178 5.
Program Pengembangan Teknologi Informasi Pertanian
dan Peningkatan
Penerapan Teknologi Pertanian Tepat Guna
Program Pengembangan Teknologi Informasi Pertanian dan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian Tepat Guna
adalah program pokok RPJMD 2010 – 2015, pada APBD 2011,
dilaksanakan dalam dua kegiatan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pengembangan BBI Teluk Buo dan
Pengembangan UPTDBBI dengan capaian output 75 dan penggunaan input 93,91. Program ini dimaksudkan untuk
pengembangan informasi pertanian dan teknologi tepat guna, namun tidak berlanjut pada tahun 2012, dan muncul 19
kegiatan baru. Implementasi program ini memperlihatkan hasil yang kurang baik dari dua kegiatan yang dijalankan
dalam program ini. Kedua kegiatan ini pada prinsipnya terlaksana dengan baik. Namun kegiatan pengembangan BBI
Teluk Buo hanya tercapai satu paket dari dua paket yang direncanakan. Sementara anggaran yang disediakan untuk
menjalankan kegiatan ini sudah terserap 97. Dengan demikian terdapat kecenderungan semakin meningkat
penggunaan anggarandan capaian output. Namun demikian, Pengembangan
Teknologi informasi
pertanian perlu
ditingkatkan seiring dengan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian Tepat Guna. Untuk itu koordinasi dengan
Perguruan tinggi dan Balai Penelitian menjadi sangat penting pada masa dating.
6. Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian dan
Perikanan Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian dan
Perikanan adalah program pokok RPJMD 2010-2015, dilaksanakan dalam APBD 2011 dan 2012 dalam 2 sub
program. Secara umum Tahun 2011 dilaksanakan melalui 22 kegiatan yang terlaksana dengan baik. Target output dapat
dicapai 99, 82 . Serapan anggaran untuk mencapai target output tersebut adalah 93,13. Tahun 2012 dilaksanakan
melalui 13 kegiatan berbeda dan 4 kegiatan yang sama dengan 2011. Target output dapat dicapai 100 . Serapan
anggaran untuk mencapai target output tersebut adalah
179
94.02 . Khusus perikanan dilaksanakan dengan satu kegiatan Peningkatan Wawasan Penyuluh pada tahun 2011
dengan capaian output 100 dan penggunaan input 87,14. Program tidak berlanjut ke tahun 2012. Meskipun terdapat
kecenderungan
meningkatnya capaian
output dan
menurunnya serapan
anggaran, masih
diperlukan peningkatan jumlah penyuluh dan Pemberdayaan Penyuluh
pertanian untuk pengembangan teknologi, serta BPP yang berperasn aktif.
Program Pemberdayaan Penyuluh PertanianPerkebunan PeternakanPerikanan Lapangan
dijalankan 22 kegiatan. Dalam APBD tahun 2011 dan dialokasikan dana sebanyak Rp.
4,3 milyar untuk melaksanakan program ini. Dalam pelaksanaannya, dana terserap sebanyak Rp. 4 milyar atau
93,13. Dari 22 kegiatan tersebut, ada 3 kegiatan yang mesti mendapatkan perhatian. Pertama adalah kegiatan
Koordinasi Dinas Peternakan dengan BPTP dan Baperluh KabKota yang outputnya tercapai sepenuhnya, namun
dengan serapan anggaran yang hanya 16. Setelah dikonfirmasikan ke SKPD terkait, ternyata rapat koordinasi
dilakukan di BPTP Sukarami dengan pembiayaan dari anggaran BPTP Sukarami. Ini mengindikasikan bahwa
kegiatan koordinasi tersebut tidak terencana dan dikelola dengan baik. Sehingga output yang ditargetkan tersebut,
sebenarnya tidak tercapai. Tetapi dari 22 kegiatan tersebut tidakberlanjut pada tahun 2012, akan tetapi pada APBD tahun
2012 terdapat 13 kegiatan baru. Dengan demikian, banyak programyang tidak berlanjut dari tahun 20011 ke tahun 2012.
Program Pemberdayaan Penyuluh Perikanan Lapangan
dilaksanakan hanya dengan 1 kegiatan pada APBD tahun 2011 yakni kegiatan Peningkatan Wawasan Penyuluhan.
Kegiatan ini terlaksana dengan baik. Namun dari sisi perencanan program, terlihat bahwa program ini tidak
terencana dengan baik. Untuk memberdayakan penyuluh, mestinya tidak cukup hanya dengan peningkatan wawasan
saja, apalagi dengan anggaran yang sangat terbatas. Sementara anggaran yang dialokasikan pada program lainnya
180
banyak yang bersisa. Namun kegiatan ini tidak mengalami keberlanjutan di tahun 2012.
7. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan