Prioritas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pemerintahan

74 BAB VI EVALUASI KINERJA AGENDA PERBAIKAN TATA KELOLA PEMERINTAH DAERAH Perbaikan terhadap tata kelola pemerintahan daerah tidak saja menjadi agenda pemerintah daerah tersebut, tapi juga bagian dari agenda nasional. Apalagi sejak dilaksanakannya asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, maka pemerintah menempatkan agenda reformasi birokrasi sebagai agenda utama di daerah.

6.1 Prioritas Pelaksanaan Reformasi Birokrasi Dalam Pemerintahan

Salah satu misi dalam mewujudkan tata pemerintahan yang baik, bersih dan profesional adalah dengan cara perbaikan tata kelola pemerintahan daerah dengan prioritas pada pelaksanaan reformasi birokrasi dalam pemerintahan. Prioritas ini adalah dasar untuk membenahi masalah birokrasi di daerah yang selalu menjadi sorotan publik karena dianggap kurang profesional dalam melaksanakan fungsi pemerintahan. Komitmen untuk meningkatkan kualitas fungsi pemerintahan ini melalui pelaksanaan reformasi birokrasi ini menjadi prioritas dalam RPJMD Sumatera Barat tahun 2010-2015. Oleh karena itu, bagaimana pencapaian dari implementasi kebijakan reformasi birokrasi tersebut setelah tiga tahun dilaksanakan perlu dievalusi secara mendalam. Pada bagian berikut akan dijelaskan implementasi kebijakan reformasi birokrasi dengan melihat konsistensi perencanaan dan penggunaan anggaran. Selain itu, dalam bab ini juga akan dilakukan evaluasi kinerja program dan kegiatan serta mengidentifikasi masalah dan analisis terkait dengan agenda dan prioritas dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Di bagian akhir bab ini juga dijelaskan bentuk penyesuaian target dan kebijakan yang mendukung mewujudkan agenda ini. 75 6.1.1 Konsistensi Perencanaan dan Penganggaran Antara RPJMD dengan RKPD Sebagaimana yang ditegaskan dalam Perda Nomor 5 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Sumatera Barat Tahun 2010-2015, tujuan RPJMD ini adalah untuk menetapkan sasaran pembangunan, strategi dan kebijakan umum pembangunan daerah serta merumuskan program prioritas pembangunan sesuai dengan karakteristik Sumatera Barat. Dengan adanya RPJMD ini tentu memudahkan SKPD menyusun Renstranya dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah. Karenanya untuk mencapai tujuan pembangunan daerah perlu konsistensi antara RPJMD dan RKPD yang disusun oleh pelaksana teknis dalam hal ini SKPD. Terkait dengan itu, berikut ini dapat dilihat konsistensi dokumen RPJMD ini dengan RKPD tersebut. 1. Sasaran Efektifitas Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam RPJMD 2010-2015, untuk meningkatkan efektifitas perencanaan pembangunan daerah ini dilaksanakan ke dalam dua program utama, yaitu Program Perencanaan Pembangunan Daerah dan Program Pengembangan Data dan Informasi Statistik. Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan kedua program ini, maka ditetapkan indikator kinerja, yaitu jumlah dokumen perencanaan dan jumlah dokumen data dan statistik pembangunanpublikasi statistik. Dalam implementasinya, kedua program ini dapat dilaksanakan dengan konsisten dan tercapai dengan baik. Walaupun begitu, anggaran yang disediakan untuk kegiatan ini belum menggambarkan adanya konsistensi. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan anggaran sebesar Rp Rp. 1,575 milyar. Sedangkan anggaran yang digunakan sebesar Rp. 2,24 milyar dengan kinerja input sebesar Rp. 78,31 persen atau sebesar Rp. 1,75 milyar. Sedangkan tahun 2012 konsistensi penganggaran antara RPJMD dengan RKPD instansi terkait dapat dilihat konsisten dengan anggaran sebesar Rp. 3,23 milyar. Sedangkan, Program Pengembangan Data dan Informasi Statistik, untuk tahun 2011 tidak sesuai dengan apa yang dituangkan dalam dokumen RPJMD, yaitu berjumlah Rp. 2,215 milyar. 76 Sedangkan dana yang digunakan oleh SKPD yang bertanggung jawab pada tahun yang sama sebanyak Rp. 4,85 milyar. Begitu juga tahun 2012, anggaran yang ditetapkan adalah sebesar Rp. 1,725 milyar dan anggaran yang dialokasikan dalam RKPD berjumlah Rp. 1,680 milyar. Dilihat dari aspek pelaksanaan program ini sudah dapat dilaksanakan secara konsistensi. Namun, dari segi penggunaan anggaran belum mengacu sepenuhnya pada dokumen RPJMD. Untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan kedua program ini rentang tahun 2010-2012 dapat dilihat Tabel 6.1. Tabel 6.1 Pelaksanaan Program Perencanaan Pembangunan Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Efektifitas Perencanaan Pembangunan Daerah 2. Sasaran Meningkatnya Koordinasi dan Sinergisitas Pelaksanaan Pembangunan Untuk mewujudkan sasaran ini, maka pemerintah provinsi melaksanakan Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah. Pada tahun 2011, Program ini sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan target RPJMD. Sementara di tahun 2012, kegiatan yang ditargetkan sebanyak 73 kali dalam RPJMD dan dapat dilaksanakan sebanyak 85 kali melebihi target yang ditetapkan. Sementara dari segi penganggaran tahun 2012 ditetapkan sebanyak anggaran Rp. 6,349 milyar. Sementara dalam RKPD tahun 2012 dialokasikan anggaran sebanyak Rp. 3,098 milyar. Dari fakta ini, terlihat bahwa program ini sudah dapat dilaksanakan dengan baik, namun belum konsisten dari segi penggunaan anggaran yang telah ditetapkan. Berikut jabarannya dapat dilihat dalam Tabel 6.2. 77 Tabel 6.2 Pelaksanaan Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Koordinasi dan Sinergitas Pelaksanaan Pembangunan 3. Sasaran Terciptanya Produk Hukum Daerah Yang Aspiratif dan Akomodatif Secara makro, dalam RPJMD sudah ditetapkan satu program utama untuk mencapai sasaran ini, yaitu Program Pembangunan Materi Hukum.Dalam pelaksanaannya program ini sudah dapat dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan perencanaan yang ada dalam dokumen RPJMD. Walaupun begitu, dalam kegiatan yang dilaksanakan tahun 2011, program ini dijabarkan ke dalam 3 kegiatan utama, yaitu penguatan produk hukum daerah sebagai bagian sistem hukum nasional, pembinaan rancangan peraturan daerah kabkota dan penyusunan rancangan peraturan daerah lembaga penjamin kredit. Justru, kegiatan dalam rangka menghasilkan Perda belum sesuai dengan indikator outcome. Artinya, belum ada relevansi indikator kinerja makro yang ditetapkan dalam RPJMD dengan kegiatan yang dilaksanakan dalam RKPD. Begitu juga dengan anggaran untuk program ini yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD tahun 2011 sebanyak Rp 1,045 milyar.Sedangkan yang dianggarkan pada tahun yang sama adalah Rp. 1,07 milyar walaupun yang bisa digunakan hanya sebanyak 86,30 persen atau Rp. 927,79 juta. Sementara, tahun 2012 dianggarkan dana sebesar Rp. 1,150 milyar. Namun dalam dokumen RKPD mengalami kenaikan menjadi Rp. 1,230 milyar yang dijabarkan ke dalam 3 kegiatan yang sama. Untuk lebih jelas konsistensi pelaksanaan program ini dapat dilihat Tabel 6.3 berikut. 78 Tabel 6.3 Pelaksanaan Program Pembangunan Materi Hukum Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Terciptanya Produk Hukum Daerah Yang Aspiratif dan Akomodatif 4. Sasaran Meningkatnya Kualitas Perlindungan Hukum dan HAM Untuk mewujudkan sasaran ini, maka ditetapkan empat program yang relevan, yaitu a Program Peningkatan Penataan Peraturan Perundang-undangan; b Program Peningkatan Budaya Hukum; c Program Sarana Informasi Hukum; dan d Program Peningkatan Supremasi Hukum dan Perlindungan HAM. Dalam pelaksanaan program-program tersebut ditetapkan target yang diharapkan dapat dicapai secara bertahap. Memang secara makro, realisasi proram ini sudah dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan dokumen RPJMD. Walaupun begitu, yang jadi persoalan adalah bentuk kegiatan yang tidak sesuai dengan indikator kinerja makro Program Peningkatan Penataan Peraturan perundang- undangan, yaitu untuk meningkatkan jumlah pembinaan rancangan produk hukum dan persentase jumlah perUU yang disusun dan didokumentasikan. Justru tahun 2011, kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini adalah koordinasi kerjasama peraturan perUU; kajian peraturan PerUU terhadap peraturan PerUU yang lebih tinggi, seminar pembahasan Ranperda dan Pengawasan Produk hukum daerah kabkota. Sementara, tahun 2012, jabaran program ini dijabarkan hanya ke dalam satu kegiatan pengawasan produk hukum daerah kabkota. Sementara, dari penganggaran tahun 2011 ditetapkan anggaran sebesar Rp 825 juta. Jumlah ini berbeda dengan alokasi dalam RKPD yang berjumlah Rp. 701,5 juta dengan indikator kinerja input sebesar Rp. 69,28 persen. 79 Sementara, tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 908 juta dalam RPJMD. Namun, perencanaan alokasi dalam RKPD adalah sebesar Rp. 184 juta jauh di bawah yang ditargetkan. Konsistensi pelaksanaan Program Peningkatan Budaya Hukum antara dokumen RPJMD dan RKPD dari SKPD telah dapat diwujudkan. Namun, yang jadi persoalan adalah relevansi kegiatan untuk mewujudkan program tersebut dalam konteks makro. Untuk tahun 2011 dan tahun 2012, program ini dijabarkan ke dalam tiga kegiatan, yaitu Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum dan HAM, peningkatan SDM sistem JDIH dan HAM serta sosialisasi peraturan perUU dan pemberantasan KKN. Walaupun begitu, tahun 2011 terlihat ada konsistensi anggaran antara dokumen RPJMD dengan RKPD sudah sesuai, yaitu sebanyak Rp. 191 juta. Namun, di tahun 2012 dalam RKPD justru naik menjadi Rp. 226 juta dari Rp. 210 juta yang direncanakan. Sementara, Program Sarana Informasi Hukum dalam dokumen RPJMD dan dokumen RKPD sudah menunjukkan aspek konsistensinya capaian dan anggaran yang dialokasikan tahun 2011 dan tahun 2012. Terakhir adalah Program Peningkatan Supremasi Hukum dan HAM. Kinerja program ini menunjukan konsistensi yang baik terutama dari aspek capaian kinerja program. Akan tetapi, secara anggaran terjadi perlakuan yang tidak konsisten misalnya, tahun 2011 yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar Rp. 178 juta. Namun, dalam RKPD dialokasikan sebesar Rp. 213 juta walaupun kinerja inputnya sesuai dengan yang ditetapkan Rp. 179,95 juta. Sementara, tahun 2012 sudah sesuai dengan anggaran yang sudah ditetapkan dalam dokumen RPJMD. Untuk lebih jelas capaian kinerja program tersebut dapat dilihat Tabel 6.4. 80 Tabel 6.4 Pelaksanaan Program-program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Kualitas Perlindungan Hukum dan HAM Program Yang Dilaksanakan Indikator Kinerja Kondisi 2010 Kinerja 2011 Kinerja 2012 Target RPJMD Target RKPD Reali sasi Target RPJMD Target RKPD Reali sasi Program Peningkatan Penataan peraturan Perundang- undangan -Meningkatnya jumlah pembinaan rancangan produk hukum kab kota dalam rangka evaluasi -Persentase perUU yang dapat disusun terdokumentasikan na 95 75 75 75 75 na 80 80 80 80 80 na

85 Program

Peningkatan Budaya Hukum Persentase peningkatan budaya sadar dan taat hukum di masyarakat na 50 50 50 65 65 65 Program Sarana Informasi Hukum Ketersediaan sarana dan informasi hukum 45 45 45 60 60 60 75 Program Peningkatan Supremasi Hukum dan perlindungan HAM Meningkatnya penegakan hukum dan perlindungan HAM na 75 75 75 80 80 80 5. Sasaran Meningkatnya Ketersediaan Sistem Informasi Kependudukan Yang Terpadu Untuk merealisasikan sasaran ini, maka disusun ke dalam program pembangunan daerah, yaitu Program Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan. Dalam pelaksanaannya program ini sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang ditetapkan dalam RPJMD Sumatera Barat. Bahkan tahun 2011 cakupan pengembangan sistem informasi yang ditargetkan dapat dilaksanakan di tiga kabupatenkota malah dapat melebihi target yang ditetapkan. Dari aspek makro antara program yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD dengan dokumen RKPD tahun 2011 dan 2012 sudah dilaksanakan secara konsisten. Namun, dari aspek anggaran terlihat ketidakkonsistenan dengan apa yang ditetapkan dalam RPJMD. Tahun 2011 dalam RPJMD 81 dianggarkan biaya untuk pelaksanaan kegiatan ini sebesar Rp 461 juta, namun dalam dokumen RKPD anggaran yang dialokasikan mencapai Rp. 740,26 juta dengan kinerja input sebesar Rp. 663,60 juta. Sementara, tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 507 juta dan dana yang dialokasikan dalam dokumen RKPD adalah Rp. 433,9 juta. Untuk jelasnya capaian kinerja program ini dapat dilihat tabel berikut 6.2.5. Tabel 6.5 Pelaksanaan Program Pengembangan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Ketersediaan Sistem Informasi Kependudukan Yang Terpadu 6. Sasaran Meningkatnya Kinerja Aparatur Daerah Ada tiga program utama yang dijabarkan dalam upaya mewujudkan sasaran ini, yaitu a Program Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah; b Program Pendidikan Kedinasan; c Program Peningkatan Manajemen SDM Aparatur. Dilihat dari pelaksanaan ketiga program tersebut tahun 2011 dan 2012 hanya Program Pendidikan Kedinasan yang dapat dilaksanakan dengan baik bahkan melebihi target yang ditetapkan. Walaupun begitu, penggunaan anggaran terlihat tidak konsisten dengan yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD. Misalnya, tahun 2011 anggaran yang ditetapkan dalam RPJMD adalah Rp. 2,989 milyar. Sementara, dana yang dialokasikan dalam RKPD unit yang terkait mencapai Rp. 3,667 milyar dengan kinerja input sebesar 91,63 persen atau sebesar Rp. 3,357 milyar. Begitu juga tahun 2012 yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar Rp. 3,288 milyar dan dialokasikan dalam RKPD sebesar Rp. 2,865 milyar. Sementara, Program Peningkatan Manajemen SDM Aparatur 82 tahun 2011 dilaksanakan ke dalam 5 kegiatan dengan alokasi dana sebesar Rp. 397 juta. Dalam dokumen RPJMD jumlah dana yang ditetapkan adalah Rp 398 juta. Sementara, tahun 2012 dialokasikan dana sebesar Rp. 4,637 milyar untuk 27 kegiatan. Sementara, dana yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD hanya Rp. 437 juta. Tahun 2011 dan tahun 2012, untuk Program Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah dialokasikan dana sebesar Rp. 1,84 milyar dan Rp. 305 juta. Sementara dalam dokumen RPJMD ditetapkan anggaran tahun 2011 sebesar Rp. 1,255 milyar dan tahun 2012 Rp. 1,381 milyar. Dari fakta ini jelas tidak konsistennya penganggaran ini adalah implikasi dari tidak jelasnya kegiatan yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran indikator kinerja dalam RPJMD.Yang menarik, SKPD terkait menambah indikator capaian kinerja dalam pelaksanaan program sehingga sulit mengukur keberhasilannya karena tidak terdapat dalam RPJMD. Misalnya, yang terkait dengan jumlah SKP yang menerapkan SOP dan restrukturisasi SKPD yang dilakukan oleh Biro Organisasi. Tabel 6.6 Pelaksanaan Program-Program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Kinerja Aparatur Daerah 83 7. Sasaran Meningkatnya Status Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan dan Aset Untuk mewujudkan sasaran kegiatan ini, maka pemerintah provinsi menjabarkannya ke dalam tiga kegiatan utama, yaitu a Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur; b Program Peningkatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum; dan c Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Dari sejumlah kegiatan yang ada dalam tiga program tersebut terdapat beberapa program yang sudah dilaksanakan secara konsisten, terutama dari segi anggaran, misalnya, Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur. Jika dibandingkan dokumen RPJMD dan RKPD instansi terkait sudah terdapat konsistensi dalam pelaksanaannya. Namun, merujuk pada tujuh kegiatan yang dilaksanakan tidak terdapat relevansi kegiatan dengan indikator makro program yang ditetapkan. Sementara, untuk Program Peningkatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum sudah dilaksanakan sesuai dengan target RPJMD. Program lain yang juga dilaksanakan dalam mewujudkan sasaran ini adalah Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah. Namun, dalam realisasinya kegiatan ini tahun 2012 jauh dari target yang ditetapkan. Walaupun konsisten dari segi anggaran, namun dari konsistensi anggaran terlihat masih jauh dari apa yang ditetapkan dalam modul RPJMD. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 12,035 milyar. Akan tetapi, dalam RKPD yang dialokasikan sebanyak Rp 13,61 milyar untuk 38 kegiatan walaupun dalam serapan anggaran hanya mencapai 86,94 persen. 84 Tabel 6.7 Pelaksanaan Program-Program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Status Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan dan Aset 8. Sasaran Meningkatnya Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik Ada satu program yang dilaksanakan terkait dengan meningkatkan kualitas pelayanan pengadaaan barang dan jasa ini adalah Program Pengembangan Manajemen Pelayanan Publik yang secara makro pencapaiannya sudah dilaksanakan dengan baik dan konsisten dengan perencanaan yang ada dalam RPJMD. Namun, dari segi anggaran terjadi peningkatan sehingga tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam RPJMD. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan anggaran Rp. 2,405 milyar. Faktanya dalam RKPD terkait dialokasikan Rp. 2,90 milyar dengan 13 kegiatan utama yang juga tidak relevan dengan pencapaian indikator makro dalam program ini. Sementara, tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 2,646 milyar. Sementara, dalam RKPD dialokasikan dana sebanyak Rp. 1,443 milyar hanya dengan 6 kegiatan. Namun, dari keberhasilan capaian kinerja makro tersebut juga terdapat masalah tidak relevannya indikator makro program 85 yang ditetapkan dalam RPJMD dengan jabaran kegiatan yang disusun oleh SKPD terkait. Masalah lain adalah bertambahnya indikator capaian kinerja di luar apa yang ditetapkan dalam RPJMD sehingga menunjukkan ketidakkonsistenan pelaksanaan oleh SKPD. Misalnya, terkait dengan penambahan kualitas dan kuantitas unit pelayanan publik di provinsi Sumatera Barat. Tabel 6.8 Pelaksanaan Program Pengembangan Manajemen Pelayanan Publik Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik 9. Sasaran Meningkatnya Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah Untuk mewujudkan sasaran ini berjalan dengan baik, maka penjabarannya difokuskan pada Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur. Pelaksanaan program ini sudah dapat dilaksanakan dengan baik dan bahkan dapat melebihi target yang ditetapkan pad atahun 2012. Sebagai gambaran, pada tahun 2011 program ini dijabarkan ke dalam 45 kegiatan pokok dengan alokasi dana sebesar Rp. 5,69 milyar. Dana ini lebih besar jika dibandingkan dengan dana yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar Rp. 5,33 milyar. Sementara tahun 2012, ditetapkan alokasi dana untuk program ini sebesar Rp. 5,863 milyar. Sementara perencanaan dalam RKPD tahun 2012 SKPD terkait dialokasikan dana sebanyak Rp. 280 juta dengan 5 kegiatan utama. Berikut jabaran capaian kegiatan yang dimaksud ke dalam tabel berikut. 86 Tabel 6.9 Pelaksanaan Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah 10. Sasaran Meningkatnya Kemampuan Pemerintah NagariDesa Kelurahan Program yang diarahkan untuk mewujudkan sasaran ini adalah a Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi Pemerintahan NagariDesaKelurahan, dan b Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan NagariDesaKelurahan. Untuk tahun 2011 sesuai dengan Laporan Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah tahun 2011 dinyatakan Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi Pemerintahan Nagari belum tersedianya anggaran sehingga belum dapat dilaksanakan. Namun, melihat pada pelaksanaan kedua program ini pada tahun 2012 terlihat kegiatan ini sudah berjalan sesuai dengan indikator kinerja makro dalam RPJMD. Untuk tahun 2012, program ini dilaksanakan dengan 2 kegiatan utama dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 686 juta sesuai dengan yang ditetapkan dalam RPJMD. Sementara, di tahun 2011 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan NagariDesaNagari pelaksanaannya dijabarkan ke dalam 11 kegiatan utama dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1,52 milyar. Namun, anggaran yang ditetapkan dalam RPJMD hanya sebesar Rp. 740 juta. Begitu juga tahun 2012, program ini ditetapkan dana sebesar Rp. 814 juta, namun dalam RKPD dialokasikan dana sebesar Rp. 784 juta yang dijabarkan ke dalam 7 kegiatan. 87 Tabel 6.10 Pelaksanaan Program-program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Kemampuan Pemerintah NagariDesaKelurahan 11. Sasaran Terselenggaranya Penatausahaan Kearsipan Secara EfektifdanEfisien Dalam upaya melaksanakan pencapaian sasaran ini, maka pemerintah provinsi menuangkannya ke dalam tiga program utama, yaitu: a Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan; b Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen dan Arsip; dan c Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kearsipan. Hanya dua program yang sudah mencapai target kinerja makro, yaitu Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen dan Arsip serta Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kerasipan. Walaupun begitu,penganggarankegiatan ini belum menunjukan konsistensinya. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan alokasi anggaran sebesar Rp. 345 juta dalam RPJMD. Sementara dana yang dialokasikan dalam RKPD tahun 2011 adalah Rp. 577,6 juta. Sementara tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 380 juta dan alokasi dalam RKPD sebesar Rp. 445 juta. Untuk Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen dan Arsip sudah mencapai target makro. Program lain yang belum dapat mencapai kinerja makro adalah Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kearsipan. 88 Tabel 6.11 Pelaksanaan Program-program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Terselenggaranya Penatausahaan Kearsipan Secara Efektif dan Efisien 12. Sasaran Meningkatnya Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Ada tujuh program yang diupayakan dalam rangka mewujudkan sasaran ini, yaitu: a Program Pengembangan Komunikasi dan Informatika; b Program Pengembangan Data dan Informasi; c Program Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan; d Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; e Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah; f Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah; g Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik good governance; dan h Program Kerjasama Pembangunan. Namun, dari program-program tersebut, masih belum dapat dilihat adanya konsistensi dalam pelaksanaannya dengan RPJMD yang sudah ditetapkan. Untuk Program, Penerapan Kepemerintahan Yang Baik, terutama Ranperda tentang kebijakan perekonomian yang dihasilkan mengalami fluktuasi yang signifikan seperti yang dilihat tahun 2011 yang dapat melebihi target dari 1 menjadi 2. Sementara, tahun 2012 target Ranperda yang ditetapkan 2 Ranperda, namun yang berhasil dibuat hanya 1 Ranperda. 89 Untuk Program Pengembangan Komunikasi dan Informatika tahun 2011 dilaksanakan 5 kegiatan dengan alokasi dana Rp. 130 juta dan realisasi program sudah sesuai dengan capaian makro. Walaupun begitu, dari aspek penganggaran sudah dialokasikan anggaran yang cukup besar. Sementara, tahun 2012 ditetapkan anggaran dalam RPJMD sebesar Rp. 3,5 milyar, namun anggaran yang direncanakan sebesar Rp. 260 juta dengan 5 kegiatan yang sama. Selanjutnya, adalah Program Pengembangan Data dan Informasi. Capaian kinerja makro tahun 2012 sudah dapat dicapai. Sementara, dilihat dari segi anggaran tahun 2011 belum dilaksanakan dengan konsisten dengan target yang ditetapkan RPJMD dengan pembiayaan sebesar Rp. 55 juta. Namun, dalam dokumen RKPD program ini belum dapat dilaksanakan. Sementara, tahun 2012, program ini dijabarkan ke dalam 3 kegiatan, namun tidak sesuai dengan indikator kinerja makro yang ditetapkan dalam RPJMD. Dari segi anggaran terjadi pula kenaikan anggaran dari Rp 61 juta menjadi Rp. 332 juta. Program Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan sudah konsisten dilaksanakan dan bahkan berhasil melewati target di tahun 2011. Namun, dalam dokumen Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah tahun 2011 dinyatakan belum dialokasikan pendanaan. Sementara, tahun 2012 program ini juga sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan target RPJMD walaupun anggaran yang dialokasikan belum sesuai dengan yang ditetapkan sebesar Rp. 130 juta. Namun, alokasi yang digunakan adalah sebesar Rp. 957,8 juta. Untuk Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah juga sudah dapat dilaksanakan dengan baik ini dapat dilihat capaian indikator makro yang ditetapkan dalam RPJMD yang sudah konsisten dilaksanakan walaupun terdapat perbedaan dari anggaran yang digunakan sebanyak Rp. 1,38 milyar dengan yang ditetapkan Rp. 1,32 milyar. Sementara, tahun 2012 kegiatan yang dilaksanakan sudah sesuai dengan RPJMD yang ditetapkan sebesar Rp. 1,52 milyar. Program lain dalam 90 rangka mewujudkan sasaran ini adalah Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah. Tahun 2011, program ini sudah konsisten dilaksanakan dan sesuai dengan indikator kinerja yang ditetapkan. Pada tahun ini ditetapkan anggaran sebesar Rp. 34,209 milyar. Sementara alokasi anggaran yang digunakan mencapai Rp. 35,6 milyar. Sementara, tahun 2012 dialokasikan dana dalam RKPD sebesar Rp. 31,417 milyar sedangkan yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar Rp.37,630 milyar. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik good govermance juga sudah konsisten dilaksanakan sesuai dengan indikator makro. Namun, dari segi penganggaran terjadi penambahan karena bertambahnya kegiatan. Dalam RPJMD ditetapkan anggaran tahun 2011 sebesar Rp. 2,032 milyar. Namun, alokasi yang digunakan tahun 2011 adalah Rp. 3,797 milyar. Dari 37 kegiatan yang dilaksanakan terdapat 10 kegiatan yang kinerja input yang dibawah realisasi 90 persen. Begitu juga dengan relevansi program dengan capaian kinerja hasil yang tidak sesuairelevan dengan yang ditetapkan dalam RPJMD. Sementara tahun 2012, ditetapkan anggaran sebesar Rp. 2,236 milyar. Sedangkan dana yang dialokasikan dalam RKPD SKPD terkait sebesar Rp. 1,532 milyar dengan pengurangan kegiatan menjadi 11 kegiatan. Terakhir, adalah Program Kerjasama Pembangunan yang sudah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan indikator makro RPJMD. Namun, dari segi anggaran belum terlihat konsistensinya. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan anggaran untuk program ini sebesar Rp. 518 juta. Namun, realisasi dalam dokumen RKPD mencapai Rp. 955, 83 juta. Dari segi ini, kinerja input, terutama dalam kemampuan menyerap anggaran hanya mencapai 74,57 persen untuk 5 kegiatan utama. Sedangkan tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 600 juta. Namun dalam rencana yang dialokasikan sebesar Rp. 267 juta dengan pengurangan kegiatan menjadi 1 kegiatan. 91 Tabel 6.12 Pelaksanaan Program-program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Program Yang Dilaksanakan Indikator Kinerja Kondisi 2010 Kinerja 2011 Kinerja 2012 Target RPJMD Target RKPD Realisasi Target RPJMD Target RKPD Realisasi Pengembangan Komunikasi dan Informatika Meningkatnya pengembangan penyelenggaraan komunikasi dan informasi di Sumbar - 70 70 70 72 72 72 Pengembangan Komunikasi dan Informatika Terlaksananya pembinaan komunikasi dan informasi - 1 paket 1 1 2 2 2 Program Pengembangan Data dan Informasi statistik Tersedianya data informasi penyelenggaraan pemerintah daerah - 1 buku 1 2 2 2 2 Program Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Penyebaran informasi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan melalui pemberitaan - 12 kali pemberitaan 12 14 12 12 12 Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Meningkatnya pengelolaan keuangan, pengadaan barang dan jasa 50 65 65 70 75 75 75 Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah Jumlah Kunjungan kerja na 15 kunjungan 15 15 17 17 15 Penerapan kepemerintahan Yang Baik good governance -Persentase daerah menerapkan prinsip pemerintah yang baik Na 15 15 15 45 45 45 -Bertambahnya jumlah Ranperda kebijakan perekonomian daerah na 1 Ranperda 1 2 2 2 1 Kerjasama Pembangunan Kerjasama pembangunan antar lembaga daerahwilayah dan luar negeri 65 70 70 70 75 75 75 13. Sasaran Terwujudnya Partisipasi Aktif Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan Dalam rangka mewujudkan sasaran ini pemerintah provinsi menjabarkannya ke dalam Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam pelaksanaan program ini telah sesuai dengan dengan target yang ditetapkan dalam RPJMD sehingga terlihat adanya konsistensi dalam pelaksanaan seperti yang terlihat dalam Tabel 6.13. Walaupun begitu dari segi anggaran terlihat 92 adanya ketidak konsistenan dari apa yang ditetapkan dalam RPJMD. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan anggaran untuk program ini sebesar Rp. 344 juta. Sedangkan dalam realisasi anggaran yang digunakan sebesar Rp. 1,13 milyar. Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan juga tidak relevan dengan indikator yang ditetapkan dalam RPJMD. Sementara, tahun 2012 ditetapkan anggaran program ini sebesar Rp. 379 juta. Sedangkan alokasi yang direncanakan adalah sebesar Rp. 346 juta. Tabel 6.13 Pelaksanaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Terwujudnya Partisipasi Aktif Masyarakat Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan 14. Pelaksanaan Program dan Kegiatan Lain Di Luar Kebijakan Umum dan Program Prioritas Untuk Misi Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik, Bersih dan Profesional Ada tujuh program lain yang tidak dimasukan ke dalam Kebijakan Umum dan Program Prioritas Untuk Misi 2 lihat Tabel 7.2 dalam RPJMD yang juga menjadi program dalam prioritas pelaksanaan reformasi birokrasi dalam pemerintahan tabel 7.26 dalam RPJMD. Program tersebut adalah a Program Gerakan Terpadu Reformasi Birokrasi; b Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; c Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; d Program Pendidikan Politik Masyarakat; e Program Peningkatan Pemberantasan Maksiat; f Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Keamanan dan Ketertiban Umumdan g Program Peningkatan Partisipasi 93 Masyarakat Dalam Membangun DesaNagari; h Program Peningkatan Kapasitas SDM Dan Kesejahteraan Aparatur Pemerintah Nagari dan Desa; i Program Peningkatan Sinergisitas Aparatur di Daerah; j Program Penelitian Dan Pengembangan Iptek Untuk Menunjang Pemerintahan Dan Pembangunan; dan k Program Peningkatan Pendapatan Daerah. Walaupun Program Gerakan Terpadu Reformasi Birokrasi belum dijabarkan dengan baik dalam Indikasi Rencana Program Prioritas dan Kebutuhan Pendanaan dalam RPJMD. Namun, tahun 2011 pelaksanaannya sudah dilaksanakan seperti yang dilaporkan dalam dokumen Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah Tahun 2011. Ada lima kegiatan yang dilaksanakan dengan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp. 158,754 milyar. Walaupun begitu, hanya 89,04 persen anggaran yang dapat dimanfaatkan. Penambahan kegiatan yang dilakukan oleh BKD dalam rangka mencapai sasaran dalam kegiatan ini juga terjadi. Misalnya, pelaksanaan kegiatan pengelolaan dan Pemberian Bantuan Pendidikan Aparatur dan Penyusunan Instrumen Reformasi Birokrasi Bidang Kepegawaian dengan anggaran yang dialokasikan tahun 2012 sebesar Rp. 906 juta dan Rp. 330 juta. Untuk Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan belum terlihat konsistensi anggaran ini dapat dilihat dalam RPJMD yang ditetapkan sebesar Rp. 1,058 milyar. Sedangkan alokasi tahun 2011 yang digunakan sebesar Rp. 1,358 milyar dengan kinerja inpust sebesar 95,24 persen dengan 13 kegiatan. Sementara tahun 2012 ditetapkan anggaran sebesar Rp. 1,164 milyar. Sedangkan yang dialokasikan dalam RKPD tahun 2012 sebesar Rp. 920,8 juta dengan 11 kegiatan utama. Dari aspek ini belum terlihat relevansi kegiatan dengan indikator kinerja yang ditetapkan. Terkait dengan Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan juga belum terlihat relevansi kinerja output dengan kegiatan yang dilaksanakan dalam RKPD. Begitu juga dengan anggaran yang dialokasikan. Misalnya, tahun 2011 ditetapkan anggara dalam RPJMD sebesar Rp.451 94 juta. Namun, realisasi dalam RKPD mencapai Rp. 551,48 juta dengan kinerja input sebesar Rp. 93,15 persen. Tahun 2012, ditetapkan anggaran dalam RPJMD sebesar Rp. 497 juta. Sementara, alokasi dalam RKPD tahun 2012 sebesar Rp. 527,5 juta. Untuk Program Pendidikan Politik Masyarakat juga tidak nampak kesesuaian antara kinerja output dalam RPJMD dengan kegiatan yang dilaksanakan SKPD terkait. Sementara, anggaran yang ditetapkan dalam RPJMD tahun 2011 sebesar Rp. 645 juta dan alokasi yang ditetapkan dalam RKPD sebesar Rp. 845 juta. Tahun 2012 juga ditetapkan pembiayaan program ini dalam RKPD sebesar Rp. 671 juta. Sedangkan anggaran yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar Rp. 710 juta. Untuk tahun 2011 Program Peningkatan Pemberantasan Maksiat belum dilaksanakan oleh SKPD terkait, yaitu Badan Kesbang Linmas secara konsisten dalam upaya mewujudkan kinerja output yang ada dalam RPJMD. Sementara, tahun 2012, dialokasikan anggaran dalam RKPD sebesar Rp. 165 juta. Sementara dalam RPJMD ditetapkan sebesar Rp. 182 juta. Untuk Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Keamanan dan Ketertiban Umum relevansi kegiatan dan kinerja output sudah sesuai dengan yang ditetapkan dalam RPJMD. Namun, dari segi anggaran yang digunakan tahun 2011 jumlahnya sebesar Rp. 1,13 milyar tidak sesuai dengan yang ditetapkan dalam RPJMD sebesar Rp. 1,350 milyar. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun DesaNagari juga sudah dapat dilaksanakan dengan baik karena sudah relevannya kegiatan yang dilaksanakan dengan kinerja output yang ditetapkan. 95 Tabel 6.14 Pelaksanaan Program Prioritas Untuk Misi Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik, Bersih dan Profesional Program Yang Dilaksanakan Indikator Kinerja Kondisi 2010 Kinerja 2011 Kinerja 2012 Target RPJMD Target RKPD Realisasi Target RPJMD Target RKPD Realisasi Program Gerakan Terpadu Reformasi Birokrasi -Kualitas LKPD -Meningkatnya produk hukum Perda -Pendidikan SDM Aparatur Disclaimer 11 Perda S1 3 S2 19 23 1 WDP 15 3 19 1 WDP 15 3 19 1 WDP 15 3 19 1 WTP 17 4 20 2 WTP 17 4 20 2 WTP 17 1D4 42 1 Pengelolaan Dan Pemberian Bantuan Pendidikan Aparatur - - - - - 61 org PNS 61 Penyusunan Instrumen Reformasi Birokrasi Bidang Kepegawaian - - - - - 9 Pergub 9 Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan Persentase keamanan dan kenyamanan lingkungan output 60 75 75 75 80 80 93,93 Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Jumlah aparatur Kesbang Linmas KabKota output 200 orang 40 40 40 40 40 40 Program Pendidikan Politik Masyarakat Persentase Peningkatan wawasan dan pengetahuan politik masyarakat 70 75 75 75 80 80 92,46 Program Peningkatan pemberantasan Maksiat Persentase penurunan pelanggaran perbuatan maksiat 20 20 20 20 20 17,03 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam keamanan dan ketertiban Umum Persentase partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban 75 80 80 80 85 85 100 Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun DesaNagari Profil nagari desakelurahan yang selesai 18 kabkota 18 18 18 19 19 19 Persentase masyarakat terlibat dalam proses pembangunan 70 70 70 50 50 60 Program Penelitian Dan Pengembangan Iptek Untuk Menunjang Pemerintahan Dan Pembangunan Jumlah penelitian dan pengembangan terapan 11 14 14 14 19 19 19 Jumlah diskusi aktual 5 17 17 17 23 23 24 Program Peningkatan Pendapatan Daerah Terwujudnya percepatan pembangunan di Sumatera Barat -5,34 3,57 3,57 3,57 6,02 6,02 6,02 96 Selain itu juga ada tambahan program untuk mendukung sasaran dalam RPJMD yang dlakukan oleh SKPDBadan terkait seperti dapat dilihat dalam tabel-tabel di bawah. Pada dasarnya penambahan program-program ini untuk menyesuaikan dengan dinamika perkembangan masyarakat dan tidak mengubah indikator kinerja yang sudah ditetapkan dalam RPJMD. Dalam tabel 6.15 terjadi penambahan program yang terkait dengan upaya mendukung pencapaian sasaran meningkatkan kinerja aparatur daerah. Dari capaian kinerja SKPD yang menyusun program tersebut dapat dilaksanakan dan sesuai dengan target yang ditetapkan. 97 Tabel 6.15 Pelaksanaan Program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Kinerja Aparatur Daerah Begitu juga dengan penambahan program untuk meningkatkan sasaran meningkatnya status opini BPK terhadap laporan keuangan dan aset seperti yang dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 6.16 Pelaksanaan Program Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Status Opini BPK Terhadap Laporan Keuangan dan Aset Selain itu, untuk mewujudkan capaian Sasaran Meningkatnya Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa dan Sasaran Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah juga terjadi perubahan indikator kinerja yang dilaksanakan 98 seperti dapat dilihat dari tabel 6.17 dan tabel 6.18. Secara umum, dari segi pelaksanaannya program dan kegiatan yang dimaksud sudah dapat dilaksanakan dengan baik sesuai dengan target yang ditetapkan. Tabel 6.17 Pelaksanaan Program Pengembangan Manajemen Pelayanan Publik RPJMD Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Meningkatnya Pelayanan Pengadaan Barang dan Jasa Secara Elektronik Tabel 6.18 Pelaksanaan Program-program RPJMD Dalam Rangka Mewujudkan Sasaran Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Program Yang Dilaksanakan Indikator Kinerja Kondisi 2010 Kinerja 2011 Kinerja 2012 Target RPJMD Target RKPD Realisasi Target RPJMD Target RKPD Realisasi Pengembangan Komunikasi dan Informatika Terlaksananya pembinaan komunikasi dan informasi na 1 paket 1 1 2 2 Na Jumlah peserta bimtek jaringan komunikasi dan informasi na 36 orang 36 36 36 36 36 Jumlah Bimtek KIM yang dilaksanakan 1 kali 1 kali 1 1 1 1 1 Jumlah Sosialisasi Indonesia Go Open Source 1 kali 1 kali 1 1 1 1 1 Jumlah Sosialisasi Forum Komunikasi Media Tradisional 1 kali 1 kali 1 11 1 1 1 Jumlah foto penyelenggaraan pemerintah daerah na 4090 lbr 4090 4090 409 4090 4090 Jumlah kumpulan pidato na 140 buah 140 140 140 140 140 Jumlah CD Kegiatan na 14 buah 14 14 14 14 14 99 Program Yang Dilaksanakan Indikator Kinerja Kondisi 2010 Kinerja 2011 Kinerja 2012 Target RPJMD Target RKPD Realisasi Target RPJMD Target RKPD Realisasi jumlah spanduk penyelenggaran pemerintah na 10 buah 10 10 10 10 10 Jumlah penyampaian ILPPD na 14 kali 14 14 14 14 14 Jumlah buku visualisasi pembangunan na 100 buah 100 100 100 100 100 Program Pengembangan Data dan Informas Jumlah bimtek KIP yang dilaksanakan na 1 kali 1 1 1 1 1 Website resmi pemprov sumbar na Web Web Web Web Web Web jumlah kabkota yang dibina melalui penggunaan MCAP na 18 kab kota 18 18 18 18 18 Program Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan Jumlah dialog interaktif di media elektronik na 14 14 14 13 13 13 Jumlah publikasi na 33 33 33 75 75 75 Meningkatnya penyebaran data dan informasi Sumatera Barat di tingkat nasional dan internasional bilboard 60 60 60 70 70 65 Program Peningkatan pelayanan Kedinasan Terlaksananya pelayanan kedinasan sesuai dengan tupoksi kantor penghubung 60 60 57 70 70 70 Program Peningkatan Pelayanan Publik Terlaksananya standar pelayanan publik yang ideal 60 60 60 70 70 70 Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah Terjaringnya aspirasi masyarakat di 19 kabkota Kali reses 3 3 3 3 3 3 Terjalinnya komunikasi dengan masyarakat di daerah pemilihan Kali kunjungan kerja 12 12 12 12 12 12 Meningkatnya kualitas SDM dewan dan secretariat DPRD dan terlaksananya workshop pimpinan dan anggota serta Sekwam Kali pelaksanaan kunjungan 19 19 19 19 19 19 Terwujudnya peningkatan wawasan dewan tentang peraturan perundang- undangan Pelaksanaan sosialisasi 5 5 5 5 Terwujudnya peningkatan wawasan dan kinerja DPRD Pelaksanaan kunjungan kerja komisi dan pimpinan 3 3 3 3 3 3

6.1.2. Evaluasi Capaian Program dan Kegiatan

Program-program yang sudah ditetapkan dijabarkan ke dalam kegiatan yang tujuannya adalah untuk mewujudkan sasaran ada dalam RPJMD. Secara umum, program-program yang terdapat dalam Agenda Perbaikan Tata Kelola 100 Pemerintahan Daerah sudah dapat dijalankan sesuai dengan yang diharapkan. Beberapa program sudah berhasil mencapai target seperti yang ditetapkan dalam dokumen RPJM Daerah Sumatera Barat dan sebagian kecil juga ada program yang masih belum dapat dilaksanakan. Pada bagian berikut dapat dilihat evaluasi capaian program dan kegiatan SKPD tahun 2010-2012. Secara umum, capaian program dan kegiatan sudah konsisten dilaksanakan sesuai dengan indikator kinerja output dan outcome yang ada dalam RPJMD. Akan tetapi, yang menjadi masalah adalah ukuran kuantitatif program yang telah dicapai dengan mengacu pada RPJMD belum tentu sama dengan realita yang ada. Begitu juga dengan penganggaran yang sebenarnya mendukung keberhasilan pencapaian RPJMD tidak hanya APBD, tapi juga dari sumber APBN, swasta dan dana masyarakat. Berikut dapat dilihat evaluasi program yang mendukung tercapainya sasaran dalam RPJMD. 1. Evaluasi Program Perencanaan Pembangunan Daerah dan Program Pengembangan Data dan Informasi Statistik Sasaran yang ingin dicapai untuk kedua program ini adalah meningkatnya efektifitas perencanaan pembangunan .Pada dasarnya, kedua program ini sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, baik tahun 2011 maupun 2012 dengan capaian 100 persen. Ini dapat dilihat dari capaian kinerja program, terutama yang terkait dengan dokumen perencanaan yang dihasilkan pelaksanaan sudah sesuai dengan dokumen RPJMD sebanyak 4 buah tahun 2011 dan 9 buah tahun 2012. Begitu juga, dengan dokumen data dan statistik pembangunanpublikasi statistik yang dihasilkan sebanyak 4 buah pada tahun 2011 dan dapat melebihi target yang ditetapkan 4 tahun 2012 menjadi 5 buah. Yang menjadi persoalan justru dari segi penggunaan anggaran yang belum merujuk pada dokumen RPJMD yang sudah ditetapkan. 101 2. Evaluasi Program Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah Sasaran yang hendak dicapai melalui pelaksanaan program ini adalah meningkatnya koordinasi dan sinergisitas pelaksanaan pembangunan . Pada dasarnya program yang dilaksanakan dengan mengacu pada indikator kinerja yang adalam RPJMD sudah dilaksanakan secara konsisten dan mencapai target dan bahkan tahun 2012 melebihi target yang ditetapkan. Namun, jika dirujuk dokumen RPJMD pada tahun 2011 sudah ditetapkan besaran anggaran untuk pelaksanaan kegiatan ini sebanyak Rp. 8,027 milyar. Begitu juga tahun 2012 dialokasikan anggaran sebanyak Rp. 6,349 milyar. 3. Evaluasi Program Pembangunan Materi Hukum Program Pembangunan Materi Hukum ini sudah berjalan dengan baik dan sesuai dengan target yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD. Program ini adalah untuk mencapai sasaran terciptanya produk hukum daerah yang aspiratif dan akomodatif . Pencapaian dalam mencapai sasaran ini dapat dilihat dari luaran dan hasil yang dicapai oleh program, yaitu jumlah Peraturan Daerah yang berkualitas tahun 2011 sebanyak 15 Perda dan tahun 2012 sebanyak 17 Perda. Namun, jenis kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka menghasilkan Perda ini justru tidak relevan dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam RKPD program ini. Contohnya, kegiatan yang dilaksanakan tahun 2011, program ini justru dijabarkan ke dalam 3 kegiatan utama, yaitu penguatan produk hukum daerah sebagai bagian sistem hukum nasional, pembinaan rancangan peraturan daerah kabkota dan penyusunan rancangan peraturan daerah lembaga penjamin kredit. 4. Evaluasi Program Peningkatan Penataan Peraturan Perundang-undangan, Program Peningkatan Budaya Hukum, Program Sarana Informasi Hukum dan Program Peningkatan Supremasi Hukum dan Perlindungan HAM Sasaran dalam program ini adalah meningkatnya kualitas perlindungan Hukum dan HAM . Dalam hal Program 102 Peningkatan Penataan Peraturan Perundang-undangan capaian makro kegiatan ini sudah dilaksanakan secara konsisten. Namun, yang jadi masalah adalah ketidaksesuaian kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini dengan capaian makro yang telah ditetapkan dalam RPJMD. Sementara, tahun 2012 program ini malah dijabarkan ke dalam satu kegiatan saja, yaitu pengawasan produk hukum daerah. Hal yang sama juga terjadi untuk Program Peningkatan Budaya Hukum yang capaian kinerjanya tidak sesuai dengan pelaksanaan kegiatan. Contohnya, tahun 2011 dan tahun 2012, program ini dijabarkan ke dalam tiga kegiatan, yaitu Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum dan HAM, peningkatan SDM sistem JDIH dan HAM serta sosialisasi peraturan perUU dan pemberantasan KKN. Walaupun secara makro, indikator outcome yang ditetapkan dapat dicapai. Namun, logika capaian outcome dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2011 dan 2012 tidak konsisten. Sementara, untuk Program Sarana Informasi Hukum dan Peningkatan Supremasi Hukum dan Perlindungan HAM sudah dapat dilaksanakan secara konsisten dengan kegiatan. Dengan demikian, program yang dilaksanakan untuk mencapai sasaran ini belum mencapai target. 5. Evaluasi Program Pengembangan Sistem Informasi Administrasi kependudukan Sasaran dalam program ini adalah meningkatnya ketersediaan sistem informasi kependudukan yang terpadu .Dalam realitanyapelaksanaan program ini sudah dapat dilaksanakan dengan baik, terutama merujuk pada konsistensi capaian kinerja outputnya. Walaupun begitu, masalahnya adalah pada penganggaran yang belum mengacu pada dokumen RPJMD. Dari segi program kegiatan yang dilaksanakan sudah dikembangkan sesuai dengan upaya mencapai sasaran yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD. 103 6. Evaluasi Program Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah, Program Pendidikan Kedinasan dan Program Peningkatan Manajemen SDM Aparatur Sasaran untuk program ini adalah meningkatnya kinerja aparatur daerah . Misalnya, untuk Program Peningkatan Kinerja Perangkat Daerah dan Ketatalaksanaan Pemerintah Daerah belum dapat dilaksanakan secara utuh. Artinya, masih ada kegiatan yang belum mencapai target seperti yang ditetapkan dalam RPJMD. Dari tiga program dalam upaya mencapai sasaran ini hanya 1 program yang sudah mencapai target. Hal ini ditunjukkan dengan capaian makronya yang tidak dapat dilaksanakan. Untuk capaian makro Program Pendidikan Kedinasan sudah konsisten dengan apa yang ditetapkan dalam RPJMD. Akan tetapi, tidak konsisten dalam penganggaran. Sementara, capaian Program Peningkatan Manajemen SDM Aparatur justru sulit diukur ketika kegiatan yang dilaksanakan tidak sesuai dengan indikator makro yang ditetapkan. Sementara dari segi anggaran juga terindikasi tidak konsisten. Masalah lain adalah adanya tambahan kegiatan lain yang berasal dari SKPD yang tidak dimasukan ke dalam jabaran program dan kegiatan dalam RPJMD. 7. Evaluasi Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur, Program Peningkatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum dan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Sasaran untuk beberapa program ini adalah meningkatnya status opini BPK terhadap laporan keuangan dan aset . Untuk Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Kinerja Aparatur dengan merujuk pada tujuh kegiatan yang dilaksanakan dalam RKPD ternyata tidak terdapat relevansi kegiatan dengan indikator makro program yang ditetapkan. Hal ini berdampak pada sulitnya menilai capaian indikator makro program yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD. Begitu juga untuk kegiatan Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan 104 Daerah yang masih jauh dari target yang ditetapkan, terutama tahun 2012. Sementara, target untuk Program Peningkatan Fungsi Pengawasan dan Penegakan Hukum belum dapat diukur karena tidak tersedia data capaian kinerja. 8. Evaluasi Program Pengembangan Manajemen Pelayanan Publik Dalam evaluasi program iniyang dituju sasaran meningkatnya pelayanan pengadaan barang dan jasa secara elektronik .Walaupun secara makro pencapaian program ini sudah dapat dilaksanakan dengan baik, namun, baik dari segi kegiatan dan anggaran belum terdapat konsistensi dan relevansi dengan indikator makro yang ditetapkan dalam dokumen RPJMD. Masalah lain adalah adanya tambahan kegiatan lain yang berasal dari SKPD yang tidak dimasukan ke dalam jabaran program dan kegiatan dalam RPJMD. Bahkan terjadi penambahan indikator outcome yang berdampak pada pembuatan program baru. 9. Evaluasi Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur Sasaran yang dilaksanakan oleh program ini adalah meningkatnya kompetensi aparatur daerah . Program ini sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan target yang ada dalam dokumen RPJMD. Hal ini diindikasikan dengan sudah tercapainya kinerja sesuai dengan indikator makro yang ada. Walaupun begitu, di tahun 2012 justru kegiatan utama untuk program ini mengalami pengurangan yang signifikan dari 45 kegiatan menjadi 5 kegiatan. Padahal capaian kinerja makro yang diharapkan adalah bertambah dari 50 persen tahun 2011 menjadi 65 persen tahun 2012 untuk peningkatan kualitas dan kapasitas sumber daya aparatur. 105 10. Evaluasi Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi Pemerintahan NagariDesaKelurahan Dan Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan NagariDesaKelurahan Pada dasarnya program yang dilaksanakan ini adalah untuk mencapai sasaran meningkatnya kemampuan pemerintah nagaridesakelurahan . Evaluasi terkait dengan dua program ini belum dapat dilakukan karena pelaksanaan tahun 2011 belum dianggarkan yang disampaikan dalam Evaluasi Kinerja Pembangunan Daerah. Sementara, untuk Program Peningkatan Pengelolaan Administrasi tahun 2012 sudah konsisten dilaksanakan. Namun, Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintahan NagariDesaNagari konsistensi anggarannya masih belum terlihat. 11. Evaluasi Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan, Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen dan Arsip, Dan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Kearsipan Ada tiga program yang dilaksanakan dalam rangka mewujudkan sasaran terselenggaranya penatausahaan kearsipan secara efektif dan efisien . Dari pelaksanaan ketiga program tersebut dapat dinyatakan bahwa hanya satu program yang dapat mencapai target kinerja makro, yaitu Program Penyelematan dan Pelestarian Dokumen Arsip. Sementara dua program yang lain tidak konsisten dalam pelaksanaan RPJMD khususnya dari segi penganggaran. 12. Evaluasi Program-Program Dalam Sasaran Meningkatkan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah adalah bagian penting untuk mewujudkan tata kelola kepemerintahan yang baik . Untuk mencapai sasaran tersebut, maka dijabarkan ke dalam 7 program, yaitu a Program Pengembangan Komunikasi dan Informatika; b Program Pengembangan Data dan Informasi; c Program Penyebarluasan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan; d Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan 106 Pemerintahan Daerah; e Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah; f Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik good governance; dan g Program Kerjasama Pembangunan. Dari ketujuh program tersebut, evaluasi capaian kinerja makro, pelaksanaan program, kegiatan dan anggaran sudah dapat dilaksanakan walupun belum optimal. Misalnya, pelaksanaan Program Pengembangan Komunikasi dan Informatika yang penggunaan anggarannya belum maksimal sesuai dengan alokasi yang ditetapkan dalam RPJMD. Sementara dalam Program Pengembangan Data dan Informasi terjadi perubahan indikator kinerja makro dan anggaran yang bertambah besar tahun 2012. Sementara tahun 2011 Program ini belum dapat dilaksanakan karena belum dianggarkan. Untuk Program Penyebaran Luas Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan sudah dapat dilaksanakan dengan baik, walaupun dari segi kegiatan dan anggaran ada penambahan. Namun, dari segi lain yang menjadi menarik adalah adanya tambahan kegiatan lain yang berasal dari SKPD yang tidak dimasukan ke dalam jabaran program dan kegiatan dalam RPJMD. Sementara, program yang sudah konsisten dilaksanakan adalah Program Peningkatan Manajemen Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Untuk Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Daerah juga sudah dapat dilaksanakan dengan baik dan konsisten dengan target yang ditetapkan dalam RPJMD. Walaupun dalam hal ini ada ketidakonsistenan dari segi penggunaan anggaran. Program Penerapan Kepemerintahan Yang Baik good governance juga sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan indikator kinerja makro dalam RPJMD. Namun, dari aspek anggaran terlihat adanya ketidakkonsistenan antara RPJMD dan RKPD SKPD terkait. Terakhir adalah Program Kerjasama Pembangunan yang juga sudah dapat dilaksanakan sesuai dengan indikator makro dalam RPJMD. Namun, dari aspek penganggaran dan lemahnya relevansisi kegiatan untuk indikator makro yang telah ditetapkan. 107 13. Evaluasi Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Program ini dilaksanakan untuk mencapai sasaran terwujudnya partisipasi aktif masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintahan . Sehubungan dengan ini, sebenarnya program yang dilaksanakan sudah dapat dilaksanakan dengan baik dilihat dari segi indikator kinerja dalam RPJMD. Namun, dari aspek relavansi program terlihat adanya ketidakkonsistenan dengan apa yang sudah ditetapkan dalam RPJMD. Misalnya, dalam RPJMD ditetapkan indikator kinerja outcome , yaitu partisipasi masyarakat dalam pencegahan dan pemberantasan KKN. Namun, program dan kegiatan yang dilaksanakan tahun 2011 dan 2012 justru dalam rangka keamanan dan ketertiban umum. 14. Evaluasi Pelaksanaan Program Lain Di Luar Kebijakan Umum dan Program Prioritas Untuk Misi Mewujudkan Tata Pemerintahan Yang Baik, Bersih dan Profesional Ada sepuluh program di luar Kebijakan Umum dan Program Prioritas, yaitu a Program Gerakan Terpadu Reformasi Birokrasi; b Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan; c Program Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan; d Program Pendidikan Politik Masyarakat; e Program Peningkatan pemberantasan Maksiat; f Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Keamanan dan Ketertiban Umumdan g Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun DesaNagari; h Program Peningkatan Kapasitas SDM Dan Kesejahteraan Aparatur Pemerintah Nagari dan Desa; dan i Program Peningkatan Sinergisitas Aparatur di Daerah; j Program Penelitian Dan Pengembangan Iptek Untuk Menunjang Pemerintahan Dan Pembangunan; dan k Program Peningkatan Pendapatan Daerah. Secara umum, Program Reformasi Birokrasi dijabarkan ke dalam program dan kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangan badanSKPD sesuai dengan indikator yang ditetapkan dalam RPJMD. Walaupun begitu, dalam Dokumen Evaluasi Kinerja Pembangunan Pemerintahan tahun 2011 sudah dilaksanakan lima program utama yang 108 sulit diukur konsistensi dan relavansi program dalam RKPD tersebut. Dari segi lain juga terjadi penambahan kegiatan untuk mewujudkan sasaran dalam program ini di tahun 2012 dari BKD, yaitu kegiatan pengelolaan dan pemberian bantuan pendidikan aparatur dan penyusunan instrumen reformasi birokrasi bidang kepegawaian. Kegiatan ini belum dapat dioptimalkan karena indikator input masih rendah yakni 85,54 persen. Walaupun begitu, capaian outputnya sudah baik. Sementara, untuk Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan sduah dapat dijalan dengan baik dengan melihat indikator input yang sudah mencapai 93,93 persen dengan alokasi dana sebesar Rp. 897,7 juta. Sedangkan indikator kinerja output mencapai 100 persen. Pelaksanaan Program Pendidikan Politik Masyarakat sudah dapat dilaksanakan denga baik. Tahun 2012 dialokasikan dana sebanyak Rp. 865 juta dengan 9 kegiatan pokok yang kinerja outputnya dapat direalisasikan 100 persen. Program Peningkatan Pemberantasan Maksiat belum dapat dilaksanakan tahun 2011. Walaupun begitu, relavansi program yang dilaksanakan tahun 2012 sudah relevan dan konsisten dengan apa yang ditetapkan dalam RPJMD. Untuk Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam keamanan dan ketertiban Umum walaupun kegiatan yang dibuat sudah sesuai dengan indikator kinerja output dan belum dapat dilaksanakan dengan baik. Hal ini ditunjukan dengan indator input yang masih rendah, yaitu 89,84 persen. Ada 9 kegiatan utama yang dilaksanakan, namun sudah mencapai target yang ditetapkan RKPD terkait dalam hal ini Satpol-PP. Untuk kegiatan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun DesaNagari pelaksanaan kegiatannya sudah sesuai dengan indikator output yang ada dalam RPJMD. Program Peningkatan Kapasitas SDM Dan Kesejahteraan Aparatur Pemerintah Nagari dan Desa adalah program tambahan yang dimasukan ke dalam Program SKPD. Ada 32 kegiatan yang dilaksanakan dalam program ini yang dilaksanakan tahun 2012. Dari capaian kinerja outputnya sudah mencapai angka 97,10 persen. Program Peningkatan Sinergisitas Aparatur di Daerah oleh Pol PP dengan kinerja 109 output yang mencapai 100 persen yang dilaksanakan dalam 12 kegiatan utama yang mulai dilaksanakan tahun 2012. Sementara, Program Penelitian Dan Pengembangan Iptek Untuk Menunjang Pemerintahan Dan Pembangunan tahun 2012 sudah dapat dilaksanakan dengan baik dengan capaian mencapai 94,23 persen untuk kinerja input dan 100 persen untuk kinerja output. Salah satu kegiatan yang capaian kinerjanya di bawah 90 persen adalah pengembangan sistem informasi daerah yang hanya menyentuh angka 89,19 persen. Untuk Program Peningkatan Pendapatan Daerah sudah dapat dilaksanakan dengan baik dengan kinerja yang mencapai 100 persen.

6.1.4 Permasalahan dan Analisis

Jika dilihat dari konsistensi pelaksanaan program dan penganggaran antara RPJMD dan RKPD SKPD yang ada, maka hubungannya di antara keduanya dapat dikategorikan pada tiga kategori. Kategori pertama, yaitu program yang dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan RPJMD dan sudah mencapai target pertengahan RPJMD sebanyak 21 program. Kategori kedua, program yang dilaksanakan sudah mengarah dan sesuai dengan yang ditetapkan oleh RPJMD, namun belum mencapai target sebanyak 10 program. Ketiga, program di luar Kebijakan Umum dan Program Prioritas dalam RPJMD dan program yang ditambahkan oleh SKPD untuk mendukung Program prioritas dalam RPJMD atau mendukung sasaran dalam RPJMD sebanyak 11 program. Sementara dari 13 sasaran untuk prioritas dua ini sasaran yang sudah tercapai sebanyak 9 sasaran. Masalah yang banyak ditemukan dalam melihat konsistensi RPJMD dengan RKPD ini adalah relevansi pelaksanaan kegiatan dengan indikator makro dalam RPJMD yang ditetapkan.Hal ini juga berdampak pada kekaburan dalam menilai keberhasilan pelaksanaan program yang dilaksanakan. Ada beberapa program SKPD yang dijabarkan ke dalam kegiatan yang relevansinya dengan indikator makro baik input maupun output tidak terkait langsung. Misalnya, Program Pembangunan Materi Hukum yang indikator kinerja 110 hasilnya adalah jumlah Perda yang dihasilkan. Namun, ketika dilacak kegiatan yang dilaksanakan justru tidak sesuai dengan indikator tersebut. Contoh, kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini tahun 2011 dan 2012, yaitu penguatan produk hukum daerah sebagai bagian sistem hukum nasional, pembinaan rancangan peraturan daerah kabkota dan penyusunan rancangan peraturan daerah lembaga penjamin kredit. Begitu juga dengan Program Peningkatan Budaya Hukum yang dijabarkan ke dalam Sistem Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum dan HAM, peningkatan SDM sistem JDIH dan HAM serta sosialisasi peraturan perUU dan pemberantasan KKN. Penjabaran program ini ke dalam kegiatan yang sebenarnya tidak relevan dengan indikator kinerja Makro dalam RPJMD, yaitu persentase peningkatan budaya sadar dan taat hukum di masyarakat. Selain itu, juga ada Program Pengembangan Manajemen Pelayanan Publik dengan indikator kinerja makronya adalah meningkatnya manajemen pelayanan publik yang bermutu, transparan dan akuntabel, mudah, murah, cepat, patut dan adil. Akan tetapi dari pelaksanaan 13 kegiatan justru tidak berhubungan langsung dengan indikator yang ditetapkan dalam RPJMD. Dari sejumlah persoalan di atas dapat dijelaskan faktor yang menyebabkan keadaan ini terjadi. Pertama, persoalan yang terkait dengan proses penyusunan RPJMD tidak mempertimbangkan kondisi yang ada dalam SKPD. Walaupun dalam penyusunan SKPD tersebut dilibatkan perwakilan dari SKPD, namun perwakilan tersebut tidak sepenuhnya memahami keadaan SKPD yang dimaksud. Akibatnya RPJMD tersebut tidak dijabarkan dalam rencana kerja SKPD setiap tahun sehingga menjadi tidak konsisten baik program, kegiatan maupun anggaran. Selain itu, ada indikator makro kinerja RPJMD yang ditetapkan belum maksimal dipahami oleh SKPD sehingga ada kegiatan yang dibuat dalam RKPD oleh SKPD tidak relavan dengan indikator kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD. Kedua, keterbatasan SDM di SKPD dalam menjabarkan dan menyusun Rencana Kerja Perangkat Daerah RKPD 111 sehingga berdampak pada sasaran yang ditetapkan dalam RPJMD tidak sesuai dengan program dan kegiatan yang disusun oleh SKPD. Ketiga, penjabaran sasaran prioritas ke dalam program dan kegiatan cenderung dilaksanakan secara sektoral oleh SKPD sehingga kegiatan masing-masing SKPD tidak terintegrasi untuk mewujudkan sasaran yang ingin dicapai. Ini dapat dilihat dari penjabaran program yang ada dalam RPJMD yang mengalami penambahan oleh SKPD terkait ketika menjabarkannya dalam RKPD. Sementara, dalam dokumen RPJMD indikator capaian kinerja program tersebut tidak dicantumkan sehingga dimungkinkan terjadi tumpang tindih kegiatan. Apalagi, cara kerja yang sektoral antara SKPD sehingga melupakan koordinasi dan sinkronisasi kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan SKPD-SKPD yang ada berdampak pada tumpang tindihnya kegiatan. Ini jelas mengambarkan tidak adanya pencapaian bersama di antara SKPD dalam upayanya mewujudkan sasaran dalam prioritas yang sudah ditetapkan dalam RPJMD. Keempat, terjadinya perubahan SOTK yang baru juga berdampak pada pelaksanaan program dan kegiatan yang sudah ditetapkan dalam RPJMD. Akibatnya, penambahan program, kegiatan dan indikator kinerja tidak terhindarkan. Namun, perubahan ini tidak dapat diakomodasi oleh RPJMD sehingga diperlukan penyesuaian kebijakan agar SOTK yang baru dapat bekerja, tetapi tetap mengacu pada pencapai prioritas yang relevan. Dari sejumlah permasalahan yang ditemukan tersebut, tentu harus dicarikan solusinya agar pelaksanaan RPJMD ini sesuai dengan target yang ditetapkan. Karenanya menjelang berakhirnya masa pelaksanaan RPJMD ini pada tahun 2015, maka dibutuhkan kebijakan penyesuaian yang memungkinkan terjadinya perubahan target dan kebijakan. Hal ini dimaksudkan agar masalah-masalah dalam implementasi RPJMD yang muncul di atas tidak menjadi hambatan dalam mencapai target yang ada.

6.1.5 Penyesuaian Kebijakan dan Target

Dua tahun menjelang berakhirnya masa pelaksanaan RPJMD 2010-2015 ini perlu dilakukan upaya penyesuaian 112 terkait dengan masalah yang ditemukan dalam pelaksanaan RPJMD tersebut. Penyesuaian tersebut dilakukan karena SKPD yang melaksanakan RPJMD tersebut belum sepenuhnya konsisten melaksanakan program yang telah ditetapkan dan dijabarkan ke dalam kegiatan yang relevan. Begitu juga dengan masalah lain seperti tidak konsistennya penggunaan anggaran yang masih jauh dari kesan efektif dan efisien. Untuk itu, agar dalam sisa masa pelaksanaan RPJMD yang hanya tinggal dua tahun lagi, maka perlu ada upaya penyesuaian target dan kebijakan yang harus dilakukan. Pada bagian ini direkomendasikan beberapa penyesuaian kebijakan dan target dalam upaya mencapai sasaran dalam prioritas pelaksanaan reformasi birokrasi dalam pemerintahan. Pertama, SKPD terkait dalam menjabarkan kegiatan yang menjadi bagian dari pelaksanaan program haruslah selalu mengacu pada pada indikator yang ada dalam RPJMD. Sepanjang tidak mengubah maksud dan tujuan sasaran dan program yang ada dalam RPJMD, SKPD dapat melakukan penyesuaian dengan menambahkan kegiatan dan indikator yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang dihadapi oleh SKPD terkait. Untuk menambahkan kegiatan dan indikator kinerja tersebut dapat dilakukan tanpa harus mengubah RPJMD yang ada. Kedua, untuk mengantisipasi tumpang tindih kegiatan yang dilakukan SKPD karena melaksanakan program yang sama, maka perlu ada sinkronisasi kegiatan sehingga pelaksanaan kegiatan menjadi efektif dan penggunaan anggaran menjadi efisien. Cara yang dapat dilakukan adalah koordinasi program dan kegiatan yang dilakukan SKPD yang terlibat dalam melaksanakan prioritas-prioritas yang ada dalam RPJMD. Ini dapat dilakukan sebelum pembahasan anggaran tahunan dengan DPRD. Ketiga, diperlukannya perubahan kebijakan terkait dengan pelaksanaan RPJMD bagi SOTK baru agar SKPD yang baru terbentuk dapat melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan sasaran dan prioritas yang sudah ditetapkan. Karenanya ada dua pilihan yang dapat dilakukan, yaitu mengubah RPJMD dengan mengakomodasi terbentuknya 113 SKPD baru atau melampirkan saja kegiatan SKPD tersebut sesuai dengan program yang relevan dengan Tupoksinya. Melalui perubahan kebijakan dengan cara mengakomodasi perbaikan yang dilakukan oleh SKPD dalam rangka mewujudkan sasaran dalam RPJMD, tentu ini akan membawa manfaat bagi masyarakat. Sebab, RPJMD disusun selain melaksanakan visi dan misi kepala daerah terpilih, juga mengakomodasi dinamika dalam masyarakat. Inilah salah satu cara yang dapat dilakukan guna mencapai sasaran, khususnya dalam prioritas pelaksanaan reformasi birokrasi pemerintahan. 114 BAB VII EVALUASI KINERJA AGENDA PENINGKATAN KUALITAS SUMBERDAYA MANUSIA DAN PENGEMBANAN IPTEK

7.1. Prioritas Peningkatan Pemerataan dan Kualitas