4.2.1. Validitas Konstruk Intensi berwirausaha
Dalam subbab ini peneliti menguji apakah 6 item yang ada bersifat unidimensional dalam mengukur intensi berwirausaha. Dari hasil analisa CFA
yang dilakukan, didapatkan model satu faktor adalah tidak fit, dengan Chi- Square= 77.68, df=9 P-Value= 0,0000 RMSEA=0,196. Namun setelah dilakukan
modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item dibolehkan atau dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model
fit seperti pada gambar di bawah ini:
Gambar 4.1 Analisis faktor konfirmatorik dari variabel intensi berwirausaha
Terlihat dari gambar 4.1, bahwa nilai Chi-Square menghasilkan P0,05 tidak signifikan. Dengan demikian, model dengan hanya satu faktor dapat
diterima, yang berarti bahwa seluruh item terbukti mengukur satu hal saja, yaitu intensi berwirausaha. Hanya saja, pada model pengukuran ini terdapat kesalahan
pengukuran pada beberapa item yang saling berkorelasi, sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa item tersebut sebenarnya bersifat multidimensi pada
dirinya masing-masing. Selanjutnya, kualitas item juga dapat dilihat dari signifikan tidaknya item
tersebut. Tujuannya adalah untuk menghasilkan informasi perihal apa yang hendak diukur. Dalam hal ini, yang diuji adalah hipotesis nihil tentang koefisien
muatan faktor pada setiap item. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.8 Muatan faktor item untuk intensi beerwirausaha
NO KOEFISIEN STANDAR
ERROR NILAI T
SIGNIFIKAN 1 0,82
0,06 13,26
V 2 0,75
0,06 11,77
V 3 0,76
0,06 11,89
V 4
0,47 0,07 6,42 V 5 0,71
0,07 10,82
V 6
0,50 0,07 8,36 V
Dilihat dari model faktor di atas, dari 6 item yang mengukur intensi berwirausaha, seluruhnya merupakan item yang baik karena koefisien muatan
faktor antara satu item dengan item lainnya memiliki nilai yang hampir sama tingginya dan nilai t lebih besar dari 1,96 absolute yaitu item nomor 1,2,3,4,5,6.
Kesemua item bermuatan positif, meskipun terdapat satu item yaitu item nomor 4 yang multidimensional.
Adapun butir soal yang kesalahan pengukurannya saling berkorelasi disajikan pada tabel di bawah ini:
Tabel 4.7 Matriks korelasi antar kesalahan pengukuran pada butir-butir item intensi berwirausaha
1 2 3 4 5 6 1 1
2 1 3 1
4 V 1 5 V
1 6 V 1
Dari tabel tersebut, dapat disimpulkan perihal item yang baik dan item yang buruk. Item yang paling buruk berdasarkan kriteria adalah item nomor 4.
sedangkan, item yang bagus dalam hal ini adalah item nomor 2,3,5 dan item nomor 6, dimana item tersebut tidak berkorelasi sama sekali. Meskipun item 4
memiliki muatan faktor positif yaitu sebesar 6,42, peneliti menganggap item tersebut tetap tidak diikutsertakan dieliminasi. Dalam hal ini, peneliti
menggunakan kriteria 1 dan 2 dan 3 dalam mengeliminasi item nomor 4. Kemudian item 4 tidak diikutsertakan dalam menghitung skor faktor dari variabel
intensi berwirausaha. Skor faktor inilah yang akan digunakan dalam analisis regresi ketika dilakukan uji hipotesis penelitian. Skor faktor tersebut merupakan
True Scoreā dari variabel intensi berwirausaha yang dengan demikian memiliki reliabilitas sempurna, sehingga hasil analisis regresi dapat lebih akurat dan
terpercaya.
4.2.2. Validitas konstruk kebutuhan akan prestasi Need for achievement