243
d. Trend Kinerja Program
Berdasarkan data yang diperoleh tahun 2011 dan 2012, terjadi kecenderungan peningkatan anggan pada setiap
program. Selain itu terdapat pula program-program yang baru terlaksana pada tahun 2012.
Gambar 8.3
Realisasi Pendanaan Infrastruktur 2011-2012 Capaian program secara umum juga cenderung membaik.
Namun terdapat program yang mempunyai capaian yang kurang memuaskan yaitu pada program 11.Program Penataan
Bangunan dan Lingkungan.
8.5.4. Permasalahan dan Analisanya
1. Permasalahan yang ditemui dalam pelaksanaan prioritas Pembangunan Infrastruktur Penunjang Ekonomi Rakyat
terutama adalah terjadinya perbedaan antara jumlah anggaran yang terealisasi dengan anggaran yang
direncanakan. Hal ini diakibatkan antara lain oleh adanya perubahan tempat pelaksanaan kegiatan yang rencanya
dilaksanakan terpusat, namun dalam pelaksanaannya diubah menjadi didaerah sehingga dana perjalanan yang
- 50,000,000,000
100,000,000,000 150,000,000,000
200,000,000,000 250,000,000,000
300,000,000,000
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11 12
13 14
15 16
17 18
19 20
21 22
23 24
TAHUN 2011 TAHUN 2012
244
telah dianggarkan tidak terpakai. Hal ini terutama untuk kegiatan-kegiatan yang direncanakan oleh pemerintah
pusat.
2. Kelalaian kontraktor dalam bidang administrasi dan pelaksanaan kegiatan juga masih ditemukan dalam
pelaksanaan kegiatan mengembangan infrastrukstur. Hal ini mengakibatkan kegiatan tidak terlaksana dengan penuh
dan anggaran tidak terserap sehingga dipindah ke tahun berikutnya. Permasalah ini juga termasuk dalam kegiatan
yang gagal ditenderkan atau batal sehingga kegiatan tidak dapat
dilaksanakan pada
tahun yag
dianggarkan dikarenakan waktu yang tidak memungkinkan untuk
meneruskan kegiatan dalam waktu yang tersisa. 3. Masalah pembebasan lahan untuk kegiatan pembangunan
juga menjadi kendala. Masalah lahan antara lain disebabkan oleh kurangnya kelengkapan administrasi
untuk pembebasan lahan sehingga memakan waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan.
8.5.5. Penyesuaian Kebijakan
1. Pengembangan pembangunan infrastruktur penunjang ekonomi rakyat ini terdiri dari banyak program dan
kegiatan dengan total anggaran yang dialokasikan adalah yang terbesar tiap tahunnya. Secara umum pelaksanaan
program ini cukup efisien, tetapi pada umumnya belum efektif, karena kelemahan dalam menyusun satuan dan
target EKPD, 2011.
2. Kendala-kendala pembebasan lahan dan proses pelelangan serta penganggaran masih tetap terjadi. Untuk itu maka
dalam penyusunan rencana kegiatan, penetapan satuan kegiatan ini harus mengacu kepada standar yang telah
ditetapkan.
3. Mengingat adanya capaian yang tidak sesuai dengan target indikator yang ditetapkan, bahkan telah dilampaui untuk
tahun akhir masa RPJMD, maka perlu adanya penyesuaian target. Perlu juga didefinisikan dengan jelas bagaimana
mendapatkan taget tersebut dari hasil yang diperoleh pada
245
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan. Indikator yang telah melampaui target hingga akhir masa RPJMD ini
adalah Panjang irigasi terbangun.
4. Untuk lebih
menggambarkan kesinambungan
pembangunan dalam jangka menengah ini, maka beberapa indikator yang perlu disesuaikan adalah:
- Panjang jembatan, dan
- Jumlah Embung Terbangun
Target kedua indikator tersebut hendaknya diubah menjadi target komulatif dari tahun berikutnya dan
bukan target pertahunnya.
5. Mengingat Provinsi Sumatera Barat telah mempunyai pelabuhan-pelabuhan di sepanjang pantainya yang telah
ada sejak puluhan tahun yang lalu. Transportasi lepas pantai ini merupakan alternatif yang sangat baik untuk
menghubungkan kota-kota pusat-pusat perekonomian di sepanjang
pantai barat
Provinsi Sumatera
Barat. Pengembangan infrastruktur di sepanjang pantai sebagai
penunjang perekonomian rakyat merupakan pilihan yang cukup bijak untuk dikembangkan. Untuk selanjutnya arah
pembangunan infrastruktur hendaknya disesuaikan dengan pembangunan koridor-koridor dalam MP3SB.
246 BAB IX
EVALUASI KINERJA AGENDA PERBAIKAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP
9.1. Prioritas 10: Penanggulangan Bencana Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup