Prioritas 9: Midterm Review RPJMD 2010 2015

233 4. Perlu kebijakan yang mendukung dan menjamin tercapainya koordinasi antar institusi terkait sehingga koordinasi berjalan efektif dan pengintegrasian program pengentasan kemiskinan secara terpadu dan pengurangan jumlah daerah tertinggal dapat diwujudkan. 5. Daerah tertinggal mendapat dukungan program dari Dinas PU untuk lepas dari status daerah tertinggal, namun kinerjanya tidak dianalisis dalam prioritas ini. 6. Bappeda sebagai koordinator program perencanaan dan kerjasama untuk daerah tertinggal perlu menegaskan kembali siapa atau institusi apa yang perlu dikoordinir dan apa dan bagaimana pelaksanaan tugas masing-masing institusi yang terlibat. Tujuannya adalah agar terjalin pengintegrasian kegiatan dalam program pengurangan daerah tertinggal. Mungkin perlu juga dikaitkan dengan program yang ada di Biro Pemerintahan sebagai unit pemerintahan terkecil dalam struktur pemerintah saat ini, namun belum masuk kedalam SKPD yang akan merealisasikan prioritas Pengurangan Tingkat Kemiskinan, Pengangguran Dan Daerah Tertinggal ini.

8.5 Prioritas 9:

Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat Infrastruktur dapat didefinisikan sebagai kebutuhan dasar fisik dan sosial yang diperlukan untuk jaminan terlaksananya perekonomian rakyat dan juga sektor privat. Infrastruktur adalah kebutuhan dasar yang berfungsi sebagai layanan dan fasilitas yang diperlukan agar perekonomian dapat berjalan dengan baik. Istilah infrastruktur umumnya merujuk kepada hal teknis atau fisik yang sangat diperlukan untuk menggerakkan perekonomian. Infrastruktur teknis dapat berupa jalan, kereta api, air bersih, bandara, kanal, waduk, tanggul, pengelolahan limbah, perlistrikan, telekomunikasi dan pelabuhan. Selain itu istilah infrastruktur dapat pula berarti infrastruktur sosial yang merupakan kebutuhan dasar untuk kepentingan sosial seperti antara lain sekolah dan rumah sakit. 234 Hingga akhir tahun 2012, kualitas infrastruktur Indonesia dinilai Standard Chartered Bank, hanya memperoleh nilai 3,7 dari skor tertinggi 7 poin. Nilai tersebut menempatkan Indonesia pada peringkat 92 sehingga termasuk terendah se-Asia, turun sepuluh tingkat dibandingkan tahun sebelumnya. Kualitas infrastruktur Indonesia hanya memperoleh nilai 3,4 untuk jalan; untuk rel kereta api 3,2, pelabuhan 3,6, bandara 4,2, dan listrik 3,9 dengan rata-rata nilai tersebut hanya 3,7. Indonesia hanya sedikit lebih baik dibanding Filipina. Dibandingkan Indonesia, kualitas infrastruktur India, China, Thailand, Malaysia dan Singapura memiliki peringkat yang lebih tinggi. India berada di peringkat ke-87, China ke-69, Thailand ke-49, Malaysia ke-29 dan Singapura ke-2. Gambar 8.1 Perbandingan PenganggaranInfrastrukturterhadap PDB di Asia Kompas, 05122012 Gambar 8.2 Peta Infrastruktur Sumatera Barat Peta Infrastruktur Indonesia, PII 2012 Secara umum Peta infrastruktur Provinsi Sumatera Barat yang diinventaris oleh Depatemen Pekerjaan Umum 235 dari tahapan akhir RPJM 2005-2010 hingga tahun ini relatif tidak berubah. Namun demikian secara detail pembangunan yang dilaksanakan dalam beberapa tehun terahir telah meningkatkan kwalitas dan kwantitas dari infrastruktur. Dalam kegiatan pembangunan untuk menunjang pengembangan ekonomi rakyat di Sumatera Barat, infrastruktur memerlukan anggaran terbesar dibandingkan dengan bidang lainnya. Besarnya dana yang diperlukan dalam pengembangan infrastruktur membuat Pemerintah Provinsi Sumbar untuk menghimbau kepada pihak swasta turut bersinergi dalam pembangunan infrastruktur di Sumbar seperti jembatan, jalan, energi, dan fasilitas umum lainnya. Keterlibatan pihak swasta dalam bersinergi membangun daerah dapat membantu secara signifikan dalam peningkatan aktivitas dan kegiatan perekonomian.

8.5.1. Evaluasi Kinerja Hasil Outcome

Berdasarkan perbandingan antara target dan realisasi terhadap indikator yang ditetapkan untuk menilai kinerja pelaksanaan RPJMD tahun 2010-2015, maka kinerja Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat dapat dievaluasi sebagai berikut. Secara umum hingga tahun 2012, kinerja dalam Pembangunan infrastruktur cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hampir semua indikator utama dapat direalisasikan hingga melebihi target yang ditetapkan. Jumlah embung terbangun dan Panjang jembatan juga ditambahkan sebagai indikator untuk menilai kinerja pembangunan infrastruktur, meskipun dalam RPJMD keduanya tidak ditetapkan. Jumlah embung terbangun secara total pada tahun 2012 tidak terpenuhi, namun target pembangunan embung pada tahun 2012 dapat tercapai. Untuk kedepannya perlu ditingkatkan kegiatan pembangunan embung untuk mengejar ketertinggalan dari target pembangunan embung secara total. 236 Tabel 8.20 Capaian indikator infrastruktur TARGET REALISASI TARGET REALISASI 2013 2014 2015 Kemantapan Jalan Provinsi 80 82 83 83 83,5 85 86 88 Panjang Irigasi Terbangun Km 2311 2.313 6015 2.316 7015 2.319 2.322 2.325 Cakupan Layanan Listrik 90 91 91 92 93,96 93 94 95 Jumlah Embung terbangun per tahun 7 2 1 2 2 2 2 2 Jembatan Provinsi Terbangun M 163 25 42 100 225 100 100 100 2011 2012 INDIKATOR UTAMA TAHUN 2010 TARGET

8.5.2. Trend Kinerja Makro 3 tahun

Kemantapan jalan adalah ruas jalan dengan kondisi baik dan sedang yang dapat melayani lalu lintas dengan baik. Sedangkan pengertian ruas jalan tidak mantap adalah ruas jalan yang dalam kenyataannya sehari-hari masih berfungsi melayani lalu lintas dengan kondisi rusak ringan dan rusak berat. Tingkat kemantapan jalan provinsi meningkat dari 80 pada tahun 2010 menjadi 83.5 pada tahun 2012 yang berarti melampaui target yang ditetapkan. Walaupun secara akumulasi nilai kemantapan jalan meningkat, akan tetapi kinerja pembangunan kemantapan jalan cenderung menurun. Pada tahun 2011 kematapan jalan provinsi meningkat 3, sedangkan pada tahun 2012 pelaksanaan pembangunan hanya meningkatkan 0.5 dari nilai kemantapan jalan. Hal ini menggambarkan kecenderungan penurunan kinerja dari Pemerintahan Provinsi dalam bidang infrastruktur. Kecenderungan ini perlu diwaspadai mengingat target indikator kemantapan jalan pada tahun 2013 harus ditingkatkan sebanyak 1.5 dari kondisi tahun 2012. 237 Tabel 8.21 Capaian Kemantapan Jalan Provinsi tahun 2010-2015 INDIKATOR UTAMA Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Kemantapan Jalan Provinsi 80 Target 82 83 85 86 88 Realisasi 83 83.5 Capaian pembangunan panjang irigasi terbangun melebihi target sangat mencolok. Pada tahun pertama RPJM peningkatan panjang irigasi sekitar 3 kali lipat dari panjang target yang ditetapkan. Sedangkan pada tahun ke-2, pertambahan panjang irigasi hingga 1000 Km juga masih sangat besar dibanding target peningkatan yang hanya 3 Km. Hal ini menunjukkan program pembangunan terkait dengan hal tersebut kurang direncanakan dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan analisis untuk merumuskan kembali arah dan penyesuaian target terhadap rencana pembangunan yang terkait dengan hal tersebut agar kegiatan pembangunan lebih terarah. Tabel 8.22 Capaian Panjang Irigasi tahun 2010-2015 INDIKATOR UTAMA Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Panjang Irigasi Terbangun Km 2,311 Target 2,313 2,316 2,319 2,322 2,325 Realisasi 6,015 7,015 Target pembangunan bidang energi dengan indikator Cakupan Layanan Listrik , mempunyai kecenderungan yang baik dari dalam setiap tahunnya. Capaian pada tahun 2012 hampir sama dengan target yang ditetapkan pada tahun 2014 sebesar 94. Apabila kinerja tetap dipertahankan, maka kemungkinan pada tahun 2015 cakupan layanan listrik akan mendekati nilai 100 . Untuk itu kinerja yang baik ini minimal harus dipertahankan. 238 Target jumlah embung terbangun pada tiap tahunnya sebanyak 2 unit. Pada tahun 2011 hanya 1 unit yang terbangun, sedangkan pada tahun 2012, kinerja pembangunan embung membaik sesuai dengan target. Untuk menggambarkan perkembangan capaian pembangunan terkait dengan jumlah embung, maka digambarkan jumlah embung secara total yang merupakan akumulasi dari jumlah pembangunan embung setiap tahunnya seperti pada Tabel8.23. Agar target jumlah embung terbangun dapat dicapai, maka perlu ditingkatkan kinerja dari SKPD terkait sehingga pada akhir tahun RPJM dapat dicapai target total embung terbangun sebanyak 17 unit. Tabel 8.23 Cakupan Layanan Listrik tahun 2010-2015 INDIKATOR UTAMA Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Cakupan Layanan Listrik 90 Target 91 92 93 94 95 Realisasi 91 93.96 Tabel 8.24 Jumlah total embung terbangun tahun 2010-2015 INDIKATOR UTAMA Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jumlah Total Embung Terbangun Buah 7 Target 9 11 13 15 17 Realisasi 8 10 Kinerja pembangunan terkait dengan panjang jembatan adalah baik dimana setiap tahunnya melebih target dari yang ditetapkan. Capaian pada tahun 2012 telah melebihi taget yang ditetapkan pada tahun 2013. Kinerja ini perlu dipertahankan memngingat infrastruktur jembatan merupakan fasilitas penghubung yang melancarkan akses antar dua sisi sungai yang sangat diperlukan untuk menunjang segala kegiatan dalam kehidupan. 239 Tabel 8.25 Panjang jembatan terbangun tahun 2010-2015 INDIKATOR UTAMA Tahun 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Jembatan Provinsi Terbangun M 163 Target 25 100 100 100 100 Realisasi 42 225

8.5.3 Evaluasi Kinerja Program 2011,2012

Untuk melihat kinerja program Pembangunan infrastruktur, maka perlu ditinjau sasaran yang ingin dicapai sebagaimana tertuang dalam RPJMD 2010-2015 yaitu: 1. Meningkatnya kuantitas dan kualitas jalan dan jembatan; 2. Tersedianya perumahan dan pemukiman masyarakat; 3. Meningkatnya pengendalian dan pemanfaatan ruang; 4. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya air; 5. Meningkatnya sarana dan prasarana transportasi darat, laut, dan udara; 6. Meningkatnya ketersediaan dan keterjangkauan energi listrik. Sedangkan arah kebijakan untuk prioritas pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi rakyat adalah: meningkatkan investasi swasta dalam pembangunan infrastruktur, membangun jalan dan jembatan sesuai kebutuhan, membangun jalan dan jembatan penunjang ekonomi rakyat, membangun jalan dan jembatan penunjang pariwisata, membangun jalan dan jembatan untuk evakuasi bencana, mengembangkan infrastruktur kawasan khusus, membangun prasarana jalan strategis antar daerah, membangun perumahan masyarakat, menata bangunan dan lingkungan pemukiman, mengelola jaringan irigasi, rawa dan pengairan lainnya, mengelola konservasi sungai, danau, dan sumber air lainnya, mengembangkan angkutan kereta api, membangun dan rahabilitasi sarana dan fasilitas jalan, membangun dan rehabilitasi angkutan sungai, danau, dan 240 penyeberangan, mengembangkan komunikasi dan informasi, mengembangkan dan memelihara moda transportasi laut, mengembangkan dan memelihara moda transportasi udara, merencanakan dan mengendalikan pemanfaatan ruang, menyusun regulasi dan pengelolaan energi, mengembangkan energi kelistrikan, menyusun regulasi dan mengendalikan pemanfaatan tambang mineral, Secara umum capaian kinerja program-program dalam prioritas Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat adalah cukup baik. Pada tahun 2011 capaian secara keseluruhan adalah 97 dan pada tahun 2012 adalah 95 Tabel 9.7. Terdapat sedikit penurunan capaian yang disebabkan adanya kendala-kendala dalam pelaksanaan kegiatan. Dari segi pendanaan untuk Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat, terjadi penigkatan yang sangat besar hingga hampir 50 pada tahun 2012. Hal ini disebabkan adanya peningkatan anggaran dan juga munculnya progam yang dilaksanakan pada tahun 2012 tetapi belum dilaksanakan pada tahun sebelumnya. 241 Tabel 8.26 Program infrastruktur 2011 dan 2012 No PROGRAM TAHUN 2011 TAHUN 2012 SKPD INPUT OUT PUT INPUT OUT PUT DANA Rp jt REALISASI Rp jt DANA Rp jt REALISASI Rp jt 1 Program Pengembangan Dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan Pengairan Lainnya 55.901 47.519 85 96 78.983 75.519 96 97 Dinas PSDA 2 Program Pengembangan Dan Pengelolaan Dan Konservasi Sungai, Danau Dan Sumber Daya Air Lainnya 20.404 19.667 96 100 25.736 22.823 89 94 Dinas PSDA 3 Program Penyediaan Dan Pengolahan Air Baku 910 869 95 100 1.010 1.000.18 4.800 99 100 Dinas PSDA 4 Program Pengendalian Banjir Dan Pengamanan Pantai 62.761 47.148 75 100 92.265 86.330 94 99 Dinas PSDA 5 Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan 209.440 194.113 93 98 264.832 257.493 97 100 Dinas Prasjal Tarkim 6 Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan 28.770 27.152 94 99 40.038 39.989 100 100 Dinas Prasjal Tarkim 7 Program Pengembangan Perumahan 1.065 979 92 100 1.467 1.354 95 100 Dinas Prasjal Tarkim 8 Program Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Minum Dan Air Limbah 20.904 19.102 91 100 20.162 18.816 93 100 Dinas Prasjal Tarkim 9 Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaaan 1.162 880 76 85 24.759 20.249 82 100 Dinas Prasjal Tarkim 10 Program Bimbingan Teknis Peningkatan Jasa Konstruksi 691 585 85 100 1.075 958 89 100 Dinas Prasjal Tarkim 11 Program Penataan Bangunan Dan Lingkungan 53.790 50.404 94 73 62.805 56.192 89 92 Dinas Prasjal Tarkim 12 Program Perencanaan Tata Ruang 1.526 1.522 100 100 3.307 3.131 95 100 Dinas Prasjal Tarkim 13 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 1.446 1.380 95 100 100 Dinas Prasjal Tarkim 14 Program Rehabilitasi, Pemeliharaan Dan Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas LLAJ 10.415 1.740 17 88 2.864 2.738 96 100 Dishub Kominfo 15 Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas 1.581 1.337 85 95 1.516 1.332 88 91 Dishub Kominfo 16 Porgram Pemeliharaan, Rehabilitasi Dan Peningkatan Transportasi Laut 649 597 92 100 959 931 97 100 Dishub Kominfo 17 Porgram Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Transportasi 306 236 77 100 350 230 66 100 Dishub Kominfo 242 No PROGRAM TAHUN 2011 TAHUN 2012 SKPD INPUT OUT PUT INPUT OUT PUT DANA Rp jt REALISASI Rp jt DANA Rp jt REALISASI Rp jt Udara 18 Program Pembinaan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan 2.330 2.113 91 103 2.825 1.977 70 88 Dinas ESDM 19 Program Penyempurnaan Restrukturisasi Dan Reformasi Sarana Dan Prasarana Energi Dan Kelistrikan 370 295 80 100 319 290 91 100 Dinas ESDM 20 Program Pengembangan Angkutan Kereta Api 9.829 9.050 92 89 Dishub Kominfo 21 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Ke Bina Margaan 1.337 1.330 99 100 Dinas Prasjal Tarkim 22 Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan 11.560 11.035 95 100 Dinas Prasjal Tarkim 23 Program Peningkatan Kinerja Pengelolaan Persampahan Drainase 5.392 4.243 79 23 Dinas Prasjal Tarkim 24 Program Pengelolaan, Pembinaan Dan Pengawasan Investasi Sumberdaya Mineral Dan Batubara 942 818 87 99 Dinas ESDM T o t a l 474.427 417.647 88 97 654.341 617.842 94 95 243

d. Trend Kinerja Program