BAB 3 METODE PENELITIAN
Dalam bab tiga ini akan dibahas tentang populasi dan sampel, serta teknik pengambilan sampelnya dan alasan mengapa cara seperti itu yang digunakan.
Kemudian akan dibahas variabel yang dijadikan variabel penelitian serta definisi operasionalnya.
Selanjutnya akan dibahas juga instrumen data, prosedr pengumpulan data serta analisis data yang digunakan untuk menemukan jawaban atas pertanyaan atau
hipotesis penelitian.
3.1 Polulasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi Jurusan Desain Grafis dan Multimedia Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas
Mercu Buana Jakarta yang terdaftar sebagai mahasiswa dan mahasiswi tahun ajaran 2005 sampai dengan 2009. Populasi ini mencakup dua program kelas, yaitu kelas
reguler dan kelas karyawan ekstensi. Jumlah keseluruhan populasi mahasiswa berjumlah 525 orang. Jumlah sampel yang digunakan adalah 200 orang.
Alasan memilih mahasiswa sebagai sampel penelitian karena dianggap sesuai dengan tujuan penelitian yaitu hanya mengukur pada intensi berwirausaha bukan
pada perilaku berwirausahanya. Peneliti merasa bahwa untuk melihat niat berwirausaha dapat dilukukan pada sampel mahasiswa tidak harus memilih
wirausahawan. Sedangkan pemilihan sampel penelitian juga disesuaikan dengan beberapa penelitian terdahulu yang cenderung menjadikan mahasiswa sebagai sampel
penelitian intensi berwirausaha. Sehingga dalam hal ini, peneliti menganggap mahasiswa memenuhi kriteria yang sesuai sebagai sampel penelitian.
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara nonprobability karena peneliti tidak mendapatkan izin untuk melakukan penelitian di
dalam kelas, dimana diharapkan dapat melalui teknik simpel random sampling. Meskipun peneliti memiliki daftar nama setiap mahasiswa, namun karena kondisi
yang tidak memungkinkan maka peneliti memilih accidental sampling sebagai teknik yang tepat sesuai dengan kondisi dilapangan. Oleh sebab itu, sampel diambil hanya
berdasarkan yang dapat ditemui saja, yang dari teknik tersebut peneliti berhasil mendapatkan sampel dengan jumlah sebanyak 200 orang.
Teknik pengambilan sampel seperti ini disebut accidental nonprobability. Dalam Kerlinger dan Lee 2000 dijelaskan bahwa disebut nonprobability karena
tidak diketahui besarnya peluang bagi masing-masing anggota populasi untuk terpilih tidak digunakan sestem random, dan disebut accidental karena menggunakan
sampel berdasarkan siapa yang mungkin didapat. Meskipun dianggap lebih mudah dalam mendapatkan sampel, teknik
accidental memiliki kelemahan khususnya pada generalisasi populasi. Peneliti kurang
memiliki pengetahuan tentang sampel yang digunakan. Oleh sebab itu dibutuhkan adanya analisa deskriptif pada bab empat yang digunakan sebagai cara dalam
menggambarkan populasi sehingga mempermudah pembaca dalam memahami sampel penelitian ini. Dari cara tersebut dapat digunakan sebagai salah satu cara
untuk mengetahui apakah sampel yang digunakan cukup mewakili dalam menggambarkan populasi penelitian ini.
3.2 Variabel Penelitian