233
4. Perlu kebijakan yang mendukung dan
menjamin tercapainya koordinasi antar institusi terkait sehingga
koordinasi berjalan efektif dan pengintegrasian program pengentasan kemiskinan secara terpadu dan pengurangan
jumlah daerah tertinggal dapat diwujudkan.
5. Daerah tertinggal mendapat dukungan program dari Dinas PU untuk lepas dari status daerah tertinggal, namun
kinerjanya tidak dianalisis dalam prioritas ini. 6. Bappeda sebagai koordinator program perencanaan dan
kerjasama untuk daerah tertinggal perlu menegaskan kembali siapa atau institusi apa yang perlu dikoordinir dan
apa dan bagaimana pelaksanaan tugas masing-masing institusi yang terlibat. Tujuannya adalah agar terjalin
pengintegrasian kegiatan dalam program pengurangan daerah tertinggal. Mungkin perlu juga dikaitkan dengan
program yang ada di Biro Pemerintahan sebagai unit pemerintahan terkecil dalam struktur pemerintah saat ini,
namun belum masuk kedalam SKPD yang akan merealisasikan prioritas Pengurangan Tingkat Kemiskinan,
Pengangguran Dan Daerah Tertinggal ini.
8.5 Prioritas 9:
Pembangunan Infrastruktur
Penunjang Ekonomi Rakyat
Infrastruktur dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik dan sosial yang diperlukan untuk jaminan
terlaksananya perekonomian rakyat dan juga sektor privat. Infrastruktur adalah kebutuhan dasar yang berfungsi sebagai
layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berjalan dengan baik. Istilah infrastruktur umumnya
merujuk kepada hal teknis atau fisik yang sangat diperlukan untuk menggerakkan perekonomian. Infrastruktur teknis
dapat berupa jalan, kereta api, air bersih, bandara, kanal, waduk,
tanggul, pengelolahan
limbah, perlistrikan,
telekomunikasi dan pelabuhan. Selain itu istilah infrastruktur dapat pula berarti infrastruktur sosial yang merupakan
kebutuhan dasar untuk kepentingan sosial seperti antara lain sekolah dan rumah sakit.
234
Hingga akhir tahun 2012, kualitas infrastruktur Indonesia
dinilai Standard
Chartered Bank,
hanya memperoleh nilai 3,7 dari skor tertinggi 7 poin. Nilai
tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat 92 sehingga termasuk
terendah se-Asia,
turun sepuluh
tingkat dibandingkan tahun sebelumnya. Kualitas infrastruktur
Indonesia hanya memperoleh nilai 3,4 untuk jalan; untuk rel kereta api 3,2, pelabuhan 3,6, bandara 4,2, dan listrik
3,9 dengan rata-rata nilai tersebut hanya 3,7. Indonesia hanya sedikit lebih baik dibanding Filipina. Dibandingkan
Indonesia, kualitas infrastruktur India, China, Thailand, Malaysia dan Singapura memiliki peringkat yang lebih tinggi.
India berada di peringkat ke-87, China ke-69, Thailand ke-49, Malaysia ke-29 dan Singapura ke-2.
Gambar 8.1
Perbandingan PenganggaranInfrastrukturterhadap PDB di Asia Kompas, 05122012
Gambar 8.2
Peta Infrastruktur Sumatera Barat Peta Infrastruktur Indonesia, PII 2012
Secara umum Peta infrastruktur Provinsi Sumatera Barat yang diinventaris oleh Depatemen Pekerjaan Umum
235
dari tahapan akhir RPJM 2005-2010 hingga tahun ini relatif tidak berubah. Namun demikian secara detail pembangunan
yang dilaksanakan dalam beberapa tehun terahir telah meningkatkan kwalitas dan kwantitas dari infrastruktur.
Dalam kegiatan pembangunan untuk menunjang pengembangan
ekonomi rakyat
di Sumatera
Barat, infrastruktur memerlukan anggaran terbesar dibandingkan
dengan bidang lainnya. Besarnya dana yang diperlukan dalam pengembangan infrastruktur membuat Pemerintah Provinsi
Sumbar untuk menghimbau kepada pihak swasta turut bersinergi dalam pembangunan infrastruktur di Sumbar
seperti jembatan, jalan, energi, dan fasilitas umum lainnya. Keterlibatan pihak swasta dalam bersinergi membangun
daerah dapat membantu secara signifikan dalam peningkatan aktivitas dan kegiatan perekonomian.
8.5.1. Evaluasi Kinerja Hasil Outcome
Berdasarkan perbandingan antara target dan realisasi terhadap indikator yang ditetapkan untuk menilai kinerja
pelaksanaan RPJMD tahun 2010-2015, maka kinerja Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat dapat
dievaluasi sebagai berikut. Secara umum hingga tahun 2012, kinerja dalam Pembangunan infrastruktur cukup baik. Hal ini
dapat dilihat dari hampir semua indikator utama dapat direalisasikan hingga melebihi target yang ditetapkan. Jumlah
embung terbangun dan Panjang jembatan juga ditambahkan sebagai indikator untuk menilai kinerja pembangunan
infrastruktur, meskipun dalam RPJMD keduanya tidak ditetapkan. Jumlah embung terbangun secara total pada
tahun 2012 tidak terpenuhi, namun target pembangunan embung pada tahun 2012 dapat tercapai. Untuk kedepannya
perlu ditingkatkan kegiatan pembangunan embung untuk mengejar ketertinggalan dari target pembangunan embung
secara total.
236 Tabel 8.20
Capaian indikator infrastruktur
TARGET REALISASI
TARGET REALISASI
2013 2014
2015 Kemantapan Jalan
Provinsi 80
82 83
83 83,5
85 86
88 Panjang Irigasi
Terbangun Km 2311
2.313 6015
2.316 7015
2.319 2.322
2.325 Cakupan Layanan
Listrik 90
91 91
92 93,96
93 94
95 Jumlah Embung
terbangun per tahun 7
2 1
2 2
2 2
2 Jembatan Provinsi
Terbangun M 163
25 42
100 225
100 100
100 2011
2012 INDIKATOR UTAMA
TAHUN 2010 TARGET
8.5.2. Trend Kinerja Makro 3 tahun
Kemantapan jalan adalah ruas jalan dengan kondisi baik dan sedang yang dapat melayani lalu lintas dengan baik.
Sedangkan pengertian ruas jalan tidak mantap adalah ruas jalan yang dalam kenyataannya sehari-hari masih berfungsi
melayani lalu lintas dengan kondisi rusak ringan dan rusak berat. Tingkat kemantapan jalan provinsi meningkat dari 80
pada tahun 2010 menjadi 83.5 pada tahun 2012 yang berarti melampaui target yang ditetapkan. Walaupun secara
akumulasi nilai kemantapan jalan meningkat, akan tetapi kinerja pembangunan kemantapan jalan cenderung menurun.
Pada tahun 2011 kematapan jalan provinsi meningkat 3, sedangkan pada tahun 2012 pelaksanaan pembangunan
hanya meningkatkan 0.5 dari nilai kemantapan jalan. Hal ini menggambarkan kecenderungan penurunan kinerja dari
Pemerintahan
Provinsi dalam
bidang infrastruktur.
Kecenderungan ini perlu diwaspadai mengingat target indikator kemantapan jalan pada tahun 2013 harus
ditingkatkan sebanyak 1.5 dari kondisi tahun 2012.
237 Tabel 8.21
Capaian Kemantapan Jalan Provinsi tahun 2010-2015
INDIKATOR UTAMA
Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Kemantapan Jalan
Provinsi 80
Target 82
83 85
86 88
Realisasi 83
83.5
Capaian pembangunan panjang irigasi terbangun melebihi target sangat mencolok. Pada tahun pertama RPJM
peningkatan panjang irigasi sekitar 3 kali lipat dari panjang target yang ditetapkan. Sedangkan pada tahun ke-2,
pertambahan panjang irigasi hingga 1000 Km juga masih sangat besar dibanding target peningkatan yang hanya 3 Km.
Hal ini menunjukkan program pembangunan terkait dengan hal tersebut kurang direncanakan dengan baik. Untuk itu
perlu dilakukan analisis untuk merumuskan kembali arah dan penyesuaian target terhadap rencana pembangunan yang
terkait dengan hal tersebut agar kegiatan pembangunan lebih terarah.
Tabel 8.22 Capaian Panjang Irigasi tahun 2010-2015
INDIKATOR UTAMA
Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Panjang Irigasi Terbangun Km
2,311 Target
2,313 2,316
2,319 2,322
2,325 Realisasi
6,015 7,015
Target pembangunan bidang energi dengan indikator Cakupan Layanan Listrik , mempunyai kecenderungan
yang baik dari dalam setiap tahunnya. Capaian pada tahun 2012 hampir sama dengan target yang ditetapkan pada tahun
2014 sebesar 94. Apabila kinerja tetap dipertahankan, maka kemungkinan pada tahun 2015 cakupan layanan listrik
akan mendekati nilai 100 . Untuk itu kinerja yang baik ini minimal harus dipertahankan.
238
Target jumlah embung terbangun pada tiap tahunnya sebanyak 2 unit. Pada tahun 2011 hanya 1 unit yang
terbangun, sedangkan
pada tahun
2012, kinerja
pembangunan embung membaik sesuai dengan target. Untuk menggambarkan
perkembangan capaian
pembangunan terkait dengan jumlah embung, maka digambarkan jumlah
embung secara total yang merupakan akumulasi dari jumlah pembangunan embung setiap tahunnya seperti pada
Tabel8.23. Agar target jumlah embung terbangun dapat dicapai, maka perlu ditingkatkan kinerja dari SKPD terkait
sehingga pada akhir tahun RPJM dapat dicapai target total embung terbangun sebanyak 17 unit.
Tabel 8.23 Cakupan Layanan Listrik tahun 2010-2015
INDIKATOR UTAMA
Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Cakupan Layanan Listrik
90 Target
91 92
93 94
95 Realisasi
91 93.96
Tabel 8.24 Jumlah total embung terbangun tahun 2010-2015
INDIKATOR UTAMA
Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Jumlah Total Embung Terbangun
Buah 7
Target 9
11 13
15 17
Realisasi 8
10
Kinerja pembangunan
terkait dengan
panjang jembatan adalah baik dimana setiap tahunnya melebih target
dari yang ditetapkan. Capaian pada tahun 2012 telah melebihi taget yang ditetapkan pada tahun 2013. Kinerja ini perlu
dipertahankan memngingat
infrastruktur jembatan
merupakan fasilitas penghubung yang melancarkan akses antar dua sisi sungai yang sangat diperlukan untuk
menunjang segala kegiatan dalam kehidupan.
239 Tabel 8.25
Panjang jembatan terbangun tahun 2010-2015
INDIKATOR UTAMA
Tahun
2010 2011
2012 2013
2014 2015
Jembatan Provinsi
Terbangun M 163
Target 25
100 100
100 100
Realisasi 42
225
8.5.3 Evaluasi Kinerja Program 2011,2012
Untuk melihat
kinerja program
Pembangunan infrastruktur, maka perlu ditinjau sasaran yang ingin dicapai
sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2010-2015 yaitu: 1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan;
2. Tersedianya perumahan dan pemukiman masyarakat; 3. Meningkatnya pengendalian dan pemanfaatan ruang;
4. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air; 5. Meningkatnya sarana dan prasarana transportasi darat,
laut, dan udara; 6. Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan energi
listrik. Sedangkan
arah kebijakan
untuk prioritas
pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi rakyat adalah: meningkatkan investasi swasta dalam pembangunan
infrastruktur, membangun jalan dan jembatan sesuai kebutuhan, membangun jalan dan jembatan penunjang
ekonomi rakyat, membangun jalan dan jembatan penunjang pariwisata, membangun jalan dan jembatan untuk evakuasi
bencana, mengembangkan infrastruktur kawasan khusus, membangun prasarana jalan strategis antar daerah,
membangun perumahan masyarakat, menata bangunan dan lingkungan pemukiman, mengelola jaringan irigasi, rawa dan
pengairan lainnya, mengelola konservasi sungai, danau, dan sumber air lainnya, mengembangkan angkutan kereta api,
membangun dan rahabilitasi sarana dan fasilitas jalan, membangun dan rehabilitasi angkutan sungai, danau, dan
240
penyeberangan, mengembangkan komunikasi dan informasi, mengembangkan dan memelihara moda transportasi laut,
mengembangkan dan memelihara moda transportasi udara, merencanakan dan mengendalikan pemanfaatan ruang,
menyusun regulasi dan pengelolaan energi, mengembangkan energi kelistrikan, menyusun regulasi dan mengendalikan
pemanfaatan tambang mineral,
Secara umum capaian kinerja program-program dalam prioritas Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi
Rakyat adalah cukup baik. Pada tahun 2011 capaian secara keseluruhan adalah 97 dan pada tahun 2012 adalah 95
Tabel 9.7. Terdapat sedikit penurunan capaian yang disebabkan adanya kendala-kendala dalam pelaksanaan
kegiatan. Dari segi pendanaan untuk Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat, terjadi penigkatan
yang sangat besar hingga hampir 50 pada tahun 2012. Hal ini disebabkan adanya peningkatan anggaran dan juga
munculnya progam yang dilaksanakan pada tahun 2012 tetapi belum dilaksanakan pada tahun sebelumnya.
241 Tabel 8.26
Program infrastruktur 2011 dan 2012
No PROGRAM
TAHUN 2011 TAHUN 2012
SKPD INPUT
OUT PUT INPUT
OUT PUT
DANA Rp jt
REALISASI Rp jt
DANA Rp jt
REALISASI Rp jt
1 Program
Pengembangan Dan Pengelolaan
Jaringan Irigasi, Rawa Dan
Jaringan Pengairan
Lainnya 55.901
47.519 85
96 78.983
75.519 96
97 Dinas PSDA
2 Program
Pengembangan Dan Pengelolaan
Dan Konservasi Sungai, Danau
Dan Sumber Daya Air Lainnya
20.404 19.667
96 100
25.736 22.823
89 94
Dinas PSDA 3
Program Penyediaan Dan
Pengolahan Air Baku
910 869
95 100
1.010 1.000.18
4.800 99
100 Dinas PSDA
4 Program
Pengendalian Banjir Dan
Pengamanan Pantai
62.761 47.148
75 100
92.265 86.330
94 99
Dinas PSDA 5
Program Pembangunan
Jalan Dan Jembatan
209.440 194.113
93 98
264.832 257.493
97 100
Dinas Prasjal
Tarkim 6
Program Rehabilitasi Dan
Pemeliharaan Jalan Dan
Jembatan 28.770
27.152 94
99 40.038
39.989 100
100 Dinas
Prasjal Tarkim
7 Program
Pengembangan Perumahan
1.065 979
92 100
1.467 1.354
95 100
Dinas Prasjal
Tarkim 8
Program Pengembangan
Sistem Pengelolaan Air
Minum Dan Air Limbah
20.904 19.102
91 100
20.162 18.816
93 100
Dinas Prasjal
Tarkim 9
Program Pembangunan
Infrastruktur Perdesaaan
1.162 880
76 85
24.759 20.249
82 100
Dinas Prasjal
Tarkim 10
Program Bimbingan Teknis
Peningkatan Jasa Konstruksi
691 585
85 100
1.075 958
89 100
Dinas Prasjal
Tarkim 11
Program Penataan
Bangunan Dan Lingkungan
53.790 50.404
94 73
62.805 56.192
89 92
Dinas Prasjal
Tarkim 12
Program Perencanaan
Tata Ruang 1.526
1.522 100
100 3.307
3.131 95
100 Dinas
Prasjal Tarkim
13 Program
Pengendalian Pemanfaatan
Ruang 1.446
1.380 95
100 100
Dinas Prasjal
Tarkim 14
Program Rehabilitasi,
Pemeliharaan Dan
Pembangunan Prasarana Dan
Fasilitas LLAJ 10.415
1.740 17
88 2.864
2.738 96
100 Dishub
Kominfo 15
Program Pengendalian
Dan Pengamanan Lalu Lintas
1.581 1.337
85 95
1.516 1.332
88 91
Dishub Kominfo
16 Porgram
Pemeliharaan, Rehabilitasi Dan
Peningkatan Transportasi Laut
649 597
92 100
959 931
97 100
Dishub Kominfo
17 Porgram
Rehabilitasi Dan Pemeliharaan
Transportasi 306
236 77
100 350
230 66
100 Dishub
Kominfo
242
No PROGRAM
TAHUN 2011 TAHUN 2012
SKPD INPUT
OUT PUT INPUT
OUT PUT
DANA Rp jt
REALISASI Rp jt
DANA Rp jt
REALISASI Rp jt
Udara 18
Program Pembinaan
Pengembangan Bidang
Ketenagalistrikan 2.330
2.113 91
103 2.825
1.977 70
88 Dinas ESDM
19 Program
Penyempurnaan Restrukturisasi
Dan Reformasi Sarana Dan
Prasarana Energi Dan Kelistrikan
370 295
80 100
319 290
91 100
Dinas ESDM 20
Program Pengembangan
Angkutan Kereta Api
9.829 9.050
92 89
Dishub Kominfo
21 Program
Peningkatan Sarana Dan
Prasarana Ke Bina Margaan
1.337 1.330
99 100
Dinas Prasjal
Tarkim 22
Program Pemberdayaan
Komunitas Perumahan
11.560 11.035
95 100
Dinas Prasjal
Tarkim 23
Program Peningkatan
Kinerja Pengelolaan
Persampahan Drainase
5.392 4.243
79 23
Dinas Prasjal
Tarkim 24
Program Pengelolaan,
Pembinaan Dan Pengawasan
Investasi Sumberdaya
Mineral Dan Batubara
942 818
87 99
Dinas ESDM
T o t a l 474.427
417.647 88
97 654.341
617.842 94
95
243
d. Trend Kinerja Program