Validitas konstruk kebutuhan akan prestasi Need for achievement

Tabel 4.7 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item intensi berwirausaha 1 2 3 4 5 6 1 1 2 1 3 1 4 V 1 5 V 1 6 V 1 Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk. Item yang paling buruk berdasarkan kriteria adalah item nomor 4. sedangkan, item yang bagus dalam hal ini adalah item nomor 2,3,5 dan item nomor 6, dimana item tersebut tidak berkorelasi sama sekali. Meskipun item 4 memiliki muatan faktor positif yaitu sebesar 6,42, peneliti menganggap item tersebut tetap tidak diikutsertakan dieliminasi. Dalam hal ini, peneliti menggunakan kriteria 1 dan 2 dan 3 dalam mengeliminasi item nomor 4. Kemudian item 4 tidak diikutsertakan dalam menghitung skor faktor dari variabel intensi berwirausaha. Skor faktor inilah yang akan digunakan dalam analisis regresi ketika dilakukan uji hipotesis penelitian. Skor faktor tersebut merupakan True Scoreā€ dari variabel intensi berwirausaha yang dengan demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi dapat lebih akurat dan terpercaya.

4.2.2. Validitas konstruk kebutuhan akan prestasi Need for achievement

Dalam hal ini peneliti menguji apakah 12 item yang ada bersifat unidimensional dalam mengukur Need for achievement. Dari hasil yang diperoleh dari variable Need for achievement, model satu faktor unidimensional adalah tidak fit, dengan Chi-Square = 699,03 df = 54 P value= 0,000 RMSEA= 0,245. Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit seperti pada gambar di bawah ini: Gambar 4.2 Analisis faktor konfirmatorik dari Kebutuhan akan prestasi need for achievement Terlihat dari gambar 4.2 di atas, bahwa nilai Chi Square menghasilkan P0,05 tidak signifikan. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu kebutuhan akan prestasi need for achievement. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Namun demikian mengingat semua item adalah signifikan t1,96 dan semua bertanda positif, maka keseluruhan item digunakan dalam mengestimasi skor faktor untuk variabel kebutuhan akan prestasi need for achievement. Dalam hal ini peneliti menggunakan kriteria nomor 2 dalam mendrop item. Sehingga apabila ditemukan keseluruhan nilai t lebih besar dari 1,96, maka dapat diartikan bahwa item tersebut signifikan dan dapat digunakan dalam mendapatkan true skore untuk variabel kebutuhan akan prestasi need for achievement. Adapun koefisien muatan faktor dapat dilihat pada tabel 4.10 berikut ini: Tabel 4.10 Muatan faktor item untuk kebutuhan akan prestasi need for achievement NO KOEFISIEN STANDAR ERROR NILAI T SIGNIFIKAN 1 0.89 0.08 11.29 V 2 0.63 0.07 8.63 V 3 0.87 0.09 9.55 V 4 0,16 0.07 2.38 V 5 0.30 0,07 4.49 V 6 0.36 0.06 6.05 V 7 0.15 0.07 2.14 V 8 0.28 0.07 3.97 V 9 0.45 0.06 7.17 V 10 0.71 0.08 9.28 V 11 0.84 0.08 10.93 V 12 0.80 0,10 7.78 V Adapun butir-butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel di bawah ini Tabel 4.9 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item kebutuhan akan prestasi need for achievement 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 1 2 1 3 V 1 4 V 1 5 1 6 1 7 V V V 1 8 V V 1 9 V V V 1 10 V V V V 1 11 V V V V V 1 12 V V V V V V V V 1 Keterangan : tanda V menunjukkan item yang kesalahannya saling berkorelasi Dari tabel 4.8 di atas, dapat terlihat item yang paling banyak korelasinya dan multidimensional adalah 1,3,4,7,8,10,11,dan 12. Item-item tersebut bersifat multidimensional dikarenakan hampir setiap indikator yang digunakan sebagai konstruk pembuatan item untuk kebutuhan akan prestasi need for achievement memiliki kesamaan makna sehingga responden cenderung mempersepsikan setiap item sama. Sedangkan item yang paling ideal meskipun memiliki satu kali kesalahan pengukuran dan berkorelasi adalah item no 6.

4.2.1 Validitas konstruk