam persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan serta agenda lainnya yang diajukan oleh
Direksi untuk mendapat persetujuan RUPS sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan.
Di samping itu, tata kelola keterbukaan informasi menjadi bagian dari fokus penerapan GCG Perseroan. Perseroan
berupaya menjangkau pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan; baik pemangku kepentingan
internal maupun eksternal, agar penyampaian informasi tentang Perseroan dapat tersampaikan secara proporsional,
komprehensif, terukur dan tepat waktu. Kepatuhan atas peraturan dan perundang-undangan yang berlaku juga
menjadi fokus utama bagi Perseroan dalam penerapan GCG. Dewan Komisaris melalui Komite Audit dan Komite GCG
Pemantauan Risiko bekerja bersama-sama Direksi dan SPI, Sekretaris Perusahaan, Kepatuhan Kinerja Manajemen
Risiko, serta SDM untuk melakukan pengawasan menyeluruh terhadap praktik kinerja di seluruh bidang. Sebagai pengawas,
SPI berperan melakukan audit dan pengendalian internal atas kegiatan operasional dan proses usaha Perseroan. Demikian
pula dengan sistem manajemen risiko yang melibatkan mekanisme mitigasi dan penanggulangan atas risiko usaha
dan operasional dari Perseroan.
Aspek paling fundamental dari penerapan GCG di Perseroan adalah keterlibatan seluruh insan Perseroan. Dengan adanya
Pedoman GCG, Pedoman dan Etika Perilaku, Pedoman Direksi, Manajemen Risiko, Pedoman LHKPN, Pedoman Gratiikasi,
serta mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan, masing-masing insan Perseroan dituntut untuk aktif berperan
serta dalam menempatkan kepentingan Perseroan di atas kepentingan pribadi. Melalui sosialisasi dan internalisasi serta
mekanisme reward punishment, Perseroan membentuk suasana kerja kondusif yang dapat mendorong insan Perseroan
menjadi pribadi yang berkualitas dan produktif.
Semua aspek di atas menjadi perhatian utama dari manajemen dan karyawan untuk mewujudkan pelaksanaan GCG dengan
baik. Sebagai BUMN dan perusahaan publik, Perseroan berharap nilai-nilai yang tertuang dalam GCG bukan lagi
sebuah peraturan yang harus ditegakkan, namun menjadi kesadaran akan tanggung jawab bersama untuk menciptakan
kualitas kehidupan yang lebih baik dan berkesinambungan untuk tahun-tahun mendatang
PRInSIP DASAR DAn IMPLEMEnTASITATA KELOLA PERUSAHAAn
BASIC PRInCIPLES AnD IMPLEMEnTATIOn OF CORPORATE gOVERnAnCE
to create a healthy and balance management system and has a sustainable prospect. Similarly, General Meeting of
Shareholders GMS is an organ functioning in the approval of the annual Reports and inancial statements as well as the
ratiication of other agenda proposed by the Board of Directors for approval by the GMS as set forth in the Company’s Articles
of Association.
In addition, information disclosure governance is part of the focus of the Companys GCG implementation. The Company
strives to reach out to all shareholders and stakeholders; both internal and external, in order to deliver the information of
the Company are convey proportionally, comprehensive, measurable and in timely manner. Compliance with rules
and prevailing regulations has became the main focus in GCG implementation. The Board of Commissioners through the
Audit Committee and GCG and Risk Monitoring Committee work together with the Board of Directors, Internal Audit
Unit IAU, Corporate Secretary, Compliance Performance Risk Management, and Human Resources to conduct a
thorough supervision of the performance practices in all areas. As a supervisor, IAU conducts internal audit and internal
control over the Company’s operational activities and business processes. Similarly with the risk management system that
involves mitigation and handling mechanisms on Company’s business and operational risks.
The most fundamental aspect of GCG implementation in the Company is the involvement of all employees. Through
a GCG guidelines, Business Ethics and Code of Conduct, Director guidelines, Risk Mangement, LHKPN Guidelines,
Guidelines Gratiication, as well as mechanisms for reporting on allegations of misconduct, every employee of the Company
required to actively participate in putting the Companys interests above personal interests. Through socialization and
internalization as well as reward and punishment mechanism, the Company continuesly seeks to establish a conducive
working atmosphere and encourage the employee to be qualiied and productive persons.
All of these aspects are the major concern of all management and employees to embody the implementation of best
corporate governance. As a state-owned enterprises and public company, the Company expects the values contained in
the GCG is no longer a rule to be enforced, but it becomes an awareness of shared responsibility to create a better quality
and sustainable life for years to come.
183 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
organ TaTa Kelola Perusahaan
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
MEKANISME HUBUNGAN ANTAR ORGAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sesuai dengan Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas PT, Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-01MBU2011 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dan perubahannya, serta Peraturan Otoritas Jasa
Keuangan No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, sistem tata kelola
perusahaan di Indonesia untuk badan usaha berbentuk PT dilaksanakan oleh Direksi dan Dewan Komisaris, dimana
mekanisme check and balance diantara kedua organ ini harus diterapkan untuk menghindari potensi benturan
kepentingan serta memastikan bahwa keputusan yang dibuat adalah untuk kepentingan perusahaan. Dewan Komisaris
berperan melakukan pengawasan dan memberikan nasihat atas pengurusan perusahaan oleh Direksi, sementara Direksi
GCG ORGANS RELATIONSHIP MECHANISM
In accordance with the 2007 Law No. 40 regarding Limited Liability Company, the State Minister of State Owned
Enterprises Regulation No. PER-01 MBU 2011 on Good Corporate Governance in SOEs and amendments thereto,
as well as OJK Regulation No. 33POJK.04 2014 regarding Issuer or Public Company’s Board of Directors and Board of
Commissioners, GCG system of Limited Liability Companies in Indonesia is implemented by the Board of Directors and
the Board of Commissioners, in which checks and balances mechanism between the two organs should be enforced
to avoid a potential conlict of interests and to ensure that decisions made are for the beneit of the company. The Board
of Commissioners is tasked to supervise and provide advice to the Board of Directors on the management of company, while
184 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
berperan mengelola kegiatan operasional perusahaan dengan tetap mengutamakan kepentingan perusahaan.
Direksi dan Dewan Komisaris diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dengan
masa jabatan tertentu sebagaimana ditetapkan dalam RUPS. Direksi dan Dewan Komisaris harus melaksanakan tugas
dan wewenangnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang antara lain
mengatur mengenai penerapan tata kelola perusahaan. Direksi berkewajiban menyusun pedoman tata kelola perusahaan
yang baik sebagai landasan dalam pelaksanaan kegiatan usaha. Sesuai Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-
01MBU2011 tentang Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada BUMN dan perubahannya, pedoman tersebut antara
lain memuat board manual, pedoman manajemen risiko, sistem pengendalian internal, sistem pengawasan internal,
mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan, tata kelola teknologi informasi, serta pedoman dan etika perilaku.
Dewan Komisaris harus memantau dan memastikan bahwa tata kelola perusahaan telah diterapkan secara efektif dan
berkelanjutan sesuai pedoman yang telah disusun oleh Direksi. Selain itu, Dewan Komisaris wajib menyampaikan laporan
tugas pengawasan yang dilaksanakan dalam tahun buku yang telah lampau kepada RUPS.
Dewan Komisaris dan Direksi dalam melaksanakan tugas dan wewenang dibantu oleh organ pendukung dan unit –
unit kerja yang ditetapkan dalam struktur organisasi. Dewan Komisaris dibantu oleh organ pendukung yaitu Komite
Audit dan Komite GCG Pemantauan Risiko. Sedangkan Direksi memiliki unit-unit kerja yaitu Sekretaris Perusahaan,
Kepatuhan, Kinerja Manajemen Risiko, Satuan Pengawasan Intern Perseroan, dan Sumber Daya Manusia.
Struktur organ Tata Kelola Perusahaan sesuai dengan Anggaran Dasar yang dimiliki Perseroan dapat dilihat pada
bagan di bawah ini.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
the Board of Directors manages the Company’s operational activities by upholding the Company’s interests.
The Board of Directors and Board of Commissioners are appointed by decision of the General Meeting of Shareholders
GMS with a speciic tenure as set out in the GMS. The Board of Directors and the Board of Commissioners shall carry out
its duties and authorities as stipulated in prevailing laws and regulations, which among other things regulates the
implementation of corporate governance. The Board of Directors is obliged to prepare guidelines for good corporate governance
as the basis of the implementation of business activities. In accordance with the Regulation of the Minister of State Owned
Enterprise No. PER-01 MBU 2011 regarding SOE’s Good Corporate Governance and its amendments, the guidelines
shall include board manual, guidelines for risk management, internal control systems, reporting mechanisms over alleged
misconduct, information technology governance, as well as guidelines and ethical behavior. The Board of Commissioners
shall monitor and ensure that good corporate governance has been applied efectively and sustainably in accordance with
guidelines prepared by the Board of Directors. In addition, the Board of Commissioners shall submit a supervisory report
carried out in the latest Financial year to the GMS.
In carrying out its duties and authorities Board of Commissioners and Board of Directors are assisted by supporting organ and
work units that set out in the organizational structure. The Board of Commissoners is assisted by a supporting organ, namely
the Audit Committee and Corporate Governance Committee and Risk Monitoring. While the Board of Directors’s working
units are Corporate Secretary, Compliance, Performance Risk Management and Internal Audit Unit.
The Corporate Governance Organ Structure in accordance with the Articles of Association of the Company presented
on chart below:
185 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Rapat Umum Pemegang Saham GMS
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Komite Audit Audit Committee
Komite GCG Pemantauan Risiko GCG and Risk Monitoring Committee
Komite Nominasi Remunerasi Nomination and Remuneration
Committee
Direksi Directors
Satuan Pengawasan Intern Internal Control
Kepatuhan, Kinerja Manajemen Risiko Compliance, Performance Risk Management
Sumber Daya Manusia Human Resources
Auditor Publik Public Auditor
PEMEGANG SAHAM DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM RUPS
Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen inansial yang mengacu pada bagian kepemilikan
dari perusahaan. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas telah memberikan deinisi yang jelas
terkait peran, fungsi, hak dan kewajiban dari pemegang saham sebagai pihak yang menjadi bagian dari kepemilikan
perusahaan; dimana hal ini diatur melalui Rapat Umum Pemegang Saham RUPS.
Sebagai salah satu organ perusahaan, RUPS memiliki fungsi sentral dalam mengambil keputusan strategis. Di
samping itu, RUPS merupakan wadah perlindungan dan perlakuan kesetaraan bagi seluruh pemegang saham yang
diselenggarakan oleh Perseroan. Melalui forum RUPS, seluruh pemegang saham, baik pemegang saham pengendali maupun
non pengendaliminoritas, dapat menyalurkan haknya untuk menciptakan nilai optimal bagi Perseroan, dimana hak
tersebut berlaku secara adil dan proporsional berdasarkan prinsip one share, one vote. Otoritas Jasa Keuangan OJK selaku
regulator telah secara rinci mengatur mekanisme RUPS melalui
SHAREHOLDERS AND GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS GMS
Shares is a unit of value or bookkeeping in various inancial instruments referred to the ownership of the company. Law No.
40 Year 2007 regarding Limited Liability Company has provided a clear deinition of the roles, functions, rights and obligations
of the shareholders as a party that is part of the ownership of the company; where it is governed by the General Meeting of
Shareholders GMS.
As one of the organ of the Company, GMS has a central function in taking strategic decision. In addition, GMS is a forum of
protection and equal treatment for all shareholders organized by the Company. Through the GMS forum, all shareholders,
both controlling shareholders and non controlling minority, can deliver his right to create optimal value for the Company,
where such right applies fairly and proportionately based on the principle of one share, one vote. OJK as the regulator has
managed the GMS mechanism in details through the issuance of OJK Regulation No. 32 POJK.04 2014 on the General
Meetig Shareholders Plan and Conduct of the Public Company.
186 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
penerbitan Peraturan OJK No. 32POJK.042014 tentang
Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka.
Jenis, hak dan Batasan Pemegang Saham
Seperti telah dipaparkan pada bagian Proil Perusahaan, saham Perseroan terdiri dari 2 dua jenis, yaitu Saham Seri A Dwi
Warna yang dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, dan Saham Seri B yang dapat dimiliki oleh umumnon pemerintah.
Di bawah ini dapat dilihat jenis saham, peraturan kepemilikan dan hak dari saham Perseroan,
Jenis saham
Type of shares
Peraturan Kepemilikan
ownership rules
hak
shareholders’ right
Saham Seri A Dwiwarna
Share A Series Dwiwarna
Pasal 17 Ayat 7 dan 8 Anggaran Dasar Perseroan Article 17 Paragraphs 7 and 8 of the Company’s Articles of
Association Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima
pembayaran Deviden dan sisa kekayaan hasil likuidasi, menjalankan hak lainnya berdasarkan UU Perseroan terbatas dan Anggaran dasar
Perusahaan.
Attend and vote in the GMS, receiving dividends payment and the remainder of the proceeds of the liquidation, execute other rights based
on Law of Limited Liability Company and the Company’s Articles of Association.
Pasal 17 Ayat 7 dan 8 Anggaran Dasar Perseroan Article 20 Paragraph 12 of the Company’s Articles of Association
Mengusulkan calon anggota Direksi kepada RUPS. Propose the Board of Directors candidates to the GMS.
Pasal 20 Ayat 12 Anggaran Dasar Perseroan Article 24, Paragraph 8 of the Company’s Articles of Association
Mengusulkan calon anggota Dewan Komisaris kepada RUPS. Permitted not to take dividends part within ive 5 years after provided
to be paid. Pasal 24 Ayat 8 Anggaran Dasar Perseroan
Article 52 Paragraph 1 of the Company Law Diperbolehkan untuk tidak mengambil bagian dividen dalam waktu
5 lima tahun setelah disediakan untuk dibayarkan. Permitted not to take dividends part within ive 5 years after provided
to be paid.
Saham Seri B Share B Series
Pasal 52 ayat 1 UU PT Menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS, menerima
pembayaran Deviden dan sisa kekayaan hasil likuidasi, menjalankan hak lainnya berdasarkan UU Perseroan terbatas dan Anggaran dasar
Perusahaan
Attend and vote in the GMS, receiving dividends payment and the remainder of the proceeds of the liquidation, execute other rights
based on Law of Limited Liability Company Company Law and the Company’s Articles of Association.
Sesuai dengan Roadmap GCG yang diterbitkan OJK, Perseroan memegang teguh hak-hak dasar pemegang saham secara
umum, yaitu: Mendapatkan metode pendaftaran kepemilikan;
1.
Mendapatkan metode pendaftaran kepemilikan; 2.
Mengalihkan atau memindahkan saham; 3.
Mendapatkan informasi yang relevan dan material tentang Perseroan secara tepat waktu dan teratur;
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Type, Rights and Limitations of Shareholders
As explained in the Company Proile section, the Company’s shares consists of 2 two types, namely Shares A Series
Dwiwarna owned by the Government of the Republic of Indonesia, and the Share B Series owned by the public non-
governmental. Table below present the type of share, rules of ownership and rights of the shares of the Company,
In accordance with the GCG Roadmap issued by the OJK, the Company adhere to the basic rights of shareholders in general,
namely:
1. Obtain the method of registration of ownership;
2. Diverting or relocate shares;
3. Obtain relevant and material information about the
Company in a timely manner;
187 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
4. Berpartisipasi dan memberikan suara dalam RUPS;
5. Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Dewan
Komisaris; serta 6.
Mendapatkan bagian dalam keuntungan Perseroan Perseroan juga mengupayakan perlakuan kesetaraan bagi
pemegang saham non pengendali, dimana RUPS Perseroan memberikan kesempatan kepada setiap pemegang saham
untuk menyampaikan haknya.
Jenis, Peran, Fungsi dan Wewenang Rapat Umum Pemegang Saham
Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagai organ perusahaan merupakan wadah para pemegang saham
untuk mengambil keputusan penting yang berkaitan dengan modal yang ditanam dalam Perseroan, dengan
memperhatikan ketentuan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan. Sesuai dengan UU No. 402007,
RUPS merupakan organ Perseroan yang memiliki wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris
dalam batas yang ditentukan dalam UU tersebut danatau Anggaran Dasar Perseroan. Keputusan yang diambil dalam
RUPS harus didasarkan pada kepentingan usaha Perseroan dalam jangka panjang.
RUPS danatau pemegang saham tidak dapat melakukan intervensi terhadap tugas, fungsi dan wewenang Direksi dan
Dewan Komisaris dengan tidak mengurangi wewenang RUPS untuk menjalankan haknya sesuai dengan Anggaran Dasar
Perseroan dan peraturan perundang-undangan, termasuk untuk melakukan penggantian atau pemberhentian anggota
Dewan Komisaris dan atau Direksi.
Perseroan memiliki 2 dua jenis RUPS, yaitu RUPS Tahunan RUPST yang diselenggarakan secara reguler di setiap
tahunnya, dan RUPS Luar Biasa RUPSLB yang dapat diadakan sewaktu-waktuapabila dianggap diperlukan oleh Direksi dan
atau Dewan Komisaris dan atau Pemegang Saham.
RUPST diselenggarakan tiap tahun, selambatnya 6 enam bulan setelah tahun buku Perseroan berakhir. Dalam RUPST
ditetapkan penggunaan laba; dilakukan penunjukan Akuntan Publik yang terdaftar pada OJK; dan jika perlu
mengisi lowongan jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan. Di samping itu, pada RUPST, Direksi
wajib mengajukan Laporan Tahunan yang memuat beberapa laporan kemajuan Perseroan, diantaranya:
4. Participate and give vote at the GMS;
5. Appoint and dismiss the Board of Directors and the Board
of Commissioners; and 6.
Obtain part of the Company proits. The Company is also seeking for the equal treatment for non
– controller shareholders, where the Company GMS provides the opportunity for each shareholder to express their rights.
Types, Roles, Functions and Authority of the General Meeting of Shareholders
General Meeting of Shareholders GMS as a company organ is a medium of shareholders to take important decisions related
to their investment in the Company, considering the provisions of Artide of Association and regulations. In accordance with
Act No. 402007, the Companys GMS is an organ that has the authority that is not granted to the Board of Directors or Board
of Commissioners with the limits prescribed in the regulation and or the Articles of Association. The decisions taken at the
GMS must be based on the interests of the Companys business in the long term.
GMS andor shareholders can not intervene against the duties, functions and authority of the Board of Commissioners and
Board of Directors, without prejudicing the authority of the GMS to implement the rights in accordance with the article
of association and regulations, including the replacement or dismissal of members of the Board of Commissioners andor
the Board of Directors.
The Company has two 2 types of GMS, the Annual General Meeting GMS which is held regularly in each year, and the
Extraordinary General Meeting EGM which is held at any time if deemed necessary by the Board of Directors and or Board
of Commissioners and or Shareholders ,
GMS is held every year, not later than six 6 months after the Financial year of the Company ends. In GMS is arranged the
use of proits; appointment of registered Public Accountant in the OJK; and if necessary, to fulill the position of the Board
of Directors and Board of Commissioners. In addition, at the GMS, the Board of Directors shall submit annual report which
contains the progress report of the Company, including:
188 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
1. Laporan keuangan buku yang baru lampau dalam
perbandingan dengan tahun buku sebelumnya,; 2.
Laporan mengenai kegiatan Perseroan; 3.
Laporan pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan;
4. Rincian masalah yang timbul selama tahun buku yang
mempengaruhi kegiatan usaha Perseroan; 5.
Laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku
yang baru lampau; 6.
Gaji dan tunjangan bagi anggota Direksi dan gaji atau honorarium dan tunjangan bagi anggota Dewan
Komisaris Perseroan untuk tahun yang baru lampau.
Wewenang RUPS dalam Perseroan sebagai berikut, a.
Mengangkat dan memberhentikan Dewan Komisaris. b.
Mengangkat dan memberhentikan Direksi. c.
Menilai kinerja Direksidan Dewan Komisaris. d.
Menetapkan Auditor Publikberdasarkan usulan yang diterima dari Dewan Komisaris.
e. Menetapkan renumerasi Direksidan Dewan Komisaris.
f. Memutusk an antara lain: perubahan jumlah
modal, perubahan Anggaran Dasar Perseroan, re n c a n a p e n g g u n a a n l a b a , p e n g g a b u n g a n ,
peleburan, pengambilalihan, pemisahan, serta pembubaran Perseroan.
g. Wewenang lainnya sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundang undangan.
80.66 Pemerintah Republik Indonesia
Government of Republic Indonesia
19.34 Publik
Public
Komposisi Pemegang saham
Company’s Shareholders Composition
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
1. The inancial statements of the new book in comparison
with the previous inancial year ,; 2.
Reports of activities of the Company; 3.
Report of the Social and Environmental Responsibility; 4.
Details of problems arise during the inancial year that afected the business activities of the Company;
5. The report on the supervisory duties that have been
implemented by the Board of Commissioners during the past inancial year;
6. Salaries and allowances for members of the Board of
Directors and the salary or honorarium and allowances for members of the Board of Commissioners for the new year.
GMS authority in the Company is as follows: a.
To appoint and dismiss the Board of Commissioners b.
To appoint and dismiss Board of Directors c.
To assess the performance of Board of Commissioners and Board of Directors.
d. To assign external auditors based on the Board of
Commissioners proposals. e.
To determine renumeration of Board of Commissioners and Board of Directors
f. To decide among others: changes in the total of capital,
amendment in the Companys Articles of Association, the planning of use of earnings, merger, consolidation,
acquisition, separation, and the dissolution of the company, long-term inancing investment, the Companys
cooperation, the establishment of the Companys subsidiaries and the transfer of assets or investments.
g. Other authority as set forth in the article of association,
laws and regulations.
189 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
per 31 Desember 2015 as per December 31, 2015
Pemegang saham shareholder
Total saham lembar Total shares in shares
Persentase Kepemilikan of ownership
• Saham Seri A Dwiwarna
Series A-Dwiwarna share »
Pemerintah RI •
Saham Seri B Series B share
» Pemerintah RI
» Publik kepemilikan kurang dari 5
1 2.499.999.999
599.267.500 0,00
80,66 19,34
Total 3.099.267.500
100,00
Mekanisme Pengambilan Keputusan RUPS
Dalam RUPS, tiap saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk mengeluarkan 1 satu suara. Direksi, Dewan Komisaris
dan karyawan Perseroan boleh bertindak selaku kuasa dalam RUPS, namun suara yang dikeluarkan selaku kuasa dalam RUPS
tidak dihitung dalam pemungutan suara. Dalam pemungutan suara, suara yang dikeluarkan oleh pemegang saham berlaku
untuk seluruh saham yang dimilikinya dan pemegang saham tidak berhak memberi kuasa kepada lebih dari seorang kuasa
untuk sebagian dari jumlah saham yang dimilikinya dengan suara berbeda.
Pemungutan suara mengenai diri orang dilakukan dengan surat tertutup yang tidak ditandatangani dan mengenai hal
lain secara lisan, kecuali apabila Ketua RUPS menentukan lain tanpa ada keberatan dari 1 satu atau lebih Pemegang
Saham yang secara bersama-sama mewakili sedikitnya 10 dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah.
Suara blanko atau abstain dianggap mengeluarkan suara yang sama dengan suara mayoritas Pemegang Saham yang
mengeluarkan suara. Semua keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk
mufakat. Dalam hal keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat tidak tercapai maka keputusan diambil dengan
pemungutan suara berdasarkan suara setuju lebih dari setengah bagian dari seluruh saham dengan hak suara yang
hadir dalam RUPS. Apabila jumlah suara yang setuju dan tidak setuju sama banyaknya maka usulan harus dianggap ditolak.
RUPS Tahun 2014 Tahun Buku 2013 dan Realisasi Atas Keputusan RUPS
Tahun 2014, Perseroan menyelenggarakan 1 satu kali RUPS Tahunan, tertanggal 26 Maret 2014 bertempat di Jakarta,
dengan hasil keputusan dan realisasi oleh manajemen Perseroan sebagai berikut,
Decision Making Mechanism in GMS
In the GMS, each share gives the holder the right to issue one 1 vote. Board of Directors, Board of Commissioners and
employees of the Company can act as the proxy at the GMS, but the votes will not be counted. In voting, votes cast by
shareholders only apply to their own shares and shareholders are not entitled to authorize more than one proxy to a portion
of the shares with diferent vote.
Voting for other people are accomplished with a sealed letter which not signed and on other matters orally, unless the
Chairman of the GMS decides otherwise without objection from 1 one or more shareholders who together represent at
least 10 of the total shares with valid voting rights. Blank or abstain votes are considered to have the same vote with the
majority of the Shareholders.
All decisions are taken by consensus. If no agreement is reached then the decision should be taken by voting of more than half
of the total shares with voting rights are present in RUPS. If the agree and disagree votes have the same amount then the
proposal shall be deemed rejected.
GMS 2014 Financial year 2013 and the realization of the Decree GMS
In 2014, the Company held 1 one Annual General Meeting, in 26th March 2014 held in Jakarta, with the decision and the
realization by the management of the Company as follows,
190 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
agenda dan Keputusan realisasi
realization
Agenda and Decision
agenda 1 dan agenda 2 dan Keputusannya
Agenda 1 and Agenda 2 and its decisions 1. Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan Tahun
Buku 2013 dan mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Konsolidasian Tahun Buku 2013
sebagaimana pokok-pokoknya disampaikan oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan
Tahun Buku 2013, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy Sidharta
sesuai dengan laporannya No. 02202WAI14, tanggal 21 Februari 2014 dengan pendapat ”wajar
dalam semua hal yang material”.
RUPST telah menyetujui. GMS has accepted
1. Approved the Company’s Annual Report for the
inancial year of 2013 and ratiied the Consolidated Financial Statement for the inancial year of 2013
as stated by the Board of Directors regarding the condition and Company’s progress for the inancial
year 2013, which had been audited by KAP Hendrawinata Eddy and Siddharta in accordance
with the report number: 00202WAI2014 on February 21, 2013 with an unqualiied opinion, in
all material aspects.
2. Menyetujui Laporan Kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Tahun Buku 2013
dan mengesahkan Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Hendrawinata, Eddy, Sidharta sesuai dengan laporannya No. 02502WAI14, tanggal
21 Februari 2014 dengan pendapat ”wajar dalam semua hal yang material”.
2. Approved the report of Partnership and
Community Development Program for the inancial year 2013 and ratiied the inancial report
of Partnership and Community Development Program for the inancial year 2013 which audited
by KAP Hendrawinata Eddy and Siddharta in accordance with the report number: 02502
WAI2014 on February 21, 2014 with an unqualiied opinion in all material aspects
3. Memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya volledig acquit et
decharge kepada anggota Direksi atas tindakan pengurusan Perseroan dan anggota Dewan
Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan, termasuk terhadap pengurusan dan pengawasan
atas PKBL yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2013, sepanjang bukan merupakan
tindakan pidana atau melanggar ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku, tercatat dalam
Laporan Tahunan, Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Kegiatan PKBL Tahun Buku 2013
serta tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
3. Released and discharged full responsibility
volledig acquit et decharge of members of the Board of Directors on the Company management
and members of the Board of Commissioners on Company supervision, including for management
and oversight of the PKBL implemented for Financial Year 2013, as long as their actions were
not criminal actions or a breach of procedures and applicable law, recorded in the Annual
Report, Financial Statements of the Company and Partnership Activity Report for Financial Year 2013,
and not in conlict with the prevailing regulations and law.
agenda 3 dan Keputusannya
Agenda 4 and its decisions Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan
Komisaris Perseroan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
untuk menetapkan gajihonorarium serta fasilitas dan tunjangan lainnya bagi anggota Direksi dan Dewan
Komisaris Perseroan untuk Tahun Buku 2014 setelah dikukuhkannya Peraturan Menteri BUMN No. PER-04
MBU2014. Dewan Komisaris telah menetapkan Surat Keputusan
No. KEP-02KOMINAFIV2014 tanggal 22 April 2014 tentang Penetapan GajiHonorarium, Fasilitas, dan
tunjangan Tahun 2014 serta TantiemInsentif Kinerja Tahun 2013 bagi Direksi dan Dewan Komisaris.
The Board of Commissioners has set Decree No. KEP-02 KOM INAF IV 2014 dated 22 April 2014 regarding
the Stipulation Salary Wages, facilities and allowances of 2014 as well as the Bonus Incentive for the Performance
of the Year 2013 for the Board of Directors and Board of Commissioners.
Conferred authority and power to the Board of Commissioners after prior approval of Series A Dwiwarna
Shareholders to determine the salary honorarium and other allowances and beneits for members of the Board
of Directors and Board of Commissioners for the year 2014 after the enactment of Minister of State Enterprise
Regulation PER-04 MBU 2014.
agenda 4 dan Keputusannya Agenda 4 and its decisions
1. Menyetujui penunjukan kembali KAP
Hendrawinata, Eddy, dan Sidharta untuk melaksanakan audit umum Laporan Keuangan
Perseroan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL untuk Tahun Buku
2014. Surat Perjanjian Kerja No. 1713DIRXI2014No. 002
GNAHWHESTXI2014 tanggal 3 November 2014. Approved the re-appointment of KAP Hendrawinata,
Eddy, and Sidhartha to conduct general audit of the Financial Statements and Report of the Partnership and
Community Development for Financial Year 2014. 1.
Letter Employment Agreement No. 1713 DIR XI 2014 No. 002 GN AHW Hest XI 2014
dated November 3, 2014.
2. Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada
Dewan Komisaris Perseroan untuk menetapkan honorarium Akuntan Publik dan persyaratan
lainnya sesuai ketentuan yang berlaku. Dewan Komisaris telah menetapkan honorarium
Akuntan Publik yang tercantum dalam Surat Perjanjian Kerja tersebut di atas, sebesar Rp434 juta tidak
termasuk pajak. The Board of Commissioners has determined honorarium
Public Accountant listed in the Letter of Employment Agreement mentioned above for Rp434 million
excluding taxes. 2.
Conferred authority and power to the Board of Commissioners to determine the honorarium
of Certiied Public Accountants and other requirements according to applicable regulations
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
191 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
agenda dan Keputusan realisasi
realization
Agenda and Decision
agenda 5 dan Keputusannya menyetujui mengukuhkan pemberlakuan:
Approved the enforcement of the following regulations: 1.
Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-03 MBU2012 tanggal 29 Maret 2012 tentang
Pedoman Pengangkatan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris Anak Perusahaan
BUMN.
Peraturan-peraturan tersebut berlaku sejak tanggal ditetapkan dan telah diterapkan oleh Perseroan.
These regulations has been applied since the speciied date and has been implemented by the Company.
1. Regulation of Minister of State Owned Enterprises
No. PER- 03 MBU 2012 dated March 29, 2012 on Guidelines for Appointment of the
Board of Directors members and the Board of Commissioners members of the SOE subsidiary.
2. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01
MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance pada BUMN dan Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-09MBU2012 tanggal 6 Juli 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Negara
BUMN No. PER-01MBU2011. 2.
Regulation of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-01 MBU 2011 dated August
1, 2011 on the Implementation of Good Corporate Governance GCG in SOEs and the Regulation
of the Minister of State Owned Enterprises No. PER-09 MBU 2012 dated July 6, 2012 on the
Amendment to the Regulation of the Minister of State Enterprises No. PER-01 MBU 2011.
3. Peraturan Menteri BUMN No. PER-04MBU2014
tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan
Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
3. Regulation of the Minister of State Owned
Enterprises No. PER-04 MBU 2014 dated March 10, 2014 on Guidelines for Determination
of the remuneration of Directors, Board of Commissioners and Board of Trustees of State
Owned Enterprises.
agenda 6 dan Keputusannya menyetujui perubahan susunan pengurus Perseroan
sebagai berikut: Agenda 6 and its decisions
Approved the change of company management arrangement as the following:
1. Memberhentikan dengan hormat :
a. Eliano Rizaldi, sebagai Direktur Utama; b. John Guntar Sebayang, sebagai Direktur
Keuangan; c. Kosasih, sebagai Direktur;
d. Bambang Solihin Irianto, sebagai Direktur; e. Kustantinah, sebagai Komisaris Independen;
Efektif terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan ini,
dengan ucapan terima kasih atas segala sumbangan tenaga dan pikirannya selama
memangku jabatan masing-masing. Telah dibuat Akta Pernyataan Keputusan Rapat
oleh Notaris yang menyatakan perubahan susunan pengurus Perseroan
The Deed by Notary stating the changes in the organization structure of the Company has been made
1. Discharge with honour:
a. Mr. Eliano Rizaldi as President Director b. Mr. John Guntar Sebayang as Finance Director
c. Mr. Kosasih as Director; d. Mr. Bambang Solihin Irianto as Director;
e. Mrs. Kustantinah as Independent
Commissioner ; Efective since the closing of the General
Meeting of Shareholders with gratitude for all the contribution and service during hisher
tenure. 2.
Mengangkat anggota Direksi Perseroan yaitu sebagai berikut :
a. Arief Budiman, sebagai Direktur Utama; b. Muhammad Umar, sebagai Direktur;
c. Syamsul Hadi, sebagai Direktur;
Dengan masa jabatan terhitung sejak tanggal Rapat Umum Pemegang Saham
yang mengangkatnya dan berakhir pada penutupan Rapat Umum Pemegang
Saham Tahunan yang ke-5 atau pada penutupan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan yang diadakan pada tahun 2019 dengan tidak mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikan sewaktu-waktu sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. To appoint members of Board of Directors as
follows: a. Mr. Arief Budiman as President Director;
b. Mr. Muhammad Umar as Director; c. Mr. Syamsul Hadi as Director;
With tenure period since the date of the General Meeting of Shareholders and end at
the closing of the ifth GMS Meeting or at the closing of GMS in 2019 without prejudice to
the right of the GMS to dismiss at any time in accordance with the applicable provision.
3. Memberi Kuasa dengan hak substitusi kepada
Direksi Perseroan untuk memberitahukan perubahan susunan anggota Direksi Perseroan
tersebut kepada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia untuk
dimasukkan dalam Daftar Perseroan dan untuk keperluan tersebut berhak melaksanakan
segala sesuatu yang diperlukan sehubungan dengan pemberitahuan tersebut.
Perubahan susunan anggota Direksi Perseroan telah diberitahukan kepada Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia oleh Notaris yang ditunjuk oleh Direksi.
3. Changes in the composition of the Board of
Directors of the Company has been notiied to the Ministry of Law and Human Rights of the Republic
of Indonesia by notary appointed by the Board of Directors.
192 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Penyelenggaraan RUPS Tahun 2015 Tahun Buku 2014
Pada tahun 2015, Perseroan menyelenggarakan RUPS sebanyak 1 satu kali, yaitu RUPST yang diselenggarakan pada
8 April 2015. Di tahun 2015 Perseroan tidak menyelenggarakan RUPSLB. Perseroan mengupayakan penyelenggaraan RUPST
tahun 2015 sesuai dengan Peraturan OJK No. 32POJK.042014. Pengumuman RUPST tahun 2015 ditayangkan di 2 dua surat
kabar harian yang berbahasa Indonesia dan berperedaran nasional, yaitu Bisnis Indonesia dan Investor Daily pada tanggal
2 Maret 2015. Perseroan menyampaikan pengumuman dan bukti iklan pengumuman kepada OJK, memuatnya dalam
situs web Bursa Efek Indonesia BEI melalui mekanisme e-reporting,serta pada situs web Perseroan, www.indofarma.
co.id, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam iklan pengumuman antara lain mencantumkan rencana tanggal
penyelenggaraan RUPS dan tanggal panggilan RUPS.
Pemanggilan RUPST tahun 2015 ditayangkan melalui surat kabar nasional berbahasa Indonesia yaitu Bisnis Indonesia dan
Investor Daily pada tanggal 17 Maret 2015, menyampaikan pemanggilan dan bukti iklan pemanggilan kepada OJK,
memuatnya dalamsitus web BEI melalui mekanisme e-reporting, serta pada situs web Perseroan www.indofarma.
co.id dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
Dalam iklan pemanggilan RUPS mencantumkan catatan sebagai berikut:
1. Perseroan tidak mengirimkan undangan tersendiri
kepada para pemegang saham karena iklan Panggilan ini dianggap sebagai salah satu undangan resmi sesuai
dengan ketentuan Pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar Perseroan dan Pasal 13 ayat 3 POJK No. 32POJK.042014.
2. Pemegang saham yang berhak hadir dan memberikan
suara dalam RUPS adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham
Perseroan atau pemilik saldo rekening efek pada penitipan kolektif PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
KSEI pada tanggal 16 Maret 2015Pk.16.00 WIB.
3. Pemegang saham yang tidak hadir dapat diwakili oleh
kuasanya dalam RUPS dengan membawa Surat Kuasa, dengan ketentuan anggota Direksi, anggota Dewan
Komisaris dan karyawan Perseroan dapat bertindak selaku kuasa pemegang saham dalam RUPS ini, namun
suara yang mereka keluarkan tidak diperhitungkan dalam pemungutan suara.
4. Pemegang saham atau kuasanya yang akan menghadiri
RUPS diminta untuk membawa atau menyerahkan
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
General Meeting of Shareholders 2015 Financial year 2014
In 2015, the Company held a General Meeting of Shareholders for 1 one time which held on 8 April 2015. In 2015 the
Company did not organize the EGM. The Company pursue the implementation of the GMS in 2015 in accordance with
OJK Regulation No. 32 POJK.04 2014. Announcement of GMS 2015 is shown in the two 2 daily newspapers in Indonesian
language and spread nationally, such as Bisnis Indonesia and Investor Daily on March 2, 2015. The Company give the
announcements and advertisements evidence to the OJK, publish it in the Indonesia Stock Exchange website BEI
through e-reporting mechanism, as well as on the Companys website, www.indofarma.co.id, in Indonesian and English. In
the ad, it contained the date planned for the GMS and the invitation date of GMS.
The invitation of the GMS 2015 were published through national newspapers with Indonesian language such as Bisnis
Indonesia and Investor Daily on March 17, 2015, conveyed the invitation and proof of advertising to the OJK, published in the
BEI web through the mechanism of e-reporting, as well as on the Company website www. indofarma.co.id in Indonesian
and English.
The adverstisement of GMS invitation include some notes as follows:
1. The Company did not send separate invitation to the
shareholders since the advertisement is regarded as one of the oicial invitation in accordance with the provisions
of Article 14, paragraph 3 of the Articles of Association and Article 13 paragraph 3 POJK No. 32 POJK.04 2014.
2. Shareholders that are entitled to attend and vote at the
GMS are shareholders whose names are registered in the List of Shareholders or the owner of the account balance
efect on the collective custodian PT Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI on March 16 2015 at 16.00 pm.
3. Shareholders who can not attend may be represented
by proxy at the GMS by holding Power of Attorney, with the provision that members of the Board of Directors,
members of the Board of Commissioners and employees of the Company can act as the proxy of shareholders at
the GMS, but the votes from them can not be counted in the voting.
4. Shareholders or proxies who will attend the GMS were
requested to bring or submit a photocopy of valid identity
193 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
fotokopi identitas diri yang masih berlaku, dan bagi pemegang saham yang berbentuk Badan Hukum,
diminta untuk membawa fotokopi lengkap dari Anggaran Dasarnya serta susunan pengurus yang terakhir.
5. Formulir Surat Kuasa dapat diperoleh di kantor Biro
Administrasi Efek BAE yang ditunjuk Perseroan, yakni PT Datindo Entrycom. Setelah Formulir Surat Kuasa tersebut
diisi oleh pemegang saham, harus disampaikan kepada Perseroan melalui BAE selambat-lambatnya pada tanggal
2 April 2015 Pk.16.00 WIB.
6. Sesuai dengan ketentuan Pasal 15 POJK No. 32
POJK.042014, bahan mata acara RUPS dalam bentuk salinan dokumen isik tersedia sejak tanggal pemanggilan
hingga penyelenggaraan RUPS, yang dapat diperoleh dengan permohonan tertulis dari pemegang saham
kepada Sekretaris Perusahaan Perseroan; kecuali untuk bahan terkait mata acara RUPS ke-7, yaitu Perubahan
Susunan Pengurus Perseroan akan tersedia paling lambat pada saat RUPS diselenggarakan.
7. Guna ketertiban RUPS, maka pemegang saham atau
kuasanya agar hadir di lokasi RUPS untuk melakukan registrasi selambat-lambatnya 30 menit sebelum
RUPS dimulai.
Pengumuman Ringkasan Risalah RUPST tahun 2015 ditayangkan melalui surat kabar nasional berbahasa Indonesia
yaitu Bisnis Indonesia pada 10 April 2015, menyampaikan pengumuman Ringkasan Risalah RUPS dan bukti iklan
pengumuman pada situs web BEI melalui mekanisme e-reporting dan OJK, serta pada situs web Perseroan, www.
indofarma.co.id, dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Mata acara dan hasil keputusan dalam RUPST tahun 2015 adalah sebagai berikut:
Mata Acara Rapat I dan II: Persetujuan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun Buku 2014 termasuk Laporan Dewan Komisaris mengenai
Tugas Pengawasan Perseroan untuk Tahun Buku 2014 serta Pengesahan Laporan Keuangan untuk Tahun Buku 2014; serta Persetujuan Laporan
Keuangan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL untuk Tahun Buku 2014 serta Pengesahan Laporan Keuangan PKBL
untuk Tahun Buku 2014. Meeting Agenda I and II: Approval of the Annual Report for Financial
Year 2014, including statements regarding the report from Board of Commissioners about the Company Supervision for the Financial Year 2014
and the Ratiication of the Financial Statements for the Financial Year 2014; and approval of Financial Report and Report of Partnership Program and
Community Development CSR for the Financial Year 2014 as well as the Approval of the CSR Financial Statements for the Financial Year 2014.
card, and for shareholders in the form of legal entity, are asked to bring a complete photocopy of the Articles of
Association as well as the composition of the latest board.
5. Power of Attorney form can be obtained at the oice
of Registrar BAE appointed by the Company, PT Datindo Entrycom. After the Proxy Form is filled out
by shareholders, it must be delivered to the Company through the Registrar no later than the date of 2 April
2015 at 16.00 pm.
6. In accordance with the provisions of Article 15 POJK
No. 32 POJK.04 2014, the material of the GMS in the form of a copy of the physical documents are available
from the date of the invitation to the General Meeting of Shareholders, which may be obtained by written
request from shareholders to the Company Secretary; except for material related to the agenda of the 7th GMS,
Amendment Member of the Board of the Company will be available no later than the time of the GMS is held.
7. For the order of GMS, the shareholders or their proxies
to be present in the location of GMS to register no later than 30 minutes prior to the start of GMS.
Announcement of Minutes Summary of the GMS 2015 was published through national newspapers, Bisnis Indonesia on
April 10, 2015, giving the announcement of Minutes Summary of the GMS and the proof of announcement ad on the website
IDX through the mechanism of e-reporting and the OJK, as well as on the Company website, www. indofarma.co.id, in
Indonesian and English.
The agenda and the decisions in GMS 2015 as follows:
194 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Keputusan Mata Acara Rapat I: •
Menyetujui Laporan Tahunan yang disampaikan Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan selama Tahun Buku
2014 termasuk Laporan Pelaksanaan Tugas Pengawasan Dewan Komisaris selama Tahun Buku 2014.
• Mengesahkan Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku
2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta, dan Tanzil sesuai laporannya No.
02102WAII2015 tanggal 20 Februari 2015 dengan pendapat Wajar Dalam Semua Hal yang Material, sekaligus memberikan
pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
volledig acquit et decharge kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan pengawasan yang telah dijalankan
selama Tahun Buku 2014, sepanjang tindakan tersebut tercatat dalam buku-buku Perseroan dan tidak bertentangan dengan
ketentuan dan peraturan perundang-undangan.
Keputusan Mata Acara Rapat II: Menyetujui Laporan Kegiatan PKBL Tahun Buku 2014 dan mengesahkan
Laporan Keuangan PKBL Tahun Buku 2014 yang telah diaudit oleh KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta, dan Tanzil sesuai laporannya No.
03002WAII15 tanggal 26 Februari 2015 dengan pendapat Wajar Dalam Semua Hal yang Material, sekaligus memberikan pelunasan dan
pembebasan tanggung jawab sepenuhnya
volledig acquit et decharge kepada Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan atas pengurusan dan
pengawasan PKBL yang telah dijalankan selama Tahun Buku 2014, sepanjang tindakan tersebut tercatat dalam buku-buku Perseroan dan
tidak bertentangan dengan ketentuan dan perundang-undangan. Decision of Meeting Agenda I:
• Approved the Annual Report submitted by Directors about the
conditions and the progress of the Company for Financial Year 2014 including the Report of Board of Commissioners about Company
Supervision for Financial Year 2014.
• Ratiied the Companys Financial Statements for Financial Year
2014 audited by Public Accounting Firm KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta, and Tanzil corresponding report No. 02102 WA II
2015 dated February 20, 2015 with the opinion of unqualiied In All Things Material, as well as Released and discharged full responsibility
volledig acquit et decharge of members of the Board of Directors on the Company management and members of the Board of
Commissioners on Company supervision, all the action is recorded in the books of the Company and not in conlict with the rules and
regulations.
Decision of Meeting Agenda II: Approved the report of Partnership and Community Development Program
for the inancial year 2014 and ratiied the inancial report of Partnership and Community Development Program for the inancial year 2014 which
audited by KAP Hendrawinata Eddy and Siddharta in accordance with the report number: 03202WAII2015 on February 26, 2015 with an
unqualiied opinion in all material aspects as well as released and discharged full responsibility volledig acquit et decharge of members of the Board
of Directors on the Company management and members of the Board of Commissioners on Company supervision, including for management and
oversight of the PKBL implemented for Financial Year 2014, all the activities are recorded in the books of company and not in conlict with the prevailing
regulations and law.
Mata Acara Rapat III: Penetapan Penggunaan Laba Bersih untuk Tahun Buku 2014
Meeting Agenda III: Proit Usage Determination for Financial Year 2014 Keputusan: menetapkan penggunaan Laba Bersih Perseroan untuk
Tahun Buku 2014 sebesar Rp1.164.824.606, seluruhnya dipergunakan untuk Cadangan Umum Perusahaan.
Decision: determined the usage of Companys Net Income for the Financial Year 2014 for Rp1.164.824.606, entirely used for Company’s Reserve.
Mata Acara Rapat IV: Penetapan GajiHonorariumTunjangan Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015 dan Tantiem untuk Tahun Buku
2014 Meeting Agenad IV: Determination of the Salary Wages Beneits for Board
of Directors and the Board of Commissioners for Financial Year 2015 and performance bonus for Financial Year 2014
Keputusan: memberi kewenangan kepada Dewan Komisaris Perseroan setelah terlebih dahulu mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri
A Dwiwarna untuk menetapkan besaran tantiem untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2014 serta gajihonorarium
berikut fasilitas dan tunjangan untuk Tahun Buku 2015. Decision: gave authority to the Board of Commissioners after the prior
approval of Shareholders Series A to determine the amount of the bonus to members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for
Financial Year 2014 as well as salary honorarium, allowances and beneits for Financial Year 2015.
Mata Acara Rapat V: Penunjukan Akuntan Publik untuk audit Laporan Keuangan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL
Tahun Buku 2015 Meeting Agenda V: Appointment of Public Accountant to audit the
Financial Statements and Report of Partnership Program and Community Development CSR for Financial Year 2015
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
195 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Keputusan: 1.
Menyetujui penunjukan KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta dan Tanzil yang akan mengaudit Laporan Keuangan Perseroan dan
Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL untuk Tahun Buku 2015.
2. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk :
a. Menunjuk Kantor Akuntan Publik Pengganti apabila Kantor Akuntan Publik yang telah ditunjuk tidak dapat melanjutkan
atau melaksanakan tugasnya karena sebab apapun berdasarkan ketentuan dan peraturan Pasar Modal.
b. Menetapkan kondisi, persyaratan penunjukan dan honorarium Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk dan Kantor Akuntan
Publik pengganti. Decision:
1. Approved the re-appointment of KAP Hendrawinata, Eddy, and
Sidhartha to conduct general audit of the Financial Statements and Report of the Partnership and Community Development for Financial
Year 2015.
2. Conferred authority and power to the Board of Commissioners to :
a. Appoint Public Accountant Substitute if public accounting irm that has been designated is unable to continue his duties for any
reason based on the rules and regulations of the Capital Market. b. Determine the terms and conditions of appointment and
honorarium of Public Accountant Oice and The Substitute of Public Accountant Oice.
Mata Acara Rapat VI: Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian Peraturan OJK
Meeting Agenda VI: Amendments to the Articles of Association to comply OJK Regulations
Keputusan: 1.
Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar Perseroan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan dan
peraturan perundangan lainnya yang terkait, dengan menyusun kembali seluruh Anggaran Dasar Perseroan.
2. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi
untuk menyatakan kembali keputusan dari Rapat ini berkenaan dengan perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam Akta Notaris
dan selanjutnya melaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, mendaftarkan dalam Daftar
Perusahaan serta mengumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
Decision: 1.
Approved the Amendment to the Articles of Association to conform with the Financial Services Authority regulations and other relevant
legislation by reconstituting the entire Articles of Association.
2. Provided power to the Board of Directors with the right of substitution
to declare the decision of the Meeting with regard to changes in the Articles of Association in the Notary Deed and report to the Ministry of
Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia, register to the Registered Company and to announce in the Oicial News of Republic
of Indonesia in accordance with the legislation.
Mata Acara Rapat VII: Perubahan Susunan Kepengurusan Agenda Meeting VII: The Change of Management Structure
1. Memberhentikan dengan hormat Sdr. Fajar Rahmat Zulkarnaen
sebagai Komisaris Independen terhitung sejak ditutupnya Rapat dengan ucapan terima kasih atas pengabdian dan sumbangan
pemikirannya selama menjabat sebagai anggota Komisaris Perseroan.
2. Mengangkat Sdr. Teddy Wibisana sebagai Komisaris Independen
dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat dan berakhir pada penutupan RUPS Tahunan yang ke-5, tanpa
mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
3. Dengan pemberhentian sebagaimana dimaksud di atas, maka
susunan Dewan Komisaris Perseroan menjadi sebagai berikut: a. Akmal Taher
:Komisaris Utama b. Teddy Wibisana : Komisaris Independen
c. Rina Moreta : Komisaris
4. Memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada Direksi Perseroan
untuk menyatakan sesuatu yang diputuskan rapat dalam bentuk akta notaris serta menghadap Notaris atau pejabat berwenang,
dan melakukan penyesuaian atau perbaikan-perbaikan yang diperlukan apabila dipersyaratkan oleh pihak yang berwenang
untuk keperluan pelaksanaan isi keputusan rapat. 1.
Discharge with honour Mr Rahmat Fajar Zulkarnain as Independent Commissioner since the closing of the Meeting with gratitude for
the dedication and contribution of thoughts during the tenure as members of the Board of Commissioners.
2. Appointing Mr. Teddy Wibisana as Independent Commissioner of the
term of oice since the closing of the Meeting and until the closing of the 5th Annual General Meeting, without prejudice of the GMS to
dismiss at any time.
3. 3. With the discharge as mentioned above, the composition of the
Board of Commissioners is as follows: a. Akmal Taher: Commissioner
b. Teddy Wibisana: Independent Commissioner c. Rina Moreta: Commissioner
4. Provided authority with the right of substitution to the Board of
Directors to declare the output of the meeting in the form of a notarial deed and consult to the Notary or other authorities to make any
necessary adjustments or corrections if required by the authority for the purpose of implementation of the decision of the meeting.
196 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pelaksanaan hasil Keputusan RUPST 2015
Hasil keputusan RUPST tahun 2015 seperti yang tertuang pada tabel di atas telah dilaksanakan Perseroan dengan uraian
sebagai berikut:
Penetapan Penggunaan Laba Bersih untuk Tahun Buku 2014 Determination of Net Income Usage for Financial Year 2014
Realisasi: Laba Bersih Perseroan untuk Tahun Buku 2014 sebesar Rp1.164.824.606, seluruhnya telah dipergunakan untuk Cadangan
Umum Perusahaan sebagaimana tercantum pada Laporan Tahunan tahun 2015.
Realization: Company Net Proit for Financial Year 2014 is Rp1.164.824.606, have entirely been used for company general reserve as stated in the
Companys 2015 Annual Report.
Penetapan GajiHonorariumberikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku 2015 dan
Tantiem untuk Tahun Buku 2014 Determination of Salary Wages following facilities and other beneits
to members of the Board of Directors and the Board of Commissioners for Financial Year 2015 and performance bonus for Financial Year 2014
Realisasi: sebagai tindaklanjut atas keputusan RUPST tahun 2015, pemegang saham Seri A Dwiwarna dengan surat No. S-08D1
MBU062015 tanggal 25 Juni 2015 mengenai penetapan gaji honorarium, tunjangan, dan fasilitas untuk tahun 2015 serta tantiem
atas kinerja Tahun Buku 2014, menyampaikan persetujuan penetapan penghasilan Direksi dan Dewan Komisaris tahun 2015, termasuk tantiem
atas kinerja Tahun Buku 2014 sebagai berikut: 1.
Gajihonorarium, tunjangan dan fasilitas a. Gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp74.800.000 per
bulan. Gaji Direktur ditetapkan sebesar 90 dari gaji Direktur Utama.
b. Gaji Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45 dari gaji Direktur Utama, sedangkan gaji anggota Dewan Komisaris ditetapkan
sebesar 90 dari honorarium Komisaris Utama. c. Tunjangan danfasilitas bagi Direksi dan Dewan komisaris
diberikan dengan mengacu pada PER-04MBU2014 tanggal 10 Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
d. Honorarium serta tunjangan dan fasilitas bagi Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun 2015 berlaku efektif sejak
tanggal 1 Januari 2015. 2.
Direksi dan Dewan Komisaris tidak diberikan tantieminsentif kinerja atas kinerja Tahun Buku 2014.
Realization: in response to the decision of the GMS 2015, the shareholders of Series A Share with letter No. S-08 D1 MBU 062015 dated June 25, 2015
regarding the determination of salary honorarium, beneits and facilities for 2015 as well as annual bonus based on the performance of the Financial Year
2014, has approved the determination of earnings The Board of Directors and the Board of Commissioners in 2015, including annual bonus based on
performance for inancial year 2014 as follows: 1. The salary honorarium, allowances and facilities
a. President Director’s salary is Rp74.800.000 per month. The directors’ salary is 90 of the salary of the President Director.
b. President Commissionaire’s salary is 45 of the salary of the President Director, while the Board of Commissioners salary is 90 of the
President Commissioner’s salary. c. Allowances and facilities for Board of Directors and Board of
Commissioners are given with reference to the PER-04 MBU 2014 dated March 10, 2014 regarding Guidelines for Allowances
Determination of Board of Directors, Board of Commissioners and the Board of Trustees of State Owned Enterprises.
d. Honorarium as well as allowances and facilities for the Board of Directors and the Board of Commissioners for 2015 became efective
on January 1, 2015. 2.
The Board of Directors and Board of Commissioners was not given the bonus performance incentives on performance for Financial Year
2014.
Mata Acara Rapat V: Penunjukan Akuntan Publik untuk audit Laporan Keuangan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL
Perseroan untuk Tahun Buku 2015 Meeting Agenda V: Appointment of Public Accountant to audit the
Financial Statements and Report of Partnership Program and Community Development CSR of the Company for the Financial Year 2015
Realisasi: penunjukan KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta dan Tanzil telah disetujui dalam RUPS Tahunan Tahun Buku 2014, dan disepakati dalam
Surat Perjanjian Kerja tentang Jasa Audit Umum Laporan Keuangan Perseroan dan Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
untuk Tahun Buku 2015 No. 1923DIRX2015 dan No. 1911GN AHWHESTX15 tanggal 26 Oktober 2015, yang mengatur syarat dan
ketentuan serta honorarium KAP. Realization: Appoitment of KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta and Tanzil
has been approved in the Annual General Meeting for inancial year 2014 and agreed in the Letter of Agreement about Audit Services for
Companys Financial Statements and Report of Partnership and Community Development Program for Financial Year 2015 No. 1923 DIR X 2015 and
No. 1911 GN AHW Hest X 15 dated October 26, 2015, which set the terms and conditions as well as the honorarium of KAP.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Financial Information on Extraordinary and Rare Events
The result of the 2015 GMS as set out in the table above has been executed by the Company with the following description:
197 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Mata Acara Rapat VI: Perubahan Anggaran Dasar dalam rangka penyesuaian Peraturan OJK
Meeting Agenda VI: Amendments to the Articles of Association to comply OJK Regulations
Realisasi: perubahan Anggaran Dasar Perseroan yang disesuaikan dengan Peraturan OJKdan peraturan serta perundang-undangan
lainnya yang terkait telah disusun kembali dalam Anggaran Dasar yang dimuat dalam Akta Perubahan Anggaran Dasar Tanggal 8 April 2015
No. 26 dibuat di hadapan Notaris Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn, dan pemberitahuannya telah diterima oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia No. AHU-AH.01.03-0929799 tanggal 6 Mei 2015.
Realization: amendment of the Articles of Association of the Company that align with the OJK Rules and regulations and other legislation related, which
has been reconstituted in the articles of association and contained in the Deed of Amendment of Articles of Association On April 8, 2015 No. 26 Notary
Mochamad Nova Faisal, SH., M.Kn, and notiication has been received by the Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia No. AHU-
AH.01.03-0929799 dated May 6, 2015
Mata Acara Rapat VII: Perubahan Susunan Kepengurusan Perseroan Meeting Agenda VII: Change of Management Structure
Realisasi: perubahan susunan Kepengurusan Perseroan telah dinyatakan dalam akta Notaris dan diberitahukan kepada Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia oleh Notaris yang ditunjuk oleh Direksi.
Realization: changes in the composition of Management has been stated in notarial deed and notiied to the Ministry of Justice and Human Rights of the
Republic of Indonesia by notary who appointed by the Board of Directors.
Rencana Penyelenggaraan RUPS Tahun 2016 Tahun Buku 2015
Pengumuman RUPS Tahun Buku 2015 akan ditayangkan di 2 dua surat kabar harian yang berbahasa Indonesia
dan berperedaran nasional. Perseroan menyampaikan pengumuman dan bukti iklan pengumuman kepada
OJK, memuatnya dalamsitus web BEI melalui mekanisme e-reporting,serta pada situs web Perseroan, www.indofarma.
co.id, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Dalam iklan pengumuman antara lain mencantumkan rencana tanggal
penyelenggaraan RUPS dan tanggal panggilan RUPS.
Pemanggilan RUPS Tahun Buku 2015 akan ditayangkan melalui surat kabar nasional berbahasa Indonesia. Perseroan
menyampaikan pemanggilan dan bukti iklan pemanggilan kepada OJK, memuatnya dalamsitus web BEI melalui
mekanisme e-reporting, serta pada situs web Perseroan, www. indofarma.co.id, dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris memegang peran sebagai organ Perseroan yang bertugas melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat atas tindakan Direksi dalam menjalankan pengurusan Perseroan, serta memastikan bahwa Perseroan melaksanakan
prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik. Dewan Komisaris bertugas sebagai majelis, dimana setiap anggota
Dewan Komisaris tidak dapat bertindak sendiri-sendiri, melainkan berdasarkan keputusan Dewan Komisaris.
Plan of 2016 GMS holding 2015 Financial year
Announcement of GMS for inancial year 2015 will be published in two 2 daily newspapers in Indonesian language that spread
nationally. Company deliver the announcements and the evidence of the advertisements to the OJK, publish it in the BEI
web via e-reporting mechanism, as well as on the Companys website, www.indofarma.co.id, in Indonesian and English. The
advertisement will publish the planned date of the GMS and the GMS date of invitation.
GMS for inancial year 2015 will be published through national newspapers in Indonesian language. The Company deliver
the invitation and proof of advertising to the OJK, publish it in the BEI web via e-reporting mechanism, as well as on
the Companys website, www.indofarma.co.id, in Indonesian and English.
BOARD OF COMISSIONERS
Board of Commissioners BOC is the Company organ that supervises the policy of the Board of Directors and, if necessary,
provide advice to the Board of Directors in managing the Company and to ensure that the Company implement good
corporate governance principles. Board of Commissioners as assemblies and each member of the Board of Commissioners
can not act alone, but by the decision of the Board of Commissioners
198 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pedoman Kerja Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Dewan Komisaris Perseroan memiliki pedoman kerja yang tercantum dalam
Board Manual yang telah disahkan sejak tahun 2012. Di samping itu, Perseroan memiliki Anggaran Dasar yang telah
diubah dan disahkan dalam keputusan RUPST tahun 2015 yang juga mengatur keberadaan Dewan Komisaris. Board
Manual antara lain mengatur:
1. Keanggotaan dan komposisi;
2. Ketentuan jabatan anggota Dewan Komisaris;
3. Program pengenalan Perseroan;
4. Program peningkatan kompetensi Dewan Komisaris;
5. Tugas, wewenang dan kewajiban Dewan Komisaris;
6. Rapat Dewan Komisaris;
7. Pembagian tugas;
8. Benturan kepentingan;
9. Organ pendukung Dewan Komisaris;
10. Keputusan Dewan Komisaris; 11. Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran RKAP; dan,
12. Hubungan kerja dengan Direksi.
Tugas, Wewenang dan Kewajiban Dewan Komisaris
Masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat melaksanakan tugas dan mengambil keputusan sesuai dengan pembagian
tugas dan wewenang yang telah diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan dan Board Manual, dan telah disesuaikan dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Namun pelaksanaan tugas oleh masing-masing anggota tetap menjadi
tanggung jawab bersama. Secara khusus, tanggung jawab Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
1. Tugas Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris bertugas melakukan pengawasan terhadap kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya baik mengenai Perseroan maupun usaha Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan
nasihat kepada Direksi termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan, Rencana
Kerja dan Anggaran Perseroan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, peraturan dan perundang-
undangan yang berlaku, untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
2. Wewenang Dewan Komisaris: a.
Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen- dokumen lainnya, memeriksa kas untuk keperluan
veriikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perseroan;
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Board of Commissioners Charter
In performing its function and role, the Board of Commissioners has a BOC Charter provided in Board Manual approved in 2012
in accordance with the Company’s Articles of Association. BOC Charter regulates the following:
1. Membership and Composition;
2. Provision on positions;
3. Company Orientation Program;
4. Competency Development Program;
5. Duties, authorities and responsibilities;
6. Meetings;
7. Segregation of duties;
8. Conlict of Interest;
9. Supporting Organs;
10. Decision; 11. Establishment of Work and Budget Plan RKAP; and,
12. Work Relation with Board of Directors.
Board of Commisioners Duties, Authorities and Responsibilities
Each member of the Board of Commissioners may perform tasks and make decisions in accordance with the segregation
of duties and authorities set out in the Article of Association and the Board Manual. But the execution of duties by each
member remains a collective responsibility. In particular, the responsibility of the Board of Commissioners are as follows:
1. Duties of Board of Commissioners
The Board of Commissioners is obliged to supervise the administration policy, company’s maintenance in general
regarding the Company and the Company’s business conducted by the Board of Directors as well as providing
advice, including the supervision of the implementation of the Company’s Business Plan, Work Plan and Budget
Plan as well as the Company’s Articles of Association and the resolution of the GMS’ decision, along with relevant
laws and regulations, for the beneit of the Company and in accordance with the aims and objectives of the
Company
2. Authorities of Board Of Commissioners:
a. To examine books, papers, and other documents,
along with cash for veriication purposes along with other securities and the Company’s assets
199 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang
dipergunakan oleh Perseroan; c.
Meminta penjelasan dari Direksi danatau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan Perseroan; d.
Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang telah dan akan dijalankan oleh Direksi;
e. Meminta Direksi danatau pejabat lainnya di bawah
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris;
f. Mengangkat sekretaris Dewan Komisaris, jika
dianggap perlu; g.
Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
h. Membentuk Komite-komite lain selain Komite
Audit, jika dianggap perlu dengan memperhatikan kemampuan perusahaan;
i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan
dalam jangka waktu tertentu atas beban Per seroan, jika dianggap perlu;
j. Melakukan tindakan pengurusan Perseroan dalam
keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar ini;
k. Menghadiri Rapat Direksi dan memberikan
pandangan-pandangan terhadap hal-hal yang dibicarakan;
l. Melaksanakan kewenangan pengawasan lainnya
sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan, Anggaran Dasar, danatau
keputusan RUPS.
3. Kewajiban Dewan Komisaris:
a. Memberikan nasihat kepada Direksi dalam
melaksanakan pengurusan Perseroan; b.
Meneliti, menelaah dan menandatangani serta memberikan persetujuan atau pengesahan terhadap
Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan yang disiapkan Direksi, selambat-lambatnya sebelum
dimulainya tahun anggaran;
c. Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan,
memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap masalah yang dianggap penting
bagi kepengurusan Perseroan;
d. Melaporkan dengan segera kepada RUPS apabila
terjadi gejala menurunnya kinerja Perseroan dan memberikan saran segera kepada Direksi untuk
memperbaiki permasalahan tersebut melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris dan Direksi
pada kesempatan pertama; b.
Entering the premises, buildings, and oices used by the Company;
c. Requesting explanation from the Board of Directors
and or other stafs about Company’s operational matters
d. Being kept informed of every action and policy that
has been and will be implemented by the Board of e.
Directors; e. Asking the Board of Directors andor other stafs with their permission to attend the Board
of Commissioners Meeting; f.
Appointing the Secretary of the Board of Commissioners, if necessary;
g. Temporarily discharging the member of the Board
of Directors according to the Articles of Association h.
Establishing other Committees beside Audit Committee, if necessary by taking into account of
the Company’s ability; i.
Being assisted by expert staf in certain matters and a period of time at the Company’s expenses,
if necessary; j.
Performing management action in a certain situation for a certain period of time according to the Articles
of Association; k.
Attending the Board of Directors Meeting and provide viewpoint discussed in the meeting;
l. Performing other supervision authorities as long as
it is inline with the rules and regulations, Articles of Association, andor GMS decisions.
3. Responsibilites of Board Commissioners: a.
Giving advice to the Board of Directors regarding the implementation of company’s operational process;
b. Reviewing, analyzing, signing and approving the
Company’s Business Plan and Budget prepared by the Board of Directors, at the latest before the Financial
year begins;
c. Following the progress of Company’s operational
activities, providing opinion and suggestion to GMS regarding important matters on the aspect of
company’s management
d. Reporting immediately to GMS if the Company
undergone performance degradation and giving immediate advice to Board of Directors to ix the
problems through the mechanism of the joint meeting between Board of Commissioners and Board
of Directors at the irst opportunity.
200 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
e. Meneliti dan menelaah laporan berkala dan
laporan tahunan yang disiapkan Direksi serta menandatangani laporan tahunan;
f. Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan
menyimpan salinannya; g.
Melapork an kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya danatau keluarganya pada
Perseroan tersebut dan Perseroan lain; h.
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru
lampau kepada RUPS; i.
Membuat kebijakan pengadaan jasa Auditor Publik dan penunjukan kembali Auditor Publik untuk
audit Laporan Keuangan dan Kepatuhan serta audit khusus;
j. Melakukan pengawasan terhadap efektivitas
pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern, audit eksternal dan audit internal serta pelaksanaan telaah
atas pengaduan yang berkaitan dengan BUMN yang diterima oleh Dewan Komisaris;
k. Menetapkan kriteria seleksi bagi Calon Direksi
dan pengusulan Calon Direksi Perseroan kepada Pemegang Saham mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
l. Mengusulkan remunerasi Direksi mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku; m. Melakukan penilaian kinerja Direksi berdasarkan
telaah kriteria, target, dan indikator kinerja utama yang dalam kontrak Manajemen Direksi secara
kolegial beserta realisasinya. n.
Melaksanakan kewajiban lainnya dalam rangka tugas pengawasan dan pemberian nasihat, sepanjang
tidak bertentangan dengan peraturan perundang- undangan, Anggaran Dasar, danatau keputusan
RUPS
Sesuai dengan wewenang dan kewajiban tersebut di atas, Dewan Komisaris memberikan pengawasan dan
arahannasihat kepada Direksi meliputi: 1.
Lingkungan bisnis dan permasalahannya yang diperkirakan berdampak pada usaha dan
kinerja perseroan mencakup antara lain kondisi perekonomian, persaingan usaha, proposal
bisnis dan regulasiperaturan terbaru terkait bisnis perseroan;
2. Kebijakan dan Pelaksanaan Manajemen
Risiko Perseroan;
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
e. Examining and analyzing periodic reports and
annual reports prepared by the Board of Directors and sign the annual report;
f. Taking Minutes of Board of Commissioners meeting
and retain the copy; g.
Reporting to the Company regarding the ownership of shares andor family on the Company and the
other Companies; h.
Providing reports on supervisory duties that have been performed during the past Financial year to
the GMS; i.
Providing procurement policies of external auditor along with the reappointment of the external
auditor to Financial Statements and Compliance audit as well as special audits
j. Monitoring the efectiveness of the Internal Control
System, external audit and internal audit along with the review implementation regarding complaints
related to SOEs that received by the Board of Commissioners.
k. Establishing the selection criteria for Board of
Director’s candidates and nominated the candidates to the Shareholders according to the rules and
regulations
l. Proposing the Remuneration scheme of the
Directors according to laws and regulations. m. Conducting BOD performance appraisals based
on the review of the criteria, targets and key performance indicators in the Management contract
collegially as well as its realization. n.
Carrying out other obligations with regard to supervisory and consultancy duties as long as
they are not in contrary to the prevailing laws and regulations, the Company’s Articles of Association,
and or resolutions of the GMS.
In accordance with the above authorities and responsibilities, the Board of Commissioners oversees and give directives
advice to the Board of Directors covering: 1.
Business environment that may affect the company’s business and performance,
including economic conditions, competition, business proposals and new regulations rules
relating to the company’s business;
2. The Policy and Implementation of Risk
Management;
201 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
3. Kebijakan dan Pelaksanaan Sistem Teknologi
Informasi Perseroan; 4.
Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Sumber Daya Manusia, khususnya tentang
Manajemen Karir, Sistem dan Prosedur Promosi, Mutasi, dan Demosi di Perseroan;
5. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan
Akuntansi dan Penyusunan Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi yang
berlaku umum;
6. Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan
Pengadaan Barang dan Jasa Perseroan; 7.
Kebijakan dan Pelaksanaan terhadap Kebijakan Mutu dan Pelayanan Perseroan;
8. Kepatuhan DireksiPerseroan menjalankan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Anggaran Dasar serta perjanjiankomitmen
dengan pihak ketiga;
9. Kepatuhan Direksi menjalankan pengurusan
Perseroan sesuai RKAP danatau RJPP; serta, Arahaninformasi tersebut di atas dapat dikomunikasikan
melalui mekanisme Rapat Dewan Komisaris dan Direksi ataupun melalui surat.
a. Melakukan pemantauan atas pelaksanaan
penerapan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik GCG dengan membentuk Komite; dan,
b. Pengukuran dan penilaian terhadap Kinerja
Dewan Komisaris secara periodik melalui Rapat Dewan Komisaris.
Dalam melaksanakan tugasnya setiap anggota Dewan Komisaris harus:
1. Mematuhi Anggaran Dasar dan peraturan perundang-
undangan serta prinsip-prinsip profesionalisme, efisiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban serta kewajaran.
2. B e r i t i k a d b a i k , p e n u h k e h a t i - h a t i a n d a n
bertanggungjawab dalam menjalankan tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi
untuk kepentingan perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan.
Kualiikasi dan Kriteria Anggota Dewan Komisaris
Setiap anggota Dewan Komisaris yang ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS harus memenuhi kualiikasi dan kriteria yang
3. Policy and Implementation of Information
Technology Systems; 4.
The Policy and Implementation of Human Resources, especially on Career Management,
Systems and Promotions Procedures, mutation and Demotion;
5. The Policy and its Implementation of the
Accounting Policies and Formating of Financial Statements in accordance with generally
accepted Accounting Standards;
6. The Policy and its Implementation on
Procurement of Goods and Services; 7.
The Policy and its Implementation on Quality and Services;
8. The Board of DirectorsCompany Compliance
to the laws and regulations and the Articles of Association as well as agreementscommitments
with third parties;
9. The Board of Directors Compliance to operate
the management in accordance with the Annual Budget Plan andor Business Plan;
The directives information can be communicated through the mechanism of joint meeting between the Board of
Commissioners and the Board of Directors or written correspondence.
a. Monitoring the implementation of the principles
of Good Corporate Governance GCG by forming a committee; and
b. Measurement and assessment of the Board of
Commissioners performance periodically through the Board of Commissioners’ meeting.
In performing their duties, each member of the Board of Commissioners shall:
1. Comply with the Company’s Articles of Association,
prevailing laws and regulations and the principles of professionalism, eiciency, transparency, independency,
accountability, responsibility and fairness.
2. Have a goodwill, be prudent and responsible in carrying
out their supervisory and consultancy function to the Board of Directors for the beneit of the Company and
in accordance with the purpose and objectives of the Company
Qualiications and Criteria of the Board of Commissioners
Each member of the Board of Commissioners established under the decision GMS should me the qualiications and criteria in
202 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
sesuai dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007, Undang- undang No. 19 tahun 2003, POJK 33POJK.042014, Permen
BUMN PER-01MBU2011, dan Anggaran Dasar Perseroan.
Selain berintergritas dan cakap dalam melakukan perbuatan hukum, individu yang dinominasikan dan ditetapkan sebagai
Dewan Komisaris tidak pernah menjadi anggota Direksi dan atau anggota Dewan komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan sebuah perusahaan dinyatakan pailit; dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang
merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan dengan sektor keuangan.
Perseroan juga melarang anggota Dewan Komisaris memangku jabatan rangkap sebagai anggota Direksi pada
BUMN lain, BUMD, badan usaha milik swasta; serta jabatan lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan,
pengurus partai politik danatau calonanggota legislatif. Kebijakan ini merupakan bagian dari pandangan Perseroan
untuk meminimalisir adanya potensi benturan kepentingan. Anggota Dewan komisaris hanya diperbolehkan merangkap
jabatan sebagai anggota Direksi paling banyak pada 2 dua perusahaan lain; sebagai anggota Dewan komisaris pada
2 dua perusahaan lain; dan dalam hal anggota Dewan Komisaris tidak merangkap jabatan sebagai anggota Direksi,
anggota Dewan Komisaris bersangkutan dapat merangkap jabatan sebagai Anggota Dewan Komisaris paling banyak
pada 4 empat perusahaan lain. Anggota Dewan Komisaris dapat merangkap sebagai anggota Komite paling banyak pada
5 lima komite di perusahaan dimana yang bersangkutan juga menjabat sebagai anggota Direksi atau anggota Dewan
Komisaris.Rangkap jabatan sebagai anggota komite hanya dapat dilakukan sepanjang tidak bertentangan dengan
Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan lainnya
Kriteria, Komposisi dan Independensi Komisaris Independen
Komisaris Independen memiliki peran obyektiikasi dalam pengambilan keputusan di tubuh Dewan Komisaris. Faktor
independensi dari Komisaris Independen diharapkan dapat mengurangi benturan kepentingan antara pemegang
saham dengan manajemen perusahaan, utamanya karena fungsi pengawasan dapat dilakukan melalui pendapat
yang independen.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
accordance with Act No. 40 In 2007, Law No. 19, 2003, POJK 33 POJK.04 2014, SOE Candy PER-01 MBU 2011, and the
Articles of Association.
Besides integrity and competent in performing legal acts, the individual who was nominated and assiged as BOC was
never a member of the Board of Directors and or the Board of commissioners who responsible for causing a company to
go bankrupt; and have never been convicted of a criminal acts which detrimental the countrys inancial and or related to
the inancial sector.
The Company also prohibits members of the Board of Commissioners to hold another position as member of the
Board of Directors in another BUMN, BUMD, privately owned enterprises; as well as other positions in accordance with
the laws and regulations, board of political parties and or candidates members of the legislature. This policy is part of
the efort of the Company to minimize any potential conlicts of interest. The board of commissioners’ members are only allowed
to have double positions as members of the Board of Directors at no more than two 2 other companies; as a member of the
Board of Commissioners at two 2 other companies; and in the case of members of the Board of Commissioners does not
hold another position as member of the Board of Directors, the members of the Board of Commissioners may have double
position as a Member of the Board of Commissioners at no more than four 4 other companies. Members of the Board of
Commissioners may serve as a member of the Committee at most 5 ive committees in where they also served as member
of the Board of Directors or the Board of Commissioners. Double positions as member of the committee can only be
done so long it doesn’t contradict the article of association and other regulations.
Criteria, composition and independency of the Independent Commissioner
The role of Independent Commissioners is to objectify the decision making of the Board of Commissioners. independence
Factors of the Independent Commissioner is expected to reduce conlicts of interest between shareholders with the companys
management, mainly due to the monitoring function can be done through an independent opinion.
203 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Peraturan OJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-01MBU2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik pada BUMN dan perubahannya,
serta
Peraturan Bapepam-LK No. IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedo man Pelaksanaan Kerja Komite Audit
secara khusus telah mengatur keberadaan Komisaris Independen dalam Perseroan.
Adapun kriteria Komisaris Independen sebagaimana diatur dalam peraturan-peraturan di atas diantaranya: berasal
dari luar Perseroan; bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk
merencanakan, memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir,
kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai Komisaris Independen Perseroan pada periode berikutnya; tidak memiliki
saham Perseroan baik langsung maupun tidak langsung; tidak mempunyai hubungan ailiasi dengan Perseroan, Dewan
Komisaris, Direksi, atau Pemegang Saham Utama Perseroan; dan tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
Peraturan OJK No. 33POJK.042014 juga mensyaratkan komposisi Komisaris Independen dalam jajaran Dewan
Komisaris. Perseroan memiliki lebih dari 2 dua orang anggota Dewan Komisaris, oleh karena itu jumlah Komisaris
Independen Perseroan wajib paling kurang 30 dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris. Jumlah anggota Dewan
Komisaris Perseroan yang berstatus independen yaitu 1 satu orang atau lebih dari 30 dari total keseluruhan komposisi
keanggotaan Dewan Komisaris yang berjumlah 3 tiga orang
Nominasi Anggota Dewan Komisaris
Anggaran Dasar Perseroan mengatur bahwa Anggota Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Calon
Dewan Komisaris diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS
Komposisi Keanggotaan dan Dasar Pengangkatan Dewan Komisaris
Sesuai Board Manual yang mengatur keanggotaan dan komposisi, jumlah Dewan Komisaris terdiri atas 2 dua orang
OJK Regulation No. 33 POJK.04 2014 of the Board of Directors and Board of Commissioners of Public Company,
Minister of State-Owned Enterprises No. PER-01 MBU 2011 on Implementation of Good Corporate Governance in SOEs
and its amendments, as well as Bapepam-LK No. IX.I.5 on the Establishment and Implementation of the Audit Committee
in particular, has arranged the existence of Independent Commissioners of the Company.
The Independent Commissioner criteria as stipulated in the rules above are: from outside the Company; not the people
who work or have the authority and responsibility for planning, directing, controlling, or supervise the activities of the Company
within 6 six months, except for reappointment as Independent Commissioner of the Company in subsequent periods; Do
not own shares of the company directly or indirectly; do not have a aliation relationship with the Company, the Board of
Commissioners, Board of Directors, or the shareholders of the Company; and do not have business relationship directly or
indirectly to the Companys business activities.
OJK Regulation No. 33 POJK.04 2014 also requires that the composition of the Independent Commissioner of the
Board of Commissioners. The Company has more than two 2 members of the Board of Commissioners, therefore the
number of Independent Commissioners of the Company shall be at least 30 of the total members of the Board Komisaris.
Total independet commissioner is 1 one or more than 30 of the total composition of the Board of Commissioners which
consists of 3 three people.
Members of the Board of Commissioners Nomination
Articles of Association stipulates that the Members of the Board of Commissioners are appointed and dismissed by the
GMS. Candidates for the Board of Commissioners are proposed by Shareholders Series A through the process of nomination
according to the laws and regulations and the nomination shall be binding for the GMS.
Membership Composition and Basic Appointment of Board of Commissioners
In accordance to Board Manual which arrange the membership and composition, the number of Board of Commissioners
204 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
atau lebih yang jumlahnya ditetapkan oleh RUPS sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Dalam hal Dewan Komisaris terdiri dari
2 dua orang anggota Dewan Komisaris, 1 satu di antaranya adalah Komisaris Independen. Dalam hal Dewan Komisaris
terdiri lebih dari 2 dua orang anggota Dewan Komisaris, jumlah Komisaris Independen paling kurang 30 tiga puluh
persen dari jumlah seluruh anggota Dewan Komisaris.
RUPST tahun 2015 yang diselenggarakan pada 8 April 2015 telah memutuskan perubahan susunan Dewan Komisaris.
Dalam RUPST tersebut, ditetapkan jumlah anggota Dewan Komisaris Perseroan sebanyak 3 tiga orang, dimana 1 satu
diantaranya adalah Komisaris independen. Dengan demikian komposisi keanggotaan Dewan Komisaris Perseroan telah
memenuhi syarat, dimana jumlah Komisaris Independen Perseroan lebih dari 30 dari total keseluruhan komposisi
keanggotaan Dewan Komisaris.
RUPST tahun 2015 juga memutuskan untuk memberhentikan dengan hormat Fajar Rahmat Zulkarnaen sebagai Komisaris
Independen dan mengangkat Teddy Wibisana sebagai Komisaris Independen. Susunan keanggotaan Dewan
Komisaris di sepanjang tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
susunan Keanggotan Dewan Komisaris Periode 1 Januari – 8 april 2015
Composition of Board of Commissioners Period 1 January – 8 April 2015
Jabatan
Position
nama
name
Dasar Pengangkatan
legal Basis of appointment
awal Jabatan
To serve as of
masa akhir Jabatan
To serve until
Komisaris Utama President Commissioner
Akmal Taher RUPST 2013
GMS 2013 11 April 2013
RUPST 2018 GMS 2018
Komisaris Commissioner
Rina Moreta RUPST 2013
GMS 2013 11 April 2013
RUPST 2018 GMS 2018
Komisaris Independen Independet Commissioer
Fajar Rahmat Zulkarnaen RUPST 2013
GMS 2013 11 April 2013
RUPST 2018 GMS 2018
susunan Keanggotan Dewan Komisaris Periode 8 april – 31 Desember 2015
Composition of Board of Commissioners Period 8 April – 31 December 2015
Jabatan
Position
nama
name
Dasar Pengangkatan
legal Basis of appointment
awal Jabatan
To serve as of
masa akhir Jabatan
To serve until
Komisaris Utama President Commissioner
Akmal Taher RUPST 2013
GMS 2013 11 April 2013
RUPST 2018 GMS 2018
Komisaris Commissioner
Rina Moreta RUPST 2013
GMS 2013 11 April 2013
RUPST 2018 GMS 2018
Komisaris Independen Independet Commissioer
Fajar Rahmat Zulkarnaen RUPST 2015
GMS 2015 8 April 2015
RUPST 2020 GMS 2020
Proil singkat masing-masing anggota Dewan Komisaris dapat dilihat pada bagian Proil Dewan Komisaris, dalam Laporan Dewan Komisaris.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
consists of 2 two or more which amount will be determined by the GMS based on the needs of the Company. the Board of
Commissioners consists of two 2 members, 1 one of whom is Independent Commissioners. If the Board of Commissioners
is composed of more than two 2 members of the Board of Commissioners, the number of Independent Commissioners
should at least 30 thirty percent of the total members of the Board of Commissioners.
GMS 2015 which held on 8 April 2015 had decided the change of composition of the Board of Commissioners. In
the GMS, has been set the number of members of the Board of Commissioners for three 3 people, which 1 one of
whom is independent. Thus the composition of the Board of Commissioners has been qualiied, where the number of
Independent Commissioner is more than 30 of the total composition of the Board of Commissioners.
GMS 2015 also decided to discharge with honour Rahmat Fajar Zulkarnain as Independent Commissioner and appoint Teddy
Wibisana as Independent Commissioner. The membership composition of the Board of Commissioners throughout 2015
can be seen in the table below.
The proile of Board of Commissioners can be seen in the Board of Commissioners proile section in Board of Commissioners report.
205 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Pembagian Tugas dan Wewenang Antar Anggota Dewan Komisaris
Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan, Dewan Komisaris telah melakukan pembagian tugas anggotanya,
yaitu:
akmal TaherKomisaris utama
akmal TaherPresident Commissioner
Tugas utama Komisaris Utama Akmal Taher yaitu mengkoordinir tugas- tugas Dewan Komisaris dan menangani bidang Riset dan Pemasaran,
masing-masing dengan tugas, yaitu: a. Bertanggung jawab terhadap seluruh tugas dan fungsi Dewan
Komisaris; b. Melakukan evaluasi dan pengawasan atas kegiatan Riset dan
Pemasaran yang dilakukan Perseroan. Main duties of President Commissioner Akmal Taher to coordinate the duties
of Board of Commissioners and to be in charge in research and marketing In addition, with duties as follows:
a. Assuming the responsibility for all duties and functions of the Board of
Commissioners b. Performing evaluation and supervision on Research and Marketing
activities conducted by the Company.
rina moretaKomisaris
rina moretaCommissioner
Komisaris Rina Moretamenangani bidang Operasi dan Pengembangan dan merangkap selaku Ketua Komite
Good Corporate Governance dan Pemantauan Risiko dengan tugas, yaitu:
a. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan operasi dan pengembangan usaha Perseroan;
b. Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang berkaitan dengan pemantauan maupun evaluasi atas manajemen risiko dan penerapan
GCG di Perseroan. Commissioner Rina Moreta is in charge of Operations and Development
and concurrently as Chairman of GCG and Risk Monitoring Committee with duties as follows:
a. Evaluation and supervision on the Companys operations and business
development activities. b. Responsible for all aspects relating to the monitoring and evaluation of
risk management and GCG implementation in the Company.
Teddy WibisanaKomisaris independen
Teddy Wibisanaindependent Commissioner
Komisaris Teddy Wibisanamenangani bidang Keuangan dan Sumber Daya Manusia dan merangkap selaku Ketua Komite Audit dengan tugas,
yaitu: a. Evaluasi dan pengawasan atas kegiatan pertanggungjawaban
keuangan dan pengelolaan Sumber Daya Manusia Perseroan; b. Bertanggung jawab terhadap segala aspek yang berkaitan
dengan sistem dan prosedur pembuatan rencana kerja dan anggaran, pengadaan danatau pemilihan Kantor Akuntan
Publik,pertanggungjawaban serta pelaporan keuangan. Commissioner Teedy Wibisana handles Finance and Human Resources
matters and concurrently serves as Chairman of the Audit Committee with duties are as follows:
a. Evaluating and overseeing the activities related to inancial accountability
and management of Human Resources of the Company; b. Responsible for all aspects related to the systems and procedures for
the work plan and budget, procurement and or election of public accountants irm, and inancial accountability and inancial reporting.
Keberagaman Komposisi Dewan Komisaris
Keberagaman komposisi Dewan Komisaris merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk mendorong proses pengambilan
keputusan yang lebih obyektif, komprehensif dan optimal. Keberagaman ini diharapkan dapat memperkaya sudut
pandang dan kepentingan dalam proses pengambilan keputusan di tubuh Dewan Komisaris, sehingga mampu
memberikan nilai tambah bagi penerapan Tata Kelola Perusahaan di Perseroan.
Di bawah ini tabel keberagaman komposisi Dewan Komisaris yang dimiliki Perseroan,
Segregation of Duties and Authorities of the Board of Commssioners
In performing its supervisory function, the Board of Commissioners makes a segregation of duties as follows:
Diversity of the Board of Commissioners Composition
The diversity of the composition of the Board of Commissioners is part of the Companys eforts to encourage the decision-
making process to be more objective, comprehensive and optimal. It is expected to enrich the diversity of perspective
and interests in decision-making processes in the Board of Commissioners, therefore to provide added value to the
implementation of Corporate Governance in the Company.
Below is a table diversity of the composition of the Board of Commissioners of the Company,
206 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Dewan Komisaris Board of Commissioner
Kewarganegaraan latar Belakang akademik
academic Background Keahlian
expertise usia
age gender
Akmal TaherKomisaris Utama
President Commissioner Indonesia
Kedokteran Medical Faculty
Kedokteran Urologi dan manajemen rumah sakit Medical Urology and Hospital Management
60 Laki-laki
Man Rina MoretaKomisaris
Commissioner Indonesia
Teknik Industri dan Manajemen Keuangan
Industrial Engineering and Financial Management
BUMN, industri strategis dan manufaktur, restrukturisasi dan privatisasi
BUMN, strategic industry and manufacturing, restructuring, and privatization
52 Perempuan
Woman Teddy WibisanaKomisaris
Independen Independent Commissioner
Indonesia MIPA Kimia
Chemistry Keuangan dan industri media
Finance and Industrial Media 49
Laki-laki Man
Transparansi Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Hubungankepengurusan anggota Dewan Komisaris pada perusahaan lain danatau institusi lain di luar Perseroan
yang dapat menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan
Perseroan periode tahun 2015 sebagai berikut,
nama
name
Kepengurusan pada Perusahaan lain
management in other companies
sebagai anggota Dewan Komisaris as BoC
sebagai anggota Direksi as BoD
Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner
x x
Rina Moreta Komisaris Commissioner
x x
Teddy Wibisana Komisaris Independen Independent Commissioner
x x
v = ada yes
x = tidak ada none
Seluruh anggota Dewan Komisaris tidak memiliki kepengurusan pada perusahaan lain di luar Perseroan yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris
Di bawah ini disajikan kepemilikan saham oleh Dewan Komisaris, baik kepemilikan saham di perusahaan publik
lain maupun kepemilikan saham Perseroan.
PT indofarma Persero Tbk
kode: inaF saham Bumn lain
saham Perusahaan Publiklain
Ket: Domestik
luar negeri nilai
Persen nilai
Persen nilai
Persen
Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner
Nihil Rina Moreta Komisaris
Commissioner Nihil
Teddy Wibisana Komisaris Independen Independent Commissioner
Nihil
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Transparency Concurrent Positions of the Board of Commissioners
Management relationship of the Board of Commissioners in other companies and or other institutions outside the
Company that may pose a conlict of interest, either directly or indirectly with the interests of the Company period of 2015
as follows,
All members of the Board of Commissioners do not have the management responsibility at other companies outside the
Company that may cause conlict of interests.
Shareholdings of the Board of Commissioners
Below is the ownership of shares by the Board of Commissioners, both ownership stakes in other public companies as well as
ownership of shares of the Company.
207 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Program Pengenalan Perseroan
Anggota Dewan Komisaris yang diangkat untuk pertama kalinya wajib diberikan Program Pengenalan mengenai
Perseroan. Program Pengenalan meliputi pelaksanaan Prinsip- Prinsip GCG oleh Perseroan; gambaran mengenai Perseroan
berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi, strategi, rencana usaha jangka pendek
dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah- masalah strategis lainnya; audit internal dan eksternal, sistem
dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit. Program Pengenalan Perseroan dapat berupa presentasi,
pertemuan, kunjungan ke Perseroan dan pengkajian dokumen atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan Perseroan
dimana program tersebut dilaksanakan. Tanggungjawab untuk mengadakan program pengenalan tersebut berada
di Sekretaris Perusahaan.
Program pengenalan Perseroan bagi Teddy Wibisana sebagai Komisaris Independen yang diangkat pada RUPST tahun 2015
dilaksanakan pada tanggal 14 April 2015 di Kantor Pusat Perseroan, Cikarang, Jawa Barat.
hubungan Kerja dengan Direksi
Hubungan kerja Dewan Komisaris dan Direksi didasarkan pada prinsip keterbukaan dan saling menghormati. Melalui
Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi, Dewan Komisaris memberikan arahaninformasi kepada Direksi mengenai
lingkungan usahadan permasalahannya yang diperkirakan berdampak pada usaha dan kinerja Perseroan mencakup
antara lain kondisi perekonomian, persaingan usaha, potensi pengembangan usaha dan peraturan serta perundang-
undangan terbaru terkait operasional dan usaha Perseroan. Dewan Komisaris berwenang untuk meminta penjelasan
Direksi dan atau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perseroan.
Di samping itu, kewajiban Dewan Komisaris adalah meneliti, menelaah, dan menandatangani serta memberikan
persetujuan atau pengesahan terhadap rencana kerja dan anggaran perseroan yang disiapkan Direksi.
Rapat Dewan Komisaris
Rapat Dewan Komisaris diadakan sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 2 dua bulan, yang dapat dilangsungkan
apabila dihadiri mayoritas dari seluruh anggota Dewan. Dewan Komisaris wajib mengadakan rapat bersama Direksi secara
Company Introduction Program
Members of the Board of Commissioners who are appointed for the irst time shall undergo Company Introduction Program.
The introduction program includes the implementation of GCG principles by the Company; an overview of the Company
relating to the purpose, nature, and scope of activity, inancial performance and operations, strategy, short-term and longterm
business plans, competitive position, risks and other strategic issues; internal and external audit, internal control
systems and policies, including the Audit Committee; Company Introduction Program can be presentations, meetings, visits to
the Company and documents assessment or other programs as deemed appropriate by the Company in which the program was
implemented. The responsibility for the introduction program is under Corporate Secretary.
The company introduction programs for Teddy Wibisana as Independent Commissioner, who was appointed in the GMS
2015 has been done on 14 April 2015 at the Companys Head Oice, Cikarang, West Java.
Work Relation with the Board of Directors
The working relationship of the Board of Commissioners with the Board of Directors is based on the principles of
transparency and mutual respect. Through the meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors, Board
of Commissioners provides guidanceinformation to the Board of Directors regarding business environment and the problem
that are projected to impact on the Companys operations and performance including, among others, economic conditions,
competition, business proposals and latest regulations related to the Companys business. The Board of Commissioners
shall have the authority to ask for Board of Directors’ andor other stafs request explanation on all issues related to the
management of the Company.
In addition, the Board of Commissioners has duties to review, analyze, sign and give approval or endorsement to the
Companys work plans and budgets prepared by the Board of Directors.
Meeting of Board of Commissioners
Meetings of Board of Commissioners are held regularly, at least once in 2 months which can be done if attended by the
majority of the board. The board of commissioner is obligated to held meeting with board of directors at least once in 4four
208 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
berkala sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 4 empat bulan. Dewan Komisaris dapat mengadakan rapat sewaktu-
waktu atas permintaan 1 satu atau beberapa anggota Dewan Komisaris, permintaan Direksi, atau permintaan tertulis dari
1 satu atau beberapa pemegang saham yang mewakili sekurang-kurangnya 110 satu per sepuluh dari jumlah saham
dengan hak suara, dengan menyebutkan hal-hal yang akan dibicarakan. Panggilan Rapat disampaikan secara tertulis oleh
Komisaris Utama atau oleh anggota Dewan Komisaris yang ditunjuk oleh Komisaris Utama. Rapat dianggap sah apabila
diadakan di tempat kedudukan Perseroan atau di tempat kegiatan usahanya yang utama di dalam wilayah Republik
Indonesia, atau di tempat lain di dalam wilayah Republik Indonesia sepanjang dihadiri oleh seluruh anggota Dewan
Komisaris. Semua Rapat dipimpin oleh Komisaris Utama. Dalam hal Komisaris Utama tidak hadir atau berhalangan,
Rapat dipimpin oleh seorang anggota Dewan Komisaris lainnya yang ditunjuk oleh Komisaris Utama.
Rapat adalah sah dan berhak mengambil keputusan yang mengikat apabila dihadiri atau diwakili oleh lebih dari ½
satu per dua dari jumlah anggota Dewan Komisaris. Semua keputusan dalam Rapat diambil dengan musyawarah mufakat.
Apabila melalui musyawarah tidak tercapai mufakat, maka keputusan Rapat diambildengan suara terbanyak biasa. Dalam
setiap Rapat harus dibuat Risalah Rapat yang berisi hal-hal yang dibicarakan termasuk pernyataan ketidaksetujuan atau
dissenting opinion anggota Dewan Komisaris jika ada dan hal-hal yang diputuskan. Risalah rapat disampaikan kepada
seluruh anggota Dewan Komisaris.
Dalam menyelenggarakan rapat yang sesuai dengan hal-hal yang akan dibicarakan, Dewan Komisaris dapat
menyelenggarakan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi dan meminta Direksi danatau pejabat lainnya di bawah
Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri Rapat Dewan Komisaris.
Di sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris menyelenggarakan 16 kali rapat dengan 12 rapat yang merupakan Rapat bersama
Direksi dalam rangka pembahasan kinerja Perseroan dan hal lain terkait kegiatan pengawasan dan kegiatan korporasi
lainnya. Berikut agenda Rapat Dewan Komisaris dan kehadiran Dewan Komisaris dalam rapat.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
months. The board of commissioner can held meeting at any time based on request of 1 one or more members of the Board
of Commissioners, Board of Directors, or requested in written by 1 one or several shareholders representing at least 110
one-tenth of the total number of shares with voting rights, by mentioning the issues to be discussed. Meeting invitation is
submitted in writing by the Commissioner or by the appointed members of Commissioners. Meetings are considered valid if
they are held at the domicile of the Company or in the place of their main business activities in the Republic of Indonesia.
All meetings are chaired by the Commissioner. In case the Commissioner is absent or unavailable, the meeting will be
chaired by an appointed member of Commissioners.
Meeting is valid and may take binding decisions if attended or represented by more than 12 half of the Board of
Commissioners members. All decisions are consensus. If consensus is not agreed, then the decision of the Meeting is a
simple majority vote. Minutes of Meeting should be made in every meeting containing things that are discussed, including a
statement of disagreement or dissenting opinion of the Board of Commissioners members, and well documented. Each member
of the Board of Commissioners are entitled to receive a copy of the Minutes of the Meeting.
To discuss related matters, the Board of Commissioners may hold joint meeting and ask Board Directors and or other staf
under the Board of Directors with their permission to attend the meeting.
Throughout 2015, the Board of Commissioners has convened 16 times with 13 meetings with the Board of Directors to to
discuss the Companys performance and other matters related to supervisory activities and other corporate activities. The
following are the agenda and decisions of the BOC meetings:
209 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
risalah rapat internal Dewan Komisaris
Tanggal agenda rapat
agenda rapat
26 Maret 2015 Pembahasan tentang usulan Remunerasi Direksi dan Dewan
Komisaris. Usulan Penunjukkan KAP untuk audit Laporan Keuangan
Tahun Buku 2015. Discussion about Board of Directors and Commissioner
Remunition Proposal Proposal of KAP appointment for Finance Report Audit of Financial
Year 2015
16 April 2015 Perkenalan anggota Dewan Komisaris yang baru.
Penetapan Ketua Komite Audit dan pembagian tugas Dewan Komisaris.
Pembahasan Tindak Lanjut Implementasi GCG di lingkup Dewan Komisaris.
Introduction of new board of commissioner Appointment of Audit Committee Head and Job description of
Board of Commissioner Discussion about follow up of GCG implementation in the scope
of Board of Commissioner
26 Juni 2015 Pembahasan penetapan Remunerasi Direksi dan Dewan
Komisaris untuk tahun 2015. Pembahasan Remunerasi Organ Pendukung Dewan Komisaris.
Discussion about determination of board of directors and commissioner remunition for 2015
Disccussion about board of commissioner supporting organ remunition
29 Oktober 2015 Pembahasan tentang usulan
Assessor GCG. Disccussion about GCG assessor proposal
Daftar Kehadiran anggota Dewan Komisaris Pada rapat internal Dewan Komisaris
attendance list of members of board of commissioner in the internal meeting of board of commissioner
Tanggal Date
anggota Dewan Komisaris members of BoC
alasan Ketidakhadiran reason of absence
akmal Taher Komisaris utama
President Commissioner
rina moreta Komisaris
Commissioner
Fajar rahmat Zulkarnaen Komisaris independen
independent Commissioner
Teddy Wibisana Komisaris Independen
independent Commissioner
26 Maret 2015 V
V V
- 16 April 2015
V V
V -
26 Juni 2015 V
V V
- 29 Oktober 2015
V V
V -
v = hadir presence
x = berhalangan hadir absence
rekapitulasi Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat internal Dewan Komisaris
recapitulation of Board of Commissioner attendance in internal meeting
nama
name
Jumlah rapat
Total of meeting
Jumlah Kehadiran
Total of attendance
Kehadiran
attendance
Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner
4 4
100 Rina Moreta Komisaris
Commissioner 4
4 100
Fajar Rahmat Zulkarnaen Komisaris Independen Independent Commissioner
4 1
25 Teddy Wibisana Komisaris Independen
Independent Commissioner 4
3 75
Fajar Rahmat Zulkarnaen digantikan oleh Teddy Wibisana pada 8 April 2015.
risalah rapat Dewan Komisaris bersama dengan Direksi minutes of meeting Board of Commissioner with Board of Directors
Tanggal Date
agenda rapat meeting agenda
27 Januari 2015
Paparan kinerja keuangan hingga Desember 2014 Prognosa 2014. Paparan tindak lanjut
Medium Term Notes MTN II 2015. Annual Report Tahun 2014 dan Rencana RUPS Tahunan Tahun Buku 2014.
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2015. Financial Report as of December 2014
Medium Term Notes MTN II 2015 Progress report Annual Report 2014 and Annual GMS plan Financial Year 2014
Company’s Working and Budget Plan in 2015 Fajar Rahmat Zulkarnaen is replaced by Teddy Wibiasana as of
8 April 2015
Treatise internal meeting the board of commissioners
210 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
risalah rapat Dewan Komisaris bersama dengan Direksi minutes of meeting Board of Commissioner with Board of Directors
Tanggal Date
agenda rapat meeting agenda
24 Februari 2015
Paparan kinerja keuangan audited tahun 2014.
Paparan kinerja keuangan hingga Januari 2015. Rencana relokasi aset.
Rencana RUPS Entitas Anak. Audited Financial Report in 2014
Financial Report as of Jan 2015 Asset reallocation plan
Subsidiaries company’s GMS plan
26 Maret 2015
Pembahasan kinerja hingga Februari 2015. Laporan pelaksanaan RUPS Entitas Anak PT Indofarma Global
Medika. Persiapan RUPS Tahunan Perseroan.
Laporan kemajuan MTN – RDPT. Discussion of Company Perfomance as of Feb 2015
Report on the implementation of GMS on Subsidiries company PT Indofarman Global Medika
Preparation of Company Annual GMS Progress report of MTN-RDPT
28 April 2015
Kinerja hingga bulan Maret 2015. Rencana perubahan Struktur Permodalan.
Company performance as of March 2015 Capital Structure Change Plan
27 Mei 2015
Paparan kinerja hingga bulan April 2015. Company Perfoamnce as of April 2015
19 Juni 2015
Paparan kinerja hingga bulan Mei 2015. Update rencana optimalisasi aset Perseroan.
Company performance as of May 2015 Update on company asset optimization plan
4 Agustus 2015
Paparan kinerja hingga bulan Juni 2015. Company perfoamnce as of June 2015
25 Agustus 2015
Paparan kinerja hingga bulan Juli 2015. Kajian atas dampak nilai tukar dolar AS.
Laporan kegiatan “BUMN Hadir Untuk Negeri”. Company Perfomance as of July 2015
Studying the impact of USD exchange rate Activity report of “BUMN Hadir Untuk Negeri”
15 September 2015
Laporan operasional produksi. Production Operational Report
29 Oktober 2015
Evaluasi kinerja hingga bulan Agustus dan September 2015. Isu strategis terkait
e-Catalogue. Perfomance Evaluation until August and September 2015
Strategic Issues regarding e-catalogue
25 November 2015
Evaluasi kinerja hingga bulan Oktober 2015. Perfomance Review until October 2015
24 Desember 2015
Evaluasi kinerja hingga bulan November 2015. Best estimate untuk kinerja tahun 2015.
Pembahasan RJPP Perseroan tahun 2016-2020. Perfomance Review until November 2015
Best estimate for peformance in 2015 Discussion of Company’s RJPP in 2016-2020
Daftar Kehadiran anggota Dewan Komisaris Pada rapat internal Dewan Komisaris
list of attendance the members of Board of Commissioner in The meeting with Board of Directors
Tanggal Date
anggota Dewan Komisaris members of BoC
alasan Ketidakhadiran reason of absence
akmal Taher Komisaris utama
President Commissioner
rina moreta Komisaris
Commissioner
Fajar rahmat Zulkarnaen Komisaris
independen
independent Commissioner
Teddy Wibisana Komisaris Independen
independent Commissioner
27 Januari 2015 V
V V
- 24 Februari 2015
V V
V -
26 Maret 2015 V
V V
- 28 April 2015
V V
V -
27 Mei 2015 V
V V
- 19 Juni 2015
V V
V -
4 Agustus 2015 V
V V
- 25 Agustus 2015
V V
V -
15 September 2015 V
V V
- 29 Oktober 2015
V V
V -
25 November 2015 V
V V
- 24 Desember 2015
V V
V -
v = hadir presence
x = berhalangan hadir absence
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
211 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
rekapitulasi Kehadiran anggotaDewan Komisaris dalam rapat bersama dengan Direksi
recapitulation of members of Board of Commissioners attendance in the meeting with board of directors
nama
name
Jumlah rapat
Total of meeting
Jumlah Kehadiran
Total of attendance
Kehadiran
attendance
Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner
4 4
100 Rina Moreta Komisaris
Commissioner 4
4 100
Fajar Rahmat Zulkarnaen Komisaris Independen Independent Commissioner
4 1
25 Teddy Wibisana Komisaris Independen
Independent Commissioner 4
3 75
Fajar Rahmat Zulkarnaen digantikan oleh Teddy Wibisana pada 8 April 2015.
rekapitulasi Kehadiran anggota Dewan Komisaris dalam rapat internal dan rapat bersama Direksi
recapitulation of members of Board of Commissioners attendance in the meeting with board of directors
nama
name
Jumlah rapat
Total of meeting
Jumlah Kehadiran
Total of attendance
Kehadiran
attendance
Akmal Taher Komisaris Utama President Commissioner
16 16
100 Rina Moreta Komisaris
Commissioner 16
16 100
Fajar Rahmat Zulkarnaen Komisaris Independen Independent Commissioner
16 4
25 Teddy Wibisana Komisaris Independen
Independent Commissioner 16
12 75
Fajar Rahmat Zulkarnaen digantikan oleh Teddy Wibisana pada 8 April 2015.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris Tahun 2015
Di sepanjang tahun 2015, Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas dan tanggung jawab pengawasan dan pemberian
rekomendasi atas aspek-aspek pengelolaan Perseroan yang dilaksanakan oleh Direksi. Penyelenggaraan RUPS Tahunan
yang diselenggarakan pada 8 April 2015 berjalan dengan baik, dengan keputusan seperti yang tercantum dalam bagian RUPS
di bab Tata Kelola Perusahaan laporan tahunan ini.
Demikian pula dengan fungsi pengawasan dan pengarahan, baik yang dilakukan Dewan Komisaris maupun Komite-komite
sebagai organ pendukung Dewan Komisaris dengan Direksi beserta unit-unit kerja di bawah pertanggungjawaban
Direksi. Komite Audit dan Komite GCG Pemantauan Risiko— seperti yang dapat dilihat pada bagian Organ Pendukung
Dewan Komisaris pada bab Tata Kelola Perusahaan laporan tahunan ini—telah melaksanakan fungsi dan tugasnya
meliputi pengawasan dan arahan yang diberikan dengan cakupan kepada seluruh wilayah operasional dan usaha
Perseroan, diantaranya: pengelolaan sumber daya manusia, pemasaran, produksi, kinerja keuangan, pelaksanaan tata
kelola perusahaan, dan isu-isu lain yang relevan terhadap kinerja Perseroan.
Fajar Rahmat Zulkarnaen is replaced by Teddy Wibiasana as of 8 April 2015
Fajar Rahmat Zulkarnaen is replaced by Teddy Wibiasana as of 8 April 2015
Brief Report of the Board of Commissioners’ Duties and Responsibilities Implementation in 2015
Throughout 2015, the Board of Commissioners has carried out the duties and responsibilities of overseeing and providing
recommendations on the Companys management aspects conducted by the Board of Directors. The execution of the
annual GMS which held on 8th April 2015 ran well, with the decision which sated in GMS section in Good Corporate
Governance chapter in this annual report.
Similarly to the function of supervision and direction made BoC and committees as a supporting organ of board of
Commissioners with Directors and their work units under the responsibility of Directors. The Audit Committee and Corporate
Governance Committee and Risk Monitoring, as can be seen in the Organ Supporting the Board of Commissioners in the
section on Corporate Governance chapter in this annual report, has carried out the functions and duties including
the supervision and direction to the whole area of operations and business of the Company, including : human resource
management, marketing, production, inancial performance, corporate governance, and other issues relevant to the
companys performance.
212 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Penilaian Terhadap Kinerja Dewan Komisaris
Penilaian terhadap kinerja Dewan Komisaris dilakukan oleh RUPS. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi
mempertanggungjawabkan kinerja pada periode Tahun Buku 2015 dalam RUPST yang akan diselenggarakan di
tahun 2016, termasuk di dalamnya mencakup pelaksanaan tugas dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi
yang kemudian akan mendapatkan persetujuan RUPS. Secara umum, kinerja Dewan Komisaris ditentukan
berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang merupakan ukuran penilaian atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan Anggaran Dasar Perseroan.
Remunerasi Dewan Komisaris
Dasar hukum remunerasi Dewan Komisaris adalah Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-04MBU2014 tanggal 10
Maret 2014 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik
Negara. Prosedur penetapan remunerasi untuk Dewan Komisaris dilakukan dengan mengajukan usulan perhitungan
dan penentuan besaran remunerasi kepada RUPST untuk kemudian ditetapkan oleh RUPST.
Sebagai tindaklanjut atas keputusan RUPST tahun 2015, pemegang saham Seri A Dwiwarna menyampaikan
penetapan honorarium, tunjangan dan fasilitas tahun 2015 sertatantiem atas kinerja Tahun Buku 2014 dengan ketentuan
sebagai berikut: •
Gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp74.800.000 per bulan.Gaji Direktur ditetapkan sebesar 90 dari gaji
Direktur Utama. •
Honorarium Komisaris Utama ditetapkan sebesar 45 dari gaji Direktur Utama, sedangkan honorarium
anggota Dewan Komisaris ditetapkan sebesar 90 dari honorarium Komisaris Utama.
• Tunjangan danatau fasilitas bagi Dewan komisaris
diberikan dengan mengacu pada PER-04MBU2014. •
Direksi dan Dewan Komisaris tidak diberikan tantiem insentif kinerja atas kinerja Tahun Buku 2014.
Uraian mengenai remunerasi bagi Dewan Komisaris pada Tahun Buku 2015 dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Board of Commissioners Performance Evaluation
performance Assessment of the Board of Commissioners is conducted by the GMS. The Board of Commissioners and
the Board of Directors are accountable for performance in the period of Financial Year 2015 in the GMS 2016, including
the duties and authority of the Board of Commissioners and Board of Directors who will then get the approval of
the GMS. In general, the performance of the Board of Commissioners are determined based on the achievement
of performance indicators which an assessment to measure the implementation of the tasks and responsibilities of monitoring
and providing advice to the Board of Directors according to the rules and legislation and the Articles of Association of
the Company.
Board of Commissioners Remuneration
The legal basis for the remuneration of the Board of Commissioners is the Minister of State-Owned Enterprises
Regulation No. PER-04 MBU 2014 dated March 10, 2014 regarding Guidelines of Income Determination of Board of
Directors, Board of Commissioners and the Board of Trustees of State Owned Enterprises. The procedure for the determination
of the remuneration of the Board of Commissioners is done by proposing the calculation and determination of the
remuneration to the GMS which will be legislated in GMS.
As a follow-up decision in GMS 2015, the shareholders of Series A deliver the determination of honorarium, allowances
and facilities for the performance 2015 as well as the annual bonus for Financial Year 2014 with the following conditions:
•
Salary of the President Director is Rp74.800.000 per month. The salary of the Director is 90 of the salary
of the Director.
• Honorarium of President Commissioner is 45 of the
salary of the President Director, while the honorarium of the Member of Board of Commissioners is 90 of the
honorarium of President Commissioner.
• Allowances and or facilities for the BoC is given with
reference to the PER-04 MBU 2014. •
The Board of Directors and Board of Commissioners was not given the bonus performance incentives on
performance for Financial Year 2014.
A description of the remuneration of the Board of Commissioners on the Financial Year 2015 can be viewed
through the table below.
213 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Dewan Komisaris
Board of Commissioner
honorarium Tunjangan Tranportasi
Transporation allowance
Jumlah
Total
Rp Rp
Rp
Akmal Taher Komisaris Utama 403.920.000
80.784.000 484.704.000
Rina Moreta Komisaris 363.528.000
72.705.600 436.233.600
Fajar Rahmat Zulkarnaen Komisaris Independen 90.882.000
18.176.400 109.058.400
Teddy Wibisana Komisaris Independen 272.646.000
54.529.200 327.175.200
Jumlah 1.130.976.000
226.195.200 1.357.171.200
perhitungan honorarium dan tunjangan transportasi selama 12 bulan. Fajar Rahmat Zulkarnaen digantikan oleh Teddy Wibisana pada
8 April 2015.
Program Peningkatan Kompetensi
Dengan memperhatikan kondisi keuangan Perseroan, untuk tahun 2015 Dewan Komisaris melakukan eisiensiterkait biaya
pelatihanworkshopseminar untuk peningkatan kemampuan anggota Dewan Komisaris. Tahun 2016 Perseroan berencana
untuk menyertakan Dewan Komisaris dalam sejumlah kegiatan peningkatan kompetensi.
DIREKSI
Direksi merupakan organ Perseroan yang berfungsi untuk memimpin dan mengelolausaha demi tercapainya
tujuanPerseroan. Di bawah pengawasan Dewan Komisaris, Direksi bertanggung jawab untuk mempertahankan kinerja
yang telah dicapai dan meningkatkan pencapaian kinerja Perseroan pada tahun berjalan.
Direksi diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS dengan masa jabatan tertentu
sebagaimana ditetapkan dalam RUPS. Direksi mempunyai tugas dan wewenangnya sebagaimana diatur dalam Anggaran
Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dalam melaksanakan tugasnya, Direksi menetapkan pedoman
antara lain; Board Manual, pedoman manajemen risiko, sistem pengendalian internal, sistem pengawasan internal,
mekanisme pelaporan atas dugaan penyimpangan, tata kelola teknologi informasi, serta pedoman dan etika perilaku. Dalam
melaksanakan pengurusan Perseroan, Direksi harus senantiasa mengutamakan kepentingan Perseroan di atas kepentingan
lainnya. Direksi juga harus bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta memperhatikan batasan yang
ditentukan Anggaran Dasar peraturan perundang-undangan yang berlaku. Direksi wajib menyampaikan laporan tugas
pengurusan yang dilaksanakan dalam tahun buku yang telah lampau kepada RUPS.
Salary calculation in 12 months Fajar Rahmat Zulkarnaen is replaced by Teddy Wibiasana as of 8 April
2015
Compentency Building Program
By considering the inancial condition of the Company, for 2015 the board of commissioner did costs eiciency regarding
training workshops seminars cost to increase the ability of members of the Board of Commissioners. In 2016 the Company
plans to include the Board of Commissioner in several activities to increase their competency.
BOARD OF DIRECTORS
The Companys Board of Directors is an organ whose function is to lead and manage the business to achieve the
goal of the Company. Under the supervision of the Board of Commissioners, the Board of Directors is responsible for
maintaining the performance that has been achieved and improve the achievement of the Companys performance in
the current year.
Directors are appointed by decision of the General Meeting of Shareholders GMS with a certain period of time as set out in
the GMS. The Board of Directors has the task and authority as stipulated in the Articles of Association and applied regulation.
In performing its duties, the Board of Directors established guidelines including board manual, guidelines for risk
management, internal control systems, reporting mechanisms over alleged irregularities, information technology governance,
as well as guidelines and ethical behavior. In carrying out the management of the Company, the Board of Directors must
always put the Companys interests above other interests. Directors also have to act in accordance with the purposes and
objectives of the Company as well as paying attention to the limits deined in the regulation. The Board of Directors shall
submit management report which performed in the Financial year to the GMS.
214 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pedoman Kerja Direksi
Dalam melaksanakan fungsi dan perannya, Direksi Perseroan memiliki pedoman kerja Board Manualyang telah disahkan
sejak tahun 2012. Di samping itu, Perseroan memiliki Anggaran Dasar yang yang telah diubah dan disahkan dalam RUPST
tahun 2015 yang juga mengatur tugas dan wewenang Direksi. Board Manualantara lain mengatur:
•
Keanggotaan dan komposisi; •
Ketentuan jabatan anggota Direksi; •
Program pengenalan Perseroan; •
Program peningkatan kompetensi Direksi; •
Tugas, wewenang dan kewajiban Direksi dan perbuatan- perbuatan Direksi yang harus mendapat persetujuan
organ diatasnya; •
Rapat Direksi; •
Pembagian tugas; •
Benturan kepentingan; •
Sekretaris Perusahaan; •
Keputusan Direksi; •
Penetapan Rencana Kerja dan Anggaran; dan, •
Hubungan kerja dengan Dewan Komisaris.
Tugas, Wewenang dan Kewajiban Direksi
Direksi bertugas menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan
dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan
tentang segala hal dan segala kejadian dengan pembatasan- pembatasan sebagaimana diatur dalam Anggaran Dasar dan
peraturan serta perundang-undangan yang berlaku. Adapun wewenang Direksi sebagai berikut:
a.
Menetapkan kebijakan kepengurusan Perseroan; b.
Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi untuk mewakili Perseroan di dalam dan diluar pengadilan kepada
seorang atau beberapa orang anggota Direksi yang khusus ditunjuk untuk itu atau kepada seorang atau
beberapa orang pekerja Perseroan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain;
c. Mengatur ketentuan-ketentuan tentang kepegawaian
Perseroan termasuk penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua dan penghasilan lain bagi pekerja
Perseroan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan keputusan RUPS;
d. Mengangkat dan memberhentikan pegawai Perseroan
berdasarkan peraturan kepegawaian Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
BOD Charter
In performing duties, BOD has BOD Charter that has been set in Board Manual approved since 2012. Beside that, the
company has article of association which has been changed and legislated in GMS 2015, which as well arrange the task and
authority of BOD. The Board manual regulates the following, among others:
•
Membership and Composition; •
Provision of Position; •
Company Introduction Program; •
Competency Improvement Program; •
Duties, Authorities and Responsibilities and action date has to be approved the organ above the directors;
• Meetings;
• Segregation of Duties;
• Conlict of Interest;
• Corporate Secretary;
• Decision;
• Establishment of Work and Budget Plan RKAP; and
• Work Relations with Board of Commissioners
Duties, Authorities and Responsibilities of Board of Directors
Board Directors is in charge of executing all actions related to the Company’s management process for the Company’s
interest and in accordance with the Company’s purposes and objectives and to represent the Company both in and outside
the Court regarding all matters and any events with restrictions as stipulated in laws and regulations, the Articles of Association
andor GMS Decision. Board of Directors’ Authorities as follows:
a. Establishing Company’s management policies;
b. Regulating the handover of the Board of Directors’
authority to represent the Company in and outside the court to one or more members of the Board of Directors
that speciically appointed or to one or more employees of the Company either individually or together or to
other parties;
c. Regulating the provisions of Company’s employment
including the salary determination, pension or retirement and other income for employees based on laws and
regulations and decisions of the GMS;
d. Appointing and dismissing the Company’s employees
based on the Company’s employment rules and prevailing regulations;
215 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
e. Melakukan segala tindakan dan perbuatan lainnya
mengenai pengurusan maupun pemilikan kekayaan Perseroan, mengikat Perseroan dengan pihak lain
danataupihak lain dengan Perseroan, serta mewakili Perseroan di dalam dan di luarpengadilan tentang
segala hal dan segala kejadian, dengan pembatasan- pembatasan sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan, Anggaran Dasar danatau Keputusan RUPS.
f. Menetapkan calon anggota Direksi dan Dewan Komisaris
pada anak perusahaan danatau perusahaan patungan.
Kewajiban Direksi yaitu: a.
Mengusahakan dan menjamin terlaksananya usaha dan kegiatan Perseroan sesuai dengan maksud dan tujuan
serta kegiatan usahanya. b.
Menyiapkan pada waktunya Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan termasuk Rencana Kerja dan Anggaran
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL, danp erubahannya kepada Dewan Komisaris untuk mendapat
pengesahan dari Dewan Komisaris selambat-lambatnya 60 enampuluh hari sebelum tahun anggaran dimulai.
c. Membuat Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus,
Risalah RUPS, dan Risalah RapatDireksi. d.
M e m b u at L a p o ra n Ta h u n a n s e b a g a i w u j u d pertanggungjawaban pengurusan Perseroan, serta
dokumen keuangan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang tentang Dokumen Perusahaan.
e. Menyusun Laporan Keuangan Perseroan termasuk
Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan dan menyerahkan kepada Akuntan Publik untuk diaudit.
f. Menyampaikan Laporan Tahunan termasuk Laporan
Keuangan Perseroan yang memuat Laporan Keuangan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBLkepada
RUPS untuk disetujui dan disahkan.
g. Memberikan penjelasan kepada RUPS mengenai
Laporan Tahunan. h.
Menyampaikan Neraca dan Laporan Laba Rugi yang telah disahkan oleh RUPS kepada Menteri yang membidangi
Hukum dan HAM sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
i. Memelihara dan menyimpan ditempat kedudukan
Perseroan Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus, e.
Performing all actions related to the Company’s management and assets ownership, binding the
Company with other parties andor any other party with the Company, and representing the Company in and
outside the of court on all matters and any events, with restrictions as stipulated in the regulations legislation,
Articles of Association andor the GMS’s Decision.
f. Appointing the candidates for the Board of Commissioners
and the Board of Directors of the subsidiaries andor joint ventures.
BOD responsibilities: a.
Managing and ensuring that the Company’s business is carried out in accordance with the objectives and purpose
of its business operations. b.
Setting up Budget Plan including the Budget Plan of Partnership and Community Development Program, and
amendments to the Board of Commissioners to obtain approval of the Board no later than 60 sixty days before
the commencement of the Financial year
c. Preparing List of Shareholders, the Special List of
Shareholders, Minutes of the GMS, and the Minutes of the Board of Directors Meeting
d. Preparing Annual Report as a form of accountability, as
well as the inancial documents as deined in the Law regarding Corporate Documents.
e. Preparing the Company’s Financial Statements along with
the Partnership and Community Development Financial Statements based on Financial Accounting Standards,
and submit it to the Public Accountant to be audited.
f. Presenting the Annual Report including Company’s
Financial Report along with Partnership and Community Development inancial statement to the GMS for approval.
g. Providing explanations to GMS regarding the Annual
Report h.
Delivering the Balance Sheet and Income Statement that have been approved by the GMS to the Minister in
charge of Justice in accordance with the provisions of the legislation.
i. Maintaining and storing the Company’s List of
Shareholders, the Special List of Shareholders, Minutes of
216 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Risalah RUPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris dan Risalah Rapat Direksi, Laporan Tahunan dan dokumen keuangan
Perseroan sebagaimana dimaksud pada ayat 4 dan 5 di atas, dan dokumen Perseroan lainnya.
j. Memberikan laporan berkala menurut cara dan waktu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku, serta laporan lainnya setiap kali diminta oleh Dewan Komisaris.
k. Menyiapkan susunan organisasi Perseroan lengkap
dengan perincian dan tugasnya. l.
Memberikan penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan atau yang diminta anggota Dewan Komisaris.
m. Melaporkan penetapan anggota Direksi dan Dewan Komisaris pada anak perusahaan danatau perusahaan
patungan kepada Dewan Komisaris. n.
Menjalankan kewajiban-kewajiban lainnya sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Anggaran Dasar ini dan yang
ditetapkan oleh RUPS berdasarkan peraturan perundang- undangan.
Kualiikasi, Kriteria dan Independensi Anggota Direksi
Setiap anggota Direksi yang ditetapkan berdasarkan keputusan RUPS harus memenuhi kualiikasi dan kriteria yang sesuai
dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007, Undang- undang No. 19 tahun 2003, POJK 33POJK.042014, Permen
BUMN PER-01MBU2011 dan perubahannya, dan Anggaran Dasar Perseroan.
Selain mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik, cakap melakukan perbuatan hukum, memiliki komitmen untuk
mematuhi peraturan perundang-undangan, dan memiliki pengetahuan dan atau keahlian di bidang yang dibutuhkan
Perseroan, individu yang dinominasikan dan ditetapkan sebagai Direksi dalam 5 lima tahun sebelum pengangkatan
dan selama menjabat harus memenuhi persyaratan antara lain; tidak pernah dinyatakan pailit, tidak pernah menjadi anggota
Direksi danatau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit,
dan tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara danatau yang berkaitan
dengan sektor keuangan.
Dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, Direksi diwajibkan untuk
senantiasa memperhatikan kepentingan
Perseroan di atas kepentingan lainnya, dan harus bertindak sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan serta
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
the GMS Meeting, Minutes of the Board of Commissioners and Board of Directors Meeting, Annual Reports, inancial
documents, stated in latter d and e above and other company’s documents.
j. Submitting regular reports according to applicable
regulations of manner and time, as well as other reports requested by the Board of Commissioners.
k. Setting up the organizational structure of the Company
complete with details and duties. l.
Providing explanation of all the things asked or requested by the Board of Commissioners.
m. Reporting the appointment of the Board of Directors and the Board of Commissioners in subsidiaries andor joint
ventures to the Board of Commissioners n.
Performing other obligations in accordance with the provisions stipulated in the Articles of Association and
set by the GMS based on laws and regulations.
Qualiication, Criteria and Independency of Board of Directors Members
Each member of the Board of Directors appointed by decision of the GMS must meet the qualifications and criteria in
accordance with Act No. 40 In 2007, Law No. 19, 2003, POJK 33 POJK.04 2014, SOE Candy PER-01 MBU 2011 and its
amendments, and the Articles of Association of the Company.
Besides having good character, morals, and good integrity, they should be legally competent, committed to comply the
legislation, and have the knowledge and or expertise in the required ields of the Company, individuals nominated
and designated as Directors within 5 five years prior to appointment and during his tenure must meet the
requirements, among others; not been declared bankrupt, was never a member of the Board of Directors and or members of
the Board of Commissioners who were found guilty for causing a company to go bankrupt, and have never been convicted of
a criminal ofense that is detrimental to the countrys inancial and or related to the inancial sector.
In carrying out its duties and authorities, the Directors are required to always take into consideration the Companys
interests above the other interests, and must act in accordance with the purposes and objectives of the Company as well as
217 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
memperhatikan batasan yang ditentukan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Agar tidak menimbulkan
benturan kepentingan, anggota Direksi dilarang memangku jabatan rangkap, baik sebagai anggota direksi pada BUMN
lain, badan usaha milik daerah, atau badan usaha milik swasta; jabatan struktural dan fungsional lainnya dalam instansi
lembaga pemerintah pusat dan daerah; pengurus partai politik danatau calonanggota legislatif; danatau jabatan lain yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan danatau jabatan lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Nominasi Direksi
Anggaran Dasar Perseroan mengatur bahwa Anggota Direksi diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Calon Direksi diusulkan
oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS.
Komposisi dan Dasar Pengangkatan Direksi
Anggaran Dasar Perseroan mengatur bahwa Perseroan diurus dan dipimpin oleh Direksi yang jumlahnya disesuaikan dengan
kebutuhan Perseroan, dengan ketentuan paling sedikit 2 dua orang anggota Direksi dengan seorang di antaranya diangkat
sebagai Direktur Utama.
Pada tahun 2015, RUPS Perseroan tidak melakukan pergantian susunan Direksi. Dengan demikian, susunan Direksi mengacu
pada RUPST tahun 2014 yang diselenggarakan pada 26 Maret 2014 dengan susunan Direksi sebagai berikut,
Jabatan
role
nama
name
Dasar Pengangkatan
Basis of appointment
awal Jabatan
serves From
masa akhir Jabatan
serves until
Direktur Utama President Director
Arief Budiman RUPST 2014
GMS 2014 Tahun 2014
2014 Tahun 2019
2019 Direktur
Director Muhammad Umar
RUPST 2014 GMS 2014
Tahun 2014 2014
Tahun 2019 2019
Direktur Director
Syamsul Hadi RUPST 2014
GMS 2014 Tahun 2014
2014 Tahun 2019
2019 Proil singkat masing-masing anggota Direksi dapat dilihat pada bagian
Proil Direksi, dalam Laporan Direksi
paying attention to the restrictions in the regulation. To avoid conlict of interest, members of the Board of Directors can’t
hold another position, either as a member of the board at another state-owned areas, or private enterprise; structural
and functional position in an institution central and local government agencies; board of political parties and or
candidates members of the legislature; and or position which may give rise to conlicts of interest and or other positions
with the provisions of the regulation.
Nomination of Directors
Articles of Association arrange that the Board of Directors are appointed and dismissed by the GMS. Candidates of Board of
Directors are proposed by the Shareholders Series A after going through the nomination process according to the rules and
regulations and the nomination shall be binding for the GMS.
Composition and Basic Appointment of the Board of Directors
Articles of Association of the Company arrange that the Company shall be managed and led by the Board of Directors
that number is adjusted to the needs of the Company, provided that at least two 2 members of the Board of Directors with
one person is appointed as President Director.
In 2015, the Companys GMS didnt make any restructurization of Board of Directors. Accordingly, the Board of Directors
composition refers to the year GMS 2014 which held on March 26, 2014 with the Board of Directors composition as follows,
The summary of proile of Board of Directors can be seen in Board of Directors proile section in the Report of Board of Directors.
218 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pembagian Lingkup Kerja dan Tanggung Jawab Antar Direksi
Dalam melaksanakan kegiatan usaha Perseroan, Direksi membagi lingkup tugas dan wewenangnya sebagai berikut:
arief Budiman Direktur utamaPresident Director
Direktur Utama Arief Budiman memiliki tugas pokok mengordinir seluruh anggota Direksi, termasuk membidangi Pengembangan Usaha dan Produk. Tugas-tugas
Direktur Utama Arief Budiman yaitu: a.
Bertanggung jawab atas keseluruhan pelaksanaan fungsi-fungsi pokok Direksi dalam pengelolaan perseroan.
b. Melakukan koordinasi atas pelaksanaan tugas Direktur lainnya.
c. Memastikan bahwa pengelolaan perseroan sejalan dengan visi dan misi yang
telah ditetapkan. d.
Mengarahkan, mengembangkan dan menetapkan strategi pengelolaan Perseroan secara menyeluruh.
e. Memastikan tindak lanjut temuan SPI dan auditor eksternal telah dilaksanakan.
f. Memantau pelaksanaan RJPP dan RKAP.
g. Membangun sistem pengendalian internal korporat yang handal.
h. Memastikan pengembangan aplikasi teknologi informasi selaras dengan
strategi Perseroan i.
Memastikan dilakukannya pemantauan dan evaluasi terhadap penerapan teknologi informasi yang terintegrasi.
j. Memastikan bahwa risiko telah dikelola sesuai dengan kebijakan yang telah
ditetapkan. k.
Memastikan adanya pengendalian internal atas bahan awal dan produk jadi melalui fungsi manajemen rantai pasokan.
l. Memastikan bahwa transaksi atau tindakan yang memerlukan persetujuan
Komisaris dijalankan setelah ada persetujuan dari Komisaris. m.
Memastikan bahwa indikator kinerja kunci untuk masing-masing direktorat dan korporat telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan Perseroan.
n. Menyampaikan laporan-laporan yang telah ditentukan kepada Komisaris,
Pemegang Saham dan Bapepam. o.
Bertangungjawab dalam penerapan dan pemantauan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance dalam hal: 1. Penyusunan rencana kerja yang diperlukan untuk memastikan Perseroan
memenuhi Pedoman GCG pada BUMN dan peraturan perundang-undangan lainnya,
2. Pemantauan dan menjaga agar kegiatan usaha Perseroan tidak menyimpang dari ketentuan yang berlaku,
3. Memantau dan menjaga kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga.
p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang ditetapkan oleh RUPS.
q. Merencanakan pengembangan produk, jasa teknik
health care, usaha induk dan anak perusahaan.
r. Membina penatausahaan pengadaan barang dan jasa, sasaran serta strategi
bisnis Perseroan yang telah ditetapkan. s.
Menyusun corporate performance management dan KPI Perseroan.
t. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik pengembangan produk, jasa
teknik usaha induk dan anak perusahaan. u.
Memastikan bahwa setiap pengembangan usaha baik pengembangan produk dan jasa telah memenuhi kelaikan usaha yang layak dan risiko yang minimal.
v. Penyusunan Indikator Kinerja Kunci IKK di seluruh unit operasi Perseroan.
w. Mengelola manajemen risiko pada seluruh unit di Perseroan. As President Director, Arief Budiman’s main duty is to coordinate all members of Directors,
included in the scope of business and product development. The duties are as follows: a.
Assuming the responsibility for overall implementation of the basic functions of the Board of Directors in company’s management
b. Coordinating the execution of other Directors’ duties.
c. Ensuring that corporate management is in line with the vision and mission.
d. Directs, develops and sets up the overall strategy of the Corporate management as
a whole. e.
Ensuring that the follow up of indings of Internal Audit Unit and external auditors have been implemented.
f. Monitoring the implementation of Business Plan and Annual Budget Plan.
g. Building reliable corporate internal control systems.
h. Ensuring that the development of information technology applications aligned with
corporate strategy i.
To ensure that monitoring and evaluation on integrated Information Technology application are implemented.
j. Ensuring that risks are managed in accordance with established policies
k. Ensuring the internal control on raw materials and inished products through supply
chain management function. l.
Ensuring that the transaction or acts that require the approval of the Board of Commissioners are executed upon approval of the Board of Commissioners
m. Ensuring that key performance indicators for each directorate and corporate is in
accordance with the company’s vision, n.
To submit the predeined reports to the BOC, Shareholders and OJK. o.
Responsible for the implementation and monitoring of the Good Corporate Governance in terms of:
1. The preparation of work plans needed to ensure that the Company meets the Guidelines on Good Corporate Governance and other legislation,
2. Monitoring and keeping the company’s business activities not to deviate from the applied regulations
3. Monitoring and maintaining Company’s Compliance with all agreements and commitments to the third parties.
p. To carry out other duties assigned by GMS q. To make planning for product development, technical services health care, the
parent entity and subsidiary businesses. r. To develop the administration of goods and services procurement and of the
Companys business strategies. s. To develop the Company’s corporate performance management and KPI.
t. To prepare and determine the strategic planning of product development, technical services health care as well as parent entity and subsidiary businesses.
u. To ensure that every business development either product development or services development have met the feasibility of business case with minimal risks.
v. Preparation of Key Performance Indicator KPI in all operating units of the Company. w. Management of risk management throughout the units in the Company.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Segregation of Duties and Responsibilities of the BOD
In conducting company business activity, Directors segregates their work scope and responsibility as follows:
219 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
muhammad umarDirekturDirector
Muhammad Umar merangkap dua deskripsi tugas Direksi yang dimiliki Perseroan, yaitu Direktur Keuangan dan SDM, dan Direktur Riset dan Pemasaran. Tugas-tugas
Direktur Muhammad Umar dalam Bidang Keuangan dan SDM sebagai berikut: a.
Mengembangkan, menyelenggarakan dan mengendalikan pengelolaan keuangan Perseroan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi bisnis perseroan
yang telah ditetapkan. b.
Memastikan keuangan perseroan telah dikelola dengan baik. c.
Memastikan penerbitan laporan keuangan yang akurat, handal dan tepat waktu. d.
Memastikan pengembangan pengendalian internal yang handal di bidang keuangan, akuntansi dan aplikasi teknologi informasi.
e. Merencanakan kebutuhan pegawai, membina dan menyelenggarakan
administrasi kepegawaian, perencanaan karir karyawan, menyelenggarakan pengembangan dan kesejahteraan pegawai, sesuai dengan arah, sasaran serta
strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan. f.
Membina penatausahaan dan pengelolaan perlengkapan, administrasi umum, serta pengamanan aset perseroaan sesuai dengan arah, sasaran serta strategi
bisnis perseroan yang telah ditetapkan. g.
Sistem akuntansi yang dikembangkan sesuai dengan standar akuntansi keuangan.
h. Pembukuan dan administrasi keuangan perseroan didasarkan atas
pengendalian internal yang handal. i.
Kebijakan operasional akuntansi dan keuangan telah disusun. j.
Laporan keuangan bulanan, triwulanan dan tahunan telah disusun tepat waktu. k.
RKAP disiapkan, disusun dan dievaluasi secara terpadu dengan unit unit kerja terkait.
l. Laporan realisasi RKAP disiapkan dan disusun secara terpadu dengan unit-unit
kerja terkait. m.
Standard Operating Procedures yang terkait dengan pengelolaan Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum telah disusun.
n. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik terkait dengan pengelolaan
Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum. o.
Penyusunan serta penetapan kebijakan SDM dan umum yang meliputi antara lain penetapan gaji, pensiun atau jaminan hari tua, jaminan kesehatan dan
penghasilan lain. p.
Pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan. q.
Penetapan kebutuhan, kualiikasi pegawai, dan kualiikasi jabatan dan penerimaan pegawai sesuai dengan kebutuhan.
r. Penyusunan rencana mutasi, promosi, dan rotasi pegawai.
s. Pengembangan dan pembinaan budaya kerja Perseroan.
t. Koordinasi dengan direktorat lainnya mengenai kebutuhan perlengkapan dan
pengamanan aset Perseroan. u.
Inventarisasi isik atas aset Perseroan. v.
Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Keuangan SDM. w.
Penyusunan Indikator Kinerja Kunci di bidang Akuntansi, Keuangan, SDM dan Umum.
x. Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur
Utama. Dalam bidang Riset dan Pemasaran sebagai berikut:
a. Bertanggungjawab atas terselenggaranya kegiatan pemasaran produk-produk
yang dihasilkan Perseroan. b.
Bertanggungjawab atas pelaksanaan riset pemasaran untuk untuk memastikan produk yang akan diproduksi dan dipasarkan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
c. Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan pemasaran Perseroan sesuai
dengan arah, sasaran serta strategi usaha perseroan yang telah ditetapkan. d.
Membina dan mengembangkan hubungan baik dengan relasi dan mitra usaha pemasaran baik dengan prinsipal, distributor maupun konsumen.
e. Penyusunan dan penetapan rencana stratejik pemasaran.
f. Penyusunan dan penetapan kebijakan pemasaran.
g. Pengembangan pemasaran dengan menjalin kemitraan baik dari dalam
maupun luar negeri. h.
Riset pasar untuk mencari peluang pemasaran dilakukan. i.
Koordinasi dengan Direktorat Produksi. j.
Pelaporan hasil kegiatan pemasaran secara berkala kepada Direktur Utama. k.
Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Pemasaran. l.
Penyusunan Indikator Kinerja Kunci di bidang pemasaran. m.
Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama.
Muhammad Umar serves concurrently as Director of Finance and Human Resourrces and Director of Research and Marketing. as the Director Muhammad Umar has the following
main tasks: a.
Developing, organizing and controlling the Company’sinancial management in accordance with the direction, goals and business strategy that has been established.
b. Ensuring that company’s inancial has been managed accordingly
c. Ensuring that inancial statements are accurate, reliable and timely reported
d. Ensuring the development of a reliable internal control in inance, accounting and
information technology applications. e.
Planning for the needs of employees, develop and conduct personnel administration, employee career planning, organizing development and welfare of employees, in
accordance with the direction, goals and business strategy that has been established f.
To develop the administration and management of equipment, public administration, and security of the Company’s assets in accordance with the Company’s direction,
objectives and strategies. g.
Accounting system is developed in accordance with inancial accounting standards. h.
Bookkeeping and inancial administration of the Company are based on a reliable internal control.
i. Accounting policies and inancial operations have been prepared.
j. Monthly inancial statements, quarterly and yearly are prepared on time.
k. RKAP is prepared, compiled and evaluated in an integrated manner with the relevant
work units. l.
RKAP realization reports are prepared and arranged integrated with related work units. m.
Standard and Operating Procedures related to the management of Accounting, Finance, Human Resources and General Afair are already prepared.
n. Preparation and determination of the strategic plan related to the management of
Accounting, Finance, Human Resources and General Afairs. o.
The preparation and establishment of human resources and public policies that include, among others, the determination of salaries, pensions or pension plan, health
insurance and other income. p.
Development of human resources through education and training. q.
Determination of requirements, employee qualiications, and occupational requirements and acceptance of employees as needed.
r. The planning of mutation, promotion, and rotation of employees.
s. Development and coaching of the Company’s work culture.
t. Coordination with other directorates on the need of security equipment for the
Company’s assets. u.
Physical inventory of the Company’s assets. v.
Management of risk management throughout the units in the Directorate of Finance HR.
w. Preparation of key performance indicators in the areas of Accounting, Finance, Human
Resources and General Afair. x.
Preparing the required report and submit to the President Director. Main Tasks of Director of Research and Marketing:
a. Responsible for the implementation of marketing activities for the products of the
Company. b.
Responsible for the implementation of marketing research to ensure the products to be manufactured and marketed in accordance with the needs of the community.
c. Fostering, organizing and controlling the marketing of the Company in accordance
with the direction, goals and business strategy that has been established. d.
Fostering and developing good relationships with relatives and marketing business partners either with principals, distributors or consumers
e. Preparing and establishing marketing strategic plans.
f. Preparing and establishing marketing policy.
g. Marketing development by establishing partnership either from domestic or abroad.
h. Market research to seek for marketing opportunities.
i. Coordination with the Directorate of Production.
j. Reporting the results of marketing activities on a regular basis to the President Director
k. Risk management throughout the unit in the Directorate of Marketing.
l. Preparation of key performance indicators in the ield of marketing.
m. Drafting the required reports and submit it to the President Director.
220 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
syamsul hadiDirekturDirector
Syamsul Hadi membidangi Direktur Produksi. Tugas-tugas bidang Produksi adalah sebagai berikut:
a. Bertanggung jawab atas terselenggaranya kegiatan produksi perseroan.
b. Membina, menyelenggarakan dan mengendalikan produksi Perseroan sesuai
dengan arah, sasaran serta strategi bisnis Perseroan yang telah ditetapkan. c.
Penyusunan dan penetapan rencana stratejik produksi. d.
Penyusunan dan pentapan kebijakan produksi. e.
Koordinasi dengan direktorat Pemasaran dalam hal penyusunan rencana produksi.
f. Penelitian dan pengembangan produk sesuai dengankebutuhanpermintaan
pasar. g.
Pengendalian mutu produk. h.
Pembuatan rencana pengembangan, investasi dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan pabrik.
i. Penyusunan
standard operating procedures terkait dengan proses produksi. j.
Pengelolaan manajemen risiko di seluruh unit di Direktorat Produksi. k.
Penyusunan Indikator Kinerja Kunci di bidang produksi. l.
Pembuatan laporan yang diperlukan dan menyampaikannya kepada Direktur Utama.
Syamsul Hadi serves concurrently as Director of Production. The Duties of Director as follow: a.
Responsible for the implementation of the company’s production activities b.
Fostering, organizing and controlling the production of the Company in accordance with the direction, goals and business strategy that has been established.
c. Preparing and establishing production strategic plans.
d. Preparing and establishing production policy.
e. Coordination with directorate of Marketing in terms of production planning.
f. Research and development of products according to the market needdemand.
g. Product quality control.
h. Preparation of development plans, investment and maintenance of plant facilities and
equipment. i.
Preparation of standards and operating procedures associated with the production process.
j. Risk management throughout the unit in the Directorate of Production.
k. Preparation of standards and operating procedures associated with the production
process. l.
Preparation of reports required and submit it to the President Director.
Keberagaman Komposisi Direksi
Keberagaman komposisi Direksi merupakan bagian dari upaya Perseroan untuk mendorong proses pengambilan keputusan
yang lebih obyektif, komprehensif dan optimal. Keberagaman ini diharapkan dapat memperkaya sudut pandang dan
kepentingan dalam proses pengambilan keputusan Direksi, sehingga mampu memberikan nilai tambah bagi pengelolaan
Perseroan secara keseluruhan.
Di bawah ini tabel keberagaman komposisi Direksi yang dimiliki Perseroan,
Direksi Board of Directors
Kewarganegaraan latar Belakang akademik
academic Background Keahlian
expertise usia
age gender
Arief Budiman Direktur UtamaPresident Director
Indonesia Administrasi Bisnis
Business Administration Keuangan, investasi, SDM dan manajerial
Finance, Investment, Human resource management and management
54 Laki-laki
Muhammad Umar DirekturDirector
Indonesia Farmasi, Apoteker, dan
Manajemen Pharmacy and Management
Keuangan, bisnis, ritel farmasi, SDM dan manajerial
Finance, Business, Pharmacy, human resource manaegment and mangement
56 Laki-laki
Syamsul Hadi Direktur Director
Indonesia Farmasi, Apoteker
Pharmacy Manufaktur farmasi dan rantai pasokan
Pharmacy manufacturing and supply chain 52
Laki-laki
Transparansi Rangkap Jabatan Direksi
Hubungan kepengurusan anggota Direksi pada perusahaan lain danatau institusi lain di luar Perseroan yang dapat
menimbulkan benturan kepentingan baik secara langsung maupun tidak langsung dengan kepentingan Perseroan
periode tahun 2015 sebagai berikut,
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Composition Diversity of Board of Directors
The composition diversity of the Board of Directors as part of the Companys eforts to encourage the decision-making
process to be more objective, comprehensive and optimal. It is expected to enrich the diversity of point of view and interests
in the Boards decision making process, therefore to provide added value to the Companys overall management.
Below is a table of the composition diversity of the Board of Directors,
Transparency on Concurrent Positions of the Board of Directors
Management Relationship of members of the Board of Directors in other companies and or other institutions outside the
Company that may pose a conlict of interest, either directly or indirectly with the interests of the Company period of 2015
as follows,
221 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
nama
name
Kepengurusan pada Perusahaan lain
management in other Companies
sebagai anggota Dewan Komisaris
as BoC
sebagai anggota Direksi
as BoD
Arief Budiman Direktur Utama X
X Muhammad Umar Direktur
V X
Syamsul Hadi Direktur X
X v = ada
yes x =
none
Kepengurusan Direksi pada perusahaan lain adalah sebagai berikut,
nama
name
Jabatan
Position
Muhammad Umar Anggota Dewan Komisaris Entitas Anak, PT Indofarma Global Medika
As Board of Commissioner of Subsidiary company, PT Indofarma Global Medika
Kepengurusan Direksi Muhammad Umar sebagai anggota Dewan Komisaris Entitas Anak, PT Indofarma Global Medika
merupakan bagian dari representasi manajerial Perseroan sebagai induk perusahaan.
Kepemilikan Saham Direksi
Di bawah ini disajikan kepemilikan saham oleh Direksi, baik kepemilikan saham dari perusahaan publik lain, maupun
kepemilikan saham Perseroan.
PT indofarma Persero Tbk
kode: inaF saham Bumn lain
other Bumn shares
saham Perusahaan lain
other Company shares
Ket: Domestik luar negeri
nilai
Value
Persen
Percent
nilai
Value
Persen
Percent
nilai
Value
Persen
Percent
Arief Budiman Direktur Utama Nihil
Nil Muhammad Umar Direktur
Nihil Nil
Syamsul Hadi Direktur Nihil
Nil
Program Pengenalan Perseroan
Anggota Direksi yang diangkat untuk pertama kalinya wajib diberikan program pengenalan mengenai Perseroan, dengan
Sekretaris Perusahaan sebagai penanggung jawab program pengenalan tersebut. Program Pengenalan meliputi:
a.
Pelaksanaan Prinsip-Prinsip GCG oleh Perseroan; b.
Gambaran mengenai Perseroan berkaitan dengan tujuan, sifat, dan lingkup kegiatan, kinerja keuangan dan operasi,
strategi, rencana usaha jangka pendek dan jangka panjang, posisi kompetitif, risiko dan masalah-masalah
strategis lainnya; Directors Management at Other Company, as mentioned below,
Mohammad Omar as a member of the Board of Commissioners of Subsidiary Company, PT Indofarma Global Medika is part
of the managerial representation of the Company as the parent company.
Shareholdings of Board of Directors
Below is the ownership of shares by the Board of Directors, either ownership of other public companies, as well as
ownership of shares of the Company.
Company Introduction Program
Members of the Board of Directors who are appointed for the irst time should undergo Company Introduction Program, and
Corporate Secretary in charge of the introduction program. The introduction program includes the following:
a.
Implementation of GCG principles by the company. b.
Overview of the Company related to the purpose, nature, and scope of activity, inancial performance and
operations, strategy, short and long term business plans, competitive position, risks and other strategic issues;
222 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
c. Keterangan berkaitan dengan kewenangan yang
didelagasikan, audit internal dan eksternal, sistem dan kebijakan pengendalian internal, termasuk Komite Audit;
d. Keterangan mengenai tugas dan tanggung jawab Dewan
Komisaris serta hal-hal yang tidak diperbolehkan.
Program Pengenalan Perseroan dapat berupa presentasi, pertemuan, kunjungan ke Perseroan dan pengkajian dokumen
atau program lainnya yang dianggap sesuai dengan Perseroan dimana program tersebut dilaksanakan. Oleh karena tidak
terdapat perubahan susunan Direksi ditahun 2015, maka tidak dilaksanakan program pengenalan Perseroan kepada DIreksi.
hubungan Kerja dengan Dewan Komisaris
Direksi dan Dewan Komisaris melaksanakan tugas dan wewenang dengan mekanisme check and balance diantara
kedua organ yang harus diterapkan untuk menghindari potensi benturan kepentingan serta memastikan bahwa keputusan
yang dibuat adalah untuk kepentingan perusahaan. Dewan Komisaris berperan melakukan pengawasan dan memberikan
nasihat atas pengurusan Perseroan oleh Direksi, sementara Direksi berperan mengelola kegiatan operasional perusahaan
dengan mengutamakan kepentingan Perseroan. Dewan Komisaris dapat melakukan rapat dengan Direksi untuk
membahas usaha dan kinerja Perseroan. Informasi yang diminta oleh Dewan Komisaris dari Direksi hanya yang terkait
dengan dan untuk kepentingan Perseroan. Dalam pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dapat berkomunikasi dengan unit
kerja di bawah Direksi.
Di samping itu, Direksi memiliki tugas menyusun rencana kerja dan wajib menyampaikan rencana kerja yang memuat juga
anggaran tahunan Perseroan sebagai penjabaran tahunan dari Rencana Jangka Panjang RJP kepada Dewan Komisaris
untuk mendapat persetujuan, sebelum tahun buku dimulai. Dalam mengambil tindakan, Direksi terikat dengan keharusan
mendapat persetujuan organ di atasnya, yaitu RUPS dan Dewan Komisaris.
a. Perbuatan-perbuatan Direksi Perseroan yang harus
mendapat persetujuan tertulis dari Dewan Komisaris untuk: 1.
M e l a k u k a n p e n y e r t a a n m o d a l p a d a perusahaan lainnya.
2. M e n d i r i k a n a n a k p e r u s a h a a n d a n a t a u
perusahaan patungan.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
c. Information related to delegated authority, internal and
external audit, internal control systems and policies, including the Audit Committee;
d. Information about the duties and responsibilities of the
Board of Commissioners and the things that are not allowed.
Company Introduction Program can be presentations, meetings, visits to the Company and documents assessment or other
programs as deemed appropriate by the Company in which the program was implemented. Because there is not change in
the board of directors composition in 2015, then introduction program is not performed to the board of directors.
Work Relation with Board of Commissioners
The Board of Directors and Board of Commissioners implement their duties and authority with checks and balances mechanism
between the two organs which must be applied to avoid potential conlicts of interest and ensure that the decision
made is for the beneit of the company. BOC role is overseeing and providing advice on the management of the Company to
the Board of Directors, while the Board of Directors plays role to manage the companys operations by paying attention to
the company interests. Board of Commissioner may conduct meeting swith the Board of Directors to discuss the Companys
business and performance. The information requested by the Board of Commissioners from the Board of Directors only related
to and for the beneit of the Company. In performing its duties, the Board of Commissioners can communicate with the unit
under the Board of Directors.
In addition, the Board of Directors has the task of preparing a work plan and shall submit a work plan which includes the
Companys annual budget as the annual elaboration of the Long Term Plan to the Board of Commissioners for approval,
before the Financial year begins. In taking action, the Board of Directors must get approval from organ above it, namely the
GMS and Board of Commissioners.
a. The actions of the Board of Directors that must be approved
in written form by the Board of Commissioners: 1. Perform investment in other companies.
2. Establishing subsidiaries and other Joint Ventures
223 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
3. Melepaskan penyertaan modal pada perseroan lain,
anak perusahaan dan perusahaan patungan. 4.
M e l a k u k a n p e n g g a b u n g a n , p e l e b u r a n , pengambilalihan, pemisahan, dan pembubaran
anak perusahaan. 5.
Mengadakan kerjasama lisensi, kontrak manajemen, menyewakan aset, kerja sama operasi dan perjanjian
kerjasama lainnya.
6. Mengikat Perseroan sebagai penjamin borg atau
avalist. 7.
Menerima pinjaman jangka menengahpanjang dan memberikan pinjaman jangka menengahpanjang.
8. M e l e p a s k a n a t a u m e n j a m i n k a n h a r t a
kekayaan Perseroan. 9.
Menghapuskan dari pembukuan terhadap piutang macet dan persediaan barang mati.
10. Menetapkan dan menyesuaikan struktur organisasi 1 satu tingkat di bawah Direksi.
11. Melakukan tindakan-tindakan yang belum ditetapkan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan RKAP.
12. Menetapkan blue print organisasi Perseroan. 13. Menetapkan dan mengubah logo Perseroan.
Apabila dalam waktu 45 hari sejak diterimanya permohonan atau penjelasan dan dokumen dari Direksi
atas tindakan-tindakan tersebut di atas Dewan Komisaris tidak memberikan keputusan, maka Dewan Komisaris
dianggap menyetujui usulan Direksi.
b. Perbuatan-perbuatan Direksi tersebut di bawah ini hanya
dapat dilakukan oleh Direksi setelah memberitahukan dan mendapat persetujuan secara tertulis dari Dewan
Komisaris atau ketentuan lain yang ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal:
1. Tidak menagih lagi piutang macet yang
telah dihapusbukukan. 2.
Melakukan tindakan-tindakan pada huruf a.1 sampai dengan a.9 di atas yang nilai transaksinya material
bagi Perseroan 20 sampai dengan 50 dari ekuitas Perseroan
c. Direksi wajib meminta persetujuan RUPS untuk:
• Mengalihkan kekayaan Perseroan.
• Menjadikan jaminan utang kekayaan Perseroan.
3. Releasing investment in another company, subsidiaries and joint ventures.
4. Performing the merger, consolidation, acquisition, separation and dissolution of subsidiaries.
5. Conducting joint licensing, management contracts, lease of assets, operational cooperation agreements
and other cooperation agreements.
6. Establishing the Company as guarantor borg or avalist.
7. Accepting and providing mediumlong term loans. 8. Removing or encumber assets of the Company.
9. Eliminating bad debt and dead stock from the books. 10. Establishing and adjusting the organizational structure
of 1 one structure below the level of the Board of Directors.
11. Perform the actions that have not been speciied in the RKAP.
12. Establishing the Company’s organizational blueprint. 13. Determining and changing Company’s logo.
If within 45 days after the request or explanation and documents received from the Board of Directors for the
actions mentioned above, Board of Commissioners did not give any decisions, therefore the Board of Commissioners
is considered approving the proposal of the Board of Directors.
b. The Board of Directors acts mentioned below can only
be done after notifying and obtaining consent in writing from the board of directors or other provisions stipulated
by the legislation on the capital market:
1. No longer collecting bad debt that has been written of 2. Perform actions in point a.1 until a.9 on the above
section which transaction value regarded as material to the Company, 20 up to 50 of the equity of
the Company
c. The Board of Directors shall request approval from the GMS for:
• Divert the Company’s assets Divert the Company’s assets • Pledge Company’s assets as guarantee for transactions
224 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
• Melakukan tindakan-tindakan pada huruf a.1 sampai
dengan a.9 yang merupakan lebih dari 50 ekuitas Perseroan dalam 1 satu transaksi atau lebih, baik
yang berkaitan satu sama lain maupun tidak atau ketentuan lain yang ditetapkan oleh peraturan
perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
hubungan Usaha dan hubungan Ailiasi Antar Sesama Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang Saham
Pengendali Di bawah ini disajikan hubungan usaha dan hubungan ailiasi
antar sesama Direksi, Dewan Komisaris dan Pemegang Saham Pengendali Perseroan. Bentuk hubungan usaha termasuk
diantaranya hutang-piutang, kerjasama usaha, dan sebagainya; sementara bentuk hubungan ailiasi mencakup hubungan
istimewa terutama yang disebabkan hubungan pertalian darah seperti suamiistrianakorang tuasaudara kandungipar,
dan sebagainya.
hubungan ailiasi Dengan
afliation relationship with
hubungan usaha Dengan
Business relationship with
Dewan Komisaris
Board of Commissioner
Direksi
Board of Directors
Pemegang saham Pengendali
shareholders
Dewan Komisaris
Board of Commissioner
Direksi
Board of Directors
Pemegang saham Pengendali
shareholders
Dewan Komisaris Board of Commisioner Akmal Taher Komisaris Utama
President Commissioner X
X X
X X
X Rina Moreta Komisaris
Commissioner X
X V
X X
X Teddy Wibisana Komisaris
IndependenIndependent Commissioner
X X
X X
X X
Direksi Board of Directors Arief Budiman Direktur Utama
President Director X
X X
X X
X Muhammad Umar Direktur
Director X
X V
X X
X Syamsul Hadi DirekturDirector
X X
X X
X X
v = ada yes
x = tidak ada none
Adapun, hubungan ailiasi antara Dewan Komisaris dengan pemegang saham pengendali dapat dilihat pada tabel di
bawah ini,
nama name Jabatan Position
Rina Moreta KomisarisCommissioner Kepala Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media IIa Kementerian BUMN
Head of Mining, Strategic Industry and Media IIA Ministry of SOEs
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
• Perform actions in point a.1 to a.9 which is more than 50 equity of the Company within 1 one or more
transactions, whether related to one another or not, or any other provisions stipulated by laws and regulation
in the capital market.
Relationship Between Business and Ailiate Relations of Board Directors and Board of Commissioners, or
Controlling Shareholders Below is a business and ailiate relationships among fellow
Board of Directors, the Board of Commissioners and the Controlling Shareholder of the Company. Forms of business
relationships including debts, business cooperation, etc; while the form of ailiation includes consanguinity relationship as
husband wife child parent sibling in-law, etc.
Meanwhile, the aliation relationship between the Board of Commissioners with the shareholders can be seen in the
table below,
225 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Penempatan Rina Moreta sebagai Komisaris Perseroan merupakan bagian dari kewenangan dan kebijakan strategis
pemegang saham pengendali sekaligus pemegang saham Seri A Dwiwarna dalam menentukan nominasi keanggotaan
Direksi dan Dewan Komisaris.
Rapat Direksi
Rapat Direksi diadakan secara berkala sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam setiap bulan atau setiap waktu apabila;
dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi; atas permintaan tertulis dari seorang atau lebih anggota Dewan
Komisaris; atau atas permintaan tertulis dari 1 satu orang atau lebih Pemegang Saham yang bersama-sama mewakili 110
satu per sepuluh atau lebih dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah. Direksi wajib mengadakan rapat Direksi
bersama Dewan Komisaris secara berkala sekurang-kurangnya 1 satu kali dalam 4 empat bulan. Rapat dipimpin oleh Direktur
Utama atau Direktur yang ditunjuk secara tertulis oleh Direktur Utama apabila Direktur Utama tidak hadir atau berhalangan,
atau apabila Direktur Utama tidak melakukan penunjukan Rapat dipimpin oleh anggota Direksi yang terlama dalam jabatan.
Dalam hal Direktur yang terlama dalam jabatan tersebut lebih dari 1 satu orang maka Direktur yang tertua dalam usia yang
bertindak sebagai pimpinan rapat.
Rapat dihadiri oleh anggota Direksi, Sekretaris Perusahaan sebagai notulis Rapat, dan pihak-pihak lain yang perlu hadir
untuk pembahasan materi, seperti ManajerAsisten Manajer Staf internal Perseroan dan Entitas anak Perseroan yang laporan
keuangannya terkonsolidasi dengan Perseroan. Risalah rapat ditandatangi oleh ketua rapat Direksi dan seluruh anggota
Direksi yang hadir, yang berisi hal-hal yang dibicarakan— termasuk pernyataan ketidaksetujuandissenting opinion
anggota Direksi apabila ada—dan hal-hal yang diputuskan, dan disampaikan kepada seluruh anggota Direksi.
Segala keputusan Direksi diambil dalam Rapat Direksi dengan berdasarkan musyawarah mufakat. Dalam hal keputusan tidak
dapat diambil dengan musyawarah mufakat, maka keputusan diambil dengan suara terbanyak biasa.
Di sepanjang tahun 2015, Direksi melakukan 34 kali rapat. Berikut agenda Rapat Direksi,
Placement Rina Moreta as Commissioner is part of the authority and the strategic policy of shareholders of Series A Share in
determining the nomination of Board of Directors and Board of Commissioners.
Board of Directors Meeting
Board of Directors Meeting held regularly at least 1 one time in every month or may at any time if;deemed necessary
by one or more members of the Board of Directors; at the written request of one or more members of the Board of
Commissioners; or at the written request of 1 one or more Shareholders representing 110 one-tenth or more of the total
shares with valid voting rights. The Board of Directors must hold meetings with the Board of Commissioners regularly at
least 1 one time in every 4 four months. The meeting was chaired by the president director or director appointed by the
President Director in writing if the President Director is absent or unavailable, or if the President Director does not make any
appointment, meeting will be chaired by a Board of Directors member of the longest term of oice. In the event of more than
one Directors with longest terms of oice, the Director of the oldest in age will act as chairman of the meeting.
Meeting is attended by members of the Board of Directors, the Company Secretary as a notulent of the meeting, and others
who need to be present for the discussion, such as Manager Assistant Manager Internal staf of the Company and its
subsidiaries whose inancial statements are consolidated with the Company. Minutes of the meeting is signed by the chairman
and the present Board of Directors, which contains matters discussed-including a statement of disapproval dissenting
opinion from member of the Board of Directors if any-and things are decided and delivered to all members of the Board
of Directors.
All the Boards decisions taken in the meeting are based on consensus. In the event that decision can not be taken by
consensus, the decisions are taken by a simple majority vote
Throughout 2015, the Board of Directors do 34 meetings. The agenda of board of directors as follows:
226 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
agenda rapat Direksi Tanggal Date
agenda rapat meeting agenda
12 January 2015 Evaluasi
Stock Opname persediaan per 31 Desember 2014. Rencana suplai produksi triwulan I2015.
Rencana perpanjangan kontrak e-Catalogue tahun 2015.
Evaluation Stock Opname inventory as of December 31, 2014. Production Supply Plan Quarter I2015
E-catalog contract extension planning in 2015 20 January 2015
Paparan revitalisasi Teknologi Informasi TI. Pembahasan Laporan Keuangan Konsolidasian Tahun Buku
2014. Report of Infomation technology revitalization
Discussion on consolidated inancial report for inancial year 2014
10 February 2015 Progres persiapan RUPS Entitas Anak PT Indofarma Global
Medika. Progress on GMS of Subsidiary company, PT indofarma global
medika preparation 17 February 2015
Paparan proses sertiikasi halal. Report on Halal certiication process
9 March 2015 Pembahasan asuransi kesehatan karyawan.
Discussion of employee health insurance 17 March 2015
Pembahasan progress renovasi fasilitas produksi. Pembahasan progress registrasi produk baru.
Discussion of production facility renovation progress Discussion of new proudct registration progress
23 March 2015 Persiapan RUPS Tahun Buku 2014 Perseroan.
Preparation of company’s GMS Financial year 2014 30 March 2015
Evaluasi Prosedur Tetap Pengelola Jaminan Kesehatan untuk karyawan.
Evaluation on Employee Health Insurance Management Procedure
27 April 2015 Pembahasan pemutakhiran informasi terkait ERP.
Evaluation of information updating about the ERP 4 May 2015
Pembahasan utilisasi produksi dan suplai produk. Pembahasan alternatif pembiayaan.
Discussion on product utilization and supply Discussion on inancial alternative
25 May 2015 Pembahasan proyeksi penjualan semester I2015.
Pembahasan pengembangan produk. Discussion on sales projection in quarter I2015
Discussion on product development 15 June 2015
Pembahasan pengadaan penyediaan jasa outsourcing.
Pembahasan laporan Bidang Teknik terkait kelistrikan. Discussion on outsourcing service procurement
Discussion on engineering report related to electricity 22 June 2015
Pembahasan proyeksi kinerja semester I2015. Discussion of perfomance projection quarter I2015
29 June 2015 Pengembangan produk baru.
Pengembangan sistem TI. New product development
IT system development 6 July 2015
Pembahasan proyeksi Cash Flow semester II2015.
Discussion of cashlow projection quarter II2015 28 July 2015
Evaluasi kinerja keuangan semester I2015. Evaluation of inancial performance quarter I2015
4 August 2015 Evaluasi kinerja Juli 2015.
Perfomance Evaluation as of July 2015 18 August 2015
Pembahasan dampak luktuasi nilai tukar dolar AS. Reviu kondisi
Cash Flow Agustus 2015. Discussion of exchange rate luctuation for USD
Cashlow review as of august 2015 24 August 2015
Pembahasan bisnis Entitas Anak PT Farmalab Indoutama. Discussion on subsidiary company, pt farmalab indoutama
8 September 2015 Laporan kinerja Agustus 2015.
Perfomance report as of august 2015 15 September 2015
Pembahasan suplai produk e-Catalogue.
Discussion of e-catalogue product supply 22 September 2015
Pembahasan Prognosa 30 September 2015. Discussion on prognisa 30 september 2015
28 September 2015 Pembahasan Rencana Penjualan tahun 2016.
Rencana pemasaran produk Branded.
Discussion of sales plan in 2016 Branded product marketing plan
1 October 2015 Pembahasan rencana pengembangan produk Sasumuzi.
Discussion of sazumuzi development plan 5 October2015
Reviu kinerja operasional triwulan III2015. Persiapan tender e
-Catalogue untuk Rencana Kebutuhan Obat RKO tahun 2016.
Reviu RKAP 2016 terkait rencana penjualan. Operation performance review in quarter III2015
Preparation of E-catalog tender for Drug Demand Plan in 2016. RKAP 2016 review regarding the sales plan
8 October 2015 Paparan persiapan tender
e-Catalogue. Report on e-Catalogue tender preparation
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Board of Directors Meeting Agenda
227 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Tanggal Date agenda rapat
meeting agenda
19 October 2015 Pembahasan Laporan Kinerja Keuangan per 30 September
2015. Pembahasan pelaksanaan pemilihan kontraktor
Design Build renovasi ruang sampling bahan baku.
Discussion on Financial perfomance report per september 30, 2015
Discussion on the selection of design build contractor for raw material sampling room renovation
28 October 2015 Pembahasan Rencana Penjualan tahun 2016.
Discussion on sales plan in 2016 5 November 2015
Evaluasi kinerja Oktober 2015 serta pembahasan Best
EstimateTahun Buku 2015. Penunjukkan kontraktor renovasi Laboratorium Mikrobiologi.
Pembahasan proses assessment Kriteria Penilaian Kinerja
Ungggul KPKU. Perfomance evaluation in october 2015 and discussion on best
estimate for Financial year 2015 Appointment of contractor for microbiology lab renovation
Discussion of the process of assessment Superior Performance Assessment Criteria KPKU.
10 November 2015 Reviu
Best Estimate tahun 2015. Best estimate review in 2015
2 December 2015 Pembahasan kemajuan proyek Sasumuzi.
Pembahasan kemajuan renovasi fasilitas produksi. Evaluasi kinerja penjualan Januari - November 2015.
Discussion of sasumuzi project progress Discussion of the progress of production facilitiy renovation
Evaluation of sales as of january – november 2015 3 December 2015
Paparan kinerja bidang - bidang periode November 2015. Report of department’s perfomance in november 2015
14 December 2015 Pembahasan rencana peluncuran produk baru.
Pembahasan rencana pelaksanaan Stock Opname per 31
Desember 2015. Penunjukan
vendor Annual Report tahun buku 2015. Discussion of new product launching plan
Discussion of plan implementation of stock opname per December 31, 2015
Annual report vendor appointment for Financial year 2015
23 December 2015 Pembahasan inalisasi RKAP 2016 serta
progress report RJPP 2016 -2020.
Pembahasan persiapan Public Expose Tahun Buku 2015.
Discussion of RKAP 2016 inalization as well as the RJPP progress report of 2016-2020
Discussion of public expose planning for Financial year 2015
Untuk agenda Rapat bersama dengan Dewan Komisaris, dapat dilihat pada bagian rapat Dewan Komisaris.
Rekapitulasi kehadiran anggota Direksi baik dalam Rapat Internal Direksi maupun Rapat bersama dengan Dewan
Komisaris dapat dilihat di bawah ini,
Daftar Kehadiran rapat anggota Direksi Pada rapat Direksi
Tanggal
Date
anggota Direksi
members of Board of Directors
alasan Ketidakhadiran
absence reason
arief Budiman Direktur utama
President Director muhammad umar
DirekturDirector syamsul hadi
DirekturDirector
12 January 2015 V
V V
- 20 January 2015
V V
V -
10 February 2015 V
V V
- 17 February 2015
V V
V -
9 March 2015 V
V V
- 17 March 2015
V V
V -
23 March 2015 V
V V
- 30 March 2015
V V
V -
27 April 2015 V
V V
- 4 May 2015
V V
V -
For meeting agenda with the Board of Commissioners, can be seen at the meeting of the Board of Commissioners section.
Recapitulation of the attendance of members of board directors in the Internal meeting as well as the meeting with
the Board of Commissioners can be seen below,
List of Attendance in Board of Directors Meeting
228 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tanggal
Date
anggota Direksi
members of Board of Directors
alasan Ketidakhadiran
absence reason
arief Budiman Direktur utama
President Director muhammad umar
DirekturDirector syamsul hadi
DirekturDirector
25 May 2015 V
V V
- 15 June 2015
V V
V -
22 June 2015 V
V V
- 29 June 2015
V V
V -
6 July 2015 V
V V
- 28 July 2015
V V
V -
4 August 2015 V
V V
- 18 August 2015
V V
V -
24 August 2015 V
V V
- 8 September 2015
V V
V -
15 September 2015 V
V V
- 22 September 2015
V V
V -
28 September 2015 V
V V
- 1 October 2015
V V
V -
5 October2015 V
V V
- 8 October 2015
V X
V Keperluan dinas
Oicial Purpose 19 October 2015
V V
V -
28 October 2015 V
V V
- 5 November 2015
V X
V Keperluan dinas
Oicial Purpose 10 November 2015
V V
V -
2 December 2015 V
V V
- 3 December 2015
V V
V -
14 December 2015 V
X V
- 23 December 2015
V V
V -
V = hadir presence
X = berhalangan hadir absence
rekapitulasi Kehadiran anggota Direksi dalam rapat Direksi recapitulation of attendance in board of directors meeting
nama
name
Jumlah rapat
Total meeting
Jumlah Kehadiran
Total attendance
Kehadiran
attendance
Arief Budiman Direktur Utama 34
34 100
Muhammad Umar Direktur 32
94 Syamsul Hadi Direktur
34 100
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
229 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Daftar Kehadiran rapat anggota Direksi pada rapat bersama dengan Dewan Komisaris
list of attendance of Board of Directors for the meeting with the Board of Commissioners
Tanggal
Date
anggota Direksi
members of Board of Directors
alasan Ketidakhadiran
absence reason
arief Budiman Direktur utama
President Director muhammad umar
DirekturDirector syamsul hadi
DirekturDirector
27 January 2015 V
V V
- 24 February 2015
V V
V -
26 March2015 V
V V
- 28 April 2015
V V
V -
27 May 2015 V
V V
- 19 June 2015
V V
V -
4 August 2015 V
V V
- 25 August 2015
X V
V Keperluan dinas
Oicial Purpose 15 September 2015
V V
V -
29 October 2015 V
V V
- 25 November 2015
V V
V -
24 December 2015 V
V V
- V = hadir
presence X = berhalangan hadir
absence
rekapitulasi Kehadiran anggota Direksi dalam rapat bersama dengan Dewan Komisaris
recapitulation of attendance in the meeting with Board of Commissioners
nama
name
Jumlah rapat
Total meeting
Jumlah Kehadiran
Total attendance
Kehadiran
attendance
Arief Budiman Direktur Utama 12
11 92
Muhammad Umar Direktur 12
100 Syamsul Hadi Direktur
12 100
rekapitulasi Kehadiran anggota Direksi dalam rapat internal dan rapat bersama
recapitulation of attendance list of members of Board of Directors in internal meeting of Board of Directors and Joint meetings
nama
name
Jumlah rapat
Total meeting
Jumlah Kehadiran
Total attendance
Kehadiran
attendance
Arief Budiman Direktur Utama 46
45 98
Muhammad Umar Direktur 46
100 Syamsul Hadi Direktur
46 100
230 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Penilaian Terhadap Kinerja Direksi
Penilaian terhadap kinerja Direksi dilakukan oleh RUPS. Dewan Komisaris bersama-sama dengan Direksi
mempertanggungjawabkan kinerja pada periode Tahun Buku 2015 dalam RUPST yang akan diselenggarakan di tahun
2016, termasuk di dalamnya mencakup pelaksanaan tugas dan wewenang Direksi yang kemudian akan mendapat persetujuan
RUPS. Secara umum, kinerja Direksi ditentukan berdasarkan pencapaian indikator kinerja yang merupakan ukuran penilaian
atas keberhasilan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab pengurusan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan Anggaran Dasar Perseroan.
Remunerasi Direksi
Dasar hukum remunerasi Direksi adalah Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-04MBU2014 tanggal 10 Maret 2014
tentang Pedoman Penetapan Penghasilan Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN. Prosedur penetapan
remunerasi untuk Direksi dilakukan dengan pengajuan usulan perhitungan dan penentuan besaran remunerasi kepada RUPST.
Sebagai tindaklanjut atas keputusan RUPST tahun 2015, pemegang saham Seri A Dwiwarna menyampaikan penetapan
gaji Direksi, tunjangan dan fasilitas tahun 2015 sertatantiem atas kinerja Tahun Buku 2014 dengan ketentuan sebagai berikut:
• Gaji Direktur Utama ditetapkan sebesar Rp74.800.000
per bulan. •
Gaji Direktur ditetapkan sebesar 90 dari gaji Direktur Utama.
• Direksi tidak diberikan tantieminsentif kinerja atas kinerja
Tahun Buku 2014. Uraian mengenai remunerasi bagi Direksi pada Tahun Buku
2015 dapat dilihat melalui tabel di bawah ini.
Direksi
Board of Directors
honorarium
honorarium
Tunjangan Perumahan
housing allowance
Jumlah
Total
rp rp
rp
Arief Budiman Direktur Utama President Director
897.600.000 330.000.000
1.227.600.000 Muhammad Umar Direktur
Director 807.840.000
330.000.000 1.137.840.000
Syamsul Hadi Direktur Director
807.840.000 330.000.000
1.137.840.000 Jumlah Total
2.513.280.000 990.000.000
3.503.280.000 Keterangan: perhitungan selama 12 bulan.
Note: calculated for 12 months
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Performance Evaluation of the Board of Directors
Performance Evaluation of the Board of Directors is conducted by the GMS. The Board of Commissioners, together with the
Board of Directors are accountable for performance in the period from Financial Year 2015 in the GMS to be held in 2016,
including covering the duties and authority of the Board of Directors which will then be approved by the GMS. In general,
the performance of the Board of Directors is determined based on the achievement of performance indicators as assessment
measurent on the success of implementation of the tasks and responsibilities in maintenance based on applicable law and
the Articles of Association of the Company.
Remuneration of Directors
The legal basis for the remuneration of Directors is the Minister of State-Owned Enterprises No. PER-04 MBU 2014 dated
March 10 2014 Guidance of Remuneration for Directors, Board of Commissioners and Board of Trustees of SOEs.
The procedure for the determination of the remuneration of the Board of Directors by convey the calculation and
determination of the remuneration to the GMS. As a follow- up decision in 2015 GMS, the shareholders of Series A convey
the determination of salary Direksi, allowances and facilities for the performance sertatantiem 2015 Financial Year 2014
with the following conditions: •
Salary of President Director Rp74.800.000 per month. •
Salary of Director 90 of the salary of the President Director. •
The Board of Directors is not given the tantiem performance incentives for Financial Year 2014.
A description of the remuneration of the Board of Directors on the Financial Year 2015 can be viewed through the table below.
231 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Program Peningkatan Kompetensi
Competency Building Progtam
Direksi
Board of Directors
Program Peningkatan Kompetensi
Competency Development Program
Arief Budiman Direktur Utama
President Director • Sharing session perkembangan dan implementasi
software ERP, Kantor Pusat Perseroan, Mei 2015. • Focus Group Discussion FGD Penyusunan Road
Map BUMN 2016-2019; Jakarta, 20 November 2015; Kementerian BUMN.
• Sharing session software development and implementation of ERP, Limited Head Oice, in May 2015.
• Focus Group Discussion FGD of Preparation of Road Map SOE 2016-2019; Jakarta, 20 November 2015; Ministry of
SOEs.
Syamsul Hadi Direktur
Director • National Innovation Forum, Serpong, Tangerang, 13
April 2015, Kementerian Riset Teknologi. • Kunjungan ke PT Semen Indonesia Persero Tbk, 21
April 2015, studi banding implementasi sistem ERP. • Rapat Kerja Nasional dan Pertemuan Ilmiah Tahunan
2015 Ikatan Apoteker Indonesia dengan tema Enhancing Pharmacist Competence in Sustainable
Health, Bukittinggi, Sumatera Barat, 7 - 10 Mei 2015. • Sharing session perkembangan dan implementasi
software ERP, Kantor Pusat Perseroan, Mei 2015. • Sharing session dengan Pengurus Daerah Ikatan
Apoteker Indonesia Provinsi Jawa Barat dengan tema “Profesi dan Peran Apoteker pada Industri Farmasi”,
Kantor Pusat Perseroan, 27 Mei 2015. • In house training “Penanganan Corrective Action
Preventive Action CAPA di industri farmasi” bersama konsultan sekaligus anggota Tim CPOB Nasional,
Dra. Herny Prasetya, Apt.; Kantor Pusat Perseroan, 9 September 2015.
• In house training “Penerapan Manajemen Risiko Mutu pada Industri Farmasi” bersama konsultan sekaligus
anggota Tim CPOB Nasional, Dra. Retno Tyas Utami, Apt.; Kantor Pusat Perseroan, 2 Oktober 2015.
• In house training “Studi Kasus Penyusunan Kajian dan Mitigasi Risiko Mutu Produk di Industri Farmasi”
bersama konsultan sekaligus anggota Tim CPOB Nasional, Dra. Retno Tyas Utami, Apt.; Kantor Pusat
Perseroan, 16 Oktober 2015.
• Focus Group Discussion FGD Penyusunan Road Map BUMN 2016-2019; Jakarta, 20 November 2015;
Kementerian BUMN. • National Innovation Forum, Serpong, Tangerang, 13 April
2015, the Ministry of Research and Technology. • Visiting PT Semen Indonesia Persero Tbk, 21 April 2015, a
comparative study of ERP system implementation. • National Working Meeting and 2015 Annual Scientiic
Meeting of Indonesian Pharmacist Association with the theme Enhancing Sustainable Pharmacist Competence in
Health, Bukittinggi, West Sumatra, 7 - May 10, 2015. • Sharing session of development and implementation of ERP
software, the Companys Head Oice, in May 2015. • Sharing session with the Association of Regional Pharmacist
Indonesia West Java province with the theme The Role of Pharmacists and the Pharmaceutical Industry, the
Companys Head Oice, May 27, 2015. • In-house training Handling Corrective Action and
Preventive Action CAPA in the pharmaceutical industry with consultants as members of Team National GMP, Dra.
Herny Prasetya, Apt .; Companys Head Oice, September 9, 2015.
• In-house training Quality Risk Management in the pharmaceutical industry alongside consultant team and
member of the National GMP, Dra. Tyas Retno Utami, Apt .; Companys Head Oice, October 2, 2015.
• In-house training Preparation Case Study Assessment and Risk Mitigation Product Quality in the pharmaceutical
industry with consultants as members of Team National GMP, Dra. Tyas Retno Utami, Apt .; Companys Head Oice,
October 16, 2015.
• Focus Group Discussion FGD Preparation of Road Map SOE 2016-2019; Jakarta, 20 November 2015; Ministry of SOEs.
232 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
ORGAN PENDUKUNG DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Sekretariat Dewan Komisaris
Dalam rangka membantu kelancaran pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh Sekretariat Dewan Komisaris
yang berfungsi sebagai penghubung Dewan Komisaris dengan pihak lain. Sekretariat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang
pejabat Sekretaris Dewan Komisaris.
Tugas
1. Mempersiapkan rapat, termasuk bahan rapat untuk
Dewan Komisaris. 2.
Membuat risalah rapat Dewan Komisaris sesuai ketentuan Anggaran Dasar Perseroan.
3. Mengelola dokumen Dewan Komisaris, baik surat masuk,
surat keluar, risalah rapat maupun dokumen lainnya. 4.
Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran Dewan Komisaris.
5. Menyusun Rancangan Laporan Dewan Komisaris.
6. Melaksanakan tugas lain dari Dewan Komisaris.
Dalam rangka tertib administrasi dan pelaksanaan tata kelola perusahaan, Sekretariat Dewan Komisaris berkewajiban untuk
memastikan dokumen penyelenggaraan kegiatan di atas tersimpan dengan baik di Perseroan.
Selain melaksanakan tugas tersebut, Sekretariat Dewan Komisaris memiliki tugas untuk memastikan bahwa Dewan
Komisaris mematuhi peraturan perundang-undangan serta menerapkan prinsip-prinsip GCG. Sekretariat Dewan
Komisaris juga wajib memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Dewan Komisaris secara berkala danatau sewaktu-
waktu apabila diminta, serta mengkoordinasikan anggota Komite jika diperlukan dalam rangka memperlancar tugas
Dewan Komisaris.
Kriteria Sekretaris Dewan Komisaris
Sekretariat Dewan Komisaris dipimpin oleh seorang pejabat Sekretaris Dewan Komisaris yang harus memenuhi kriteria
sebagai berikut: 1.
Memahami sistem pengelolaan, pengawasan, dan pembinaan BUMN.
2. Memiliki integritas yang baik.
3. Memahami fungsi kesekretariatan.
4. Memiliki kemampuan untuk berkomunikasi dan
berkoordinasi dengan baik.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
SUPPORTING ORGAN OF THE BOARD OF COMMSSIONERS AND
THE BOARD OF DIRECTORS
Secretariat of the Board of Commissioners
In order to help facilitate the tasks, the Board of Commissioners is assisted by the secretariat of the Board of Commissioners
who serves as the connector of board of commissioner with other parties. BOC secretariat is lead by oicial Secretary of
the Board of Commissioners.
Task 1.
Preparing the meeting, including meeting materials for BOC.
2. Make the minutes of board meetings in accordance with
the Articles of Association of the Company. 3.
Arranging documents for BOC, both incoming mail, outgoing mail, minutes of meetings and other documents.
4. Drafting the Working and Budget Plan for BOC.
5. Drafting the RKAP Board of Commissioners.
6. Carrying out other duties of the Board of Commissioners.
In the framework of good administration and implementation of corporate governance, the Secretariat of the Board of
Commissioners is obliged to ensure the documentation of implementation of the activities above are stored properly
in the Company.
In addition to carry out this task, the Board commissioner Secretariat has the duty to ensure that the Board of
Commissioners comply with legislation and implement the principles of corporate governance. BOC Secretariat is
also obligated to give information required by the Board of Commissioners periodically and or at any time if requested, as
well as coordinating the Committee members when necessary in order to facilitate the task of the Board of Commissioners.
Criteria of Secretary of the Board of Commissioners BOC Secretariat lead by official Secretary of the Board of
Commissioners must meet the following criteria:
1. Understand the system of management, supervision, and
development of SOEs. 2.
Have good integrity. 3.
Understand the secretarial functions. 4.
Have the ability to communicate and coordinate well.
233 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Dasar Pengangkatan dan Proil Pejabat Sekretaris Dewan Komisaris
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris No. KEP-08 KOMINAFXI2015 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan
Sekretaris Dewan Komisaris tertanggal 30 November 2015, Dewan Komisaris mengangkat Wita Puspitarini sebagai
Sekretaris Dewan Komisaris dengan masa jabatan 3 tiga tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan dan dapat diangkat
kembali untuk paling lama 2 dua tahun.
Wita Puspitarini Sekretaris Dewan Komisaris
Board of Commissioners Secretary Wita Puspitarini, Warga Negara Indonesia, 31 tahun, kelahiran Jombang,
28 Agustus 1984. Memiliki latar belakang pendidikan Sarjana dari Sekolah Tinggi Teknologi STT Telkom Bandung 2004-2007 dan telah mengikuti
berbagai pelatihan terkait keadministrasian dan teknologi informasi; seperti Bimbingan Teknis Bimtek Government Chief Information Oicer
GCIO dari Kementerian Komunikasi dan Informasi 2012, Masterplan Information Technology 2014, pelatihan aplikasi E-Procurement dari Pusat
LPSE Kementerian Keuangan 2014, dan pelatihan dan pengembangan AO Advanced Level for Financial Analyst dari Kementerian BUMN 2015.
Saat ini bekerja pada Biro Perencanaan, Sumber Daya Manusia dan Organisasi Kementerian BUMN.
Wita Puspitarini, Indonesian citizen, 31 years old, born in Jombang, August 28, 1984. Has an educational background of Bachelor of Higher Colleges of Technology STT Telkom Bandung 2004-2007 and has participated in various
administration related training and information technology; such as Technical Assistance Technical Guidance Government Chief Information Oicer GCIO of the Ministry of Communication and Information 2012 and
Masterplan of Information Technology 2014, a training of application of E-Procurement Centre LPSE Ministry of Finance 2014, and the training and development of AO Advanced Level for Financial Analyst of the Ministry of
State-Owned Enterprises 2015. Currently working at the Bureau of Planning, Human Resources and Organization of the Ministry of SOEs.
Remunerasi
Sekretaris Dewan Komisaris diberikan honorarium dan tantiem yang ditetapkan sebesar 15 dari gaji Direktur Utama. Selain
itu, Sekretaris Dewan Komisaris juga diberikan tunjangan dan fasilitas berupa tunjangan hari raya diberikan sebesar 1
satu kali honorarium; tunjangan transportasi diberikan setiap bulan sebesar 20 dari honorarium; santunan purna jabatan
sebesar 25 dari honorarium; tunjangan pakaian berdasarkan kebijakan internal Perseroan; dan asuransi kesehatan atau
penggantian biaya pengobatan.
Basic Appointment and Proile Secretary of the Board of Commissioners
Based on the Decree of the Board of Commissioners No. KEP-08 KOM INAF XI 2015 on Termination and Appointment of
Secretary of the Board of Commissioners dated 30 November 2015, the BoC appointed Wita Puspitarini as Secretary of the
Board of Commissioners with a term of 3 three years from the date speciied and may be reappointed for most 2 two years.
Remuneration Secretary to the Board of Commissioners granted honorarium
and tantiem for 15 of the salary of the President Director. In addition, the Secretary of the Board of Commissioners is also
given the allowance and facilities such as holiday allowances for 1 one time honorarium; provided monthly transport
allowance of 20 twenty percent of the honorarium; oice full compensation of 25 of the honorarium; clothing allowance
based on the internal policy of the Company; and health insurance or reimbursement of medical expenses.
234 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
remunerasi sekretaris Dewan Komisaris remunition of Board of Commissioner secretary
nama honorarium
honorarium
Tunjangan Transportasi
Transportation allowance
Jumlah
Total
Rp Rp
Rp
Wita Puspitarini 134.640.000
26.928.000 161.568.000
perhitungan gaji selama 12 bulan. Calculated for 12 months
Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2015
Selama tahun 2015, Sekretaris Dewan Komisaris telah melaksanakan tugas-tugas, antara lain :
1. Mempersiapkan rapat dan bahan rapat Dewan Komisaris
serta rapat Dewan Komisaris bersama Direksi. 2.
Membuat risalah rapat Dewan Komisaris serta rapat Dewan Komisaris bersama Direksi.
3. Mengelola dokumen Dewan Komisaris
4. Menyusun Rancangan Rencana Kerja dan Anggaran
Dewan Komisaris. 5.
Menyusun Rancangan Laporan-Laporan Dewan Komisaris.
Komite Audit
Guna membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugas pengawasan, Perseroan membentuk Komite Audit
yang memberikan opini profesional dan independen kepada Dewan Komisaris mengenai laporan atau hal-hal lain yang
diajukan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris. Tugas komite ini termasuk memeriksa laporan dari fungsi Audit Internal dan
memberikan argumen mendasar terkait pengendalian internal yang dijalankan di seluruh unit Perseroan. Komitmen Komite
Audit dijalankan dengan fokus pada efektivitas corporate governance, pengendalian internal, risks assessment, dan
pengelolaan Perseroan secara keseluruhan.
Komite Audit bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris, dimana keberadaan komite ini sesuai dengan
Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN, Undang- Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas;
Peraturan OJK No. 33POJK.042014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, Peraturan Menteri
Negara BUMN No. PER-01MBU2011 tanggal 01 Agustus 2011 tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik Good
Corporate Governance pada Badan Usaha Milik Negara dan perubahannya; serta Peraturan Bapepam LK No. IX.I.5 tentang
Komite Audit.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Report of task implementation in 2015 During 2015, the Secretary of the Board of Commissioners has
been carrying out the tasks, among others: 1.
Prepared meetings and materials of board of commissioner meetings as well as the meeting of the Board of
Commissioners with the Board of Directors. 2.
made the minutes of board of commissioner meetings and BOC meetings with the Board of Directors.
3. Managed documents for BOC
4. Drafting the the RKAP Plan for BOC.
5. Drafting the Reports of the Board of Commissioners.
Audit Committee
To assist the Board of Commissioners to conduct their supervisory duties, the Company established an Audit Committee which
provides professional and independent opinion to the Board of Commissioners regarding reports or other matters submitted
by the Board of Directors to the Board of Commissioners, as well as working together with the internal audit to ensure
that internal controls are properly implemented in all units of the Company. The Commitment of Audit Committee is carried
out with a focus on the efectiveness of corporate governance, internal controls, risks assessment, and management of the
company as a whole.
The Audit Committee is directly responsible to the Board of Commissioners, where the existence of this committee
in accordance with Law No. 19 of 2003 regarding State- Owned Enterprises Law No. 40 of 2007 regarding Limited
Liability Company; OJK Regulation No. 33 POJK.04 2014 regarding Board of Directors and Board of Commissioners of
Public Company, Regulation from Minister of State-Owned Enterprises No. PER-01 MBU 2011 dated August 1, 2011
on Implementation of Good Corporate Governance GCG in State-Owned Enterprises and its amendments; and Bapepam
LK No. IX.I.5 of the Audit Committee.
235 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Piagam Komite Audit
Dalam menjalankan fungsinya, Komite Audit berpegang pada pedoman kerja yang diatur dalam Piagam Komite Audit
Perseroan dan telah disahkan pada tahun 2012. Piagam ini mengatur beberapa hal, antara lain:
1.
Kedudukan 2.
Keanggotaan 3.
Hak dan Kewenangan 4.
Tugas dan Tanggungjawab 5.
Hubungan dengan Pihak yang Terkait 6.
Rapat 7.
Laporan 8.
Konlik dan Kode Etik
Hak dan Wewenang serta Tugas dan Tanggung Jawab
Hak dan wewenang Komite Audit adalah: 1.
Kepada Anggota Komite Audit baru diberikan orientasi atau program pengenalan mengenai peran, tanggung
jawab dan kerangka kerja Komite Audit. 2.
Komite Audit menerima otoritas dan penugasan dari Dewan Komisaris dengan memperhatikan peraturan yang
terkait dengan pasar modal dan Badan Usaha Milik Negara.
3. Dalam menjalankan tugasnya Komite Audit berwenang
untuk mengakses catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset serta sumber daya Perseroan lainnya
yang berkaitan dengan pelaksanaan tugasnya.
4. Komite Audit, berdasarkan Surat Tugas dari Dewan
Komisaris, memiliki hak akses atas informasi yang ada di Perseroan dari direksi, Audit Internal dan semua
satuan organisasi Persroan. Jika terjadi kasusindikasi penyimpangan komite audit perlu menelitiklariikasi
kasus-kasus tersebut.
5. Komite Audit dengan persetujuan Komisaris dapat
meminta saran dan bantuan dari tenaga ahli dan profesional lain atas beban Perseroan.
Tugas dan tanggung jawab yang diemban Komite Audit adalah: 1.
Komite Audit bertugas untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal
yang disampaikan oleh Direksi, mengidentiikasi hal- hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan
melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris antara lain meliputi:
a. Memastikan efektiitas Sistem Pengendalian Intern
dan efektiitas pelaksanaan tugas eksternal auditor dan internal auditor;
Audit Committee Charter In performing its functions, the Audit Committee adhered to the
guidelines set forth in the Charter of the Audit Committee and approved in 2012. The Charter regulates the following:
1. Position
2. Membership
3. Right and Authorization
4. Task and Responsibility
5. Relation with the related party
6. Meeting
7. Report
8. Conlict and Code of Ethic
Right, Power, Duties and Responsibility Right and power of Audit Committee are:
1. Provide orientation or induction program to the new Audit
Committee members regarding the role, responsibilities and framework of the Audit Committee.
2. The Audit Committee receives its authority and
assignment from the Board of Commissioners by considering regulations related to the capital market
and State-Owned Enterprises.
3. In performing its duties, the Audit Committee is authorized
to access records or information about employees, funds, assets and other corporate resources related to the
implementation of the duties.
4. Audit Committee, based on the Letter of Assignment from
the Board of Commissioner, has the right of access the information in the Company to the directors, Internal Audit
Unit and all organizational units of the Company. If there is a caseindication of irregularity, the Audit Committee
needs to examineclarify these cases.
5. Committee with the approval of the Commissioner
may seek advice and assistance from experts and other professionals at the expense of the Company
Duty and Responsibility of Board of Commissioners: 1.
The Audit Committee’s task is to give its opinion to the Board of Commissioners toward the report or matters
presented by the Board of Directors, identify issues that require the attention of the Board of Commissioners and
perform other tasks related to the duties of the Board of Commissioners include:
a. Ensuring the efectiveness of Internal Control System and the tasks implementation of external and
internal auditor;
236 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
b. Memastikan bahwa telah terdapat prosedur
review yang memuaskan terhadap informasi yang dikeluarkan perseroan antara lain laporan keuangan
berkala, proyeksiforecast dan informasi keuangan lainnya yang disampaikan kepada pemegang saham;
c. Menilai perencanaan, pelaksanaan serta hasil audit
yang dilakukan oleh Audit Internal maupun auditor ekstern untuk memastikan bahwa pelaksanaan
dan pelaporan audit para auditor memenuhi standar audit;
d. M e m b e r i k a n r e k o m e n d a s i m e n g e n a i
penyempurnaan sistem pengendalian intern Perseroan serta pelaksanaannya;
e. Melakukan identiikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris; f.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan
kewajiban Dewan Komisaris. 2.
Komite Audit membuat programrencana kerja tahunan yang berisi rencana jadual kerja dan penggunaan sumber
daya yang diperlukan. 3.
Komite Audit wajib menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi mengenai Perseroan yang diperoleh selama
menjalankan tugas sebagai Komite Audit.
Kriteria Keanggotaan dan Independensi Komite Audit
Kriteria penunjukan Komite Audit didasarkan pada integritas, kemampuan, pengetahuan dan pengalaman masing-masing
anggota. Salah seorang anggota Komite Audit harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan. Komite
Audit Perseroan bersifat independen, bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau
pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 enam
bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris, dan bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab
untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir.
Anggota Komite Audit juga tidak diperkenankan memiliki saham Perseroan, baik langsung maupun tidak langsung.
Selain itu, anggota Komite Audit tidak mempunyai hubungan keluarga dengan anggota Dewan Komisaris, Direksi atau
pemegang saham utama Perseroan. Anggota Komite Audit tidak diizinkan memiliki hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Perseroan.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
b. Ensuring that there has been a satisfactory review procedures toward information released by the
company including periodic financial reports, projectionsforecasts and other inancial information
provided to shareholders;
c. Assess the planning, implementation and results of the audit conducted by Internal Audit Unit and external
auditors to ensure that the implementation and reporting of the audit has met the auditing standards;
d. Provide recommendations on improving the company’s internal control system and its implementation;
e. Identify the things that require the attention of the Board of Commissioners;
f. Carry out other duties assigned by the Board of Commissioners within the scope of the duties and
obligations of the Board of Commissioners. 2.
Audit Committee prepare the annual programwork plan containing work schedules and resource needed.
3. The Audit Committee shall maintain the conidentiality
of the documents, data and information regarding the Company which acquired during performing the duties
as the Audit Committee.
Criteria and Independency of Audit Committee Criteria for appointing the Audit Committee members based
on the integrity, ability, knowledge and experience. One of the members of the Audit Committee should have accounting or
inance background. The Audit Committee are independent, heshe is not working in public accounting irm, law irm, or any
other party who give audit services, or non-audit services and or other consulting services to the Company within six 6 months
prior to the appointment by the Board of Commissioner, and heshe is not having authority and responsibility for planning,
directing or controlling the activities of the Company within 6 six months.
The Audit Committee members are also not allowed to own shares of the Company, either directly or indirectly. In addition,
members of the Audit Committee has no family relationship with members of the Board of Commissioners, Directors or major
shareholders of the Company. The Audit Committee members are not allowed to have a business relationship, directly or
indirectly related to the Companys business activities.
237 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Komposisi Keanggotaan dan Dasar Pengangkatan
Sesuai peraturan Bapepam LK No. IX.I.5 tentang Komite Audit, struktur dan keanggotaan Komite Audit sekurang-
kurangnya terdiri dari Komisaris Independen dan pihak dari luar Perseroan, dengan Komisaris Independen sebagai ketua.
Sesuai keputusan Dewan Komisaris, keanggotaan Komite Audit pada 31 Desember 2015 memiliki susunan sebagai berikut,
Jabatan
Position
nama
name
Dasar Pengangkatan
Basis of appointment
Ketua head
Teddy Wibisana SK Dewan Komisaris No. KEP-07KOM.INAFVI2015
Anggota member
Warga Murad SK Dewan Komisaris No. KEP-09DKINAFVII2012
Komisaris Independen Teddy Wibisana menggantikan Fajar Rahmat Zulkarnaen pada 8 April 2015.
Proil Komisaris Independen Teddy Wibisana dapat dilihat pada bagian Proil Dewan Komisaris.
Warga Murad Anggota Komite Audit
Committe Audit Member Warga Murad, Warga Negara Indonesia, 68 tahun, kelahiran Bukit
Tinggi, 1 Juli 1947. Beliau menjabat sebagai anggota Komite Audit sejak tahun 2012. Memperoleh gelar Sarjana Muda pada 1971 dan
gelar Sarjana dari Institut Ilmu Keuangan pada 1977. Karirnya diawali sebagai Inspektur Muda pada Direktorat Jenderal Pengawasan Keuangan
Negara, Departemen Keuangan 1972-1975 dan menjabat sebagai Inspektur pada tahun 1977-1984. Selanjutnya beliau bergabung dengan
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP dan menjabat sebagai Kepala Seksi Pemeriksaan Khusus Kelancaran Pembangunan
pada BPKP 1984-1995, Kepala Bidang Pengawasan APBN 1996-1998, Kepala Sub Direktorat Penyusunan Laporan 1998-2001, serta Kepala
Bidang Pengelolaan Data dan Informasi 2001-2003. Beliau membantu Perseroan sejak tahun 2007 sebagai anggota Komite Audit.
Warga Murad, Indonesian Citizen, 68 years old born in Bukit Tinggi, July 1 1947. He has been serving as member of the Audit Committee since 2012. He holds a Bachelor in 1971 and Bachelors degree from Institut Ilmu Keuangan
in 1977. His career was started as a Junior Inspector in the Directorate General of State Finances, the Ministry of Finance 1972-1975 and served as Inspector in the 1977-1984. Later, he joined Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan BPKP and served as BPKP Head Section of Special Audit for Sustainability Development 1984-1995, Head of State Budget Supervision 1996-1998, Deputy Director for Reporting Preparation 1998-2001, and Head of
Data and Information Management 2001-2003. He joined Indofarma in 2007 as a member of the Audit Committee.
Membership Composition and Basic Appointment According to the regulation of Bapepam LK No. IX.I.5 about the
Audit Committee, the structure and membership of the Audit Committee consisting of at least an Independent Commissioner
and the parties outside the Company with the Independent Commissioner as chairman. Following the decision of the Board
of Commissioners, the Audit Committee on December 31 2015 has composition as follows,
Independent Commissioner Fajar Rahmat Zulkarnaen replaced by Teddy Wibisana on 8 April 2015
Proile of Independent Commissioners Teddy Wibisana is presented in Board of Commissioners section
238 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Keberagaman Anggota Komite
Di bawah ini tabel latar belakang anggota Komite Audit yang dimiliki Perseroan,
Direksi
Board of Directors
latar Belakang akademik
academic Background
Keahlian
expertise
usia
age
gender
Teddy Wibisana Ketua Head
MIPA Kimia Chemistry
Keuangan dan industri media Finance and Industrial Media
49 Laki-laki
Man Warga Murad Anggota
Member Keuangan
Finance Audit dan pengawasan keuangan dan data informasi
Audit and inance control and information data 68
Laki-laki Man
Transparansi Independensi Anggota Komite Audit
Di bawah ini disajikan tabel transparansi independensi anggota Komite Audit, termasuk diantaranya keterlibatan anggota
Komite Audit di Perseroan dalam 6 enam bulan terakhir, kepemilikan saham, maupun informasi terkait hubungan usaha
dan hubungan ailiasi anggota Komite Audit.
Keterlibatan anggota Komite audit Dalam Perseroan involvement in the Companys audit Committee member
nama name
orang dalam di Kantor akuntan Publik, Kantor Konsultan hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non
audit dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir
insider in Public accounting irm, law irm, or other parties that provide auditing services, or non-audit services and
other consulting services to the Company within 6 six months
memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan
kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir
have the authority and responsibility for planning, directing or controlling the activities
of the Company within 6 six months Teddy Wibisana Ketua
Head X
X Warga Murad Anggota
Member X
X V = ada
yes X = tidak ada
none
Kepemilikan saham anggota Komite audit involvement in the Companys audit Committee member
PT indofarma Persero Tbk
kode: inaF saham Bumn lain
saham Perusahaan lain
share in other Company
Ket: Domestik luar negeri
nilai
Value
Persen
Percent
nilai
Value
Persen
Percent
nilai
Value
Persen
Percent
Teddy Wibisana Ketua Head
X X
X X
X X
- Warga Murad Anggota
Member X
X X
X X
X -
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Independence Trasnparancy of Audit Committee Member Below is a table of independence transparency of the members
of the Audit Committee, including the involvement of members of the Audit Committee of the Company within 6 six months,
share ownership, as well as information related to the business relationship and ailiated members of the Audit Committee.
Diversity of Audit Committee Table below shown the background of members of audit committee,
239 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
hubungan usaha dan hubungan ailiasi antar sesama anggota Komite audit, Dengan Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang saham
Pengendali
hubungan ailiasi Dengan
afiliation relationship with
hubungan usaha Dengan
Business relationship with
Dewan Komisaris
Board of Commissioer
Direksi
Board of Directors
Pemegang saham Pengendali
shareholder
Dewan Komisaris
Board of Commissioer
Direksi
Board of Directors
Pemegang saham Pengendali
shareholder
Teddy Wibisana Ketua Head
X X
X X
X X
Warga Murad Anggota Member
X X
V X
X X
V = ada yes
X = tidak ada none
Hubungan usaha termasuk diantaranya hutang-piutang, kerjasama bisnis, dan sebagainya; sementara bentuk hubungan ailiasi mencakup hubungan istimewa terutama yang disebabkan
hubungan pertalian darah seperti suamiistrianakorang tuasaudara kandungipar, dan sebagainya.
Hubungan Kerja dengan Fungsi Internal dan Eksternal Perseroan
Dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, Komite Audit berkomunikasi dengan manajemen Perseroan termasuk:
a. Mengevaluasi kecukupan pengungkapan hal-hal yang
bersifat material dalam laporan keuangan Perseroan; b.
Menilai kecukupan pengendalian internal dan kebijakan manajemen risiko Perseroan;
c. Menilai kebijakan Perseroan berkaitan dengan kepatuhan
terhadap peraturan internal maupun eksternal Perseroan yang berlaku, etika usaha dan benturan kepentingan
conlict of interest;
d. Memastikan bahwa manajemen melaksanakan tindak
lanjut atas rekomendasi dari SPIdan auditor eksternal; e.
Mengevaluasi kebijak an-kebijak an Perseroan dan penerapannya;
f. Mengidentiikasi dan memantau permasalahan yang
memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris; g.
Berkomunikasi secara teratur dengan manajemen untuk menggali informasi dan membahas permasalahan isu
yang dapat mengganggu kinerja Perseroan; h.
Mengundang manajemen untuk hadir dalam rapat rapat komite apabila diperlukan.
Dalam menjalankan tugasnya, Komite Audit juga melakukan hubungan dengan Satuan Pengawasan Intern SPI, dengan
penjabaran sebagai berikut: a.
Mengevaluasi dan memberi masukan atas program kerja tahunan, sasaran audit, metodologi, sarana dan prasarana
serta kecukupan SDM dari segi kualitas dankuantitas untuk melaksanakan fungsinya dan memenuhi rencana audit SPI;
The Business Relationship and Afiliation between Audit Committee members, with Directors and Board of Commissioners, or Controller
Shareholders
The business relationship include debts, business cooperation, etc; while the form of ailiation includes consanguinity relationship as husband wife child parent sibling in-law, etc.
Working Relationship with the Companys Internal and External Function
In carrying out its duties and responsibilities, the Audit Committee communicated with the management of the Company include:
a.
Evaluating the adequacy of the disclosure of material matters of the Company’s inancial report;
b. Assessing the adequacy of internal control and risk
management policies of the Company; c.
Assessing the Companys policies related to compliance with the internal and external regulations of Company,
business ethics and conlict of interest;
d. Ensuring the management carry out follow-up action on
the recommendations from the SPI and external auditor; e.
Evaluating the Companys policies and practices; f.
Identifying and monitoring the problems that required attentions from Board of Commissioner;
g. Communicating regularly with management to gather
information and discussing the problems issues that can interfere the performance of the Company;
h. Inviting the management to attend the meeting of audit
committee if necessary. In performing its duties, the Audit Committee is also synergizing
with Internal Control SPI, with the description as follows: a.
Evaluating and providing input to the annual work program, the audit objectives, methodology, infrastructure
and human resource adequacy in terms of quality and quantity to carry out its functions and fulfill the SPI
audit plan;
240 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
b. Menerima dan mereviu laporan hasil audit SPI;
c. Memonitor tindak lanjut hasil audit SPI;
d. Meminta SPI melalui Direktur Utama untuk melakukan
pemeriksaan tertentu khusus; e.
Memberi masukan mengenai isimuatan Charter SPI; f.
Mengkoordinasikan kegiatan audit SPI dan auditor eksternal sehingga dapat dicapai hasil audit yang
komprehensif dan optimal; g.
Mengkaji laporan SPI yang berkaitan dengan benturan kepentingan, perbuatan melanggar hukum dan
kecurangan yang merugikan Perseroan; h.
Melakukan rapat koordinasi dengan Manajer SPI sekurang kurangnya 1 satu kali dalam sebulan;
i. Mengawasi oversight kepatuhan SPI terhadap standar
profesional yang berlaku. Komite Audit juga melakukan hubungan dengan Auditor
Publik, yaitu: a.
Bersama SPI membuat request for proposal dan terms of reference TOR yang akan dikirimkan kepada calon
auditor eksternal; b.
Bersama SPI melakukan penilaian atas proses penunjukan auditor ekternal;
c. Bersama SPI melakukan pembahasan tujuan, sasaran dan
ruang lingkup audit dengan auditor eksternal sebelum pelaksanaan audit;
d. Mengusulkan calon auditor eksternal dan besarnya
fee yang wajar untuk jasa auditor eksternal kepada Dewan Komisaris;
e. Melakukan reviu berkala atas kemajuan pekerjaan
auditor eksternal; f.
Membahas hasil audit dengan auditor eksternal; g.
Apabila diperlukan, Komite Audit dapat melakukan pembahasan atas hasil auditauditor eksternal dengan
manajemen, auditor eksternal dan SPI; h.
Memantau kinerja auditor eksternal untuk memastikan kepatuhan auditor eksternal terhadap standar profesional
yang berlaku, termasuk independensi auditor eksternal.
Rapat Komite Audit
Rapat Komite Audit dilaksanakan sekurang-kurangnya 1 satu kali setiap bulannya. Dalam rapatnya, Komite Audit
dapat mengundang Dewan Komisaris, Direksi, Manajer, Ketua Satuan Pengawasan Intern SPI atau Auditor Publik
untuk hadir dalam rapat dan memberikan informasi yang dianggap perlu bagi Komite Audit untuk melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
b. Receiving and reviewing SPI audit reports;
c. Monitoring follow-up SPI audit results;
d. Requesting SPI through the chief executive to carry out
special check; e.
Giving feedback on the content of SPI Charter; f.
Coordinating the activities of the SPI audit and external auditors to achieve comprehensive and optimal audit;
g. Reviewing the SPI report related to conlicts of interest,
illegal acts and fraud that harm the Company; h.
Hold coordination meeting with the SPI manager for at least 1 one time in a month;
i. O v e r s i g h t i n g S P I a d h e r e n c e t o a p p l i e d
professional standards. The Audit Committee also had intercourse with the Public
Auditor, as follows: a.
Together with SPI makes a request for proposal and the terms of reference TOR which will be sent to potential
external auditor; b.
Together with SPI assesses the process of external auditor appointment;
c. Together with SPI discussing the goals, objectives and
scope of external audit before the audit; d.
Proposing candidates for external auditors and the amount of reasonable fee for external auditor services
to the Board of Commissioners; e.
Conducting the Review periodically on the progress of work of the external auditor;
f. Discussing the results of the audit with the external auditor;
g. If necessary, the Audit Committee could conduct
discussion on the results of the external audit with management, external auditors and SPI;
h. Monitoring the performance of the external auditor to
ensure compliance auditor eksternalterhadap applicable professional standards, including the independence of
the external auditor.
Meeting of Audit Committee Meeting of Audit Committee held at least 1 one time each
month. In the meeting, the Audit Committee may invite the Board of Commissioners, Directors, Managers, Chairman of
the SPI or external auditor to attend the meeting and provide information that is deemed necessary for the Audit Committee
to carry out its tasks and responsibilities.
241 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Pada tahun 2015 telah dilaksanakan rapat Komite Audit sebanyak 18 kali. Berikut risalah rapat dan absensi serta
rekapitulasi kehadiran Komite Audit di sepanjang tahun 2015,
risalah rapat Komite audit
Tanggal
Date
agenda rapat Meeting Agenda
15 Januari
Monitoring Progress Audit Laporan Keuangan Perseroan tahun 2014. Reviu PKPT SPI tahun 2015 dan Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI tahun 2014.
Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Audit SPI dan Auditor Eksternal. Agenda Kerja Komite Audit tahun 2015.
Monitoring Progress of Financial Report Audit 2014. PKPT SPI 2015 Review and Evaluation Audit SPI 2014.
Follow-up Evaluation of SPI Audit and External Audit. Agenda of the Audit Committee in 2015.
26 Januari
Pembahasan Laporan Kinerja Perseroan bulan Desember 2014. Discussion of Company Performance Report December 2014.
13 Februari
Pembahasan Agenda Kerja Panitia Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015.
Pembahasan Draft KAKRKS Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015.
Pembahasan Harga Perkiraan Sendiri HPS Pengadaan Jasa Audit Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015.
Discussion of the Working Agenda of Procurement Committee for Company Financial Report Audit for Financial Year 2015.
Discussion on KAKRKS Draft of Procurement of Audit services for the Company’s Financial Statements of FY 2015
Discussion on Self-Estimated Prices of the provision of audit services for the Company’s Financial Statements for FY 2015
24 Februari
Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Januari 2015. Pembahasan Eisiensi Produksi.
Pembahasan Eisiensi Pengadaan. Discussion of Financial Statements of the Company in January 2015.
Discussion of Production Eiciency. Discussion of Procurement Eiciency.
3 Maret
Pembukaan Penawaran KAP. Klariikasi dan Negosiasi Penawaran KAP.
KAP tender Opening. KAP Ofer Clariications and Negotiations.
24 Maret
Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Februari 2015. Pembahasan Eisiensi Produksi.
Pembahasan Eisiensi Pengadaan. Discussion of Financial Statements of the Company in February 2015.
Discussion of Production Eiciency. Discussion of Procurement Eiciency
1 April
Pembahasan Laporan Hasil Audit Entitas Anak IGM Cabang Medan dan Makassar.
Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI. Evaluasi Tindak Lanjut Hasil Audit SPI Eksternal Auditor.
Discussion of the Audit Report of IGM Subsidiary branch Medan and Makassar. Evaluation of Audit SPI.
Follow-up Evaluation SPI Audit and External Auditor.
21 April
Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Maret 2015.
Pembahasan Perkembangan Eisiensi ProduksiPengadaan. Pembahasan Hasi Audit SPI pada Entitas Anak IGM Cabang Medan dan
Makassar. Follow up the results of the last meeting.
Discussion of the Companys Financial Statements March 2015. Discussion of Development Production Procurement Eiciency
Discussion of Audit SPI result of IGM subsidiary branch in Medan and Makassar.
19 Mei
Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan April 2015.
Pembahasan Pengembangan IT Perubahan Sistem ERP dan e-Procurement.
Follow up the results of the last meeting. Discussion of Financial Statements of the Company in April 2015.
Discussion of Development of IT Change System and E-procurement
3 Juni
Progres Penyelesaian Temuan pada Perseroan. progress of Completion of indings in the Company
19 Juni
Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Mei 2015.
Follow up the results of the last meeting. Discussion of Financial Statements of the Company in May 2015.
28 Juli
Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Kuangan Perseroan bulan Juni 2015.
Pembahasan Perkembangan Eisiensi Produksi Pengadaan hingga Semester-1 tahun 2015.
Follow up the results of the last meeting. Discussion of Financial Statements of the Company in June 2015.
Discussion of Production Procurement Eiciency Development as of 1st Semester 2015.
19 Agustus
Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Juli 2015.
Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI, Tindak Lanjut Hasil Audit SPI dan Tindak Lanjut Hasil Audit Eksternal Auditor.
Follow up the results of the last meeting. Discussion of Financial Statements of the Company in July 2015.
Evaluation of SPI Audit implementation, SPI Audit Results Follow-Up and Follow-up Audit External Auditor.
22 September
Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Agustus 2015.
Pembahasan Pengembangan IT Perubahan Sistem ERP. Follow up the results of the last meeting.
Discussion of Financial Statements of the Company in August 2015. Discussion of Development of IT Change System.
22 Oktober
Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan September 2015.
Pembahasan Perkembangan Eisiensi Produksi Pengadaan hingga Triwulan-3 tahun 2015.
Follow up the results of the last meeting. Discussion of the Companys Financial Statements September 2015.
Discussion on Development of Production Procurement Eiciency as of Quarter 3 2015.
In 2015, Audit Committee convened 18 meetings. These are the meeting minutes and attendance recapitulation of Audit
Committee in 2015.
Meeting Minutes of Audit Committee
242 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tanggal
Date
agenda rapat Meeting Agenda
12 November
Pembahasan Audit Plan KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta, Tanzil atas Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015.
Reviu PKPT SPI Tahun 2015, Evaluasi Pelaksanaan Audit SPI, dan Tindak Lanjut Hasil Audit SPI dan BPK.
Discussion of Audit Plan KAP Eddy Hendrawinata Siddharta Tanzil Financial of the inancial Statements for Financial Year 2015.
Review PKPT SPI 2015, the Audit Evaluation of SPI, and Follow-up Audit of SPI and CPC.
24 November
Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan Oktober 2015.
Pembahasan Draft RKAP 2016. Pembahasan Remunerasi.
Follow up the results of the last meeting. Discussion of the Financial Statements of the Company in October 2015.
Discussion of Draft CBP 2016. Discussion of remuneration.
17 Desember
Tindak lanjut hasil rapat yang lalu. Pembahasan Laporan Keuangan Perseroan bulan November 2015.
Pembahasan Perbaikan RKAP 2016. Follow up the results of the last meeting.
Discussion of Financial Statements of the Company in November 2015. Discussion of CBP 2016 Improvement.
Daftar Kehadiran anggota Komite audit Pada rapat
Tanggal
Date
anggota Komite audit
audit Committee members
alasan Ketidakhadiran
absence reason
Fajar rahmat Zulkarnaen Ketua
Teddy Wibisana Ketua Warga murad anggota
15 Januari V
V -
26 Januari V
V -
13 Februari V
V -
24 Februari V
V -
3 Maret V
V -
24 Maret V
V -
1 April V
V -
21 April V
V -
19 Mei V
V -
3 Juni V
V -
19 Juni V
V -
28 Juli V
V -
19 Agustus V
V -
22 September V
V -
22 Oktober V
V -
12 November V
V -
24 November V
V -
17 Desember V
V -
V = hadir presence
X = berhalangan hadir absence
rekapitulasi Kehadiran rapat Komite audit
nama
name
Jumlah rapat
Total meeting
Jumlah Kehadiran
Total attendance
Kehadiran
attendance
Fajar Rahmat Zulkarnaen Ketua 18
7 39
Teddy Wibisana Ketua 18
11 61
Warga Murad Anggota 18
18 100
Keterangan: Fajar Rahmat Zulkarnaen digantikan oleh Teddy Wibisana pada 8 April 2015.
Notes: Fajar Rahmat Zulkarnaen is replaced by Teddy Wibisana on 8th April 2015
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
243 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Tahun 2015
Komite Audit telah melaksanakan tugas dan fungsinya, dimana peran pengawasan yang dilakukan Komite Audit
telah disampaikan kepada Dewan Komisaris sebagai bahan untuk memberikan masukan kepada Direksi. Terdapat 11 poin
rekomendasi yang diberikan Komite Audit kepada Dewan Komisaris, meliputi hal-hal sebagai berikut:
1.
Evaluasi atas estimasi terbaik di akhir Desember 2015 untuk pencapaian Laporan Laba Rugi Konsolidasian untuk
Tahun Buku 2015. 2.
Meningkat tajamnya Penjualan pada akhir tahun 2015. 3.
Keberhasilan menekan Harga Pokok Penjualan HPP, dimana estimasi HPP hingga Desember 2015 mampu
ditekan hingga menjadi lebih rendah dari HPP sampai dengan November 2015.
4. Keberhasilan strategi efisiensi yang terlihat
dari lebih rendahnya Beban Usaha tahun 2015 dibandingkantahun 2014.
5. Dibutuhkannya tindakan yang cepat untuk relokasi
optimalisasi aset yang dimiliki Perseroan. 6.
Perlunya SPI untuk melakukan audit kinerja dengan menambah obyek audit.
7. Perlunya Entitas Anak PT Indofarma Global Medika
melakukan akselerasi pada Solusi Bisnis Laboratorium dan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit SIM RS.
8. Rekomendasi atas cukup mendesaknya pengantian sistem
teknologi informasi dengan ERP yang baru.
Kebijakan Remunerasi
Remunerasi anggota Komite Audit ditetapkan oleh Dewan Komisaris dengan memperhatikan kemampuan Perseroan,
dengan besaran maksimal 20 dari gaji Direktur Utama. Anggota Dewan Komisaris yang menjadi Ketuaanggota Komite
Audit tidak diberikan penghasilan tambahan dari jabatan tersebut selain penghasilan sebagai anggota Dewan Komisaris.
Kepada anggota Komite Audit yang bukan merupakan Dewan Komisaris, Perseroan memberikan kebijakan remunerasi
sebagai berikut,
remunerasi anggota Komite audit non Komisaris
Remuneration of Audit Committee non Commissioner Member
nama
name
Jabatan
Position
honorarium
honorarium
Tunjangan
allowance
Jumlah
Total
rp rp
rp
Warga Murad Anggota
156.000.000 -
156.000.000 Keterangan: perhitungan gaji selama 12 bulan.
Notes: the calculation for 12 months
Audit Committee Brief Report of Implementation of Duties and Responsibilities in 2015
The Audit Committee has carried out its duties and functions, which role of to supervise that conducted by the Audit
Committee has been submitted to the Board of Commissioners as a material to provide feedback to the Board of Directors.
There are 11 points of the recommendations provided by Audit Committee to the Board of Commissioners, as follows:
1.
Evaluation of the best estimate at the end of December 2015 for the achievement of the Consolidated Income
Statement for the Financial Year 2015. 2.
Increase the sales at the end of 2015. 3.
The success in reducing Cost of Goods Sold COGS, which the estimated COGS up to December 2015, were able to
be reduced the less COGS until November 2015.
4. The successful eiciency strategy that shown from the
lower Operation Expenses in 2015 compared to 2014. 5.
The need to do fast action of relocation optimization of assets owned by the Company.
6. The need for SPI to do performance audit by increasing
the audit object. 7.
The Need for Subsidiary PT Indofarma Global Medika to accelerate the Business Solutions Laboratory and Hospital
Management Information System MIS RS. 8.
Recommendations on urging the replacement of information technology systems with the new ERP.
Remuneration Policy The remuneration of members of the Audit Committee
established by the Board of Commissioners with the capability of the Company, with a maximum amount of 20 of the
salary of the President Director. Members of the Board of Commissioners, Chairman member of the Audit Committee
was not given additional income other than income as a member of the Board Commissioner. To Audit Committee
member who is not a Board of Commissioners, the Company provides the following remuneration policy,
244 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Program Peningkatan Kompetensi
Dengan memperhatikan kondisi keuangan Perseroan, untuk tahun 2015 Komite Audit melakukan eisiensi terkait biaya
pelatihanworkshopseminar untuk peningkatan kemampuan anggota Komite Audit.
Evaluasi dan Penilaian Kinerja Komite Audit
Dewan Komisaris telah menerima seluruh masukan yang diberikan Komite Audit. Secara umum, Dewan Komisaris
memandang kinerja Komite Audit telah sesuai dengan yang diamanatkan melalui penugasan yang telah diberikan.
Komite GCG DAN PEMANTAUAN RISIKO
Komite GCG dan Pemantauan Risiko merupakan salah satuorgan pendukung Dewan Komisaris yang bertugas memastikan
Perseroan menjalankan ketentuan dan prinsip-prinsip GCG serta menerapkan prinsip dan kajian Manajemen Risiko dalam
setiap pengambilan keputusan.
Piagam Komite GCG dan Pemantauan Risiko
Dalam menjalankan fungsinya, Komite GCG Pemantauan Risiko berpegang pada pedoman kerja yang diatur dalam
Piagam Komite GCG Pemantauan Risiko Perseroan yang telah disahkan pada 23 November 2015. Piagam ini mengatur
beberapa hal, antara lain: 1.
Kedudukan 2.
Keanggotaan 3.
Hak dan Kewenangan 4.
Tugas dan Tanggungjawab 5.
Hubungan dengan Pihak Terkait 6.
Rapat 7.
Laporan 8.
Konlik dan Kode Etik
Tugas Komite GCG dan Pemantauan Risiko
Sesuai dengan Piagam Komite GCG Pemantauan Risiko, tugas Komite GCG Pemantauan Risiko antara lain sebagai berikut:
1. Komite GCG Pemantauan Risiko bertugas untuk
memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi,
mengidentiikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain
yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris antara lain meliputi:
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Competency Development Program By considering the inancial condition of the Company in 2015
the Audit Committee did the eiciency of cost of training workshops seminars to increase the ability of members of
the Audit Committee.
Performance Evaluation and Assessment of the Audit Committee
Board of Commissioner has received all the input provided the Audit Committee. In general, the Board of Commissioner
considered the performance of the Audit Committee as has been fulliled as mandated.
GCG and Risk Monitoring Committee
The GCG and Risk Monitoring Committee is one of the organ supporting the Board of Commissioners to ensure that the
Company implement the provisions and principles of good corporate governance and implement principle and assessment
of Risk Management in all corporate decisions.
GCG and Risk Monitoring Committee Charter In carrying out its functions, GCG and Risk Monitoring
Committee adhering to the work guidelines set out in the GCG and Risk Monitoring Committee Charter that has been
legislated on November 23, 2015. The Charter is set a few things, namely:
1.
Position 2.
Membership 3.
Rights and Authority 4.
Duties and Responsibilities 5.
Relationships with Related Parties 6.
Meetings 7.
Reports 8.
Conlict and Code of Conduct
Task of GCG and Risk Monitoring Committee In accordance with the Charter of GCG and Risk Monitoring
Committee, the task of GCG and Risk Monitoring Committee are as follows:
1.
GCG and Risk Monitoring Committee is responsible for giving opinions to the Board of Commissioners regarding
reports or matters submitted by the Board of Directors, to identify issues that require the attention of the Board
of Commissioners and carrying out other tasks related to the duties of the Board of Commissioners include:
245 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
• Memastikan bahwa telah terdapat infrastruktur yang
memadai yang diperlukan dalam penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan.
• Memastikan bahwa telah terdapat prosedur reviu
yang memuaskan terhadap penerapan GCG secara konsisten dan berkesinambungan.
• Memantau tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan
GCG di Perseroan dari konsultan eksternal maupun dari self assessment.
• M e m b e r i k a n r e k o m e n d a s i m e n g e n a i
penyempumaan infrastruktur GCG pada Perseroan serta penyempurnaan prosedur pelaksanaannya.
2. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
manajemen risiko. •
Melakukan pengawasan atas risiko termasuk kajian terhadap proses identiikasi risiko dan implementasi
manajemen risiko oleh manajemen. •
Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris dalam melakukan penelaahan atas kegiatan yang
berpotensi menimbulkan risiko. 3.
Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisaris sepanjang masih dalam lingkup tugas dan
kewajiban Dewan Komisaris.
Di samping itu, Komite GCG Pemantauan Risiko membuat programrencana kerja tahunan yang berisi rencana jadwal
kerja dan penggunaan sumber daya yang diperlukan. Anggota Komite GCG Pemantauan Risiko wajib menjaga kerahasiaan
dokumen, data dan informasi mengenai Perseroan yang diperoleh selama menjalankan tugas sebagai Komite GCG
Pemantauan Risiko.
Kriteria Keanggotaan dan Independensi Komite GCG dan Pemantauan Risiko
Keanggotaan Komite GCG Pemantauan Risiko diangkat dan diberhentikan oleh Dewan Komisaris, yang terdiri dari sekurang-
kurangnya 1satu orang ketua dan 1 satu orang anggota. Ketua komite adalah salah seorang anggota Dewan Komisaris,
sementara anggota komite adalah tenaga ahli yang berasal dari unsur di luar Perseroan. Salah seorang dari Komite GCG
Pemantauan Risiko harus memiliki latar belakang pendidikan akuntansi atau keuangan.
Guna menjadi anggota Komite GCG Pemantauan Risiko Perseroan, seorang individu harus memiliki pengetahuan yang
memadai mengenai prinsip-prinsip GCG dan Manajemen Risiko dan mampu membaca dan memahami Laporan Keuangan.
• Ensure that there is adequate infrastructure that
required for implementation of GCG consistently and continuously.
• Ensure that there have been satisfactory procedures
Review to the application of GCG consistently and continuously.
• Monitor the follow-up of the evaluation results of the
GCG implementation in the Company from external consultants as well as of self assessmet.
• Provide recommendations regarding improving GCG
infrastructure in the Companys and improvement of enforcement procedure.
2. To supervise the implementation of risk management.
• Conducting oversight of risk, including the study of
the process of risk identiication and risk management implementation by management.
• Provide recommendations to the Board of
Commissioners in reviewing the activities that could potentially pose a risk.
3. Carry out other duties assigned by the Board of
Commissioners so long it still within the scope of the duties and obligations of Board of Commissioners.
In addition, the GCG and Risk Monitoring Committee makes program annual working plan which contain the working
plan schedules and use of the necessary resources. Members of GCG and Risk Monitoring Committee shall maintain the
conidentiality of documents, data and information regarding the Company which acquired during stints as GCG and Risk
Monitoring Committee.
Membership Criteria and Independency of GCG and Risk Monitoring Committee
Membership of GCG and Risk Monitoring Committee are appointed and dismissed by the Board of Commissioners,
consisting of at least 1 one Chairman and 1 one member. Head of committee is a member of the Board of Commissioners,
while the committee members are the experts who are coming from external of Company. One of the GCG and Risk
Monitoring Committee should have background in accounting or inancial education.
In order to become a member of the GCG and Risk Monitoring Committee, an individual must have an adequate understanding
of the principles of good corporate governance and risk management and is able to read and understand inancial
246 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Piagam Komite GCG Pemantauan Risiko juga mengatur bahwa anggota komite ini bukan merupakan orang dalam
Kantor Konsultan Manajemen, Kantor Akuntan Publik, Kantor Konsultan Hukum, atau pihak lain yang memberi jasa konsultasi
manajemen, jasa audit, dan atau jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir sebelum
diangkat oleh Komisaris; dan bukan orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir.
Seperti halnya dengan Komite Audit dan tercantum dalam Piagam Komite GCG Pemantauan Risiko, Perseroan memiliki
kebijakan bahwa untuk menjadi Komite GCG Pemantauan Risiko, anggotacalon anggota tidak mempunyai saham baik
langsung maupun tidak langsung pada Perseroan; tidak memiliki hubungan finansial maupun hubungan usaha
dengan Perseroan; dan tidak memiliki hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik
secara horisontal maupun vertikal dengan Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama Perseroan.
Masa kerja Ketua Komite GCG Pemantauan Risiko maksimal sama dengan masa jabatan Komisaris Independen. Masa tugas
Komite GCG Pemantauan Risiko tidak boleh lebih lama dari masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana di atur dalam
Anggaran Dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk masa 1 satu periode berikutnya.
Komposisi Keanggotaan dan Dasar Pengangkatan
Di tahun 2015, Perseroan tidak melakukan pergantian keanggotaan Komite GCG Pemantauan Risiko. Komite GCG
Pemantauan Risiko Perseroan memiliki susunan sebagai berikut,
Jabatan Position
nama name
awal Jabatan serves From
Ketua Rina Moreta
2013 Anggota
Tarcicious Sawardi 2013
Proil Rina Moreta dapat dilihat pada bagian Proil Dewan Komisaris.
Proile of Rina Moreta is presented in Board of Commissioners Proile section
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
statements. Charter of GCG and Risk Monitoring Committee also arranged that members of this committee are not a person
in the Oice of Management Consultants, Public Accounting Firm, Legal Consultant, or others who provide management
consulting services, auditing services, and or services for consultations to other Company within 6 six months before
being appointed by the Board of Commissioner; and not persons having authority and responsibility for planning,
directing or controlling the activities of the Company within 6 six months.
Similarly with the Audit Committee and arranged in the Charter of GCG and Risk Monitoring Committee, the Company has
policy that to be the GCG and Risk Monitoring Committee, member candidate member has no shares either directly
or indirectly to the Company; have no inancial or business relationship with the Company; and do not have a family
relationship by marriage and descent to the second degree, horizontally and vertically with the Board of Commissioners,
Directors or major shareholders of the Company.
The tenure of the Chairman of GCG and Risk Monitoring Committee is equal to the maximum term of oice of the
Independent Commissioner. Term of oice of GCG and Risk Monitoring Committee can not be longer than the term of
oice of the Board of Commissioners as set in the Article of Association and may be reelected only for a period of 1 one
period next.
Independen Composition and Appointment Basis In 2015, the Company did not make change of Membership
of the GCG and Risk Monitoring Committee of the Company therefore it has the following composition,
247 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Tarcisious Sawardi Anggota Komite GCG dan Pemantauan Risiko
Member of GCG and Risk Monitoring Committee Tarcisious Sawardi, Warga Negara Indonesia, 64 tahun, kelahiran Salatiga,
14 Desember 1951. Menjabat sebagai anggota Komite GCG Pemantauan Risiko sejak bulan Maret 2013 hingga sekarang. Beliau memperoleh
gelar sarjana Akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara STAN Jakarta pada tahun 1985 dan gelar Master Bidang Manajemen dari IPWI
pada tahun 2000. Karirnya diawali sebagai Ajun Akuntan pada Kanwil IV DJPKN Semarang 1978-1981, Kasubdit Pengawasan Fiskal Eselon
III pada Deputi Pengawasan Bidang Perekonomian BPKP 2005-2007, serta pernah menjabat sebagai Manajer Audit KAP S Mannan Wahjudi
Rekan 2008-2012. Di samping itu, beliau juga pernah menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan pada 2010 hingga Juli 2012.
Tarcicious Sawardi, Indonesian Citizen, 64 years old, was born in Salatiga on December 14, 1951. He has served as a member of the GCG and Risk Monitoring Committee since March 2013 until now. He earned a bachelors degree in
Accounting from the State College of Accountancy STAN in Jakarta in 1985 and a Masters degree in Management from IPWI in 2000. His career started as an Adjunct Accountant at DJPKN Semarang Regional Oice IV 1978-1981,
Head of Financial Oversight Echelon III on Supervision Deputy Economic Afairs BPKP 2005-2007, and served as Audit Manager in S Mannan Wahyudi Partners Public Accounting Firm 2008-2012. In addition, he also served
as a member of the Audit Committee in 2010 until July 2012.
Keberagaman Anggota Komite
Di bawah ini tabel latar belakang anggota Komite GCG Pemantauan Risiko yang dimiliki Perseroan,
Direksi
Board of Directors
latar Belakang akademik
academic Background
Keahlian
expertise
usia
age
gender
gender
Rina Moreta Ketua Teknik Industri dan Manajemen
Keuangan Industrial Engineering and Financial
Management BUMN, industri strategis dan manufaktur,
restrukturisasi dan privatisasi BUMN, strategic industries and manufacturing,
restructuring and privatization 52
Perempuan Woman
Tarcicious Sawardi Anggota Akuntansi dan Manajemen
Accounting and Management Akuntan, iskal dan audit keuangan
Accountants, Financial and inancial audit 64
Laki-laki Man
Transparansi Independensi Anggota Komite GCG Pemantauan Risiko
Di bawah ini disajikan tabel transparansi independesi anggota Komite GCG Pemantauan Risiko, termasuk diantaranya
keterlibatan anggota Komite GCG Pemantauan Risiko di Perseroan dalam 6 enam bulan terakhir, kepemilikan saham,
maupun informasi terkait hubungan usaha dan hubungan ailiasi anggota Komite GCG Pemantauan Risiko.
Diversity of Members of Committee Below is a table of background of the GCG Committee and
Risk Moni toring members
Transparency Independence of GCG and Risk Monitoring Committee Member
Below is presented a table of transparency independence of GCG and Risk Monitoring Committee members, including the
involvement of members in the Company within 6 six months, share ownership, as well as information related to the business
and ailiation relationship of member of the GCG and Risk Monitoring Committee
248 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Keterlibatan anggota Komite gCg Pemantauan risiko Dalam Perseroan
involvement of gCg and risk monitoring Committee member
nama name
orang dalam di Kantor akuntan Publik, Kantor Konsultan hukum, atau pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit dan atau
jasa konsultasi lain kepada Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir
insider in Public accounting irm, law irm, or other parties that provide auditing services, or non-audit services and other consulting
services to the Company within six 6 months
memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin atau mengendalikan
kegiatan Perseroan dalam waktu 6 enam bulan terakhir
has the authority and responsibility for planning, directing or controlling the activities of the
Company within 6 six months
Rina Moreta Ketua X
X Tarcicious Sawardi Anggota
X X
V = ada yes
X = tidak ada none
Kepemilikan saham anggota Komite gCg Pemantauan risiko shares ownership of gCg and risk monitoring Committee member
PT indofarma Persero Tbk
kode: inaF saham Bumn lain
other Bumn shares
saham Perusahaan lain
other Company shares
Ket: Domestik luar negeri
nilai
Value
Persen
Percent
nilai
Value
Persen
Percent
nilai
Value
Persen
Percent
rina moreta Ketua
X X
X X
X X
Tarcicious sawardi anggota
X X
X X
X X
hubungan usaha dan hubungan ailiasi antar sesama anggota Komite gCg Pemantauan risiko, Dengan
Direksi dan Dewan Komisaris, atau Pemegang saham Pengendali Business and afiliate relationship Between
member of gCg and risk monitoring Committee, the Board of Directors and Board of Commissioners,
or Controlling shareholders
hubungan ailiasi Dengan afliation relationship with
hubungan usaha Dengan Business relationship with
Komite audit audit Committee
Dewan Komisaris Board of
Commissioner Direksi
Board of Directors
Pemegang saham
Pengendali shareholders
Komite audit audit
Committee Dewan
Komisaris Board of
Commissioner Direksi
Board of Directors
Pemegang saham
Pengendali shareholders
Rina Moreta Ketua X
X X
X X
X X
X Tarcicious Sawardi
Anggota X
X X
X X
X X
X V = ada
yes X = tidak ada
none
Hubungan usaha termasuk diantaranya hutang-piutang, kerjasama usaha, dan sebagainya; sementara bentuk hubungan ailiasi mencakup hubungan istimewa terutama yang disebabkan
hubungan pertalian darah seperti suamiistrianakorang tuasaudara kandungipar, dan sebagainya.
Hubungan Kerja dengan Fungsi Internal dan Eksternal Perseroan
Dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya, Komite GCG Pemantauan Risiko berkomunikasi dengan manajemen
Perseroan, Satuan Pengawasan Intern SPI, auditor eksternal, maupun konsultan eksternal lainnya.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
business relationship includes debts, joint ventures, etc; while ailiation relationshp includes consanguinity relationship as husband wife child parent sibling in-law, etc.
Working Relaionship with the Companys Internal and External Funcion
In carrying out the duties and responsibilities, GCG and Risk Monitoring Committee is communicating with the management
of the Company, Internal Control SPI, the external auditor, as well as other external consultants.
249 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Peran Komite GCG Pemantauan Risiko dalam hubungannya dengan konsultan eksternal untuk Evaluasi Implementasi
GCG adalah: •
Bersama Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko membuat request for proposal dan terms of reference
TOR yang akan diserahkan kepada panitia yang dibentuk Dewan Komisaris atau Direksi untuk pengadaan jasa
konsultan eksternal.
• Bersama Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen
Risiko dan SPI melakukan penilaian atas proses pengadaan jasa konsultan ekternal oleh panitia pengadaan;
• Mereviu usulan panitia pengadaan mengenai calon
konsultan eksternal untuk Evaluasi Implementasi GCG besarnya biaya yang wajar untuk jasa konsultan eksternal
sebelum diusulkan kepada Dewan Komisaris;
• Melakukan reviu berkala bersama dengan Manajer
Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko atas kemajuan pekerjaan konsultan eksternal untuk Evaluasi
Implernentasi GCG;
• Membahas hasil evaluasi dengan Manajer Kepatuhan,
Kinerja, dan Manajemen Risiko dan konsultan eksternal untuk Evaluasi Implementasi GCG; Apabila diperlukan,
Komite GCG Pemantauan Risiko dapat melakukan pembahasan atas hasil evaluasi Evaluasi Implementasi
GCG konsultan eksternal dengan manajemen, SPI dan konsultan eksternal;
• Memantau kinerja konsultan eksternal untuk memastikan
kepatuhannya terhadap Surat Perjanjian Kerja yang berlaku, termasuk independensi auditor eksternal.
Peran Komite GCG Pemantauan Risiko dalam hubungannya dengan Bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen
Risiko adalah: •
Mengevaluasi dan memberi masukan atas program kerja tahunan implementasi dan monitoring prinsip-
prinsip GCG, infrastruktur serta kecukupan SDM dari segi kualitas dan kuantitas untuk melaksanakan fungsinya dan
memenuhi sasaran yang direncanakan;
• Menerima dan mereviu laporan hasil implementasi
dan monitoring prinsip-prinsip GCG; •
Melakukan pengawasan atas tindak lanjut rekomendasi hasil evaluasi implementasi prinsip-prinsip GCG;
• Meminta Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen
Risiko SPI melalui Direktur Utama untuk melakukan kajianevaluasipemeriksaan tertentukhusus;
The role of GCG and Risk Monitoring Committee in conjucting the external consultants for the Evaluation of Implementation
of corporate governance are: •
Together with Compliance, Performance, and Risk Management Manager makes request for proposal and
the terms of reference TOR which will be submitted to a committee formed by the Board of Commissioners
or Board of Directors for the procurement of external consulting services.
• Together with Compliance, Performance, and Risk
Management Manager and SPI assess the procurement process for the external consultant services by
procurement committee;
• Reviewing procurement committee proposals regarding
candidates for external consultants to evaluate the Implementation of GCG and the amount of reasonable
fees for the services of external consultants before submit it to the Board of Commissioners;
• Conducting periodic Review along with the Compliance,
Performance, and Risk Management Manager on the progress of work of external consultants to evaluation
the implementation of GCG;
• Discussing the results of the evaluation with Compliance,
Performance, and Risk Management Manager and external consultants for the Evaluation of the GCG Implementation;
If necessary, the GCG and Risk Monitoring Committee may conduct discussions on the evaluation results of
GCG Implementation from the external consultant with the management, SPI and external consultants;
• Monitor the performance of external consultants
to ensure compliance with the applicable Letter of Employment Agreement, including the independence
of the external auditor.
The role of GCG and Risk Monitoring Committee in conjucting the Division of Compliance, Performance, and Risk
Management are: •
Evaluating and providing input on the annual work program implementation and monitoring the principle
of GCG, infrastructure and human resource adequacy in terms of quality and quantity to carry out its functions
and meet the planned objectives;
• Receiving and reviewing reports on the implementation
and monitoring the principle of GCG; •
supervising the follow up of the result of GCG principles implementation;
• Requesting Compliance, Performance, and Risk
Management Manager SPI through the President Director to conduct a special study evaluation inspection;
250 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
• Memberi masukan mengenai isimuatan Internal Audit
CharterPiagam SPI; •
Mengkaji laporan SPI yang berkaitan dengan benturan kepentingan, perbuatan melanggar hukum dan
kecurangan yang merugikan Perseroan; •
Melakukan rapat koordinasi dengan Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko sekurang kurangnya 1
satu kali dalam sebulan; •
Melakukan rapat koordinasi dengan Manajer SPI sewaktu- waktu apabila diperlukan.
Sementara peran Komite GCG Pemantauan Risiko dalam hubungannya dengan manajemen risiko adalah mengevaluasi
kecukupan pengidentiikasian risiko yang bersifat material dalam Rencana Kerja Perseroan; dan menilai kecukupan
pengendalian intern dan kebijakan manajemen risiko Perseroan. Selain itu, Komite GCG Pemantauan Risiko memiliki peran
dalam hubungannya dengan kebijakan manajemen, yaitu: •
Menilai kebijakan Perseroan berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan internal maupun eksternal Perseroan
yang berlaku, etika usaha dan benturan kepentingan; •
Memastikan bahwa manajemen melaksanakan tindak lanjut atas rekomendasi dari konsultan eksternal;
• Mengevaluasi kebijak an-kebijak an Perseroan
dan penerapannya; •
Mengidentiikasi dan memantau permasalahan yang memerlukan perhatian dari Dewan Komisaris;
• Berkomunikasi secara teratur dengan manajemen untuk
menggali informasi dan membahas permasalahanisu yang dapat mengganggu kinerja Perseroan;
• Mengundang manajemen untuk hadir dalam rapat komite
apabila diperlukan.
Rapat
Komite GCG Pemantauan Risiko mengadakan rapat sekurang- kurangnya sama dengan ketentuan minimal Rapat Dewan
Komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. Pada tahun 2015, Komite GCG Pemantauan Risiko telah melaksanakan
rapat sebanyak 14 kali.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
• Giving feedback on the content of Internal Audit Charter
SPI Charter; •
Reviewing the SPI report related to conlicts of interest, illegal and harmful fraud;
• Conducting coordination meeting with the Compliance,
Performance, and Risk Management Manager for at least 1 one time in a month;
• Conduct coordination meeting with SPI manager at any
time if necessary;
While the role of GCG and Risk Monitoring Committee in relation with risk management is to evaluate the adequacy of
risk management identiication of material risks in the Working Plan of the Company; and assess the adequacy of internal control
and risk management policies. In addition, the GCG and Risk Monitoring Committee has role in
management policies, namely: •
Assessing the Companys policies related to compliance with internal and external regulations, business ethics
and conlicts of interest; •
Ensuring that management carry out follow-up on the recommendations of external consultants;
• Evaluating the Companys policies and practices;
• Identifying and monitoring issues that require the
attention of the Board of Commissioners; •
Communicating regularly with management to gather information and discuss problems issues that can
interfere with the performance of the Company; •
Inviting the management to attend the committee meeting if necessary.
Meeting GCG and Risk Monitoring Committee held a meeting at least
equal to the minimum requirements Board of comissioner Meeting set out in the articles of association. In 2015, GCG and
Risk Monitoring Committee has carried out total of 14 meeting.
251 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Risalah rapat dan rekapitulasi kehadiran anggota Komite GCG Pemantauan Risiko dapat dilihat pada tabel di bawah ini,
risalah rapat Komite gCg Pemantauan risiko
Tanggal Date
agenda rapat
meeting agenda
30 Januari 2015
Pengawasan implementasi GCG pada Pengadaan Barang dan Jasa tahun 2014.
Monitoring GCG implementation on Procurement of Goods and Services in 2014.
Reviu hasil Self Assessment GCG Perseroan.
Review the results of the Companys Self Assessment GCG.
25 Februari 2015
Reviu hasil pengawasan Pengadaan Barang dan Jasa. Monitoring the implementation of GMP.
Evaluasi hasil pengawasan implementasi GCG Perseroan. CBP Risk Management Supervision in 2015.
27 Maret 2015
Pengawasan penerapan CPOB. Monitoring the GCG implementation in HR and Marketing ield.
Pengawasan Manajemen Risiko RKAP 2015. Policy funding Medium Term Notes.
28 April 2015
Monitoring implementasi GCG pada bidang SDM dan bidang Pemasaran.
Monitoring the GCG implementation in HR and Marketing ield. Kebijakan pendanaan
Medium Term Notes. Policy funding Medium Term Notes.
Pengawasan penerapan Manajemen Risiko pada RKAP 2015. Monitoring the implementation of Risk Management at CBP 2015.
29 Mei 2015
Implementasi GCG pada Entitas Anak. Implementation of GCG in subsidiaries company.
Kemajuan pengawasan implementasi GCG Manajemen Risiko.
The progress of the implementation of GCG and Risk Management.
Reviu penyempurnaan infrastruktur GCG. Review GCG infrastructure improvements.
23 Juni 2015
Pengawasan penggunaan sistem Teknologi Informasi TI pada operasional Perseroan.
Review of GCG Infrastructure improvements. Reviu penyempurnaan Infrastruktur GCG.
Review of GCG Infrastructure improvements. Kemajuan pengawasan implementasi GCG Manajemen
Risiko. The progress of the implementation of GCG and Risk
Management.
25 Juni 2015
Reviu atas hasil pengawasan penggunaan sistem TI. Review on the results of monitoring the application of IT systems.
Reviu penyempurnaan infrastruktur GCG. Review GCG infrastructure improvements.
10 Juli 2015
Monitoring penerapan teknologi informasi dalam Perseroan. Monitoring the application of information technology in the
Company.
28 Juli 2015
Reviu terhadap hasil monitoring penerapan teknologi informasi dalam operasional Perseroan.
Review of the monitoring results of information technology application in company’s operations.
3 September 2015
Implementasi GCG pada Entitas Anak. Implementation of GCG in subsidiaries company
The progress of the implementation of GCG and Risk Management.
Kemajuan pengawasan implementasi GCG Manajemen Risiko.
Implementation of GCG in subsidiaries company The progress of the implementation of GCG and Risk
Management.
29 September 2015
Reviu atas pengawasan GCG pada Entitas Anak. Review on the supervision of GCG in subsidiaries.
Reviu usulan implementasi penilaian GCG. Review the proposed GCG assessment implementation
The minutes of meeting and the recapitulatoin of members attendance can be seen in the table below,
meeting agenda of gCg and risk monitoring Committee
252 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tanggal Date
agenda rapat
meeting agenda
21 Oktober 2015
Monitoring atas implementasi GCG pada pengadaan Pengadaan Barang dan Jasa terkait dengan CPOB.
Monitoring of the implementation of GCG in the procurement of Goods and Services related to GMP.
10 November 2015
Reviu atas pengawasan GCG Manajemen Risiko tahun 2015. Reviu atas pengawasan GCG Manajemen Risiko tahun 2015.
4 Desember 2015
Reviu atas penyusunan RKAP 2016. Reviu atas penyusunan RKAP 2016.
Implementasi penilaian GCG bidang SDM. Implementasi penilaian GCG bidang SDM.
Monitoring atas penerapan Manajemen Risiko pada RKAP 2015. Monitoring atas penerapan Manajemen Risiko pada RKAP 2015.
Daftar Kehadiran anggota Komite gCg Pemantauan risiko Pada rapat
members attendance of gCg and risk monitoring Committee meeting
Tanggal Date
anggota Komite audit audit Committee member
alasan Ketidakhadiran reason of absence
rina moreta Ketua Tarcicious sawardi
anggota
30 Januari 2015 V
V -
25 Februari 2015 V
V -
27 Maret 2015 V
V -
28 April 2015 X
V -
29 Mei 2015 V
V -
23 Juni 2015 X
V Tugas lain dengan waktu yang bersamaan
Another task at the same time 25 Juni 2015
V V
- 10 Juli 2015
X V
Tugas lain dengan waktu yang bersamaan Another task at the same time
28 Juli 2015 V
V -
27 Agustus 2015 V
V -
3 September 2015 X
V Tugas lain dengan waktu yang bersamaan
Another task at the same time 29 September 2015
V V
- 21 Oktober 2015
V V
- 10 November 2015
X V
Tugas lain dengan waktu yang bersamaan Another task at the same time
4 Desember 2015 V
V -
V = hadir presence
X = berhalangan hadir absence
rekapitulasi Kehadiran rapat Komite gCg Pemantauan risiko recapitulation of attendance in gCg and risk monitoring
Committee meeting
nama Jumlah rapat
Total meeting
Jumlah Kehadiran
Total attendance
Kehadiran
of attendance
Rina Moreta Ketua 14
10 71
Tarcicious Sawardi Anggota 14
100
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
253 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komite GCG Pemantauan Risiko Tahun 2015
Komite GCG Pemantauan Risiko telah melaksanakan fungsi pengawasan terhadap implementasi GCG dan Manajemen
Risiko di Perseroan, termasuk pengawasan atas revisiperbaikan infrastruktur yang ada. Tahun 2015, pengawasan dilakukan atas
implementasi pada Pengadaan Barang dan Jasa, penggunaan sistem Teknologi Informasi pada operasional, serta pengawasan
implementasi GCG pada bidang SDM, Pemasaran dan Entitas Anak Perseroan. Seluruh fungsi pengawasan yang dijalankan
Komite GCG Pemantauan Risiko telah dilaporkan kepada Dewan Komisaris.
Kebijakan Remunerasi
Perseroan memiliki kebijakan remunerasi kepada Komite GCG Pemantauan Risiko. Bagi Ketua Komite GCG Pemantauan
Risiko - Komisaris Rina Moreta, kebijakan remunerasi disesuaikan dengan remunerasi Dewan Komisaris. Kepada
Anggota Komite GCG Pemantauan Risiko, Tarcicious Sawardi, Perseroan memberikan kebijakan remunerasi sebagai berikut,
remunerasi anggota Komite gCg Pemantauan risiko non Komisaris
nama
name
Jabatan
Position
honorarium
honorarium
Tunjangan
allowance
Jumlah
Total
Rp Rp
Rp
Tarcicious Sawardi Anggota
156.000.000 -
156.000.000 perhitungan gaji selama 12 bulan.
Program Peningkatan Kompetensi
Dengan memperhatikan kondisi keuangan Perseroan, untuk tahun 2015 Komite GCG Pemantauan Risiko melakukan
efisiensi terkait biaya pelatihanworkshopseminar untuk peningkatan kemampuan anggota Komite.
Evaluasi dan Penilaian Kinerja Komite GCG Pemantauan Risiko
Dewan Komisaris telah menerima seluruh masukan yang diberikan Komite GCG Pemantauan Risiko. Secara umum,
Dewan Komisaris memandang kinerja Komite GCG Pemantauan Risiko telah sesuai dengan yang tugas yang
telah diberikan.
Komite Nominasi dan Remunerasi
Sesuai peraturan OJK No. 34POJK.042014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik,
GCG Committee and Risk Monitoring Brief Report o Duties and Responsibilities in 2015
GCG and Risk Monitoring Committee has conducted supervision of the implementation of GCG and Risk Management in the
Company, including supervised the revision improvement of existing infrastructure. In 2015, supervision carried out
on of the Procurement of Goods and Services, Information Technology systems for operations, as well as monitoring
the implementation of GCG in the ield of HR, Marketing and Subsidiary Company. The entire supervisory functions executed
by GCG and Risk Monitoring Committee has been reported to the Board of Commissioners.
Remuneration Policy The Company has remuneration policy to the GCG and Risk
Monitoring Committee. For the Head of GCG and Risk Monitoring CommitteeCommissioner, Rina Moreta,
remuneration policies are adjusted to the remuneration of the Board of Commissioners. To Members of GCG and Risk
Monitoring Committee, Tarcicious Sawardi, the Company provides the following remuneration policy,
Member Remuneration Non Commissioner of GCG and Risk Monitoring Committee
Calculated for 12 months
Competency Development Program Considering the financial condition of the Company, for
the 2015 the GCG and Monitoring Risk Committee did cost eiciency of training workshops seminars to increase the
ability of members of the Committee.
Evaluation and Performance Assessment of GCG and Risk Monitoring Committee.
Board of Commissioner has received all the feedback given by GCG and Risk Monitoring Committee. In general, the Board
considered the performance of the GCG Committee and Risk Monitoring has fulilled the tasks that have been given.
Nomination and Remuneration Committee
According to regulations the OJK No. 34 POJK.04 2014 of the Nomination and Remuneration Committee of Public Company,
254 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
keberadaan Komite Nominasi Remunerasi memiliki arti penting dalam pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan, khususnya
terkait pencalonan kandidat anggota Direksi dan Dewan Komisaris, mulai dari penetapan kriteria dan pelaksanaan uji
kepatutan dan kelayakan; evaluasi dan penilaian terhadap kinerja Direksi dan Dewan Komisaris yang kemudian akan
diajukan kepada RUPS; hingga penetapan imbalan bagi Direksi dan Dewan Komisaris.
Secara deinitif, Perseroan belum memiliki Komite Nominasi Remunerasi. Namun demikian, fungsi usulan nominasi
dan usulan remunerasi dilekatkan kepada Dewan Komisaris melalui komite-komitenya. Nominasi, evaluasi dan penilaian
kinerja, serta usulan dan penetapan remunasi mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku, dan
Anggaran Dasar Perseroan yang telah disahkan perubahannya pada tahun 2015. Proses nominasi, evaluasi kinerja dan
remunerasi dapat dilihat pada skema di bawah ini.
Pada proses nominasi Direksi dan Dewan Komisaris, anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat oleh RUPS dari calon
yang diusulkan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna setelah melalui proses pencalonan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, dan pencalonan tersebut mengikat bagi RUPS.
Skema Nominasi dan Pengangkatan Direksi dan Dewan Komisaris
Pengangkatan Direksi danatau Dewan Komisaris
Appointment of Directors andor Board of Commissioners
R U P S
GMS Pemegang Saham Seri A Dwiwarna
Series A shareholder
Proses Nominasi dan Penjaringan Calon Direksi danatau Dewan Komisaris
Nomination and selection of nominees for Directors andor Board of Commissioners
Penyampaian Usulan Calon Direksi danatau Dewan Komisaris
Submission of candidate for Directors andor Board of Commissioners
the existence of the Nomination Remuneration Committee has signiicance role in corporate governance practices, particularly
related to the nomination of candidates of board of directors, Board of Commissioners, starting from the establishment of
the criteria and the implementation of it and proper test ; evaluation and assessment of the performance of the Board
of Directors and Board of Commissioners which will then be submitted to the GMS; until the determination of remuneration
for Board of Directors and Board of Commissioners.
By deinition, the Company has not had a Nomination and Remuneration Committee. However, the function of the
proposed nomination and remuneration proposals attached to the Board of commissioners through its committees.
Nomination, evaluation and performance assessment, as well as proposals and determination of remuneration refers to the
applied regulations and legislation, and Articles of Association of the Company which changes has been approved in 2015. The
nomination process, performance evaluation and remuneration can be seen in the schematic below.
In Board of Directors and Board of Commissioner’s nomination process, BOD and BOC member are appointed by GMS from the
nomination A Series Dwiwarna shareholders after going throuh the nomination with regarding rules and GMS nominated.
Perfomance Evaluation and Remuneration Nomination of board of director and board of commissioner
255 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Sementara untuk proses remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris, Direksi mengajukan Laporan Tahunan termasuk
laporan mengenai tugas pengawasan yang telah dilaksanakan oleh Dewan Komisaris selama tahun buku yang baru lampau
kepada RUPS. Dewan Komisaris mengusulkan penetapan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk
anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang
baru lampau kepada RUPS. Tantiem diberikan berdasarkan kinerja Perseroan yang telah dipaparkan oleh Direksi sebagai
pertanggungjawaban Laporan tahunan.
RUPS dapat memutuskan untuk menetapkan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi
dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang baru lampau. RUPS
dapat memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gajihonorarium berikut fasilitas dan
tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun buku yang akan datang dan tantiem
untuk tahun buku yang baru lampau, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham Seri A Dwiwarna.
skema remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris evaluasi Kinerja dan remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris
· Menerima dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban
· Memberikan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan
lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan untuk tahun Buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang baru lampau, dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan pemegang saham Seri A Dwiwarna.
· Received and approved the accountability report
· Give authorities to Board of Commissioners to establish honorarium and other allowances for Directors and Board of
Commissioners of the company for the next inancial year and tantiem for the past year by get the approval irst from Series A Dwiwarna’s shareholder.
· Menerima dan mengesahkan laporan pertanggungjawaban
· Menetapkan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan untuk tahun buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang baru lampau. ·
Received and approved the accountability report ·
Establishing honorarium and other allowances for Directors and Board of Commissioners of the company for the next inancial year and tantiem for the past year.
R U P S GMS
Atau Or
• Laporan pertanggungjawaban oleh Direksi atas kinerja Direksi dan Dewan Komisaris. • Pengajuan usulan penetapan gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan lainnya untuk anggota Direksi dan Dewan Komisaris
Perseroan untuk tahun buku yang akan datang dan tantiem untuk tahun buku yang baru lampau. • The accountability report by Directors based on Directors and Board of Commissioners performance.
• Feehonorarium’s proposal also the facilities for Directors and Board of Commissioners for the next following year and tantiem for the past year.
Direksi dan Dewan Komisaris Directors and Board of Commissioners
Meanwhile, for BOD and BOC remuneration, Directors apply the Annual Report including the controlling report that has
been done by the BOC for the following year to GMS. BOC proposed the remuneration and other facilities for BOD and
BOC for the past following year. Tantiem is given based on the company performance that has been showed by the Board of
Directors as the annual report responsibility.
GMS can decide the feehonorarium and other facilities for BOD and BOC members in the next following year and tantiem
for the past year. GMS is able to give the authority to BOC to decide the fee feehonorarium and other facilities for BOD and
BOC members in the next following year and tantiem for the past year, with the shareholders of series A approval.
The scheme of Directors and Board of Commissioners The evaluation Performance and remuneration of Directors and
Board of Commissioners
256 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
RUPST tahun 2015 telah memutuskan untuk menerima laporan pertanggungjawaban Direksi dan Dewan Komisaris dengan
menyetujui dan mengesahkan Laporan Tahunan, Laporan Keuangan dan Laporan PKBL untuk Tahun Buku 2014. Terkait
remunerasi, RUPST tahun 2015 memutuskan untuk memberi kewenangan kepada Dewan Komisaris setelah terlebih dahulu
mendapat persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan besaran tantiem untuk anggota Direksi
dan Dewan Komisaris Tahun Buku 2014 serta gajihonorarium berikut fasilitas dan tunjangan untuk Tahun Buku 2015.
Keputusan besaran remunerasi dapat dilihat pada bagian Remunerasi Direksi dan Remunerasi Dewan Komisaris.
Sekretaris Perusahaan
Sebagaimana ditegaskan dalam peraturan OJK No. 35 POJK.042014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik dan Piagam Direksi yang dimiliki Perseroan, fungsi Sekretaris Perusahaan memiliki peran yang penting
dalam memastikan bahwa Perseroan mematuhi peraturan tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan penerapan
prinsip-prinsip GCG; memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan Komisaris secara berkala danatau
sewaktu-waktu apabila diminta; sebagai penghubung liaison oicer dengan pihak-pihak pemegang kepentingan di luar
Perseroan seperti para pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, serta pihak-pihak lain yang
berkepentingan; dan menatausahakan serta menyimpan dokumen perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada
Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus dan risalah rapat Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS.
Sekretaris Perusahaan juga bertanggung jawab atas pelaksanaan program pengenalan Perseroan bagi Direksi dan
atau Dewan Komisaris; keterbukaan informasi terhadap publik termasuk ketersediaan informasi pada situs web Perseroan
sebagaimana diatur dalam peraturan OJK No. 8POJK.042015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik; dan
penyampaian laporan kepada OJK dengan tepat waktu.
Keberadaan Sekretaris Perusahaan Perseroan diatur dalam Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang BUMN
danperaturan Bapepam LK No. IX.I.4 tentang Pembentukan Sekretaris Perusahaan yang telah diperbaharui melalui
peraturan OJK No. 35 POJK.042014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan Publik. Sekretaris
Perusahaan ber tanggung jawab langsung kepada Direktur Utama.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
2015 GMS has decided to accept the responsibility report of Directors and Board of Commissioners by approving the
Annual Report, Financial Report, and PKBL report for 2014. Regarding to remuneration, 2015 GMS has decided give
authority to Board of Commissioners after getting Series A Dwiwarna shareholder’s approval to set the tantiem for
Directors and Board of Commissioners member in 2014 and also the honorarium along with facilities and allowances in 2015.
Decision of the remuneration can be seen on the Remuneration of Board of Directors and Remuneration of the Board
of Commissioners.
Corporate Secretary
As defined by the OJK regulation No. 35 POJK.042014 regarding Corporate Secretary of Public Company and the
Charter of the Board of Directors of the Company, Corporate Secretary has important role in ensuring the Company
comply with the regulations on disclosure requirements in line with the implementation of corporate governance
principles; provide information needed by the Board of Directors and Board of Commissioners periodically and
or at any time when requested; as a liaison liaison oicer with a third-party stakeholders outside the Company such as
shareholders, the authority institution capital and inancial markets, as well as other parties concerned; administer and
store company documents, including but not limited to the List of Shareholders, Special Register and the minutes of meetings
of the Board of Directors meeting, Board of Commissioners meetings and the GMS.
The Corporate Secretary is also responsible for introduction program of the Company for Directors and or Board of
Commissioners; disclosure information to the public, including the availability of information on the web site of the Company
as set out in the OJK regulations No. 8 POJK.04 2015 on the site of Public Company; and submission of reports to the
OJK on time.
The existence of the Corporate Secretary of the Company regulated in Law No. 19 of 2003 on SOE and regulation
of Bapepam LK No. IX.I.4 on the Establishment of the Corporate Secretary which have been refurbished through
the OJK regulation No. 35 POJK.042014 of the Companys Corporate Secretary. The Secretary is directly responsible to
the President Director.
257 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan
Berdasarkan Code of Corporate Governance Perseroan, tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan terbagi menjadi
tiga relasi terkait, yaitu: 1.
Berkaitan dengan Pemegang Saham, a.
M e l a k u k a n k o o rd i n a s i p e re n c a n a a n d a n penyelenggaraan RUPS tahunan maupun luar biasa;
b. Membuat dan mendokumentasikan risalah RUPS
yang mencantumkan dinamika rapat dan perbedaan pendapat serta menyediakannya bila diminta oleh
Pemegang Saham;
c. Menyiapkan Daftar Pemegang Saham Perseroan.
d. Menyiapkan Daftar Khusus Pemegang Saham.
2. Berkaitan dengan kepatuhan terhadap perundang-
undangan, a.
Memastikan bahwa Perseroan mematuhi ketentuan tentang persyaratan keterbukaan dan pengungkapan
yang berlaku dalam laporan tahunan. b.
Melakukan kajian atas perubahan dan perkembangan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh
pada bidang usaha Perseroan dan menganalisis dampaknya terhadap Perseroan.
c. Memberikan masukan dan laporan kepada Direksi dan
Dewan Komisaris atas hasil analisa perkembangan peraturan perundang-undangan tersebut.
d. Memastikan kepatuhan atas pelaksanaan Good
Corporate Governance di lingkungan Perseroan. 3.
Berkaitan dengan fungsi kesekretariatan, a.
Mengkoordinasikan rapat Direksi, serta rapat gabungan Direksi dan Dewan Komisaris.
b. Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda, materi
dan risalah rapat. c.
M e n d o k u m e n t a s i k a n r i s a l a h r a p a t d a n menyediakannya bila diperlukan oleh Dewan
Komisaris atau Direksi. d.
Mendokumentasikan segala jenis kebijakan, keputusan dan surat edaran Direksi, Surat Perjanjian
dan dokumen lainnya yang menjadi produk hukum eksternal dan internal Perseroan.
e. Mengirimkan laporan-laporan yang dipersyaratkan
oleh peraturan perundangan yang berlaku. 4.
Berkaitan dengan pemangku kepentingan, a.
Mewakili Perseroan dalam berkomunikasi dengan pihak-pihak lain yang memiliki kepentingan
terhadap Perseroan. b.
Menyeleksi jenis-jenis informasi yang relevan untuk dipublikasikan atau diedarkan di internal dan
eksternal Perseroan.
The Duties and Responsibilities of Corporate Secretary Based on Code of Corporate Governance of the company, the
duties and responsibilities of corporate secretary are divided into 3, which are:
1.
In connection with Shareholders, a.
Conducting coordination of planning and organizing Annual GMS and Extraordinary GMS;
b. Creating and documenting minutes of shareholder
meeting which stated meeting dynamic and opinion differences as well as providing a copy when
requested by shareholders;
c. Prepare the shareholders of the company;
d. Prepare special shareholders.
2. In connection with compliance to legislation,
a. Ensuring that the Company comply with the
provisions on transparency and disclosure requirements that apply to the annual report;
b. Conduct a review of changes and developments in
legislation afecting the company’s business areas and analyze their impact on the Company;
c. Provide advice and reports to the Board of Directors
and Board of Commissioners on the analysis of the regulations;
d. E n s u r i n g t h e c o m p l i a n c e o f g o o d
corporate governance implementation in company’s environment.
3. In connection with the function of secretarial duties,
a. To coordinate Board of Directors meeting, as well
as joint meetings between Board of Directors and Board of Commissioners;
b. Preparing invitations, schedules, agendas, materials
and minutes of meetings; c.
Preparing the minutes of meetings and provide it when required by the Board of Commissioners
or Directors; d.
Preparing all types of policies, decisions and circular letters of Directors, the letter of agreement and other
legal documents of the Company; e.
Sending all reports which are required in the applied regulations.
4. In connection with stakeholders,
a. To represent the Company in communicating with
other parties that have an interest in the Company; b.
To select relevant types of information to be published or circulated for internally and externally.
258 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Kriteria Sekretaris Perusahaan
Jabatan Sekretaris Perusahaan harus memiliki pengetahuan dan pemahaman di bidang tata kelola perusahaan, pasar dan
modalkeuangan, sertaaspek hukum. Sekretaris Perusahaan juga diwajibkan untuk memahami kegiatan usaha Perseroan.
Sekretaris Perusahaan dilarang merangkap jabatan apapun di perusahaan publik lain.
Pejabat Sekretaris Perusahaan dan Dasar Pengangkatan
Pejabat Sekretaris Perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama berdasarkan mekanisme internal Perseroan
dengan persetujuan Dewan Komisaris. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 0439DIRSKV2015, Direksi
menetapkan Yasser Arafat sebagai Sekretaris Perusahaan dan mempercayakan pelaksanaan tugas serta fungsi Sekretaris
Perusahaan untuk dilaksanakan oleh yang bersangkutan.
Yasser Arafat Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Yasser Arafat, Warga Negara Indonesia, 40 tahun, kelahiran Kendal, 11 November1975. Bergabung di Perseroan sejak 1 Agustus 2000 dan telah
dipercaya menjabat Sekretaris Perusahaan sejak 2014. Lulusan Sarjana Ekonomi UGM Yogyakarta ini memiliki tanggung jawab memastikan
Perseroan sebagai perusahaan terbuka telah memenuhi semua ketentuan yang berlaku. Selain memastikan aspek kepatuhan, beliau juga bertanggung
jawab membangun komunikasi dengan semua pemangku kepentingan, media dan pemegang saham. Tugas Sekretaris Perusahaan yang tak kalah
pentingnya adalah menyediakan analisis yang akurat dan komprehensif kepada Manajemen sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan. Selama
tahun 2014, Yasser berhasil membangun komunikasi yang konstruktif, dimana Perseroan menjadi salah satu BUMN transparan yang dapat memberikan
semua informasi terkait kepentingan stakeholders.
Sebelum menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan, Yasser bertugas sebagai Project Oice Manager Perseroan. Beliau banyak terlibat dalam
pengembangan bisnis, penyusunan RKAP dan RJPP, serta tugas-tugas lain yang diberikan oleh Direksi.
Yasser Arafat, Indonesian Citizen, 40 years old, born in Kendal, 1975, 11th November. Joined the company in August 1, 2000 and has been trusted to held the position of corporate secretary since 2014. Graduated as Bachelor of Economic from UGM Yogyakarta
and responsible for Company to comply all laws and regulations applied. Other than that, he is also responsible for building the communication with all stakeholders, media and shareholders. The role of corporate secretary that is equally important is to
provide accurate and comprehensive analysis to management as a tool to strategic decision. Since 2014, Yasser has been able to build constructive communication so that the company became one of the transparent state-owned enterprise which can share all
information related to stakeholders’ interests.
Before serving as corporate secretary, Yasser was in charge as corporate project oice manager. He was involved in business development, preparation of annual budget and business plan, and other assignment which was given by Board of Directors.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Criteria of Corporate Secretary Corporate Secretary must have knowledge and understanding
in the area of corporate governance, markets and inancial capital, as well as law aspects. The Corporate Secretary is also
required to understand the Companys business activities. Company Secretary are prohibited from holding any position
in any other public company. Corporate Secretary and Basis of Appointment
Corporate Secretary shall be appointed and dismissed by the President Director based on the Companys internal mechanism
with the approval of the Board of Commissioners. Based on the Decree of the Board of Directors No. 0439 DIR SK V
2015, the Board of Directors appoint Yasser Arafat as Corporate Secretary and entrusted the implementation of the tasks and
functions of Corporate Secretary to be implemented by him.
259 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Struktur Organ Sekretaris Perusahaan
Sesuai tugas dan wewenangnya, fungsi Sekretaris Perusahaan diterapkan ke dalam 5 lima peran, yaitu Hubungan Investor,
Hukum, Komunikasi Perusahaan, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, dan Sekretariat Direksi yang berada di bawah
Corporate Communication. Hingga akhir tahun 2015, Sekretaris Perusahaan memiliki 14 karyawan dan 1 satu manajer yang
bertugas sebagai Sekretaris Perusahaan. Struktur organisasi Sekretaris Perusahaan dapat dilihat di bawah ini.
struktur organisasi sekretaris Perusahaan
Direktur Utama
President Director
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Hubungan Investor
Investor Relations
Hukum
Legal
Komunikasi Perusahaan
Corporate Communication
Sekretariat Direksi
Secretary to BoD
PKBL
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan Tahun 2015
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang telah dilaksanakan Sekretaris Perusahaan di sepanjang tahun 2015
diantaranya adalah: 1.
Peyelenggara dan notulis Rapat Direksi serta memberi masukkan kepada Direksi terkait operasional Perseroan.
2. Penghubung dengan institusi terkait seperti BEI, OJK,
Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, sektor perbankan, konsultan hukum, dan sebagainya.
3. Penyusunan Laporan Tahunan Perseroan untuk Tahun
Buku 2014. 4.
Penyelenggaraan analyst meeting. 5.
Penyelenggaraan public expose yang dilakukan pada 28 Desember 2015.
Structure Organ Corporate Secretary According to the task and authority, Corporate Secretary
function is implemented into 5 ive roles: Investor Relations, Legal, Corporate Communications, Partnership and Community
Development Program, and the Secretariat of the Board of Directors under the Corporate Communication. By the end
of 2015, Secretary of the company has 14 employees and 1 one manager who served as Secretary of the Company. The
organizational structure of the Corporte Secretary can be seen below.
Organizational Structure of Corporate Secretary
Corporate Secretary Brief Report on Duties and Responsibilities in 2015
Duties and responsibilities that have been implemented by Corporate Secretary in 2015 are:
1. Organizing and taking minutes of meeting of Board of
Directors meeting, and giving feedback to the Board of Directors related to the Companys operations.
2. Liaison oicer with relevant institutions such as the Stock
Exchange, OJK, the Ministry of State Enterprises, the Ministry of Health, banking, legal consultants, etc.
3. Preparation of the Annual Report for the inancial year 2014.
4. Implementation of analyst meetings.
5. Implementation conducted public expose on 28th
December 2015.
260 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
6. Penyedia informasi kepada media massa terkait
kinerja Perseroan. 7.
Penanggung jawab tim penyusunan laporan implementasi dan pelaksana asesmen implementasi Kriteria Penilaian
Kinerja Unggul tahun 2015. 8.
Penanggung jawab tim penyusun Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP tahun 2016 – 2020 dan
Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan RKAP untuk Tahun Buku 2016.
9. Penanggung jawab tim penyelenggara RUPST tahun 2015.
Program Pengembangan Kompetensi
Perseroan memiliki kebijakan untuk mendorong fungsi Sekretaris Perusahaan mengembangkan level kompetensinya
melalui berbagai program pelatihan, konferensi, seminar atau workshop. Program pengembangan kompetensi yang
diikuti Sekretaris Perusahaan di sepanjang tahun 2015 adalah sebagai berikut,
Kegiatan
activities
• Sharing Session Perkembangan dan Implementasi Software ERP, Kantor Pusat Perseroan, 22 Mei 2015.
• Focus Group Discussion FGD Penyusunan Road Map BUMN 2016- 2019; Semarang, 20 November 2015.
• Sharing session about software development and implementation of ERP, Limited Head Oice, in May 2015.
• Focus Group Discussion FGD of Preparation of Road Map SOE 2016-2019; Semarang, November 20, 2015.
Audit internal
Kegiatan Audit Internal adalah bagian dari suatu fungsi pengendalian internal yang mengidentiikasi dan mengukur
secara obyektif dan independen mengenai keselarasan antara pelaksanaan aktivitas dengan rencana, kebijakan, dan
peraturan yang berlaku, sistem pencatatan dan pelaporan, serta sistem pembinaan sumber daya manusia yang telah
ditetapkan. Sistem Pengendalian Internal mencakup sistem pengendalian prosedur tangible dan pengendalian substansi
intangible dalam rangka memantau dan memastikan adanya keselarasan segenap aktivitas unit kegiatan terhadap strategi
bisnis dan strategi Perseroan yang telah ditetapkan serta merekomendasikan segala tindakan perbaikan apabila
ditemukan adanya tindakan penyimpangan. Pimpinan setiap unit kerja bertanggung jawab dalam menciptakan
dan memelihara kinerja pengendalian internal di dalam lingkungan kerjanya masing-masing. Selain itu Pimpinan
beserta seluruh tingkat manajemen Perseroan sepenuhnya mendukung berfungsinya sistem pengendalian internal,
tugas, dan peran audit internal dengan baik dalam rangka penegakan GCG. Manajemen Perseroan bertanggung jawab
untuk mengimplementasikan pengendalian internal yang baik dan memadai pada masing-masing unit manajemen di
lingkungan Perseroan.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
6. Inform the mass media about the Companys performance.
7. Supervisory the reporting team and the assessor for KPKU
in 2015. 8.
Responsible for the editorial team of the RJPP in 2016- 2020 and the RKAP for Financial Year 2016.
9. Responsible for organizing GMS in 2015.
Competency Development Program The Company has policy to encourage the Corporate Secretary
to develop the level of competence through various training programs, conferences, seminars or workshops. Competency
development program followed by the Corporate Secretary in 2015 are,
Internal Audit
Internal audit activity is a part of an internal control function which identiies and measures objectively and independently
of the alignment of the implementation activities with plans, policies, regulations , recording and reporting system, and
HR development which have been assigned. Internal control system that covers procedure control system tangible and
substance control intangible in order to monitor and ensure the harmony of all unit activities toward applied business
and company’s strategies which have been established and recommend corrective actions. The leaders of each unit is
responsible for creating and maintaining internal control performance in their respective unit. In addition, the leader
and all levels management of the Company fully support the functioning of internal control system, duties, and the
role of internal audit as well in order to strengthening GCG. Companys management has responsible to implement internal
control as well and adequate in each unit management in Companys environment.
261 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Kegiatan Audit Internal Perseroan merupakan bagian dari tugas dan tanggung jawab Unit Satuan Pengawasan Intern
SPI. Unit SPI ini merupakan bagian dari fungsi Perseroan yang melaksanakan aktivitas secara independen, memberikan
saran dan pendapat dengan tujuan untuk memberikan nilai tambah dan peningkatan terhadap operasi Perseroan guna
mencapai tujuan. Dalam mengawasi kinerja Perseroan, SPI memiliki fungsi dan peran sebagai Audit Internal sekaligus
Pengendalian Internal.
Keberadaan Unit SPI Perseroan diatur dan diperkuat melalui peraturan Bapepam LK No. IX.I.7 tahun 2008 tentang
Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, dan Piagam SPI yang telah dimiliki Perseroan.
Piagam Satuan Pengawasan Intern
Dalam melaksanakan fungsi Audit Internal, Satuan Pengawasan Intern Perseroan berpedoman pada Charter Satuan
Pengawasan Intern SPI. Charter SPI telah diperbaharui dan disahkan pada 1 Juni 2015, dengan tujuan agar auditor internal
dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara eisien, efektif, transparan, kompeten, independen, dan dapat
dipertanggungjawabkan serta sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Charter Satuan Pengawasan Intern memuat antara lain: •
Visi dan Misi SPI •
Kebijakan Umum Pengendalian Internal dan Audit Internal •
Struktur dan Kedudukan SPI •
Peran SPI •
Ruang Lingkup •
Penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance •
Tugas dan Tanggung Jawab •
Wewenang SPI •
Pelaporan •
Hubungan dengan Auditee •
Hubungan dengan Auditor Eksternal •
Hubungan dengan Komite Audit •
Tanggung Jawab Manajemen •
Standar Profesi dan Kode Etik •
Pemastian Mutu Sebagaimana dimuat dalam Charter SPI, pengendalian internal
meliputi lima komponen yaitu: 1.
Lingkungan pengendalian control environment 2.
Penaksiran risiko risk assessment 3.
Aktivitas pengendalian control activities 4.
Pemrosesan informasi dan komunikasi information processing and communication
5. Pemantauan monitoring
Internal Audit activity is part of the duties and responsibilities of the Internal Control SPI. SPI is part of the Company’s organs
carrying out activities independently, providing an objective assurance and consulting services with the aim to provide
added value and increase the Companys operations in order to achieve the goal. In monitoring the Companys performance,
SPI has a function and role as Internal Audit as well as the Internal Control.
The existence of the Company’s SPI is organized and enforced through Bapepam LK No. IX.I.7 of 2008 on the Establishment
and Guidelines for Internal Control Charter and the Charter of SPI which has been owned by the Company.
Internal Control SPI Charter In performing the oversight function, the Company’s SPI refers
to SPI Charter. This charter was approved by Company’s Board Of Directors on 19 November 2012 with the purpose that the
internal control conduct the duties and responsibilities in eicient, efective, transparent, competent, independent and
accountable and in accordance with applicable regulations.
SPI Charter covers the following: •
Vision and Mission •
General Policy of Internal Control and Internal Audit •
Structure and Position •
SPI Role •
Scope of Work •
GCG Implementation •
Duties and Responsibilities •
Authorities •
Reporting System •
Relation with Auditee •
Relation with external Auditor •
Relation with Audit Committee •
Management Responsibility •
Profession Standard and Code of Conduct •
Quality Assurance Based on SPI Charter, internal control has 5 ive components,
namely: 1.
Control environment 2.
Risk assessment 3.
Control activities 4.
Information processing and communication 5.
Monitoring
262 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tugas, Tanggung Jawab dan Wewenang
Tugas dan tanggung jawab SPI adalah: 1.
Menyusun strategi dan rencana kerja audit serta rencana pengembangan kemampuan dan ketrampilan auditor
berdasarkan hasil analisis risiko risk-based audit yang dihadapi manajemen dalam pencapaian misi, visi dan
strategi bisnis Perseroan;
2. Mempersiapkan dan melaksanakan audit kepatuhan
compliance audit terhadap berbagai ketentuan dan peraturan law and regulations, termasuk anggaran;
3. Mempersiapkan dan melaksanakan audit keuangan
inancial audit atas pos-pos tertentu untuk mendukung audit laporan keuangan oleh auditor eksternal;
4. Mempersiapkan dan melaksanakan audit operasional
management audit untuk mengukur tingkat eisiensi dan keefektifan operational and cost efectiveness, pelaksanaan
kegiatan manajemen dalam mencapai misi, tujuan, dan strategi yang telah ditetapkan serta tingkat operational
excellence yang diharapkan;
5. Mempersiapkan dan melaksanakan audit terhadap sistem
informasi manajemen management information system audit di lingkungan Perseroan;
6. Mempersiapkan dan melaksanakan audit khusus
investigatif investigative audit, terutama atas instruksi Direktur Utama danatau Dewan Komisaris Perseroan,
dan permintaan manajemen atas persetujuan Direktur Utama Perseroan;
7. Mempersiapkan dan melaksanakan audit dokumen
a d m i n i s t r a s i desk audit t e r h a d a p l a p o r a n aktivitas manajemen;
8. Melakukan pemantauan dan pengecekan atas pelaksanaan
tindak lanjut corrective action atas hasil audit internal maupun eksternal;
9. Memberik an bantuan berupa masuk an dalam
penyempurnaan sistem, prosedur, anggaran, dan kebijakan yang diperlukan bagi tercapainya eisiensi dan keefektifan
kegiatan dan pengendalian internal sehingga selaras dengan misi, tujuan dan strategi Perseroan;
10. Melakukan dan memberikan kontribusi untuk peningkatan pengendalian internal yang efektif dengan melakukan
review dan evaluasi terhadap pengendalian internal pada semua unit kegiatan di lingkungan Perseroan.
11. Melakukan evaluasi dan memberikan kontribusi pada penerapan manajemen risiko dengan membantu
Perseroan mengidentiikasi dan mengevaluasi exposure risiko yang signiikan;
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
The Tasks, Responsibilities, and Authorities SPI’s duties and responsibilities are as follows:
1. Develop strategies and action plans, set up the programs
to develop auditor’s competence and skills based on the risk-based analysis in achieving company’s mission, vision
and business strategy;
2. Prepare and conduct compliance audit toward various
laws and regulations, including the budget; 3.
Prepare and carry out inancial audit on a speciic post to support inancial statement audit by external auditors;
4. Prepare and implement operational audits management
audits to measure the level of eiciency and efectiveness operational and cost efectiveness, implementation of
management activities to achieve the mission, goals, and strategies that have been established as well as the
expected level of operational excellence;
5. Prepare and perform the audit toward Management
Information System in the Company; 6.
Prepare and carry out a special or investigative audit, especially on the instructions of President Director and
or Board of Commissioners, and management request with the approval of President Director of the Company;
7. Prepare and perform the audit of documents
administrative desk audit toward the consolidate management activities;
8. Monitor and check the follow-up corrective action on
the results of internal and external audit; 9.
Provide consultative support and assurance in the form of input in improving systems, procedures, budgets, and
policies necessary to achieve eiciency and efectiveness of the internal control activities and thus aligned with the
mission, goals and strategies of the Company;
10. Perform and contribute to the increase of efective internal controls to conduct a review and evaluation of internal
control on all unit activities within the Company; 11. Evaluate and contribute to the implementation of risk
management to help companies identify and evaluate signiicant risk exposure;
263 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
12. Menilai dan membuat rekomendasi untuk penerapan prinsip-prinsip GCG;
13. Mengevaluasi kecukupan dari indikator pengukuran kinerja yang digunakan;
14. Menyusun dan menyempurnakan standar kerja audit internal dan panduan audit internal Perseroan;
15. Melakukan koordinasi kegiatan audit internal dengan kegiatan unit-unit lain di Perseroan;
16. Menyampaikan laporan hasil audit, rekomendasi perbaikan, dan tindak lanjut yang telah, sedang, dan atau
belum dilaksanakan manajemen kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Dewan Komisaris melalui
Komite Audit;
17. Secara berkala, menyampaikan laporan kemajuan pelaksanaan tugas dan fungsi audit kepada Direktur Utama;
18. Berkoordinasi dengan pihak eksternal berdasarkan penugasan dari Direktur Utama dalam kaitan dengan
tugas-tugas pengendalian di Perseroan; 19. Menyelenggarakan administrasi back office untuk
mendukung tertib administrasi dan pelaporan hasil audit SPI.
SPI diberikan wewenang sebagai berikut: 1.
Menentukan strategi, ruang lingkup, metode, dan frekuensi audit internal secara independen;
2. Menyusun anggaran, kerangka acuan kerja terms
of reference, dan menyeleksi bantuan tenaga audit outsourcing, serta mereviu kertas kerja dan laporan audit
dari bantuan tenaga audit;
3. Memiliki akses yang tak terbatas atas seluruh informasi
Perseroan danatau melakukan peninjauan isik atas seluruh aset milik Perseroan;
4. Memperoleh penjelasan dari semua level manajemen
berkenaan dengan pelaksanaan tugas audit internal; 5.
Menyampaikan laporan hasil audit, termasuk hambatan dan tindak lanjut yang telah, sedang, dan atau belum
dilakukan manajemen kepada Direktur Utama dan Komisaris melalui Komite Audit;
6. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
karyawan SPI.
Struktur Organisasi dan Kedudukan Satuan Pengawasan Intern
Untuk menjaga obyektiitas dan independensi peran SPI, SPI bertanggung jawab kepada Direktur Utama, dimana
pengangkatan dan pemberhentian Manajer SPI dilakukan 12. Assess and make recommendations for the application of
the principles of Good Corporate Governance; 13. Evaluate the adequacy of the performance measurement
indicators which is used; 14. Develop and reine internal audit work standards and
guidelines of the internal audit of the Company; 15. Coordinate activities of Internal Audit unit with other
management units within the Company; 16. Delivering the audit report, recommendations for
improvement, and the follow-up which has been, is being, or has not been done by the management to the President
Director with a copy to the Commissioners through the Audit Committee;
17. Periodically, report progress of implementation of the tasks and functions of the audit to the President Director;
18. Coordinate with external parties based on the assignment of the President Director in relation to supervisory duties
in the Company; 19. Holding the administration back oice to support the
orderly administration and reporting audit results of Internal Audit unit.
SPI’s authorities are as follows: 1.
Determine the strategy, scope, methods, and frequency of internal audit independently
2. Prepare budgets, terms of reference, and selecting
outsourced audit assistance as well as reviewing the working papers and audit reports made
3. Have unlimited access to the entire company information
or conducting a physical review of the entire assets of the Company
4. Obtain explanations from all levels of management with
respect to the implementation of Internal Audit unit tasks 5.
Deliver the audit report, including the obstacles and follow- up has been, is being, or has not done, by the management
to the President Director and the Commissioner through the Audit Committee
6. Develop knowledge and skills of auditor of Internal
Control Unit.
SPI Structure and Position
To maintain its objectivity and independency, SPI is responsible to President Director and appointment and dismissal of SPI
Manager is conducted based on the recommendation of Board
264 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
berdasarkan rekomendasi dari Dewan Komisaris Perseroan melalui Komite Audit. Manajer SPI dalam pelaksanaan tugasnya
secara struktur organisasi dibantu oleh:
a. Asisten Manajer Audit Operasional dan Kepatuhan yang
membawahi Ketua Tim dan Anggota Tim. b.
Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem Informasi membawahi Ketua Tim dan Anggota Tim.
Dalam setiap pelaksanaan tugas audit dan monitoring rekomendasi tindaklanjut secara struktur fungsional terdiri dari:
a. Penanggung Jawab Tim yang dijabat oleh Manajer SPI.
b. Supervisor Tim yang dijabat oleh Asisten Manajer Audit
Operasional dan Kepatuhan atau Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem Informasi atau dijabat oleh karyawan
SPI dengan golongan setingkat Supervisor yang telah bersertiikasi QIA Qualiied Internal Auditor dan telah
mengikuti diklat setingkat manajerial.
c. Ketua Tim yang dijabat oleh karyawan SPI.
d. Anggota Tim yang dijabat oleh karyawan SPI.
struktur organisasi satuan Pengawasan intern Perseroan
Asisten Manajer Audit Operasional dan Kepatuhan
Operation and Compliance Audit Assisstant Manager
Asisten Manajer Audit Keuangan dan Sistem Informasi
Financial and Information System Audit Assisstant Managet
Direktur Utama
President Director
Manajer SPI
SPI Manager
SPI mempunyai kedudukan yang independen dari semua kegiatan unit kerja yang diperiksa, bertanggungjawab dan
melaporkan secara langsung kepada Direktur Utama. Unit SPI Perseroan terdiri dari 6 enam orang karyawan yang
menjalankan fungsi sebagai Supervisor dan dipimpin oleh 1 satu orang yang menjalankan fungsi sebagai Manajer SPI.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
of Commissioners of the Company through Audit Committee. In performing its duty, based on the organization structure,
SPI is supported by: a. Assistant Manager of Operation and Compliance Audit
supervising the Team Leader And Team Member b. Assistant Manager of Finance and Information System
Audit which supervising the Team Leader and Team Member
In each execution of the audit assignment and monitoring, follow up recommendation on the functional structure is
composed of: a.
Person in charge in team held by SPI Manager b.
Team supervisor held by Operation and Compliance Audit Assistant Manager or Finance and Information System
Audit assistant manager or held by SPI employee with supervisor level and certiied as QIA and has attended
the managerial training.
c. Team Leader held by SPI employee
d. Team Members held by SPI employees
SPI Organization Structure
SPI has independent position from all the activities of inspected work units, accountable and report directly to the
President Director. SPI Unit consists of 6 six employees who perform the function as a Supervisor and led by 1 one person
as Manager of SPI.
265 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Kriteria dan Kode Etik Satuan Pengawasan Intern
Perseroan menetapkan persyaratan karyawan SPI dengan kriteria berintegritas, memiliki pengetahuan dan pengalaman
mengenai teknis audit, peraturan perundangan-undangan di bidang pasar modal dan peraturan perundangan-undangan
terkait lainnya, dan memahami prinsip-prinsip GCG dan manajemen risiko. Karyawan SPI Perseroan diwajibkan
mematuhi Standar Profesi Auditor Internal dan Kode Etik Auditor Internal yang dikeluarkan oleh Asosiasi Auditor Internal,
serta wajib menjaga kerahasiaan informasi danatau data perusahaan terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab Audit Internal kecuali diwajibkan berdasarkan peraturan perundangan-undangan atau penetapanputusan pengadilan.
Pejabat Satuan Pengawasan Intern dan Dasar Pengangkatan
Pejabat atau Manajer SPI diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama, sesuai dengan rekomendasi dari Dewan
Komisaris Perseroan melalui Komite Audit. Berdasarkan Berdasarkan SK Nomor : 1023DIRVI2014 tanggal 19 Juni 2014
Direksi Perseroan mengangkat Suryadi sebagai Plt. Manajer SPI Perseroan.
Suryadi Plt. Manajer Satuan Pengawasan Intern
Internal Control SPI Manager
Suryadi, SE.,MM.,QIA., Warga Negara Indonesia, 55 tahun, kelahiran Jakarta, 14 Februari 1961. meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia 1991 dan meraih gelar Magister Manajemen
Jurusan Manajemen Keuangan dari Unversitas Bhayangkara Jakarta 2009. Beliau bergabung dengan Perseroan sejak tahun 1980 yang saat itu masih bernama Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan
Republik Indonesia. Berbagai posisi dan jabatan yang pernah dipegang sejak tahun 1981 seperti operator pada Bidang Produksi Tablet 1981-1984; staf pada Bidang Umum 1984-1985; staf pada Bidang Keuangan
1985-1996; supervisor pada Bidang Keuangan 1996-1997; Asisten Manajer pada Bidang Keuangan 1998- 2004; dan Asisten Manajer Satuan Pengawasan Intern 2005-sekarang.
Beberapa pelatihan yang pernah diikuti diantaranya program D-1 Akuntansi dan Perpajakan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia; Lokakarya Fraud Audit; Sertiikasi Qualiied Internal Auditor
QIA dan Certiied Internal Auditor CIA review pada Pusat Pendidikan Internal Auditor – Jakarta. Sejak bulan Juni 2014, beliau dipercaya untuk menjabat Plt Manajer SPI Perseroan.
Suryadi, SE., MM., QIA, Indonesia Citizen, 55 years old, born in Jakarta, February 14, 1961. He earned a BA in Economics from Faculty of Economics, University of Indonesia 1991 and holds a Master of Management from the Department of Financial Management of Bhayangkara University, Jakarta
2009. He joined the Company in 1979, when it was still called Pharmacy Production Center of the State’s Health Department of the Republic of Indonesia. Various positions and positions once held since 1981 as the operator of Tablet Production 1981-1984; staf at the General Afairs 1984-
1985; staf on Finance 1985-1996; supervisor at the Financial Sector 1996-1997; Assistant Manager in the Financial Sector 1998-2004; and SPI Assistant Manager 2005-present.
He joined some training programs, including the D-1 Accounting and Taxation at the Faculty of Social and Political Sciences, University of Indonesia; Fraud Audit Workshop; Certiication of Qualiied Internal Auditor QIA and Certiied Internal Auditor CIA review at the Internal Auditor Education
Center – Jakarta. He is served as Head of Internal Control of the Company from June 2014.
SPI Criteria and Code of Conduct The Company establishes requirements SPI employees with the
criteria of integrity, knowledge and experience of the technical audit, statutory laws and regulations in the ield of capital
markets and laws and other regulations, and understand the principles of good corporate governance and risk management.
Employees of SPI is obliged to comply with the Standards of Professional Internal Auditors and the Code of Conduct of
Internal Auditors issued by the Association of Internal Auditors, and shall maintain the conidentiality of information and or
the companys data related to the duties and responsibilities of the Internal Audit except as required by laws and regulations
or the determination court ruling.
SPI Manager and Basis of Appointment SPI Manager is appointed and dismissed by the President
Director, in accordance with the recommendations of the Board of Commissioners through Audit Committee.
Based on SK Nomor : 1023DIRVI2014 dated 19 Juni 2014, Board of directors appointed Suryadi as the SPI manager of
the Company.
266 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pelaporan
Laporan kegiatan SPI meliputi rencana kerja tahunan, ikhtisar kemajuan hasil audit, hasil reviu, pelaksanaan outsourcing,
pengembangan keahlian dan ketrampilan audit, dan tugas- tugas lain per semester disampaikan kepada Direktur Utama
dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit selambat- lambatnya 1 satu bulan periode pelaporan. Laporan hasil
audit untuk setiap jenis penugasan audit yang disampaikan kepada Direktur Utama selambat-lambatnya 2 dua minggu
setelah tanggal akhir pelaksanaan audit dengan tembusan kepada Direktur terkait dan Dewan Komisaris melalui Komite
Audit.
Laporan hasil reviu disampaikan kepada manajer bagian terkait berkenaan dengan hasil reviu sistem pengendalian internal
yang memerlukan perhatian serta perbaikan sistem dan prosedur pengendalian internal. Laporan ini dapat disampaikan
secara terpisah atau menjadi bagian dari Laporan Hasil Audit. Jika SPI menemukan informasi penting lainnya yang bersifat
mendesak dan secara signiikan dapat berpengaruh negatif terhadap pencapaian misi, tujuan, dan strategi Perseroan, SPI
wajib melaporkan kepada Direktur Utama untuk melakukan tindakan perbaikan segera dari manajemen.
Laporan kegiatan lain yang terkait dengan fungsi dan tugas SPI , antara lain namun tidak terbatas pada laporan kegiatan
yang mewakili manajemen Perseroan seperti kegiatan untuk memantau tindak lanjut, rekomendasi temuan hasil
audit internal dan eksternal, menjawab dan mendampingi pihak internal dan eksternal berdasarkan penugasan dari
Direktur Utama.
Hubungan dengan Organ Perseroan Lainnya
SPI melakukan komunikasi dengan pihak yang bertanggung jawab terhadap aktivitas atau unit kerja yang diaudit untuk
membahas tujuan dan ruang lingkup audit dan membahas serta mengklarifikasi temuan dan usulan rekomendasi
yang diajukan.
SPI berkoordinasi dengan Komite Audit melalui rencana audit tahunanProgram Kerja Pengawasan Tahunan PKPT.
SPI Perseroan menyampaikan tembusan laporan hasil audit kepada Komite Audit tentang kecukupan pengendalian
internal dan pelaksanaan kegiatan operasional memenuhi 3E Eisiensi, Efektiitas dan Ekonomis dan kepatuhan terhadap
kebijakanperaturan yang berlaku. SPI bersama Komite Audit juga membahas isu yang sedang berkembang, tren, dan
praktik-praktik dalam audit internal.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Report System SPI Activity report includes the annual work plan, an overview
of the progress of audit result, review result, outsourcing implementation, audit expertise and skills development,
and other task per semester to be delivered to President Director and Board of Commissioners through the Audit
Committee by the latest 1 one month of reporting period. Internal audit report for every audit assignments should be
delivered to President Director by the latest 2 weeks after the last date of audit with a copy to relevant Director and Board
of Commissioners through the Audit Committee.
Review result is delivered to related manager interest with the review result of internal control that require and system
improvement and internal control procedure. This report can be delivered separately or be part of internal audit report. If
SPI inds any other importance that is urgent and signiicantly can have negative efect to the information accomplishment
of the mission, goals and company’s strategy, the President Director must be reported to take immediate corrective action
from the management.
Other activities reports related to SPI function and duties include but not limited to activity report that represents
company management such as follow up monitoring, recommendation for internal and external audit inding, answer
and accompany the external auditor, taxes audit, Ministry of Finance, and other assignments from President Director.
Relation with Other Company’s Organs SPI communicates with other organ that in charge with the
activity or audited working unit to discuss the goal and scope of work of audit and also discuss and clarify the inding and
their suggested recommendations.
SPI coordinates with Audit Committee through annual audit planannual monitoring work program PKPT. SPI submits
a copy of the audit report to Audit Committee concerning internal control suiciency and operational activities fulill 3E
Eiciency, Efectiveness, and Economic and the conformity with applied laws and regulations. Internal Audit together
with Audit Committee also discussed the current growing issue, trends and practices in internal audit.
267 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Hubungan SPI dengan Komite Audit juga dilakukan melalui tembusan laporan hasil audit investigatif mengenai dugaan
kecurangan dan memberikan informasi tentang status temuan yang sedang diinvestigasi. Rapat koordinasi antara SPI dan
Komite Audit dilakukan sekurang kurangnya 1 satu kali dalam sebulan.
Di samping itu, SPI juga memiliki hubungan kerja dalam melaksanakan koordinasi dan memfasilitasi pelaksanaan tugas
Auditor Publik untuk terciptanya kelancaran pelaksanaan tugas. SPI dapat melakukan pembahasan terhadap sasaran dan ruang
lingkup audit yang akan dilakukan Auditor Publik dan untuk memastikan semua risiko yang penting telah dipertimbangkan
bersama dengan Komite Audit. Bersama-sama dengan Komite Audit, SPI melakukan pemantauan atas pelaksanaan tugas
Auditor Eksternal.
SPI juga melakukan hubungan dengan Entitas Anak Perseroan, dalam hal ini SPI Entitas Anak, untuk melakukan audit terhadap
Entitas Anak atas permintaan Dewan Komisaris Entitas Anak Perseroan.
Pemastian dan Peningkatan Kualitas
Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, SPI mengacu pada Manual Audit Perseroan dan Standar Profesional Audit
Internal SPAI dengan melaksanakan Program Pemastian dan Peningkatan MutuKualitas fungsi audit internal melalui
proses penilaian internal maupun eksternal secara periodik Periodic Assessment.
Proses penilaian internal mencakup reviu yang berkesinambungan dalam setiap pelaksanaan tugas audit, dan
reviu berkala yang dilakukan melalui Self Assessment atau pihak lain di dalam Perseroan. Sementara penilaian eksternal yang
dilakukan oleh pihak eksternal Perseroan yang independen dan kompeten sekurang-kurangnya sekali dalam jangka waktu
5 lima tahun.
Laporan Singkat Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab SPI Tahun 2015
Di tahun 2015, SPI melakukan audit kepada 3 tiga bidang, yaitu bidang Pemasaran produk Over The Counter OTC, dan 2
dua cabang Entitas Anak PT Indofarma Global Medika IGM yang berada di Medan dan Makassar. Dari proses audit yang
dilakukan SPI terhadap ketiga bidang tersebut, SPI memberikan 17 rekomendasi kepada Pemasaran OTC, 30 rekomendasi
kepada IGM cabang Medan dan 46 rekomendasi kepada IGM cabang Makassar.
The relation between SPI and Audit Committee also conducted through a copy of the investigative audit report concerning
suspected fraud and provide information about the status of the case under investigation. Coordination meeting between
Internal Audit and Audit Committee carried out for at least 1 one time in a month.
In addition, SPI also has a working relation in coordinating and facilitating the work of the Public Auditor for the smoothness
of the task. Together with Audit Committee, SPI can discuss on the objectives and scope of audit conducted Public Auditor
and to ensure that all risks have been adequately considered. Along with the Audit Committee, the SPI monitors on the
External Auditor’s tasks.
SPI also has a work relation with Company’s subsidiary, in this case, SPI of the subsidiary in conducting an audit of the
Subsidiary as requested by the Board of Commissioners of the Subsidiary Company.
Quality Assurance and Improvement In performing its duties, Internal Audit refers to Manual of
Corporate Audit and Professional Internal Audit Standards by implementing the Assurance Program and Quality
Improvement of the internal audit function through periodic assessment.
Internal assessment process includes a sustainable review in every implementation of audit, and periodic review conducted
through self assessment or any other party in the Company. While external assessment carried out by the Companys
independent and competent external parties conducted at least once within a period of 5 ive years.
Brief Report on Duties and Responsibilties of SPI in 2015 In 2015, SPI has audited 3 three areas: Over The Counter OTC
Marketing, and 2 two branches of PT Indofarma Global Medika IGM – Indofarma subsidiaries located in Medan and Makasar.
The audit result conducted by SPI on this three areas, SPI gave 17 recommendations to OTC Marketing, 30 recommendation to
IGM Medan Branch, and 46 recommendation to IGM Makasar Branch.
268 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Di samping itu, SPI melakukan evaluasi dan monitoring untuk 4 empat bidang yang telah diaudit di sepanjang tahun 2014
terkait tindak lanjut atas hasil audit.
Berikut hasil evaluasi dan monitoring untuk tahun rekomendasi 2014 dan 2015.
Bidang unit
Tahun rekomendasi
recomdation Year
Jumlah rekomendasi
Total of recomendation
hasil monitoring Tindaklanjut sesuai
in line Belum sesuai
not in line Belum Ditindaklanjuti
not yet been followed up Tidak Dapat
Ditindaklanjuti no follow up can be done
Produksi 1 dan Produksi 2 Production 1 and Production 2
2014 60
- -
60 -
Desk Audit Bidang Teknik Technical Desk Audit
2014 13
- -
13 -
Teknologi Informasi Information Technology
2014 34
- -
34 -
Keuangan Finance
2014 13
- -
13 -
Pemasaran OTC OTC Marketing
2015 17
- -
17 -
IGM cabang Medan IGM Medan Branch
2015 30
- -
30 -
IGM cabang Makassar IGM Makassar Branch
2015 46
- -
46 -
Program Pengembangan Kompetensi
Selama tahun 2015, Karyawan dan Manajer SPI telah mengikuti berbagai program pendidikan, pelatihan, konferensi, seminar
atau workshopsebagai berikut,
Waktu Pelaksanaan Time Kegiatan subject
Penyelenggara organizer
2-13 Februari 2015 Audit Intern Tingkat Dasar I
Basic Internal Audit Yayasan Pendidikan Internal Auditor
Akuntan publik
Akuntan Publik, sebagai auditor eksternal, melakukan audit inansial untuk memberikan pendapat yang independen dan
objektif mengenai kewajaran, ketaatazasan dan kesesuaian laporan keuangan Perseroan dengan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun dalam menjalankan tugasnya, Auditor
Publik memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: 1.
Melakukan audit atas laporan keuangan Perseroan dan semua catatan akuntansi serta data penunjang
lainnya untuk memastikan kepatuhan, kewajaran, dan kesesuaian dengan Standar Akuntansi Keuangan SAK
dan memberikan opini atas laporan keuangan.
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Moreover, SPI also made some evaluation and monitoring on 4 four areas that have been audited in 2014 concerning the
follow-up on audit indings.
evaluation and monitoring results for recommendation years 2014 and 2015 are as follows:
Competency Development Program In 2015, Employees and SPI Manager have participated in
several education programs, trainings, conferences, seminars and workshops, as follows.
Public Accountant
Public Accountant, or audit process conducted by external auditors is to provide independent and objective opinion on
the fairness and compliance and suitability of the Companys inancial statements in conform to the Indonesian Financial
Accounting Standards and laws. In performing its duties, the External Auditor has the following duties and responsibilities:
1. To audit the company’s financial statements and all
accounting records and other supporting data to ensure compliance, fairness and suitability with Financial
Accounting Standards SAK and provide an opinion on the inancial statements.
269 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
2. Menyampaikan secara berkala danatau sewaktu-waktu
laporan perkembangankemajuan pelaksanaan audit termasuk informasi mengenai penyimpangan yang
signiikan kepada SPI dan Komite Audit.
3. Menerbitkan laporan hasil audit secara tepat waktu sesuai
dengan kontrakperjanjian. Auditor Publik harus terbebas dari pengaruh Dewan Komisaris,
Direksi dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam Perseroan, serta Perseroan wajib menyediakan semua catatan akuntansi
dan data penunjang yang diperlukan dalam proses audit eksternal sehingga memungkinkan Auditor Publik memberikan
pendapatnya tentang kewajaran, ketaat-azasan, dan kesesuaian laporan keuangan Perseroan dengan Standar Akuntansi
Keuangan Indonesia.
Penunjukan Auditor Publik mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan
Publik, mekanisme pengadaan barang dan jasa di Perseroan, dan usulan Dewan Komisaris yang disahkan dalam RUPS.
Berdasarkan PP 202015, Auditor Publik dibatasi paling lama untuk 5 lima tahun buku berturut-turut, dimana Auditor
Publik dapat memberikan kembali jasa audit setelah 2 dua tahun buku berturut-turut tidak memberikan jasa audit pada
perusahaan yang sama.
Berdasarkan keputusan RUPST tahun 2014, forum RUPS menyetujui penunjukan Kantor Akuntan Publik KAP
Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil untuk melaksanakan audit independen Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku
2015. Sementara akuntan yang akan melaksanakan audit independen Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2015
adalah Welly Adrianto. Periode ini merupakan yang ke-4 berturut-turut bagi KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan
Tanzil dalam melakukan audit independen Laporan Keuangan Perseroan. Sementara bagi akuntan Welly Adrianto, ini
merupakan periode ke-3 secara berturut-turut.
Kepada KAP Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil, Perseroan memberikan biaya jasa untuk melakukan audit
Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 sebesar Rp510.000.000,- belum termasuk pajak. Hasil audit menyatakan bahwa
Laporan Keuangan Tahun Buku 2015 Perseroan adalah Wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan
dan entitas anak tanggal 31 Desember 2014 serta hasil usaha, arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
2. To deliver on a regular basis andor at any time the
progress report of the audit including information on signiicant deviations to the Internal Audit unit and the
Audit Committee
3. Issuing audit reports in a timely manner in accordance
with the contractagreement The external auditor is free from the inluence of the Board
Commissioners, Directors and interested parties in the Company, and the Company shall provide all accounting
records and the supporting data to external auditors so the external auditors would be able to give their opinion on
the fairness, compliance, and suitability of the Companys inancial statements in conform to the Indonesian Financial
Accounting Standards.
The process of appointing the External Auditor refers Government Regulation No. 20 year 2015 on Public Accountant
Practice, the mechanism of procurement of goods and services in the Company and the approved proposal from the
Companys Board of Commissioners at the AGM. Based on PP 202015, Public Accountant can only give its service for 5 ive
consecutive iscal years and then its can give its service to the same company after absent for 2 two consecutive iscal years.
Based on 2014 AGM resolutions, AGM forum agreed to appoint Hendrawinata, Eddy, Siddharta and Tanzil Registered Public
Accountant KAP to conduct general audit of the Companys Financial Statements for the Fiscal Year 2015. While for
Independent Audit on Financial Report for iscal year 2015 conducted by Welly Adrianto. This year was the 4th consecutive
year for KAP Hendrawinata, Eddy, Sidharta and Tanzil in conducting the Company’s independent inancial report and
for Accountant Welly Adrianto was the third years.
The Company paid KAP Hendarawinata, Eddy, Siddharta and Tanzil Rp510,000,000 exclude tax for its service in conducting
inancial report for the 2015 iscal year. The audit results of inancial report for the iscal year 2015 is unqualiied in
all material respects, Company’s inancial position and its subsidiaries as per December 31, 2014, and the results of
operations and cash lows for the year ended on that date are in accordance with Financial Accounting Standards in Indonesia.
270 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Selain Laporan Keuangan Tahun Buku 2014, KAP Hendrawinata, Eddy,
Siddharta, dan Tanzil juga melakukan audit umum Laporan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL Perseroan
untuk Tahun Buku 2015.
Guna kepentingan transparansi, berikut disajikan audit Laporan Keuangan Perseroan 4 empat tahun berturut-turut, untuk
tahun buku 2012 hingga 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
Tahun Buku
Fiscal Year
akuntan
accountant
Kantor akuntan Publik
Public accountant Firm
opini
opinion
Biaya Jasa audit
audit Fee
2015 Welly Adrianto
Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil Wajar dalam semua hal yang material
unqualiied in all material respects Rp510,0 juta
2014 Welly Adrianto
Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil Wajar dalam semua hal yang material
unqualiied in all material respects Rp488,4 juta
2013 Welly Adrianto
Hendrawinata, Eddy, Siddharta, dan Tanzil Wajar dalam semua hal yang material
unqualiied in all material respects Rp480,7 juta
2012 Iskariman Supardjo
Hendrawinata, Eddy, dan Siddharta Wajar dalam semua hal yang material
unqualiied in all material respects Rp480,7 juta
Manajemen Risiko
Risiko dideinisikan sebagi segala peristiwa events, yang kemungkinan akan terjadi Likelihood, dan dapat berdampak
Impact negatif pada sasaran objective, Likelihood mengukur kadar ketidakpastian terjadinya peristiwa, sedangkan Impact
mengukur kadar besaran dari kemungkinan dampaknya. Risiko harus dikelola melalui sistem manajemen risiko terintegrasi
agar dampak negatifnya dapat diminimalkan sampai pada tingkatlevel yang dapat diterima oleh Perseroan. Pengelolaan
risiko merupakan bagian dari sistem manajemen Perseroan yang dilaksanakan terus-menerus, proaktif, sistematis dan
proaktif untuk mengidentifikasi, menaksir, mengelola, memantau dan melaporkan risiko-risiko bisnis di setiap
tingkatan unit kerja dan bersifat menyeluruh pada organisasi Perseroan. Terselenggaranya manajemen risiko yang efektif
dan terintegrasi membutuhkan peran aktif Dewan Komisaris, Direksi, dan seluruh karyawan Perseroan.
Direksi mendeinisikan dan menetapkan kebijakan manajemen risiko dengan memperhatikan strategi, sasaran, tujuan dan sifat
operasi Perseroan dan harus mendapat persetujuan Dewan Komisaris dan dikomunikasikan kepada seluruh karyawan
Perseroan. Proses manajemen risiko mencakup:
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
In addition to the Financial Statements for Fiscal Year 2014, the Public Accountant Firm of Hendrawinata, Eddy, Siddharta,
and Tanzil also conducted general audit on the Company’s Sustainability Program report for the iscal year 2015.
For transparency purpose, below are the table of Company’s inancial report for 4 four consecutive years from 2012 – 2015
Risk Management
Risk is deined as all events negative, which is likely to occur and can have an impact to the target objective. Likelihood
measures the levels uncertain of an events, while the Impact measures the magnitude of possible impacts. Risk must be
managed through an integrated risk management system, in which negative impacts can be minimized to the extent
level that is acceptable to the Company. Risk management is part of the Companys management system implemented
continuously, systematically, and proactively to identify, assess, manage, monitor and report the business risks at all working
units and with holistic nature in the Company organization. The implementation of integrated and efective risk management
require active roles from the Board of Commissioners, Board of Directors, management, and all employees of the Company.
Board of Directors deines and establishes risk management policies regarding strategies, goals, objectives, and nature of
Company’s operations and must be approved by the Board of Commissioners and communicated to management and all
employees of the Company. Risk management process include:
271 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
1. Identiikasi, analisis dan evaluasi risiko;
2. Penentuan strategi perlakuan risiko;
3. Implementasi strategi pengurangan risiko yang telah
ditentukan; dan 4.
Pelaporan dan pemantauan secara berkala. Identiikasi risiko di level stratejik dilakukan oleh Direksi dan
manajer bidangunit terkait dengan mempertimbangkan faktor-faktor risiko internal dan eksternal. Analisis risiko yang
teridentifikasi dilakukan untuk mengukur kemungkinan terjadinya loss events peristiwa risiko dan menilai dampak
risiko terhadap bisnis Perseroan. Penentuan pilihan strategi penanganan atau pengendalian risiko dilakukan melalui
pertimbangan cost-beneit analysis. Analisis, evaluasi dan penentuan perlakuan respon risiko dilakukan melalui fungsi
Kepatuhan, Kinerja, Manajemen Risiko yang melibatkan Direksi dan manajer terkait termasuk Satuan Pengawasan Intern.
Implementasi strategi dan pengendalian risiko dilakukan secara sistematis oleh Direksi dan fungsiunit terkait sesuai
dengan level risikonya. Untuk menjamin efektivitas respon risiko, ungsi Kepatuhan, Kinerja, Manajemen Risiko
mengkoordinir pelaksanaan strategi dan pengendalian risiko oleh Direksi atau unit terkait yang bertanggung jawab.
Fungsi Kepatuhan, Kinerja, Manajemen Risiko Perseroan melaporkan hasil identiikasi, analisis, evaluasi, pelaksanaan
strategi dan pengurangan risiko secara periodik 3 tiga bulanan kepada Direksi dan diteruskan kepada Dewan Komisaris.
Direksi mengungkapkan dalam laporan tahunan penilaian manajemen tentang risiko usaha dan risiko material yang
dapat diantisipasi, untuk menjadi informasi penting bagi para pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.
Acuan Penerapan Manajemen Risiko
Dalam menjelaskan proses manajemen risiko, Perseroan mengacu pada kerangka Enterprise Risk Management ERM
tahun 2004 yang diterbitkan The Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway Commission COSO dengan 8
delapan komponennya, yaitu: 1.
Lingkungan internal internal environment 2.
Penentuan sasaran objective setting 3.
Identiikasi peristiwa event identiication 4.
Penaksiran risiko risk assessment 5.
Respon risiko risk response 6.
Aktivitas pengendalian control activities 7.
Informasi dan komunikasi information communication 8.
Pemantauan monitoring 1.
Identiication, analysis and evaluation of risks; 2.
Determination of risk treatment strategies; 3.
Implementation of predetermined risk mitigation strategies; and
4. Reporting and monitoring on a regular basis.
Identiication of risk in strategic level is done by the Board of Directors and managers of divisionunit in regard with
internal and external risk factors. The analysis of identiied risk is conducted to measure the likelihood of loss events
risk event and assess the risk impact towards the Companys business. Determining the option of strategies or risk control is
conducted through the consideration of cost-beneit analysis. Analysis, evaluation and determination of treatment response
is conducted by risk management team involving relevant directors and managers including Internal Control Unit.
Implementation of the strategy and risk control is carried out systematically by the Board of Directors and the relevant
functionunit in accordance with the risk level. To ensure the efectiveness of risk response, Risk Management Unit
coordinates the implementation of the strategy and risk control by relevant unitdirectors responsible. The Company’s
Risk Management Team periodically reports the results of the identiication, analysis, evaluation, and implementation of risk
reduction strategies once in every three 3 three months to the BOD and forwarded it to the BOC. Directors disclose the
managements assessment of business risks and anticipated material risk in the annual report, and it serves as important
information for stakeholders in making the decision.
Reference for Risk Management Implementation In the implementation of risk management process, the
Company refers to Enterprise Risk Management ERM 2004 published by The Committee of Sponsoring Organizations
of Treadway Commission COSO with 8 eight components, which are:
1.
Internal environment 2.
Objective setting 3.
Event Identiication 4.
Risk Assessment 5.
Risk Response 6.
Control Activities 7.
Information Communication 8.
Monitoring
272 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Prinsip Manajemen Risiko Perseroan
Prinsip-prinsip yang digunakan manajemen Perseroan dalam mengembangkan, menerapkan, mengelola dan mengevaluasi
manajemen risiko adalah sebagai berikut: 1.
A
danya komitmen pimpinan; manajemen Perseroan
menetapkan tujuan dan arah perusahaan, termasuk tujuan manajemen risiko. Manajemen Perseroan menunjukkan
komitmen dan keterlibatan aktif dalam manajemen risiko dengan membangun dan memelihara lingkungan internal
di mana semua insan Perseroan dapat sepenuhnya terlibat dalam pencapaian tujuan perusahaan, termasuk tujuan
manajemen risiko.
2. Keterlibatan seluruh insan perseroan; keterlibatan aktif
dari seluruh pegawai pada semua tingkatan perusahaan mutlak diperlukan dalam penerapan manajemen risiko
sesuai wewenang dan tanggung jawab masing-masing.
3. Transparansi; seluruh potensi risiko yang ada pada setiap
aktivitas usaha Perseroan diungkapkan secara terbuka oleh setiap unit kerja yang ada dan dicantumkan dalam
daftar risiko sehingga tidak ada risiko potensial yang tidak diidentiikasi.
4. Integrasi; penerapan manajemen risiko perlu
diintegrasikan ke dalam proses usaha Perseroan, ke dalam proses pengambilan keputusan usaha oleh seluruh lapisan
manajemen, dan ke dalam nilai dan budaya perusahaan.
5. Perbaikan berkesinambungan; rancangan dan
penerapan manajemen risiko harus selalu diperbaiki sesuai kebutuhan perusahaan melalui peningkatan
kompetensi dan perbaikan sistem manajemen risiko.
6. Menciptakan nilai; manajemen risiko mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran Perseroan berupa sasaran strategis, kinerja keuangan, eisiensi operasi, ketaatan
terhadap hukum dan peraturan, kehandalan laporan manajemen, peningkatan corporate governance, dan
terjaganya reputasi Perseroan.
Prinsip manajemen risiko yang dipilih oleh manajemen akan menjadi pertimbangan penting dalam mengembangkan,
mengimplementasikan dan mengevaluasi manajemen risiko Perseroan. Penerapan prinsip tersebut di atas akan tercermin
pada setiap tahapan manajemen risiko yang dijalankan.
Tujuan dan Sasaran Manajemen Risiko
Adapun tujuan penerapan manajemen risiko bagi Perseroan adalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan Good Corporate Governance yang lebih baik
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Company Risk Management Principle Principles that applied by corporate management in
developing, implementing, managing and evaluating risk management are as follow:
1.
The Leaders Commitment; company management establish the company’s goal and direction, including
the purpose of risk management. The management demonstrate the commitment and active involvement in
risk management for developing and maintaining internal environment where all company’s individual can fully
contributing in achieving the company’s goals, including risk management purpose.
2. The involvement of all company’s individuals; active
involvement of all employees for all company’s level is absolutely needed for risk management implementation
relevant with the authorities and responsibilities of each individuals.
3. Transparency; all existing potentials risk in every
company’s business activities are publicly disclosed of all existing work units and included in risk list so no risk
potential unidentiied.
4. Integration; implementation of risk management needs
to be integrated in company business process, business strategic decision of all levels of management, and to
company’s values and cultures.
5. Sustainable Improvement; the design and implementation
of risk management should always be improved according to company’s needs through increased competency and
improvement of risk management system.
6. Creating Values; risk management supports the
achievement of the goals and objectives of the company by strategic goals, financial performance, operation
eiciency, laws and regulations compliance, reliability of management reports, improvement of corporate
governance and preservation of company reputation.
Risk management principle selected by management will become important consideration in developing, implementing,
and evaluating company’s risk management. Implementation of the principle will be reflected in every executed risk
management stage.
Goals and Objectives of Risk Management The goals of implementing risk management for the
company are: 1.
Achieving a better Good Corporate Governance
273 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
2. Menetapkan dan mengelola risiko yang dihadapi
Pe r s e r o a n , s e r t a m e m i n i m a l k a n d a m p a k yang ditimbulkannya.
3. Melindungi Perseroan dari risiko signiikan yang dapat
menghambat pencapaian tujuan dan mengamankan aset Perseroan yang meliputi sumber daya manusia,
aktiva, dan reputasi.
4. Menciptakan kesadaran dan kepedulian insan
Perseroan terhadap pentingnya manajemen risiko bagi Perseroan dan budaya risiko.
Sedangkan sasaran manajemen risiko adalah: 1.
Terciptanya seluruh insan Perseroan yang paham dan fokus pada proses pengelolaan risiko yang dihadapi
oleh Perseroan guna mendukung tercapainya tujuan Perseroan.
2. Terkelolanya semua risiko signifikan yang dapat
mempengaruhi pencapaian sasaran Perseroan setiap tahun yang meliputi sasaran strategis, sasaran
operasional, ketaatan terhadap peraturan, dan kehandalan laporan manajemen.
Untuk dapat mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan, indikator utama dalam menilai keberhasilan pencapaian
adalah sebagai berikut,
Perspektif
Perspective
sasaran
goal
Critical success Factors CsF indikator Kinerja Kunci iKK
Key Performance indicator
inisiatif strategi
strategic initiative
Efektiitas produk dan proses Efectiveness of product and
process On time delivery dan
optimalisasi kapasitas produksi On time delivery and
optimalization of product capacity
Lead time, akurasi perencanaan produk, production fulillment
Lead time, planning accuracy, production fulillment
Kapabilitas suplai Supply capability
Akurasi perencanaan produk, produksi yang agresif
Product Planning Accuracy, aggressive product
Improvisasi kualitas produk Improvization on product quality
Angka komplain Complaint number
Kualitas komplain Complaint quality
Fokus Pelanggan Customer Focus
Peningkatan loyalitas pelanggan
Customer loyalty Improvement Kecocokan harapan pelanggan
Customer expectation compatibility Customer Satisfaction Index
Akselerasi customer realtionship Customer relationship acceleration
Angka outlet yang aktif Active Outlet Number
Fokus Tenaga Kerja Manpower Focus
Peningkatan kemampuan tenaga kerja
Manpower skill improvement Komunikasi kepemimpinan
Leadership communication Kepuasan pelanggan
Penilaian tenaga kerja, komunikasi manajemen
Manpower assessment, communication
Utilisasi kompetensi Competency utilization
Tingkat kemampuan Skill level
Kepemimpinan, Tata Kelola dan Tanggung jawab
Kemasyarakatan Leadership, Governance and
Community Responsibility Peningkatan kualitas manajerial
Managerial quality improvement Pemenuhan regulasi dan tata kelola
perusahaan regulation and governance fulilment
Sertiikasi GMP GMP Certiication
GMP, KPKU dan implementasi GCG GMP, KPKU and its implementation
Skor KPKU KPKU score
Skor GCG GCG score
Keuangan dan Pasar Finance and Market
Kesehatan keuangan Financial Soundness
Biaya manajemen Management Fee
Proitabilitas Probability
Restrukturisasi biaya, pemasaran yang agresif
cost restructurization, aggressive marketing
Pengetahuan pasar Market knowledge
Pencapaian penjualan Sales achievement
Tingkat Kesehatan RKAP RKAP soudness level
2. Establishing and managing the risks faced by the company
as well as minimizing their impacts. 3.
Protecting the company from signiicant risk that may hinder the achievement of the goals and securing the
company’s asset including human resource, assets, and reputation
4. Creating the individual awareness and concern toward
the importance of risk management and risk culture for company.
While the risk management objectives are the following: 1.
To create company’s individuals who understand and focus on risk management process faced by the company
in supporting The achievement of company’s goals 2.
To manage all significant risks that may effect the achievement of the company each including strategic
and operational objective, compliance to the regulation and reliability of management reports.
To achieve the expected goals and objectives, the main indicator in determining the accomplishment are the following:
274 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Strategi Penerapan Manajemen Risiko
Strategi penerapan Manajemen Risiko Perseroan adalah sebagai berikut :
1. Membentuk fungsi yang bertanggungjawab secara
profesional untuk mengkoordinasikan penerapan manajemen risiko secara terintegrasi untuk seluruh
unit kerja.
2. Mengintegrasikan wewenang dan tanggung jawab setiap
pihak yang terlibat dalam penerapan manajemen risiko ke dalam job description Perseroan.
3. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia dalam
bidang manajemen risiko. 4.
Mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam proses usaha Perseroan.
Penerapan Manajemen Risiko Perseroan dilakukan secara menyeluruh, seperti yang terlihat pada skema di bawah ini,
struktur organ manajemen risiko Perseroan
RUPS
Annual General Meeting of Shareholders
DIREKTUR
Director
MANAJER
Manager
MANAJER
Manager
MANAJER
Manager
STAF MANAJEMEN RESiKO
Risk Management Staf Manajer Kepatuhan, Kinerja
dan Manajemen Risiko
COMPLIANCE, PERFORMANCE RISK MANAGEMENT
Manajer Satuan Pengawasan Intern
Internal Control Manager
DEWAN KOMISARIS
Board of Commisioners
Garis fungsional Fungtional Line
Garis Pelaporan Reporting Line
DIREKSI
Board of Directors
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
Risk Management Implementation Strategy implementation strategies of the risk management are as follow:
1. Establishing a function professionally responsible for
coordinating the implementation of integrated risk management for the entire units.
2. Integrating the authority and responsibility of each party
involved in the application of risk management into company’s job description.
3. I m p ro v i n g h u m a n re s o u rc e c o m p e t e n c y i n
risk management. 4.
Integrating risk management into Company business process
The Company’s risk management implementation conducted as a whole, as seen on the following scheme:
Company’s Risk Management Organ Structure
275 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Keterangan gambar:
: Dewan Komisaris berperan menjalankan fungsi pengawasan
terhadap penerapan manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi. BOC exercises overseeing of the risk management performed
by the Board of Directors. :
Direksi bertanggung jawab atas penerapan manajemen risiko Perseroan.
The Board of Directors is responsible for the implementation of Company’s risk management.
: Manajer Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko
bertanggungjawab kepada Direktur Utama untuk: a.
Mengadministrasikan penerapan Manajemen Risiko. b.
Mengintegrasikan semua upaya pengelolaan risiko di seluruh perusahaan.
c. Membuat dan menyampaikan Laporan Penerapan Manajemen
Risiko Perusahaan kepada Direktur Utama. Compliance, Performance Risk Management Manager are
responsible to the President Director for: a.
Administrating the risk management implementation b.
Integrating all risk management eforts throughout the company.
c. Creating and delivering the risk management
implementation report to president director
: Unit Kerja Pemilik Risiko Risk Taking Unit merupakan fungsi
pemilik risiko yang memiliki serangkaian tahapan proses kegiatan kerja. Risk Taking Unit berperan melaksanakan pengelolaan risiko
yang ada di fungsi kerja masing-masing. The Risk Taking Unit is a function of the risk owners with series
of process in their working activities. Risk Taking Units has the role of implementing risk management in their respective
working functions.
: Staf Manajemen Risiko bertugas membantu Manajer Kepatuhan,
Kinerja, dan Manajemen Risiko The staf of Risk Management has the task to assist the
manager of Compliance, Performance Risk Management.
Penanaman Nilai dan Budaya Risiko
Manajemen Perseroan melalui Fungsi Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko berupaya mengembangkan budaya sadar
risiko risk consciousness pada seluruh jenjang organisasi, termasuk menekankan pentingnya pengendalian internal
yang efektif. Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan melaksanakan lokakarya, self assesment risiko di fungsi kerja,
serta membantu fungsi kerja melakukan sosialisasi manajemen risiko secara terus menerus kepada seluruh karyawan.
Seluruh pimpinan unit kerja secara berjenjang harus membangun dan memelihara budaya sadar risiko di fungsi
kerja yang dipimpinnya sehingga setiap insan Perseroan selalu aktif memikirkan risiko yang terkait dengan unit kerjanya dan
memahami serta mematuhi kebijakan toleransi risiko yang berlaku untuk fungsi kerjanya.
Kegiatan membangun dan memelihara budaya sadar risiko harus diwujudkan secara nyata melalui komitmen
dan keteladanan para atasan kepada bawahannya, serta pemberlakuan secara konsisten sistem imbalan dan sanksi
reward and punishment terhadap keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan, strategi, sasaran dan atau rencana
hasil kegiatan.
Kategori Risiko
Guna memudahkan pelaksanaan identifikasi peristiwa dan pelaporan manajemen risiko maka perlu dilakukan
pengklasiikasian risiko. Pengklasiikasian risiko yang digunakan didasarkan atas metode ERM COSO dengan model klasiikasi
sebagai berikut:
Figure description:
Building the Value and Culture of Risk Company management through risk management and
compliance continues to develop the risk consciousness at all levels of the organisation, including emphazing the
importance of efective internal control. This can be done by doing workshops, self assessment of risk in work function as
well as helping to disseminate the work function of continuous risk management to all employees.
The entire hierarchical superiors should establish and maintain a culture of risk awareness in work function that led by them
so every individual in the company will always proactively think about the risk related to the work units and understand
as well as comply the applicable risk tolerance policy for their work function.
Activities to build and maintain a culture of risk awareness must be realized in real through commitment and exemplary of the
superiors to subordinates, as well as the consistent enforcement of reward and punishment system to all achievement and
failure for achieving the goals, strategies, objectives and or activities result plan.
Risk Classiication To simplify the identiication of an event and risk management
reporting, risk classiication is compulsory. Risk Classiication used based on the ERM COSO with classification model
as follows:
276 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Faktor Risiko
Risk Factor
Topik Risiko
Risk Topic
Katagori Risiko
Risk Classiication
Nama Risiko
Risk Name
Jenis-jenis risiko berdasarkan faktor, kategori, dan topik risiko disajikan dalam skema di bawah ini, sedangkan uraian nama-
nama risiko dari masing-masing topik mengacu, namun tidak terbatas pada nama-nama risiko sesuai hasil risk assessment
yang telah dilakukan.
EkonomiEconomy
• Persaingan Usaha Business Competition
• Pasar Market
• Ketersediaan Modal Capital availability
• Tingkat Suku Bunga interest rate
• Nilai Tukar Mata Uang exchange rate
• Tingkat Inlasi inlation rate
Lingkungan Alam Nature
• Bencana Alam Natural Disaster
• Iklim dan cuaca buruk Climate and bad weather
PolitikhukumPeraturan Kebijakan
Politic Law Rule Regulation
• Hukum dan peraturan Law and regulation
• Perubahan kebijakan pemegang saham Change in stock holding’s policy
• Kebijakan Pemerintah Government Regulation
Sosial Social
• Perilaku Masyarakat people behavior
Proses
• Kegagalan Produk Product malfunction
• Tidak tersedianya suplai produk Product Supply shortage
• Registrasi produk product registration
• Penempatan investasi Investment placement
• Ketersediaan SOP SOP availability
• Hukum Legal
• Pemahaman GCG GCG Comprehension
• Anggaran Budget
Sumber Daya Manusia hR
• Kompetensi karyawan employee’s competenc
y • Produktivitas karyawan
employee’s productivity • Kepuasan Kerja karyawan
employee’s work satisfaction • Integritas Karyawan
employee’s integrity
Teknologi Technology
• Teknologi Informasi Information Technology
Eksternal
External
Internal
Internal
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
The types of risk based on factors, category, and risk topics presented in the chart below, while the description of the
names of the risks of each topic referring to, but not limited to the names of the corresponding risk that carried out by the
results of the risk assessment.
277 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Kriteria Risiko
Kriteria risiko adalah kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan penilaian risiko. Kriteria Likelihood risiko dinyatakan dengan
persentase probabilitas keterjadian risiko, sedangkan kriteria dampak risiko dinyatakan dengan satuan ukuran sasaran
yang terpengaruh bisa berupa kerugian inansial, kehilangan reputasi perusahaan, kecelakaan kerja, dan sebagainya. Ukuran
likelihood dan dampak risiko tersebut dikonversikan menjadi skala semi kuantitatif 1 sampai dengan 5.
Dalam melaksanakan risk assessment manajemen menggunakan beberapa kriteria yaitu sebagai berikut :
1. Kriteria konversi
Skala dibawah ini sebagai kriteria untuk mengkonversi ukuran semi kuantitatif likelihood dan dampak risiko dan
kriteria ini digunakan untuk mengukur level risiko. Kriteria konversi ukuran likelihood dan dampak risiko
adalah sebagai berikut :
a. Ukuran Likelihood
level Probabilitas
Probability
Penjelasan note
1 Jarang
Rarely Mungkin terjadi hanya pada kondisi tidak normal; Probabilitas ≤ 20.
May occur only in abnormal condition; Probability ≤ 20. 2
Kemungkinan Keci Small Posibility
Mungkin terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 20 X ≤ 40. May occur some times; Probability 20 X ≤ 40.
3 Kemungkinan Sedang
Intermediate Possibility Dapat terjadi pada beberapa waktu; Probabilitas 40 X ≤ 60
Can occur some times; Probability 40 X ≤ 60 4
Kemungkinan Besar Big Possibility
Akan mungkin terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 60 X ≤ 80 Will probably occur in many circumstances; Probability 60 X ≤ 80
5 Hampir Pasti
Almost Certain Dapat terjadi pada banyak keadaan; Probabilitas 80 X 100
Can occur in many circumstances; Probability 80 X 100
b. Ukuran Dampak
level Dampak
Konsekuensi
impactConsequences
aspek aspect Kinerja
Performance
Finansial
Financial
Citra Perusahaan
Company’s image
Keselamatan Kerja
Work safety
Kinerja Performance
Finansial Financial
Citra Perusahaan Company’s Image
Keselamatan Kerja Work Safety
1 Tidak Signiikan
Insigniicant Target kinerja tidak tercapai 20
Performance target not achieved 20 Kerugian inansial
kecil Small
inancial loss Timbulnya publisitas jelek di
lingkungan internal Emerges bad publicity in internal
environment Kecelakaan Kerja dengan dampak luka
kecil tanpa perlu bantuan dokter Work accident with minor injuries with no
need of a doctor 2
Kecil Low
Target kinerja tidak tercapai ≥20 sampai 40
Performance target not achieved ≥20 to 40
Kerugian inansial sedang
Average inancial loss
Timbul publisitas jelek di lingkungan internal dan pemegang saham
Emerges bad publicity in internal environment and
stakeholders Kecelakaan Kerja dengan dampak luka
besar perlu bantuan dokter perusahaan Accidents with great injuries impact that
need doctor’s help
Risk Criteria Risk criteria are the criteria used in risk implementation.
Likelihood criteria expressed by the percentage of risk occurrence probability, while the risk impact criteria expressed
in units of the afected target size that could mean inancial loss, loss of Company’s reputation, working accidents, and so
on. The measure of the likelihood and risk impact are converted to a semi-quantitative scale of 1 to 5.
In implementing risk assessment, management used multiple criteria as follows:
1. Conversion Criteria
The below scale is agreed by the management of PT Indofarma Persero Tbk. as the criteria for converting
semiquantitative measure of likelihood and risk impact, and such criteria is used to measure the level of risk. The
conversion criteria of likelihood measure and risk impact is as follows:
a.
Likelihood Measures
b. Impact Measures
278 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
level Dampak
Konsekuensi
impactConsequences
aspek aspect Kinerja
Performance
Finansial
Financial
Citra Perusahaan
Company’s image
Keselamatan Kerja
Work safety
3 Sedang
Intermediate Target kinerja tidak tercapai ≥40
sampai 60 Performance target not achieved ≥40
to 60 Kerugian inansial
cukup besar Relatively
great inancial loss
timbulnya publisitas jelek di media lokal
Emerges bad publicity in local media Kecelakaan Kerja dengan dampak luka
besar perlu bantuan dokter spesialis tanpa opname
Accidents with great injuries impact that needs a specialist doctor’s help
without being hospitalized
4 Besar
High Target kinerja tidak tercapai ≥60
sampai 80 Performance target not achieved ≥60
to 80 Kerugian inansial
besar Great
inancial loss Timbulnya publisitas jelek di media
nasional Emerges bad publicity in national media
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka parah perlu bantuan dokter spesialis dan
perlu opname Accidents with severe injuries impact that
needs a specialist doctor’s help and hospitalized
5 Katastropik
Catastrophic Target kinerja tidak tercapai ≥80
Performance target not achieved ≥80 Kerugian inansial
sangat besar Gigantic
inancial loss Timbul publisitas jelek di media
nasional dan tuntutan hukum Emerges bad publicity
in national media and law suits
Kecelakaan Kerja dengan dampak luka sangat parah dan kematian
Accidents with severe injuries and death
2. Kriteria Batas Risk Appetite
Kriteria yang digunakan untuk menentukan batas antara risiko yang tidak dapat diterima dan dapat diterima
appetite risk adalah sebagai berikut:
5 Supplementary
Issue 15
Unacceptable 20
Unacceptable 25
Unacceptable 16
Unacceptable 20
Unacceptable 15
Unacceptable 10
Issue 12
Issue 9
Issue 12
Issue 10
Issue 4
Acceptable 3
Acceptable 2
Acceptable 2
Acceptable 3
Acceptable 4
Acceptable 4
Acceptable 1
Acceptable 5
Supplementary Issue
8 Supplementary
Issue
6 Supplementary
Issue 6
Supplementary Issue
8 Supplementary
Issue
Jarang 1
Rarely 1
Kemungkinan Kecil 2
Small Possibility 2
Kemungkinan Sedang 3
Intermediate Possibility 3
Likelihood
D a
mpak Impac
t
T idak Signiik
a n 1
insigniic ant 1
K e
cil2
Lo w 2
S e
da ng3
Int ermediat
e3
B esa
r4
High 4
K atastr
opik5
C atastr
opic 5
Kemungkinan Besar 4
Big Possibility 4
Hampir Pasti5
Almost Certain 5
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
2. Risk Appetite Limit Criteria
The criteria used to determine the boundary between the unacceptable and acceptable risk risk appetite
are as follows:
279 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
3. Kriteria tindakan sesuai dengan level risiko
Kategori level risiko
risk level Category
skor
score
Tindakan yang Diambil
action Taken
Rendah Low
X ≤ 4 Tidak diperlukan tindakan Acceptable
Sedang Middle
4 X ≤ 8 Disarankan diambil tindakan jika tersedia sumberdaya Supplementary Issue
Tinggi High
8 X ≤ 12 Diperlukan tindakan untuk mengelola risiko Issue
Ekstrim Extreme
12 X ≤ 25 Diperlukan tindakan segera untuk mengelola risiko Unacceptable
Penilaian Risiko Tahun 2015
Guna menjaga agar tujuan dan sasaran Perseroan dapat tercapai secara optimal, maka perlu dilakukan Penilaian
Risiko di lingkungan Perseroan dengan cara melakukan identiikasi risiko, menaksir kemungkinan terjadinya risiko
dan dampak yang ditimbulkan jika risiko itu terjadi, serta mengidentiikasi respon dan aktivitas pengendalian untuk
mengurangi dampak risiko yang akan terjadi terhadap risiko- risiko korporat maupun proses yang secara langsung maupun
tidak langsung berpengaruh terhadap pencapaian target kinerja tahun 2015.
Berdasarkan Penilaian Risiko dihasilkan 32 risiko korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target
kinerja tahun 2015 yang disebut dengan Top Risk Corporate yang harus dikelola dan dievaluasi oleh bidang Kepatuhan,
Kinerja, dan Manajemen Risiko . Sedangkan risiko korporat yang tidak berpengaruh langsung atas pencapaian target
kinerja tahun 2015 beserta risiko proses dikelola dan dipantau oleh Risk Oicer masing-masing bidang dan berkoordinasi
dengan Manajer Bidang.
Pelaksanaan risk assessment pada tahun 2015 dilakukan dengan cara mengevaluasi proil risiko tahun 2014 dikaitkan
dengan proses bisnis selama tahun 2015, melalui 3 tiga tahap langkah kerja sebagai berikut:
a.
Tahap I: Identiikasi risiko masing-masing bidang Pelaksanaan identifikasi risiko dilakukan oleh Risk
Officer dimasing-masing bidang, dipandu oleh Bidang Kepatuhan, Kinerja, dan Manajemen Risiko
setelah sebelumnya dilakukan sosialisasi Pedoman Manajemen Risiko. Dari hasil identiikasi risiko dengan
Risk Oicer dihasilkan sebanyak 309 risiko diseluruh bisnis proses Perseroan.
b. Tahap II: Diskusi internal antara Bidang Kepatuhan,
Kinerja, dan Manajemen Risiko dengan ManagerAsisten Manajer serta Risk Oicer masing-masing Bidang untuk
3. Criteria of action in accordance to the level of risk
Risk Assessment in 2015 in order to ensure that the goals and objectives of the Company
can be optimally achieved, risk assessment is needed in the Company’s environment by conducting risk identiication,
assessing the possibility of risk and its impact when it happen, and identiied respond and control activities to mitigate
possible risk on corporate risks and the processes that directly or indirectly afect the achievement of performance targets
in 2015.
Based on Risk Assessment there were 32 corporate risk with a direct efect on the achievement of performance targets
in 2015 called Top Corporate Risk and it must be managed and evaluated by the Compliance, Performance, and Risk
Management divisionsunits. While the corporate risk that have no direct efect on the achievement of performance targets
in 2015 with the risk process is managed and monitored by the Risk Oicer of each division and to coordinate with the
each division Manager.
Implementation of Risk Assessment in 2015 is completed by evaluating risk proile of 2014 in connection with business
process in 2015, through 3 three phases of work, which are:
a. Phase I: Risk Identiication, of each divisions
Risk identiication conducted by Risk Oicer of each divisions, lead by Compliance, Performance and Risk
Management Divisions prior to socialization of Risk Management Guidelines.
The result of risk identiication with risk oicer were 309 risks in the all process business of the Company.
b. Phase II: Internal Discussion between Compliance,
Performance, Risk Management divisions with Manager Assistant Manager and Risk Officer of each division
280 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
menentukan Risiko Korporat yang berpengaruh dan tidak berpengaruh langsung terhadap pencapaian target
kinerja dan Risiko Proses bidang. Dari diskusi internal tersebut diperoleh total 283 risiko
yang dapat diurai menjadi 32 risiko korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target
kinerja tahun 2015 dan 45 risiko korporat yang tidak berpengaruh langsung. Di samping itu, terdapat 206
risiko proses yang dikelola oleh masing-masing bidang.
c. Tahap III: Evaluasi yang dilakukan oleh bidang Kepatuhan,
Kinerja, dan Manajemen Risiko atas hasil diskusi internal dengan masing-masing bidang untuk diusulkan ke
Direksi menjadi 32 Top Risk.
Di bawah ini disajikan 32 Top Risk Corporate berdasarkan hasil Penilaian Risiko.
no Peristiwa Potensial yang mungkin terjadi dan berdampak pada sasaran
Potential events that may occur and impact on the target
Penilaian risiko
risk assessment
unit Penanggung
Jawab
unit in Charge
Wl K
Tr
1 Perusahaan tidak patuh pada standar industri terkini CPOBCPOTB
Company not in comply with the the latest industry standards GMP CPOTB 5
5 25
QA 2
Nilai hutang Valas meningkat The value of foreign currency debt is increasing
4 4
16 Treasury
3 Keterlambatan pembayaran ke pemasok
Delay payment to suppliers 4
4 16
Treasury 4
Kebijakan diskon penjualan tidak tepat Inappropriate discount policy
4 4
16 Marketing
5 Formula produk dan proses produksi tidak bisa menjamin konsistensi kualitas
Product formula and production process can not guarantee quality consistency 4
4 16
QA 6
Produk diperintahkan untuk ditarik oleh regulator Products ordered to be withdrawn by the regulator
4 4
16 QA
7 Bahan baku yang masih single source
Single source raw material 3
5 15
Procurement 8
Tidak didapatkan harga bahan baku yang terbaik kompetitif Can not assess a competitive raw material price
3 5
15 Procurement
9 Tidak optimalnya pengendalian persediaan overunder baik di pusat maupun di cabang
No optimal inventory control over under at the holding or at a branch 3
5 15
SCM 10
Kesalahan perhitungan HPP aktual Miscalculation in actual HPP calculation
3 4
12 Accounting
11 Ketidaktepatan dalam pembuatan Rencana Penjualan RP
Inaccuracy on Sales Plan 3
4 12
Marketing 12
Kecenderungan kenaikan HPP produk Product HPP increase tendency
3 4
12 Marketing
to determine corporate risk with direct and indirect inluences to the achievement of performance target
and process risk of each division From that internal discussion, a total of 283 risk can be
described as 32 corporate risk with a direct impact to the performance target achievement 2015 and 45 corporate
risk with no direct impact. In addition, there were 206 process risk that managed by each divisions
c. Phase III, Evaluation conducted by Compliance,
Performance and Risk Management Division on the result of internal discussion with each division to be proposed
to the Board of Directors were 32 Top Risk.
32 Top Risk Corporate based on Risk Assessment are as follows:
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
281 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
no Peristiwa Potensial yang mungkin terjadi dan berdampak pada sasaran
Potential events that may occur and impact on the target
Penilaian risiko
risk assessment
unit Penanggung
Jawab
unit in Charge
Wl K
Tr
13 Lock aplikasi oleh pemasok
Lock application by supplier 2
5 10
IT 14
Server Core AplikasiSystem Data Center tidak dapat diakses Server Core ApplicationSystem Data Center is not accessible
2 5
10 IT
15 Server, Modem, Router Switch Crash
2 5
10 IT
16 Pengguna mengambil data mencuri data untuk kepentingan pribadi
User steals data for personal interest 2
5 10
IT 17
Pengelolaan aset tidak optimal Asset management is not optimal
2 5
10 GA
18 Fasilitas peralatan seperti listrik, HVAC, steam, CompressedAir, air, dust collector tidak dapat
memasok ke produksi sesuai dengan kebutuhan Equipment facility such as electricity, HVAC, steam, Compressedair, dust collector can not supply to
the production as needed 2
5 10
Engineering and Maintenance
19 Tidak terpenuhinya persyaratan CPOB CPOTB air, udara tekan, steam, HVAC, dust collector
serta regulasi boiler, bejana tekan, bejana uap, pesawat angkat, instalasi petir, listrik, instalasi hidran
The requirements of CPOB CPOTB water, compressed air, steam, HVAC, dust collector and regulation of boilers, pressure vessels, steam vessels, aircraft lift, installation of lightning, electricity,
installation of a ire hydrant are not meet the standard 2
5 10
Engineering and Maintenance
20 Keterlambatan registrasi renewal lokalekspor
Late registration for renewal localexport 2
5 10
RD 21
Ketidaktepatan penggunaan anggaran pemasaran RKAP, khusus nya biaya promosi Inaccuracy in marketing budgetRKAP, especially promotion cost
3 3
9 Marketing
22 Ketidaksesuaian realisasi anggaran pemasaran dengan realisasi pencapaian targetRP
Mismatch between realization of marketing budget with realization of target achievement 3
3 9
Marketing 23
Penggunaan mesin produksi tidak efektif Inefective use of product machinery
3 3
9 Production
24 Wanprestasi pihak outsourcing
Breach of contract from outsourcing agency 2
4 8
IT 25
Terkena ancaman pidana aplikasi komputernya dan atau perdata antara identity bisnis Charge with Criminal and lawsuit computer application
2 4
8 IT
26 Kebakaran fasilitas produksi dan atau bangunangedung lainnya
Production facility and or other building is on ire 1
5 5
GA 27
Pencurian isik Server atau Peripheral Server or Peripheral is stolen
1 5
5 IT
28 Terhentinya transaksi dari Kantor Pusat, Kantor Pemasaran dan Distributor
Transaction from main oice, marketing and distributor are on hold 1
4 4
IT 29
Perbedaan harga jual produk yang sama di segmen reguler dengan lelang price diferencies of the same product on regular and auction segment
1 4
4 Marketing
30 Fluktuasi harga jual produkFluctuation in product selling price
1 4
4 Marketing
31 Core system aplikasi tidak update
No update on core system application 1
3 3
IT
32 Cracker hacker bersifat destruktif masuk ke sistem, mencuri password, secara sengaja
melawan keamanan komputer, menghapusmencuri data, dan umumnya melakukan cracking untuk keuntungan sendiri
Cracker destructive hackers get into the system, steal passwords, deliberately against computer security, remove steal data, and generally doing the cracking for his own advantage.
1 3
3 IT
282 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Dari tabel diatas maka dapat dipetakan proil risiko Perseroan jika dikelompokkan ke dalam Kategori Level Risiko adalah:
level risiko risk level
skor score
Jumlah risiko Total risk
Rendah Low
X ≤ 4 5
Sedang Middle
4 X ≤ 8 4
Tinggi High
8 X ≤ 12 14
Ekstrim Extreme
12 X ≤ 25 9
Jumlah Risiko Total Risk
32
Agar dapat menerapkan Manajemen Risiko dengan baik, beberapa rekomendasi yang dapat dilakukan Perseroan adalah:
1. Risiko yang telah teridentifikasi disempurnakan,
dimonitor dan dilakukan pengukuran secara periodik sejalan dengan sifat risiko yang dinamis dan mudah
berubah seiring perubahan lingkungan eksternal dan internal.
2. Melakukan identifikasi risiko secara menyeluruh
diawal tahun 2016 di semua bidang terkait yang dapat berpengaruh langsung dan tidak berpengaruh langsung
terhadap pencapaian target kinerja tahun 2016.
3. Membuat sasaran per bidang yang selaras dengan
sasaran korporat. 4.
Atas hasil pemetaan risiko level korporat yang berpengaruh langsung terhadap pencapaian target
tahun 2015, untuk risiko-risiko dengan Prioritas I skor x 12, Prioritas II 8 skor ≤ 12, dan Prioritas III 4 skor
≤ 8, manajemen Perseroan perlu melakukan respon dan pengendalian tambahan agar level risiko turun ke level
yang dapat diterima.
Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia SDM menjadi salah satu perhatian besar dalam pengelolaan operasional dan Tata Kelola
Perusahaan dari Perseroan. Selain sebagai salah satu modal utama, SDM merupakan bagian dari pemangku kepentingan
yang berjalan beriringan dengan keberhasilan Perseroan di masa-masa mendatang.
Pengelolaan SDM secara khusus ditempatkan sebagai salah satu organ pendukung Direksi dalam menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang Baik di lingkungan Perseroan. Pengelolaan aspek ini meliputi proses perencanaan,administrasi dan
sistem informasi SDM, penyediaan SDM, program orientasi, From the above table, risk proile of the Company can be
categorized into risk level as follows:
To implement a good risk management, several recommendation for Company to follows are:
1. For well-identified risks, a monitoring and periodic
measurements should be taken in line with the dynamic and changeable nature of the risks due to internal and
external environment changes.
2. Identify the overall risk in the beginning of 2016
in all areas with a direct and no direct impact to the achievement of performance targets in 2016.
3. Set the goals for each division that are aligned with
corporate goals. 4.
As a result of the corporate level risks mapping with direct afect to the achievement of the 2015 target, or risks with
the Priority I score x 12, Priority II 8 score ≤ 12, and Priority III 4 score ≤ 8, the Companys management
needs to conduct response and additional control so that the level of risk will go down to an acceptable level.
human Resources
Human resource management is one of main concern in operational management and Company’s Corporate
Governance. Apart from being one of the main asset, HR is a part of the stakeholders that go hand in hand with the
success of the Company in the future.
HR management speciically place as one of the Director’s organ in implementing Good Corporate Governance in
the Company. Its management include the planning, administration, and HR information systems, provision of
human resources, orientation, placement, payroll, work
ORgAn TATA KELOLA PERUSAHAAn
ORgAnS OF CORPORATE gOVERnAnCE
283 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
penempatan, penggajian, penilaian karya, pengembangan karyawan, perencanaan karir, mutasi, pemberhentian SDM,
dan kegiatan pembekalan pra purna bakti. Pengelolaan SDM harus didukung dengan sistem informasi yang tepat,
cepat dan selalu dikembangkan sesuai dengan visi dan misi Perseroan. Direksi menetapkan kebijakan pengelolaan SDM
antara lain dengan mempertimbangkan antara lain nilai budaya Perseroan.
Selengkapnya tentang SDM Perseroan dapat dilihat pada bagian Sumber Daya Manusia dan Pengembangan
Kompetensidalam Analisa dan Pembahasan Manajemen laporan tahunan ini.
assessment, employee development, career planning, transfer, dismissal, and debrieing for retirement. Human resource
management must be supported with appropriate, fast, and constantly developed information systems in accordance
with the Companys vision and mission. Board of Directors establishes the policy for HR management, among others,
by considering the value of the Company culture.
Detail on the Company’s HR can be found on the Human Resources Division and Competency Development in analysis
and Management Discussion in this annual report.
284 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
sisTem PengenDalian inTernal
InTERnAL COnTROL SySTEM
Merujuk pada kebijakan umum Pengendalian Internal dan Audit Internal seperti yang terdapat pada Piagam Satuan
Pengawasan Intern SPI Perseroan, disebutkan kebijakan umum Pengendalian Internal meliputi lima komponen
yaitu Lingkungan Pengendalian, Penilaian Risiko, Aktivitas Pengendalian, pemrosesan Informasi dan Komunikasi, serta
Pemantauan. Kelima komponen ini sesuai dengan kerangka pengendalian internal terpadu di dalam The Committee on
Sponsorship the Treadway Committe COSO.
LINGKUNGAN PENGENDALIAN
Lingkungan Pengendalian suatu organisasi mencerminkan keseluruhan sikap, kesadaran dan tindakan para anggota
Dewan Komisaris, Direksi dan karyawan terkait pentingnya pengendalian dan penekanannya pada organisasi. Secara
umum, Lingkungan Pengendalian menyediakan pola bagi terciptanya pengendalian dalam sistem operasi dan pencatatan
organisasi. Referring to General Policy of Internal Control and Internal
Audit as stated in the Company’s Internal Audit Charter SPI, general policy for internal control include ive components,
namely: Control environment, Risk assessment, Control activities, Information processing and communication and
Monitoring. These 5 components are in line with internal control frame within in the Committee on Sponsorship the Treadway
Committee COSO.
CONTROL ENVIRONMENT
Environmental Control of an organization relects the overall attitude, awareness and actions of the members of the Board
of Commissioners, Directors and employees on the importance of controlling and its impact on the organization. In general,
the Control Environment provides a pattern for the creation of control in the operating system and recording organization.
285 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Sebagai entitas usaha berbadan hukum Perseroan Terbatas yang telah menjadi perusahaan publik, kegiatan Perseroan
antara lain dibatasi oleh: a.
Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
b. Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
c. U n d a n g - u n d a n g N o. 8 Ta h u n 1 9 9 7 te nt a n g
Dokumen Perusahaan. d.
Undang-undang No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara.
e. Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik. f.
Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 2005 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pembubaran Badan Usaha
Milik Negara.
Selain itu dalam menjalankan tugasnya, Direksi Perseroan diawasi oleh Dewan Komisaris, dimana tugas dan tanggung
Jawab Direksi dan Dewan Komisaris terdapat dalam Anggaran Dasar yang dalam pelaksanaannya harus mengacu pada
peraturan perundang-undangan, antara lain sebagai berikut: a.
Peraturan Pemerintah No. 72 tahun 1998 tentang Pengamanan Sediaan Farmasi dan Alat Kesehatan.
b. Keputusan Menteri BUMN No. KEP-100MBU2002 tentang
Penilaian Kesehatan Badan Usaha Milik Negara. c.
Keputusan Menteri BUMN No. KEP-101MBU2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan
RKAP Badan Usaha MIlik Negara. d.
Keputusan Menteri BUMN No. KEP-102MBU2002 tentang Penyusunan Rencana Kerja Jangka Panjang Perusahaan
RJPP Badan Usaha MIlik Negara. e.
Peraturan Menteri BUMN No. 05MBU2008 tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Pengadaan Barang dan
Jasa BUMN dan perubahannya.
Sesuai ketentuan pasal 67 ayat 1 UU No.19 Tahun 2003, Direksi wajib membentuk SPI sebagai Aparat Pengawasan
Intern Perusahaan APIP. Lebih lanjut dalam pasal 70 ayat 1, Dewan Komisaris diwajibkan untuk membentuk Komite
Audit yang bekerja secara kolektif dan berfungsi membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. Untuk
menghubungkan Perseroan dengan pemegang saham, lembaga otoritas pasar modal dan keuangan, serta pihak lain
yang berkepentingan, sesuai Peraturan Bapepam No. IX.1.4 Perseroan mengangkat Sekretaris Perusahaan. Tanggung
jawab Sekretaris Perusahaan antara lain terkait penyampaian informasi material kepada pemangku kepentingan secara
tepat waktu, akurat, bertanggungjawab, dan menjunjung asas keterbukaan.
As a Limited Liability Company PT,transform into a public company, the Companys activities, among others limited by:
a. Law No. 40 Year 2007 regarding Limited Liability Company
b. Law No. 8 Year 1995 regarding Stock Market
c. Law No. 8 Year 1997 regarding Company’s Documents
d. Law No. 19 Year 2003 regarding State Owned Enterprises
e. Law No. 14 Year 2008 regarding Public Information
Transparency f.
Government Regulation No. 45 Year 2005 regarding Establishment, Management and Liquidation of State-
Owned Enterprises
Moreover, in performing its duties, Board of Directors is supervised by Board of Commissioners. the duties and
responsibilities of Directors and Board of Commissioners stated in the Articles of Association and the implementation should
refer to the laws and regulations, as follows: a.
Government Regulation No. 72 year 1998 concerning safety of Pharmaceutical and Medical Devices.
b. Decree of SOE’s Minister KEP-100 M-BUMN 2002
regarding the soundness Assessment of State Owned Enterprises.
c. Decree of SOE’s Minister KEP-101 M-BUMN 2002
concerning Planned Activities and Company Budget RKAP of State-Owned Enterprises.
d. Decree of SOE’s Minister KEP-102 M-BUMN 2002
regarding the preparation of the Companys Long-Term Corporate Plan RJPP of State-Owned Enterprises.
e. Decree of SOE’s Minister KEP-117 M-BUMN 2002
regarding the Implementation of Good Corporate Governance in State - O wned Enterprises and
its amendments.
In accordance with article 67 paragraph 1 of Law No. 19, 2003, the Board of Directors shall establish SPI as Corporate
Internal Supervisory Apparatus APIP. Furthermore, in Article 70 paragraph 1, the Board of Commissioners is required to
establish an Audit Committee that work collectively and to assist the Board of Commissioners in carrying out its duties.
To connect the Company with its shareholders, market authorities and inancial institutions, and other interested
parties, in accordance with Bapepam Regulation No.IX.1.4 Company appoints a Corporate Secretary. The responsibility
of the Corporate Secretary, among others, to deliver material information to the stakeholders in a timely, accurate,
responsible, and upholding the principle of transparency.
286 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
PENILAIAN RISIKO
Penilaian risiko terutama terkait dengan kemampuan mengidentifikasi serta mengukur besaran risiko dalam
mencapai tujuan organisasi. Lingkungan pengendalian yang baik dibentuk melalui kemampuan yang tinggi dari setiap
anggota organisasi dalam menilai risiko. Sedangkan dalam lingkungan pengendalian yang buruk, kemampuan anggota
organisasi dalam menilai risiko akan sangat rendah.
Kebijakan Manajemen Risiko adalah pedoman yang terstruktur dan sistematis dalam mengidentiikasi, mengukur, memetakan
dan mengembangkan alternatif penanganan risiko, serta dalam memantau dan mengandalkan penerapan penanganan risiko.
Tujuan Manajemen Risiko adalah untuk meningkatkan jaminan pencapaian target Perseroan. Sebagai entitas usaha bidang
industri farmasi dengan produk utama obat generik berlogo OGB, Perseroan beroperasi pada usaha yang berisiko cukup
tinggi. Secara ringkas, risiko yang dihadapi Perseroan dan langkah-langkah mitigasinya adalah sebagai berikut:
1.
Faktor Risiko Keuangan • Risiko Kredit
Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang diberikan kepada outlet. Perseroan
telah mengambil beberapa kebijakan yang dianggap penting untuk mengurangi risiko ini, yaitu untuk
memastikan bahwa penjualan produk hanya ditujukan kepada outlet yang dapat dipercaya dan
terbukti memiliki sejarah kredit yang baik. Perseroan juga memberlakukan kebijakan dimana semua
pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur veriikasi kredit dan
memberlakukan batasan kredit untuk outlet tertentu. Langkah preventif lain yang diambil Perseroan antara
lain: pemantauan yang intensif terhadap saldo dan umur piutang, serta pemberian diskon untuk
pembayaran tunai guna mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Untuk mengurangi risiko
kredit, Perseroan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang gagal bayar.
SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL
InTERnAL COnTROL SySTEM
RISK ASSESSMENT
Risk assessment is mainly associated with the ability to identify and quantify the amount of risk in achieving organizational
goals. Good control environment is formed through a high ability of each member of the organization in assessing the
risk. While in poor control environment, the ability of the organization’s members in assessing the risk are very low.
Risk management Policy is a structured and systematic guidance in identifying, measuring, mapping and developing alternative
risk management, as well as in monitoring and relying on the application of risk management. Risk Management objectives
are to increase guarantee’s achievement of its targets. As a pharmaceutical company with major products of generic drugs
Product OGB, Indofarma operate at suiciently high risk business. Briely , the risks faced the Company and mitigation
measures are as follows:
1. Financial Risk Factor
Credit Risk The Company is exposed to credit risk arising from the
credit granted to its outlets.To mitigate this risk, the Company has policies in place to ensure that sales of
products are made only to creditworthy customers with proven track record or good credit history. It is the
Companys policy that all customers who wish to trade on credit are subject to credit veriication procedures
and the credit limitation for some outlets. The other preventive actions taken by the Company are as follows:
the intensive monitoring on the receivables amount and aging, and granting discount for cash payment to
reduce the uncollectible receivables. To minimize credit risk, the Company will hold all products distribution to
defaulted customers.
287 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
• Risiko Likuiditas Perseroan mengelola likuiditasnya dalam membiayai
modal kerja dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup.
Besarnya proporsi penjualan kepada pemerintah yang biasanya terjadi menjelang akhir tahun,
sementara proses produksi harus dilakukan sejak awal, menyebabkan terjadinya risiko temporer
kekurangan likuiditas. Guna mengatasi masalah ini, pada tahun 2015
Perseroan berupaya mempertahankan komitmen pinjaman modal kerja kepada kreditur perbankan.
Perseroan telah menandatangani komitmen pinjaman modal kerja tersebut dengan menjaminkan lebih dari
50 asetnya. Di masa yang akan datang, Perseroan mendanai kebutuhan modal kerjanya dengan tetap
menggunakan alternatif pembiayaan. Dengan pengelolaan rantai pasok yang lebih baik,
Perseroan berhasil meningkatkan eisiensi dalam pengelolaan modal kerja sehingga dapat menekan
biaya bunga.
• Risiko Pasar Risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa depan
suatu instrumen keuangan akan berluktuasi karena perubahan harga pasar. Risiko pasar meliputi tiga
jenis yaitu: risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko harga lainnya seperti risiko perubahan
harga komoditas. a.
Risiko Nilai Tukar Mata Uang Asing Mata uang pelaporan adalah Rupiah. Kinerja
keuangan Perseroan dipengaruhi oleh luktuasi dalam nilai tukar mata uang Rupiah terhadap
Dolar Amerika Serikat. Selain karena pinjaman, hal ini dikarenakan Perseroan membeli alat-
alat kesehatan dan bahan baku dalam mata uang asing, antara lain Dolar AS, Euro atau
harga yang secara signiikan dipengaruhi oleh tolak ukur perubahan harganya dalam mata
uang asing terutama Dolar AS seperti yang dikutip dari pasar internasional. Perseroan
akan menghadapi risiko mata uang asing jika pendapatan dan pembelian Perseroan dalam
mata uang asing tidak seimbang dalam hal jumlah atau pemilihan waktu. Saat ini, Perseroan
tidak mengimplementasikan kebijakan formal lindung nilai untuk laju pertukaran mata uang
asing. Untuk mengurangi risiko ini, Perseroan •
Liquidity Risk The Company manages its liquidity in inancing its
working capital and repayment of matured loan by providing suicient cash and cash equivalents. High
sales share the Government that is usually realized in the very late month of the year, whereas production
process must be carried out far earlier, lead to risk of temporarily cash low mismatch.
To overcome this problem, in 2015 Company attempted to maintain a working capital loan
commitment to banking creditor. The company has signed a commitment to working capital loans by
guaranteeing more than 50 of assets. In the future, the Company still has to fund their working capital
needs with alternative inancing.
By managing supply chain better than last periode, the Company succeeded to improve working capital
eiency so it can decrease interest cost
• Market Risk
Market risk is the risk that the fair value of future cash lows of a inancial instrument will luctuate because
of changes in market prices. Market prices comprise three types of risk : interest rate risk, currency risk, and
other price risk, such as commodity price change risk.
a. Interest Rate Risk
The reporting currency is Rupiah. The Company’s financial performance is influenced by the
luctuation in the exchange rate between Rupiah and US Dollar. Besides loans, the Company also
purchases medical equipment and raw materials using foreign currencies, such as US Dollar, Euro
or which price is signiicantly inluenced by their benchmark price movements in foreign currencies
mainly US Dollar as quoted in the international markets. The Company has exposure to foreign
currency risk if the revenue and purchases of the Company denominated in foreign currency
are not evenly matched in terms of quantity or timing. Currently, the Company does not
implement any formal hedging policy for foreign exchange exposure. The Company plans for the
proper buying of foreign currencies for the import purchase, intensive foreign currency monitoring,
288 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
merencanakan pembelian mata uang asing yang cukup untuk pembelian produk impor,
pemantauan mata uang asing yang intensif serta perencanaan waktu pembelian yang tepat.
b. Risiko Harga
Hingga kini, ketergantungan industri farmasi Indonesia pada bahan baku impor masih sangat
besar. Karena itu, harga masih menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kelangsungan
industri farmasi di Indonesia. L a n g k a h a n t i s i p a t i f l a i n n y a a d a l a h
mengupayakan kontrak jangka panjang pembelian bahan baku tertentu yang harganya
sangat luktuatif.
c. Risiko Tingkat Suku Bunga Arus Kas dan Nilai
Wajar Risiko tingkat suku bunga Perseroan timbul
dari pinjaman jangka panjang. Pinjaman yang diterbitkan dengan tingkat bunga mengambang
menyebabkan Perseroan menghadapi risiko suku bunga arus kas. Pinjaman yang diterbitkan
dengan tingkat suku bunga tetap mengakibatkan Perseroan rentan terhadap risiko nilai wajar
suku bunga. Kebijakan Perseroan adalah mempertahankan pinjaman dalam instrumen
dengan tingkat suku bunga tetap. Selama tahun 2015, pinjaman Perseroan pada tingkat suku
bunga mengambang didenominasikan dalam Rupiah dan Dolar AS. Risiko tingkat suku bunga
dari kas dan piutang non-usaha tidak signiikan.
Berbagai skenario disimulasikan dengan mempertimbangkan berbagai pembiayaan
kembali, pembaharuan yang ada, serta alternatif pembiayaan dan lindung nilai.
Untuk setiap simulasi pergerakan tingkat suku bunga yang sama digunakan untuk
seluruh mata uang. Berdasarkan skenario ini, Perseroan menghitung dampak laba atau rugi
dari pergerakan tingkat suku bunga. Skenario- skenario tersebut dijalankan hanya untuk
liabilitas yang mewakili posisi utama yang dikenakan bunga. Simulasi dilakukan setiap
kuartal untuk membuktikan bahwa potensi kerugian maksimum masih dalam batasan yang
diberikan manajemen.
SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL
InTERnAL COnTROL SySTEM
and proper timing in purchasing to reduce the foreign currency risk.
b. Price Risk
So Far, domestic pharmaceutical industry is highly dependent on imported raw materials. Therefore,
price remains the main factor significantly efecting pharmaceutical industry in Indonesia.
Indofarma overcomes the threat by making long- term contracts that allow the Company renegotiate
term and price that have been agreed upon.
c. Cash Flow and Fair Value Interest Risk
The Company’s interest rate risk arises from long- term borrowings. Borrowings issued at loating
rates expose the Group to cash low interest rate risk. Borrowings issued at ixed rates expose the
Group to fair value interest rate risk. The Group’s policy is to maintain of its borrowings in ixed rate
instruments. During 2015, the Group’s borrowings at loating rate were denominated in the Rupiah
and US Dollar. The interest rate risk from cash and non-trade receivables is not signiicant.
Various scenarios are simulated taking into consideration reinancing, renewal of existing
position, alternative inancing and hedging.
Based on these scenarios, the Group calculates the impact on proit or loss of a deined interest
rate shift. For each simulation., the same interest rate shift is used for all currencies. The scenarios
are run only for liabilities that represent the major interest-bearing positions. The simulation
is done on a quarterly basis to verify that the maximum loss potential is within the limit given
by the management.
289 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
2. Manajemen Risiko Permodalan
Tujuan utama pengelolaan modal Perseroan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk
mendukung bisnis dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perseroan tidak diwajibkan untuk memenuhi
syarat-syarat modal tertentu. Perseroan mengelola permodalan untuk menjaga
kelangsungan usahanya dalam rangka mengoptimalkan kekayaan para pemegang saham dan manfaat kepada
pihak lain yang berkepentingan terhadap Perseroan, sekaligus untuk menjaga struktur optimal permodalan
untuk mengurangi biaya permodalan. Struktur permodalan Perseroan terdiri dari ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik Perseroan yang terdiri dari modal saham, tambahan modal disetor, dan
saldo laba, serta pinjaman dan utang bersih yang terdiri dari sewa pembiayaan, utang bank dikurangi dengan
saldo kas dan setara kas. Perseroan maupun Entitas Anak tidak diharuskan untuk memenuhi persyaratan
permodalan tertentu. Perseroan memonitor permodalan dengan menggunakan
rasio pengungkit gearing ratio yang merupakan total pinjaman berdampak bunga dibagi dengan total ekuitas
yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk. Kebijakan Perseroan adalah menjaga rasio pengungkit
dalam kisaran dari perusahaan terkemuka di Indonesia untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada
biaya yang rasional.
• Risiko Perekonomian Kinerja bisnis Perseroan, terutama dipasar reguler,
secara langsung dipengaruhi oleh daya beli masyarakat. Dengan demikian, penurunan PDB dan
inlasi memberikan dampak negatif terhadap kinerja pasar non-institusi ini. Sementara itu, di sektor pasar
institusi, kinerja Perseroan dipengaruhi oleh besaran belanja pemerintah di bidang kesehatan.
Guna memitigasi risiko ini, Perseroan terus melakukan upaya untuk meningkatkan penjualan ke pasar
reguler yang menjanjikan permintaan yang lebih berkelanjutan dengan pertumbuhan yang lebih stabil.
• Risiko Persaingan Usaha Harga OGB di Indonesia dikendalikan oleh pemerintah
dengan cara menetapkan Harga Netto Apotik HNA, yaitu harga di tingkat apotik yang berlaku untuk
seluruh produsen OGB. Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan terus berupaya menyeimbangkan
portofolio penjualan produknya dengan antara lain meluncurkan sejumlah produk dbat bermerek
dagang, termasuk obat non-resep dokter, atau Over The Counter OTC.
2. Capital Risk Management
The primary objective of the Companys capital management is to ensure that it maintains healthy capital
ratios in order to support its business and maximize shareholder value. The Company is not required to meet
any capital requirements. The companys manages its capital to safeguard the
company ability to continue as a going concern in order to maximize the return to shareholders and beneits
for other stakeholders, and to maintain optimal capital structure to reduce the cost of capital.
The capital structure of the Company consists of equity attributable to owners of the Company consists of share
capital, additional paid-in capital and retained earnings and net of loans and payables consists of lease liabilities,
loans payable to banks net of cash and cash equivalents. Neither the Company nor the subsidiaries are subject to
externally imposed capital requirements.
The Company monitors capital using a gearing ratio, which is net debt divided by total equity attributable to
equity holders of the parent entity. The Company policy is to maintain its gearing ratio within the range of gearing
ratio of the leading companies in Indonesia in order to secure access to inance at a reasonable cost.
• Economic Risk
Indofarma’s business performance, particularly in reguler market is directly dependent on consumers’
purchasing ability. Decline on GDP and high inlation rate are negatively afected the Company’s
performance in this non-Government institution market. Meanwhile, in the institution market, the
Company’s performance is dependent upon the Government expenditure on
To minimize the risk, Indofarma makes continuous eforts to increase sales in regular market that ofers
both more continuous demands and stable growth.
• Business Competition Risk
Price of Generic Drug Product OGB in Indonesia is controlled by the Government by ixing the net
price in the pharmacies’ level Harga Netto Apotik, HNA and imposing the price to all OGB Producers.
To minimize this risk, Indofarma keeps balancing its sales portfolio such as launching branded products
including non – prescription drugs, or Over the Counter OTC
290 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
AKTIVITAS PENGENDALIAN
Aktivitas pengendalian terkait dengan kemampuan memilih jenis pengendalian yang tepat dari berbagai
jenis pengendalian. Kemamampuan ini secara langsung dipengaruhi oleh ketepatan dalam mengidentiikasi dan
menilai besaran risiko.
Pengendalian Perseroan antara lain dilakukan melalui dokumen RJPP dan RKAP yang memuat strategi, program
dan kegiatan serta kebijakan guna mendukung pencapaian tujuan. Hasil pemetaan strategis dijabarkan secaraoperasional
dalam bentuk sasaran dan inisiatif strategik yang terukur, sehingga menghasilkan Indikator Kinerja Kunci IKK. Selain
RJPP dan RKAP, pengendalian aktivitas Perseroan dilakukan melalui ketentuan yang ditetapkan Direksi, antara lain:
•
Surat Keputusan Direksi Perseroan No. 274-1SKVII2009 Tanggal 1 Juli 2009 tentang Pedoman Pengadaan Barang
dan Jasa. •
Perjanjian Distribusi antara Perseroan dengan Entitas Anak IGM.
• Prosedur Tetap Protap pelayanan distribusi Perseroan
kepada Entitas Anak IGM. Pengendalian penjualan produk melalui Entitas Anak IGM,
khususnya lelangproyek kepada institusi pemerintah, dilakukan melalui dokumen Proposal Kelayakan Tender PKT.
INFORMASI DAN KOMUNIKASI
Sistem informasi dan komunikasi yang baik dan handal dapat tercipta jika setiap anggota organisasi mendapat pesan yang
jelas tentang apa yang harus dilakukan agar keseluruhan tujuan organisasi dapat tercapai. Kewajiban Perseroan
menyajikan informasi keuangan antara lain ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 64 Tahun 1999 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1998 tentang Informasi Keuangan Tahunan Perusahaan. Penyusunan dan
penyajian informasi keuangan mengacu pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK yang dikeluarkan Ikatan
Akuntan Indonesia IAI.
Dalam rangka meningkatkan kualitas informasi, telah diimplementasikan program aplikasi Enterprise Resource
Planning ERP, baik pada Perseroan maupun Entitas Anak. Terkait dengan informasi timbal balik dalam Grup atau
SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL
InTERnAL COnTROL SySTEM
CONTROL ACTIVITY
Control activities regarding with the ability to choose the right type of control. This ability is directly inluenced by the
accuracy in identifying and assessing the amount of risk.
Control measurement among others are conducted through RJPP and RKAP document containing strategies, programs and
activities and policies in order to support the achievement of objectives. Results of the strategic mapping translated
in operational as goals and measurable strategic initiatives, resulting in a Key Performance Indicator KPI. Besides RJPP
and RKAP, Company’s internal control is carried out through a formal documentation set out by Directors, namely:
•
Board of Directors Decree No. 274-1 SK VII 2009 dated July 1, 2009 regarding procurement of goods and services.
• Distribution Agreement between the Company and its
Subsidiary IGM. •
Standard Operating Procedures SOPs on distribution service from Company to its subsidiary IGM
Control of product selling through Subsidiaries IGM, especially auction project to government agencies, conducted through
Tender Eligibility Proposal PKT. In subsidiary IGM there is no formal SOPs available to guide and control all operational
activities as well as administration and inance.
INFORMATION AND COMMUNICATION
Good and reliable information and communication system can be created if every member of the organization gets
a clear message on to do thing so that the overall goals of the organization can be achieved. Company’s obligation to
presents inancial information among others stipulated in Government Regulation No. 64 year 1999 on Amendment
of Government Regulation No. 24 year 1998 on Company Annual Financial Report. The preparation and presentation
of inancial report refers to Financial Statements Standard PSAK issued by Indonesian Accountant Organization IAI.
To improve the quality of information, Enterprise Resource Planning ERP program has been implemented, both at the
Company and the Subsidiary. Concerning with the mutual information in groups or business groups-such as inventory
291 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
kelompok usaha—seperti informasi persediaan, utang- piutang, dan transaksi keuangan lainnya—dilakukan
rekonsiliasi periodik secara bulanan. Laporan keuangan kelompok usaha dikonsolidasikan dan diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik KAP.
Secara periodik Perseroan menyusun dan menyajikan Laporan Berkala triwulan, semester, dan tahunan baik untuk
kepentingan internal manajerial maupun eksternal. Untuk komunikasi informasi Perseroan kepada pihak pemangku
kepentingan, khususnya para pemegang saham, Perseroan membentuk Sekretaris Perusahaan. Komunikasi informasi
kepada publik mengacu pada ketentuan Undang-undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik.
Sebagai perusahaan publik, Perseroan memiliki situs web www.indofarma.co.id yang dapat digunakan untuk mengakses
informasi terkait Grup atau kelompok usaha. Perseroan juga mengadakan pertemuan rutin berkala dengan kalangan media
massa, investor, dan pihak lain yang berkepentingan.
PEMANTAUAN
Pemantauan adalah usaha berkelanjutan untuk meyakinkan bahwa setiap gerak organisasi secara sinergis sedang mengarah
kepada usaha pencapaian tujuan. Hal ini dilakukan dengan menilai kembali kekuatan lingkungan pengendalian, usaha-
usaha penilaian risiko dan pemilihan aktivitas pengendalian.
Pemantauan aktivitas usaha dan keuangan Perseroan dilakukan baik oleh pihak internal maupun eksternal,
sebagaimana diamanatkan oleh UU No.19 Tahun 2003 tentang BUMN, yang meliputi:
a.
SPI melaksanakan tugas sesuai Program Kerja Pemeriksaan Tahunan PKPT, dimana hasil pelaksanaan tugas SPI
termasuk rekomendasi perbaikannya dituangkan dalam Laporan Hasil Pelaksanaan LHP yang disampaikan
kepada Direksi pasal 67, 68 dan 69.
b. Komite Audit melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
organ pendukung Dewan Komisaris, termasuk memfasilitasi dan berkomunikasi dengan pemeriksa
eksternal, serta bekerja sama dengan SPI pasal 70.
c. KAP yang ditunjuk melalui RUPS melaksanakan tugas
pemeriksaan atas laporan keuangan sesuai perjanjian dan hasilnya disampaikan kepada Direksi pasal 71 ayat 1.
information, debts, and other inancial transactions- a periodic reconciliation on a monthly basis is conducted. Financial
Report of its Business group are consolidated and audited by Public Accounting Firm KAP.
The Company prepares and presents the Periodic Reports quarterly, semester, and annually for internal managerial
and also external purposes. For information communication to the stakeholders, especially shareholders, the Company
established the Corporate Secretary. This Information Communication to the public refers Law No.14 year 2008
regarding transparency of Public Information.
As a public company, the Company has a website www. indofarma.co.id that can be used to access information related
to groups or business groups. The Company also periodically hold regular meetings with the media, investors, and other
interested parties.
MONITORING
Monitoring is an ongoing effort to ensure that every movement in the organizations synergized to achieve business
objectives. This is done by reassessing the strength of the control environment, risk assessing eforts and the selection
of control activities.
Monitoring of the Companys business and inancial activity conducted by both internal and external parties, as mandated
by the Law No.19 year 2003 regarding State Owned Enterprises, which include:
a.
SPI carry out its tasks according to the Annual Examination Work Program PKPT, where the results of its tasks
including recommendations for improvement are set forth in the Implementation Report LHP submitted to
the Board of Directors articles 67, 68 and 69.
b. The Audit Committee carry out its duties and functions
as a BoC’s supporting organ BOC, to facilitate and communicate with the external auditors, as well as
collaborating with SPI Article 70.
c. KAP appointed by the RUPS carry out its tasks on the
financial statements as per the agreement and the results were submitted to the Board of Directors article
71 paragraph 1.
292 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
d. Badan Pemeriksa Keuangan BPK melaksanakan
pemeriksaan sesuai ketentuan peraturan dan perundang- undangan pasal 71 ayat 2, baik pemeriksaan keuangan,
pemeriksaan kinerja, maupun pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Hasil pemeriksaan oleh BPK dituangkan dalam laporan pemeriksaan yang disampaikan kepada Direksi. Perseroan
menindaklanjuti rekomendasi dalam laporan hasil pemeriksaaan, serta memberikan jawaban atau penjelasan
kepada BPK. Tindak lanjut atas rekomendasi dapat berupa pelaksanaan seluruh atau sebagian dari rekomendasi.
Pemantauan tindak lanjut terhadap rekomendasi dilaksanakan oleh SPI dan Komite Audit. Dalam hal sebagian atau seluruh
rekomendasi tidak dapat dilaksanakan, Perseroan wajib memberikan alasan yang sah. BPK memantau pelaksanaan
tindak lanjut hasil pemeriksanaan.
SISTEM PEngEnDALIAn InTERnAL
InTERnAL COnTROL SySTEM
d. The State Audit Board BPK carry out its audit in
accordance with regulations and legislation Article 71 paragraph 2, for inancial audit, performance audit, and
other speciic audit.
Audit report by BPK is submitted to the Board of Directors. The Company follows up the recommendations in audit report and
provide answers or explanations to BPK. The Follow-up can be the implementation of all recommendation or partly. Follow-
up Monitoring is conducted by SPI and the Audit Committee. In the event that some or all recommendations can not be
implemented, the Company is required to provide a valid reason. BPK monitors the implementation of the follow-up.
293 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
TaTa Kelola KeTerBuKaan inFormasi
CORPORATE gOVERnAnCE DISCLOSURES
Sesuai asas transparansi dalam penerapan GCG dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia yang dirilis Otoritas Jasa
Keuangan OJK, transparansi dan tata kelola keterbukaan informasi menjadi salah satu pilar bagi perusahaan publik
seperti Perseroan untuk menginformasikan data dan informasi yang layak bagi pemegang saham, publik dan pemangku
kepentingan. Selain bagian dari pedoman pelaksanaan GCG, transparansi dan tata kelola keterbukaan informasi
akan mengirimkan pesan atas data dan informasi yang akurat atas perkembanganaktivitas operasional dan proses
usahaPerseroan; yang kemudian akan berimbas pada proil saham Perseroan di pasar modal serta citra Perseroan di
masyarakat luas.
KORESPONDENSI DAN LAPORAN BERKALA
Informasi keuangan dan non keuangan dari Perseroan telah disusun dan dilaporkan secara transparan kepada
pemegang saham, pemangku kepentingan dan lembaga Corresponding with main principle of transparency in the
implementation of GCG and Indonesian Corporate Governance Roadmap released by the Financial Services Authority OJK,
transparency and disclosure have become one of the pillars for an LCC to inform the proper data and information to
shareholders, the public, and stakeholders. In addition to the guidelines for GCG implementation, governance transparency
and disclosure will send a message over accurate data and information towards the activity progress of the Companys
operations and business processes; which will then impacting the Company’s shares profile in the capital market and
improving its image in the community.
CORRESPONDENCE AND PERIODIC REPORTS
Financial and non-inancial information of the Company have been prepared and reported in a transparent manner to
shareholders, stakeholders, and other agencies as required. The
Paparan kinerja dan operasional Perseroan pada Public Expose Tahunan tanggal 28 Desember 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia.
The Companys performance and operations exposure at The Annual Public Expose on 28 December 2015 at the Indonesia Stock Exchange.
294 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
lain yang dipersyaratkan. Informasi dilaporkan sesuai target waktu, tersajikan dengan lengkap dan akurat, terkini, utuh
dan memadai sesuai dengan tata cara, jenis dan cakupan sebagaimana diatur dalam ketentuan tentang Transparansi
Kondisi Keuangan Perseroan. Informasi dipaparkan melalui laporan berupa:
•
Laporan Triwulan. •
Penjelasan dan klariikasi atas pemberitaan di media massa, kepada Bursa Efek Indonesia dan Otoritas
Jasa Keuangan. •
Keterbukaan informasi terkait Corporate action dan public expose.
• L a p o r a n a d m i n i s t r a s i b u l a n a n p e m e g a n g
saham Perseroan. •
Laporan Tahunan. Di bawah ini disajikan korespondensi Perseroan dengan Bursa
Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan selama tahun 2015.
Korespondensi dengan Bursa efek indonesia Correspondence with indonesia stock exchange
Bentuk Korespondensi
Type of Correspondency
Frekuensi
kali
Frequency
Perihal
subject
Surat dan e-reporting
Lettter and e-reporting 5
Penyelenggaraan RUPS
RUPS Organizing
4 Laporan Keuangan
Financial Report
1 Laporan Tahunan 2014
2014 Annual Report
e-reporting 3
Paparan publik
Public Expose
12 Laporan bulanan registrasi pemegang efek
Monthly Report on registration of share holders
1 Perubahan komite audit
Changes in audit committee
1 Keterbukaan Informasi dalam rangka penerbitan MTN II
Information Transparency for the issuing of MTN
1 Penjelasan atas pemberitaan di media
Explanation on news on media
Korespondensi dengan otoritas Jasa Keuangan Correspondence with The Financial services authority
Bentuk Korespondensi
Type of Correspondency
Frekuensi
kali
Frequency
Perihal
subject
Surat dan e-reporting
Lettter and e-reporting 5
Penyelenggaraan RUPS
RUPS Organizing
4 Laporan Keuangan
Financial Report
1 Laporan Tahunan 2014
2014 Annual Report
e-reporting 3
Paparan publik
Public Expose
12 Laporan bulanan registrasi pemegang efek
Monthly Report on registration of share holders
1 Perubahan komite audit
Changes in audit committee
1 Keterbukaan Informasi dalam rangka penerbitan MTN II
Information Transparency for the issuing of MTN
1 Penjelasan atas pemberitaan di media
Explanation on news on media
TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI
InTERnAL COnTROL SySTEM
information reported to the appropriate target date, presented completely and accurately, updated, full, and adequate in
accordance with the procedures, the type, and the scope set forth in the provisions of the Transparency of Financial
Condition. The information presented by the report include:
• Quarter Report
• Explanation and clarification of media coverage,
to Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority.
• Disclosure of information related to corporate action
and public expose •
Monthly Administration Report on the Company’s Shareholders
• Annual Report
The correspondency between the Company with the Indonesia Stock Exchange and the Financial Services Authority in 2015
are as follows:
295 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Situs Web Perseroan
Sesuai peraturan OJK No. 8POJK.042015 tentang Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik yang baru dirilis, keberadaan
situs web memiliki peran yang signiikan atas tata kelola keterbukaan informasi. Pengungkapan dan ketersediaan
informasi pada situs web Perseroan akan memberikan manfaat kepada pemegang saham, publik dan pemangku kepentingan,
dimana hal ini akan memungkinkan penyampaian informasi tidak terbatas yang dapat dilakukan secara cepat, tepat, murah
dan membantu para pemegang saham dan pemangku kepentingan serta pihak lain sebelum mengambil keputusan.
Perseroan telah memiliki situs web resmi dengan alamat www.indofarma.co.id. Situs web ini menyediakan konten
seputar informasi Perusahaan yang komprehensif dan berguna bagi akses informasi dari pemegang saham dan pemangku
kepentingan. Di bawah ini tersaji kesesuaian www.indofarma. co.id dengan peraturan OJK No. 8POJK.042015.
PoJK no. 8PoJK.042015 Kesesuaian
Compliance
PoJK no. 8PoJK.042015
Ketentuan Umum General Requirement
Situs Web Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyajikan informasi dalam Bahasa Indonesia dan bahasa asing,
dengan ketentuan bahasa asing yang digunakan paling kurang Bahasa Inggris. Informasi yang disajikan dalam
bahasa asing wajib memuat informasi yang sama dengan informasi yang disajikan dalam Bahasa Indonesia.
V Issuer or Public Company Websites shall present information in
Indonesian and foreign languages, with the provisions of foreign languages used at least English. The information presented in a
foreign language must contain the same information as the one presented in Indonesian.
Informasi yang termuat mengenai Emiten atau Perusahaan Publik terbuka untuk umum, aktual, dan terkini.
V Information contained regarding the Issuer or Public Company is
open to the public, actual and up to date. Dapat diakses setiap saat oleh semua pihak.
V Can be accessed at any time by all parties.
Informasi Umum Emiten atau Perusahaan Publik General Information on Issuer or Public Company
Identitas Perusahaan, mencakup nama, alamat dan kontak kantor pusat danatau kantor perwakilan Emiten atau
Perusahaan Publik, dan alamat pabrik jika ada yang paling kurang meliputi nomor telepon, nomor faksimile,
dan alamat surat elektronik yang dapat dihubungi. V
Corporate Identity, including the contact name, address and head oice and or representative oices of the Issuer or Public Company,
also the address of the manufacturer if any, should at least include phone numbers, facsimile and electronic mail address that can be
reached. Riwayat singkat Emiten atau Perusahaan Publik.
V A Short History of the Issuer or Public Company
Struktur organisasi Emiten atau Perusahaan Publik. V
The organisation Structure of the Issuer or Public Company.
Company Website
According to OJK Regulation No. 8 POJK.04 2015 on the Website of the Issuer or Public Company recently released,
the existence of the website has a significant role on governance information disclosure. Disclosure and availability
of information on the Company website will provide beneits to the shareholders, public and stakeholders, as this will enable
the delivery of limitless information in fast pace, accurate, inexpensive manner and enable to help the shareholders and
stakeholders as well as other parties before make decisions.
The Company has an oicial website under the address www. indofarma.co.id. This website contains comprehensive and
useful information about the company for the shareholdres and stakeholders to accessed. Below is the content of www.
indofarma.co.id website that complies with OJK Regulation No. 8 POJK.04 2015.
296 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Struktur kepemilikan Emiten atau Perusahaan Publik, meliputi:
• Uraian tentang nama pemegang saham dan persentase kepemilikannya setiap akhir bulan.
• Informasi mengenai pemegang saham utama dan pengendali Emiten atau Perusahaan Publik, baik
langsung maupun tidak langsung, sampai kepada pemilik individu, yang disajikan dalam bentuk skema
atau diagram.
• Nama entitas anak, perusahaan asosiasi, perusahaan ventura bersama dimana Emiten atau Perusahaan
Publik memiliki pengendalian bersama entitas, beserta persentase kepemilikan saham, bidang
usaha, dan status operasi perusahaan tersebut jika ada.
V The ownership structure of the Issuer or Public Company, included:
• A description of the shareholder’s names and each of their
ownership percentage at the end of the month. •
Information on the principal shareholders and the controler of the Issuer or Public Company, either directly or indirectly, to the
individual owners, which presented in scheme or diagram. •
The name of subsidiaries, association companies, joint venture companies in which the Issuer or Public Company have joint-
control entities, along with the percentage of ownership, line of business, and the operating status of the company if any.
Struktur grup Emiten atau Perusahaan Publik dalam bentuk bagan yang paling kurang meliputi perusahaan dalam
grup Emiten atau Perusahaan Publik yang berada dalam pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.
V Structural group of the Issuer or Public Company in the form of charts
that at least include companies in the Issuer or Public Company’s group under the supervision of the Financial Services Authority.
Proil Direksi, Dewan Komisaris, Komite, dan Sekretaris Perusahaan paling kurang meliputi: foto, nama, riwayat
jabatan—termasuk rangkap jabatan, riwayat pendidikan, dan hubungan ailiasi anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris dengan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris lainnya, serta pemegang saham jika
ada. V
The proile of Directors, Board of Commissioners, the Committee, and the Corporate Secretary at least include: photo, name, career history-
-including concurrent positions, education, and the ailiation of Directors and the Board of Commissioners with the members of the
Board of Directors and or members of the Board of Commissioners, as well as shareholders if any.
Nama dan alamat Akuntan Publik yang mengaudit laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik dalam tahun
berjalan. V
The name and the address of Certiied Public Accountants who audit the inancial statements of the Issuer or Public Company in the
current year. Nama dan alamat Pemeringkat Efek jika ada.
X The name and the address of Securities Rating Agency if any.
Nama dan alamat Wali Amanat jika ada. X
The name and the address of Trustee if any. Nama dan alamat Biro Administrasi Efek jika ada.
V The name and the address of Securities Administration Bureau if any.
Dokumen Anggaran Dasar. V
Articles of Association Document Informasi Bagi Pemodal atau Investor
Information for Investors Prospektus Penawaran Umum.
X Public Ofering Prospectus.
Laporan tahunan, untuk periode 5 lima tahun buku terakhir.
V The annual report, for the period of 5 ive last iscal year.
TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI
InTERnAL COnTROL SySTEM
297 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Informasi keuangan, paling kurang meliputi: • Laporan keuangan tahunan, untuk periode 5 lima
tahun buku terakhir. • Laporan keuangan tengah tahunan, untuk periode 5
lima tahun buku terakhir. • Ikhtisar data keuangan penting, dalam bentuk
perbandingan untuk 5 lima tahun buku terakhir yang paling kurang memuat:
» Pendapatan, laba bruto, laba rugi, laba rugi yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dan kepentingan non pengendali, total laba rugi komprehensif, laba rugi
komprehensif yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dan kepentingan non
pengendali, dan laba rugi per saham.
» Jumlah aset, liabilitas dan ekuitas. » Rasio laba rugi terhadap jumlah aset, rasio laba
rugi terhadap ekuitas, rasio laba rugi terhadap pendapatan, rasio lancar, rasio liabilitas terhadap
ekuitas, dan rasio liabilitas terhadap jumlah aset. » Informasi dan rasio keuangan lainnya yang
relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya. V
Financial information, at least includes: • The annual inancial report, for the period of 5 ive last iscal year.
• The annual inancial statements, for a period of 5 ive last iscal year.
• Overview of key inancial data, in the form of comparisons for 5 ive last iscal year which at least describe:
- Revenue, gross proit, net income loss, net income loss attributable to owners of the Public Company and the interests of
non-controler, total comprehensive income loss, comprehensive proit loss attributable to owners of the Public Company and the
interests of non-controler, and earnings loss per share. - The amount of assets, liabilities and equity.
- The ratio of net income loss to total assets, the ratio of net income loss to equity, the ratio of net income loss to earnings, the current
ratio, the ratio of liabilities to equity, and the ratio of liabilities to total assets.
- The information and other inancial ratios which relevant to the company and its type of industry.
Informasi Rapat Umum Pemegang Saham, paling kurang meliputi:
• Pengumuman dan pemanggilan. • Bahan mata acara yang dibahas dalam Rapat Umum
Pemegang Saham. • Riwayat hidup calon anggota Direksi dan Dewan
Komisaris apabila terdapat mata acara pengangkatan atau penggantian anggota Direksi dan Dewan
Komisaris. • Ringkasan risalah Rapat Umum Pemegang Saham.
V Information on General Meeting of Shareholders, at least included:
• Announcement and Invitation. • Material on the discussion agenda of the General Meeting of
Shareholders. • The candidates curriculum vitae for the Board and the Board
of Commissioners if there is the agenda of the appointment or replacement of the Board of Directors and Board of Commissioners
members. • Summary of the minutes of meeting of the General Meeting of
Shareholders. Informasi saham, paling kurang meliputi:
• Jumlah saham beredar. • Pemecahan saham jika ada.
• Penggabungan saham jika ada. • Saham bonus jika ada.
• Perubahan nilai nominal saham jika ada. V
Stock information, at least included: • The number of outstanding shares.
• Stock split if any. • Shares merger if any.
• Share bonus if any. • Changes in the nominal value of shares if any.
Informasi obligasi danatau Sukuk, paling kurang meliputi nilai obligasi yang belum lunasterhutang
outstanding bond danatau Sukuk, hasil pemeringkatan obligasi dan
atau Sukuk, tanggal jatuh tempo, dan tingkat bunga obligasi danatau imbal hasil Sukuk.
X The information of bonds and or Sharia Retail Obligation Sukuk, at
least included the value of bonds that have not been paid payable outstanding bonds and or Sukuk, the rating of bonds and or
Sukuk, due date, and the bond interest rates and or Sukuk proit sharing.
Informasi dividen. X
Dividen information. Informasi untuk pemodal atau investor, media, publik, dan
atau analis jika ada. V
The information for the investors, media, public, and or the analyst if any.
298 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Informasi terkait aksi korporasi yang dilakukan oleh Emiten atau Perusahaan Publik dan tindakan yang dilakukan oleh
pihak lain terhadap Emiten atau Perusahaan Publik jika ada, meliputi:
• Transaksi Ailiasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu.
• Transaksi Material dan perubahan Kegiatan Usaha Utama.
• Penggabungan Usaha atau Peleburan Usaha. • Pengambilalihan Perusahaan Terbuka.
• Kuasi Reorganisasi. • Pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh
Emiten atau Perusahaan Publik. • Pembagian Saham Bonus.
• Pernyataan Penawaran Tender. • Pembelian kembali saham oleh Emiten atau
Perusahaan Publik dalam kondisi pasar yang berpotensi krisis.
• Program kepemilikan saham oleh anggota Direksi, anggota Dewan Komisaris, dan karyawan dari Emiten
atau Perusahaan Publik atau pihak terkendali. V
The information related to corporate actions conducted by the Issuer or Public Company and the action taken by the other party to the
Issuer or Public Company if any, including: • Ailiated Transactions and Conlicts of Interest on Certain
Transactions. • Material Transactions and changes in Core Business.
• Merger or Consolidation of Business. • Company Takeover.
• Reorganization Quotient • Buy back of shares issued by the Issuer or Public Company.
• Distribution of Bonus Shares. • Statement of Tender Ofer.
• Buy back of shares by the Issuer or Public Company in market conditions that have crisis potential.
• Ownership program by the members of Board of Directors, Board of Commissioners, and employees of the Issuer or a Public Company or
party controlers.
Informasi atau Fakta Material selain yang telah diungkapkan dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ini.
X Information or facts material other than those disclosed in the
Financial Services Authoritys regulation. Informasi Tata Kelola Perusahaan
Corporate Governance Information Pedoman kerja Direksi dan Dewan Komisaris.
V Board Manual
Pengangkatan, pemberhentian, danatau kekosongan Sekretaris Perusahaan, termasuk Sekretaris Perusahaan
sementara, serta informasi pendukungnya. V
The appointment, dismissal, and or the void of the Corporate Secretary including interim Corporate Secretary, as well as supporting
information. Piagam Unit Audit Internal.
V Internal Audit Charter.
Kode etik. V
Code of Conduct Pedoman kerja komite.
V Committee Charter
Pengangkatan dan pemberhentian anggota Komite Audit. X
The appointment and dismissal of members of the Audit Committee. Uraian prosedur Nominasi dan Remunerasi, apabila tidak
dibentuk Komite Nominasi dan Remunerasi. X
The appointment and dismissal of members of the Audit Committee. Kebijakan manajemen risiko.
V Description of the procedure of the Nomination and Remuneration, if
not formed Nomination and Remuneration Committee. Kebijakan mekanisme sistem pelaporan pelanggaran jika
ada. V
Risk management policy. Kebijakan anti korupsi jika ada.
V Whistleblowing system
Kebijakan terkait seleksi pemasok dan hak kreditur jika ada.
X Anti-corruption policy.
Kebijakan dalam peningkatan kemampuan vendor jika ada.
X Policy related to the selection of suppliers and creditors rights if any.
Policy to increase the ability of the vendor if any.
TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI
InTERnAL COnTROL SySTEM
299 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Informasi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Information on Corporate Social Responsibility
Bidang lingkungan hidup; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan
Perusahaan Publik. V
Environmental ield; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company.
Praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang
dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik. V
Labor practices, health and safety; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company.
Pengembangan sosial dan kemasyarakatan; termasuk kebijakan, jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh
Emiten dan Perusahaan Publik. V
Social and community development; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company.
Tanggung jawab produk danatau layanan, dengan disertai informasi pendukungnya; termasuk kebijakan,
jenis program dan biaya yang dikeluarkan oleh Emiten dan Perusahaan Publik.
V The responsibility on the products and or services, along with
supporting information; including policies, the type of program and the costs incurred by the Issuer and Public Company.
V = adayes X = tidak adanone
PAPARAN PUBLIK DAN RILIS MEDIA
Perseroan melakukan public expose atau paparan publik kepada pemegang saham, pemangku kepentingan dan masyarakat
umum tentang aktivitas operasi dan proses usaha Perseroan. Paparan publik dilakukan melalui hubungan dengan media
massa; baik media massa cetak, digital maupun televisi, dan analis pasar modal. Perseroan memandang paparan
publik yang dilakukan akan membantu Perseroan dalam menyampaikan informasi yang lebih luas dan menjangkau
khalayak lebih banyak.
Di sepanjang tahun 2015, Perseroan menggelar 1 satu kali paparan publik yang diselenggarakan pada tanggal 28
Desember 2015 di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Paparan publik tersebut memberikan informasi tentang
kinerja Perseroan hingga kuartal III tahun 2015, prospek kinerja sampai dengan akhir tahun 2015 dan proyeksi kinerja tahun
2016 serta rencana jangka panjang Perseroan.
PUBLIC EXPOSE AND MEDIA RELEASE
The Company conducts public expose to the shareholders, stakeholders and the public about the activities of the
Companys operations and business processes. Public expose is made through relations with mass media; either print, digital
and television, and capital market analysts. The Company views public expose will assist the Company in delivering broader
information and reach more audiences.
Throughout 2015, the Company held 1 one public expose on 28 December 2015 in the Indonesia Stock Exchange,
Jakarta. The public expose provided information on the performance of the Company to the third quarter of 2015,
the performance prospect of performance up to the end of 2015 and performance projection in 2016 and the Companys
long-term projection.
300 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
AKSES PUBLIK DAN HUBUNGAN INVESTOR
Kepada publik dan investor, Perseroan memberikan keterbukaan akses melalui jalur informasi yang telah
disediakan seperti yang tertera di bawah ini.
Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Head oice of PT Indofarma Persero Tbk.
Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel: +62 21 8832 397175
Faks: +62 21 8832 397273 Situs Web: www.indofarma.co.id
E-mail: corsecindofarma.co.id Corporate Secretary
Yasser Arafat Tel: +62 21 8832 3975
Faks: +62 21 8832 3972 Email: yasserindofarma.co.id
corsecindofarma.co.id
AKSES PUBLIK UNTUK LAYANAN PELANGGAN
Perseroan juga memberikan akses kepada pelanggan terkait produk dan layanan yang dimiliki Perseroan, dengan jalur
informasi seperti yang tertera di bawah ini.
Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Head oice of PT Indofarma Persero Tbk.
Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530, Indonesia Tel: +62 21 8832 397175
Faks: +62 21 8832 397273 Situs Web: www.indofarma.co.id
Email: generalindofarma.co.id
RAGAM MEDIA KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Sebagai BUMN publik, saham Perseroan terdiri dari saham Seri A Dwiwarna sebagai saham khusus yang hanya dimiliki
oleh Negara Republik Indonesia—dalam hal ini diwakili oleh Kementerian BUMN—dan saham Seri B yang dapat dimiliki
oleh warga negara Indonesia danatau warga negara asing danatau badan hukum Indonesia danatau badan hukum
asing. Sementara untuk pemangku kepentingan, seperti yang telah disebutkan di awal, pemangku kepentingan Perseroan
terbagi menjadi dua: internal mencakup Direksi dan Dewan Komisaris, karyawan serta pemegang saham; dan pemangku
kepentingan eksternal mencakup regulator, pelanggan, kreditur, mitra kerjarekananpemasokvendor, organisasi
profesi, dan masyarakat secara keseluruhan.
ACCESS FOR PUBLIC AND INVESTOR RELATIONS
To the public investors, the Company provides open access through the information that has been provided as
shown below.
PUBLIC ACCESS TO CUSTOMER SERVICE
The Company also provides information access for customer to products and services of the Company, through lines as below.
VARIETY OF MEDIA TO THE SHAREHOLDERS AND STAKEHOLDERS
As a publicly listed state-owned company, the Companys shares consist of A Series Dwiwarna Shares as special shares
solely owned by the Republic of Indonesia--in this case represented by the Ministry of SOEs-and B Series which are
the shares that may be owned by Indonesian citizens andor foreign countries residents andor Indonesian legal entities
andor foreign legal entities. Meanwhile for stakeholders, as we mentioned at the beginning, the stakeholders of the Company
is divided into two: internal stakeholders included the Board of Directors and the Board of Commissioners, employees and the
shareholders; and external stakeholders included regulators, customers, creditors, business partnersassociatessuppliers
vendors, professional organizations and society as a whole.
TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI
InTERnAL COnTROL SySTEM
301 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Perseroan merupakan pelaku usaha yang bergerak di
bidang produksi serta pemasaran produk farmasi dan alat kesehatan yang berhubungan langsung dengan kualitas hidup
masyarakat. Oleh karena itu, Perseroan memiliki hubungan dengan regulator, dalam hal ini Pemerintah Republik Indonesia
melalui Kementerian Kesehatan serta Dewan Perwakilan Rakyat sebagai pemangku kepentingan rakyat.
Pada tabel di bawah ini yang menggambarkan ragam media komunikasi yang digunakan Perseroan untuk menyampaikan
data dan informasi terkait aktivitas operasional, proses usaha, dan capaian kinerja yang telah diraih Perseroan.
sasaran
Target
media Komunikasi
Communication media
Fungsi media
media Function
Pemegang Saham Shareholders
Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian BUMN
The Government of Republic of Indonesia through Ministry of State Owned Enterprises.
RUPS, Rapat dengan Kementerian BUMN, Laporan Tahunan.
GMS, meeting with the Ministry of SOEs, Annual Report.
Penjelasan tentang kinerja dan kondisi Perseroan terkini.
The description of the Companys current performance and condition.
Publik pemegang saham Public Shareholders
RUPS, Laporan Tahunan, Paparan Publik. GMS, Annual Reports, Public Expose.
Penjelasan tentang laporan kinerja dan kondisi Perseroan triwulan, tahunan dan isu-
isu Perseroan terkini. The description of the Companys performance
and condition quarter reports, Company’s annual and current issues.
Pemangku Kepentingan Internal Internal Stakeholders
Direksi dan Dewan Komisaris Board of Directors and Commissioners
Mekanisme organisasi Organizational mechanism
Pengelolaan operasional dan usaha. Operational and business management.
Karyawan Employees
Forum Komunikasi Korporat, Majalah Dinding. Corporate Communications Forum, Wall
Magazine. Penjelasan tentang kinerja dan isu-isu yang
relevan terkait Perseroan. The description of performance and relevant
issues related to the Company. Pemangku Kepentingan Eksternal
External Stakeholders Pemerintah Republik Indonesia melalui
Kementerian Kesehatan The Government of Republic of Indonesia through
Ministry of Health Rapat dengan Kementerian Kesehatan.
Meeting with the Ministry of Health. Penjelasan tentang program layanan
kesehatan. The description on health service program.
Dewan Perwakilan Rakyat House of Representatives
Rapat Dengar Pendapat RDP. Hearing Meetings.
Penjelasan tentang klariikasi atas isu-isu terkait dengan Perseroan.
The clariied description on issues related to the Company.
The Company is a business operators engaging in the production and marketing of pharmaceutical products
and medical devices that are directly related to the quality of life. Therefore, the Company has a relationship with the
regulator, in this case the Government of the Republic of Indonesia through the Ministry of Health as well as the House
of Representatives as the stakeholder of the people.
Below is a table that illustrates the variety of communication media used by the Company to submit data and information
related to operational activities, business processes and performance that have been achieved by the Company.
302 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
sasaran
Target
media Komunikasi
Communication media
Fungsi media
media Function
Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange
Paparan Publik Public Expose
Paparan kinerja Perseroan selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham dan analis
pasar modal. The exposure on the Companys performance
during the current inancial year to shareholders and capital market analysts.
RUPS GMS
Laporan pertanggungjawaban selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham
The accountability report during the current inancial year to the shareholders
e-reporting e-reporting
Laporan keuangan triwulan, semester I dan akhir tahun
Laporan aktivitas saham Perseroan. Quarterly inancial report, the irst half and the
end of the year. Report on the activities of the Company shares.
Otoritas Jasa Keuangan OJK
RUPS GMS
Laporan pertanggungjawaban selama tahun buku berjalan kepada pemegang saham
The accountability report during the current inancial year to shareholders
e-reporting e-reporting
Laporan keuangan triwulan, semester I dan akhir tahun
Laporan aktivitas saham Perseroan. Quarterly inancial report, the irst half and the
end of the year Report on the activities of the Company shares.
PelangganKonsumen CustomersConsumer
Brosur dan poster Perseroan, pameran, seminar, jalur keluhan pelanggankonsumen.
Company brochures and posters, exhibitions, seminars, customer consumer care lines.
Penjelasan tentang produk, kegiatan promosi, penanganan keluhan, dan edukasi tentang
obat generik. Product description, promotional activities,
complaints handling, and education on generic drugs.
Kreditur Creditor
Proposalfeasibility study Proposalfeasibility study
Penjelasan rencana penggunaan dan pengembalian dana.
Description on the planned use of the fund and refunds.
Mitra KerjaRekananPemasokVendor Business partners Partner Supplier Vendor
Proil Perseroan, brosur dan poster Perseroan, pameran.
Proile of the Company, the Companys brochures and posters, exhibition.
Penjelasan tentang peluang kerja sama. Description on the opportunities for
cooperation.
Organisasi Profesi Professional organisation
Analyst meeting, media relation. Analyst meeting, media relation.
Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan.
Desccription of the Companys performance and the current conditions.
MasyarakatUmum Public
Seminar, pameran, Paparan Publik, media massa.
Seminars, exhibitions, public expose, the mass media.
Penjelasan tentang kinerja dan kondisi terkini Perseroan.
Explanation of the Companys performance and the current conditions.
Situs Web Perseroan tidak termasuk dalam ragam media di atas, karena sifatnya yang terbuka, tidak terbatas dan dapat diakses oleh siapa saja.
TATA KELOLA KETERBUKAAn InFORMASI
InTERnAL COnTROL SySTEM
Companys website is excluded because of its nature which is open, unlimited, and public accessed
303 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
eTiKa usaha Dan TaTa PerilaKu
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
Salah satu tujuan dasar penerapan GCG pada pelaku usaha adalah kepatuhan terhadap peraturan perundang-
undangan serta etika dan moral yang diatur dalam Code of Corporate Governance. Fungsi kepatuhan secara fundamental
mempengaruhi proil pengelolaan sebuah perusahaan, yang kemudian berpengaruh pada aspek citra perusahaan. Bagi
perusahaan terbuka seperti Perseroan, aspek citra perusahaan menjadi salah satu bagian terpenting bagi kepercayaan diri
Perseroan melakukan aktivitas usahanya.
Selain itu, fungsi kepatuhan memberikan dasar bagi Perseroan untuk menjalankan proses usahanya dengan sistem yang
handal dan memiliki landasan peningkatan berkelanjutan. Upaya Perseroan untuk menerapkan fungsi kepatuhan telah
dilakukan dengan memaksimalkan fungsi struktur organ GCG dan internalisasi nilai-nilai GCG kepada insan Perseroan.
One of the basic objectives of GCG implementation in businesses is compliance to laws and regulations, both in
terms of positive regulatory and ethical and moral arranged in Code of Corporate Governance. The compliance function
is fundamentally afected to the management of a companys proile, which then afects the aspect of corporate image. For
a public company, the aspect of the company image becomes one of the most important part for the Companys conidence
in its business activities.
In addition, the compliance function provides the foundation for the Company to execute its business process with reliable
system and based on continuous improvement. The Companys eforts to implement the compliance function has been done
by maximizing the function of the GCG organizational structure and internalizing the GCG values to the Companys personnel.
304 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
PANDANGAN DASAR PEDOMAN ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Code of Conduct merupakan bagian dari pelaksanaan GCG dalam pengelolaan
organisasi Perseroan yang disusun dengan memperhatikan peraturan perundangan-undangan yang berlaku. Pedoman
ini menjabarkan menjabarkan nilai-nilai Perseroan yaitu “Professional, Entrepreneurship, Compassionate” ke dalam
interpretasi perilaku terkait Etika Usaha dan Tata Perilaku sehingga menjadi bagian dari budaya Perseroan. Setiap insan
Perseroan, baik dari manajemen hingga staf menjadikan pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai acuan perilaku
dalam mengelola aktivitas operasi dan proses usaha Perseroan.
Penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku ini dimaksudkan untuk: 1.
Mengidentiikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan Misi Perseroan.
2. Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus
diikuti oleh insan Perseroan dalam melaksanakan tugas. 3.
Menjadi acuan perilaku insan Perseroan dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab masing-
masing dan berinteraksi dengan pemangku kepentingan Perseroan.
4. Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan
Perseroan dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui
keragu-raguan dalam bertindak.
VISI, MISI, DAN NILAI INTI PERSEROAN
Visi, Misi, dan Nilai Inti menjadi dasar pandangan organisasi Perseroan akan Etika Usaha dan Tata Perilaku yang menjadi
acuan perilaku setiap insan Perseroan. Visi dan misi Perseroan adalah sebagai berikut:
Visi Menjadi Perseroan yang berperan secara signiikan pada perbaikan kualitas hidup manusia dengan memberi solusi terhadap masalah kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat. Becoming a Company in which plays signiicant role in improving of the quality of human life by providing solutions to the public health and welfare.
Misi 1.
Menyediakan produk dan layanan berkualitas dengan harga terjangkau untuk masyarakat. 1.
1. Providing good quality products and services at afordable prices to the public. 2.
Melakukan penelitian dan pengembangan produk yang inovatif dengan prioritas untuk mengobati penderita penyakit dengan tingkat prevalensi tinggi.
2. Conducting research and development of innovative products with priority to treat disease with high prevalence rates.
3. Mengembangkan kompetensi SDM sehingga memiliki kepedulian, profesionalisme, dan kewirausahaan yang tinggi.
3. Developing Human Resource competencies with compassion, professionalism and entrepreneurial.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
THE BASIC VIEWS ON BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT
Business Ethics and Code of Conduct are part of the GCG implementation in the management of the Companys
organization, established by considering the laws and regulations that apply. These guidelines describe the outlines
of corporate values of the Company namely Professional, Entrepreneurship, Compassionate into the interpretation
of related to Business Ethics and Code of Conduct; therefore, it becomes part of Company’s culture. Every personnel of
the Company, from the management to its staf, hold this guidelines of Business Ethics and Conducts as their behavior
reference in managing operational and business processes of the Company.
The implementation of the Business Ethics and Code of Conduct is intended to:
1.
Identify the values and ethical standards in line with the Company’s Vision and Mission.
2. Describe the Values as the foundation of ethics to be
followed by the personnel of the Company in carrying out the task.
3. Give the Company’s personnel with a reference in carrying
out the duties and responsibilities and during their interaction with the Company’s stakeholders.
4. Describe in detail on Companys ethical standards
therefore the personnel can manage the desirable activities and provides consideration whenever they
encounter something that hesitates them.
COMPANy’S VISION, MISSION AND CORE VALUES
Vision, Mission and Core Values are the basic views of the Companys organization to the Business Ethics and Code
of Conduct which become the behavior reference of every personnel. The vision and mission of the Company is, as follows
305 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Nilai inti Perseroan dijabarkan dalam Tata Nilai dengan uraian sebagai berikut:
1. Professional
Insan Perseroan senantiasa bekerja secara profesional yang dilandasi integritas, komitmen dan selalu berupaya
memberikan hasil yang terbaik, dengan penjabaran sebagai berikut :
a. Integrity mengandung pengertian satunya pikiran,
kata, dan perbuatan dengan selalu mengatakan kebenaran dan mengikuti aturan yang berlaku
dengan memegang teguh prinsip-prinsip etika sehingga menjadi insan Perseroan yangdapat
dipercaya dan amanah.
b. Commitment mengandung pengertian bahwa
insan Indofarma memiliki komitmen yang kuat menjalankan pekerjaan sesuai keahlian,
pengetahuan, dan ketentuanyang berlaku.
c. Strive for Excellence mengandung pengertian bahwa
insan Perseroan senantiasa berupaya memberikan yang terbaik bagi stakeholders Perseroan dengan
bekerja secara efektif, eisien, dan akurat.
2. Entrepreneurship
Insan Perseroan senantiasa memiliki jiwa kewirausahaan berlandaskan pemikiran jauh ke depan, inovatif, dan fokus
terhadap kepuasan pelanggan, dengan penjabarans ebagai berikut :
a.
Visionary mengandung pengertian bahwa insan Perseroan memiliki pandanganjauh ke depan
yang disertai kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap perubahan lingkungan.
b. Innovation mengandung pengertian bahwa
penyesuaian diri terhadap perubahan diwujudkan dengan menciptakan produk baru, proses atau
metode baru, dan melakukan perbaikan dalam lingkup tanggung jawabnya.
c. Customer Focus mengandung pengertian bahwa
insan Perseroan memberikan yang terbaik dan perhatian penuh kepada pelanggan dan stakeholders
Perseroan dengan berorientasi hasil namun tetap mengutamakan proses dan memberikan perhatian
penuh kepada pelanggan.
3. Compassionate
Insan Perseroan memiliki rasa peduli dan belas kasih terhadap sesama, dengan penjabaran sebagai berikut ;
a. Respect to People mengandung pengertian bahwa
insan Perseroan menghormati perbedaan pendapat The core value of the Company outlined in such values as
Professional, Entrepreneurship, Compassionate, with the following description:
1. Professional
Company’s personnel continues to work in a professional manner that is based on integrity, commitment and
always strives to provide the best results, with the description as follows:
a. “Integrity” implies one thought, word, and action by
always telling the truth and following the rules that apply to uphold the ethical principles therefore he
she turns into a trusted and trustworthy personnel.
b. “Commitment” implies that Indofarma personnel
have strong commitment to fulill their job according to expertise, knowledge, and applicable regulations.
c. “Strive for excellence” implies that Company’s
personnel strives to provide the best for the stakeholders of the Company by working efectively,
eiciently, and accurately.
2. Entrepreneurship
Company ’s personnel continues to have an entrepreneurial spirit based on visionary, innovative,
and focus on customer satisfaction, with the description as follows:
a. “Visionary” implies that Company’s personnel have
the foresight completed with the ability to adapt to environmental changes.
b. “Innovation” implies that the adjustment to the
changes are materialized by creating new products, processes or new methods, and improvement in the
scope of its responsibilities.
c. “Customer focus” implies that Companys personnel
give their best and full attention to the customers and stakeholders with a results-oriented mind but
still maintaining the process and giving full attention to the customer.
3. Compassionate The Companys personnel have a sense of caring and
compassion for others, with the description as follows; a.
Respect to people implies that Company’s personnel respect diferent opinions and care for others, either
306 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
dan peduli terhadap sesama, baik individu, rekan kerja atasan, bawahan, dan setingkat, mitra kerja
maupun stakeholders secara umum. b. Cooperative mengandung pengertian bahwa insan
Perseroan selalu bekerja sama dalam suatu sinergi yang harmonis dengan mengedepankan rasa
tanggungjawab dan suasana kekeluargaan. c. Fairness keadilan mengandung pengertian
adanya kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai ini diwujudkan dengan meritocracy memberikan
kesempatan yang sama kepada seluruh karyawan berdasarkan kinerja, kesetaraan, dan keterbukaan
dalam setiap pengambilan keputusan, sesuai batasan dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
STANDAR ETIKA USAHA DAN STANDAR TATA PERILAKU
Etika adalah sekumpulan norma atau nilai yang tidak tertulis yang diyakini oleh suatu entitas masyarakat sebagai standar
perilaku entitas tersebut. Untuk dapat menurunkan dan menjabarkan Etika Usaha dan Tata Perilaku ke tingkat yang
paling nyata, Perseroan menjabarkan Standar Etika Usaha dan Standar Tata Perilaku sebagai pedoman bagi insan Perseroan
dalam berelasi baik sebagai insan Perseroan maupun sebagai individu yang bermartabat.
Standar Etika Usaha disusun untuk menjelaskan Etika Usaha Perseroan saat berelasi dengan berbagai pihak. Adapun
Standar Etika Usaha tersebut adalah: 1.
Etika Perseroan dengan Karyawan Perseroan memperlakukan karyawan secara setara fair
dan tidak membedakan suku, agama, dan ras dalam segala aspek. Perseroan menyadari bahwa karyawan
mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku dan tujuan Perseroan. Oleh
karena itu setiap karyawan dituntut dapat berpartisipasi dan berperan aktif dengan jalan meningkatkan produksi
dan produktivitas kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi, dan seimbang antara Perseroan
dan karyawan.
2. Etika Perseroan dengan Konsumen
Perseroan mengutamakan kepuasan dan kepercayaan konsumen dengan menjual produk dan jasa yang
individuals, work colleagues boss, subordinates, same level, business partners and stakeholders
in general. b. Cooperative” implies that Company’s personnel
always work together in a harmonious synergy by promoting a sense of responsibility and a
family atmosphere. c.
“Fairness” Justice implies equality in fulfilling the rights of stakeholders arising under treaties
and legislation in force. This value is materilized by meritocracy giving equal opportunity to all
employees based on performance, equality equal same position, and transparency open with each
other in decision-making, appropriate limits and provisions of the legislation in force.
STANDARDS OF BUSINESS ETHICS AND CODE OF CONDUCT
Ethics is a set of unwritten norms or values that are believed by a society’s entity as a standard of their behavior. In order
to deliver and explain its Business Ethics and Code of Conduct to the most real level, the Company describes Standards of
Business Ethics and Code of Conduct as the guidance to the Company’s personnel in establishing relationship as a part of
the Company or as a digniied individual.
Standards of Business Ethics is prepared to describe the Company Business Ethics when establish partnership with
various parties. These Standards of Business Ethics are: 1.
The Company’s Ethics with Employees The Company treats employees equally and without
considering ethnicity, religion, and race in all aspects. The Company realizes that employees have a very
important role and position as the actors of the Company. Therefore, each employee is expected to participate and
play an active role by increasing the production and working productivity through a dynamic, harmonious,
and balanced relationship between the Company and employees.
2. The Company’s Ethics with Consumers
The Company prioritizes customer satisfaction and trust by selling products and services that meet the
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
307 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
memenuhi komitmen dari segi harga, kualitas, waktu pengiriman, layanan purna jual, maupun jaminan produk
sesuai dengan standar yang berlaku. Selain itu Perseroan membuka layanan konsumen dan menindaklanjuti
keluhan konsumen tanpa melakukan diskriminasi terhadap konsumen. Perseroan juga menjaga kerahasiaan
informasi mengenai pelanggan dan menyediakan media komunikasi bagi pelanggan. Promosi yang dilakukan
Perseroan berkesinambungan secara sehat, fair, jujur, tidak menyesatkan serta diterima oleh norma-norma
masyarakat. Insan Perseroan bertindak sebagai konsumen dan marketer dengan mengkonsumsi dan memasarkan
produk Perseroan.
3. Etika Perseroan dengan Pesaing
Hubungan Perseroan dengan kompetitorpesaing dilandasi sikap saling menghormati serta menempatkan
pesaing sebagai pemacu peningkatan diri dan introspeksi dengan melakukan market research dan market intelligence
untuk mengetahui posisi pesaing, dan melakukan persaingan yang sehat dengan mengedepankan
keunggulan produkdan layanan yang bermutu.
4. Etika Perseroan dengan Penyedia Barang danatau Jasa
Perseroan menciptakan iklim kompetisi yang adil fair dan transparan dalam pengadaan barang dan
atau jasa dengan cara menetapkan penyedia barang danatau jasa berdasarkan kepada kemampuan dan
prestasi; berkomitmen untuk saling memenuhi hak dan kewajiban yang telah disepakati bersama; memelihara
komunikasi yang baik dengan penyedia barang dan atau jasa termasuk menindaklanjuti keluhan dan
keberatan; memanfaatkan hubungan baik dengan penyedia barang dan jasa sebagai market intelligence
dan competitor intelligence; dan menerapkan teknologi pengadaan barang danatau jasa terkini, misalnya dengan
mempersiapkan e-Procurement.
5. Etika Perseroan dengan Mitra Usaha
Perseroan meningkatkan iklim saling percaya, menghargai, dan memupuk kebersamaan dengan
mitra usaha sesuai dengan kaidah-kaidah yang berlaku. Perseroan menempatkan obyektivitas,
kemandirian, dan keadilan dalam setiap kebijakan penilaian yang mempengaruhi kerjasama usaha;
membuat perjanjian yang berimbang serta saling menguntungkan dengan tidak melanggar aturan dan
prosedur; mengutamakan pencapaian hasil optimal sesuai standar yang berlaku; dan membangun komunikasi
secara intensif untuk mencari solusi yang terbaik dalam rangka peningkatan kinerja.
commitment in terms of price, quality, delivery time, after-sales service, as well as security products in
accordance with applicable standards. In addition the Company provides customer service line and follow up
all customer complaints without discriminate them. The Company also maintains the conidentiality of customer
information and provides a medium of communication for customers. The promotion conducted by the Company
occurred continuously in a healthy situation, fair, truthful, not misleading, and accepted by the norms of society.
Company’s personnel acts as a consumer and a marketer to use and market the Companys products.
3. The Company’s Ethics with Competitors
The relationship of the Company with a competitor competitors based on mutual respect and put a
competitor as an motivator of self-improvement and introspection by doing market research and market
intelligent to know the position of competitors, and do a fair competition by promoting excellence products
and quality services.
4. The Company’s with Goods and or Services Providers
The Company created a fair and transparence climate of competition in the procurement of goods and or
services by appointing a supplier of goods and or services based on capabilities and accomplishments;
committed to mutually fulill the obligations and rights that both parties have been agreed upon; maintaining
good communication with providers of goods and or services, including follow up complaints and objections;
utilizing good relations with suppliers of goods and services as market intelligent and competitor intelligent;
and applying procurement’s actual technology of goods and or services, i.e. by preparing e-Procurement.
5. The Company’s Ethics with Business Partners
The Company increases the climate of mutual trust, respect, and foster togetherness with business partners
in accordance with the business ethics. The Company puts the objectivity, independence and fairness in
every assessment policy afecting business cooperation; make impartial business agreements as well as mutually
beneicial by not breaking the rules and procedures; prioritize the achievement of optimal results according to
prevailing standards; and to communicate intensively to ind the best solution in order to improve performance.
308 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
6. Etika Perseroan dengan KrediturInvestor
Perseroan menerima pinjamanpenanaman modal hanya ditujukan untuk kepentingan usaha dan
peningkatan nilai tambah Perseroan dengan cara menyediakan informasi yang aktual, transparan,
akurat, tepat waktu dan prospektif bagi calon kreditur investor maupun kreditur; memilih krediturinvestor
berdasarkan aspek kredibilitas dan bonaiditas yang dapat dipertanggungjawabkan; menerima pinjaman
penanaman modal yang diikat melalui perjanjian yang sahdengan klausul perjanjian yang mengedepankan
prinsip kewajaran fairness; memberikan informasi secara terbuka tentang penggunaan dana untuk meningkatkan
kepercayaan kreditur investor; menjajaki peluang usaha dengan Investor untuk meningkatkan pertumbuhan
Perseroan; melindungi hak dan kepentingan kreditur antara lain: pemenuhan kewajiban kepada kreditur sesuai
perjanjian dan covenant jaminan perusahaan untuk kepentingan kreditur; dan pengelolaan pengunaan
pinjaman jangka panjang sesuai dengan peruntukan dan pelunasannya, termasuk penggunaan dan penyediaan
dana dari pendapatan operasional yang digunakan untuk melakukan pembayaran bunga dan pokok hutang
jangka panjang.
7. Etika Perseroan dengan Pemerintah
Sebagai BUMN, Perseroan berkomitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku dengan
cara membina hubungan dan komunikasi yang baik dengan Pemerintah Pusat dan Daerah; menerapkan
standar terbaik dengan memperhatikan peraturan yang berlaku mengenai kualitas produk, kesehatan,
keselamatan, lingkungan, dan pelayanan; dan mendukung program yang dicanangkan pemerintah.
8. Etika Perseroan dengan Masyarakat
Perseroan melaksanak an program sosial dan kemasyarakatan untuk memberdayakan potensi
masyarakat sekitar dan meningkatkan kualitas hidup serta dapat bersinergi dengan program-program Pemerintah
terkait, dengan cara mensosialisasikan kepada masyarakat tentang program sosial dan kemasyarakatan serta
kebijakan-kebijakan yang relevan; memberi kesempatan kepada masyarakat yang ingin mengetahui kegiatan-
kegiatan Perseroan dalam batas tertentu dan untuk mempromosikan produk setempat dalam acara-acara
Perseroan; mengoptimalkan penyaluran program- program bantuan Perseroan kepada masyarakat; melarang
6. The Company’s Ethics with Creditors Investors
The Company receives loan investment is only intended to the interests of business and increase the added value
of the Company by providing real-time, transparent, accurate, timely and prospective information for potential
lenders investors and creditors; choose the lender investor based on the aspects of the credibility and
reliability of which can be accounted for; receive loans investments that are tied through a legal agreement
with a treaty clause which emphasizes the principle of fairness; openly provide information about the use
of funds to increase the conidence of the creditor investor; explore business opportunities with investors
to boost the growth of the Company; protect the rights and interests of creditors, among others: the fulillment
of obligations to creditors according to the agreement and covenant a corporate guarantee for the beneit of
creditors; use and management of long-term loans in accordance with the allocation and repayment, including
the use and availability of funds from operating income that is used to make payments of interest and principal
long-term debt.
7. The Company’s Ethics with Government
As a State-Owned Enterprise, the Company is committed to complying with the applied laws and regulations as
the way to build relationships and good communication with the central and regional governments; applying the
best standards with the applicable regulations regarding product quality, health, safety, environment and services;
and supporting program launched by the government.
8. The Company’s Ethics with Public
The Company implements social and community programs to empower local communities potential and
improving of the quality of life and also synergize with related government programs, by way of disseminating
to the public about the social and community programs and policies that are relevant; provide an opportunity for
people who want to know the activities of the Company within a certain limit and to promote local products in
the Company’s events; optimize the distribution of Company’s assistance programs to the public; prohibit
employees deliver any promises to the community beyond their authorities; avoid performing acts that may
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
309 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
karyawan memberikan janji-janji kepada masyarakat di luar kewenangannya; tidak melakukan tindakan-tindakan
yang mengarah kepada diskriminasi masyarakat berdasar suku, agama, ras, dan antar golongan; serta turut serta
memelihara lingkungan hidup yang bersih dan sehat di sekitar Perseroan.
9. Etika Perseroan dengan Media Massa
Perseroan menjadikan media massa sebagai mitra dan alat promosi untuk membangun citra yang baik dengan
memberikan informasi yang relevan dan berimbang kepada media massa; menerima dan menindaklanjuti
kritik-kritik membangun yang disampaikan melalui media massa; mengundang media massa untuk
mempublikasikan berita tentang Perseroan.
10. Etika Perseroan dengan Organisasi Profesi dan Asosiasi Perseroan menjalin kerjasama yang baik dan
berkelanjutan dengan organisasi profesi dan Asosiasi untuk memperoleh informasi perkembangan dunia
usaha dan regulasi serta menyelesaikan permasalahan yang terjadi dengan menerapkan standar-standar
yang ditetapkan organisasi profesi dan asosiasi, dan memberikan perlakuan yang setara terhadap organisasi
profesi dan asosiasi.
Standar Tata Perilaku dibuat dan disusun untuk memberikan landasan kepada insan Perseroan dan Perseroan sendiri
untuk berperilaku sesuai dengan peraturan perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Sekaligus,
Standar Tata Perilaku menjadi sebuah mode preventif yang akan melindungi Perseroan dan insan Perseroan dari tindakan
kecurangan atau penyimpangan internal yang dapat terjadi. 1.
Etika Kerja Sesama Insan Perseroan Etika kerja antar sesama insan Perseroan dilandasi
dengan bekerja secara profesional dan sadar biaya untuk menghasilkan kinerja yang optimal; jujur, sopan, dan
tertib; mentaati peraturan dan perundangan-undangan yang berlaku; saling menghargai, terbuka menerima
kritik, dan saran serta menyelesaikan masalah dengan musyawarah untuk mencapai mufakat; saling membantu,
memotivasi, dan bekerja sama dalam menyelesaikan tugas; mengkomunikasikan setiap ide baru dan saling
berbagi pengetahuan serta kemampuan; mengambil inisiatif dan mengembangkan kompetensi dalam
melaksanakan tugas; berani mendiskusikan kebijakan yang kurang tepat untuk melakukan koreksi yang
konstruktif secara santun; serta menghargai perbedaan gender, suku, agama, ras, dan antar golongan.
lead to society discrimination based on ethnicity, religion, race and inter-group; and participate in preserving the
clean and healthy environment around the Company.
9. The Company’s Ethics with Mass Media
The Company treat the media as a partner and a promotional tool to build a good image by providing
relevant and impartial information to the them; accept and act on constructive criticism delivered by the media;
invite them to publish news about the Company.
10. The Company’s Ethics with Professional Organizations and Associations
The Company manage good and sustainable cooperation with professional organizations and associations to
obtain information on the development of business and regulations and resolve problems that occur
with implementing the standards set by professional organizations and associations, and provide equal
treatment to professional organizations and associations.
Code of Conduct Standard is created and constructed to provide a foundation for the Company and the Companys
personnel to behave in accordance with company rules and regulations. Simultaneously, Code of Conduct Standard
become a preventive mode that will protect the Company and personnel from any acts of fraud or internal irregularities
that may occur. 1.
Work Ethics with Fellow Employees in the Company The work ethics among fellow employees based on
working in a professional and cost-conscious to produce optimal performance; honest, polite, and orderly; obey
the rules and laws which apply; mutual respect, open to criticism and suggestions as well as solving problems
with deliberation to reach consensus; help each other, motivate, and work together in completing a task;
communicate any new ideas and share knowledge and ability; take the initiative and develop competence in
performing the task; dare to discuss politely the lack of proper policies to make constructive corrections; and
respect diferences in gender, ethnicity, religion, race, and groups.
310 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
2. Menjaga Kerahasian Data dan Informasi Perseroan
Insan Perseroan memanfaatkan data dan informasi Perseroan untuk meningkatkan nilai tambah Perseroan
dan pengambilan keputusan dengan cara memberikan informasi yang relevan dan proporsional kepada
stakeholders dengan tetap mempertimbangkan kepentingan Perseroan; menghindari penyebarluasan
data dan informasi kepada pihak lain yang tidak berkepentingan baik selama bekerja maupun setelah
berhenti bekerja; menyerahkan semua data yang berhubungan dengan Perseroan pada saat berhenti
bekerja; menjaga kerahasiaan informasi tentang konsumen; merahasiakan setiap informasi yang
berpotensi mempengaruhi nilai saham sampai pada waktunya dilakukan pengumuman kepada masyarakat;
dan dilarang melakukan perdagangan sekuritas saham Perseroan; dan dengan menggunakan informasi
dari dalam.
3. Kesempatan yang Sama untuk Mendapatkan Pekerjaan
dan Promosi Perseroan memberikan kesempatan yang sama untuk
mendapatkan pekerjaan dan promosi sebagaimana yang telah diatur dalam PKB Perjanjian Kerja Bersama.
4. Perlindungan Informasi Perseroan dan Intangible Asset
Perseroan melindungi informasi Perseroan dan intangible asset melalui perlindungan terhadap semua kekayaan
intelektual Perseroan sesuai undang-undang HaKI. Selain itu, informasi Perseroan dikelola melalui manajemen
Teknologi Informasi, dan pengelolaan database Perseroan atas pengetahuan intelektual dan dapat diakses oleh
seluruh karyawan.
5. Informasi Orang Dalam
Mentaati peraturan perundangan mengenai “informasi orang dalam” insider trading terhadap permintaan akses
atas informasi tertentu yang sensitif dan atau bersifat rahasia sesuai dengan peraturan perundangan di bidang
pasar modal.
6. Menjaga Harta Perseroan
Insan Perseroan mengoptimalkan penggunaan harta Perseroan dengan cara bertanggung jawab atas
pengelolaan harta Perseroan dan menghindarkan penggunaannya di luar kepentingan Perseroan;
mengamankan harta Perseroan dari kerusakan dan kehilangan; dan melakukan penghematan
pemakaian energi. 2.
Keep Conidential the Company’s Data and Information The Companys personnel utilize data and information
of the Company to increase the added value of the Company and decision-making by providing information
that is relevant and proportionate to the stakeholders while considering the interests of the Company; avoid
dissemination of data and information to others who are not related, either during work or after working hour;
submit all data related to the Company when resign from the job; maintain conidentiality of information
about consumers; keep any information that potentially could afect the value of the shares until the time shall be
advertised to the public; and forbid to conduct securities trading of the Company shares; and use information
from insider trading.
3. Equal opportunity for job and Promotion
The Company provides equal opportunity for employment and promotion, as set out in the Collective
Labour Agreement
4. Protection of the Company’s Information and Intangible Asset
The Company protects its company information and intangible assets through protection of all intellectual
property of the Company in accordance to IPR regulation. In addition, information is managed through the
Companys information technology management, and the management of the Company’s intellectual
knowledge database is accessable to all employees.
5. Insider trading
Complying with laws and regulations regarding the inside insider trading” upon requested access to certain
sensitive or conidential information in accordance to the laws and regulations of capital market regulation.
6. Maintain the Company’s Assets
The Company’s personnel is expected to optimize the use of Company assets by taking responsible for the
management of the Company assets and avoid using it beyond the interests of the Company; securing property
from damage and loss; and saving energy consumption.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
311 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
7. Menjaga Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
LK3 Insan Perseroan menjadikan LK3 sebagai bagian
dari budaya kerja untuk menciptakan suasana kerja yang tertib, aman, handal, nyaman dan berwawasan
lingkungan dengan cara menguasai dan memahami situasi dan kondisi lingkungan kerja serta menerapkan
sistem dan peraturan LK3 di lingkungan kerja secara konsisten, serta tanggap terhadap keadaan darurat
yang disebabkan oleh gangguan keamanan, kecelakaan, pencemaran, dan bencana alam. Selain itu Perseroan
melakukan upaya pengolahan limbah yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8. Mencatat Data dan Pelaporan
Perseroan menyelenggarakan pencatatan dan pendokumentasian serta pelaporan atas kegiatan
operasional Perseroan secara profesional. Perseroan menyajikan laporan keuangan sesuai standar dan
prinsip akuntansi yang berlaku serta menyampaikan tepat waktu kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
Insan Perseroan mengelola data secara rapi, tertib, teliti, akurat, dan tepat waktu dengan cara mencatat
data dan menyusun laporan berdasarkan sumber yang benar dan dapat dipertanggungjawabkan; menyajikan
laporan secara singkat, jelas, tepat, dan komunikatif untuk dipergunakan dalam pengambilan keputusan
dan sebagai umpan balik guna perbaikan kinerja; dan tidak menyembunyikan data dan laporan yang
seharusnya disampaikan.
9. Menghindari Benturan Kepentingan dan Penyalahgunaan
Jabatan Insan Perseroan menghindari kondisi, situasi ataupun
kesan adanya benturan kepentingan dan penyalahgunaan jabatan dengan cara mematuhi peraturan, sistem,
dan prosedur yang ditetapkan; tidak memiliki saham kepemilikan dalam badan usaha yang menjadi mitra
atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan termasuk
suamiistri, anak, dan saudara sekandung; tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung dengan aktivitas
Perseroan, termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung; tidak merangkap jabatan danatau bekerja
di Perseroan lain termasuk anak Perseroan yang berailiasi sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan
menjadi tidak obyektif; tidak memberikan atau menerima pinjaman dari penyedia barang danatau jasa dan
7. Maintain Environment, Health and Safety LK3
The Company’s personnel embrace LK3 as part of their work culture to create an orderly, safe, reliable, convenient
and environmentally friendly work environment by mastering and comprehending the working situation
and conditions and consistently implementing LK3 systems and regulations at work, and responding to
emergency situation caused by security problems, accidents, pollution, and natural disasters. In addition,
the Company attempt to maintain sewage in accordance to the regulation.
8. Data Recording and Reporting
The Company conduct recording, documenting and reporting eforts on the operational activities of the
Company in a professional manner. The Company presents the inancial statements according to standards
and generally accepted accounting principles as well as deliver on time to the related parties. The Companys
personnel manage data in a neat, orderly, thorough, accurate, and on time through data recording and reports
making based on valid and veriiable sources; present the report in brief, clear, precise and communicative to
be available for use in decision making process and as feedback to improve performance; and prevent hiding
the data and reports should be submitted.
9. Avoid Conlict of Interest and Abuse of Position
The Company’s personnel avoid the conditions or situations or appearance of conlict of interest and the
abuse of position by obeying the established rules, systems, and procedures; do not have a stake ownership
in the enterprise who are partners or competitors of the Company in the amount that can inluence decision-
making, including the husband wife, children, and siblings; does not have a business that is directly related
to the Companys activities, including the husband wife, children, and siblings; not holding concurrent
positions and or work in other Company, including the Companys affiliated enterprises that can result
in objectivity of the decision-making; do not give or receive loans from goods and or services providers and
consumers; and not involved in HR processes such as recruitment, performance appraisal, promotion, transfer,
312 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
konsumen; dan tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti rekrutmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi,
danatau pemutusan hubungan kerja PHK apabila berada dalam posisikedudukan yang menyebabkan
benturan kepentingan.
10. Menerima HadiahCinderamataGratiikasi Gratiikasi adalah pemberian dalam arti luas yang meliputi
pemberian uang, barang, rabat diskon, komisi, pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan,
perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya. Sikap Perseroan dan insan Perseroan terhadap
gratiikasi adalah: a.
Insan Perseroan dan keluarganya dilarang menerima gratiikasi, baik langsung maupun tidak langsung,
dari mitra usaha dan pihak lainnya yang akan mempengaruhi independensi dan obyektifitas
pelaksanaan tugasnya di Perseroan.
b. Insan Perseroan dilarang menerima hadiah, imbalan,
cindera mata, fasilitas,ataupun kemudahan lainnya yang nilainya di luar batas kewajaran.
c. Insan Perseroan menolak pemberian yang diduga
akan terkait dengan fungsi, tanggung jawab dan wewenangnya dengan tetap memperhatikan
norma-norma kesopanan.
d. Apabila karena sesuatu hal Insan Perseroan
tidak memungkinkan untuk menolak hadiah tersebut, maka yang bersangkutan wajib
segera melaporkannya kepada Komite GCG dan Pemantauan Risiko dan menyerahkan hadiah
tersebut ke Perseroan.
e. Insan Perseroan diperbolehkan menerima
hadiah dan cindera mata dalam batas kewajaran dalam rangka:
• Perkawinan, khitanan, musibah, perayaan
ter tentu sesuai dengan adat istiadat daerah setempat.
• Penghargaan yang diperoleh atas pencapaian
prestasi tertentu di bidang olahraga, seni, dan sejenisnya yang tidak berkaitan dengan
kegiatan usaha Perseroan atau mewakili Perseroan dalam kegiatan di bidang olah raga,
seni, dan sejenisnya.
• Promosi dari suatu Perseroan tertentu, seperti
pulpen, pensil, buku agenda, gantungan kunci, kalender, dan lain-lain sejenisnya.
termination of employment FLE when in the position positions cause a conlict of interest.
10. Gratiication Gratification is the provision in a broad sense that
includes giving money, goods, rebate discount, commissions, interest-free loans, travel tickets, lodging,
tours, free medical treatment, and other amenities. The Company and the Companys attitude towards human
gratiication is: a.
The Companys personnel and their families are prohibited from accepting gratuities, either
directly or indirectly, from business partners and other parties that would afect the independence
and objectivity of the execution of their duties in the Company.
b. The Companys personnel shall not accept any gift, reward, souvenir, amenities, or other conveniences
that value is beyond the limits of reasonableness. c.
The Companys personnel refuse gift that allegedly associated with the functions, responsibilities and
authority with regard to the norms of decency.
d. If for any reason the Companys personnel is not allowed to refuse the gift, heshe shall immediately
report to the Corporate Governance Committee and Risk Monitoring and handed the gift to the Company.
e. The Company’s personnel is allowed to accept gifts and souvenirs within reasonable limits under
such circumstances: •
Marriage, circumcision, accident, celebrations according to local customs.
• Awards earned over a certain achievement in the
ield of sports, the arts, and the like that are not related to the Companys business or represent
the Company in the activities in the ield of sports, the arts, and the like.
• iii.The promotional items of a particular company,
such as pen, pencil, agenda, key chain, calendar, and others.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
313 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
11. Memberi Hadiah CinderamataGratiikasi Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah dengan
menggunakan fasilitas Perseroan kepada pihak ketiga yang dilakukan untuk kepentingan pribadi. Selain itu
Insan Perseroan dilarang memberikan hadiah, imbalan, cinderamata, gratiikasi, fasilitas, ataupun kemudahan
lainnya yang nilainya di luar batas kewajaran dan atau yang dapat mempengaruhi pertimbangan
dalam menjalankan bisnis Perseroan. Insan Perseroan diperbolehkan memberikan hadiah, imbalan, dan cindera
mata dalam batas kewajaran dan telah mendapat otorisasi dari pejabat Perseroan yang berwenang.
12. Merokok, Penyalahgunaan Narkotika, Obat Terlarang dan Minuman Keras Miras
Perseroan secara khusus melarang Insan Perseroan untuk merokok di lingkungantempat kerja kecuali di waktu dan
tempat yang khusus disediakan untuk itu. Di samping itu Perseroan melarang insan Perseroan untuk mabuk,
minum minuman keras, madat, memakai obat terlarang, menyalahgunakan obat bius, narkotika dan obat-obatan
terlarang lainnya di dalam maupun di luar tempat kerja. Insan Perseroan dilarang memiliki, menggunakan,
menyuruh menggunakan dan memperdagangkan atau menjadi penjualperantara penjualan obat-obatan
terlarang secara ilegal di dalam maupun di luar tempat kerja .
13. Aktivitas Politik Insan Perseroan bersikap netral terhadap semua
partai politik dengan cara tidak menggunakan fasilitas Perseroan untuk kepentingan golonganpartai politik
tertentu; tidak merangkap jabatan sebagai pengurus partai politik danatau anggota legislatif; dan tidak
membawa, memperlihatkan, memasang, serta mengedarkan simbol, gambar, dan ornamen partai politik
di lingkungan Perseroan.
14. Hak atas Kekayaan Intelektual HaKI Insan Perseroan harus menghormati hak kekayaan
intelektual pihak lain karena setiap penggunaan yang tidak sah atas hak milik intelektual orang lain dapat
mengakibatkan Perseroan menanggung gugatan hukum secara perdata dan ganti rugi. Seluruh Insan Perseroan
harus berpartisipasi secara aktif untuk melindungi hak atas kekayaan intelektual milik Perseroan. Jajaran Insan
Perseroan yang turut sertabekerja dalam pengembangan suatu proses atau produk yang akan digunakan oleh
Perseroan, atau Insan Perseroan yang memiliki hak atas 11. Present Gifts Souvenirs Gratuities
The Company’s personnel are prohibited from giving gifts to take advantage of the Company to a third party that is
committed for personal gain. In addition the Companys personnel are prohibited from giving gifts, rewards,
souvenirs, gratuities, amenities, or other conveniences that value is beyond the limits of reasonableness and or
which may afect the Companys consideration in running the business. The Companys personnel are allowed to
give gifts, rewards, and souvenirs within acceptable limit and have been authorized by the Companys
authorization oicer.
12. Smoking, the Abuse of Narcotics, Drugs and Alcohol The Company specifically prohibits the Companys
personnel to smoke in the workplace environment except in the time and place reserved for that purpose.
In addition, the Company prohibits the personnel of being drunk, drinking liquor, using drug, abusing drugs,
narcotics and other illegal drugs inside and outside the workplace. Indofarma personel are prohibited from
possessing, using, ordering and trading or become a seller intermediary selling drugs illegally inside and
outside the workplace.
13. Political Activity The Company’s personnel should be neutral toward
all political parties by not using the Company facilities for the beneit of group individual political parties; no
concurrent positions as political party oicials and or members of the legislature; and do not carry, display,
install, and distribute symbols, images and ornaments of political parties within the Company.
14. Intellectual Property Rights IPR The Company’s personnel should respect the intellectual
property rights of other parties therefore it is forbidden to use any unauthorized intellectual property of others
that may result in civil lawsuits and damages to the Company. The entire personnel of the Company must
actively participate to protect intellectual property rights owned by the Company. The ranks of the Company’s
personnel participate work in the development of a process or product that will be used by the Company, or
personnel of the Company which owns the rights to the
314 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
hasil karya tersebut, harus memperlakukan informasi yang terkait dengan proses atau produk tersebut sebagai
milik Perseroan baik selama masa kerja maupun setelah Insan Perseroan tidak bekerja lagi untuk Perseroan.
Seluruh Insan Perseroan harus menginformasikan hasil karya yang dihasilkannya baik selama maupun diluar
jam kerja, jika hasil karya tersebut terkait dengan usaha atau operasi Perseroan. Perseroan berhak atas seluruh
manfaat eksklusif dari paten, dan lain-lain yang terkait dengan hasil karya dimaksud di atas.
PENERAPAN DAN SOSIALISASI ETIKA USAHA DAN TATA PERILAKU
Penerapan dan Sanksi Atas Pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku
Proses penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan melibatkan seluruh manajemen dan seluruh
level insan Perseroan. Dengan bantuan Komite GCG dan Pemantauan Risiko, Dewan Komisaris bertanggung jawab
atas dipatuhinya Etika Usaha dan Tata Perilaku di lingkungan Perseroan. Direksi bertanggung jawab atas penerapan Etika
Usaha dan Tata Perilaku dibantu oleh Sekretaris Perusahaan dan Satuan Pengawasan Intern SPI. Direktur, Manajer, dan
setingkat Manajer bertanggung jawab atas penerapan di lingkungan unit kerjanya masing-masing. Direksi kemudian
menunjuk Manajer SPI sebagai penanggung jawab pelaporan pelanggaran pelaksanaan Etika Usaha dan Tata Perilaku.Setiap
insan Perseroan menerima 1 satu salinan Etika Usaha dan Tata Perilaku dan menandatangani formulir pernyataan pernyataan
komitmen penerapan tata kelola perusahaan.
Perseroan juga memberlakukan sanksi atas pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku sesuai dengan beratringan, sifat, dan
seringnya pelanggaran dilakukan. Prosedur pemberian sanksi sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama PKB antara Perseroan
dengan Serikat Pekerja Perseroan. Selain sanksi, Perseroan mengharuskan setiap insan Perseroan untuk melaporkan
adanya pelanggaran Etika Usaha dan Tata Perilaku yang diketahui melalui mekanisme Wistleblowing System WBS.
works, shall treat the information related to the process or product as the property of the Company either during
work or after no longer work in Indofarma. The entire personnel of the Company must inform the work that
generates both during and after working hours, if the results of the work related to the business or operations of
the Company. The Company is entitled to all the beneits of exclusive patent, and others associated with the work
referred to above.
APPLICATION AND DISSEMINATION OF BUSINESS ETHICS AND
CODE OF CONDUCT
Implementation and Sanctions for Violations of Business Ethics and Code Of Conduct
The implementation process of Business Ethics and Code of Conducts in the Company involves the entire management
and all levels of the Company’s personnel. With the assistance of GCG and Risk Monitoring Committee, the Board is
responsible for compliance with the Business Ethics and Code of Conduct in the Company’s environment. The Directors are
responsible for the implementation of Business Ethics and Conducts assisted by the Company’s Corporate Secretary
and Internal Control Unit SPI. Directors, managers, and manager-level personnel are responsible for the application
within their respective working unit. The Board of Directors then appointed Manager of Internal Control Unit in charge
of preparing reports of violations of the implementation of Business Ethics and Conducts. Every personnel receive
one 1 copy of Business Ethics and Conducts and sign an acknowledgment form of stating commitment in the
implementation of corporate governance.
The Company also imposes sanctions for violation of Business Ethics and Conducts in accordance with heavy light, nature,
and the frequent violation was committed. Procedures for granting sanction in accordance with the Collective Labour
Agreement between the Company and the Company Trade Unions. In addition to the sanctions, the Company requires
that every personnel of the Company to report violations of Business Ethics and Conducts known through the mechanism
Wistleblowing System WBS.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
315 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Sosialisasi dan Internalisasi
Dalam penerapannya, Perseroan mengharapkan kesadaran sebagai modalbagi pelaksanaan Etika Usaha dan Tata
Perilaku bagi seluruh insan Perseroan. Untuk itu, sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku dilakukan
sebagai upaya memberikan landasanyang kuat bagi pelaksanaan dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku.
Setiap insan Perseroan dapat meminta penjelasan atau menyampaikan pertanyaan terkait dengan Etika Usaha dan
Tata Perilaku kepada atasan langsung atau kepada Sekretaris Perusahaansebagai fungsi yang ditunjuk bertugas untuk
melaksanakan sosialisasi dan internalisasi Etika Usaha dan Tata Perilaku kepada seluruh insan Perseroan.
Di samping itu, setiap insan Perseroan dapat memberikan masukan untuk penyempurnaan Etika Usaha dan Tata Perilaku
kepada Sekretaris Perusahaan yang kemudian akan diusulkan sebagai pembaruan dan revisi untuk kemudian dirumuskan
oleh Dewan Komisaris melalui Komite GCG Pemantau Risiko.
KEBIJAKAN ANTI KORUPSI
Undang-undang No. 31 Tahun 1999 Jo. Undang-undang No. 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi menyebutkan bahwa pengertian korupsi mencakup perbuatan melawan hukum, memperkaya diri orangbadan
lain yang merugikan keuanganperekonomian negara pasal 2; menyalahgunakan kewenangan karena jabatan
kedudukan yang dapat merugikan keuangankedudukan yang dapat merugikan keuanganperekonomian negara pasal
3; kelompok delik penyuapan pasal 5,6, dan 11; kelompok delik penggelapan dalam jabatan pasal 8, 9, dan 10; delik
pemerasan dalam jabatan pasal 12; delik yang berkaitan dengan pemborongan pasal 7; hingga delik gratiikasi pasal
12B dan 12C. Perseroan menekankan pentingnya anti korupsi sebagai upaya mendasar dari penerapan prinsip Tata Kelola
Perusahaan yang Baik. Kebijakan Perseroan terhadap anti korupsi tertuang dalam Etika Usaha dan Tata Perilaku serta
Pedoman Pengendalian Gratiikasi dan Pedoman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara LHKPN yang
dimiliki Perseroan.
Secara khusus, pengendalian gratiikasi merupakan upaya Perseroan untuk melindungi insan Perseroan terhindar dari
kemungkinan dijatuhkannya tuduhan tindak pidana suap sebagaimana diatur pada Pasal 12 B ayat 1 UU 311999
Socialization and Internalization
In its application, the Company expects consciousness as a capital for the implementation of Business Ethics and Conducts
for all personnel. Therefore, socialization and internalization of Business Ethics and Conducts as part of eforts to provide a
strong foundation for the implementation and application of Business Ethics and Conducts. Every personnel may request
a description or submit questions related to Business Ethics and Code of Conduct to their immediate supervisor or to the
Corporate Secretary as the designated function tasked to conduct socialization and internalization of Business Ethics
and Conducts to the Company’s personnel.
In addition, every personnel of the Company may provide input for improvement of Business Ethics and Code of
Conduct to the Corporate Secretary which will be proposed as an update and revision to be formulated by the Board of
Commissioners through GCG and Risk Monitoring Committee.
ANTI-CORRUPTION POLICY
The 1999 Law No. 31 Jo. Law No. 20 of 2001 on Corruption Eradication mentions that the deinition of corruption including
tort, the efort to make people other wealthy by harming the State inance economy entities Article 2; misusing authority
for the position positions that may harmful to the inancial economy of the country article 3; groups bribery ofense
Article 5.6, and 11; group ofense of embezzlement in oice Articles 8, 9, and 10; extortion ofense in position Article 12;
ofense relating to chartering Article 7; ofense gratuities Article 12B and 12C. Company emphasize the importance
of anti-corruption as a fundamental efort of the application of the principles of Good Corporate Governance. Company
policy towards anti-corruption contained in the Business Ethics and Conducts and Guidelines Gratuity Control and Guidance
Wealth Report State LHKPN owned by the Company.
In particular, control of gratiication is the Companys eforts to protect personnel of the Company to face the possibility
of the imposition of a criminal ofense of bribery charges as provided in Article 12 B of paragraph 1 of Law 311999 Jo.
316 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Jo. UU 202011 yang menyatakan bahwa setiap gratiikasi kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara dianggap
pemberian suap, apabila berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan dengan kewajiban atau tugasnya.
Dengan demikian, Perseroan memiliki komitmen yang tinggi terhadap penegakan anti korupsi, baik dalam pengelolaan
operasional dan usaha Perseroan, maupun dalam penggunaan jabatan terkait masing-masing insan Perseroan.
PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI
Sebagai turunan dari Etika Usaha dan Tata Perilaku, Perseroan merumuskan Pedoman Gratiikasi sebagai salah satu acuan
pengelolaan proses bisnis dan aktivitas operasi yang yang bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme KKN dan
memperhatikan prinsip-prinsip GCG. Pedoman ini disusun sebagai sikap tegas terhadap pengendalian gratiikasi yang
melibatkan insan Perseroan, meskipun dalam kegiatan usaha Perseroan, gratiikasi merupakan hal yang mungkin
sulit dihindari oleh insan Perseroan. Hal ini penting untuk dibudayakan di lingkungan Perseroan sebagai suatu proses
pembelajaran bagi Insan Perseroan yang mempunyai harkat, martabat, dan citra yang tinggi dalam hubungan usaha
dengan para pemangku kepentingan.
Pengertian, Ruang Lingkup dan Prinsip Dasar Gratiikasi
Perseroan mendefinisikan gratifikasi sebagai kegiatan pemberian danatau penerimaan hadiahcinderamata dan
hiburan , baik yang diterima di dalam negeri maupun di luar negeri, dan yang dilakukan dengan menggunakan sarana
elektronik atau tanpa sarana elektronik, yang dilakukan oleh Insan Perseroan terkait dengan wewenangjabatannya
di Perseroan, sehingga dapat menimbulkan benturan kepentingan yang mempengaruhi independensi, obyektivitas,
maupun profesionalisme Insan Perseroan.
Hadiahcinderamata adalah obyek dari gratiikasi dalam arti luas, yakni meliputi uang, barang, rabat diskon, komisi,
pinjaman tanpa bunga, tiket perjalanan, fasilitas penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma, dan fasilitas lainnya.
Pengendalian gratifikasi menjadi sangat penting bagi Perseroan karena gratifikasi tersebut dapat berpotensi
menjadi tindak pidana suap dan merupakan salah satu tindakan Korupsi yang dapat memberikan dampak hukum
sekaligus pencitraan negatif bagi Perseroan. Suatu gratiikasi akan berubah menjadi tindak pidana suap apabila memenuhi
unsur-unsur sebagai berikut: Law 202011 which states that any gratuity to an oicial or
state oicials will be considered bribery, as long as they relate to the position and contradict to the obligations or duties.
Accordingly, the Company has a high commitment to anti- corruption enforcement, both in operational and business
management, as well as in the use of related positions of each of the Company personnel.
GUIDELINES FOR GRATIFICATION CONTROL
As a derivation of Business Ethics and Conducts, the Company formulated the Gratiication Guidelines as a business process
management and operating activities reference that is free from corruption, collusion and nepotism KKN and considering
the principles of corporate governance. This document is intended to a firm stance on the control of gratification
involving the Company’s personnel, although the Companys business activities, gratuities are things that may be diicult to
avoid by the personnel. It is important to be cultivated in the Company as a learning process for the Companys personnel
who possess dignity and high image in business relationships with stakeholders.
Deinition, Scope and Basic Principles of Gratiication
The Company deines Gratiication as giving activity and or accepting Gift Souvenirs and Entertainment, received at home
country or abroad, carried out by with or without electronic means, conducted by Company’s personnel associated with
any particular authority position in the Company, so as to rise a conlict of interest that afect the independence, objectivity,
and professionalism of the Companys personnel.
Gifts souvenirs are objects of gratiication in a broad sense, including money, goods, rebate discount, commissions,
interest-free loans, travel tickets, lodging, tours, free medical treatment, and other amenities. Gratuity Control is very
important for the Company since the Gratification can potentially become criminal ofenses of bribery and corruption
is one of the actions that could result in law enforcement as well as negative image for the Company. A Gratuity will turn
into the act of bribery if it meets the following elements:
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
317 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
1. Gratiikasi tersebut berhubungan dengan wewenang
jabatan di Perseroan; 2.
Gratiikasi yang berupa penerimaanpemberian hadiah cinderamata dan hiburan tidak dilaporkan kepada
atasan langsung.
Prinsip dasar Perseroan atas gratiikasi terbagi dalam dua kegiatan, yaitu pemberian hadiahcinderamata dan hiburan
dan penerimaan hadiahcinderamata dan hiburan. Seluruh Insan Perseroan dilarang baik secara langsung atau tidak
langsung memberi hadiahcinderamata dan atau hiburan kepada setiap pihak yang memiliki hubungan usaha atau
pesaing Perseroan yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh
ketentuanperundang-undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan danatau
tidak melakukan suatu hal berkaitan dengan kedudukan jabatannya. Seluruh Insan Perseroan yang karena jabatannya
danatau anggota keluarganya keluarga inti dilarang untuk menerima atau meminta baik secara langsung atautidak
langsung hadiahcinderamata dan atau hiburan dari setiap pihak yang memiliki hubungan usaha atau pesaing Perseroan,
yang bertujuan untuk mendapatkan informasi, atau sesuatu hal yang tidak dibenarkan oleh ketentuan perundang-
undangan yang berlaku, atau untuk mempengaruhi pihak dimaksud untuk melakukan danatau tidak melakukan suatu
hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya.
Insan Perseroan wajib melakukan penolakan atas tawaran pemberian hadiahcinderamata dan atau hiburan yang tidak
sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam pedoman, dengan cara santun terhadap tawaranpemberian dimaksud, dengan
memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan kepada pihak yang menawarkanmemberi.
Batasan Gratiikasi
Di luar pelarangan atas gratiikasi, Perseroan memperbolehkan dilakukannya pemberian gratiikasi dengan batasan sepanjang
pemberian tersebut dimaksudkan untuk membina hubungan baik dalam batas-batas yang sesuai dengan kewajaran dan
memperhatikan hubungan yang setara, saling menghormati dan tidak bertujuan untuk menyuap pihak yang bersangkutan
untuk memberikan sesuatu hal kepada Perseroan yang tidakmenjadi hak Perseroan secara hukum. Pemberian hadiah
cinderamata danatau hiburan tidak diperbolehkan dalam bentuk uang tunai dan tidak diperbolehkan dalam bentuk-
bentuk yang melanggar kesusilaan dan hukum. 1.
Gratuities are associated with authority position in the Company;
2. It is in the form of acceptingdelivering gifts souvenirs
and entertainment and is not reported to the direct supervisor.
The basic principle of the Company for Gratification is divided into two activities, they are providing gift souvenirs
and Entertainment and accepting gift souvenirs and Entertainment. The entire personnel of the Company are
prohibited to directly or indirectly giving Gift Souvenirs and or entertainment to any parties who has a business relationship
or a competitor of the Company aimed to obtain information, or something that is not justiied by the statutory applicable
provisions, or to inluence the parties intended to conduct and or did not do something related to the position oice. The
Company’s personnel whose position and or members of his family immediate family may not accept or request either
directly or indirectly Gift Souvenirs and or entertainment from any person who has a business relationship or a competitor
of the Company, aims to get information, or something that is not justiied by the statutory applicable provisions, or to
inluence the parties intended to conduct and or did not do something related to the position oice.
The Company’s personnel shall reject the ofer gift souvenirs and or entertainment that does not comply with the provisions
set forth in this Code, politely refuse the ofergift, by providing an explanation of the policies and rules to the parties making
the ofer.
Limitation of Gratiication
Aside from the prohibition on Gratuities, the Company allows giving Gratuities with restrictions that as long as it is intended
to establish a good relationship with limitation of fairness and equality, mutual respect and not intended to bribe the
parties in regard to give something that is not belong to the Companys legal rights. Gifts souvenirs and or entertainment
are not allowed in the form of cash and are not allowed in the forms of violation of decency and the law.
318 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pemberian hadiahcinderamata berupa barang yang dimaksudkan untuk promosi Perseroan, wajib mencantumkan
logo Perseroan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari barang dimaksud. Pemberian honorarium rapat kepada
pihak ketiga diperbolehkan sebagai apresiasi atas sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan kepada
Perseroan atas undangan resmi dari Perseroan, sepanjang kriteria dan besaran honorarium tersebut telah diatur dalam
peraturan perusahaan.
Pemberian hadiahcinderamata danatau hiburan berupa baranguangsetara uang diperbolehkan dalam hal Insan
Perseroan menghadiri acara pernikahan, khitanan, kelahiran, atau musibah, dengan nilai pemberian maksimum sebesar
Rp1 juta untuk setiap acara ke relasi Perseroan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi
pihak penerima, untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya. Jamuan
makan tidak perlu dibatasi sejauh memenuhi kewajaran dan dilakukan ditempat yang terhormat dan tetap menjaga citra
positif Perseroan.
Dalam menerima hadiahcinderamata danatau hiburan, Perseroan memperbolehkan insan Perseroan untuk menerima
dengan batasan menerima hadiahcinderamata yang mencantumkan logonama perusahaan pemberi, dengan
logo dan nama perusahaanpihak yang memberikan benda- benda dimaksud merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari kebijakanpromosi perusahaan pemberi dan merupakan benda-benda yang lazim sebagai bentuk promosi perusahaan.
Penerimaan juga diperbolehkan untuk benda-benda yang tidak memiliki nilai finansial yang tinggi, seperti buku,
compact disc dan sebagainya; hadiahcinderamata yang bukan berupa pemberian yang melanggar kesusilaan dan
hukum; serta honorarium sebagai pembicaranarasumber yang diundang secara resmi oleh pihak ketiga sebagai apresiasi atas
sumbangan pemikiran dan keahlian yang telah diberikan, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk
mempengaruhi Insan Perseroan untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan
jabatannya.
Perseroan juga memperbolehkan pemberian hadiah cinderamata berupa baranguangsetara uang dalam hal Insan
Perseroan menyelenggarakan acara pernikahan,khitanan, kelahiran, atau terkait dengan musibah, dengan nilai
Gifts souvenirs in the form of goods intended for the Company promotion, shall include Company’s logo
which become an integrated part of the goods. Meeting’s honorarium to the third parties is allowed as appreciation for
the ideas and expertise contribution to the Company on an oicial invitation from the Company, as long as the criteria
and the amount of the honorarium have been described in the company regulations.
Gifts souvenirs and or entertainment in the form of goods money cash equivalents is allowed in terms of the personnel
is attended the wedding, circumcision, birth, or accident, with the value of Rp 1 million maximum for each event to
the Company’s relations, as long as the it does not intend to inluence the recipient, to perform and or did not do
something related to the position oice. Banquets are not necessarily limited in extent to meet the fairness and
conducted in a respectable manner and maintained a positive image of the Company.
In accepting gift souvenirs and or entertainment, personnel is allowed to receive the limitations quantity of gift souvenirs
which contain logo the company’s name of the giver, in which the logo and the name of the company party
giving the items is an integral part of the Company’s policy promotion and the common items of companies promotion.
It is also allowed to accept items that do not possess a high inancial value, such as books, compact discs and the like; Gift
souvenirs is not in any form of violation of decency and the law; and honoraria as a speaker resource persons invited
oicially by the Third Party as their appreciation for the ideas and expertise contribution that have been given, as long as
the administration does not intend to inluence Indofarma’s personnel to perform and or did not do something related
to the position oice.
It is also allowed by the Company to deliver gift souvenirs in the form of goods money cash equivalents in terms of
the Company’s personnel weddings, circumcisions, births, or related to the disaster, with the value of Rp1 million
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
319 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
pemberian maksimum sebesar Rp1 juta per acara, sepanjang pemberian tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi
Insan Perseroan untuk melakukan danatau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan dengan kedudukanjabatannya.
Diperbolehkannya penerimaan hiburan oleh insan Perseroan diberikan dalam batas kewajaran, seperti hiburan
tidak dilakukan secara terus-menerus oleh pihak pemberi kepada Insan Perseroan atau anggota keluarganya; bila
penolakan terhadap hiburan dimaksud dikhawatirkan dapat mempengaruhi hubungan Usaha secara institusi
antara Perseroan dengan Pihak Ketiga yang menawarkan hiburan; tidak mengganggu waktu kerja Insan Perseroan
yang bersangkutan; dan tidak melakukan pembicaraan mengenai pemberian informasi internal Perseroan yang
dapat menimbulkan kecurangan dan benturan kepentingan. Dalam kondisi tertentu dimana Insan Perseroan tidak dapat
menghindar untuk menerima pemberian dari Pihak Ketiga danatau pada posisi dimana baranguangsetara uang atau
dalam bentuk apapun, pemberian tersebut sudah ada di suatu tempat yang dititipkan kepada atau melalui orang lain
tanpa sepenge tahuan Insan Indofarma tersebut, maka yang bersangkutan wajib mengembalikannya. Apabila hal ini tidak
mungkin dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera melaporkan kepada atasan langsung secara tertulis sesuai
mekanisme yang telah diatur.
Apabila insan Perseroan diminta untuk memberikan hadiahcinderamata dan hiburan yang tidak sesuai dengan
ketentuan sebagaimana batasan yang telah ditentukan Perseroan, hendaknya insan Perseroan melakukan penolakan
dengan cara santun terhadap permintaan tersebut dengan memberikan penjelasan terhadap kebijakan dan aturan
kepada pihak ketiga.
Penerapan Pengendalian Gratiikasi, Pelaporan dan Sanksi
Dalam pengendalian gratifikasi, Perseroan menerapkan mekanisme pelaporan atas deinisi, ruang lingkup, prinsip
dasar dan batasan-batasan gratifikasi. Insan Perseroan wajib melaporkan penerimaan hadiahcinderamata dan
atau hiburan di luar batasan yang sudah diatur Perseroan melalui atasan langsung, atau melalui mekanisme pelaporan
pelanggaranWhistleblowing System. Untuk penerimaan berupa barang cepat kadaluwarsa seperti makanan dan
minuman, pemberian dapat diserahkan kepada lembaga sosial untuk digunakan kepada masyarakat yang lebih
maximum per event, as long as it does not intend to afect the personnel to conduct and or did not do something
related to position title.
The permission for the Company’s personnel to accept gift in the form of entertainment should be given within a
reasonable limit, such as it is not carried out continuously by the third parties to the Companys personnel or the family
members; if rejection to the entertainment could afect the business relationship between the Company and third parties
who ofer the gift; does not interfere personnel’s working time; and does not include conversation on granting the
Companys internal information that could lead to fraud and conlict of interest. Under certain conditions in which the the
Company’s personnel can not avoid to receive gifts from the Third Party and or the position where the goods money
cash equivalents or in any form, provision already delivered somewhere to or through any other persons without the
knowledge of Indofarma’s personnel, then the personnel shall return it. If it is not possible, heshe should immediately make
a written report to hisher direct superior as a mechanism that has been settled.
If the personnel is asked to provide certain gift souvenirs and entertainment that are not in accordance with the provisions
as speciied by the Company, heshe should politely reject the request by explaining the policies and rules to the
Third Parties.
The Implementation of Gratuity Control, Reporting and Sanctions
In Gratuity Control, the Company is implemented a reporting mechanism on the deinition, scope, rationale and limitations
of Gratiication. The Company’s personnel should report the accepting gift souvenirs and or entertainment beyond
the limits that have been set by the Company to the direct supervisor, or through Reporting Violations Whistle Blowing
System mechanisms. For the acceptance of gift in the form of goods such as food and beverage, it can be handed over
to social institutions and the needy. While those in the form of goods such as money, gold, and others, it should
320 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
membutuhkan. Sementara penerimaan berupa barang tidak cepat kadaluwarsa seperti uang, emas, dan lainnya, wajib
disimpan di bagian keuangan sampai dengan ditentukannya status kepemilikan atas penerimaan tersebut oleh pihak Komisi
Pemberantasan Korupsi KPK. Sekretaris Perusahaan kemudian membuat rekapitulasi penerimaan hadiahcinderamata serta
melaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sebagai bagian dari komitmen Perseroan memberantas tindak
suap dan korupsi di lembaga negaraBUMN.
Pelanggaran terhadap ketentuan dalam Pedoman Pengendalian Gratiikasi akan dikenakan sanksi sesuai dengan
peraturan perundangan yang berlaku serta ketentuan dan peraturan yang berlaku di Perseroan.
PEDOMAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
Prinsip Dasar Laporan harta Kekayaan Penyelenggara Negara
Sebagai BUMN yang dimiliki oleh Negara melalui Pemerintah Indonesia, Perseroan wajib mentaati peraturan perundang-
undangan yang mengikat. Salah satu bentuk peraturan perundang-undangan yang dilandasi oleh semangat
pemberantasan korupsi dan tindakan penyimpangan internal adalah kewajiban Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara LHKPN.
LHKPN merupakan daftar seluruh Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang dituangkan dalam formulir LHKPN
yang ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi KPK sebagaimana yang diatur dalam Keputusan KPK No. KEP 07
KPK022005 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pemeriksaan dan Pengumuman Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara. Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi menegaskan wewenang
KPK melaksanakan langkah atau upaya pencegahan korupsi antara lain melalui pendaftaran dan pemeriksaan terhadap
LHKPN. Selain itu, Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme, mengamanatkan bahwa setiap penyelenggara wajib melaporkan dan mengumumkan
Harta Kekayaannya sebelum dan setelah memangku jabatan serta bersedia diperiksa kekayaannya sebelum dan setelah
menjabat. Dalam Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 pasal 2 7 beserta penjelasannya, diuraikan bahwa pejabat lain
be recorded in the financial division until it determines the status of ownership of the items by the Commission of
Corruption Eradication KPK. Corporate Secretary will later make a recapitulation of all the gift souvenirs and report it to
the Commission of Corruption Eradication KPK as part of the Companys commitment to eradicate bribery and corruption
in state institutions state-owned enterprises.
The violation of the provisions in this Gratuity Control Guidelines will be sanctioned in accordance to applicable
laws and regulations and the rules applied in the Company.
GUIDELINES ON STATE OFFICIAL’S WEALTH REPORT
Basic Principles on State Oicial’s Wealth Report
As an eneterprise owned by the State Government of the Republic of Indonesia, the Company has to comply with some
regulation that is binding. One of the regulation based on the spirit of ighting corruption and internal fraud action is the
obligation of the State Wealth Report Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara NegaraLHKPN.
LHKPN is a list of all assets as outlined in the State Oicials LHKPN form specified by the Commission of Corruption
Eradication KPK as set out in the KPK Decision No. KEP 07 KPK 022005 on Procedures for the Registration, Inspection and
Announcements of State Oicial’s Wealth Report. Regulation No. 30 of 2002 on the Commision of Corruption Eradication
mentioned KPK authority in eforts to implement or prevention the act of corruption through the registration and inspection
of LHKPN. In addition, Law No. 28 of 1999 on the Clean and Free of Corruption, Collusion and Nepotism State Oicial
has mandated that oicial should report and announce their wealth before and after their oice period and willing to be
inspected before and after taking oice. In Law No. 28 of 1999 Article 2 7 and its explanation, it is elaborated that the other
oicials who have a strategic function in relation to state oicials, including the Board of Commissioners, Directors and
oicials of other structural State-Owned Enterprises SOEs and the Regional Owned Enterprises.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
321 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
yang memiliki fungsi strategis dalam kaitannya dengan penyelenggara negara termasuk Dewan Komisaris, Direksi,
dan pejabat struktural lainnya pada Badan Usaha Milik Negara BUMN dan Badan Usaha Milik Daerah BUMD.
Pemeriksaan LHKPN yang disampaikan kepada KPK bertujuan untuk mewujudkan penyelenggara negara yang mentaati
asas-asas umum penyelenggara negara yang bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta perbuatan
tercela lainnya. Setiap penyelenggara negara dituntut untuk melaporkan kekayaanya melalui formulir LHKPN yang telah
disediakan KPK untuk diisi secara jujur, benar dan lengkap, agar KPK dapat menganalisis, mengevaluasi, serta menilai atas
seluruh jumlah, jenis dan nilai harta kekayaan yang dilaporkan, secara benar, cepat, tepat, akurat dan bertanggung jawab.
Dasar hukum dan Peraturan dalam Menerapkan LhKPN di Perseroan
Dalam menerapkan LHKPN, Perseroan menimbang beberapa dasar hukum dan peraturan sebagai landasan cara pandang
penerapan LHKPN di lingkungan Perseroan. Dasar hukum tersebut yaitu:
1.
Undang-Undang No. 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara Yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme; 2.
Undang-Undang No. 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi;
3. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-01MBU2011
tentang Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance pada Badan Usaha Milik
Negara, dan perubahannya;
4. Keputusan Sekretaris Menteri BUMN No. SK-16S.
MBU2012 tentang IndikatorParameter Penilaian dan Evaluasi atas Penerapan GCG yang baik;
5. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku Perseroan; dan
6. Anggaran Dasar Perseroan.
Pedoman LhKPN Perseroan
Sesuai surat keputusan Direksi Perseroan No. 766DIRSK XI2012 tanggal 20 November 2012, Perseroan merumuskan
kebijakan tentang Kepatuhan dan Pengelolaan LHKPN dengan menetapkan pejabat yang wajib menyampaikan
LHKPN meliputi: 1.
Anggota Dewan Komisaris 2.
Anggota Organ Pendukung Dewan Komisaris 3.
Anggota Direksi 4.
Sekretaris Perusahaan 5.
Manajer atau pejabat 1 satu tingkat di bawah Direksi LHKPN inspection submitted to the KPK aims to materialize
the State Oicial that obey general principles that is free from corruption, collusion and nepotism, as well as other
misconduct. Each State Oicials is required to report their wealth through LHKPN form that have been provided by the
KPK to be illed in an honest, correct and complete, therefore the KPK can analyze, evaluate, and assess the entire amount,
type and value of the assets that are reported correctly, fast, precise , accurate and acountable.
Basic Rule and Regulation on the Implemention of LhKPN in the Company
In applying LHKPN, the Company considered several basic rule and regulations as a perspective foundation on LHKPN
implementation within the Company. The legal basis, namely: 1.
Law No. 28 of 1999 on State Oicial who is Clean and Free from Corruption, Collusion and Nepotism;
2. Law No. 30 of 2002 on the Commission of
Corruption Eradication; 3.
The Minister of State Enterprises Regulation No. PER- 01 SOE 2011 on Implementation of Good Corporate
Governance GCG in State-Owned Enterprises, and amendments;
4. Minister of State Secretary Decree No. SK-16 S.MBU
2012 on Assessment and Evaluation Indicator Parameter of the Implementation of Good Corporate Governance;
5. Code of Business Ethics and Conduct of the Company; and
6. Company’s Article of Association.
Guidelines of Company’s LhKPN
According to the Board of Directors decree No. 766 DIR SK XI 2012 dated November 20, 2012, the Company formulated
a policy on LHKPN Compliance and Management appointed oicial with obligation to submit LHKPN, included:
1. Member of the Board of Commissioners
2. Member of the Board of Commissioners’ Organ Support
3. Member of the Board of Directors
4. Corporate Secretary
5. Manager or the 1 one level oicer below the Board of
Directors
322 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Masing-masing pejabat di atas diwajibkan menyampaikan LHKPN kepada KPK. Kewajiban penyampaian LHKPN termasuk
awal menjabat dengan maksimal waktu pelaporan 3 tiga bulan setelah menjabat; dan pelaporan kembali saat mutasi,
promosi, pensiun, atau telah menduduki jabatan yang sama selama 2 dua tahun berturut-turut. Kepada pejabat yang
wajib menyampaikan LHKPN dan tidak mematuhi ketentuan penyampaian LHKPN ini, Perseroan mengenakan sanksi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BENTURAN KEPENTINGAN
Prinsip Dasar Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan adalah keadaan di mana insan Perseroan mempunyai kepentingan selain kepentingan
Perseroan sehingga mempengaruhi pengambilan keputusan dan mengakibatkan Perseroan tidak mendapatkan hasil
terbaik. Perseroan secara tegas memberikan dasar dan batasan terjadinya benturan kepentingan pada situasi berikut:
1.
Melakukan transaksi danatau menggunakan harta Perusahaan untuk kepentingan diri sendiri, keluarga,
atau golongan; 2.
Menerima danatau memberi hadiahmanfaat dalam bentuk apapun yang berkaitan dengan kedudukannya
di dalam Perusahaan; 3.
Memanfaatkan informasi rahasia dan data usaha Perusahaan untuk kepentingan di luar Perusahaan;
4. Terlibat langsung maupun tidak langsung dalam
pengelolaan Perusahaan pesaing danatau perusahaan mitra atau calon mitra lainnya;
5. Mempunyai hubungan keluarga sedarah danatau
semenda sampai dengan derajat ketiga dengan anggota Direksi danatau anggota Dewan Komisaris.
Insan Perseroan diharuskan menghindari kondisi, situasi ataupun kesan adanya benturan kepentingan dan penyalah
gunaan jabatan dengan cara: 1.
M ematuhi peraturan, sistem, dan prosedur yang ditetapkan.
2. Tidak memiliki sahamkepemilikan dalam badan usaha
yang menjadi mitra atau pesaing Perseroan dalam jumlah yang dapat mempengaruhi pengambilan keputusan
termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung.
3. Tidak memiliki usaha yang berhubungan langsung
dengan aktivitas Perseroan, termasuk suamiistri, anak, dan saudara sekandung.
Each oicer above is obliged to submit LHKPN to the KPK. This obligation to submit LHKPN includes report in the early time
served with a maximum of 3 three months reporting after taking oice; and reporting again when transferred, promoted,
retired, or served the same oice for 2 two consecutive years. Oicials obliged to submit LHKPN and does not comply with
the provisions of this LHKPN delivery, the Company impose sanctions in accordance with the regulation.
CONFLICT OF INTEREST
Basic Principles of Conlict of Interest
Conlict of interest is a situation in which the personnel have interests other than the Company so that the Companys
interest that affect decisions and make the Company to not obtain the best results. The Company straightly
provides foundation and limited conlicts of interest in the following situations:
1.
Conducting transactions and or using any of Company’s property for personal, family, or group interest;
2. Receiving and or giving gifts beneits of any kind in
relation to their position within the Company; 3.
Taking advantage of confidential information and Company’s business data for other than the beneit of
the Company; 4.
Engaging directly or indirectly in the management of competitors and or business partner or other
potential partners; 5.
Having a family relationship and or marriage up to the third degree with members of the Board of Directors and
or members of the Board of Commissioners.
The Company’s personnel is required to avoid conditions or situations or impression of conlict of interest and abusement
of position by: 1.
Complying the established regulations, systems and procedures.
2. Not having a stake ownership in the business partners
or competitors of the Company in the amount that can inluence the decision-making, including the husband
wife, children, and siblings.
3. Not having a business that is directly related to the
Companys activities, including the husband wife, children, and siblings.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
323 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
4. Tidak merangkap jabatan danatau bekerja di Perseroan
lain termasuk anak usaha Perseroan yang berailiasi sehingga dapat mengakibatkan pengambilan keputusan
menjadi tidak obyektif.
5. Tidak memberikan atau menerima pinjaman dari
penyedia barang danatau jasa dan konsumen. 6.
Tidak terlibat dalam proses kepegawaian seperti rekrutmen, penilaian kinerja, promosi, mutasi, pemutusan
hubungan kerja PHK apabila berada dalam posisi kedudukan yang menyebabkan benturan kepentingan.
Dalam board manual yang disusun sebagai pedoman kerja Direksi dan Dewan Komisaris, Perseroan melarang anggota
Dewan Komisaris dan anggota Direksi untuk melakukan tindakan yang mempunyai benturan kepentingan dan
mengambil keuntungan pribadi dari pengambilan keputusan danatau pelaksanaan kegiatan Perseroan selain penghasilan
yang sah. Dalam hal anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi akan melakukan tindakan yang mempunyai benturan
kepentingan, maka anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi harus mendapat persetujuan dari para pemegang
saham independen atau wakil mereka yang diberi wewenang untuk itu dalam RUPS dan ditegaskan dalam bentuk akta
notaris sebagaimana diatur dalam peraturan Otoritas Jasa Keuangan.
Perseroan melalui anggota Direksi dan Dewan Komisaris berkewajiban mengungkapkan dan melaporkan situasi
kondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan yang dihadapi kepada pemegang saham; agar
kemudian pemegang saham dapat meneliti situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan kepentingan
yang dilaporkan dan mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut. Selain itu, seluruh karyawan wajib melaporkan
kepada Direksi melalui atasannya secara berjenjang tentang situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan
kepentingan yang dihadapi; agar kemudian Direksi meneliti situasikondisi yang menunjukkan indikasi adanya benturan
kepentingan yang dilaporkan dan mengambil keputusan untuk mengatasi situasi tersebut.
KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG DANATAU JASA
Untuk mendorong penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik dan menghindari benturan kepentingan, Perseroan
merumuskan kebijakan pengadaan barang danatau jasa 4.
Not holding concurrent positions and or working in other Company including ailiated subsidiary of the
Company that could result in the objectivity of decision- making.
5. Not giving or receiving loans from goods and or services
providers and consumers. 6.
Not getting involved in HR process such as recruitment, performance appraisal, promotion, transfer, termination
of employment when in the position positions that can cause a conlict of interest.
In the manual of board compiled as working guidelines of Directors and Board of Commissioners, the Company
prohibits members of the Board of Commissioners and the Board of Directors to perform actions that have conlict of
interest and take personal advantage of the decision and or implementation of the activities of the Company other than
legitimate income. In the case of members of the Board of Commissioners and the Board of Directors will take action that
may lead a conlict of interest, the members of the Board of Commissioners and Directors must obtain the approval from
the independent shareholders or their representatives who are authorized for it in the AGM and conirmed in the form of
a notarial deed as set forth in OJK regulations.
The Company through the Board of Directors and the Board of Commissioners shall disclose and report on the situation
condition that indicated a conlict of interest to shareholders; therefore the shareholders can examine the situation
condition that indicated conlict of interest that was reported and took the decision to resolve the situation. In addition, all
employees are required to report to the Board through his superiors in stages about the situation condition indicated
a conlict of interest; then the Board of Directors examine the situation condition that indicated conlict of interest that
was reported and took the decision to resolve the situation.
PROCUREMENT POLICY OF GOODS AND OR SERVICES
To encourage the adoption of Good Corporate Governance and to avoid conlicts of interest, the Company formulated
the procurement of goods and or services to uphold the
324 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
dengan menjunjung tinggi prinsip pengadaan barang danatau jasa yang eisien, efektif, terbuka dan bersaing,
adil dan wajar, akuntabel dan auditabel yang diharapkan dapat menciptakan nilai tambah bagi Perseroan. Kebijakan
pengadaan barang danatau jasa dituangkan dalam bentuk pedoman pengadaan yang ditetapkan dalam Surat Keputusan
Direksi yang berpedoman pada Peraturan Menteri Negara BUMN tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Barang dan Jasa
Badan Usaha Milik Negara. Pedoman pengadaan mengatur kebijakan, kewenangan, dan metode pemilihan penyedia
barang danatau jasa.
Pelaksanaan pengadaan barang danatau jasa bertujuan memenuhi kebutuhan Perseroan akan barang dan jasa baik
kebutuhan yang bersifat operasional maupun investasi, dalam jumlah, kualitas, harga, dan waktu yang tepat, dengan
mematuhi peraturan yang berlaku. Tujuan Perseroan dalam melakukan pengadaan barang danatau jasa adalah untuk
mendapatkan barang danatau jasa yang dibutuhkan dalam jumlah, kualitas harga, waktu dan sumber yang tepat, secara
eisien dan efektif, persyaratan kontrak yang jelas dan terinci serta dapat dipertanggungjawabkan.
Perseroan menetapkan panitia pengadaan dengan beranggotakan karyawan yang memiliki kompetensi dan
mewakili bidang terkait. Direksi menetapkan batasan nilai dan kebijakan mengenai kegiatan pengadaan barang danatau
jasa yang dilaksanakan dengan memperhatikan ketentuan yang berlaku.
Kebijakan pengadaan barangjasa Perseroan dilakukan dalam 5 lima tahap sebagai berikut:
A. Perencanaan
Setiap unit kerjafungsi harus menyusun kebutuhan akan barang danatau jasa setiap tahun dengan
memperhatikan skala prioritas dan anggaran. Rencana kebutuhan barang danatau jasa dari unit kerjafungsi
yang telah disetujui harus dicantumkan dalam RKAP, dimana perencanaan pengadaan harus melibatkan
fungsi-fungsi terkait.
B. Pengorganisasian
Pembentukan panitia pengadaan denganmasa penugasantertentu dan beranggotakan karyawan yang
kompeten dan mewakili bidang terkait. Untuk pengadaan dengan nilai tertentu, pemilihan langsung, pembelian
langsung atau penunjukan langsung dilaksanakan oleh pejabaat yang melaksanakan fungsi pengadaan atau
bidang masing-masing. principles of procurement of goods and or services which
eicient, efective, open, competitive, fair and reasonable, accountable and auditabel. The procurement of goods and
or services set forth in the form of procurement guidelines set out in the Decree of the Board of Directors are guided by
the Regulation of the Minister of State Enterprises of General Guidelines for the Implementation of Goods and Services for
State Owned Enterprises. Procurement guidelines set the policy, authority, and the method of selecting providers of
goods and or services.
The procurement of goods and or services aim to meet the Companys needs for goods and services, both operational and
investment, in the amount, quality, price, and the right time, to comply with regulations. Company’s aim in the procurement
of goods and or services is to acquire goods and or services required in the number, price, quality, time and resources
appropriately, eiciently and efectively, the contract terms are clear and detailed, and can be accounted for.
The Company establish procurement committee with members of employees who have the competence and represent the
related areas. The Board of Directors sets the limit values and policies regarding the procurement of goods and or services
are carried out with due regard to applicable regulations.
The Company conduct procurement of goods services in 5 ive stages, as follows:
A. Planning
Each work unit function must compile requested goods and or services each year by priorities and budgets.
Plans for goods and or services of the unit function that has been approved to be included in CBP, in which
procurement planning should involve related functions.
B. Organizing
Establishment of procurement committee with speciic assignment period and consists of competent employees
and represent the related areas. For the procurement of a certain value, direct elections, direct purchase or direct
appointment carried out by personnel who carry out the procurement function or the respective ields.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
325 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
C. Pelaksanaan
Dalam proses pelaksanaan pengadaan, Perseroan memiliki ketentuan diantaranya:
1. Pelaksanaan pengadaan barang danatau jasa harus
didasarkan pada RKAP. Bila suatu barang danatau jasa yang dibutuhkan oleh unitfungsi tidak dimuat
dalam RKAP, maka unitfungsi yang bersangkutan harus meminta persetujuan pejabat berwenang
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Dalam proses pengadaan barang danatau jasa harus
dilandasi prinsip sadar biayacost consciousness dan diupayakan untuk tidak tergantung pada
pihak tertentu.
3. Perseroan harus mengelola basis data para penyedia
barang danatau jasa yang ada di setiap unit dan terintegrasi secara korporat untuk mengetahui
jejakrekam dari setiap penyedia.
4. Kinerja masing-masing penyedia dievaluasi
secara berkala dan hasilnya dijadikan dasar untuk memutakhirkan basis data penyedia barang
jasa serta dipakai sebagai masukan dalam proses pengadaan selanjutnya.
5. Dalam kondisi yang memungkinkan pelaksanaan
pengadaan melalui pengadaan secara elektronik e-procurement.
6. Perseroan harus memiliki Harga Perkiraan Sendiri
yang ditetapkan dengan metode tertentu dan dapat dipertanggungjawabkan.
7. Setiap proses pengadaan barang danatau jasa yang
telah menghasilkan pemenang harus dituangkan dalam perjanjian yang mengikat antara Perseroan
dengan penyedia dan mencantumkan hak dan kewajiban masing-masing pihak.
D. Pengendalian Perusahaan mempunyai suatu mekanisme pengendalian
untuk memastikan bahwa barang danatau jasa yang diadakan telah sesuai dengan RKAP dan telah mendapat
persetujuan pejabat yang berwenang. Setiap anggota panitia pengadaan, calon penyedia danpejabat yang
berwenang harus menandatangani pakta integritas, yaitu pernyataan yang berisikan tekad untuk melaksanakan
pengadaan secara bersih, jujur, dan transparan. Pelanggaran terhadap pakta integritas tersebut akan
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
E. Pelaporan
Secara berkala unit atau fungsi pengadaanpanitia pengadaan barang danatau jasa menyampaikan laporan
kepada Direksi. C.
Implementation In the implementation of the procurement process, the
Company has provisions as follows: 1.
Implementation of the procurement of goods and or services must be based on the CBP. If a goods
and or services required by the unit function is not contained in CBP, the unit function should
ask for approval from the competent authorities in accordance with applicable regulations.
2. In the process of procurement of goods and
or services should be based on the principle of cost-conscious and free from dependency of any
particular party.
3. The Company should manage the database of the
goods and or services providers in every unit and integrated in corporate in order to record the track
of each providers.
4. The performance of each provider is regularly
evaluated and the results will be used as the basis for updating the database of the goods services
providers as well as valuable input in the next procurement process.
5. In the favourable conditions, the implementation of
procurement may be conducted through electronic procurement e-procurement.
6. The Company sould have the Self-Estimated price
speciied by a particular method and accountable. 7.
Each procurement of goods and or services that have produced a winner must be set forth in a
binding agreement between the Company and the providers and specify the rights and obligations of
each parties.
D. Control The Company has a control mechanism to ensure that
the goods and or services that are held in accordance with CBP and has been approved by the competent
authority. Each member of the procurement committee, potential suppliers and the competent authority must
sign an integrity pact, a statement contains a willpower to carry out procurement process in a clean, honest, and
transparent. Infringement against the integrity pact will be penalized in accordance with applicable regulations.
E. Reporting
Periodically units or functions of procurement procurement committee and or services should submit
a report to the Board.
326 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Prinsip Dasar Sistem Pelaporan Pelanggaran
Whistleblowing System WBS, atau sistem pelaporan pelanggaran, merupakan wujud komitmen tinggi dari
Perseroan untuk menerapkan GCG sesuai dengan prinsip- prinsipnya. Perseroan mendeinisikan Whistleblowing System
sebagai sistem yang mengelola pengaduanpengungkapan mengenai perilaku melawan hukum, perbuatan tidak etistidak
semestinya secara rahasia, anonim dan mandiri independent yang digunakan untuk mengoptimalkan peran serta insan
Perseroan dan mitra usaha dalam mengungkap pelanggaran yang terjadi di lingkungan Perseroan.
Perseroan telah mengembangkan sistem whistleblowing yang lebih profesional melalui sistem penanganan yang
lebih baik serta perlindungan yang lebih terjamin bagi pelaporwhistleblower melalui SK Direksi Perseroan No. 670
DIRSKX2012 tentang Kebijakan Whistle Blowing System di Perseroan. Laporan pengaduanpengungkapan disampaikan
kepada pengelola sistem whistleblowing, dalam hal ini Sekretaris Perusahaan, melalui saranamedia yang telah
dijamin independensinya, bebas dari benturan kepentingan, dan bersifat rahasia. Laporan pengaduanpengungkapan
dapat disampaikan melalui saranamedia berikut ini:
Sekretaris Perusahaan Yasser Arafat
Kantor Pusat PT Indofarma Persero Tbk Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530,
Indonesia Telp. +62 21 8832 3971; +62 21 8832 3975
Faks. +62 21 8832 3972 73 Pelapor juga dapat mengirimkan laporan pengaduan
pengungkapan melalui Kotak Pengaduan yang disediakan di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik serta Kantor Pemasaran
di Jakarta.
PROSES PENANGANAN PENGADUAN
Sekretaris Perusahaansebagai pihak yang dipercaya untuk mengelola sistem whistleblowing kemudian akan
melakukanpenelaahan awal atau klarifikasi terhadap pengaduanpengungkapan tersebut. Selanjutnya Sekretaris
Perusahaan akan membuat laporannya untuk kemudian
WHISTLEBLOWING SYSTEM
Basic Principles of Violations Reporting System
Whistleblowing System WBS, or violation reporting system, is a high commitment of the Company to implement GCG
in accordance with its principles. The Company defines Whistleblowing System as a system that handles complaints
disclosures about the conducted unlawful, unethical should not be secret, anonymous and independent independent that
are used to optimize the role of the Company’s personnel and business partners in exposing violations within the Company.
The Company has developed a more professional whistleblowing system through the better handling and a
more secure protection for the reporting whistleblower through Board of Directors Decree No. 670 DIR SK X 2012
on Whistle Blowing Policy System in the Company. Complaint reports disclosures submitted to the whistleblowing system
manager, in this case the Corporate Secretary, through the medium media that have secured its independence, free
from conlicts of interest, and are conidential. Complaint report disclosure can be delivered through the medium
media of the following:
Corporate Secretary Yasser Arafat
PT Indofarma Persero Tbk – Head Oice Jalan Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Jawa Barat 17530,
Indonesia Tel. +62 21 8832 3971; +62 21 8832 3975
Fax. +62 21 8832 3972 73 Reports can also be submitted through Complaint Box that
are provided at Headquarter Oice, Factory and Sales Oices in Jakarta.
THE PROCESS OF HANDLING COMPLAINT
The Corporate Secretary as a trusted party to manage the whistleblowing system will conduct a review of the initial or
clariication on the complaint the disclosure. Furthermore, the Corporate Secretary will make a report to be presented
to the President Director or any directors appointed by the
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
327 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
dipresentasikan kepada Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Berdasarkan hasil presentasi
tersebut, Direktur Utama atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama akan memutuskan untuk menghentikannya
jika tidak memenuhi persyaratan indikasi awal atau melanjutkannya dengan membentuk Tim Investigasi.
Tim Investigasi kemudian akan melakukan investigasi dan memaparkan hasilnya kepada Sekretaris Perusahaan dan
Direktur Utama—atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama. Berdasarkan hasil presentasi tersebut, Direktur
Utama—atau Direktur yang ditunjuk oleh Direktur Utama— akan memberikan keputusan sebagai berikut:
1.
Laporan pengungkapan ditutup, jika tidak terbukti. 2.
Memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku, jika terbukti dan terkait dengan tindakan administratif.
3. Meneruskan tindak pidana tersebut kepada penyidik
untuk proses lebih lanjut, jika terbukti dan terkait dengan tindak pidana umum atau korupsi.
Dalam hal ini, Sekretaris Perusahaan melakukan koordinasi dengan pihak internal terkait guna memastikan adanya
bukti permulaan yang cukup. Jika bukti-bukti cukup maka Sekretaris Perusahaan merekomendasikan kepada Direktur
Utama untuk persetujuan.
Lingkup PengaduanPengungkapan
Lingkup pengaduanpengungkapan tidak termasuk permasalahan yang terkait dengan Ketenagakerjaan
Serikat Pekerja, LK3, SDM dan fasilitas Perseroan. Adapun hal-hal yang dapat dilaporkan bersangkutan dengan kriteria
sebagai berikut: 1.
Korupsi 2.
Suap 3.
Benturan kepentingan 4.
Pencurian 5.
Kecurangan 6.
Melanggar hukum dan peraturan perusahaan
Perlindungan Bagi Pelapor
Perseroan melalui Sekretaris Perusahaan sebagai pengelola sistem whistleblowing menjamin perlindungan bagi pihak
pelapor dengan mengedepankan kerahasiaan identitas dari pelapor. Perseroan juga menjamin perlindungan terhadap
pelapor dari segala bentuk ancaman, intimidasi, hukuman ataupun tindakan tidak menyenangkan dari pihak manapun
selama pelapor menjaga kerahasiaan kasus yang diadukan kepada pihak manapun.
President Director. Based on the results of the presentation, the President Director or Director who is appointed will
make a decision to stop the process if it does not meet the requirements to continue with the initial indication or form
the Investigation Team.
Investigation team will investigate and describe the results to the Corporate Secretary and the President Director--or the
appointed director. Based on the result of the presentation, the President Director--or the appointed Director--will provide
the following decisions:
1. The disclosure report is closed, if not proven.
2. Provide appropriate sanctions applicable to the provisions,
if proven and any other related administrative actions. 3.
Forward the infrigement to the investigator for further proceedings, if proven, and related to a general crime
or corruption.
In this case, the Corporate Secretary coordinate with internal parties to ensure that there is enough initial evidence. If the
evidence is suicient, the Corporate Secretary recommends to President for approval.
Scope of Complaint Disclosures
The scope of the complaint disclosure does not include issues related to the Labour Trade Unions, LK3, human resources
and facilities of the Company. Things that can be reported are related with the following criteria:
1. Corruption
2. Bribery
3. Conlicts of interest
4. Theft
5. Cheating
6. Violating the law and company regulations
Protection for Reporting
The Company through the Corporate Secretary as the manager of the whistleblowing system ensures protection for the
complainant to put forward for anonymity of the complainant. The Company also ensures protection against the reporting
of all forms of threats, intimidation, punishment and the disagreeable actions of any parties as long as the complainant
maintain the conidentiality of the case from any parties.
328 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Perlindungan juga berlaku bagi karyawan yang melaksanakan investigasi maupun pihak-pihak yang memberikan informasi
terkait dengan pelaksanaan investigasi atas pengaduan pengungkapan tersebut. Sedangkan bagi pihak yang
melanggar prinsip kerahasiaan tersebut akan diberikan sanksi yang berat sesuai ketentuan yang berlaku di perusahaan.
Adapun dalam menjalankan proses tindak lanjut atas setiap pengaduanpengungkapan Perseroan senantiasa
berkomitmen untuk mengedepankan kerahasiaan, azas praduga tidak bersalah, dan profesionalisme.
Laporan Sistem Pelaporan Pelanggaran Tahun 2015
Selama tahun 2015 tidak ada laporan yang masuk ke dalam sistem Pelaporan Pelanggaran Perseroan dari pihak manapun.
Protection also apply to employees who carry out the investigation or parties who provide information related to
the implementation of the investigation of the complaint the disclosure. As for those who violate the conidentiality
principle will be given a severe penalty in accordance with the applicable regulations of the Company. As for the continuity of
running process of follow-up on any complaint disclosure, the Company commit to promote conidentiality, the presumption
of innocence, and professionalism.
Violation Reporting System Report in 2015
During 2015 there were no reports submitted into the Company’s Violations Reporting System from any parties.
ETIKA USAHA DAn TATA PERILAKU
BUSInESS ETHICS AnD CODE OF COnDUCT
Proses perakitan mesin pengemasan di Indomach Packaging machine assembly process at Indomach
329 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PENGUNGKAPAN PENYIMPANGAN INTERNAL
Di sepanjang tahun 2015 tidak terdapat penyimpangan internal dalam bentuk apapun dari manajemen danatau karyawan.
SANKSI ADMINISTRATIF
Perseroan tidak mendapatkan sanksi administratif apapun dari pihak regulator di tahun 2015.
LAPORAN ATAS PERSEROAN YANG MENCEMARI LINGKUNGAN
Hingga 31 Desember 2015 Perseroan tidak mendapatkan adanya laporan dari pihak manapun atas aktivitas Perseroan
yang berindikasi mencemari lingkungan. Seluruh kegiatan produksi hingga pengolahan limbah Bahan Berbahaya dan
Beracun B3 dilakukan dengan berpegang pada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Perseroan telah memiliki
ijin terkait Analisis Dampak Lingkungan Amdal dari Dinas Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Jawa
Barat serta Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dh Menteri Negara Lingkungan Hidup untuk dapat melakukan
kegiatan operasional dan pengolahan limbah B3.
Lebih lengkap tentang komitmen Perseroan dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup dapat dilihat pada bagian
tanggung jawab sosial Perseroan pada laporan tahunan ini
PERMASALAHAN HUKUM
Di tahun 2015 Perseroan tidak memiliki kasus hukum dengan pihak manapun, baik kasus yang masih dalam
proses penyelesaian maupun kasus yang telah memiliki ketetapan hukum.
PerKara PenTing Dan Permasalahan huKum
IMPORTAnT CASES AnD LEgAL ISSUES
DISCLOSURE OF INTERNAL DEVIATIONS
Throughout 2015 there were no internal fraud in any form from management and or employees.
ADMINISTRATIVE SANCTIONS
The Company did not acquire any administrative sanctions from the regulator in 2015.
REPORT ON COMPANY’S ACTIVITIES THAT ARE POLLUTING ENVIRONMENT
Until December 31, 2015, the Company did not receive any report from any of the parties on the Companys activities
with indications of polluting the environment. All production activities to waste treatment Hazardous and toxic waste B3 is
done by adhering to the rules and regulations. Company has a license related to the Environmental Impact Assessment EIA
of the Environmental Impact Management Agency and Mining in West Java as well as the Ministry of Environment and Forestry
once was the Ministry of Environment to perform operational activities and waste treatment B3.
More details about the Companys commitment to protect the environment can be read on the part of the Corporate Social
Responsibility in this annual report
LEGAL ISSUES
In 2015 the Company did not have any legal cases with any parties, both cases that are still in the process of settlement
or cases that already have legal provisions.
330 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
TransParansi inFormasi Yang Belum DiungKaP Dalam laPoran lainnYa
TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS
PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM OLEH KARYAWAN ATAU MANAJEMEN
ESOPMSOP DAN OPSI SAHAM
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa RUPSLB Perseroan yang digelar di tahun 2001 yang kemudian
tertuang dalam akta No. 8 tanggal 12 Februari 2001 yang dibuat oleh Notaris Imas Fatimah, SH, pemegang saham menyetujui
program pemilikan saham karyawan Employee Stock Ownership ProgramESOP sebanyak 28.125.000 lembar saham untuk
jangka waktu 3 tahun. Program pemilikan saham ini diberikan kepada seluruh karyawan Perseroan.
Pembagian hak opsi tahun pertama sebesar 13 bagian dari seluruh hak opsi, diterbitkan dengan nilai wajar 115 dari harga
penawaran perdana atau Rp287,5 per saham. Setiap hak opsi memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli satu
saham seri B baru Perseroan. Pada bulan Mei 2002, Perseroan telah melaksanakan hak opsi sebanyak 2.392.500 opsi.
BY EMPLOYEE SHARE OWNERSHIP PROGRAM OR MANAGEMENT ESOP
MSOP AND STOCK OPTION
Extraordinary General Meeting Shareholders EGMS of the Company held in 2001 which then contained in the deed No.
8 dated February 12, 2001 made by Notary Imas Fatimah, SH, the shareholders approved an employee stock ownership
program Employee Stock Ownership Program ESOP of 28,125 million shares for a period of 3 years. Stock ownership program
is provided to all employees.
Distribution of the irst year of the option rights for 13 of all option rights, issued at fair value 115 of the IPO price
or Rp287.5 per share. Each option right entitles its holder to purchase one new series B shares of the Company. In
May 2002, the Company has exercised the right options by 2,392,500 option.
331 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Di tahun 2015, Perseroan tidak memiliki program ESOP maupun Management Stock Ownership Program MSOP. Perseroan juga
tidak melakukan aksi korporasi dalam bentuk Opsi Saham.
RASIO GAJI TERTINGGI DAN GAJI TERENDAH
Gaji adalah hak karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari Perseroan, ditetapkan, dan
dibayarkan menurut suatu perjanjian kerjakesepakatan, termasuk tunjangan bagi karyawan dan keluarganya atas suatu
pekerjaan danatau jasa yang telah dilakukan.
Di tahun 2015, gaji Direksi Perseroan tertinggi adalah Rp74,8 juta, sementara gaji Direksi terendah sebesar Rp67,32 juta.
Gaji Dewan Komisaris tertinggi adalah Rp33,6 juta, dan gaji terendah Dewan Komisaris sebesar Rp30,29 juta. Untuk
karyawan, gaji tertinggi berada di level Manajer kategori Golongan XI-XIII dengan besaran Rp16,24 juta. Sementara
gaji terendah karyawan berada di level pelaksana kategori Golongan I-VI dengan besaran gaji Rp3,85 juta.
Berikut adalah Rasio Gaji Tertinggi dan Terendah per bulan yang dapat disampaikan:
rasio skala Perbandingan
Rasio gaji karyawanyang tertinggi dan terendah 4,21 : 1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan terendah 1,11 : 1
Rasio gaji Dewan Komisaris yang tertinggi dan terendah 1,11 : 1
Rasio gaji Direksi yang tertinggi dan karyawan tertinggi 4,61 : 1
IMBALAN PASCA KERJA KARYAWAN
a. Program Pensiun
Perseroan dan Entitas Anak menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk semua karyawan tetap yang
berumur tidak lebih dari 55 tahun dan mempunyai masa kerja 1 satu tahun sejak diangkat menjadi pegawai tetap.
Dana pensiun ini dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK PT Bank Negara Indonesia Persero
Tbk. Kontribusi Perseroan dan karyawan masing-masing sebesar 11 dan 2 dihitung dari gaji dasar per bulan
karyawan. Beban kontribusi Perseroan dibukukan sebagai beban tahun berjalan.
Perseroan mengadakan kerjasama dengan DPLK PPUKP Manulife Indonesia berdasarkan Perjanjian Pengelolaan
In 2015, the Company has no ESOP and Management Stock Ownership Program MSOP. The Company also did not perform
corporate actions in the form of stock options.
THE HIGHEST AND THE LOWEST SALARY RATIO
Salary is employees right and received in the form of a certain amount of money as compensation from the Company,
determined and paid according to a labor agreement agreements, including allowances for employees and their
families for a job and or services that have been performed.
In 2015, the highest salary of the Board of Directors is Rp74,8 million, while the salary of the lowest at Rp67,32 million. BOC
highest salary is Rp33,6 million, and the lowest salary is Rp30,29 million. For employees, the highest salary at the category of
the manager level group XI-XIII is Rp16,24 million. While the lowest salaries of employees at the category of the oicer level
groups I-IV is in the scale of Rp3,85 million.
The Highest and Lowest Salary Ratio per month is as below:
EMPLOYEES POST-EMPLOYMENT BENEFIT
a. Retirement program
The Company and its subsidiaries administer retirement program for all employees that are not older than 55
years and has been working at least 1 one year from their appointment as a permanent employees. The fund
is managed by Financial Institutions of Pension Fund Pension Fund PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk.
The Company and employee contributions respectively by 11 and 2 calculated on the employees’ monthly
basic salary. Expenses the Company contributes recorded as annual costs.
The Company collaborates with PPUKP DPLK Manulife Indonesia based on the Agreement of Retirement Program
332 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Program Pensiun tanggal 1 Desember. Perjanjian tersebut berupa pengelolaan pesangon karyawan yang terdiri dari
purnabakti normal dan purnabakti dipercepat.
b. Kewajiban Imbalan Pasca Kerja
Perseroan dan entitas anak menyelenggarakan program manfaat Pemutusan Hubungan Kerja PHK karyawan
post-retirement benefit sesuai Undang-undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003. Tidak ada pendanaan
yang dilakukan sehubungan dengan program manfaat karyawan tersebut.
Imbalan kerja tersebut didasarkan pada masakerja dan penghasilan karyawan. Pengelolaan pesangon karyawan
Perseroan dilakukan oleh Asuransi Manulife. Metode penilaian yang digunakan oleh aktuaria adalah metode
projected unit credit yang mencerminkan jasa pekerja pada saat penilaian.
Penilaian terakhir biaya manfaat pekerja sesuai dengan PSAK 24-revisi, dilakukan oleh PT Dian Artha Tama,
Aktuaris Independen, sesuai dengan laporan No. 036 PSAKDATI2016 Perseroan tanggal 22 Januari 2016
dan No. 038PSAKDATI2016 Entitas Anak tanggal 22 Januari 2016 dengan menggunakan asumsi aktuaria
sebagai berikut:
2015 2014
Kewajiban Imbalan Pasca Kerja Obligations Post-Employment Beneits
Tingkat Bunga Interets Rate
5 per tahun per year
5 per tahun per year
Tingkat Proyeksi Kenaikan Gaji Level Projected Salary Increase
7 per tahun per year
7 per tahun per year
Tabel Kematian Table of Death
Indonesia – III 2011 CSO-1980
Usia Pensiun Normal Normal Retirement Age
56 tahun aged 56
56 tahun aged 56
Metode Method
Projected unit credit Projected unit credit
Tentang besaran jumlah kewajban imbalan pasca kerja pada posisi keuanganliabilitas, rekonsiliasi beban dan
kewajiban manfaat karyawan yang diestimasi dapat dilihat pada Laporan Keuangan Tahun Buku 2015.
TRAnSPARAnSI InFORMASI yAng BELUM DIUngKAP DALAM LAPORAn LAInnyA
TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS
Management dated on 1 Desember. The Agreement of Retirement Program is in the form of management of
employees’ severance that is consisting of the normal full service and the accelerated full service.
b. Post-Employment Beneits Obligation
The Company and its subsidiaries held a beneit program of Employment Termination post-employment beneits
in accordance to Regulation of Labor No. 13 of 2003. There is no funding committed in connection with the
employees beneit program.
The employee beneits are based on years of active service and the employees. Management of the employee
severance is carried out by Manulife Insurance. The assessment methods used by the actuary are projected
unit credit method that relects the work services at the time of assessment.
Last assessment cost beneits of workers in accordance with PSAK 24-revision, conducted by PT Dian Artha Tama,
Actuaries Independent, according to the report No. 036 PSAK DAT I 2016 the Company dated on January 22,
2016 and No. 038 PSAK DAT I 2016 Subsidiary dated on January 22, 2016 using the following assumptions:
Regarding the amount of the total beneit of post-employment on the inancial position liabilities, the estimated of expenses
and obliged employee beneit reconciliation can be read in the Financial Statements for Fiscal Year 2015.
333 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PEMENUHAN KEWAJIBAN PAJAK
Selama tahun 2015, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan yang harus dipenuhi pembayarannya paling lambat tanggal
10 serta dilaporkan paling lambat tanggal 30 setiap bulannya. Perseroan memiliki kewajiban perpajakan berupa Pajak
Penghasilan Pasal 21, 23, 4 ayat 2 ,Pajak Pertambahan Nilai PPN dan Pajak Penghasilan Badan. Perseroan melaksanakan
kewajiban perpajakan sesuai dengan Peraturan Perpajakan yang berlaku.
KETIDAKSESUAIAN DENGAN PSAK
Selama tahun 2015, Perseroan menyusun Laporan Keuangan yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntasi Keuangan
PSAK yang berlaku di Indonesia. Hal ini ditunjukkan dalam Laporan Auditor Independen yang dinyatakan oleh
Akuntan Publik.
KESESUAIAN DENGAN ROADMAP GCG OJK
Roadmap GCG yang diterbitkan OJK pada tahun 2014 memiliki dampak yang besar bagi perkembangan tata kelola
perusahaan di masa mendatang. Tekanan pada transparansi, akuntabilitas, dan penyampaian informasi yang wajar
menjadi bahasan yang dapat menjadi pegangan bagi entitas usaha, khususnya bagi perusahaan publik. Demikian pula
dengan hak pemegang saham tanpa terkecuali, khususnya pemegang saham minoritas yang harus menjadi perhatian
dari perusahaan publik terkait.
Perseroan memiliki komitmen yang besar untuk dapat melaksanakan pengembangan tata kelola perusahaan yang
dilakukan OJK. Berbagai peraturan yang dikeluarkan sejak tahun 2014 terus diikuti oleh manajemen, dengan upaya
optimal untuk dapat mengimplementasikannya secara baik di lingkup Perseroan. Berbagai evaluasi terus dilakukan
oleh manajemen untuk dapat mensinergikan antara perkembangan peraturan dan tata kelola perusahaan dari
OJK dan implementasinya oleh Perseroan.
Secara umum, Perseroan sebagai perusahaan publik telah melaksanakan seluruh peraturan yang dikeluarkan OJK,
dan akan terus berupaya melakukan perbaikan untuk menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan
pemangku kepentingan.
THE TAX LIABILITY FULFILLMENT
During 2015, the Companys fulillment of tax obligations that should be paid not later than the date of 10 and reported
no later than the date 30 of every month. The Company has tax obligations in the form of income tax Article 21, 23, 4,
paragraph 2, Value Added Tax VAT and Corporate Income Tax. Company carry out tax obligations in accordance with
tax regulation.
DISCREPANCY WITH PSAK
During 2015, the Company prepared inancial statements in accordance with Statement of Financial Accounting
Standards PSAK applicable in Indonesia. This is shown in the Independent Auditors Report stated by Public Accountant.
COMPLIANCE WITH GCG ROADMAP BY OJK
GCG Roadmap published by OJK in 2014 has a great impact for the development of corporate governance in the future.
Pressure on transparency, accountability, and delivery of information that is justiiably become a discussion that can
be a reference for business entities, particularly for publicly companies. Similarly, the shareholder rights without exception,
especially minority shareholders should be the concern of the public enterprise.
The Company has a great commitment to carry out the development of corporate governance of OJK. The regulations
issued since 2014 continue to run by management, with optimal efforts to implement it properly in the scope of
the Company. Various evaluations continue to be made by the management in order to synergize the development
of regulatory and corporate governance of the OJK and its implementation by the Company.
In general, the Company as a public company has been implementing all the regulations issued by the OJK, and will
continue to make improvements to create additional value for shareholders and stakeholders.
334 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Proses Kualiikasi Kinerja mesin spray dryer di fasilitas produksi obat tradisional. Performance Qualiication process on spray dryer machine at traditional medicine production facility.
335 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
roaDmaP TaTa Kelola Perusahaan
gCg ROADMAP
Di tahun 2015, Perseroan tidak melakukan penilaian terhadap implementasi Tata Kelola Perusahaan yang Baik; baik self
assessment maupun penilaian dengan melibatkan konsultan dari eksternal. Namun, di akhir tahun 2015 Perseroan telah
menetapkan kegiatan assessment oleh pihak ketiga dari eksternal yang memulai proses penilaiannya di awal tahun
2016. Penilaian ini diharapkan dapat memberikan proyeksi tentang implementasi tata kelola organisasi Perseroan,
khususnya terkait Area of Improvement yang dapat menjadi masukan untuk perbaikan Tata Kelola Perusahaan yang baik
di lingkup Perseroan.
Tujuan dan sasaran awal roadmap penerapan GCG Perseroan adalah menumbuhkan komitmen manajemen
dalam menerapkan GCG dan senantiasa diikuti langkah penyempurnaan dan konsistensi penerapannya. Penyempurnaan
soft structure bertujuan melengkapi kebijakan pendukung, selain meningkatkan tanggung jawab dalam menjaga segenap
kepentingan stakeholders. Sedangkan infrastructure GCG dilengkapi dengan melakukan penyempurnaan organisasi
yang diperlukan.
Perseroan telah menetapkan gambaran tahapan penerapan GCG Perseroan dengan tujuan menjadi perusahaan yang beretika
dan bertanggung jawab, dengan menjadikan praktik tata kelola yang baik sebagai budaya dalam pengelolaan perusahaan.
Roadmap disusun untuk memberikan gambaran secara menyeluruh atas berbagai aspek tata kelola perusahaan yang
perlu ditingkatkan. Adapun aspek itu meliputi Kerangka Tata Kelola Perusahaan, Perlindungan Pemegang Saham, Peranan
Pemangku Kepentingan, Transparansi Informasi, serta Peran dan Tanggung Jawab Direksi dan Dewan Komisaris. Penyusunan
Roadmap juga menggunakan referensi utama dan merujuk kepada best practice serta peraturan atau pedoman terkait
praktik tata kelola perusahaan yang baik.
Perjalanan Sejarah Penilaian Assessment dan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG Perseroan sebagai berikut:
Pengukuran gCg
gCg assessment
Tahun Buku
Financial Year
Tahun ukur
assessment Year
asssessor skor
Assessment 2006
2007 BPKP Pusat
71,530 Assessment
2009 2010
BPKP Pusat 77,610
Self Assessment 2010
2011 Tim Self Assesment INF diasistensi oleh BPKP Pusat
81,320 Assessment
2012 2013
BPKP Jawa Barat 79,353
Self Assessment 2013
2014 Tim Self Assesment INF
83,529
In 2015, the Company did not undertake an assessment of GCG implementation neither self-assessment nor assessment by
involving external consultants. However, at the end of 2015 the Company has determined activity by a third party assessment
of the external assessment process that started in early 2016. This assessment is expected to provide projections on the
implementation of the Companys corporate governance, in particular Related Areas of improvement can be input
for the improvement of Good Corporate Governance in the Company scope.
Initial goals and objectives of the Company’s GCG Roadmap is the growing commitment of management in implementing
GCG and always followed reinements and consistency of application. Completion of the soft structure aims to
complement supporting policies, in addition to increasing the responsibility in keeping the interests of all stakeholders.
While infrastructure GCG organization is equipped to carry out the necessary improvements.
The Company has set the picture of GCG implementation stage of the Company with the target of an ethical and responsible
Company, by making the practice of good governance as a culture within itself.
The Roadmap is prepared to give an overall picture of the various aspects of corporate governance needs to be improved. The
aspects that included the Corporate Governance Framework, the Protection of Shareholders, Role of Stakeholders,
Information Transparency, and the Role and Responsibilities of the Directors and the Board of Commissioners. The preparation
of the Roadmap also use the main reference and refer to best practices and regulations or guidance related to the practice
of good corporate governance.
The historical journey of GCG Assessment and Evaluation Self Assessment implementation of the Company is described
as follows:
336 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Roadmap Implementasi gCg Perseroan
The Companys gCg Implementation Roadmap
Persiapan implementasi GCG
Infrastruktur dan Organisasi GCG
GCG Implementation Preparation GCG Infrastructure
and Organization
Tata Kelola Perusahaan
yang Baik
Good Corporate Goverment
GCG Terkelola
Dengan Baik
Good Sustainnability Goverment
GOOD SUSTAINNABILITy
CORPORATE GCG
perusahaan yang berwarga
masyarakat yang baik
Good Sustainbility Citizenship
Tahun
Year
Proses
Process
Tahapan
stages
2006 Persiapan infrastruktur GCG berupa penyiapan organisasi dan pembuatan
kebijakanpedoman dalam rangka penerapan GCG mengacu KepMen BUMN No.Kep-117M-MBU2002 tanggal 31 Juli 2002 dan peraturan Bapepam-LK terkait
GCG. GCG infrastructure preparation in the form of organizational setup and policy
guidelines in order to implement the GCG as refered on Ministry of SOE Decree No.Kep SOE-117 M-MBU 2002 dated on July 31, 2002 and Bapepam-LK related to GCG.
Good Corporate Governance yaitu tujuannya membentuk manajemen internal yang lebih baik
terutama dalam menangani risiko bisnis yang efektif.
Good Corporate Governance which aim to form a better internal management, especially in dealing
with business risk efectively.
2007 Melaksanakan Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun 2006 dengan nilai
skor 71,530 oleh BPKP Pusat Implementing Assessment Assessment of GCG Implementation in 2006 with a grade
score of 71.530 by BPKP Good Corporate Governance yaitu tujuannya
membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang
efektif. Good Corporate Governance which aim to form a
better internal management, especially in dealing with business risk efectively.
2010 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG
tahun 2006, Melaksanakan Penilaian Assessment GCG tahun 2009 dengan nilaiskor 77,610
oleh BPKP Pusat Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG
implementation in 2006, Conducting Assessment Assessment of GCG in 2009 with a grade score of 77.610 by
BPKP Good Corporate Governance yaitu tujuannya
membentuk manajemen internal yang lebih baik terutama dalam menangani risiko bisnis yang
efektif. Good Corporate Governance which aim to form a
better internal management, especially in dealing with business risk efectively.
ROADMAP TATA KELOLA PERUSAHAAn
TRAnSPAREnCy InFORMATIOn WHICH HAS nOT DISCLOSED In OTHER REPORTS
337 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Tahun
Year
Proses
Process
Tahapan
stages
2011 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG
tahun 2009, Sosialisasi infrastruktur GCG
Melaksanakan Self Assesment GCG tahun 2010 dengan nilaiskor 81,320 oleh Tim INF diasistensi oleh BPKP Pusat
Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2009,
Conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Assessment Assessment of GCG in 2010 with a grade score of 81,320 by
INF Team with BPKP assistance. Good Sustainability Governance yaitu tujuannya
mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab
Good Sustainability Governance which aims to achieve a position as an ethical and responsible
company.
2012 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan
GCG tahun 2010, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh,
Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN
dan SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni 2012 tentang indikatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN
Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2010,
Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Improving and upgrading the GCG infrastructure in accordance to best practice refered
to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011 on the application of GCG in SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on the indicators parameters of
assessment and evaluation of the GCG application in SOEs Good Sustainability Governance yaitu tujuannya
mencapai posisi sebagai perusahaan yang beretika dan bertanggung jawab
Good Sustainability Governance which aims to achieve a position as an ethical and responsible
company.
2013 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan
GCG tahun 2010, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh
Melaksanakan Assessment GCG tahun 2012 dengan nilaiskor 79,353 oleh BPKP Perwakilan Provinsi Jawa Barat
Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2010,
Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Assessment Assessment of GCG in 2012 with a grade score of 79,353 by
BPKP Jawa Barat Province Representative. Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya
menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance GRC yang
berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial.
Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk,
and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility.
2014 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan
GCG tahun 2013, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh
Melaksanakan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG tahun 2013 dengan nilai skor 83,529 oleh Tim INF
Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013,
Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization Conducting Self-Assessment of GCG Implementation in 2013 with a grade score of
83,529 by INF Team. Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya
menjadi perusahaan dengan implementasi Governance, Risk, and Compliance GRC yang
berpegang pada etika prilaku dan tanggung jawab sosial.
Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk,
and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility.
338 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tahun
Year
Proses
Process
Tahapan
stages
2015 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Evaluasi Self Assessment Penerapan
GCG tahun 2013, Sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan menyeluruh ke seluruh insan
Indofarma. Perbaikan dan penyempurnaan infrastruktur GCG secara bertahap dan
berkelanjutan sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16S.MBU2012 tanggal 6 Juni
2012 tentang indicatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa Keuangan
OJK. Mengagendakan Penilaian Assessment Penerapan GCG tahun buku 2014 oleh
Assessor Independen Intansi Jasa Pemerintah.
1. Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013,
2. Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization to all Indofarma personnel.
3. Improving and upgrading the GCG infrastructure in accordance to best practice refered to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011 on the application of GCG in
SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on the indicators parameters of assessment and evaluation of the GCG application in SOEs and Roadmap of Indonesia
Good Corporate Governance from Financial Services Authority Otoritas Jasa Keuangan OJK.
4. Setting agenda of GCG Implementation Assessment in iscal year 2014 by the Independent Assessor intansi Government Services.
Good Sustainability Corporate yaitu tujuannya menjadi perusahaan dengan implementasi
Governance, Risk, and Compliance GRC yang berpegang pada etika prilaku dan tanggung
jawab sosial.
Good Corporate Sustainability aims to become a company that implemented the Governance, Risk,
and Compliance GRC which is adhered to the ethical behavior and social responsibility.
2016 Monitoring Tindaklanjut Rekomendasi Hasil Penilaian Assessment Penerapan GCG
tahun 2013 Memastikan ada pengkinian update, perbaikan dan penyempurnaan seluruh
infrastruktur GCG sesuai best practice mengacu PER-01MBU2011 tanggal 1 Agustus 2011 tentang penerapan GCG pada BUMN dan SK-16S.MBU2012 tanggal
6 Juni 2012 tentang indicatorparameter penilaian dan evaluasi atas penerapan GCG pada BUMN dan Roadmap Tata Kelola Perusahaan Indonesia dari Otoritas Jasa
Keuangan OJK yang menitikberatkan pada penguatan : Kerangka Tata Kelola Perusahaan
Perlindungan Pemegang Saham Peranan Pemangku Kepentingan
Transparansi Informasi Peran Dan Tanggung Jawab Direksidan Dewan Komisaris
dan peraturan perundangan terkait lainnya. Melaksanakan sosialisasi infrastruktur GCG secara konsisten dan berkesinambungan
ke seluruh insan Indofarma serta memastikan diimplementasikan dalam bisnis operasional keseharian oleh seluruh level dan etika perilaku menjadi budaya.
Mengagendakan secara rutin dan periodik untuk Penilaian Assessment dan Evaluasi Self Assessment Penerapan GCG Perseroan sesuai ketentuan.
Monitoring the Assessment Recommendation Follow-ups Assessment of GCG implementation in 2013,
Ensuring the updating, upgrading and improvement to all GCG infrastructure in accordance to best practice refered to PER-01 MBU 2011 dated on August 1, 2011
on GCG Implementation on SOEs and SK-16 S.MBU 2012 dated on June 6, 2012 on assessment and evaluation indicator parameter of GCG implementation on SOEs and
Roadmap of Indonesia Good Corporate Governance from Financial Services Authority Otoritas Jasa KeuanganOJK which focuses on strengthening:
• Corporate Governance Framework • Protection of Shareholders
• Role of Stakeholders • Transparency Information
• Roles and Responsibilities of the Directors and the Board of Commissioners and
other related regulations. Consistantly and comprehensively conducting GCG Infrastructure Socialization to all
Indofarma personnel and ensuring its implementation in daily business operational by all level and behavior ethics become culture.
Setting regular and periodic agenda for Assessment and Self Assessment on Compmany’s GCG Implementation applicable to the regulations.
Good Sustainability Citizenship yaitu tujuannya selain mencapai posisi sebagai perusahaan
yang beretika dan bertanggung-jawab, juga dikenal sebagai perusahan yang menjadi warga
masyarakat yang baik.
Good Sustainability Citizenship aims not only attaining a position as an ethical and responsible
Company, but also known as a good citizenship Company.
339 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
340 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan: Menuju Keberlanjutan
Corporate Social Responsibility: Towards Sustainability
341 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
342
Fondasi Menuju Keberlanjutan A Foundation Towards Sustainability
349
Pengelola Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
CSR Program Management
350
Tanggung Jawab dalam Aspek Ekonomi: Perolehan Dan nilai Ekonomi Langsung
Responsibility In Economic Aspects: Acquisition and Values of Direct Economy
351
Tanggung Jawab Atas Tata Kelola Organisasi Responsibility To Organizational governance
352
Tanggung Jawab terhadap Lingkungan Hidup Responsibility to Environment
382
Tanggung Jawab terhadap Produk, layanan dan pelanggan
Responsibility To Products, Services And Customers
06
342 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
FONDASI MENUJU KEBERLANJUTAN
A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy
Prinsip Dasar Tanggung Jawab Sosial dan Keberlanjutan Perusahaan
Keberadaan dunia usaha dewasa ini tak lepas dari peran serta para pemangku kepentingan. Perusahaan sebagai entitas
bisnis membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak, baik yang berhubungan langsung maupun yang tidak langsung.
Keberlanjutan jangka panjang dunia usaha sangat ditentukan dari hubungan perusahaan dengan pihak-pihak tersebut.
Dalam konteks penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang
berlaku, Perseroan memiliki komitmen untuk mengembangkan kinerja Perseroan bersamaan dengan tumbuhnya pemangku
kepentingan. Hal ini sesuai dengan landasan pembangunan keberlanjutan yang menyoroti tiga pilar utama yakni people,
profit, dan planet. Dalam implementasinya, Perseroan mewujudkan tanggung jawab dari aspek ekonomi, tata
kelola organisasi, lingkungan hidup, sosial kemasyarakatan, ketenagakerjaan dan keselamatan kerja, serta komitmen
terhadap produk, layanan dan konsumen. Keseluruhan aspek tersebut dijalankan sebagai bagian dari proses kegiatan usaha
Perseroan dan diharapkan dapat memberikan manfaat nyata serta nilai tambah bagi pemangku kepentingan baik internal
maupun eksternal.
Kunci utama pembangunan berkelanjutan dalam dunia usaha
adalah menentukan siapa pemangku kepentingan, kemudian menciptakan
relasi yang saling membangun dengan pemangku kepentingan. Inilah ilosoi
dasar dari keseimbangan antara
people, proit dan planet.
Main key of sustainable development in the business is
determining the stakeholders, then create constructive relation with
the stakeholders. This is the basic philosophy in harmony between
people, proit and planet.
Basic Principles of Social Responsibility and Corporate Sustainability
The existence of todays business world can not be separated from the role of stakeholders. The Company as a business
entity requires the involvement of various parties who relate directly or indirectly. Long-term sustainability of the business
world is determined from the companys relationships with these parties.
In the context of Corporate Social Responsibility implementation in accordance with regulations and legislation
in force, the Company is committed to developing its growth in conjunction with the growth of stakeholders. This is inline
with the foundation of sustainable development which highlights three main pillars namely people, profit and
planet. In the implementation, the Company realizes the responsibility from the economic, organizational governance,
environmental, social community, labor and occupational safety and commitment to product, service and consumers
aspects. These aspects are carried out as part of the Company’s business activities and are expected to provide tangible beneit
and added value to stakeholders both internal and external.
343 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Sebagai industri yang bergerak dalam bidang kesehatan, Tanggung Jawab Sosial Perusahaan—atau yang biasa
dikenal dengan Corporate Social Responsibility CSR—erat kaitannya dengan komitmen pelaku industri kesehatan untuk
menghadirkan kualitas kehidupan masyarakat yang lebih baik. Bahan baku dan proses produksi sebuah obat amat
menentukan kualitas obat tersebut, yang akan berimbas terhadap kesehatan konsumen—dalam hal ini masyarakat
luas. Program pemerintah terkait jaminan kesehatan juga memberikan porsi kepada Perseroan untuk terlibat aktif dalam
menyediakan obat-obatan yang berkualitas, terjangkau dan tersebar di seluruh Indonesia.
Bab Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berjudul “Menuju Keberlanjutan” ini disajikan berdasarkan referensi antara
standar yang ditetapkan oleh Global Reporting Initiative GRI dengan peraturan Bapepam-LK agar dapat menjadi pedoman
dari penulisan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang baik di tahun mendatang.
As an industry engaging in the health sector, Corporate Social Responsibility CSR is closely related to the commitment of
the health industry players to deliver the better quality of life. Raw materials and production process of a drug greatly
determine the drug quality, which will impact on consumer health in this case the general public Government programs
related to health insurance have also provided the Company with an opportunity to be actively involved in providing quality
and afordable medicines throughout Indonesia.
This CSR chapter entitled Towards Sustainability is presented based on the the Global Reporting Initiative GRI standards
and Bapepam-LK regulations used as references for enhanced CSR writings in the future.
344 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Tujuan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan dan telah direvisi serta telah disahkan pada 9 Juli
2015, tujuan penerapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Mempertahankan dan meningkatkan hubungan yang harmonis antara Perseroan dengan masyarakat sekitar
sehingga tercipta kondisi yang kondusif dalam mendukung pengembangan usaha dan pertumbuhan Perseroan.
2. Memberikan kontribusi yang menyentuh kehidupan masyarakat sehingga dapat membantu mengatasi atau
mengurangi permasalahan sosial yang terjadi di sekitar lingkungan Perseroan.
3. Menumbuhkan citra yang positif bagi Perseroan di mata masyarakat sekitar dan pemangku kepentingan lainnya.
4. Ikut menciptakan kondisi sosial yang baik sehingga dapat menumbuhkan sikap masyarakat yang partisipasif
dan mandiri. 5. Mewujudkan penerapan prinsip responsibilitas.
Di samping itu, program Tanggung Jawab Sosial Perseroan juga bertujuan untuk memenuhi hak-hak seluruh pemangku
kepentingan, termasuk diantaranya manajemen dan karyawan sebagai insan Perseroan. Hak-hak ini bukan sekedar
honorarium yang didapatkan sebagai imbalan kerja, namun juga menciptakan lingkungan hidup, lingkungan sosial dan
lingkungan kerja yang memiliki faktor Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga memiliki tujuan untuk menempatkan hak-hak konsumenpelanggan menjadi
salah satu perhatian penting bagi Perseroan, yaitu dengan memberikan Komitmen Mutu dan layanan keluhan konsumen
pelanggan,
Komitmen Terhadap Pemangku Kepentingan
Pelaksanaan dari program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan merupakan salah satu wujud komitmen dan pengakuan serta
pemenuhan hak pemangku kepentingan oleh Perseroan, baik yang ditetapkan oleh hukum maupun melalui kesepakatan
bersama untuk mendorong kerjasama yang aktif dalam menciptakan kesejahteraan, lapangan pekerjaan, dan
kesinambungan Perseroan. Pemangku kepentingan secara umum terbagi menjadi dua: internal mencakup Direksi dan
Dewan Komisaris, karyawan serta pemegang saham; dan pemangku kepentingan eksternal mencakup regulator,
pelanggankonsumen, kreditur, mitra kerjarekananpemasok vendor, organisasi profesi dan masyarakat secara keseluruhan.
Objectives of CSR Programs
In Code of Corporate Governance, which has been revised and approved on 9 July 2015, the objectives of the Company’s CSR
programs are as follows:
1. To maintain and enhance the harmonious relationship
between the Company and local community so as to create a favorable condition in supporting the Company’s
business development and growth.
2. To give contributions that touch people’s lives in order
to help overcome or reduce social issues going on in the community surrounding Company’s operational areas.
3. To build the Company’’s good image in the eyes of the
local community and other stakeholders. 4.
To take part in the creation of better social conditions so as to build the community’s participatory and self-reliance.
5. To realize the responsibility principle
In addition, the Companys CSR programs also aim to fulill the rights of all stakeholders, including the management and
employees of the Company’s human resources. These rights are not just honorariums earned as employee beneits, but
also the health and safety in their life environment, social environment and work environment.
CSR programs also aim to pay attention to the consumers customers’ rights, by the Company’s commitment to quality
and provision of customer service.
Commitment to the Stakeholders
Implementation of CSR program is testament to the Company’s commitment and acknowledgement to as well as fulillment
of the stakeholders’ interests provided by the applicable legislation or through a joint agreement to encourage active
co-operation in creating wealth, job opportunities, and the Company’s sustainability. The Company’s stakeholders are
generally divided into two: internal shareholders covering the Board of Directors and the Board of Commissioners,
employees and shareholders; and external stakeholders comprising regulators, customers, creditors, business partners
associatessuppliers vendors, professional organizations and the community as a whole.
FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn
A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy
345 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PEMANGKU KEPENTINGAN PERSEROAN
COMPANYS STAKEHOLDERS
Pemangku Kepentingan Eksternal
External Shareholder
Pemerintah
Regulator
Pemegang Saham
Shareholders
Kreditur
Creditur
Pelanggan
Customer
Direktur Dewan Komisaris
Directors Board of Commissioners
Organisasi Profesi
Professional Organization
Mitra KerjaRekanan Pemasok
PartnerVendor
Karyawan
Employee
Masyarakat
Society Pemangku Kepentingan
Internal
Internal Stakeholders
346 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Dengan memenuhi kewajiban terhadap aspek Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Perseroan berupaya untuk
memenuhi hak dan harapan para pemangku kepentingan dan memastikan bahwa kepentingan mereka terpenuhi secara
optimal sehingga Perseroan dan pemangku kepentingan dapat tumbuh bersama. Dalam pencapaian tujuan bersama
demi menjaga keselarasan antara Perseroan dengan pemangku kepentingan, Perseroan menciptakan kondisi yang
memungkinkan pemangku kepentingan berpartisipasi melalui berbagai inisiasi yang telah dan yang akan dilakukan oleh
Perseroan untuk menciptakan keberlanjutan yang dapat saling menopang antara Perseroan dan pemangku kepentingan. Di
samping itu, komitmen Perseroan dalam mentaati peraturan perundang-undangan yang berlaku diharapkan dapat menjadi
landasan bagi pengelolaan kegiatan usaha Perseroan.
Pelaksanaan dan Pengembangan Dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Sesuai arahan dari pemegang saham Kementerian BUMN yang tertuang dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-
09MBU072015 tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara, Perseroan
melaksanakan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL.
Berdasarkan peraturan tersebut, Perseroan berkewajiban untuk menyalurkan dana dari pemerintah dan menyelenggarakan
PKBL yang merupakan sebagian dari keseluruhan komitmen Perseroan terhadap pembangunan keberlanjutan.
Pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan juga dilakukan mulai dari perencanaan hingga evaluasi.
Perencanaan program harus dibuat sesuai dengan rencana kebutuhan nyata pemangku kepentingan dengan
mempertimbangkan kemampuan Perseroan. Pelaksanaan program dilakukan bersama masyarakat, serta berkoordinasi
dengan Pemerintah Daerah Pemda setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, organisasi massa dan Perguruan
Tinggi, serta instansi terkait lainnya, dengan memperhatikan sosial budaya setempat, kondisi geograis dan kepentingan
operasional Perseroan. Dalam evaluasi program, Perseroan melakukan pengukuran atas efektiitasnya program yang
dijalankan agar dapat memberikan manfaat nyata dan nilai tambah, baik bagi Perseroan sendiri maupun pemangku
kepentingan yang disasar oleh program. By fulilling its CSR obligations, the Company strives to meet
shareholders’ rights and expectations and ensure that their expectations are optimally met so that the Company and the
shareholders can grow together. In the quest of achieving the shared goals to maintain the harmony between the Company
and its shareholders, the Company creates conditions that enable them participate in several initiatives the Company has
made and will make to create sustainability to support both the Company and the Community. In addition, the Company’s
commitment to complying with the applicable legislation is expected to lay a foundation for the Company’s business
management.
Implementation and Development of the Company’s CSR Dimension
In accordance with the directives of the shareholder, the SOE Ministry, poured in the State Ministry of SOEs No
PER09MBU072015 on the Partnership and Community Development PKBL Programs in the SOEs, the Company
carries out CSR programs through PKBL programs. Pursuant to the Regulation, the Company is obliged to extend fund
from government and carry out PKBL programs as part and the whole commitment of the Company to sustainable
development.
The Company’s CSR programs are also carried out from planning to evaluation. CSR programs should be planned in
accordance with the stakeholders’ concrete needs by taking into account of the Company’s capability. The programs
are conducted by cooperating with the community and coordinating with local governments, non-government
organizations, mass organizations, colleges and other related institutions by considering social and cultural aspects of the
local community, geographical condition and the Company’s operational interests. In the program evaluation, the Company
makes assessment on the program efectiveness in order to provide tangible beneits and added values for the Company
and the stakeholders targeted by the programs.
FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn
A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy
347 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Di samping itu, terkait hak pemangku kepentingan lainnya, pengembangan dimensi Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dari Perseroan dituangkan dalam beberapa aspek, yang mencakup aspek perolehan dan nilai ekonomi langsung;
tata kelola organisasi, lingkungan hidup; Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja; sosial kemasyarakatan;
serta aspek produk, layanan dan konsumen.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Indofarma
Indofarma CSR
Perolehan dan nilai Ekonomi Langsung
Sosial Kemasyarakatan Social Community
Labor Practice, Occupational Health and Safety
Commitment to Product, Services and ConsumersCustomers
The Acquisition and Value of Economic Aspect
Commitment to Environment Organizational Governance
Praktik Ketenagakerjaan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Komitmen Terhadap Lingkungan Hidup
Komitmen Terhadap Produk, Layanan dan Pelanggan
Tata Kelola Organisasi
Landasan Hukum
Dasar pelaksanaan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan berlandaskan pada beberapa aspek hukum,
diantaranya: 1. Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas pasal 74, yang berbunyi, “Perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam wajib
melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perusahaan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran”.
2. Pe r a t u r a n Pe m e r i n t a h N o. 4 7 Ta h u n 2 0 1 2 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan
Perseroan Terbatas. 3. Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN
pasal 2 mengemukakan bahwa salah satu maksud dan tujuan pendirian BUMN adalah turut aktif memberikan
bimbingan dan bantuan kepada pengusaha golongan ekonomi lemah, koperasi, dan masyarakat.
4. UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal pasal 15 b yang berisi, “Setiap penanam modal berkewajiban
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan. Yang In addition, the Company’s CSR dimension for the rights of
other stakeholders are poured in several aspects covering economic aspect and the aspects of organizational governance,
environment, labor practice, occupational health and safety as well as product, service and consumers.
Legal Basis
The Company’s CSR implementation refers to several laws and regulations, among others:
1. The 2007 Law No. 40 on Limited Liability Companies
article 74 stating that “The Companies engaging in natural resources should implement Social and
Environmental Responsibilities budgeted and calculated as company cost, which shall be carried out with due
regard to decency and fairness.
2. The 2012 Government Regulation No. 47 on the Social
and Environmental Responsibilities of Limited Liabilities Companies.
3. The 2003 Law N. 19 on SOEs article 2 providing that
one of the objectives of SOE establishment is to actively participate in fostering and providing assistance to the
small economies, cooperatives and community.
4. The 2007 Law No 25 on the Investment article 15b
providing that “all investors should carry out corporate social responsibility CSR. “CSR” shall mean the
348 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
dimaksud dengan “tanggung jawab sosial perusahaan” adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap
perusahaan penanaman modal untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang, dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat”.
5. U n d a n g - U n d a n g N o . 1 3 T a h u n 2 0 0 3 tentang Ketenagakerjaan.
6. U n d a n g - u n d a n g N o. 1 Ta h u n 1 9 7 0 te nt a n g Keselamatan Kerja.
7. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja. 8. Peraturan Menteri Negara BUMN No. PER-09MBU072015
tentang Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan Badan Usaha Milik Negara.
9. ISO 26000, telah diratiikasi oleh Pemerintah pada tahun 2010 dan dijadikan Standar Nasional SNI pada 2012,
dengan 7 tujuh subyek inti yaitu: a. Tata kelola organisasi yang baik
b. Penegakan hak asasi manusia c. Praktek ketenagakerjaan yang manusiawi dan
berkeadilan d. Dampak kegiatan perusahaan terhadap lingkungan
e. Prosedur operasi yang wajar f. Tanggung jawab terhadap konsumen
g. Pelibatan dalam pengembangan masyarakat
10. Pedoman Tata Kelola Perusahaan PT Indofarma Persero Tbk, yang menegaskan pentingnya Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan dan aspek Lingkungan, Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 serta Etika Usaha dan Tata Perilaku
yang mengatur hubungan Perseroan dan insan Perseroan dengan pemangku kepentingan.
responsibility inherent to the investors’ companies in order to maintain harmonious and balanced relationship
in accordance with the local community’s norms and culture.”
5. The 2003 Law No 13 on Labor Practice.
6. The 1970 Law No. 1 on Occupational Safety.
7. The 2012 Government Regulation No. 50 on the
Implementation of Occupational Safety and Health Management System.
8. The SOE State Minister Regulation No. 09MBU072015
on the Partnership and Community Development Program in SOEs.
9. ISO 26000, which was already ratiied by the Government
and set as the Indonesian National Standards in 2012 with 7 core subjects, namely:
a. GCG
b. Human rights enforcement c.
Labor practice d. Impacts of the Company’s operations to environment
e. Reasonable surgical procedure
f. Responsible to consumers
g. Greater involvement in community development 10. GCG Code of PT Indofarma Persero Tbk affirming
the importance of CSR and environmental aspect, occupational health and safety as well as business
ethics and code of conduct regulating the Company’s and its employees’ relationship with stakeholders.As
described above, the Company has social responsibility to the shareholders as internal stakeholder.
FOnDASI MEnUJU KEBERLAnJUTAn
A FOUnDATIOn TOWARDS SUSTAInABILITy
349 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PENGELOLA PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
CSR PROgRAM MAnAgEMEnT
Pengelola Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Untuk dapat melaksanakan keseluruhan program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di lingkup Perseroan, pelaksanaan
keseluruhan program ini terbagi dalam beberapa Unit Divisi dengan tanggung jawab yang sesuai dengan kategori
program, seperti yang tergambar di bawah ini.
CSR Program Management
CSR programs in the Company are carried out by several units divisions responsible for their respective program category
as outlined below.
Komitmen Terhadap Lingkungan Hidup
Commitment to the Environment
Divisi Teknik Pemeliharaan
Engineering and Maintenance Division
Divisi SDM Umum
HR GA Division
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Unit PKBL
PKBL Unit
Divisi Pemasaran
Marketing Division
Divisi Pemastian Mutu
Quality Assurance Division
Praktik Ketenagakerjaan,Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Labor Practice, Occupational Health and Safety
Pengembangan Sosial dan Kemasyarakatan
Labor Practice, Occupational Health and Safety
Tanggung Jawab Terhadap Produk, Layanan dan Pelanggan
Responsibilities to Product, Service and Customers
350 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
TANGGUNG JAWAB DALAM ASPEK EKONOMI: PEROLEHAN DAN NILAI EKONOMI LANGSUNG
RESPOnSIBILITy In ECOnOMICS ASPECT: REVEnUE AnD DIRECT ECOnOMy
Seperti yang telah dipaparkan di atas, Perseroan memiliki tanggung jawab sosial terhadap pemegang saham selaku
pemangku kepentingan internal. Keberlangsungan usaha Perseroan secara langsung menjadi bagian dari tanggung
jawab Perseroan untuk terus memberikan nilai tambah kepada pemegang saham dan memberikan landasan yang nyata akan
pembangunan yang berkelanjutan.
Perolehan dan distribusi nilai ekonomi langsung Perseroan pada tahun 2015 sesuai dengan yang disampaikan dalam bagian
Tinjauan Kinerja Keuangan pada Bab Analisis dan Pembahasan Manajemen. Secara garis besar dalam laporan ini disampaikan
bahwa kinerja keuangan Perseroan mengalami peningkatan. Pendapatan bersih berhasil meningkat 17,41 dari Rp1,38
triliun di tahun 2014 menjadi Rp1,62 triliun di tahun 2015.
Secara tidak langsung pencapaian ini dapat memberikan gambaran tentang proil ekonomi Perseroan yang berguna
untuk melihat keselarasan dengan indikator kinerja lainnya. Di sisi lain pencapaian ini juga dapat memberikan gambaran
umum tentang nilai tambah moneter langsung terhadap perekonomian bagi masyarakat di sekitar Perseroan berlokasi.
As described above, the Company has social responsibility to the shareholders as internal stakeholder. Business
continuity is part of the Company’s responsibility in order to continuously provide added value to shareholders and pave
a real foundation for sustainable development.
The Company’s revenue and direct economic value in 2015 is as elaborated in the Financial Analysis of the Management
Discussion and Analysis hereof. In general, the Financial Analysis presents that the Company’s inancial performance
in 2015 improved. Net sales increased 17.41 from Rp1.38 billion in 2014 to Rp1.62 billion in 2015.
This achievement shows a picture on the Company’s economic proile that can be used to see the alignment with other
performance indicators. Moreover, this achievement may also give a general picture on the direct monetary added
value on the economy of the community living in the vicinity of the Company’s operational areas.
Program mudik bersama karyawan Indofarma menyambut hari raya Idul Fitri.
Indofarma employees homecoming program to celebrate the Eid al-Fitr.
351 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
TANGGUNG JAWAB ATAS TATA KELOLA ORGANISASI
RESPOnSIBILITy TO ORgAnIzATIOnAL gOVERnAnCE
Tata kelola organisasi, atau yang lebih dikenal sebagai Tata Kelola Perusahaan, atau Corporate Governance menjadi
cerminan dari pengelolaan organisasi perusahaan yang baik, sehat, patuh dan memiliki aspek keberlanjutan. Hal ini dapat
terlihat dari regulasi terkait Tata Kelola Perusahaan di Indonesia terus berkembang, seiring dengan komitmen dunia usaha
untuk dapat menciptakan industri yang stabil dan bebas dari praktik-praktik kecurangan.
Perseroan memiliki Tata Kelola Organisasi yang telah menyesuaikan dengan iklim dan peraturan serta perundang-
undangan yang berlaku. Tugas dan wewenang Direksi dan Dewan Komisaris dalam pengelolaan dan pengawasan
dijalankan dengan kelengkapan organ pendukung yang dapat memberikan kinerja yang optimal. Perseroan juga
menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham RUPS sebagai forum bagi pemegang saham dalam mengambil
keputusan strategis bagi kinerja keberlanjutan Perseroan.
Anggaran Dasar, Pedoman Tata Kelola Perusahaan, Kebijakan Anti Korupsi dan Pengendalian Gratiikasi, serta serangkaian
peraturan perusahaan dari Perseroan disusun untuk memberikan bingkai kerja kepada Direksi, Dewan Komisaris dan
unit-unit terkait. Perseroan berharap, Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki akan terus memperkuat kinerja Perseroan
dan melindungi seluruh insan Perseroan dari kemungkinan praktik pengelolaan yang tidak sehat. Di samping itu, Tata
Kelola Perusahaan yang Baik, atau Good Corporate Governance yang telah disampaikan dalam keseluruhan bagian Tata
Kelola Perusahaan yang Baik dalam laporan tahunan ini akan memperkuat aspek fundamental Perseroan yang akan
berimbas pada nilai positif bagi pemegang saham. Organizational governance or known as Corporate Governance
relects good governance of a sound company that is in compliance and has sustainable aspect. This is visible from
the development of GCG regulation in Indonesia, inline with the commitment of businesses to an industry that is stable
and free from fraud.
The Company has in place organizational governance that already adapts with the climate and applicable regulation.
The principle of two boards consisting of the Board of Commissioners and the Board of Directors in management
and supervisory is carried out with the support of organs in order to deliver an optimum performance. The Company
also organizes General Meeting of Shareholders GMS as a forum for the shareholders in making strategic decisions for
the Company’s sustainable performance.
Articles of Association, Code of GCG, Anti-Corruption Policy and Gratiication Control as well as a series of the Company’s
regulations set as a framework of work guidelines for the Board of Directors, the Board of Commissioners and related
units. The Company expects its GCG practice will strengthen the Company’s performance and prevent all human resources
of the Company from bad management practice. In addition, the Company’s GCG will solidify the Company’s fundamental
aspects which will bring positive impacts on its shareholders.
352 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
TANGGUNG JAWAB TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
Lingkungan hidup menjadi salah satu indikator dari pelaksanaan pembangunan berkelanjutan. Pengelolaan lingkungan hidup
yang baik akan menjadi cermin dari komitmen pelaku usaha atas keberlangsungan peradaban di masa-masa mendatang,
yang kemudian menjadi gambaran dari pola keseimbangan antara people, proit dan planet seperti yang disebutkan di atas.
Dalam Pedoman Tata Kelola Perusahaan yang dimiliki Perseroan, dijelaskan tentang aspek kebijakan Lingkungan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja LK3 sebagai salah satu budaya perusahaan yang harus terus dijunjung tinggi. Pada
aspek Lindungan Lingkungan, Perseroan wajib memperhatikan aspek kelestarian lingkungan di setiap lokasi usaha dan
lingkungan sekitar Perusahaan diantaranya melalui hal-hal sebagai berikut:
a. Menjaga kelestarian lingkungan. b. Mentaati peraturan perundang-undangan dan standar
pengelolaan lingkungan. c. Menyediakan dan menjamin semua perlengkapan dan
peralatan pengelolaan lingkungan. Environment is one of the indicators of sustainable
development. Good environmental management relects the business’ commitment on the sustainability of civilization
in the future, which will represent the pattern of balance of people, proit and planet
The Company’s Code of GCG describes the policies in the aspects of Environment, Occupational Health and Safety as
one of the corporate culture that should be upholded. In environmental aspect, the Company should pay attention
to the preservation of the environment surrounding its operational areas, among others doing the following:
a. Preserving the environment.
b. Adhering to the prevailing legislation and environmental
management standards. c.
Providing and maintaining all tools and equipment related to environmental management.
353 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
d. Melakuk an penyesuaian dan perbaik an yang terus menerus.
e. Melakukan tindakan yang bersifat promotif dan preventif untuk mengantisipasi keadaan darurat.
f. Melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap pencemaran lingkungan yang terjadi.
g. Membuat laporan atas setiap pencemaran lingkungan yang terjadi.
h. Melakukan pemeriksaan, inspeksi dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana.
i. M e l a k u k a n p e l a t i h a n p e n a n g g u l a n g a n pencemaran lingkungan.
Penggunaan Energi yang Efektif dan Eisien
Salah satu komitmen menjaga lingkungan hidup diwujudkan Perseroan melalui kebijakan penggunaan energi yang
efektif dan efisien. Selain berimbas pada penggunaan energi khususnya di areal pabrik Perseroan yang tepat
guna, kebijakan ini terbukti dapat mengurangi beban biaya operasional Perseroan. Penggunaan listrik dan Bahan Bakar
Minyak BBM, demikian juga dengan air dan kertas terkait kegiatan operasional, dilakukan dengan kalkulasi yang
proporsional dan sesuai kebutuhan.
Penggunaan listrik dilakukan dengan perhitungan Waktu Beban Puncak WBP, yaitu Pk.18.00-Pk.22.00, dan Luar Waktu
Beban Puncak LWBP, Pk.22.00-Pk.18.00. Sesuai Golongan Tarif Listrik yang dirilis Perusahaan Listrik Negara PLN, Kantor
Pusat dan Pabrik Perseroan yang terletak di Cibitung, Jawa Barat, yang berkapasitas 2.770 kVA masuk dalam Golongan
Tarif Listrik Industri I-3. Sementara lokasi Kantor Pemasaran Perseroan di Jakarta Timur berkapasitas 197 kVA dan masuk
dalam Golongan Tarif Listrik P-1.
Dalam kebijakan Golongan Tarif Listrik tersebut, PLN memberikan perhitungan dasar untuk WBP dan LWBP,
dimana WBP memiliki perhitungan yang lebih tinggi dan praktis membebankan biaya lebih tinggi dibandingkan
LWBP. Perseroan mengupayakan optimalisasi waktu kegiatan operasional dan produksi pada waktu LWBP, dan melakukan
perhitungan yang efisiensi pada waktu WBP. Pemilahan perhitungan ini memberikan dampak yang signiikan terhadap
penggunaan energi listrik yang efektif dan eisien. d.
Keep making adjustment and improvement. e.
Carrying out promotive and preventive actions to anticipate emergency situations.
f. Investigating the occurring environmental pollution.
g. Reporting any environmental pollution occurring.
h. Carrying out periodic evaluation of all facilities
i. Conducting training on environmental pollution.
Effective and Eficient Use of Energy
The Company’s commitment to environmental protection is materialized by, among others, the Company’s policy
of efective and eicient use of energy. In addition to the impact on energy use, especially in the Company’s factory.
The efective and eicient use of energy proved to reduce the Companys operational costs. Electricity and fuel BBM as well
as water and papers are used for operational activities with a proportional calculation and based on needs.
Electricity is used by calculating the peak load time PLT, namely at 18:00-.22:00 hours and outside the peak load
time OPLT at 22:00-18:00 hours. Pursuant to the electricity tarif released by the National Electricity Company PLN,
the Companys Head Oice and Factory in Cibitung, West Java with 2,770 million VA capacity belong to the Industry I-3
Electricity Tarif Group; while the Companys Marketing Oice in East Jakarta with 197 thousand VA capacity belongs to P-1
Electricity Tarif Group. In the Electricity Tarif Group Policy, PLN provides the basis for
PLT and OPLT calculation, where PLT has a higher calculation and automatically charge higher cost than OPLT. The Company
optimizes its operations and production at OPLT hours and calculates an eicient time calculation during PLT. This method
has given a signiicant impact on the efective and eicient use of energy in the Company.
354 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Di samping itu, Perseroan mendorong penggunaan listrik dalam kegiatan operasional perkantoran secara lebih optimal
dan eisien. Penggantian lampu LED yang lebih hemat energi juga ditempuh Perseroan agar dapat menekan penggunaan
listrik yang berlebihan. Anjuran untuk mematikan lampu dan pendingin ruangan jika tidak digunakan juga terus
disosialisasikan kepada karyawan.
Perbandingan Penggunaan Listrik Tahun 2014 dan 2015 dalam kWh
Lokasi Location
2014 2015
Kenaikan Penurunan Increase Decrease
kWh kWh
Kantor Pusat dan Pabrik I-3 Head Oice and Factory I-3
LWBP OPLT
11.863.862 6.954.356
41,38 WBP
PLT 2.822.140
1.641.224 41,84
Jumlah Total
14.686.002 8.595.580
41,47 Kantor Pemasaran dan Indomach P-1
Marketing Oice
and Indomach P-1 LWBP
OPLT 25.458
27.390 7,58
WBP PLT
- -
- Jumlah
Total 25.458
27.390 7,58
Jumlah Keseluruhan Grand Total
14.711.658 8.623.510
41,38
Dari tabel di atas, dapat dilihat bahwa kebijakan eisiensi Perseroan mampu menurunkan penggunaan energi
listrik. Pada kantor pusat dan pabrik, Perseroan telah berhasil menekan angka pemakaian listrik sebesar 41,47
dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara kantor pemasaran dan Indomach yang menjadi pusat pemasaran
produk Perseroan mengalami kenaikan penggunaan listrik sebesar 7,58. Secara keseluruhan, pada tahun 2015 Perseroan
telah berhasil melakukan eisiensi penggunaan energi listrik sebesar 41,38.
Hal yang sama juga terjadi dalam penggunaan energi BBM. BBM merupakan bahan bakar energi berbasiskan fosil yang
tidak terbarukan. Di samping itu, emisi karbon sebagai sisa buangan BBM memiliki dampak jangka panjang yang negatif
bagi lingkungan. Kebijakan penggunaan BBM Perseroan mempertimbangkan kelayakan seluruh kendaraan operasional
yang telah lulus uji emisi karbon. In addition, the Company encourages the more eicient
and efective use of electricity in the oice operations. The use of LED lights that are more energy saving also aims to
save electricity. The instruction to put-off the lights and Air Conditioners in the unused rooms continues to be
disseminated to employees
Comparison of the Electricity Use 2014-2015 in kWh
From the above table, it is obvious that the Companys eiciency policy was able to reduce the use of electricity.
In the head oice and factory, the Company has reduced the electricity usage 41.47 compared to previous year.
Meanwhile, in the Marketing Oice which is the center of the Company’s marketing oice and Indomach, electricity
use increased 7.58. In overall, in 2015 the Company has achieved eiciency in electricity usage 41.38
The same thing happened in the use of fuel oil. Fuel oil is non-renewable fossil based fuel. In addition, carbon emission
resulted from fuel oil has a negative long-term impact on the environment. The Company’s fuel oil usage policy takes into
account of the expedience of all operational vehicles that have passed carbon emission test.
TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
355 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
The efectiveness eforts conducted by the Company were able to lower operational fuel oil consumption as seen in
the chart below :
The above graph illustrates the commitment to the eicient use of fuel oil of the Board of Directors level to the general
operations. In BOD level, there was a 5.39 decrease from 9,632 liters in 2014 to 9,113 in 2015. The decrease shows the BOD’s
commitment to implementing the eicient use of fuel oil to become as role model for all organizational systems in the
Company. Meanwhile, there was a signiicant decrease of 47.15 in fuel oil consumption compared to 2014, which
shows a good enforcement of the Company’s eiciency policy.
The use of water has also become the Company’s attention. The Company applied water use eiciency policy to save
water concumption. Upaya efektifitas yang dilakukan Perseroan mampu
menurunkan konsumsi BBM operasional seperti yang terlihat pada graik di bawah ini:
Operasional Operational
Direksi Directors
21,370
9,632 9,113
11,294
2014 2014
2015 2015
Konsumsi BBM dan Perbandingannya Antara Tahun 2014 dan 2015 dalam liter
Comparison of Fuel Oil Consumption 2014-2015 in liter
25,000 20,000
15,000 10,000
5,000 -
Graik di atas menggambarkan komitmen eisiensi penggunaan energi BBM dari level Direksi hingga ke bagian operasional.
Pada level Direksi, penurunan terjadi sebesar 5,39, dari 9.632 liter di sepanjang tahun 2014 menjadi 9.113 liter di tahun
2015. Penurunan ini menunjukkan komitmen Direksi dalam mengimplementasikan efektiitas penggunaan energi menjadi
keteladanan bagi keseluruhan sistem organisasi Perseroan. Sementara penurunan konsumsi BBM pada operasional terjadi
cukup signiikan, yaitu 47,15 dibandingkan tahun 2014 yang memperlihatkan kebijakan eisiensi yang berjalan dengan baik.
Penggunaan air juga menjadi perhatian Perseroan. Eisiensi penggunaan sumber daya air ditempuh Perseroan untuk
dapat mengurangi konsumsi air yang berlebihan.
356 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Perbandingan Konsumsi Air Tahun 2014 dan 2015 dalam m3
Lokasi Location
2014 2015
Kenaikan Penurunan Increase Decrease
m
3
m
3
Kantor Pusat dan Pabrik Head Oice Factory
199.033 165.501
16,85 Kantor Pemasaran Indomach
Marketing Oice and Indomach
1.021 2.953
189,23 Air Tanah Kantor Pemasaran Indomach
Groundwater in Marketing Oice and Indomach
1.833 1.485
18,99 Jumlah
201.887 169.939
15,82
Tabel di atas menunjukkan perbandingan dengan hasil penurunan konsumsi air di seluruh lokasi yang dimiliki
Perseroan mencapai 15,82 dibandingkan konsumsi air tahun 2014. Khusus di Kantor Pemasaran dan Indomach
terjadi peningkatan penggunaan air yang disebabkan adanya peningkatan aktiitas produksi di workshop Indomach.
Selain ketiga hal di atas, kertas juga menjadi salah satu produk hasil olahan sumber daya alam yang memerlukan
perhatian. Sebagai gambaran, 1 satu batang pohon pinus menghasilkan lebih kurang 365 kilogram untuk bahan
setengah jadi yang dapat digunakan untuk pembuatan kertas. Sementara selembar kertas berukuran A4 70 gsm memiliki
berat 4,375 gram. Ini berarti, sebuah batang pohon dapat memproduksi lebih kurang 83 ribu lembar, atau sekitar 166
rim. Penggunaan kertas yang berlebihan tentunya berbanding lurus dengan penebangan pohon secara besar-besaran, yang
akan berdampak negatif terhadap lingkungan alam.
Ilustrasi sederhana di atas dapat menjadi gambaran pentingnya efisiensi dan efektifitas penggunaan kertas.
Perseroan menyadari penggunaan kertas dalam aktivitas operasional tak dapat dihindari. Kebijakan penggunaan
kertas sisa dokumen yang bukan bersifat rahasia untuk dapat digunakan kembali di lembar sebaliknya adalah salah satu
upaya mendorong eisiensi tersebut. Comparison of Water Consumption in 2014-2015
in m3
The above table shows that water consumption in all locations of the Company decreased by 15.82 compared
to 2014. In the Marketing Oice and Indomach, there was increasing in water usage caused by production activity at
the Indomach workshop.
In addition to the above three matters, papers have also become one of the products resulting from the processing
of natural resources that need attention. As an illustration, 1 one pine tree produces approximately 365 kilograms of
semi-inished materials that can be used to make papers. While a sheet of A4 - 70 gsm paper weights 4.375 grams. This
means, from one tree trunk we can produce about 83 thousand sheets of papers, or about 166 rims. Excessive use of papers is
of course parallel to the felling of trees on a large scale, which will have a negative impact on the natural environment.
The above simple illustration depicts the importance of eiciency and efectiveness in the use of paper. The Company
realizes the use of paper in operational activity cannot be avoided. The reuse of clean pages of used papers from non-
conidential documents was one of the eforts to encourage the eiciency.
TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
357 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Perbandingan Pemakaian Kertas Tahun 2014 dan 2015
Jenis Kertas Type of paper
Satuan Unit
2014 2015
Kenaikan Penurunan Increase Decrease
A4 rim
1.143 509
55,47 A3
rim 1
100,00 F4
rim 126
62 50,79
Continuous Form carton
207 64
69,08 Samson
rim 110
114 3,64
Roll pieces
946 390
58,77 Faximile
pieces 90
10 88,89
Label carton
10 100,00
Total 2.633
1.149 56,36
Data perbandingan konsumsi kertas pada tabel di atas memberikan bukti yang nyata akan keberhasilan Perseroan
mendorong kebijakan eisiensi. Penurunan sebesar 56,36 dapat dicapai berkat komitmen seluruh karyawan untuk
dapat menggunakan kertas secara lebih bijak. Di tahun 2016, Perseroan telah menganggarkan pengadaan untuk
pembaharuan sistem Enterprise Resource Planning ERP berbasis Teknologi Informasi TI yang lebih kekinian. Dengan
sistem TI yang baru, Perseroan berharap untuk dapat semakin menciptakan eisiensi dalam penggunaan kertas.
Keanekaragaman Hayati
Guna membentuk lingkungan hidup yang harmonis antara kegiatan operasional pabrik dan kebutuhan akan lingkungan
alam, Perseroan menata taman dan kebun yang cukup luas di sekitar kompleks Kantor Pusat dan Pabrik. Taman khususnya
di bagian depan dan sekeliling pabrik ditanami dengan pepohonan besar, sementara di areal bagian tengah diberikan
rumput yang cukup luas. Selain digunakan untuk menciptakan suasana alam di wilayah pabrik, taman ini dapat berfungsi
sebagai area serapan air, sekaligus dapat menjadi lokasi untuk kegiatan internal karyawan, seperti olahraga atau gathering.
Di samping itu, Perseroan telah menyiapkan lahan guna mengembangkan kebun obat tradisional yang berfungsi
sebagai area penelitian dan pelestarian tanaman obat tradisional. Hal ini selaras dengan rencana Perseroan untuk
mengembangkan produk obat tradisional. Comparison of Papers Consumption in 2014-2015
Comparison of paper consumption in the above table is testament to the Company’s success in promoting eiciency
policy. A 56.36 decrease was achieved owing to the commitment of all employees to using papers more wisely.
In 2016, the Company has budgeted the Enterprise Resource Planning system ERP renewal procurement based on the
latest Information Technology IT . With the new IT system, the Company expects to be more eicient in paper consumption.
Biodiversity
In order to establish a harmony between factory operations and natural environment, the Company build sizeable parks
and gardens in its Headquarter complex and Factory. The gardens, especially in the front yards, are planted with large
trees, while those in the center of the area are planted with grass. Besides to create a natural atmosphere in the factory,
this park can function as a water catchment area, and also to be the location for employees’ internal activities such as
sports or gathering.
In addition, the Company has prepared a land to develop traditional medicine garden that serves as an area of research
and preservation of traditional medicinal plants.
358 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Production Waste Management
As a company engaging in the production of medicine, production waste management to the Company is an
great concern. Hazardous and Toxic B3 waste resulting from the Companys production process is managed with
technology application by paying attention to the impact on the surrounding environment.
The Company’s Head Ofice and Factory Waste Management Scheme
Solid waste management is carried out through Hazardous and Toxic B3 waste Incinerator processing technology that
produces a minimum amount of incineration waste. This tool is used to burn solid waste from the factory production as well
as laboratory waste and B3 contaminated waste resulted from production activities. While B3 liquid waste management is
carried out through the Farma B3 Liquid Waste Treatment Plant IPAL owned by the Company. The Company has a policy to
conduct a periodic testing of B3 liquid waste by Sucoindo, an independent accredited laboratory, so that the B3 liquid
waste resulted from the Companys production activities can be measured and managed in a proper and safe manner.
Pengelolaan Limbah Produksi
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam produksi obat, pengolahan limbah produksi menjadi perhatian yang penting
bagi Perseroan. Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun B3 yang dihasilkan dari buangan proses produksi
Perseroan dilakukan melalui penerapan teknologi dengan memperhatikan dampak terhadap lingkungan sekitar.
Skema Pengelolaan Limbah di Kantor Pusat dan Pabrik Indofarma
Kegiatan Produksi Production Activities
Limbah Padat B3 B3 Solid Waste
Incinerator Koperasi Indofarma
Indofarma Cooperatives
IPAL
Waste Treatment Facility DKPPK Pemkab Bekasi
Limbah Rumah Tangga Padat non B3 bernilai ekonomis
Solid Domestic Waste with Economic Value
Limbah Cair B3 B3 Liquid Waste
EXSTERNAL
Tahapan Pengolahan Limbah Waste Processing Stages
Limbah Rumah Tangga Lainnya non B3
Other Domestic Waste
Operasional Perseroan The Company’s Operations
Pengelolaan limbah padat dilakukan melalui teknologi pengolahan Incinerator limbah B3 yang telah memiliki izin
pengoperasian, dimana teknologi ini akan menghasilkan limbah pembakaran yang sangat minim. Alat ini digunakan
untuk membakar limbah padat hasil produksi serta limbah laboratorium dan limbah terkontaminasi B3 yang bersumber
pada kegiatan produksi. Sementara pengelolaan limbah cair B3 dilakukan melalui Instalasi Pengolahan Air limbah IPAL
milik Perseroan, kecuali limbah cair B3 konsentrasi tinggi dilakukan melalui mitra eksternal yang ditunjuk. Perseroan
memiliki kebijakan untuk melakukan pengujian terhadap limbah cair B3 secara periodik bulanan oleh laboratorium
independen Sucoindo yang terakreditasi, agar limbah cair B3 buangan kegiatan produksi Perseroan dapat terukur dan
terkelola melalui cara yang benar dan aman.
TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
359 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Di tahun 2015, Perseroan melakukan pembangunan fasilitas pengolahan limbah pada Fasilitas Produksi Obat
Tradisional dan Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin. Pembangunan ini merupakan komitmen Perseroan untuk
memenuhi regulasi terkait pengelolaan limbah dan kepatuhan terhadap Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB maupun
Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB. Skema kedua fasilitas pengolahan limbah dapat dilihat di bawah ini.
Bagan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Obat Tradisional
Sand Filter Filtrasi 2
Endapan Filtrasi 1
Endapan Pengendapan Akhir
Menuju IPAL Farma Limbah dari Fasilitas Produksi Obat Tradisional
Proses Aerasi Pengendapan Awal
Bagan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin
Menuju IPAL Farma
Limbah dari Fasilitas Produksi
Cephalosporine
Keterangan: 1.
Bak Penampungan Collection Tank
2. Bak Netralisasi Asam dan Basa
Neutralization Tank Acid and Base
In 2015, the Company developed waste treatment facilities in Traditional Drugs Production Facility and Dry Cephalosporin
Injection Production Facility. Development of these facilities is testament to the Companys commitment to complying
with the regulations and related qualifications of Good Manufacturing Practice GMP. The scheme of the two waste
treatment facilities is presented below.
Scheme of Waste Treatment Installation in Traditional Medicine Production Facility
Scheme of Waste Treatment Installation in Cephalosporin Dry Injection Production Facility
360 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Bak Arang Aktif Active Charcoal
4
Keterangan : 1. Bak Pemisah Apungan
2. Filtrasi Bertahap 3. Bak Equalisasi
4. Bak Sedimentasi 5. Bak Aerasi
6. Bak Sedimentasi 7. Bak Aerasi
8. Bak Aerasi 9. Bak Penenang
Kali Sadang
Dari IPAL Obat Tradisional dan
Cephalosporine
TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
Description : 1. Float Separator Tank
2. Gradually Filtration 3. Balance Tank
4. Sedimentation Tank 5. Aeration Tank
6. Sedimentation Tank 7. Aeration Tank
8. Aeration Tank 9. Fore Bay
361 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Bagi limbah rumah tangga padat non B3 dari kegiatan operasional, Perseroan memberdayakan Koperasi Pegawai
Indofarma KOPAMA untuk dapat dikelola demi menciptakan nilai tambah bagi anggotanya. Sementara, untuk pengelolaan
limbah rumah tangga lain non B3, Perseroan melakukan kerjasama dengan Dinas Kebersihan, Pertamanan dan
Pemadam Kebakaran DKPPK Pemerintah Kabupaten Bekasi.
Ijin dan Sertiikasi
Perseroan telah memenuhi semua perizinan dan prosedur operasional terkait pengelolaan produksi dan limbah produksi
yang telah tertuang dalam Rencana Pengelolaan Lingkungan RKL dan Rencana Pemantauan Lingkungan RPL. Di samping
itu, Perseroan telah melengkapi Surat Izin Pemanfaatan Air Sumur Bor, Izin Undang-undang GangguanHO Perluasan
Gudang Untuk Industri Farmasi dan Izin Pembuangan Limbah Cair, dimana ketiga izin tersebut dikeluarkan oleh Dinas
Pengendalian Dampak Lingkungan dan Pertambangan Jawa Barat. Khusus bagi Izin Pembuangan Limbah Cair, Perseroan
sedang dalam proses perpanjangan di tahun 2015.
Pengoperasioan teknologi Incinerator milik Perseroan juga telah mengantongi izin melalui Surat Keputusan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan dh Menteri Negara Lingkungan Hidup No.58 Tahun 2011 tentang Izin
Pengoperasian Alat Pengolahan Incinerator Limbah B3 PT Indofarma Persero Tbk. Untuk Tempat Pembuangan
Sementara TPS B3, Perseroan juga telah mendapatkan izin dari Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten Bekasi.
Pengaduan dan Media Pelaporan
Perseroan membuka kesempatan kepada semua pihak untuk melakukan pengaduan terkait pelanggaran pencemaran
lingkungan dari kegiatan produksi yang dilakukan Perseroan. Hingga akhir tahun 2015, Perseroan tidak mendapatkan
pengaduan pelanggaran dari pihak manapun. Seluruh hasil proses pengolahan limbah sisa kegiatan produksi Perseroan—
khususnya terkait limbah B3—telah sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
Agar regulator terkait selaku pemangku kepentingan mendapatkan informasi yang wajar, proporsional dan
komprehensif, Perseroan melakukan laporan periodik triwulan kepada Pengendalian Lingkungan Hidup Pemkab
Bekasi. Demikian pula dengan hasil uji limbah cair B3 secara The Company empowers Indofarma Cooperatives Kopama
to manage non-B3 household solid waste resulted from its operations, in order to create added value for Kopama
members. Meanwhile, for the management of other non-B3 household waste, the Company cooperated with the
Department of Sanitation, Gardening and Fire DKPPK of Bekasi District Government.
Permit and Certiication
The Company has met all licensing and operational procedures related to the management of production and production
waste as stipulated in the Environmental Management Plan RKL and Environmental Monitoring Plan RPL. In addition,
the Company has also obtained Permit for Water Utilization Drilling, Permits for Disorders HO Expansion Warehouse For
Pharmaceutical Industry and Permit for Liquid Waste Disposal. All the three Permits were issued issued by the Environmental
and Mine Impact Control Agency in West Java, in particular for Liquid Waste Disposal Permit of which was in renewal
process in 2015
The Company has also obtained a permit to operate incinerator technology with the Decree of the Minister of Environment
and Forestry formerly the Minister of Environment No 58 Year 2011 on the Operation of B3 Waste Incinerator of PT Indofarma
Persero Tbk. For B3 waste disposal, the Company has also obtained a permit from the Environmental Management
Agency of Bekasi Regency.
Complaints and Reporting Media
The Company opens the opportunity for all parties to make complaints relating to violations of environmental pollution
from production activities conducted by the Company. By the end of 2015, the Company did not receive any complaint
of violation from any party. The results of the Company’s production waste treatment process, particularly related to
B3 waste, were already in compliance with regulations and legislation in force.
In order to enable the regulators as stakeholders get fair, proportionate and comprehensive information, the Company
makes a quarterly report to the Environmental Control Agency of Bekasi regency. Similarly, results of the B3 liquid waste are
reported monthly by independent accredited laboratories
362 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
periodik bulanan oleh labolatorium independen Sucoindo yang terakreditasi yang diberikan kepada pihak-pihak
terkait, Perseroan menunjukkan komitmennya untuk dapat menyelenggarakan pengelolaan kegiatan produksi yang tidak
memiliki potensi mencemari lingkungan sekitar.
Investasi Perseroan Untuk Pengelolaan dan Pemanfaatan Lingkungan Hidup
Investasi yang dilakukan Perseroan dalam komitmennya dengan lingkungan hidup diwujudkan melalui pembangunan
fasilitas pengolahan limbah, dengan rincian di tahun 2015 sebagai berikut,
Investasi Pengolahan Limbah Tahun 2015
Fasilitas
Facility
Nilai Rp
Amount Rp
Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Obat Tradisional Development of Waste Treatment Installation of Traditional medicine Production Facility
1.500.000.000 Pembangunan Instalasi Pengolahan Limbah Fasilitas Produksi Injeksi Kering Cephalosporin
Development of Waste Treatment Installation of Cephalosporin Dry Injection Production Facility 40.000.000
Jumlah Total
1.540.000.000
to be submitted to related parties. The Company has demonstrated its commitment to successful management
of production activities which do not have the potential to pollute the surrounding environment
The Company’s Investment for Environment Management and Utilization
The Company’s investment in fulilling its commitment to environment is manifested in the development of waste
treatment facilities, of which the 2015 details are as below:
Waste Treatment Investment in 2015
TAnggUng JAWAB TERHADAP LIngKUngAn HIDUP
RESPOnSIBILITy TO THE EnVIROnMEnT
363 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Tanggung Jawab Sosial dalam Lingkungan Hidup
Dalam rangka kepedulian terhadap lingkunan hidup, Perseroan membuat sebuah fasilitas yang berfungsi sebagai
sarana penampung air hujan untuk kemudian dialirkan keempat sumur resapan yang masing-masing berkedalaman
120 meter di bawah tanah. Upaya ini juga bertujuan untuk mempertahankan tinggi permukaan air tanah di lingkungan
kantor pusat dan pabrik Perseroan.
Keterangan gambar Figure Description:
A :
Bak penampungan air hujan Rainwater storage
B :
Tangki penampungan air hujan. Air hujan yang telah masuk ke dalam bak penampungan gambar A dipompa ke dalam tangki penampungan.
Rainwater tank. Rainwater that has entered into the storage igure A is pumped into the rainwater tank. C
: Pipa penyaluran dari tangki penampungan dialirkan menuju ke 4 empat titik sumur resapan.
Pipe delivers water from the tank to the 4 four points iniltration wells.
B
C
A
Social Responsibility in Environment
In order of concern for the environment, the Company makes a facility to accomodate the water then distributed into 4 four
iniltration wells, each 120 meters deep below the grund. The purpose is to keep the surface ground water level in the
Companys Head Oice and Factory.
364 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
365 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PRAKTIK KETENAGAKERJAAN, KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy
Perseroan menempatkan insan karyawan sebagai aset berharga dalam menjamin keberlangsungan usaha, sekaligus
sebagai pemangku kepentingan atas keberlanjutan Perseroan. Aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan merupakan
hal utama yang harus diperhatikan. Perseroan menciptakan suasana lingkungan kerja yang aman dan nyaman untuk
mendukung atmosir positif bagi Keselamatan dan Kesehatan Kerja karyawan yang diharapkan dapat meningkatkan kinerja.
Sebagai upaya untuk mewujudkan hal tersebut, Perseroan menerapkan kebijakan terkait aspek Lingkungan, Keselamatan
dan Kesehatan Kerja LK3 sebagai bagian dari Tata Kelola Perusahaan yang tercantum dalam Pedoman Tata Kelola
Perusahaan milik Perseroan. Di samping itu, Perseroan juga menerapkan standar Keselamatan Kerja sebagai bagian dari
budaya kerja yang diharapkan mampu menciptakan kondisi lingkungan kerja yang kondusif bagi seluruh insan Perseroan.
Perseroan juga mendukung hak-hak insan Perseroan melalui hubungan industrial yang baik. Perseroan menjamin
keberadaan serikat pekerja dan koperasi karyawan sebagai salah satu fondasi utama dari kepentingan seluruh karyawan
terhadap keberlanjutan Perseroan.
Insan Perseroan, Pengelolaan Kompetensi, Kesejahteraan dan Kesetaraan
Komitmen Perseroan terhadap karyawan dan ketenagakerjaan diwujudkan melalui pengelolaan kompetensi Sumber Daya
Manusia SDM dan sosialisasi serta penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku. Kedua aspek ini secara bersinergi akan
membentuk budaya kerja yang dapat menopang kinerja Perseroan baik secara kuantitas maupun kualitas; sekaligus
melahirkan insan Perseroan yang memiliki integritas dan etos kerja yang baik. Secara khusus, SDM menjadi salah
satu fungsi dalam implementasi Corporate Governance yang mendukung kinerja Direksi dan langsung berada di bawah
pengelolaan Direksi.
Pengelolaan kompetensi SDM dilakukan melalui serangkaian pendidikan dan peningkatan kualitas kompetensi SDM. Melalui
Unit SDM yang dimilikinya, Perseroan melakukan pendidikan dan pelatihan baik di bidang teknis, pengembangan
organisasi, maupun transformasi budaya perusahaan. Bagi Direksi, Dewan Komisaris dan organ-organ pendukungnya,
Perseroan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk mengikuti berbagai program peningkatan kompetensi yang
diharapkan dapat menambah kemampuan manajerial. The Company views human employees as valuable assets to
ensure business continuity and also as the stakeholders on the Company’s sustainability. The employee’s occupational safety
and health aspect is the main thing that must be considered. The Company creates a safe and convenient work environment
in order to support a positive atmosphere for occupational health and safety of the employees who are expected to
improve their performance.
In an efort to achieve this goal, the Company implements a policy related to Occupational Health and Safety and
Environment HSE as part of corporate governance contained in the Company’s Code of GCG. In addition, the Company also
implements Safety standards as part of a work culture that is expected to create a favorable working environment for all
the Company’s human resources.
The Company also supports the rights of its human resources through good industrial relations. The Company ensures the
existence of trade unions and employees cooperative as one of the main foundations of the Companys employees’ interests
in the Company’s sustainability.
The Company’s Human Resources Competency Management,Welfare
and Equality
The Companys commitment to its employees and employment is realized through Human Resources HR competency
management and of Business Ethics and Code of Conduct dissemination. Both of these aspects together will form a work
culture that can sustain the Companys performance both in quantity and quality; as well as create human resources with
good integrity and work ethics. In particular, HR becomes one of the corporate governance organs that support the
performance of the Board of Directors and is directly under the management of the Board of Directors.
HR competency management is performed through a series of education and HR competency quality improvement Through
its HR unit, the Company organizes a series of education and training in the ields of technical, organizational development,
and the Company’s corporate culture transformation. For the Board of Directors, Board of Commissioners and the
supporting organs. the Company provides the widest possible opportunity for them to participate in various programs
to increase their competency in order to enhance their managerial capacity.
366 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Lebih lanjut tentang pengelolaan kompetensi SDM dan peningkatan kompetensi manajerial dapat dilihat pada bagian
Sumber Daya Manusia dan Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada laporan tahunan ini.
Perseroan juga menempatkan sosialisasi dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku sebagai salah satu kewajiban bagi
seluruh insan Perseroan tanpa pengecualian. Aspek ini menjadi dasar bagi pengelolaan organisasi Perseroan yang transparan,
sehat dan memiliki dampak berkelanjutan. Di samping itu, sosialisasi dan penerapan Etika Usaha dan Tata Perilaku akan
memberikan bekal bagi setiap insan Perseroan untuk bertindak dengan integritas yang tinggi, yang justru diharapkan dapat
menjadi teladan dalam kehidupan bermasyarakat yang lebih luas. Tentang Sosialisai dan Penerapan Etika Usaha dan Tata
Perilaku, silahkan lihat pada bagian Tata Kelola Perusahaan yang Baik pada laporan tahunan ini.
Kesejahteraan insan Perseroan juga tidak luput dari perhatian. Standar gaji telah ditetapkan sesuai dengan Upah Minimum
KabupatenKota yang berlaku, program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Jamsostek, program pengelolaan jaminan kesehatan,
pengelolaan Dana Pensiun oleh Lembaga Keuangan DPLK, tempat ibadah, pemberian tunjangan tunjangan-tunjangan
dan forum komunitas karyawan.
Perseroan memberikan kesempatan yang sama dan setara kepada seluruh karyawan untuk mengembangkan kompetensi
tanpa memandang ras, suku, golongan ataupun gender. Bentuk dukungan ini diwujudkan melalui penyusunan
kebijakan pengembangan SDM yang ditetapkan oleh Perseroan untuk meningkatkan daya saing Perusahaan.
Guna menunjang produktivitas dan kepuasan karyawan, Perseroan mendukung adanya aktivitas ekstrakurikuler
karyawan baik di bidang olah raga, pemberdayaan lingkungan maupun kegiatan keagamaan. Aktifitas olah raga yang
dilakukan oleh karyawan adalah sepak bola, futsal, bulu tangkis, tenis meja, tenis lapangan. Aktiitas pemberdayaan
lingkungan dilakukan dengan kegiatan pencinta alam dan klub otomotif. Kegiatan keagamaan meliputi pengajian
rutin karyawan dan kegiatan kebaktian. Perseroan meyakini, kenyamanan bekerja dalam seluruh aspek akan mendorong
loyalitas dan produktiitas setiap karyawan untuk berkontribusi d a l a m k i n e r j a Pe r s e r o a n s e c a r a k e s e l u r u h a n .
The Company’s HR Competency Management and Managerial Competency improvement can be seen on HR and GCG
sections of this Annual Report.
The Company also feels responsible for the dissemination and implementation of Business Ethics and Code of
Conduct for all human resources without exception. This aspect is the basis for the Company’s transparent and sound
organizational management with sustainable impact. In addition, dissemination and implementation of Business Ethics
and Code of Conduct will prepare all human resources in the Company to act with high integrity as they are expected to
be role models in a broader Community. Further explanation on the Business Ethics and Code of Conduct dissemination
are presented in the Good Corporate Governance section of this Annual Report.
Welfare of the Company’s HR is also not neglected. The Company has established salary standard in accordance
with the applicable District Minimum Wages, Workers Social Security Program Jamsostek, health insurance, pension
fund management by a inancial institution Pension Fund, places of worship, provision of the beneits and employee
community forum.
The Company provides equal opportunity to all employees to develop their competencies with no regard to race,
ethnicity, class or gender. This support is realized through the development of HR development policies established by
the Company to increase its competitiveness.
In order to support employee productivity and satisfaction, the Company supports employees extracurricular activities
both in sports, environment empowerment or religious activities. Sports conducted by employees are football,
futsal, badminton, table tennis, tennis courts. The community empowerment activities are performed by mountaineering
club and automotive. Religious activities for the Company’s religious activities recitation of holy Quran and Christian
service activities. We believe, the working comfort in all aspects will drive loyalty and productivity of every employee
to contribute to the Companys performance.
PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA
LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy
367 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Tingkat Turnover Karyawan Tahun 2014 dan 2015
Employee Turnover in 2014 and 2015
2014
orangemployee turnover ratio,
23 25
2,6 2,2
2015 20
10 2
30
5 1
25 15
3 35
40
Kenaikan rasio Turnover diatas muncul sebagai akibat dari penurunan jumlah karyawan perseroan ditahun 2015 jika
dibandingkan dengan tahun 2014, dari 1.037 karyawan menjadi 955 karyawan. Penurunan jumlah karyawan ini
disebabkan penerapan kebijakan optimalisasi jumlah SDM.
Keselamatan Kerja
Perseroan menerapkan aspek LK3 dalam setiap kegiatannya secara konsisten untuk mencegah atau mengurangi terjadinya
insiden seperti kecelakaan kerja, kebakaran, penyakit akibat kerja, dan pencemaran lingkungan. Penerapan aspek LK3 ini
didasari pada Peraturan Pemerintah PP No. 50 Tahun 2012 tentang Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja SMK3, dimana setiap entitas usaha wajib menerapkan SMK3.
SMK3 adalah bagian dari sistem manajemen perusahaan secara menyeluruh dalam rangka pengendalian risiko yang
berkaitan dengan kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, eisien dan produktif. SMK3 sebagaimana
dimaksud dalam PP No. 50 Tahun 2012 pasal 3 ayat 1 meliputi: a.
Penetapan kebijakan K3. b.
Perencanaan K3. c.
Pelaksanaan rencana K3. d.
Pemantauan dan evaluasi kinerja K3. e.
Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3. Bentuk tanggung jawab dan tanggung gugat dalam
pelaksanaan K3 harus dilakukan oleh perusahaan dengan cara: 1.
M e n u n j u k , m e n d o k u m e n t a s i k a n d a n mengkomunikasikan tanggung jawab dan tanggung
gugat di bidang K3. The increase in Turnover Ratio as illustrated above was due
to the decrease in the number of the Company’s employees in 2015 compared to 2014 from 1,037 to 955 employees, This
decrease in the number of employees was due to optimization of the Company’s employees
Occupational safety
The Company consistently applies HSE in its all activities to prevent from or reduce incidents such as work accidents, ire,
occupational disease, and environmental pollution. HSE aspect application is based on the 2012 Government Regulation
No. 50 Occupational Health and Safety Management System SMK3, where each business entity is required to apply SMK3.
SMK3 is part of the overall enterprise management system in order to control the risk associated with work activities in order
to create a workplace that is safe, eicient and productive. SMK3 referred to in the article 3, paragraph 1 includes:
a. K3 policy determination; b. K3 Planning;
c. Implementation of K3 plan. d. K3 performance monitoring and evaluation.
e. SMK3 performance review and improvement.
The responsibility and accountability in the K3 implementation must be carried out by the Company by way of the following:
1. Appointing, documenting and communicating the
responsibility and accountability in K3.
368 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
2. Menunjuk sumber daya manusia yang berwenang
untuk bertindak dan menjelaskan kepada semua tingkatan manajemen, pekerjaburuh, kontraktor,
subkontraktor, dan pengunjung.
3. Memilik i prosedur untuk memantau dan
mengkomunikasikan setiap perubahan tanggung jawab dan tanggung gugat yang berpengaruh
terhadap sistem dan program K3.
4. Memberikan reaksi secara cepat dan tepat
terhadap kondisi yang menyimpang atau kejadian-kejadian lainnya.
Penerapan SMK3 di lingkup Perseroan telah diterapkan pada aspek penanganan limbah—seperti yang telah diuraikan di
atas—dan penanggulangan bahaya kebakaran. Kebijakan LK3 yang dimiliki Perseroan disosialisasikan dan diimplementasikan
kepada seluruh karyawan dan mitra kerja.
Agar dapat menciptakan keselamatan kerja di lingkungan, kebijakan LK3 di bidang Keselamatan Kerja dapat diuraikan
sebagai berikut: a.
Menyediakan dan menjamin digunakannya semua perlengkapan keselamatan yang sesuai dengan standar
keselamatan kerja. b.
Melakukan penyesuaian dan perbaikan yang terus menerus terhadap perkembangan teknologi
keselamatan kerja. c.
Mengutamakan tindakan yang bersifat promotif dan preventif untuk mengantisipasi situasi keadaan darurat .
d. Melakukan penanggulangan atas kejadian kecelakaan
dan kebakaran yang terjadi sesuai dengan standar dan prosedur yang berlaku.
e. Mengidentiikasi penyebab kecelakaan untuk mencegah
terjadinya kecelakaan yang sama. f.
Membuat laporan atas setiap insiden dan kecelakaan kerja yang terjadi kepada pimpinan unit masing-masing dan
instansi berwenang dalam batas waktu yang ditentukan. g.
Melakukan pemeriksaan, inspeksi, dan evaluasi secara berkala terhadap semua sarana termasuk sumber daya,
peralatan dan sistem deteksi untuk mencapai kesiapan yang optimal.
h. Melakukan pelatihan penanggulangan keadaan darurat
secara berkala. i.
Melakukan reviu dan evaluasi terhadap penerapan Sistem Manajemen LK3 dan meningkatkan kompetensi yang
diperlukan insan Perseroan, termasuk mitra kerja. 2.
Appoint competent human resources to act and explain to all levels of management, workerslaborers,
contractors, subcontractors, and visitors;
3. Have procedures to monitor and communicate any
changes in the responsibilities and accountability that afect K3 system and program;
4. Provide quick and accurate reaction to the conditions
that deviate or other events.
The SMK3 in the Company was applied to the aspects of waste management -- as described above -- and ire hazard
management. LK3 policy of the Company disseminated and implemented to all employees and partners.
In order to create a safe work environment, LK3 policy in Occupational Safety can be described as follows:
a. The Company provides and guarantees the use of all
safety equipment in accordance with safety standards; b.
Make adjustments and continuous improvement to safety technology development;
c. Prioritize promotive and preventive actions to anticipate
emergency situation emergency response plan; d.
Handle any ire incident in accordance with applicable standards and procedures;
e. Investigate incidents to identify the cause of the accidents
in order to prevent the occurrence of similar accidents; f.
Report the occurring incident and accident to the respective unit leader and relevant competent authorities
within a speciied time limit; g.
Periodically check, inspect and evaluate all facilities including the resources, equipment and detection
systems to achieve optimal readiness;
h. Conduct emergency response training on a regular basis;
i. Conduct review and evaluation of LK3 Management
System implementation and improve the necessary competency of the Company’s human resources
and partners.
PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA
LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy
369 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Guna melindungi karyawan dari paparan bahan berbahaya, Perseroan melengkapi fasilitas produksi maupun laboratorium
dengan beberapa perlengkapan sebagai berikut: a. Sistem penyalutan yang menggunakan perforated closed
system dengan exhaustblower yang efektif pada area penyalutan tablet.
b. Weighing booth pada area dispensing atau penimbangan bahan dan sampling booth pada area penerimaan bahan
di penyimpanan dengan sistem Uni Directional Flow UDF dilengkapi High Eiciency Particular Air HEPA Filter.
c. Fume hood di laboratorium untuk menangani
pelarut berbahaya. d. Biosafety cabinet untuk menangani kultur mikrobiologi.
e. Dust collector pada setiap mesin produksi yang menghasilkan debu bahanproduk.
f. Shower dan eye washer di area laboratorium pengujian. g. Wearpack with head cover, nose mask, eyegoogle, ear plug
dan sarung tangan yang melindungi personil ketika kontak langsung dengan bahan atau produk.
h. Mesin, area dan kelistrikan yang didesain lame proof pada area tertentu, untuk meminimalisir risiko kebakaran.
i. Alat pemadam api, detektor asap, alarm, jalur evakuasi, dan pintujendela darurat jika terjadi kebakaran terdapat
pada setiap area. Salah satu upaya paling mendasar untuk menjaga keselamatan
kerja insan Perseroan adalah dengan menerapkan Prosedur Tetap Protap yang sesuai dengan standar yang berlaku
di dunia usaha. Perseroan menetapkan perencanaan umur teknis mesin produksi dan sumber daya operasional lainnya
guna menjamin mutu produk sekaligus mengurangi risiko kecelakaan yang mungkin terjadi karena faktor teknis di area
produksi.
Kepada karyawan, Perseroan merumuskan Protap yang baku, dimana setiap karyawan—khususnya karyawan bekerja di
produksi—diwajibkan untuk mematuhi Protap tersebut. Seperti Protap No. PUM007 tentang Cara Penanganan
Limbah Cair B3 yang dilakukan melalui IPAL Farma Perseroan, karyawan diwajibkan untuk mengenakan Alat Pelindung
Diri yang terdiri dari masker, sarung tangan karet, helm dan sepatu bot. Untuk melindungi setiap karyawan dari risiko
kecelakaan kerja, Perseroan memberikan jaminan kecelakaan dan kesehatan agar karyawan merasa tenang dan nyaman
dalam melaksanakan pekerjaannya sehari-hari. In order to protect employees from exposure of hazardous
materials, the Company completes production facilities and laboratories with some equipment as follows:
a. Coating system using perforated closed system with
efective exhaustblower in tablet coating area. b.
Weighing booth at the dispensing area or material weighing and sampling booth at the reception area of
the material in the storage system with Uni Directional Flow UDF equipped with High Eiciency Particular Air
HEPA ilter.
c. Fume hood in the laboratory to handle hazardous solvents.
d. Biosafety cabinet to deal with microbiological culture.
e. Dust collector on any production machines that produces
material product dust. f.
Shower and eye washer in the area of laboratory testing. g.
Wearpack with head cover, nose mask, eyegoogle, ear plugs and gloves that protect personnel when in direct
contact with the material or product. h.
Machinery, lame proof area and electrical devices in certain areas, to minimize the risk of ire;
i. Fire extinguishers, smoke detectors, alarms, evacuation
routes, and emergency doors windows in case of ire emergency in every area.
One of the most fundamental eforts to maintain occupational safety of the Company’s human resources is to apply Fixed
Procedures Protap in accordance with the applicable business standards. The Company establishes technical life planning of
its production machinery and other operational resources in order to guarantee the quality of products while eliminating
the risk of accidents that may occur due to technical factors in factory operations.
The Company has formulated a standard protap applied to its employees, where each employee particularly production
employee is required to adhere to the Protap. For example, Protap No. PUM007 on B3 Liquid Waste Treatment conducted
through the Company’s IPAL Farma, where employees are required to wear personal protective equipment consisting of
a mask, rubber gloves, helmet and boots. To protect employee from the risk of occupational accidents, the Company provides
accident and health insurance so that employees have peace of mind when carrying out their daily work.
370 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Selain keselamatan kerja pada kegiatan produksi, Perseroan juga melengkapi keselamatan kerja karyawan melalui sarana-
sarana keselamatan kerja yang berada di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik Cibitung dan sesuai dengan persyaratan
K3. Desain ruangan dibuat dengan memperhitungkan akses keluar darurat bagi karyawan; demikian pula dengan
tangga. Sarana lain terkait keselamatan kerja yang berada di lingkungan Kantor Pusat dan Pabrik adalah:
Sarana Keselamatan Kerja
Jenis Sarana Type of Equipments and Facilities
Jumlah Total
Alat Pemadam Api Ringan APAR Fire Extinguisher
2 kg 63 unit
Alat Pemadam Api Ringan APAR Fire Extinguisher
2 kg 107 unit
Alat Pemadam Api Besar APAB Fire Extinguisher
25 kg 12 unit
Hydrant 1,5 inch 62 point
Hydrant 2,5 inch 17 point
Jalur Evakuasi Evacuation Route
10 point Titik Kumpul
Assembly Point 3 point
Sepanjang tahun, Perseroan melalui Unit LK3 melakukan program pemeliharaan alat pemadam APAR dan APAB secara
berkala setiap bulannya. Demikian pula dengan kegiatan latihan pemadaman kebakaran berkala setiap 6 enam
bulan untuk tim pemadam kebakaran internal dan satuan pengamanan bekerjasama dengan Dinas Pemadam Kebakaran
Kabupaten Bekasi. Di samping itu, Perseroan terus melakukan sosialisasi K3 kepada karyawan dibawah koordinasi Divisi
SDM Umum. Sosialisasi ini diharapkan dapat menjaga terus kesadaran karyawan tentang pentingnya keselamatan kerja
di lingkungan Perseroan.
Agar kebijakan LK3 Perseroan dapat berjalan dengan baik, Perseroan memiliki tolok ukur keberhasilan penerapan
LK3 yang mengacu pada standar yang berlaku, dimana keberhasilan pelaksanaan LK3 ditempatkan dalam Indikator
Kinerja Kunci IKK Unit atau Fungsi terkait.
Dengan seluruh Protap dan pelaksanaannya yang terukur, serta komitmen dari seluruh insan Perseroan, selama tahun 2014
dan tahun 2015 tidak terdapat angka kecelakaan kerja baik di area produksi maupun bidang operasional Perseroan lainnya.
In addition to occupational safety in production activities, the Company also completes the employee occupational safety by
means of safety facilities in Head Oice and Cibitung Factory in accordance with K3 requirements. Rooms are designed
by taking into account of the emergency exit access for employees; as well as stairs. Other equipments of occupational
safety in the Head Oice and Factory are:
Safety EquipmentFacilities
Throughout the year, the Company through LK3 Section conducted monthly maintenance program for fire
extinguishers APAR and heavy duty ire extinguishers APAB. Similarly, ire ighting drills were also organized every 6 six
months for the ireighting team and the internal security forces in cooperation with the Fire Department of Bekasi
Regency. In addition, the Company continued to disseminate K3 to employees under the coordination of General Afairs
Department. This dissemination is expected to continue to maintain employee awareness of the importance of
occupational safety in the Company.
In order to ensure smooth enforcement of LK3 policy, the Company has in place LK3 application standards that
refer to the applicable standards, where successful LK3 implementation is under the Key Performance Indicators of
the respective unit or function.
With all procedure and its observable implementation, as well as the commitment of all Company’s human resources, during
the 2014 and 2015 there is no number of work accident both in the production area as well as the other operational company.
PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA
LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy
371 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Program Kesehatan Karyawan
Salah satu kebijakan LK3 yang dimiliki Perseroan secara khusus menekankan pentingnya aspek kesehatan kerja.
Untuk mewujudkan kesehatan lingkungan kerja yang tinggi, Perusahaan meningkatkan 2 dua aspek yang saling
berinteraksi secara sinergi, yaitu kesehatan karyawan dan kondisi lingkungan kerja.
Aspek kondisi lingkungan dibentuk melalui berbagai hal, baik kondisi lingkungan kerja yang sehat maupun lingkungan
hidup. Pengelolaan kegiatan produksi yang disertai Protap yang baku, seperti yang telah diuraikan di atas, dapat menjadi
contoh bagaimana Perseroan berkomitmen untuk membentuk lingkungan kerja yang sehat.
Pada aspek kesehatan karyawan Perseroan memiliki 2 dua kebijakan besar, yaitu pengelolaan asuransi Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial BPJS Kesehatan—sesuai Undang-undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS dan
Peraturan Presiden Perpres No. 12 Tahun 2013 yang telah diubah melalui Perpres No. 111 Tahun 2013; dan pembentukan
unit Pengelola Pelayanan Kesehatan Karyawan P2K2 yang baru saja disahkan di tahun 2015.
P2K2 didirikan berdasarkan SK Direksi No. 0308DIRSKIII2015 dan memiliki fungsi untuk mengelola pelayanan kesehatan
karyawan secara internal sesuai aspek kewajaran. Melalui unit P2K2, Perseroan menyediakan poliklinik internal yang
menyediakan pelayanan kesehatan umum dan gigi serta dilengkapi dengan fasilitas apotek. Biaya klaim kesehatan
juga diberikan kepada karyawan sepanjang memenuhi aspek kewajaran.
Di samping kesehatan, Perseroan juga memberikan program asuransi kecelakaan untuk karyawan. Program asuransi ini
dilakukan melalui kepersertaan asuransi BPJS Ketenagakerjaan yang meliputi Jaminan Kecelakaan, Jaminan Hari Tua dan
Jaminan Kematian.
Employee Healthcare Program
The Company’s LK3 policy also speciically emphasizes the importance of workplace healthcare.
To realize good workplace healthcare, the Company increased 2 two aspects that interact in synergy, namely employee
healthcare and workplace condition.
Workplace condition is established through a variety of things, including good workplace condition and health environment.
Production management with standardized Protap, as described above, may be an example of how the Company
is committed to establishing a healthy work environment.
On the employee healthcare aspect, the Company has two 2 major policies: “BPJS Kesehatan” health insurance in compliance
with the 2011 Law No. 24 on BPJS and the 2013 Presidential Decree No. 12 amended by the 2013 Presidential Decree
No. 111, and the recent formation of Employee Healthcare Management P2K2 in 2015.
P2K2 was established by virtue of the Board of Directors Decision Letter No. 0308 DIR SK III 2015 and functions
to manage employee wellness service in a reasonable manner. Through P2K2 unit, the Company provides internal clinic which
provides medical and dental care equipped with a pharmacy. Medical claims costs were also given to all employees meet
in a reasonable manner Industrial Relations In addition to health facilities, the Company also provides
accident insurance for employees. This insurance program is covered in the BPJS Ketenagakerjaan consisting of Work
Accident Insurance, Old Age Security and Death Security.
372 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Hubungan Industrial
Perseroan berkomitmen untuk mendukung hubungan industrial antara karyawan dan Perseroan melalui kebebasan
karyawan untuk berserikat. Oleh karena itu, Perseroan mengakui keberadaan Serikat Pekerja Perseroan yang
dibentuk oleh para karyawan yang keberadaannya terdaftar pada Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Serikat Pekerja Perseroan memiliki visi untuk mewujudkan harmonisasi hak dan kewajiban karyawan dan Perseroan
dalam lingkup kesetaraan.
Melalui pembentukan Serikat Pekerja, hubungan industrial karyawan dan Perseroan telah memenuhi standar dan
perundangan-undangan yang berlaku; di samping tentunya memaksimalkan peran karyawan sebagai salah satu pemangku
kepentingan Perseroan.
Manajemen Perseroan secara aktif melakukan komunikasi dalam rangka menyampaikan informasi-informasi terkini
sesuai dengan azas keterbukaan informasi dengan Serikat Pekerja secara berkala. Dengan kegiatan ini maka hubungan
harmonis antara Manajemen dengan karyawan dapat terus terjaga dengan baik.
Bentuk lain dari harmonisnya hubungan antara Manajemen dan karyawan adalah dengan disepakatinya keseimbangan
antara hak dan kewajiban Manajemen - karyawan dalam bentuk Perjanjian Kerja Bersama PKB yang secara berkala
dievaluasi setiap dua tahun sekali melalui proses perundingan. Selain itu, Perseroan secara khusus menunjukkan komitmen
atas kesejahteraan karyawan dan keterlibatan karyawan terhadap aktivitas usaha melalui kepemilikan saham anak
perusahaan PT Indofarma Global Medika oleh Koperasi Pegawai Indofarma KOPAMA sebesar 0,001.
KOPAMA berdiri pada 1969 berdasarkan akta Pendirian No. 819BHI tanggal 13 September 1969, Perkumpulan Koperasi
Simpan Pinjam Pabrik Manggarai Depkes Jakarta bertempat di Manggarai, dan diubah dengan akta No. 819ABHI tanggal
28 Januari 1991, akta perubahan Anggaran Dasar Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Departemen Kesehatan,
berdasarkan hasil Rapat Anggota Khusus Koperasi Serba Usaha Pabrik Manggarai Depkes yang diselenggarakan pada hari
Rabu tanggal 28 Pebruari 1990 bertempat di Aula Perum Indofarma Jl. Tambak No. 2, Manggarai - Jakarta.
Industrial Relations
The Company is committed to supporting the industrial relations between employees and the Company through a
freedom of employees to associate. Therefore, the Company recognizes the existence of worker union formed by the
Companys employees whose existence is listed on the Department of Labor of Bekasi, West Java. The Companys
trade union’s vision is to achieve harmonization of the rights and obligations of employees and the Company within the
scope of equality. Through the establishment of worker union, industrial
relations of employees and the Company have met the standards and legislation in force, and also maximized the
role of employees as one of the Company’s stakeholders.
The Companys management actively and periodically communicates with the worker union in order to
provide the latest information in accordance with the transparency principle. With this activity, the harmonious
relationship between management and employees can be maintained properly.
The harmonious relationship between management and employees is also manifested in the balance
of rights and obligations agreed in the Collective L a b o r A g r e e m e n t C L A r e g u l a r l y e v a l u a t e d
ever y two years through a negotiation process. In addition, the Company specifically demonstrates its
commitment to the employee welfare and employee engagement to business activities through the 0.001 share
ownership in the Company’s subsidiary PT Indofarma Global Medika by the Indofarma Employee Cooperative KOPAMA.
KOPAMA was established in 1969 by Deed of Establishment No. 819BHI dated 13 September 1969, Savings and Loans
Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai Factory which was amended by the Deed No. 819ABH I dated 28 January
1991, the Deed of amendment of the Articles of Association of Multipurpose Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai
Factory based on the Results of Meeting of Special Members of Multipurpose Cooperative of Ministry of Health’s Manggarai
Factory held on Wednesday, 28 February 1990 at the Aula Perum Indofarma Jl Tambak No. 2, Manggarai – Jakarta.
PRAKTIK KETEnAgAKERJAAn, KESELAMATAn DAn KESEHATAn KERJA
LABOR PRACTICE, OCCUPATIOnAL HEALTH AnD SAFETy
373 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Pada tanggal 3 Januari 2001 diubah berdasarkan surat Keputusan Departemen Koperasi Wilayah Jawa Barat, Kepala
Kantor Departemen Koperasi PK M KabupatenKodya Bekasi, dengan akta No. 819BHPADKDK.10.8I2001, akta
perubahan Anggaran Dasar KOPAMA di Jakarta Timur untuk mengubah Anggaran Dasar Koperasi yang merupakan hasil
Rapat Anggota Khusus Perubahan Anggaran Dasar KOPAMA yang diselenggarakan pada tanggal 25 November 2000
bertempat di Jalan Indofarma No. 1, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi.
Besaran Investasi dalam Ketenagakerjaan,Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Investasi Indofarma dalam Ketenagakerjaan dan Program Kesehatan
Uraian Description
2014
Rp
2015
Rp
Kenaikan Penurunan Increase Decrease
Investasi Ketenagakerjaan Investment in Employment
4.057.458.683 4.072.360.932
0,37 Biaya Kesehatan
Health Expenses • Asuransi kesehatan
Health Insurance 8.570.659.100
- -
• BPJS Kesehatan -
3.564.381.191 -
• Pengelola Pelayanan Kesehatan Karyawan P2K2 Employee Healthcare Management
- 3.502.293.626
- Jumlah Biaya Kesehatan
Total Health Expenses 8.570.659.100
7.066.674.817 21.28
Jumlah Total
12.628.117.783 11.139.035.749
11,79
Seperti halnya tingkat turnover karyawan yang telah dijelaskan sebelumnya, penurunan investasi Perseroan dalam program
kesehatan sebagai akibat pengurangan jumlah karyawan, dari 1.037 karyawan di tahun 2014 menjadi 955 karyawan di tahun
2015. Di samping itu, penurunan ini terjadi karena adanya perubahan struktur pembiayaan kesehatan, dari asuransi
kesehatan eksternal menjadi pengelolaan kesehatan oleh unit P2K2 beserta asuransi yang diwajibkan pemerintah, yaitu BPJS.
Biaya Pemeliharaan Sarana Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Uraian Description
2014
Rp
2015
Rp
Kenaikan Penurunan Increase Decrease
APAR Fire Extinguisher
2kg 4.365.900
4.851.000 11,11
APAR Fire Extinguisher
2kg - 25kg 15.733.013
17.481.125 11,11
APAR Fire Extinguisher
25kg 17.426.699
19.362.999 11,11
Jumlah 37.525.612
41.695.124 11,11
Kenaikan biaya pemeliharaan sarana keselamatan kerja pada APAR disebabkan adanya peningkatan biaya pemeliharaan
dari harga per unitnya. The deed was further amended on 3 January 2001 with the
Decision Letter of PKM Cooperatives Department Head of Bekasi Municipality by virtue of the Deed No. 819 BH PAD
KDK.10.8 I 2001, the deed of amendment to KOPAMA’s Articles of Association in East Jakarta based on the result of
the Cooperative’s Special Members Meeting on KOPAMA Articles of Association Amendment held on 25 November
2000 at Jalan Indofarma No. 1, Cibitung, Bekasi.
The Amount of the Company’s Investment in Employment, Occupational Health and Safety
The Company’s Investment in Employment and Health Program
The same with the Company’s employee turnover ratio described previously, there was a decline in the Companys
investment in health programs as a result of reduction in the number of employees, from 1,037 employees in 2014 to
955 employees in 2015. In addition, the decline was due to changes in the health inancing structure from external health
insurance into the health management by P2K2 unit along with the BJPS state-mandated insurance.
Occupational Health and Safety Equipment Maintenance Expenses
The increase in Occupational Health and Safety Equipment Maintenance Expenses in APAR was due to the increased
maintenance cost per unit.
374 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
PENGEMBANGAN SOSIAL DAN KEMASYARAKATAN
SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Salah satu tanggung jawab Perseroan terhadap pengembangan sosial kemasyarakatan diwujudkan melalui
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PKBL. Program ini dijalankan dengan berdasar peraturan Menteri BUMN
nomor PER-09MBU072015 tanggal 3 Juli 2015 tentang Program Kemitraan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan
Badan Usaha Milik Negara. Program ini bertujuan untuk memberikan manfaat pengembangan masyarakat secara
nyata pada setiap wilayah usaha Perseroan. Secara khusus, pelaksanaan program PKBL diharapkan dapat membantu
usaha pemerintah dalam meningkatkan kemandirian masyarakat, mengurangi jumlah pengangguran dan juga
pengurangan jumlah penduduk miskin yang pada akhirnya meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Progam Kemitraan PK merupakan kegiatan penyaluran dana pinjaman bergulir dan dana pembinaan kemitraan kepada
mitra binaan. Sasaran dari kegiatan PK adalah usaha kecil, dalam hal ini perorangan atau badan usaha dan koperasi yang
mempunyai penjualan danatau omset per tahun setinggi- tingginya Rp1 miliar atau memiliki aktiva setinggi-tingginya
Rp200 juta di luar tanah dan bangunan.
Partnership and Community Development Program
One responsibility of the Companys social and community development is realized through the Partnership and
Community Development Program PKBL. This program was carried out based on the State Minister of State-Owned
Enterprises No. PER-09 MBU 072015 concerning the Partnership and Community Development Program in SOE.
The program aims to provide a tangible beneit of community development in all SOE business sectors. In particular, PKBL
implementation is expected to help the governments eforts in improving community’s self-reliance, reduce unemployment
and reducing the number of poor people, which in turn boost economic growth.
Partnership Program is activities to distribute revolving loan and partnership development funds to the fostered partners.
These program activities are aimed at small businesses, in this case individuals or business entities and cooperatives with
sales andor turnover amounting to Rp1 billion per year at the most or total assets amounting to Rp200 million at the
most, excluding land and buildings.
375 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Aktivitas pembinaan kepada mitra binaan yakni berupa bantuan pembinaan untuk meningkatkan kualitas SDM
dalam bentuk pendidikan, pelatihan dan pemagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan, manajemen dan
ketrampilan teknis produksi serta penelitian dan pengkajian penyusunan studi pengembangan usaha secara sefektif dan
eisien melalui pelatihan yang dilaksanakan oleh Perseroan dan pihak-pihak yang berkaitan dengan pendidikan
yang dibutuhkan.
Sasaran yang ingin dicapai dalam pembinaan mitra binaan adalah untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan
dan manajerial mitra binaan serta memberikan pinjaman permodalan, peningkatan kemampuan produksi, pemasaran
dan lain-lain sehingga usaha kecil yang dibina dapat menjadi usaha yang tangguh dan mandiri yang pada gilirannya nanti
diharapkan dapat berkembang menjadi usaha menengah dan besar.
Mitra binaan yang diberi bantuan dana PK dari Perseroan adalah pengusaha kecil yang produknya memiliki daya saing
yang relatif cukup baik tetapi mengalami kesulitan dalam hal pemasaran, SDM, manajemen, permodalan, dan teknologi.
Oleh karenanya, bantuan dana PKBL yang diberikan akan dapat mengatasi masalah tersebut sehingga diharapkan
para pengusaha dapat mandiri dan berkembang menjadi usaha menengah dan besar sehingga memiliki daya saing
dan menjadi pengusaha nasional yang tangguh.
Perseroan telah melakukan pembinaan terhadap usaha kecil dan koperasi mitra binaan sejak tahun 1991, dan kepada
mitra binaan tersebut telah disalurkan dana berupa pinjaman kemitraan dan hibah. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi
Perseroan No. 789DIRSKVIII2014 tanggal 12 Agustus 2014 tentang Struktur Organisasi Unit Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan PKBL susunan unit PKBL adalah sebagai berikut:
Direksi Pembina Coaching Director
: Direktur Utama President Director
Kepala PKBL Head of PKBL
: Sekretaris Perusahaan Corporate Secretary
Sekretaris Bendahara Secretary Treasurer
: Tri Wiyoto Koordinator Pelaporan
Reporting Coordinator : Bidang Akuntansi
Accounting unit
Fostering activities to partners consist of coaching to improve human resources quality in the form of education, training
and apprenticeship to improve entrepreneurial capacity, production technical skills and management as well as
research and assessment of the preparation of business studies efectively and eiciently through training conducted by the
Company and the parties relating to education needed.
The partner fostering is to improve the entrepreneurial and managerial abilities of the fostered partners and provide
working capital loan, increase production and marketing capacities and other capacities so that the fostered small
businesses become strong and independent which in turn are expected to grow into medium and large businesses.
Fostered Partners who are granted the Company’s Community Development funds are small entrepreneurs whose products
have relatively good competitive advantages but having difficulty in marketing, human resources, management,
capital, and technology. Therefore, the PKBL funds will be able to resolve the issues and the small entrepreneurs will
become self-reliant and evolve into medium and large businesses with competitive advantages and become tough
national entrepreneurs.
The Company has been providing guidance to small businesses and cooperatives the fostered partners since 1991 and to
the fostered partners have received funds in the form of partnership loans and grants. Through the Board of Directors
Decision Letter No. 789DIRSKVIII2014 dated 12 August 2014 on the Organizational Structure of PKBL unit, which provides
the PKBL unit composition as follows:
376 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Pada beberapa tahun belakangan, kegiatan PK dari Perseroan difokuskan kepada apotek kecil dengan cara pemberian
pinjaman modal usaha dengan kegiatan pelatihan yang berfungsi untuk memberikan pengetahuan dan ketrampilan
dalam melakukan kegiatan usaha sehingga pada akhirnya dapat berdiri secara mandiri secara berkelanjutan dalam
jangka panjang. Secara lebih terperinci, Program Kemitraan ini terbagi dalam bentuk bantuan manajerial, bantuan produksi
dan pemasaran, serta bantuan modal usaha. Sampai dengan tahun 2014 PKBL Perseroan telah melakukan pembinaan
terhadap 1.643 mitra binaan.
Penyaluran Program Kemitraan Perseroan Tahun 1991 - 2014
Uraian sektor Sector
Jumlah Mitra Binaan Total Fostered Partners
Dana Tersalurkan Rp-ribu Total Funds distributed Rp Thousand
Perdagangan Trade
1.294 24.385.400
Industri Industry
45 252.000
Jasa Service
50 348.900
Pertanian Agriculture
92 370.250
Peternakan Livestock
8 33.000
Perikanan Fisheries
1 5.000
LainnyaKoperasi OthersCooperatives
153 2.532.500
JumlahRp-ribu Total Rp Thousand
1.643 27.927.050
Program Bina Lingkungan BL sendiri merupakan program pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan dana BUMN
dan menyasar pada masyarakat sekitar lokasi operasional BUMN terkait. Perseroan memiliki fokus penyaluran Program
Bina Lingkungan dengan kategori sebagai berikut: a. BUMN Peduli
Program yang dicanangkan Kementerian Badan Usaha Milik Negara yang melibatkan 1 satu atau lebih
BUMN untuk mendorong program pemerintah dalam pemberdayaan sosial dan kemasyarakatan.
b. Bantuan untuk Korban Bencana Alam Perseroan menyadari, alam geograis Indonesia yang
mempesona memiliki tingkat kerentanan yang cukup tinggi. Erupsi gunung berapi yang terjadi secara sporadis
dan menyebar di hampir seluruh penjuru nusantara memberikan bukti hal tersebut. Patahan lempeng bumi
yang telah meluluhlantakkan beberapa daerah juga menjadi kenyataan yang harus diterima; banjir yang
melanda daerah-daerah pemukiman, baik akibat erosi tanah dan cuaca maupun akibat perilaku yang kurang
mengharmoniskan diri, yang kemudian menyadarkan kita tentang bagaimana konsep kegotong-royongan menjadi
nilai yang begitu berharga. In recent years, the Company’s Partnership Community activity
has been focused on small pharmacies by providing working capital loans with training activities to provide knowledge
and skills in conducting business so that they eventually can stand independently in a sustainable manner over the long
term. In more detail, the Partnership Program is divided into managerial assistance, production and marketing support,
as well as working capital loans. Up to 2014, the Company’s Partnership has 1,643 fostered partners.
The Company’s Partnership Program Fund Distribution 1991-2014
The Community Development is a program to empower the community using the SOE funds and aimed at the communities
living in the vicinity of the said SOEs’ operational areas. The Company’s Community Development fund distribution is
focused on the following categories:
a. BUMN Peduli
A program lauched by the Ministry of State-Owned Enterprises involving 1 one or more SOEs to
promote the Government’s social and community empowerment programs.
b. Victims of Natural Disasters
The Company realizes, the dazzling geographical nature of Indonesia has a fairly high degree of vulnerability.
Volcanic eruptions that occur sporadically and spread in almost all parts of the archipelago are the evidence of that.
Plate tectonics that have caused terrible catastrophes in some regions are also realities that must be accepted. Or
loods that hit residential areas, either due to soil erosion and weather or due to the less harmonized behavior,
which further make us aware of how the concept of cooperativeness become a precious value.
PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn
SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT
377 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Perseroan memiliki rasa tanggung jawab sosial untuk membantu meringankan beban sebagian masyarakat
yang terkena dampak lingkungan tersebut. Beberapa bantuan diberikan dalam bentuk bantuan darurat, baik
obat-obatan, makanan maupun pakaian. Sifat bantuan bukanlah solusi, melainkan pertolongan pertama yang
cenderung meringankan beban saat korban bencana alam harus berhadapan dengan situasi darurat.
c. Bantuan Pendidikan atau Pelatihan Dalam Rangka Meningkatkan Sumber Daya Manusia
Pendidikan menjadi dasar kokoh yang menopang keberlangsungan suatu negara dalam rangk a
meningkatkan kualitas hidup masyarakatnya. Dasar pemikiran ini menguatkan Perseroan untuk turut
serta memberikan kontribusi positif yang nyata dalam berbagai program. Implementasi kegiatan sosial yang
fokus pada peningkatan pendidikan yang telah dilakukan oleh Perseroan mencakup program pemberian bantuan
biaya pendidikan untuk siswa-siswi tingkat sekolah dasar hingga sekolah menengah atas yang berprestasi
di lingkungan Perseroan. Selain itu, Perseroan juga turut andil dalam program
perbaikan isik bangunan sekolah yang membutuhkan bantuan biaya renovasi. Tidak hanya sampai di situ,
Perseroan juga berperan sebagai teaching company yang dibuktikan dengan masih terselenggaranya Program
Pelatihan dan Keahlian Profesi Apoteker PPKPA dan Praktek Kerja Lapangan PKL untuk siswa-siswi sekolah
kejuruan dan program D3 dari seluruh lembaga pendidikan di tanah air.
d. Peningkatan Kualitas Kesehatan Masyarakat Selain pendidikan, kesehatan merupakan landasan
utama untuk membentuk generasi bangsa yang memiliki kualitas kehidupan yang lebih baik. Program kesehatan
Perseroan menitikberatkan pada bantuan langsung seperti pengobatan gratis dan khitanan masal, dengan target
bantuan diberikan kepada kalangan masyarakat yang benar-benar membutuhkan bantuan. Di samping itu,
program kesehatan seperti donor darah juga dilakukan Perseroan dengan tujuan utama, yaitu memberikan
stok darah tambahan kepada bank darah seperti Palang Merah Indonesia maupun rumah sakit dan pihak-pihak
terkait. Selain itu, kegiatan donor darah akan memberikan pendidikan informal tentang kesadaran berbagi
kepada sesama, di samping tentunya aspek kesehatan bagi pendonor.
The Company has a sense of social responsibility to help ease the burden of most of the people afected by the
environment. Some assistance is provided in the form of emergency aid consisting of drugs, food and clothes.
The nature of aid is not a solution, but as a irst aid to lighten the burden when the victims of natural disasters
should deal with emergency situations.
c. Assistance in the Form of Education or Training to improve
human resources Education is a solid foundation that supports a country’s
sustainability in improving the quality of life of its people. This thought has encouraged the Company to take
part in providing positive contribution through various educational programs. Implementation of social activities
focusing on educational improvement conducted by the Company covers tuition donation for good
achievers of elementary, junior high, and senior high schools surrounding the Company’s operational areas.
In addition, the Company also provides donations for school building renovation programs. Going further,
also serves as a teaching company, evidenced by the implementation of Pharmacists Professional Skill Training
PPKPA and Internship Program for Students PKL of vocational schools majoring in pharmaceutical and three-
year diploma programs in all educational institutions in the country.
d. Public Health Quality Improvement
In addition to education, health is the main foundation for creating the nations future generation with better
quality of life. The Companys health program focuses on direct assistance such as free medical services and mass
circumcision aimed at the people in need. In addition, health programs like blood donation are also conducted
by the Company with two main objectives. First, of course, to provide additional blood supplies to the blood bank
such as Indonesia Red Cross, hospitals and related parties. In addition, such blood donation programs will provide
informal education on awareness of sharing with others, and of course on the donors health aspects.
378 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
e. Pengembangan sarana ibadah Program Bina Lingkungan Perseroan juga menyentuh
pada aspek sosial budaya, dimana bantuan pembangunan sarana ibadah akan dapat memberikan makna penting
terhadap proses pendidikan informal yang terkandung dalam nilai kebaikan agama. Perseroan menyadari hal
tersebut dan mengupayakan pembentukan karakter masyarakat dengan turut serta mendorong kegiatan yang
memiliki kandungan nilai kebajikan. Selain pembangunan sarana ibadah, Perseroan juga memberikan bantuan pada
peringatan hari-hari besar keagamaan.
f. Pengembangan sarana dan prasarana umum Perawatan fasilitas umum, utamanya fasilitas yang
digunakan oleh orang banyak seringkali luput dari perhatian pihak-pihak terkait. Perseroan mengupayakan
perbaikan fasilitas umum yang memiliki fungsi besar bagi kemaslahatan dan kepentingan masyarakat umum.
Perbaikan jalan, atau pembangunan fasilitas Mandi Cuci Kakus MCK umum diharapkan akan memberikan lebih
banyak lagi fungsi fasilitas umum kepada masyarakat.
g. Pelestarian alam Perseroan memberikan perhatian mendalam terhadap
kelestarian lingkungan alam untuk keberlangsungan hidup generasi yang akan datang. Lingkungan hidup
yang sehat dan layak haruslah bisa dinikmati oleh segenap anak dan cucu masyarakat Indonesia.
Selain itu, Perseroan juga turut serta memperhatikan isu go green dengan melaksanakan praktik green factory di
seluruh unit usahanya. Perseroan menggalakkan program hemat dan eisiensi sumber daya kantor dan tempat usaha
melalui penghematan penggunaan air dan listrik. Selain itu, penggunaan kertas ditekan seminimal mungkin
dengan melakukan aktivitas menggunakan kembali kertas-kertas bekas. Upaya ini diharapkan memberikan
kontribusi positif terhadap pelestarian alam dari pihak internal Perseroan sebagaimana dirasakan oleh pihak
Perseroan sendiri dalam hal eisiensi biaya pengeluaran dan juga keuntungan operasional.
Sepanjang tahun 2015 unit PKBL Perseroan tetap berjalan namun tidak terdapat aktiitas penyaluran pinjaman kepada
mitra binaan. Unit PKBL Perseroan hanya melakukan kegiatan penagihan dan pemantauan efektiitas kegiatan Program
Kemitraan dari Perseroan terhadap mitra binaan. Sedangkan dana Program Bina Lingkungan telah disalurkan sebesar
Rp17,5 juta untuk sumbangan pengadaan karpet Masjid Baiturrahman, Cikarang Barat, Bekasi.
e. Worship Facilities
The Company’s PKBL also gets into social and culture aspects, where worship facilities development assistance
is meaningful to the informal education process for the virtues contained in religions. The Company realizes
the matter and make attempts in community character building by encouraging activities bearing the virtues.
In addition to places of worship development, the Company also provides donation for the anniversary of
Religious holidays.
f. Public Facilities and Infrastructure
Maintenance of public facilities, especially facilities used by many people, frequently misses the attention
of the parties concerned. The Company has attempted to improve public facilities with signiicant function for
the beneit and interest of the public at large. Road repair or construction of bathing and washing places MCK
are expected to give more public facilities to the public.
g. Nature Conservation
The Company pays full attention to the preservation of nature for the sustainability of our future generations.
Healthy and decent environment shall be enjoyed by all the children and grandchildren of Indonesian people.
In addition, the Company also has concerns on go green issues by implementing green factory practices
throughout its business units. The Company promotes saving and eiciency programs of the oice’s resources
and business site resources by eicient and efective use of water and electricity. In addition, the use of paper is
minimized by using used papers. All these eforts are expected to contribute positively to the Company’s
internal conservation eforts as also by the Company in terms of cost eiciency and operational proit.
Throughout 2015, the Company’s PKBL unit was still running, but there was no lending activity to fostered partners.
The Company’s PKBL unit only carried out the billing and monitoring of the efectiveness of the Companys Partnership
Program on the fostered partners. Whereas, the Community Development fund distributed amounted to Rp17.5 million
for the procurement carpets for Baiturrahman Mosque in West Cikarang, Bekasi.
PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn
SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT
379 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
Program Bantuan
Di samping pelaksanaan program PKBL, pengembangan sosial kemasyarakatan dari Perseroan juga diwujudkan melalui
program-program ilantropi yang dianggap akan memberikan nilai tambah bagi masyarakat. Sifat program ini merupakan
sumbangan dana Perseroan dengan sumber pendanaan berasal dari internal Perseroan yang besarnya ditentukan
oleh kebijakan Direksi. Selain melakukan pengembangan sosial kemasyarakatan, program bantuan ini diharapkan
meningkatkan loyalitas masyarakat terhadap Perseroan dan senantiasa memberikan dukungan kepada Perseroan yang
dikenal sebagai produsen obat generik terbesar di tanah air.
Pada tahun 2015, kegiatan bantuan Perseroan diberikan kepada beberapa institusi yang telah mendapat persetujuan
atas proposal yang diajukan kepada Perseroan dengan memperhatikan azas tepat guna dan tepat sasaran. Kontribusi
Perseroan dalam program bantuan tahun 2015 digulirkan dalam 4 empat kegiatan, yakni kesehatan, keagamaan,
pendidikan dan lingkungan. Lokasi kegiatan ini mencakup beberapa wilayah di Indonesia antara lain DKI Jakarta, Jawa
Barat, Yogyakarta, Jawa Timur dan Sumatera. Kegiatan yang dilaksanakan Perseroan antara lain bakti sosial kesehatan
HUT Kemerdekaan RI di Palembang, Sumatera Selatan, yang merupakan hasil sinergi Perseroan dengan BUMN PT Jasa
Marga Persero Tbk, PT Angkasa Pura Persero serta PT Pupuk Sriwidjaja Persero. Demikian pula dengan Program
Siswa Mengenal Nusantara dimana Perseroan bersama PT Jasa Marga Persero Tbk dan PT Pupuk Sriwidjaja Persero
mengirimkan 17 siswa SMA berprestasi di wilayah Sumatera Selatan ke Gorontalo.
Ke depan, Perseroan akan tetap mengagendakan kegiatan- kegiatan serupa sebagai bentuk kepedulian Perseroan
terhadap masyarakat dan lingkungan, khususnya yang berada di sekitar lingkungan Perseroan maupun wilayah yang belum
terjangkau oleh penyaluran bantuan Perseroan.
Sesuai dengan Rencana Kerja dan Anggaran Sekretaris Perusahaan tahun buku 2015, telah dianggarkan bantuan
senilai Rp500 juta, dengan realisasi mencapai Rp410,3 juta seperti yang terurai pada tabel di bawah ini.
Philanthropy Programs
In addition to PKBL programs, the Company’s social community development is also realized through philanthropy programs
which are considered to be able to provide added value to the community. These programs are the Company’s donations
of the amounts based on the Board of Directors’ discretion. In addition to social community development, the donation
program is expected to encourage the public to loyal to the Company and continue supporting the Company as the largest
generic drug manufacturer in the country.
The Companys donations in 2015 were extended to some institutions whose proposals were approved by the Company
with consideration that they were efective and right-on- target. The Company’s contributions in 2015 were distributed
in 4 four activities, i.e. health, religion, education and environment. These programs covered several regions in
Indonesia such as Jakarta, West Java, Yogyakarta, East Java and Sumatra; among others included healthcare services,
Independence Day in Palembang, South Sumatra; the synergy with several SOEs such as PT Jasa Marga Persero Tbk, PT
Angkasa Pura Persero and PT Pupuk Sriwidjaja Persero. The Company also organized “Siswa Mengenal Nusantara”
Students Get to Know the Country in which the Company and PT Jasa Marga Persero Tbk and PT Pupuk Sriwidjaja
Persero sent 17 outperforming high school students in South Sumatra to Gorontalo.
Going forward, the Company will organize similar activities as a form of its awareness towards society and the environment,
particularly those in the surrounding of the Company’s operational areas, as well as the areas that are still out of the
coverage of the Company’s donation programs.
In accordance with the 2015 Corporate Secretary’s Planned Activities and Company Budget, the 2015 donation program
budget amounted Rp500 million, and the realization amounted to Rp332,3 million as outlined in the table below.
380 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Kegiatan Tanggal
Date Biaya Rp
Cost Rp Activity
Sumbangan bulan dana Palang Merah Indonesia PMI Kabupaten Bekasi, Jawa Barat
3 Februari 2015 2.000.000
Donation for the Indonesian Red Cross PMI of Bekasi Regency, West Java.
Sumbangan kepada Masjid Al-Mubarok Perumnas 3 Bekasi Timur, Jawa Barat
5 Februari 2015 2.000.000
Donation for Masjid Al-Mubarok at Perumnas 3 East Bekasi, West Java
Sumbangan untuk pembangunan Musholla Nurul Iman, Desa Tarumajaya, Bekasi, Jawa Barat
13 Maret 2015 1.000.000
Donation for the development of Nurul Iman Mosque, Tarumajaya village, Bekasi, West Java
Sumbangan kepada Masjid Jami Manbautthoybin, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat
20 April 2015 1.000.000
Donation for the development of Jami Manbautthoybin, Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat
Sumbangan pagelaran budaya Adat Bolaang Mongondow kepada Rukun Pogogutat In Bolaang
Mongondow RPIBM di Jakarta 23 April 2015
10.000.000 Donation for Indigenous Culture festival “Bolaang
Mongondow” to Rukun Pogogutat in Bolaang Mongondow RPIBM in Jakarta
Sumbangan untuk kegiatan bakti sosial Posyandu Polsek Cikarang Barat, Jawa Barat
5 Mei 2015 1.000.000
Donations for Posyandu social activities at Cikarang Sectoral Police, West Java
Sumbangan kepada SMAN 2 Tambun Selatan, Jawa Barat
8 Mei 2015 1.000.000
Donation for SMAN 2 South Tambun, West Java Sumbangan untuk Masjid Nururrahman Cibitung,
Jawa Barat 21 Mei 2015
1.000.000 Donations for Mosque Nururrahman Cibitung, West
Java Sumbangan untuk kegiatan khitanan massal di
Perseroan 29 Mei 2015
30.000.000 Donation to mass circumcision in the Company
Sumbangan bakti sosial Posyandu bersama Polsek Cikarang Barat, Jawa Barat
25 Juni 2015 500.000
Donation to Posyandu Integrated Social Service with Sectoral Police of West Cikarang, West Java
Sumbangan untuk kegiatan Ramadhan SDIT Al- Arabi Bekasi, Jawa Barat
25 Juni 2015 1.000.000
Donation for Ramadhan Activities in SDIT Al-Arabi Bekasi, West Java
Sumbangan untuk kegiatan Workshop Robotic Digilab Tecnology di Bekasi, Jawa Barat
25 Juni 2015 1.000.000
Donation for the Workshop Robotic Digilab Tecnology event in Bekasi, West Java
Sumbangan untuk bakti sosial Ramadhan bersama YATAMA
7 Juli 2015 1.000.000
Donation for Ramadhan event with YATAMA Santunan anak yatim di lingkungan Kementerian
Kesehatan 8 Juli 2015
10.000.000 Donation for orphans in the Ministry of Health
Santunan anak yatim dan buka puasa bersama di Perseroan
8 Juli 2015 20.000.000
Donation for orphans and breaking fast together event in the Company
Sumbangan untuk kegiatan Tajil Ramadhan Masjid Baiturrahman Perseroan
Juli 2015 11.700.000
Donation for Ta’jil Ramadhan activities in the Company’s Mosque Baiturrahman
Sumbangan untuk bakti sosial program kesehatan menyambut HUT Kemerdekaan RI di Palembang,
Sumatera Selatan Agustus 2015
170.000.000 Donation for healthcare program to commemorate the
Independence Day in Palembang, South Sumatra Sumbangan untuk bantuan pendidikan kepada
putraputri karyawan Perseroan yang berprestasi Agustus 2015
50.000.000 Educational donations for the Company’s employees’
sons daughters who demonstrated good academic achievements
Sumbangan acara pentas seni Universitas Airlangga, Surabaya
Oktober 2015 6.100.000
Donation for arts performing event in Airlangga University, Surabaya
Sumbangan untuk penanaman padi dan jagung di Koramil Cibitung, Jawa Barat
Oktober 2015 3.000.000
Donation for rice and corn cultivation in Koramil Cibitung, West Java
PEngEMBAngAn SOSIAL DAn KEMASyARAKATAn
SOCIAL AnD COMMUnITy DEVELOPMEnT
381 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
The above total donation increased by 99.08 compared with the Rp206,094,482 donation in 2014.
Kegiatan Tanggal
Date Biaya Rp
Cost Rp Activity
Santunan anak yatim piatu di Masjid Jami Nur Rahman, Bekasi
Oktober 2015 1.000.000
Donation for orphans at Masjid Jami Nur Rahman, Bekasi
Sumbangan kegiatan Semarak Muharam IRMAWAR, Jakarta
November 2015 1.000.000
Donation for IRMAWAR Muharam event, Jakarta Sumbangan acara Pesta Rakyat LPDP Yogyakarta
November 2015 5.000.000
Donations for the People’s Party By Yogyakarta’s LPDP Bantuan Siskommas Kelurahan Kebon Manggis,
Jakarta November 2015
1.000.000 Donation for Siskommas Kebon Manggis, Jakarta
Sumbangan Program Siswa Mengenal Nusantara melalui sinergi BUMN
November – Desember 2015
78.000.000 Donation for Students Get to Know the Country
program through the SOEs synergy Sumbangan kepada Majelis Ilmu Islam Al Ikhlas Al
Mardhotillah dalam rangka peringatan Maulid Nabi di Bekasi, Jawa Barat
Desember 2015 1.000.000
Donation to the Council of Islamic Studies Al Ikhlas Al Mardhotillah in commemoration of the birth of the
Prophet Muhammad in Bekasi, West Java Jumlah
410.300.000 Total
Jumlah tersebut meningkat 99,08 dari program bantuan tahun 2014 yang sebesar Rp206.094.482.
382 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
TANGGUNG JAWAB TERHADAP PRODUK, LAYANAN DAN PELANGGAN
RESPOnSIBILITy TO PRODUCTS, SERVICES AnD CUSTOMERS
Sebagai salah satu produsen obat generik terbesar di Indonesia, Perseroan memiliki tanggung jawab baik secara sosial maupun
etika dalam pemenuhan ketersediaan produk bagi para pemangku kepentingan—utamanya kepada pelanggan.
Perseroan mempunyai komitmen untuk selalu menghadirkan produk yang memiliki kualitas, eikasi, dan keamanan yang
sesuai dengan standar kualitas produk sebagaimana ketetapan regulator dalam aturan Cara Pembuatan Obat yang Baik CPOB
dan Cara Pembuatan Obat Tradisional yang Baik CPOTB.
Komitmen terhadap Mutu
Perseroan berkomitmen untuk menghasilkan produk yang terjamin konsistensi mutunya sesuai dengan spesiikasi yang
telah ditetapkan. Untuk mewujudkan komitmen ini, Perseroan melalui Bidang Pengawasan Mutu dan Bidang Pemastian Mutu
melakukan pengawasan dan pengendalian untuk menjamin konsistensi mutu produk yang dihasilkan di setiap tahapan
pembuatan produk. Proses pengawasan antara lain seleksi produsen resmi bahan baku, pengujian bahan baku, pemastian
kelaikan peralatan dan lingkungan produksi, validasi proses produksi, validasi proses pengujian, pengawasan selama
proses produksi In Process Control, pengujian produk, The biggest generic drugs manufacturer in Indonesia, the
Company has social and ethical responsibilities to meet product availability for the stakeholders most notably the
customers. The Company is committed to producing products with quality, eicacy, and security in accordance with product
quality standards as regulated in the Good Manufacturing Practice GMP.
Commitment to Quality
The Company is committed to producing products of consistently assured quality according to the established
speciications. Indofarma realizes this commitment through its Quality Control and Quality Assurance Department that
conducts supervision to assure the consistency of product quality at all manufacturing stage. The supervision process
covers, among others, the selection of authorized producers for raw material, testing of raw material, equipment and
production environment airworthiness assurance, production process validation, testing process validation, monitoring in
the production process in process control, product testing,
383 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
evaluasi produsen resmi bahan baku, dan evaluasi produk pasca produksi.
Komitmen Perseroan terhadap pemastian mutu tertuang dalam Kebijakan Mutu sebagai berikut:
1. Mutu dijadikan prioritas utama demi kepuasan pelanggan
eksternal maupun internal. 2. Mutu mencakup seluruh kegiatan Perseroan, mulai
dari penelitian dan pengembangan, produksi sampai dengan pemasaran.
3. Mutu dibangun oleh semua pihak melalui perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian yang efektif dan eisien.
4. Mutu terutama ditentukan oleh faktor manusia, karena itu pendidikan dan pelatihan bagi karyawan terus
dikembangkan sesuai kebutuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Mutu selalu dijaga dan ditingkatkan sesuai kebutuhan pelanggan dengan memperhatikan kemampuan daya
saing melalui proses yang dapat menekan biaya mutu. Pemastian mutu juga dilakukan dengan mempertahankan
sertiikasi ISO 9001 yang telah diperoleh sejak 17 Maret 2000, dan pembaruan sertiikasi ISO 9001 secara berkala.
Periode Sertiikasi ISO 9001
ISO 9001 : 1994 17 Maret 2000
ISO 9001 : 1994 6 Mei 2003
ISO 9001 : 1994 4 Agustus 2003
ISO 9001 : 2000 17 Mei 2006
ISO 9001 : 2008 17 Maret 2009
ISO 9001 : 2008 17 Maret 2012
ISO 9001 : 2008 17 Maret 2015
Kepuasan Pelanggan
Perseroan memandang pentingnya kepuasan pelanggan sebagai salah satu tolok ukur penilaian paling efektif dari
keseluruhan aspek kualitas produk yang dimiliki Perseroan. Untuk memetakan kelemahan-kelebihan produk dan posisinya
di tengah-tengah pelanggan, Perseroan melakukan survei kepuasan pelanggan secara berkala yang meliputi penilaian
terhadap produk, tenaga pemasaran, pelayanan distributor, dan kegiatan promosi yang dilakukan Perseroan.
Berikut ini disampaikan hasil survei kepuasan pelanggan untuk tahun 2015.
and evaluation of approved vendor for raw material and evaluation of post-production products.
The Company’s commitment to quality assurance is poured in the Quality Policy which includes:
1.
Quality becomes the top priority to guarantee external and internal customer satisfaction;
2. Quality covers the entire company’s activities, from
research and development, production to marketing. 3.
Quality is built by all parties through planning, execution, and control in an efective and eicient way.
4. Quality is mainly determined by human factors. Therefore,
education and training for employees will continue to be developed according to the needs and development
of science and technology.
5. Quality is always maintained and upgraded according to
customers’ needs by taking into account the competitive advantages through process that can reduce the cost
of quality.
The Company’s quality assurance is conducted by sustaining ISO 9001 certiication obtained on 17 March 2000 and its
periodic renewal.
ISO 9001 Recertiication
Customer Satisfaction
The Company views that customer satisfaction is important as one of the the most efective assessment benchmarks of
the Companys product quality aspects. To map the weakness and strength of the Company’s products and their position in
the market, the Company conducts a survey which includes product assessment, marketing personnel, distributor services,
and promotional activities conducted by the Company.
The following are results of the survey and assessment for the 1st Semester from January to June 2015.
384 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Kualitas Produk Product Quality
Ketersediaan Produk Product Availability
Keragaman Produk Product Diversity
Harga Price
Kebijakan Potongan Harga Discount
Puas
Satisfy
Tidak Puas
Unsatisfy
Penilaian Terhadap Produk Assessment of Indofarma Products
97 51
92 76
67
3 49
8 24
33
10 30
50 70
90
20 40
60 80
100
Kemudahan Pemesanan
Easiness in Making Orders
Kecepatan Pengiriman
Delivery Speed Kecepatan Menangani
Keluhan The Speed of Response To
Complaints Kemudahan Hubungan
dengan Tenaga Pemasaran
Easiness in Communicating with
Sales Force
Puas
Satisfy
Tidak Puas
Unsatisfy
Penilaian Terhadap Sistem Pelayanan Assesment of Indofarma Service System
93 82
97 97
7 18
3 3
10 30
50 70
90
20 40
60 80
100
Hasil dari penilaian ini menjadi dasar Perseroan melakukan evaluasi dan perbaikan untuk kemudian dapat meningkatkan
pelayanan dan kualitas produk demi kepuasan pelanggan. The assessment results will became a basis for the Company
to evaluate and make improvement for service and product quality to deliver customer satisfaction.
TAnggUng JAWAB TERHADAP PRODUK, LAyAnAn DAn PELAnggAn
RESPOnSIBILITy TO PRODUCTS, SERVICES AnD CUSTOMERS
In Process Control dalam proses penyalutan tablet In Process Control during tablet coating process
385 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
With a view to facilitate customers’ complaints, the Company makes available to the customers the access to
ile their complaints directly or indirectly by providing the communication channels as follows:
Keluhan mutu produk dari Pelanggan diterima
oleh Divisi Pemasaran
Customer’s Complaint on Product Qulity received
by Marketing Unit
Pelanggan menerima tanggapan atas keluhan dari
Divisi Pemasaran
Customer complaint is responded by Marketing Unit
Divisi Pemastian Mutu menerbitkan laporan
hasil investigasi dan tindaklanjutnya
QA Unit issues investigation report
the follow-up
Keluhan dievaluasi dan diinvestigasi oleh Divisi
Pemastian Mutu
Complaint is evaluated and investigated by
Quality Assurance QA Unit
Pelanggan menerima jawaban dan
tindaklanjut atas keluhan
Customer receives response and follow-up
of complaint
Divisi Pemasaran menerima laporan
hasil investigasi dan tindaklanjutnya
Marketing Unit receives investigation
report and the follow-up
Alur Penanganan Keluhan Pelanggan
Customer Complaint Handling Service
Flowchart
Lead time: m
aksim al 14 hari
Lead Time:
Max 14 days Lead time:
m aksim
al 2 hari
Lead T
ime: Max 2 days
Layanan Keluhan Bagi Pelanggan
Alur dan mekanisme layanan dan penanganan keluhan bagi pelanggan dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
Customer Complaints Handling Service
The low and mechanism of customer complaints handling service is presented in the following chart:
Dalam rangka melayani keluhan pelanggan, Perseroan memberi kesempatan kepada para pelanggan untuk
menyampaikan keluhannya secara langsung maupun tidak langsung melalui saluran komunikasi yang tersedia
sebagai berikut:
PT Indofarma Persero Tbk Jl. Indofarma No. 1, Cikarang Barat, Bekasi, Jawa Barat, 17530
Tel : +62 21 85908350, 88323971 Fax : +62 21 8574503, 88323973
Email : generalindofarma.co.id Website : www.indofarma.co.id
386 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Alamat Kantor Cabang Entitas Anak Perusahaan
Subsidiary Branch Ofices Address
387 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
07
388 Laporan Tahunan 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Alamat Kantor Cabang PT Indofarma Global Medika.
PT Indofarma Global Medika Branches Oices Address.
Entitas Anak Perusahaan Subsidiaries
JAKARTA SATU
Kompleks Ininia Park Blok B-85 Jl. Dr. Saharjo No. 45
Jakarta Selatan 12850 Telp : 021-83792599
Fax : 021-83792814
JAKARTA DUA
Jl. Sultan Iskandar Muda 9 BCD Kebayoran Lama
Jakarta Selatan Telp : 021-7227432 7268325
Fax : 021-7227431
BANDUNG
Jl. Bapak Husein Dalam No. 2 Cihampelas
Bandung 40131 Telp : 022-2040996 2040997
Fax : 022-2038320
MEDAN
Komp. Pergudangan Amplas Trade Center ATC Blok E No. 21 dan 22
Jl. Sisingamangaraja Km-10,8 Medan
Telp : 061-88807608 Fax : 061-88807607
MAKASSAR
Jl. Dr. Sutomo No. 39 Makassar
Telp : 0411-334485 332731 Fax : 0411-332732
SEMARANG
Jl. Pamularsih Raya Kav. 67 No. 60 Semarang 50148
Telp : 024-7613648 7613649 Fax : 024-7625826
SURABAYA
Jl. Raya Margorejo Indah Blok A-13758
Surabaya 60238 Telp : 031-8419377
Fax : 031-8435444
MALANG
Jl. Sukarno Hatta No. 80 RT 003RW 006 Mojolangu-Lowokwaru, Malang 65142
Telp : 0341-402150 402151 Fax : 0341-402100
PALEMBANG
Jl. Ali Gathmir No. 37 RT 01RW 01 Kel. 13 Ilir - Kec. Ilir Timur I
Palembang Telp : 0711-3511123 351323
Fax : 0711-321230
PT INDOFARMA GLOBAL MEDIKA
Kompleks Ininia Park Blok B-86 Jl. Dr. Saharjo No. 45
Jakarta Selatan 12850 Telp: 021 – 8378 1166
Fax: 021 – 8378 5432 Email: infoigm.co.id
Website: www.igm.co.id
PT FARMALAB INDOUTAMA
Jalan Delima II no. 4 Malakasari Duren Sawit, Jakarta Timur
Telp: 021 – 8661 7112 Email: infofarmalab-iu.com
Website: www.farmalab-iu.com
WILAYAH OPERASIONAL
OPERATIOnAL AREA
389 Annual Report 2015 PT Indofarma Persero Tbk
Managing Sustainability for Excellent Performance
PEKANBARU
Jl. Kaharudin Nasution Gg. Triarga No. 1 - Kel. Simpang Tiga
Pekanbaru Telp : 0761-679550 679553
Fax : 0761-674720
PURWOKERTO
Jl. KH. Wachid Hasyim No. 16 Purwokerto
Telp : 0281-627932 628462 Fax : 0281-635769
YOGYAKARTA
Jl. Laksda Adisucipto Km-7 Ruko Permai Janti No. 1
Ngentak, Catur Tunggal, Depok Sleman - Yogyakarta
Telp : 0274-7460130 487036 Fax : 0274-484978
SOLO
Jl. Slamet Riyadi No. 234 Gumpang - Kartosuro
Surakarta Telp : 0271-7890207 7890208
Fax : 0271-744135
BEKASI
Jl. Ir. H. Juanda No. 110 O-P-Q Duren Jaya - Bekasi Timur
Telp : 021-88355949 88355952 Fax : 021-88355947
TANGERANG
Komp. Pergudangan Multiguna Blok A No. 5 - Kel. Pakualam
Serpong Utara, Tangerang Selatan Telp : 021-5399347 5399348
Fax : 021-5399348
BOGOR
Jl. KH. Sholeh Iskandar No. 84 Bogor
Telp : 0251-7540897 7540898 Fax : 0251-7538560
SAMARINDA
Jl. Basuki Rahmat No. 74 Samarinda 75117
Telp : 0541-78572 748147 Fax : 0541-741095
DENPASAR
Jl. Gunung Agung No. 21 Denpasar 80118
Telp : 0361-4162867 Fax : 0361-411888
MANADO
Jl. DR. Sam Ratulangi Manado 95000
Telp : 0431-870199 854363 Fax : 0431-863166
PADANG
Jl. Bagindo Azis Chan No. 6 Padang
Telp : 0751-22034 810347 Fax : 0751-25664
CIREBON
Jl. Cirebon Permai III Rt 006 Rw 003 Kel. Kecapi, Kec. Harjamukti
Cirebon Telp : 0231-202950 8336890
Fax : 0231 -233969
BANJARMASIN
Jl. Pramuka Komplek Rahayu RT 023 No. 55 Kelurahan Sungai Lulut
Banjarmasin 70238 Telp : 0511-3259359 3259360
Fax : 0511-3266861
LAMPUNG
JL. KH. Ahmad Dahlan No. 68 Bandar Lampung
Telp : 0721-487131 482689 Fax : 0721-482686
PONTIANAK
Jl. Tanjung Pura No. 6 Pontianak 78117
Telp : 0561-765976 765977 Fax : 0561-741208
ACEH
Jl. P. Nyak Makam No. 1C-E Gp. Ilie - Kecamatan Ulee Kareng
Banda Aceh Telp : 0651-26773 23199
Fax : 0651-23199
BATAM
Komp. Crown Hill Estate Blok E-9 Batam Center - Batam
Telp : 0778-468265 468266 Fax : 0778-461434
JAMBI
Jl. Barau-barau II RT 24 No. 28 Kel. Pakuan Baru, Kec. Jambi Selatan
Jambi 36132 Telp : 0741-33718
Fax : 0741-33718
KUPANG
Jl. Samratulangi V No. 02 RT 020RW 07 Kel. Oesapa Barat - Kec. Kelapa Lima
Kota Kupang Telp : 0380-8553595 832811
Fax : 0380-8553595
MATARAM
Jl. Bung Karno No. 76 Karanganyar
Mataram Telp : 0370-626378
Fax : 0370-623065
PAPUA
Jl. Kelapa Dua Pergudangan Boulevard No. 3
Entrop - Jayapura Telp : 0967-534047 534048
Fax : 0967-534041
JEMBER
Jl. Imam Bonjol No. 37 Kel. Kaliwates, Kec. Kaliwater
Jember Telp : 0331-321832 321833
Fax : 0331-489427
SERANG
Jl. Raya Petir Curug No. 59 Kp. Pamupukan RT 03 RW 01
Kel. Cilaku, Kec. Curug, Serang Telp 0254-848 7320
Fax 0254-848 0321
MADIUN
Jl. Mayjend. Panjaitan No.08 Madiun
Telp 0351-4772 222 Fax 0351-4770 351
TEGAL
Jl. Raya Purwahamba RT 09 RW 04 Purwahamba, Suradadi
Tegal
390 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan untuk Performa yang Prima
Lembar Pengesahan
Approval Sheets
391 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing Sustainability for Excellent Performance
08
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Indofarma Persero Tbk Tahun Buku 2015 telah dimuat secara lengkap dan bertanggungjawab penuh atas
kebenaran isi Laporan Tahunan Perseroan. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 26 Februari 2016
Akmal Taher
Komisaris Utama
Arief Budiman
Direktur Utama
Rina Moreta
Komisaris Formulir Nomor : X.K.6-1
Muhammad Umar
Direktur
Teddy Wibisana
Komisaris Independen
Syamsul Hadi
Direktur
SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNGJAWAB ATAS LAPORAN TAHUNAN 2015
PT INDOFARMA PERSERO TBK
Jakarta, 26 Februari 2016
Teddy Wibisana
Ketua Chairman
Warga Murad
Anggota Member
PERNYATAAN KOMITE AUDIT
Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan sepanjang tahun 2015, Komite Audit menyatakan hal-
hal berikut ini :
1. Secara umum, fungsi Pengendalian Internal Perseroan telah dilaksanakan dengan baik.
2. Secara umum, kegiatan operasional Perseroan telah dilaksanakan sesuai norma-norma yang berlaku.
3. Penunjukan Auditor Independen telah memenuhi kaidah yang berlaku bagi Perseroan dan peraturan
perundangan-undangan di bidang pasar modal. 4. Pelaksanaan audit oleh Auditor Independen telah
memenuhi standar audit yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
5. Komite Audit telah melakukan evaluasi terhadap Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku
2015 dan 2014, dan hasil evaluasi tersebut disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Demikian pernyataan dari Komite Audit disampaikan kepada Dewan Komisaris.
STATEMENT OF THE AUDIT COMMITTEE
Based on the evaluation that have been conducted during the year of 2015, Audit Committee states the
followings :
1. In general, implementation of internal control function is adequate.
2. In general, the Company has carried out its business activities in accordance with the
applicable principles. 3. The appointments of Independent Auditor has
comply with the rules applied for the Company and Capital Market regulation.
4. The audit carried out by Independent Auditor has comply with the auditing standard set by
Indonesian Accountant Association. 5. Audit Committee has conducted evaluation on the
Company Financial Statements for the iscal year of 2015 and 2014, and has submitted full reports
on the evaluation to the Board of Commissioners.
Accordingly the statement from Audit Committee submitted to the Board of Commissioners.
394 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Lampiran
Appendix
395 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
09
396 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
REFERENSI SILANG PERATURAN BAPEPAM-LK NO X.K.6
CROSS REFERENCE OF BAPEPAM-LK REGULATION NO X.K.6
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
I. Umum
General 1. Laporan tahunan
disajikan dalam bahasa
Indonesia yang baik dan benar
dan dianjurkan menyajikan juga
dalam bahasa Inggris
√ Annual report is
presented in proper Bahasa Indonesia.
English version of the report is
recommended.
2. Laporan tahunan dicetak dengan
kualitas yang baik dan menggunakan
jenis dan ukuran huruf yang mudah
dibaca √
Annual report is printed on good
quality paper grade, using readable
typography
3. Laporan tahunan mencantumkan
identitas perusahaan
dengan jelas Nama perusahaan dan tahun annual
report ditampilkan di: 1. Sampul muka;
2. Samping; 3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman. √
Company name and year of annual report are displayed on the:
1. Cover; 2. Side;
3. Back cover; and 4. Each page
Annual report clearly states
corporate identity
4. Laporan tahunan ditampilkan
di website perusahaan
Mencakup laporan tahunan terkini dan paling kurang 4 empat tahun terakhir.
√ Covers the last report and at least reports
of last 4 four years Annual report
is uploaded to company’s website
II. Ikhtisar Data Keuangan Penting Financial Highlights
1. Informasi hasil usaha perusahaan
dalam bentuk perbandingan
selama 3 tiga tahun buku atau
sejak memulai usahanya jika
perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 3 tiga tahun
Informasi memuat antara lain: 1. Penjualanpendapatan usaha;
2. Laba rugi: a. Laba bruto
b. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
c. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali;
3. Total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:
a. Diatribusikan kepada pemilik entitas induk; dan
b. Diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali; dan
4. Laba rugi per saham. Catatan: Apabila perusahaan tidak
memiliki entitas anak, perusahaan menyajikan laba rugi serta laba rugi
dan penghasilan komprehensif lain secara total.
16-19 Information includes, among others:
1. Sales revenue 2. Income loss:
a. Gross proit b. Income attributable to owner of
parent company; and c. Income attributable to non-
controlling interests; 3. Total comprehensive income loss
a. Income attributable to owner of parent company;
b. Income attributable to non- controlling interests; and
4. Earnings loss per share Note: Companies without subsidiaries
need to present income loss and income loss and other comprehensive income
as total. Information
on companys operating results in
the form of three 3 years comparison
or since business commences - if the
company’s business activities have been
conducted for less than 3 three years.
397 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
2. Informasi posisi keuangan
perusahaan dalam bentuk
perbandingan selama 3 tiga
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan
kegiatan usahanya selama kurang dari
3 tiga tahun Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi; 2. Jumlah aset;
3. Jumlah liabilitas; dan 4. Jumlah ekuitas.
17, 19 Information includes, among others:
1. Total investments in associates; 2. Total assets;
3. Total liabilities; and 4. Total equity
Information on Companys inancial
position in the form of three 3
years comparison or since business
commences - if the company’s business
activities have been conducted for less
than 3 three years.
3. Rasio keuangan dalam bentuk
perbandingan selama 3 tiga
tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan
tersebut menjalankan
kegiatan usahanya selama kurang dari
3 tiga tahun Informasi memuat 6 enam rasio
keuangan yang umum dan relevan denganindustri perusahaan, yaitu:
1. Rasio laba rugi terhadap jumlah aset; 2. Rasio laba rugi terhadap ekuitas;
3. Rasio laba rugi terhadap pendapatan; 4. Rasio lancar;
5. Rasio liabilitas terhadap ekuitas; 6. Rasio liabilitas terhadap jumlah aset;
dan 7. Informasi dan rasio keuangan lainnya
yang relevan dengan perusahaan dan jenis industrinya.
17 Information includes 6 six inancial
ratios that are general and relevant to the industry where the company is engaged:
1. Return on asset; 2. Return on equity;
3. Income loss statement ratio; 4. Current ratio;
5. Debt to equity ratio; 6. Debt to asset ratio; and
7. Other inancial informatio and ratio
that are relevant to the company and industry type
Financial ratio in the form of three
3 years inancial year comparison
or since business commences - if the
company’s business activities have been
conducted for less than 3 three years.
4. Informasi harga saham dalam
bentuk tabel dan graik
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Jumlah saham yang beredar; b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan penutupan; dan
d. Volume perdagangan. 2. Informasi dalam bentuk graik
yang memuat paling kurang harga penutupan dan volume perdagangan
saham. Untuk setiap masa triwulan dalam 2 dua
tahun buku terakhir. Dalam hal perdagangan saham
perusahaan dihentikan sementara suspension dalam tahun buku,
maka laporan tahunan wajib memuat penjelasan mengenai alasan penghentian
sementara tersebut. Jika penghentian sementara tersebut masih berlangsung
hingga tanggal penerbitan laporan tahunan, maka Emiten atau Perusahaan
Publik wajib menjelaskan pula tindakan- tindakan yang dilakukan perusahaan
untuk menyelesaikan masalah tersebut. 20
1. Information in tables include: a. Total outstanding shares;
b. Market Capitalization; c. Highest, lowest, and closing price of
stock; and d. Trade volume
2. Information in charts include closing price of stock and trade volume
Quarterly trading volume for the last 2 two inancial years
Where the company’s stock trade is under suspension during the inancial
year, annual report must provide explanation regarding the suspension. If
the suspension is sill efective on the date of report issuance, the Listed or Public
Company must also state measures taken to address the matter.
Stock price information in
tables and charts
398 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
5. Informasi mengenai obligasi,
sukuk atau obligasi konversi yang
masih beredar dalam 2 dua
tahun buku terakhir
Informasi memuat: 1. Jumlah obligasisukukobligasi konversi
yang beredar outstanding; 2. Tingkat bungaimbalan;
3. Tanggal jatuh tempo; dan 4. Peringkat obligasisukuk.
NA Information includes:
1. Total outstanding bonds sukukconvertible bonds
2. Interest rateReturn 3. Maturity date
4. Bondssukuk rating Information on
outstanding bonds, sukuk or convertible
bonds in the last two 2 inancial
years
III. Laporan Dewan Komisaris dan Direksi Report of the Board of Commissioners and Board of Directors
1. Laporan Dewan Komisaris
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai
pengelolaan perusahaan dan dasar penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi
dan dasar pertimbangannya; 3. Penilaian atas kinerja komite-komite
yang berada di bawah Dewan Komisaris; dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris jika ada dan alasan perubahannya.
26-33 Report includes the following:
1. Assessment on BoD performance in terms of company management and
basis of assessment 2. View on business prospects formulated
by the BoD and basis of considerations 3. Assessment on the performance of
committees under BoC 4. Changes in the BoC’s composition and
its reasons where applicable Report of the Board
of Commissioners
2. Laporan Direksi Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang mencakup antara lain kebijakan
strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan,
dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan;
2. Analisis tentang prospek usaha; 3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan
4. Penilaian atas kinerja komite-komite yang berada di bawah Direksi jika ada;
dan 5. Perubahan komposisi anggota Direksi
jika ada dan alasan perubahannya. 36-49
Includes the following: 1. Company’s performance analysis that
include strategic policy, achieved results to target ratio, and business challenges
2. Business prospect analysis 3. Implementation of good corporate
governance; and 4. Assessment on the performance
of committees under Bod where applicable; and
5. Changes in the Board of Directors’ composition and its reasons where
applicable Report of the Board
of Directors
3. Tanda tangan anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi
Memuat hal-hal sebagai berikut: 1. Tanda tangan dituangkan pada
lembaran tersendiri; 2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris
dan Direksi bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi
dengan menyebutkan nama dan jabatannya; dan
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan
dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau anggota Direksi yang
tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam
surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan
tertulis dari yang bersangkutan. 392-393
Include the following: 1. Signatures are placed on a separate
page 2. Statement that the BoD and BoC are
fully responsible for the accuracy of the annual report’s content.
3. Signed by all members of the BoC and the BoD, with name and title; and
4. Written explanation in a separate letter by any member of the BoC or BoD
who does not sign the annual report, or, written explanation in a separate
letter by the other members should the written explanation is not available.
Signatures of the Board of Directors
and Board of Commissioners
IV. Proil Perusahaan Company Proile
1. Nama dan alamat lengkap
perusahaan Informasi memuat antara lain: nama dan
alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan situs web.
54 Information includes, among others: name
and address, zip code, telephone fax number, email, and website
Company’s name and full address
399 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
2. Riwayat singkat perusahaan
Mencakup antara lain: tanggaltahun pendirian, nama, dan perubahan nama
perusahaan jika ada. Catatan: apabila perusahaan tidak pernah
melakukan perubahan nama, agar diungkapkan
56-59 Information includes, among others:
dateyear of incorporation, name, and changes to the Company’s name where
applicable.
Note: disclose if change has never been made to company’s name
A brief history of the Company
3. Bidang usaha Uraian mengenai antara lain:
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut anggaran dasar terakhir;
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan 3. Produk danatau jasa yang dihasilkan.
64 Description on, among others:
1. Company’s business activities according to the latest Articles of Association; and
2. Description of business activities; and 3. Products andor services generated
Business Fields
4. Struktur Organisasi Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan jabatan paling kurang sampai dengan
struktur 1 satu tingkat di bawah direksi. 66-76
Presented in chart, including names and positions of at least up to one level below
the BoD Organizational
structure 5. Visi, Misi,
dan Budaya Perusahaan
Mencakup: 1. Visi perusahaan;
2. Misi perusahaan; 3. Keterangan bahwa visi dan misi
tersebut telah disetujui oleh Direksi Dewan Komisaris; dan
4. Pernyataan mengenai budaya perusahaan corporate culture yang
dimiliki perusahaan. 60-63
Includes: 1. Company’s vision;
2. Company’s mission; 3. A statement declaring that the vision
and mission have been endorsed by the BoDBoC; and
4. Statement of corporate culture Company’s Vision,
Mission and Corporate Culture
6. Identitas dan riwayat hidup
singkat anggota Dewan Komisaris
Informasi memuat antara lain: Nama;
1. Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain;
2. Umur; 3. Domisili;
4. Pendidikan Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan;
5. Pengalaman kerja Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat; dan
6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan Komisaris di Perusahaan.
34-35 Information includes, among others:
1. Name; 2. Position including positions in other
companies or institutions; 3. Age;
4. Domicile; 5. Education ield of study and education
institution attended; 6. Working experience position,
institution, and tenure period 7. Brief appointment chronology as
member of company’s BoC Brief background
information on members of BoC
7. Identitas dan riwayat hidup
singkat anggota Direksi
Informasi memuat antara lain: 1. Nama;
2. Jabatan termasuk jabatan pada perusahaan atau lembaga lain;
3. Umur; 4. Domisili;
5. Pendidikan Bidang Studi dan Lembaga Pendidikan;
6. Pengalaman kerja Jabatan, Instansi, dan Periode Menjabat; dan
7. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi di Perusahaan.
50-51 Information includes, among others:
1. Name; 2. Position including positions in other
companies or institutions; 3. Age;
4. Domicile; 5. Education ield of study and education
institution attended; 6. Working experience position,
institution, and tenure period 7. Brief appointment chronology as
member of company’s BoD Brief background
information on members of BoD
8. Jumlah karyawan komparatif
2 tahun dan deskripsi
pengembangan kompetensinya
misal: aspek pendidikan
dan pelatihan karyawan
Informasi memuat antara lain: 1. Jumlah karyawan untuk masing-masing
level organisasi; 2. Jumlah karyawan untuk masing-masing
tingkat pendidikan; 3. Jumlah karyawan berdasarkan status
kepegawaian; 4. Deskripsi dan data pengembangan
kompetensi karyawan yang telah dilakukan dengan mencerminkan
adanya persamaan kesempatan untuk masing-masing level organisasi; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan yang telah dikeluarkan.
147-153 Information includes, among others:
1. Number of employees for each level of the organization
2. Number of employees for each level of education
3. Number of employees by employment status;
4. Description and data of employee development programs, relecting equal
opportunities for all employe levels 5. Costs incurred for development
programs Number of
employees 2 year-comparison
and a description of competence
development e.g. employee
education and training
400 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
9. Komposisi Pemegang saham
Mencakup antara lain: 1. Rincian nama pemegang saham yang
meliputi 20 pemegang saham terbesar dan persentase kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase kepemilikannya meliputi:
a. Nama pemegang saham yang memiliki 5 atau lebih saham;
b. Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki saham; dan
c. Kelompok pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan
saham masing-masing kurang dari 5.
77, 82-83 Information includes, among others:
1. Detailed names of 20 largest shareholders and percent of ownership
2. Details of shareholder names and percent of ownership cover:
a. Shareholders with 5 of more ownership;
b. Names of Directors and Commissioners who own shares; and
c. Groups of public shareholders, each with less than 5 ownership
Composition of Shareholders
10. Daftar entitas anak danatau entitas
asosiasi Informasi memuat antara lain:
1. Nama entitas anak danatau asosiasi; 2. Persentase kepemilikan saham;
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak danatau entitas asosiasi;
dan 4. Keterangan status operasi entitas
anak danatau entitas asosiasi telah beroperasi atau belum beroperasi.
78-79 Information includes, among others:
1. Name of Subsidiaries andor Associates 2. Percent of share ownership
3. Description of the Subsidiaries andor Associates’ business ields
4. Information on Subsidiaries and or Associates operational status in
operation or otherwise List of Subsidiaries
andor Associates
11. Struktur grup perusahaan
Struktur grup perusahaan dalam bentuk bagan yang menggambarkan entitas
anak, entitas asosiasi, joint venture, dan special purpose vehicle SPV.
77 Company’s group structure in chart that
describes the structure of subsidiaries, associates, joint ventures and special
purpose vehicle SPV Company’s group
structure
12. Kronologis pencatatan
saham Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan saham; 2. Jenis tindakan korporasi corporate
action yang menyebabkan perubahan jumlah saham;
3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun
buku; dan 4. Nama bursa dimana saham perusahaan
dicatatkan. 84-87
Information includes: 1. Share listing chronology
2. Types of corporate actions that prompt changes in the number of shares
3. Changes to number of shares from the beginning of listing to the end of
inancial year 4. Names of stock exchange where the
shares are listed Share listing
chronology
13. Kronologis pencatatan efek
lainnya Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan efek lainnya; 2. Jenis tindakan korporasi corporate
action yang menyebabkan perubahan jumlah efek lainnya;
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir
tahun buku; 4. Nama bursa dimana efek lainnya
dicatatkan; dan 5. Peringkat efek.
NA Information includes:
1. Listing chronology of other securities 2. Types of corporate actions that prompt
changes in the number of other securities
3. Changes to number of shares from the beginning of listing to the end of
inancial year 4. Names of stock markets where the the
securities are listed 5. Securities rating
Listing chronology of other securities
14. Nama dan alamat lembaga danatau
profesi penunjang pasar modal
Informasi memuat antara lain: 1. Nama dan alamat BAEpihak yang
mengadministrasikan saham perusahaan;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat efek.
89 Information includes:
1. Name and address of the Securities Administration Agency
2. Name and address of the Public Accounting Firm
3. Name and address of rating agency Name and address
of capital market institutions and
or capital market supporting
professions
15 Penghargaan yang diterima
dalam tahun buku terakhir danatau
sertiikasi yang masih berlaku
dalam tahun buku terakhir baik
yang berskala nasional maupun
internasional Informasi memuat antara lain:
1. Nama penghargaan danatau sertiikat; 2. Tahun perolehan;
3. Badan pemberi penghargaan danatau
sertiikat; dan 4. Masa berlaku untuk sertiikasi.
23, 88 Information includes:
1. Name of awards andor certiicates 2. Year received
3. Award andor certiication issuer 4. Validity period for certiication
Awards and or certiication
received during last inancial year
andor certiication efective during
last inancial year, both national and
international
401 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
16. Nama dan alamat entitas anak
danatau kantor cabang atau
kantor perwakilan jika ada
Memuat informasi antara lain: 1. Nama dan alamat entitas anak; dan
2. Nama dan alamat kantor cabang perwakilan.
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki entitas anakcabangperwakilan,
agar diungkapkan. 388-389
Information includes, among others: 1. Name and address of subsidiary; and
2. Name and address of branch representative oice
Note: Disclose if company does not own subsidiarybranch oicerepresentative
oice Name and address
of subsidiaries and or branches or
representative if any
17. Informasi pada Situs Web
Perusahaan Meliputi paling kurang:
1. Informasi pemegang saham sampai dengan pemilik akhir individu;
2. Struktur grup perusahaan jika ada; 3. Analisis kinerja keuangan;
4. Laporan keuangan tahunan 5 tahun terakhir; dan
5. Proil Dewan Komisaris dan Direksi. 295-299
Information includes, at least: 1. Shareholder information up to ultimate
individual owner; 2. Company group structure where
applicable; 3. Financial performance analysis;
4. Annual inancial statements last 5 years; and
5. BoC and BoD proiles Information
available on company website
V. Analisa dan Pembahasan Manajemen atas Kinerja Perusahaan Management Discussion and Analysis on Company Performance
1. Tinjauan operasi per segmen usaha
Memuat uraian mengenai: 1. Penjelasan masing-masing segmen
usaha. 2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
a. Produksi; b. Peningkatanpenurunan kapasitas
produksi; c. Penjualanpendapatan usaha; dan
d. Proitabilitas. 108-128
Contains a description of: 1. Each business segment;
2. Performance per segment, including: a. Productionoperations;
b. Increasedecrease in production capacity;
c. Sales revenue; d. Proitability
Operational review per business
segment
2. Uraian atas kinerja keuangan
perusahaan Analisis kinerja keuangan yang mencakup
perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun
sebelumnya dan penyebab kenaikan penurunan dalam bentuk narasi dan
tabel, antara lain mengenai: 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total
aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas
jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Ekuitas;
4. Penjualanpendapatan usaha, beban dan laba rugi, penghasilan
komprehensif lain, dan total laba rugi dan penghasilan komprehensif lain; dan
5. Arus kas. 131-136
Financial performance analysis that includes a comparison between the
inancial performance of the year and with previous years both in narrative and
tables, which covers among others: 1. Current assets, non-current assets, and
total assets; 2. Current liabilities, non-current liabilities
and total liabilities 3. Equity
4. Salesrevenues, expenses, and net income loss, other comprehensive
income, and total Comprehensive Income loss; and
5. Cash lows Description of
Company’s inancial performance
3. Bahasan dan analisis tentang
kemampuan membayar utang
dan tingkat kolektibilitas
piutang perusahaan,
dengan menyajikan
perhitungan rasio yang relevan
sesuai dengan jenis industri
perusahaan Penjelasan tentang :
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka pendek maupun jangka
panjang; dan 2. Tingkat kolektibilitas piutang.
136-137 Decription on:
1. Short and long term solvency 2. Receivables collectability Level
Discussion and analysis on
Company’s solvency and collectability,
presenting the calculation of
ratios relevant to company’s type of
industry
4. Bahasan tentang struktur modal
capital structure dan kebijakan
manajemen atas struktur modal
capital structure policy
Penjelasan atas: 1. Rincian struktur modal capital
structure yang terdiri dari utang berbasis bunga dan ekuitas; dan
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal capital structure policies dan
dasar pemilihan kebijakan tersebut. 137-138
Decription on: 1. Capital structure consisting of interest
bearing liabilities and equity; and 2. Capital structure policies and basis of
policy formulation Discussion on
capital structure and capital structure
policy
402 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
5. Bahasan mengenai ikatan yang
material untuk investasi barang
modal pada tahun buku terakhir
Penjelasan tentang: 1. Tujuan dari ikatan tersebut;
2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut;
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
4. Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko
dari posisi mata uang asing yang terkait.
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai ikatan terkait investasi
barang modal pada tahun buku terakhir, agar diungkapkan.
140 Description on:
1. Purpose of commitment 2. Expected fund source to fulil the
respective commitments 3. Currency of denomination
4. Steps taken by the company to protect the risk against related foreign currency
position. Note: Disclose if company has no material
commitment for investments in capital goods
Discussion on material
commitment for capital goods
investment during last inancial year
6. Bahasan mengenai investasi barang
modal yang direalisasikan
pada tahun buku terakhir
Penjelasan tentang: 1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan 3. Nilai investasi barang modal yang
dikeluarkan pada tahun buku terakhir. Catatan: apabila tidak terdapat
realisasi investasi barang modal, agar diungkapkan.
140 Description on:
1. Type of capital goods investment 2. Purpose of investment; and
3. Value of capital goods investment
realized during last inancial year Note: Disclose if there is no realization of
capital goods investments Discussion on
capital goods investment realized
during last inancial year
7. Informasi perbandingan
antara target pada awal tahun buku
dengan hasil yang dicapai realisasi,
dan target atau proyeksi yang
ingin dicapai untuk 1 satu
tahun mendatang mengenai
pendapatan, laba, dan lainnya yang
dianggap penting bagi perusahaan
Informasi memuat antara lain: 1. Perbandingan antara target pada awal
tahun buku dengan hasil yang dicapai realisasi; dan
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam 1 satu tahun mendatang,
mengenai pendapatan, laba rugi, struktur permodalan, kebijakan dividen,
atau lainnya yang dianggap penting bagi perusahaan.
139 Information includes, among others:
1. Comparison between target at the beginning of iancnial year with
achievement realization 2. Target or projection for next 1 one
year in terms of revenues, proit loss, capital structure, dividend policy, and
other aspects considered signiicant for the company.
Comparative information
between target at the beginning of
inancial year with realization, and
target or projection for next one year
regarding revenue, income, and other
aspects considered signiicant for the
Company
8. Informasi dan fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan
akuntan Uraian kejadian penting setelah tanggal
laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa
mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian
penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.
141 Description on signiicant events
subsequent to the accountant’s reporting date including their impacts on future
business performance and risks.
Note: Disclose if there is no signiicant event subsequent to accountant’s
reporting date. Material Information
and facts subsequent to
the accountant’s reporting date
9. Uraian tentang prospek usaha
perusahaan Uraian mengenai prospek perusahaan
dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung
kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya.
98-101, 122, 125,
128, 167- 173
Description on company’s business prospect based that takes into account
general industry and economic view supported by quantitative data from valid
data sources. Description on
company’s business prospect
10. Uraian tentang aspek pemasaran
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk danatau jasa perusahaan, antara
lain strategi pemasaran dan pangsa pasar. 101, 115-
120, 122- 123, 127
Description on marketing aspects of the company’s products and services, namely
marketing and market share strategy Marketing aspect
description
403 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
11. Uraian mengenai kebijakan dividen
dan jumlah dividen kas per saham dan
jumlah dividen per tahun yang
diumumkan atau dibayar selama 2
dua tahun buku terakhir
Memuat uraian mengenai: 1. Kebijakan pembagian dividen;
2. Total dividen yang dibagikan; 3. Jumlah dividen kas per saham;
4. Payout ratio; dan 5. Tanggal pengumuman dan
pembayaran dividen kas. untuk masing- masing tahun.
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya.
138-139 Description includes:
1. Dividend payout policy; 2. Amount of dividend;
3. Amount of dividend per share; 4. Pay-out ratio; and
5. Date of announcement and payment of
cash dividend for each year. Note: Disclose reasons where dividend
payout is not exercised Description
regarding dividend policy as well as
date and amount of cash dividend per
share and amount of dividend per year
as announced or paid during the past
two 2 years
12. Program kepemilikan
saham oleh karyawan dan
atau manajemen yang dilaksanakan
perusahaan ESOP MSOP
Memuat uraian mengenai: 1. Jumlah saham ESOPMSOP dan
realisasinya; 2. Jangka waktu;
3. Persyaratan karyawan danatau manajemen yang berhak; dan
4. Harga exercise. Catatan: apabila tidak memiliki program
dimaksud, agar diungkapkan. 330-331
Description includes: 1. Amount of stock in ESOPMSOP and
realization; 2. Period
3. Requirements of employee andor management eligibility; and
4. Exercise price Note: disclose if ESOPMSOP is not
available Exercise of
employee andor management stock
option program ESOPMSOP
13. Realisasi penggunaan dana
hasil penawaran umum dalam
hal perusahaan masih diwajibkan
menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana
Memuat uraian mengenai: 1. Total perolehan dana;
2. Rencana penggunaan dana; 3. Rincian penggunaan dana;
4. Saldo dana; dan 5. Tanggal persetujuan RUPSRUPO atas
perubahan penggunaan dana jika ada.
NA Information includes:
1. Total proceeds generated; 2. Plan of proceeds use;
3. Details of utilization; 4. Proceeds balance; and
5. Date of GMSEGMS approval to
proceeds use amendment if any. Use of proceeds
from Initial Public Ofering where
the company is still required to
report proceeds realization
14. Informasi transaksi material yang
mengandung benturan
kepentingan dan atau transaksi
dengan pihak ailiasi
Memuat uraian mengenai: 1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat
hubungan ailiasi; 2. Penjelasan mengenai kewajaran
transaksi; 3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku terakhir;
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan mekanisme review atas transaksi; dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan.
141-144 Information includes:
1. Name of parties and nature of ailiation; 2. Statement on the fairness of transaction;
3. Reasons of transactions; 4. Realization of transactions during last
inancial year; 5. Company policy concerning review
mechanism on transactions; and 6. Fulillment of relevant rules and
regulations. Note: disclose if no such transaction occurs
Information on material
transactions with conlict of interests
andor transactions with ailiated
parties
15. Uraian mengenai perubahan
peraturan perundang-
undangan yang berpengaruh
signiikan terhadap perusahaan
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan perundang-undangan dan
dampaknya terhadap perusahaan. Catatan: apabila tidak terdapat
perubahan peraturan perundang- undangan yang berpengaruh signiikan,
agar diungkapkan. 144
Description contains, among others: any changes in regulations and thier impacts
to the Company Note: disclose if there is no regulatory
change that holds signiicant impact to the company
Description on regulatory changes
that hold signiicant impact to the
company
16. Uraian mengenai perubahan
kebijakan akuntansi yang
diterapkan perusahaan
pada tahun buku terakhir
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan akuntansi, alasan dan
dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan: apabila tidak terdapat perubahan
kebijakan akuntansi, agar diungkapkan. 145
Description contains, among others: changes of accounting policies, reasons,
and impacts to inancial statements. Note: disclose if there is no change to
accounting policies Description
on changes in accounting policies
applied by the Company in last
inancial year
404 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
17. Informasi kelangsungan
usaha Pengungkapan informasi mengenai:
1. Hal-hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap kelangsungan
usaha perusahaan pada tahun buku terakhir;
2. Assessment manajemen atas hal-hal pada angka 1; dan
3. Asumsi yang digunakan manajemen dalam melakukan assessment.
Catatan: apabila tidak terdapat hal- hal yang berpotensi berpengaruh
signiikan terhadap kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku terakhir,
agar diungkapkan asumsi yang mendasari manajemen dalam meyakini bahwa
tidak terdapat hal-hal yang berpotensi berpengaruh signiikan terhadap
kelangsungan usaha perusahaan pada tahun buku.
146, 166 Information contains:
1. Aspects that hold potentially signiicant impacts to business continuity in last
inancial year; 2. Management assessment on aspects
intended in point 1 3. Assessment assumptions used by the
management Note: disclose if there is no aspect that
holds potentially signiicant impacts to business continuity during last inancial
year; disclose assumptions used by the management that inform the conidence
that there is no signiicant aspects that hold potentially signiicant impacts to the
company’s business during inancial year Information on
business continuity
VI. Tata Kelola Perusahaan yang BaikGood Corporate Governance 1. Uraian Dewan
Komisaris Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Dewan
Komisaris atau program orientasi bagi Komisaris baru; dan
3. Pengungkapan mengenai Board Charter pedoman dan tata tertib kerja
Dewan Komisaris. 197-213
Description includes, among others: 1. Description of BoC duties;
2. Training program to enhance BoC’s competency or induction program for
new BoC member; and 3. Disclosure on the Board Charter Board
of Commissioners Manual Board of
Commissioners description
2. Informasi mengenai
Komisaris Independen
Meliputi antara lain: 1. Kriteria penentuan Komisaris
Independen; dan 2. Pernyataan tentang independensi
masing-masing Komisaris Independen. 202-203
Information includes, among others: 1. Criteria to appoint independent
commissioner; and 2. Statement of independency of each
Independent Commissioner. Information on
Independent Commissioner
3. Uraian Direksi Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi;
2. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi atau
program orientasi bagi Direksi baru; dan 3. Pengungkapan mengenai Board
Charter pedoman dan tata tertib kerja Direksi.
213-231 Description includes, among others:
1. Scope and responsibility of each BoD member;
2. Training program to enhance BoD’s competency or induction program for
new BoC member; and 3. Disclosure on the Board Charter Board
of Directors Manual Board of Directors
description
4. Assessment terhadap Dewan
Komisaris dan Direksi
Mencakup antara lain: 1. Prosedur pelaksanaan assessment atas
kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; 2. Kriteria yang digunakan dalam
pelaksanaan assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan Direksi; dan
3. Pihak yang melakukan assessment. 212, 230,
253-256 Information includes, among others:
1. Assessment procedure on BoC and BoD performance;
2. Criteria used to assess the performance of BoC and BoD.
3. Assessor Assessment
on Board of Commissioners and
Board of Directors
405 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
5. Uraian mengenai kebijakan
remunerasi bagi Dewan Komisaris
dan Direksi Mencakup antara lain:
1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Dewan Komisaris;
2. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Direksi;
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis dan jumlah imbalan jangka
pendek, pasca kerja, danatau jangka panjang lainnya untuk setiap anggota
Dewan Komisaris; 4. Struktur remunerasi yang menunjukkan
jenis dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca kerja, danatau jangka
panjang lainnya untuk setiap anggota Direksi; dan
5. Pengungkapan indikator untuk penetapan remunerasi Direksi.
212-213, 230, 255-
256 Information includes, among others:
1. BoC Remuneration policy disclosure 2. BoD remuneration policy disclosure
3. Remuneration structure indicating
short-term remuneration type and amount, post employment andother
long term remuneration type and amount for each member of BoC
4. Remuneration structure indicating short-term remuneration type and
amount, post employment andother long term remuneration type and
amount for each member of BoD
5. Disclosure of indicators to determine BoD remuneration
Board of Commissioners and
Board of Directors remuneration policy
6. Frekuensi dan tingkat kehadiran
rapat Dewan Komisaris, rapat
Direksi, dan rapat gabungan Dewan
Komisaris dengan Direksi
Informasi memuat antara lain: 1. Tanggal Rapat;
2. Peserta Rapat; dan 3. Agenda Rapat.
untuk masing-masing rapat Dewan Komisaris, Direksi, dan rapat gabungan.
207-211, 225-229
Information includes, among others: 1. Date of meeting
2. Meeting participants; and 3. Meting agenda
For each BoC, BoD, and joint meeting Frequency and
attendance in Board of Commissioners
meetings, Board of Directors meetings,
and joint meetings between Board of
Commissioners and Board of Directors
7. Informasi mengenai
pemegang saham utama dan
pengendali, baik langsung maupun
tidak langsung, sampai kepada
pemilik individu Dalam bentuk skema atau diagram,
kecuali untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh pemerintah.
77, 84-86, 185-187
Presented in schematics or diagram except for SOEs fully owned by the government
Information on majority and
controlling shareholders,
direct and indirect, up to ultimate
individual owners
8. Pengungkapan hubungan ailiasi
antara anggota Direksi, Dewan
Komisaris, dan Pemegang Saham
Utama danatau pengendali
Mencakup antara lain: 1. Hubungan ailiasi antara anggota
Direksi dengan anggota Direksi lainnya; 2. Hubungan ailiasi antara anggota
Direksi dan anggota Dewan Komisaris; 3. Hubungan ailiasi antara anggota
Direksi dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali;
4. Hubungan ailiasi antara anggota Dewan Komisaris dengan anggota
Komisaris lainnya; dan 5. Hubungan ailiasi antara anggota
Dewan Komisaris dengan Pemegang Saham Utama danatau pengendali.
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan ailiasi dimaksud, agar
diungkapkan. 224-225
Information includes, among others: 1. Ailiated relationship between
members of BoD; 2. Ailiated relationship between
members of BoD and members of BoC; 3. Ailiated relationship between
members of BoD with Majority andor Controlling Shareholders;
4. Ailiated relationship between members of BoC;
5. Ailiated relationship between members of BoC with Majority andor
Controlling Shareholders Note: dislclose if relationship speciied
above is not present Disclosure
of ailiated relationship
between members Board of Directors,
members of Board of Commissioners
andor Majority Controlling
Shareholders
9. Komite Audit Mencakup antara lain:
1. Nama dan jabatan anggota komite audit;
2. Kualiikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit;
3. Independensi anggota komite audit; 4. Uraian tugas dan tanggung jawab;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit; dan
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit.
234-244 Information includes, among others:
1. Name and position of Audit Committee members.
2. Educational qualiication and professional experience of Audit
Committee members 3. Audit committee members
independency 4. Duties and responsibilities description
5. Brief report of Audit Committee activities
6. Audit committee meeting frequency and attendance level
Audit Committee
406 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
10. KomiteFungsi Nominasi danatau
Remunerasi Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komitefungsi
nominasi danatau remunerasi; 2. Independensi komitefungsi nominasi
danatau remunerasi; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite fungsi nominasi danatau remunerasi;
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komitefungsi nominasi dan
atau remunerasi; 6. Pernyataan adanya pedoman komite
fungsi nominasi danatau remunerasi; dan
7. Kebijakan mengenai suksesi Direksi. 253-256
Information includes, among others: 1. Name, position, and brief proile of
Nomination andor Remuneration Committee members
2. Nomination andor remuneration committee members’ independency
3. Description of duties and responsibilities
4. Nomination andor remuneration committee duties implementation
report 5. Nomination andor remuneration
committee meeting frequency and attendance level
6. Statement of nomination andor remuneration committee guideline
availability; and 7. BoD succesion policy
Remuneration and or Nomination
Committee
11. Komite-komite lain di bawah
Dewan Komisaris yang dimiliki oleh
perusahaan Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat anggota komite lain;
2. Independensi komite lain; 3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain.
244-253 Information includes, among others:
1. Name, title, and brief proile of the members of the committees
2. Independency of the committee; 3. Duties and responsibilities description
4. Other committees’ duties implementation report
5. Other committees’ meeting frequency and attendance level
Other committees company’s BoC
12. Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris
Perusahaan Mencakup antara lain:
1. Nama, domisili, dan riwayat jabatan singkat sekretaris perusahaan;
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan; dan
3. Program pelatihan dalam rangka mengembangkan kompetensi
sekretaris perusahaan. 256-260
Information includes, among others: 1. Name and brief proile of Corporate
Secretary oicer; 2. Corporate Secretary duties
implementation report; and 3. Training program to enhance
competency of Corporate Secretary Corporate Secretary
duties and function description
13. Informasi mengenai Rapat
Umum Pemegang Saham RUPS
tahun sebelumnya Dalam bentuk tabel mencakup antara
lain: 1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;
2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya
pada tahun buku; dan 3. Alasan dalam hal terdapat keputusan
RUPS yang belum direalisasikan. 189-191
Presented in table and includes, among others:
1. Previous year’s GMS resolutions; 2. Realization of previous year’s GMS
resolutions during inancial year; 3. Reasons for any pending
implementation of GMS resolutions Description of the
previous year’s General Meeting of
Shareholders GMS
14. Uraian mengenai unit audit internal
Mencakup antara lain: 1. Nama ketua unit audit internal;
2. Jumlah pegawai auditor internal pada unit audit internal;
3. Sertiikasi sebagai profesi audit internal; 4. Kedudukan unit audit internal dalam
struktur perusahaan; 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan
unit audit internal; dan 6. Pihak yang mengangkat
memberhentikan ketua unit audit internal.
260-268 Information includes, among others:
1. Name of internal audit unit head; 2. Number of internal auditors under
internal audit unit; 3. Internal audit certiication as an internal
audit professional 4. Organizational structure or position of
the internal audit unit 5. Brief report of duty implementation
6. Party that appoints or dismisses the Head of Internal Audit Unit
Internal audit description
407 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
15. Akuntan Publik Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan tahun akuntan publik yang melakukan audit laporan keuangan
tahunan selama 5 tahun terakhir; 2. Nama dan tahun Kantor Akuntan
Publik yang melakukan audit laporan keuangan tahunan selama 5 tahun
terakhir; 3. Besarnya fee untuk masing-masing
jenis jasa yang diberikan oleh akuntan publik pada tahun buku terakhir; dan
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa audit laporan keuangan tahunan
pada tahun buku terakhir. 5. Catatan: apabila tidak ada jasa lain
dimaksud, agar diungkapkan. 268-270
Information includes, among others: 1. Name and year of the last 5 years
where the public accountant conducts inancial statements audit;
2. Name and year of the last 5 years where the Public Accounting Firm conducts
inancial statements audit; 3. The amount ofees for each type of
service provided by public accountant during last inancial year; and
4. Services other than inancial statements audit provided by accountant during
last inancial year Notes: Disclose if other services is not
provided Public accountant
16. Uraian mengenai manajemen risiko
perusahaan Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko yang diterapkan
perusahaan; 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang
dilakukan atas efektivitas sistem manajemen risiko;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang dihadapi perusahaan; dan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut. 270-282
Information includes, among others: 1. Explanation on risk management
system implemented by the company; 2. Explanation on risk management
system evaluation; 3. Explanation on risks faced by the
company; and 4. Eforts to manage those risks
Description on company’s risk
management
17. Uraian mengenai sistem
pengendalian intern
Mencakup antara lain: 1. Penjelasan singkat mengenai sistem
pengendalian intern, antara lain mencakup pengendalian keuangan dan
operasional; 2. Penjelasan kesesuaian sistem
pengendalian intern dengan kerangka yang diakui secara internasional COSO
– internal control framework; dan 3. Penjelasan mengenai evaluasi yang
dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern.
284-292 Information includes, among others:
1. Brief explanation on internal audit system, including operational and
inancial control; 2. Explanation of internal audit system
conformity with internationally recognized framework COSO – internal
control framework; and 3. Explanation regarding evaluation on
internal audit system efectiveness Description on
company’s internal control system
18. Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
lingkungan hidup Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan
3. terkait program lingkungan hidup yang berhubungan dengan kegiatan
operasional perusahaan, seperti penggunaan material dan energi yang
ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah
perusahaan, pertimbangan aspek lingkungan dalam pemberian kredit
kepada nasabah, dan lain-lain.
4. Sertiikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
352-363 Information includes, among others:
1. Policies implemented by the management
2. Activities performed 3. in terms of environmental programs
relating to company’s operations, e.g. use of eco-friendly and renewable
material and energy, company waste management; environmental
considerations in customer credit criteria, etc.
4. Environmental certiication Description
regarding Corporate Social Responsibility
on environment
19. Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
ketenagakerjaan, kesehatan, dan
keselamatan kerja Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2. Kegiatan yang dilakukan. Terkait praktik ketenagakerjaan,
kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja,
sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan
kerja, dan lain-lain. 365-373
Information includes, among others: 1. Policies implemented by the
management 2. Activities conducted
Regarding employment practice, occupational health and safety such as
gender equality and job opportunity, occupational infrastructure and safety,
employee turnover rate, occupational accident rate and so forth
Description regarding corporate
social responsibility in employment and
health and safety at the workplace
408 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
20. Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
pengembangan sosial dan
kemasyarakatan Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; 2. Kegiatan yang dilakukan; dan
3. Biaya yang dikeluarkan. 4. terkait pengembangan sosial dan
kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan
masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial,
bentuk donasi lainnya, dan lain-lain. 374-381
Information includes, among others: 1. Policies implemented by the
management; 2. Activities conducted; and
3. Costs incurred, 4. regarding social and community
empowerment activities such as employment of locals, surrounding
community empowerment, social infrastructure improvement, donations
and so forth Description on
corporate social responsibility
in social and community
development
21. Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
tanggung jawab kepada konsumen
Mencakup antara lain: 1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
dan 2. Kegiatan yang dilakukan.
Terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen,
informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan
konsumen, dan lain-lain. 382-385
Information includes, among others: 1. Policies implemented by the
management; 2. Activities conducted
regarding product responsibility, such as customer health and safety, product
information, facilities, number and ways to address grievances, and so forth.
Description regarding corporate
social responsibility on customer
22. Perkara penting yang sedang
dihadapi oleh perusahaan,
entitas anak, serta anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi
yang menjabat pada periode
laporan tahunan Mencakup antara lain:
1. Pokok perkaragugatan; 2. Status penyelesaian perkaragugatan;
3. Pengaruhnya terhadap kondisi
perusahaan; dan 4. Sanksi administrasi yang dikenakan
kepada perusahaan, anggota Dewan Komisaris dan Direksi, oleh otoritas
terkait pasar modal, perbankan dan lainnya pada tahun buku terakhir
atau terdapat pernyataan bahwa tidak dikenakan sanksi administrasi.
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan.
329 Information includes, among others:
1. Description of caselitigation; 2. Caselitigation settlement status;
3. Impacts on company’s inancial
condition; and 4. Administrative sanctions imposed on
the company, BoC members, and BoD members by relevant authorities in
capital market, banking, or others in the last inancial year or statement
where sanctions are not imposed
Note: Disclose if no litigations occur Litigation or legal
cases faced by the Company,
subsidiaries, members of
Board of Directors andor Board of
Commissioners serving on the
Annual Report period
23. Akses informasi dan data
perusahaan Uraian mengenai tersedianya akses
informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui situs web
dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, media massa, mailing list,
buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya.
293-302 Description on publicly available access
to corporate information and data, for example through website in Bahasa
Indonesia and in English, mass media, mailing list, bulletin, ana lyst meeting, and
so forth Information access
and corporate data
24. Bahasan mengenai kode etik
Memuat uraian antara lain: 1. Isi kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik; 4. Jenis sanksi untuk setiap pelanggaran
kode etik; dan 5. Jumlah pelanggaran kode etik beserta
sanksi yang diberikan pada tahun buku terakhir.
Catatan: apabila tidak terdapat pelanggaran kode etik pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan 303-325
Information includes, among others: 1. Code of Conduct content
2. Disclosure that the Code of Conduct’s is applicable for all organizational level
3. Code of conduct dissemination 4. Type of sanction for each breach of
Code of Conduct 5. Number of code of conduct breach and
imposed sanction in last inancial year Note: Dislocse if no code of conduct
breach occurs in last inancial year Discussion on
Company’s Code of Conduct
409 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
25. Pengungkapan mengenai
whistleblowing system
Memuat uraian tentang mekanisme whistleblowing system antara lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran; 2. Perlindungan bagi whistleblower;
3. Penanganan pengaduan; 4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan
diproses pada tahun buku terakhir serta tindak lanjutnya.
Catatan: apabila tidak terdapat pengaduan yang masuk pada tahun buku
terakhir, agar diungkapkan 326-328
Description of whistleblowing system mechanism that includes, among others:
1. Grievance procedure 2. Protection for the whistleblower
3. Report handling 4. Report management unit; and
5. Number of reports iled and processed
in last inancial year as well as information on their follow-up
Note: Disclose if not reports iled in last inancial year
Disclosure on whistleblowing
system
26. Kebijakan mengenai
keberagaman komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi
Uraian kebijakan Perusahaan mengenai keberagaman komposisi Dewan Komisaris
dan Direksi dalam pendidikan bidang studi, pengalaman kerja, usia, dan jenis
kelamin. Catatan: apabila tidak ada kebijakan
dimaksud, agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya
205-206, 220
Description on company’s heterogeneity policy in the composition of BoC and BoD
in terms of education background ield of study, professional experience, age, and
gender.
Note: where such policy is not present, disclose the reasons and considerations
Heterogeneity policy in the
composition of Board of
Commissioners and Board of Directors
VII. Informasi Keuangan Financial Information
1. Surat Pernyataan Direksi dan
atau Dewan Komisaris tentang
Tanggung Jawab atas Laporan
Keuangan Kesesuaian dengan peraturan terkait
tentang Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.
392-393 Compliance with relevant regulations
concerning Financial Statements Accountability
Board of Directors andor Board of
Commissioners’ statement
on Financial Statements
Accountability
2. Opini auditor independen atas
laporan keuangan 416
Independent auditor’s opinion
on the inancial statements
3. Deskripsi Auditor Independen di
Opini Deskripsi memuat tentang:
1. Nama tanda tangan; 2. Tanggal Laporan Audit; dan
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik.
417 The description should contain:
1. Name and signature 2. Audit Report Date
3. Public Accountant Oice and Individual Public Accountant license number.
Description on the opinion of
Independent auditor’s opinion
4. Laporan keuangan yang lengkap
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan keuangan:
1. Laporan posisi keuangan; 2. Laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain; 3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas; 5. Catatan atas laporan keuangan;
6. Informasi komparatif mengenai periode
sebelumnya; dan 7. Laporan posisi keuangan pada
awal periode sebelumnya ketika entitas menerapkan suatu kebijakan
akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos
laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasiikasi pos-pos dalam laporan
keuangannya jika relevan. 418-422
1-5 KAP; 503-504
86-87 KAP Comprehensively discloses all elements in
inancial statements: 1. Financial position statement
2. Other Comprehensive income and loss
statement 3. Equity change statement
4. Cash lows statement 5. Notes on inancial statements;
6. Comparative information about the
earlier period 7. Financial position statement at the
beginning of period when an entity applies certain accounting policies
restropectively or restates certain inancial statement accounts, or when
an entity reclassiies certain inancial statement accounts where relevant.
Comprehensive inancial statements
5. Perbandingan tingkat
proitabilitas Perbandingan kinerjalaba rugi tahun
berjalan dengan tahun sebelumnya. 420
3 KAP Comparison of current year’s proitloss
with previous year. Proitability ratio
comparison
410 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
6. Laporan Arus Kas Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan
pendanaan; 2. Penggunaan metode langsung direct
method untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi;
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran
kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan; dan 4. Pengungkapan transaksi non kas
harus dicantumkan dalam catatan atas laporan keuangan.
422 5 KAP
Report has to meet the following rules: 1. Categorization of three activities:
operating, investing, and inancing activities.
2. Using direct method to present cash low from operating activities
3. Separating the presentation between cash received and or cash expenses
for operating, investing and inancing activities during the year
4. Non-cash activity disclosure has to be presented in inancial statement notes
Cash low report
7. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
Meliputi sekurang-kurangnya: 1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan;
3. Pajak penghasilan; 4. Imbalan kerja; dan
5. Instrumen Keuangan. 427-453
9-36 KAP Information includes, at least:
1. Compliance with FAS. 2. Basis of inancial statement
measurement and preparation 3. Income tax
4. Employment beneits; and 5. Financial Instrument
Accounting policy highlights
8. Pengungkapan transaksi pihak
berelasi Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak berelasi;
Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban
terkait; dan Jumlah saldo beserta persentasenya
terhadap total aset atau liabilitas. 491-492
74-75 KAP Information includes, among others:
1. Name of the related parties, as well as the nature and relationship therewith
2. Value of the transaction and the percentage on total related income or
expenses. 3. Total outstanding and the percentage to
total asset or liabilities Related party
transaction disclosure
9. Pengungkapan yang berhubungan
dengan perpajakan
Hal-hal yang harus diungkapkan: Rekonsiliasi iskal dan perhitungan beban
pajak kini; Penjelasan hubungan antara beban
penghasilan pajak dan laba akuntansi; Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak LKP
hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan
posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban
penghasilan pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila
jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang
diakui pada laporan posisi keuangan; dan Pengungkapan ada atau tidak ada
sengketa pajak.
333, 428, 450-451,
456, 462-463,
476, 485- 486 11,
33-34, 39, 45-46, 59,
68-69 KAP Information includes, among others:
1. Fiscal reconciliation and calculation of current tax.
2. Statement on the relation between Tax expense income and accounting income.
3. Statement that Taxable Proit as calculated through reconciliation is used as
the basis to ill Tax Return statement. 4. Details of deferred tax assets and
liabilities recognized in the balance sheet in each period of presentation, and
amount of deferred tax expense income recognized in the proit loss statement if
the said amount is not evident in the asset or liability of deferred tax recognized in the
inancial position report. 5. Tax dispute disclosure
Disclosure on any aspects related with
Taxes
10. Pengungkapan yang berhubungan
dengan aset tetap Hal-hal yang harus diungkapkan:
Metode penyusutan yang digunakan; Uraian mengenai kebijakan akuntansi
yang dipilih antara model revaluasi dan model biaya;
Metode dan asumsi signiikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai
wajar aset tetap untuk model revaluasi atau pengungkapan nilai wajar aset tetap
untuk model biaya; dan Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto
dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode
dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasiikasi.
422, 443-444,
464-466 5, 26-27,
47-49 KAP Information includes, among others:
1. Method of depreciation 2. Description on adopted accounting
policy – revaluation or cost model 3. Method and signiicant assumptions
used to estimate fair value of ixed asset for revaluation model or disclosures on
fair value of ixed assets for cost model; and
4. Reconciliation of gross carrying amount and accumulated depreciation of ixed
assets at the beginning and at the end of the period by indicating: addition,
reduction, and reclassiication Disclosure on ixed
assets
411 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
Kriteria Penjelasan
Hal Page
Description Criteria
11. Pengungkapan yang berhubungan
dengan segmen operasi
Hal-hal yang harus diungkapkan: Informasi umum yang meliputi
faktor-faktor yang digunakan untuk mengidentiikasi segmen yang
dilaporkan; Informasi tentang laba rugi, aset, dan
liabilitas segmen yang dilaporkan; Rekonsiliasi dari total pendapatan
segmen, laba rugi segmen yang dilaporkan, aset segmen, liabilitas
segmen, dan unsur material segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam
entitas; dan Pengungkapan pada level entitas, yang
meliputi informasi tentang produk danatau jasa, wilayah geograis dan
pelanggan utama.
452, 487 35,
70 KAP closures must include:
1. General information which includes the factors used to identify the reported
segments; 2. Information on proit and loss, assets,
and the liabilities of the reported segments;
3. Reconciliation of the segments’ total revenues, reported segments’ proit and
loss, assets, liabilities, and other material elements of the segment to the relevant
amount within the entity; and 4. Disclosure at entity level, which
covers information on product andor services, geographical location, and major
customers. Disclosure related to
operating segments
12. Pengungkapan yang berhubungan
dengan Instrumen Keuangan
Hal-hal yang harus diungkapkan: 1. Rincian instrumen keuangan yang
dimiliki berdasarkan klasiikasinya; 2. Nilai wajar dan hirarkinya untuk setiap
kelompok instrumen keuangan; 3. Kebijakan manajemen risiko;
4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko
kredit dan risiko likuiditas; dan 5. Analisis risiko yang terkait dengan
instrumen keuangan secara kuantitatif. 428,
432-441, 492-497
11, 15-24, 75-80 KAP
Disclosure must include: 1. Details of inancial instruments and
their classiication; 2. Fair value and hierarcy for each inancial
instrument category; 3. Risk Management policy;
4. Explanation on inancial instrument inherent risks: market risk, credit risk,
and liquidity risk; and 5. Quantitative analysis on each inancial
instrument inherent risk Disclosure
regarding Financial Instruments
13. Penerbitan laporan keuangan
Hal-hal yang diungkapkan antara lain: 1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi
untuk terbit; dan 2. Pihak yang bertanggung jawab
mengotorisasi laporan keuangan. 416
3 KAP Information includes, among others:
1. Date of inancial statements issuance authorization; and
2. Parties responsible to authorize inancial statements.
Issuance of Financial Statements
412 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
413 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
TANGGAL 31 DESEMBER 2015, DAN 2014 DAN AS OF DECEMBER 31, 2015 AND 2014 AND
1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2013 JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013
DAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR AND FOR THE YEAR THEN ENDED
PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 DECEMBER 31, 2015 AND 2014
DAFTAR ISI Hal.
Page CONTENTS
Surat Pernyataan Direksi Board of Directors’ statement
Laporan Auditor Independen Independent Auditor’s Report
Laporan Keuangan Financial Statements
- Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1-2 Consolidated of Financial Position -
- Laporan Laba Rugi dan Penghasilan
Komprehensif Lain Konsolidasian 3
Consolidated Statements of Profit or Loss - and Other Comprehensive Income
- Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
4 Consolidated Statements of Changes Equity -
- Laporan Arus Kas Konsolidasian
5 Consolidated Statements of Cash Flow -
- Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian
6-89 Notes to the Consolidated Financial Statements -
- Informasi Keuangan Tambahan
Supplementary Financial Information -
414 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
415 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
416 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
417 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
418 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 31 Desember 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 and January 1, 2014 December 31, 2013
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Catatan Notes
31 Desember 2015 December 31 , 2015
31 Desember 2014 December 31 , 2014
1 Januari 2014 January 1, 2014 31
Desember 2013 December 31 , 2013
As restated As restated
ASET ASSETS
ASET LANCAR CURRENT ASSETS
Kas dan setara kas 2c,2d,2e,4,37,39
313.472.666.666 135.754.602.477
121.432.026.244 Cash and cash equivalents
Piutang usaha 2c,2d,2e,37,39
Trade receivables - Pihak Berelasi
5 5.974.748.064
8.544.789.874 2.839.095.192
- Related parties - Pihak Ketiga
5 190.237.969.425
187.933.628.760 270.549.638.177
- Third parties Piutang lain-lain
2e ; 6 13.677.064.010
11.767.384.919 12.464.438.595
Other Receivables Persediaan
2g, 7 300.271.746.960
216.406.886.501 236.417.397.357
Inventories Pajak dibayar dimuka
2s, 8 221.737.619.055
202.084.093.243 186.080.227.736
Prepaid taxes Uang muka dan biaya dibayar dimuka
2e, 9 22.785.574.698
20.396.249.632 19.057.457.713
Advances and prepayments
Jumlah Aset Lancar 1.068.157.388.878
782.887.635.406 848.840.281.014
Total Current Assets ASET TIDAK LANCAR
NON CURRENT ASSETS
Aset keuangan tersedia untuk dijual 2e, 10
155.585.955 155.585.955
155.585.955 Available-For-Sale financial asset
Investasi pada entitas asosiasi 2r,11
356.141.858 330.559.805
275.708.874 Investment in associate
Aset pajak tangguhan 2s,35
28.056.506.703 31.563.213.662
39.094.568.695 Deferred tax assets
Aset tetap 2h, 2k, 12
398.427.199.954 394.584.546.295
367.912.766.507 Property, Plant and Equipment
Properti Investasi 2i, 13
14.291.947.582 15.028.509.282 15.028.509.282
Investment Property Aset Tidak Lancar yang akan Ditinggalkan
2j, 14 3.004.755.441
3.354.440.000 3.354.440.000
Abandoned Non-Current Assets Aset Tak berwujud
2k, 15 13.006.432.910
13.637.917.457 14.386.478.975
Intangible Assets Aset Tidak lancar lainnya
16 8.252.604.960
8.221.252.268 8.581.666.210
Other Non- Current Assets
Jumlah Aset Tidak Lancar 465.551.175.363
466.876.024.725 448.789.724.498
Total Non Current Assets JUMLAH ASET
1.533.708.564.241 1.249.763.660.131
1.297.630.005.512 TOTAL ASSETS
Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Halaman 1 Page
419 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION
31 DESEMBER 2015, 2014 dan 1 Januari 2014 31 Desember 2013 DECEMBER 31, 2015, 2014 and January 1, 2014 December 31, 2013
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Catatan Notes
31 Desember 2015 December 31 , 2015
31 Desember 2014 December 31 , 2014
1 Januari 2014 January 1, 2014 31
Desember 2013 December 31 , 2013
As restated As restated
LIABILITAS LIABILITIES
LIABILITAS JANGKA PENDEK CURRENT LIABILITIES
Pinjaman bank jangka pendek 2d,2e,17,38
239.619.567.887 223.779.656.509
199.154.049.563 Short term bank loans
Surat berharga yang diterbitkan Current portion of Medium
jatuh tempo dalam satu tahun 23
5.175.000.000 -
119.253.853.328 Term Note
Bagian utang bank jangka panjang yang Current protion of Long-term
jatuh tempo dalam satu tahun 23
6.352.200.000 -
- Bank Loan
Utang usaha 2c, 2d, 2e,38
Trade payables - Pihak berelasi
18 18.589.636.093
7.768.649.588 2.756.424.270
- Related parties - Pihak ketiga
18 527.405.750.353
326.915.469.225 301.884.587.618
- Third parties Uang Muka Penjualan
2e, 19 12.359.778.709
11.457.015.667 3.734.743.187
Advances from customer Utang pajak
2s, 20 19.282.720.433
13.328.570.416 2.205.697.468
Taxes payables Biaya yang masih harus dibayar
2e, 21 17.945.247.232
17.243.021.171 41.750.130.326
Accrued expenses Pinjaman sewa pembiayaan Jk.panjang
Current portion of finance jatuh tempo dalam satu tahun
2e, 2f, 24 1.220.266
73.216.000 163.283.998
lease liabilities
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 846.731.120.973
600.565.598.576 670.902.769.758
Total Current Liabilities LIABILITAS JANGKA PANJANG
NON-CURRENT LIABILITIES
Pinjaman bank jangka panjang 2d, 2e, 22
10.609.852.460 15.627.107.799
- Long term bank loans
Surat berharga yang diterbitkan Non-current portion of medium
Jangka Panjang 23
39.121.450.000 -
- term notes
Pinjaman sewa pembiayaan Non-current portion of
Jangka Panjang 2e, 2f, 24
- 1.220.266
73.216.000 finance lease
Kewajiban imbalan pasca kerja 2q, 25
44.537.244.065 45.867.708.387
45.218.674.039 Post-employment benefit obligation
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 94.268.546.525
61.496.036.452 45.291.890.039
Total Non Current Liabilities JUMLAH LIABILITAS
940.999.667.498 662.061.635.028
716.194.659.797 TOTAL LIABILITIES
EKUITAS EQUITY
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA EQUITY ATTRIBUTABLE TO
PEMILIK ENTITAS INDUK OWNERS OF THE PARENT ENTITY
Modal saham Share capital
Modal dasar - 10.000.000.000 saham, Authorized - 10,000,000,000 shares,
Modal ditempatkan dan disetor penuh Issued and fully paid
sebanyak 3.099.267.500 lembar saham 3,099,267,500 shares
dengan nilai nominal Rp100 per lembar 2m, 27
309.926.750.000 309.926.750.000
309.926.750.000 with par value Rp100 per share
Tambahan modal disetor 2m, 28
75.100.356.176 75.100.356.176
75.100.356.176 Additional paid-in capital
Saldo laba: Retained earnings:
Ditentukan penggunaannya 1.271.553.449
1.271.553.449 1.271.553.449
Appropriated Belum ditentukan penggunaannya
Unappropriated Sejak 30 September 2011 dimana defisit
From September 30, 2011, its deficit sebesar Rp57.661.903.925 telah
amounted to Rp57,661,903,925 has dieliminasi melalui
been eliminated by kuasi -reorganisasi
206.355.787.450 201.347.694.523
195.084.765.254 Quasi-reorganization
Keuntungan belum direalisasi atas Unrealized gain on available for sale
aset keuangan tersedia untuk dijual 2e
50.585.449 50.585.449
50.585.449 financial assets
Total ekuitas yang dapat diatribusikan Total equity attributable to owners
kepada pemilik entitas induk 592.705.032.524
587.696.939.597 581.434.010.328
of the parent entity Total of Owner Equity
Kepentingan Non Pengendali 2b, 26
3.864.220 5.085.506
1.335.387 Non-Controlling Interest
JUMLAH EKUITAS 592.708.896.744
587.702.025.103 581.435.345.715
TOTAL EQUITY JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
1.533.708.564.241 1.249.763.660.131
1.297.630.005.512 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Halaman 2 Page
420 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND
KONSOLIDASIAN OTHER COMPREHENSIVE INCOME
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 dan 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 and 2014
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Catatan Notes
31 Desember 2015 December 31 , 2015
31 Desember 2014 December 31 , 2014
As Restated
Penjualan bersih 2p, 29
1.621.898.667.657 1.381.436.578.115
Net sales Beban pokok penjualan
2p, 30 1.291.844.221.034
1.069.010.401.518 Cost of goods sold
LABA BRUTO 330.054.446.623
312.426.176.597 GROSS PROFIT
Beban penjualan 2p,31
170.602.072.659 178.691.719.923
Selling expenses Beban umum dan administrasi
2p, 32 97.041.063.397
91.559.637.202 General and administrative expenses
Kerugian keuntungan lain-lain Neto 34
7.482.437.301 4.536.847.747
Other expense income - net
LABA RUGI USAHA 54.928.873.266
46.711.667.219 OPERATING PROFIT LOSS
Beban keuangan 2p, 33
40.779.317.582 38.997.531.449
Finance expenses Bagian rugi laba dari entitas asosiasi
11 25.582.053
54.850.931 Share in Net Profit of Associate
LABA SEBELUM PAJAK 14.175.137.737
7.768.986.701 PROFIT BEFORE TAX
` Beban Pajak Penghasilan
Income Taxes Expense Pajak Kini
2t, 35 3.583.109.000
404.407.896 Current tax
Pajak Tangguhan 2t, 35
4.026.321.318 5.924.241.128
Deferred tax
Jumlah Penghasilan Beban Pajak 7.609.430.318
6.328.649.024 Total Income Expense Tax
LABA RUGI TAHUN BERJALAN 6.565.707.419
1.440.337.677 PROFIT FOR THE YEAR
Pos-pos yang tidak akan direklasifikasikan Items not subsequently reclassified
ke laba-rugi to profit - loss
Penilaian kembali imbalan pasca kerja 25
2.078.457.418 6.428.455.613
Remeasurement of post-employment benefit Beban Pajak Terkait
519.614.359 1.607.113.904
Related income tax
Laba rugi komprehensif lainnya tahun berjalan, Other comprehensive income loss for the year
berjalan, setelah pajak 1.558.843.059
4.821.341.709 for the year, after tax
LABA RUGI KOMPERHENSIF TAHUN BERJALAN 5.006.864.360
6.261.679.386 Total comprehensive income for the year
Laba rugi yang dapat diatribusikan kepada: Profit loss attributable to:
Pemilik entitas induk 6.566.935.986
1.441.587.983 Owners of the Parent
Kepentingan nonpengendali 2b, 26
1.228.567 1.250.305
Non-controlling interest
Comprehensive Income loss attributable to: Kepada:
Comprehensive Income loss attributable to:
Pemilik entitas induk 5.008.085.646
6.262.929.268 Owners of the Parent
Kepentingan nonpengendali 2b
1.221.286 1.249.882
Non-controlling interest
LABA RUGI BERSIH PER SAHAM 2.u
1,62 2,02
EARNINGS PER SHARE
Setelah penyajian kembali Lihat catatan 43 As Restated refer to note 43
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan integral part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Laba rugi Komprehensif yang dapat diatribusikan
Halaman 3 Page
Anal isis dan P
embahasan Manajemen
Management Discussi
on And Anal ysis
T ata K
elola P er
usahaan
Cor por
ate Go ve
rnance
Menuju K ebe
rlanju tan
T o
wards Sus tai
nabi lity
421
Annual Repor
t 2015
PT Indofar ma P
e r
s e
ro Tbk
M anag
ing sustainabilit
y f or Ex
cellent P er
for mance
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 FOR THE YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Saldo per 31 Desember 2013 309.926.750.000
75.100.356.176 50.585.449
1.271.553.449 204.442.774.206
590.792.019.280 1.348.609
590.793.367.889 Balance December 31, 2013
- -
- -
9.358.008.952 9.358.008.952
13.222 9.358.022.174
27, 28 309.926.750.000
75.100.356.176 50.585.449
1.271.553.449 195.084.765.254
581.434.010.328 1.335.387
581.435.345.715 -
5.000.000 5.000.000
Non - controling Interest Laba rugi tahun berjalan
26 -
- -
- 1.441.587.983
1.441.587.983 1.250.305
1.440.337.677 Profit loss for the year
Pengukuran kembali imbalan pasca kerja
- -
- -
4.821.341.286 4.821.341.286
424 4.821.341.710
27, 28 309.926.750.000
75.100.356.176 50.585.449
1.271.553.449 201.347.694.523
587.696.939.597 5.085.506
587.702.025.102
Non - controling Interest Laba rugi tahun berjalan
26 -
- -
- 6.566.935.986
6.566.935.986 1.228.567
6.565.707.419 Profit loss for the year
Pengukuran kembali imbalan pasca kerja
- -
- -
1.558.843.059 1.558.843.059
7.281 1.558.835.778
Saldo per 31 Desember 2015 27, 28
309.926.750.000 75.100.356.176
50.585.449 1.271.553.449
206.355.787.450 592.705.032.524
3.864.220 592.708.896.744
Balance, December 31 ,2015
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an integral
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan part of these consolidated financial statements taken as a whole.
Penyesuaian sehubungan PSAK 24 Revisi 2013
Adjustment in
relation to
the adoption of PSAK 24 revised 2013
Total Ekuitas Total Equity
Remeasurement of post- employment benefit
Saldo per 1 Januari 2014 disajikan kembali
Balance as
January 1,
2014 as restated
Remeasurement of post- employment benefit
Saldo per 31
Desember 2014 disajikan kembali
Balance, December 31 ,2014 as restated
H a
l 4
p a
g e
Total Ekuitas Diatribusikan Ke
Pemilik Induk Total Equity Attributable
to Owner of the Parents
Kepentingan Non-
Pengendali Non-
Controlling Interest
Kepentingan non pengendali
Kepentingan non pengendali
Ditentukan Penggunaannya
Appropriated Tidak Ditentukan
Penggunaannya Unappropriated
Catatan Notes
Modal Disetor Fully Paid Capital
Tambahan Modal Disetor
Additional Paid in Capital
Keuntungan Aset
Keuangan Unrealized
gain on Available for
Sale Saldo Laba Retained Earnings
Halaman 4 Page
422 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOW
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
31 Desember 2015 December 31 , 2015
31 Desember 2014 December 31 , 2014
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOW FROM OPERATING ACTIVITIES
Penerimaan kas dari pelanggan 2.040.328.498.015
1.821.876.311.127 Cash receipts from customers
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan 1.963.047.906.860
1.712.629.378.941 Cash paid to suppliers and employees
Pajak penghasilan 114.611.838
3.006.342.128 Income tax paid
Pembayaran bunga 40.779.317.582
38.997.531.449 Interest paid
Penerimaan restitusi pajak 97.898.323.924
81.483.842.999 Receipts from tax refund
134.284.985.659 148.726.901.608
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOW FROM INVESTING ACTIVITIES
Penerimaan penghasilan sbunga simpanan 192.312.511
1.060.572.931 Interest received from bank deposit
Perolehan aset tak berwujud 6.623.073.022
8.311.186.868 Purchases of intangible asset
Proceeds from sale of Hasil penjualan aktiva tetap
1.705.981.400 600.000.000
Property plant and equipment Hasil penjualan Properti Investasi
1.331.562.000 -
Proceeds from sale of Investment property Pembelian Aset Tetap
16.330.817.594 47.736.789.366
Purchases of property, plant, equipment
Kas Bersih digunakan untuk aktivitas investasi 19.724.034.705
54.387.403.303 ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
CASH FLOW FROM FINANCING ACTIVITIES
Penerimaan Hutang Bank 384.983.738.346
242.204.119.189 Proceeds from Bank Loans
Pembayaran Hutang Bank 367.808.882.308
201.951.404.443 Payments of Bank Loans
Pelunasan Penerbitan Utang Jangka Menengah 45.000.000.000
120.000.000.000 Payment Issuance of Medium Term Notes
62.174.856.038 79.747.285.254
176.735.806.993 14.592.213.051
KAS DAN SETARA KAS AWAL PERIODE 135.754.602.477
121.432.026.244
Pengaruh Perubahan Kurs Mata Uang Asing 982.257.196
269.636.818 Effects of foreign exchange rate changes
KAS DAN SETARA KAS AKHIR PERIODE 313.472.666.666
135.754.602.477
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
- -
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan bagian yang The accompanying notes to the consolidated financial statement are an
The accompanying notes to the consolidated financial statement an integral tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
integral part of these consolidated financial statements taken as a whole. part of these consolidated financial statements taken as
NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING PERIOD
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF PERIOD
FOR YEARS ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi Net cash generated from operating activities
Net cash used in investing activities
Kas Bersih diperoleh dari digunakan untuk aktivitas pendanaan
Net cash generated from used in financing activities
KENAIKAN PENURUNAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014
Halaman 5 Page
423 Annual Report
2015 PT Indofarma Persero Tbk Managing sustainability for Excellent Performance
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014
DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2014 AND JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Halaman 6 Page
1. UMUM
1. GENERAL INFORMATION
a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum
PT Indonesia Farma Tbk, disingkat dengan PT Indofarma Persero Tbk dan selanjutnya disebut “Perusahaan” didirikan
berdasarkan akta No.1 tanggal 2 Januari 1996 dan diubah dengan akta No.134 tanggal 26 Januari 1996 keduanya dari
Notaris Sutjipto, SH. Akta pendirian ini telah disahkan dengan Surat Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia No.C2-
2122.HT.01.01.TH.96 tanggal 13 Februari 1996 dan diumumkan dalam Berita Negara No.43 tanggal 28 Mei 1996, Tambahan
No.4886. Anggaran dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No.81 tanggal 23 Juni 2008
dari Notaris Imas Fatimah, SH untuk disesuaikan dengan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Akta perubahan ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan
Surat Keputusan No.AHU-59223.AH.01.02 tahun 2008 tanggal 5 September 2008.
a. Establishment and General Information
PT Indonesia Farma Tbk, known as PT Indofarma Persero Tbk the “Company”, was established based on Deed No.1
dated January 2, 1996 as amended by Deed No.134 dated January 26, 1996 both of Notary Sutjipto, SH. The Deed of
Establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic Indonesia in his Decision Letter No.C2-
2122.HT.01.01.TH.96, dated February 13, 1996, and was published in the State Gazette No.43, dated May, 28, 1996,
Supplement No.4886. The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently by Deed
No.81 dated June 23, 2008 of Notary Imas Fatimah, SH., concerning the revision of the regulation. This amendment
was approved by the Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No.AHU-
59223.AH.01.02 dated September 5, 2008.
Pada awalnya, perusahaan merupakan sebuah pabrik obat yang didirikan pada tahun 1918 dengan nama pabrik Obat Manggarai.
Pada tahun 1950, Pabrik Obat Manggarai ini diambil alih oleh Pemerintah Republik Indonesia dan dikelola oleh Departemen
Kesehatan. Pada tahun 1979, nama pabrik obat ini diubah menjadi Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan.
Kemudian, berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik indonesia PP No.20 tahun 1981, Pemerintah menetapkan Pusat
Produksi Farmasi Departemen Kesehatan menjadi Perusahaan Umum Indonesia Farma Perum Indofarma. Selanjutnya pada
tahun 1996, status badan hukum Perum Indofarma diubah menjadi Perusahaan Perseroan Persero berdasarkan PP No.34
tahun 1995. pada 2001, Perusahaan menjadi perusahaan terbuka sebagaimana dalam poin “b”.
Originally, the Company was a pharmaceutical factory established in 1918 under the name Pabrik Obat Manggarai.
In 1950, Pabrik Obat Manggarai was taken over by the Government of the Republic of Indonesia and managed by
the Department of Health. In 1979, the Company’s name was changed to Pusat Produksi Farmasi Departemen Kesehatan.
Based on Regulation of the Government of the Republic of Indonesia PP No.20 year 1981, the Company’s name
became Perusahaan Umum Indonesia Farma Perum Indofarma. In 1996, based on Government Regulation No.34
year 1995, the legal status of Perum Indofarma was changed to become state Owned Limited Company Persero. In 2001,
the Company has become a public company as disclosed in point “b”.
Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, maksud dan tujuan pendirian Perusahaan adalah melaksanakan dan
menunjang kebijakan serta program Pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, khususnya
di bidang farmasi, diagnostik, alat kesehatan, serta industri produk makanan, dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan
Terbatas. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, its goals and objectives are to implement and
support the Government’s economic and national development programs and policies particularly in
pharmaceutical, diagnostics, medical devices and food industries, while adhering to the principles of a Limited
Liability Company. To achieve its goals and objectives, the Company may engage in the following activities:
Memproduksi bahan baku dan bahan penolong farmasi serta bahan kimia termasuk agrokimia, baik sendiri maupun atas
dasar lisensi atau pembuatan atas dasar upah; Producing pharmaceutical raw and indirect materials, and
chemical materials including agrochemical by itself or under license or contract with other parties;
Memproduksi obat jadi seperti obat-obatan esensial, obat generic, obat nama dagang, obat tradisional, kosmetik, alat
kesehatan, diagnostic, kontrasepsi serta produk makanan baik yang ada hubungannya dengan pemeliharaan
dan peningkatan kesehatan maupun yang bersifat umum
termasuk untuk hewan, baik sendiri maupun atas dasar lisensi atau pembuatan dasar upah;
Producing of finished goods such as essential medicine, generic medicine, branded medicine, traditional medicine,
cosmetics, medical devices, diagnostics and contraceptives. The Company also produces food products
or any those related with health care and health improvement including animal food products. The
Company produces such goods by itself or under license or contract with other parties;
424 Laporan Tahunan
2015 PT Indofarma Persero Tbk Menjaga Kinerja Berkelanjutan Untuk Performa yang Prima
PT INDOFARMA PERSERO Tbk PT INDOFARMA PERSERO Tbk
DAN ENTITAS ANAK AND SUBSIDIARIES
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2015, 2014 AS OF DECEMBER 31, 2015, 2014
DAN 1 JANUARI 2014 31 DESEMBER 2014 AND JANUARY 1, 2014 DECEMBER 31, 2013
SERTA UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2015 DAN 2014 AND FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 AND 2014
Dinyatakan dalam Rupiah Penuh Expressed in Full Rupiah
Halaman 7 Page
1. UMUM Lanjutan
1. GENERAL INFORMATION Continued
a. Sejarah Pendirian dan Informasi Umum lanjutan