28
Tabel 3.3, realisasi tingkat pengangguran pada tahun 2011 adalah 6,45 yang berarti lebih baik dari target yang
ditetapkan untuk tahun yang sama yaitu 6,58. Dengan demikian tingkat capaian untuk tahun 2011 adalah 100,21
yang
berarti pelaksanaan
program penanggulangan
pengangguran ternyata cukup baik. Akan tetapi pada tahun 2012 ternyata realisasi tingkat pengangguran lebih rendah
yaitu 6,52 dibandingkan dengan target sebesar 6,22. Dengan demikian tingkat capaian pelaksanaan program
penanggulangan pengangguran pada tahun 2012 ini hanyalah sebesar 95,39. Bila dihubungkan antara tingkat capaian
yang sudah baik dalam penanggulangan kemiskinan dengan capaian
yang relatif
kurang memuaskan
dalam penanggulangan tingkat pengangguran, maka hal ini
memberikan indikasi pula bahwa peningkatan penyediaan lapangan pekerjaan ternyata sudah dapat mengurangi tingkat
kemiskinan, tetapi jumlahnya belum cukup untuk dapat mengurangi tingkat pengangguran secara keseluruhan untuk
daerah Sumatera Barat pada tahun 2012.
Tabel 3.3 Tingkat Capaian Pemerataan Ekonomi Daerah Provinsi
Sumatera Barat Menurut Sektor Tahun 2010-2012
Catt : Data belum tersedia
2. Permasalahan dan Kendala
Berdasarkan hasil Focus Group Discussion FGD dengan para wakil SKPD dan pihak berkepentingan lainnya,
maka permasalahan dan kendala yang dihadapi dalam peningkatan pemerataan pembangunan ekonomi daerah
tersebut di atas adalah sebagai berikut:
a. Walaupun kinerja penurunan tingkat kemiskinan sudah
dapat mencapai target yang telah ditetapkan, namun
29
demikian relatif tingginya tingkat pengangguran masih tetap merupakan masalah utama pembangunan daerah
Sumatera Barat. Diperkirakan hal ini terjadi disebabkan oleh peningkatan penyediaan lapangan kerja yang juga
kurang memadai pada tahun 2012. Sementara itu, penciptaan lapangan kerja baru melalui peningkatan
kewirausahaan sebegitu jauh kelihatannya masih sangat terbatas jumlahnya sehingga belum dapat menutup
penambahan jumlah pencari kerja;
b. Kinerja
penurunan pengangguran
yang kurang
memadai pada tahun 2012 diperkirakan erat kaitannya dengan penyediaan lapangan kerja yang masih
terbatas. Disamping itu, kondisi ini diperkirakan juga disebabkan karena hasil yang dicapai dengan program-
program pemberdayaan masyarakat yang kurang optimal. Tidak dapat disangkal bahwa pengaruh budaya
dan tingkah laku turut pulamenyebabkan kurang berhasilnya
program-program pemberdayaan
masyarakat tersebut. c.
Relatif lambatnya proses pengurangan jumlah daerah tertinggal yang terdapat di Provinsi Sumatera Barat
terutama disebabkan karena tidak terlalu jelasnya kebijakan pemerintah daerah dalam mendorong proses
pembangunan di daerah tertinggal. Disamping itu, permasalahan dan kendala khusus yang terdapat di
daerah bersangkutan turut pula memperlambat proses pengurangan jumlah daerah tertinggal tersebut.
3. Penyesuaian Kebijakan Pembangunan Daerah
Dalam rangka memperbaiki dan meningkatkan kinerja pemerataan pembangunan ekonomi daerah Provinsi Sumatera
Barat untuk sisa 2 tahun pelaksanaan RPJMD 2014 dan 2015, maka penyesuaian kebijakan yang akan dilaksanakan
adalah sebagai berikut:
a. Terus diupayakan
untuk mengarahkan
dan mengintensifkan
pelaksanaan program-program
penanggulangan kemiskinan dalam rangka mengurangi
30
jumlah penduduk dan keluarga miskin di daerah yang sampai saat ini jumlahnya masih cukup besar. Dalam hal
ini program dan kegiatan yang perlu diprioritaskan adalah dalam bentuk peningkatan pemberian bantuan dan fasilitas
bagi penduduk miskin dan peningkatan pemberdayaan masyarakat miskin serta peningkatan pemberian beasiswa
keluarga miskin untuk mengatasi kemungkinan terjadinya putus sekolah;
b. Terus diupayakan peningkatan penyediaan lapangan kerja baru guna mengurangi tingkat pengangguran melalui
peningkatan kegiatan-kegiatan
padat karya
dan pemberdayaan Usaha Kecil dan Menengah UKM. Sejalan
dengan hal ini perlu pula kemampuan wirausaha masyarakat
guna dapat
meningkatkan penciptaan
lapangan kerja melalui pembentukan usaha baru yang mempunyai kelayakan;
c. Mengintensifkan kembali program
Keluarga Berencana
KB guna menekan perkembangan jumlah penduduk dan sekaligus mengurangi jumlah pencari kerja sehingga
tingkat pengangguran di daerah dapat diturunkan secara bertahap dan keluarga kecil sejahtera dapat pula
diwujudkan;
d. Memberikan perhatian, kebijakan dan bantuan khusus untuk pengembangan daerah tertinggal yang masih ada di
Provinsi Sumatera Barat sehingga secara berangsur-angsur jumlah daerah tertinggal tersebut akan dapat dikurangi
secara bertahap. Sejalan dengan hal tersebut peranan Gubernur dalam melakukan koordinasi pembangunan antar
wilayah perlu pula terus ditingkatkan.
3.3. Kemakmuran dan Kesejahteraan Masyarakat 1.