12 2.3. Metode Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Untuk dapat menghasilkan evaluasi pelaksanaan rencana secara objektif dan adil, perlu ditetapkan metode
evaluasi yang jelas dan terukur. Namun demikian, untuk menjaga operasionalitas evaluasi tersebut, metode yang
ditetapkan harus pula disesuaikan dengan data yang tersedia saat ini. Sedangkan metode analisis yang perlu ditetapkan
mencakup aspek kinerja makro yang bersifat menyeluruh aggregate sertaevaluasi kinerja program dan kegiatan yang
mencakup aspek tertentu saja partial. Dalam prakteknya, kedua jenis evaluasi ini pada dasarnya sangat diperlukan
untuk dapat mengetahui dampak dari pelaksanaan suatu kebijakan terhadap kinerja pembangunan daerah.
Metode analisis yang digunakan dalam evaluasi pelaksanaan RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-
2015 ini meliputi tiga aspek utama yaitu a Evaluasi konsistensi perencanaan, program dan anggaran, b Evaluasi
kinerja makro dan c Evaluasi kinerja pelaksanaan program dan kegiatan. Ketiga unsur evaluasi sangat penting artinya
untuk dapat mengetahui secara menyeluruh tingkat capaian pelaksanaan pembangunan daerah dalam 3 tahun RPJMD
Provinsi Sumatera Barat.
1. Evaluasi Konsistensi Perencanaan, Program dan
Anggaran Konsistensi yang dimakudkan disini adalah antara
program yang terdapat dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 dengan program yang terdapat dalam
RKPD. Evaluasi konsistensi ini penting artinya untuk dapat mengetahui seberapa jauh keterpaduan antara perencanaan,
program dan penganggaran telah dilaksanakan sehingga dapat terjamin pelaksanaan pembangunan sesuai dengan apa
yang telah direncanakan semula.
Evaluasi konsistensi
ini dilakukan
dengan membandingkan program dan kegiatan yang terdapat dalam
RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 dengan realisasi pelaksanaan program sebagaimana dinyatakan
13
dalam laporan SKPD terkait. Melalui perbandingan tersebut akan dapat diketahui tingkat konsistensi antara perencanaan,
pemprograman dan penganggaran yang telah dilaksanakan di Provinsi Sumatera Barat dalam periode 3 tahun pelaksanaan
RPJMD tersebut, yaitu tahun 2010-1012. Disamping itu, dibahas pula permasalahan dan kendala yang menyebabkan
terjadinya ketidakkonsistenan tersebut berikut penyesuaian kebijakan yang diperlukan untuk periode 2 tahun sisa
pelaksanaan RPJMD.
2. Evaluasi Kinerja Makro
Evaluasi kinerja makro dari pelaksanaan rencana didasarkan
pada beberapa
unsur evaluasi
kinerja pembangunan dalam bentuk indikator pembangunan daerah
seperti: pertumbuhan ekonomi daerah, perubahan struktur perekonomian
daerah, pemerataan
pembangunan, kemiskinan, pengangguran, investasi dan
pembiayaan pembangunan. Kesemua unsur ini pada dasarnya memberikan
indikasi umum
tentang keberhasilan
pelaksanaan pembangunan daerah secara menyeluruh agreggate pada
periode waktu tertentu. Evaluasi Kinerja Makro berkaitan dengan evaluasi
capaian pelaksanaan pembangunan secara menyeluruh untuk masing-masing agenda pembangunan yang telah ditetapkan
dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat. Disamping itu, evaluasi kinerja makro ini juga menggambarkan hasil
outcome yang dapat dihasilkan bagi masyarakat melalui pelaksanaan rencana dan program pembangunan daerah.
3. Evaluasi Kinerja Program