Program Pensejahteraan Ekonomi Nelayan

175 Program Gerakan Terpadu Pensejahteraan Petani pada tahun 2011, dilaksanakan dengan 19 buah kegiatan. Secara umum program gerakan terpadu pensejahteraan petani terlaksana sangat baik dengan capaian output rata rata 100, dan belanja anggaran tidak sepenuhnya 100. Khususnya pada kegiatan pendampingan teknis 50 dan Koordinasi, Pembinaan, Monitoring dan Evaluasi Gerakan Terpadu Pensejahteraan Petani yang hanya membelanjakan hanya 33 dari anggaran yang disediakan. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani dilaksanakan dengan 3 kegiatan. Secara umum terlaksana sangat baik. Capaian output rata rata 100, dan belanja anggaran 93,8.Dari laporan dinas pelaksana, kelebihan anggaran pada kegiatan pendampingan teknis dikarena terjadi adanya sisa tender, dimana honor tim teknis tidak dibayaran. Sementara kegiatan koordinasi, pembinaan, monitoring dan evaluasi tidak banyak bisa dilakukan karena, sehingga terjadi kelebihan anggran yang cukup besar. Data dan informasi tersebut mengindikasikan bahwa perencanaan kegiatan dan penganggaran beberapa kegiatan tidak dilakukan dengan baik. Program Peningkatan Kesejahteraan Petani hanya terdapat 3 kegiatan di tahun 2011, kegiatan ini dianggarkan sebesar Rp. 1 milyar dan terlaksana dengan baik. Semua target output dapat dicapai sepenuhnya dan dengan serapan anggaran yang baik, diatas 80. Meskipun dapat disimpulkan bahwa program ini terlaksana dengan baik, akan tetapi kegiatan ini tidak ada keberlanjutan untuk tahun 2012. Pada tahun 2012muncul 6 kegiatan baruyang tidak tercantum pada tahun 2011.

2. Program Pensejahteraan Ekonomi Nelayan

Pada tahun 2012, Program ini dilaksanakan melalui Program Pensejahteraan Ekonomi Masyarakat Pesisir dengan 5 kegiatan. Serapan anggaran untuk mencapai target output 100adalah 96,74.Pada tahun 2011 Pogram ini belum ada. Hasil evaluasi terhadap program ini, belum dapat memperlihatkan meningkatnya jumlah rumah tangga nelayan sejahtera. 176 3. Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian dan Perikanan Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian dan Perikanan adalah program pokok RPJMD 2010- 2015, dilaksanakan dalam APBD 2011 dan 2012 dalam sub program Pengembangan Kawasan Sentra ProduksiAgropolitan dan Program Peningkatan Penerapan Teknologi PertanianPerkebunan Peternakan Dan Perikanan. Program Pengembangan Kawasan Sentra ProduksiAgropolitan pada tahun 2011 hanya dilaksanakan melalui 2 kegiatan, kegiatan tersebut terlaksana dengan baik. Semua target output dapat dicapai dengan baik. Serapan anggaran untuk mencapai target output tersebut adalah 97.65. Kelebihan anggaran tersebut terjadi karena penghematan, namun kegiatan ini tidak berlanjut di tahun 2012. Program Peningkatan Penerapan Teknologi PertanianPerkebunan dan Perikanan diimplementasikan melalui 30 kegiatan selama tahun 2011. Capaian target output dalam pelaksanaan kegiatan-kegiatan tersebut adalah 98,78, lebih rendah dibanding program lainnya. Demikian pula realisasi target inputnya yang juga rendah 87. Jika diamati secara detail, terlihat ada dua kegiatan yang tidak mencapai target outputnya yaitu, Revitalisasi Penangkar Bibit dan Kelompok Tani serta Transfer Teknologi Pertanian dan Akreditasi Balai Diklat Pertanian. Kegiatan Revitalisasi Penangkar Bibit dan Kelompok Tani hanya menjangkau 25 petani dibanding 30 petani yang ditargetkan, walau realisasi anggarannya mencapai 91. Sementara kegiatan Transfer Teknologi Pertanian dan Akreditasi Balai Diklat Pertanian rendah capaian outputnya dengan realisasi anggaran yang juga sangat rendah. Ini menjelaskan bahwa dua kegiatan ini tidak terencana dengan baik.Kegiatan ini hanya tercantum ada tahun 2011, dan tidak berlanjut di tahun 2012. Program Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian Agropolitan pada Tahun 2011 dilaksanakan melalui 28 kegiatan terlaksana dengan baik. Target output dapat dicapai 100,36 . Serapan anggaran untuk mencapai target output tersebut adalah 91.91. Tahun 2012 dilaksanakan melalui 19 kegiatan berbeda dan 9 kegiatan yang sama 177 terlaksana dengan baik. Target output dapat dicapai 98,15. Serapan anggaran untuk mencapai target output tersebut adalah 94.89. Dengan demikian terdapat kecenderungan meningkatnya serapan anggaran namun menurunnya capaian target output. Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian di Sumatera Barat belum dapat menggambarkan batasan geografis berbagai kawasan yang dibangun secara tegas apalagi untuk dikaitkan dengan one village one product , peningkatan produksi pada kawasan dan terjaminnya pemasaran hasil KSP dan terbangun AgroindustriAgropolitan pada kawasan tersebut.

4. Program Penyediaan Sarana dan Prasarana