17
penyesuaian target dan perobahan kebijakan pembangunan daerah.
2.5. Komponen Analisis
Dalam rangka menjaga konsisten penulisan hasil evaluasi pelaksanaan RPJMD ini, maka perlu ditetapkan
komponen utama analisis dari masing-masing sub bab tersebut. Komponen analisis tersebut padadasarnya adalah
saling berkaitan satu sama lainnya sehingga terdapat keterpaduan analisissecara keseluruhan.Komponen analisis
tersebut terdiri atas 3 unsur, yaitu: aevaluasi capaian kinerja pembangunan daerah selama selama 3 tahun untuk periode
2010-2012
,
bPermasalahan dan Kendala danc Penyesuaian target dan kebijakan Pembangunan.
Komponen evaluasi capaian kinerja pembangunan dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh kebijakan,
program dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam RPJMD Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 sudah dapat
dilaksanakan dalam kenyataannya. Bilamana pelaksanaan pembangunan tidak sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan semula, maka ini berarti rencana yang telah ditetapkan semula tidak atau belum berfungsi secara penuh.
Hal tersebut tentunya kurang baik, karena ini berarti bahwa kegiatan pembangunan yang dilakukan di daerah tidak
terarah sesuai dengan visi dan misi kepala daerah dan aspirasi masyarakat secara keseluruhan.
Komponen analisis tentang permasalahan dan kendala diperlukan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab utama
tidak tercapainya kinerja pembangunan daerah sesuai dengan target yangtelah ditetapkan dalam rencana. Disamping itu,
analisis faktor-faktor utama yang mendorong keberhasilan pelaksanaan rencana juga perlu diungkapkan. Analisis ini
diperlukan sebagai landasan utama untuk merumuskan berada dibawah target atau kondisi seharusnya, maka perlu
dijelaskan secara rinci permasalahan dan kendala yang menyebabkan hal tersebut terjadi.
18
Kompoen analisis penyesuaian kebijakan pembangunan diperlukan untuk dapat mengsukseskan pelaksanaan RPJMD
Provinsi Sumatera Barat Tahun 2010-2015 untuk sisa 2 tahun periode pelaksanaannya. Termasuk juga dalam penyesuaian
ini adalah penyesuaian target pembangunan daerah bilamana target yang tertera dalam RPJMD sangat jauh dari
kenyataannya atau target itu sendiri tidak realistis. Disamping itu, dalam penyesuaian ini mencakup pula penyesuaian akibat
perobahan atau adanya dokumen perencanaan baru yang menurut ketentuan berlaku harus di masukkan ke dalam
RPJMD Provinsi Sumatera Barat. Dengan cara demikian pencapaian sasaran pembangunan daerah dalam 2 tahun sisa
pelaksanaan RPJMD akan dapat dilakukan dengan lebih baik sesuai dengan perobahan yang terjadi dalam masyarakat atau
karena adanya ketentuan baru yang bersifat mengikat.
2.6. Metode Pengumpulan Data dan Informasi