Permasalahan dan Analisa Penyesuaian Kebijakan

208 kegiatan dan penganggarannya. Namun di tahun 2012 ini telah teranggarkan dana serta teralokasikannya kegiatan. Dengan total anggaran di tahun 2012 sebesar Rp. 253 juta dan terealisasi sebesar Rp. 242 juta dengan capaian kinerja input sebesar 95,53 dengan capaian kinerja output 100. Pada program ini di tahun 2012 terdapat 4 kegiatan. Capaian kinerja input di tahun 2012 sebesar 95,53 dan capaian kinerja output diharapkan 100.

8.2.5. Permasalahan dan Analisa

Permasalahan dari pelaksanaaan perencanaan pembangunan Pengembangan Industri Olahan, Perdagangan, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi, adalah : 1. Kurangnya koordinasi antar instansi baik horizontal maupun vertikal agar tercapai sasaran prioritas terlihat dari belum ada kegiatan program yang terintegrasi antara SKPD terkait Pertanian, Perkebunan, Perikanan dan peternakan dengan Perindustrian dan Perdagangan serta Koperasi untuk pengembangan industri olahan produk pertanian. 2. Baik pada perencanaan maupun evaluasi pelaksanaan pembangunan masih belum mampu mengukur hasil dan manfaat dari kegiatan program yang dilaksanakan. Ukuran hasil dari program belum menggunakan ukuran efektifitas. 3. Proporsi anggaran untuk Peningkatan investasi daerah dan berkembangnya usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi adalah sama, namun masih belum nyata dampaknya. Disamping itu, pertumbuhan industri pengolahan hasil pertanian dan manufaktur masih rendah.

8.2.6. Penyesuaian Kebijakan

Berdasarkan adanya permasalahan pada permasalahan pelaksanaaan perencanaan pembangunan pada prioritas enam maka penyesuaian kebijakan yang dapat diajukan adalah: 209 1. Dalam penyusunan perencanaan pembangunan Pengembangan Industri Olahan, Perdagangan, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi perlu koordinasi antar instansi baik horizontal maupun vertikal, serta sinergi program antar berbagai sektor pertanian umumnya, industry dan perdagangan. 2. Dalam penyusunan perencanaan kegiatan dalam setiap program perlu memperhatikan hendaknya didasarkan pada evaluasi program terdahulu, sehingga jelas dasar kegiatan yang tidak berlanjut atau muncul baru. 3. Dalam penyusunan perencanaan kegiatan kedepan pada prioritas 6, perlu lebih memperhatikan perencanaan pembangunan Pengembangan Industri Olahan, Perdagangan, Usaha Mikro Kecil Menengah dan Koperasi untuk percepatan pengembangan ekonomi rakyat. 4. Dalam penyusunan perencanaan kegiatan kedepan perlu lebih memperhatikan keterkaitan antar sektor pertanian dan industri serta perdagangan, seperti; Pengembangan teknologi dan sarana pengolahan hasil pertanian, pengembangan teknologi tepat guna, dll, serta dukungan Kementerian BUMN dan Pembangunan Daerah Tertinggal PDT dapat diakses dengan penguatan dan pengembangan kelembagaan agribisnis.

8.3. Prioritas Pengembangan Kawasan Wisata Alam dan Budaya